PERANAN ALAT MUSIK KULCAPI DALAM SENI PERTUNJUKAN TARI SIJEGIREN DI SANGGAR SENI SIRULO MEDAN Anna Maria Sinaga Abstrak Sanggar seni Sirulo terbentuk berawal dari pemikiran Bapak Juara Ginting, sebagai sarana untuk melestarikan kesenian daerah Karo. Pada tahun 2009 berdirilah sanggar seni Sirulo yang awalnya nama sanggar ini adalah sanggar Najati karena polemik organisasi pada tahun 2010 sanggar Najati diganti menjadi sanggar seni Sirulo. Pada setiap pertunjukan, sanggar seni Sirulo selalu melakukan seni pertunjukan secara live. Secara umum penelitian ini menunjukan bahwa alat musik kulcapi dalam seni pertunjukan tari Sijegiren adalah alat musik yang paling utama karena kulcapi sebagai pembawa melodi pada seni pertunjukan tari Sijegiren jika kulcapi tidak ada maka seni pertunjukan tari Sijegiren tidak akan sempurna. Kata kunci: Sanggar Seni Sirulo, alat musik kulcapi, tari Sijagiren BAB I: Pendahuluan Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan sehari-hari manusia. Musik tak sekedar memberikan hiburan, tetapi mampu memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan spirit hidup untuk memaknai kehidupan. Salah satu bentuk realisasi musik adalah dalam pelaksanaan adat istiadat atau ritual pada suatu kebudayaan. Sanggar Seni Sirulo adalah salah satu sanggar yang berada mengkhususkan tentang kebudayaan Karo. Sanggar seni Sirulo berperan dalam melestarikan budaya dan mengembangkan seni. Kegiatan yang ada dalam sanggar seni Sirulo berupa kegiatan pembelajaran tentang seni, yang meliputi proses dari pembelajaran, penciptaan hingga produksi dan semua proses hampir sebagian besar dilakukan di dalam sanggar (tergantung ada tidaknya fasiltas dalam sanggar). Salah satu seni pertunjukan yang dilaksanakan oleh Sanggar Seni Sirulo adalah seni pertunjukan Tari Sijegiren. Pengertian dari Sijegiren adalah lomba merasa dirinya yang paling cantik atau yang paling hebat. Pertunjukan tari Sijegiren ini diangkat dari upacara ritual Erpangir Ku Lau yang merupakan salah satu pembersihan diri yang di dalam ritualnya terdapat aktivitas berkemas atau mandi bunga ke sungai dengan bantuan dukun ( Erpangir Ku Lau). Dari upacara ritual Erpangir Ku Lau inilah Sanggar Seni Sirulo mengangkat kembali kegiatan ritual tersebut menjadi sebuah seni pertunjukan, yaitu seni pertunjukan tari Sijagiren dalam bentuk hiburan. Alat musik yang paling utama dalam seni pertunjukan Tari Sijegiren adalah alat musik kulcapi. Kulcapi berfungsi sebagai alat musik pengiring, tanpa adanya alat musik kulcapi dalam seni pertunjukan tari sijegiren maka seni pertunjukan Tari Sijegiren tersebut tidak akan terlaksana dengan baik karena alat musik kulcapi sebagai pembawa melodi bagi para penari dalam seni pertunjukan Tari Sijegiren. Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan juduul: “Peranan Alat Musik Kulcapi Dalam Seni Pertunjukan Tari Sijegiren di Sanggar Seni Sirulo Medan”. A. Landasan Teoretis 1. Pengertian Peranan Peranan dapat diartikan sebagai suatu yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya suatu hal atau peristiwa. Pengertian peranan menurut Ali (1985: 304) bahwa “The role is something that a part or the head of which is mainly in the occurrence of a case”, ” Peranan adalah sesuatu yang menjadi bagian atau yang menjadi pimpinan yang terutama dalam terjadinya suatu hal”. 2. Pengertian Alat Musik Alat musik merupakan instrumen atau suatu alat yang menghasilkan bunyi khususnya bunyi-bunyi musik. Hal ini sejalan dengan pendapat Corazon (2007:16) mengatakan bahwa : “Castanets ( music instrument), representing mechanism yielding voice and have been used to various target. At epoch first castanets also used as attendant in dance. In civilization later music instrument used for the entertainment amusement of. Yang artinya alat musik (music instrument), merupakan mekanisme yang menghasilkan suara dan telah digunakan untuk berbagai tujuan. 3. Pengertian Alat Musik Tradisional Alat musik tradisional adalah alat musik yang dibuat dari bahan-bahan alami dan berfungsi sebagai musik latar dalam suatu perayaan tertentu. Alat musik tradisional juga dapat menentukan ciri khas dan tradisi suatu suku serta dapat diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. 4. Pengertian Kulcapi Kulcapi adalah alat musik petik berbentuk lute yang terdiri dari dua buah senar (two-strenged fretted-necked lute). Kulcapi merupakan salah satu bagian dari jenis musik ensambel karo yaitu musik “Gendang Telu Sedalanen”. Dahulu kala senarnya terbuat dari akar pohon aren (enau) namun sekarang telah diganti senar metal. Enggoh, yaitu jembatan tempat penahan senar terbuat dari kayu yang dilekatkan (dilem) secara permanen pada bagian depan kotak suara (langkup). Langkup kulcapi tidak terdapat pada bagian depan lubang resonator, namun lobang resonator (disebut babah) justru terdapat pada bagian belakang kulcapi. 5. Musik Pengiring Pengertian musik pengiring adalah susunan nada atau suara yang dibentuk dengan menggunakan alat-alat musik sehingga menghasilkan irama, lagu, harmoni, dan digunakan sebagai musik pengiring bagi instrumen maupun bagi tarian. Musik pengiring berperan dalam mengatur bentuk dan tempo serta gerak dalam tarian yang akan dibawakan. 6. Pengertian Seni Pertunjukan Apabila dicermati dengan seksama, ternyata seni pertunjukan memiliki arti dan fungsi yang sangat sangat kompleks dalam kehidupan manusia. Dalam kaitan ini Caturwati (2007:81-82) berpendapat : “Pertunjukan dapat dilihat dan dinikmati baik sipelaku maupun yang melihatnya. Apabila kata pertunjukan ditambah kata seni didepannya, maka akan mengandung pengertian tontonan yang bernilai seni seperti tari, musik dan drama yang disajikan sebagai pertunjukan didepan penonton”. 7. Pengertian Tari Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Hal ini sesuai dengan pendapat Suryodiningrat yang menyatakan bahwa “Tari merupakan gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan irama musik yang diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud tertentu. Irama musik berfungsi sebagai pengiring tari dan mengatur gerakan penari. 8. Pengertian Sanggar Sanggar bisa dibilang salah satu lembaga pendidikan yang masuk dalam kategori sekolah nonformal atau pendidikan luar sekolah. Sanggar adalah tempat / wadah dimana berkumpul atau bertemu untuk bertukar pikiran ( pembatasan, pengolahan, dan sebagainya ). Sanggar Seni merupakan tempat atau wadah dimana seniman-seniman mengolah seni guna suatu pertunjukan. B. Metodologi Penelitian Sesuai dengan judul penelitian “Peranan Alat Musik Kulcapi dalam Seni Pertunjukan Tari Sijegiren di Sanggar Sirilo Medan ”, maka penelitian ini mengambil lokasi penelitian di Jalan Tanjung Sari Pasar II Medan. Waktu penelitian dan proses penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2012 - Agustus 2012 Populasi dalam penelitian ini bersifat terbatas. Dikarenakan hal tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah, seluruh pemain musik, para penari dan penonton. Yang menjadi sampel dalam penelitian adalah keseluruhan dari populasi yang berjumlah 16 orang yang terdiri dari : 1. Penari sebanyak 4 orang 2. Pemain alat musik Kulcapi 1 orang 3. Pemain alat musik Keteng-keteng sebanyak 8 orang 4. Pemain alat musik Mangkok sebagai ganti Pengana 1 orang 5. Pemain alat musik Serunai 1 orang 6. Pemain alat musik Gong 1 orang III. Pembahasan A. Sanggar Seni Sirulo Medan Sanggar Seni Sirulo berdiri pada tahun 2009. Sebelum nama Sanggar Seni Sirulo nama sanggar seni ini bernama Sanggar Najati. Najati artinya “Pusataka Karo Kuno” Sanggar Najati ini terletak di Jalan Setia Budi Tanjung Sari Pasar II Medan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Salmen selaku koordinator di Sanggar Seni Sirulo Medan pada tanggal 28 juli 2012, pada tahun 2010 Sanggar Najati diubah namanya menjadi sanggar Seni Sirulo dimana Sirulo mempunyai arti “Publik Umum”. Sanggar Seni Sirulo ini sering mengisi berbagai acara/event di dalam maupun di luar negeri. Sanggar Seni Sirulo pun kerap kali menerima undangan secara pribadi/kalangan tertentu. Berikut adalah beberapa acara besar yang pernah diikuti oleh Sanggar Seni Sirulo Medan: a. Festival Pementasan Tradisional Karo b. Pementasan Tradisional Deli Serdang c. Pesta Tahunan Desa Limang d. Pengukuhan Nama Kapoldasu Marga Ginting e. Batak Erketteng-ketteng di Belanda Seni Pertunjukan yang disajikan oleh Sanggar Seni Sirulo Medan yaitu tari Tungkat dan tari Sijegiren. B. Bentuk Musik Kulcapi dalam Tari Sijegiren Kulcapi yang digunakan di Sanggar Seni Sirulo dimainkan oleh satu orang. Berdasarkan wawancara, Kulcapi yang dimainkan di Sanggar Seni Sirulo Medan dilatih (practice) tanpa menggunakan sistem notasi balok, namun, dipelajari dan dilatih dengan teknik mendengar dan menghafal. Kulcapi dimainkan dengan memetik Senar Kulcapi yang ada pada Lute Kulcapi dimana Senarnya terbuat dari Kulit Aren. Kulcapi dimainkan dengan Solo yaitu dimulai dengan Senar Pertama dan kemudian akan diikuti oleh senar kedua sesuai dengan alunan pembawaan dari Melodi tersebut. Pada umumnya terdapat 5 fret yang dipasang pada kulcapi, namun untuk mencapai nada satu oktav kita harus memainkannya sampai pada fret 9 pada fret transparent (yang tidak terpasang). Dalam memainkan Kulcapi, lobang resonator (babah) tersebut juga berfungsi untuk mengubah warna bunyi (efek bunyi) dengan cara tonggum, yakni suatu teknik permainan Kulcapi dengan cara mendekapkan seluruh/sebagian babah Kulcapi ke badan pemain Kulcapi secara berulang dalam waktu tertentu. Efek bunyi Kulcapi yang dihasilkan melalui tehnik tonggum ini hampir menyerupai efek bunyi echo pada alat musik elektronik pada umumnya. C. Peranan Alat Musik Kulcapi dalam Tari Sijegiren di Sanggar Seni Sirulo Medan Alat musik tradisional kulcapi memiliki keterkaitan yang saling bergantung dengan gerakan-gerakan tarian Sijegiren yang dilaksanakan di Sanggar Seni Sirulo Medan (wawancara pada 28 Juli 2012), Pada Tari Sijegiren Kulcapi merupakan alat musik utama yang digunakan karena kulcapi sebagai pembawa melodi dalam Seni Pertunjukan Tari Sijegiren. Disini Tari Sijegiren diartikan sebagai Tari dimana para penari memperlombakan atau memperlihatkan siapa dirinya yang paling cantik dan paling hebat. Melalui observasi dan wawancara yang dilakukan di Sanggar Seni Sirulo Medan dapat dilihat bahwa Kulcapi sangat berperan dalam Tari Sijegiren. D. Tari Sjegiren Seni pertunjukan Tari Sijegiren adalah salah satu seni perntunjukan yang dilakukan oleh Sanggar Sirulo. Pengertian dari Sijegiren adalah lomba merasa dirinya yang paling cantik, pertunjukan tari Sijegiren ini di angkat dari upacara Erpangir ku Lau dimana upacara Erpangir ku Lau ini sudah menjadi tradisi leluhur yang diwariskan secara turun temurun hingga sekarang. Erpangir ku Lau merupakan salah satu ritual pembersihan diri yang di dalam ritualnya terdapat aiktivitas berkemas atau mandi bunga ke sungai (erpangir ku lau) . Ritual erpangir ku lau sampai saat ini masih sering dilakukan terutama oleh beberapa Guru Sibaso pada waktu-waktu tertentu. Pada saat itu ritual Erpangir ku Lau dilakukan oleh dua Guru Sibaso, setiap guru sibaso akan melaksanakan erpangir ku lau secara rutin. Dalam sebulan sekali atau setahun sekali sebagai penghormatan kepada jinujung (kekuatan supranatural yang menyertainya dalam melakukan kegitan sebagai, guru sibaso). E. Peranan Kulcapi Berdasarkan wawancara, Kulcapi berfungsi sebagai alat pengiring dalam tarian tari Sijegiren di Sanggar Seni Sirulo Medan dan berperan dalam pembawa melodi karena alunan musik melodinya mengatur gerakan tangan dan badan sedangkan alat musik Gong sebagai pengatur tempo melalui kaki para penari. Pada saat Tari Sijegiren akan dimulai Kulcapi akan memberikan nada pembuka pertama, dan akan diikuti alat musik lainnya seperti Keteng – keteng, Mangkok (sebagai ganti pengana), Serunai dan alat musik Gong. Kulcapi akan berperan memberikan alunan melodi pada para penari dimana para penari akan memberikan gerakan badan kaki dan tangan dengan perlahan-lahan. Setelah alat musik kulcapi memberikan melodi, alat musik Serunai akan menggantikan melodi pada pertengahan pertunjukan Tari Sijegiren dimana serunai dan kulcapi bergantian memberikan melodi pada Tari Sijegiren. Peranan Kulcapi lebih banyak berperan dari serunai dimana kulcapi pembawa melodi pada awal dan akhir dari pertunjukan, Sedangkan Sarunei menjadi pembawa melodi menggantikan kulcapi pada pertengahan pertunjukan, berikut ini adalah proses seni pertunjukan Tari Sijegiren. a. Tempo Simalungun rakyat/lambat Pada awal pertunjukan dimulai tempo lambat (Andante), alat musik yang dimainkan yaitu kulcapi diikuti gong, mangkok dan keteng-keteng dengan gerakan Lande Sadatan. alunan musik melodinya mengatur gerakan tangan dan badan kedua penari sedangkan alat musik Gong sebagai pengatur tempo pada kaki kedua penari. b. Tempo odak-odak/sedang Pada pertengahan pertunjukan tempo akan berubah menjadi sedang (moderato). Pembawa melodi pada seni pertunjukan tari sijegiren adalah Sarunei, diikuti oleh keteng-keteng, mangkok sebagai ganti pengana dan gong. Kulcapi pada tempo odak-odak tidak dimainkan, gerakan yang dilakukan oleh kedua penari yaitu gerakan bebas. c. Tempo Patam-patam/cepat Pada akhir pertunjukan tempo akan berubah menjadi cepat (alegro), pembawa melodi pada pertunjukan tari sijegiren kembali menjadi kulcapi diikuti keteng-keteng, mangkok sebagai ganti pengana dan gong. Gerakan yang dilakukan oleh kedua penari adalah gerakan bebas, pada akhir pertunjukan ini lah kedua penari saling unjuk kebolehan atau saling memperlihatkan kemampuan mereka dalam menari. Pada tahap akhir pertunjukan ini, terlihat para penari saling menyombongkan diri dengan tarian yang mereka tarikan seperti tidak ada yang mau kalah. Semakin lama gerakan yang dilakukan kedua penari ini semakin cepat. F. Proses Penciptaan Musik pada Sanggar Seni Sirulo Medan Berdasarkan hasil wawancara dengan Ita apullina Silangit pada tanggal 28 Juli 2012 menyatakan bahwa penyajian musik sebagai pengiring tari merupakan hal yang terpenting dimana musik dapat membantu tempo serta dapat menmbah keindahan dari tarian tersebut dan juga dapat mewakili awal dan akhir dari tarian sehingga terdapat suatu keharmonisan di antara penari dan musik. Dalam setiap latihan maupun pertunjukan yang diadakan oleh sanggar seni Sirulo Medan penyajian musik selalu dilakukan secara live. Pada umumnya iringan tari adalah lagu yang sudah ada namun kalau dillihat secara detail pada sanggar seni Sirulo Medan ada 2 bentuk musik yang digunakan sebagai pengring tarian yaitu musik yang sudah ada tetapi diaransemen ulang serta musik yang betul-betul diciptakan untuk kebutuhan sesuai dengan tari etnis yang sudah disajikan. Aransemen musik sebagai pengiring dilakukan agar suasana musik yang disajikan terasa lebih berbeda. Aransemen musik biasanya dilakukan diawal dan diakhir tarian. Alat musik tradisional Karo yang digunakan yaitu keteng-keteng, kulcapi, mangkok (sebagai ganti pengana), gong, gendang , dan serunai. Setelah musik selesai dirancang dilakukan latihan dengan pemain musik yang lain sampai musik dirasakan betul-betul sempurna. Setelah musik diciptakan, dilakukan latihan dengan tarian agar musik betul-betul sesuai dengan tarian yang diiringi. Kalau masih terdapat kekurang harmonisan antara musik dengan tari maka dilakukan perombakan pada musik sampai terasa harmonis antara musik dan tarian. F. Alat Musik Tradisional Karo dalam Pertunjukan Tari Sijegiren di Sanggar Seni Sirulo Medan Beberapa alat musik yang dimainkan dalam pertunjukan Sanggar Seni Sirulo Medan adalah: a. Gendang Telu Sendalanen Merupakan suatu musik ensemble yang terdiri dari tiga alat musik yang dimainkan bersamaan secara harmois, yang terdiri dari Kulcapi/balobat, ketengketeng, dan mangkok. Pemakaian Kulcapi atau balobat sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda. Sedangkan Keteng-keteng dan mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Dalam pola permainan alat musik, ketengketeng terdapat sora/bunyi, penganak, gung, cak-cak (pola ritem) singanaki dan singindungi. Pola pukulan mangkok merupakan pukulan konstan berulang-ulang mengikuti pola permainan penganak atau gung dalam Gendang Lima Sendalanen b. Gendang Lima Sendalanen Gendang Lima Sendalanen sering juga disebut dengan istilah Gendang Sarune merupakan suatu musik ensemble yang terdiri dari lima alat musik yang dimainkan bersamaan secara harmois, yang terdiri dari 5 (lima) buah alat musik, yaitu: Sarune, Gendang singanaki, Gendang singindungi, Penganak, dan Gung. Gendang Lima Sendalanen atau Gendang Sarune inilah yang masih dilestarikan dan dapat kita temukan dalam prosesi pemakaman suku karo secara umum. Sedangkan Gendang Telu Sendalenen mungkin akan cukup sulit kita temui lagi. G. Peranan Musik Pengiring Pada Sanggar Seni Sirulo Medan Berdasarkan wawancara dengan Ita Apulina Silangit pada tanggal 28 Juli 2012 menjelaskan bahwa peranan musik pengiring pada Sanggar Seni Sirulo adalah berperan sebagai berikut: a. Berperan sebagai pengungkapan emosional b. Berperan Sebagai Alat Komunikasi c. Berperan Sebagai Reaksi Jasmani d. Berperan sebagai Pengintegerasian Masyarakat e. Berperan Sebagai Hiburan H. Hambatan yang Terjadi ketika Kulcapi Tidak Ditempatkan dalam Tari Sijegiren Menurut Ita Apulina Silangit Penari I selaku penari dalam tari Sijegiren (wawancara pada 28 Juli 2012) mengatakan bahwa: “Jika Kulcapi tidak ditempatkan pada tari Sijegiren maka ini akan menjadi sulit bagi kami sebagai penari untuk melaksanakan tarian ini dengan baik. Kulcapi menghasilkan bunyi melodi yang lembut sesuai dengan tarian yang dipertunjukkan.” Menurut Karmila Kaban selaku penari II (wawancara pada 28 Juli 2012) mengatakan bahwa: “Ketika Kulcapi tidak ditempatkan pada tari Sijegiren maka pertunjukkan tari Sijegiren di Sanggar Seni Sirulo Medan tidak akan terlaksana dengan maksimal. Para penari tidak akan dapat menari sebaik mungkin dan hasilnya pasti kurang memuaskan.” Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kulcapi sangat berperan dalam tari Sijegiren. Jika Kulcapi tidak ditempatkan pada tari Sijegiren dampaknya langsung dirasakan oleh para penarinya juga pada para Penonton. Para penari tidak dapat mengatur tempo dengan baik jika Kulcapi tidak ditempatkan pada tari Sijegiren sehingga tari Sijegiren tidak terlaksana dengan maksimal. Hal ini akan menyebabkan pada penari tidak dapat mengekspresikan tarian dengan baik dan para Penonton tidak dapat menikmati pertunjukkan tari Sijegiren secara maksimal. III. Kesimpulan 1. Sanggar Seni Sirulo Medan terbentuk berawal dari pemikiran Bapak Juara Ginting. Sebagai sarana untuk melestarikan kesenian kebudayaan Karo, dan pada tahun 2010 berdirilah sanggar yang mulanya bernama Sanggar Najati ( Pusataka Karo Kuno ) karena polemik organisasi pada Maret 2010 Sanggar Najati diubah namanya menjadi Sanggar Seni Sirulo ( Publik Umum ) di bawah pengawasan SLM ( Sirulo Community Midetion ) dimana anggotanya sebagian besar dari sanggar tersebut adalah mahasiswa-mahasiswi FISIP USU. 2. Pada setiap seni pertunjukan, Sanggar Seni Sirulo Medan selalu melakukan pertunjukan tersebut secara live. 3. Alat musik tradisional Karo yang digunakan oleh Sanggar Seni Sirulo Medan adalah kulcapi, serunai, keteng – keteng, gong, mangkok ( sebagai ganti pengana ) dan gendang. 4. Peranan alat musik kulcapi dalam seni pertunjukan tari sijegiren sebagai pembawa melodi untuk para penari. jika tidak ada kulcapi maka pertunjukan tari sijegiren tidak akan berjalan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. 1985. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta: Pustaka Amani. Corazon, CD. 2007. Traditional Musical Instruments of The Philippines. Nevada: FMAdigest Esterberg, Kristin G. 2002. Qualitative Methods in Social Research. New York: Me Grow Hill Hidayat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari. Malang: Balai Kajian Seni dan Desain, Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang Lexy, J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara Pusat Pembinaan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Soekanto, S. 1984. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Suprapto, J. 2004. Proposal Penelitian dan contoh. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-PRESS)