laporan penelitian hibah fakultas pembangunan webos sebagai

advertisement
LAPORAN PENELITIAN
HIBAH FAKULTAS
PEMBANGUNAN WEBOS SEBAGAI SALAH SATU
PENERAPAN KONSEP CLOUD COMPUTING
Oleh:
M. Fachrurrozi, S.Si, M.T.
DIBIAYAI OLEH DIPA FAKULTAS ILMU KOMPUTER SESUAI DENGAN
SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN
NO. 509e/UN9.1.9/PL/2011
8 AGUSTUS 2011
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian
: Pembangunan WebOS Sebagai Salah Satu
Penerapan Konsep Cloud Computing
2. Bidang Ilmu Penelitian
: Teknologi Informasi & Komunikasi
3. Ketua Peneliti
a. Nama
: M. Fachrurrozi, S.Si, M.T.
b. NIP
: 198005222008121002
c. Pangkat/Golongan
: III / b
d. Jabatan Fungsional
: Asisten Ahli
e. Jurusan
: Teknik Informatika
f. Bidang Keahlian
: Rekayasa Perangkat Lunak
4. Personalia
a. Tenaga Teknis
:-
b. Pembantu Pelaksana
: 1 orang mahasiswa
5. Jangka Waktu Penelitian
: 6 (enam) bulan
6. Biaya yang diperlukan
: Rp.10.000.000
Indralaya, 15 Desember 2011
Menyetujui,
Ketua Unit PPM Fasilkom
Ketua Peneliti,
Bayu Adhi Tama, MTI
M. Fachrurrozi, S.Si, M.T.
NIP. -
NIP. 198005222008121002
Mengetahui,
Pjs. Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Pembantu Rektor I,
Prof. Dr. Zulkifli Dahlan, M.Si., DEA.
NIP. 19480102 197803 1 001
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii
RINGKASAN ............................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... v
PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
TUJUAN PENELITIAN .................................................................................................. 2
MANFAAT PENELITIAN ............................................................................................... 2
KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................................... 2
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................ 7
HASIL PENELITIAN.................................................................................................... 10
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 23
LAMPIRAN ................................................................................................................. 24
iii
RINGKASAN
Pada saat ini hampir semua kalangan, baik itu para profesional, pendidik,
pebisnis, menggunakan jasa layanan internet. Dan hampir semua institusi dan
perusahaan memiliki jaringan lokal (intranet) untuk akses dan sharing layanan ataupun
data. Dengan menerapkan konsep cloud computing
(komputasi awan) dan
memanfaatkan perkembangan teknologi intranet dan internet, maka akan dibangun
sebuah OS di atas platform web atau yang lebih dikenal dengan WebOS. Menurut
wikipedia, Komputasi awan adalah sebuah konsep penggabungan pemanfaatan
teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet (awan). Komputasi awan ini
merupakan sebuah konsep yang mengedepankan komputasi secara bersamaan oleh
beberapa pengguna dari sebuah sistem komputer. Terdapat beberapa layanan
(services) yang disediakan oleh satu sumber yang dapat dimanfaatkan oleh banyak
pengguna. Sistem Operasi (Operating System: OS) secara garis besar adalah sebuah
lingkungan dimana terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna.
Sistem operasi yang berkembang pada saat ini adalah sistem operasi yang standalone
yang dimanfaatkan oleh hanya satu komputer saja. Hal ini berdampak pada biaya yang
harus dikeluarkan untuk per kali pemasangan, lemahnya proses pemeliharan,
walaupun memang juga berdampak positif antara lain pembagian beban kerja (proses)
untuk aplikasi yang dijalankan. Dengan penerapan konsep cloud computing dan
memanfaatkan perkembangan teknologi intranet dan internet, maka sistem yang telah
dibangun ini merupakan sebuah OS di atas platform web atau yang lebih dikenal
dengan WebOS yang diberi nama FOS (Fasilkom Operating System).
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT serta akal
sehat dan pikiran yang jernih sehingga penulis dapat membuat penelitian ini yang
berjudul Pembangunan WebOS Sebagai Salah Satu Penerapan Konsep Cloud
Computing.
Dengan segala kelemahan dan kerendahan hati penulis ucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini khususnya
Herryadhi, Rahmadsyah, dan Lynda Daslam.
Selanjutnya penulis persembahkan peneitian ini kepada seluruh rekan-rekan
dosen mahasiswa, dan semua aktivitas akademika unsri. Semoga almamater kita
dapat mencapai cita-citanya yaitu menjadi World Class University.
Penulis
v
PENDAHULUAN
Istilah Cloud Computing (Komputasi awan) muncul pada era tahun 2000-an.
Menurut
wikipedia,
Komputasi
awan
adalah
sebuah
konsep
penggabungan
pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet (awan).
Komputasi awan ini merupakan sebuah konsep yang mengedepankan komputasi
secara bersamaan (pararel) oleh beberapa pengguna (client)
dari sebuah sistem
komputer (server). Terdapat beberapa layanan (services) yang disediakan oleh satu
sumber yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pengguna. Dengan konsep komputasi
awan ini diharapkan pada suatu saat nanti akan menjawab semua kebutuhan
pengguna khususnya pengguna dengan ketergantungan internet yang tinggi.
Sistem Operasi (Operating System: OS) secara garis besar adalah sebuah
lingkungan dimana terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna.
Sistem operasi yang berkembang pada saat ini adalah sistem operasi yang
standalone, yaitu satu OS yang dimanfaatkan oleh hanya satu komputer saja. OS
standalone mengharuskan pengguna untuk memasang aplikasi di setiap komputer,
walaupun aplikasi tersebut sama. Hal ini berdampak pada biaya yang harus
dikeluarkan untuk per kali pemasangan, lemahnya proses pemeliharan, walaupun
memang juga berdampak positif antara lain pembagian beban kerja (proses) untuk
aplikasi yang dijalankan.
Pada saat ini hampir semua kalangan, baik itu para profesional, pendidik,
pebisnis, menggunakan jasa layanan internet. Dan hampir semua institusi dan
perusahaan memiliki jaringan lokal (intranet) untuk akses dan sharing layanan ataupun
data.
Dengan
menerapkan
konsep
cloud
computing
dan
memanfaatkan
perkembangan teknologi intranet dan internet, maka akan dibangun sebuah OS di atas
platform web atau yang lebih dikenal dengan WebOS yang diberi nama FOS (Fasilkom
Operating System). WebOS bukanlah sebuah “barang” baru di dunia komputasi awan.
Terdapat banyak sekali WebOS yang telah dikembangkan oleh para peneliti dan
praktisi, antara lain eyeOS [6]. Namun demikian eyeOS yang telah dikembangan
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. eyeOS mengembangkan webOS sebagai
wadah untuk meletakkan aplikasi-aplikasi awan, namun belum memperkenankan user
untuk memasang aplikasi yang telah ia buat sendiri di webOS tersebut. Apabila ada
customer yang akan mengimplementasikan eyeOS, dengan aplikasi yang kustom,
maka aplikasi kustom tersebut harus diintegrasikan dulu ke eyeOS. Dengan kata lain
eyeOS belum menyediakan fitur untuk pengguna memasang aplikasi awannya sendiri
1
(installer/uninstaller). FOS yang akan dibangun memiliki karakteristik yang unik, yaitu
menyediakan fitur bagi pengguna untuk memasang aplikasi awannya sendiri. FOS juga
akan dikhususkan untuk diimplemetasikan di institusi pendidikan, dan yang terpenting
mengurangi
ketergantungan dengan WebOS ataupun aplikasi-aplikasi pendukung
yang sudah ada.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan utama dari penelitian ini adalah membangun sebuah Sistem Operasi (OS)
yang berjalan di atas platform web (WebOS) sebagai salah satu penerapan konsep
Cloud Computing (komputasi awan). Keluaran dari penelitian ini adalah sebuah
aplikasi yang dijalankan di atas web browser.
MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah:
1. Pararel Computing (komputasi pararel), yaitu pengerjaan proses komputasi
yang dibagi ke beberapa komputer client.
2. Reduksi biaya pemasangan untuk setiap aplikasi.
3. Reduksi biaya pemeliharan sistem dan aplikasi.
KAJIAN PUSTAKA
Cloud Computing (Komputasi Awan)
Cloud
Computing
(Komputasi
Awan)
merupakan
sebuah
konsep
penggabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet
(awan). Komputasi awan ini merupakan sebuah konsep yang mengedepankan
komputasi secara bersamaan (pararel) oleh beberapa pengguna (client) dari sebuah
sistem komputer (server). Terdapat beberapa layanan (services) yang disediakan oleh
satu sumber yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pengguna. Selain itu komputasi
awan dapat mendukung sebuah sistem pusat data (datacenter) dengan skala besar
dengan biaya yang rendah dan pengguna yang banyak dan beragam [3]. Komputasi
awan juga merupakan sebuah model yang mencakup fleksibiltas, kemudahan, dan
bertukar informasi di dalam sebuah jaringan komputer yang mengkofigurasikan semua
sumber daya komputasi (network, server, storage, aplikasi, layana) yang secara cepat
diimplementasikan dengan effort pengelolaan atau interaksi penyedia layanan yang
2
relatif rendah [2]. Model awan mengusung ketersediaan 5 karateristik dasar, 3 model
layanan dan 4 model penyebaran.
Adapun 5 karakteristik dasar dari komputasi awan adalah sebagai berikut:
1. On-Demand Self Service, Setiap layanan dapat dimanfaatkan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing pengguna pada saat itu saja, dengan tidak
membutuhkan interaksi yang relatif banyak.
2. Broad Network Acces, setiap pengguna dapat mengakses dari lokasi mana
saja dan dengan platform apa saja.
3. Resource Pooling, setiap layanan dapat diakses secara bersamaan oleh
banyak pengguna. Dalam hal ini ruang akses (bandwidth) harus sebanding
dengan jumlah pengguna.
4. Rapid Elasticity, layanan dapat cepat di-release dan langsung dapat
digunakan oleh semua pengguna.
5. Measured Service, layanan lebih mudah dikendalikan dan diperbaharui
(maintainable).
Adapun 3 model layanan dari komputasi awan adalah sebagai berikut:
1. Cloud Software as a Service (SaaS), memungkinkan pengguna dapat
menjalankan aplikasi-aplikasi yang berjalan di infrastrukur awan (internet)
dari berbagai paltform. Pengguna tidak perlu mengatur dan mengendalikan
infrastruktur yang ada di sistem, seperti jaringan, server, OS, storage.
2. Cloud Platform as a Service (PaaS), memungkinkan pengguna untuk mendeploy aplikasi yang dibuatnya sendiri dengan menggunakan bahasa
pemrograman dan tools tertentu.
3. Cloud Infrastructure as a Service (IaaS), memungkinkan pengguna untuk
menentukan konfigurasi semua sumber daya untuk keperluan aplikasi yang
di-deploy-nya.
Adapun 4 model penyebaran dari komputasi awan adalah sebagai berikut:
1. Private cloud, yaitu model sistem yang diperuntukan hanya untuk satu
organisasi saja, dan dikendalikan oleh beberapa kelompok dari organisasi
tersebut.
2. Community cloud, yaitu model sistem yang diperuntukan hanya untuk
beberapa organisasi saja, dan dikendalikan oleh beberapa kelompok dari
organisasi tersebut. Biasanya model ini hanya sebagai pendukungdari sistem
yang sudah ada di masing-masing organisasi.
3
3. Public cloud, model infrastruktur ini disediakan untuk kepentingan publik
(umum), dimiliki oleh satu organisasi yang menjual beberapa layanan di
dalam sistemnya.
4. Hybrid cloud,merupakan model penggabungan dari beberapa model
sebelumnya.
Gambar 4.1. Aspek Utama Pembentukan Sistem Awan [1]
Pada gambar 4.1 merupakan arsitektur sistem awan terbentuk. Pada gambar
tersebut terlihat bahwa dengan sistem awan dapat dibentuk dari tipe yang ada, dengan
berbagai bentuk model yang beragam, menghasilkan banyak fitur dan keuntungan.
Selain itu juga beragam pengguna dapat memanfaatkan mengakses sistem ini dari
berbagai lokasi secara bersamaan.
Adapun beberapa lingkungan sistem awan dapat berupa:
1. Cloud Providers, penyedia layanan untuk pengguna.
2. Cloud Resellers or Aggregators, penghubung antara awan satu dengan awan
lainnya.
3. Cloud Adopter (software / service) vendor, memperbaharui awan yan g telah
dibuat oleh provider atau reseller secara mandiri.
4
4. Cloud Consumers or Users, memanfaatkan langsung layanan yang
disediakan oleh awan tertentu.
5. Cloud Tool providers, tidak menyediakan layanan, namun digunakan sebagai
pendukung untuk layanan yang ada di awan.
Sistem Operasi (OS)
Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna dari
komputer dengan perangkat keras komputer. Sebelum ada sistem operasi, orang
hanya mengunakan komputer dengan menggunakan sinyal analog dan sinyal digital.
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pada saat ini terdapat
berbagai sistem operasi dengan keunggulan masing-masing. Untuk lebih memahami
sistem operasi maka sebaiknya perlu diketahui terlebih dahulu beberapa konsep dasar
mengenai sistem operasi itu sendiri.
Pengertian sistem operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber-daya
yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system
calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan serta
pemanfaatan sumber-daya sistem komputer [4].
Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu
perangkat-keras, program aplikasi, sistem-operasi, dan para pengguna. Sistem operasi
berfungsi untuk mengatur dan mengawasi penggunaan perangkat keras oleh berbagai
program aplikasi serta para pengguna. Sistem operasi berfungsi ibarat pemerintah
dalam suatu negara, dalam arti membuat kondisi komputer agar dapat menjalankan
program secara benar. Untuk menghindari konflik yang terjadi pada saat pengguna
menggunakan sumber-daya yang sama, sistem operasi mengatur pengguna mana
yang dapat mengakses suatu sumber-daya. Sistem operasi juga sering disebut
resource allocator. Satu lagi fungsi penting sistem operasi ialah sebagai program
pengendali yang bertujuan untuk menghindari kekeliruan (error) dan penggunaan
komputer yang tidak perlu.
Tujuan mempelajari sistem operasi agar dapat merancang sendiri serta dapat
memodifikasi sistem yang telah ada sesuai dengan kebutuhan kita, agar dapat memilih
alternatif sistem operasi, memaksimalkan penggunaan sistem operasi dan agar konsep
dan teknik sistem operasi dapat diterapkan pada aplikasi-aplikasi lain.
Sistem operasi mempunyai tiga sasaran utama yaitu kenyamanan -- membuat
penggunaan komputer menjadi lebih nyaman, efisien -- penggunaan sumber-daya
sistem komputer secara efisien, serta mampu berevolusi -- sistem operasi harus
5
dibangun sehingga memungkinkan dan memudahkan pengembangan, pengujian serta
pengajuan sistem-sistem yang baru.
Menurut Tanenbaum, sistem operasi mengalami perkembangan yang sangat
pesat, yang dapat dibagi kedalam empat generasi:

Generasi Pertama (1945-1955)
o
Generasi pertama merupakan awal perkembangan sistem komputasi
elektronik sebagai pengganti sistem komputasi mekanik, hal itu disebabkan
kecepatan manusia untuk menghitung terbatas dan manusia sangat mudah
untuk membuat kecerobohan, kekeliruan bahkan kesalahan. Pada generasi
ini belum ada sistem operasi, maka sistem komputer diberi instruksi yang
harus dikerjakan secara langsung.

Generasi Kedua (1955-1965)
o
Generasi kedua memperkenalkan Batch Processing System, yaitu Job yang
dikerjakan dalam satu rangkaian, lalu dieksekusi secara berurutan.Pada
generasi ini sistem komputer belum dilengkapi sistem operasi, tetapi
beberapa fungsi sistem operasi telah ada, contohnya fungsi sistem operasi
ialah FMS dan IBSYS.

Generasi Ketiga (1965-1980)
o
Pada generasi ini perkembangan sistem operasi dikembangkan untuk
melayani banyak pemakai sekaligus, dimana para pemakai interaktif
berkomunikasi lewat terminal secara on-line ke komputer, maka sistem
operasi menjadi multi-user (di gunakan banyak pengguna sekali gus) dan
multi-programming (melayani banyak program sekali gus).

Generasi Keempat (Pasca 1980an)
o
Dewasa ini, sistem operasi dipergunakan untuk jaringan komputer dimana
pemakai menyadari keberadaan komputer-komputer yang saling terhubung
satu sama lainnya. Pada masa ini para pengguna juga telah dinyamankan
dengan Graphical User Interface yaitu antar-muka komputer yang berbasis
grafis yang sangat nyaman, pada masa ini juga dimulai era komputasi
tersebar dimana komputasi-komputasi tidak lagi berpusat di satu titik, tetapi
dipecah dibanyak komputer sehingga tercapai kinerja yang lebih baik.
Sebuah sistem operasi yang baik menurut Tanenbaum harus memiliki layanan
sebagai berikut: pembuatan program, eksekusi program, pengaksesan I/O Device,
pengaksesan terkendali terhadap berkas pengaksesan sistem, deteksi dan pemberian
tanggapan pada kesalahan, serta akunting. Pembuatan program yaitu sistem operasi
menyediakan fasilitas dan layanan untuk membantu para pemrogram untuk menulis
program; Eksekusi Program yang berarti Instruksi-instruksi dan data-data harus dimuat
6
ke memori utama, perangkat-parangkat masukan/ keluaran dan berkas harus diinisialisasi, serta sumber-daya yang ada harus disiapkan, semua itu harus di tangani
oleh sistem operasi; Pengaksesan I/O Device, artinya Sistem Operasi harus
mengambil alih sejumlah instruksi yang rumit dan sinyal kendali menjengkelkan agar
pemrogram
dapat
berfikir sederhana dan perangkat
pun dapat beroperasi;
Pengaksesan terkendali terhadap berkas yang artinya disediakannya mekanisme
proteksi terhadap berkas untuk mengendalikan pengaksesan terhadap berkas;
Pengaksesan sistem artinya pada pengaksesan digunakan bersama (shared system);
Fungsi pengaksesan harus menyediakan proteksi terhadap sejumlah sumber-daya dan
data dari pemakai tak terdistorsi serta menyelesaikan konflik-konflik dalam perebutan
sumber-daya; Deteksi dan Pemberian tanggapan pada kesalahan, yaitu jika muncul
permasalahan muncul pada sistem komputer maka sistem operasi harus memberikan
tanggapan yang
menjelaskan kesalahan yang terjadi serta dampaknya terhadap aplikasi yang sedang
berjalan; dan Akunting yang artinya Sistem Operasi yang bagus mengumpulkan data
statistik penggunaan beragam sumber-daya dan memonitor parameter kinerja.
Sistem Operasi Berbasis Web (WebOS)
WebOS merupakan pengembangan dari teknologi aplikasi berbasis web.
Dengan bercermin ke OS yang standalone, WebOS memilki fitur dan fungsi yang
serupa. Antara lain, karakteristik kernel, installer, unistaller, pengaturan sumber daya
(resource) dan lain-lain. Namun bedanya adalah WebOS berjalan di web browser
dengan sumber utama dari server. WebOS juga dapat dijalankan di semua platform,
yaitu desktop, web, linux, windows, macOS, sistem mobile.
Pada saat ini telah banyak berkembang aplikasi WebOS, baik itu yang open
source mampun yang berlisensi, seperti PalmOS, eyeOS, Purefect, dan lain-lain.
METODOLOGI PENELITIAN
Langkah-langkah penelitian
Adapun metodologi penelitian yang dilakukan di penelitian ini adalah:
1. Mempelajari konsep komputasi awan.
2. Menganalisa dan membuat rancangan arsitektur WebOS yang dibangun.
3. Menganalisa dan merancang kernel WebOS
4. Menentukan fitur-fitur utama WebOS.
7
5. Menentukan fitur-fitur dan teknologi pendukung WebOS.
6. Membuat prototipe dari hasil analisa fitur-fitur dan teknologi yang akan
diterapkan di WebOS.
7. Membuat WebOS dengan menggunakan model incremental
8. Melakukan pengujian secara internal eksternal.
9. Release versi 1.0
Langkah-Langkah Pengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan
perangkat
lunak
yang
dilakukan
dalam
penelitian
ini
menggunakan metode pengembangan perangkat lunak dengan metode Incremental
Model [5]. Metode ini merupakan pengembangan dari metode Waterfall yang sering
digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Keunggulan metode Incremental
dibandingkan dengan metode Waterfall terletak pada kecepatan pengerjaan tahapan
proses. Metode Incremental dapat melakukan pengerjaan tahapan proses secara
paralel, tahap yang satu tidak harus menunggu tahap yang lainnya. Ada lima tahap
dalam metode incremental yaitu analisa (analysis), perancangan (design), penkodean
(coding), pengujian (testing) dan pemeliharaan (maintenance).
Proses Pengembangan WebOS :

Analisa
-
Pengumpulan data: data yang dikumpulkan adalah data primer dan
sekunder. Data primer berasal dari data yang diambil langsung dari para
pakar/ahli pemrograman komputer dan data sekunder berasal dari data
buku dan internet. Tahap ini sering disebut juga dengan tahapan akuisisi
data.
-
Analisa data: data yang telah terkumpul dianalisa dan dijadikan informasi
fitur dan teknologi untuk diterapkan di WebOS
-
Analisa basis data: data yang telah terkumpul kemudian dibentuk sesuai
dengan format basis data supaya bisa dimasukan ke dalam basis data
seperti pembuatan tabel, pembuatan kunci, relasi antar tabel dan
pembentukan query.
-
Analisa model WebOS: model OS yang akan digunakan berbasis web dan
languung terdistribusi secara otomatis ke komputer kliennya.
-
Analisa perangkat keras: Analisa kebutuhan perangkat keras terhadap
sistem seperti kecepatan processor, kapasitas memori utama dan memori
sekunder.
8

Perancangan
-
Rancangan basis data: Rancangan basis data merupakan lanjutan dari
analisa
basis
data.
Perancangan
basis
data
dilakukan
dengan
menggunakan DBMS MySQL serta melakukan pembuatan query-query
yang nanti akan digunakan oleh sistem.
-
Rancangan antarmuka: Merancang tampilan masukan dan keluaran yang
berbasis GUI (Graphical User Interface), khususnya aplikasi yang
berbasiskan web. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk tampilan
adalah HTML, CSS, Javascript.
-
Rancangan prosedural: Merancang modul-modul program yang nantinya
akan digunakan pada saat pengkodean sistem. Rancangan modul dapat
berbentuk algoritma, flowchart dan pseudo-code.

Pengkodean
-
Pembuatan kode modul basis data: kode modul basis data dibuat terpisah
dengan kode sistem sehingga lebih bersifat reusable. Kode modul basis
data berisi operasi basis data seperti membuat koneksi ke basis data,
insert, update, delete dan query.
-
Pembuatan kode modul sistem: kode modul sistem dibagi menjadi dua
bagian yaitu modul program utama dan modul prosedural. Modul program
utama akan dijalankan pertama kali dan selama operasinya akan
memanggil modul-modul prosedural. Modul prosedural meliputi kode-kode
program yang berhubungan dengan.
-
Perangkat lunak ini nantinya akan dibuat berbasiskan web, dengan
menggunakan bahasa pemrograman sisi server PHP.

Pengujian
-
Pengujian basis data: pengujian koneksi basis data dan akurasi query basis
data.
-
Pengujian sistem: pengujian secara keseluruhan dari sistem baik dari
masukan, proses dan keluaran sistem. Server yang digunakan untuk proses
pengujian adalah Widows 7, dan Linux Centos.

Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan backup versi release terakhir, dan tetap akan
diperbahurui selama fitur-fitur utama belum terpenuhi dengan baik.
9
Ujicoba dan Penggunaan
Ujicoba dilakukan untuk melihat apakah WebOS yang dikembangkan telah
berisikan fitur-fitur utama dan pendukung serta dapat digunakan. Sedangkan
penggunaan adalah tahapan dimana WebOS yang dibuat digunakan dan ditambahkan
aplikasi-aplikasi eksternal yang telah dibuat oleh pengguna.
HASIL PENELITIAN
a. Arsitektur sistem
Arsitektur sistem yang dibangun :
Web Browser
File Storage
Service #1
Service #2
WebOS
Registration
Games
Service #6
Service #3
User Management
Themes Management
Service #5
Service #4
FOS merupakan sebuah WebOS yang dapat diakses di atas web
browser. Pada sistem ini menyediakan beberapa layanan. Adapun layanan
yang disediakan antara lain file storage, games, themes management, user
management, registrasi, dan fitur-fitur tambahan lainnya. Interface yang
digunakan ini sudah user friendly, sehingga pengguna yang menggunakan
sistem ini akan cepat beradaptasi dengan fitur-fitur sistem yang disediakan.
Sistem ini juga dikatakan mobile karena bisa diakses dan digunakan dimana
saja dengan koneksi internet.
b. Fitur dasar
Fitur FOS antara lain :

Drag and drop shortcut icon
10













Ajax menu
Ajax Taskbar dengan fish eye dan jam
Kalender
Penjelajah file
Notepad dan image viewer terintergrasi dengan penjelajah file
Pemutar multimedia dengan flash
Pengelolaan wallpaper
Web browser
Encrypted URL
Registrasi aplikasi baru dengan 3 tipe : aplikasi, aksesoris, permainan,
jaringan, sistem
Penginstal aplikasi dengan auto read icon dan auto generate database
dump
Hak akses aplikasi : individu, publik dan global
Individu : hanya dapat diakses oleh admin
Publik : dapat diakses oleh admin dan user dengan syarat aplikasi telah
dipasang dan diaktifkan
Global : setiap pengguna pasti memiliki aplikasi tersebut tanpa ada proses
instalasi (user dipaksa memiliki aplikasi tersebut)
Pengelolaan pengguna sistem meliputi penginputan pengguna, update data
pengguna, dan hapus data pengguna
c. Cara kerja
Rule:
 Paket instalasi memiliki rule sebagai berikut :
o Instalasi file
 File instalasi haruslah berupa file zip
 Instalasi yang memerlukan Logo taskbar dan database harus
memiliki folder bernama “dump”.
 Nama sqldump yang digunakan adalah “dbdump.fosdb” yang
merupakan sqldump yang dapat di generate dengan
phpmyadmin
 Logo taskbar yang digunakan bernama “Logo.png” dengan
ukuran 64x64px dan berformat png transparan.
o Pengaksesan kernel
 Encrypt URL : “./?action=enkripURL&url=x=tes1%%z=tes” data
yang dikembalikan berupa url terenkrip
 getAPPIcon : “./?action=enkripURL&appid=xxx”
 load image : “./?action=loadimage&dir=yyy&download=xxx”
 load file : “./?action=loadfile&dir=yyy&download=xxx”
 eksekusi sistem: “./?action=eksekusi&kategori=SISTEM&
kd_reg_program=1234”
 eksekusi aplikasi: “./?action=eksekusi&kategori=APLIKASI&
kd_reg_program=1234”
11




eksekusi AKSESORIS:
“./?action=eksekusi&kategori=AKSESORIS&
kd_reg_program=1234”
eksekusi jaringan: “./?action=eksekusi&kategori=JARINGAN&
kd_reg_program=1234”
eksekusi APLIKASI: “./?action=eksekusi&kategori=APLIKASI&
kd_reg_program=1234”
eksekusi tampil menu: “./?action= tampil-menu-bingkaikerja”
Screenshoot :
-
WebOS-1
12
-
WebOS-2
-
WebOS-3
13
-
WebOS-4
-
WebOS-5
14
-
WebOS-6
Kekurangan :
 Belum adanya security
 Belum adanya penghandle error aplikasi diluar sistem
 Desain yang terbatas
 Hanya dapat berjalan jika web server telah terinstall paket zip
15
USERGUIDE:
1. PENAMBAHAN USER
Penambahan user berfungsi untuk menambah pengguna yang boleh mengakses web
os FOS dengan dua tipe hak akses, yaitu “ADMIN” dan “USER”. Penambahan user
dapat dilakukan dengan mengklik menu sistem>pendaftaran pengguna. Setelah itu
16
akan muncul jendela pendaftaran pengguna seperti screenshoot diatas. Lalu
masukkan data-data pengguna dengan benar dan klik tombol daftar.
2. PENGEDITAN USER
Pengeditan pengguna berfungsi untuk mengedit nama, password dan hak akses
pengguna dengan catatan hanya admin yang boleh mengakses jendela ini. Pengeditan
pengguna dapat dilakukan dengan mengklik menu sistem>pengeditan pengguna.
Setelah itu akan muncul jendela seperti pada screenshoot diatas. Lalu jika ingin
mengganti nama pengguna atau password atau hak akses, anda cukup mengganti
data-data tersebut pada textbox lalu klik tombol update. Lalu jika anda ingin
menghapus pengguna, anda dapat langsung mengklik tombol hapus.
17
3. PENDAFTARAN APLIKASI
Pendaftaran aplikasi berguna untuk user yang menginginkan aplikasi buatannya
sendiri dapat dipasang pada FOS dengan catatan telah disetujui oleh admin pada
sistem perizinan aplikasi. Pendaftaran aplikasi pada FOS sangatlah mudah, cukup
memasukkan nama aplikasi, versi dan kategori aplikasi. Selanjutnya aplikasi diunggah
dengan mengklik tombol browse, lalu pilihlah file aplikasi sesuai format dan klik tombol
daftar.
18
4. PERIZINAN APLIKASI
Perizinan aplikasi berfungsi sebagai pengontrol aplikasi apakah aplikasi boleh dipakai
atau tidak. Ada 3 tipe akses aplikasi, antara lain “INDIVIDU”,”PUBLIK”, DAN “GLOBAL”
(Catatan: secara default jika aplikasi diaktifkan maka hak akses menjadi “INDIVIDU”).
Individu : hanya dapat diakses oleh admin
Publik : dapat diakses oleh admin dan user dengan syarat aplikasi telah
dipasang dan diaktifkan
Global : setiap pengguna pasti memiliki aplikasi tersebut tanpa ada proses
instalasi (user dipaksa memiliki aplikasi tersebut)
Untuk memberikan izin ke aplikasi sangatlah mudah :
 “TOLAK”, dengan mengklik tombol tolak, aplikasi yang terdaftar akan dihapus
(Aplikasi ditolak untuk masuk ke sistem)
 “INDIVIDU”, Aplikasi memiliki hak akses hanya boleh digunakan oleh admin
 “PUBLIK”, Aplikasi bisa diakses oleh pengguna dengan syarat aplikasi harus
diaktifkan dengan pada sistem pemasangan aplikasi
 “GLOBAL”, aplikasi bisa diakses oleh semua pengguna (pengguna dipaksa
memiliki aplikasi tanpa melalui sistem pemasangan aplikasi)
19
5. PEMASANGAN APLIKASI
Sistem pemasangan aplikasi berfungsi untuk mengaktifkan aplikasi pada user tertentu
(layaknya instalasi di OS windows). Cara pemasangan aplikasi sangatlah mudah,
pengguna hanya cukup mengklik “AKTIF” untuk memasang aplikasi pada daftar
aplikasi yang boleh dipasang. “NON-AKTIF”, untuk menonaktifkan kembali aplikasi.
20
6. PENJELAJAH FILE
Penjelajah file berguna layaknya windows explorer pada OS windows. Cara
penggunaannya hampir sama dengan windows explorer dan tentunya mudah untuk
digunakan.
21
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Sistem Operasi (OS) yang dibangun berjalan di atas platform web (WebOS)
dan merupakan salah satu penerapan konsep Cloud Computing (komputasi awan).
Aplikasi ini dijalankan di atas web browser. Konsep komputasi ini merupakan
komputasi parallel dimana pengerjaannya dibagi ke beberapa komputer client. Dengan
adanya penelitian ini, maka biaya pemasangan untuk setiap aplikasi dan biaya
pemeliharaan sistem dan aplikasi bisa diminimalisasi.
SARAN
Sistem FOS ini masih terdapat beberapa kekurangan, sehingga diharapkan
apabila dikembangkan maka sebaiknya ditambahkan keamanan (security), penghandle
error aplikasi diluar sistem, menggunakan desain yang lebih menarik, serta dapat
berjalan pada kondisi apapun.
22
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Lutz Schubert, “The Future of Cloud Computing”, European Commision
Information Society and Media, 2010.
[2]
Peter Mell, Timothy Grance, ”The NIST Definition of Cloud Computing (Draft)”,
Computer Security Division Information Technology Laboratory National Institute
of Standards and Technology Gaithersburg, 2011.
[3]
Yanpei Chen, Vern Paxson, Randy H. Katz, “What’s New About Cloud
Computing Security?”, Electrical Engineering and Computer Sciences, University
of California at Berkeley, 2010.
[4]
Andrew S. Tanenbaum, “Modern Operating Systems Second Edition”, Prentice
Hall, 2001.
[5]
Roger S Pressman, “Software Engineering A Practitioner’s Approach 6th Edition”,
McGraw Hill, 2005.
[6]
“eyeOS, Your Desktop In The Cloud”, www.eyeOS.org, 2011.
23
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama Lengkap
: M. Fachrurrozi, S.Si, M.T.
2. Tempat/Tgl Lahir
: Palembang / 22 Mei 1980
3. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
4. Pangkat/Golongan
: Penata Muda / III / b
5. Fakultas/Jurusan
: Ilmu Komputer / Teknik Informatika
6. Bidang Keahlian
: Rekayasa Perangkat Lunak
7. Alamat Kantor
: Fakultas Ilmu Komputer, Jln. PrabumulihPalembang, Km.32, Ogan Ilir,
Sumatera Selatan
8. Alamat Rumah
: Jl. Joko Atas No. 23 RT. 27, Palembang
9. Telepon/Email
: 085213355478 [email protected]
10. Riwayat Pendidikan:
NO
Pendidikan
Tahun Lulus
1
SD Negeri 6 Palembang
1992
2.
SMP Negeri 1 Palembang
1995
3.
SMU Negeri 10 Palembang
1998
4.
S1- Matematika FMIPA Unsri
2002
5.
S2 – Informatika STEI ITB
2008
11. Pengalaman dalam bidang pengabdian kepada masyarakat :
NO
Judul Kegiatan
Tahun
1
Pelatihan internet dan aplikasi perkantoran
2004
menggunakan office 2003 untuk guru SMA Kota
Palembang, sebagai Instruktur
2.
Pelatihan internet untuk Staf Dosen Universitas
Sriwijaya, sebagai Instruktur
24
2005
3.
Pelatihan ICT Master Teacher KKG/MGMP untuk
2008
Guru Se-Sumsel, sebagai Instruktur
4.
Pelatihan ICT Participant Teacher KKG/MGMP
2009
untuk Guru Ogan Ilir, sebagai Instruktur
5.
Workshop dan Pelatihan ICT untuk Guru-guru SMA
2009
Negeri 10 Palembang
12. Pengalaman dalam bidang Penelitian :
NO
Judul Penelitian
Tahun
1.
Peningkatan Fungsionalitas Perangkat Lunak
2008
Melalui Restrukturisasi Data
2.
Knowledge Based System In Defining Human
Gender Based On Name Syllable
25
2009
Download