BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BINA NUSANTARA merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang pendidikan. BINUS UNIVERSITY merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan yang di jalankan oleh BINA NUSANTARA yang paling banyak dikenal oleh masyakat. Dalam rangka untuk mewujudkan visinya menjadi institusi pendidikan berkelas dunia, BINUS UNIVERSITY terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan baik dari segi akademis maupun fasilitas. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan kampus terbaru BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera. Kampus BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera yang bernuansa green campus, didirikan untuk menjawab tingginya permintaan orang tua dan siswa di area Tangerang dan sekitarnya akan pendidikan tinggi yang berkualitas. Setelah hadir melalui Bridging Campus yang memiliki kapasitas 3,500 mahasiswa pada September 2011. Kini kampus utama BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera seluas 5 hektar dan mampu menampung lebih dari 20.000 mahasiswa akan mulai beroperasi pada September 2014. Kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan BINUS UNIVERSITY merupakan suatu penghargaan yang tidak ternilai.Tercapainya kepercayaan tersebut merupakan hasil kerja keras dan dedikasi yang tinggi.Keseriusan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan ini, dibuktikan dengan dilakukannya perbaikan dan perluasan fisik salah satu gedung kampus BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera. Oleh karena itu, sebelum beroperasi pada September 2014, Corporate Public Relations Bina Nusantara menyelenggarakan eventTopping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera yang merupakan serangkaian acara yang harus di adakan sebelum Grand launching sebuah bangunan Universitas di BINA NUSANTARA. Serangkaian acara tersebut, diawali dengan eventGroundbreaking BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera, yang merupakan event peletakan batu pertama di BINUS UNIVERSITY Alam sutera pada tanggal 12 Desember 2012. Di lanjutkan dengan event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera dan event terakhir yang diadakan yaitu Grand Launching BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera. Topping off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera merupakan sebuah bentuk ceremonial wujud rasa syukur BINA NUSANTARA karena sudah berhasil melaksanakan pembangunan BINUS UNIVERSITY di alam sutera sampai lantai 22, sebelum mencapai tahap finishing agar dapat diresmikan pada September 2014 nanti. Pada eventTopping off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera, Corporate Public Relations merupakan divisi yang menjalankan tugas Public Relations di BINA NUSANTARA, yang akan bertugas untuk melaksanakan event tersebut. Sehingga dalam mengerjakan project event Topping OffBINUS UNIVERSITY di Alam Sutera ini, Corporate Public Relations secara langsung akan berkomunikasi dengan Corporate CommunicationManager. Hal ini dikarenakan, pada setiap event yang akan diadakan oleh corporate, maka sudah menjadi tugas Corporate Public Relations untuk menjadi koordinator event dan Corporate CommunicationManager menjadi penanggung jawab event. Oleh karena itu, dalam mempersiapkan eventTopping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera yang akan berlangsung pada tanggal 26 Maret 2014 ini, diperlukan komunikasi yang baik diantara atasan dan bawahan, agar event tersebut dapat terlaksana dengan baik. Di dalam organisasi, komunikasi menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan.Terlebih organisasi merupakan dunia kerja yang bersifat professional, sehingga hubungan di dalam dunia kerja harus dapat dilaksanakan dengan seprofesional mungkin. Biasanya tiap anggota organisasi dibedakan berdasarkan level jabatan masing – masing di dalam organisasi, yang akan berpengaruh terhadap penyampaian dan penerimaan informasi dari organisasi bagi tiap anggota organisasi. Kochler (1976) mengatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. (Muhammad, 2011 : 23-24)Maka, untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam organisasi, maka dibutuhkan komunikasi yang tepat agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami oleh anggota organisasi. Terdapat 2 jenis komunikasi yang di jalankan oleh organisasi yaitu komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi yang ditujukan untuk publik organisasi seperti : karyawan, sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang ditujukan untuk publik diluar organisasi seperti : konsumen, pemerintah dan media. Di dalam organisasi, komunikasi internal merupakan hal yang tidak dapat dipandang sebelah mata dan harus diberikan perhatian khusus, karena dalam kesehariannya komunikasi pasti terjadi di dalam organisasi.Oleh karena itu, komunikasi internal memegang peranan penting dalam berkomunikasi di dalam organisasi. Melalui komunikasi internal ini para anggota organisasi mendapatkan informasi yang tepat mengenai organisasi sehingga tidak terjadi miscommunication yang dapat mengganggu hubungan di dalam organisasi. Selain itu komunikasi internal yang dilakukan oleh perusahaan akan mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi tersebut. Apabila orang-orang yang berada di organisasi sering mengalami miscommunication maka bisa dipastikan akan ada kesalahan dalam persepsi di masing - masing anggota anggota dalam organisasi tersebut. Organisasi ibarat sebuah bangunan yang membutuhkan pondasi yang kuat agar tidak roboh, oleh karena itu komunikasi internal diperlukan agar hubungan antara atasan dan bawahan di dalam sebuah organisasi menjadi solid, sehingga organisasi dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya. Di dalam komunikasi internal, terdapat komunikasi formal dan informal. Secara umum, jaringan komunikasi formal salurannya ditentukan oleh struktur yang telah direncanakan dan tidak dapat dipungkiri oleh organisasi. Sedangkan, jaringan komunikasi informal tidaklah direncanakan dan biasanya tidaklah mengikuti struktur organisasi formal organisasi, tetapi timbul dari interaksi sosial yang wajar di antara anggota organisasi. (Muhammad, 2011 : 107) Setiap anggota organisasi membutuhkan informasi. Kebutuhan informasi dapat dapat terpenuhi melalui jaringan komunikasi formal yang lancar di dalam organisasi, baik itu jaringan komunikasi ke atas (upward) yang dilakukan oleh karyawan kepada atasannya, jaringan komunikasi ke bawah (downward) yang dilakukan oleh atasan kepada bawahannya maupun komunikasi horizontal yaitu komunikasi antar orang yang memiliki kedudukan yang sama dalam organisasi. Jaringan komunikasi yang lancar akan mempermudah pertukaran pesan di dalam organisasi. Pertukaran pesan yang baik di dalam organisasi adalah pertukaran pesan yang membuat interaksi dua arah diantara para anggota organisasi. Aliran informasi ke atas (upward) yang dilakukan oleh karyawan kepada atasannya dan aliran informasi ke bawah (downward) yang dilakukan oleh atasan kepada bawahannya, akan membuat membuat karyawan merasa di perhatikan dan merasa di butuhkan di dalam organisasi. Sedangkan, aliran komuniasi horizontal yaitu komunikasi antar orang yang otoritas yang sama dalam organisasi yang memiliki satu atasan akan memperkuat kerjasama antar unit kerja di dalam organisasi tersebut. Kerjasama yang baik antar unit kerja di dalam organisasi nantinya akan membantu atasan juga dalam pencapaian tujuan organisasi. Komunikasi ke bawah menurut Lewis (1987) adalah untuk menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersipkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan (Muhammad, 2011 : 108). Jadi komunikasi ke bawah merupakan hal yang tidak dapat disepelekan di dalam organisasi, agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Sedangkan, komunikasi ke atas di dalam organisasi sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan organisasi. Komunikasi ke atas akan memberikan umpan balik kepada atasan. Umpan balik ini nantinya akan bermanfaat bagi atasan untuk mengetahui semangat kerja karyawan dan berbagai ketidakpuasan karyawan. Komunikasi ke atas juga akan menyebabkan karyawan merasa memiliki organisasi, sehingga akan mengerjakan tugasnya di dalam organisasi dengan sepenuh hati dan sungguh – sugguh untuk pencapaian tujuan organisasi. Selain itu, komunikasi ke atas juga memungkinkan atasan untuk memperoleh ide – ide dan gagasan – gagasan baru dari karyawan. Ide dan gagasan dari karyawan tersebut dapat digunakan oleh atasan untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga jaringan komunikasi yang baik, terutama jaringan komunikasi ke atas maupun jaringan komunikasi ke bawah. Agar dalam pencapaian sebuah tujuan organisasi menjadi lebih mudah. Namun, untuk menjalankan komunikasi ke atas bukanlah perkara yang mudah di dalam sebuah organisasi, karena banyak karyawan yang merasa takut untuk menyampaikan ide – ide atau gagasan – gagasan mereka kepada atasan. Hal ini disebabkan para karyawan merasa atasan terlalu sibuk dan tidak akan mau mendengarkan ide dan gagasan mereka. Sedangkan komunikasi ke bawah menjadi sulit, karena interpretasi karyawan yang terkadang salah terhadap pesan yang disampaikan oleh atasan kepada mereka. Hal ini dikarenakan atasan kurang sensitif dan kurang berhati – hati dalam memilih kata – kata yang akan disampaikan kepada bawahan. Setiap atasan perlu memeriksa bahasa dan kata – kata yang mereka gunakan sebelum memberikan perintah kepada para karyawannya. Hal tersebut dapat dilakukan, dengan cara memperhatikan dari segi pendidikan karyawan, agar tidak terjadi penginterpretasian pesan yang salah. Penginterpretasian pesan yang salah dalam komunikasi ke bawah, akan berdampak pada terhambatnya pekerjaan karyawan dan terhambatnya pencapaian tujuan organisasi. Oleh sebab itu, penting untuk mengelola jaringan komunikasi ke atas dan jaringan komunikasi ke bawah di dalam organisasi. Agar seluruh anggota organisasi merasa mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Terlebih dalam mempersiapkan sebuah event, komunikasi ke atas dan ke bawah harus di optimalkan agar karyawan dan atasan dapat melaksanakan tugasnya di dalam event tersebut dengan baik. Dalam mempersiapkan sebuah event, atasan juga harus selalu terbuka dalam menyampaikan informasi kepada bawahannya, agar setiap informasi yang dibutuhkan oleh karyawan untuk mempersiapkan event tesebut dapat terpenuhi. Saluran untuk komunikasi ke atas pun harus selalu disediakan oleh atasan pada saat mempersipkan sebuah event, agar karyawan dapat menyampaikan ide – ide, keluhan dan pertanyaan mereka saat melakukan tugas mereka di dalam event tersebut. Demikian juga pada saat Project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera ini. Komunikasi ke atas yang lancar dilakukan pada divisi Corporate Public Relations kepada Corporate Communication Manager, akan mempermudah dalam melakukan persiapan untuk event tersebut. Hal ini dikarenakan atasan mendapatkan banyak ide dan gagasan dari karyawan, yang dapat digunakan untuk mensukseskan event Topping Off BINUS University di Alam Sutera. Sedangkan komunikasi ke bawah yang lancar, akan mempermudah karyawan untuk melaksankan tugasnya di dalam event tersebut, karena seluruh informasi yang dibutuhkan oleh karyawan untuk melaksanakan tugasnya dalam event telah disediakan oleh atasannya. Setelah melihat pentingnya komunikasi ke atas dan ke bawah dalam sebuah organisasi, terutama dalam memlaksanakan sebuah project event, maka penelitian ini berfokus pada judul : “Peranan Divisi Corporate Public Relations dalam Implementasi Komunikasi Vertikal (Studi Kasus :Project EventTopping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera)” 1.2 Fokus Penelitian Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitan ini akan difokuskan pada :“Bagaimana Peranan Divisi Corporate Public Relations dalam Implementasi Komunikasi Vertikal (Studi Kasus : Project EventTopping OffBINUS UNIVERSITY di Alam Sutera)?” 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana peranan divisi Corporate Public Relations dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saatProject EventTopping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera? 2. Apahambatan yang dihadapai oleh divisi Corporate Public Relations dalam melakukanimplementasi komunikasi vertikal pada saat Project EventTopping OffBINUSUNIVERSITY di Alam Sutera? 3. Apa solusi yang diambil oleh divisi Corporate Public Relationsuntuk mengatasi hambatan dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saatProject EventTopping OffBINUS UNIVERSITY di Alam Sutera? 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahuiperanan divisi Corporate Public Relations dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saatProject EventTopping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera. 2. Mengetahui hambatan yang dihadapai oleh divisi Corporate Public Relations dalam melakukanimplementasi komunikasi vertikal pada saat Project EventTopping OffBINUSUNIVERSITY di Alam Sutera. 3. Mengetahuisolusi yang diambil oleh divisi Corporate Public Relationsuntuk mengatasi hambatan dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saatProject EventTopping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Suter 1.4.2 Manfaat Penelitian a. Manfaat akademis Manfaat akademis dari penelitian ini adalah : 1. Diharapkan penelitian ini akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi, terutama kajian – kajian penelitian yang berhubungan dengan komunikasi vertikal di dalam organisasi. 2. Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya pemahaman terhadap teori dan konsep tentang komunikasi vertikal di dalam sebuah organisasi saat membuat sebuah event. b. Manfaat praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi atau masukan bagi BINA NUSANTARA khususnya divisi Corporate Public Relations untuk mengetahui komunikasi vertikal yang efektif di dalam membuat sebuah event. 2. Memberikan manfaat bagi divisi Corporate Public Relations BINA NUSANTARA dalam melakukan komunikasi vertikal di masa yang akan datang pada saat membuat sebuah event. c. Manfaat masyarakat/umum Manfaat penelitian ini bagi masyarakat/ umum adalah : 1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memperluas pengetahuan masyarakat, khususnya mengenai komunikasi vertikal di dalam organisasi yang dijalankan oleh Public Relations dalam melaksanakan event 1.5 Sistematika Penulisan Berikut adalah keterangan singkat mengenai keseluruhan dari bab yang akan dibahas di dalam penelitian, diantaranya adalah : BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan diuraikan hal-hal mengenai latar belakang yang membahas tentang komunikasi internal pada divisi Corporate Public Relations BINA NUSANTARA pada project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera. Selain itu, bahasan lain adalah mengenai fokus penelitian dan pertanyaan penelitianyang merupakan cakupan dari penelitian. Tujuan dan manfaat penelitian juga akan dibahas juga dalam bab ini. Serta mengenai sistematika penulisan dalam penelitian ini. BAB 2 : KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas tentang landasan konseptual yang akan digunakan dalam penelitian ini, dimana di dalamnya berisi tentang teori – teori komunikasi organisasi, Public Relations dan event yang digunakan sebagai acuan atau landasan dalam penelitian ini. Teori diambil dari beberapa literatur seperti buku, dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian. Selain itu pada bab ini akan terdapat juga kerangka berfikir. BAB 3 : METODE PENELITIAN Di dalam bab ini akan diuraikan secara garis besar tentang pendekatan penelitian kualitatif yang digunakan, tipe/jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif, metode penelitian berupa studi kasus, teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipan dan wawancara mendalam untuk mendapatkan data primer, selain itu digunakan juga studi dokumentasi untuk mendapatkan data sekunder dalam penelitian ini.Di dalam bab ini juga akan dijabarkan teknik analisis data yangdigunakan yaitu berupa model Miles dan Hubarman dan teknik keabsahan data yang berupa triangulasi sumber. BAB 4 :HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan terdapat gambaran obyek penelitian yang berisi profil BINA NUSANTARA, Sejarah BINA NUSANTARA, visi dan misi BINA NUSANTARA, logo BINA NUSANTARA, struktur organisasinya, Fungsi DepartementCorporate Communication, job desk Corporate Public Relations, dan profil informan yang di pilih dalam penelitian. Bab ini juga akan berisi reduksi data, pembahasan dan penjelasan secara lengkap hasil penelitian yang didapatkan. Terdiri dari penyajian hasil penelitian yang berasal dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi. Selain itu, dalam bab ini akan disajikan secara lengkap pembahasan mengenai pengolahan data yang terkumpul. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan secara keseluruhan dari hasil penelitian yang dilakukan dan pada bab ini juga berisi saran, yaitu berupa saran akademis, saran praktis dan saran kesosialan. Saran akademis berisi masukan yang bisa digunakan untuk penelitian selanjutnya.Saran praktis berisi masukan yang diberikan kepada perusahaan sehingga perusahaan mendapatkan manfaat dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Saran kesosialan akan berisi saran untuk masyarakat luas berdasarkan hasil dari penelitian ini.