JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS X-1 SMA MUHAMMADIYAH 2 KLATEN DI DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Nama : Nenie Prastyaningrum NIM : K 8408090 Email : [email protected] No. HP : 085743006499 Dosen Pembimbing : 1.Drs.H.MH.Sukarno,M.Pd 2. Drs.A.Y.Djoko Darmono,M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS X-1SMA MUHAMMADIYAH 2 KLATEN DIDELANGGU Nenie Prastyaningrum,MH Sukarno, AY Djoko Darmono Telp. 085743006499, Email : [email protected] Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Nenie Prastyaningrum, K 8408090. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS X-1 SMA MUHAMMADIYAH 2 KLATEN DI DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, September 2015 Penelitian ini dilakukan SMA Muhammadiyah 2 Klaten Delanggu Kelas X-1 dengan tujuan mengetahui pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar Sosiologi kelas X-1 SMA Muhammadiyah 2 Klaten Di Delanggu tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini Kelas X dengan jumlah sampel di kelas X-1 sebanyak 20 siswa.Penelitian dengan menerapkan strategi Student Team Achievement Division (STAD) denganmenggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam 2 (dua) siklus dengan menggunakan strategi pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) (STAD) pada pembelajaran mata pelajaran Mata Pelajaran Sosiologi di kelas X-1 SMA Muhammadiyah 2 Klaten Di Delanggu pada semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 seperti yang telah dijelaskan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1) Berdasarkan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X. Pada siklus 1 diperoleh nilai rata-rata sebesar 75,35 dan siklus 2 diperoleh nilai rata-rata sebesar 81,15. Jadi dari diagram diatas dapat diketahui bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achiement Division) terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik siswa kelas X-1 Muhammadiyah 2 Klaten Di Delanggu. 2) PenerapanStudent Team Achievement Division (STAD) pada Pelajaran Sosiologi juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XSMA Muhammadiyah 2 Klaten Di Delanggu pada semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 dari katagori cukup menjadi baik dan selama mengikuti proses pembelajaran siswa merasa lebih senang dan suasana kelas lebih hidup. Kata Kunci :Student Team Achievement Division (STAD) 3 A. PENDAHULUAN dan menjadi warga negara yang demokratis 1. Latar Belakang Masalah serta bertanggungjawab. Pendidikan memegang peranan yang Pelajaran Sosiologi di kelas X-1 SMA sangat penting dan utama dalam upaya Muhammadiyah 2 Klaten Di Delanggu masih pengembangan sumber daya manusia yang rendahnya berkualitas. Pendidikan yang ideal untuk didik.Prestasi belajar peserta didik kelas X-1 jenjang pendidikan dasar adalah pendidikan SMA Muhammadiyah 2 Klaten Di Delanggu yang berorientasi ke masa depan. Hal ini masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil bukanlah pekerjaan yang terjadi begitu saja, tes pra tindakan yang dilakukan. Dari hasil melainkan membutuhkan waktu yang relatif test di kelas X-1 selama ini siswanya masih panjang.Pendidikan kurang tingkat mengacu pada kognitif, afektif, dan menjawab, siswa yang yang aktif hanya 55%, psikomotor yang berarti menghendaki adanya dan siswa yang mempunyai kemampuan keseimbangan pengembangan menjawab 40%. Pada pelaksanaan ujian maupun semester ganjil, hasil yang dicapai siswa antara intelektual, kepribadian keterampilan. dalam hal peserta dasar pengembangan aktif konsentrasi bertanya dan kelasX sangat jauh dari memuaskan, dimana Dalam Undang-Undang No.20 tahun hanya mendapat daya serap kurang dari 60% 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, atau nilai rata-rata kelas kurang dari 5, pasal 3 tertulis:Pendidikan nasional berfungsi berdasarkan analisis situasi/latar belakang di mengembangkan atas kemampuan dan maka penulis membentuk watak serta peradaban bangsa memperbaiki/ yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan pembelajaran. kehidupan bangsa, bertujuan berkeinginan mengadakan untuk inovasi untuk Memperhatikan permasalahan di atas, mengembangkanya potensi peserta didik agar sudah selayaknya dalam pengajaran Sosiologi menjadi manusia yang beriman dan bertakwa dilakukan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak pembelajaran yang terjadi sebagian besar mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif mandiri, dilakukan oleh masing-masing siswa, maka dalam suatu penelitian inovasi. ini akan Jika dalam diupayakan 3 peningkatan pemahaman melalui Sejalan dengan permasalahan yang pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student dikemukan di atas, tujuan pokok yang hendak Team dicapai dalam penelitian ini adalah untuk Achiement kooperatif siswa Division).Pembelajaran merupakan suatu pendekatan mengetahui pembelajaran dengan model pengajaran yang efektif dalam pencapaian pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam tujuan meningkatkan pendidikan, khususnya dalam hasil belajarSosiologikelas Keterampilan Interpersonal siswa. Salah satu XSMA pendekatan Delanggu tahun pelajaran 2014/2015. pembelajaran koperatif adalah Muhammadiyah 2 Klaten Di dengan tipe STAD (Student Team Achiement Division). METODE PENELITIAN Berdasarkan pada latar belakang A. Teknik Pengurupulan Data permasalahan tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan Teknik pengurupulan data merupakan penelitian dibidang berkaitan dengan memperoleh keterangan sesuai apa adanya judul atau suatu cara untuk mengurupulkan data. “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN Untuk memperoleh data yang diperlukan KOOPERATIF sesuai pendidikan pelaksanaan yang pembelajaran TIPE MENINGKATKAN dengan STAD HASIL UNTUK BELAJAR SOSIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 2 suatu cara dalam dengan tujuan penelitian penelitian, untuk maka digunakan metode-metode sebagai berikut: 1. KLATEN DI DELANGGU. Observasi Dalam melaksanakan observasi ini peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran kelas X-1SMA Muhammadiyah 2. Rumusan Masalah Berdasarkan Identifikasi Masalah yang 2 Klaten Di Delanggu untuk mengetahui dipaparkan di atas dapat diambil rumusan sejauh mana pemahaman peserta didik masalah sebagai berikut : “Apakah penerapan dalam proses pembelajaran Sosiologi strategi pembelajaran Achievement Division Student Team dengan menggunakan strategi Student (STAD) dapat Team Achievement Division (STAD). meningkatkan hasil belajar Sosiologi siswa kelas X-1SMA Muhammadiyah 2 Klaten Di Delanggu tahun pelajaran 2014/2015?” 2. Dokumentasi Data yang diperoleh dengan metode ini adalah daftar nama siswa, RPP, hasil observasi, daftar nilai siswa 3. Tujuan Penelitian 4 3. kelas X di SMA Muhammadiyah 2 tidak merasa terhasil untuk mengikuti Klaten Delanggu. pembelajaran, sumber belajar banyak Tes tertumpu pada guru, sehingga siswa Penelitian ini pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa besarnya 4. ketrampilansiswa hanya mendengarkan dan keaktifan siswa kurang. dalam Pada siklus I, setelah diberikan memahami materi yang dicapai setelah Student Team Achievement Division kegiatan pembelajaran tindakan. Tes (STAD) dalam yang dilaksanakan dengan menggunakan terlihat terhasil tes lisan dan tes tertulis. pembelajaran.Siswa tidak merasa jenuh, Wawancara karena dalam pembelajaran Student Ciri tatap utama wawancara adalah muka antara interviuwer dan pembelajaran dalam siswa mengikuti Team Achievement Division (STAD) membuatpembelajaran terpusat pada interviuewee. Dalam penelitian kelas ini keaktifan siswa dan guru hanya menjadi peneliti melakukan wawancara dengan motivator dan fasilitator. guru kelas XSMA Muhammadiyah 2 Pada tabel dan grafik di atas Klaten Delanggu. Tujuan diadakannya diketahui bahwa pada pra siklus rata- tes peneliti rata skor hasil belajar siswa adalah perkembangan dan keberhasilan dari 62,22 pada siklus I naik menjadi 69,44 pelaksanaan telah dan rata-rata kenaikan adalah 7,22 dilakukan dan mengetahui ketercapaian (12,19%). Pada pra siklus skor terendah indikator yang telah disepakati. adalah 44,44 pada siklus I naik menjadi ini dimaksudkan agar tindakan yang 50 dan kenaikan terendah adalah 0. HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN Pada pra siklus skor tertinggi adalah A. Perbandingan Hasil Tindakan Antar 77,78 pada siklus I naik menjadi 88,89 dan kenaikan tertinggi mencapai 16,67 Siklus (33,33%). 1. Pra Siklus dan Siklus I a. Hasil Belajar Siswa b. Hasil Belajar Siswa Pada pra siklus, pembelajaran dengan siswa pada pra siklus dan siklus I, diketahui mengikuti bahwa hasil belajar siswa mengalami pembelajaran siswa merasa bosan dan peningkatan dari pra siklus ke siklus I. cenderung metode pasif ceramah Dari nilai/hasil belajar siswa dalam 5 Hal ini dapat dilihat pada tabel dan Tidak Tuntas Jumlah <65 14 20 70% 100% 6 20 30% 100% grafik di bawah ini. Pada tabel dan grafik di atas, diketahui Pra Siklus 61.60 48.00 76.00 Nilai Rata-rata Terendah Tertinggi Siklus I 68.50 50.00 86.67 Naik 6.90 0.67 14.67 % 20.29 1.96 43.14 bahwa pada pra siklus siswa yang mendapat nilai sama atau lebih besar dari 65 (KKM) sebanyak 6 (30%) dan Pada tabel di atas diketahui pada siklus I naik menjadi 14 siswa bahwa setelah diberikan pembelajaran dengan Student Team (70%). Achievement Mata Pelajaran (STAD) Sosiologi ajaran agama yang mampu meningkatkan 2. Siklus I dan Siklus II a. Hasil Belajar Siswa dianutnya mengalami kenaikan. Hasil belajar siswa dari siklus I Pada pra siklus rata-rata hasil belajar siswa adalah 61,60 pada siklus I naik menjadi 68,50 model ketuntasan belajar siswa. khususnya materi pada Menghayati dan mengamalkan demikian, Student Team Achievement Division Division (STAD), hasil belajar siswa pada Dengan dan rata-rata kenaikan adalah 6,90 (20,29%). Pada pra siklus hasil belajar siswa terendah ke siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Siklus I ke Siklus II adalah 48 pada siklus I naik menjadi 50 dan kenaikan terendah adalah 0,67 (1,96%). Pada pra siklus hasil belajar siswa tertinggi adalah 76 pada siklus I Skor Rata-rata Terendah Tertinggi Siklus II 79.44 61.11 100.00 Naik 10.00 0.00 16.67 % 14.87 0.00 30.00 Pada tabel di atas diketahui naik menjadi 86,67 dan kenaikan bahwa setelah diberikan pembelajaran tertinggi mencapai 14,67 (43,14%). dengan Student Team Achievement Division (STAD) hingga siklus II, hasil c. Ketuntasan Belajar Siswa Ketuntasan belajar siswa dari pra siklus belajar siswa mengalami kenaikan. Pada ke siklus I mengalami peningkatan. Hal siklus I rata-rata skor hasil belajar siswa ini seperti terlihat pada tabel dan grafik adalah 69,44 pada siklus II naik menjadi di bawah ini. 79,44 dan rata-rata kenaikan adalah 10 Prasiklus Kategori Tuntas Siklus I 69.44 50.00 88.89 Nilai >=65 Jumlah 6 % 30% Siklus I Jumlah 14 % 70% (14,87%). Pada siklus I skor terendah adalah 50 pada siklus II naik menjadi 6 61,11 dan kenaikan terendah adalah 0. dan kenaikan tertinggi mencapai 20 Pada siklus I skor tertinggi adalah 88,89 (58,82%). pada siklus II naik menjadi 100 dan kenaikan tertinggi mencapai c. Ketuntasan Belajar Siswa 16,67 (30%). Ketuntasan belajar siswa pada siklus II meningkat dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini. b. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada Mata Siklus I Siklus II Pelajaran Sosiologi pada siklus II Kategori Nilai Jumlah % Jumlah % mengalami kenaikkan dibanding dengan Tuntas >=65 14 70% 17 85% hasil belajar siklus I. Hal ini dilihat Tidak Tuntas <65 6 30% 3 15% 20 100% 20 100% seperti pada tabel dan grafik di bawah Jumlah Pada tabel di atas, diketahui ini. bahwa pada siklus I siswa yang Nilai Siklus I Siklus II Naik % Rata-rata 68.50 75.00 6.50 19.12 Terendah 50.00 56.67 0.00 0.00 Tertinggi 86.67 100.00 20.00 58.82 Pada tabel di atas diketahui bahwa setelah diberikan pembelajaran dengan Student Team Achievement Division (STAD) hingga siklus II, hasil belajar siswa mengalami kenaikan. Pada siklus I rata-rata hasil mendapat nilai sama atau lebih besar dari 65 (KKM) sebanyak 14 (70%) dan pada siklus II bertambah menjadi 17 siswa (85%). Dengan demikian, Student Team Achievement Division (STAD) mampu adalah 6,50 (19,12%). Pada siklus I hasil belajar siswa terendah adalah 50 pada siklus II naik menjadi 56,67 dan kenaikan terendah adalah 0. Pada siklus I hasil belajar siswa tertinggi adalah 86,67 pada siklus II naik menjadi 100 ketuntasan belajar siswa. 3. Siklus II a. Pelaksanaan Pembelajaran Seperti yang telah dijelaskan di belajar siswa adalah 68,50 pada siklus II naik menjadi 75 dan rata-rata kenaikan meningkatkan muka, bahwa sebelum dilakukan tindakan Pelajaran Sosiologi melalui Student Team Achievement Division (STAD) hingga siklus II, pada pembelajaran pra siklus saat guru melaksanakan Pelajaran Sosiologi dengan ceramah, tanya jawab dan penugasan, terlihat bahwa guru kurang 7 memberikan kesempatan kepada siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh untuk terlibat langsung dalam proses guru. pembelajaran, sehingga guru banyak Achievement Division (STAD) aktivitas menjadi pusat perhatian siswa. siswa dalam proses pembelajaran cukup Setelah guru pembelajaran menggunakan Student Achievement Jadi (STAD) Student Team tinggi. Team Division dengan Pada siklus II, terlihat bahwa semakin banyak siswa yang lebih hinggasiklus II, terlihat peran guru antusias dalam pembelajran tidak mendominasi Pelajaran Sosiologi dibanding pada pra pembicaraa. banyak siklus. Sebagian besar siswa lebih aktif berperan sebagai fasilitator, mediator, mengikuti pembelajaran dan hanya dan sebagian kecil siswa yang mengalami Guru lebih motivator dalam proses dalam mengikuti pembelajaran. Di samping itu, sumber kesulitan belajar tidak hanya dari guru tetapi juga berlangsung. dari sesama temannya melalui interaksi memperhatikan penjelasan guru dengan dan komunikasi siswa dalam kelompok baik maupun antar kelompok. mengganggu siswa yang lain selama Pada prasiklus atau sebelum dan ketika materi pembelajaran Seluruh tidak pembelajaran ada siswa telah siswa berlangsung. yang Dengan diberikan pembelajaran Student Team demikian, Achievement Division (STAD), aktivitas terdapat pada pra siklus sebagian besar siswa telah terpecahkan dengan baik pada dalam Pelajaran Sosiologi cenderung pasif, banyak mendengarkan guru dan sesekali hanya menjawab pertanyaan yang dilontarkan Setelah guru menggunakan yang siklus II. b. Hasil Belajar Siswa guru. Student kendala-kendala Pada pra siklus, pembelajaran dengan metode cenderung pada Pelajaran Sosiologi hingga siklus pembelajaran siswa merasa bosan dan II, siswa terlihat cukup aktif selama tidak merasa terhasil untuk mengikuti proses pembelajaran. Siswa aktif belajar pembelajaran.Sumber belajar banyak secara melakukan tertumpu pada guru sehingga siswa diskusi, bertukar pikiran dengan teman, hanya mendengarkan, dan keaktifan bekerjasama siswa terlihat masih kurang. dengan teman untuk dalam siswa Team Achievement Division (STAD) berkelompok, pasif ceramah mengikuti 8 Pada siklus II, siswa terlihat terhasil dalam mengikuti pembelajaran.Siswa tidak merasa jenuh, karena dalam pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) pembelajaran terpusat pada keaktifan siswa dan motivator pembelajaran, guru hanya dan fasilitator.Dalam antar siswa menjadi terlihat antusias melakukan diskusi dengan temannya, dan antar siswa sangat c. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan dengan pra siklus.Hal ini dapat dilihat seperti pada tabel dan grafik di bawah ini. Nilai Rata-rata Terendah Tertinggi Pra Siklus 61.60 48.00 76.00 Siklus II 75.00 56.67 100.00 Naik 13.40 4 24 % 39.41 11.76 70.59 Pada tabel di atas diketahui bersemangat untuk mengerjakan tugas bahwa setelah diberikan pembelajaran secara berkelompok. Peningkatan hasil belajar siswa dengan Student Team Achievement dari pra siklus ke siklus II dapat dilihat Division (STAD) pada siklus II, hasil pada tabel dan grafik di bawah ini. belajar siswa mengalami kenaikan cukup tinggi. Pada pra siklus rata-rata Skor Rata-rata Terendah Tertinggi Pra Siklus 62.22 44.44 77.78 Siklus II 79.44 61.11 100.00 Naik 17.22 5.56 27.78 % 28.75 7.14 50.00 hasil belajar siswa adalah 61,60 pada Pada tabel di atas diketahui pra siklus hasil belajar siswa terendah bahwa pada pra siklus rata-rata skor adalah 48 pada siklus II naik menjadi hasil belajar siswa adalah 62,22 pada 56,67 dan kenaikan terendah adalah 4 siklus II naik menjadi 79,44 dan rata- (11,76%). Pada pra siklus hasil belajar rata kenaikan adalah 17,22 (28,75%). siswa tertinggi adalah 76 pada siklus II Pada pra siklus skor terendah adalah naik menjadi 100 dan kenaikan tertinggi 44,44 pada siklus II naik menjadi 61,11 mencapai 24 (70,59%). dan kenaikan terendah adalah 5,56 (7,14%). Pada pra siklus skor tertinggi adalah 77,78 pada siklus II naik menjadi 100 dan kenaikan tertinggi mencapai 27,78 (50%). siklus II naik menjadi 75 dan rata-rata kenaikan adalah 13,40 (39,41%). Pada d. Ketuntasan Belajar Siswa Ketuntasan belajar siswa pada siklusII mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan dengan pra siklus.Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini. 9 Ketuntasan Belajar Siswa dari Pra Siklus ke Siklus II Kategori Tuntas Tidak Tuntas Jumlah Prasiklus Jumlah % 6 30% 14 70% 20 100% Nilai >=65 <65 Siklus II Jumlah % 17 85% 3 15% 20 100% Pada tabel di atas, diketahui bahwa pada prasiklus siswa yang mendapat nilai sama atau lebih besar dari 65 (KKM) sebanyak 6 (30%) dan pada siklus II bertambah menjadi 17 siswa (85%). Dengan demikian, Student Team Achievement Division (STAD) cukup efektif belajar siswa meningkatkan sehingga hasil mampu meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Dari hasil penelitian seperti yang telah dipaparkan di muka, maka Student Team Achievement Division (STAD) dapat pembelajaran, meningkatkan semangat hasil belajar siswa, dan meningkatkan hasil belajar siswa Kelas X-1 SMA Muhammadiyah 2 Klaten Di Delanggu pada Mata Pelajaran Sosiologi materi pada Menghayati dan mengamalkan agama ajaran agama yang yang dianutnya kelebihan sebagai cenderung aktif siswa mengikuti proses siswa bersemangat mengikuti Sosiologi memiliki berikut: pembelajaran; dengan senang dan Pelajaran Student Team Achievement Division (STAD); mereka dapat bekerjasama dengan teman kelompoknya; serta membuat siswa tidak jenuh saat menerima pembelajaran. Guru pun menjadi ringan dalam menyampaikan materi kepada siswa dan kondisi kondusif.Student Division kelas Team (STAD) kemudahan kepada memahami materi menjadi Achievement memberikan siswa pelajaran; untuk dan meningkatkan hasil belajar siswa. meningkatkan keterlibatan aktif siswa dapat proses atau Menghayati dan mengamalkan ajaran Sedangkan kelemahan dari penerapan Student Team Achievement Division (STAD) yang tidak mengikuti mau jawaban yaitu: Ada siswa berfikir temannya hanya atau mengekor temannya yang lebih pintar. Apabila telah selesai mengerjakan tugas kelompoknya, siswa ada yang ramai atau mengganggu temannya. dianutnya. Setelah penelitian, mengamati maka jalannya Student Team Achievement Division (STAD) pada Pelajaran pada Sosiologi materi KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam 2 (dua) siklus dengan 10 menggunakan strategi pembelajaran Student Dengan Team Achievement Division (STAD) (STAD) Achievement pada Mata strategi Student Team Division (STAD) dapat meningkatkan hasil siswa dalam SMA pembelajaran Sosiologi. Maka Muhammadiyah 2 Klaten Di Delanggu pada menunjukkan bahwa semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 Student Team Achievement Division (STAD) seperti yang telah dijelaskan di atas dapat merupakan ditarik kesimpulan bahwa : meningkatkan hasil belajar siswa. pembelajaran Pelajaran mata Sosiologi 1. Berdasarkan di pelajaran kelas dari hasil X-1 penelitian salah menggunakan hal ini menggunakan strategi satu solusi strategi untuk Dengan Student Team menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Achievement Division (STAD) kelas X. Pada siklus 1 diperoleh nilai rata- merasa rata sebesar 75,35 dan siklus 2 diperoleh sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam nilai rata-rata sebesar 81,15. Jadi dari proses pembelajaran. Sedangkan guru hanya diagram diatas dapat diketahui bahwa bertindak dengan yang penerapan kooperatif tipe model senang dan tertarik untuk belajar sebagai fasilitator dan motivator akan membantu mengarahkan dan (Student Team membimbing siswa. Hal ini akan berpengaruh terbukti dapat pada guru dalam mempertimbangkan variansi meningkatkan hasil belajar peserta didik yang digunakan dalam proses pembelajaran siswa kelas X-1 Sma Muhammadiyah 2 selanjutnya. Achiement STAD pembelajaran siswa akan Division) Klaten Di Delanggu. strategi Student Team Achievement Division (STAD) dapat Division (STAD) pada Pelajaran Sosiologi meningkatkan hasil juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pembelajaran SOSIOLOGI. Maka hal ini kelas X-1 SMA Muhammadiyah 2 Klaten menunjukkan Di Delanggu pada semester Genap tahun Student Team Achievement Division (STAD) pelajaran 2014/2015 dari katagori cukup sangat membantu dalam usaha peningkatan menjadi baik dan selama mengikuti proses prestasi belajar SOSIOLOGI siswa. Suasana pembelajaran belajar yang ditimbulkan dalam pembelajaran 2. PenerapanStudent Dengan Team Achievement siswa merasa lebih senang dan suasana kelas lebih hidup. lebih bahwa siswa dalam menggunakan strategi menyenangkan menemukan B. IMPLIKASI belajar karena kesenangan siswa sehingga meminimalisasi rasa bosan dan jenuh dalam Belajar Sosiologi. 11 konsentrasi belajar mereka tidak terganggu. C. SARAN-SARAN 1. Bagi Guru 3. Bagi sekolah a. Guru hendaknya lebih tegas dalam Sekolah sebaiknya meningkatkan kualitas menegur peserta didik yang tidak serius tenaga pendidiknya dengan mengadakan dalam belajar pelatihan bagi guru agar dapat memilih mengajar sehingga proses pembelajaran model pembelajaran yang inovatif dan tepat, dapat berlangsung dengan kondusif sehingga mengikuti kegiatan b. Guru sebaiknya lebih inovatif dan kreatif dalam menggunakan model pembelajaran agar peserta didik tidak mengalami kejenuhan ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar. c. Guru sebaiknya lebih kritis dalam mengkaji permasalahan yang terjadi di kelas sehingga dapat mengambil penyelesaian masalah yang tepat. 2. Bagi Peserta Didik a. Peserta didik pelajaran sebaiknya dengan serius, mengikuti meskipun pembelajaran terkesan santai namun keseriusan dalam pembelajaran mengikuti sangat penting proses demi terciptanya suasana kondusif di kelas. b. Peserta didik sebaiknya lebih aktif dalam menyampaikan pendapatnya dan tidak malu-malu untuk bertanya ketika ia kurang mengerti suatu materi pembelajaran. c. Peserta didik sebaiknya tidak membawa handphone ke dalam kelas supaya tercapai. tujuan pembelajaran dapat