BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian

advertisement
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian miskonsepsi pada materi genetika (materi genetik dan pola-pola
heriditas) dalam buku pelajaran biologi SMA yang ditulis berdasarkan kurikulum
2013 di Kabupaten Kulon Progo, telah dilakukan analisis oleh tiga panelis dan
menghasilkan data berupa: macam kategori dan persentase masing-masing
kategori miskonsepsi yang teridentifikasi. Pengelompokan kategori miskonsepsi
didasarkan pada kategori miskonsepsi menurut Hersey (2005, 1-3), yaitu
misidentifications, oversimplifications, overgeneralizations, obsolute concepts and
terms,dan undergeneralizations.
Data hasil pengkategorian miskonsepsi yangdiperoleh dari tiga panelis
kemudian dianalisis uji kehandalan untuk mengetahui nilai koefisien kecocokan
(α) dengan menggunakan formula Neuendorf yang diturunkan dari rumus alpha
Krippendorf (Eriyanto,2013:296). Jika nilai α lebih dari 0,7 dikatakan handal atau
reliabel, maka data dari tiga panelis dikatakan handal atau reliable (Krippendorf,
2004:323).
1. Reliabilitas Data
Berdasarkan data perhitungan uji kehandalan yang telah dilakulan oleh
ketiga panelis pada buku biologi A, B dan C diperoleh nilai koefisien kecocokan
(α) sebagai berikut:
80
Tabel 3. Nilai Koefisien Kecocokan(α) Miskonsepsi pada Unit Analisis Teks
buku A, B, dan C
Koefisien Kecocokan (α)
Buku Pelajaran
A
0,74
B
0,78
C
0,75
Rata-rata
0,76
Keterangan:
≤ 0,667 = data kurang handal
0,667 – 0,8 = data handal
≥ 0,8 = data sangat handal
Tabel 4. Nilai Koefisien Kecocokan (α) pada Unit Anaisis Gambar buku A, B,
dan C.
Koefisien Kecocokan (α)
Buku Pelajaran
A
0,74
B
0
C
0,78
Rata-rata
Keterangan:
≤ 0,667 = data kurang handal
0,667 – 0,8 = data handal
≥ 0,8 = data sangat handal
0,76
Rata-rata nilai koefisien kecocokan (α) yang diperoleh dari ketiga panelis
dari ketiga buku teks, pada unit analisis teks dan gambar menunjukkan nilai 0,76.
Berdasarkan pendapat Krippendorf (2004:232), yang menyatakan bahwa nilai α
lebih dari 0,7 dikatakan handal atau reliabel, maka data dari tiga panelis dikatakan
handal atau reliable.
Ada atau tidaknya miskonsepsi dari buku sampel dilakukan melalui
analisis data yang diperoleh dari ketiga panelis.Analisis penilaian sesuai atau
tidaknya konsep dalam buku teks dilakukan melalui perbandingan dengan konsep
literatur. Temuan konsep dari dari buku pelajaran dinyatakan miskonsepsi apabila
tidak sesuai dengan literatur.Suatu konsep dinyatakan mengalami miskonsepsi,
81
apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih dari satu panelis, baik
dalam kategori misidentification, oversimplifications, overgeneralization, obsolute
concepts and terms dan, undergeneralisation. Sebaliknya, konsep tidak
mengalami miskonsepsi, apabila konsep tersebut tidak termasuk kedalam kategori
miskonsepsi manapun oleh lebih dari satu panelis. Suatu konsep dalam buku
pelajaran yang dinyatakan miskonsepsi hanya oleh satu panelis masih diragukan
kesesuaiannya, sehingga perlu dilakukan pengecekan ulang antar panelis melalui
diskusi dengan acuan konsep pada literatur untuk melihat kembali apakah konsep
tersebut mengalami miskonsepsi atau tidak.
Data hasil analisis miskonsepsi dinyatakan dalam bentuk persentase
melalui perhitungan frekuensi miskonsepsi. Persentase miskonsepsi yang
diperoleh digolongkan dalam kategori miskonsepsi menurut intervalnya. Berikut
ini merupakan tingkat persentase kategori miskonsepsi menurut Zulfiani dkk,
(2014: 138).
Tabel 5. Tingkat Persentase Kategori Miskonsepsi.
Persentase Miskonsepsi (%)
Kategori
Rendah
0 - 30
Sedang
31 - 60
Tinggi
61 - 100
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilalukan oleh tiga panelis diketahui
bahwa
ditemukan
lima
kategori
miskonsepsi
yaitu
misidentification,
oversimplifications, overgeneralization, obsolute concepts and terms dan,
82
undergeneralisation.
Berikut
adalah
miskonsepsi yang telah ditemukan:
83
data
dari
masing-masing
kategori
Tabel 6. Konsep-konsep Teks pada Buku A, B dan C yang dinilai Miskonsepsi.
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Misidentifications
Buku A
1.
99
Sentromer merupakan bagian kromosom
yang berkontriksi (mengecil), menyerupai
bulatan kecil ditengah-tengah kromosom,
berwarna terang karena daya serap terhadap
zat warna rendah.
Konsep Teks dalam Buku Literatur
Keterangan
Sentromer adalah daerah
penyempitan pada kromosom,
letaknya ada yang ditengah, hampir
diujung dan diujung kromosom.
Dapat menyerap zat pewarna
sehingga mudah diamati (Crowder,
2006: 41)
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa sentromer terletak di bagian
tengah-tengah kromosom. Seharusnya,
letak sentromer bisa di tengah, hampir
diujung dan diujung kromosom.
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa “untaian DNA untuk membentuk
nukleosom terjadi pada protein histon”.
Seharusnya adalah nukleosom dibentuk
oleh DNA dan protein histon, serta
dibentuk di sepanjang kromatin.
Konsep di dalam buku teks membuat
kesalahan dalam menyebutkan istilah
“lipatan”.Seharusnya “pilinan”
2.
99
Untaian DNA membentuk pintalan pada
protein histon menjadi nukleosom yang
merupakan unit dasar kromosom.
Nukleosom merupakan struktur
seperti kancing yang secara periodik
dibentuk sepanjang kromatin oleh
DNA dan protein-protein histon (Pai,
1996: 117).
3.
99100
Nukleosom –nukleosom tersusun padat dan
terpilin membentuk lipatan solenoid.
Solenoid merupakan struktur pilinan
nukleosom. Struktur solenoid
selanjutnya dirapatkan lagi dengan
membentuk pilinan solenoid
(Triwibowo Yuwono, 2005: 82)
84
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
4.
104
DNA merupakan penyusun gen pada
kromosom di dalam inti sel. Namun, DNA
dapat ditemukan pula di dalam
mitokondria, sentriol,kloroplas,dan plastid.
5.
104
DNA merupakan suatu polimer yang terdiri
atas nukleotida-nukleotida dengan jumlah
ratusan hingga ribuan
Sebagian besar DNA terdapat di
dalam kromosom, sedikit DNA
terdapat di dalam mitokondria dan
kloroplas dari ganggang dan
tumbuhan tingkat tinggi (Suryo,2008:
29).
DNA merupakan polimer dari
berbagai tipe nukleotida (sebagai unit
berulang) dengan jumlah ratusan
sampai jutaan nukleotida (Yohanis
Ngili, 2009: 227)
6.
115
Sintesis protein berlangsung di dalam inti
sel dan ribosom dengan bahan baku berupa
asam amino.
Sintesis protein berlangsung dalam
sitoplasma terutama pada struktur
sitologik yaitu ribosom (Suleman
Rondonuwu, 1989: 154).
Sintesis protein menggunakan bahan
baku asam amino. (Suryo, 1986: 43)
7.
115
Transkripsi adalah sintesis RNA pada suatu
cetakan DNA dengan enzim RNA
polymerase.
Transkripsi adalah transfer informasi
genetik yang berasal dari DNA untuk
membentuk RNA dengan
menggunakan cetakan DNA (Klug,
2000: 284).
85
Keterangan
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa DNA dapat ditemukan di dalam
sentriol dan plastid.
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa DNA merupakan suatu polimer
yang terdiri atas nukleotida-nukleotida
dengan jumlah ratusan hingga ribuan.
Seharusnya jumlah nukleotida yang
menyusun DNA berjumlah ratusan
sampai jutaan.
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa sintesis protein berlangsung di
dalam inti sel dan ribosom. Seharusnya
sintesis protein berlangsung dalam
sitoplasmaterutama pada struktur
sitologik yaitu ribosombukan di inti sel.
Konsep di dalam buku teks membuat
kesalahan dalam menyebutkan
kalimat”pada suatu cetakan DNA”,
seharusnya“menggunakan cetakan DNA”
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
8.
116
Tahap terminasi (pengakhiran) transkripsi:
proses transkripsi akan berhenti pada saat
RNA polymerase menstranskripsi suatu
untai DNA terminator.
9.
180
Alel letal adalah alel yang menyebabkan
kematian pada individu yang memilikinya.
Tahap terminasi transkripsi :
transkripsi berlanjut melalui sekuens
terminator pada DNA. terminator
yang ditranskripsikan (suatu sekuens
RNA) berfungsi sebagai sinyal
terminasi, menyebabkan RNA
polymerase melepaskan diri dari
DNA dan mengakhiri transkripsi,
yang bisa digunakan langsung
sebagai mRNA (Campbell dan
Reece, 2010: 361).
Alel letal adalah alel yang dapat
mengakibatkan kematian pada
individu homozigot (Agus Hery
Susanto, 2011: 25).
10.
183
Atavisme adalah interaksi beberapa gen
yang menghasilkan sifat baru.
Atavisme adalah peristiwa timbulnya
kembali suatu sifat keturunan yang
telah menghilang untuk beberapa
generasi (Suryo, 2008: 137).
86
Keterangan
Konsep di dalam buku teks membuat
kesalahan dalam menyebutkan istilah
“suatu untai DNA
terminator”seharusnya“sekuens
terminator”.
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa alel letal adalah alel yang
menyebabkan kematian pada individu yang
memilikinya. Kalimat “yang
memilikinya”ini tidak dijelaskan dengan
jelas, bisa diartikan individu yang
heterozigot ataupun homozigot. Padahal
hanya untuk individu homozigot saja.
Konsep di dalam buku teks membuat
kesalahan dalam menyebutkan kata
“menghasilkan”. Seharusnya “timbulnya
kembali suatu sifat”.
No
Hal
Buku B
86
11.
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
Tempat gen di dalam kromosom tersebut
dinamakan lokus .
Lokasi spesifik suatu gen pada suatu
kromosom disebut lokus (Campbell
dan Reece, 2010: 268).
Gen yang memiliki alel tiga atau
lebih disebut multiple alel (Klug,
2000: 80).
12.
87
Peristiwa yang menunjukkan di mana suatu
gen mempunyai alel lebih dari satu disebut
multiple alel.
13.
89
Kebanyakan DNA terletak di inti sel, dan
sejumlah kecil DNA juga dapat ditemukan
di dalam kloroplas dan mitokondria.
14.
92
Sebagian besar DNA terdapat di
dalam kromosom, sedikit DNA
terdapat di dalam mitokondria dan
kloroplas dari ganggang dan
tumbuhan tingkat tinggi (Suryo,2008:
29).
Tipe RNA ada 3, yaitu (1) RNA
Tiga macam RNA yaitu RNA duta
duta/RNAd atau messenger RNA/mRNA,
atau messenger RNA (mRNA),
berfungsi sebagai pembawa pesan atau
transfer RNA (tRNA), dan RNA
kodon dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosomal atau ribosomal RNA
ribosom (di sitoplasma), (2). RNA ribosom (rRNA) (Agus Hery Susanto, 2011:
/RNAr atau ribosom RNA/rRNA berfungsi 171-172).
sebagai tempat pembentukan ribosom. (3)
mRNA berfungsi untuk membawa
87
Keterangan
Konsep di dalam buku teks membuat
kesalahan dalam menyebutkan kata
“tempat gen” seharusnya “lokasi spesifik
suatu gen”.
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa peristiwa yang menunjukkan di
mana suatu gen mempunyai alel lebih
dari satu disebut multiple alel. Seharusnya
multiple alel adalah suatu gen yang
memiliki alel tiga atau lebih.
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa DNA dapat ditemukan di dalam
sentriol dan plastid.
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa ribosom RNA/rRNA berfungsi
sebagai tempat pembentukan
ribosom.SeharusnyaRNAr membentuk
bagian dari ribosom.
No
15.
Hal
94
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
RNA transfer /RNAt atau transfer RNA/ tRNA,
berfungsi sebagai pembawa asam amino satu
per satu ke ribosom.
keterangan genetik yang diterimanya
dari DNA, setelah itu mRNA keluar
dari nucleus melalui pori-pori nucleus
menuju ke ribosom (Suryo, 2008: 81)
rRNA membentuk bagian dari
ribosom. rRNA ada hubungannya
dengan protein untuk membentuk
unit ribosom (Crowder, 2006: 103).
tRNA berfungsi menstransfer asam
amino dari sekumpulan asam amino
di sitoplasma ke ribosom. (Campbell
dan Reece, 2010: 365).
Kodon yang berupa 3 basa mRNA
berpasangan dengan 3 basa dari
tRNA yang disebut antikodon (Suryo,
2008: 47).
Tiap tiga buah basa yang berurutan
(triplet) disebut kodon.
Oleh karena basa pada RNA ada
empat buah yaitu A, U, C, G maka
akan terdapat 43 kombinasi atau 64
buah kodon. Mengingat jumlah asam
amino hanya 20 buah, maka tidak
setiap kodon disediakan bagi satu
macam asam amino. Umumnya
beberapa jenis kodon disediakan
Kodon atau kode genetik adalah kode yang
dibawa oleh mRNA untuk disampaikan
kepada tRNA. Kodon ini berupa urutan 3
basa nitrogen yang membentuk suatu
triplet. 1 kodon akan diterjemahkan
menjadi 1 asam amino. Ada 64 macam
kodon yang disintesis tubuh.
88
Keterangan
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa 1 kodon akan diterjemahkan
menjadi 1 asam amino.
Seharusnya adalah tidak setiap kodon
disediakan bagi satu macam asam
amino.Umumnya beberapa jenis kodon
disediakan untuk satu macam asam amino.
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
untuk satu macam asam amino.
Hanya triptofan dan metionin yang
mempunyai satu jenis kodon (Anna
Poedjiadi, 2004: 328).
Transkripsi adalah transfer informasi
genetik yang berasal dari DNA untuk
membentuk RNA dengan
menggunakan cetakan DNA (Klug,
2000: 284).
Keterangan
16.
95
Transkripsi adalah percetakan mRNA oleh
DNA
17.
138
Epistasis-hipostasis merupakan suatu
peristiwa dimana suatu gen dominan
menutupi pengaruh gen dominan lain yang
bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut
epistasis dan yang tertutupi disebut
hipostasis
Epistasis dan hipostasis adalah
peristiwa dimana gen yang saling
menutupi dan ditutupi gen lain yang
bukan alelnya (Suryo, 2008:131).
Epistatik adalah gen yang menutupi.
Hipostatik merupakan gen yang
tertutupi (Pai,1992:90)
Konsep di dalam buku teks membuat
kesalahan dalam menyebutkan istilah
“epistasis” dan “hypostasis”.Seharusnya
disebut gen“Epistatik’ dan
gen“Hipostatik”
RNA duta, disebut juga mRNA (messenger
RNA), dibentuk oleh DNA di dalam
nukleus, berperan membawa kode genetika
dari DNA.
mRNA dibuat dalam inti sel ,
menggunakan DNA sebagai cetakan
dibantu oleh enzim RNA polymerase
(Suleman Rondonuwu, 1989: 150).
RNAd berfungsi menerima
informasi/keterangan genetik dari
DNA (Suryo, 1986: 42).
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa RNA duta dibentuk oleh DNA.
Seharusnya adalah mRNA dibentuk
menggunakan DNA sebagai cetakan dan
enzim RNA polymerase.
Buku C
85
18.
89
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa transkripsi adalah percetakan RNA
duta oleh DNA. Seharusnya adalah RNA
dibentuk menggunakan cetakan DNA.
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
19.
85
RNA ribosom (rRNA), dibentuk oleh
DNA, banyak terdapat di dalam ribosom.
20.
85
RNA transfer (tRNA), dibentuk oleh DNA,
berada dalam sitoplasma, berperan
mengikat asam amino.
21.
86
Sintesis protein berbahan dasar asam
amino, berlangsung di dalam inti sel dan
ribosom.
22.
87
Konsep Teks dalam Buku Literatur
Keterangan
rRNAdibuat menggunakan DNA
sebagai cetakan dibantu oleh enzim
RNA polymerase. (Suleman
Rondonuwu.1989:150).
rRNA terutama terdapat di dalam
ribosom. (Suryo, 1986: 42).
transfer RNA dibentuk menggunakan
DNA sebagai cetakan dengan dibantu
enzim RNA polymerase (Suleman
Rondonuwu, 1989: 150).
tRNA berfungsi menstransfer asam
amino dari sekumpulan asam amino
di sitoplasma ke ribosom (Campbell
dan Reece, 2010: 365
Asam amino sebagai bahan sintesis
protein ( Wildan Yatim,1996: 240)
Sintesis protein berlangsung dalam
sitoplasma terutama pada struktur
sitologik yaitu ribosom. (Suleman
Rondonuwu, 1989: 154) .
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa rRNA dibentuk oleh DNA.
Seharusnya adalah RNA ribosom dibentuk
menggunakan DNA sebagai cetakan dan
enzim RNA polymerase.
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa tRNA dibentuk oleh DNA.
Seharusnya adalah tRNA
dibentukmenggunakan DNA sebagai
cetakan dan enzim RNA polymerase.
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa sintesis proteinberlangsung di
dalam inti sel dan ribosom. Adanya kata
inti sel, justru menjadikan konsep salah.
Seharusnya sintesis protein berlangsung
dalam sitoplasma terutama pada struktur
sitologik yaitu ribosom.
Pemindahan asam amino dari sitoplasma ke Proses translasi diawali dengan tRNA Konsep di dalam buku teks membuat
ribosom dilakukan oleh tRNA. Asam
yang berada di sitoplasma mengikat
kesalahan dalam menyebutkan istilah
amino terlebih dahulu diaktifkan dengan
asam amino yang berenergi dengan
“enzim amino asil sintetase”. Seharusnya
ATP (adenosine trifosfat). Proses ini
ATP. Asam amino melekat ke tRNA adalah “aminoasil – tRNA sintetase”.
90
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
dipengaruhi oleh enzim amino asil
sintetase.
Konsep Teks dalam Buku Literatur
oleh enzim yang sangat spesifik yang
dikenal sebagai aminoasil – tRNA
sintetase.
Di dalam ribosom terjadi proses
translasi, dimana sel menerjemahkan
atau mentranslasi sekuens basa
molekul mRNA menjadi sekuens
asam amino polipeptida (Campbell
dan Reece.2011:335)
23.
88
Dalam ribosom berlangsung penerjemahan
urutan nukleotida DNA ke dalam bentuk
protein.
24.
94
Bagian ujung kromosom yang menghalangi
bersambungnya kromosom yang satu
dengan lainnya disebut telomer.
Telomer,merupakan DNA tandem
yang berulang (repetitif) diujung
molekul DNA pada kromosom
eukariot yang melindungi gen-gen
organisme dari pengikisan akibat
beberapa kali replikasi berturut-turut
(Campbell dan Reece, 2010: 344)
25.
122
Hasil persilangan parental disebut filus
(anak) dan disimbolkan dengan huruf F
(huruf kapital).
26.
140
Polimetri adalah gen dengan banyak sifat
beda yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi
Filial ialah generasi keturunan hasil
persilangan. Filial biasanya
disimbolkan dengan huruf F. (Agus
Hery Susanto, 2011: 318).
Poligen/polimeri merupakan
pengaturan suatu sifat oleh sejumlah
91
Keterangan
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa dalam ribosom berlangsung
penerjemahan urutan nukleotida DNA ke
dalam bentuk protein. Penggunaan kata
“DNA“ menjadikan konsep salah.
Seharusnya adalah menerjemahkan atau
mentranslasi sekuens basa molekul mRNA
Konsep di dalam buku teks membuat
identifikasi yang keliru yaitu menyatakan
bahwa fungsi telomereadalah
menghalangi bersambungnya kromosom
yang satu dengan yang
lainnya.Seharusnya fungsi telomer
adalah melindungi gen-gen organisme
dari pengikisan akibat beberapa kali
replikasi berturut-turut.
Konsep di dalam buku teks membuat
kesalahan dalam menyebutkan istilah
“filus”, seharusnya adalah “filial”
Konsep di dalam buku teks membuat
kesalahan dalam menyebutkan istilah
mempengaruhi bagian yang sama dari suatu gen non alelik secara kumulatif
organisme.
(Agus Hery Susanto, 2011: 329).
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Oversimplifications
Buku A
97
Kromosom dalam suatu spesies memiliki
27.
pola tampilan tertentu yang disebut
kariotipe.
28.
97
Kromosom homolog yaitu kromosom yang
berasal dari kedua induknya sehingga
memiliki bentuk, ukuran, dan komposisi
yang sama atau hampir sama.
29.
99
Kromatid (lengan) merupakan badan
kromosom yang mengandung filamen tipis
kromonema.
30.
100
Bentuk dan ukuran kromosom antarspesies
bervariasi. Panjang kromosom ±0,5 µm
dengan diameter 0,2-20 µm.
“polimetri”, seharusnya adalah
“polimeri/poligen”
Konsep Teks dalam Buku Literatur
Keterangan
Kariotipe adalah gambar susunan
kromosom dari sel somatik suatu
individu menurut standar berdasarkan
panjang, jumlah serta bentuk
kromosom (Suryo, 1996: 123).
Kedua kromosom yang menyusun
satu pasangan memiliki kesamaan
panjang, posisi sentromer,dan pola
pewarnaan disebut kromosom
homolog. Satu kromosom dari
kromosom homolog berasal dari
masing-masing orang tua. (Campbell,
dan Reece, 2010: 270).
Di dalam kromatid (lengan
kromosom) tampak adanya pita
berbentuk spiral yang disebut
kromonema (Suryo, 2007: 58).
Ukuran kromosom bervariasi dari
satu spesies ke spesies lainnya.
Panjang kromosom berkisar antara
0,2-50 µm, diameternya antara 0,2 –
20 µm (Suryo, 1986: 9).
Konsep dalam buku teks menyederhanakan
konsep yang tepat dengan menghilangkan
standar penyusunan kariotipe, yaitu dengan
berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk
kromosom.
Konsep dalam buku teks menyederhanakan
konsep yang tepat dengan menghilangkan
kesamaan pada panjang, posisi sentromer,
dan pola pewarnaan.
92
Konsep dalam buku teks menyederhanakan
konsep yang tepat dengan tidak
memberikan keterangan bentuk spiral dari
kromonema.
Konsep dalam buku teks menyederhanakan
konsep yang tepat dengan menghilangkan
angka 0,2µm pada panjang kromosom.
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
Keterangan
31.
102
Satu gen mengendalikan satu sifat hereditas
sehingga satu individu memiliki ribuan
sifat.
Konsep dalam buku teks menyederhanakan
konsep yang tepat dengan menghilangkan
penjelasan tentang ada banyak gen
menumbuhkan 1 karakter, ada pula 1 gen
yang menumbukan banyak karakter.
32.
103
Keaktifan suatu gen pada manusia
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain tempat keberadaan gen, jenis kelamin,
dan umur.
33.
104
Nukleotida yang tidak memiliki gugus
fosfat disebut nukleosida atau
deoksiribonukleosida. Nukleosida
merupakan prekusor dalam sinteis DNA.
Gen menumbuhkan karakter ( sifat
keturunan baik struktural dan
fungsional). Ada 1 gen yang
menumbuhkan 1 karakter, ada
banyak gen menumbuhkan 1
karakter, ada pula 1 gen yang
menumbukan banyak karakter (
Wildan Yatim, 1996: 147).
Kenampakan suatu gen dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan, umur, jenis
kelamin,species, fisiologis, genetik
dan macam-macam faktor lainnya
(Crowder, 2006: 61).
Nukleotida yang tanpa gugus fosfat
disebut nukleosida(Campbell, dan
Reece, 2010: 93). Nukleosida atau
deoksiribonukleosida dapat berperan
sebagai prekusor elementer untuk
sintesis DNA (Suryo, 2008: 61).
Nukleotida dapat pula mempunyai
dua atau tiga gugus fosfat (ADP atau
ATP). Inilah nukleosida triposfat
yang merupkan prekusor langsung
untuk sintesis DNA (Suryo, 2008:
64).
93
Konsep dalam buku teks menyederhanakan
konsep yang tepat dengan menghilangkan
beberapa faktor yaitu lingkungan, species,
fisiologis, dan macam-macam faktor
lainnya.
Konsep dalam buku teks menyederhanakan
konsep yang tepat dengan menghilangkan
penjelasan tentang nukleotida yang
merupakan prekusor dalam sintesis DNA,
tidak hanya nukleosida saja yang sebagai
prekusor dalam sintesis DNA.
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
Keterangan
34.
108
DNA ligase, berfungsi menyambungkan
fragmen-fragmen DNA (fragmen Okazaki)
yang baru terbentuk sehingga menjadi
untaian DNA yang lengkap.
Konsep dalam buku teks menyederhanakan
konsep yang tepat dengan menghilangkan
fungsi lain DNA ligase yaitu
menggabungkan 3‟ dari DNA yang
menggantikan primer ke bagian lain dari
untai maju.
35.
114
Sintesis protein adalah proses pembentukan
partikel protein yang melibatkan sintesis
RNA dan dipengaruhi oleh DNA.
DNA ligase berfungsi
menggabungkan 3‟ dari DNA yang
menggantikan primer ke bagian lain
dari untai maju dan menggabungkan
fragmen-fragmen Okazaki menjadi
untai DNA tak terputus (Campbell
dan Reece, 2010: 341-342).
Sintesis protein adalah proses
pembentukan protein, dengan cara
pembentukan ikatan peptide antara
dua buah asam amino; ujung –COOH
pada sebuah asam amino
mengadakan ikatan dengan ujung
–NH2 pada asam amino yang lain,
dengan mengeluarkan H2O (Wayan
Bawa, 1988: 116-117).
Dalam proses sintesis protein
molekul DNA berperan sebagai
cetakan bagi terbentuknya RNA,
sedangkan molekul RNA kemudian
mengarahkan urutan asam amino
dalam pembentukan molekul protein
yang berlangsung dalam ribosom
(Anna Poedjiadi, 2006: 326).
94
Konsep dalam buku teks menyederhanakan
konsep yang tepat dengan menghilangkan
cara pembentukan protein, penjelasan
peran DNA dalam sintesis protein dan
peran RNA.
No
36.
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
180
Pengaruh alel letal dapat terjadi pada masa
embrio sehingga menyebabkan kematian
sebelum lahir atau kematian pada usia
anak-anak hingga dewasa (subletal).
Alel letal dapat mengakibatkan
kematian pada individu homozigot.
Kematian ini dapat terjadi pada masa
embrio atau beberapa saat setelah
kelahiran. Akan tetapi, adakalanya
pula terdapat sifat subletal, yang
menyebabkan kematian pada waktu
individu yang bersangkutan
menjelang dewasa ( Agus Hery
Susanto, 2011:25).
Konsep dalam buku teks menghilangkan
sebagian esensi konsep yang tepat yaitu
alel letal mengakibatkan kematian pada
individu homozigot.
Kromosom hanya terlihat saat metafase
pada pembelahan sel.
Tahap metafase merupakan tahap
mitosis dengan kenampakan
kromosom paling jelas karena
kromosom menebal, memendek dan
menempati bidang tengah sel
(ekuator) (Agus Hery Susanto, 2011:
56).
DNA (deoxyribonucleic acid, asam
deoksiribonukleat) merupakan
molekul asam nukleat beruntai ganda
dan berbentuk heliks yang tersusun
atas monomer-monomer nukletida
dengan gula deoksiribosa, mampu
bereplikasi dan menentukan struktur
terwariskan dari protein-protein
Konsep dalam buku teks menghilangkan
sebagian esensi konsep yang tepat yaitu
alasan mengapa kenampakan kromosom
paling jelas terlihat pada tahap metafase.
Buku B
79
37.
38.
89
DNA adalah materi hereditas pada
makhluk hidup.
95
Keterangan
Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau
utuh, sehingga konsep terlalu sederhana,
yaitu dengan tidak menjelaskan struktur
dan fungsi DNA.
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
39.
92
RNA adalah makromolekul yang berfungsi
sebagai penyimpan dan penyalur informasi
genetik.
40.
132
Tujuan persilangan testcross untuk
mengetahui heterogenitas suatu
persilangan.
Buku C
82
41.
DNA dapat membentuk RNA yang
berfungsi dalam sintesis protein.
Konsep Teks dalam Buku Literatur
suatu).sel (Campbell dan Reece,
2010: 332
Fungsi RNA tergantung dari
macamnya;
mRNA bertugas menerima
informasi/keterangan genetik dari
DNA. tRNA bertugas mengikat asam
amino yang terdapat dalam
sitoplasma dan membawa asam
amino ke ribosom sehingga terjadi
proses translasi. rRNAbertugas
mensintesis protein dengan
menggunakan bahan asam amino.
Prosesnya berlangsung di ribosom
dan hasilnaya berupa polipeptida
(Suryo, 2008: 42-43).
Istilah silang uji digunakan untuk
menunjukkan bahwa persilangan
semacam ini dapat menentukan
genotype suatu individu (Agus Hery
Susanto, 2011: 23)
DNA dapat membentuk RNA dengan
menggunakan cetakan DNA, melalui
proses yang disebut transkripsi (Klug,
2000: 284)
96
Keterangan
Konsep dalam buku teks
menyederhanakan konsep yang tepat
dengan hanya menjelaskan fungsi RNA
secara umum tanpa menjelaskan fungsi
dari tiap-tiap macam RNA.
Konsep dalam buku teks menyederhanakan
konsep yang tepat dengan tidak
menjelaskan
Konsep dalam buku teks menyederhanakan
konsep yang tepat dengan tidak
menjelaskan fungsi RNA dalam sintesis
protein.
No
Hal
42.
84
43.
85
Konsep Teks dalam Buku
Replikasi DNA Teori semikonservtif
menyatakan bahwa dua pita dari double
helix memisahkan diri dan masing-masing
pita yang lama mendapatkan pasangan pita
baru seperti pasangannya yang lama,
sehingga terbentuklah dua DNA baru yang
sama persis.
Proses replikasi DNA ini melibatkan
beberapa enzim :
(1) helikase untuk mempermudah
membuka untai ganda DNA menjadi dua
buah untai tunggal.
(2) polimerase untuk menggabungkan
deoksiribonukleosida trifosfat.
(3) ligaseuntuk menyambung bagianbagian-bagian untai tunggal DNA yang
baru terbentuk.
Konsep Teks dalam Buku Literatur
RNA dalam proses sintesis protein
berperan untuk mengarahkan urutan
asam amino dalam pembentukan
molekul protein yang berlangsung
dalam ribosom (Anna Poedjiadi,
2006: 326).
Replikasi DNA model
Semikonservatif yaitu dua rantai
spiral dari double helix memisahkan
diri, tiap rantai dari DNA berlaku
sebagai pencetak membentuk rantai
pasangan komplemen yang baru.
(Suleman Rondonuwu, 1989: 145).
Beberapa enzim yang dibutuhkan
dalam replikasi DNA beserta
fungsinya:
Helikase merupakan enzim yang
dapat menguraikan heliks ganda
DNA, memisahkan dan menjadikan
kedua untai siap sebagai untai
cetakan baru (Campbell dan Reece,
2010: 338-339).
Topoisomerase membantu
mengurangi tegangan „pembukaan
berlebihan‟ di depan garpu replikasi
dengan cara mematakan, memutir
97
Keterangan
Konsep dalam buku teks menyederhanakan
konsep yang tepat dengan menghilangkan
penjelasan tentang tiap rantai dari DNA
lama berfungsi sebagai cetakan.
Konsep dalam buku teks menyederhanakan
konsep yang tepat dengan menghilangkan
salah satu enzim yang terlibat dalam proses
replikasi DNA yaitu enzim topoisomerase
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
44.
85
Struktur kimia RNA seperti pada DNA,
yaitu tersusun dari polinukleotida yang
terdiri atas asam nukleat. Sementara itu
gulanya ribose dan tidak mempunyai basa
nitrogen timin, melainkan urasil.
45.
87
Di dalam sitoplasma banyak terdapat
tRNA, asam-asam amino, dan lebih dari 20
Konsep Teks dalam Buku Literatur
dan menggabungkan kembali untaiuntai DNA.
DNA polymerase berfungsi
mengkatalis sintesis DNA baru
dengan cara menambahkan
nukleotida-nukleotida ke rantai yang
telah ada sebelumnya (Campbell dan
Reece, 2010: 340).
DNA ligase berfungsi
menggabungkan 3‟ dari DNA yang
menggantikan primer ke bagian lain
dari untai maju dan menggabungkan
fragmen-fragmen Okazaki menjadi
untai DNA tak terputus (Campbell
dan Reece, 2010: 341-342).
Seperti halnya DNA molekul RNA
terdiri dari nukleotida-nukletida dari
gula, fosfat, dan basa-basa purin dan
pirimidin, hanya perbedaannya pada
RNA terdapat gula ribosa dan basa
timin diganti dengan urasil. Struktur
molekul dari RNA adalah rantai
tunggal yang tidak berpilin (Suleman
Rondonuwu, 1989: 145)
Sitoplasma adala fase cair dalam sel
yang mengandung berbagai macam
98
Keterangan
Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau
utuh dengan menghilangkan penjelasan
struktur RNA yang rantai tunggal.
Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau
utuh dengan tidak menenyebutkan
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
enzim amino asil sintetase.
46.
123
Genotip homozigot BB dan RR disebut
homozigot dominan, sedangkan bb dan rr
adalah homozigot resesif.
Konsep Teks dalam Buku Literatur
organel sel, antara lain mitokodria,
RNA (terutama tRNA, karena rRNA
berada diribosom dan RNAd berada
di nukleus), ribosom dan lain-lain.
Zat-zat yang terlarut dalam
sitoplasma antara lain protein,
metabolit untuk digunakan oleh sel
(misalnya glukosa), elektrolit dan
beberapa sisa dari hasil kegiatan sel,
misalnya urea, kreatinin, asam urat
enzim-enzim untuk proses glikolisis,
serta enzim untuk biosintesis asam
lemak (Anna Poedjiadi, 2006: 194).
Homozigot dominan adalah individu
yang genotipnya terdiri dari alel yang
sama dan biasanya bersifat kuat.
misalnya TT. Homozigot resesif
adalah individu yang genotipnya
terdiri dari alel yang sama dan
bersifat lemah. (Suryo, 2008: 7)
Gen dominan dilambangkan dengan
huruf kapital, sedangkan gen resesif
dilambangkan dengan huruf kecil (L.
Hartanto Nugroho, 2004: 67-68).
99
Keterangan
komponen-komponen lainnya yang ada di
dalam sitoplasma.
Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau
utuh dengan tidak menjelaskan pengertian
homozigot dominan dan resesif.
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Overgeneralizations
Buku B
155 Faktor-faktor yang mempengaruhi pindah
47.
silang antara lain:
a. temperatur, makin tinggi atau makin
tendah dari temperatur biasa makin
besar persentase pindah silang.
b. umur, makin tua makin sedikit terjadi
pindah silang.
c. zat kimia, zat-zat kimia tertentu dalam
makanan dapat memperbesar pindah
silang.
d. sinar X dapat memperbesar terjadinya
pindah silang.
e. jenis kelamin kadang-kadang
mempengaruhi berlangsungnya pindah
silang.
Konsep Teks dalam Buku Literatur
Beberapa faktor yang mempengarui
kemungkinan berlangsungnya pindah
silang ialah:
a. temperatur, temperatur yang
kurang atau melebihi temperatur
kamar (normal) dapat
memperbesar kemungkinan
berlangsungnya pindah silang.
b. umur, makin tua individu, makin
kecil kemungkinan
berlangsungnya pindah silang.
c. zat kimia, zat kimia tertentu dpat
memperbesar kemungkinan
berlangsungnya pindah silang.
d. perlakuan sinar X, penyinaran
dengan sinar X dapat
memperbesar kemungkinan
pindah silang
e. jarak antara gen-gen yang
terpaut, makin jauh jarak gengen terpaut, makin besar
kemungkinan berlangsungnya
pindah silang.
100
Keterangan
Konsep dalam buku teks diberlakukan
untuk semua komponen tanpa
memperhatikan pengecualian yaitu jenis
kelamin kadang-kadang mempengaruhi
berlangsungnya pindah silang.
Padahal terdapat pengecualian pada ulat
sutera yang betina dan lalat Drosophila
jantan.
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
Keterangan
f. jenis kelamin, pada umumnya
pindah silang dijumpai baik
pada makhluk betina
maupun jantan. Namun ada
perkecualian pada ulat sutera
yang betina dan lalat
Drosophila jantan. (Suryo,
1996: 166).
Obsolete Concepts and Terms
Buku A.
102 Pada setiap sel tubuh manusia, diperkirakan DNA manusia mengandung sekitar
48.
mengandung sekitar 26.000-40.000 gen
50.000 sampai 100.000 gen, 10-30
yang tersimpan di dalam 46 kromosom.
kali dari jumlah pada E. coli (Marks,
2000: 155-156).
149 Pautan yaitu peristiwa terdapatnya dua atau Tautan adalah kondisi dimana dua
49.
lebih banyak gen pada sebuah kromosom
atau lebih gen terletak pada
sama.
kromosom yang sama, tidak dapat
secara bebas berpisah , tetapi dapat
memisah dengan pindah silang
(Klug, 2000:137)
150 Pautan autosomal merupakan gen-gen yang Tautan autosomal adalah jika dua gen
50.
terletak pada kromosom yang sama, tidak
atau lebih terletak pada kromosom
dapat bersegregasi secara bebas dan
tubuh yang sama dan gen tersebut
cenderung diturunkan bersamaan.
tidak memisah menjadi gamet-gamet
secara bebas satu sama lain saat
pembelahan meiosis ( Elford dan
101
Konsep dalam buku teks sudah tidak
berlaku karena konsep yang baru sudah
ditemukan.
Konsep dalam buku teks menggunaan
istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu
“pautan”, istilah ini tidak lagi digunakan
pada zaman sekarang. Penggunaan istilah
yang tepat adalah “tautan”.
Konsep dalam buku teks menggunaan
istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu
“pautan”, istilah ini tidak lagi digunakan
pada zaman sekarang. Penggunaan istilah
yang tepat adalah “tautan”.
No
51.
Hal
150
Konsep Teks dalam Buku
Pautan seks adalah gen yang terletak pada
kromosom kelamin dan sifat yang
ditimbulkan gen pada kromosom ini
diturunkan bersamaan dengan jenis
kelamin.
Undergeneralizations
Buku C
86
Transkripsi adalah pembentukan mRNA
52.
(messenger RNA/RNA duta ) dari salah
satu pita DNA dengan bantuan enzim RNA
polimerase.
Konsep Teks dalam Buku Literatur
Stansfield, 2007: 114)
Gen-gen yang terdapat pada
kromosom kelamin yang sama
disebut gen-gen terpaut kelamin dan
gen tersebut tidak memisah menjadi
gamet-gamet secara bebas satu sama
lain saat pembelahan meiosis ( Elford
dan Stansfield, 2007: 114)
Transkripsi adalah transfer informasi
genetik yang berasal dari DNA untuk
membentuk RNA dengan
menggunakan cetakan DNA dibantu
dengan enzim polymerase (Klug,
2000: 284).
102
Keterangan
Konsep dalam buku teks menggunaan
istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu
“pautan”, istilah ini tidak lagi digunakan
pada zaman sekarang. Penggunaan istilah
yang tepat adalah “tautan”.
Konsep dalam buku teks mempersempit
fakta yang sesungguhnya bahwa transkripsi
adalah pembentukan RNA, baik mRNA,
rRNA, dan tRNA.
Tabel 7. Konsep-Konsep Gambar pada Buku A, B, dan C yang dinilai Miskonsepsi.
No Hal
Konsep Gambar pada Buku
Konsep gambar dalam Buku Literatur
Misidentifications
Buku A
1. 103
Gambar: Pasangan alel pada kromosom
sehomolog.
Sumber:(Campbell dan Reece , 2010:148)
103
Keterangan
Konsep gambar dalam buku
teks membuat identifikasi
yang keliru yaitu pada
gambar (c), dengan
menuliskan genotip
homozigot resesif adalah
Bb. Seharusnya penulisan
menggunakan huruf kecil
semua yaitu bb.
No
2.
Hal
Konsep Gambar dalam Buku
Konsep Gambar dalam Buku Literatur
105
Keterangan
Konsep gambar dalam buku
teks membuat identifikasi
yang keliru yaitu pada basa
sitosin, dengan menuliskan
ujung rumus kimianya
adalah NH3. Seharusnya
NH2.
Gambar: basa nitrogen pada DNA
Gambar: empat basa nitrogen penyusun
nukleotida.
Sumber: (BSCS, 2006: 41)
104
No
Hal
Konsep Gambar dalam Buku
Konsep Gambar dalam Buku Literatur
Oversimplyfications
Buku A
3. 99
Keterangan
Konsep dalam buku teks
tidak lengkap atau utuh,
sehingga konsep terlalu
sederhana, yaitu dengan
tidak mencantumkan
gambar dan keterangan
tentang kromonema,
kromomer, matrix dan
heterkarmin.
Gambar : Struktur kromosom
Gambar : Struktur kromosom
(Sumber: Strickberger, 1985:24)
105
No
4.
Hal
Konsep Gambar dalam Buku
Konsep Gambar dalam Buku Literatur
109
Keterangan
Konsep dalam buku teks
tidak lengkap atau utuh,
sehingga konsep terlalu
sederhana, yaitu dengan
tidak mencantumkan
gambar dan keterangan
DNA ligase, Okazaki
fragment, RNA primerase
dan topoisomerase.
Gambar: Replikasi DNA
Sumber:(Lewis, 210, 300)
106
No
5.
Hal
Konsep Gambar dalam Buku
Konsep Gambar dalam Buku Literatur
112
Keterangan
Konsep dalam buku teks
tidak lengkap atau utuh,
sehingga konsep terlalu
sederhana, yaitu dengan
tidak mencantumkan
gambar dan keterangan
tentang asam amino yang di
kode masing-masing kodon.
Gambar: mRNA
Sumber: (Solomon, 2008: 283)
Gambar: Ilustrasi untai tunggal mRNA
107
No
6.
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
114
Keterangan
Konsep dalam buku teks
tidak lengkap atau utuh,
sehingga konsep terlalu
sederhana, yaitu dengan
tidak mencantumkan
gambar dan keterangan
anticodon, dan arah
pembacaan basa nukleotida
yaitu dari ujung 5‟ menuju
ujung 3‟.
Gambar:mRNA,tRNA,
sintesis protein
dan
ribosom
dalam
Gambar: Komponen dalam sintesis protein
Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:313)
108
No
7.
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
118
Keterangan
Konsep dalam buku teks
tidak lengkap atau utuh,
sehingga konsep terlalu
sederhana, yaitu dengan
tidak mencantumkan
keterangan tentang sisi A,
P, dan E pada gambar dan
energi berupa GTP.
Gambar: Proses elongasi
Gambar: Siklus pemanjangan translasi
Sumber: (Campbell dan Reece, 2010: 369)
109
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
Buku C
8. 87
Keterangan
Konsep dalam buku teks
tidak lengkap atau utuh,
sehingga konsep terlalu
sederhana, yaitu dengan
tidak mencantumkan
gambar dan keterangan
energi GTP dan sisi
pengikat mRNA.
Gambar: inisiasi translasi
Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:368).
Gambar: proses inisiasi
110
No
9.
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
88
Keterangan
Konsep dalam buku teks
tidak lengkap atau utuh,
sehingga konsep terlalu
sederhana, yaitu dengan
tidak mencantumkan
keterangan tentang sisi A,
P, dan E pada gambar dan
energi berupa GTP.
Gambar: Proses Elongasi
Gambar: Siklus pemanjangan translasi
Sumber: (Campbe dan Reece, 2010: 369)
111
No
Hal
Konsep Teks dalam Buku
Konsep Teks dalam Buku Literatur
10. 89
Keterangan
Konsep dalam buku teks
tidak lengkap atau utuh,
sehingga konsep terlalu
sederhana, yaitu dengan
tidak mencantumkan energi
GTP dan kodon stop
(UAG, UAA, dan UGA)
Gambar: Terminasi translasi
Gambar: Proses terminasi
Sumber: (Campbell dan Reece, 2011: 370)
112
2. Persentase Konsep Benar dan Miskonsepsi
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap persentase konsep
benar dan miskonsepsi dapat di lihat pada tabel 8.
Tabel 8. Persentase Kebenaran Konsep dan Miskonsepsi pada buku A, B, dan
C.
Total
Total
Total
Persentase
Persentase
Buku
Konsep
Konsep
Konsep
Konsep yang Miskonsep
Teks
(Teks+
yang
yang Benar
Benar (%)
si (%)
Gambar) Miskonsepsi
131+31=
A
29
133
82,10
17,90
162
68+11=
B
15
64
81,01
18,99
79
110+21=
C
19
112
85,50
14,50
131
Data pada tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa pada setiap buku teks yang
dianalisis terdapat miskonsepsi. Persentase miskonsepsi dari masing-masing buku
bervariasi dengan rentang 14% - 18%. Persentase miskonsepsi yang ditemukan
pada buku A sebesar 17,90%, artinya sebanyak 29 konsep dari 162 konsep teks
dan gambar mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi pada buku B sebesar
18,99%, artinya sebanyak 15 konsep dari 79 konsep teks dan gambar mengalami
miskonsepsi. Persentase miskonsepsi pada buku C sebesar 14,50%, artinya
sebanyak 19 konsep dari 131 konsep teks dan gambar mengalami miskonsepsi.
Analisis miskonsepsi dilakukan pada konsep teks dan gambar.Pada buku
A
ditemukan
oversimplifications,
tiga
dan
kategori
miskonsepsi
obsoletconsepts
and
yaitu
misidentifications,
terms.
Pada
buku
B
misidentifications, oversimplifications, overgeneralizations dan obsolete consepts
113
and terms, dan pada buku C ditemukan dua kategori miskonsepsi yaitu
misidentifications, oversimplifications. dan undergeneralications.
3. Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar
Data persentase miskonsepsi untuk setiap kategori miskonsepsi dari
masing-masing buku untuk konsep teks dan gambar ditunjukkan dalam tabel 9.
Tabel 9. Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada buku A, B, dan
C.
Kategori Miskonsepsi
Buku A
Buku B
Buku C
Misidentifications
8,02 %
8,86%
6,87%
Oversimplifications
9,25%
5,06%
6,87%
Overgeneralizations
0%
1,26%
0%
0,61%
3,7%
0%
0%
0%
0,76%
Obsolete Consepts and Terms
Undergeneralisation
Berdasarkan tabel 9 di atas, diketahui bahwa persentase kategori
miskonsepsi tertinggi hingga terendah yang terdapat pada buku A yaitu
oversimplifications 9,25%, misidentifications 8,02%, dan obsolete consepts and
terms
0,61%.
Persentase
kategori
miskonsepsi
pada
buku
B
yaitu
misidentifications 8,86%, oversimplifications 5,06%, obsolete concepts and terms
3,79%, dan overgeneralication 1,26%. Persentase kategori miskonsepsi tertinggi
hingga terendah pada buku C yaitu misidentifications 6,87%, oversimplifications
6,78% dan undergeneralication 0,76%. Jika persentase miskonsepsi untuk konsep
teks dan gambar disajikan dalam bentuk grafik, maka dapat ditunjukkan grafiknya
pada gambar 21.
114
Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan
Gambar
pada Buku A,B, dan C
10
9
8
Persentase (%)
7
9,25
8,86
8,02
6,87
6,87
Buku A
6
Buku B
5,06
5
Buku C
3,79
4
3
2
1,26
1
0,76
0,61
0
MI
OS
OG
OC
UG
Kategori Miskonsepsi
Gambar 21.Grafik Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan
Gambar pada Buku Teks A, B, dan C.
4. Persentase Keseluruhan Miskonsepsi.
Apabila seluruh persentase setiap kategori miskonsepsi pada masingmasing buku teks digabungkan, maka dapat ditunjukkan jumlah keseluruhan
miskonsepsi pada tabel 10.
Tabel 10. Persentase Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi pada Konsep Teks dan
Gambar dalam Buku A, B, dan C.
Buku Teks
Konsep Teks
Konsep Gambar
A
16,79%
22,58%
B
22.05%
0%
C
14,54%
14,28%
115
Berdasarkan tabel 10 di atas, diketahui bahwa pada konsep teks,
persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada buku B yaitu sebesar 22,05 %,
artinya 15konsep dari 68 konsep teks pada buku B mengalami miskonsepsi.
Persentase miskonsepsi tertinggi berikutnya terdapat pada buku A yaitu sebesar
16,79 %, artinya 22 konsep dari 131 konsep teks pada buku A mengalami
miskonsepsi. Persentase miskonsepsi terendah terdapat pada buku C yaitu sebesar
14,54%, artinya 16 konsep dari 110 konsep teks pada buku C mengalami
miskonsepsi. Untuk unit analisis gambar, persentase jumlah keseluruhan
miskonsepsi tertinggi terdapat pada buku A yaitu sebesar 22,58 %, artinya 7
konsep dari 31 konsep gambar pada buku A mengalami miskonsepsi. Persentase
miskonsepsi tertinggi selanjutnya terdapat pada buku C yaitu sebesar14,28 %,
artinya 3 konsep dari 21 konsep gambar pada buku C mengalami miskonsepsi.
Pada buku B tidak ditemukan miskonsepsi. Keseluruhan persentase setiap
kategori miskonsepsi pada masing-masing buku teks yang digabungkan dibuat
dalambentuk grafik, ditunjukkan grafiknya pada gambar 22.
Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi (Teks dan Gambar)
Persentase (%)
25
22,58
22,05
20
16,79
14,54 14,28
15
Teks
Gambar
10
5
0
Buku A
Buku B
Buku C
Gambar 22. Grafik Persentase Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi pada
Konsep Teks dan Gambar dalam Buku A, B, dan C.
116
5. Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi
Berdasarkan data dari buku A, B, dan C yang digabungkan, namun
dikelompokkan menurut masing-masing kategori miskonsepsi, maka dapat
diperoleh persentase untuk setiap kategori miskonsepsi pada konsep teks dan
gambar dari ketiga buku teks. Data persentase tersebut disajikan dalam tabel
11.
Tabel 11. Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi pada Konsep Teks dan
Gambar pada Semua Buku Teks.
Kategori Miskonsepsi
Persentase (%)
Misidentifications
7,91
Oversimplifications
7,06
Overgeneralizations
0,42
Obsolete Consepts and Terms
1,47
Undergeneralisation
0,25
Tabel 11 di atas menunjukkan persentase kategori miskonsepsi tertinggi
hingga terendah yaitu misidentifications yaitu 7,91%, oversimplifications yaitu
7,06%, obsolete consepts and terms yaitu 1,47%,
overgeneralizations yaitu
0,42%, dan undergeneralisation yaitu 0,25%. Jika persentase setiap kategori
miskonsepsi pada konsep teks dan gambar pada semua buku teks ditunjukkan
dalam bentuk grafik, maka grafiknya dapat dilihat pada gambar 23.
117
Miskonsepsi Tiap Kategori
9
8
7,91
Persentase (%)
7
7,06
6
5
Persentase
4
3
2
1,47
1
0,42
0,25
0
MI
OS
OG
OC
UG
Gambar 23. Grafik Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi Konsep Teks
dan Gambar pada Semua Buku Teks
6. Total Kategori Miskonsepsi Tiap Panelis
Jumlah hasil analsisi miskonsepsi dari tiap panelis untuk setiap kategori
miskonsepsi dapat ditunjukkan dalam tabel 12.
Tabel 12.Total Kategori dari Tiap Panelis pada Buku A, B, dan C.
Kategori Miskonsepsi
Buku A
Buku B
Buku C
P1
P2
P3
P1
P2
P3
P1
P2
P3
Misidentifications
15
10
13
7
6
9
11
8
11
Oversimplifications
20
12
20
7
4
5
12
8
10
Overgeneralizations
1
6
0
2
1
1
2
0
0
Obsolete Consepts and Terms
1
2
1
3
3
3
0
0
0
Undergeneralisation
1
1
0
0
0
0
1
1
1
Keterangan:
P: Panelis
Berdasarkan data dari tabel 14, diketahui bahwa kategori miskonsepsi yang
paling banyak ditemukan oleh ketiga panelis pada setiap buku adalah kategori
misidentifications.
118
B. PEMBAHASAN
Paul Suparno (2005:4) menjelaskan bahwa miskonsepsi adalah penjelasan
yang salah atau suatu gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang
diterima pada ahli. Miskonsepsi yang terjadi pada buku teks biologi jika tidak
dideteksi oleh guru, maka akan berpengaruh negatif terhadap pemahaman
konsep biologi peserta didik. Suwarto (2013:77-78), menjelaskan lebih lanjut
bahwa kesalahpahaman pada siswa yang ditimbulkan dari miskonsepsi dalam
buku pelajaran sangat sulit untuk diubah walaupun telah diusahakan dengan
penalaran logis dan menunjukkan perbedaanya dengan fakta-fakta yang ada
dan observasi atau percobaan.
Analisis miskonsepsi dilakukan pada konsep teks dan gambar yang
terdapat dalam buku A, B, dan C. Analisis dilakukan berdasarkan lima kategori
miskonsepsi menurut Hersey. Hasil Analisis dari ketiga panelis menunjukkan
bahwa terdapat miskonsepsi pada ketiga buku, baik pada konsep teks maupun
pada konsep gambar. Apabila dirinci secara terpisah, persentase miskonsepsi
pada unit analisis teks lebih tinggi dibandingkan unit analisis gambar.
Berdasarkan hasil analisis dari ketiga panelis, diketahui bahwa ditemukan
lima kategori miskonsepsi, yaitu misidentifications, oversimplifications,
overgeneralization, obsolete concepts and terms, dan undergeneralizations.
1. Misidentifications
Misidentifications adalah kesalahan dalam mengidentifikasi suatu
konsep Biologi sehingga menyebabkan pernyataan konsep menjadi salah
(Hersey, 2005:1-5). Berikut ini merupakan indikator dari misidentifications:
119
a. Konsep yang dinyatakan bertentangan dengan konsep dari literatur ilmiah
yang dinyatakan oleh ahli.
b. Konsep yang dinyatakan salah karena pemahaman dan identifikasi atau
penafsiran yang salah.
Misidentifications merupakan kategori miskonsepsi tertinggi yang
ditemukan dalam buku. Persentase misidentifications ditemukan terbanyak
pada buku B (8,86%), kemudian disusul oleh buku A (8,02%), dan buku C
(6,87%). Misidentifications yang ditemukan dalam buku teks sangat
berpotensi menyebabkan miskonsepsi yang fatal bagi peserta didik karena
konsep yang dinyatakan oleh penulis bertentangan dengan konsep yang
benar dari literatur atau ahli.
Misidentifications ditemukan pada konsep teks dan gambar. Berikut ini
contoh misidentifications dalam buku pada konsep teks dan gambar.
a. Konsep teks
Konsep yang termasuk dalam kategori misidentifications yang terdapat
pada:
Buku A, halaman 99:
“Sentromer
merupakan
bagian
kromosom
yang berkontriksi
(mengecil), menyerupai bulatan kecil ditengah-tengah kromosom,
berwarna terang karena daya serap terhadap zat warna rendah”
Konsep literatur: Sentromer adalah daerah penyempitan pada
kromosom, letaknya ada yang ditengah, hampir diujung dan diujung
120
kromosom. Dapat menyerap zat pewarna sehingga mudah diamati (
Crowder, 2006: 41)
Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa letak dari
sentromer tidak hanya di tengah-tengah kromosom, tetapi ada juga
yang berada hampir diujung dan diujung kromosom.
Buku B, halaman 94:
“Kodon atau kode genetik adalah kode yang dibawa oleh mRNA
untuk disampaikan kepada tRNA.Kodon ini berupa urutan 3 basa
nitrogen yang membentuk suatu triplet. 1 kodon akan diterjemahkan
menjadi 1 asam amino. Ada 64 macam kodon yang disintesis tubuh”.
Konsep literatur:
Kodon yang berupa 3 basa mRNA berpasangan dengan 3 basa dari
tRNA yang disebut antikodon (Suryo, 2008: 47).Tiap tiga buah basa
yang berurutan (triplet) disebut kodon. Oleh karena basa pada RNA
ada empat buah yaitu A, U, C, G maka akan terdapat 43 kombinasi
atau 64 buah kodon. Mengingat jumlah asam amino hanya 20 buah,
maka tidak setiap kodon disediakan bagi satu macam asam
amino.Umumnya beberapa jenis kodon disediakan untuk satu macam
asam amino.Hanya triptofan dan metionin yang mempunyai satu
jenis kodon (Anna Poedjiadi, 2004: 328).
Berdasarkan
perbandingan
tersebut
diketahui
bahwa
terjadi
kesalahan identifikasi tentang 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1
asam amino. Seharusnya, tidak setiap kodon disediakan bagi satu
121
macam asam amino. Umumnya beberapa jenis kodon disediakan
untuk satu macam asam amino. Misalnya: UUA dan UUG
merupakan dua kodon yang mengkode asam amino leusin dan GCU,
GCC, dan GCA merupakan tiga kodon yang mengkode asam amino
alanin.
Buku C, halaman 85 :
“RNA ribosom (rRNA), dibentuk oleh DNA, banyak terdapat di
dalam ribosom”.
Konsep literatur: rRNA dibuat menggunakan DNA sebagai cetakan
dibantu oleh enzim RNA polymerase (Suleman Rondonowu, 1989:
150). rRNA terutama terdapat di dalam ribosom (Suryo, 1986: 42).
Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa RNA ribosom
(rRNA)
bukan
dibentuk
oleh
DNA,
melainkan
dibentuk
menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA
polymerase.
b. Konsep Gambar
Konsep
gambar
yang
termasuk
misidentifications yang terdapat pada:
122
dalam
kateori
miskonsepsi
Buku A, halaman 105.
Konsep Gampar pada Buku A
Gambar: Basa Nitrogen DNA
Konsep Literatur
Gambar: Basa Nitrogen DNA
Sumber: BSCS, 2006:41
Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa rumus kimia
sitosin pada buku teks berbeda dengan buku literatur. Pada buku teks A,
rumus kimia sitosin diujungnya dituliskan NH3 ,padahal rumus kimia
sitosin yang betuladalah diujungnya dituskan NH2. Penulisan rumus kimia
sitosin yang salah menunjukkan bahwa gambar tersebut masuk kedalam
kategori misidentifications.
123
Buku A, halaman103
Gambar:
Pasangan
kromosom sehomolog
alel
pada Gambar:
Pasangan
alel
pada
kromosom sehomolog.
Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:
148)
Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa, gambar pada
buku teks ada yang salah dalam identifikasi, yaitu pada gambar (c) yang
menuliskan genotip pada homozigot resesif dengan Bb. Bb merupakan
genotip hetetozigot bukan homozigot resesif. Seharusnya genotip
homozigot resesif adalah bb.
2. Oversimplifications
Oversimplification
adalah
penyederhanaan
konsep
yang
berlebihan, sehingga konsep yang dikemukakan kurang lengkap atau
bahkan salah (Hersey, 2005:1-5). Berikut ini merupakan indikator dari
oversimplification:
124
a. Konsep yang kurang lengkap karena sebagian pernyataan dari ahli atau
literatur tidak disebutkan.
b. Keutuhan isi konsep yang benar tidak dijelaskan sebagaimana
mestinya.
c. Penggunaan gambar atau charta yang tidak sesuai.
Oversimplifications merupakan kategori miskonsepsi tertinggi
kedua yang ditemukan pada buku. Persentase oversimplifications
ditemukan terbanyak pada buku A (9,25%), kemudian disusul oleh buku C
(6,87%), dan buku B (5,06%). Oversmplifications mengakibatkan peserta
didik tidak dapat memahami konsep seutuhnya, hanya memahami konsep
seadanya yang tercantum pada buku teks sehingga berpotensi miskonsepsi
bagi peserta didik.
Oversmplifications
ditemukan
pada
konsep
teks
dan
gambar.Berikut ini contoh oversmplifications dalam buku pada konsep
teks dan gambar.
a. Konsep teks
Konsep
teks
yang
termasuk
dalam
kategori
miskonsepsi
oversmplifications terdapat pada:
Buku A halaman 97:
“Kromosom dalam suatu spesies memiliki pola tampilan tertentu yang
disebut kariotipe”
125
Konsep literatur: Kariotipe adalah gambar susunan kromosom dari sel
somatik suatu individu menurut standar berdasarkan panjang, jumlah
serta bentuk kromosom (Suryo, 1996:123).
Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa konsep pada
buku
A
kurang
lengkap.
Pengertian
kariotipe
tidak
hanya
menggambarkan pola kromosom, namun perlu dilengkapi dengan
standar pembuatan kariotipe.
Buku B halaman89 :
“DNA adalah materi hereditas pada makhluk hidup”.
Konsep literatur:
DNA (deoxyribonucleic acid, asam deoksiribonukleat) merupakan
molekul asam nukleat beruntai ganda dan berbentuk heliks yang
tersusun atas monomer-monomer nukletida dengan gula deoksiribosa,
mampu bereplikasi dan menentukan struktur terwariskan dari proteinproteinsuatu sel (Campbell dan Reece, 2010: 332).
Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam buku
teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu
dengan tidak menjelaskan struktur dan fungsi DNA. Struktur DNA
adalah beruntai ganda dan berbentuk heliks yang tersusun atas
monomer-monomer nukletida dengan gula deoksiribosa.DNA mampu
bereplikasi dan menentukan sttruktur terwariskan dari protein-protein
suatu sel.
126
Buku C halaman 87:
“Di dalam sitoplasma banyak terdapat tRNA, asam-asam amino, dan
lebih dari 20enzim amino asil sintetase.
Konsep literatur:
Sitoplasma adala fase cair dalam sel yang mengandung berbagai
macamorganel sel, antara lain mitokodria, RNA (terutama RNAt,
karena RNAr berada diribosom dan RNAd berada di nukleus), ribosom
dan lain-lain.Zat-zat yang terlarut dalam sitoplasma antara lain protein,
metabolit untuk digunakan oleh sel (misalnya glukosa), elektrolit dan
beberapa sisa dari hasil kegiatan sel, misalnya urea, kreatinin, asam
urat enzim-enzim untuk proses glikolisis, serta enzim untuk biosintesis
asam lemak (Anna Poedjiadi,2006: 194).
Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam buku
tidak lengkap atau utuh yaitu dengan menghilangkan komponen lain
yang ada di sitoplasma. Selain di sitoplasma terdapat tRNA, asamasam amino, dan lebih dari 20enzim amino asil sintetase, sebenarnya
masih ada berbagai macam organel sel, zaat-zat terlarut seperti protein,
metabolit, elektrolit, dan beberapa sisa dari hasil kegiatan sel.
b. Konsep Gambar
Konsep
gambar
yang
termasuk
oversmplifications yang terdapat pada:
127
dalam
kategori
miskonsepsi
Buku A, halaman 112:
Konsep Gambar pada Buku A
Gambar:
mRNA
Untai
Konsep Literatur
Tunggal Gambar:Untai Tunggal mRNA
Sumber: Solomon, 2008:283
Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa gambar pada
buku teks kurang lengkap. Pada buku teks tidak dicantumkan gambar yang
menjelaskan nama asam amino yang terbentuk oleh setiap kodon, seperti
yang dicantumkan di buku literatur. Dalam rangka menggambarkan untai
tunggal mRNA, tidak hanya menggambarkan kodon, namun perlu
dilengkapi nama asam amino yang dikode oleh setiap kodon.
128
Konsep gambar pada buku C, halaman 87.
Konsep Gambar pada Buku C
Konsep Literatur
Gambar: inisiasi translasi
Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:
368).
Gambar: proses inisiasi
Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep gambar
pada buku teks tersebut tidak lengkap atau utuh, yaitu dengan
menghilangkan gambar dan keterangan tentang situs pengikatan RNA dan
tidak menggambarkan energi GTP yang dibutuhkan dalam proses inisiasi
translasi.
3. Overgeneralizations
Overgeneralization adalah generalisai konsep yang terlalu luas,
sehingga konsep yang dinyatakan terlalu umum (Hersey, 2005:1). Berikut
ini merupakan indikator overgeneralization:
a. Konsep yang dinyatakan tidak memperhatikan adanya pengecualian.
129
b. Konsep yang dinyatakan terlalu umum.
c. Konsep yang dinyatakan benar untuk sebagian besar objek atau
permasalahan secara umum, tapi salah bila dipakai untuk sebagian
kecilnya.
Kategori miskonsepsi overgeneralization hanya ditemukan pada
buku A. Persentase overgeneralization (1,26%). Overgeneralization yang
terdapat pada buku teks dapat mengakibatkan peserta didik tidak
memahami konsep sebenarnya menurut ahli atau buku literatur yang
mumpuni karena konsep yang mereka baca adalah konsep yang masih
terlalu umum.
Kategori miskonsepsi overgeneralizations hanya ditemukan dalam
konsep teks.Berikut adalah contoh kategori miskonsepsi
overgeneralizations dalam buku pada konsep teks.
a. Konsep Teks
Konsep teks yang termasuk dalam kategori miskonsepsi
overgeneralizations terdapat pada:
Buku B halaman 155:
“Faktor-faktor yang mempengaruhi pindah silang antara lain:
a. temperatur, makin tinggi atau makin rendah dari temperatur biasa
makin besar persentase pindah silang.
b.umur, makin tua makin sedikit terjadi pindah silang.
c. zat
kimia,
zat-zat
kimia
memperbesar pindah silang.
130
tertentu
dalam
makanan
dapat
d. sinar X dapat memperbesar terjadinya pindah silang.
e. jenis kelamin kadang-kadang mempengaruhi berlangsungnya
pindah silang.
Konsep dalam buku literatur:
Beberapa faktor yang mempengarui kemungkinan berlangsungnya
pindah silang ialah: a.temperatur, temperatur yang kurang atau
melebihi
temperatur
kamar
(normal)
dapat
memperbesar
kemungkinan berlangsungnya pindah silang, b. umur, makin tua
individu, makin kecil kemungkinan berlangsungnya pindah silang, c.
zat kimia, zat kimia tertentu dpat memperbesar kemungkinan
berlangsungnya pindah silang, d. perlakuan sinar X, penyinaran
dengan sinar X dapat memperbesar kemungkinan pindah silang, e.
jarak antara gen-gen yang terpaut, makin jauh jarak gen-gen terpaut,
makin besar kemungkinan berlangsungnya pindah silang, f. jenis
kelamin, pada umumnya pindah silang dijumpai baik pada makhluk
betina maupun jantan. Namun ada perkecualian pada ulat sutera yang
betina dan lalat Drosophila jantan.(Suryo, 1996: 166).
Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam
buku teks tidak memperhatikan pengecualian pada faktor jenis
kelamin. Seharusnya ada perkecualian pada ulat sutera yang betina
dan lalat Drosophila jantan.
131
4. Obsolete Consepts and Terms
Obsolete Concepts and terms adalah penggunaan konsep istilah
yang sudah usang, sehingga tidak relevan lagi dengan hasil penelitian baru
(Hersey, 2005:1-5). Berikut merupakan indikator obsolete consepts and
terms:
a. Istilah yang dipakai atau dinyatakan sudah tidak sesuai, karena sudah
ada istilah yang baru dari para ahli.
b. Konsep yang dinyatakan sudah tidak berlaku, karena sudah ada
penelitian atau penemuan terbaru.
c. Konsep yang dinyatakan benar untuk masa lampau.
d. Penelitian dan penemuan yang tercantum pada literatur terbaru telah
meniadakan/meralat konsep yang lama.
Kategori miskonsepsi obsolete concepts and terms hanya
ditemukan pada buku A dan B. Persentase obsolete concepts and terms
pada buku A (0,61%) dan pada buku B (3,7%).Obsolete concepts and
terms yang terdapat pada buku teks dapat mengakibatkan peserta didik
mengalami ketertinggalan konsep terbaru dari ahli atau literatur terbaru.
Konsep yang peserta didik baca adalah konsep lama yang sudah tidak
dipakai lagi, sehingga berpotensi menimbulkan miskonsepsi bagi mereka.
Obsolete concepts and terms hanya ditemukan pada konsep teks.
Berikut ini merupakan contoh obsolete concepts and termsyang ditemukan
dalam buku teks.
a. Konsep Teks
132
Konsep teks yang termasuk dalam kategori miskonsepsi obsolete
concepts and terms terdapat pada:
Buku A halaman 102:
“Pada setiap sel tubuh manusia, diperkirakan mengandung sekitar
26.000-40.000 gen yang tersimpan di dalam 46 kromosom.”
Konsep dalam buku literatur: DNA manusia mengandung sekitar
50.000 sampai 100.000 gen, 10-30 kali dari jumlah pada E. coli
(Marks, 2000: 155-156).
Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam buku
teks sudah tidak berlaku karena konsep yang baru sudah ditemukan.
Buku A halaman 149:
“Pautan yaitu peristiwa terdapatnya dua atau lebih banyak gen pada
sebuah kromosom sama”.
Konsep dalam buku literatur:Tautan adalah kondisi dimana dua atau
lebih gen terletak pada kromosom yang sama, tidak dapat secara bebas
berpisah, tetapi dapat memisah dengan pindah silang
(Klug,
2000:137).
Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam buku
teks menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu “pautan”,
istilah ini tidak lagi digunakan pada zaman sekarang. Penggunaan
istilah yang tepat adalah “tautan”.
133
5. Undergeneralizations
Undergeneralizations adalah generalisasi konsep yang diterapkan
secara sempit daripada yang sebenarnya. Berikut merupakan indikator
undergeneralizations:
a. Konsep yang dinyatakan hanya menunjuk pada sebagian objek atau
permasalahan Biologi
b. Konsep yang dinyatakan dalam unit penelitian mengeluarkan sebagian
isi dari konsep yang benar.
c. Pernyataan yang dinyatakan hanya bisa dipakai untuk merumuskan
sebagian konsep atau permasalahan.
Kategori miskonsepsi Undergeneralizations ditemukan pada buku
C.Persentase miskonsepsi pada buku C yaitu 0,76%. Undergeneralizations
hanya
ditemukan
pada
konsep
teks.
Berikut
ini
contoh
undergeneralizations yang ditemukan dalam buku teks.
a. Konsep Teks
Konsep teks yang termasuk dalam kategori miskonsepsi terdapat
pada undergeneralizations terdapat pada buku C halaman 86:
“Transkripsi adalah pembentukan mRNA (messenger RNA/RNA duta )
dari salah satu pita DNA dengan bantuan enzim RNA polymerase “.
Konsep dalam buku literatur: Transkripsi adalah transfer informasi genetik
yang berasal dari DNA untuk membentuk RNA dengan menggunakan
cetakan DNA dibantu dengan enzim polymerase (Klug, 2000: 284).
134
Berdasarkan perbandingan diatas di ketahui bahwa konsep dalam buku
teks mempersempit fakta yang sesungguhnya bahwa transkripsi adalah
pembentukan RNA, baik mRNA, rRNA, dan tRNA.
Menurut Zulfiani dkk., (2014:138), persentase miskonsepsi rentang
0%-30 % adalah tingkat presentase kategori miskonsepsi yang rendah.
Berdasarkan teori tersebut maka tingkat presentase miskonsepsi pada buku
A, B, dan C adalah rendah.
Secara keseluruhan konsep baik teks dan gambar yang terdapat di
ketiga buku, diketahui bahwa buku B merupakan buku yang paling banyak
mengalami miskonsepsi yaitu sebesar 18,99 %, diikuti oleh buku A,
sebesar 17, 90 %, dan terakhir buku C sebesar 14,50 %. Maka dapat
dikatakan bahwa pada materi genetika ini, buku yang memiliki kualitas
konsep teks dan gambar yang buruk ke bagus secara berturut-turut adalah
buku B, selanjutnya buku A dan terakhir adalah C. Walaupun di ketiga
buku ditemukan miskonsepsi, tetapi kategori rentang persentase terjadinya
miskonsepsi tergolong rendah. Hal ini terjadi karena persentase
miskonsepsi masih direntang 14-18 %, sejalan dengan apa yang
dikemukakan
oleh
Zulfiani
dkk.,
(2014:138)
bahwa,
persentase
miskonsepsi rentang 0%-30 % adalah tingkat presentase kategori
miskonsepsi yang rendah.
Berdasarkan data yang telah dijelaskan pada pembahasan
sebelumnya di atas, diketahui bahwa kategori miskonsepsi yang paling
banyak ditemui adalah misidentifications yang berarti kesalahan dalam
135
mengidentifikasi suatu konsep Biologi sehingga menyebabkan pernyataan
konsep menjadi salah (Hersey, 2005:1-5). Kategori miskonsepsi paling
banyak ditemui kedua adalah oversimplifications. Oversimplifications
yang berarti penyederhanaan konsep yang berlebihan, sehingga konsep
yang dikemukakan kurang lengkap atau bahkan salah (Hersey, 2005:1-5).
Oversimplifications banyak ditemukan, dimungkinkan karena pembatasan
jumlah halaman buku oleh penerbit sehingga tidak semua konsep
dijelaskan di buku teks oleh penulis, akibatnya konsep yang ditulis kurang
lengkap. Jika memperhatikan buku teks untuk siswa dan guru, maka
halamannya lebih sedikit dibandingkan dengan buku literatur untuk
mahasiswa, hal ini terjadi karena konsep dalam buku literatur dituliskan
dengan cakupan yanglebih dalam dan luas.
Menurut Hamid Muhammad (2006: 12) menjelaskan bahwa
cakupan materi pembelajaran terkait dengan keluasan, kedalaman dan
cukupan materi. Keluasan cakupan materi menggambarkan berapa banyak
materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu bahan ajar, sedangkan
kedalaman materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang
terkandung di dalamnya harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa.
Kecukupan atau memadainyaa cakupan materi juga perlu diperhatikan.
Materi yang disajikan hendaknya cukup memadai dalam membantu
peserta didik memenuhi kompetensi yang diharapkan.
Menurut Nasution (1992: 120), buku pelajaran adalah buku hasil
karya seorang pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan
136
kurikulum atau tafsiran tentang kurikulum yang berlaku, sehingga materi
yang terkandung dalam buku harus sesuai dengan kurikulum. Konsep pada
buku SMA memang tidak sama dengan konsep yang ada pada literatur
karena buku untuk jenjang SMA disusun sesuai kurikulum dan kompetensi
yang telah ditentukan. Buku yang diteliti ini merupakan buku pelajaran
Biologi SMA kelas XII yang ditulis berdasarkan Kurikulum 2013
sehingga penyusunannya mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD), maka akan berbeda dengan buku literatur yang
ditulis oleh para ahli.
Guru harus cermat dalam membaca buku teks yang digunakan
dalam pembelajaran agar miskonsepsi dalam buku teks bisa dikurangi.
Guru juga sebaiknya tidak hanya memiliki satu buku acuan untuk
digunakan dalam pembelajaran, setidaknya menggunakan buku literaturliteratur yang lebih mumpuni, agar konsep dalam buku teks bisa
dilengkapi dengan konsep dalam buku literatur. Apabila miskonspsi dalam
buku teks tidak segera diluruskan, maka akan terjadi miskonsepsi
padapeserta didik. Miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik dapat
mempengaruhi penerimaaan terhadap berbagai konsep biologi yang saling
berkaitan satu sama lain.
137
Download