Analisis Waktu Penyiapan Berkas Pasien Post Rawat Inap Yang

advertisement
Analisis Waktu Penyiapan Berkas Pasien Post Rawat Inap Yang Akan
Kontrol di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Mtropolitan Medical Centre
Tahun 2014
Imanda Pribadi, Pujiyanto
Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Email : [email protected]
Abstrak
Analisis waktu penyiapan berkas pasien post rawat inap yang akan kontrol bertujuan untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas pelayanan rekam medis yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
analisis kecepatan waktu penyiapan berkas pasien post rawat inap yang akan kontrol dilihat dari aspek input,
proses dan output. Disain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional degan pendekatan kualitatif yang
didukung juga dengan penelitian kuantitatif. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara
mendalam, penelaahan dokumen dan perhitungan waktu. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata –rata waktu
pencarian berkas pasien post rawat inap adalah 10.01 menit. Dengan waktu tercepat adalah 3.1 menit dan yang
terlama adalah 21.28 menit dengan presentase 64 % >10 menit dan 36 % < 10 menit. Proses penyiapan berkas
pasien post rawat inap dipengaruhi oleh SDM, kebijakan, jarak dan sarana penyimpanan dan jumlah pasien.
Menjawab tujuan dalam penelitian ini adalah waktu tunggu penyiapan berkas post rawat inap masih banyak yang
> 10 menit.
Analysis of Time For Setting up The file Patients Post Admission That Will Control Unit
Medical Record Metropolitan Medical Centre Hospital year 2014
Abstract
Analysis of time for setting up the file patients post admission that will control aims to maintain and improve the
service quality medical records that given. The purpose of this research is to know analysis of speed time setting
up the file patients post admission that will control seen from the input, process and the output. Design of
research is a cross-sectional with a study qualitative approach in to support the quantitative research, from an
interview in-depth review, documents and the count time. Results of research shows that on average -time file
search elderly post hospitalization is 10.01 minutes. The fastest time is 3.1 minutes and the longest is 21.28
minutes with 64 percent vote percentage >10 minutes and 36 percent < 10 minutes. The process of preparing the
file patients post hospitalized influenced by human resources, the policy, the distance and storage facilities and
the number of patients. Conclusion in this research is waiting for setting up the post hospitalized there is still
much > 10 minutes.
Keywords : time, preparation, medical record
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan tempat untuk memberikan pelayanan medis jangka pendek dan
jangka panjang yang meliputi kegiatan observasi, diagnostic, terapeutik dan rehabilitasi bagi
semua orang yang menderita sakit atau luka serta bagi mereka yang melahirkan dan juga
pelayanan rawat jalan bagi yang membutuhkan sesuai dengan penyakit yang di deritanya.
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Namun sekarang ini rumah sakit tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk pengobatan
penyakit saja tetapi telah berkembang menjadi kesatuan upaya pelayanan untuk seluruh
masyarakat yang menyangkut aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit
bukan hanya sebuah tempat, tetapi juga sebuah fasilitas, sebuah institusi dan sebuah
organisasi, oleh karena itu rumah sakit merupakan lembaga yang padat modal, padat karya,
padat teknologi dan padat masalah yang di hadapinya (Adikoesoemo, 2003).
Sebagai lembaga yang padat karya padat teknologi, rumah sakit seperti bidang usaha lain, dari
waktu ke waktu selalu di hadapkan pada lingkungan usaha yang berubah. Persaingan antara
rumah sakit belakangan ini tidak dapat dihindari. Rumah sakit yang semula menjalankan
fungsinya sebagai tempat pelayanan kesehatan yang mendahulukan fungsi sosialnya, lambat
laun mulai berpindah orientasi kearah bisnis dan ikut berkontribusi dalam persaingan, karena
perkembangan saat ini mengharuskan rumah sakit tidak dikelola semata-mata untuk tujuan
sosial saja, akan tetapi rumah sakit pun perlu menghasilkan profit. Masyarakat dewasa ini
semakin berfikir kritis, yang menuntut kualitas pelayanan yang tinggi sehingga rumah sakit
harus benar – benar memberikan pelayanan yang bermutu dan memuaskan. Kepuasan pasien
tergantung pada kualitas pelayanan. Pelayanan di bentuk berdasarkan 5 prinsip service
Quality yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, tangibles (Aditama ,2007).
Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC) merupakan rumah sakit swasta tipe B
non pendidikan yang didirikan pada tahun 1987. Rumah Sakit ini menyediakan pelayanan
medis, pelayanan penunjang medis, pelayanan dan asuhan keperawatan dan pelayanan
rujukan (RS MMC, 2012).
Suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien jika jasa yang diberikan dapat memenuhi
kebutuhan pasien dengan menggunakan persepsi pasien tentang pelayanan yang diterima
(memuaskan atau mengecewakan, juga termasuk lamanya waktu pelayanan). Kepuasan
dimulai dari pelayanan terhadap pasien sejak pasien pertama kali datang, sampai pasien
meninggalkan rumah sakit (Rahayu, 2005).
Waktu tunggu adalah waktu yang digunakan oleh petugas kesehatan di rumah sakit untuk
memberikan pelayanan pada pasien. Waktu tunggu merupakan masalah yang sering
menimbulkan keluhan pasien di beberapa rumah sakit, sama hal nya seperti di Rumah Sakit
Metropolitan Medical Centre sering kali perawat atau dokter mengeluhkan lamanya berkas
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
rekam medis pasien tiba di ruangan hal itu sangat berhubungan dengan pasien yang setelah
masuk keruangan dan mengeluhkan kepada dokter atau perawat tentang lamanya waktu
tunggu pelayanan, hal ini secara tidak langsung menyebabkan kepercayaan pasien tentang
mutu pelayanan di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre berkurang. Sesuai dengan
kepmenkes no 129. Tahun 2008 mengenai standar pelayanan minimal, kecepatan waktu
penyiapan berkas rekam medis untuk rawat jalan ≤10 menit (Kepmenkes RI no 129, 2008)
Pertanyaan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah tersebut, pertanyaan penelitian yang
diajukan oleh penulis adalah:
1. Bagaimana gambaran input (sumber daya manusia, kebijakan, jumlah pasien yang
datang berobat terutama pasien rawat jalan, waktu tempuh dan tempat penyimpanan)
yang mempengaruhi kecepatan waktu penyiapan berkas rekam medis pasien post rawat
inap di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre?
2. Bagaimana gambaran proses dalam penyiapan atau pencarian berkas rekam medis
pasien post rawat inap baik di unit rekam medis, di ruang pelayanan medis dan di
bagian keperawatan yang mempengaruhi kecepatan waktu penyiapan berkas rekam
medis pasien post rawat inap di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Metropolitan Medical
Centre?
3. Bagaimana waktu tunggu penyiapan berkas rekam medis pasien post rawat inap di Unit
Rekam Medis Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre?
Tinjauan Teoritis
kerangka teori dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sistem. Didalam sistem terdapat
unsur yang saling berhubungan dan mepengaruhi satu sama lain, unsur – unsur itu adalah
input, proses dan output. Dari unsur input terdapat 5 elemen yaitu man, money, material,
method dan machine. Dari unsur proses adalah kumpulan elemen atau bagian yang terdapat
didalam sistem yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang
direncanakan, sedangkan unsur output adalah kumpulan elemen atau bagian yang dihasilkan
dari berlangsungnya proses dalam sistem. Dari pendekatan sistem diatas peneliti mencoba
mengabungkan dengan teori lean tentang pemborosan. Terdapat 7 pemborosan menurut teori
lean yaitu :
a. Overproduction (Produksi Berlebihan)
b. Waiting (Menunggu)
c. Transportation (Transportasi)
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
d. Inappropriate Processing (Proses yang tidak Perlu)
e. Unnecessary Inventory (Persediaan yang tidak perlu)
f. Unnecessary Motion (Gerakan yang tidak perlu)
g. Defect (Kecacatan)
Kerangka konsep yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis kecepatan waktu
penyiapan berkas pasien post rawat inap di unit Rekam Medis Rumah Sakit Metropolitan
Medical Centre yaitu dalam bentuk sistem Input, Proses, output.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa petugas Rekam Medis, proses penyiapan
berkas rekam medis pasien post rawat inap karena faktor jumlah pasien yang berobat saat itu
dan jarak yang jauh untuk pengambilan berkas rekam medis rawat inap serta tempat
penyimpanan yang belum rapih di unit Rekam Medis, maka peneliti memasukan SDM,
kebijakan, dan jumlah pasien pada unsur input.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan pendekatan kualitatif.
untuk memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan waktu
penyiapan berkas rekam emdis pasien. Selain itu penelitian ini juga didukung dengan
penelitian kuantitatif untuk memperoleh data perhitungan waktu dari setiap tahapan proses
penyiapan berkas rekam emdis pasien post rawat inap yang akan kontrol di Unit Rekam
Medis Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre.
Populasi dalam penelitian ini adalah berkas rekam medis pasien post rawat inap yang akan
kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah berkas rekam emdis pasien post rawat inap yang
kontol pada tanggal 19 april 2014 s/d 19 mei 2014 ke poliklinik pada pukul 07.00 – 20.30
WIB yang berjumlah 109 berkas rekam medis. Pertimbangan pengambilan sampel pada pukul
Teknik pengambilan sampel dengan metode non random sampling dimana metode tersebut
tidak didasarkan atas kemungkinan yang dapat diperhitungkan dan penulis mengambil dengan
teknik accidental sampling yaitu penulis mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada
atau tersedia di tempat tersebut dengan konteks penelitian.
Untuk mendapatkan informasi mengenai masing-masing variabel yang diteliti maka dipilih
informan sesuai dengan prinsip yang berlaku, yaitu:
1. Kesesuaian (Appropriateness)
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Informan dipilih berdasarkan pengetahuan yang dimiliki berkaitan dengan topik
penelitian.
2. Kecukupan (Adequacy)
Data yang diperoleh dari informan harus dapat menggambarkan seluruh fenomena yang
berkaitan dengan topik penelitian. Informan dipilih berdasarkan kriteria yang
berhubungan dengan topik penelitian, seperti: pengalaman dan jabatan di unit kerja yang
bersangkutan Berdasarkan prinsip di atas, informan dalam penelitian ini berjumlah tiga
orang yang terdiri dari:
1. Ka Sub Sie Unit Rekam Medis bidang pelayanan
2. 2 Orang Pelaksana Unit Rekam Medis
Data yang digunakan untuk memperoleh informasi dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, sedangkan data
sekunder diperoleh dari hasil telaah dokumen.
Analisis data kuantitatif adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data
terkumpul, kemudian data dikelompokan berdasarkan variabel dan jenis responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah, dan melakukan perhitungan (Sugiyono, 2014).
Analisis data dalam penelitian analisis Univariat yang menggunakan teknik statistik deskriptif
yaitu statistik yang digunakan untuk analisis data dengan cara mendeskripsikannya atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Setelah peneliti mengumpulkan data
yaitu hasil perhitungan waktu, peneliti hanya menghitung modus, median, mean dan juga
presentase.
Perhitungan waktu pada penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung waktu dari mulai
KPM dicetak setelah itu petugas memulai pencarian berkas rekam emdis rekam medis di unit
rekam medis bila berkas rekam medis tersebut belum berada di unit rekam medis maka
petugas akan mencari di ruang pelayanan medisk atau di ruang keperawatan bila berkas rekam
emdis itu sudah ditemukan maka petugas akan meletakannya di tyempat berkas rekam emdis
rekam emdis yang telah siap diatar kepoliklinik yang dituju. Waktu yang sudah dihitung
kemudian dicatat di pedoman pencatatan waktu penyiapan berkas rekam emdis pasien post
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
rawat inap yang akan kontrol ke poliklinik. Hasil perrhitungan waktu berformat menit. Hasil
diperiksa kembali untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam pencatatan. Setelah
itu, penulis menginput data tersebut ke dalam komputer untuk dapat diketahui statistiknya.
Perhitungan waktu ini digunakan untuk melihat apakah waktu yang dihabiskan pada proses
penyiapan berkas rekam emdis pasien post rawat inap yang akan kontrol ini telah sesuai
dengan standar atau tidak. Analisis data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan
kategorisasi, karakteristik atau sifat variabel atau hasil pengklasifikasian atau pengolahan
suatu data (Notoatmodjo, 2012).
Data yang dikumpulkan berasal dari hasil wawancara, observasi dan telaah dokumen. Data
hasil wawancara mendalam, hal pertama yang dilakukan adalah mendengarkan hasil rekaman
wawancara secara seksama, kemudian membuat transkrip wawancara tersebut sedetail
mungkin dengan cara mengetik ulang hasil wawancara tersebut ke dalam komputer. Hasil
transkrip tersebut selanjutnya akan dibaca ulang, dipahami, dan diteliti untuk dibandingkan
dengan pertanyaan penelitian. Ketika pertanyaan penelitian sudah terjawab semua, peneliti
akan merangkum wawancara tersebut sesuai dengan variabel penelitian ke dalam matriks
hasil wawancara mendalam.
Telaah dokumen dilakukan peneliti pada saat sedang penelitian. Pada saat melakukan telaah
dokumen, peneliti membaca dengan sungguh-sungguh agar dapat memahami isi dari
dokumen tersebut, lalu melakukan penelaahan dan kemudian memutuskan dokumen apa saja
yang terkait dengan pertanyaan penelitian. Dari hasil telaah dokumen tersebut, peneliti dapat
melakukan triangulasi metode pada hasil penelitian ini.
Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis isi atau content analysis dengan melihat
keterkaitan antara jawaban informan dan menarik kesimpulan dari keseluruhan tema yang
muncul.
Untuk menjaga keabsahan data pada penelitian kualitatif, perlu dilakukan beberapa strategi
berupa upaya menjaga validitas data yang disebut dengan triangulasi. Triangulasi yang ada
meliputi triangulasi sumber dan triangulasi metode. Dalam penelitian ini triangulasi yang
digunakan adalah:
1. Triangulasi Sumber
2. Triangulasi Metode
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Hasil Penelitian
Proses Penelitian
Pengumpulan data dilakukan pada 8 – 16 Juni 2014. Selama proses pengumpulan data,
peneliti mendapat kemudahan dan kelancaran karena adanya kerjasama yang baik dari pihak
rumah sakit terutama pihak manajemen yang mendukung penelitian ini sebagai salah satu
masukan bagi peningkatan mutu pelayanan di unit rekam medis. Penelitian ini dilaksanakan
di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre lantai satu untuk melakukan
pengamatan pencarian berkas rekam medis pasien post rawat inap yang akan kontrol.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer yaitu dilakukan dengan
wawancara mendalam kepada tiga orang informan yang dirasakan berpengaruh terhadap
penelitian ini. Cara lain yang peneliti gunakan untuk mendapatkan data primer adalah dengan
melakukan observasi secara langsung untuk melihat lama waktu pencarian berkan pasien post
rawat inap yang akan kontrol. Selain data primer, peneliti juga menggunakan data sekunder
yang diperoleh dari telaah dokumen yang berkaitan dengan topik penelitian dan data sekunder
lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pencarian berkas rekam medis pasien post
rawat inap yang akan kontrol di Rumah Sakit Metropolitan Medisal Centre.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran kecepatan waktu pencarian berkas rekam
medis pasien post rawat inap yang akan kontrol. Penelitian dilakukan dengan ovservasi waktu
dari setiap tahapan pencarian berkas rekam medis pasien. Dalam penelitian ini peneliti
menghadapi keterbatasan penelitian yaitu perhitungan waktu penyiapan tidak selalu dimulai
saat KPM itu keluar dari mesin sehingga terdapat sedikit jeda waktu sampai peneliti mulai
menghitungnya.
Untuk membantu proses analisis hasil perhitungan waktu pencarian berkas rekam medis
pasien post rawat inap yang akan kontrol di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Metropolitan
Medical Centre, di samping melakukan observasi proses pencarian berkas rekam medis pasien
diperlukan informasi dan data kualitatif melalui wawancara mendalam dengan beberapa
informan yang dipilih secara purposive sampling, sehingga analisis bisa dilakukan secara
mendalam dan bisa memberikan hasil yang bermakna yang sudah dipilih berdasarkan kriteria
kesesuaian dan kecukupan. Berikut karakteristik informan dalam penelitian ini diantaranya,
yaitu:
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Tabel1. Karakteristik Informan
No.
Informan
Jenis Kelamin
Pendidikan
Umur
Masa Kerja
1
Informan
Laki – Laki
D3 Rekam Medis
39 Tahun
19 Tahun
2
Informan 2
Perempuan
S1
39 Tahun
19 Tahun
3
Informan 3
Laki – laki
SMA
50 Tahun
26 tahun
Dari tabel di atas menunjukan bahwa informan memiliki masa kerja yang cukup lama.
Sehingga sangat memahami permasalahan dan kondisi yang ada di Unit Rekam Medis Rumah
Sakit Metropolitan Medisal Centre. Hal ini bisa penulis simpulkan berdasarkan jawaban yang
diberikan oleh informan.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia yang paling berperan dalam pencarian berkas rekam medis pasien ini
adalah sumber daya manusia yang ada di unit rekam medis. Unit rekam medis Rumah Sakit
Metropolitan Medical Centre memiliki SDM sebanyak 18 orang yang terdiri dari 1 orang
kepala rekam medis, 2 orang kepala sub unit, 1 orang khusus untuk pengerjaan pengetikan
resume dan 14 orang lainnya pelaksana. Pembagian kerja untuk semua karyawan rekam medis
yaitu 3 shift kerja untuk pembagian nya shift pagi dari jam 07.00-14.00 ada 5-6 orang, untuk
shift siang 13.30-20.30 ada 5-6 orang sementara untuk shift malam 2 orang kecuali pada hari
libur shift malam hanya 1 orang. Pembagian tugas pada setiap shift terutama shift pagi dan
sore adalah 2 orang di pelayanan dan 4 orang lainnya mengerjakan pekerjaan seperti
assembling, koding, input, filling dan statistik. Sedangkan untuk hari minggu atau hari libur
nasional hanya ada 1 orang petugas di setiap shift nya, dan khusus hari minggu ada 1 orang
yang bekerja untuk shift middle yaitu pada jam 10.00-17.00. Kualifikasi petugas untuk
pencarian berkas rekam medis pasien post rawat inap yang akan kontrol tidak terlalu di
utamakan.
Kebijakan
Berdasarkan hasil observasi dan telaah dokumen yang dilakukan, peneliti melihat ada
kebijakan tertulis dalam bentuk buku SOP yang dikeluarkan oleh direktur. Namun buku
tersebut belum di Update masih terbitan tahun 2006 sehingga sudah tidak sesuai lagi dengan
keadaan di lapangan untuk saat ini.
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Gambar 1. Potongan SOP Penerimaan KPM Rawat Jalan RS MMC
Dari pengakuan informan I menyatakan belum ada SOP terkait pencarian berkas rekam
medis post rawat inap yang akan kontrol.
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses penelitian, peneliti melihat ada buku SOP di
ruang rekam medis. Namun peneliti menilai buku SOP yang ada harus di perbaharui karena
sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan di lapangan akan tetapi ketika dilakukan wawancara
dengan petugas salah satu petugas mengatakan belum ada SOP yang mengatur tentang
pencarian berkas rekam medis pasien post rawat inap yang akan kontrol ini sedangkan 2
narasumber lainnya mengatakan ada SOP tetapi mereka belum pernah melihatnya.
Waktu Tempuh dan Sarana Penyimpanan
Yang di maksud dengan waktu tempuh disini adalah perhitungan waktu tempuh bila berkas
rekam medis pasien tersebut belum berada di unit rekam medis, sehingga petugas harus
mengambil berkas rekam medis tersebut di ruang keperawatan dan ruang pelayanan medis.
Tabel 2. Perhitungan Waktu Tempuh Pengambilan Berkas rekam medis Pasien di Luar Ruang Rekam Medis
No.
Statistik
Waktu (dalam menit)
1
Rata – Rata
3.44
2
Min
2.14
3
Max
5.27
Terkait dengan sarana prasarana di unit rekam medis khususnya sarana penyimpanan berkas
rekam medis pasien post rawat inap yang baru turun ke unit rekam medis. Dari hasil
wawancara kepada seluruh informan sarana penyimpanan di unit rekam medis masih kurang.
Sehingga menyulitkan bagi petugas untuk mencari berkas rekam medis pasien pastinya hal ini
sangat berpengaruh dalam lamanya waktu pencarian berkas rekam medis post rawat inap ini.
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Gambar 2. Peletakan Berkas rekam medis Post Rawat Inap
Menurut Depkes (2006) Alat penyimpanan yang baik penting untuk dijadikan perhatian di
ruang rekam medis sehingga dapat membantu memelihara dan mendorong semangat kerja
serta dapat meningkatkan produktivitas petugas yang bekerja dibagian ruang penyimpanan.
Peneliti menyimpulkan tempat penyimpanan di unit rekam medis masih kurang baik di
karenakan masih adanya berkas rekam medis – berkas rekam medis yang di tumpuk disatu
tempat sehinnnga menghambat dalam pencarian, hal ini di sebabkan rak yang penuh sehingga
masih banyak berkas rekam medis yang diletakkan di luar rak hal ini menyebabkan lamanya
dalam petugas mencari berkas rekam medis post rawat inap tersebut.
Jumlah Pasien
Puncak kesibukan pencarian berkas rekam medis pasien biasanya terjadi pada sore hari
dimana pada jam – jam tersebut banyak dokter yang memulai prakteknya. Jumlah pasien yang
ada juga mempengaruhi beban kerja petugas, sehingga mempengaruhi lama pencarian berkas
rekam medis tersebut, seperti halnya bila petugas sedang memegang beberapa KPM petugas
lebih cenderung memilih mencari berkas rekam medis yang hanya rawat jalan terlebih dahulu
dari pada berkas rekam medis – berkas rekam medis yang post rawat inap.
Proses di Ruang Keperawatan
Petugas mencari ke ruang perawatan bila berkas rekam medis pasien tersebut baru saja pulang
rawat sekitar 1 – 2 hari atau bisa juga berkas rekam medis rawat jalannya tertinggal di ruang
perawatan. Sehingga petugas harus ke ruang perawatan dimana pasien tersebut di rawat.
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Tabel 3. Perhitungan Waktu Pencarian Berkas rekam medis Pasien di Ruang Keperawatan
No.
Statistik
Waktu (dalam menit)
1
Rata – Rata
1.60
2
Min
1.33
3
Max
2.26
Proses di Ruang Pelayanan Medis
Berkas rekam medis yang masih berada di ruang pelayanan medis adalah berkas rekam medis
yang sedang dikerjakan pengetikan resumenya terutama berkas rekam medis – berkas rekam
medis pasien dengan jaminan atau pembayaran dengan asuransi. Setiap pasien yang pulang
rawat berkas rekam medisnya akan dikerjakan oleh dokter lantai di ruang pelayanan medis.
Setelah berkas rekam medis itu selesai dikerjakan berkas rekam medis tersebut akan di
letakan di dalam box plastik yang telah di sediakan dan petugas rekam medis akan
mengambilnya di box tersebut untuk di turunkan ke unit rekam medis.
Tabel 4. Perhitungan Waktu Pencarian Berkas rekam medis Pasien di Ruang Pelayanan Medis
No.
Statistik
Waktu (dalam menit)
1
Rata – Rata
4.31
2
Min
1.46
3
Max
8.21
Di akui oleh informan masih ada kendala dalam pencarian berkas rekam medis pasien di
ruang pelayanan medis, kendalanya saat ini dokter masih suka memilih-milih dalam
pengerjaan berkas rekam medis dokter lebih mengutamakan pengerjaan berkas rekam medis
pasie-pasien yang menggunkan asuransi atau jaminan, sehingga pasien – pasien yang tanpa
asuransi lebih lama pengerjaannya.
Proses di Ruang Rekam Medis
Proses pencarian yang ada di ruang rekam medis adalah pencarian berkas rekam medis –
berkas rekam medis yang baru saja turun dari ruang pelayanan medis atau berkas rekam medis
– berkas rekam medis yang sudah ada di dalam rak file rekam medis. Tetapi kebnayakan
berkas rekam medis yang di cari untuk post rawat inap adalah berkas rekam medis – berkas
rekam medis yang baru turun dari ruang pelayanan medis.
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Tabel 5. Perhitungan Waktu Pencarian Berkas rekam medis Pasien di Unit Rekam Medis
No.
Statistik
Waktu (dalam menit)
1
Rata – Rata
7.12
2
Min
2.13
3
Max
21.28
Output
Hasil akhir atau output penelitian ini adalah waktu tunggu penyiapan berkas rekam medis
pasien post rawat inap yang akan kontrol. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
diketahui gambaran mengenai kecepatan waktu penyiapan berkas rekam medis pasien post
rawat inap yang akan kontrol yang ada di Rumah Sakit Metropolitan Medisal Centre. Waktu
penyiapan berkas rekam medis pasien ini merupakan hasil dari keseluruhan proses dari KPM
(kartu Pelayanan Medis) keluar sampai berkas rekam medis tersebut siap.
Tabel 6. Total Waktu Pencarian Berkas rekam medis Pasien Post Rawat Inap yang Akan Kontrol.
No.
Statistik
Waktu (dalam menit)
1
Rata – rata
10.01
2
Median
10.28
3
Modus
10.14
4
Min
3.1
5
Max
21.28
Jika mengacu pada standar yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia No. 129 tahun 2008 mengenai Standar Pelayanan Minimal, tentang
kecepatan waktu penyiapan berkas rekam medis Rawat jalan adalah ≤ 10 menit. Memang
angka di atas tidak begitu terlihat signifikan perbedaannya, tetapi dari variasi angka yang
terlalu lebar menunjukan masih adanya pencarian berkas rekam medis pasien ≥ 10 menit
bahkan ada yang jauh melebihi standar tersebut, maka secara keseluruhan presentase
pencarian berkas rekam medis pasien post rawat inap yang akan kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut :
Dapat diketahui bahwa 64% pencarian berkas rekam medis pasien post rawat inap yang akan
kontrol memakan waktu >10 menit dan 36% lainnya dengan waktu di bawah 10 menit.
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Pembahasan
a. Sumber Daya Manusia
Pentingnya kecukupan SDM bagi unit rekam medis terkait dengan mutu pelayanan yang ada
di rumah sakit. Secara sederhana, produk rumah sakit dapat dianalogikan dengan produk
konsumsi yang sekarang banyak berbentuk instan. Artinya, pelayanan rumah sakit merupakan
jasa yang dapat dirasakan langsung oleh konsumen sehingga mereka dapat bereaksi dengan
segera terhadap jasa yang mereka beli. Hal ini membuat kualitas jasa layanan yang diberikan
oleh rumah sakit menjadi sangat penting. Sementara itu, SDM rumah sakit sangat berperan
dalam menentukan kualitas jasa pelayanan rumah sakit, baik yang berbentuk medis, nonmedis, maupun penunjang. Dengan demikian, kualitas dan kuantitas SDM rumah sakit
berperan kritis dalam meningkatkan dan menjaga kualitas pelayanan kesehatan, sehingga
harus direncanakan dengan sebaik – baiknya (Ilyas, 2011).
b. Kebijakan
Kebijakan secara tertulis merupakan hal yang wajib yang harus segera dibuat sebagai
pedoman acuan pokok bagi semua petugas dalam menyelesaikan semua kegiatan yang
berhubungan dengan pelaksanaan pelayanan ( anggita, 2012)
Dengan belum di perbaharuinya kebijakan yang ada terkait dengan proses pencarian berkas
rekam medis pasien post rawat inap yang akan kontrol di unit rekam medis ataupun masih
minimnya sosialisasi terhadap kebijakan yang ada akan berdampak kepada masing – masing
petugas memiliki persepsi yang berbeda, sehingga akan mengakibatkan koordinasi antar
petugas yang terkait kurang berjalan dengan baik.
c. Waktu Tempuh dan Sarana Penyimpanan
Menurut
Lean
Sistem
dalam
Kusuma
(2008)
Waste
of
Transportation
(Pemindahan/Transportasi ) adalah Pemborosan yang terjadi karena tata letak (layout)
produksi yang buruk, peng-organisasian tempat kerja yang kurang baik sehingga memerlukan
kegiatan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya.
Alat penyimpanan yang baik penting untuk dijadikan perhatian di ruang rekam medis
sehingga dapat membantu memelihara dan mendorong semangat kerja serta dapat
meningkatkan produktivitas petugas yang bekerja dibagian ruang penyimpanan (Depkes,
2006)
d. Jumlah Pasien
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Jumlah pasien rawat jalan yang sedang berkunjung mempengaruhi kinerja dari petugas rekam
medis. Kinerja menurut Mangkunegara (2000) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.
Jumlah pasien berkaitan dengan beban kerja petugas, sehingga jika jumlah pasien banyak,
sedangkan jumlah SDM mengalami keterbatasan, maka akan menghambat proses pelayanan
karena beban kerja petugas meningkat. Menurut Ilyas (2004), kualitas pelayanan tidak hanya
tergantung pada kemampuan dan mutu SDM, tetapi juga tergantung pada beban kerja yang
harus dipikul oleh SDM, kerena dengan bebam kerja yang tinggi, SDM menjadi letih secara
fisik dan mental.
Menurut Thomas J Kakiay (2004) dalam Mujianto (2010) tentang disiplin pelayanan yaitu
FCFS (Firs Come, First Served/ Datang Pertama, Dilayani Pertama) merupakan suatu
peraturan dimana pelanggan yang dilayani terlebih dahulu adalah pelanggan yang dating
pertama kali. Berdasarkan teori diatas pelayanan KPM di bagian rekam medis juga seperti itu.
e. Proses di Ruang Keperawatan
Proses pencarian berkas rekam medis pasien di ruang keperawatan adalah apabila pasien
tersebut baru saja pulang rawat dan juga bila petugas sudah mencari di ruang pelayanan medis
dan ternyata berkas rekam medis yang dicari tidak ada maka patugas akan mencarinya di
ruang keperawatan. Dari penglihatan peneliti bila petugas mencari di ruang keperawatan
kebanyakan berkas rekam medis – berkas rekam medis yang tertinggal rawat jalannya,
dikarenakan rekam medis RS Metropolitan Medisal Centre memakai sistem desentralisasi
jadi berkas rekam medis rawat inap dan rawat jalan terpisah penempatannya, sehingga
kemungkinan untuk terpisahnya berkas rekam medis tersebut sangatlah besar.
Dari proses diatas yang sering menjadi masalah adalah ketika petugas rekam medis mencari di
ruang keperawatan tetpi petugas tidak mengetahui letak pasti berkas rekam medis tersebut dan
ketika petugas rekam medis meminta bantuan kepada petugas keperawatan petugas yang ada
hanya membantu atau member informasi seadanya. Sehingga akan memakan waktu dalam
mencari berkan pasien tersebut.
Menurut Sughanda (1991) dalam Ritaria (2009) koordinasi adalah penyatu paduan gerak dari
seluruh potensi dan unit – unit organisasi atau organisasi – organisasi yang berbeda fungsi
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
agar secara benar – benar mengarah pada sasaran yang sama guna memudahkan
pencapaiannya dengan efisien.
f. Proses di Ruang Pelayanan Medis
Selain masalah yang ada diatas, masalah datang dari petugas rekam medis itu sendiri hasil
observasi dan telaah dokumen menemukan berkas rekam medis yang ada di pelayanan medis
tidak setiap hari diambil dan diturunkan ke unit rekam medis seharusnya sesuai dengan SOP
no A-04/017 tentang pengambilan rekam medis pasien pulang rawat inap petugas rekam
medis mengambil berkas rekam medis rekam medis pulang rawat inap setiap hari. Sehingga
berkas rekam medis pasien terkadang lama ditumpuk di ruang pelayanan medis. Hal ini
berkaitan dengan beban kerja petugas di unit rekam medis sangat besar sehingga pengambilan
berkas rekam medis yang seharusnya di ambil tiap harinya dan juga tidak adanya supervise
yang benar menjadikan pelaksanaannya tidak terlaksana dengan baik.
g. Proses di Ruang Rekam Medis
Cukup lamanya antara waktu tercepat dan waktu terlama yang dibutuhkan untuk mencari
berkas rekam medis di unit rekam medis ini dikarenakan pasien – pasien yang mau kontrol
setelah pulang rawat biasanya sudah terdaftar atau sudah membuat perjanjian terlebih dahulu,
sehingga petugas rekam medis bisa menyiapkan berkas rekam medisnya sebelum jam praktek
dimulai jadi akan lebih cepat dalam pelayanannya. Sedangkan waktu yang cukup lama dalam
pencarian berkas rekam medis dikarenakan ketidaktahuan petugas dalam menyimpan atau
meletakan berkas rekam medis – berkas rekam medis yang baru saja turun atau sudah
beberapa hari turun di ruang rekam medis, sehingga petugas harus mencari di beberapa
tempat menjadikan waktu yang lama untuk menemukan berkas rekam medis tersebut. Terkait
dengan sarana penyimpanan seperti yang penulis utarakan di bagian input pembahasan.
Penumpukan berkas rekam medis yang ada di unit rekam medis juga tidak terlepas dari
pengerjaan berkas rekam medis yang masih sering tertunda.
h. Output
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap waktu tunggu pada bagian hasil, dapat dilihat bahwa
rata – rata lama pencarian berkas rekam medis pasien post rawat inap yang akan kontrol
sebesar 10.01 menit. Waktu tercepat yang ada selama penelitian ini adalah 3.1 menit dan yang
terlama yaitu 21.28 menit, dengan median sebesar 10.28 menit dan modus sebesar 10.14
menit. Memang dari data di atas rata – rata waktu tidak signifikan dari standar yang telah di
tentukan, tetapi dapat dilihat dari variasi yang ada memperlihatkan jenjang waktu yang sangat
lama. Dari 109 berkas rekam medis yang di jadikan sampel 70 berkas rekam medis (64%)
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
pencarian berkas rekam medis pasien post rawat inap yang akan kontrol memakan waktu >10
menit dan 39 berkas rekam medis (36%) lainnya dengan waktu di bawah
Dalam pendahuluan telah dikatakan bahwa waktu tunggu dalam penyiapan berkas rekam
medis pasien post rawat inap secara tidak langsung berpengaruh terhadap bukan hanya
kepuasan pasien tetapi kepuasan petugas lain diantaranya dokter dan perawat. Hal itu karena
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit merupakan pelayanan jasa. Pelayanan jasa yang
baik adalah memberikan pelayanan yang terbaik di seluruh aspek, mulai dari pasien tersebut
datang sampai pasien tersebut meninggalkan rumah sakit. Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 129 tahun 2008 mengenai Standar Pelayanan Minimal,
standar pelayanan minimal tentang kecepatan penyiapan berkas rekam medis pasien rawat
jalan yang berarti berkas rekam medis pasien post rawat inap pun masuk kedalamnya adalah
≤ 10 menit.
Kesimpulan
a. Sumber Daya Manusia
Jumlah SDM di bagian rekam medis belum mencukupi. Jumlah petugas yang sekarang ada
adalah 18 orang dengan 3 orang sebagai struktural dan sisanya 15 orang sebagai pelaksana.
Secara latar belakang pendidikan petugas di bagian rekam medis adalah SMA, D3 dan S1,
SDM yang ada sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan Rumah Sakit Metropolitan
Medical Centre.
b. Kebijakan
Kebijakan dalam bentuk SOP sudah ada, tetapi saat penelitian SOP yang sudah ada butuh
pembaharuan karena sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan di lapangan. Selain itu
kurangnya sosialisasi terhadap SOP yang ada membuat petugas tidak mengetahui isi SOP
tersebut.
c. Waktu Tempuh dan Sarana Prasarana
Jarak yang lumayan jauh untuk petugas mengambil berkas rekam medis bila berkas rekam
medis tersebut belum ada di ruang rekam medis menjadi kendala tersendiri, sedangkan untuk
sarana penyimpanan yang ada di ruang rekam medis belum cukup baik. Hal itu disebabkan
kurangnya kapasitas sarana penyimpanan sehingga banyak berkas rekam medis yang
ditumpuk di satu tempat yang membuat petugas sulit untuk mencarinya sehingga
memperpanjang waktu pencarian.
d. Jumlah Pasien
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Jumlah pasien berkaitan dengan beban kerja petugas. Beban kerja petugas yang ada saat ini
cukup tinggi seiring dengan peningkatan jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap yang
ada. Hal ini terbukti dari hasil penelitian bahwa 64% berkas rekam medis pasien post rawat
inap yang dicari memakan waktu lebih dari 10 menit. Itu artinya masih di bawah standar yang
ada.
Proses
a. Proses di ruang Keperawatan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk proses
pencarian di ruang keperawatan adalah 1.6 menit. Proses tercepat dapat dilakukan dalam
waktu 1.33 menit dan terlama mencapai waktu 2.26 menit.
b. Proses di ruang Pelayanan Medik
Berdasarkan hasil perhitungan yang ada, maka rata – rata waktu yang dibutuhkan untuk
proses di ruang pelayanan medik adalah 4.31 menit. Proses tercepat dapat dilakukan dalam
waktu 1.46 menit dan terlama dapat mencapai waktu 8.21 menit.
c. Proses di Ruang Rekam Medis
Dari hasil analisa penelitian diperoleh rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk proses
pencarian di ruang rekam medis adalah 7.12 menit. Dengan waktu tercepat yaitu 2.13 menit
dan waktu terlama mencapai 21.28 menit.
Output
Output dalam penelitian ini adalah waktu tunggu penyiapan berkas rekam medis pasien post
rawat inap yang akan kontrol. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat oleh peneliti, ratarata pencarian berkas rekam medis memakan waktu 10.01 menit. Waktu tercepat yang ada
selama penelitian ini adalah 3.1 menit dan yang terlama adalah 21.28 menit. Bila dilihat dari
rata-rata waktu pencapaiannya tidak terilah signifikan angkanya tetapi dapat dilihat dari
variasi waktu yang ada memperlihatkan jenjang waktu yang sangat lama. Dari 109 berkas
rekam medis yang di jadikan sampel 70 berkas rekam medis (64%) pencarian berkas rekam
medis pasien post rawat inap yang akan kontrol memakn waktu >10 menit dan 39 berkas
rekam medis (36%) lainnya dengan waktu di bawah 10 menit.
Saran
a. Membuat perhitungan jumlah tenaga yang baru dikarenakan perhitungan yang ada masih
tahun 2011.
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
b. Memperbaharui SOP yang ada yang terkait dengan penyiapan berkas rekam medis pasien
post rawat inap yang akan kontrol.
c. Meningkatkan sosialisasi kebijakan terutama SOP pencarian berkas rekam medis kepada
karyawan baru sebelum mereka diterjunkan kelapangan dan melakukan refresh sosialisasi
kepada karyawan yang sudah lama bekerja untuk mengigatkan tentang kebijakan tersebut.
d. Melakukan pemisahan job desk antara petugas pencarian dengan petugas yang bukan
pencarian, karena selama ini yang ada dilapangan petugas yang bukan bertugas mencari
ikut membantu pencarian sehingga banyak pekerjaan yang terabaikan.
e. Meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap karyawan terkait dengan pengambilan
berkas rekam medis pasien yang telah pulang di ruang pelayanan medis.
f. Mengoptimalkan sistem appointment untuk pasien – pasien yang akan berobat ke
poliklinik. Sehingga berkas dapat siap sebelum jam praktek dokter dimulai.
g. Mengoptimalkan sistem reward dan punishment terhadap karyawan sehingga karyawan
lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja pelayanan.
h. Membuat sistem online untuk resume medis sehingga dokter tidak perlu menunggu berkas
rekam medis untuk datang terlebih dahulu, sehingga dokter dapat melihat record pasien
tersebut melalui komputer yang ada di setiap poliklinik dan pasien tidak harus menunggu
lama untuk dipanggil.
i. Memperluas ruangan rekam medis dan memperbanyak rak penyimpanan dikarenakan
ruang rekam medis yang ada sekarang kurang cukup menampung berkas rekam medis
pasien yang semakin bertambah banyak.
j. Merubah sitem penyimpanan menjadi sentralisasi sehingga berkas rekam medis rawat
jalan maupun rawat inap menjadi satu berkas rekam medis.
Daftar Referensi
Adikoesoemo, S. 2003. Manajemen Rumah Sakit, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Aditama, TY. 2007. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, second ed. Depok: UI Press.
Adisasmito, W. 2008. Kesiapan Rumah Sakit Menghadapi Globalisasi.
Depok: FKM UI.
Anggita. D. 2012. Analisis Waktu Tunggu Pemberian InformasiTagihan Pasien Pulang Rawat
Inap Di RS Graha Permata Ibu. Skripsi. Program Sarjana Kesehatan Masyarakat. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia 2012.
Azwar, A. 2010, Pengantar Administrasi Kesehatan, 3rd ed. Jakarta : Banarupa Aksara.
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Cholid. Y. 2012. Analisis Waktu Tunggu Rawat Jalan Klinik Dr. Kalili, Bogor. Tesis Kajian
Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehata Masyarakat, Universitas Indonesia 2012.
Creswell, J. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, kuantitatif dan mixed. Cetakan 1.
Edisi Terjemahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Depkes RI, 2006. Pedoman Penyelengaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di
Indonesia. Revisi II, Jakarta : Depkes.
Gayatri, D. 2010. Analisis Lama Waktu Tunggu Pelayanan Resep Pasien Pensiunan
Pertamina di Apotek Rawat Jalan RS Pertamina Jaya Tahun 2010. Skripsi. Program Sarjana
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.
Hatta, G.R, 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan
Kesehatan, Jakarta : UI-Press.
Ilyas, Y, 2004. Wajah Pelayanan Kesehatan Kita. Jakarta: Djambatan.
Ilyas, Y, 2011. Perencanaa SDM Rumah Sakit (teori, metoda dan formula). cetakan
ketiga.Depok: FKM UI
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129 tahun 2008 tentang Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 377/Menkes/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan.
Kusuma, J.P. 2008. Analisis Terhadap Penerapan Lean System Dalam Toyota Way Pada
Departemen General Affair PT Toyota Astra Motor. Tesis. Program Studi Magister
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok.
Mangkunegara, A.P, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
PT,.Remaja Rosdakarya.
Mujianto, H. 2010. Peningkatan kinerja pelayanan publik pada balai latihan kerja dengan
metode Tqm (tital quqlity management) melalui ISO 9001-2008. Tesis. Fakultas Teknik
Universitas Indonesia, Depok.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Pahlevi, W. 2009. Analisis Pelayanan Pasien Rawat Inap di Unit Admisi RSUD Budhi Asih
Jakarta Timur tahun 2009. Skripsi. Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia, Depok.
Permenkes 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medik
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.340/MENKES/PER/III/2010 tentang
Kalsifikasi Rumah Sakit.
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Rahayu, S. 2005. Analisis Kinerja Petugas Dalam Pelayanan Administrasi Pasien Rawat Inap
Rumah Sakit Tugu Ibu Cimanggis Depok. Jurnal Manajemen Administrasi Rumah Sakit.
Program KARS UI.
Ritaria, I.W. 2009. Gambaran koordinasi manajemen sistem informasi rekam medis antara
Instalasi Gawat Darurat dan Sub Bagian rekam medis Rumah Sakit Tugu Ibu tahun 2009.
Skripsi. Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.
RS Metropolitan Medical Centre, 2012. Profil Rumah Sakit Metropolitan Medical. Jakarta :
RS Metropolitan medical Centre.
RS Metropolitan Medical Centre, 2012. Buku Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
Rumah Sakit MMC Jilid I. Jakarta : RS Metropolitan medical Centre.
RS Metropolitan Medical Centre, 2012. Buku Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
Rumah Sakit MMMC Jilid 2. Jakarta : RS Metropolitan medical Centre.
RS Metropolitan Medical Centre, 2012. Buku Pedoman Pelayanan Rekam Medis Rumah
Sakit MMC. Jakarta : RS Metropolitan medical Centre.
RS Metropolitan Medical Centre, 2012. Buku Standar Pelayanan Operasional Rekam Medis
Rumah Sakit MMC. Jakarta : RS Metropolitan medical Centre.
Siswanto Sutojo, 2003. Meningkatkan Jumlah dan Mutu Pelanggan. Jakarta : Elex Media
Komputindo.
Sjamsuhidajat dan Alwy, S. Konsil Kedokteran Indonesia, Manual Rekam Medik. 2006
Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan 5. Bandung :
Alfabeta.
Tjiptono, F Dan Chandra, G. 2005. Service, Quality and Satifaction. Jakarta : Andi Publisher.
Undang – undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Analisis Waktu..., Imanda Pribadi, FKM UI, 2014
Download