KENDALA-KENDALA GURU SEJARAH DALAM PERENCANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 13 PADANG Ambiani1, Liza husnita 2, Zulfa2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]. ABSTRACT This study is based on the problems of Teachers in preparing learning tools that are not in accordance with the 2013 curriculum planning in SMA Negeri 13 Padang. On the basis of the problem, this study focused on the Constraints of History Teachers in Applying Curriculum 2013 In SMA Negeri 13 Padang.Based on these problems, the type of research used in this study is descriptive qualitative, to test the validity of data authors using data triangulation. Data analysis techniques in this study using techniques and data collection tools proposed by Maleong, which consists of observation, interviews, documentation. The result of the research found that history teacher in planning syllabus, RPP, Teaching Material, and Source Book have not fully in accordance with Permendikbud No 22 year 2016. In addition, the constraints faced by history teachers in planning learning are almost found in every component such as obstacles in making syllabus, lesson plans, teaching materials, and obtaining the Source Book. This research can be concluded that history teachers have constraints disebkan by the lack of understanding of history teachers in preparing learning traps, especially constraints krangnya teaching materials provided by schools. Keywords: Planning, Learning, Curriculum PENDAHULUAN Kurikulum bersifat dinamis serta Muhammad Nuh dalam kesempatan menegaskan berbagai perlunya selalu harus dilakukan perubahan dan pengembangan perkembangan, agar dapat mengikuti Mendikbut perkembangan dan tantangan zaman. perubahan Meskipun demikian, perubahan dan kurikulum merupakan persoalan yang perkembangannya sangat penting, karena kurikulum harus secara dinamis, harus terarah dilakukan tidak asal berubah. Perubahan dan perkembangan kurikulum 2013. mengungkapkan bahwa dan pengembangan senantiasa disesuaikan dengan tuntutan zaman. kurikulum harus memiliki visi dan arah Perubahan kurikulum didasari pada yang jelas, mau dibawa kemana sistem kesadaran bahwa perkembangan dan pendidikan nasional dengan kurikulum perubahan yang terjadi dalam kehidupan tersebut. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mulyasa, (2013: 59-60) Menteri pendidikan dan kebudayaan Pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagai modifikasi dari KBK, yang teknologi, dibuat sendiri oleh parah guru. serta seni dan budaya. Perubahan terus menerus meningkat ini Kurikulum merupakan seperangkat menuntut perlunya perbaikan sistem rencana pendidikan termasuk tujuan, isi , dan bahan pelajaran serta untuk cara yang digunakan sebagai pedoman mewujudkan masyarakat yang mampu penyelenggaran kegiatan pembelajaran bersaing dan menyesuaikan diri dengan untuk peubahan. tertentu. Dalam pelaksanaan kurikulum, nasional, penyempurnaan kurikulum dan pengaturan mencapai mengenai tujuan pendidikan Adapun kurikulum yang diterapkan Departemen pendidikan Nasional telah sudah mengalami beberapa pergantian menetapkan kerangka dasar Kompetensi dari masa-kemasa salah satu upaya yang Lulusan (SKL), Standar Kompetensi dilakukan (SK), dan Kopetensi Dasar (KD). adalah dalam penyempurnakan kurikulum. Perbaikan kurikulum pemerintah Kementrian Pendidikan Nasional dari Kurikulum tahun pengembangan yang dilakukan tahun oleh 2004 yang Pada dikenal dengan ajaran 2013/2014 mulai 2013 menerapkan yang merupakan dari kurikulum kurikulum berbasis kompetensi (KBK). sebelumnya yakni KTSP pada sekolah- Pemerintah melalui dinas pendidikan sekolah pilihan atau piloting. Meski juga tidak terus melakukan penataran- semua sekolah menerapkan penataran kepada para guru, agar supaya kurikulum 2013. Hal ini termasuk di guru Kota menyerap dan menerapkan kurikulum baru tersebut dengan baik. Pada tahun 2006 diberlakukan lagi Padang, yang tidak semua menerapkan kurikulum 2013. Hasil observasi dan wawancara kurikulum baru sesuai dengan peraturan peneliti dengan guru Sejarah yang pemerintah Repoblik Indonesia Nomor mengajar di SMA N 13 Padang, 19 bahwasanya Tahun 2005 tentang Standar guru Sejarah sudah Pendidikan Nasional pendidikan dan mengikuti penataran, dan melaksanakan peraturan pemerintah No. 22 tahun 2006 seminar tentang kurikulum 2013. Namun Tentang Stansar isi yang disebut dengan guru Sejarah kurikulum tingkat satuan pendidikan kesiapan untuk menerapkan kurikulum 2013. Hal masih kurang memiliki ini disebabkan karena berbagai tingkatan penataran atau sebelumnya yakni KTSP pada sekolah- pelatihan tentang kurikulum diberikan sekolah pilihan atau piloting. Meski kepada guru, namun kemampuan guru tidak dalam kurikulum 2013. Hal ini termasuk di merancang secara teknis semua Kota tersebut masih lemah. menerapkan kurikulum 2013. Untuk dalam Pembelajaran menerapkan kurikulum sejarah 2013 masih belum maksimal, sehingga guru Sejarah merasa mengembangkan kesulitan untuk kurikulum 2013 kedalam bentuk silabus dan RPP, selain itu guru Sejarah merasa kesulitan dalam proses pembuatan perencanaan pembelajarsan baik dalam perumusan indikator seperti penurunan KI 3 dan KD 4 dari KI 3 ke KD 4. Rencana Proses Pembelajaran belum (RPP), sesuai pembelajaran pembelajaran diterapkan dengan dalam Tabel 1.Daftar SMA Negeri yang menerapkan kurikulum 2013 dikota Padang Nama Kepala No Nama Sekolah Sekolah Drs. Nukman, M.Si 1 SMA N 1 Padang Drs. Syamsul 2 SMA N 2 Padang Bahri,M.Pd Drs. Rhmadanyah 3 SMA N 3 Padang Abinul 4 SMA N 4 Padang Hakim,S.Pd,M.Si 5 6 7 sejarah dikarenakan kurangnya sumber 8 belajar yang di peroleh guru dan peserta 9 kurikulum ini masih banyak kendala- 10 kendala 11 dalam mencapai tujuan dari kurikulum 12 2013. Pada tahun pemerintah Kurikulum ajaran mulai 2013 pengembangan yang dari 2013/2014 menerapkan merupakan kurikulum semua yang memakai kurikulum 2013. pembelajaran yang dirancang oleh guru yang dihadapi guru sejarah tidak lebih jelasnya dapat dilihat SMA Negeri metode-metode didik. Oleh sebab itu, dalam menerapkan yang menerapkan mengimplementasikan kurikulum baru Perencanaan Padang, sekolah 13 SMA N 5 Padang SMA N 6 Padang SMA N 7 Padang SMA N 8 Padang SMA N 9 Padang SMA N 10 Padang SMA N 11 Padang SMA N 12 Padang SMA N 13 Padang Dra. Yenni Putri,MM Dra. Risdaneti,MM Dra. Enny Sasmita,M.Pd Yulardi,S.Pd,M,Pd Yuni Era S.Pd,M.Si Drs. Parendangan,M.Pd Nur Agusman,M.Pd M. Isa,M.Pd Drs. Aswarman 14 SMA N 14 Drs. Padang Suherman,M.Pd Sumber:Arsip Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar Tahun 2017 Berdasarkan data diatas, jumlah model atau analisis interaksi yang SMA Negeri dikota padang sebanyak 16 dilakukan pada saat pengumpulan data sekolah. Dari 16 sekolah SMA Negeri berlangsung, dan setelah selesai hanya 14 sekolah yang menerapkan pengumpulan data dalam periode kurikulum 2013, dan 2 sekolah yang tertentu belum 2013 Aktivitas dalam analisis data, yakni yaitu SMA Negeri 15 dan SMA Negeri (1) Reduksi data, (2) Penyajian data, 16 padang. dan menerapkan kurikulum (Sugiyono, (3) 2010: Penarikan 337). kesimpulan/ Verifikasi. METODOLOGI PENELITIAN Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2011: 248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah- milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum peneliti ke lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan (Sugiyono, 2010: 336). Sebelum peneliti memasuki lapangan, analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data menentukan fokus penelitian Hasil penelitian yang diajukan untuk mengetahui kendala-kendala guru sejarah dalam menerapkan kurikulum 2013 di SMA Negeri 13 Padang. Cara memperoleh informasi tentang data dari informan penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang dideskripsikan pada bagian ini adalah hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan terhadap guru diceriterakan kepada orang lain. sekunder yang akan digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN untuk yang masih bersifat sementara. Kemudian peneliti melakukan interactive analysis sejarah yang berkaitan dengan kendalakendala guru sejarah dalam pelaksanaan kurikulum 2013 di SMA Negeri 13 Padang yang perencanaan berkaitan dengan pembelajaran. Peneliti melakukan penelitian ini pada semester ganjil 2017/2018. Data pendukung yang peneliti gunakan adalah dengan melakukan wawancara bersama guru sejarah dan Wakil Kurikulum SMA Negeri 13 Padang. 1. Perencanaan pembelajaran perbedaan Penyusunan Sebagai perencanaan pembelajaran bertujuan dalam contoh, penyusunan. silabus yang untuk dimiliki oleh bapak DF tidak memperoleh suatu acuan bagi guru mencantumkan Penilaian, alokasi dalam waktu, sumber belajar. melaksanakan pembelajaran, membantu peserta kegiatan sehingga proses didik dapat pembelajaran untuk guru atas nama YL, dalam silabus tidak optimal. mencantumkan identitas sekolah. proses Untuk guru sejarah HR tidak pembelajaran peserta didik secara mencantumkan identitas sekolah obtimal. dan identitas mata pembelajaran. Berkenaan secara Sementara dengan a. Silabus Silabus digunakan mengembangkan dalam kurikulum b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berupa penjabaran lebih lanjut Berdasarkan hasil wawancara dalam standar kompetensi dan dengan guru sejarah dan waka kompetensi dasar ingin dicapai dan kurikulum pokok-pokok serta materi yang pembelajaran berupa RPP bahwa perlu Perencanaan dipelajari pembelajaran. siswa perencanaan Pelaksanaan mengenai Pembelajaran Guru suda disusun perencanaan pembelajaran yang secara mandiri walaupun belum dibuat diperoleh maksimal dengan melalui pengamatan perencanaan kurikulum 2013 melalui perangkat pembelajaran Permendikbud Nomor 22 Taun guru sejarah. 2016. guru Data dalam tentang sejarah Berdasarkan pernyataan diatas tuntutan berdasarkan c. Materi Ajar dapat disimpulkan bahwa secara Dalam penyusunan materi ajar keseluruhan, guru sejarah di SMA tersebut guru sejarah masih belum Negeri 13 Padang memiliki silbus paham pembelajaran. setelah pembelajaran yang terkait dengan diamati, silabus guru sejarah di kurikulum 2013 yang semestinya. SMA Negeri 13 Padang memiliki Dilihat dari Materi Ajar Namun, mengenai penyusunan dalam RPP DF, tidak dicantumkan fakta, Silabus merupakan penjabaran konsep prinsip serta prosedur yang standar sesuai dan kompetensi dasar kedalam materi releven dalam butir- kompetensi dan butir yang sesuai dengan rumusan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi. pembelajaran Sedangkan YL dalam penyusunan pencapaian Materi terlihat penilaian hasil belajar. Silabus akan digunakan untuk mengembangkan dicapai dalam pembelajaran. Serta kurikulum berupa penjabaran lebih dilihat dalam RPP HR penyusunan lanjut dalam Standar Kompetensi Materi Ajar terlalu dangkal. dan Kompetensi Dasar yang ingin Ajar belum indikator-indikator yang kegiatan dan indikator kompetensi untuk dicapai dan pokok-pokok serta d. Sumber Belajar Hasil observasi peneliti dapat materi yang perlu dipelajari siswa disimpulkan bahwa dalam memilih dalam mencapai kompetensi dasar. dan mendapatkan buku sumber Hal ini bagi seorang guru sebuah guru dituntut untuk aktif dalam keharusan untuk memiliki silabus. mencari buku yang terkait dengan Namun, sebagai manusia tentu pembelajaan, dan juga guru tidak memiliki kendala yang diahadapi dituntut untuk harus mendapatakan dalam penyusunan silabus tersebut. buku yang terkait dengan kurikulum 2013 dilapangan dapat disimpulkan guru Menurut Depdiknas (2013:5) silabus Berdasarkan hasil wawancara adalah rencana sejarah masih mengalami kendala dalam membuat Silabus, pembelajaran pada suatu kelompok dikarenakan guru sejarah belum mata memahami pelajaran dengan tema secara keseluruhan tertentu yang mencakup standar dalam membuat Silabus, kesulitan komptensi materi membuat KD karena materi terlalu pembelajaran, indikator, penilaian, luas, kendala dalam membuat buku alokasi waktu dan sumber belajar sumber dalam silabus, kendala yang dikembangkan oleh setiap dalam menentukan alokasi waktu satuan pada dasar, pendidikan, kurikulum 2013 dalam silabus, merumuskan kendala dalam indikator pada silabus, kendala menggunakan dalam kata kerja oprasional (KKO) dalam silabus. a. Kendala-Kendala Yang Dialami yang peneliti wawancara lakukan secara melalui langsung dengan guru sejarah bahwa guru sejarah mengalami kendala- Guru Sejarah Dalam Rencana kendala dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Pembelajaran Masalah penting yang sering (RPP) Rencana Pelaksanaan dihadapi guru dalam kegiatan Pembelajaran (RPP) merupakan pembelajaran adalah memilih atau upaya yang dilakukan guru untuk menentukan materi pembelajaran memperkirakan apa atau bahan ajar yang tepat dalam untuk rangka membantu siswa mencapai Sasaran kompetensi. Hal ini disebabkan yang tindakkan akan kegiatan dilakukan pembelajaran. utama dalam pengembangkan RPP oleh adalah guru, karena guru sebagai silabus, materi bahan ajar hanya penyandang pendidik dituliskan secara garis besar dalam harusla memiliki tanggung jawab bentuk "materi pokok". Menjadi secara terhadap tugas guru untuk menjabarkan kemajuan dan hasil belajar peserta materi pokok tersebut. Sehingga didik. menjadi bahan ajar yang lengkap. profesi langsung Rencana Pembelajaran identitas Pelaksanaan (RPP) mata memuat kenyataan Selain itu, bahwa bagaimana dalam cara pembelajaran, memanfaatkan bahan ajar juga Kompetensi Dasar (KD), Indikator merupakan masalah. Pemanfaatan pencapaian dimaksud adalah bagaimana cara Kompetensi, pembelajaran, penilaian tujuan hasil belajar dan sumber belajar. Pembahasan ini pihak akan dijelaskan kendala-kendala yang dihadapi guru sejarah membuat Rencana mengajarkannya guru, ditinjau dari dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak murid. dalam Berkenaan dengan pemilihan Pelaksanaan bahan ajar ini, secara umum Pembelajaran (RPP) pada semester masalah dimaksud meliputi cara 2016/2017. Berdasarkan penelitian penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian. bahan ajar dan memanfaatkannya Masalah dengan lain yang berkenaan tepat. Rambu-rambu dengan bahan ajar adalah memilih dimaksut antara lain berisikan sumber di mana bahan ajar itu konsep didapatkan. Ada kecenderungan materi pembelajaran, penentuan sumber bahan ajar dititik beratkan cakupan, pada buku. Padahal banyak sumber langkah-langkah bahan ajar selain buku yang dapat perlakuan/ digunakan. Buku pun tidak harus sumber materi pembelajaran. dan prinsip urutan, pemilihan kriteria dan pemilihan, pemanfaatan, serta satu macam dan tidak harus sering b. Kendala-Kendala Yang Dialami berganti seperti terjadi selama ini. Guru Sejarah Dalam Memilih Berbagai dan mendapatkan Buku Sumber buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar. Termasuk yang satu sumber belajar dan bahan ajar sering dihadapi guru berkenaan yang banyak digunakan dalam dengan bahan ajar adalah guru pembelajaran. Buku teks memang memberikan bahan ajar atau materi merupakan bahan ajar sekaligus pembelajaran terlalu luas atau sumber belajar bagi siswa yang terlalu sedikit, terlalu mendalam konvensional. Namun meskipun atau konvensional terlalu masalah Buku teks merupakan salah dangkal, urutan dan sudah penyajian yang tidak tepat, dan dipergunakan cukup lama dan jenis materi bahan ajar yang tidak banyak sesuai dengan kompetensi yang tradisional, buku teks pelajaran ingin masih cukup mampu memberikan dicapai oleh siswa. yang Berkenaan dengan buku sumber kontribusi sering terjadi setiap ganti semester pembelajaran. atau ganti tahun ganti buku. pembelajaran tidak dapat diajarkan Sehubungan dengan itu, perlu yang menganggap baik pada Beberapa materi tanpa bantuan buku teks pelajaran. disusun rambu-rambu pemilihan Berdasarkan hasil wawancara dan pemanfaatan bahan ajar untuk yang peneliti lakukan dengan guru membantu sejarah guru agar mampu memilih materi pembelajaran atau dan waka kurikulum tersebut bahwa kendala-kendala guru sejarah sulit dalam memilih sesuai dengan Permendikbud No 22 dan dan mendapatkan buku sumber tahun 2016. yang sesuai, dan yang mudah dipahami guru. 2. Kendala-kendala yang dihadapi guru Kebanyakkan sejarah di SMA N 13 Padang dalam materi dalam buku sumber yang perencanaan pembelajaran kurikulum guru dapatkan tidak memudahkan hampir terdapat disemua komponen, pendidik menyampaikan matri ajar baik dalam pembuatan silabus, RPP, karena isi buku terlalu luas, tidak dan Materi ajar dan memperoleh buku menarik bahkan isi dari buku sumber. sumber tidak lengkap. Oleh karna itu guru sejarah dituntut lebih aktif dalam mecari buku sumber supaya tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal. DAFTAR PUSTAKA Amandemen, 2013. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Sinar Grafika Azyumardi, Azra. Baru KESIMPULAN peneliti bahas pada bab sebelumnya dihadapi kendala-kendala oleh menerapkan dapat Pendidikan Paradigma Nasional Rekonstruksi dan Demokratisasi. Berdasarkan pembahasan yang telah mengenai 2006. guru sejarah kurikulum disimpulkan 2013, hal-hal yang Jakarta: Kompas. Kurniasih, Imas. Berlin Sani. (2014). Implementasi Kurikulum 2013, dalam Konsep dan Penerapan. Surabaya : maka Kata Pena. sebagai Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi berukut: Penelitian 1. Semua guru sejarah di SMA 13 Remaja Rosdakarya. Padang telah menyusun perencanaan Kualitatif. Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan berupa silabus, RPP, materi ajar dan Implementasi buku sumber. Namun perencanaan Bandung: yang dibuat oleh guru belum semua Bandung: Kurikulum Remaja 2013. Rosdakary