BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pada umumnya

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi
Pada umumnya komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses
penyampaian suatu informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak
lain. Komunikasi bisa dilakukan secara lisan atau verbal dan/atau dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukan sikap tertentu
yang
disebut
dengan
komunikasi
non-verbal
misalnya
tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu dan lain-lain.
Komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam
menyampaikan pesan kepada manusia lain, sebagai objeknya adalah usaha
manusia itu dalam menyampaikan pesan kepada orang lain.
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis”, yang berarti
‘membuat kebersamaan’ atau ‘membangun kebersamaaan antara dua
orang atau lebih’. Akar kata communis adalah “communico”, yang
artinya ‘berbagi’. Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman
kebersamaan melalui pertukaran pesan. Komunikasi sebagai kata kerja
(verb) dalam bahasa inggris, “communicate” yang berarti:
-
Untuk bertukar pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan informasi.
-
Untuk menjadikan paham (tahu).
-
Untuk membuat bersama; dan
-
Untuk mempunyai sebuah hubungan yang simpatik.
Sedangkan dalam kata benda (noun), “communication”, berarti:
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
-
Pertukaran simbol-simbol, pesan-pesan yang sama, dan informasi.
-
Proses pertukaran di antara individu-individu melalui sistem
simbol-simbol yang sama.
-
Seni untuk mengekspresikan gagasan-gagasan; dan
-
Ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi.
Jadi secara umum, komunikasi dapat didefinisikan sebagai usaha
penyampaian pesan antar manusia.
Para ahli komunikasi memberikan definisi tentang komunikasi
berdasarkan pada unsur-unsur tertentu yang mendapat penekanan pada proses
berkomunikasi itu sendiri. Ada beberapa definisi komunikasi yang
diungkapkan oleh para ahli yang berkaitan dengan topik penelitian seperti ini,
menurut William J. Seller (1988), mengatakan bahwa komunikasi adalah
proses dimana simbol verbal dan non-verbal diterima dan diberi arti. Menurut
pemikiran Harold Laswell, komunikasi adalah gambaran mengenai siapa,
mengatakan apa, melalui media apa, kepada siapa, dan apa efeknya. 18
Kemudian menurut Bernard Barelson & Gary A. Steiner, komunikasi
merupakan
proses
penyampaian
informasi,
ide,
informasi,
emosi,
keterampilan, dan seterusnya melalui penggunaan simbol, kata, angka, grafik,
dan lain-lain. 19 Dan menurut Haber komunikasi adalah suatu proses ketika
informasi disampaikan pada orang lain melalui simbol-simbol, tanda, atau
tingkah laku. 20
18
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005 hal.
62
19
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi Edisi Revisi, Bandung : Rosda Karya 2005
20
Haber Comprehensive Psychiatric Nursing, 1987
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Berbicara tentang pengertian komunikasi, tidak ada yang benar atau
salah, definisi harus dilihat dari kemanfaatannya yang didefinisikan dan
mengevaluasinya. Beberapa pengertian tentang komunikasi terkadang terlalu
sempit, seperti komunikasi adalah “penyampaian pesan”, ataupun terlalu luas,
seperti “komunikasi adalah proses interaksi antara dua makhluk”, sehingga
pelaku tersebut dapat termasuk hewan, tumbuhan, bahkan jin. Sebagaimana
dikemukakan oleh John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K.
Sereno dan Eward M. Bodaken, setidaknya ada tiga pemahaman mengenai
komunikasi, yakni komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai
interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.
Komunikasi sebagai tindakan satu arah (linier) yaitu proses dimana
pesan diibaratkan mengalir dari sumber dengan melalui beberapa komponen
menuju komunikan. Sedangkan Gerald R. Miller berpendapat “komunikasi
pada dasarnya penyampaian pesan yang sengaja dari sumber terhadap
penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku penerima. Komunikasi
linier ini selalu dikaitkan dengankomunikasi model Lasswell yaitu dengan
degan menjawab pertanyaan-pertanyaan “who says what in which channel to
whom with what effect” atau siapa berkata melalui saluran apa kepada siapa
dengan efek apa yang dihasilkan.
Komunikasi juga dipahami sebagai suatu bentuk komunikasi interaksi,
yaitu komunikasi dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi yang arahnya
bergantian. Dalam konteks ini, komunikasi melibatkan komunikator yang
menyampaikan pesan, baik verbal maupun nonverbal secara aktif, dinamis dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
timbal balik. Dan komunikasi sebagai transaksi, dalam hal ini komunikasi
tidak membedakan pengirim dan penerima pesan dan tidak lagi berorientasi
pada sumber, karena komunikasi ini melibatkan banyak individu dan tampak
komunikasi ini bersifat dinamis. 21
Proses komunikasi dibagi menjadi dua tahap yaitu : Proses komunikasi
secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa,
isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu
“menerjemahkan“ pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Proses komunikasi yang kedua adalah proses komunikasi secara sekunder.
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Penting peranan
media,yakni media sekunder, dalam proses komunikasi, disebabkan oleh
efisiensinya dalam mencapai komunikan. Surat kabar, radio, dan televise
merupakan media efisien dalam mencapai jumlah komunikan dalam jumlah
yang amat banyak.
2.1.1. Komunikasi Pemasaran
Menurut Shimp (2003:4) komunikasi pemasaran adalah
merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran
21
H. Syaiful Rohim, M.Si, Teori komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi, Rineka Cipta,
2009, h. 8-9-10.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
merek,
yang
memfasilitasi
terjadinya
pertukaran
dengan
menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau.
Komunikasi
pemasaran
merupakan
aspek
penting
dalam
keseluruhan misi pemasaran serta menguraikan dua unsur
pokoknya, yaitu komuikasi dan pemasaran. Komunikasi dan
pemasaran merupakan hal yang tak terpisahkan. Komunikasi
pemasaran adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk
membantu kegiatan pemasaran dari sebuah perusahaan. Kegiatan
pemasaran sangatlah penting, terutama jika diterapkan secara aktif
dan baik.
Sedangkan menurut Morissan (2007:8) “Komunikasi
pemasaran terpadu merupakan upaya untuk menjadikan seluruh
kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan dapat menghasilkan
citra atau image yang bersifat satu dan konsisten bagi konsumen”.
Upaya ini menuntut agar setiap pesan yang keluar harus berasal
dari sumber yang sama sehingga segala informasi yang
diumumkan perusahaan memiliki kesamaan tema serta positioning
atau penempatan yang sama di mata konsumen.
2.1.2. Media Massa
Media massa merupakan alat untuk menyampaikan ide,
gagasan, gambaran umum, pendapat tentang banyak hal dan
mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang
membentuk opini publik. Media juga berkembang menjadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
penekan atas suatu ide bahkan suatu kepentingan atau citra yang
direpresentasikan untuk diletakkan dalam kehidupan sehari-hari. 22
Isi media pada hakikatnya merupakan isi kenstruksi realita dengan
bahasa sebagai perangkat dasarnya. Tidak hanya media cetak yang
menggunakan teks dan bahasa. Sedangkan media televisi juga
mengunakan bahasa visual dan bahasa tubuh sebagai alat. Seperti
yang diungkapkan Erriyanto, bahwa teks adalah semua bentuk
bahasa bukan kata-kata yang tercetak di lembar kertas, tetapi
semua jenis ekspresi komunikasi ucapan, musik, gambar, efek,
suara, citra dan sebagainya. 23
Media massa memainkan perannya secara khusus untuk
mempengaruhi budaya tertentu melalui penyebaran isi atau pesan
media bertahap secara terus-menerus sehingga menimbulkan
sebuah proses interpretif penonton dalam memandang realita.
Menurut Gerald Schoening dan James Anderson (Littlejohn
& Foss, 2009) ada enam dasar pemikiran dalam melihat pesan dari
media dalam tindakan sosial, yaitu :
1. Makna tidak ada dalam pesan itu sendiri, melainkan dihasilkan
oleh sebuah proses interpretif di dalam audiens.
2. Makna pesan media dan program tidak ditentukan secara pasif,
tetapi dihasilkan secara aktif oleh audiens.
3. Makna media terus bergeser ketika anggota mendekati media
dalam cara yang berbeda.
22
23
Alex Sobur, 2004 hal. 31
Erriyanto 2002 hal. 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
4. Makna sebuah program atau pesan tidak pernah ditentukan
sendiri tetapi bersifat komunal.
5. Tindakan yang menentukan pemaknaan kelompok untuk isi
media dilakukan dalam interaksi antar anggota kelompok.
6. Cara pendekatan media yang popular adalah dengan
menganggap audiens sebagai sesuatu dalam komunitas
interpretif yang menghadirkan pemaknaan terhadap apa yang
dilihat, didengar dan dibaca. 24
Ada tiga genre komunitas interpretif menurut Thomas
Lindolf, yaitu (1) isi; (2) interpretasi; (3) tindakan sosial. 25 Melalui
media individu melihat, mendengar dan membaca pesan dan
menginterpretasikannya
dalam
komunitas
interpretif
dan
melakukan tindakan sosial terhadap pemaknaan yang dihasilkan.
2.2. Televisi
Media massa terdiri dari media massa lama dan media massa baru.
Media massa lama adalah media cetak seperti koran, majalah; media
elektronik seperti televisi, radio dan media massa baru adalah internet. Dalam
penelitian ini, penulis memfokuskan diri kepada televisi.
Televisi adalah sebuah sistem pencitraan yang tersentralisasi.
Sistem ini merupakan bagian terpenting bagi kehidupan sehari-hari
masyarakat. Drama, iklan, berita dan program lainnya menghadirkan
sebuah dunia tentang gambaran dan pesan-pesan yang cukup berkaitan
ke dalam kehidupan setiap rumah. Televisi berkembang dari
kecenderungan yang sangat kecil dan pilihan-pilihan yang biasa
diperoleh dari sumber-sumber utama lainnya. Melebihi penghalang
historis buku dan mobilitas, televisi telah menjadi sumber umum dari
sosialisasi dan informasi sehari-hari (terutama dalam bentuk hiburan)
dari populasi yang heterogen. Pola berulang dari pesan-pesan dan
24
Littlejohn and Foss, Teori Komunikasi Edisi 9 (Theories of Human Communication) 9th ed.
Jakarta: Salemba Humanika 2009
25
Littlejohn and Foss, Teori Komunikasi Edisi 9 (Theories of Human Communication) 9th ed.
Jakarta: Salemba Humanika 2009 hal 412
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
gambaran televisi yang diproduksi secara massal membentuk
kecenderungan akan lingkungan simbolis yang umum. 26
2.3. Konsep Promosi
Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.
Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahan yang
bersangkutan. (Tjiptono, 2002:219). Secara garis besar, proses komunikasi
pemasaran dapat dijelaskan dalam gambar 2.1.
Gambar 2.1 : Model Komunikasi Pemasaran
(Tjiptono, 2002:219)
Promosi adalah kegiatan menberitahukan produk atau jasa yang
hendak ditawarkan kepada calon konsumen yang dijadikan target pasar.
Kegiatan promosi idealnya dilakukan secara bekesinambungan melalui
26
Littlejohn and Foss, Teori Komunikasi Edisi 9 (Theories of Human Communication) 9th ed.
Jakarta: Salemba Humanika 2009 Hal. 424
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
beberapa media yang dianggap efektif dapat menjangkau pasar, baik cetak
maupun elektronik, namun pemilihannya sangat tergantung pada target
pasar yang hendak dituju. Walaupun promosi sering dihubungkan dengan
penjualan tetapi kenyataannya promosi mempunyai arti yang lebih luas
dari penjualan karena penjualan hanya berhubungan dengan pertukaran
hak milik yang dilakukan oleh tenaga penjual, sedangkan promosi adalah
setiap aktivitas yang ditujukan untuk memberitahukan, membujuk atau
mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk yang
dihasilkan perusahaan tersebut. Pengertian promosi yang dikemukakan
oleh Philip Kotler (2000), Promotion encompasses all the tools in the
marketing mix whose mayor is persuasive communication. Promosi
meliputi semua alat-alat dalam kombinasi pemasaran yang peranan
utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk
promosi merupakan suatu proses komunikasi dari penyampaian amanat
atau berita tentang produk/barang atau jasa dari penjual kepada para
pembeli potensial.
Seperti telah dikatakan di atas, tujuan dasar dilaksanakannya
promosi adalah untuk mempengaruhi pelanggan untuk membeli produk
yang dihasilkan oleh produsen. Suatu promosi yang dilaksanakan tanpa
mempunyai tujuan sama saja dengan melaksanakan pekerjaan yang siasia. Berikut adalah tujuan-tujuan promosi :
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan.
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar.
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing.
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.
2.4. Logo
Logo merupakan penampakan visual yang memiliki dampak
komunikasi yang besar. Saat ini peranan simbol visual sebagai bentuk
komunikasi sangatlah penting mengingat keberadaannya sangat tak terbatas
dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti disebutkan oleh Anggoro bahwa :
Logo merupakan bagian dari identitas perusahaan yang dirancang
terutama sebagai simbol pembeda untuk dikenali di antara perusahaanperusahaan lainnya, sebagai bentuk komunikasi yang mencerminkan
nilai-nilai ideal suatu perusahaan yang sengaja dibentuk, dan
memainkan peran yang sangat penting dalam benak konsumen,
khususnya peran dalam menciptakan persepsi yang kuat tentang merek
atau perusahaan, serta mempunyai arti penting karena dapat
mengingatkan khalayak akan perusahaan tersebut (Anggoro, 2001 :
280).
Selain itu keberadaan logo dalam sebuah perusahaan juga dapat
menanggung beban yang cukup berat, karena logo merupakan perwakilan atau
wajah dari suatu perusahaan untuk mendapatkan efek yang positif terhadap
citra perusahaan secara keseluruhan. Untuk itu dalam menentukan atau
merancang sebuah logo memerlukan adanya suatu perencaan yang baik,
karena salah satu identitas perusahaan seperti logo dapat melakukan
transformasi citra yang menakjubkan dan mempengaruhi cara pandang
keseluruhan khalayak mengenai perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Logo yang telah memenuhi persyaratan untuk penampilan fisik saja
tidak cukup, melainkan sebuah logo haruslah memiliki makna dan tujuan yang
terkandung didalamnya. Oleh karena itu, sebagus apapun sebuah logo, jika
tidak dapat menunjukan karakter lembaga yang diwakilinya, maka hal tersebut
tidak lebih dari simbol-simbol tanpa arti. Adapun definisi dari logo adalah
sebagai berikut :
Definisi logo menurut Franks Jefkins (1994 : 23) : ”Presentasi, sosok
atau penampakan visual yang senantiasa dikaitkan dengan organisasi tertentu,
dan seringkali digunakan sebagai suatu bentuk identifikasi dan bagian dari
identitas perusahaan”.
Menurut PR Smith (2001 :326) logo adalah : ”Logos are a languae
(sometimes international) of emotional meanings. A logo should be distinctive,
easily recognizable, memorable and reduceable.” (Logo adalah bahasa
(seringkali bersifat umum) dari sebuah logo harus dapat dibedakan, mudah
dikenali, dapat diingat dan diubah).
Logo termasuk sebagai aspek penting dalam suatu perusahaan tetapi
bukan merupakan satu-satunya aspek penting dalam perusahaan,
identitas perusahaan bukan hanya sebuah logo. Menurut pakar
corporate identity David E. Carter dalam buku ”Pengantar Desain
Komunikasi Visual” (Kusrianto, 2007) setidaknya logo perusahaan
harus memiliki karakter tertentu, menyangkut ; Original dan
Destinctive, Legible,Simple, Memorable, Easly associated with the
company, dan Easly adaptable for all grhapic media yang mudah di
aplikasikan ke berbagai media, untuk menghindari kesulitan dalam
penerapan.
Logo, Menurut PR Smith : (2001 :370) merupakan perangkat penting
bagi perusahaan modern dengan alasan sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
1. Segi pemasaran (marketing tool), seperti logo atau identitas perusahaan
selalu muncul pada setiap iklan (advertising) atau muncul pada setiap
“kemasan produk”.
2. Merupakan identitas perusahaan yang tampil 24 jam dan dress code atau
penampilan segi grafisnya bisa dicetak di berbagai material, tempat, layar
(screen), dan layar monitor tv komputer.
3. Dapat mempengaruhi dan memberikan suatu persepsi dan citra tertentu
bagi publik atau konsumennya. ”love at the first sight”, berbentuk gengsi
atau symbol of prestige and social status.
4. Memberitahukan sesuatu makna tertentu dibalik lambang atau logo
tersebut, “what we have done and representing people behind the
company”.
Fungsi utama dari adanya logo perusahaan yaitu sebagai pembeda
antara perusahaan yang satu dengan yang lain. Logo dan citra perusahaan
merupakan pembanding yang dipegang oleh publik atau khususnya konsumen
dalam membedakan perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Menurut Paul
A. Argenti (1992 : 20) terdapat 6 langkah dalam membentuk logo perusahaan
antara lain adalah :
1. Melakukan audit identitas
Sebagai permulaan, perusahaan perlu mengetahui gambaran perusahaan
yang ada saat ini. Bagaimana publik secara umum memandang
perusahaan? Apakah simbol-simbol perusahaan dapat mewakili
perusahaan bagi publik yang berbeda-beda? Apakah logo perusahaan
secara akurat/telah jauh berubah? Audit dapat dilakukan dengan
mengadakan indepth interview dengan pimpinan perusahaan atau direksi
dan personil-personil lain yang bekerja di bagian-bagian yang akan banyak
dipengaruhi oleh perubahan identitas yang akan dilakukan. Kemudian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
perlu dilihat kembali literatur perusahaan, iklan, produk pelayanan,
fasilitas dsb. Juga dapat dilakukan riset mengenai persepsi diantara
publik-publik terkait, termasuk karyawan dan pelanggan. Tujuannya
adalah agar audit tersebut menyeluruh untuk membuka hubungan yang ada
dan ketidakkonsistenan yang terjadi, sehinga kemudian audit tersebut
dapat digunakan sebagai dasar bagi perubahan logo yang potensial.
2. Tentukan tujuan logo
Sasaran yang jelas sangat penting bagi proses pembentukan logo. Sasaran
ini harus dapat ditentukan oleh manajemen senior dan harus dijelaskan
bagaimana setiap publik akan bereaksi terhadap perubahan logo yang akan
dilakukan. Untuk melakukan hal ini maka harus memfokuskan tujuan dari
sudut pandang publik bukan hanya dari fokus sudut pandang perusahaan.
3. Memperbaharui desain dan nama
Untuk membuat desain logo, perusahaan dapat menggunakan bantuan dari
konsultan desain profesional. Namun keputusan pemilihan logo akhir tetap
ditangan para pimpinan perusahaan. Yang harus diperhatikan adalah agar
mereka dapat menilai desain yang ada secara objektif tidak berdasarkan
selera pribadi mereka saja. Oleh karena itu harus ada keseimbangan antara
opini dari pembuat desain dan insting pimpinan perusahaan. Apabila
diperlukan dapat dilakukan perubahan nama. Namun hal ini tidak dapat
dilakukan tanpa pertimbangan yang matang dan tanpa bantuan dari
konsultan profesional. Sebab alternatif-alternatif akan banyak didapatkan
dari konsultan dan mereka dapat memberi masukan-masukan agar tidak
terjadi adanya kesamaan dalam nama atau logo perusahaan lain, hal ini
mungkin saja terjadi karena saat ini banyak sekali nama dan logo dari
banyak perusahaan.
4. Membuat bentuk asli (prototype)
Pada tahap ini desain yang telah dipikirkan dibuat bentuk aslinya untuk
kemudian diterapkan pada iklan perusahaan, produk, alat tulis kantor,
kartu nama perusahaan dan sebaginya. Selain itu ada baiknya apabila
perusahaan juga membuat buku manual (panduan) khusus yang memuat
tata cara dan detil-detil penggunaan logo.
5. Peluncuran dan pengkomunikasian logo
Isi perubahan logo sebaiknya dihindari sebelum semuanya siap. Perubahan
logo baru boleh diketahui publik pada saat peluncuran perdana perubahan
logo perusahaan telah dilakukan. Dalam peluncurannya desain harus
diperlihatkan dengan jelas dalam berbagai konteks dan eksekutif senior
harus menjelaskan dengan cermat tentang strategi dibalik program
tersebut. Bentuk dari peluncuran itu sendiri bisa bermacam-macam.
6. Mengimplementasikan program
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Tahap akhir dari langkah perubahan logo yaitu implementasi. Tahap ini
dapat memakan waktu bertahun-tahun, yang terpenting dalam menjaga
konsistensi penggunaan logo adalah mengembangkan standarisasi logo
perusahaan, juga perlu memonitor program yang dilakukan secara intensif
dan kontinyu.
Pada
dasarnya
logo,
jika
dikategorikan
berdasarkan
unsur
pembentuknya terdiri dari:
1. Logotype
Yaitu logo yang dibentuk hanya oleh huruf dan variasinya, sedangkan
gambar hanya digunakan sebagai pelengkap saja. Berikut contoh jenis
logo Teks Base
Gambar 2.2 Contoh Logotype
2. Logogram
Tipe logo Logogram sering juga diklasifikasikan iconic logo dan illustratif
logo. Tipe logo seperti ini menjadikan sebuah gambar bentuk/desain utama
dari logo tersebut. Berikut contoh jenis logo Tipe logo Logogram:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Gambar 2.3. Contoh Logogram
3. Gabungan antara Logotype & Logogram
Yaitu sebuah logo yang dibentuk dengan penggabungan antara jenis
Logotype & Logogram.Berikut contoh jenis logo gabungan Logotype &
Logogram:
Gambar 2.3. Contoh Logotype & Logogram
Pada pembuatan logo, dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa logo
TRANS7 menggunakan gabungan antara jenis logotype & Logogram. Yaitu
menggunakan logo “diamond A” sebagai pengganti huruf A pada nama
TRANS7.
2.5. Konsep Promosi Melalui logo
Perusahaan. seperti halnya manusia mempunyai karakter. kesan dan
filosofi sendiri-sendiri. Meskipun demikian. rnasyarakat sering menganggap
bahwa perusahaan adalah perusahaan. mereka "dingin" dan tidak mempunyai
karakter, dengan kata lain mereka hanyalah benda. Sebuah trademark suatu
bagian dari identitas perusahaan yang lebih sering tampak. membantu
"memanusiakan" suatu perusahaan dengan menampilkan sifat-sifat perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
tersebut dalam bentuk logo. Logo yang ditampilkan mencerminkan identitas
perusahaan dan membentuk image perusahaan itu secara positif. Inilah salah
satu perbedaan antara image dan identity.
1. Corporate Image
Corporate image adalah bagaimana suatu perusahaan dipersepsikan
dan dilihat oleh masyarakat atau publik, dalam hal ini konsumen,
pesaing, suplier, pemerintah dan masyarakat umum. Corporate
image terbentuk dari kontak dengan perusahaan tersebut dan
dengan menginterpretasikan informasi mengenai perusahaan
tersebut. Informasi-informasi ini dapat didapatkan dari produkproduk dan iklan-iklan dari perusahaan tersebut. Image dapat terus
berubah secara konsisten. Dengan berkembangnya informasi,
jaman dan trend bisnis, informasi-informasi baru ditambahkan atau
memodifikasi kesan yang telah ditampilkan. Contohnya, sebuah
perusahaan yang berkembang dan memiliki staf dari sebanyak 10
orang menjadi 75 orang dalam waktu 2 tahun dapat memberikan
kesan bahwa perusahaan itu menguntungkan. Tetapi, kepada orang
lain dapat berkesan bahwa perusahaan ini terla1u cepat maju.
Pesan dan kesan yang hendak disampaikan oleh suatu perusahaan
dapat disalahartikan dan dapat pula diacuhkan oleh masyarakat.
Dan karena pesan dan kesan yang hendak disampaikan itu
umumnya lebih dari satu, maka suatu corporate image yang baik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
harus mempunyai dan menunjukkan karakter-karakter di bawah
ini:
a. Memiliki respon emosional yang kuat. Kekuatan respon ini
berkembang seiring dengan lamanya suatu image digunakan.
Suatu image yang baik dapat bertahan menghadapi tekanantekanan dan para pesaing dan mendarahdaging dalam benak
konsumen. Contohnya, perusahaan minuman ringan Coca Cola
yang ingin memberikan image bahwa minuman ringan tersebut
menyegarkan. Walaupun saat ini banyak pesaing yang
memproduksi
minuman
ringan
sejenis,
seperti
Pepsi,
perusahaan ini tetap menduduki puncak penjualan minuman
ringan dan disukai oleh konsumen tua maupun muda.
b. Memperlihatkan
kekuatan.
Konsumen
ingin
merasakan
kekuasaan dan kekuatan dari suatu perusahaan melalui produk
dan jasanya. Konsumen juga membutuhkan perasaan bahwa
mereka berurusan dengan perusahaan yang stabil dan dapat
diandalkan pada saat mereka membeli produk dan jasa atau
berinvestasi da1am perusahaan itu. Contohnya, dari berpuluhpuluh merek mie instan yang tersedia di pasar, merek Indo Mie
yang paling dicari dan dibeli oleh konsumen. Salah satu
a1asannya adalah karena produsen Indo Mie termasuk
perusahaan yang dapat dipercaya dan diandalkan mutu dan
produknya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
c. Menunjukkan penga1aman, kepercayaan diri dan tradisi. Jika
sebuah perusahaan telah memiliki dan mengembangkan
karakter-karakter ini, maka ia dapat memperkenalkan produk
atau jasa baru berdasarkan "penampilan" terdahulu. Keyword
seperti, "Satu lagi dari Mayora", sangat efektif. Di sini
perusahaan
makanan
ringan
(snack)
Mayora
selain
memperkenalkan satu produk baru lagi, juga secara tidak
langsung menekankan pada pengalaman mereka selama
bertahun-tahun di bidang ini
2. Corporate Identity
Corporate identity adalah suatu bentuk visual dan ekspresi grafis
dari image dan identitas suatu perusahaan. 27 Sebagai bentuk visual,
corporate identity menampilkan simbol yang mencerminkan image
yang hendak disampaikan. Sebagai suatu ekspresi grafis, sebuah
identitas perusahaan dapat diciptakan dan mempengaruhi nasib dari
perusahaan tersebut. Sebuah corporate identity yang efektif harus
memiliki karakter-karakter sebagai berikut:
a. Simbolisme yang sederhana tetapi mengena.
Kesederhanaan adalah dasar dari kombinasi identitas brandpackage-symbol yang baik. Semakin sederhana suatu simbol,
semakin jelas pula pesan yang hendak disampaikan. 28
27
Pada tahun 1959 dalam majalah Print, William Golden, seorang desainer komunikasi visual
mengatakan, "Image adalah bagaimana Anda dilihat dan dipersepsikan; identitas adalah siapa diri
Anda."
28
Napoles, Veronica. Co1porate ldentily Design. New York: Van Nostrand Reinhold, 1988. p. 23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
b. Mempunyai pemicu visual yang kuat.
Sebuah simbol yang efektif harus mampu memicu respon
terhadap suatu produk atau perusahaan. Di saat di mana
konsumen berurusan dengan perusahaan itu, maka ia hanya
perlu memikirkan produk atau jasa dari perusahaan tersebut,
dan nama perusahaan itu akan diingat dengan sendirinya.
Contohnya, bila kita ingin membeli minyak goreng, maka
kebanyakan dari kita akan mengingat bahkan langsung
membeli merek Bimoli.
c. Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran.
Corporate identity ada1ah alat promosi yang sangat efektif dan
aktif. Walaupun kampanye untuk suatu iklan produk berakhir,
tetapi identitas tetap dipakai sampai bertahun-tahun.
d. Corporate identity harus dapat diingat dan mengesankan
Suatu corporate identity yang baik mempunyai dua sifat :
mengusulkan (suggestiveness) dan mengingatkan (recall). 29
e. Bila konsumen ingin membeli suatu produk, maka ia akan
teringat nama suatu perusahaan, ini disebut mengusulkan
(suggestion). Bila konsumen ini kemudian datang lagi dan
membeli produk yang sama dan ia menghubungkan kembali
dengan produsennya, maka ini disebut mengingatkan (recall).
29
Ibid. Hal. 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Sebuah perusahaan yang baik harus dapat menyampaikan
image sesuai dengan identitasnya. Dalam suatu perusahaan, image
adalah kesan yang diberikan oleh perusahaan itu kepada publik
melalui produk-produknya, kegiatan-kegiatannya, dan usaha-usaha
pemasarannya. Karena itu dibutuhkan sebuah identitas yang kuat
sebagai patokan untuk menciptakan image atau kesan yang ingin
disampaikan. Sebaliknya, image merupakan cerminan dari suatu
perusahaan.
2.6. Bumper
TRANS7 memiliki pengenal perusahaan dalam penyiarannya atau
biasa disebut Station Identification. Menurut FCC (Federal Communications
Commission), Station Identification is An FCC requirement to broadcast the
Call Letters and City of License at least once each hour, as close to the "top"
of each hour as practical without interrupting program content. (TV
requirement is different and includes TV Channel assignment. Not required
for Radio.). 30 Yaitu, merupakan kegiatan stasiun radio atau stasiun televisi
dalam memperkenalkan diri secara on air biasanya berupa sebutan perusahaan
atau brand name. Di Indonesia sendiri setiap saluran televisi biasanya berupa
logo yang dicantumkan pada layar bagian televisi di bagian kanan atas atau
30
Radio-Television Terms & Definitions Traffic Directors Guild of America 2012 Page. 78
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
bagian kiri atas. Dalam hal ini TRANS7 mencantumkan logonya pada bagian
kanan atas layar televisi yang disiarkan.
Video type identification can be exploited in a wide range of
applications like controlling the respect of broadcasting policies and
agreements by TV channels or video copies detection. For instance,
companies invest several millions to reserve particular time spaces for
their advertisements; in this context, an automatic content/type
identification tool can assist these companies in verifying if their
advertisements are broadcasted during the agreed periods. 31
Pembuatan video dari Station Identification menjadi suatu kebijakan
dan tanggung jawab saluran televisi dalam pengenalannya dengan khalayak.
Pada mulanya bumper hanyalah berupa selingan dalam durasi pendek
untuk membedakan jeda antar program televisi. Teknik yang digunakan
adalah animasi atau live shot (shot langsung) dengan menggunakan kamera.
Bumper adalah klip animasi yang disiarkan di tiap program acara berakhir,
seperti yang dijelaskan oleh Melanie Goux, yaitu :
Bumper is short clips of animation which are broadcast at the end of a
program segment, but before a commercial, or at the beginning of a program
segment, but after a commercial. These element effectively create a bumper
between programs and commercial spots. 32
Bumper juga dapat mempengaruhi sensasi persepsi manusia dan juga
mampu mempersuasi penonton sama halnya dengan kekuatan iklan televisi.
Konsep stasiun televisi tidak lepas mempunyai pola program yang hampir
31
A Visual Grammar Approach for TV Program Identification (IJCNS) International Journal
of Computer and Network Security,Vol. 2, No. 9, September 2010 Hal. 97
32
Melanie Goux. On Screen in time : Transitions in motion graphic design for
television and new media. 2003 hal 153
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
sama dengan radio, dimana menampilkan susunan lagu. Hanya perbedaan dari
segi visual saja yang membedakan secara mendasar. Untuk membedakan antar
lagu atau iklan dengan lagu maka dibutuhkan pembatas (jeda) agar pendengar
dapat mengetahui perbatasan atau akhir dari sebuah lagu atau iklan, dan juga
untuk mengingatkan stasiun televisi atau radio yang sedang didengarkan atau
dilihat.
Pemunculan bumper dilakukan secara berulang dan periodik sehingga
menjadi sebuah reminder bagi image TRANS7 sebagai perusahaan . Pada
umumnya bumper ini hanya muncul dalam hitungan detik antara 3-10 detik.
Istilah bumper ini sangat relatif dalam penggunaannya, karena dibeberapa
broadcast seperti radio, istilahnya lebih dikenal smash.
2.7. Brand Awareness
Peter dan Olson (1996) menyatakan bahwa brand awareness adalah
sebuah tujuan umum komunikasi untuk semua strategi promosi. Menciptakan
brand awareness, pemasar berharap bahwa kapanpun kebutuhan kategori
muncul, brand tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan yang
selanjutnya dijadikan pertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan
keputusan. Peter dan Olson (1996) menyatakan tingkat brand awareness dapat
diukur dengan meminta konsumen menyebutkan nama brand yang mana yang
dianggap akrab oleh konsumen. Apakah pengingatan ulang atau brand
awareness sudah mulai memadai tergantung pada dimana dan kapan suatu
keputusan pembelian dilakukan. Strategi brand awareness yang tepat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
tergantung pada seberapa terkenal brand tersebut. Kadang kala tujuan promosi
adalah untuk memelihara tingkat brand awareness yang sudah tinggi. Brand
awareness memiliki beberapa tingkatan dari tingkatan yang paling rendah
(tidak menyadari brand) sampai tingkatan yang paling tinggi yaitu top of mind
(Aaker, 1997). Tingkatan brand awareness tersebut adalah sebagai berikut :
1. Brand Unaware (tidak menyadari merek), adalah tingkat paling
rendah dalam piramida brand awareness dimana konsumen tidak
menyadari adanya suatu merek.
2. Brand Recognition (pengenalan brand) adalah tingkat minimal
brand awareness, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi
setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).
3. Brand Recall pengingatan kembali merek) adalah pengingatan
kembali merek tanpa bantuan (unaided recall).
4. Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan
pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam
benak konsumen, atau merek tersebut merupakan merek utama dari
berbagai merek yang ada dalam benak seorang konsumen.
Peneliti menggunakan tingkatan brand awareness dari Aaker
sebagai dimensi untuk mengukur brand awareness konsumen. Kesadaran
merek atau brand awareness merupakan kemampuan sebuah merek untuk
muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan
kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut
dimunculkan. Sebuah merek tidak memiliki ekuitas hingga konsumen
menyadari akan keberadaan merek tersebut. Mencapai kesadaran merek
adalah tantangan utama bagi sebuah merek baru. Mempertahankan tingkat
kesadaran merek yang tinggi adalah tugas yang harus dihadapi oleh semua
merek. Konsumen dapat mengidentifikasi sebuah merek jika mereka diberi
daftar merek-merek atau diberi sedikit petunjuk tentang merek tertentu.
Namun, hanya sedikit konsumen yang dapat ”mengingat” sebuah merek
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
dari memori mereka tanpa bantuan suatu pengingat atau petunjuk
(Tunggal, 2005:106).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download