(p2tl), listrik pra bayar - Jurnal Universitas Pandanaran

advertisement
PENGARUH TAGIHAN SUSULANPENERTIBAN PEMAKAIAN
TENAGA LISTRIK (P2TL), LISTRIK PRA BAYAR (LPB) DAN
PESTA TUNAI (NON TAGIHAN LISTRIK) TERHADAP
PENDAPATAN PT. PLN (PERSERO).
(STUDI EMPIRIS PADA UPJ DEMAK)
ANDY HARTANTO
NIM. EA.11.1.0303
ABSTRACT
EFFECT OF BILLS TAGSUS P2TL , ELECTRICITY AND PARTY PRE PAID
ELECTRICITY BILLS OF NON CASH INCOME PT . PLN ( Persero ) .
“(EMPIRICAL STUDY ON UPJ DEMAK)”. Accounting Department , Faculty of
Economics , University of Semarang Pandanaran 2015 .
Supplementary bill P2TL pada PT. PLN ( Persero ) UPJ Demak WITH Term
sample of 60 months during the year 2009-2013 WITH descriptive statistical
calculations produce Supplementary bill minimum sum of 0, 0.02 Maximum, average
- average standard deviation is 0.0032 WITH sum of 0.00399. FOR Land rights Pre
Pay obtained sum of the minimum value of 1.21 , 1.78 Maximum, average-average
pre Pay Electricity standard deviation is 1.5483 WITH sum of 0.18756.
FOR party cash value of the minimum sum of 0, 0.02 Maximum Value . The
average cash party standard deviation is 0.0093 WITH sum of 0.00479. While the
magnitude of the average-average revenue during the year 2009-2013 As much as
30.66 % , the minimum value of Revenue much as 27.91 %, 32.24 % Maximum sum
of the standard deviation WITH 1.53471.
Income PT. PLN ( Persero ) UPJ Demak influenced Posted Three variables
Tagsus P2TL Namely, Electric Pre-Paid And Party Cashier. Amounting X1
coefficient 0.097108 stated that EVERY Tagsus P2TL Up Amounting 1000 will
increase revenues much as 97.108, X2 coefficient sum of 0.004528 stated that
EVERY Electric Pre-Paid Up Amounting 1000 will increase revenues much as 4.528,
coefficient of 0.064469 Amounting X3 stated that EVERY feast Cash Up Amounting
1000 will increase revenue by 64.469.
ON regression coefficient ( R² ) Model summary that the amount of Adjusted R
-square is 0.557 husband HAL means that fgTagsus influence P2TL, Electric PrePaid And Party Cashier much as 55.7 % while the sum of the remaining 44.3 % is
influenced Posted others. Turns From SIBOR The independent variables
significantly affect Operating Income is tagsus P2TL.
Keywords :Tagsus P2TL , LPB , PESTA TUNAI , Revenue
JURNAL AKUNTANSI, UNIVERSITAS PANDANARAN
ANDY HARTANTO, AKUNTANSI 2015
1.1 Latar Belakang Masalah
PT. PLN (Persero) berasumsi
yang bertujuan untuk memperlancar
bahwa pelanggan Listrik Pra Bayar
cash
flow
jumlahnya signifikan pada periode
perusahaan.
(arus
pendapatan)
mendatang, maka PT. PLN (Persero)
Secara umum, terdapat 2 jenis
perlu melakukan pengaturan yang
pendapatan perusahaan yaitu Taglis
berkaitandengan mekanisme Listrik
dan Non Taglis. Untuk di PT PLN
Pra
kualitas
(Persero), transaksi Non Taglis akan
pelayanan terhadap permintaan pasang
diimpelentasikan pada tahun 2013.
baru
prosedur
Pendapatan Taglis adalah pendapatan
pemasangan yang jelas.Prosedur yang
yang berasal dari hasil penjualan
jelas diperlukan agar pelaksanaannya
pemakaian
dapat diawasi sehingga tidak terjadi
konsumen, antara lain yaitu : rekening
penyelewengan atau penyalahgunaan
listrik dan angsuran. Pendapatan Non
kas oleh pihak-pihak yang tidak
Taglis adalah pendapatan yang bukan
bertanggung jawab.
berasal dari penjualan tenaga listrik,
Bayar.Peningkatan
memerlukan
P2APST adalah
tenaga
antara
Pengawasan Arus Pendapatan Secara
penyambungan, biaya keterlambatan
Terpusat. Maksudnya adalah suatu
dan sewa trafo/genset. Adapun jenis
metode
yang
layanan
perusahaan
dalam
mengawasi
pendapatan
mengelola
yaitu
transaksi
:
dari
kependekan dari Pengelolaan dan
mempermudah
lain
listrik
non
biaya
taglis,
dan
diantaranya : Pasang baru, Perubahan
perusahaan
daya, Migrasi postpaid ke prepaid,
JURNAL AKUNTANSI, UNIVERSITAS PANDANARAN
ANDY HARTANTO, AKUNTANSI 2015
Pemasangan
melakukan penelitian pada PT.PLN
kembali, Sambung sementara/pesta,
(Persero) UPJ Demak selama 5 tahun
Pelunasan
angsuran,
Pengaduan
Permintaan
angsuran,
terhitung
teknis,
mulai
januari
2009
–
Desember 2013.
Pembayaran
dimuka,
Permintaan
Berdasarkan
uraian
tersebut,
rubah tarif, Permintaan rubah nama,
peneliti akan mengambil judul tentang
Berhenti
sebagai
pelanggan,
“PENGARUH
Penyelesaian
P2TL
Pemakaian
Tenaga
TAGIHAN
(Penertiban
SUSULAN P2TL, LISTRIK PRA
Listrik),
BAYAR DAN PESTA TUNAINON
Penyelesaian Penerangan Jalan Umum
TAGIHAN
LISTRIKTERHADAP
(PJU) liar, Sewa trafo dan kapasitor.
PENDAPATAN
PT.
PLN
Penelitian yang akan diteliti oleh
(PERSERO).
peneliti sekarang tidak jauh berbeda
(STUDI
dengan
penelitian
terdahulu
EMPIRIS
PADA
UPJ
yang
DEMAK)”
meneliti tentang pengaruh listrik pra
bayar terhadap pendapatan. Peneliti
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan
masalah,
peneliti
masalah
dalam
merumuskanya
latar
belakang
mendapat
penelitiannya
untuk
suatu
dan
memperoleh
berkaitan dengan pendapatan pada PT.
PLN (Persero) UPJ Demak yaitu :
1. Apakah ada pengaruh dari Tagsus
P2TL terhadap pendapatan PT.
PLN (Persero) UPJ Demak?
jawaban terhadap permasalahan yang
JURNAL AKUNTANSI, UNIVERSITAS PANDANARAN
ANDY HARTANTO, AKUNTANSI 2015
2. Apakah ada pengaruh dari Listrik
Pra Bayar terhadap pendapatan
PT. PLN (Persero) UPJ Demak?
3. Apakah ada pengaruh dari Pesta
Tunai
(Non
Taglis)
terhadap
pendapatan PT. PLN (Persero)
UPJ Demak?
4. Bagaimana pengaruh dari Tagsus
P2TL, Listrik Pra Bayardan Pesta
Tunai
(Non
Taglis)terhadap
pendapatan PT. PLN (Persero)
UPJ
Demak?
1.3 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Variabel
1.
Variabel Independent atau variabel bebas (X)
Menurut
Sugiyono
dalam
bukunya Satistika Untuk Penelitian,
memaparkan
bahwa
atau
timbulnyavariabel
dependent
(terikat).(2007:4).
Variabel
Variabel
Bebas
independent bebas adalah merupakan
(Independent) yaitu: TAGSUS P2TL
variabel
atau
(X1), LPB (X2), Pesta Tunai /
yang menjadi sebab perubahannya
sambungan sementara (non taglis)
yangmempengaruhi
(X3).
2.
Variabel Dependent (Y)
Variabel dependent atau variabel
variabel yang dipengaruhi atau yang
tidak bebas Menurut Sugiyono dalam
menjadi
bukunya
variabel bebas.(2007 : 4).
Satistika
Penelitianmemaparkan
:Variabel terikat merupakan
untuk
bahwa
akibat,
karena
adanya
JURNAL AKUNTANSI, UNIVERSITAS PANDANARAN
ANDY HARTANTO, AKUNTANSI 2015
secara
Variabel
lebih
spesifik
untuk
Terikat(Dependent)adalah
memperoleh data yang sesuai dengan
Pendapatan
(Y).Memilih
serta
masalah yang ada dengan tujuan
memberi definisi terhadap setiap
penelitian,
pengukuran
dimana
data
tersebut
variabel.Memilih
diolah, dianalisis, dan diproses lebih
prosedur dan teknik yang digunakan,
lanjut dengan dasar teori teori yang
menyusun
alat
serta
teknik
telah
dipelajari
sehingga
data
pengumpulan data, pelaporan hasil
tersebut
dapat
ditarik
sebuah
penelitian termasuk proses penelitian
kesimpulan.
dan interprestasikan data.
Berdasarkan
pengertian
di
Dalam penelitian ini peneliti
atas dapat disimpulkan bahwa desain
menggunakan metode regresi linear,
penelitian merupakan sebuah proses
artinya penelitian yang dilakukan
dalam melakukan perencanaan dan
adalah penelitian yang menekankan
pelaksanaan
penelitian
sehingga
pada data-data numeric (angka) yang
peneliti dapat melakukan penelitian
diolah.
secara baik dan sistematis. Oleh
Metode
regresi
linear
karena
itu,
membuat
desain
berganda ini merupakan metode yang
penelitian
sangat
penting
pembuatan
sebuah
karya
agar
bertujuan untuk mengetahui sifat
ilmiah
serta hubungan yang lebih mendalam
dapat terselesaikan secara cepat dan
antara dua variabel dengan cara
baik.
mengamati
aspek-aspek
tertentu
JURNAL AKUNTANSI, UNIVERSITAS PANDANARAN
ANDY HARTANTO, AKUNTANSI 2015
1.4
AnalisisDeskriptif Variabel Penelitian
Analisis
deskriptif
untuk
dilakukan
perhitungan,
maka
memaparkan variabel penelitian dalam
didapatkan hasil perhitungan sebagai
bentuk
berikut:
tabulasi
sehingga
mudah
dipahami dan diinterpretasikan.Setelah
Tabel 4.1.4 Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Tagsus P2TL
LPB
Pesta Tunai
Pendapatan
Valid N (listwise)
Minimum
60
60
60
60
60
.00
1.15
.00
23.88
Maximum
.03
1.90
.03
34.02
Mean
Std. Deviation
.0147
1.4496
.0107
29.9652
.01092
.17880
.00702
1.92856
Sumber :Output SPSS Tahun 2015
1.5
Pembahasan
yang bukan berasal dari material
1. Tagihan Susulan P2TL
Penertiban
Tenaga
Listrik
Pemakaian
(P2TL)
adalah
PLN,
sehingga
dengan
mampu
diatasi
dilakukannya
penertiban pengguna tenaga listrik
penertiban.Dengan
yang tidak sesuai dengan standar
P2TL,
pemasangan dan SPJBTL.Sedangkan
diminimalisir
tujuannya adalah untuk menurunkan
mungkin.Sehingga
susut secara non teknis adalah susut
hanya susut teknis yang secara alami
seluruh
diadakannya
kerugian
dapat
sekecil
yang
tersisa
JURNAL AKUNTANSI, UNIVERSITAS PANDANARAN
ANDY HARTANTO, AKUNTANSI 2015
meningkat 1000 maka keuntungan
tidak dapat dihilangkan, namun bisa
atau pendapatan yang dihasilkan
diminimalisir.
akan meningkat sebesar 3.784, dan
Tagsus P2TL dalam kegiatan
pada pesta tunai meningkat 1000
operasionalnya
sehari-hari
maka pendapatan yang dihasilkan
dipengaruhi oleh jumlah modal kerja
sebesar 97.900.
(kas, piutang dan persediaan).Selain
Kondisi
itu
kondisi
modal
kerja
tagihan
susulan
juga
P2TL tertinggi dalam sampel laporan
dipengaruhi oleh tingkat perputaran
keuangan PT. PLN (Persero) UPJ
komponen modal kerja (perputaran
Demak adalah pada tahun 2009
kas, piutang dan persediaan). Dari
jumlah
hasil
analisis
regresi
pendapatan
sebesar
diperoleh
0.257092334 juta, tahun 2011 jumlah
persamaan
, hal ini
berarti setiap ada penambahan tagsus
P2TL
sebesar
1000
keuntungan
atau
meningkat
sebesar
maka
pendapatan
92.056,
sedangkan pada saat listrik pra bayar
2.
pendapatan
menurun
0.107118322juta.
Dari
sebesar
jumlah
tagihan susulan P2TL yang didapat
selama tahun 2009-2013 maka ratarata tagihan susulan P2TL sebesar
0.176320889 juta.
Listrik Pra Bayar
Kondisi listrik pra bayar pada PT.
2009-2013
dipengaruhi
PLN (Persero) UPJ Demak tahun
penjualan pulsa token. Semakin
oleh
JURNAL AKUNTANSI, UNIVERSITAS PANDANARAN
ANDY HARTANTO, AKUNTANSI 2015
18.64755641juta, sedangkan paada
tinggi penjualan yang dihasilkan
tahun 2010 dan 2012 mengalami
maka
semakin
tinggi
pula
penurunan sebesar 16.64755641 juta.
keuntungan yang diperoleh.
Dari jumlah listrik pra bayar yang
Kondisi
penjualan
pulsa
didapat selama tahun 2009-2013
listrik pra bayar dari tahun ke
maka rata-rata listrik pra bayar
tahunmengalami
peningkatan
dan
sebesar 17.3951014juta.
penurunan yang signifikan, pada
tahun 2011 listrik pra bayar sebesar
3. Pesta Tunai
Kondisi Pesta Tunai tertinggi
jumlah pendapatan menurun sebesar
dalam sampel laporan keuangan PT.
0.11446392juta. Dari jumlah pesta
PLN (Persero) UPJ Demak adalah
tunai yang didapat selama tahun
pada tahun 2013 jumlah pendapatan
2009-2013 maka rata-rata pesta tunai
sebesar 0.17139888 juta, tahun 2010
sebesar 0.127841096juta.
4. Pendapatan
Berdasarkan hasil pengolahan
tunai.
Pengaruh
variabel
data yang telah dipaparkan diatas,
tersebut
dapat diketahui bahwa pendapatan
sebesar
51.1% sedangkan sisanya
dipengaruhi tiga variabel yaitu tagsus
sebesar
48.9% dipengaruhi
P2TL, listrik pra bayar dan pesta
secara
ketiga
bersama-sama
oleh
JURNAL AKUNTANSI, UNIVERSITAS PANDANARAN
ANDY HARTANTO, AKUNTANSI 2015
faktor lain yang
Diantara
ketiga
variabel
tidak dibahas dalam penelitian ini.
dependent yaitu tagsus P2TL, listrik
Dari analisis dapat diketahui
pra bayar dan pesta tunai.Listrik pra
Fhitung
21.590
dengan
taraf
bayar mempunyai pengaruh lebih
signifikansi 0.000 sehingga didapat
besar
sebesar
86.9755068773
signifikansi 0.000 <0.005, maka
jutadibanding
dapat
ditarik
kesimpulan
perputaran
tagsus
bahwa
P2TL sebesar 0.881604445 jutadan
hipotesis nol (H0) diterima. Dengan
pesta tunai sebesar 0.63920548 juta,
demikian hipotesis ada pengaruh
hal ini disebabkan karena penjualan
yang signifikan antara tagsus P2TL,
listrik pra bayar selalu lancar tiap
listrik pra bayar dan pesta tunai
bulannya dan pasti ada pendapatan
terhadap pendapatan pada PT. PLN
dari penjualan listrik pra bayar yang
(Persero) UPJ Demak.
mendatangkan keuntungan bagi PT.
PLN(
1.6
Persero)
UPJ
Demak.
2009-2013
dengan
Simpulan
Dari
hasil
penelitian
dan
tahun
pembahasan yang telah dipaparkan
perhitungan deskriptif statistik
diatas maka penulis dapat mengambil
menghasilkan tagihan susulan
simpulan sebagai berikut:
minimum
sebesar
0,
dan
1. Kondisi tagihan susulan P2TL
maksimum 0.03, dan rata-rata
pada PT. PLN (Persero) UPJ
0.0147 dengan standar deviasi
Demak dengan jumlah sampel
0.01092.
sebanyak 60 bulan selama
susulan
Adanya
P2TL
tagihan
berpengaruh
JURNAL AKUNTANSI, UNIVERSITAS PANDANARAN
ANDY HARTANTO, AKUNTANSI 2015
positif
0.00702,sehingga pengaruhnya
terhadap pendapatan PT.PLN
yaitu
positif
terhadap
(Persero) UPJ Demak.
pendapatan.
Sedangkan
besarnya rata-rata pendapatan
2. Perhitungan deskriptif statistik
PT. PLN (Persero) UPJ Demak
pada PT. PLN (Persero) UPJ
selama
Demakuntuk
listrik
tahun
2009-2013
pra
sebesar
29.96%,
nilai
bayardidapat nilai minimum
minimum pendapatan sebesar
sebesar 1.15, dan maksimum
23.88%, dan nilai maksimum
1.9. Rata-rata listrik pra bayar
sebesar 34.02% dengan standar
adalah 1.4496 dengan standar
deviasi 1.92856.
deviasi
sebesar
0.1788,
4. Pendapatan PT. PLN (Persero)
sehingga pengaruhnya positif
UPJ Demak dipengaruhi oleh
terhadap pendapatan.
tiga
variabel
yaitu
Tagsus
3. Untuk pesta tunai/sambungan
P2TL, Listrik Pra Bayar dan
sementara
nilai
minimum
Pesta Tunai. Koefisien X1
sebesar
0,
danpesta
sebesar 0.092056 menyatakan
tunai/sambungan
sementara
bahwa setiap Tagsus P2TL
nilai maksimum 0.03. Ratanaik
rata
pesta
sebesar
1000
akan
tunai/sambungan
meningkatkan
Pendapatan
sementara 60 bulan selama
sebesar 92.056, koefisien X2
2009-2013
adalah
0.0107
sebesar 0.003784 menyatakan
dengan standar deviasi sebesar
bahwa setiap Listrik Pra Bayar
JURNAL AKUNTANSI, UNIVERSITAS PANDANARAN
ANDY HARTANTO, AKUNTANSI 2015
regresi
naik
sebesar
1000
(R²)model
summary
akan
bahwa besarnya Adjusted R
meningkatkan
Pendapatan
square adalah 0.511 hal ini
sebesar 3.784, koefisien X3
berarti
bahwa
persentase
sebesar 0.097900 menyatakan
pengaruh Tagsus P2TL, Listrik
bahwa setiap Pesta Tunai naik
Pra Bayar dan Pesta Tunai
sebesar
1000
akan
sebesar
meningkatkan
51.1%
sedangkan
Pendapatan
sisanya
sebesar
48.9%
sebesar 97.900. Pada koefisien
dipengaruhi oleh faktor lain.
1.7
1.
Saran
Manajemen perusahaan harus
sehingga dapat meningkatkan
mengevaluasi strategi
pendapatan untuk PT. PLN
untuk
melakukan
penertiban
pemakaian
tenaga
(Persero)UPJ Demak.
2.
Pihak manajemen perusahaan
listrik(P2TL), sehingga dengan
harus
adanya P2TL dapat diketahui
dalampenjualan
adanya
pra
pelanggaran
terjadi.
Dengan
yang
mengevaluasi
bayar
strategi
pulsa listrik
(LPB)
dan
adanya
meningkatkan pelayanan dalam
pelanggaran yang dilakukan
memberikan kemudahan untuk
oleh
pelanggan
pelanggan
pelanggan
harus
maka
membayar
denda atau tagihan susulan,
menyediakan
dengan
PPOB
lebih
bayak agar lebih efektif dan
JURNAL AKUNTANSI, UNIVERSITAS PANDANARAN
ANDY HARTANTO, AKUNTANSI 2015
yang tidak menggunakan RAB.
efisien sehingga keuntungan
Dengan pencatatan biaya tarif
yang diperoleh perusahaan bisa
pesta dengan standar yang
meningkat.
benar
3.
Perlu
adanya
maka
akan
peningkatan
meminimalisir
pelayanan
kesalahan
untukpesta
dalam
tunai/sambungan
pencatatan
dan
sementara
perhitungannya.
sehingga tingginya permintaan
4.
sambungan
sementara
Untuk
meningkatkan
non
pendapatan
tagihan
listrik
maka
perusahaan
dapat
sebaiknya PT. PLN (Persero)
meningkatkan pendapatan pada
UPJ
Demak
melakukan
strategi-strategi
pemasaran
PT. PLN (Persero) UPJ Demak
dan dalam pencatatan biaya
pelayanan
dan
mengontrol
tarif pesta perlu adanya suatu
dengan
standar
yang
benar
baik
penggunaan
sesuai
tenaga listrik, karena apabila
dengan
ketentuan
akuntasi
terjadi
pelanggaran
yang
yang telah ditetapkan oleh
dilakukan
pelanggan
akan
standar akuntansi yang berlaku,
dapat
mengurangi
jumlah
yaitu dengan jurnal tarif pesta
keuntungan bagi perusahaan.
yang menggunakan RAB dan
JURNAL AKUNTANSI, UNIVERSITAS PANDANARAN
ANDY HARTANTO, AKUNTANSI 2015
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Bina Aksara.
Bungin, M. Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta :
Prenada Media.
Daryanto. 2011. Manajemen Pemasaran. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba
Empat.
Jusup, Al Haryono.2001. Dasar – Dasar Akuntansi. Edisi keenam.Yogyakarta :
Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Kieso, Weygandt and Warfield. 2007. Intermediate Accounting. Tweleft Edition.
New York : John Wiley % Sons, Inc.
Kieso, Donald E and Weygant Jerry J. 2002.Intermediate Accounting Edisi
Kesepuluh.Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Macanan Jaya Cemerlang.
Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga.Jakarta : Salemba Empat.
Romney, Marshall B., dan Steinbart, Paul John. 2003. Sistem Informasi Akntansi. 9th
Edition.Jakarta : Salemba Empat.
Download