Nori Nutrient Analysis from Seawed of Porphyra marcossi in Maluku Ocean Voulda D. Loupatty Balai Riset dan Standarisasi Industri Ambon Jl. Kebun Cengkih, Ambon E-mail : [email protected] ABSTRAK Penelitian “Analisis Gizi Nori Dari Rumput Laut Jenis Porphyra marcossi Yang Terdapat Di Perairan Maluku” dilakukan dengan tujuan menganalisis kualitas gizi nori yang dihasilkan dari rumput laut Porphyra marcossi, yang nantinya mampu menggantikan penggunaan nori impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Adapun prosedur kerja proses pembuatan nori adalah rumput laut kering dicuci bersih, setelah bersih dilakukan pemotongan kecil-kecil / diblender. Selanjutnya direbus dengan perbandingan rumput laut:air=1:10 dengan penambahan sedikit cuka. Perebusan dilakukan selama ± 1 jam. Setelah itu dicetak berbentuk lembaran tipis, dikeringkan dan dikemas. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap produk yang dihasilkan meliputi kadar protein, lemak, abu dan air, yang mengacu pada SNI 01-2891-1992, serta identifikasi asam amino dengan menggunakan metode hidrolisis asam basa. Hasil penelitian menunjukan bahwa rumput laut Porphyra marcossi mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi yaitu : protein 28,60% ; lemak 0,83% ; abu 17,80% dan air 28,09%. Produk Nori mempunyai nilai gizi : protein 41,49% ; lemak 0,44% ;abu 4,99%;air 13,14%. Terdapat 10 jenis asam amino yaitu treonin, arginin, tirosin, meteonin, lisin, valin, asam glutamate, glisin, fenilalanin dan alanin. Teknologi pengolahan Nori cukup sederhana dan mudah dikembangkan dalam industry rumah tangga untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Kebutuhan Nori dalam negeri dapat dipenuhi dengan adanya indutri pengolahan nori berbasis sumber daya alam lokal. Kata kunci : Porphyra marcossi, Perairan Maluku, Nori, Gizi ABSTRACT Research about “Nori Nutient Analysis From seaweed Of Porphyra marcossi In Maluku Ocean” is carried out with the aim for analysis nori nutrient from Porphyra marcossi seaweed, thatwill be able toreplacethe use of nori-imports. tofulfill domestic demand. The processing stage are the dried seaweed washed clean and cut into small pieces or in blender, after thatboiled with comparison seaweed: water=1:10with addition littlevinegar. Boiling is done for approximately 1 hour. And printed form thin sheets, dried and packaged. In this research also testing the products produced include protein, fat, ash and water, which refers to SNI 01-2891-1992 and amino acid identification use alkaliacid hydrolysis method. The results showed that Porphyra marcossi seaweed has high value nutrient such as protein 28,60% ; fat 0,83%; ash 17,80% and water 28,09% and nutrient in nori seaweed product for protein 41.49%; fat 0.44%; ash 4.99% ;water 13.14% .The amino acid was obtained treonine, arginine, tyrosine, methionine, lysine,valine, glutamate acid, glysine, phenylalanine, alanine. Nori processing technology is quite simple and easy to develop to home industry to increase household income. Domestic needs of nori can be met with processing industry based on local natural resources. Keywords : Porphyra marcossi, Maluku Ocean, Nori, Nutrient 34 EKSAKTA Volume 14 No. 2 lainnya, pigmen ini pula yang menentukan Pendahuluan Istilah rumput laut (seaweed), lazim warna thallus sesuai dengan pigmen yang ada dikenal dalam dunia perdagangan. Dalam pada masing-masing kelas rumput laut. ilmu pengetahuan dikenal dengan sebutan Phycoerithyn alga. Alga termasuk tanaman tingkat rendah, didapati karena tidak mempunyai akar, batang, daun Cyanophyceae, dan bunga khusus. Pada umumnya alga karoten dijumpai pada ke empat kelas rumput dikelompokan menjadi 4 kelas berdasarkan laut tersebut, hanya jumlahnya berbeda-beda. kandungan pigmennya, yaitu Rhodophyceae Jenis pigmen yang terkandung dalam rumput (alga merah), Phaeophyceae (alga coklat), laut dapat dilihat pada Tabel 1. dan pada hanya Rhodophyceae dan sedangkan dan chlorophyta (alga biru – hijau) (Othmer,1968; Soegiarto menghasilkan pati (starch) dan lemak, dkk., Phaeophyta 1978; Aslan, 1998). Selanjutnya hasil klorofil fotosintesa Chlorophyceae (alga hijau), Cyanophyceae Dari phycochyanin menghasilkan manitol (gula pigmen utama yang alkohol), laminaria, sellulosa, algin dan menentukan warna pada rumput laut adalah fukoin, sedangkan Rhodophyta menghasilkan klorofil, floridin dikatakan bahwa karoten, phycocyanin, phycoerithyn disamping dan pigmen-pigmen starch, monoglyserate dan floridoside. Tabel 1. Kandungan Pigmen Utama Alga Kelas alga Alga hijau Alga coklat Alga merah Alga biru Klorofil a&b a&c a a Karoten Β Β Β Β Sejak zaman dahulu rumput laut telah Phycoerithyn + + Pemanfaatan Phycocyanin + + rumput laut tidak dimanfaatkan oleh bangsa Cina dan Jepang berfungsi sebagai sebagai makanan yang istimewa maupun melainkan dikembangkan sebagai obat-obatan. Di Jepang terdapat 21 asinan, sayur, salad, wakame, kombu, dan varietas sayuran laut yang digunakan dalam nori. Saat ini industrialisasi algae laut masakan setiap hari. Konsumsi rumput laut menggunakan bahan dasar algae hijau, coklat masyarakat Jepang mencapai 10% dari maupun merah telah menjadikan komoditi ini kebutuhan pangannya. (Winarno, 1990). menjadi yang Nori Nutrient Analysis from Seawed of Porphyra marcossi in Maluku Ocean penghasil hanya paling juga agar-agar, menjadi meguntungkan, 35 diantaranya adalah green laver (aonori) dan lembaran tipis (Wikipedia, 2012; Korringga, porphyra (purple laver nori); laminaria 1976; Terramoto, 1990). Jepang, RRC, dan Korea merupakan (kombu); wakame, dan hizikia (hiziki). Nori adalah nama dalam bahasa Jepang produsen nori terbesar di dunia. Di RRC, nori untuk bahan makanan berupa lembaran disebut rumput Nori disebutgim. Korea terkenal dengan nori digunakan sebagai hiasan dan penyedap berbumbu minyak wijen, cabai, dan butiran berbagai macam masakan Jepang, lauk garam yang agak kasar sehingga berbau khas sewaktu makan nasi, dan bahan makanan dan terasa agak pedas (Wikipedia,2012 ; ringan seperti senbei. Bahan baku adalah alga Kusumanto,2013). Data hasil produksi nori jenis mencapai 2 milyar lembar per tahun (Kuda et laut yang Porphyra dikeringkan. seperti Porphyra pseudolinearis Ueda yang dikenal sebagai pengolahan nori hǎitái, dan di Korea al. 2004). Berkembangnya restoran Cina dan Iwanori dan Porphyra yezoensis Ueda. Teknologi sebagai dapat Jepang yang menyajikan menu siap saji di dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu cara Indonesia tradisional dan cara modern. Pengolahan meningkat 80% (Teddy, 2009). Selanjutnya secara tradisional adalah: rumput laut dicuci dalam upaya memenuhi kebutuhan nori bersih, kemudian dimasak sampai menjadi dalam negeri, maka Ia melakukan penelitian bubur. Selanjutnya bubur rumput laut dicetak pembuatan dan dikeringkan dengan sinar matahari rumput laut jenis Gracilaria sp. Nori yang (Tanikawa 2012). dihasilkan dalam penelitian ini berwarna Sedangkan teknologi pengolahan nori secara hijau muda kecoklatan, dengan kandungan modern adalah: rumput laut dicuci bersih dan gizi: kadar air 15,44%, kadar abu 5,23%, dipotong kecil-kecil secara mekanik. Hasil protein 6,20%, dan karbohidrat 73,03%. 1971; Wikipedia, pemotongan dapat direndam dengan cuka menyebabkan kebutuhan nori secara Dibandingkan nori tradisional Cina dan dari Jepang, beras ataupun tidak. Selanjutnya dimasak pemanfaatan rumput laut dalam pangan sampai Indonesia menjadi bubur. Dalam proses masih sangat belum perebusan dapat ditambahkan kecap, gula, memasyarakat minyak wijen, MSG ataupun ikan teri. bermukim Selanjutnya dicetak dan dikeringkan menjadi memanfaatkan beberapa jenis rumput laut sebagai 36 hanya kecil, di bahan pesisir penduduk yang pantai telah makanan. Tingkat EKSAKTA Volume 14 No. 2 kesukaannya berbeda antara daerah yang satu sedang, tinggi tidak lebih dari 7 cm, dengan lembaran daerah yang lainnya. Hal ini thalli bisa bercabang, lebar berkaitan dengan distribusi atau penyebaran mencapai 20 mm. Keberadaannya biasanya jenis suatu membentuk hamparan seperti karpet di atas daerahdengan musim tertentu., dan biasanya batuan, alat pelekat berupa cakram kecil. dikonsumsi dalam keadaan segar. Tepi thalli tidak rata, mempunyai duri-duri alga yang dominan pada Di Maluku khususnya disekitar Pulau halus, terdiri dari satu atau dua sel, panjang Ambon terdapat salah satu jenis rumput laut mencapai 30 μm, jarak berbentuk segiempat merah yang biasa dikonsumsi masyarakat atau pesisir pantai yang dikenal dengan nama panjang 20 – 30 μm, lebar daerah Huang isi atau sayur isi atau disebut berdinding tebal. Irisan melintang thalli juga lumu-lumu licin, sedangkan nama monostromatus, berupa pipa, tebal 15 – ilmiahnya yaitu Porphyra marcossi. Rumput 20μm, yang terdiri atas satu deretan sel-sel laut Porphyra sptermasuk jenis rumput laut berbentuk segiempat atau bulat, lebar 6 – 9 merah, menurut Chapman and Chapman μm dan panjang (1980) diklasifikasikan sebagai berikut : berdinding tebal dengan zat warna merah polygonal, tersusun tidak teratur, 15 – 20 μm, 12 – 17 μm. Sel-sel yang tersebar di seluruh bagian sel. Fase Kingdom : Protista konkhoselis Divisi : Rhodophyta mikroskopis, menyerupai benang pendek Kelas : Rhodophyceae yang menempel pada batu karang. Fase ini Subkelas : Bangiophyceae sulit sekali dipisahkan dari substratnya. Ordo : Bangiales Famili : Bangiaceae Porphyra sp,tumbuh secara alamiah dan Genus : Porphyra tersebar di Maluku, Papua dan Teluk Bitung Di berupa Indonesia bintik-bintik jenis merah, rumput laut Rumput laut merah memiliki pigmen (DKP, 2009). Di Maluku rumput laut jenis dominan fikoeretrin dan fikosianin yang Porphyra marcossi ini tumbuh pada substrat menimbulkan warna merah. berkarang disepanjang pantai di zona pasang Diskripsi Porphyra marcossi menurut surut bagian atas yang selalu mendapat Cordero, (1976) dalam Hatta, dkk., (1993) hempasan ombak besar menyebabkan tempat adalah fase vegetative alge berwarna merah tersebut tetap basah. Biasanya terdapat dalam hingga merah tua, ukuran kecil sampai jumlah yang banyak pada musim penghujan Nori Nutrient Analysis from Seawed of Porphyra marcossi in Maluku Ocean 37 yaitu dari bulan Juni sampai dengan bulan yang digunakan adalah: pisau, telenan, September. Setelah panen pertama rumput blender, laut ini masih bisa dipanen berulang kali pengering. alat cetak nori, oven dengan masa istirahat 10 hari. Namun produksi ini hanya dimanfaatkan oleh 2. Prosedur Kerja masyarakat pesisir pantai dalam bentuk segar Pembuatan Nori : dan disimpan dalam bentuk kering untuk - Rumput laut dibersihkan dari dikonsumsi sendiri. Padahal jenis rumput laut kotoran lainnya dan dicuci bersih ini dapat dibuat nori untuk meningkatkan - Selanjutnya rumput laut tersebut nilai ekonominya. kemampuan Dengan memproduksi adanya nori dipotong kecil-kecil dan diblender yang - Rumput berbahan baku dari perairan di Indonesia tersebut maka diharapkan produksi nori dalam negeri perbandingan secara bertahap akan mampu menggantikan penggunaan nori impor. Rumput laut yang telah dimasak laut:Air adalah halus dengan 1:10, selanjutnya ke dalam adonan ditambahkan sedikit cuka beras ± 1sendok makan, dan Tujuan Penelitian/ Tujuan Penulisan sambil di aduk rata. Proses pemasakan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas gizi Nori yang dihasilkan dari rumput laut Porphyra marcossi dan diharapkan nantinya akan mampu menggantikan impor untuk penggunaan nori memenuhi kebutuhan dalam negeri. berlangsung sekitar 1 jam - Selanjutnya adonan di turunkan dari api dan dicetak berbentuk, lembaran tipis - Lembaran nori tersebut dikeringkan dengan suhu tidak lebih dari 50 oC - Hasil pengeringan lembaran Metode Penelitian/ Metode Penulisan 1. nori yang berupa dikemas dalam plastik. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: rumput laut jenis Porphyra marcossi, dan cuka beras untuk pembuatan nori, sedangkan alat 38 EKSAKTA Volume 14 No. 2 Diagram alirnya dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Nori Teknologi ini merupakan modifikasi dari teknologi pengolahan nori yang ada. 3. Parameter Uji Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap kandungan gizi dari bahan baku (Porphyra marcossi) dan nori yang dihasilkan dari proses pengolahan rumput laut Porphyra marcossi meliputi : kadar protein, lemak, abu dan air di mana prosedur pengujian mengacu pada SNI 01 –2891 – 1992. Sedangkan identifikasi asam amino menggunakan metode hidrolisis asam-basa. 4. Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini teknik analisa data dilakukan dengan 2 cara yaitu: - Data primer: diperoleh dari hasil uji laboratorium terhadap bahan baku maupun produk yang dihasilkan . - Data sekunder: diperoleh melalui studi literatur, yang dapat digunakan untuk melengkapi kajian ini. Nori Nutrient Analysis from Seawed of Porphyra marcossi in Maluku Ocean 39 Hasil Dan Pembahasan Kandungan Gizi Bahan Baku Hasil pengujian laboratorium terhadap komposisi gizi dalam hal ini protein, lemak, abu dan air dari rumput laut jenis Porphyra marcossi (sayur isi) dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi Gizi Rumput Laut Jenis Porphyra marcossi No. 1. 2. 3. 4. Komponen Protein Lemak Abu Air Hasil (%) 28,60 0,83 17,80 28,09 *Hasil rata-rata 3 kali ulangan Hasil analisa yang dilakukan Hatta, dapat ditemukan dalam Porphyra, terdapat protein juga taurin yang diketahui efektif untuk dan fungsi hati, mencegah terjadinya penyakit hasil batu empedu serta mengontrol kolesterol analisa tersebut terlihat bahwa rumput laut darah. Dalam Trono and Ganzon (1988) jenis ini memiliki kandungan protein yang menyebutkan cukup tinggi yang berkisar antara 20 – 30%. sumber vitamin B1, sumber agar serta Dalam Chapman (1970), mengatakan rumput menurunkan kolesterol. Hasil laut jenis ini lebih baik dari jenis lainnya Nitisawa Jepang karena 75% dari protein dan karbohidrat Anonymous (2010) mencatat bahwa rumput dapat dicerna oleh tubuh manusia. laut Porphyra sp mampu menurunkan kadar dkk., (1993) memperlihatkan 21,58%; lemak 0,10%; abu11,61% karbohidrat 66,00%. Berdasarkan manfaat (2006) di Porphyra adalah penelitian dalam Dalam Lisa (1999) disebutkan bahwa kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) Porphyra mengandung sejumlah protein, dan meningkatkan HDL (Hight Density asam amino, vitamin A, B dan C. Asam Lipoprotein) dalam darah hewan uji. Di mana amino alanin, asam glutamate dan glisin yang serat yang terdapat dalam rumput laut terdapat dalam Porphyra berfungsi sebagai tersebut mampu mengikat asam empedu penghasil rasa pada nori. Asam amino sehingga lainnya yaitu arginin merupakan asam amino kolesterol dalam tubuh. dapat mencegah penimbunan terdapat dalam protein Dari uraian di atas terlihat bahwa hewani. Selain beberapa asam amino yang rumput laut jenis ini mengandung nilai nutrisi yang biasanya 40 EKSAKTA Volume 14 No. 2 yang cukup tinggi dan lengkap. Bahkan nilai jaringan hewani biasanya merupakan sumber protein dan jenis asam amino protein. Dengan demikian jenis rumput laut yang terkandung didalamnya membuat rumput laut ini ini dapat disejajarkan dengan hewan yang dikembangkan penggunaannya lebih luas biasanya lagi. memiliki protein lebih tinggi dibandingkan dengan tumbuhan. Menurut perlu dipertimbangkan untuk Kandungan Gizi Nori Gaman dan Sherrington (1994), protein Hasil pengujian laboratorium terhadap tumbuhan mempunyai nilai lebih rendah dari komposisi gizi nori dalam hal ini protein, protein lemak, abu dan air dapat dilihat pada Tabel 3. hewani. Selanjutnya menurut Desrosier (1988), jaringan tanaman biasanya merupakan sumber karbohidrat sedangkan Tabel 3. Komposisi Gizi Nori No. 1. 2. 3. 4. Komponen Protein Lemak Abu Air Hasil ( % ) 41,49 0,44 4,99 13,14 *Hasil rata-rata 3 kali ulangan Hasil analisa produk nori di atas bila dipanen, dilakukan dengan menggunakan air dibandingkan dengan hasil analisa bahan laut. Setelah pencucian rumput laut tersebut baku terdapat perbedaan nilai nutrisi yang langsung dijemur. Rumput laut kering inilah cukup besar, khususnya kadar protein dan yang digunakan sebagai sampel dalam abu. Kadar protein bahan baku (rumput laut menguji Porphyra, sp) adalah 28,60%, dan kadar abu mempengaruhi tingginya kadar abu dari 17,80% setelah melalui proses pengolahan bahan baku akibat adanya garam-garam yang menjadi nori, kadar masih proteinnya meningkat nilai gizinya. menempel pada Hal ini rumput yang laut. menjadi 41,49% sebaliknya kadar abu turun Sebaliknya pada proses pembuatan nori, menjadi 4,99%. Hal ini mungkin dipengaruhi digunakan rumput laut kering. Sebelum oleh beberapa tahapan proses pengolahan dilakukan proses pembuatan nori rumput laut diantaranya pada proses pencucian. Di mana tersebut di cuci berulang-ulang dengan proses pencucian rumput laut yang baru menggunakan air bersih, untuk mengeluarkan Nori Nutrient Analysis from Seawed of Porphyra marcossi in Maluku Ocean 41 kotoran dan garam-garam yang menempel identifikasi asam amino pada yang yang dihasilkan, diperoleh 10 jenis asam mempengaruhi kadar abu pada produk nori amino yang terkandung didalamnya yaitu lebih rendah dibandingkan bahan bakunya. treonin, arginin, tirosin, meteonin,lisin, valin, Selanjutnya dilakukan proses pemotongan. asam glutamate, glisin, Pada proses pemotongan ini ukuran rumput alanin. Yang termasuk asam amino esensial laut menjadi lebih kecil. Dengan demikian ada 5 jenis yaitu treonin, metheonin, lysine, dapat valin dan fenilalanin. rumput laut. membantu Hal inilah dari produk nori fenilalanin dan mengeluarkan zat-zat penting dalam sel-sel rumput laut selama Hasil analisa yang dilakukan Hatta proses perebusan. Penambahan sedikit cuka dkk., (1993) terhadap nori yang beredar pada dipasaran (nori impor) proses perebusan, juga membantu memperlihatkan mengkoagulasi protein. Selanjutnya proses protein 45,42%; lemak 0,24%; abu 7,02% pengeringan dilakukan untuk menghilangkan dan karbohidrat 47,31%. Komposisi gizi air dari produk sehingga diperoleh nori rumput laut Porphyra marcossi, nori dari dengan kadar protein yang lebih tinggi Porphyra marcossi, nori impor dan nori dari dibandingkan Gracilaria sp, dapat dilihat pada Gambar 2. bahan bakunya. Hasil Gambar 2. Perbandingan Nilai Gizi Dari Porphyra marcossi, Nori Dari Porphyra marcossi, Nori Impor Dan Nori Dari Gracilaria sp. Dari gambar tersebut di atas terlihat nilai gizi yang hampir sama dengan nori bahwa nori dari Porphyra marcossi memiliki impor. Sebaliknya nori dari Gracilaria sp 42 EKSAKTA Volume 14 No. 2 memiliki nilai gizi yang sangat kecil dibandingkan dengan nori impor. galaktan,terdiri dari 3 – 6 anhydro-l- galactosa, dengan unit d- dan l-galaktosa dan Nori merupakan salah satu makanan β, 1 – 4 mannan. Ekstrak karbohidratnya yang memiliki kandungan nutrisi tinggi. merupakan Jenis-jenis asam amino yang terdapat dalam agarose dan k- karaginan. Sedangkan dalam produk nori yang dihasilkan dalam penelitian Hiroyuki (1993), vitamin B12 dalam nori ini adalah sebesar berpengaruh pada kualitas gizinya. karakter intermediate 29μg %. antara Hampir 50% Dimana asam amino fenilalanin, valin, asam kandungan nori adalah EPA (Nisizawa, glutamate, glisin dan tirosin berperan dalam 2002). meningkatkan fungsi otak . Asam amino Selanjutnya dalam Kusumanto (2014), lisin, treonin, alanin dan tirosin, berperan menyebutkan bahwa nori dikenal sebagai dalam pembentukan protein otot maupun sumber yodium dan mengandung vitamin A, pembentukan kulit. B1, B12, C dan vitamin E. Sedangkan metionin dan kandungan mineral meliputi kalsium, seng, Selanjutnya arginin kolagen untuk asam amino berfungsi untuk menurunkan kolesterol darah dan meningkatkan fungsi besi, selenium dan tembaga. Selain dapat dikonsumsi langsung hati. Asam amino tirosin berfungsi sebagai sebagai makanan ringan, nori juga digunakan pemicu hormone dopamine, epinephrine, sebagai norepinephrin, melanin (pigmen kulit) serta masakan Jepang, misalnya pemberi rasa pada hormone tyroid (Handayani, 2013; Ramdani, pengolahan mie dan sup, serta lauk sewaktu 2010). makan nasi dan biasanya ditambahkan ke Dalam Chapman hiasan dan penyedap berbagai (1970), dalam makanan ringan dan renyah seperti memperlihatkan nilai nutrisi dari nori yang senbei. Senbei adalah makanan ringanyang mengandung protein tinggi yaitu 25 – 30% renyah atau disebut juga crackers berbentuk dari berat kering, vitamin dan garam-garam bulat dan pipih. (Yamamoto, 1990 dalam mineral, khususnya yodium. Kandungan Teddy,2009). vitamin C nya 1,5 kali dari jeruk dan juga Dalam Wikipedia (2012), ukuran kaya akan vitamin B. Rasa spesifik pada nori standar satu lembar nori di Jepang adalah berasal dari asam glutamate, glisin dan 21cm x 19cm yang kemudian dipotong- alanin. Kandungan karbohidrat dari nori potong merupakan campuran dari tergantung pada keperluannya. sulfat Nori Nutrient Analysis from Seawed of Porphyra marcossi in Maluku Ocean 43 Dilihat dari ukuran besarnya, nori terdiri dari berfungsi beberapa jenis: mominori . - - - - Yakinori ukuran standar: nori tawar - sebagai hiasan seperti Aonori: nori berwarna hijau berbentuk untuk menggulung temakizushi dan serbuk kasar berukuran 2 – 3 mm yang makizushi. ditaburkan Yakinori tipe setengah: satu lembar takoyaki dan yakisoba. Berbeda dengan nori dua, bahan baku untuk nori standar, aonori digunakan untuk membungkus seluruh menggunakan alga berwarna hijau jenis bagian onigiri. Monostroma dan Enteromorpha. Yakinori tipe sepertiga: satu lembar Nori banyak dibutuhkan di restoran- nori dibagi tiga, diletakan di bagian restoran Cina dan Jepang, yang menyiapkan dasar onigiri sehingga mudah dipegang menu siap dengan tangan. dikonsumsi saat ini masih diimpor dari Ajitsuke nori atau okazunori: satu Negara Jepang, Korea, China dan Amerika lembar nori standar yang sudah diberi Serikat. ukuran standar dibagi di sajinya. atas okonomiyaki, Produk nori yang bumbu garam dapur, kecap asin, gula - - atau mirin dipotong menjadi 8 atau 12 Prospek Pengembangan Rumput Laut potongan Porphyra sp di Indonesia kecil. Pada umumnya dimakan sebagai teman makan nasi Dari uraian di atas terlihat bahwa sewaktu sarapan pagi atau dimakan rumput laut Porphyra sp ini memiliki begitu saja sebagai makanan ringan. keunggulan-keunggulan Mominori: ajitsuke nori yang sudah tumbuhan lainnya. Kadar proteinnya cukup diberi bumbu garam , kecap asin, gula tinggi atau mirin dan dicabik-cabik sampai argininyang biasanya terdapat pada protein menjadi potongan berukuran kecil yang hewani, sebaliknya kadar lemaknya sangat tidak seragam. rendah. Dengan demikian jenis rumput laut Digunakan sebagai dibandingkan bahkan memiliki asam amino hiasan pada makanan Jepang seperti ini donburi atau chirashizushi. dikembangkan penggunaannya lebih luas lagi Kizaminori: yakinori yang dipotong terutama untuk kaum vegerarian dan untuk halus-halus dengan ukuran seragam, perbaikan gizi masyarakat. Khusus untuk perlu dipertimbangkan untuk rumput laut jenis Porphyra marcossi dapat 44 EKSAKTA Volume 14 No. 2 digunakan untuk memproduksi nori di dalam bisa dipanen berulangkali dengan masa negeri, mengingat nilai gizinya yang dapat istirahat sekitar 10 hari (FAO, 2013). Dengan demikian pengembangan usaha bersaing dengan nori impor. Bila ditinjau dari teknologi pengolahan rumput laut dalam bidang budidaya maupun rumput laut Porphyra sp menjadi nori terlihat industri bahwa cukup memberdayakan masyarakat secara luas. dapat Selanjutnya dikembangkan pada industry rumah tangga pergerakan yang bila ditekuni dengan baik dapat nasional. Di mana issu penting saat ini adalah meningkatkan industrialisasi teknologi sederhana dan pengolahannya mudah sehingga penghasilan keluaraga. pengolahannya akan mampu berdampak pada ekonomi lokal, regional dan rumput laut yang telah terus ditindaklanjuti melalui nota kesepahaman dikembangkan sejalan dengan perkembangan mengenai pengembangan kawasan budidaya diversifikasi produk olahan jenis rumput laut dan industri rumput laut di tujuh propinsi ini. yakni: propinsi NTT, NTB, Sulawesi Tengah, Teknologi pengolahan ini dapat Produk nori yang beredar di Indonesia Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara sampai saat ini masih di impor dari Jepang, dan Korea, China dan Amerika Serikat. Nori Selanjutnya dikatakan Nota kesepahaman banyak dibutuhkan di restoran-restoran China yang dan Jepang yang menyiapkan menu siap kementerian yakni Kementerian Kelautan sajinya. Hal ini memperlihatkan kebutuhan dan nori di dalam negeri cukup besar. Dilain Kementerian pihak bahan baku yang dibutuhkan untuk Perdagangan, Kementerian Koperasi dan pembuatan produk ini tersedia walaupun UKM, serta Badan Koordinasi Penanaman pemanenan masih dilakukan secara alamiah. Modal. Itu berarti rumput laut ini termasuk rumput kesepahaman ini, jenis rumput laut Porphyra laut komersial sehingga perlu dipikirkan sp khususnya Porphyra marcossi ini juga pembudidayaannya. tidak dapat dikembangkan usaha budidaya maupun terlalu sulit, dimana panen dapat dilakukan di industri pengolahannya di Maluku, yang saat tanaman berumur sekitar 45 hari dan merupakan salah satu daerah pengembangan setelah panen pertama, rumput laut masih kawasan budidaya dan industri rumput laut Budidayanya Sulawesi selatan dibangun Perikanan, (Cocon, melibatkan 6 Kementerian Perindustrian, Diharapkan 2012). lembaga/ PDT, Kementerian dengan nota di Indonesia. Nori Nutrient Analysis from Seawed of Porphyra marcossi in Maluku Ocean 45 Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. 2. Rumput laut Porphyra Anonymous, 2010, Rumput Laut Sebagai Pangan Fungsional. Warta marcossi Pasarikan Edisi September 2010, mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi Volume 85, Direktorat Jenderal yaitu: protein 28,60%; lemak 0,83%; Pengolahan dan Pemasaran Hasil abu 17,80% dan air 28,09%. Perikanan, Kementerian Kelautan Produk Nori mempunyai nilai gizi: dan Perikanan, Diakses 7 Agustus protein 41,49%; lemak 0,44%; abu 2013. 4,99%; air 13,14% serta 10 jenis asam amino yaitu treonin, arginin, tirosin, Aslan, M.L., 1998, Rumput Laut, Seri Budidaya, Penerbit Kanisius. meteonin, lisin, valin, asam glutamat, Chapman, V.J., 1970, Agar-agar in Seaweeds glisin, fenilalanin dan alanin. 3. Teknologi pengolahan Nori cukup sederhana dan mudah dikembangkan dalam industri rumah tangga untuk 4. and Their Uses. London: Methew and Co. Ltd.151-195p. Chapman, V.J., Chapman, Seaweed Kebutuhan Nori dalam negeri dapat Production dipenuhi indutri Product from Commercial Seaweed, pengolahan nori berbasis sumber daya Roma: FAO Fisheries Technical alam lokal. Paper. adanya their 1980, meningkatkan pendapatan keluarga. dengan and D.J., uses. In andUntilization of Cocon, 2012, Status Rumput Laut Indonesia Saran Peluang dan Tantangan, Direktorat Perlu dilakukan penelitian lanjutan Produksi, untuk melihat keunggulan produk nori lokal Budidaya. dibandingkan nori impor serta prospek pengembangannya di dalam negeri. Ditjen Perikanan Departemen Kelautan Dan Perikanan (DKP), 2009, Perekayasaan Pengolahan Teknologi Nori. Balai Besar Pengembangan Dan Pengendalian, Hasil 46 Perikanan, Fish EKSAKTA Volume 14 No. 2 Blogs,http://informasibudidayaku.bl Hiroyuki N, 1993, ogspot.com/2009_07_01_archive.ht http://www.rawfood.com/products/0 ml, Diakses 4 Desember2012. 372.html. Penerbit Universitas Korringga Indonesia (UI- Press). Porphyra Aquatic spp, Species Programme, 10 P 1976, Farming Marine Organisms Low In The Food Chain. Amsterdam,Oxford, Food, and Agriculture Orgaization (FAO), 2013, tanggal Desember 2008. Desrosier, N.W., 1988, Teknologi Pengawet Pangan, Diakses Elsevier Culture Scientific York: Publishing Company. Information e-Buletin New FAO, Kuda T, Makiko T, Hishi T, Araki Y, 2004, Powered by FIGIS, Diakses 20 Mei Antioxidant Properties Of Dried 2013. “Kayamo- Nori” a brown alga Scytosiphon Gaman, P.H., dan K.D., Sherrington, 1994, Ilmu Pangan, Pengantar (Scytosiphonales) Ilmu Kedua Gajah Mada Vinogradova.J. Food Chem. 89:617-622 Pangan Nutrisidan Mikrobiologi. Edisi lomentaria Kusumanto University. D, 2013, Nori Produksi Indonesia Akan Disukai Dunia. http://m.kompasiana.com/post/read/ Handayani, E., 2013, Klasifikasi Asam Amino dan 626377/1/apakah-indonesia-mampu- Fungsinya, http://organiksmakma3b08.blogspot. memproduksi-nori-dari-rumput- com/2013/04/klasifikasi-asam- laut.html. Di akses 2 Februari 2015. amino-dan-fungsinya_5.html?m=1. Kusumanto D, 2014, Nori . Nori makanan Diakses 9 Februari 2015. super berbahan Hatta, A.M., E., Hermiati dan Luthfie Hutuely, Beberapa Daerah 1993, Jenis Maluku Pemanfaatannya Sebagai rumput diet laut Februari 2015. Dan Laut, Lembaga Ilmu Pengetahuan untuk m/2014/10/nori.html . Diakses 3 Di Sayur Jepang Porphyra.http://tekyang.blogspot.co Pengamatan Makroalge khas Lisa C, 1999, Consumption. Porphyra Human Marine Botany. Indonesia, Ambon. Nori Nutrient Analysis from Seawed of Porphyra marcossi in Maluku Ocean 47 Monterey Bay Aquarium Reseach Processing Marine Food Product, Institute. Vol I. Motohiro T, Kaduto H, Marine Biological Institute. 106 p. Othmer, 1968, “Seaweed Encyclopedia Of Hashimoto,K., Hashimoto, K., Colloids”. Kayoni, M., Tokuraga,T., editor. Chemical Japan International Centre.142- 156p. Technology, No.17:763 – 784. Nisizawa K. 2002, Seaweeds Kaiso. Japan Trono, Jr.G.C., and E.T., Ganzon – Fortes, 1988, Philippine Seaweeds, Marine Seaweed Association. Tokyo. Science Institute University Of The Ramdani, D., 2010, Asam Amino Esensial Philippine Diliman, Quenzon City. dan Non Esensial. Artikel, Di akses Wikipediea, 2012, Nori. 1 Februari 2012, 9 Februari 2015. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Nori, Soegiarto, A., Sulistijo, Atmadja, W.S., 1978, 4, Desember 2012. Rumput Laut (Algae): Manfaat, Potensi dan Usaha Budidaya, Winarno, F.G., 1990, Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: PT. Gramedia Jakarta: LON-LIPI. Pustaka Utama, Jakarta. Standar Nasional Indonesia, 1992, Cara Uji Makanan Dan Minuman, SNI 01 – 2891 – 1992, Badan Nasional Indonesia. Tanikawa, E., 1971, Marine Product In Japan, Tokyo, Koseisha Koseikaku Co. Ltd. Teddy, M.S., 2009, Pembuatan nori Secara Tradisional Dari Rumput Laut Jenis Gracilaria sp., Skripsi Program Studi Teknologi Hasil Perairan. Fak. Perik. Dan Ilmu Kelautan. IPB. Terramoto, T., 1990, Seaweed, their chemistry and uses. In Science of 48 EKSAKTA Volume 14 No. 2