mengenal gereja - pendidikan agama katolik xi

advertisement
1
BAB I
MENGENAL GEREJA
STANDAR KOMPETENSI
Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan
penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup
bersama dan ber-Gereja sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.
Pada satu (1) tahun ini di kelas XI, kita akan memperdalam pengenalan
tentang Gereja dan hubungannya dengan dunia. Untuk itu, kita perlu mengenal
Gereja, tugas-tugas dan sifatnya, tata hierarki dan kaum awam, serta hubungan
Gereja dengan dunia ternasuk penegakkan hak asasi manusia dan penghargaan
terhadap hidup manusia.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
1
2
A. GEREJA SEBAGAI UMAT ALLAH
KOMPETENSI DASAR
Memahami arti dan makna Gereja sebagai Umat Allah dan Persekutuan
Murid-Murid Yesus yang terbuka
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menyebutkan beberapa kutipan Kitab Suci yang menjadi dasar pengertian
Gereja sebagai Umat Allah.
2. Menjelaskan arti Gereja sebagai Umat Allah dan konsekuensinya.
3. Menyebutkan contoh kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka hidup
menggereja.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
2
3
PETA KONSEP
GEREJA
SEBAGAI
UMAT ALLAH
Arti Gereja
Arti dan Makna
Gereja Sebagai
Umat Allah
Dasar dan
Konsekuensi
Gereja
Istilah “Umat Allah” sudah digunakan dalam Perjanjian Lama, yang
dimunculkan dan dihidupkan kembali oleh Konsili Vatikan II, karena sudah
terlalu lama Gereja menjadi terlalu hierarkis dan didominasi oleh kaum rohaniwan
-awam yang adalah mayoritas dalam Gereja. Dengan paham Gereja sebagai Umat
Allah, maka diakui kembali kesamaan martabat dan peranan semua anggota
Gereja. Semua anggota Gereja memiliki martabat yang sama, hanya berbeda
dalam hal fungsi.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
3
4
LANGKAH PERTAMA : (mendalami arti Gereja menurut pengertian
kita)
1. Tuliskan pada buku tulismu tentang arti Gereja menurut pengalaman dan
pikiranmu sendiri !
2. Sesudah itu, gambarkanlah Gereja menurut pikiranmu itu dalam sebuah
simbol.
3. Kemudian, tulislah penjelasan dari simbol Gereja yang telah kamu
gambarkan itu !
LANGKAH KEDUA : (mendalami arti dan makna Gereja sebagai
Umat Allah)
Bacalah cerita berikut dengan baik dan cermat !
Pada suatu hari Minggu , ada seorang turis dari Eropa mencari-cari
gereja di suatu kota kecil di sebuah negara di Amerika Latin. Ia ingin sekali
mengikuti misa kudus. Ia sudah mencarinya ke mana-mana, tetapi belum juga
ketemu. Ia berpikir, di suatu negeri yang penduduknya 100 % Katolik seperti
di Amerika Latin ini seharusnya cukup mudah untuk menemukan sebuah
gereja. Sesudah lama mencari, akhirnya ia bertanya kepada seorang bapak
yang kebetulan dijumpainya di jalan.
“Pak, di mana kiramya ada gereja di sini?” Bapak itu menjawab,
“Gereja? Oh … iya, malam ini ada di rumah Pak Lobato. Besok malam di
rumah Tante Lusiana. Lusa malam belum ditentukan.” Turis itu terbengongbengong mendengar jawaban bapak itu. Masa gereja dapat berpindah-pindah.
Tetapi karena hari sudah mulai malam, ia tidak mau bersoal jawab dengan
bapak itu. Turis itu hanya meminta ditunjukkan gereja di rumah Pak Lobato
itu. Bapak itu menyanggupinya, sebab kebetulan sekali ia memang sedang
dalam perjalanan ke gereja di rumah Pak Lobato.
Ketika mereka muncul, banyak orang telah berkumpul. Semua orang
kelihatan sangat sederhana dan rumah Pak Lobato juga sangat sederhana.
Tetapi suasananya sangat akrab. Turis itu disalami dan diterima dengan penuh
rasa persaudaraan. Upacara ibadat sangat meriah, menyapa dan penuh
keakraban. Sangat mengesankan.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
4
5
Tiba-tiba turis itu merasa bahwa ini sungguh suatu Gereja. Gereja yang
dia cari sebenarnya hanya suatu gedung mati. Di sini ia sungguh menemukan
suatu Gereja yang hidup. Di dalam Gereja seperti ini, ia merasa Tuhan
sungguh hadir. Ia sungguh merasakan Roh Tuhan berhembus di sini. Apalah
artinya sebuah gedung gereja. Itu toh hanya sebuah simbol dari Gereja yang
sesungguhnya, yaitu suatu persekutuan Umat Allah yang dipersatukan oleh
Roh Kristus.
“gereja”
“Gereja”
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Bagaimana gambaran Gereja yang terungkap dalam cerita di atas ?
2. Apa artinya Gereja sebagai Umat Allah ?
3. Mengapa Gereja sebagai Umat Allah dimunculkan lagi oleh Konsili
Vatikan II ?
4. Apa ciri-ciri Gereja sebagai Umat Allah ?
MATERI AGAMA KATOLIK XI
5
6
PENJELASAN
ARTI DAN MAKNA GEREJA “UMAT ALLAH”
Jika mendengar kata “Gereja”, apa yang terbayang dalam pikiran kita ?
Apakah sebuah gedung atau kumpulan orang ? Biasanya secara spontan Gereja
dihubungkan dengan gedung tempat orang Kristiani beribadat, tempat untuk
merayakan ekaristi dan melangsungkan doa-doa. Jika ditulis dengan huruf kecil,
“gereja” berarti bangunan tempat beribadat, sedangkan jika ditulis dengan huruf
besar “Gereja” dimaksudkan lebih pada kumpulan orang. Tentu saja, gambaran
yang disebut ini belum mengungkapkan hakikat Gereja yang sebenarnya.
Kata “Gereja” berasal dari bahasa Portugis”igreja”. Kata “igreja” adalah
ejaan Portugis yang diambil dari kata latin “ecclesia” yang berasal dari bahasa
Yunani “ekklesia”. Ekklesia berarti dipanggil keluar (ek = keluar; dan kaleo =
memanggil). Kata Yunani dalam Kitab Suci sering diartikan sebagai “kumpulam”
atau “pertemuan”, atau “jemaat”, namun bukan sembarang kumpulan, melainkan
kelompok atau kumpulan orang yang dipanggil secara khusus.Maka kata ekklesia
atau Gereja dipakai sebagai kata yang berarti “jemaat atau umat yang dipanggil
secara khusus”. Gereja adalah umat yang dipanggil Tuhan. Maka Gereja adalah
Umat Allah. Sebutan Umat Allah menekankan :
 Gereja bukanlah pertama-tama organisasi manusiawi, melainkan
perwujudan karya Allah.
 Gereja bukan hanya awam dan hierarki saja, melainkan seluruhnya
sebagai umat Allah.
Dari cerita di atas juga nampak bahwa Gereja sering diartikan sebagai suatu
umat/ menurut istilah Konsili Vatikan II : UMAT ALLAH. Ciri-ciri bahwa
Gereja sebagai Umat Allah adalah :
 Umat Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan dari Allah sendiri.
Umat Allah adalah bangsa terpilih, bangsa terpanggil.
 Umat Allah dipanggil dan dipilih untuk Allah dan untuk misi tertentu,
yaitu menyelamatkan dunia.
 Hubungan Allah dan umat-Nya dimeteraikan oleh suatu perjanjian. Umat
Allah harus menaati perintah-Nya dan Allah akan selalu menepati janjiNya.
 Umat Allah selalu dalam perjalanan, melewati padang pasir, menuju
Tanah Terjanji.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
6
7
Demikianlah, Gereja sungguh merupakan UMAT ALLAH YANG
SEDANG DALAM PERJALANAN MENUJU KE RUMAH BAPA.
Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, Gereja sungguh merupakan Umat
Allah yang sehati sejiwa, seperti yang ditunjukkan oleh Umat Purba (Gereja
Perdana), yang imannya kita anut sampai saat ini (Kisah Para Rasul 2: 41-47).
Maka Gereja hendaknya : MENGUMAT.
LANGKAH KETIGA : (mendalami dasar dan konsekuensi hidup Gereja)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
1. Kalau Gereja sungguh Umat Allah, maka semua anggota Gereja harus
terlibat dalam hidup menggereja. Apakah dasar alkitabiahnya ?
2. Apa konsekuensinya bagi hierarki dan awam kalau Gereja sungguh
merupakan Umat Allah ?
PENJELASAN
DASAR DAN KONSEKUENSI GEREJA YANG MENGUMAT
1. DASAR DARI GEREJA YANG MENGUMAT
 Hidup mengumat pada dasarnya merupakan hakikat dari Gereja itu
sendiri, sebab hakikat Gereja adalah persaudaraan cinta kasih
seperti yang dicerminkan oleh Umat Purba/ Gereja Perdana
(Kisah Para rasul 2: 41-47).
 Dalam hidup mengumat banyak karisma dan rupa-rupa karunia
yang dapat di lihat, diterima dan digunakan bagi kekayaan Gereja.
(1 Korintus 12: 7-10).
 Dalam hidup mengumat, semua orang yang memiliki martabat
yang sama harus ikut bertanggung jawab secara aktif sesuai
dengan fungsi/ perannya untuk membangun Gereja dan
memberikan kesaksian kepada dunia (Efesus 4: 11-13;
1 Korintus 12: 12-18; 26-27).
MATERI AGAMA KATOLIK XI
7
8
2. KONSEKUENSI DARI GEREJA YANG MENGUMAT
a) Konsekuensi bagi pimpinan Gereja (hierarki)
 Menyadari fungsi pimpinan sebagai fungsi pelayanan.
Pemimpin bukan di atas umat, tetapi di tengah umat.
 Harus peka untuk melihat dan mendengar karisma dan
karunia-karunia yang bertumbuh di kalangan umat.
b) Konsekuensi bagi setiap anggota umat
 Menyadari dan menghayati persatuannya dengan umat lain,
karena orang tidak dapat menghayati imannya secara
individu saja.
 Aktif dalam kegiatan mengumat, menggunakan segala
karisma, karunia, dan fungsi/ perannya yang dipercayakan
kepadanya untuk kepentingan dan misi Gereja di tengah
masyarakat. Maka semua ikut bertanggung jawab dalam
hidup dan misi Gereja.
c) Konsekuensi bagi hubungan awam dan hierarki
 Awam dan hierarki merupakan patner dalam hidup
menggereja.
 Awam dan hierarki memiliki martabat yang sama, hanya
berbeda dalam fungsi/ perannya/ tugasnya.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
8
9
LEMBAR KERJA SISWA
1. Apa yang dimaksud dengan Gereja sebagai Umat Allah !
2. Apa yang menjadi ciri, dasar dan konsekuensi dari Gereja sebagai Umat
Allah !
3. Apakah lingkungan/ parokimu sudah merupakan Gereja lokal yang
mengumat ? Mengapa ?
MATERI AGAMA KATOLIK XI
9
10
B. GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN
YANG TERBUKA
KOMPETENSI DASAR
Memahami arti dan makna Gereja sebagai Umat Allah dan Persekutuan
Murid-Murid Yesus yang terbuka
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan ciri 2 model Gereja beserta kelebihan dan kekurangannya.
2. Menjelaskan ciri-ciri yang dapat dikembangkan dalam Gereja berdasar
kan pesan Kitab Suci.
3. Menjelaskan keanggotaan dan fungsi Gereja.
4. Menjelaskan bentuk perwujudan Gereja sebagai Persekutuan yang
terbuka.
5. Membuat karangan “Menuju Gereja yang Terbuka “.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
10
11
PETA KONSEP
GEREJA
SEBAGAI
PERSEKUTUAN
TERBUKA
Model Gereja
Anggota
Gereja
Gereja dalam
Kitab Suci
Gereja
Persekutuan
Terbuka
Istilah lain untuk Gereja, selain Umat Allah adalah “Persekutuan Umat”
(Communio). Persekutuan umat ini bukan persekutuan yang ekslusif dan tertutup,
tetapi persekutuan umat yang inklusif dan terbuka.
Kita sudah belajar memahami bagaimana paham Gereja sebagai Umat
Allah itu. Tentu saja paham ini membuahkan bagaimana seharusnya Gereja
sekarang ini dikembangkan dan bersikap, khususnya menyangkut pola
kepemimpinannya.
Pada bagian ini, kita diajak mengenal model-model yang dikembangkan
dalam kepemimpinan Gereja kita, dan bagaimana persekutuan itu dibangun dari
anggota dan para pemimpinannya dalam keterbukaan dan partisipasi sebagai umat
beriman untuk berkarya bagi dunia.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
11
12
LANGKAH PERTAMA : (mengamati gambar yang melukiskan paham
Gereja Hierarki Piramidal dan Gereja
sebagai Persekutuan Umat)
Amatilah dua (2) gambar berikut yang mengungkapkan model-model Gereja
yang harus dihayati umat dewasa ini.
MODEL GEREJA SEBELUM KONSILI VATIKAN II
Model Gereja I
MATERI AGAMA KATOLIK XI
12
13
MODEL GEREJA SESUDAH KONSILI VATIKAN II
Model Gereja II
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
1. Apa nama model Gereja I dan Model Gereja II ?
2. Apa bedanya antara model Gereja I dan Model Gereja II ?
3. Dari pengalaman dan pengamatanmu, Gereja di parokimu lebih cenderung
pada model Gereja yang mana ?
4. Model Gereja macam apa yang kamu harapkan dapat berkembang di
parokimu ? Mengapa !
MATERI AGAMA KATOLIK XI
13
14
PENJELASAN
NO
1
2
3
4
MODEL GEREJA
INSTITUSIONAL HIERARKI
PERSEKUTUAN UMAT
PIRAMIDAL
Organisasinya berstruktur piramidal
Hidup dalam persaudaraan karena
tertata rapi.
memiliki iman dan harapan yang
sama.
Kepemimpinannya harus
Semua umat ikut terlibat aktif dalam
ditahbiskan.
hidup menggereja.
Hukum dan peraturan digunakan
Hukum dan peraturan perlu, tetapi
untuk menata dan menjaga
dibutuhkan peranan suara hati dan
kelangsungan suatu institusi/
tanggung jwab dalam
lembaga/ organisasi.
pelaksanaannya.
Gereja bersikap tertutup, karena
Gereja bersikap terbuka, dengan
merasa Gereja sebagai satu-satunya selalu berdialog dengan semua pihak
penjamin kebenaran dan
karena Gereja yakin bahwa di luar
keselamatan.
Gereja Katolik terdapat pula
kebenaran dan keselamatan.
LANGKAH KEDUA : (mendalami keanggotaan Gereja sebagai
Persekutuan Umat)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
1. Manakah yang termasuk komponen keanggotaan dalam Gereja sebagai
Persekutuan Umat !
2. Apa kiranya tugas/ fungsi dari setiap anggota Gereja !
MATERI AGAMA KATOLIK XI
14
15
PENJELASAN
NO
1
ANGGOTA GERAJA
HIERARKI
2
BIARAWANBIARAWATI
3
AWAM
MATERI AGAMA KATOLIK XI
TUGAS
1. Anggota Gereja yang ditahbiskan untuk
tugas kegembalaan. Otoritas Kristus atas
Gereja-Nya ditandai oleh adanya
hierarki.
2. Tugasnya :
a) Menjalankan tugas kepemimpinan dalam komunikasi iman.
Hierarki mempersatukan umat
dalam iman dengan kewibawaan
dan kekuasaan yang kudus.
b) Menjalankan tugas Gerejani:
merayakan
sakramen
dan
mewartakan sabda.
1. Anggota Gereja yang dengan mengucap
kan kaul kemiskinan, ketaatan dan
keperawanan ingin selalu bersatu
dengan Kritus dan menerima pola hidup
Yesus secara radikal.
2. Dengan menghayati kaulnya, para
biarawan-biarawati menjadi “tanda”
a) yang
mengingatkan
bahwa
kekayaan, kekuasaan dan hidup
berkeluarga walaupun memiliki
nilai, tetapi tidak mutlak dan
abadi.
b) yang mengarahkan kita pada
Kerajaan Allah.
1. Anggota Gereja yang tidak ditahbiskan
dan tidak mengucapkan kaul.
2. Mengambil bagian dalam tugas Kristus
di dalam umat dan masyarakat sebagai
imam, nabi dan raja.
15
16
LANGKAH KETIGA : (mendalami Gereja sebagai Persekutuan Umat
dalam Terang Kitab Suci)
Bacalah kutipan Kitab Suci berikut dengan benar dan cermat !
CARA HIDUP JEMAAT PERDANA
(Kisah Para rasul 4: 32-37)
Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan
sejiwa, dan tidak seorang pun berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya
adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaannya mereka
bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang
kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang
melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara
mereka, karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual
kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka letakkan di depan kaki
rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan
keperluannya.
Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas,
artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang
miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasulrasul.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
1. Apa yang menarik dari cara hidup Umat/ Gereja Perdana yang dilukiskan
dalam Kisah Rasul tersebut ?
2. Gambaran Gereja model apa yang terungkap dalam Kisah Rasul tersebut ?
3. Apakah cara hidup Umat/ Gereja Perdana itu dapat ditiru dan diterapkan
secara harafiah ? Mengapa ?
4. Inspirasi apa yang dapat kamu tiru dari Kisah Rasul untuk Gereja di masa
kini ?
MATERI AGAMA KATOLIK XI
16
17
PENJELASAN
Lukas dalam kutipan Kitab Suci (Kisah Rasul 4: 32-37) di atas memberikan gambaran yang ideal terhadap Umat/ Gereja Perdana. Cara hidup Gereja
Perdana masih sangat relevan bila diterapkan oleh Gereja di zaman masa kini.
Kebersamaan dan menganggap semua adalah milik bersama mengungkapkan
persahabatan yang sangat baik dan ideal pada waktu itu. Yang utama adalah
bahwa semua anggota dicukupi kebutuhannya dan tidak seorang pun menyimpan
kekayaan bagi dirinya sendiri semestara orang lain masih berkekurangan.
Memang cara hidup Gereja Perdana tersebut bila secara harafiah tidak
dapat diterapkan, hal ini disebabkan situasi sosial dan ekonomi juga sangat jauh
berbeda. Yang dapat diterapkan dan ditiru dari Gereja Perdana di masa kini
adalah sikap kepekaan terhadap situasi sosial ekonomi sesama saudara dalam
persekutuan dan persaudaraan umat. Kebersamaan kita dalam hidup menggereja
tidak hanya dibatasi oleh hal-hal rohani : doa, ibadat pendalaman iman tetapi
harus dapat menyentuh kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya seperti
yang sekarang digalakkan dalam Komunitas Basis Gereja.
LANGKAH KEEMPAT : (mendalami Gereja sebagai Persekutuan
Umat yang bersifat Terbuka)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut di bawah ini !
1. Apa artinya bahwa Gereja tidak bersikap eksklusif tetapi harus bersikap
inklusif/ terbuka ?
2. Mengapa Gereja harus bersifat inklusif/ terbuka !
3. Bagaimana sikap inklusif itu dapat diwujudkan oleh persekutuan umat
Katolik ?
4. Apa kiranya peluang dan tantangannya !
MATERI AGAMA KATOLIK XI
17
18
PENJELASAN
GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN UMAT
YANG BERSIFAT TERBUKA
Gereja menjadi tanda Sakramen Keselamatan bagi dunia, maka hendaknya
mampu menunjukkan keterbukaannya dengan cara :
1. Gereja harus selalu siap untuk berdialog dengan agama dan
budaya mana pun.
Sesudah Konsili Vatikan II, Gereja sungguh menyadari
bahwa dalam agama dan budaya lain, terdapat kebenaran dan
keselamatan. Maka dibutuhkan dialog untuk saling mengenal,
menghargai, dan saling memperkaya. Dialog dibutuhkan karena
dalam kehidupan bersama terdapat kemajemukan. Dalam dialog
hendaknya saling tergerak untuk saling membagikan
pengalamannya dan saling membantu.
2. Kerja sama atau mengadakan Dialog Karya.
Gereja hendaknya dapat membangun kerjasama dengan
semua pihak. Sasaran yang hendak diraih adalah untuk
membangun dan meningkatkan martabat manusia. Kerjasama
dapat dilakukan dengan organisasi-organisasi internasional tanpa
melihat latar belakang agama, suku dan ras. Contoh kerjasamanya :
 Mempromosikan
perdamaian
internasional
dan
pengembangan umat manusia yang lebih manusiawi.
 Menangani pengungsi, korban bencana alam, korban
perang, kelaparan dan kemiskinan.
3. Berpatisipasi.
Secara aktif bekerjasama dengan siapapun dalam usaha membangun
masyarakat yang adil, damai dan sejahtera.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
18
19
LEMBAR KERJA SISWA
1. Mengapa Gereja sebagai persekutuan umat harus terbuka !
2. Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan untuk menunjukkan bahwa kamu
adalah anggota Gereja yang terbuka kepada teman-temanmu !
3. Bukti-bukti apa saja yang menandakan bahwa Gereja sebagai persekutuan
yang terbuka !
MATERI AGAMA KATOLIK XI
19
20
4. Bukti-bukti apa saja yang menandakan bahwa Gereja sebagai persekutuan
yang terbuka !
5. Buatlah karangan “Menuju Gereja Komunitas Basis yang Terbuka !
MATERI AGAMA KATOLIK XI
20
21
EVALUASI
1. Sebutkan ciri-ciri Gereja sebagai Umat Allah !
2. Apa yang memungkinkan Gereja sebagai Umat Allah dapat berkembang
hingga mencapai situasi seperti sekarang !
3. Apa dasar yang sebaiknya terus dikembangkan dalam pandangan Gereja
sebagai Umat Allah !
4. Jelaskan konsekuensi yang harus dikembangkan dalam pandangan Gereja
sebagai Umat Allah !
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Gereja sebagai persekutuan yang
terbuka !
6. Jelaskan posisi kedudukan hierarki dan biarawan-biarawati dalam Gereja
sebagai Persekutuan yang Terbuka !
7. Sebutkan dan jelaskan tuntutan yang harus dipenuhi Gereja sebagai
Persekutuan yang Terbuka !
8. Sebutkan bentuk kegiatan yang dapat menjadi contoh dan tanda bahwa
Gereja adalah Persekutuan yang Terbuka !
MATERI AGAMA KATOLIK XI
21
22
GLOSARIUM
Hierarki
: asal usul suci, tata susunan.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
22
23
DAFTAR PUSTAKA
Dokpen KWI. 1993. Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Obor.
Heuken, 2005. Ensiklopedi Gereja. Jakarta : Cipta Loka Caraka.
Komkat KWI, Seri Murid-Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/
SMK, Buku Guru 2. Kanisius, Yogyakarta, 2004.
Yoseph Kristianto, dkk, Menjadi Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk
SMA/ SMK, Buku Guru XI. Kanisius, Yogyakarta, 2010.
http://.www.katolisitas.org
http://.www.wikipedia.com
MATERI AGAMA KATOLIK XI
23
24
MATERI AGAMA KATOLIK XI
24
Download