Komputasi awan - Open Journal Systems

advertisement
Journal of Research in Computer Science and Applications – Vol. I, No. I, Juli 2012
PEMBANGUNAN WEB-OS SEBAGAI SALAH SATU
PENERAPAN KONSEP CLOUD COMPUTING
M. Fachrurrozi, S.Si, M.T
[email protected]
ABSTRACT
Pada saat ini hampir semua kalangan, baik itu para profesional, pendidik, pebisnis, menggunakan jasa layanan
internet. Dan hampir semua institusi dan perusahaan memiliki jaringan lokal (intranet) untuk akses dan sharing
layanan ataupun data. Menurut wikipedia, Komputasi awan adalah sebuah konsep penggabungan pemanfaatan
teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet (awan). Komputasi awan ini merupakan sebuah konsep
yang mengedepankan komputasi secara bersamaan oleh beberapa pengguna dari sebuah sistem komputer.
Terdapat beberapa layanan (services) yang disediakan oleh satu sumber yang dapat dimanfaatkan oleh banyak
pengguna. Sistem Operasi (Operating System: OS) secara garis besar adalah sebuah lingkungan dimana
terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna. Sistem operasi yang berkembang pada saat ini
adalah sistem operasi yang standalone yang dimanfaatkan oleh hanya satu komputer saja. Hal ini berdampak
pada biaya yang harus dikeluarkan untuk per kali pemasangan, lemahnya proses pemeliharan, walaupun
memang juga berdampak positif antara lain pembagian beban kerja (proses) untuk aplikasi yang dijalankan.
Dengan penerapan konsep cloud computing dan memanfaatkan perkembangan teknologi intranet dan internet,
maka sistem yang telah dibangun ini merupakan sebuah OS di atas platform web atau yang lebih dikenal dengan
WebOS yang diberi nama FOS (Fasilkom Operating System).
Kata kunci: cloud computing, Sistem Operasi
I. PENDAHULUAN
Istilah Cloud Computing (Komputasi awan)
muncul pada era tahun 2000-an. Menurut
wikipedia, Komputasi awan adalah sebuah
konsep penggabungan pemanfaatan teknologi
komputer dan pengembangan berbasis internet
(awan). Komputasi awan ini merupakan sebuah
konsep yang mengedepankan komputasi secara
bersamaan (pararel) oleh beberapa pengguna
(client) dari sebuah sistem komputer (server).
Terdapat beberapa layanan (services) yang
disediakan oleh satu sumber yang dapat
dimanfaatkan oleh banyak pengguna. Dengan
konsep komputasi awan ini diharapkan pada
suatu saat nanti akan menjawab semua kebutuhan
pengguna
khususnya
pengguna
dengan
ketergantungan internet yang tinggi.
Sistem Operasi (Operating System: OS) secara
garis besar adalah sebuah lingkungan dimana
terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan
oleh pengguna. Sistem operasi yang berkembang
pada saat ini adalah sistem operasi yang
standalone, yaitu satu OS yang dimanfaatkan oleh
hanya satu komputer saja. OS standalone
mengharuskan pengguna untuk memasang
aplikasi di setiap komputer, walaupun aplikasi
tersebut sama. Hal ini berdampak pada biaya
yang harus dikeluarkan untuk per kali
pemasangan, lemahnya proses pemeliharan,
walaupun memang juga berdampak positif antara
lain pembagian beban kerja (proses) untuk
aplikasi yang dijalankan.
Pada saat ini hampir semua institusi dan
perusahaan memiliki jaringan lokal (intranet)
untuk akses dan sharing layanan ataupun data.
Dengan menerapkan konsep cloud computing dan
memanfaatkan perkembangan teknologi intranet
dan internet, maka akan dibangun sebuah OS di
atas platform web atau yang lebih dikenal dengan
WebOS yang diberi nama FOS (Fasilkom
Operating System). WebOS bukanlah sebuah
“barang” baru di dunia komputasi awan. Terdapat
banyak sekali WebOS yang telah dikembangkan
oleh para peneliti dan praktisi, antara lain eyeOS
[6]. Namun demikian eyeOS yang telah
dikembangan tersebut memiliki karakteristik
yang berbeda. eyeOS mengembangkan webOS
sebagai wadah untuk meletakkan aplikasi-aplikasi
awan, namun belum memperkenankan user untuk
memasang aplikasi yang telah ia buat sendiri di
webOS tersebut. Apabila ada customer yang akan
ISSN: 2301-8488 / Copyright 2012 – JRSCA
13
Journal of Research in Computer Science and Applications – Vol. I, No. I, Juli 2012
mengimplementasikan eyeOS, dengan aplikasi
yang kustom, maka aplikasi kustom tersebut
harus diintegrasikan dulu ke eyeOS. Dengan kata
lain eyeOS belum menyediakan fitur untuk
pengguna memasang aplikasi awannya sendiri
(installer/uninstaller). FOS yang akan dibangun
memiliki karakteristik yang unik, yaitu
menyediakan fitur bagi pengguna untuk
memasang aplikasi awannya sendiri. FOS juga
akan dikhususkan untuk diimplemetasikan di
institusi pendidikan, dan yang terpenting
mengurangi
ketergantungan dengan WebOS
ataupun aplikasi-aplikasi pendukung yang sudah
ada.
II. CLOUD COMPUTING
Cloud Computing (Komputasi Awan)
merupakan sebuah konsep penggabungan
pemanfaatan
teknologi
komputer
dan
pengembangan
berbasis
internet
(awan).
Komputasi awan ini merupakan sebuah konsep
yang
mengedepankan
komputasi
secara
bersamaan (pararel) oleh beberapa pengguna
(client) dari sebuah sistem komputer (server).
Terdapat beberapa layanan (services) yang
disediakan oleh satu sumber yang dapat
dimanfaatkan oleh banyak pengguna. Selain itu
komputasi awan dapat mendukung sebuah sistem
pusat data (datacenter) dengan skala besar dengan
biaya yang rendah dan pengguna yang banyak
dan beragam [3].
Komputasi awan juga
merupakan sebuah model yang mencakup
fleksibiltas, kemudahan, dan bertukar informasi
di dalam sebuah jaringan komputer yang
mengkofigurasikan
semua
sumber
daya
komputasi (network, server, storage, aplikasi,
layana) yang secara cepat diimplementasikan
dengan effort pengelolaan atau interaksi penyedia
layanan yang relatif rendah [2]. Model awan
mengusung ketersediaan 5 karateristik dasar, 3
model layanan dan 4 model penyebaran.
Adapun 5 karakteristik dasar dari komputasi
awan adalah sebagai berikut:
a. On-Demand Self Service, Setiap layanan
dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing pengguna pada saat itu saja,
dengan tidak membutuhkan interaksi yang
relatif banyak.
b. Broad Network Acces, setiap pengguna dapat
mengakses dari lokasi mana saja dan dengan
platform apa saja.
c. Resource Pooling, setiap layanan dapat
diakses secara bersamaan oleh banyak
pengguna. Dalam hal ini ruang akses
(bandwidth) harus sebanding dengan jumlah
pengguna.
d. Rapid Elasticity, layanan dapat cepat direlease dan langsung dapat digunakan oleh
semua pengguna.
e. Measured Service, layanan lebih mudah
dikendalikan dan diperbaharui (maintainable).
Adapun 3 model layanan dari komputasi awan
adalah sebagai berikut:
a. Cloud Software as a Service (SaaS),
memungkinkan pengguna dapat menjalankan
aplikasi-aplikasi yang berjalan di infrastrukur
awan (internet) dari berbagai paltform.
Pengguna tidak perlu mengatur dan
mengendalikan infrastruktur yang ada di
sistem, seperti jaringan, server, OS, storage.
b. Cloud Platform as a Service (PaaS),
memungkinkan pengguna untuk men-deploy
aplikasi yang dibuatnya sendiri dengan
menggunakan bahasa pemrograman dan tools
tertentu.
c. Cloud Infrastructure as a Service (IaaS),
memungkinkan pengguna untuk menentukan
konfigurasi semua sumber daya untuk
keperluan aplikasi yang di-deploy-nya.
Adapun 4 model penyebaran dari komputasi
awan adalah sebagai berikut:
a. Private cloud, yaitu model sistem yang
diperuntukan hanya untuk satu organisasi saja,
dan dikendalikan oleh beberapa kelompok dari
organisasi tersebut.
b. Community cloud, yaitu model sistem yang
diperuntukan hanya untuk beberapa organisasi
saja, dan dikendalikan oleh beberapa
kelompok dari organisasi tersebut.
c. Public cloud, model infrastruktur ini
disediakan untuk kepentingan publik (umum),
dimiliki oleh satu organisasi yang menjual
beberapa layanan di dalam sistemnya.
d. Hybrid
cloud,merupakan
model
penggabungan
dari
beberapa
model
sebelumnya.
ISSN: 2301-8488 / Copyright 2012 – JRSCA
14
Journal of Research in Computer Science and Applications – Vol. I, No. I, Juli 2012
Gambar 1. Aspek Utama Pembentukan Sistem
Awan [1]
Gambar 1 merupakan arsitektur sistem awan
terbentuk. Pada gambar tersebut terlihat bahwa
dengan sistem awan dapat dibentuk dari tipe yang
ada, dengan berbagai bentuk model yang
beragam, menghasilkan banyak fitur dan
keuntungan. Selain itu juga beragam pengguna
dapat memanfaatkan mengakses sistem ini dari
berbagai lokasi secara bersamaan. Adapun
beberapa lingkungan sistem awan dapat berupa:
a. Cloud Providers, penyedia layanan untuk
pengguna.
b. Cloud Resellers or Aggregators, penghubung
antara awan satu dengan awan lainnya.
c. Cloud Adopter (software / service) vendor,
memperbaharui awan yan g telah dibuat oleh
provider atau reseller secara mandiri.
d. Cloud Consumers or Users, memanfaatkan
langsung layanan yang disediakan oleh awan
tertentu.
e. Cloud Tool providers, tidak menyediakan
layanan, namun digunakan sebagai pendukung
untuk layanan yang ada di awan.
seluruh sumber-daya yang terdapat pada sistem
komputer dan menyediakan sekumpulan layanan
(system calls) ke pemakai sehingga memudahkan
dan
menyamankan
penggunaan
serta
pemanfaatan sumber-daya sistem komputer [4].
Sistem operasi mempunyai tiga sasaran utama
yaitu kenyamanan --membuat penggunaan
komputer menjadi lebih nyaman, efisien-penggunaan sumber-daya sistem komputer secara
efisien, serta mampu berevolusi -- sistem operasi
harus dibangun sehingga memungkinkan dan
memudahkan pengembangan, pengujian serta
pengajuan sistem-sistem yang baru. Menurut
Tanenbaum, sebuah sistem operasi yang baik
harus memiliki layanan sebagai berikut:
pembuatan
program,
eksekusi
program,
pengaksesan I/O Device, pengaksesan terkendali
terhadap berkas pengaksesan sistem, deteksi dan
pemberian tanggapan pada kesalahan, serta
akunting.
IV. SISTEM OPERASI BERBASIS WEB
WebOS merupakan pengembangan dari
teknologi aplikasi berbasis web.
Dengan
bercermin ke OS yang standalone, WebOS
memilki fitur dan fungsi yang serupa. Antara lain,
karakteristik
kernel,
installer,
unistaller,
pengaturan sumber daya (resource) dan lain-lain.
Namun bedanya adalah WebOS berjalan di web
browser dengan sumber utama dari server.
WebOS juga dapat dijalankan di semua platform,
yaitu desktop, web, linux, windows, macOS,
sistem mobile. Pada saat ini telah banyak
berkembang aplikasi WebOS, baik itu yang open
source mampun yang berlisensi, seperti PalmOS,
eyeOS, Purefect, dan lain-lain.
V. METODE PENELITIAN
III. SISTEM OPERASI
Sistem operasi merupakan sebuah penghubung
antara pengguna dari komputer dengan perangkat
keras komputer. Sebelum ada sistem operasi,
orang hanya mengunakan komputer dengan
menggunakan sinyal analog dan sinyal digital.
Pada saat ini terdapat berbagai sistem operasi
dengan keunggulan masing-masing. Pengertian
sistem operasi secara umum ialah pengelola
V.1. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Adapun metodologi penelitian yang dilakukan
penelitian ini adalah:
1. Mempelajari konsep komputasi awan.
2. Menganalisa dan membuat rancangan
arsitektur WebOS yang dibangun.
3. Menganalisa dan merancang kernel WebOS
4. Menentukan fitur-fitur utama WebOS.
ISSN: 2301-8488 / Copyright 2012 – JRSCA
15
Journal of Research in Computer Science and Applications – Vol. I, No. I, Juli 2012
5. Menentukan fitur-fitur dan teknologi pendukung
5. Analisa
perangkat
keras:
Analisa
WebOS.
kebutuhan perangkat keras terhadap sistem
6. Membuat prototipe dari hasil analisa fitur-fitur dan seperti kecepatan processor, kapasitas
teknologi yang akan diterapkan di WebOS.
memori utama dan memori sekunder.
7. Membuat WebOS dengan menggunakan model
b. Perancangan
incremental
1. Rancangan basis data: merupakan lanjutan
8. Melakukan pengujian secara internal eksternal.
dari analisa basis data. Perancangan basis
9. Release versi 1.0
data dilakukan dengan menggunakan
DBMS
MySQL
serta
melakukan
V.2.
PENGEMBANGAN
PERANGKAT
pembuatan query-query yang nanti akan
LUNAK
digunakan oleh sistem.
Pengembangan
perangkat
lunak
yang
2. Rancangan
antarmuka:
Merancang
dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
tampilan masukan dan keluaran yang
metode pengembangan perangkat lunak dengan
berbasis GUI (Graphical User Interface),
metode Incremental Model [5]. Metode ini
khususnya aplikasi yang berbasiskan web.
merupakan pengembangan dari metode Waterfall
Bahasa pemrograman yang digunakan
yang sering digunakan dalam pengembangan
untuk tampilan adalah HTML, CSS,
perangkat lunak. Keunggulan metode Incremental
Javascript.
dibandingkan dengan metode Waterfall terletak
3. Rancangan prosedural: Merancang modulpada kecepatan pengerjaan tahapan proses.
modul program yang nantinya akan
Metode Incremental dapat melakukan pengerjaan
digunakan pada saat pengkodean sistem.
tahapan proses secara paralel, tahap yang satu
Rancangan modul dapat berbentuk
tidak harus menunggu tahap yang lainnya. Ada
algoritma, flowchart dan pseudo-code.
lima tahap dalam metode incremental yaitu c. Pengkodean
analisa
(analysis),
perancangan
(design),
1. Pembuatan kode modul basis data: kode
penkodean (coding), pengujian (testing) dan
modul basis data dibuat terpisah dengan
pemeliharaan (maintenance).
kode sistem sehingga lebih bersifat
reusable. Kode modul basis data berisi
V.3. PENGEMBANGAN WEBOS
operasi basis data seperti membuat koneksi
a. Analisa
ke basis data, insert, update, delete dan
1. Pengumpulan data: data yang dikumpulkan
query.
adalah data primer dan sekunder. Data
2. Pembuatan kode modul sistem: kode
primer berasal dari data yang diambil
modul sistem dibagi menjadi dua bagian
langsung dari para pakar/ahli pemrograman
yaitu modul program utama dan modul
komputer dan data sekunder berasal dari
prosedural. Modul program utama akan
data buku dan internet. Tahap ini sering
dijalankan pertama kali dan selama
disebut juga dengan tahapan akuisisi data.
operasinya akan memanggil modul-modul
2. Analisa data: data yang telah terkumpul
prosedural. Modul prosedural meliputi
dianalisa dan dijadikan informasi fitur dan
kode-kode program yang berhubungan
teknologi untuk diterapkan di WebOS
dengan.
3. Analisa basis data: data yang telah
3. Perangkat lunak ini nantinya akan dibuat
terkumpul kemudian dibentuk sesuai
berbasiskan web, dengan menggunakan
dengan format basis data supaya bisa
bahasa pemrograman sisi server PHP.
dimasukan ke dalam basis data seperti d. Pengujian
pembuatan tabel, pembuatan kunci, relasi
1. Pengujian basis data: pengujian koneksi
antar tabel dan pembentukan query.
basis data dan akurasi query basis data.
4. Analisa model WebOS: model OS yang
2. Pengujian sistem: pengujian secara
akan digunakan berbasis web dan languung
keseluruhan dari sistem baik dari masukan,
terdistribusi secara otomatis ke komputer
proses dan keluaran sistem. Server yang
kliennya.
ISSN: 2301-8488 / Copyright 2012 – JRSCA
16
Journal of Research in Computer Science and Applications – Vol. I, No. I, Juli 2012
digunakan untuk proses pengujian adalah
Widows 7, dan Linux Centos.
3. Pemeliharaan
4. Pemeliharaan dilakukan dengan backup
versi release terakhir, dan tetap
akan
diperbahurui selama fitur-fitur utama
belum terpenuhi dengan baik.
V.4. UJI COBA DAN PENGGUNAAN
Ujicoba dilakukan untuk melihat apakah
WebOS yang dikembangkan telah berisikan fiturfitur utama dan pendukung serta dapat digunakan.
Sedangkan penggunaan adalah tahapan dimana
WebOS yang dibuat digunakan dan ditambahkan
aplikasi-aplikasi eksternal yang telah dibuat oleh
pengguna.
VI. HASIL PENELITIAN
FOS merupakan sebuah WebOS yang dapat
diakses di atas web browser. Pada sistem ini
menyediakan beberapa layanan. Adapun layanan
yang disediakan antara lain file storage, games,
themes
management,
user
management,
registrasi, dan fitur-fitur tambahan lainnya.
Interface yang digunakan ini sudah user friendly,
sehingga pengguna yang menggunakan sistem ini
akan cepat beradaptasi dengan fitur-fitur sistem
yang disediakan. Sistem ini juga dikatakan
mobile karena bisa diakses dan digunakan dimana
saja dengan koneksi internet.
Fitur Dasar FOS:
a. Drag and drop shortcut icon
b. Ajax menu
c. Ajax Taskbar dengan fish eye dan jam
d. Kalender
e. Penjelajah file
f. Notepad dan image viewer terintergrasi
dengan penjelajah file
g. Pemutar multimedia dengan flash
h. Pengelolaan wallpaper
i. Web browser
j. Encrypted URL
k. Registrasi aplikasi baru dengan 3 tipe:
aplikasi, aksesoris, permainan, jaringan,
sistem
l. Penginstal aplikasi dengan auto read icon dan
auto generate database dump
m. Hak akses aplikasi : individu, publik dan
global
n. Individu: hanya dapat diakses oleh admin
o. Publik : dapat diakses oleh admin dan user
dengan syarat aplikasi telah dipasang dan
diaktifkan
p. Global : setiap pengguna pasti memiliki
aplikasi tersebut tanpa ada proses instalasi
(user dipaksa memiliki aplikasi tersebut)
q. Pengelolaan pengguna sistem meliputi
penginputan pengguna, update data pengguna,
dan hapus data pengguna
Paket instalasi memiliki rule sebagai berikut :
a. Instalasi file
1. File instalasi haruslah berupa file zip
2. Instalasi yang memerlukan Logo taskbar
dan database harus memiliki folder
bernama “dump”.
3. Nama sqldump yang digunakan adalah
“dbdump.fosdb” yang merupakan sqldump
yang
dapat
di
generate
dengan
phpmyadmin
4. Logo taskbar yang digunakan bernama
“Logo.png” dengan ukuran 64x64px dan
berformat png transparan.
b. Pengaksesan kernel
1. Encrypt
URL
:
“./?action=enkripURL&url=x=tes1%%z=te
s” data yang dikembalikan berupa url
terenkrip
2. getAPPIcon
:
“./?action=enkripURL&appid=xxx”
3. load
image
:
“./?action=loadimage&dir=yyy&download
=xxx”
4. load
file
:
“./?action=loadfile&dir=yyy&download=x
xx”
5. eksekusi
sistem:
“./?action=eksekusi&kategori=SISTEM&
kd_reg_program=1234”
6. eksekusi
aplikasi:
“./?action=eksekusi&kategori=APLIKASI
& kd_reg_program=1234”
7. eksekusi
AKSESORIS:
“./?action=eksekusi&kategori=AKSESORI
S& kd_reg_program=1234”
8. eksekusi
jaringan:
“./?action=eksekusi&kategori=JARINGAN
& kd_reg_program=1234”
ISSN: 2301-8488 / Copyright 2012 – JRSCA
17
Journal of Research in Computer Science and Applications – Vol. I, No. I, Juli 2012
9. eksekusiAPLIKASI:
“./?action=eksekusi&kategori=APLIKASI
& kd_reg_program=1234”
10. eksekusi tampil menu: “./?action= tampilmenu-bingkaikerja”
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Sistem Operasi (OS) yang dibangun berjalan
di atas platform web (WebOS) dan merupakan
salah satu penerapan konsep Cloud Computing
(komputasi awan). Aplikasi ini dijalankan di atas
web browser. Konsep komputasi ini merupakan
komputasi parallel dimana pengerjaannya dibagi
ke beberapa komputer client. Dengan adanya
penelitian ini, maka biaya pemasangan untuk
setiap aplikasi dan biaya pemeliharaan sistem dan
aplikasi bisa diminimalisasi.
Sistem FOS ini masih terdapat beberapa
kekurangan, sehingga diharapkan apabila
dikembangkan maka sebaiknya ditambahkan
keamanan (security), penghandle error aplikasi
diluar sistem, menggunakan desain yang lebih
menarik, serta dapat berjalan pada kondisi
apapun.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Lutz Schubert, “The Future of Cloud
Computing”,
European
Commision
Information Society and Media, 2010.
[2] Peter Mell, Timothy Grance, ”The NIST
Definition of Cloud Computing (Draft)”,
Computer Security Division Information
Technology Laboratory National Institute of
Standards and Technology Gaithersburg,
2011.
[3] Yanpei Chen, Vern Paxson, Randy H.
Katz, “What’s New About Cloud Computing
Security?”, Electrical Engineering and
Computer Sciences, University of California
at Berkeley, 2010.
[4] Andrew S. Tanenbaum, “Modern
Operating Systems Second Edition”, Prentice
Hall, 2001.
[5] Roger S Pressman, “Software
Engineering A Practitioner’s Approach 6th
Edition”, McGraw Hill, 2005.
[6] “eyeOS, Your Desktop In The Cloud”,
www.eyeOS.org, 2011.
ISSN: 2301-8488 / Copyright 2012 – JRSCA
18
Download