LAPORAN PENELITIAN HIBAH FAKULTAS PEMBANGUNAN WEBOS SEBAGAI SALAH SATU PENERAPAN KONSEP CLOUD COMPUTING Oleh: M. Fachrurrozi, S.Si, M.T. DIBIAYAI OLEH DIPA FAKULTAS ILMU KOMPUTER SESUAI DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN NO. 509e/UN9.1.9/PL/2011 8 AGUSTUS 2011 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011 i HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Penelitian : Pembangunan WebOS Sebagai Salah Satu Penerapan Konsep Cloud Computing 2. Bidang Ilmu Penelitian : Teknologi Informasi & Komunikasi 3. Ketua Peneliti a. Nama : M. Fachrurrozi, S.Si, M.T. b. NIP : 198005222008121002 c. Pangkat/Golongan : III / b d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli e. Jurusan : Teknik Informatika f. Bidang Keahlian : Rekayasa Perangkat Lunak 4. Personalia a. Tenaga Teknis :- b. Pembantu Pelaksana : 1 orang mahasiswa 5. Jangka Waktu Penelitian : 6 (enam) bulan 6. Biaya yang diperlukan : Rp.10.000.000 Indralaya, 15 Desember 2011 Menyetujui, Ketua Unit PPM Fasilkom Ketua Peneliti, Bayu Adhi Tama, MTI M. Fachrurrozi, S.Si, M.T. NIP. - NIP. 198005222008121002 Mengetahui, Pjs. Dekan Fakultas Ilmu Komputer Pembantu Rektor I, Prof. Dr. Zulkifli Dahlan, M.Si., DEA. NIP. 19480102 197803 1 001 ii DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii RINGKASAN ............................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ..................................................................................................... v PENDAHULUAN........................................................................................................... 1 TUJUAN PENELITIAN .................................................................................................. 2 MANFAAT PENELITIAN ............................................................................................... 2 KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................................... 2 METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................ 7 HASIL PENELITIAN.................................................................................................... 10 KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 23 LAMPIRAN ................................................................................................................. 24 iii RINGKASAN Pada saat ini hampir semua kalangan, baik itu para profesional, pendidik, pebisnis, menggunakan jasa layanan internet. Dan hampir semua institusi dan perusahaan memiliki jaringan lokal (intranet) untuk akses dan sharing layanan ataupun data. Dengan menerapkan konsep cloud computing (komputasi awan) dan memanfaatkan perkembangan teknologi intranet dan internet, maka akan dibangun sebuah OS di atas platform web atau yang lebih dikenal dengan WebOS. Menurut wikipedia, Komputasi awan adalah sebuah konsep penggabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet (awan). Komputasi awan ini merupakan sebuah konsep yang mengedepankan komputasi secara bersamaan oleh beberapa pengguna dari sebuah sistem komputer. Terdapat beberapa layanan (services) yang disediakan oleh satu sumber yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pengguna. Sistem Operasi (Operating System: OS) secara garis besar adalah sebuah lingkungan dimana terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna. Sistem operasi yang berkembang pada saat ini adalah sistem operasi yang standalone yang dimanfaatkan oleh hanya satu komputer saja. Hal ini berdampak pada biaya yang harus dikeluarkan untuk per kali pemasangan, lemahnya proses pemeliharan, walaupun memang juga berdampak positif antara lain pembagian beban kerja (proses) untuk aplikasi yang dijalankan. Dengan penerapan konsep cloud computing dan memanfaatkan perkembangan teknologi intranet dan internet, maka sistem yang telah dibangun ini merupakan sebuah OS di atas platform web atau yang lebih dikenal dengan WebOS yang diberi nama FOS (Fasilkom Operating System). iv KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT serta akal sehat dan pikiran yang jernih sehingga penulis dapat membuat penelitian ini yang berjudul Pembangunan WebOS Sebagai Salah Satu Penerapan Konsep Cloud Computing. Dengan segala kelemahan dan kerendahan hati penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini khususnya Herryadhi, Rahmadsyah, dan Lynda Daslam. Selanjutnya penulis persembahkan peneitian ini kepada seluruh rekan-rekan dosen mahasiswa, dan semua aktivitas akademika unsri. Semoga almamater kita dapat mencapai cita-citanya yaitu menjadi World Class University. Penulis v PENDAHULUAN Istilah Cloud Computing (Komputasi awan) muncul pada era tahun 2000-an. Menurut wikipedia, Komputasi awan adalah sebuah konsep penggabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet (awan). Komputasi awan ini merupakan sebuah konsep yang mengedepankan komputasi secara bersamaan (pararel) oleh beberapa pengguna (client) dari sebuah sistem komputer (server). Terdapat beberapa layanan (services) yang disediakan oleh satu sumber yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pengguna. Dengan konsep komputasi awan ini diharapkan pada suatu saat nanti akan menjawab semua kebutuhan pengguna khususnya pengguna dengan ketergantungan internet yang tinggi. Sistem Operasi (Operating System: OS) secara garis besar adalah sebuah lingkungan dimana terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna. Sistem operasi yang berkembang pada saat ini adalah sistem operasi yang standalone, yaitu satu OS yang dimanfaatkan oleh hanya satu komputer saja. OS standalone mengharuskan pengguna untuk memasang aplikasi di setiap komputer, walaupun aplikasi tersebut sama. Hal ini berdampak pada biaya yang harus dikeluarkan untuk per kali pemasangan, lemahnya proses pemeliharan, walaupun memang juga berdampak positif antara lain pembagian beban kerja (proses) untuk aplikasi yang dijalankan. Pada saat ini hampir semua kalangan, baik itu para profesional, pendidik, pebisnis, menggunakan jasa layanan internet. Dan hampir semua institusi dan perusahaan memiliki jaringan lokal (intranet) untuk akses dan sharing layanan ataupun data. Dengan menerapkan konsep cloud computing dan memanfaatkan perkembangan teknologi intranet dan internet, maka akan dibangun sebuah OS di atas platform web atau yang lebih dikenal dengan WebOS yang diberi nama FOS (Fasilkom Operating System). WebOS bukanlah sebuah “barang” baru di dunia komputasi awan. Terdapat banyak sekali WebOS yang telah dikembangkan oleh para peneliti dan praktisi, antara lain eyeOS [6]. Namun demikian eyeOS yang telah dikembangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. eyeOS mengembangkan webOS sebagai wadah untuk meletakkan aplikasi-aplikasi awan, namun belum memperkenankan user untuk memasang aplikasi yang telah ia buat sendiri di webOS tersebut. Apabila ada customer yang akan mengimplementasikan eyeOS, dengan aplikasi yang kustom, maka aplikasi kustom tersebut harus diintegrasikan dulu ke eyeOS. Dengan kata lain eyeOS belum menyediakan fitur untuk pengguna memasang aplikasi awannya sendiri 1 (installer/uninstaller). FOS yang akan dibangun memiliki karakteristik yang unik, yaitu menyediakan fitur bagi pengguna untuk memasang aplikasi awannya sendiri. FOS juga akan dikhususkan untuk diimplemetasikan di institusi pendidikan, dan yang terpenting mengurangi ketergantungan dengan WebOS ataupun aplikasi-aplikasi pendukung yang sudah ada. TUJUAN PENELITIAN Tujuan utama dari penelitian ini adalah membangun sebuah Sistem Operasi (OS) yang berjalan di atas platform web (WebOS) sebagai salah satu penerapan konsep Cloud Computing (komputasi awan). Keluaran dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi yang dijalankan di atas web browser. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah: 1. Pararel Computing (komputasi pararel), yaitu pengerjaan proses komputasi yang dibagi ke beberapa komputer client. 2. Reduksi biaya pemasangan untuk setiap aplikasi. 3. Reduksi biaya pemeliharan sistem dan aplikasi. KAJIAN PUSTAKA Cloud Computing (Komputasi Awan) Cloud Computing (Komputasi Awan) merupakan sebuah konsep penggabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet (awan). Komputasi awan ini merupakan sebuah konsep yang mengedepankan komputasi secara bersamaan (pararel) oleh beberapa pengguna (client) dari sebuah sistem komputer (server). Terdapat beberapa layanan (services) yang disediakan oleh satu sumber yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pengguna. Selain itu komputasi awan dapat mendukung sebuah sistem pusat data (datacenter) dengan skala besar dengan biaya yang rendah dan pengguna yang banyak dan beragam [3]. Komputasi awan juga merupakan sebuah model yang mencakup fleksibiltas, kemudahan, dan bertukar informasi di dalam sebuah jaringan komputer yang mengkofigurasikan semua sumber daya komputasi (network, server, storage, aplikasi, layana) yang secara cepat diimplementasikan dengan effort pengelolaan atau interaksi penyedia layanan yang 2 relatif rendah [2]. Model awan mengusung ketersediaan 5 karateristik dasar, 3 model layanan dan 4 model penyebaran. Adapun 5 karakteristik dasar dari komputasi awan adalah sebagai berikut: 1. On-Demand Self Service, Setiap layanan dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna pada saat itu saja, dengan tidak membutuhkan interaksi yang relatif banyak. 2. Broad Network Acces, setiap pengguna dapat mengakses dari lokasi mana saja dan dengan platform apa saja. 3. Resource Pooling, setiap layanan dapat diakses secara bersamaan oleh banyak pengguna. Dalam hal ini ruang akses (bandwidth) harus sebanding dengan jumlah pengguna. 4. Rapid Elasticity, layanan dapat cepat di-release dan langsung dapat digunakan oleh semua pengguna. 5. Measured Service, layanan lebih mudah dikendalikan dan diperbaharui (maintainable). Adapun 3 model layanan dari komputasi awan adalah sebagai berikut: 1. Cloud Software as a Service (SaaS), memungkinkan pengguna dapat menjalankan aplikasi-aplikasi yang berjalan di infrastrukur awan (internet) dari berbagai paltform. Pengguna tidak perlu mengatur dan mengendalikan infrastruktur yang ada di sistem, seperti jaringan, server, OS, storage. 2. Cloud Platform as a Service (PaaS), memungkinkan pengguna untuk mendeploy aplikasi yang dibuatnya sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman dan tools tertentu. 3. Cloud Infrastructure as a Service (IaaS), memungkinkan pengguna untuk menentukan konfigurasi semua sumber daya untuk keperluan aplikasi yang di-deploy-nya. Adapun 4 model penyebaran dari komputasi awan adalah sebagai berikut: 1. Private cloud, yaitu model sistem yang diperuntukan hanya untuk satu organisasi saja, dan dikendalikan oleh beberapa kelompok dari organisasi tersebut. 2. Community cloud, yaitu model sistem yang diperuntukan hanya untuk beberapa organisasi saja, dan dikendalikan oleh beberapa kelompok dari organisasi tersebut. Biasanya model ini hanya sebagai pendukungdari sistem yang sudah ada di masing-masing organisasi. 3 3. Public cloud, model infrastruktur ini disediakan untuk kepentingan publik (umum), dimiliki oleh satu organisasi yang menjual beberapa layanan di dalam sistemnya. 4. Hybrid cloud,merupakan model penggabungan dari beberapa model sebelumnya. Gambar 4.1. Aspek Utama Pembentukan Sistem Awan [1] Pada gambar 4.1 merupakan arsitektur sistem awan terbentuk. Pada gambar tersebut terlihat bahwa dengan sistem awan dapat dibentuk dari tipe yang ada, dengan berbagai bentuk model yang beragam, menghasilkan banyak fitur dan keuntungan. Selain itu juga beragam pengguna dapat memanfaatkan mengakses sistem ini dari berbagai lokasi secara bersamaan. Adapun beberapa lingkungan sistem awan dapat berupa: 1. Cloud Providers, penyedia layanan untuk pengguna. 2. Cloud Resellers or Aggregators, penghubung antara awan satu dengan awan lainnya. 3. Cloud Adopter (software / service) vendor, memperbaharui awan yan g telah dibuat oleh provider atau reseller secara mandiri. 4 4. Cloud Consumers or Users, memanfaatkan langsung layanan yang disediakan oleh awan tertentu. 5. Cloud Tool providers, tidak menyediakan layanan, namun digunakan sebagai pendukung untuk layanan yang ada di awan. Sistem Operasi (OS) Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna dari komputer dengan perangkat keras komputer. Sebelum ada sistem operasi, orang hanya mengunakan komputer dengan menggunakan sinyal analog dan sinyal digital. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pada saat ini terdapat berbagai sistem operasi dengan keunggulan masing-masing. Untuk lebih memahami sistem operasi maka sebaiknya perlu diketahui terlebih dahulu beberapa konsep dasar mengenai sistem operasi itu sendiri. Pengertian sistem operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumber-daya sistem komputer [4]. Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu perangkat-keras, program aplikasi, sistem-operasi, dan para pengguna. Sistem operasi berfungsi untuk mengatur dan mengawasi penggunaan perangkat keras oleh berbagai program aplikasi serta para pengguna. Sistem operasi berfungsi ibarat pemerintah dalam suatu negara, dalam arti membuat kondisi komputer agar dapat menjalankan program secara benar. Untuk menghindari konflik yang terjadi pada saat pengguna menggunakan sumber-daya yang sama, sistem operasi mengatur pengguna mana yang dapat mengakses suatu sumber-daya. Sistem operasi juga sering disebut resource allocator. Satu lagi fungsi penting sistem operasi ialah sebagai program pengendali yang bertujuan untuk menghindari kekeliruan (error) dan penggunaan komputer yang tidak perlu. Tujuan mempelajari sistem operasi agar dapat merancang sendiri serta dapat memodifikasi sistem yang telah ada sesuai dengan kebutuhan kita, agar dapat memilih alternatif sistem operasi, memaksimalkan penggunaan sistem operasi dan agar konsep dan teknik sistem operasi dapat diterapkan pada aplikasi-aplikasi lain. Sistem operasi mempunyai tiga sasaran utama yaitu kenyamanan -- membuat penggunaan komputer menjadi lebih nyaman, efisien -- penggunaan sumber-daya sistem komputer secara efisien, serta mampu berevolusi -- sistem operasi harus 5 dibangun sehingga memungkinkan dan memudahkan pengembangan, pengujian serta pengajuan sistem-sistem yang baru. Menurut Tanenbaum, sistem operasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, yang dapat dibagi kedalam empat generasi: Generasi Pertama (1945-1955) o Generasi pertama merupakan awal perkembangan sistem komputasi elektronik sebagai pengganti sistem komputasi mekanik, hal itu disebabkan kecepatan manusia untuk menghitung terbatas dan manusia sangat mudah untuk membuat kecerobohan, kekeliruan bahkan kesalahan. Pada generasi ini belum ada sistem operasi, maka sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan secara langsung. Generasi Kedua (1955-1965) o Generasi kedua memperkenalkan Batch Processing System, yaitu Job yang dikerjakan dalam satu rangkaian, lalu dieksekusi secara berurutan.Pada generasi ini sistem komputer belum dilengkapi sistem operasi, tetapi beberapa fungsi sistem operasi telah ada, contohnya fungsi sistem operasi ialah FMS dan IBSYS. Generasi Ketiga (1965-1980) o Pada generasi ini perkembangan sistem operasi dikembangkan untuk melayani banyak pemakai sekaligus, dimana para pemakai interaktif berkomunikasi lewat terminal secara on-line ke komputer, maka sistem operasi menjadi multi-user (di gunakan banyak pengguna sekali gus) dan multi-programming (melayani banyak program sekali gus). Generasi Keempat (Pasca 1980an) o Dewasa ini, sistem operasi dipergunakan untuk jaringan komputer dimana pemakai menyadari keberadaan komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lainnya. Pada masa ini para pengguna juga telah dinyamankan dengan Graphical User Interface yaitu antar-muka komputer yang berbasis grafis yang sangat nyaman, pada masa ini juga dimulai era komputasi tersebar dimana komputasi-komputasi tidak lagi berpusat di satu titik, tetapi dipecah dibanyak komputer sehingga tercapai kinerja yang lebih baik. Sebuah sistem operasi yang baik menurut Tanenbaum harus memiliki layanan sebagai berikut: pembuatan program, eksekusi program, pengaksesan I/O Device, pengaksesan terkendali terhadap berkas pengaksesan sistem, deteksi dan pemberian tanggapan pada kesalahan, serta akunting. Pembuatan program yaitu sistem operasi menyediakan fasilitas dan layanan untuk membantu para pemrogram untuk menulis program; Eksekusi Program yang berarti Instruksi-instruksi dan data-data harus dimuat 6 ke memori utama, perangkat-parangkat masukan/ keluaran dan berkas harus diinisialisasi, serta sumber-daya yang ada harus disiapkan, semua itu harus di tangani oleh sistem operasi; Pengaksesan I/O Device, artinya Sistem Operasi harus mengambil alih sejumlah instruksi yang rumit dan sinyal kendali menjengkelkan agar pemrogram dapat berfikir sederhana dan perangkat pun dapat beroperasi; Pengaksesan terkendali terhadap berkas yang artinya disediakannya mekanisme proteksi terhadap berkas untuk mengendalikan pengaksesan terhadap berkas; Pengaksesan sistem artinya pada pengaksesan digunakan bersama (shared system); Fungsi pengaksesan harus menyediakan proteksi terhadap sejumlah sumber-daya dan data dari pemakai tak terdistorsi serta menyelesaikan konflik-konflik dalam perebutan sumber-daya; Deteksi dan Pemberian tanggapan pada kesalahan, yaitu jika muncul permasalahan muncul pada sistem komputer maka sistem operasi harus memberikan tanggapan yang menjelaskan kesalahan yang terjadi serta dampaknya terhadap aplikasi yang sedang berjalan; dan Akunting yang artinya Sistem Operasi yang bagus mengumpulkan data statistik penggunaan beragam sumber-daya dan memonitor parameter kinerja. Sistem Operasi Berbasis Web (WebOS) WebOS merupakan pengembangan dari teknologi aplikasi berbasis web. Dengan bercermin ke OS yang standalone, WebOS memilki fitur dan fungsi yang serupa. Antara lain, karakteristik kernel, installer, unistaller, pengaturan sumber daya (resource) dan lain-lain. Namun bedanya adalah WebOS berjalan di web browser dengan sumber utama dari server. WebOS juga dapat dijalankan di semua platform, yaitu desktop, web, linux, windows, macOS, sistem mobile. Pada saat ini telah banyak berkembang aplikasi WebOS, baik itu yang open source mampun yang berlisensi, seperti PalmOS, eyeOS, Purefect, dan lain-lain. METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah penelitian Adapun metodologi penelitian yang dilakukan di penelitian ini adalah: 1. Mempelajari konsep komputasi awan. 2. Menganalisa dan membuat rancangan arsitektur WebOS yang dibangun. 3. Menganalisa dan merancang kernel WebOS 4. Menentukan fitur-fitur utama WebOS. 7 5. Menentukan fitur-fitur dan teknologi pendukung WebOS. 6. Membuat prototipe dari hasil analisa fitur-fitur dan teknologi yang akan diterapkan di WebOS. 7. Membuat WebOS dengan menggunakan model incremental 8. Melakukan pengujian secara internal eksternal. 9. Release versi 1.0 Langkah-Langkah Pengembangan Perangkat Lunak Pengembangan perangkat lunak yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode pengembangan perangkat lunak dengan metode Incremental Model [5]. Metode ini merupakan pengembangan dari metode Waterfall yang sering digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Keunggulan metode Incremental dibandingkan dengan metode Waterfall terletak pada kecepatan pengerjaan tahapan proses. Metode Incremental dapat melakukan pengerjaan tahapan proses secara paralel, tahap yang satu tidak harus menunggu tahap yang lainnya. Ada lima tahap dalam metode incremental yaitu analisa (analysis), perancangan (design), penkodean (coding), pengujian (testing) dan pemeliharaan (maintenance). Proses Pengembangan WebOS : Analisa - Pengumpulan data: data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer berasal dari data yang diambil langsung dari para pakar/ahli pemrograman komputer dan data sekunder berasal dari data buku dan internet. Tahap ini sering disebut juga dengan tahapan akuisisi data. - Analisa data: data yang telah terkumpul dianalisa dan dijadikan informasi fitur dan teknologi untuk diterapkan di WebOS - Analisa basis data: data yang telah terkumpul kemudian dibentuk sesuai dengan format basis data supaya bisa dimasukan ke dalam basis data seperti pembuatan tabel, pembuatan kunci, relasi antar tabel dan pembentukan query. - Analisa model WebOS: model OS yang akan digunakan berbasis web dan languung terdistribusi secara otomatis ke komputer kliennya. - Analisa perangkat keras: Analisa kebutuhan perangkat keras terhadap sistem seperti kecepatan processor, kapasitas memori utama dan memori sekunder. 8 Perancangan - Rancangan basis data: Rancangan basis data merupakan lanjutan dari analisa basis data. Perancangan basis data dilakukan dengan menggunakan DBMS MySQL serta melakukan pembuatan query-query yang nanti akan digunakan oleh sistem. - Rancangan antarmuka: Merancang tampilan masukan dan keluaran yang berbasis GUI (Graphical User Interface), khususnya aplikasi yang berbasiskan web. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk tampilan adalah HTML, CSS, Javascript. - Rancangan prosedural: Merancang modul-modul program yang nantinya akan digunakan pada saat pengkodean sistem. Rancangan modul dapat berbentuk algoritma, flowchart dan pseudo-code. Pengkodean - Pembuatan kode modul basis data: kode modul basis data dibuat terpisah dengan kode sistem sehingga lebih bersifat reusable. Kode modul basis data berisi operasi basis data seperti membuat koneksi ke basis data, insert, update, delete dan query. - Pembuatan kode modul sistem: kode modul sistem dibagi menjadi dua bagian yaitu modul program utama dan modul prosedural. Modul program utama akan dijalankan pertama kali dan selama operasinya akan memanggil modul-modul prosedural. Modul prosedural meliputi kode-kode program yang berhubungan dengan. - Perangkat lunak ini nantinya akan dibuat berbasiskan web, dengan menggunakan bahasa pemrograman sisi server PHP. Pengujian - Pengujian basis data: pengujian koneksi basis data dan akurasi query basis data. - Pengujian sistem: pengujian secara keseluruhan dari sistem baik dari masukan, proses dan keluaran sistem. Server yang digunakan untuk proses pengujian adalah Widows 7, dan Linux Centos. Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan dengan backup versi release terakhir, dan tetap akan diperbahurui selama fitur-fitur utama belum terpenuhi dengan baik. 9 Ujicoba dan Penggunaan Ujicoba dilakukan untuk melihat apakah WebOS yang dikembangkan telah berisikan fitur-fitur utama dan pendukung serta dapat digunakan. Sedangkan penggunaan adalah tahapan dimana WebOS yang dibuat digunakan dan ditambahkan aplikasi-aplikasi eksternal yang telah dibuat oleh pengguna. HASIL PENELITIAN a. Arsitektur sistem Arsitektur sistem yang dibangun : Web Browser File Storage Service #1 Service #2 WebOS Registration Games Service #6 Service #3 User Management Themes Management Service #5 Service #4 FOS merupakan sebuah WebOS yang dapat diakses di atas web browser. Pada sistem ini menyediakan beberapa layanan. Adapun layanan yang disediakan antara lain file storage, games, themes management, user management, registrasi, dan fitur-fitur tambahan lainnya. Interface yang digunakan ini sudah user friendly, sehingga pengguna yang menggunakan sistem ini akan cepat beradaptasi dengan fitur-fitur sistem yang disediakan. Sistem ini juga dikatakan mobile karena bisa diakses dan digunakan dimana saja dengan koneksi internet. b. Fitur dasar Fitur FOS antara lain : Drag and drop shortcut icon 10 Ajax menu Ajax Taskbar dengan fish eye dan jam Kalender Penjelajah file Notepad dan image viewer terintergrasi dengan penjelajah file Pemutar multimedia dengan flash Pengelolaan wallpaper Web browser Encrypted URL Registrasi aplikasi baru dengan 3 tipe : aplikasi, aksesoris, permainan, jaringan, sistem Penginstal aplikasi dengan auto read icon dan auto generate database dump Hak akses aplikasi : individu, publik dan global Individu : hanya dapat diakses oleh admin Publik : dapat diakses oleh admin dan user dengan syarat aplikasi telah dipasang dan diaktifkan Global : setiap pengguna pasti memiliki aplikasi tersebut tanpa ada proses instalasi (user dipaksa memiliki aplikasi tersebut) Pengelolaan pengguna sistem meliputi penginputan pengguna, update data pengguna, dan hapus data pengguna c. Cara kerja Rule: Paket instalasi memiliki rule sebagai berikut : o Instalasi file File instalasi haruslah berupa file zip Instalasi yang memerlukan Logo taskbar dan database harus memiliki folder bernama “dump”. Nama sqldump yang digunakan adalah “dbdump.fosdb” yang merupakan sqldump yang dapat di generate dengan phpmyadmin Logo taskbar yang digunakan bernama “Logo.png” dengan ukuran 64x64px dan berformat png transparan. o Pengaksesan kernel Encrypt URL : “./?action=enkripURL&url=x=tes1%%z=tes” data yang dikembalikan berupa url terenkrip getAPPIcon : “./?action=enkripURL&appid=xxx” load image : “./?action=loadimage&dir=yyy&download=xxx” load file : “./?action=loadfile&dir=yyy&download=xxx” eksekusi sistem: “./?action=eksekusi&kategori=SISTEM& kd_reg_program=1234” eksekusi aplikasi: “./?action=eksekusi&kategori=APLIKASI& kd_reg_program=1234” 11 eksekusi AKSESORIS: “./?action=eksekusi&kategori=AKSESORIS& kd_reg_program=1234” eksekusi jaringan: “./?action=eksekusi&kategori=JARINGAN& kd_reg_program=1234” eksekusi APLIKASI: “./?action=eksekusi&kategori=APLIKASI& kd_reg_program=1234” eksekusi tampil menu: “./?action= tampil-menu-bingkaikerja” Screenshoot : - WebOS-1 12 - WebOS-2 - WebOS-3 13 - WebOS-4 - WebOS-5 14 - WebOS-6 Kekurangan : Belum adanya security Belum adanya penghandle error aplikasi diluar sistem Desain yang terbatas Hanya dapat berjalan jika web server telah terinstall paket zip 15 USERGUIDE: 1. PENAMBAHAN USER Penambahan user berfungsi untuk menambah pengguna yang boleh mengakses web os FOS dengan dua tipe hak akses, yaitu “ADMIN” dan “USER”. Penambahan user dapat dilakukan dengan mengklik menu sistem>pendaftaran pengguna. Setelah itu 16 akan muncul jendela pendaftaran pengguna seperti screenshoot diatas. Lalu masukkan data-data pengguna dengan benar dan klik tombol daftar. 2. PENGEDITAN USER Pengeditan pengguna berfungsi untuk mengedit nama, password dan hak akses pengguna dengan catatan hanya admin yang boleh mengakses jendela ini. Pengeditan pengguna dapat dilakukan dengan mengklik menu sistem>pengeditan pengguna. Setelah itu akan muncul jendela seperti pada screenshoot diatas. Lalu jika ingin mengganti nama pengguna atau password atau hak akses, anda cukup mengganti data-data tersebut pada textbox lalu klik tombol update. Lalu jika anda ingin menghapus pengguna, anda dapat langsung mengklik tombol hapus. 17 3. PENDAFTARAN APLIKASI Pendaftaran aplikasi berguna untuk user yang menginginkan aplikasi buatannya sendiri dapat dipasang pada FOS dengan catatan telah disetujui oleh admin pada sistem perizinan aplikasi. Pendaftaran aplikasi pada FOS sangatlah mudah, cukup memasukkan nama aplikasi, versi dan kategori aplikasi. Selanjutnya aplikasi diunggah dengan mengklik tombol browse, lalu pilihlah file aplikasi sesuai format dan klik tombol daftar. 18 4. PERIZINAN APLIKASI Perizinan aplikasi berfungsi sebagai pengontrol aplikasi apakah aplikasi boleh dipakai atau tidak. Ada 3 tipe akses aplikasi, antara lain “INDIVIDU”,”PUBLIK”, DAN “GLOBAL” (Catatan: secara default jika aplikasi diaktifkan maka hak akses menjadi “INDIVIDU”). Individu : hanya dapat diakses oleh admin Publik : dapat diakses oleh admin dan user dengan syarat aplikasi telah dipasang dan diaktifkan Global : setiap pengguna pasti memiliki aplikasi tersebut tanpa ada proses instalasi (user dipaksa memiliki aplikasi tersebut) Untuk memberikan izin ke aplikasi sangatlah mudah : “TOLAK”, dengan mengklik tombol tolak, aplikasi yang terdaftar akan dihapus (Aplikasi ditolak untuk masuk ke sistem) “INDIVIDU”, Aplikasi memiliki hak akses hanya boleh digunakan oleh admin “PUBLIK”, Aplikasi bisa diakses oleh pengguna dengan syarat aplikasi harus diaktifkan dengan pada sistem pemasangan aplikasi “GLOBAL”, aplikasi bisa diakses oleh semua pengguna (pengguna dipaksa memiliki aplikasi tanpa melalui sistem pemasangan aplikasi) 19 5. PEMASANGAN APLIKASI Sistem pemasangan aplikasi berfungsi untuk mengaktifkan aplikasi pada user tertentu (layaknya instalasi di OS windows). Cara pemasangan aplikasi sangatlah mudah, pengguna hanya cukup mengklik “AKTIF” untuk memasang aplikasi pada daftar aplikasi yang boleh dipasang. “NON-AKTIF”, untuk menonaktifkan kembali aplikasi. 20 6. PENJELAJAH FILE Penjelajah file berguna layaknya windows explorer pada OS windows. Cara penggunaannya hampir sama dengan windows explorer dan tentunya mudah untuk digunakan. 21 KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Sistem Operasi (OS) yang dibangun berjalan di atas platform web (WebOS) dan merupakan salah satu penerapan konsep Cloud Computing (komputasi awan). Aplikasi ini dijalankan di atas web browser. Konsep komputasi ini merupakan komputasi parallel dimana pengerjaannya dibagi ke beberapa komputer client. Dengan adanya penelitian ini, maka biaya pemasangan untuk setiap aplikasi dan biaya pemeliharaan sistem dan aplikasi bisa diminimalisasi. SARAN Sistem FOS ini masih terdapat beberapa kekurangan, sehingga diharapkan apabila dikembangkan maka sebaiknya ditambahkan keamanan (security), penghandle error aplikasi diluar sistem, menggunakan desain yang lebih menarik, serta dapat berjalan pada kondisi apapun. 22 DAFTAR PUSTAKA [1] Lutz Schubert, “The Future of Cloud Computing”, European Commision Information Society and Media, 2010. [2] Peter Mell, Timothy Grance, ”The NIST Definition of Cloud Computing (Draft)”, Computer Security Division Information Technology Laboratory National Institute of Standards and Technology Gaithersburg, 2011. [3] Yanpei Chen, Vern Paxson, Randy H. Katz, “What’s New About Cloud Computing Security?”, Electrical Engineering and Computer Sciences, University of California at Berkeley, 2010. [4] Andrew S. Tanenbaum, “Modern Operating Systems Second Edition”, Prentice Hall, 2001. [5] Roger S Pressman, “Software Engineering A Practitioner’s Approach 6th Edition”, McGraw Hill, 2005. [6] “eyeOS, Your Desktop In The Cloud”, www.eyeOS.org, 2011. 23 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama Lengkap : M. Fachrurrozi, S.Si, M.T. 2. Tempat/Tgl Lahir : Palembang / 22 Mei 1980 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Pangkat/Golongan : Penata Muda / III / b 5. Fakultas/Jurusan : Ilmu Komputer / Teknik Informatika 6. Bidang Keahlian : Rekayasa Perangkat Lunak 7. Alamat Kantor : Fakultas Ilmu Komputer, Jln. PrabumulihPalembang, Km.32, Ogan Ilir, Sumatera Selatan 8. Alamat Rumah : Jl. Joko Atas No. 23 RT. 27, Palembang 9. Telepon/Email : 085213355478 [email protected] 10. Riwayat Pendidikan: NO Pendidikan Tahun Lulus 1 SD Negeri 6 Palembang 1992 2. SMP Negeri 1 Palembang 1995 3. SMU Negeri 10 Palembang 1998 4. S1- Matematika FMIPA Unsri 2002 5. S2 – Informatika STEI ITB 2008 11. Pengalaman dalam bidang pengabdian kepada masyarakat : NO Judul Kegiatan Tahun 1 Pelatihan internet dan aplikasi perkantoran 2004 menggunakan office 2003 untuk guru SMA Kota Palembang, sebagai Instruktur 2. Pelatihan internet untuk Staf Dosen Universitas Sriwijaya, sebagai Instruktur 24 2005 3. Pelatihan ICT Master Teacher KKG/MGMP untuk 2008 Guru Se-Sumsel, sebagai Instruktur 4. Pelatihan ICT Participant Teacher KKG/MGMP 2009 untuk Guru Ogan Ilir, sebagai Instruktur 5. Workshop dan Pelatihan ICT untuk Guru-guru SMA 2009 Negeri 10 Palembang 12. Pengalaman dalam bidang Penelitian : NO Judul Penelitian Tahun 1. Peningkatan Fungsionalitas Perangkat Lunak 2008 Melalui Restrukturisasi Data 2. Knowledge Based System In Defining Human Gender Based On Name Syllable 25 2009