1 faktor penyebab emosi negatif pada remaja korban perceraian di

advertisement
1
FAKTOR PENYEBAB EMOSI NEGATIF PADA REMAJA KORBAN
PERCERAIAN DI TAMPAT DURIAN KELURAHAN KORONG
GADANG KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG
1
Ritis Pupita Sari1, Rahma Wira Nita2, Yasrial Chandra2
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This research dilator by the phenomenon that occurred in the field of
negative emotions on adolescent victims of divorce so it makes researchers want
to know the cause. The purpose of this study was to describe the factors causing
negative emotions in adolescent victims of divorce viewed from aspects: 1)
Interaction with parents, 2) Peer interactions, 3) Outlook, 4) Emotional
management. The type of research is qualitative approach which produce
descriptive data. The key informants from this research are 2 teenagers, using
additional informants ie 2 mothers and 2 peers. Data collection techniques used
for this study with interview techniques. Data analysis techniques there are three
stages of data reduction, data presentation, drawing conclusions. The results
revealed that the factors causing negative emotions in adolescent victims of
divorce in Tampat Durian Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Padang
viewed from aspects: 1) Interaction with parents that parents just be indifferent
with children, 2) Interaction with peers ie (3) outer view of the child being closed
to others, caring for oneself indifferently with the environment, 4) emotional
management of children feel unhappy, depressed with the behavior of parents .
The results of this study recommended to parents to always give attention and
affection to the child for emotions well controlled.
Keyword: Negative emotions, Interaction, Attitude change, Emotional
management
remaja
PENDAHULUAN
Remaja adalah masa yang
paling
meyenangkan
dan
dan
juga
teman-teman
sebaya.
juga
Selanjutnya
emosi
Sarwono
membingungkan. Masa ini sering
(2012:125)
remaja menyebutnya dengan masa-
konsep
masa indah penuh kejutan dan juga
sehingga tidak ada satupun yang
rintangan yang paling berarti bagi
diterima
yang
secara
adalah
sangat
suatu
majemuk
universal.
Studi
tentang emosi tidak hanya dilakukan
1
2
oleh ilmu psikologi, tetapi juga oleh
tertekan, rasa beban, dan penderitaan
sosiologi,
dan
bagi ibu, ayah dan anak. Perceraian
filsafat tentang emosi. Emosi sebagai
dalam keluarga selalu membawa
reaksi penilaian (positif atau negatif)
akibat yang negatif seperti, rasa tidak
yang kompleks dari sistem syaraf
puas, tertekan, rasa takut, cemas, dan
seseorang terhadap rangsangan dari
ketidak tenteraman.
luar atau dari dalam dirinya sendiri
Jadi,
neurologi,
etika,
dapat
disimpulkan
bahwa emosi diawali dengan adanya
bahwa emos negatif pada remaja
suatu rangsangan, baik dari luar
korban
(benda, manusia, situasi, cuaca),
kurangnya perhatian dari orang tua
maupun dari dalam diri kita (tekanan
emosi negatif diawali dengan adanya
darah, kadar gula, lapar, ngantuk,
suatu rangsangan baik dari internal
segar, dan lain-lain).
maupun eksternal remja akan merasa
perceraian
merupakan
Menurut Mayer (Goleman,
tertekan, benci, dendam, iri, kurang
2002:65) emosi negatif merupakan
percaya diri, marah karena kurang
orang cenderung menganut gaya-
mendapatkan kasih sayang dari orang
gaya khas dalam menangani dan
tua.
mengatasi emosi negatif mereka,
Berdasarkan hasil observasi
yaitu: sadar diri, tenggelam dalam
yang peneliti lakukan pada bulan
permasalahan, dan pasrah. Dengan
Maret 2017 terhadap keluarga korban
melihat keadaan itu maka penting
perceraian
bagi
Kelurahan
setiap
kecerdasan
individu
memiliki
Tampat
Korong
Durian
Gadang
agar
Kecamatan Kuranji Kota Padang
menjadikan hidup lebih bermakna
bahwa adanya remaja yang bicara
dan tidak menjadikan hidup yang di
kasar terhadap orang tua ketika
jalani menjadi sia-sia.
marah, adanya remaja yang sensitif
Dagun
menjelaskan
emosional
di
(2002:113)
Perceraian
pada
jika
mengingat
bercerai,
adanya
orang
remaja
tuanya
yang
umumnya menimbulkan akibat yang
melawan jika dinasehati orang tua,
negatif, yang ditimbul dari terjadinya
adanya remaja sedih bila melihat
perceraian pada anak misalnya, rasa
teman yang dekat dengan ayah
3
kadungnya, adanya remaja kesal
METODE PENELITIAN
pada orang tuanya karena terjadi
perceraian, adanya remaja yang sedih
Kemudian hasil wawancara yang
peneliti lakukan pada tanggal 20
Maret 2017 terhadap 2 orang tua dan
2 teman sebaya keluarga korban
perceraian
di
Tampat
Kelurahan
Durian
Korong
Gadang
Kecamatan Kuranji Kota Padang
menyatakan bahwa adanya remaja
yang bicara kasar terhadap orang tua
ketika marah, adanya remaja yang
sensitif jika mengingat orang tuanya
bercerai,
adanya
remaja
yang
melawan jika dinasehati orang tua,
adanya remaja sedih karena kurang
mendapatkan kasih sayang dari orang
tua, adanya remaja yang kesal ketika
teman membahas kehebatan orang
tuanya.
Maka dari itu peneliti tertarik
untuk
melakukan
penelitian
mengenai “Faktor Penyebab Emosi
Negatif
pada
Perceraian
Kelurahan
di
Remaja
Korban
Tampat
Durian
Korong
Gadang
Kecamatan Kuranji Kota Padang”
Jenis
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
penelitian kualitatif yang menghasilkan
data
deskriptif.
Dalam
penelitian ini yang akan diungkap
oleh
peneliti
adalah
deskripsi
mengenai faktor penyebab emosi
negatif
pada
remaja
perceraian.
korban
Penelitian
ini
Tampat
Durian
dilaksanakan
di
Kelurahan
Korong
Gadang
Kecematan Kuranji Kota Padang.
Penelitian dilaksanakan dari tanggal
25 Juli 2017 sampai dengan 30 Juli
2017. Tampat Durian Kelurahan
Korong Gadang Kecematan Kuranji
ini
dijadikan
mengingat
lokasi
bahwa
penelitian
peneliti
menemukan ada remaja yang kurang
mendapatkan kasih sayang dari orang
tuanya semenjak korban perceraian
.Informan kunci dari penelitian ini
adalah 2 anak, informan tambahan
yaitu
Ibu
dan
teman
sebaya.
Instrumen penelitian ini
adalah
wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi. Teknik yang digunakan
dalam
pengolahan
data
melalui
4
reduksi data, penyajian data, dan
mencakup emosi positif dan emosi
penarikan kesimpulan.
negatif. Emosi positif, perasaan-
HASIL DAN PEMBAHASAN
perasaan
Berdasarkan penelitian yang
telah dilaksanakan, adapun hasil dan
pembahasan dalam penelitian tersebut adalah:
1. Interaksi dengan Orang Tua
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa faktor penyebab
emosi negatif pada remaja korban
perceraian dilihat dari emosi negatif
diperoleh data bahwa orang tua
jarang berkomunikasi dengan anak
begitu juga berkumpul dengan anak
di rumah, orang tua sibuk dengan
pekerjaan dan sibuk dengan suami
barunya orang tua hanya bersikap
acuh tak acuh terhadap anak di
rumah,
orang
tua
kurang
memberikan kasih sayang pada anak,
orang tua tidak ada mengetahui
kegiatan yang dilakukan oleh anak di
rumah maupun di luar rumah orang
tua hanya diam dan acuh tak acuh
terhadap anak.
Goleman
(2002:
151)
menyatakan bahwa perilaku individu
yang muncul sangat banyak diwarnai
emosi.
Emosi
dasar
individu
yang
diinginkan
dan
membawa rasa nyaman, sedangkan
emosi negatif yaitu, perasaan yang
tidak diinginkan dan menjadikan
kondisi
psikologis
yang
tidak
nyaman.
Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa pola asuh orang
tua terhadap anak sangat bervariasi
ada yang pola asuhnya dianggap
yang terbaik oleh dirinya sendiri,
sehingga ada yang bersifat otoriter,
suka memanjakan anak, acuh tak
acuh dan ada juga dengan cinta dan
kasih sayang yang diberikan oleh
orang tua.
Jadi,
orang
tua
harus
meluangkan waktu untuk anak agar
anak bisa berkomunikasi dengan
orang
tuanya
di
rumah
jangan
bersikap acuh tak acuh dengan anak
bahwa anak butuh kasih sayang dari
orang tuanya.
2. Interaksi dengan Teman Sebaya
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa faktor penyebab
emosi negatif pada remaja korban
perceraian dilihat dari emosi negatif
diperoleh data bahwa anak merasa iri
5
melihat
teman
yang
memiliki
mendapatkan
Kasih
sayang dari
keluarga utuh kadang anak jarang
orang tuanya, orang tua juga tidak
berkomunikasi dengan orang tuanya,
pernah bertanya kepada anak dan
anak merasa kecewa karena orang
acuh tak acuh terhadap anak jadi
tua sibuk bekerja dan ada juga yang
anak tidak merasakan kebahagian
memiliki ayah tiri. Anak kurang
dalam keluarganya.
peraya diri, malu, kecewa melihat
3. Perubahan Pandangan Luar
hidupnya berubah total, anak tidak
mendapatkan
Kasih
Berdasarkan hasil penelitian
sayang dari
diketahui bahwa faktor penyebab
orang tuanya, sehingga orang tua dan
emosi negatif pada remaja korban
anak, tidak ada membahas atau
perceraian dilihat dari emosi negatif
berkomunikasi dengan anak di rumah
diperoleh
dan orang tua juga tidak pernah
mengalami perubahan sikap yang
bertanya kepada anak.
cendrung
Menurut
Ali
perkembangan
(2004:69-71)
bahwa
menyendiri,
remaja
tertutup,
merasa orang lain berpandangan
negatif
negatif terhadap dirinya yang tidak
seseorang pada umumnya tampak
memiliki orang tua utuh. Anak
jelas
tingkah
merasa marah, rasa tertekan, malu
emosi
dan merasa tidak punya harga diri
negatif remaja juga demikian halnya
dalam hidupnya anak merasa sakit
kualitas atau luktuasi emosi yang ada
hati karena mendapatkan gunjingan
pada remaja.
orang-orang terhadap orang tuanya.
pada
lakunya.
emosi
data
perubahan
Perkembangan
Dari penjelasan di atas dapat
Anak bersikap tertutup terhadap
disimpulkan bahwa remaja merasa iri
orang lain dan suka menyibukan diri
melihat
dan hanya peduli pada diri sendiri
teman
yang
memiliki
keluarga utuh karena remaja jarang
berkomunikasi dengan orang tuanya,
acuh tak acuh dengan lingkunganya.
Menurut
Ali
(2004:69-71)
karena orang tua sibuk dengan
perkembangan emosi seseorang pada
kesibukanya sendiri, remaja merasa
umumnya
kecewa karena memilki ayah baru
perubahan
karena remaja merasa takut tidak
Perkembangan emosi remaja juga
tampak
tingkah
jelas
pada
lakunya.
6
demikian
halnya
kualitas
atau
4. Manajemen Emosi
luktuasi emosi yang ada pada remaja.
Berdasarkan hasil penelitian
Pengaruh pandangan luar, faktor
diketahui bahwa faktor penyebab
penting yang dapat mempengaruhi
emosi negatif pada remaja korban
emosi
perceraian dilihat dari emosi negatif
negatif
perubahan
selain
yang
perubahan-
terjadi
adalah
diperoleh data bahwa anak merasa
pandangan dunia luar dalam dirinya
tidak senang, tertekan karena tidak
(uang), Guru BK tetap mem-berikan
mendapatkan kasih sayang dari orang
dukungan dengan baik agar peserta
tua. Anak merasa dendam dengan
didik
orang yang telah merusak hidupnya.
mampu
meningkatkan
perkembangan diri-nya.
Anak merasa iri, sedih, karena orang
Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan
bahwa
lain mendapatkan kasih sayang dari
adanya
orang tuanya sedangkan ia tidak
luar
sehingga anak suka berbicara kasar,
yang dapat menyebabkan konfik-
kurang sopan kepada ibunya dan
konflik emosi negatif dalam diri
susah untuk diatur, anak saat ini agak
remaja, Sikap dunia luar terhadap
tertutup terhadap orang lain dan anak
remaja
konsisten
suka menyibukan diri hanya peduli
remaja
pada diri sendiri acuh tak acuh
perubahan-perubahan
sering
sehingga
emosi
dunia
tidak
negatif
kurang terkontrol dengan baik.
Jadi,
remaja
dengan lingkunganya.
sering
Menurut
Ali
(2004:69-71)
menghibur diri dengan tema-teman
perkembangan emosi seseorang pada
karena tidak di perhatikan oleh orang
umumnya
tua merasa marah, malu, tertekan,
perubahan
sehingga tidak punya harga diri
Perkembangan emosi remaja juga
jenuh dengan kehidupan itu sehingga
demikian
orang lain berfikiran buruk terhadap
luktuasi emosi yang ada pada remaja.
orang tua karena tidak peduli dengan
Kemampuan melakukan manajemen
anak.
emosi adalah kemampuan untuk
tampak
jelas
tingkah
halnya
menggunakan
lakunya.
kualitas
atau
pada
atau
tidak
7
menggunakan emosi yang tergantung
manfaat emosi pada situasi tertentu.
1. Faktor penyebab emosi negatif
pada remaja korban perceraian
Dari penjelasan di atas dapat
dari aspek pola interaksi dengan
disimpulkan bahwa anak merasa
orang tua yaitu anak merasa
tidak senang, tertekan karena tidak
komunikasi dengan orang tua
mendapatkan kasih sayang dari orang
kurang
tua. Anak merasa dendam dengan
dipedulikan serta diawasi oleh
orang yang telah merusak hidupnya.
orang tua. Karena orang tua sibuk
Anak merasa iri, sedih, karena orang
dengan urusan pekerjaan anak
lain mendapatkan kasih sayang dari
menjadi
orang tuanya sedangkan ia tidak
merasa minder dengan keadaan
sehingga anak suka berbicara kasar,
dirinya yang memiliki keluarga
kurang sopan kepada ibunya dan
yang
susah untuk diatur, anak saat ini agak
orang tua kurang peduli dengan
tertutup terhadap orang lain dan anak
anak, hanya bersikap acuh tak
suka menyibukan diri hanya peduli
acuh terhadap anak karena kurang
pada diri sendiri acuh tak acuh
memberikan kasih sayang pada
dengan lingkunganya.
anak.
Sehingga anak merasa
bahwa
orang
KESIMPULAN
baik,
tidak
menyendiri,
kurang
mengetahui
murung,
lengkap,
tua
terlalu
karena
tidak
ada
kegiatan
yang
Berdasarkan hasil penelitian
dilakukan oleh anak di rumah,
yang peneliti lakukan pada tanggal
maupun di luar karena sibuk
25 Juli samapai 30 juli 2017 tentang
dengan pekerjaan anak
Faktor Penyebab Emosi Negatif Pada
diam dan tidak ada bersikap
Remaja
terbuka
Korban
Perceraian
di
Tampat Durian Kelurahan Korong
Gadang Kecematan Kuranji Kota
Padang.
Berdasarkan
kepada
hanya
orang
tua
semenjak bercerai.
2. Faktor penyebab emosi negatif
temuan
pada remaja korban perceraian
penelitian dapat disimpulkan sebagai
dari aspek interaksi teman sebaya
berikut:
yaitu
Anak
suka
menyendiri
karena merasa malu, sedih dan
8
kurang terbuka dengan teman-
4. Faktor penyebab emosi negatif
temanya semenjak orang tuanya
pada remaja korban perceraian
bercerai. Anak merasa kecewa,
dari aspek
sedih, malu, merasa iri sehingga
yaitu anak merasa tidak senang,
kurang
tertekan
percaya
diri
karena
manajemen emosi
karena
tidak
temanya memiliki keluarga yang
mendapatkan kasih sayang dari
utuh. Anak kurang ceria dulu ceria
orang tua. Anak merasa dendam
sekarang
sulit
dengan orang yang telah merusak
karna
takut
hidupnya, anak merasa iri, sedih,
mengenai
keadaan
karena orang lain mendapatkan
tidak.
bersosialisasi
disunggung
Anak
orang tuaya.
kasih sayang dari orang tuanya
3. Faktor penyebab emosi negatif
sedangkan ia tidak. Sehingga suka
pada remaja korban perceraian
berbicara kasar, kurang sopan
dari aspek pandangan luar yaitu
kepada ibunya dan susah untuk
Perubahan sikap yang cendrung
diatur. Membuat sikap tertutup
menyendiri,
merasa
terhadap orang lain dan anak suka
orang lain berpandangan negatif
menyibukan diri hanya peduli
terhadap diri yang tidak memiliki
pada diri sendiri acuh tak acuh
orang tua utuh. anak merasa
dengan lingkunganya.
tertutup,
marah, rasa tertekan, malu dan
merasa tidak punya harga diri
DAFTAR PUSTAKA
dalam hidupnya anak merasa sakit
Ali, Mohammad dan Mohammad,
Asrori.
2011.
Psikologi
Remaja.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
hati
karena
mendapatkan
gunjingan orang-orang terhadap
orang tua. Anak bersikap tertutup
terhadap orang lain dan suka
menyibukan diri, hanya peduli
pada diri sendiri acuh tak acuh
dengan lingkunganya.
Dagun, M. Save. 2002. Psikologi
Keluarga. Jakarta: Rineka
Cipta.
Goleman, D. (2002). Working With
Emotional
Intelligence
Kecerdesan Emosi untuk
Mencapai Puncak Prestasi
Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Download