Februari 2015 - KMB Dhammañano ITB

advertisement
1
Editorial
Tim Redaksi
|Penanggung Jawab|
Namo Buddhaya,
Sherly
(ketua
KMB), Ocviana Utomo (BPH)
Majalah Bhadra Bodhi kali ini akan
|Ketua Redaksi|
membahas Crinta Kasih Universal.
Vivian Maretina
Hidp kita tak pernah lepas dengan
|Layouter|
yang namanya cinta kasih. Kita adalah
Alvin
Dharmawan,
Chendrawati Lontoh,
manusia, makhluk paling berakhlak
Felicia
Christie,
Heryadi,
Irene, Melinda,
sehingga manusialah yang dapat
Melvin Winata, Tommy Sachi, Vivian Mamengubah dunia. Namun dengan
retina, Wingky Suganda
cinta kasih, hidup ini akan menjadi
|Penyunting Artikel|
lebih bermakna.
Albert Yong, Alvin Wagner,
Andri Hardono, Billy Karuna Irawan, DharSemoga majalah triwulan ini dapat
mawan, Erick Chandra, Ernestine, Heryadi,
menginspirasi para pembaca.
Melinda, Tommy Sachi, Varian Caesar,
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Wingky Suganda and
DKD’s team
Semoga semua makhluk berbahagia
Bhadra Bodhi
KMB Dhammanano ITB
Bandung
2014
Daftar I
si
Sekilas Tentang KMB 3
Tema : Kasih Sayang 4
Event On KMB : Rosalia Cup 8
Event On KMB : KOG 10
Event On KMB : 12
Dhamma Corner : Pattidana 14
Inspirasi : Ajahn Brahm 18
Apresiasi : Niko E P 20
Resensi Buku 22
Sesepuh 23
2
Artikel Bebas: Hari Besar Umat Buddha
24
Artikel Bebas : Valentine’s Day Culture 26
Health : Anak Kost 30
Movie Review 32
Komik 34
Games 36
Sing the song 37
B
T
I
B
M
K
Sekilas tentang
Keluarga Mahasiswa Buddhis Dhammanano ITB atau
yang biasa dikenal sebagai KMB ITB punya acara rutin tiap tahunnya. Pada Edisi yang lalu BB membahas tentang 5 kegiatan
rutin di KMB, nah ada 5 lagi nih teman-teman
6. Makan-makan Danus
Acara ini ditunggu bangak orang, karena ada makanan yang
susah di temukan di Bandung, yaitu sate ba. Selain itu banyak
makanan-makanan sehat yang dijual. Tapi eh tapi, siap-siap
dengan jumlah angka yang keluar di pengumuman >.<
7. LKO
Latihan Kepemimpinan Organisasi ini dilakukan untuk menambah softskill anggota dalam berorganisasi, selain itu biasanya
dalam rangkaian acara LKO ada juga pemilihan ketua PPAB
(Peneriamaan Mahasiswa Baru).
8. Amazing Race
Lari! Ya, namanya juca race. Jadi di acara ini kita akan diajak
jalan-jalan keliling Bandung dan tentu saja dengan misi yang
super duper seru. Selain tahu Bandung, kenal sama orangorang, kita juga jadi sehat karena lari.
9. Mentoring & Pelatihan
Pusing belajar sendiri? Nah di KMB juga sering mengadakan
mentoring, pelatihan dan tentunya tutorial. Yuhuu...
10. Sekre Cleaning
Untuk menanam rasa cinta kita pada sekre KMB, maka dilakukanlah sekre cleaning sekitar 1 atau 2 bulan sekali. Rajin pangkal padai, bersih pangkal sehat :)
Nah itu dia 10 acara ngehits di KMB, tapi masih ada acara
lainnya yang ngga kalah ngehits, seperti Ulang Tahun KMB,
acara Kepanitiaan, dan sebagainya. Nah itulah seputar KMB.
3
TEMA
4
4
55
66
7
WST
ROSALIA CUP
8
EVENT ON KMB
WST (Weekend Sport Tournament) yang tahun ini bersubjudul
Rosalia Cup telah diadakan dan
dilalui dengan antusias dari massa KMB. Rosalia Cup diadakan
oleh divisi Olahraga dan Kesenian
(ORKES) KMB ini yang dilaksanakan setiap tahunnya. Apa
yang membedakan dari pertandingan lainnya? Ya, tim dari WST
ini terdiri dari beberapa tim dari
divisi yang ada di KMB. Namun
jangan khawatir, karena anggota
non-divisi KMB juga dapat bergabung dalam ajang olahraga ini.
Tahun ini Rosalia Cup diadakan
pada awal hingga tengah bulan
November 2014 yang lalu. Ada
beberapa cabang olahraga yang
diadakan, diantaranya Truf Card,
Panco, Voli, Basket, Tenis meja,
Futsal, Badminton, E-games, Catur, Lari Estafet, dan Tug of War.
Namun, karena beberapa hal, tarik tambang dibatalkan. Walaupun
begitu semangat peserta tak padam.
ingan lainnya yang seru. Semua
ini untuk mengakrabkan anggota
KMB.
Setelah 3 minggu masa pertandingan, akhirnya ditentukan pemenangnya, yaitu Tim C dengan
skor 610, Tim A dengan skor 575,
Tim B dengan skor 465, dan tim D
dengan skor 425. Hadiah yang diperoleh untuk juara 1 dan 2 adalah
voucher makan-makan danus.
“Tujuan utama dari Rosalia Cup
sendiri bukan untuk mencari
juara, tetapi untuk mengakrabkan
anggota KMB. Jadi jangan sampai
ada perpecahan karena Rosalia
Cup ini. Karena pada akhirnya
kita semua satu keluarga KMB
Dhammanano ITB”, ucap Melvin
Fonda, Ketua Divisi ORKES.
Banyak kejadian unik di acara ini, “Dengan memebentuk tim yang kuat
diantaranya adalah bermain bola dan kompak, maka merekalah yang
basket dengan payung. Ya me- akan mencapai garis finish lebih
mang, karena cuaca pada bulan
dulu”.
November bisa dikatakan cukup sering terjadi hujan. Selain itu
banyak
pertandingan-pertand-
9
EVENT ON KMB
Kusaladhana on Gathering
Kusaladhana On Gathering merupakan acara puncak dari program
Adik Asuh Kusaladhana dari Divisi Pengabdian Masyarakat (DPM)
KMB ITB yang dilaksanakan pada
tanggal 23-24 Desember 2014.
DPM KMB ITB mengundang beberapa adik asuh dari desa-desa
Buddhis di beberapa daerah di Indonesia untuk datang ke Bandung,
untuk tahun ini para adik asuh
yang datang berasal dari Lampung Timur dan Lampung Selatan.
Program Kusaladhana On Gathering yang berjalan 2 Hari 2 Malam ini tidak hanya sebagai ajang untuk mempertemukan donatur dengan adik asuh, tapi juga
sebagai sarana bagi anggota DPM KMB ITB untuk mengenal lebih jauh adik-adik
asuh kusaladhana, tidak hanya lewat alat komunikasi, tapi dengan berinteraksi
langsung. Rangkaian acara KoG ini dimulai dari kunjungan ke ITB (Institut Teknologi Bandung) yang merupakan institusi para anggota DPM. Dilanjutkan dengan kunjungan ke Bumi Panda Bandung, di sana adik-adik kusaladhana dan anggota DPM
mendapat banyak pengetahuan mengenai pelestarian satwa-satwa yang hampir
punah, sejarah WWF, siklus air, dan juga bagaimana mendaur ulang baju bekas
menjadi tas layak pakai. Tidak berhenti di sana, KoG dan KMB 2014 bekerja sama
untuk mengadakan Bakti Sosial di Panti Asuhan Putra Harapan Muhammadiyah.
Tujuan dari Bakti Sosial ini adalah mengajarkan kepada adik-adik asuh Kusaladhana untuk selalu berbagi kepada sesamanya.
“Karena sesungguhnya apa yang
kamu tabur, itulah yang akan
kamu petik. Penabur kebaikan
akan menuai berkah. Sedangkan
penabur kejahatan akan menuai petaka. Taburkanlah olehmu
benih-benih kebaikan dan kebenaran, sehingga kelak dapat
memanen berkah berlimpah.”
–Kisah Sumpit Sepanjang Meja
1010
Bakti Sosial di panti asuhan Putra
Harapan Muhammadiyah Ditutup
dengan simbolis pemberian sembako dari salah satu anggota DPM
KMB ITB, yaitu Ricky Wang. Serangkaian acara yang dijalani pada
hari pertama pun diakhiri dengan
chanting malam dan beristirahat di
Vihara Vipassana Graha.
Hari kedua, Kusaladhana On Gathering dimulai dengan chanting pagi
di Vihara Vipassana Graha, kemudian mengunjungi salah satu objek wisata yang
cukup terkenal di Bandung, yaitu Tangkuban Perahu. Perjalanan turun naik gunung
semakin menantang karena hujan deras mulai turun.
Setelah turun naik gunung di
Tangkuban Perahu, dilanjutkan
dengan kembali ke Vipassana
Graha untuk membersihkan diri
dan bersiap-siap Gathering dengan para donatur adik-adik asuh
Kusaladhana. Gathering yang
bertepatan dengan makan malam
ini, dilaksanakan di Rumah Makan
Ikan Bakar Cianjur, Sukajadi. Dalam
Gathering tersebut para donatur
internal dan eksternal sharing pengalaman-pengalaman mereka dengan adik-adik asuh kusaldhana.
Acara Kusaldhana on Gathering pun diakhiri dengan sharing kesan pesan selama
keberlangsungan acara KoG dengan para anggota DPM dengan adik-adik asuh,
serta pengurus desa yang turut serta membantu menjaga adik-adik asuh selama
acara tersebut berlangsung.
“Acara KoG ini merupakan Karma
Baik bagi kami, sehingga kami dapat berinteraksi langsung dengan
kalian semua. Tidak hanya sekedar
SMS, dan alat komunikasi saja.”
-Clairine Chrestella“It’s not about how long we have
been together. It’s about the memories we have created together”
11
Artikel dan layout oleh Tommy Sachi
12
12
EVENT ON KMB
Artikel dan layout oleh Heryadi
13
13
DHAMMA
CORNER
Pattidāna (Pelimpahan Jasa)
Kita sering mendengar kejadian atau juga menyaksikan di malam hari ada orang berteriak-teriak ketakutan karena melihat penampakan makhluk halus yang menakutkan, badannya
berlumuran darah atau bentuk-bentuk lain yang seram. Sebenarnya makhluk-makhluk tersebut
hanya ingin meminta pertolongan kita agar bisa terbebas dari cengkeraman hidup di tempat
tersebut. Namun, sayang sekali masih banyak orang ketika menemui hal tersebut malah meminta dukun ataupun ‘orang pintar’ untuk mengusir makhluk-makhluk tersebut. Padahal makhluk-makhluk tersebut sudah cukup menderita terlahir di alam tersebut. Apakah tindakan yang
tepat apabila kita menemui kejadian tersebut ? Jawabannya hanyalah satu yaitu Pattidāna.
Pelimpahan jasa dalam bahasa Pāli disebut Pattidāna (patti = yang telah didapatkan,
dāna = memberi atau membagi). Pelimpahan jasa (Pattidāna) berarti kita memberi atau membagikan kamma-kamma baik yang telah kita dapatkan kepada makhluk-makhluk yang membutuhkan. Setelah melakukan suatu perbuatan baik, hendaknya kita membagi kebahagiaan atas
perbuatan tersebut kepada makhluk-makhluk yang membutuhkannya. Harapannya setelah
mereka mengetahui, mereka dapat menciptakan pikiran yang baik dengan ikut berbahagia atas
perbuatan bajik kita sehingga bisa membantu mengurangi penderitaan mereka. Namun, makhluk-makhluk yang bisa menerima pelimpahan jasa hanyalah makhluk peta (hantu) jenis “Paradattupajīvika Peta”. Mengapa? Karena makhluk peta jenis tersebut merupakan jenis peta yang
melekat terhadap kehidupan bergentayangan disekitar rumah atau tempat yang ditinggalkannya.
Sejarah Pattidāna
Kejadian ini bermula ketika Sang Buddha diundang oleh Raja Bimbisara untuk makan
di istananya dan Sang Buddha menerima persembahan dana makanan. Para penghuni Alam Peta
yang dulunya merupakan sanak keluarga dari
Raja Bimbisara datang mendekat dan menunggu
sambil berharap Raja akan melimpahkan jasa kepada mereka, namun pada saat itu Raja Bimbisara
tidak melakukannya dan hanya berpikir tentang
mencari tempat yang cocok untuk Sang Buddha.
Ia akhirnya mendanakan Taman Veluvana dan
14
sang Buddha pun menerima persembahan dana
itu. Karena harapan dari para makhluk Peta tidak
terpenuhi, mereka menjadi tidak puas dan dengan
penuh kemarahan dan kesedihan mereka membuat suara-suara yang menakutkan dan menampakkan diri mereka di hadapan Raja Bimbisara.
Ketika Raja mengunjungi Veluvana untuk
keesokan harinya, ia menceritakan apa yang terjadi
semalam kepada Sang Buddha. Sang Buddha hanya
menjawab “Raja Mulia, Sembilan puluh dua kappa
yang lalu, di masa Buddha Phussa, para makhluk
Peta ini merupakan leluhurmu. Mereka memakan
apa yang seharusnya mereka persembahkan kepada
anggota Sangha. Karena perbuatan buruk yang mereka lakukan itulah mereka terlahir di Alam Peta dalam kurun waktu yang sangat lama. Dengan melalui
waktu yang begitu panjang, mereka bertanya kepada Buddha Kakusandha, Buddha Konāgamana,
dan Buddha Kassapa kapan mereka akan mendapat
makanan. Para Buddha itu berkata bahwa mereka
tidak akan mendapat makanan pada jaman mereka
tetapi harus menunggu sampai Buddha yang akan
datang muncul dan memperoleh jawaban dari-Nya”.
Mereka terus menunggu dan ketika
Buddha Kassapa muncul, mereka bertanya kepada-Nya. Buddha Kassapa pun menjawab, ”Kalian
tidak akan mendapat makanan pada jamanKu ini;
Namun sesudah Aku, akan muncul Buddha Gotama. Pada saat itulah ada keturunan kalian yang
bernama Bimbisara akan menjadi Raja. Ia akan
mempersembahkan makanan kepada Buddha Gotama dan pada saat itulah kalian akan mendapat
makanan. Setelah menanti dalam waktu yang lama,
mereka berharap dengan gembira akan mendapat
pelimpahan jasa dari anda oh Raja”. Setelah mendengarkan penjelasan ini, Raja pun mengajukan
permohonan kepada Sang Buddha, untuk memberikan dananya dan juga melimpahkan jasanya.
Sang Buddha datang ke istana dan
duduk di tempat yang telah disiapkan bersama-sama dengan para bhikkhu beserta semua Peta.
Sang Tathagata dengan kekuatan batin-Nya membuat raja dapat melihat semua Peta/Hantu kelaparan yang merupakan sanak saudaranya pada masa
lampau. Kemudian raja mendanakan berbagai hidangan makanan dan minuman berturut-turut kepada para bhikkhu yang dipimpin oleh Sang Buddha, dan berkata “Yang mulia, semoga makanan
dan minuman yang saya persembahkan ini diterima
pula oleh seluruh leluhur saya. Biarlah kebajikan
saya ini melimpah dan menjadi milik mereka semua”.
Kemudian raja melanjutkan dengan mendanakan jubah dan tempat tidur serta tempat tinggal kepada para bhikkhu yang dipimpin oleh Sang
Buddha kemudian muncul berbagai pakaian surgawi, tempat tidur dan berbagai perhiasan untuk dipakai oleh para Peta. Melihat mereka begitu berbahagia, Raja Bimbisara pun merasa sangat berbahagia.
Setelah itu, Sang Buddha memberikan berkah kepada raja dengan mengungkapkan terima kasih
atas kebajikannya dan membabarkan Tirokudda
Sutta (Khotbah Pelimpahan Jasa Untuk Arwah).
Dan diakhir khotbah ini, delapan puluh empat ribu
makhluk-makhluk menjadi sadar terhadap betapa
menderitanya terlahir di Alam Peta. Sehingga, mereka siap untuk melatih Dhamma dan memahami
empat kesunyataan mulia dan mencapai Nibbana.
Dari cerita diatas dapat kita lihat bahwa penderitaan yang dialami makhluk peta sangatlah besar. Bahkan ada jenis makhluk Peta
yang tidak mampu mendapat makanan dengan siksaan yang berbeda-beda. Banyak mas-
yarakat modern, setelah sanak
ka meninggal dunia, seringkali
tersebut mengakibatkan tidak
menolong makhluk-makhluk
saudara meredilupakan. Hal
ada yang bisa
peta tersebut.
Bagaimana cara kita bisa menolong
para makhluk peta tersebut ?
Dalam masyarakat, pelimpahan jasa
sering kali dihubungkan dengan tradisi-tradisi
sehingga hal tersebut hanya dilakukan pada
bulan tujuh menurut penanggalan lunar. Padahal
menurut ajaran Buddha, pelimpahan jasa dapat
dilakukan setiap saat.
Pelimpahan jasa dapat kita lakukan dengan merenung ‘Semoga jasa-jasa yang kuperbuat sampai
saat ini dapat melimpah kepada semua makhluk.
Semoga mereka berbahagia setelah mendapatkan pelimpahan jasaku ini. Dan kepada mereka
yang belum mengetahui, semoga para dewa dapat
memberitakannya. Semoga mereka dapat terbebas dari penderitaan mereka. Semoga semua
makhluk turut berbahagia’ .
Agar pattidāna dapat memberi manfaat
bagi makhluk peta, maka harus memenuhi syarat-syarat berikut :
•Niat
Niatkan benar-benar bahwa kita ingin melakukan
pelimpahan jasa, janganlah kita melakukan hal
tersebut hanya karena kebiasaan (tradisi).
•Ketulusan
Pattidāna haruslah dilakukan dengan tulus tanpa
adanya paksaan. Kita melakukan hal tersebut karena perasaan cinta dan kasih sayang kita terhadap
makhluk-makhluk peta tersebut. Biasanya ketulusan ini akan membawa perasaan bahagia kepada
makhluk-makhluk tersebut.
•Konsentrasi
Pada saat melakukan pattidāna yang paling penting
adalah konsentrasi untuk menolong makhluk Peta
tersebut. Konsentrasi dengan sepenuh hati untuk
membagi jasa-jasa kamma baik yang kita perbuat
kepada makhluk-makhluk peta.
15
•Timbunan Kamma Baik dari Kita
Kebajikan yang kita perbuat tersebut tentunya
juga harus memililki kualitas batin yang bagus agar penerima pelimpahan jasa kita dapat
benar-benar mendapatkan kebahagiaan atas
perbuatan bajik kita. Biasanya umat Buddha
yang ingin melakukan pattidāna berdāna terlebih dahulu kepada Sangha. Dāna tersebut
dapat berupa makanan, jubah, obat-obatan
ataupun tempat tinggal.Tidak hanya itu,
membaca paritta, menjalankan sīla, bermeditasi, melakukan bakti sosial, berdana kepada
pengemis dan lain sebagainya juga merupakan
perbuatan bajik.
•Kualitas batin dari makhluk Peta tersebut
Untuk mendapat pelimpahan jasa tentunya
makhluk Peta tersebut mesti memiliki suatu
kualitas dhamma minimal bisa turut berbahagia (mudita) melihat sanak keluarganya
berbuat kebajikan. Pada pelimpahan jasa, sesungguhnya kita hanya mengirimkan energi
positif yang mengondisikan batin makhluk
Peta tersebut menjadi bahagia. Energi positif
tersebut biasanya merupakan kabar bahwa
kita sudah melakukan kebajikan. Karena batin
yang bahagia setelah mengetahuinya, makhluk Peta tersebut menciptakan kamma baik
melalui pikiran yang membantu mengurangi
umur kehidupan mereka di alam Peta.
Pelimpahan jasa tidaklah mengurangi timbunan jasa yang kita miliki. Banyak
orang berpendapat bahwa apabila kita membagikan jasa, maka jasa-jasa yang dimiliki
akan berkurang. Mengingat kembali bahwa
segala jenis perbuatan yang menghasilkan
kamma apabila perbuatan tersebut dilakukan
denagan adanya niat (cetanā). Maka ketika
kita berniat memberikan dāna telah menimbulkan kamma baik. Oleh karena itu, apabila
kita melakukan pelimpahan jasa, jasa yang
kita miliki tak akan hilang. Bahkan kita akan
mendapat jasa tambahan karena melakukan
perbuatan baik tersebut. Pelimpahan jasa
ibarat menyalakan lilin-lilin dengan sebuah
lilin yang sudah menyala. Lilin yang pertama
tentunya kita nyalakan dengan korek api ibarat
16
kamma baik yang telah kita lakukan dan kita menyalakan lilin yang lain dengan lilin yang pertama
tersebut. Tentunya lilin-lilin yang lain akan menyala dan perpaduan terang semua lilin tersebut akan
menghasilkan nyala yang lebih terang lagi.
Ada sedikit cerita mengenai pelimpahan
jasa yang penulis alami sendiri.
Rumah penulis dulunya sering terjadi hal-hal
yang aneh diyakini dulunya semua itu merupakan
makhluk-makhluk Peta. Ada beberapa pengalaman penulis beserta keluarganya alami. Pernah
suatu hari pada saat penulis sedang menonton televisi di tingkat 2, tiba-tiba penulis mendengar ada
suara hentakan kaki dan kemudian penulis mencoba untuk mengintip. Setelah diteliti, rupanya tidak
ada seorang pun yang naik ke tingkat 2 tersebut.
Selain itu, biasanya pada malam hari, penulis sering terbangun pada tengah malam sejenak. Pada
saat terbangun tersebut, penulis selalu saja mendengar ada suara-suara yang menandakan adanya
aktivitas di tingkat 1. Namun, semua penghuni rumah tersebut masih tidur pada jam tersebut. Sering juga penulis mendengar suara-suara tangisan
di rumahnya.
Sampai suatu saat, pada tanggal 22
Oktober 2010, Nenek dari penulis telah pergi
meninggalkan dunia ini. Almh. Nenek penulis
meninggal pada pukul 22:10 malam hari. Pada saat
baru meninggal keadaan di rumah masih seperti
biasa-biasa saja. Penulis beserta beberapa anggota
keluarga pun berangkat ke rumah sosial dimana
almh. Nenek penulis disemayamkan. Esok hari
setelah kejadian tersebut, karena penulis terbiasa
pulang rumah hanya sendirian, jadi rumah tersebut lagi dalam keadaan kosong. Namun, ketika
penulis masuk ke rumah tersebut, penulis merasakan adanya aura-aura yang berbeda seperti biasanya. Penulis merasa tidak sendirian di dalam
rumah tersebut. Pada malam hari, penulis mendengar ada suara-suara aneh lagi.
Pada hari ke -7 setelah meninggalnya
almh. Nenek penulis, karena diyakini oleh masyarakat Tiong Hoa pada umumnya bahwa biasanya orang yang meninggal akan ‘pulang’ ke
rumah pada hari tersebut, maka keluarga penulis
pun sudah bersiap-siap menanti ‘kepulangan’
dari almh. Pada sekitar pukul 23.00, para penghuni rumah pun sudah tertidur. Sampai suatu
saat, pada tengah malam, penulis bangun untuk
buang air kecil. Pada saat penulis sedang buang
air kecil, tiba-tiba terdengar dengan sangat jelas
ada suara seseorang sedang naik tangga (tangga
di rumah penulis juga memakai kayu sehingga
apabila ada yang memakainya dapat terdengar
dengan jelas).
Penulis sadar bahwa itu merupakan
suara langkah kaki dari makhluk Peta. Penulis pun kembali masuk ke kamar setelah buang
air kecil. Dan karena ketakutan, penulis pun
langsung berusaha untuk langsung tertidur tanpa menggunakan selimut. Karena di ruangan
ber-AC yang lumayan dingin, penulis yang masih dalam keadaan setengah sadar merasa ada
seseorang yang menyelimuti penulis. Namun
pada esok hari pada saat penulis bertanya ada
yang menyelimutinya, semua menjawab tidak
ada. Pada saat tersebut penulis masih belum belajar tentang ajaran Buddha sehingga tidak tahu
apa yang harus dilakukan. Penulis hanya bisa
merasa ketakutan pada saat tersebut.
Setelah beberapa hari kemudian, penulis membaca suatu teks dhamma yang menjelaskan tentang pelimpahan jasa.
Maka mulai dari saat itu, penulis beserta anggota
keluarga pun melakukan pelimpahan jasa setiap
hari kepada almh. Nenek penulis. Pelimpahan
jasa tersebut dilakukan setiap hari secara rutin
dengan cara membaca beberapa palīvacana yang
biasa dibaca untuk pelimpahan jasa. Setelah
pelimpahan jasa dilakukan sekitar 1 minggu,
penulis langsung merasa aura-aura yang tidak
mengenakkan di rumah penulis menjadi hilang.
Mulai dari saat itu, suara-suara, hal-hal aneh
sudah jarang terjadi lagi di rumah penulis. Dan
mulai dari saat itu, penulis mulai mendalami ajaran-ajaran Buddha sampai saat ini.
dilupakan. Sehingga makhluk-makhluk tersebut
yang menderita di Alam Peta akan menjadi lebih
menderita lagi karena sudah tidak ada lagi yang
mengingatnya. Oleh karena itu, makhluk Peta
memberikan penampakan, ataupun tanda-tanda
yang menandakan bahwa mereka membutuhkan
pertolongan.
Pertolongan yang dapat dilakukan
adalah melalui pelimpahan jasa. Dengan memberikan kabar bahwa kita telah melakukan kebajikan dan akan mengirimkannya kepada mereka, batin mereka akan merasa bahagia sehingga
makhluk Peta bisa menciptakan kamma baik
melalui pikiran. Pelimpahan jasa tidaklah perlu dibuat dengan mewah. Buat saja sesederhana
mungkin. Hanya dengan bertekat melakukannya
dan membaca paritta-paritta untuk pelimpahan
jasa saja sudah cukup. Namun yang terpenting
adalah 4 dari 5 syarat yang sudah diuraikan diatas. Pelimpahan jasa bukan diliat dari seberapa
besar kita melakukannya melainkan seberapa
sering kita melakukannya.
Demikian yang dapat penulis uraikan mengenai
pelimpahan jasa. Semoga anda dapat mendapat
pengertian benar mengenai pelimpahan jasa dan
mau untuk melakukan pelimpahan jasa secara
rutin.
Sabbe sattā averā, abyāpajjhā, anighā, sukhita
hontu.
Semoga semua makhluk terbebas dari permusuhan, bebas dari penderitaan batin, bebas dari
penderitaan fisik. Semoga semua makhluk berbahagia.
Upa. Golfin Ekatria Khattiyābhu
DKD
Dari cerita tersebut, kembali penulis menekankan bahwa makhluk-makhluk Peta
merupakan makhluk yang sangat membutuhkan
pertolongan kita. Pada masyarakat umumnya,
apabila ada salah seorang anggota keluarganya
yang meninggal dalam suatu saat mereka pasti
17
inspirasi
Ajahn Brahm
“All Is Well”
Ajahn Brahm (Ajahn Brahmavamso ) adalah sosok Bhikkhu bahagia yang
sangat menginspirasi hampir seluruh umat di dunia ini. Beliau lahir di London, Inggris
tanggal 7 Agustus 1951, mempelajari agama Buddha di Thailand dan kini tinggal di Perth,
Australia Barat.
Ajahn Brahm mulai mengenal agama Buddha sejak berusia 17 tahun melalui
buku-buku yang dibacanya serta meditasi yang dilatihnya. Pada usia 23 tahun, beliau
ditahbiskan di Bangkok, Thailand oleh kepala biara Wat Saket dan melatih diri selama 9
tahun di hutan bersama Ajahn Chah. Pada tahun 1983, beliau diminta untuk membantu
mendirikan Biara Hutan dekat Perth, Australia Barat.
Bhante Ajahn Brahm sudah sering keliling dunia untuk berbagi
kebahagiaan dan cinta kasih dalam ceramah, retret, maupun Talk Show. Beliau
pernah menjadi pembicara di International Buddhist Summit di Phnom Penh
tahun 2002, lalu di lima Buddhism Global Conference. Ia adalah ketua konferensi pada Buddhism Global Conference IV, yang diadakan di Perth
pada Juni 2006. Pada Oktober 2004, Beliau mendapat penghargaan
John Curtin Medal dari Curtin University Australia atas visi,
kepemimpinan dan pelayanannya terhadap komunitas
Australia di penjara, rumah sakit dan rumah duka.
Saat ini Ajahn Brahm adalah Biksu
Kepala Wihara Bodhinyana di Serpentine,
Direktur Spiritual Buddhist Society of Western
Australia, Penasihat Spiritual Buddhist Society of Victoria, Penasihat Spiritual Buddhist
Society of South Austrlia, Pelindung
Spiritual Buddhist Fellowship di
Singapore. Peran Beliau di
mata dunia internasional
semakin terlihat jelas.
18
Beliau telah memberikan inspirasi dalam hidup bagi para umat awam melalui
buku yang telah laris dijual dan dikenal banyak orang diantaranya: Si Cacing
dan Kotoran Kesayangannya, Superpower Mindfulness, Hidup Senang Mati
Tenang, Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!, Si Cacing dan Kotoran
Kesayangannya 3!, dan lainnya.
Buku-buku tersebut ditulis dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh semua orang serta mengenai kejadian-kejadian sederhana yang sering terjadi di kehidupan manusia. Melalui bukubuku tersebut banyak orang yang merasa sadar akan arti nyata kehidupan di
dunia ini dan bagaimana cara menghadapi dunia ini dengan bijaksana.
Pada tanggal 17 Maret 2012, Ajahn Brahm melakukan Talk Show dengan tema
“All Is Well” dan peluncuran buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 3!
di Bali. Figur Ajahn Brahm yang selalu tersenyum dengan memancarkan cinta
kasih tersebut membuat ajaran yang diajarkannya menjadi lebih mudah dimengerti. Selain itu, berceramah dalam bentuk humor merupakan keahlianya.
Salah satu cerita yang menginspirasi dari buku tersebut adalah cerita 4 kakek.
Ada 4 kakek yang sedang kehujanan di luar rumah. Keempat kakek tersebut
bernama; Kekayaan, Kesuksesan, Kedamaian, dan Keharmonisan. Jika kita
benar dalam memilih salah satu kakek tersebut, maka semua kakek dapat
berteduh di dalam rumah warga. Pilihan yang tepat adalah Keharmonisan
karena jika Keharmonisan sudah terjaga, maka Kedamaian akan dapat membawa Kesuksesan sehingga Kekayaan pun akan dapat dicapai. Inilah salah satu
kiasan mengenai prioritas dalam hidup. Dari kehidupan serta ajaran beliaulah
kita dapat mengerti arti hidup ini lebih dalam. Apapun yang terjadi dan yang
kita hadapi hidup ini, harus kita maknai dari sisi baik dan positif. All Is Well.
Segala sesuatu itu baik adanya.
Sumber : http://emishi-unud.blogspot.com/2013/02/ajahn-brahm-all-is-well.html
Artikel dan layout oleh Melinda
19
Apresiasi
Berbagi dalam Event
Sosial
Niko Eka Putra
“Sesuatu yang luar biasa itu bukan kebaikan yang luar biasa, tetapi itu
kebaikan kecil yang kita lakukan setiap hari.”
Haii haii, kali ini, BB mewawancarai Ko
Niko FT’11 nih. ko niko ini adalah seorang aktivitis sosial yang aktif dalam
event sosial dan juga organisasi seperti
Tzu Chi. Ko Niko juga mendirikan komunitas sendiri lohh, namanya Yuk Berbagi!. mau tahu apa saja yang ko Niko
lakukan?? Yukk simak pembicaraan di
bawah ini. :D
Apa sih yang membuat ko Niko tertarik jadi
aktivis sosial?
Menjadi seorang aktivis sosial merupakan sebuah
panggilan dari lubuk hati yang paling dalam. Tidak
mudah, dan juga tidak sulit selama ada sebersit
niat yang tulus di sana. Ketika kamu melihat orang
yang kesusahan di tengah kota yang hiruk pikuk,
tanyakanlah ke lubuk hati dan ia akan menjawab,
“Ulurkanlah tanganmu!”
Di Tzu Chi dan di Yuk Berbagi apa sih yang
ko Niko lakukan?
Yayasan Buddha Tzu Chi mempunyai visi untuk membantu mereka yang membutuhkan dan
mencerdaskan yang sudah mampu. Sebuah visi ini
diturunkan ke dalam 8 misi, yaitu Misi Amal, Misi
Kesehatan, Misi Pendidikan, Misi Budaya Humanis,
Bantuan Bencana Internasional, Donor Sumsum
Tulang, Pelestarian Lingkungan dan Relawan Komunitas. Kami yang menjadi relawan akan terjun
ke masyarakat dan menjalankan Misi Tzu Chi
tersebut. Kami juga melatih diri dengan mendalami
Ajaran Master Cheng Yen (Pendiri Tzu Chi) dengan
kegiatan Bedah Buku.
Yuk Berbagi terbentuk pada bulan April 2014
lalu. Kami bertiga (Saya, Cyntia, dan Stephanie)
mempunyai
tujuan untuk mewujudkan sebuah dunia
20
20
yang lebih baik. Langkah pertama yang kami tempuh
yaitu membentuk sebuah komunitas untuk membantu
dan memberikan edukasi serta mengajak temanteman untuk aktif Berbagi!
Ketika ko Niko melaksanakan kegiatan sosial
ini, apa sih yang koko rasain?
“Memberi tak harap kembali” sebuah kalimat penggalan dari sebuah lagu ini menjadi pegangan saya
ketika melakukan kegiatan kemanusiaan. Karena saya
melakukannya bukan untuk sesuatu, bukan untuk
kebahagiaan itu sendiri. Perasaan bahagia hanyalah
“Bonus”nya saja!
Koko kan bikin komunitas kecil gitu pasti pernah ngadain event gitu dong. Kira-kira koko
uda ngadain event apa aja??
Sampai sekarang Yuk Berbagi sudah melaksanakan 3
Kegiatan yang berupa Kunjungan ke Panti Jompo dan
Yayasan Anak Kanker Bandung, Pembagian Sembako
kepada Pemulung dan Mengajak anak Panti Asuhan
untuk belajar tentang Lingkungan bersama WWF.
Kegiatan yang akan dating yaitu mengangkan tema
‘Anak Berkebutuhan Khusus’ yang akan diselenggarakan pada 01 Maret mendatang di Car Free Day Dago.
Datang ya!!
Kalau di Tzu Chi sendiri, selain kegiatan Bedah Buku,
kami mengadakan kegiatan Pelestarian Lingkungan
dengan melakukan pemilahan sampah dan juga belajar isyarat tangan dari lagu-lagu Tzu Chi. Salah satu
lagu yang terkenal adalah “Satu Keluarga”. Temanteman BB pernah dengar kan? Dari lagu tersebut
kami menjiwai maknanya dan menampilkannya dalam
gerakan tangan.
Event apa sih yang paling berkesan yang koko
udah lakuin?
Event paling berkesan itu adalah sebuah terobosan
yang kami (Tzu Ching Bandung, sebutan untuk Pemu-
da Tzu Chi) bawakan. Terinspirasi dari seorang
relawan yang melakukan pemberdayaan untuk anakanak di lingkungan sekitarnya, kami menerapkan
hal yang sama untuk ibu-ibu di Ciparay. Kebanyakan
dari mereka mempunyai anak berkebutuhan khusus,
dimana pastinya untuk berobat membutuhkan biaya
yang tidak sedikit. Mereka saat ini dipayungi oleh
Yayasan Aziziyah. Kami hadir di sana dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mandiri
melalui pelatihan untuk membuat kerajinan tangan.
Mereka menyambutnya dengan sangat antusias!!
Dengan keahlian tersebut diharapkan dapat meningkatkan penghasilan setiap keluarga yang ada di sana.
Karena seorang aktivis tidak dapat selamanya
membantu mereka, namun harus membantu mereka
membangun fondasi agar kelak menjadi mandiri.
Kalau kita sebagai pelajar, mau berkegiatan sosial, kita harus mulai dari mana dan
bagaimana cara menimbulkan motivasi dalam
diri kita untuk berkegiatan sosial?
Sekarang ini banyak komunitas yang memfasilitasi
teman-teman untuk menjadi relawan. Ada Tzu Chi,
Yuk Berbagi!, lalu saya juga bertemu teman-teman
Telkom yang mendirikan “Muda Mudi Berbagi”,
teman-teman di “Sahabat veteran” dan sebagainya.
Dengan meluangkan waktu untuk bergabung dalam
salah satu komunitas tersebut akan memberikan
pengalaman bagi teman-teman dalam berkegiatan
sosial.
Motivasi akan tumbuh melalui sebuah perenungan.
Merenungi kehidupan kita sendiri. Bersyukur karena
kita saat ini dilahirkan dalam kondisi sehat, dan
berkecukupan, sedangkan diluar sana masih banyak
Menurut koko, penting ga sih kita mahasiswa
yang kekurangan dan membutuhkan bantuan dan
ini untuk berkegiatan sosial?
bagaimana rasanya jika kita yang berada di posisi
Tentu saja penting. Sebagai seorang mahasiswa kita
mereka. Kemudian bertekadlah untuk menjadi agen
dapat mengaplikasikan pa yang kita pelajari selama
perubahan yang lebih baik bagi mereka.
perkuliahan untuk membantu masyarakat sekitar.
Seorang mahasiswa kedokteran bisa melakukan
Pengen ga sih koko bisa nerusin ini terus?
edukasi untuk anak-anak dan orang tua tentang
Kalau mau, apa sih yang mendorong koko untuk
pentingnya gizi. Bagaimana dengam mahasiswa
menjadi aktivis sosial terus sampai gede?
teknik? Tahun lalu, HMFT melakukan bakti sosial
Ya, sebuah impian untuk menciptakan dunia yang
ke daerah yang padat penduduk, sampai di pagi dan
lebih baik. Sederhananya, saya turut berbahagia
siang hari pun matahari tak dapat dinikmati warga.
melihat mereka berbahagia.
Mahasiswa FT memasang lampu botol, yang dengan
memanfaatkan energi matahari memberikan penKesan dan pesan koko untuk KMB gimana ko?
erangan bagi rumah-rumah di kawasan yang padat
Agar memotivasi kita juga untuk berkegiatan
tersebut.
Benefit positif kalo berkegiatan sosial apa sih
untuk mahasiswa ko??
Beraktivitas sosial akan memberikan kita pemahaman tentang tataran dalam kehidupan sosial dan
bagaimana kita berinteraksi dan berkomunikasi
dengan setiap lapisan masyarakat. Selain itu, juga
bagaimana kita menjaga kepercayaan para dermawan yang menitipkan donasi mereka untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya.
sosial kaya koko.
Sesuatu yang luar biasa itu bukan kebaikan yang besar, tetapi kebaikan kecil yang dilakukan setiap hari,
sedikit demi sedikit, dan terus menerus. Dengan
membangun habit berbuat kebaikan walaupun sedkit,
kita telah mengikis kesempatan untuk berbuat jahat
sedikit demi sedikit pula.
Artikel Alvin D; LayoutAlvin D & Vivian
21
Resensi Buku
Judul Buku :
Damai dalam Hidup Mati dalam Damai
Penulis :
Gehlek Rinpoche
Penerjemah :
Medya Silvita, SE
Penerbit :
Svarnadipa Sriwijaya
Penulis Buku ini bernama Gehlek Rinpoche, seorang Tibet asli yang berkewarganegaraan Amerika.
Beliau bernama Asli Gehlek Trinley Namgye dan kata
“Rinpoche” yang artinya “Yang Berharga”. Sewaktu kecil
beliau dikenal sebagai inkarnasi dari seorang lama.
Dalam Buku ini, dengan terjemahan dari Medya
Silvita, SE yang mudah untuk dimengerti. Penulis menyajikan tentang siapa kita sebenarnya, Penyebab asli dan
kondisi dari setiap kejadian yang terjadi dalam hidup kita.
Bagaimana cara menyikapi setiap kejadian yang terjadi
menurut perspektif Buddhist. Penulis juga menjelaskan
bagaimana meredamkan kemarahan, kecemburuan
dan meningkatkan kesabaran dalam hidup, membahas
apa makna karma yang sesungguhnya.
Penulis juga memaparkan tentang mengatasi kemelakatan yang dapat semakin membuat mahkluk hidup
menderita dan melekat pada siklus kehidupan dan kematian, mengamati setiap permasalahan dengan sudut
pandang yang positif tanpa kemelekatan, mengatasi
ego, welas asih dan pada akhirnya ‘mati dalam damai’.
*buku dapat dibaca di perpustakaan KMB ITB
2222
by DKD
SESEPUH
Tetaplah Semangat!
Adrian Hartanto yang biasa disapa Ko Aad ini
merupakan aktivis KMB. Dia telah melalui suka
cita di KMB. Apa saja sih yang dia rasakan? Yuk
simak wawancara berikut ini :)
1. Bagaimana kesan terhadap KMB?
KMB merupakan tempat yang saya anggap
sebagai rumah. Saya juga tidak tahu nyamannya kenapa, tetapi mungkin karena di
KMB itu saya menemukan teman-teman yang
benar-benar asik untuk diajak bermain dan
bekerja bersama. Apalagi ketika memasuki
tahun kedua ketika saya memutuskan untuk
tidak menyelesaikan kaderisasi himpunan
mahasiswa jurusan dan pada akhirnya saya
non-himpunan. Untuk yang itu jangan ditiru
ya teman-teman.
2. Acara apa paling menarik atau
mengesankan selama di KMB?
Acara yang menarik ada banyak sekali kalau
menurut saya. Ada makrab yang setiap tahun selalu memberikan kita kesempatan untuk kenalan sama anak baru. Lalu, ada juga
Amazing Race yang sepertinya seru, saya
sebenarnya sangat ingin ikutan, tetapi tidak
pernah kesampaian. Ada juga LKO, DDB,
dan MW yang meerupakan acara besar KMB
yang seingat saya tidak setiap tahun diadakan, tetapi sekalinya ada biasanya melibatkan cukup banyak personil dan memberikan
pengalaman yang asik. Dari semua itu buat
saya yang plg mengesankan itu acara ultah
KMB, khususnya ultah KMB pas jamannya ce
Shirley yang jadi ketua, soalnya pas itu kebetulan saya koordinator DIVA hahaha. ultah
yang satu ini berkesan karena saat itu saya
ngerasa anggota KMB bener-bener memberikan kontribusinya baik itu besar atau kecil
untuk mensukseskan acara ultah tsb, dan
special thanks buat Freddy Mardjuki TF kt,
Jonathan Tandean, dan Kevin Kegan Kusuma
yang saat itu cukup saya pekerjakan di luar
batas kewajaran padahal mereka bukan DIVA
waktu itu wakakaka.
3. Siapa orang yang paling disayang dan
kenapa?
Wah, orang paling disayang di mana dulu nih?
Kalau dalam hidup saya, jawabannya adalah
orang tua, keluarga, pacar, dan teman. Kalau
lingkupnya adalah KMB, seharusnya orangnya
adalah Vivi Lieyanda anak Informatika angkatan 2009.
4. Apa pendapat Ko Aad tentang kasih
sayang terrhadap KMB?
Maksudnya apa ya untuk yang ini agak krg
mengerti, tapi coba saya jawab sebisa saya dul
uya. kasih sayang terhadap KMB buat saya itu
berarti mau bersama-sama dengan anggota
KMB ITB lainnya mewujudkan segala cita-cita
yang udah dibuat oleh para pendiri KMB ITB
pada awalnya unit ini didirikan. kalo itu terlalu
formal, versi simplenya adalah : Mau bersama
meluangkan waktu untuk membuat KMB ITB
lebih baik
5. Apa pesan untuk KMB dan anggotanya?
Pesan untuk KMB dan anggotanya, tetaplah semangat meskipun kuliah di ITB membuat pusing (setidaknya buat saya dulu begitu hahaha)
dan buat kalian-kalian semua yang memutuskan untuk tetap bertahan di kepengurusan
KMB ITB, I wish you guys best of luck! Semua
yang kalian dapatkan sepanjang perjalanan
kepengurusan ini akan berguna sekali nantinya. Itulah yang saya dapatkan dari pengalaman pribadi saya.
Artikel oleh Billy K I
23
Artikel Bebas
Hari Besar Umat Buddha
Setiap upacara khususnya upacara keagamaan pasti mempunyai maksud tersendiri
pada setiap pelaksanaannya.Bila diteliti dalam semua hari besar buddhis terkandung
nilai :
1. Menghormati dan merenungkan sifat-sifat luhur Triratna
2. Memperkuat Saddha (keyakinan)
3. Membangun Pramitha (Sifat luhur)
4. Merenungkan kembali khotbah-khotbah Buddha Sakyamuni, Para Buddha dan Bodhisattva
5. Melakukan Anumodana (membagi amal baik kepada makhluk lain )
Apakah kalian ingin tahu hari besar tersebut? Simak baik-baik ya !!
Dalam Kitab suci Tripitaka disebutkan mengenai 4 hari suci agama Buddha yaitu hari
Suci Waisak, hari Suci Asadha, hari Suci Kathina, hari Suci Magha Puja
Hari suci Waisak atau Vaisakha Puja
memperingati tiga peristiwa suci yang terjadi
pada Buddha Gotama, yaitu:
a. Pangeran Siddharta (Buddha) lahir di kota
Lumbini, tahun 623 SM.
b. Petapa Gotama mencapai Bodhi (penerangan
sempurna) di bawah pohon Bodhi gaya pada
usia 35 tahun.
c. Buddha Gotama mencapai Parinibbana di Kusinara pada usia 80 tahun.
Hari suci Waisak merupakan hari keramat bagi umat Buddha. Hari keramat ini pun
mengajak umat Buddha untuk menelaah kehidupan masing-masing, untuk senantiasa
berpedoman kepada Buddha Dhamma. Sang Buddha memang telah lama mangkat.
Namun, hingga kini ajaran Sang Buddha tetap abadi. Buddha Dhamma yang dilaksanakan dengan baik akan mencegah manusia dari kemerosotan nilai-nilai moral dan
keterjerumusan dalam jurang kebobrokan.
24
Hari Suci Asadha memperingati tiga peristiwa penting yaitu :
a. Khotbah pertama Buddha kepada lima orang pertapa di Taman
Rusa Isipatana
b. Terbentuknya Sangha Bhikkhu yang pertama
c. Lengkapnya Triratna (Buddha,Dhamma dan Sangha)
Tepat dua bulan setelah mencapai pencerahan,Buddha pertama
kalinya meyebarkan Dharma kepada
lima orang pertapa di Taman Rusa Isipatana yang sedang
menyiksa diri mereka sendiri.Mereka kemudian disebut
Panca Vaggiya Bhikkhu.Selanjutnya bersama dengan itu,
Buddha membentuk Sangha Bhikkhu yang menjadi pelengkap Triratna setelah Buddha dan Dharma.
Hari Suci Kathina atau Khathina Puja merupakan hari bakti umat Buddha
kepada Sangha. Sangha merupakan persaudaraan para bhikkhu / bhikkhuni. Sangha
merupakan lapangan untuk menanam jasa yang tiada taranya di alam semesta ini.
Sangha merupakan pewaris dan pengamal Buddha Dhamma yang patut dihormati.
Dengan adanya Sangha, yang anggotanya menjalankan peraturan-peraturan kebhikkhuan (vinaya) dengan baik. Buddha Dhamma akan berkembang terus di dunia
ini. Sangha merupakan pemeliharaan kitab Suci Tipitaka / Tripitaka.Para Bhikkhu dan
Bhikkuni hidup sederhana,yang mereka butuhkan adalah Civara(jubbah) , Pindapata
(makanan),Senasana(tempat tinggal) dan obat-obatan.
Hari Suci Magha Puja. Hari suci ini
memperingati :
a. Seribu dua ratus lima puluh Bhikkhu datang
berkumpul tanpa perjanjian terlebih dahulu.
b. Mereka semua sudah mencapai kesucian
arahat
c. Mereka memiliki 6 Albhina (kemampuan
batin)
d. Mereka ditahbiskan Buddha dengan sebutan “Ehi Bhikkhu”.
Peristiwa penting ini dinamakan Caturangga-sannipata, yang berarti pertemuan
besar para arahat yang diberkahi dengan empat faktor,seperti tersebut di atas. Peristiwa penting ini terjadi hanya satu kali dalam kehidupan Buddha Gotama, yaitu
pada saat purnama penuh di bulan Magha (Februari), tahun 587 SM(sembilan bulan
setelah Sang Buddha mencapai Bodhi). Mereka datang dengan tujuan memberi hormat kepada Sang Buddha sekembalinya mereka dari tugas menyebarkan Dhamma
dan melaporkan hasil penyebaran Dhamma yang telah mereka lakukan tersebut.
artikel oleh Varian Caesar, layout Felicia
25
Artikel Bebas
Valentine’s Day Culture
All around the World
Dekat dengan bulan Februari, hal yang pasti mulai terlihat salah
satunya adalah bermunculannya penjualan coklat di pusat – pusat perbelanjaan. Ya! Kamu pasti tahu kalau hal ini berkaitan dengan
, alias Hari Kasih Sayang yang jatuh pada 14 Februari. Sebenarnya
ini termasuk ke dalam perayaan beberapa Gereja terhadap St. Valentine,
yang memiliki beberapa versi cerita mengenai dirinya.
Namun bukan sejarahnya yang akan dibahas kali ini! Nah, ternyata terlepas dari itu, Valentine dirayakan oleh banyak orang yang tidak
memeluk agama Kristen. Hal ini tentunya dipengaruhi adanya dampak
dari globalisasi, sehingga tercipta budaya – budaya baru di penjuru dunia. Nah, seperti apa sih perayaannya di penjuru dunia? Berikut bahasannya!
•
Amerika Serikat
Di Amerika, Valentine terutama dihabiskan dengan bertukar Valentine’s
Day card dan juga merupakan moment yang dipandang tepat untuk pemberian hadiah kepada
kekasih. Sebenarnya hal ini merupakan hal yang
cukup umum juga di belahan dunia lainnya, terutama di negara – negara Barat kebanyakan
memiliki budaya seperti ini
•
Finlandia dan Estonia
Di Finlandia, Valentine’s Day dikenal dengan Ystävänpäivä yang dapat
diterjemahkan menjadi Hari Teman. Sementara di Estonia juga demikian. Di tempat ini penekanan untuk kasih sayang kepada semua teman
lebih kuat.
•
Iran
Di Iran, dikenal festival Sepandarmanzgan atau Esfandegan, yang merupakan saat seseorang menyatakan kasihnya kepada ibu dan istri mereka.
Namun dengan berkembangnya waktu, festival itu digantikan dengan
perayaan Valentine mengikuti budaya barat. Saat ini asosisasi budaya
di sana sedang mengusahakan untuk mempopulerkan kembali festival
tradisional tersebut.
•
Israel
Di Israel, orang – orang merayakan Valentine’s Day sama seperti biasa,
namun di sini dikenal juga adanya perayaan tradisional bernama Tu B’Av
yang jatuh pada tanggal 15 bulan Av (biasanya akhir Agustus)
26
Jepang
Di Jepang, budaya yang mewajibkan wanit memberikan coklat pada hari
ini cukup kuat dengan adanya istilah giri-choko yang dapat diartikan
sebagai cokelat wajib. Sementara itu pemberian barang lainnya tidak
umum. Selain itu para lelaki diharapkan membalasanya 2 atau 3 kali
lipat dengan coklat putih pada 14 Maret yang dikenal sebagai White Day.
•
Korea Selatan
•
Taiwan
•
Tiongkok
Di Korea Selatan, seperti di Jepang, wanita memberikan coklat kepada pria pada
14 Februari, sementara pihak pria memberikan permen bukan cokelat pada 14
Maret. Nah, yang unik adalah di sini ada
Black Day, yang jatuh pada 14 Maret. Hari
itu diperuntukan khusus untuk para jones
untuk memakan Jajangmyeon (mie hitam)
sambil merenungkan hidup mereka.
Di Taiwan, budaya utama juga seperti negeara di Asia Timur lainnya,
namun bedanya adalah di Taiwan pihak pria memberikan cokelat pada
14 Februari, sementara wanita pada 14 Maret.
Di Tiongkok, secara umum pria memberikan bunga dan cokelat pada
wanita. Di sini perayaan ini dikenal sebagai qíng rén jié yang dapat
diterjemahkan sebagai festival kekasih. Sementara itu ada juga qīxījié
yang lebih tepat dikatakan sebagai Chinese Valentine’s Day.
Itu sebagain budaya perayaan Valentine’s Day di penjuru dunia.
Walaupun semakin diterima secara umum, di berbagai tempat juga
muncul protes dan perlawanan dari masyarakat kepada bagian dari
mereka yang merayakannya. Hal ini terutama dimotori dengan pandangan bahwa perayaan hari itu termasuk penerimaan budaya asing
secara berlebih atau termasuk budaya yang tidak diperlukan. Selain itu
ada juga yang menganggap ini adalah contoh neokolonialisasi bangsa
barat.
Terlepas dari itu semua, yang terpenting bagi kita sebenarnya adalah menunjukan kasih sayang itu, tidak hanya kepada kekasih
kita, namun seperti budaya di Finlandia, menunjukannya juga kepada
teman. Lebih besar dari itu lagi, kita harus memancarkan kasih sayang
itu tidak hanya kepada semua manusia, namun juga kepada semua
mahluk, tidak hanya pada hari itu, namun setiap saat!
Artikel oleh Andri H, layout oleh Melvin27
28
29
30
31
32
33
Komik
“Salah Bertindak” Oleh Ernestine
34
35
GAMES
36
oleh Erick Chandra
Sing the Song
~
~
Untukmu Dhammanano
Lyric : Jhonson (IF 2000)
Arranger : Robin (MS 2003)
G
D
Berjalan bersama dalam genggam erat
C
D
Saling merangkul, saling bergandeng
Em
D
Belajar bersama, bermain bersama
C D
Tertawa bersama, menangis bersama
G
D
Bulatkan tekad, satu dalam Dhamma
C
D
Demi hari esok, penuh cinta
Em
D
Di dalam Dhamma, dengan restu Buddha
C
D
Kumengerti, dalam Dhammanano
Am
D
Baktiku semua, untukmu
GD
Aku berjanji, akan selalu
Em
Bm
Mengingat, membalas
C
Em, G
Semua jasamu, Dhammanano
Am D
G
Motivasiku, semangatku
Majulah terus Dhammanano
Jayalah selalu, Dhammanano
Reff
G D
Lantunan nada ini, untukmu selalu
Em
Bm
Rumahku, k’luargaku
C
Em, G
Jayalah selalu, Dhammanano
37
FREE
TOUGHT
kunci jawaban games halaman 36
38
Tim redaksi Bharda Bodhi terbuka dengan segala kritik dan saran dari pembaca untuk membuat media ini menjadi lebih baik. Segala kritik dan saran dari
pembaca dapat dikirim langsung ke tim redaksi.
Kami dari tim redaksi membuka kesempatan kepada saudara-saudara se-Dhamma
sekalian untuk menuangkan pikirannya baik dalam bentuk naskah, informasi, ataupun
cerpen bebas, terutama yang bertemakan Buddhis, untuk berpartisipasi dalam media
ini. Karya asli sebaiknya disertai dengan identitas diri dan tulisan kutipan disertai sumber saduran. Tulisan dapat dikirim langsung ke tim redaksi Bharda Bodhi.
Namo Buddhaya
Jangan lupa difollow!
39
Bagaikan seorang ibu mempertahankan
jiwanya.
Melindungi anaknya yang tunggal.
Demikianlah terhadap semua makhluk.
Dipancarkannya pikiran cinta kasihnya
tanpa batas.
40
Download