BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Savana merupakan suatu lanskap yang ditandai dengan adanya lapisan rumput yang secara terus menerus berkembang dan lapisan berbeda lainnya berupa padatan perdu dan pohon (Grant dan Scholes, 2006). Heterogenitas vegetasi tersebut antara lain dipicu oleh adanya pohon-pohon di dalam savana yang terisolasi sehingga dapat mempengaruhi ketersediaan sumberdaya untuk satwa (Anderson dkk, 2001). Pulau Rinca merupakan salah satu pulau di Taman Nasional Komodo yang memiliki ekosistem utama berupa padang savana (Anonim, 2010). Savana di Pulau Rinca merupakan habitat utama bagi satwa herbivora untuk mencari makan guna memenuhi kebutuhan metabolismenya. Herbivora memiliki preferensi jenis pakan yang berbeda-beda sesuai dengan kesukaan dan kebutuhan tiap jenis. Tidak semua jenis rumput yang tumbuh di savana menjadi pakan utama bagi herbivora. Preferensi pakan merupakan konsekuensi yang menghasilkan adanya penggunaan sumberdaya yang tidak proporsional. Beberapa sumberdaya digunakan melebihi yang lain (Johnson, 1980). Beberapa jenis pakan lebih dipilih dan disukai dibanding pakan lain walaupun ketersediannya sama (Medin, 1986). Preferensi pakan perlu untuk dikaji karena pakan memegang peranan penting dalam mengelola spesies herbivora. 1 2 Distribusi satwa di alam umumnya tidak acak. Pola pencarian pakan dan distribusi satwa menyesuaikan ketersediaan dan distribusi pakannya sehingga dapat memaksimalkan efisiensi pencarian pakan (Weimerskirch dkk, 2005). Mengingat satwa memiliki preferensi jenis pakan, satwa akan memilih tempattempat tertentu sebagai sumber pakannya, tidak semua kawasan dieksplorasi. Untuk itu, penting sekali memahami distribusi herbivora dengan ketersediaan pakannya di lapangan. Kebutuhan jumlah pakan dan kandungan nutrisi herbivora berbeda satu dengan lainnya sesuai dengan ukuran tubuh, jenis kelamin dan kebutuhan metabolismenya. Satwa dengan ukuran tubuh yang berbeda memiliki preferensi pakan yang berbeda karena tiap jenis memiliki kebutuhan energi yang berbeda pula. Herbivora dengan ukuran tubuh lebih kecil membutuhkan energi dan pakan lebih sedikit namun bernutrisi dibandingkan dengan herbivora dengan ukuran lebih besar (Kleiber, 1961). Untuk menjamin keberlangsungan hidup herbivora di savana, perlu diketahui produktivitas rumput yang menjadi pakan utamanya. Produktivitas rumput adalah kemampuan suatu jenis rumput untuk tumbuh pada waktu tertentu. Perhitungan produktivitas rumput digunakan untuk mengetahui ketersediaan yang mampu dihasilkan oleh suatu jenis rumput di savana guna menyediakan pakan bagi herbivora. Produktivitas rumput merupakan suatu modal yang secara ekonomis paling menguntungkan untuk mengembangkan populasi satwa sampai pada tingkat tertentu (Alikodra, 1990). Pemilihan jenis satwa herbivora serta rumput di savana sebagai objek penelitian didasarkan pada belum adanyanya informasi mengenai preferensi pakan 3 satwa herbivora, distribusi herbivora dan rumput serta kemampuan rumput dalam berproduksi di Pulau Rinca Taman Nasional Komodo. Disamping itu, keberadaan savana memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup herbivora yang merupakan mangsa bagi Komodo (Varanus komodoensis) sebagai predator utama yang merupakan satwa yang dilindungi (Jessop dkk, 2007). Pemahaman yang baik tentang hubungan produktivitas rumput dan konsumsinya oleh herbivora akan membantu dalam upaya pelestarian satwa Komodo (Varanus komodoensis). Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai preferensi pakan rumput, distribusi herbivora dan pakannya serta produktivitasnya yang menjadi pakan kesukaan herbivora. 1.2 Rumusan Masalah Pakan merupakan salah satu faktor habitat yang penting bagi satwa. Dengan pakan yang berkualitas dan mencukupi, baik kelimpahan maupun kesempatan untuk mendapatkannya, akan mampu mendukung kelestarian satwa, khususnya herbivora. Dalam habitat yang menyediakan pakan melimpah, satwa akan melakukan pemilihan pakan. Ada yang melimpah, namun kurang disukai. Ada juga pakan yang jumlahnya sedikit namun sangat disukai oleh satwa. Pulau Rinca Taman Nasional Komodo terdapat satwa herbivora yaitu Rusa Jawa (Rusa timorensis), Kerbau Air (Bubalus bubalis) dan Kuda Liar (Equus caballus). Ketiga herbivora tersebut merupakan pakan utama Komodo (Varanus komodoensis). Untuk menjamin keberlangsungan hidup herbivora di savana Pulau 4 Rinca, maka preferensi pakan, distribusi herbivora dan pakannya serta produktivitas rumput merupakan informasi yang penting bagi pengelolaannya. Dari uraian di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana preferensi pakan rumput oleh herbivora di Savana Pulau Rinca Taman Nasional Komodo? 2. Bagaimana distribusi herbivora dan pakannya di Savana Pulau Rinca Taman Nasional Komodo? 3. Bagaimanakah produktivitas rumput yang berada di Savana Pulau Rinca Taman Nasional Komodo? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui preferensi pakan rumput herbivora di Savana Pulau Rinca Taman Nasional Komodo. 2. Mengetahui distribusi herbivora dan pakannya di Savana Pulau Rinca Taman Nasional Komodo. 3. Mengetahui produktivitas rumput di Savana Pulau Rinca Taman Nasional Komodo. 5 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan untuk mengelola ekosistem savana Pulau Rinca Taman Nasional Komodo guna kelangsungan hidup herbivora sebagai mangsa utama Komodo (Varanus komodoensis). Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai jenis-jenis rumput yang disukai oleh jenis-jenis herbivora serta produktivitasnya sebagai bahan untuk penelitian yang lebih lanjut dan penting bagi pengelolaan satwa Komodo (Varanus komodoensis). Lebih lanjut, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang relasi herbivora dengan habitatnya, khususnya pakan.