BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Konseptual 1. Metode Peer

advertisement
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual
1. Metode Peer Learning (Teman Sebaya)
Menurut (Miller et al.,1994), peer learning merupakan metode
pembelajaran yang sangat tepat digunakan pada peserta didik yang mengalami
kemampuan belajar spesifik dalam meningkatkan kemampuan dasar
matematika mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah bahkan
ditempat kerja.
Menurut Bruffe (1995), manfaat peer learning antara lain:
a)
Mendorong aktivitas yang berpusat pada siswa, termasuk pembelajaran
mandiri maupun diskusi kelompok informal untuk memastikan bahwa mereka
sesuai, efektif, dan efisien. b) Meningkatkan motivasi yaitu untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran maupun produk pembelajaran. c)
Meningkatkan ketrampilan meta kognitif yang memungkinkan siswa untuk
lebih mencerminkan pembelajaran dan pembelajaran mereka secara lebih
kritis. Menurut Miller et al., (1994), manfaat peer learning adalah
mengembangkan kemampuan matematika peer learning yang terdiri atas: a)
Classwide peer learning, semua peserta didik bekerja secara berpasangan
secara bersamaan. b) Cross-age tutoring, guru lebih tua dan berasal dari
sekolah yang sama. c) One to one tutoring, peserta didik hanya membutuhkan
7
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
8
satu peserta didik lainnya sebagai tutor. d) Small group instruction, setiap
kelompok bergantian sebagai tutor untuk kelompok lainnya. e) Home based
tutoring, orang tua berfungsi sebagai tutor.
Menurut Goodlad (1998), tujuan peer learning adalah
a)
Mengembangkan kemampuan belajar. b) Mengevaluasi hasil kerja.
c)
Menyelesaikan masalah-masalah tertentu. d) Mendorong belajar mandiri. e)
Mengurangi angka putus sekolah. f) Memberi dukungan kepada siswa.
Menurut Hwa (2009), tahapan pembelajaran peer learning adalah
sebagai berikut: a) Mengatur bahan ajar yang akan diberikan kepada peserta
didik. b) Mengindetifikasi topik untuk pelajaran yang akan diberikan
berdasarkan kebutuhan peserta didik tahun ini. c) Guru membagi peserta didik
menjadi beberapa kelompok. d) Setiap kelompok memilih satu topik untuk
didiskusikan dan disertai dengan lembar kegiatan. e) Guru bekerja dengan
kelompok untuk memastikan bahwa beberapa ketrampilan dasar dipelajari. f)
Pembelajaran harus mempunyai ICT. g) Sebesar 50% dinilai dari proses
pembelajaran dan lembar kegiatan serta bagaimana mereka meningkatkan
pembelajaran dan 50% dinilai dari cara mereka mempresentasikan hasil
diskusi.
h)
Mempersiapkan
waktu
untuk
masing-masing
kelompok
mempresentasikan didepan kelas. i) Guru mengatur kelompok-kelompok
peserta didik untuk melatih mereka mengajar dikelas. j) Siapkan lembar
komentar untuk memungkinkan peserta didik untuk memberikan kritik yang
membangun kepada kelompok.
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
9
Menurut Miller et al., (1994), tahapan pembelajaran peer learning
adalah sebagai berikut: a) Membuat persiapan. b) Menjalankan program. c)
Pengayaan dan ekstensi. Dalam langkah pertama, membuat persiapan sebelum
pembelajaran dengan metode pembelajaran peer learning adalah sebagai
berikut: a) Format bimbingan, guru harus mempertimbangkan karakteristik
siswa, sumber daya yang tersedia, dan tujuan dari pembelajaran untuk
memaksimalkan tercapainya tujuan pembelajaran.
b) Memilih rekan,
perserta didik dapat dipasangkan oleh guru, baik secara acak, atau dengan
pertimbangan khusus bagi peserta didik dengan perilaku atau berprestasi,
peserta didik bergiliran mempresentasikan, masing-masing menghabiskan 5
sampai 10 menit. c) Melatih tutor, melatih tutor dilakukan agar tidak terjadi
kesalahan dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. d) Mengatur
suasana pembelajaran, mengatur suasana belajar memerlukan peran guru
dalam penjadwalan. Dalam langkah kedua, dijalankan program antara lain: a)
Pre-test. b) Latihan.
c) Tes. Dalam langkah ketiga, dilakuan pengayaan
dan ekstensi yaitu praktik tambahan memberikan pengayaan dan perluasan
kegiatan yang berkaitan dengan topik pembelajaran.
Menurut Pesci (2010), tahapan metode peer learning adalah sebagai
berikut: a) Guru mempersiakan bahan ajar. b) Guru membentuk kelompokkelompok kecil yang berisi 4 atau 6 peserta didik dengan perbedaan yang
signifikan dalam hasil belajar dan hubungan interpersonal. c) Guru mengatur
waktu untuk melaksanakan metode ini. d) Selama kegiatan, guru harus selalu
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
10
tersedia sebagai ahli untuk menyelesaikan kemungkinan masalah yang
ditemukan tutor dan sebagai pengawas kegiatan. e) Guru memberikan
formulir untuk memantau kesulitan dan kemampuan tutee pada tiap
pertemuan kepada masing-masing tutor.
f) Tutor memberi laporan
dari hasil diskusi bersama tutee.
Menurut Djamarah et al., (2010), langkah-langkah metode peer
learning adalah sebagai berikut: a) Bagikan secarik kertas/kartu indeks kepada
seluruh anak didik. b) Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian
bagikan kepada setiap anak didik. c) Minta anak didik secara sukarela untuk
membacakan pertanyaan tersebut dan jawabannya.
d) Setelah
jawaban diberikan, mintalah anak didik lain untuk menambahkan. e)
Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.
Berdasarkan keempat pendapat tersebut, langkah-langkah metode
pembelajaran
peer
learning
pada
penelitian
ini
sebagai
berikut:
a) Mempersiapkan bahan ajar sebelum memulai proses pembelajaran, pada
langkah ini guru mempersiapkan bahan ajar, kemudian memerintah siswa
untuk menyiapkan diri mengikuti pembelajaran. b) Membentuk kelompok
kecil beranggotakan 4 sampai 6 orang, pada langkah ini guru membentuk
siswa dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4 sampai 6 orang siswa.
c) Guru menentukan tutor dari tiap kelompok, pada langkah ini guru
menentukan tutor dari masing-masing kelompok. Tutor merupakan siswa
yang mempunyai kemampuan lebih tinggi dikelompok tersebut untuk
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
11
membantu guru dalam pembelajaran. d) Masing-masing kelompok diberi
lembar kerja kelompok, pada langkah ini guru memberikan lembar kerja
kelompok
dengan
masing-masing
kelompok
diberi
masalah
untuk
didiskusikan dengan tutor. e) Guru memberikan waktu kepada masing-masing
tutor dalam kelompok memberikan materi kepada anggota kelompoknya
kemudian mendiskusikan soal yang ada pada lembar LKK.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
peer learning merupakan pembelajaran yang bertujuan agar siswa dapat
memahami materi pelajaran dengan baik dan dapat mentransfer apa yang
dipahami kepada temannya. Selain itu, pembelajaran peer learning dapat
meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerja tim. Komunikasi dan
kerjasama yang baik akan memudahkan siswa memecahkan permasalahan
yang dihadapi.
2. Pendekatan Mastery Learning (Belajar Tuntas)
Menurut Depdiknas (2004), mastery learning merupakan pendekatan
pembelajaran yang mempersyaratkan siswa agar menguasai secara tuntas
seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.
Menurut Majid (2014), Mastery learning merupakan pendekatan dalam
pembelajaran yang mempersyaratkan siswa menguasai secara tuntas seluruh
standar kompetensi maupun kompentensi dasar mata pelajaran tertentu.
Menurut Hamalik (2001), mastery learning merupakan suatu stategi
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
12
pembelajaran yang diindividualkan dengan menggunakan model kelompok
(group-based approach).
Menurut Lalley (2003), prinsip-prinsip utama mastery learning dalah
sebagai berikut: a) Kompetensi yang harus dicapai siswa dirumuskan dengan
urutan yang hierarkis. b) Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan
patokan dan setiap kompetensi harus diberikan feedback.
c)
Pemberian pembelajaran remedial dan bimbingan jika diperlukan.
d)
Pemberian program pengayaan bagi siswa yang mencapai ketuntasan belajar
lebih awal (Majid, 2014).
Menurut Majid (2014), agar pola pembelajaran terstuktur efektif dan
efisien diperlukan hal-hal berikut: a) Tujuan-tujuan pembelajaran yang harus
dicapai ditetapkan secara tegas. b) Siswa dituntut supaya mencapai tujuan
pembelajaran lebih dahulu, sebelum siswa diperbolehkan mempelajari unit
pelajaran yang baru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang kedua; tujuan
pembelajaran kedua harus tercapai lebih dahulu sebelum siswa maju lebih
lanjut; dan seterusnya. c) Memotivasi belajar dan efektivitas usaha belajar
siswa harus ditingkatkan dengan memonitor proses belajar siswa melalui
testing berkala dan kontinu, serta memberikan umpan balik kepada siswa
mengenai keberhsilan atau kegagalannya pada saat itu juga (testing formatif).
d) Diberikan bantuan atau pertolongan kepada siswa yang masih kesulitan
pada saat-saat yang tepat, yaitu sesudah penyelenggaraan testing formatif, dan
dengan cara yang efektif untuk siswa bersangkutan.
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
13
Pendekatan mastery learning dikembangkan oleh Benyamin (1971)
menjadi pola atau prosedur pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
memberikan pembelajaran kepada satuan kelas. Secara operasional, guru
mengambil langkah-langkah sebagai berikut: a) Menentukan tujuan-tujuan
pembelajaran yang harus dicapai, baik yang umum maupun yang khusus. b)
Menjabarkan materi pelajaran atas sejumlah unit pelajaran yang dirangkaikan,
yang masing-masing dapat diselesaikan dalam waktu kurang lebih dua
minggu. c) Memberikan pelajaran secara klasikal, sesuai dengan unit
pelajaran yang sedang dipelajari. d) Memberikan tes kepada siswa pada akhir
masing-masing unit pelajaran, untuk mengecek kemajuan masing-masing
siswa dalam mengolah materi pelajaran. e) Siswa yang belum mencapai
tingkat penguasaan yang dituntut, perlu diberikan pertolongan khusus. f)
Setelah semua siswa paling sedikit hampir semua siswa mencapai tingkat
penguasaan
pada
unit
pelajaran
bersangkutan,
barulah
guru
mulai
mengajarkan unit pelajaran berikutnya. g) Unit pelajaran berikutnya juga
diajarakan secara kelompok, dan diakhiri dengan memberikan tes formatif
bagi unit pelajaran bersangkutan. h) Setelah siswa (paling sedikit
kebanyakannya) mencapai tingkat keberhasilan yang dituntut, guru mulai
mengajarkan unit pelajaran ketiga. i) Prosedur yang sama diikuti pula dalam
mengajarkan unit-unit pelajaran lain, sampai seluruh rangkaian selesai. j)
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
14
Setelah seluruh rangkaian unit pelajaran selesai, siswa mengerjakan tes yang
mencakup seluruh rangkaian/ seri unit pelajaran.
Mastery learning menyajikan suatu cara yang menarik dan ringkas
untuk meningkatkan unjuk kerja siswa ke tingkat pencapaian suatu pokok
bahasan yang lebih memuaskan (Joice dan Weil, 1995). Menurut (Wena,
2012), model mastery learning terdiri atas lima tahap, yaitu orientasi
(orientation), penyajian (presentation), latihan terstruktur
(structured
practice), latihan terbimbing (guided practice), dan latihan mandiri
(independent practice).
Menurut Wena (2012), tahap-tahap mastery learning yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Orientasi, pada tahap ini
dilakukan penetapan suatu kerangka isi pembelajaran. Guru akan menjelaskan
tujuan pembelajaran, tugas-tugas yang akan dikerjakan dan mengembangkan
tanggung jawab siswa selama proses pembelajaran.
b) Penyajian, pada
tahap ini guru menjelaskan konsep-konsep atau keterampilan baru disertai
dengan contoh-contoh. Jika yang diajarkan adalah konsep baru, maka penting
untuk mengajak siswa mendiskusikan karakteristik konsep, definisi serta
konsep. Jika yang diajarkan berupa keterampilan baru, maka penting untuk
mengajar siswa mengidentifikasi langkah-langkah kerja keterampilan dan
berikan contoh untuk setiap langkah-langkah keterampilan yang diajarkan. c)
Latihan Terstruktur, pada tahap ini guru memberi siswa contoh praktik
penyelesaian masalah/tugas. Dalam tahap ini, siswa perlu diberi beberapa
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
15
pertanyaan, kemudian guru memberi balikan atas jawaban siswa. d) Latihan
Terbimbing, pada tahap ini guru memberi kesempatan pada siswa untuk
latihan menyelesaikan suatu permasalahan, tetapi masih dibawah bimbingan
dalam menyelesaikannya. Melalui kegiatan terbimbing ini memungkinkan
guru untuk menilai kemampuan siswa dalam menyelesaikan sejumlah tugas
dan melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Jadi peran guru dalam
tahap ini adalah memantau kegiatan siswa dan memberikan umpan balik yang
bersifat korektif jika diperlukan. d) Latihan Mandiri, tahap latihan mandiri
adalah inti dari strategi ini. Latihan mandiri dilakukan apabila siswa telah
mencapai skor unjuk kerja antara 85%-90% dalam tahap latihan terbimbing.
Secara umum, keuntungan model mastery learning adalah sebagai
beriku: a) Siswa dengan mudah dapat menguasai isi pembelajaran.
b) Meningkatkan motivasi belajar siswa. c) Meningkatkan kemampuan siswa
memecahkan masalah secara mandiri. d) Meningkatkan kepercayaan diri
siswa.
Kelemahan model mastery learning adalah sebagai berikut: a) Para
guru umumnya masih mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan
belajar tuntas karena penyusunan satuan-satuan pelajaran yang lengkap dan
menyeluruh. b) Model ini sulit dalam pelaksanaannya karena melibatkan
berbagai kegiatan, yang berarti menuntut macam-macam kemampuan yang
memadai. c) Guru-guru yang sudah terbiasa dengan cara-cara lama akan
mengalami hambatan untuk menyelenggarakan model ini yang relatif lebih
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
16
sulit dan masih baru. d) Model ini membutuhkan berbagai fasilitas,
perlengkapan, alat, dana, dan waktu yang cukup besar. e) Untuk
melaksanakan model ini mengacu kepada penguasaan materi belajar secara
tuntas sehingga menuntut para guru agar menguasai materi tersebut secara
lebih luas, menyeluruh, dan lebih lengkap. Sehingga para guru harus lebih
banyak menggunakan sumber-sumber yang lebih luas.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan model mastery learning
merupakan model pembelajaran yang dapat membuat siswa belajar dengan
hasil yang baik dari hampir seluruh materi pelajaran yang diajarkan di
sekolah.
3. Metode Peer Learning dengan Pendekatan Mastery Learning
Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat disimpulkan langkahlangkah pembelajaran dengan menggunakan metode peer learning dengan
pendekatan mastery learning adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode peer
learning dengan pendekatan mastery learning.
No.
Langkah-langkah peer learning dengan pendekatan mastery learning
1.
Guru mempersiapkan bahan ajar sebelum memulai pembelajaran.
2.
Guru membagi siswa dalam kelompok yang beranggotakan 4-6 siswa.
3.
Guru menentukan tutor untuk masing-masing kelompok, siswa yang
ditunjuk sebagai tutor sudah terlebih dahulu mendapatkan bimbingan
oleh guru.
4.
Guru memberikan lembar kerja kelompok untuk di diskusikan pada
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
17
No.
Langkah-langkah peer learning dengan pendekatan mastery learning
masing-masing kelompok.
5.
Guru memberikan waktu kepada masing-masing tutor dalam kelompok
memberikan materi kepada anggota kelompoknya kemudian
mendiskusikan soal yang ada pada lembar LKK secara tuntas.
6.
Guru memberikan lembar kerja siswa
7.
Guru membahas hasil jawaban siswa secara tuntas.
8.
Guru memberikan waktu untuk berdiskusi dengan tutor dalam kelompok
kecil.
9.
Guru melakukan remedial untuk siswa yang jawabannya masih salah.
4. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Pemahaman menurut Nana (2011) merupakan tingkat hasil belajar
yang lebih tinggi daripada pengetahuan yang diperoleh, perlu adanya
mengenal atau mengetahui untuk dapat dipahami. Menurut Sardiman (2003),
pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Oleh karena
itu, belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofinya,
maksud
dan
implikasinya,
serta
bagaimana
aplikasinya
sehingga
menyebabkan siswa dapat memahami suatu situasi.
Konsep merupakan gagasan yang merujuk pada sebuah kelompok atau
kategori yang semua anggotanya sama-sama memiliki beberapa karakteristik
umum (Eggen et al.,, 2009). Menurut Winkel (1999), konsep merupakan
satuan arti yang mewakili sejumlah obyek yang memiliki ciri sama.
Karakteristik-karakteristik yang jelas digunakan untuk memutuskan apakah
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
18
suatu contoh tertentu termasuk dalam kategori konsep atau tidak. Cara
menyajikan konsep adalah dengan sebuah definisi.
Dalam
proses
pembelajaran
matematika,
pemahaman
konsep
merupakan bagian yang sangat penting dan menjadi landasan untuk berpikir
dalam menyelesaikan permasalahan matematika maupun permasalahan seharihari. Menurut Jihad (2012), pemahaman konsep merupakan kompetensi yang
ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur
(algoritma) secara luwes, akurat, efisien, dan tepat. Menurut Wardhani (2008),
pemahaman konsep merupakan kondisi siswa mampu menjelaskan keterkaitan
antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat dalam berbagai pemecahan masalah.
Peraturan Dirjen Dikdasmen No. 506/C/PP/2004 tentang Penilaian
Perkembangan Anak Didik SMP menerangkan bahwa pemahaman konsep
merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan
dalam melakukan prosedur (algoritma) secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
(Shaddiq, 2009). Indikator-indikator pemahaman konsep matematis antara
lain: a) Menyatakan ulang sebuah konsep.
b)
Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
konsepnya). c) Memberi contoh dan non contoh dari konsep.
d)
Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
e)
Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.
f)
Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu. g)
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
19
Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah (Wardhani,
2008; Shaddiq, 2009; Jihad, 2012).
Adapun indikator kemampuan pemahaman konsep dalam penelitian ini
yaitu: a) Menyatakan ulang sebuah konsep.
b)
Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan
konsepnya. c) Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep.
d) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
e)
Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep.
f)
Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu. g) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
pemahaman konsep dapat diartikan sebagai kompetensi yang ditunjukkan
siswa dalam memahami konsep dan melakukan prosedur secara efisien dan
tepat dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah. Siswa dikatakan
mempunyai kemampuan pemahaman konsep matematis jika siswa mampu
mendefinisikan dan mengidentifikasikan konsep serta menyajikannya dalam
representasi matematis.
B. Materi Pembelajaran
Kompetensi dasar dan indikator :
1. Menyelesaikan persamaan linear satu variabel.
a. Mengenal PLSV dalam berbagai bentuk dan variabel.
b. Menyelesaiakan PLSV dengan substitusi.
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
20
2. Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel.
a. Mengenal PtLSV dalam berbagai bentuk dan variabel.
b. Menentukan bentuk setara PtLSV.
c. Menentukan penyelesaian PtLSV.
3. Membuat matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan
pertidaksamaan linear satu variabel.
4. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.
a. Membuat model matematika yang berkaitan dengan PLSV dan PtLSV.
b. Menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan PLSV dan
PtLSV.
C. Penelitian Relevan
Ada beberapa penelitian yang berkenaan dengan metode peer learning
yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian yang dilakukan Safitri et al.,
(2014) menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika siswa-siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif peer tutoring memiliki prestasi belajar
matematika lebih baik daripada siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran mandiri dengan e-learning, dan model pembelajaran langsung.
Penelitian yang dilakukan oleh Adin (2015) yaitu Studi Komparasi
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa yang Menggunakan KTSP
dan Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Tahunan Jepara, diperoleh hasil bahwa tidak
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
21
ada perbedaan pemahaman konsep matematis pada materi program linear antara
peserta didik yang menggunakan KTSP dan kurikulum 2103.
Berdasarkan penelitian di atas, menunjukkan bahwa melalui metode peer
learning berdampak positif terhadap pembelajaran matematika. Persamaan
penelitian ini adalah sama-sama menggunakan metode peer learning dalam
pembelajarannya. Perbedaan penelitian ini adalah Pengaruh metode peer
learning dengan pendekatan mastery learning terhadap kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa.
D. Kerangka Pikir
Pemahaman terhadap suatu konsep sangat penting, karena apabila siswa
menguasai konsep materi yang sedang diajarkan, maka selanjutnya siswa akan
lebih mudah untuk memahami konsep materi selanjutnya. Selain itu, siswa yang
menguasai konsep dapat mengidentifikasi dan mengerjakan soal baru yang lebih
bervariasi. Pemahaman konsep yang baik dapat membantu siswa mencapai hasil
belajar yang baik pula. Pemahaman suatu konsep dapat tercapai apabila
menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu metode pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa
adalah metode peer learning. Metode peer learning menenkankan siswa untuk
menemukan konsep dari apa yang mereka ketahui dibantu dengan tutor. Tutor
ditunjuk oleh guru untuk memberikan materi maupun latihan kepada temantemannya dalam kelompok. Dengan dibantu oleh tutor, siswa akan lebih mudah
untuk menemukan konsep karena mereka tidak akan merasa canggung jika
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
22
bertanya kepada temannya yang menjadi tutor. Siswa menjadi terlibat aktif dalam
pembelajaran. Tidak hanya metode pembelajaran yang digunakan, tetapi juga
perlu adanya pendekatan pembelajaran yang mempersyaratkan siswa menguasai
secara penuh materi pelajaran. Pendekatan mastery learning mempersyaratkan
siswa menguasai secara tuntas materi pelajaran sehingga konsep matematika
siswa dapat dikuasai secara tuntas. Penguasaan konsep tersebut dicapai oleh
masing-masing siswa dengan adanya diskusi ulang untuk siswa yang belum
tuntas dan remidial sehingga siswa dapat menguasai materi bahan ajar yang
dilakukan disekolah secara penuh. Salah satu pembelajaran yang mungkin dapat
menunjang pemahaman konsep matematis siswa adalah metode peer learning
dengan pendekatan mastery learning.
Langkah pembelajaran menggunakan metode peer learning dengan
pendekatan mastery learning yaitu guru memberikan lembar kerja kelompok
pada masing-masing kelompok untuk didiskusikan dengan tutor secara tuntas.
Pada tahap ini, diharapkan siswa mampu mengklasifikasikan objek menurut
sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep yang terdapat dalam materi, dapat
memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep. Langkah selanjutnya
yaitu siswa mengerjakan lembar kerja siswa secara individu. Pada tahap ini,
diharapkan siswa dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis, dapat mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu
konsep, dapat menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau
operasi tertentu, dan diharapkan siswa dapat mengaplikasikan konsep atau
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
23
algoritma pada pemecahaman masalah. Langkah selanjutnya, siswa yang
jawabannya masih salah melakukan remedial dengan mengerjakan kembali soal
yang jawabannya salah. Pada tahap ini, diharapkan siswa dapat menggunakan
dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu sesuai soal yang
ditanyakan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kerangka pikir bahwa melalui
pembelajaran metode peer learning dengan pendekatan mastery learning dapat
berpengaruh positif terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir di atas, maka ada pengaruh
metode peer learning dengan pendekatan mastery learning terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa.
PENGARUH METODE PEER ..., AYU PUTRI WULANDARI, FKIP UMP, 2017.
Download