KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT PENGELOLAAN B3 Subdirektorat Penanganan B3 LAPORAN Rapat Penyusunan Daftar Investasi Teknologi Ramah Lingkungan Hotel Menara Peninsula, Provinsi DKI Jakarta 17 April 2017 oleh : Aisyah Syafei Aditya Febrian Masri I. Pelaksanaan Rapat. 1. Rapat dihadiri oleh perwakilan Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan (BLH-Pusat P2H) KLHK, Pusat Standar Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Pustanlinghut), Direktorat Pengendalian Pencemaran Air, Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara, Direktorat Pengelolaan Sampah, Direktorat Pengelolaan B3 (Dir PB3), Direktorat Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional, Rapat dibuka oleh Bapak Bustami (BLH-Pusat P2H) KLHK. 2. Paparan Narasumber : a) Bapak Bustami (BLU-Pusat P2H) KLHK memaparkan tentang penyusunan daftar peralatan ramah lingkungan yang dibiayai sebagai berikut: Tujuan pertemuan yaitu penyempurnaan dan sinkronisasi terkait peralatan dan teknologi ramah lingkungan dari insvestasi yang berkembang diunit KLHK, dan penyusunan dokumen daftar peralatan ramah lingkungan yang dapat digunakan FDB dan lembaga perantara untuk pembiayaan investasi lingkungan Strategi pembiayaan investasi lingkungan - Menyusun rencana penyaluran investasi yang membutuhkan pembiayaan - Menggunakan lembaga perantara dalam menyalurkan pembiayaan - Menyusun dokumen daftar peralatan ramah lingkungan - Menggunakan jasa konsultan untuk membantu dalam advokasi, marketing dan dunia usaha Fungsi dokumen daftar peralatan ramah lingkungan yaitu sebagai penyaring awal atas proposal pembiayaan yang diajukan oleh UMKM, dan UMKM dapat menggunakan daftar ini sebagai acuan untuk investasi teknologi ramah lingkungan. Pokok-pokok diskusi yaitu update informasi terkait peralatan dan teknologi dari jenis-jenis investasi, efisien energi dan rupiah yang dapat dihematkan, konsep daftar dapat dimanfaatkan untuk konsultan terkait Pengenalan teknologi ramah lingkungan yaitu teknologi proteksi lingkungan, megurang daya polutan, sumberdaya berkeanjutan, Teknologi ramah lingkungan yaitu teknologi yang: - memproteksi lingkungan - mengurangi daya polutannya - menggunakan sumberdaya berkelanjutan - mendaur-ulang produk dan limbah - menangani sisa limbah Produksi bersih yaitu strategi bernuansa lingkungan didalam proses, produk, dan jasa untuk: - Meningkatkan produktifitas - Mengurangi biaya produksi - Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya - Menghasilkan produk/jasa yang lebih baik dan aman - Mengurangi tingkat polusi dan risiko - Meningkatkan citra perusahaan Basis penyusunan daftar peralatan ramah lingkungan dibagi dalam sectoral scope yaitu renewable, biomassa, penggunaan sovent, konstruksi, indusri kimia, produksi logam transportasi, minyak dan gas, pertanian, dll. Jenis investasi yan dibiayai yaitu peralatan pengolahan limbah, peralatan 3 R (reuse, reduce, recycle), penggantian bahan yang lebih ramah lingkungan, peralatan dengan efisensi produksi tinggi, dan peralatan pencegahan dan pengurangan emisi melalui energi baru terbarukan. Kriteria penyusunan daftar teknologi ramah yaitu mudah dipahami, kriteria teknologi ramah lingkungan yang sederhana, adanya pertimbangan lingkungan, dan ketersedian teknologi yang telah ada. Contoh potensi kebutuhan pembiayaan investasi lingkungan: - pembuatan biogas (dari kotoran sapi) - PLTA mikro dengan menggunakan limbah domestik (dari limbah tahu) - biomassa menjadi energi (kelapa sawit, dan sekam padi) - limbah panas (dari flare gas) - teknologi 3 R (recycle, reuse, reduce) dari limbah plastik, logam plastik, dan limbah cair - pengelolaan limbah IPAL Contoh potensi keterkaitan pembiayaan investasi lingkungan di Pusat P2H - Produksi dari Kelapa (karbon aktif, minyak kelapa, pemanfaatan sabut, nata de coco, penanganan asap pembakaran) - Rumah sakit (IPAL rumah sakit, incenerator dan sanitasi) - Hotel (IPAL domestik, pemanas air hemat energi) - Pemanfaatan limbah kayu untuk industri kerajinan tikar kayu 3. Diskusi a) Ibu Diah (Dit. Pustanlinhut) menanyakan mengenai usulan berapa ukuran persentase penggunaan teknologi yang dapat menurunkan pencemaran lingkungan yang akan dibiayai, dan disampaikan mengenai pembiayaan yang dapat dibantu. Tanggapan Bapak Bustami (P2H) adalah akan dikaji kembali persentase mengenai kemampuan teknologi dalam mengurangi pencemaran lingkungan dan akan dikaitkan dengan efisiensi energi yang dihemat, serta berapa biaya yang dapat dihemat sehingga dapat mengembalikan biaya yang dipinjamkan. b) Ibu Aisyah (Dir. PB3) menyampaikan bahwa Dir PB3 sedang mempersiapkan pembangunan fasiltas teknologi pengolahan limbah B3 yaitu pengolahan PCB dan membangun fasilitas teknologi pengolahan emas non merkuri yaitu menggunakan sianida sesuai dengan program prioritas nasional, apakah bisa djadikan daftar teknologi P2H. Tanggapan Bapak Bustami (P2H) adalah khusus berkaitan dengan B3 harus memiliki izin yang jelas, sepanjang digunakan oleh pelaku usaha bisa dimasukkan ke dalam daftar. Untuk tahun 2017 akan dibiayai bantuan teknologi ramah lingkungan kepada perusahaan atau pelaku usaha sebesar 40 M. c) Ibu Kiki menyampaikan kegiatan inventarisasi teknologi rendah karbon yaitu kegiatan teknis penyusun teknologi rendah karbon sehingga bisa dipergunaakan. Mengenai tim investasi proposal apakah ada tim P2H sendiri atau dari pakar lain. Tanggapan adalah mengenai proposal kalau teknologi lama yang sudah pernah dibiayai bisa menggunakan tim dari P2H, tidak perlu menggunakan konsultan. Akan tetapi, kalau teknologi baru, membutuhkan konsultan dan meminta padangan dari konsultan. Berapa lama waktu yang dibutuhkan mengenai pembiayaan yang akan di pinjamkan oleh P2H. Tanggapan Bapak Bustami (P2H) adalah waktu yang dibutuhkan adalah 15 hari kerja, hal ini dikarenakan berkaitan dengan izin yang belum lengkap. d) Bapak Agus (Dir. Pengelolaan Sampah) menyampaikan mengenai begitu penting pengembangan biogas dan recycle (plastik, logam, mendali) untuk pelaku peluang usaha, investasi mengenai bank sampah, substitusi bahan bakar (kerjasama dengan denmark), termal proses (membuat sampah menjadi energi listrik), pusat daur ulang (di Surabaya dan Lamongan) memberikan saran mengenai kebijakan biomassa sebagai energi listrik alternatif, dan berharap dari program tersebut dapat dibantu pembiayaannya. Tanggapan Bapak Bustami (P2H) adalah P2H menjelaskan mengenai bentuk- bentuk pembiayaan bagi pelaku usaha yaitu skala mikro 200 juta, skala kecil 2 M. Saran dari P2H yaitu untuk bank sampah harap ada sentuhan industrialisasi ditempat, untuk termal proses akan dibuka diskusi lebih lajut karena bisa di daftarkan sebagai teknologi ramah lingkungan. Pembagian sistem investasi adalah 60% investasi peralatan, dan 40% sebagai modal kerja. e) Ibu Sri menyampaikan yang sedang diterapkan di Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara mengenai teknologi ramah lingkungan yaitu green boiler, dimana penggunaan bahan bakar untuk boiler ramah lingkungan. Tanggapan Bapak Bustami (P2H) adalah harap di sharing informasi mengenai bahan bakar alternatif untuk boiler. f) Bapak Daru memberikan masukkan yaitu teknologi ramah lingkungan yang telah disampaikan agar dimasukkan ke dalam daftar teknologi ramah lingkungan P2H, mengklasifikasikan skala prioritas untuk teknologi ramah lingkungan yang cocok untuk UMKM, diilustrasikan perhitungan ekonomi didalam laporan secara rinci dan efisiensi. Tanggapan Bapak Bustami (P2H) adalah mohon diinformasikan mengenai strategi yang menjadi skala prioritas dimasing-masing direktorat. g) Bapak Zuwendra (Ketua Harian SPIP) menyampaikan harusnya teknologi yang ada harus ramah lingkungan, harus adanya skala prioritas mengenai penerapan teknologi ramah lingkungan dimasing-masing direktorat, harus ada kalkulasinya untuk penerapan teknologi ramah lingkungan, apakah pemda dapat dilibatkan dalam peminjaman biaya. Tanggapan Bapak Bustami (P2H) adalah kita akan mengkomunikasikan kembali mengenai pembiayaan yang akan dipinjamkan untuk penerapan teknologi ramah lingkungan. h) Prioritas sampah yaitu pengolahan sampah sebagai sumber energi listrik. Tanggapan Bapak Bustami (P2H) adalah akan dilihat sumber pembiayaanya kembali dan akan diinformasikan kembali. II. KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT 1. Dir. P2H akan mempersiapkan Permen LHK tentang pengaturan pembiayaan teknologi ramah lingkungan. Diperkirakan Permen akan terbit akhir semester I 2017. Sehingga bantuan dapat diberikan pada semester II 2017. 2. Dir. P2H meminta Dir. PB3 menyampaikan laporan fasiltas teknologi pengolahan limbah B3 yaitu PCB dan fasilitas teknologi pengolahan emas non merkuri sebagai daftar tambahan teknologi peralatan ramah lingkungan. 3. Akan disusun daftar tambahan mengenai teknologi ramah lingkungan dan akan memastikan dari segi teknis untuk teknologi ramah lingkungan dan untuk segi pembiayaan akan melibatkan notaris sehingga bisa tahu badan perseorangan atau badan usaha pelaku usaha yang akan dibiayai. 4. Direktorat yang memiliki teknologi ramah lingkungan pada unit kerja diharapkan dapat menyampaikan hal tersebut ke BLU Pusat P2H.