e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, Januari 2013 1522 ISSN 2303 - PENGARUH LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN, DER TERHADAP RETURN SAHAM Trianna Fransiska Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh informasi laporan arus kas, laba kotor, ukuran perusahaan dan debt to equity ratio terhadap return saham pada industri food and beverages yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011. Pemilihan sampel berdasarkan purposive sampling berjumlah 17 perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. menggunakan model regresi data panel dengan pengolahan data menggunakan Eviews 6.0 yang meliputi rangkaian uji model, seperti uji Chow dan uji Hausman untuk memilih model yang terbaik diantara model Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect dan hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial hanya ukuran perusahaan dan laporan arus kas aktivitas pendanaan yang berpengaruh signfikan terhadap return saham, secara simultan laporan arus kas (aktivitas operasi, investasi, pendanaan), laba kotor, ukuran perusahaan, debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham. Kata Kunci : laporan arus kas (aktivitas operasi, investasi, pendanaan), laba kotor, ukuran perusahaan, debt to equity ratio, return saham. PENDAHULUAN Pasar modal merupakan satu lembaga yang memobilisasi dana masyarakat dengan menyediakan sarana atau tempat untuk mempertemukan penjual dan pembeli dana-dana jangka panjang yang disebut Efek. Di Indonesia, perkembangan pasar modal berjalan secara fantastis atau dinamik. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Disisi lain, return pun memiliki peran yang amat signifikan dalam menentukan nilai e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 dari suatu investasi, berdasarkan sumber dari Linda (2005). Menurut Hulwati (2001 : 28), saham diperjualbelikan melalui sarana pasar modal yang di Indonesia disebut Bursa Efek. Bursa tersebut tidak membeli atau menjual saham-saham yang ada, melainkan bursa hanya merupakan sarana bagi para investor untuk melakukan transaksi di dalamnya. Menurut Bismar Nasution (2001 : 1), penentuan harga di pasar modal dipengaruhi oleh suatu informasi atau fakta material, karena suatu informasi mencerminkan suatu harga. Informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. Investor sebelum menanamkan dananya pada perusahaan akan melakukan analisis dan prediksi atas kondisi keuangan perusahaan melalui laporan keuangan. Investor dan kreditur menggunakan informasi arus kas sebagai ukuran kinerja perusahaan, karena informasi tentang arus kas merupakan dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa laporan arus kas mempunyai kandungan informasi yang bermanfaat bagi investor. Menurut Iman ST (2000 : 113) keterbukaan informasi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui para investor. Dengan keterbukaan informasi inilah kegiatan di pasar modal akan menjadi lebih efisien, sehingga para investor dapat menganalisis dan mendapat keuntungan dalam 67 melakukan penawaran jual atau beli atas suatu efek. Menurut Hulwati (2001), alasan utama adanya suatu keterbukaan informasi adalah agar para pihak dapat melakukan suatu informed decision (suatu landasan agar terbentuk harga pasar yang wajar). Menurut Hastuti (1998), Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas tersebut adalah ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan. Situasi ketidakpastian ini mendorong investor yang rasional untuk selalu mempertimbangkan dan menganalisa secara akurat risiko dan return dari setiap alat investasi yang satu sama lain saling berhubungan dan berbanding lurus. Semakin besar return, maka tingkat risiko yag mendampingi juga semakin besar. Hal yang paling diperhatikan dalam pengukuran kinerja dari suatu laporan keuangan sebuah perusahaan adalah laba dan arus kas. Sebabnya adalah karena kedua hal tersebut memiliki kemampuan untuk menggambarkan kondisi ekonomi suatu perusahaan yang menjamin baik atau tidaknya prospek di masa depan. Namun hal lain yang penting untuk diperhatikan pula dari suatu perusahaan adalah mengenai ukuran perusahaan yang dapat dinilai dari total aktiva perusahaan, penjualan ataupun modal perusahaan. Menurut penelitian yang dilakukan Daniati dan Suhairi (2006), bahwa pembedaan komponen aliran arus kas mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap return saham yaitu, dengan menguji hubungan informasi arus kas, komponen arus kas, dan laba akuntansi dengan harga dan return saham, lalu didalam penelitian tersebut terdapat pula mengenai pengaruh ukuran perusahaan yaitu, mengenai 68 e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 pengaruh operating leverage, cyclicality dan besarnya (size) perusahaan terhadap risiko bisnis, dan ditemukan kesimpulan bahwa besarnya (size) perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap risiko bisnis dibanding dua variable lainnya, sehingga dapat menghasilkan pembuktian bahwa besarnya perusahaan berpengaruh terhadap tingkat return. Umumnya masih ditemukan dalam jumlah sedikit penelitian mengenai pengaruh kandungan informasi dari komponen aliran kas, laba ataupun ukuran perusahaan. Karena pada penelitian sebelumnya menghubungkan arus kas, laba dan ukuran perusahaan dengan abnormal return. Sementara investor akan selalu mensyaratkan dan mengharapkan tingkat return tertentu yang akan diperoleh dari investasinya tersebut dalam berinvestasi. Penelitian yang dilakukan Kennedy (2003), menyatakan bahwa asset turnover, return of asset, return of equity, ratio leverage, debt to equity ratio, profit margin, earning per share memberikan hubungan yang nyata dengan return saham. Penelitian yang dilakukan Febrianto (2005), bahwa angka laba kotor memiliki kualitas laba yang lebih baik dibandingkan angka laba yang lain yang disajikan dalam laporan laba rugi, lebih operatif dan lebih mampu memberikan gambaran lebih baik tentang hubungan antara laba dengan harga saham. Jenis industri Food and Beverages digunakan karena peneliti melihat jenis industry tersebut merupakan salah satu sektor industri di BEI yang mempunyai peluang untuk tumbuh dan berkembang pesat karena potensi pasarnya dari tahun ke tahun makin berkembang. Peneliti juga mendasarkan pada fakta bahwa industri Food and Beverages adalah industri yang menyediakan kebutuhan dasar masyarakat yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari bagi orang banyak karena produksi industri Food and Beverages akan tetap dibeli dalam keadaan apapun serta merupakan kebutuhan pokok yang kegiatan produksinya tetap berjalan dan stabil meskipun Indonesia mengalami krisis ekonomi sekalipun. Terlihat pada berbagai aspek yang diantaranya adalah aspek kinerja keuangan perusahaan yang berakibat langsung pada return saham yang dihasilkan. Mengacu dari hal tersebut, maka dalam penelitian replikasi ini penulis menggunakan data–data perusahaan jenis Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011, dan pemilihan sampel menggunakan metode Purposive Sampling. Perbedaan pada penelitian yang akan dilakukan dibandingkan dengan penelitian terdahulu yaitu terletak pada industri yang dianalisis dalam penelitian dan pada variable independen yang digunakan. Jika pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Novy Budi Adiliawan (2010), menganalisis industri Manufaktur dengan variabel Independen yang terdiri atas dua variabel Independen, yaitu laporan arus kas dan laba kotor, maka pada penelitian ini terjadi penambahan variabel independen, yaitu ukuran perusahaan dan debt to equity ratio (DER), penggunaan kedua variabel tersebut karena ukuran perusahaan yang diwakilkan dengan total aktiva mampu memberikan gambaran yang baik mengenai keadaan ataupun kelangsungan kehidupan usaha dari suatu perusahaan ataupun industri tertentu sedangkan debt to equity ratio (DER) karena diketahui dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan sehingga dapat melihat tingkat risiko tak terbayarkan suatu hutang dan juga karena merupakan salah satu rasio pengelolaan modal yang e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, Januari 2013 1522 mencerminkan kemampuan perusahaan dipakai, yaitu sama-sama menggunakan membiayai usahanya dengan pinjaman informasi laporan arus kas dan laba kotor. dana yang disediakan pemegang saham, Tujuan yang dilakukannya penelitian ini sehingga diharapkan oleh penulis untuk adalah untuk mengetahui pengaruh laporan mampu mendukung dengan baik kedua arus kas, laba kotor, ukuran perusahaan variabel lainnya yakni laporan arus kas dan dan debt to equity ratio (DER) terhadap laba kotor dalam hal berpengaruh terhadap return saham secara simultan pada industri variabel dependen. Sementara variabel Food and Beverages yang terdaftar di BEI dependen yang digunakan pada penelitian periode tahun 2009-2011 dan untuk Novy Budi Adiliawan (2010) adalah harga mengetahui pengaruh laporan arus kas, saham, maka berbeda dengan variabel laba kotor, ukuran perusahaan dan debt to dependen yang digunakan dalam penelitian equity ratio terhadap return saham secara ini, yaitu return saham. Variabel dependen parsial pada industri Food and Beverages yang digunakan dalam penelitian ini yang terdaftar di BEI periode tahun 2009menggunakan return saham karena return 2011. saham lebih mampu memberikan pengaruh METODE PENELITIAN yang signifikan terhadap suatu kegiatan Menurut Arikunto (2010) bahwa populasi investasi. Seorang investor yang adalah keseluruhan subjek penelitian. professional akan selalu berusaha agar Dalam penelitian ini yang dijadikan investasinya mendatangkan return yang populasi adalah perusahaan-perusahaan tinggi. Tingkat return tersebut merupakan pada industri Food and Beverages di BEI tolak ukur pertumbuhan investasi yang periode tahun 2010-2011, yang terdiri dari dilakukan., karena itu investasi akan sangat 18 perusahaan. Sampel adalah sebagian memperhatikan nilai dari return. Selain atau wakil dari populasi yang diteliti. perbedaaan tersebut terdapat pula Sampel dalam penelitian ini terdiri dari persamaan penelitian yang akan dilakukan 102 data laporan keuangan tahunan periode dengan penelitian terdahulu yang 2009 sampai dengan 2011. Dari 18 dilakukan oleh Novy Budi Adiliwan perusahaan yang menjadi populasi dalam (2010) yang terletak pada teknik penelitian ini hanya terdapat 17 perusahaan analisisnya, yaitu sama-sama yang memenuhi kriteriakriteria dalam menggunakan teknik analisis statistika. pemilihan sampel. Pemilihan sampel dalam Berikutnya persamaan yang dimiliki penelitian ini adalah menggunakan metode adalah pada variabel independen yang Purposive Sampling. Pemilihan Sampel ISSN 2303 - 70 e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 Operasionalisasi Variabel e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 Analisis Regresi Data Panel Analisis dengan menggunakan data panel adalah kombinasi antara data time series 71 dan data cross section. Dalam model data panel, persamaan model dengan menggunakan data cross section dapat ditulis sebagai berikut : Dimana N adalah banyaknya data cross section, Sedangkan persamaan model time series adalah: Menurut Mai (2006), untuk mengetahui metode yang paling baik untuk digunakan adalah dengan cara, melihat uji statistik F untuk memilih model Common Effect (tanpa variable dummy) atau dengan model Fixed Effect, membandingkan antara model Fixed Effect atau Random Effect yang lebih baik untuk digunakan dengan 72 e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 menggunakan uji Hausman dan dari kedua pengujian sebelumnya tersebut jika hasil menunjukkan model Fixed Effect yang lebih unggul maka tidak perlu dilakukan uji Langrange Multipler (LM), dan jika hasil menunjukkan model Random Effect yang lebih unggul maka harus lanjut dilakukan uji Langrange Multipler (LM). Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa model Fixed Lap. arus kas aktivitas operasi HASIL DAN PEMBAHASAN Output eviews tersebut menunjukkan hasil estimasi model Common Effect dengan teknik Weighted Least Square bahwa probabilita dari konstanta yang dihasilkan adalah < 5%. e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 73 Output eviews tersebut menunjukkan hasil Least Square bahwa probabilita dari estimasi model Fixed Effect dengan teknik konstanta yang dihasilkan adalah <5%. Weighted Hasil Estimasi Model Random Effect/ Pooled EGLS (Cross-Section Random Effects) Persamaan random effect model, yaitu: Output reviews tersebut menunjukkan hasil probabilita konstanta yang estimasi model Random Effect bahwa adalah < 5%. Uji Chow untuk memilih antara model PLS dengan FEM dihasilkan 74 e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 Persamaan model Uji Chow, yaitu: Pengujian menggunakan chow test/likelihood ratio test yaitu : H0 : Model mengikuti pool H1 : Model mengikuti fixed Output Eviews tersebut menunjukkan baik F test signifikan (p-value 0.002 lebih kecil dari 5 %), sehingga H0 ditolak, maka model fixed effect model lebih baik dibandingkan dengan model common effect. Persamaan fixed effect model, yaitu: Uji Hausman untuk memilih antara model FEM dengan REM Persamaan mod el Uji Hausman, yaitu: Apabila Chi Squarehitung > Chi Squaretabel dan p-value signifikan maka H0 ditolak dan model Fixed Effect lebih tepat untuk digunakan (Aulia dalam Widya Bagus : 2012). Berdasarkan output uji Hausman dari Eviews terlihat nilai Chi Squarehitung > Chi Squaretabel yaitu 16.104213 > dari (7.799 signf α 10% ; 9.488 signf α 5% ; 11.688 signf α 2% ; 13.277 signf α1 %). Dan dengan melihat nilai p-value = 0.0083 < 5% sehingga H0 ditolak, disimpulkan bahwa fixed effect model lebih baik dibandingkan random effect model. Persamaan fixed effect model, yaitu: e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 Koefisien Determinasi Bahwa nilai koefisien Determinasi adalah 0.698954. nilai ini berarti bahwa sebesar 69.89perubahan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel penentu dalam model, sedangkansisanya sebesar 30.11 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis laporan arus kas (aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan), laba kotor, ukuran perusahaan, dan debt to equity ratio perusahaan terhadap return saham pada industri Food and Beverages yang 75 konsisten terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011, dengan hasil penelitian yaitu secara simultan laporan arus kas (aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan), laba kotor, ukuran perusahaan dan debt to equity ratio memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham, sedangkan secara parsial hanya laporan arus kas aktivitas pendanaan dan ukuran perusahaan yang berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, sedangkan laporan arus kas aktivitas operasi dan investasi serta laba kotor dan debt to equity ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.