Barometer Kebutuhan e-Journal Dikirim oleh prasetya1 pada 13 October 2008 | Komentar : 0 | Dilihat : 4319 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) telah mendapatkan kesempatan trial access e-journal melalui Proquest secara cuma-cuma selama 3 bulan. Apabila akses ini memang bermanfaat dan efektif, menurut rencana tahun depan Dikti akan melanggankan untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Demikian informasi dari Prof Ir M Nizam PhD, Sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi, yang dilansir oleh Ketua Pusat Pengembangan E-Learning Universitas Brawijaya (PPE-UB) Dr Harry S Dachlan MSc.. Agar pemanfaatan trial access bisa optimal, termasuk etika pemanfaatan e-journal, Indonesian Higher Education Network (Inherent) mengundang para dosen, mahasiswa S1, S2 dan S3 serta pustakawan untuk mengikuti acara sosialisasi e-journal free access yang akan diselenggarakan pada hari Kamis, 16 Oktober 2008, pukul 10:00-12:00 WIB, di ruang video conference masing-masing perguruan tinggi anggota Inherent. Narasumber dalam acara ini adalah Direktur Akademik Ditjen Dikti Dr Tresna Dermawan Kunaefi, dan Dr Luki Wijayanti dari Perpustakaan UI yang juga Ketua Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI). Mereka yang berminat dapat mendaftarkan situs masing-masing kepada website Inherent (www.inherent-dikti.net). Menurut Prof Nizam pula, partisipasi para audiens akan dijadikan sebagai barometer kebutuhan e-journal. [Far] Dilaksanakan Senin (13/10), Program Pascasarjana Universitas Brawijaya (PPS-UB) menggelar ujian akhir disertasi dr Emmy Endang Sulastri SpSS. Disertasi kandidat doktor ilmu kedokteran ini berjudul "Efek Pemberian L-Name dan a-Tokopherol terhadap Aktivasi NF-kB dan Regulasi iNOS serta Apoptosis pada Kultur Sel Neuron dan Glia yang Dipapar LPS (Kajian Patomekanisme Neurodegeneratif Melalui Regulasi-Ekspresi iNOS in-Vitro)". Bertindak sebagai promotor Prof dr Moch Aris Widodo MS SpFK PhD, serta kopromotor Prof Dr dr Djanggan Sargowo SpPD SpJP(K) FIHA FACC FCAPC FESC dan Dra Diana Lyrawati Apt MS PhD. Sementara penguji terdiri dari Prof Dr dr Edi Widjajanto MS SpPK(K), Prof Dr dr Aboe Amar Joesoef SpS(K), Jan Sudir Purba MD PhD, dan penguji tamu Prof dr Gunawan Budiarto SpS(K) dari Universitas Airlangga. [Far] Penanggulangan Penyakit Neurodegeneratif Dalam disertasi itu, Emmy Endang Sulastri memaparkan, penyakit neurodegeneratif, terutama yang disebabkan oleh reactive nitrogen species (RNS) masih belum banyak diketahui penyebabnya. Tetapi diduga karena proses inflamasi yang terjadi pada sel neuron atau sel glia otak. Vitamin E, dalam hal ini alfa tokoferol yang mempunyai sifat antiinflamasi dengan cara menghambat pelepasan zat-zat proinflamasi. Oleh sebab itu, studi pengaruh pemberian alfa tokoferol dengan berbagai dosis untuk mengurangi gejala penyakit neurodegenerasi sangat penting untuk diteliti. Penelitian disertasi Emmy bersifat analitik murni laboratoris, dengan menggunakan kultur primer campuran neuron dan glia yang berasal dari otak tikus baru lahir (umur satu hari). Penelitian terdiri atas tiga tahap. Tahap 1, kultur primer sel neuron dan glia dengan menggunakan otak fetus tikus putih (Rattus norvegicus) umur 14-17 hari, yang dipapar lippopolysaccharide (LPS) berbagai dosis untuk dieksplorasi dengan diukur kadar nitric oxide (NO) total dan ditentukan dosis apoptotic dengan menghitung indeks apoptosis. Tahap 2, mencari efek dosis L-Arginin Metyl Ester (L-NAME) dan alfa tokoferol pada kultur primer neuron dan glia menggunakan embrio tikus untuk dieksplorasi dengan diukur kadar NO total dan ditentukan dosis apoptopik dengan menghitung indeks apoptosis. Tahap 3, menguji pemberian L-NAME dan alfa tokoferol dosis non-apoptosis dengan rentang dosis tertentu pada kultur primer neuron dan glia menggunakan embrio tikus yang mendapatkan paparan LPS dosis terpilih hasil eksplorasi tahap pertama kemudian diamati. Dari keseluruhan penelitiannya, Emmy menyimpulkan bahwa pemberian vitamin E (dalam hal ini alfa tokoferol) pada kultur neuron dan glia yang dipapar LPS dapat menurunkan aktivasi NFkB, ekspresi protein inducible nitric oxide synthase (iNOS) glia, mRNA iNOS, kadar NO total dan indeks apoptosis sel glia dan neuron seiring peningkatan dosis vitamin E tetapi tidak ekspresi mRNA neuron. Pemberian L-NAME pada kultur neuron dan glia yang dipapar LPS dapat menurunkan aktivasi NFkB, ekspresi protein iNOS glia, mRNA iNOS kadar NO total dan indeks apoptosis sel glia dan neuron seiring peningkatan dosis vitamin E tetapi tidak ekspresi mRNA neuron. Selain itu, konsentrasi alfa tokoferol optimum dapat melindungi sel glia dan terutama neuron dalam mencegah apoptosis akibat paparan LPS, sehingga diduga dapat digunakan untuk terapi suportif pada proses degenerasi. Emmy berharap, di masa-masa yang akan datang akan terdapat penelitian lanjutan yang membahas pemberian alfa tokoferol dan L-NAME untuk dipakai sebagai tambahan terapi pada kasus-kasus penyakit neurodegeneratif sebagai usaha untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi. Emmy Endang Sulastri, perempuan kelahiran Tulungagung, 19 Maret 1957. Ia menyelesaikan studi S1 di FK UB dan S2 di FK Unair. Saat ini ia menjabat sebagai Kasub Instal Watnap B Rumah Sakit dr Soepraoen/Kesdam V Brawijaya. Setelah mempertahankan disertasinya di hadapan majelis penguji, akhirnya ia memperoleh gelar doktor ilmu kedokteran kekhususan biomedik dengan predikat memuaskan. [fjr] Artikel terkait Pertemuan Forum Pimpinan Pascasarjana di UB Politic Festival 2011 : Saatnya Menyuarakan Perubahan Untuk Indonesia Kuliah SOI: Optimalisasi Manajemen UB Kukuhkan Dua Guru Besar Hari Ini Pengukuhan Tiga Guru Besar UB