BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian miskonsepsi pada materi genetika (materi genetik dan pola-pola heriditas) dalam buku pelajaran biologi SMA yang ditulis berdasarkan kurikulum 2013 di Kabupaten Kulon Progo, telah dilakukan analisis oleh tiga panelis dan menghasilkan data berupa: macam kategori dan persentase masing-masing kategori miskonsepsi yang teridentifikasi. Pengelompokan kategori miskonsepsi didasarkan pada kategori miskonsepsi menurut Hersey (2005, 1-3), yaitu misidentifications, oversimplifications, overgeneralizations, obsolute concepts and terms,dan undergeneralizations. Data hasil pengkategorian miskonsepsi yangdiperoleh dari tiga panelis kemudian dianalisis uji kehandalan untuk mengetahui nilai koefisien kecocokan (α) dengan menggunakan formula Neuendorf yang diturunkan dari rumus alpha Krippendorf (Eriyanto,2013:296). Jika nilai α lebih dari 0,7 dikatakan handal atau reliabel, maka data dari tiga panelis dikatakan handal atau reliable (Krippendorf, 2004:323). 1. Reliabilitas Data Berdasarkan data perhitungan uji kehandalan yang telah dilakulan oleh ketiga panelis pada buku biologi A, B dan C diperoleh nilai koefisien kecocokan (α) sebagai berikut: 80 Tabel 3. Nilai Koefisien Kecocokan(α) Miskonsepsi pada Unit Analisis Teks buku A, B, dan C Koefisien Kecocokan (α) Buku Pelajaran A 0,74 B 0,78 C 0,75 Rata-rata 0,76 Keterangan: ≤ 0,667 = data kurang handal 0,667 – 0,8 = data handal ≥ 0,8 = data sangat handal Tabel 4. Nilai Koefisien Kecocokan (α) pada Unit Anaisis Gambar buku A, B, dan C. Koefisien Kecocokan (α) Buku Pelajaran A 0,74 B 0 C 0,78 Rata-rata Keterangan: ≤ 0,667 = data kurang handal 0,667 – 0,8 = data handal ≥ 0,8 = data sangat handal 0,76 Rata-rata nilai koefisien kecocokan (α) yang diperoleh dari ketiga panelis dari ketiga buku teks, pada unit analisis teks dan gambar menunjukkan nilai 0,76. Berdasarkan pendapat Krippendorf (2004:232), yang menyatakan bahwa nilai α lebih dari 0,7 dikatakan handal atau reliabel, maka data dari tiga panelis dikatakan handal atau reliable. Ada atau tidaknya miskonsepsi dari buku sampel dilakukan melalui analisis data yang diperoleh dari ketiga panelis.Analisis penilaian sesuai atau tidaknya konsep dalam buku teks dilakukan melalui perbandingan dengan konsep literatur. Temuan konsep dari dari buku pelajaran dinyatakan miskonsepsi apabila tidak sesuai dengan literatur.Suatu konsep dinyatakan mengalami miskonsepsi, 81 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih dari satu panelis, baik dalam kategori misidentification, oversimplifications, overgeneralization, obsolute concepts and terms dan, undergeneralisation. Sebaliknya, konsep tidak mengalami miskonsepsi, apabila konsep tersebut tidak termasuk kedalam kategori miskonsepsi manapun oleh lebih dari satu panelis. Suatu konsep dalam buku pelajaran yang dinyatakan miskonsepsi hanya oleh satu panelis masih diragukan kesesuaiannya, sehingga perlu dilakukan pengecekan ulang antar panelis melalui diskusi dengan acuan konsep pada literatur untuk melihat kembali apakah konsep tersebut mengalami miskonsepsi atau tidak. Data hasil analisis miskonsepsi dinyatakan dalam bentuk persentase melalui perhitungan frekuensi miskonsepsi. Persentase miskonsepsi yang diperoleh digolongkan dalam kategori miskonsepsi menurut intervalnya. Berikut ini merupakan tingkat persentase kategori miskonsepsi menurut Zulfiani dkk, (2014: 138). Tabel 5. Tingkat Persentase Kategori Miskonsepsi. Persentase Miskonsepsi (%) Kategori Rendah 0 - 30 Sedang 31 - 60 Tinggi 61 - 100 Berdasarkan hasil analisis yang telah dilalukan oleh tiga panelis diketahui bahwa ditemukan lima kategori miskonsepsi yaitu misidentification, oversimplifications, overgeneralization, obsolute concepts and terms dan, 82 undergeneralisation. Berikut adalah miskonsepsi yang telah ditemukan: 83 data dari masing-masing kategori Tabel 6. Konsep-konsep Teks pada Buku A, B dan C yang dinilai Miskonsepsi. No Hal Konsep Teks dalam Buku Misidentifications Buku A 1. 99 Sentromer merupakan bagian kromosom yang berkontriksi (mengecil), menyerupai bulatan kecil ditengah-tengah kromosom, berwarna terang karena daya serap terhadap zat warna rendah. Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Sentromer adalah daerah penyempitan pada kromosom, letaknya ada yang ditengah, hampir diujung dan diujung kromosom. Dapat menyerap zat pewarna sehingga mudah diamati (Crowder, 2006: 41) Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa sentromer terletak di bagian tengah-tengah kromosom. Seharusnya, letak sentromer bisa di tengah, hampir diujung dan diujung kromosom. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa “untaian DNA untuk membentuk nukleosom terjadi pada protein histon”. Seharusnya adalah nukleosom dibentuk oleh DNA dan protein histon, serta dibentuk di sepanjang kromatin. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah “lipatan”.Seharusnya “pilinan” 2. 99 Untaian DNA membentuk pintalan pada protein histon menjadi nukleosom yang merupakan unit dasar kromosom. Nukleosom merupakan struktur seperti kancing yang secara periodik dibentuk sepanjang kromatin oleh DNA dan protein-protein histon (Pai, 1996: 117). 3. 99100 Nukleosom –nukleosom tersusun padat dan terpilin membentuk lipatan solenoid. Solenoid merupakan struktur pilinan nukleosom. Struktur solenoid selanjutnya dirapatkan lagi dengan membentuk pilinan solenoid (Triwibowo Yuwono, 2005: 82) 84 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur 4. 104 DNA merupakan penyusun gen pada kromosom di dalam inti sel. Namun, DNA dapat ditemukan pula di dalam mitokondria, sentriol,kloroplas,dan plastid. 5. 104 DNA merupakan suatu polimer yang terdiri atas nukleotida-nukleotida dengan jumlah ratusan hingga ribuan Sebagian besar DNA terdapat di dalam kromosom, sedikit DNA terdapat di dalam mitokondria dan kloroplas dari ganggang dan tumbuhan tingkat tinggi (Suryo,2008: 29). DNA merupakan polimer dari berbagai tipe nukleotida (sebagai unit berulang) dengan jumlah ratusan sampai jutaan nukleotida (Yohanis Ngili, 2009: 227) 6. 115 Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom dengan bahan baku berupa asam amino. Sintesis protein berlangsung dalam sitoplasma terutama pada struktur sitologik yaitu ribosom (Suleman Rondonuwu, 1989: 154). Sintesis protein menggunakan bahan baku asam amino. (Suryo, 1986: 43) 7. 115 Transkripsi adalah sintesis RNA pada suatu cetakan DNA dengan enzim RNA polymerase. Transkripsi adalah transfer informasi genetik yang berasal dari DNA untuk membentuk RNA dengan menggunakan cetakan DNA (Klug, 2000: 284). 85 Keterangan Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa DNA dapat ditemukan di dalam sentriol dan plastid. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa DNA merupakan suatu polimer yang terdiri atas nukleotida-nukleotida dengan jumlah ratusan hingga ribuan. Seharusnya jumlah nukleotida yang menyusun DNA berjumlah ratusan sampai jutaan. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom. Seharusnya sintesis protein berlangsung dalam sitoplasmaterutama pada struktur sitologik yaitu ribosombukan di inti sel. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan kalimat”pada suatu cetakan DNA”, seharusnya“menggunakan cetakan DNA” No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur 8. 116 Tahap terminasi (pengakhiran) transkripsi: proses transkripsi akan berhenti pada saat RNA polymerase menstranskripsi suatu untai DNA terminator. 9. 180 Alel letal adalah alel yang menyebabkan kematian pada individu yang memilikinya. Tahap terminasi transkripsi : transkripsi berlanjut melalui sekuens terminator pada DNA. terminator yang ditranskripsikan (suatu sekuens RNA) berfungsi sebagai sinyal terminasi, menyebabkan RNA polymerase melepaskan diri dari DNA dan mengakhiri transkripsi, yang bisa digunakan langsung sebagai mRNA (Campbell dan Reece, 2010: 361). Alel letal adalah alel yang dapat mengakibatkan kematian pada individu homozigot (Agus Hery Susanto, 2011: 25). 10. 183 Atavisme adalah interaksi beberapa gen yang menghasilkan sifat baru. Atavisme adalah peristiwa timbulnya kembali suatu sifat keturunan yang telah menghilang untuk beberapa generasi (Suryo, 2008: 137). 86 Keterangan Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah “suatu untai DNA terminator”seharusnya“sekuens terminator”. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa alel letal adalah alel yang menyebabkan kematian pada individu yang memilikinya. Kalimat “yang memilikinya”ini tidak dijelaskan dengan jelas, bisa diartikan individu yang heterozigot ataupun homozigot. Padahal hanya untuk individu homozigot saja. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan kata “menghasilkan”. Seharusnya “timbulnya kembali suatu sifat”. No Hal Buku B 86 11. Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Tempat gen di dalam kromosom tersebut dinamakan lokus . Lokasi spesifik suatu gen pada suatu kromosom disebut lokus (Campbell dan Reece, 2010: 268). Gen yang memiliki alel tiga atau lebih disebut multiple alel (Klug, 2000: 80). 12. 87 Peristiwa yang menunjukkan di mana suatu gen mempunyai alel lebih dari satu disebut multiple alel. 13. 89 Kebanyakan DNA terletak di inti sel, dan sejumlah kecil DNA juga dapat ditemukan di dalam kloroplas dan mitokondria. 14. 92 Sebagian besar DNA terdapat di dalam kromosom, sedikit DNA terdapat di dalam mitokondria dan kloroplas dari ganggang dan tumbuhan tingkat tinggi (Suryo,2008: 29). Tipe RNA ada 3, yaitu (1) RNA Tiga macam RNA yaitu RNA duta duta/RNAd atau messenger RNA/mRNA, atau messenger RNA (mRNA), berfungsi sebagai pembawa pesan atau transfer RNA (tRNA), dan RNA kodon dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosomal atau ribosomal RNA ribosom (di sitoplasma), (2). RNA ribosom (rRNA) (Agus Hery Susanto, 2011: /RNAr atau ribosom RNA/rRNA berfungsi 171-172). sebagai tempat pembentukan ribosom. (3) mRNA berfungsi untuk membawa 87 Keterangan Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan kata “tempat gen” seharusnya “lokasi spesifik suatu gen”. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa peristiwa yang menunjukkan di mana suatu gen mempunyai alel lebih dari satu disebut multiple alel. Seharusnya multiple alel adalah suatu gen yang memiliki alel tiga atau lebih. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa DNA dapat ditemukan di dalam sentriol dan plastid. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa ribosom RNA/rRNA berfungsi sebagai tempat pembentukan ribosom.SeharusnyaRNAr membentuk bagian dari ribosom. No 15. Hal 94 Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur RNA transfer /RNAt atau transfer RNA/ tRNA, berfungsi sebagai pembawa asam amino satu per satu ke ribosom. keterangan genetik yang diterimanya dari DNA, setelah itu mRNA keluar dari nucleus melalui pori-pori nucleus menuju ke ribosom (Suryo, 2008: 81) rRNA membentuk bagian dari ribosom. rRNA ada hubungannya dengan protein untuk membentuk unit ribosom (Crowder, 2006: 103). tRNA berfungsi menstransfer asam amino dari sekumpulan asam amino di sitoplasma ke ribosom. (Campbell dan Reece, 2010: 365). Kodon yang berupa 3 basa mRNA berpasangan dengan 3 basa dari tRNA yang disebut antikodon (Suryo, 2008: 47). Tiap tiga buah basa yang berurutan (triplet) disebut kodon. Oleh karena basa pada RNA ada empat buah yaitu A, U, C, G maka akan terdapat 43 kombinasi atau 64 buah kodon. Mengingat jumlah asam amino hanya 20 buah, maka tidak setiap kodon disediakan bagi satu macam asam amino. Umumnya beberapa jenis kodon disediakan Kodon atau kode genetik adalah kode yang dibawa oleh mRNA untuk disampaikan kepada tRNA. Kodon ini berupa urutan 3 basa nitrogen yang membentuk suatu triplet. 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Ada 64 macam kodon yang disintesis tubuh. 88 Keterangan Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Seharusnya adalah tidak setiap kodon disediakan bagi satu macam asam amino.Umumnya beberapa jenis kodon disediakan untuk satu macam asam amino. No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur untuk satu macam asam amino. Hanya triptofan dan metionin yang mempunyai satu jenis kodon (Anna Poedjiadi, 2004: 328). Transkripsi adalah transfer informasi genetik yang berasal dari DNA untuk membentuk RNA dengan menggunakan cetakan DNA (Klug, 2000: 284). Keterangan 16. 95 Transkripsi adalah percetakan mRNA oleh DNA 17. 138 Epistasis-hipostasis merupakan suatu peristiwa dimana suatu gen dominan menutupi pengaruh gen dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis dan yang tertutupi disebut hipostasis Epistasis dan hipostasis adalah peristiwa dimana gen yang saling menutupi dan ditutupi gen lain yang bukan alelnya (Suryo, 2008:131). Epistatik adalah gen yang menutupi. Hipostatik merupakan gen yang tertutupi (Pai,1992:90) Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah “epistasis” dan “hypostasis”.Seharusnya disebut gen“Epistatik’ dan gen“Hipostatik” RNA duta, disebut juga mRNA (messenger RNA), dibentuk oleh DNA di dalam nukleus, berperan membawa kode genetika dari DNA. mRNA dibuat dalam inti sel , menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA polymerase (Suleman Rondonuwu, 1989: 150). RNAd berfungsi menerima informasi/keterangan genetik dari DNA (Suryo, 1986: 42). Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa RNA duta dibentuk oleh DNA. Seharusnya adalah mRNA dibentuk menggunakan DNA sebagai cetakan dan enzim RNA polymerase. Buku C 85 18. 89 Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa transkripsi adalah percetakan RNA duta oleh DNA. Seharusnya adalah RNA dibentuk menggunakan cetakan DNA. No Hal Konsep Teks dalam Buku 19. 85 RNA ribosom (rRNA), dibentuk oleh DNA, banyak terdapat di dalam ribosom. 20. 85 RNA transfer (tRNA), dibentuk oleh DNA, berada dalam sitoplasma, berperan mengikat asam amino. 21. 86 Sintesis protein berbahan dasar asam amino, berlangsung di dalam inti sel dan ribosom. 22. 87 Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan rRNAdibuat menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA polymerase. (Suleman Rondonuwu.1989:150). rRNA terutama terdapat di dalam ribosom. (Suryo, 1986: 42). transfer RNA dibentuk menggunakan DNA sebagai cetakan dengan dibantu enzim RNA polymerase (Suleman Rondonuwu, 1989: 150). tRNA berfungsi menstransfer asam amino dari sekumpulan asam amino di sitoplasma ke ribosom (Campbell dan Reece, 2010: 365 Asam amino sebagai bahan sintesis protein ( Wildan Yatim,1996: 240) Sintesis protein berlangsung dalam sitoplasma terutama pada struktur sitologik yaitu ribosom. (Suleman Rondonuwu, 1989: 154) . Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa rRNA dibentuk oleh DNA. Seharusnya adalah RNA ribosom dibentuk menggunakan DNA sebagai cetakan dan enzim RNA polymerase. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa tRNA dibentuk oleh DNA. Seharusnya adalah tRNA dibentukmenggunakan DNA sebagai cetakan dan enzim RNA polymerase. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa sintesis proteinberlangsung di dalam inti sel dan ribosom. Adanya kata inti sel, justru menjadikan konsep salah. Seharusnya sintesis protein berlangsung dalam sitoplasma terutama pada struktur sitologik yaitu ribosom. Pemindahan asam amino dari sitoplasma ke Proses translasi diawali dengan tRNA Konsep di dalam buku teks membuat ribosom dilakukan oleh tRNA. Asam yang berada di sitoplasma mengikat kesalahan dalam menyebutkan istilah amino terlebih dahulu diaktifkan dengan asam amino yang berenergi dengan “enzim amino asil sintetase”. Seharusnya ATP (adenosine trifosfat). Proses ini ATP. Asam amino melekat ke tRNA adalah “aminoasil – tRNA sintetase”. 90 No Hal Konsep Teks dalam Buku dipengaruhi oleh enzim amino asil sintetase. Konsep Teks dalam Buku Literatur oleh enzim yang sangat spesifik yang dikenal sebagai aminoasil – tRNA sintetase. Di dalam ribosom terjadi proses translasi, dimana sel menerjemahkan atau mentranslasi sekuens basa molekul mRNA menjadi sekuens asam amino polipeptida (Campbell dan Reece.2011:335) 23. 88 Dalam ribosom berlangsung penerjemahan urutan nukleotida DNA ke dalam bentuk protein. 24. 94 Bagian ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya disebut telomer. Telomer,merupakan DNA tandem yang berulang (repetitif) diujung molekul DNA pada kromosom eukariot yang melindungi gen-gen organisme dari pengikisan akibat beberapa kali replikasi berturut-turut (Campbell dan Reece, 2010: 344) 25. 122 Hasil persilangan parental disebut filus (anak) dan disimbolkan dengan huruf F (huruf kapital). 26. 140 Polimetri adalah gen dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi Filial ialah generasi keturunan hasil persilangan. Filial biasanya disimbolkan dengan huruf F. (Agus Hery Susanto, 2011: 318). Poligen/polimeri merupakan pengaturan suatu sifat oleh sejumlah 91 Keterangan Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa dalam ribosom berlangsung penerjemahan urutan nukleotida DNA ke dalam bentuk protein. Penggunaan kata “DNA“ menjadikan konsep salah. Seharusnya adalah menerjemahkan atau mentranslasi sekuens basa molekul mRNA Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa fungsi telomereadalah menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan yang lainnya.Seharusnya fungsi telomer adalah melindungi gen-gen organisme dari pengikisan akibat beberapa kali replikasi berturut-turut. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah “filus”, seharusnya adalah “filial” Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah mempengaruhi bagian yang sama dari suatu gen non alelik secara kumulatif organisme. (Agus Hery Susanto, 2011: 329). No Hal Konsep Teks dalam Buku Oversimplifications Buku A 97 Kromosom dalam suatu spesies memiliki 27. pola tampilan tertentu yang disebut kariotipe. 28. 97 Kromosom homolog yaitu kromosom yang berasal dari kedua induknya sehingga memiliki bentuk, ukuran, dan komposisi yang sama atau hampir sama. 29. 99 Kromatid (lengan) merupakan badan kromosom yang mengandung filamen tipis kromonema. 30. 100 Bentuk dan ukuran kromosom antarspesies bervariasi. Panjang kromosom ±0,5 µm dengan diameter 0,2-20 µm. “polimetri”, seharusnya adalah “polimeri/poligen” Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Kariotipe adalah gambar susunan kromosom dari sel somatik suatu individu menurut standar berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk kromosom (Suryo, 1996: 123). Kedua kromosom yang menyusun satu pasangan memiliki kesamaan panjang, posisi sentromer,dan pola pewarnaan disebut kromosom homolog. Satu kromosom dari kromosom homolog berasal dari masing-masing orang tua. (Campbell, dan Reece, 2010: 270). Di dalam kromatid (lengan kromosom) tampak adanya pita berbentuk spiral yang disebut kromonema (Suryo, 2007: 58). Ukuran kromosom bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Panjang kromosom berkisar antara 0,2-50 µm, diameternya antara 0,2 – 20 µm (Suryo, 1986: 9). Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan standar penyusunan kariotipe, yaitu dengan berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk kromosom. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan kesamaan pada panjang, posisi sentromer, dan pola pewarnaan. 92 Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan tidak memberikan keterangan bentuk spiral dari kromonema. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan angka 0,2µm pada panjang kromosom. No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 31. 102 Satu gen mengendalikan satu sifat hereditas sehingga satu individu memiliki ribuan sifat. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan penjelasan tentang ada banyak gen menumbuhkan 1 karakter, ada pula 1 gen yang menumbukan banyak karakter. 32. 103 Keaktifan suatu gen pada manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tempat keberadaan gen, jenis kelamin, dan umur. 33. 104 Nukleotida yang tidak memiliki gugus fosfat disebut nukleosida atau deoksiribonukleosida. Nukleosida merupakan prekusor dalam sinteis DNA. Gen menumbuhkan karakter ( sifat keturunan baik struktural dan fungsional). Ada 1 gen yang menumbuhkan 1 karakter, ada banyak gen menumbuhkan 1 karakter, ada pula 1 gen yang menumbukan banyak karakter ( Wildan Yatim, 1996: 147). Kenampakan suatu gen dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, umur, jenis kelamin,species, fisiologis, genetik dan macam-macam faktor lainnya (Crowder, 2006: 61). Nukleotida yang tanpa gugus fosfat disebut nukleosida(Campbell, dan Reece, 2010: 93). Nukleosida atau deoksiribonukleosida dapat berperan sebagai prekusor elementer untuk sintesis DNA (Suryo, 2008: 61). Nukleotida dapat pula mempunyai dua atau tiga gugus fosfat (ADP atau ATP). Inilah nukleosida triposfat yang merupkan prekusor langsung untuk sintesis DNA (Suryo, 2008: 64). 93 Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan beberapa faktor yaitu lingkungan, species, fisiologis, dan macam-macam faktor lainnya. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan penjelasan tentang nukleotida yang merupakan prekusor dalam sintesis DNA, tidak hanya nukleosida saja yang sebagai prekusor dalam sintesis DNA. No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 34. 108 DNA ligase, berfungsi menyambungkan fragmen-fragmen DNA (fragmen Okazaki) yang baru terbentuk sehingga menjadi untaian DNA yang lengkap. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan fungsi lain DNA ligase yaitu menggabungkan 3‟ dari DNA yang menggantikan primer ke bagian lain dari untai maju. 35. 114 Sintesis protein adalah proses pembentukan partikel protein yang melibatkan sintesis RNA dan dipengaruhi oleh DNA. DNA ligase berfungsi menggabungkan 3‟ dari DNA yang menggantikan primer ke bagian lain dari untai maju dan menggabungkan fragmen-fragmen Okazaki menjadi untai DNA tak terputus (Campbell dan Reece, 2010: 341-342). Sintesis protein adalah proses pembentukan protein, dengan cara pembentukan ikatan peptide antara dua buah asam amino; ujung –COOH pada sebuah asam amino mengadakan ikatan dengan ujung –NH2 pada asam amino yang lain, dengan mengeluarkan H2O (Wayan Bawa, 1988: 116-117). Dalam proses sintesis protein molekul DNA berperan sebagai cetakan bagi terbentuknya RNA, sedangkan molekul RNA kemudian mengarahkan urutan asam amino dalam pembentukan molekul protein yang berlangsung dalam ribosom (Anna Poedjiadi, 2006: 326). 94 Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan cara pembentukan protein, penjelasan peran DNA dalam sintesis protein dan peran RNA. No 36. Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur 180 Pengaruh alel letal dapat terjadi pada masa embrio sehingga menyebabkan kematian sebelum lahir atau kematian pada usia anak-anak hingga dewasa (subletal). Alel letal dapat mengakibatkan kematian pada individu homozigot. Kematian ini dapat terjadi pada masa embrio atau beberapa saat setelah kelahiran. Akan tetapi, adakalanya pula terdapat sifat subletal, yang menyebabkan kematian pada waktu individu yang bersangkutan menjelang dewasa ( Agus Hery Susanto, 2011:25). Konsep dalam buku teks menghilangkan sebagian esensi konsep yang tepat yaitu alel letal mengakibatkan kematian pada individu homozigot. Kromosom hanya terlihat saat metafase pada pembelahan sel. Tahap metafase merupakan tahap mitosis dengan kenampakan kromosom paling jelas karena kromosom menebal, memendek dan menempati bidang tengah sel (ekuator) (Agus Hery Susanto, 2011: 56). DNA (deoxyribonucleic acid, asam deoksiribonukleat) merupakan molekul asam nukleat beruntai ganda dan berbentuk heliks yang tersusun atas monomer-monomer nukletida dengan gula deoksiribosa, mampu bereplikasi dan menentukan struktur terwariskan dari protein-protein Konsep dalam buku teks menghilangkan sebagian esensi konsep yang tepat yaitu alasan mengapa kenampakan kromosom paling jelas terlihat pada tahap metafase. Buku B 79 37. 38. 89 DNA adalah materi hereditas pada makhluk hidup. 95 Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak menjelaskan struktur dan fungsi DNA. No Hal Konsep Teks dalam Buku 39. 92 RNA adalah makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik. 40. 132 Tujuan persilangan testcross untuk mengetahui heterogenitas suatu persilangan. Buku C 82 41. DNA dapat membentuk RNA yang berfungsi dalam sintesis protein. Konsep Teks dalam Buku Literatur suatu).sel (Campbell dan Reece, 2010: 332 Fungsi RNA tergantung dari macamnya; mRNA bertugas menerima informasi/keterangan genetik dari DNA. tRNA bertugas mengikat asam amino yang terdapat dalam sitoplasma dan membawa asam amino ke ribosom sehingga terjadi proses translasi. rRNAbertugas mensintesis protein dengan menggunakan bahan asam amino. Prosesnya berlangsung di ribosom dan hasilnaya berupa polipeptida (Suryo, 2008: 42-43). Istilah silang uji digunakan untuk menunjukkan bahwa persilangan semacam ini dapat menentukan genotype suatu individu (Agus Hery Susanto, 2011: 23) DNA dapat membentuk RNA dengan menggunakan cetakan DNA, melalui proses yang disebut transkripsi (Klug, 2000: 284) 96 Keterangan Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan hanya menjelaskan fungsi RNA secara umum tanpa menjelaskan fungsi dari tiap-tiap macam RNA. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan tidak menjelaskan Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan tidak menjelaskan fungsi RNA dalam sintesis protein. No Hal 42. 84 43. 85 Konsep Teks dalam Buku Replikasi DNA Teori semikonservtif menyatakan bahwa dua pita dari double helix memisahkan diri dan masing-masing pita yang lama mendapatkan pasangan pita baru seperti pasangannya yang lama, sehingga terbentuklah dua DNA baru yang sama persis. Proses replikasi DNA ini melibatkan beberapa enzim : (1) helikase untuk mempermudah membuka untai ganda DNA menjadi dua buah untai tunggal. (2) polimerase untuk menggabungkan deoksiribonukleosida trifosfat. (3) ligaseuntuk menyambung bagianbagian-bagian untai tunggal DNA yang baru terbentuk. Konsep Teks dalam Buku Literatur RNA dalam proses sintesis protein berperan untuk mengarahkan urutan asam amino dalam pembentukan molekul protein yang berlangsung dalam ribosom (Anna Poedjiadi, 2006: 326). Replikasi DNA model Semikonservatif yaitu dua rantai spiral dari double helix memisahkan diri, tiap rantai dari DNA berlaku sebagai pencetak membentuk rantai pasangan komplemen yang baru. (Suleman Rondonuwu, 1989: 145). Beberapa enzim yang dibutuhkan dalam replikasi DNA beserta fungsinya: Helikase merupakan enzim yang dapat menguraikan heliks ganda DNA, memisahkan dan menjadikan kedua untai siap sebagai untai cetakan baru (Campbell dan Reece, 2010: 338-339). Topoisomerase membantu mengurangi tegangan „pembukaan berlebihan‟ di depan garpu replikasi dengan cara mematakan, memutir 97 Keterangan Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan penjelasan tentang tiap rantai dari DNA lama berfungsi sebagai cetakan. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan salah satu enzim yang terlibat dalam proses replikasi DNA yaitu enzim topoisomerase No Hal Konsep Teks dalam Buku 44. 85 Struktur kimia RNA seperti pada DNA, yaitu tersusun dari polinukleotida yang terdiri atas asam nukleat. Sementara itu gulanya ribose dan tidak mempunyai basa nitrogen timin, melainkan urasil. 45. 87 Di dalam sitoplasma banyak terdapat tRNA, asam-asam amino, dan lebih dari 20 Konsep Teks dalam Buku Literatur dan menggabungkan kembali untaiuntai DNA. DNA polymerase berfungsi mengkatalis sintesis DNA baru dengan cara menambahkan nukleotida-nukleotida ke rantai yang telah ada sebelumnya (Campbell dan Reece, 2010: 340). DNA ligase berfungsi menggabungkan 3‟ dari DNA yang menggantikan primer ke bagian lain dari untai maju dan menggabungkan fragmen-fragmen Okazaki menjadi untai DNA tak terputus (Campbell dan Reece, 2010: 341-342). Seperti halnya DNA molekul RNA terdiri dari nukleotida-nukletida dari gula, fosfat, dan basa-basa purin dan pirimidin, hanya perbedaannya pada RNA terdapat gula ribosa dan basa timin diganti dengan urasil. Struktur molekul dari RNA adalah rantai tunggal yang tidak berpilin (Suleman Rondonuwu, 1989: 145) Sitoplasma adala fase cair dalam sel yang mengandung berbagai macam 98 Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh dengan menghilangkan penjelasan struktur RNA yang rantai tunggal. Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh dengan tidak menenyebutkan No Hal Konsep Teks dalam Buku enzim amino asil sintetase. 46. 123 Genotip homozigot BB dan RR disebut homozigot dominan, sedangkan bb dan rr adalah homozigot resesif. Konsep Teks dalam Buku Literatur organel sel, antara lain mitokodria, RNA (terutama tRNA, karena rRNA berada diribosom dan RNAd berada di nukleus), ribosom dan lain-lain. Zat-zat yang terlarut dalam sitoplasma antara lain protein, metabolit untuk digunakan oleh sel (misalnya glukosa), elektrolit dan beberapa sisa dari hasil kegiatan sel, misalnya urea, kreatinin, asam urat enzim-enzim untuk proses glikolisis, serta enzim untuk biosintesis asam lemak (Anna Poedjiadi, 2006: 194). Homozigot dominan adalah individu yang genotipnya terdiri dari alel yang sama dan biasanya bersifat kuat. misalnya TT. Homozigot resesif adalah individu yang genotipnya terdiri dari alel yang sama dan bersifat lemah. (Suryo, 2008: 7) Gen dominan dilambangkan dengan huruf kapital, sedangkan gen resesif dilambangkan dengan huruf kecil (L. Hartanto Nugroho, 2004: 67-68). 99 Keterangan komponen-komponen lainnya yang ada di dalam sitoplasma. Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh dengan tidak menjelaskan pengertian homozigot dominan dan resesif. No Hal Konsep Teks dalam Buku Overgeneralizations Buku B 155 Faktor-faktor yang mempengaruhi pindah 47. silang antara lain: a. temperatur, makin tinggi atau makin tendah dari temperatur biasa makin besar persentase pindah silang. b. umur, makin tua makin sedikit terjadi pindah silang. c. zat kimia, zat-zat kimia tertentu dalam makanan dapat memperbesar pindah silang. d. sinar X dapat memperbesar terjadinya pindah silang. e. jenis kelamin kadang-kadang mempengaruhi berlangsungnya pindah silang. Konsep Teks dalam Buku Literatur Beberapa faktor yang mempengarui kemungkinan berlangsungnya pindah silang ialah: a. temperatur, temperatur yang kurang atau melebihi temperatur kamar (normal) dapat memperbesar kemungkinan berlangsungnya pindah silang. b. umur, makin tua individu, makin kecil kemungkinan berlangsungnya pindah silang. c. zat kimia, zat kimia tertentu dpat memperbesar kemungkinan berlangsungnya pindah silang. d. perlakuan sinar X, penyinaran dengan sinar X dapat memperbesar kemungkinan pindah silang e. jarak antara gen-gen yang terpaut, makin jauh jarak gengen terpaut, makin besar kemungkinan berlangsungnya pindah silang. 100 Keterangan Konsep dalam buku teks diberlakukan untuk semua komponen tanpa memperhatikan pengecualian yaitu jenis kelamin kadang-kadang mempengaruhi berlangsungnya pindah silang. Padahal terdapat pengecualian pada ulat sutera yang betina dan lalat Drosophila jantan. No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan f. jenis kelamin, pada umumnya pindah silang dijumpai baik pada makhluk betina maupun jantan. Namun ada perkecualian pada ulat sutera yang betina dan lalat Drosophila jantan. (Suryo, 1996: 166). Obsolete Concepts and Terms Buku A. 102 Pada setiap sel tubuh manusia, diperkirakan DNA manusia mengandung sekitar 48. mengandung sekitar 26.000-40.000 gen 50.000 sampai 100.000 gen, 10-30 yang tersimpan di dalam 46 kromosom. kali dari jumlah pada E. coli (Marks, 2000: 155-156). 149 Pautan yaitu peristiwa terdapatnya dua atau Tautan adalah kondisi dimana dua 49. lebih banyak gen pada sebuah kromosom atau lebih gen terletak pada sama. kromosom yang sama, tidak dapat secara bebas berpisah , tetapi dapat memisah dengan pindah silang (Klug, 2000:137) 150 Pautan autosomal merupakan gen-gen yang Tautan autosomal adalah jika dua gen 50. terletak pada kromosom yang sama, tidak atau lebih terletak pada kromosom dapat bersegregasi secara bebas dan tubuh yang sama dan gen tersebut cenderung diturunkan bersamaan. tidak memisah menjadi gamet-gamet secara bebas satu sama lain saat pembelahan meiosis ( Elford dan 101 Konsep dalam buku teks sudah tidak berlaku karena konsep yang baru sudah ditemukan. Konsep dalam buku teks menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu “pautan”, istilah ini tidak lagi digunakan pada zaman sekarang. Penggunaan istilah yang tepat adalah “tautan”. Konsep dalam buku teks menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu “pautan”, istilah ini tidak lagi digunakan pada zaman sekarang. Penggunaan istilah yang tepat adalah “tautan”. No 51. Hal 150 Konsep Teks dalam Buku Pautan seks adalah gen yang terletak pada kromosom kelamin dan sifat yang ditimbulkan gen pada kromosom ini diturunkan bersamaan dengan jenis kelamin. Undergeneralizations Buku C 86 Transkripsi adalah pembentukan mRNA 52. (messenger RNA/RNA duta ) dari salah satu pita DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. Konsep Teks dalam Buku Literatur Stansfield, 2007: 114) Gen-gen yang terdapat pada kromosom kelamin yang sama disebut gen-gen terpaut kelamin dan gen tersebut tidak memisah menjadi gamet-gamet secara bebas satu sama lain saat pembelahan meiosis ( Elford dan Stansfield, 2007: 114) Transkripsi adalah transfer informasi genetik yang berasal dari DNA untuk membentuk RNA dengan menggunakan cetakan DNA dibantu dengan enzim polymerase (Klug, 2000: 284). 102 Keterangan Konsep dalam buku teks menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu “pautan”, istilah ini tidak lagi digunakan pada zaman sekarang. Penggunaan istilah yang tepat adalah “tautan”. Konsep dalam buku teks mempersempit fakta yang sesungguhnya bahwa transkripsi adalah pembentukan RNA, baik mRNA, rRNA, dan tRNA. Tabel 7. Konsep-Konsep Gambar pada Buku A, B, dan C yang dinilai Miskonsepsi. No Hal Konsep Gambar pada Buku Konsep gambar dalam Buku Literatur Misidentifications Buku A 1. 103 Gambar: Pasangan alel pada kromosom sehomolog. Sumber:(Campbell dan Reece , 2010:148) 103 Keterangan Konsep gambar dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu pada gambar (c), dengan menuliskan genotip homozigot resesif adalah Bb. Seharusnya penulisan menggunakan huruf kecil semua yaitu bb. No 2. Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur 105 Keterangan Konsep gambar dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu pada basa sitosin, dengan menuliskan ujung rumus kimianya adalah NH3. Seharusnya NH2. Gambar: basa nitrogen pada DNA Gambar: empat basa nitrogen penyusun nukleotida. Sumber: (BSCS, 2006: 41) 104 No Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur Oversimplyfications Buku A 3. 99 Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan tentang kromonema, kromomer, matrix dan heterkarmin. Gambar : Struktur kromosom Gambar : Struktur kromosom (Sumber: Strickberger, 1985:24) 105 No 4. Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur 109 Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan DNA ligase, Okazaki fragment, RNA primerase dan topoisomerase. Gambar: Replikasi DNA Sumber:(Lewis, 210, 300) 106 No 5. Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur 112 Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan tentang asam amino yang di kode masing-masing kodon. Gambar: mRNA Sumber: (Solomon, 2008: 283) Gambar: Ilustrasi untai tunggal mRNA 107 No 6. Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur 114 Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan anticodon, dan arah pembacaan basa nukleotida yaitu dari ujung 5‟ menuju ujung 3‟. Gambar:mRNA,tRNA, sintesis protein dan ribosom dalam Gambar: Komponen dalam sintesis protein Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:313) 108 No 7. Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur 118 Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan keterangan tentang sisi A, P, dan E pada gambar dan energi berupa GTP. Gambar: Proses elongasi Gambar: Siklus pemanjangan translasi Sumber: (Campbell dan Reece, 2010: 369) 109 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Buku C 8. 87 Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan energi GTP dan sisi pengikat mRNA. Gambar: inisiasi translasi Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:368). Gambar: proses inisiasi 110 No 9. Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur 88 Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan keterangan tentang sisi A, P, dan E pada gambar dan energi berupa GTP. Gambar: Proses Elongasi Gambar: Siklus pemanjangan translasi Sumber: (Campbe dan Reece, 2010: 369) 111 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur 10. 89 Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan energi GTP dan kodon stop (UAG, UAA, dan UGA) Gambar: Terminasi translasi Gambar: Proses terminasi Sumber: (Campbell dan Reece, 2011: 370) 112 2. Persentase Konsep Benar dan Miskonsepsi Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap persentase konsep benar dan miskonsepsi dapat di lihat pada tabel 8. Tabel 8. Persentase Kebenaran Konsep dan Miskonsepsi pada buku A, B, dan C. Total Total Total Persentase Persentase Buku Konsep Konsep Konsep Konsep yang Miskonsep Teks (Teks+ yang yang Benar Benar (%) si (%) Gambar) Miskonsepsi 131+31= A 29 133 82,10 17,90 162 68+11= B 15 64 81,01 18,99 79 110+21= C 19 112 85,50 14,50 131 Data pada tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa pada setiap buku teks yang dianalisis terdapat miskonsepsi. Persentase miskonsepsi dari masing-masing buku bervariasi dengan rentang 14% - 18%. Persentase miskonsepsi yang ditemukan pada buku A sebesar 17,90%, artinya sebanyak 29 konsep dari 162 konsep teks dan gambar mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi pada buku B sebesar 18,99%, artinya sebanyak 15 konsep dari 79 konsep teks dan gambar mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi pada buku C sebesar 14,50%, artinya sebanyak 19 konsep dari 131 konsep teks dan gambar mengalami miskonsepsi. Analisis miskonsepsi dilakukan pada konsep teks dan gambar.Pada buku A ditemukan oversimplifications, tiga dan kategori miskonsepsi obsoletconsepts and yaitu misidentifications, terms. Pada buku B misidentifications, oversimplifications, overgeneralizations dan obsolete consepts 113 and terms, dan pada buku C ditemukan dua kategori miskonsepsi yaitu misidentifications, oversimplifications. dan undergeneralications. 3. Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar Data persentase miskonsepsi untuk setiap kategori miskonsepsi dari masing-masing buku untuk konsep teks dan gambar ditunjukkan dalam tabel 9. Tabel 9. Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada buku A, B, dan C. Kategori Miskonsepsi Buku A Buku B Buku C Misidentifications 8,02 % 8,86% 6,87% Oversimplifications 9,25% 5,06% 6,87% Overgeneralizations 0% 1,26% 0% 0,61% 3,7% 0% 0% 0% 0,76% Obsolete Consepts and Terms Undergeneralisation Berdasarkan tabel 9 di atas, diketahui bahwa persentase kategori miskonsepsi tertinggi hingga terendah yang terdapat pada buku A yaitu oversimplifications 9,25%, misidentifications 8,02%, dan obsolete consepts and terms 0,61%. Persentase kategori miskonsepsi pada buku B yaitu misidentifications 8,86%, oversimplifications 5,06%, obsolete concepts and terms 3,79%, dan overgeneralication 1,26%. Persentase kategori miskonsepsi tertinggi hingga terendah pada buku C yaitu misidentifications 6,87%, oversimplifications 6,78% dan undergeneralication 0,76%. Jika persentase miskonsepsi untuk konsep teks dan gambar disajikan dalam bentuk grafik, maka dapat ditunjukkan grafiknya pada gambar 21. 114 Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada Buku A,B, dan C 10 9 8 Persentase (%) 7 9,25 8,86 8,02 6,87 6,87 Buku A 6 Buku B 5,06 5 Buku C 3,79 4 3 2 1,26 1 0,76 0,61 0 MI OS OG OC UG Kategori Miskonsepsi Gambar 21.Grafik Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada Buku Teks A, B, dan C. 4. Persentase Keseluruhan Miskonsepsi. Apabila seluruh persentase setiap kategori miskonsepsi pada masingmasing buku teks digabungkan, maka dapat ditunjukkan jumlah keseluruhan miskonsepsi pada tabel 10. Tabel 10. Persentase Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi pada Konsep Teks dan Gambar dalam Buku A, B, dan C. Buku Teks Konsep Teks Konsep Gambar A 16,79% 22,58% B 22.05% 0% C 14,54% 14,28% 115 Berdasarkan tabel 10 di atas, diketahui bahwa pada konsep teks, persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada buku B yaitu sebesar 22,05 %, artinya 15konsep dari 68 konsep teks pada buku B mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi tertinggi berikutnya terdapat pada buku A yaitu sebesar 16,79 %, artinya 22 konsep dari 131 konsep teks pada buku A mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi terendah terdapat pada buku C yaitu sebesar 14,54%, artinya 16 konsep dari 110 konsep teks pada buku C mengalami miskonsepsi. Untuk unit analisis gambar, persentase jumlah keseluruhan miskonsepsi tertinggi terdapat pada buku A yaitu sebesar 22,58 %, artinya 7 konsep dari 31 konsep gambar pada buku A mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi tertinggi selanjutnya terdapat pada buku C yaitu sebesar14,28 %, artinya 3 konsep dari 21 konsep gambar pada buku C mengalami miskonsepsi. Pada buku B tidak ditemukan miskonsepsi. Keseluruhan persentase setiap kategori miskonsepsi pada masing-masing buku teks yang digabungkan dibuat dalambentuk grafik, ditunjukkan grafiknya pada gambar 22. Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi (Teks dan Gambar) Persentase (%) 25 22,58 22,05 20 16,79 14,54 14,28 15 Teks Gambar 10 5 0 Buku A Buku B Buku C Gambar 22. Grafik Persentase Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi pada Konsep Teks dan Gambar dalam Buku A, B, dan C. 116 5. Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi Berdasarkan data dari buku A, B, dan C yang digabungkan, namun dikelompokkan menurut masing-masing kategori miskonsepsi, maka dapat diperoleh persentase untuk setiap kategori miskonsepsi pada konsep teks dan gambar dari ketiga buku teks. Data persentase tersebut disajikan dalam tabel 11. Tabel 11. Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi pada Konsep Teks dan Gambar pada Semua Buku Teks. Kategori Miskonsepsi Persentase (%) Misidentifications 7,91 Oversimplifications 7,06 Overgeneralizations 0,42 Obsolete Consepts and Terms 1,47 Undergeneralisation 0,25 Tabel 11 di atas menunjukkan persentase kategori miskonsepsi tertinggi hingga terendah yaitu misidentifications yaitu 7,91%, oversimplifications yaitu 7,06%, obsolete consepts and terms yaitu 1,47%, overgeneralizations yaitu 0,42%, dan undergeneralisation yaitu 0,25%. Jika persentase setiap kategori miskonsepsi pada konsep teks dan gambar pada semua buku teks ditunjukkan dalam bentuk grafik, maka grafiknya dapat dilihat pada gambar 23. 117 Miskonsepsi Tiap Kategori 9 8 7,91 Persentase (%) 7 7,06 6 5 Persentase 4 3 2 1,47 1 0,42 0,25 0 MI OS OG OC UG Gambar 23. Grafik Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada Semua Buku Teks 6. Total Kategori Miskonsepsi Tiap Panelis Jumlah hasil analsisi miskonsepsi dari tiap panelis untuk setiap kategori miskonsepsi dapat ditunjukkan dalam tabel 12. Tabel 12.Total Kategori dari Tiap Panelis pada Buku A, B, dan C. Kategori Miskonsepsi Buku A Buku B Buku C P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 Misidentifications 15 10 13 7 6 9 11 8 11 Oversimplifications 20 12 20 7 4 5 12 8 10 Overgeneralizations 1 6 0 2 1 1 2 0 0 Obsolete Consepts and Terms 1 2 1 3 3 3 0 0 0 Undergeneralisation 1 1 0 0 0 0 1 1 1 Keterangan: P: Panelis Berdasarkan data dari tabel 14, diketahui bahwa kategori miskonsepsi yang paling banyak ditemukan oleh ketiga panelis pada setiap buku adalah kategori misidentifications. 118 B. PEMBAHASAN Paul Suparno (2005:4) menjelaskan bahwa miskonsepsi adalah penjelasan yang salah atau suatu gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang diterima pada ahli. Miskonsepsi yang terjadi pada buku teks biologi jika tidak dideteksi oleh guru, maka akan berpengaruh negatif terhadap pemahaman konsep biologi peserta didik. Suwarto (2013:77-78), menjelaskan lebih lanjut bahwa kesalahpahaman pada siswa yang ditimbulkan dari miskonsepsi dalam buku pelajaran sangat sulit untuk diubah walaupun telah diusahakan dengan penalaran logis dan menunjukkan perbedaanya dengan fakta-fakta yang ada dan observasi atau percobaan. Analisis miskonsepsi dilakukan pada konsep teks dan gambar yang terdapat dalam buku A, B, dan C. Analisis dilakukan berdasarkan lima kategori miskonsepsi menurut Hersey. Hasil Analisis dari ketiga panelis menunjukkan bahwa terdapat miskonsepsi pada ketiga buku, baik pada konsep teks maupun pada konsep gambar. Apabila dirinci secara terpisah, persentase miskonsepsi pada unit analisis teks lebih tinggi dibandingkan unit analisis gambar. Berdasarkan hasil analisis dari ketiga panelis, diketahui bahwa ditemukan lima kategori miskonsepsi, yaitu misidentifications, oversimplifications, overgeneralization, obsolete concepts and terms, dan undergeneralizations. 1. Misidentifications Misidentifications adalah kesalahan dalam mengidentifikasi suatu konsep Biologi sehingga menyebabkan pernyataan konsep menjadi salah (Hersey, 2005:1-5). Berikut ini merupakan indikator dari misidentifications: 119 a. Konsep yang dinyatakan bertentangan dengan konsep dari literatur ilmiah yang dinyatakan oleh ahli. b. Konsep yang dinyatakan salah karena pemahaman dan identifikasi atau penafsiran yang salah. Misidentifications merupakan kategori miskonsepsi tertinggi yang ditemukan dalam buku. Persentase misidentifications ditemukan terbanyak pada buku B (8,86%), kemudian disusul oleh buku A (8,02%), dan buku C (6,87%). Misidentifications yang ditemukan dalam buku teks sangat berpotensi menyebabkan miskonsepsi yang fatal bagi peserta didik karena konsep yang dinyatakan oleh penulis bertentangan dengan konsep yang benar dari literatur atau ahli. Misidentifications ditemukan pada konsep teks dan gambar. Berikut ini contoh misidentifications dalam buku pada konsep teks dan gambar. a. Konsep teks Konsep yang termasuk dalam kategori misidentifications yang terdapat pada: Buku A, halaman 99: “Sentromer merupakan bagian kromosom yang berkontriksi (mengecil), menyerupai bulatan kecil ditengah-tengah kromosom, berwarna terang karena daya serap terhadap zat warna rendah” Konsep literatur: Sentromer adalah daerah penyempitan pada kromosom, letaknya ada yang ditengah, hampir diujung dan diujung 120 kromosom. Dapat menyerap zat pewarna sehingga mudah diamati ( Crowder, 2006: 41) Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa letak dari sentromer tidak hanya di tengah-tengah kromosom, tetapi ada juga yang berada hampir diujung dan diujung kromosom. Buku B, halaman 94: “Kodon atau kode genetik adalah kode yang dibawa oleh mRNA untuk disampaikan kepada tRNA.Kodon ini berupa urutan 3 basa nitrogen yang membentuk suatu triplet. 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Ada 64 macam kodon yang disintesis tubuh”. Konsep literatur: Kodon yang berupa 3 basa mRNA berpasangan dengan 3 basa dari tRNA yang disebut antikodon (Suryo, 2008: 47).Tiap tiga buah basa yang berurutan (triplet) disebut kodon. Oleh karena basa pada RNA ada empat buah yaitu A, U, C, G maka akan terdapat 43 kombinasi atau 64 buah kodon. Mengingat jumlah asam amino hanya 20 buah, maka tidak setiap kodon disediakan bagi satu macam asam amino.Umumnya beberapa jenis kodon disediakan untuk satu macam asam amino.Hanya triptofan dan metionin yang mempunyai satu jenis kodon (Anna Poedjiadi, 2004: 328). Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa terjadi kesalahan identifikasi tentang 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Seharusnya, tidak setiap kodon disediakan bagi satu 121 macam asam amino. Umumnya beberapa jenis kodon disediakan untuk satu macam asam amino. Misalnya: UUA dan UUG merupakan dua kodon yang mengkode asam amino leusin dan GCU, GCC, dan GCA merupakan tiga kodon yang mengkode asam amino alanin. Buku C, halaman 85 : “RNA ribosom (rRNA), dibentuk oleh DNA, banyak terdapat di dalam ribosom”. Konsep literatur: rRNA dibuat menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA polymerase (Suleman Rondonowu, 1989: 150). rRNA terutama terdapat di dalam ribosom (Suryo, 1986: 42). Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa RNA ribosom (rRNA) bukan dibentuk oleh DNA, melainkan dibentuk menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA polymerase. b. Konsep Gambar Konsep gambar yang termasuk misidentifications yang terdapat pada: 122 dalam kateori miskonsepsi Buku A, halaman 105. Konsep Gampar pada Buku A Gambar: Basa Nitrogen DNA Konsep Literatur Gambar: Basa Nitrogen DNA Sumber: BSCS, 2006:41 Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa rumus kimia sitosin pada buku teks berbeda dengan buku literatur. Pada buku teks A, rumus kimia sitosin diujungnya dituliskan NH3 ,padahal rumus kimia sitosin yang betuladalah diujungnya dituskan NH2. Penulisan rumus kimia sitosin yang salah menunjukkan bahwa gambar tersebut masuk kedalam kategori misidentifications. 123 Buku A, halaman103 Gambar: Pasangan kromosom sehomolog alel pada Gambar: Pasangan alel pada kromosom sehomolog. Sumber: (Campbell dan Reece, 2010: 148) Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa, gambar pada buku teks ada yang salah dalam identifikasi, yaitu pada gambar (c) yang menuliskan genotip pada homozigot resesif dengan Bb. Bb merupakan genotip hetetozigot bukan homozigot resesif. Seharusnya genotip homozigot resesif adalah bb. 2. Oversimplifications Oversimplification adalah penyederhanaan konsep yang berlebihan, sehingga konsep yang dikemukakan kurang lengkap atau bahkan salah (Hersey, 2005:1-5). Berikut ini merupakan indikator dari oversimplification: 124 a. Konsep yang kurang lengkap karena sebagian pernyataan dari ahli atau literatur tidak disebutkan. b. Keutuhan isi konsep yang benar tidak dijelaskan sebagaimana mestinya. c. Penggunaan gambar atau charta yang tidak sesuai. Oversimplifications merupakan kategori miskonsepsi tertinggi kedua yang ditemukan pada buku. Persentase oversimplifications ditemukan terbanyak pada buku A (9,25%), kemudian disusul oleh buku C (6,87%), dan buku B (5,06%). Oversmplifications mengakibatkan peserta didik tidak dapat memahami konsep seutuhnya, hanya memahami konsep seadanya yang tercantum pada buku teks sehingga berpotensi miskonsepsi bagi peserta didik. Oversmplifications ditemukan pada konsep teks dan gambar.Berikut ini contoh oversmplifications dalam buku pada konsep teks dan gambar. a. Konsep teks Konsep teks yang termasuk dalam kategori miskonsepsi oversmplifications terdapat pada: Buku A halaman 97: “Kromosom dalam suatu spesies memiliki pola tampilan tertentu yang disebut kariotipe” 125 Konsep literatur: Kariotipe adalah gambar susunan kromosom dari sel somatik suatu individu menurut standar berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk kromosom (Suryo, 1996:123). Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa konsep pada buku A kurang lengkap. Pengertian kariotipe tidak hanya menggambarkan pola kromosom, namun perlu dilengkapi dengan standar pembuatan kariotipe. Buku B halaman89 : “DNA adalah materi hereditas pada makhluk hidup”. Konsep literatur: DNA (deoxyribonucleic acid, asam deoksiribonukleat) merupakan molekul asam nukleat beruntai ganda dan berbentuk heliks yang tersusun atas monomer-monomer nukletida dengan gula deoksiribosa, mampu bereplikasi dan menentukan struktur terwariskan dari proteinproteinsuatu sel (Campbell dan Reece, 2010: 332). Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak menjelaskan struktur dan fungsi DNA. Struktur DNA adalah beruntai ganda dan berbentuk heliks yang tersusun atas monomer-monomer nukletida dengan gula deoksiribosa.DNA mampu bereplikasi dan menentukan sttruktur terwariskan dari protein-protein suatu sel. 126 Buku C halaman 87: “Di dalam sitoplasma banyak terdapat tRNA, asam-asam amino, dan lebih dari 20enzim amino asil sintetase. Konsep literatur: Sitoplasma adala fase cair dalam sel yang mengandung berbagai macamorganel sel, antara lain mitokodria, RNA (terutama RNAt, karena RNAr berada diribosom dan RNAd berada di nukleus), ribosom dan lain-lain.Zat-zat yang terlarut dalam sitoplasma antara lain protein, metabolit untuk digunakan oleh sel (misalnya glukosa), elektrolit dan beberapa sisa dari hasil kegiatan sel, misalnya urea, kreatinin, asam urat enzim-enzim untuk proses glikolisis, serta enzim untuk biosintesis asam lemak (Anna Poedjiadi,2006: 194). Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam buku tidak lengkap atau utuh yaitu dengan menghilangkan komponen lain yang ada di sitoplasma. Selain di sitoplasma terdapat tRNA, asamasam amino, dan lebih dari 20enzim amino asil sintetase, sebenarnya masih ada berbagai macam organel sel, zaat-zat terlarut seperti protein, metabolit, elektrolit, dan beberapa sisa dari hasil kegiatan sel. b. Konsep Gambar Konsep gambar yang termasuk oversmplifications yang terdapat pada: 127 dalam kategori miskonsepsi Buku A, halaman 112: Konsep Gambar pada Buku A Gambar: mRNA Untai Konsep Literatur Tunggal Gambar:Untai Tunggal mRNA Sumber: Solomon, 2008:283 Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa gambar pada buku teks kurang lengkap. Pada buku teks tidak dicantumkan gambar yang menjelaskan nama asam amino yang terbentuk oleh setiap kodon, seperti yang dicantumkan di buku literatur. Dalam rangka menggambarkan untai tunggal mRNA, tidak hanya menggambarkan kodon, namun perlu dilengkapi nama asam amino yang dikode oleh setiap kodon. 128 Konsep gambar pada buku C, halaman 87. Konsep Gambar pada Buku C Konsep Literatur Gambar: inisiasi translasi Sumber: (Campbell dan Reece, 2010: 368). Gambar: proses inisiasi Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep gambar pada buku teks tersebut tidak lengkap atau utuh, yaitu dengan menghilangkan gambar dan keterangan tentang situs pengikatan RNA dan tidak menggambarkan energi GTP yang dibutuhkan dalam proses inisiasi translasi. 3. Overgeneralizations Overgeneralization adalah generalisai konsep yang terlalu luas, sehingga konsep yang dinyatakan terlalu umum (Hersey, 2005:1). Berikut ini merupakan indikator overgeneralization: a. Konsep yang dinyatakan tidak memperhatikan adanya pengecualian. 129 b. Konsep yang dinyatakan terlalu umum. c. Konsep yang dinyatakan benar untuk sebagian besar objek atau permasalahan secara umum, tapi salah bila dipakai untuk sebagian kecilnya. Kategori miskonsepsi overgeneralization hanya ditemukan pada buku A. Persentase overgeneralization (1,26%). Overgeneralization yang terdapat pada buku teks dapat mengakibatkan peserta didik tidak memahami konsep sebenarnya menurut ahli atau buku literatur yang mumpuni karena konsep yang mereka baca adalah konsep yang masih terlalu umum. Kategori miskonsepsi overgeneralizations hanya ditemukan dalam konsep teks.Berikut adalah contoh kategori miskonsepsi overgeneralizations dalam buku pada konsep teks. a. Konsep Teks Konsep teks yang termasuk dalam kategori miskonsepsi overgeneralizations terdapat pada: Buku B halaman 155: “Faktor-faktor yang mempengaruhi pindah silang antara lain: a. temperatur, makin tinggi atau makin rendah dari temperatur biasa makin besar persentase pindah silang. b.umur, makin tua makin sedikit terjadi pindah silang. c. zat kimia, zat-zat kimia memperbesar pindah silang. 130 tertentu dalam makanan dapat d. sinar X dapat memperbesar terjadinya pindah silang. e. jenis kelamin kadang-kadang mempengaruhi berlangsungnya pindah silang. Konsep dalam buku literatur: Beberapa faktor yang mempengarui kemungkinan berlangsungnya pindah silang ialah: a.temperatur, temperatur yang kurang atau melebihi temperatur kamar (normal) dapat memperbesar kemungkinan berlangsungnya pindah silang, b. umur, makin tua individu, makin kecil kemungkinan berlangsungnya pindah silang, c. zat kimia, zat kimia tertentu dpat memperbesar kemungkinan berlangsungnya pindah silang, d. perlakuan sinar X, penyinaran dengan sinar X dapat memperbesar kemungkinan pindah silang, e. jarak antara gen-gen yang terpaut, makin jauh jarak gen-gen terpaut, makin besar kemungkinan berlangsungnya pindah silang, f. jenis kelamin, pada umumnya pindah silang dijumpai baik pada makhluk betina maupun jantan. Namun ada perkecualian pada ulat sutera yang betina dan lalat Drosophila jantan.(Suryo, 1996: 166). Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam buku teks tidak memperhatikan pengecualian pada faktor jenis kelamin. Seharusnya ada perkecualian pada ulat sutera yang betina dan lalat Drosophila jantan. 131 4. Obsolete Consepts and Terms Obsolete Concepts and terms adalah penggunaan konsep istilah yang sudah usang, sehingga tidak relevan lagi dengan hasil penelitian baru (Hersey, 2005:1-5). Berikut merupakan indikator obsolete consepts and terms: a. Istilah yang dipakai atau dinyatakan sudah tidak sesuai, karena sudah ada istilah yang baru dari para ahli. b. Konsep yang dinyatakan sudah tidak berlaku, karena sudah ada penelitian atau penemuan terbaru. c. Konsep yang dinyatakan benar untuk masa lampau. d. Penelitian dan penemuan yang tercantum pada literatur terbaru telah meniadakan/meralat konsep yang lama. Kategori miskonsepsi obsolete concepts and terms hanya ditemukan pada buku A dan B. Persentase obsolete concepts and terms pada buku A (0,61%) dan pada buku B (3,7%).Obsolete concepts and terms yang terdapat pada buku teks dapat mengakibatkan peserta didik mengalami ketertinggalan konsep terbaru dari ahli atau literatur terbaru. Konsep yang peserta didik baca adalah konsep lama yang sudah tidak dipakai lagi, sehingga berpotensi menimbulkan miskonsepsi bagi mereka. Obsolete concepts and terms hanya ditemukan pada konsep teks. Berikut ini merupakan contoh obsolete concepts and termsyang ditemukan dalam buku teks. a. Konsep Teks 132 Konsep teks yang termasuk dalam kategori miskonsepsi obsolete concepts and terms terdapat pada: Buku A halaman 102: “Pada setiap sel tubuh manusia, diperkirakan mengandung sekitar 26.000-40.000 gen yang tersimpan di dalam 46 kromosom.” Konsep dalam buku literatur: DNA manusia mengandung sekitar 50.000 sampai 100.000 gen, 10-30 kali dari jumlah pada E. coli (Marks, 2000: 155-156). Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam buku teks sudah tidak berlaku karena konsep yang baru sudah ditemukan. Buku A halaman 149: “Pautan yaitu peristiwa terdapatnya dua atau lebih banyak gen pada sebuah kromosom sama”. Konsep dalam buku literatur:Tautan adalah kondisi dimana dua atau lebih gen terletak pada kromosom yang sama, tidak dapat secara bebas berpisah, tetapi dapat memisah dengan pindah silang (Klug, 2000:137). Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam buku teks menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu “pautan”, istilah ini tidak lagi digunakan pada zaman sekarang. Penggunaan istilah yang tepat adalah “tautan”. 133 5. Undergeneralizations Undergeneralizations adalah generalisasi konsep yang diterapkan secara sempit daripada yang sebenarnya. Berikut merupakan indikator undergeneralizations: a. Konsep yang dinyatakan hanya menunjuk pada sebagian objek atau permasalahan Biologi b. Konsep yang dinyatakan dalam unit penelitian mengeluarkan sebagian isi dari konsep yang benar. c. Pernyataan yang dinyatakan hanya bisa dipakai untuk merumuskan sebagian konsep atau permasalahan. Kategori miskonsepsi Undergeneralizations ditemukan pada buku C.Persentase miskonsepsi pada buku C yaitu 0,76%. Undergeneralizations hanya ditemukan pada konsep teks. Berikut ini contoh undergeneralizations yang ditemukan dalam buku teks. a. Konsep Teks Konsep teks yang termasuk dalam kategori miskonsepsi terdapat pada undergeneralizations terdapat pada buku C halaman 86: “Transkripsi adalah pembentukan mRNA (messenger RNA/RNA duta ) dari salah satu pita DNA dengan bantuan enzim RNA polymerase “. Konsep dalam buku literatur: Transkripsi adalah transfer informasi genetik yang berasal dari DNA untuk membentuk RNA dengan menggunakan cetakan DNA dibantu dengan enzim polymerase (Klug, 2000: 284). 134 Berdasarkan perbandingan diatas di ketahui bahwa konsep dalam buku teks mempersempit fakta yang sesungguhnya bahwa transkripsi adalah pembentukan RNA, baik mRNA, rRNA, dan tRNA. Menurut Zulfiani dkk., (2014:138), persentase miskonsepsi rentang 0%-30 % adalah tingkat presentase kategori miskonsepsi yang rendah. Berdasarkan teori tersebut maka tingkat presentase miskonsepsi pada buku A, B, dan C adalah rendah. Secara keseluruhan konsep baik teks dan gambar yang terdapat di ketiga buku, diketahui bahwa buku B merupakan buku yang paling banyak mengalami miskonsepsi yaitu sebesar 18,99 %, diikuti oleh buku A, sebesar 17, 90 %, dan terakhir buku C sebesar 14,50 %. Maka dapat dikatakan bahwa pada materi genetika ini, buku yang memiliki kualitas konsep teks dan gambar yang buruk ke bagus secara berturut-turut adalah buku B, selanjutnya buku A dan terakhir adalah C. Walaupun di ketiga buku ditemukan miskonsepsi, tetapi kategori rentang persentase terjadinya miskonsepsi tergolong rendah. Hal ini terjadi karena persentase miskonsepsi masih direntang 14-18 %, sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Zulfiani dkk., (2014:138) bahwa, persentase miskonsepsi rentang 0%-30 % adalah tingkat presentase kategori miskonsepsi yang rendah. Berdasarkan data yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya di atas, diketahui bahwa kategori miskonsepsi yang paling banyak ditemui adalah misidentifications yang berarti kesalahan dalam 135 mengidentifikasi suatu konsep Biologi sehingga menyebabkan pernyataan konsep menjadi salah (Hersey, 2005:1-5). Kategori miskonsepsi paling banyak ditemui kedua adalah oversimplifications. Oversimplifications yang berarti penyederhanaan konsep yang berlebihan, sehingga konsep yang dikemukakan kurang lengkap atau bahkan salah (Hersey, 2005:1-5). Oversimplifications banyak ditemukan, dimungkinkan karena pembatasan jumlah halaman buku oleh penerbit sehingga tidak semua konsep dijelaskan di buku teks oleh penulis, akibatnya konsep yang ditulis kurang lengkap. Jika memperhatikan buku teks untuk siswa dan guru, maka halamannya lebih sedikit dibandingkan dengan buku literatur untuk mahasiswa, hal ini terjadi karena konsep dalam buku literatur dituliskan dengan cakupan yanglebih dalam dan luas. Menurut Hamid Muhammad (2006: 12) menjelaskan bahwa cakupan materi pembelajaran terkait dengan keluasan, kedalaman dan cukupan materi. Keluasan cakupan materi menggambarkan berapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu bahan ajar, sedangkan kedalaman materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Kecukupan atau memadainyaa cakupan materi juga perlu diperhatikan. Materi yang disajikan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik memenuhi kompetensi yang diharapkan. Menurut Nasution (1992: 120), buku pelajaran adalah buku hasil karya seorang pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan 136 kurikulum atau tafsiran tentang kurikulum yang berlaku, sehingga materi yang terkandung dalam buku harus sesuai dengan kurikulum. Konsep pada buku SMA memang tidak sama dengan konsep yang ada pada literatur karena buku untuk jenjang SMA disusun sesuai kurikulum dan kompetensi yang telah ditentukan. Buku yang diteliti ini merupakan buku pelajaran Biologi SMA kelas XII yang ditulis berdasarkan Kurikulum 2013 sehingga penyusunannya mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), maka akan berbeda dengan buku literatur yang ditulis oleh para ahli. Guru harus cermat dalam membaca buku teks yang digunakan dalam pembelajaran agar miskonsepsi dalam buku teks bisa dikurangi. Guru juga sebaiknya tidak hanya memiliki satu buku acuan untuk digunakan dalam pembelajaran, setidaknya menggunakan buku literaturliteratur yang lebih mumpuni, agar konsep dalam buku teks bisa dilengkapi dengan konsep dalam buku literatur. Apabila miskonspsi dalam buku teks tidak segera diluruskan, maka akan terjadi miskonsepsi padapeserta didik. Miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik dapat mempengaruhi penerimaaan terhadap berbagai konsep biologi yang saling berkaitan satu sama lain. 137