BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada era

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis semakin ketat dalam
dunia bangunan pada akhir-akhir ini menunjukkan bahwa kebutuhan serta
perubahan gaya hidup masyarakat meningkat disesuaikan dengan perkembangan
zaman. Persaingan dalam usaha tentunya mencari konsumen sebanyak–
banyaknya untuk memperoleh keuntungan yang besar. Perusahaan yang
menghasilkan barang dan jasa perlu menjaga kepuasan konsumen untuk
memaksimalkan laba dan menjaga keberlangsungan usahanya. Untuk bisa eksis
dan berkembang dibutuhkan sebuah strategi–strategi yang baik dan tepat
sasaran.Bukan hanya pada produk, layanan, sumber daya manusia tetapi juga
dituntut memiliki strategi pemasaran yang bagus. Di tengah persaingan pasar yang
ketat, banyak perusahaan maupun industri yang membicarakan tentang strategi
bauran pemasaran (marketing mix) sehingga dapat bersaing terhadap pesaingnya
serta dapat meningkatkan penjualan.
Keinginan masyarakat ini cenderung berubah–ubah. Keadaan ini
menciptakan peluang bagi perusahaan lain untuk mengembangkan usahanya juga
dengan memproduksi barang yang sejenis guna menjawab keinginan pelanggan
tersebut. Perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan agar
dapat menciptakan pelanggan yang loyal. Perusahaan mau tidak mau untuk selalu
melakukan inovasi dalam strategi pemasaran. Dimana strategi pemasaran
merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu
industri.
Setiap konsumen mempunyai perbedaan alasan mengonsumsi barang atau
jasa. Asalan tersebut hendaknya diketahui oleh perusahaan, sehingga perusahaan
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelangan, yang dilanjutkan dengan
mengembangkan suatu produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan dan
menawarkan produk tertentu serta mendistribusikan di lokasi yang strategis.
Untuk itu perlu dilaksanakan suatu program promosi atau komunikasi guna
menciptakan kesadaran dan ketertarikan pelanggan kepada produk loster.
Pemasaran merupakan salah satu faktor penting dan turut menentukan
kelangsungan hidup bagi suatu perusahaan. Perusahaan dengan penjualan yang
banyak pasti memiliki pemasaran yang hebat dan terencana, dalam memasarkan
barang yang dihasilkan oleh perusahaan perlu mengenal bauran pemasaran
(marketing mix) terdapat 4 bauran pemasaran yang dapat menjadi salah satu
pedoman dalam melakukan pemasaran (4P). Keempat bauran (4P) tersebut
adalah:
produk
(product),
harga
(price),
tempat
(place),
promosi
(promotion).Keempat unsur tersebut saling berhubungan erat antara satu dengan
yang lainnya, masing-masing bauran mempunyai tujuan tersendiri dalam
pemasaran.Untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mencari laba yang optimal
untuk bertahan perusahaan menggunakan kegiatan pemasaranya sebagai ujung
tombak keberhasilan perusahaan.
Bauran pemasaran (marketing mix ) merupakan langkah lanjut yang sudah
memasuki wilayah pasar. Menurut Sumarmi dan Soeprihanto (2010:274) bauran
pemasaran (marketing mix ) adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan
distribusi.
Menurut Tjiptono (2008:95) produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan. Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar
yang terdiri dari keanekaragaman produk, kualitas, desain, bentuk, merek,
kemasan, pelayanan, jaminan dan pengembalian atau juga merupakan kebutuhan
dan keinginan pembeli. Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program
pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya.
Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut
tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Strategi penerapan harga juga sangat penting untuk dilakukan. Harga
adalah satu-satunya unsur dalam berbagai unsur bauran pemasaran (marketing
mix). Menurut Kotler (2002:296) Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapatan dan merupakan satu dari elemen
bauran pemasaran yang paling fleksibel, dimana ia dapat diubah dengan cepat.
Seperti yang telah diungkapkan dalam pengertian harga merupakan salah satu
unsur yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang berfungsi
menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Namun hal ini sering sekali
terbentur pada kebijakan penerapan harga. Penetapan harga oleh perusahaan harus
disesuaikan dengan situasi lingkungan dan perubahan yang terjadi terutama pada
saat pesaingan yang semakin ketat dan perkembangan permintaan yang terbatas.
Dalam iklim persaingan yang ketat seperti sekarang ini, perusahaan harus
memperhatikan faktor harga, karena besar kecilnya harga yang ditetapkan akan
sangat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bersaing dan juga mampu
mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya. Agar lebih kompetitif
dipasar, perusahaan dapat mempertimbangkan harga pesaing sebagai pedoman
dalam menentukan harga jual produknya.
Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam strategi bauran pemasaran
(marketing mix) yaitu tempat. Definisi menurut Sumarni dan Soeprihanto
(2010:288) tentang tempat atau saluran distribusi adalah saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen
sampai ke konsumen atau industri pemakai.
Menurut Kotler dan Armstrong (2003:79) promosi artinya aktivitas yang
mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sarana
berikutnya.Tujuan utama dari promosi menurut Tjiptono (2008:221) adalah
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan
sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya
Meningkatnya minat masyarakat terhadap produk loster memicu
munculnya persaingan yang ketat terhadap sesama pengusaha pabrik loster,
melihat tidak sedikit pengusaha yang membuka pabrik loster di daerah Semarang.
Masing–masing pabrik loster mulai gencar memasarkan produknya. Mereka
menggunakan berbagai cara untuk memasarkan produk loster dan promosi
menjadi salah satunya strategi pemasaran yang digunakan.
UD. MD PUTRA adalah perusahaan yang begerak dibidang penghasil
kontruksi bangunan yang berdiri pada tahun 1989. Perusahaan yang dipimpin oleh
Bp. Hisyam ini beralokasikan di Jalan Arya Mukti Raya no. 26 Semarang dengan
berbagai macam produk loster dari desain, ukuran, dan warna. Pabrik loster ini
sangat memperhatikan kualitas produk, dilihat dari bahan baku pasir muntilan dan
semenProduk yang dihasilkan dibuat masih dengan cara tradisional yang
sederhana dengan menggunakan tenaga manusia. Alasan tidak digunakannya
mesin dalam proses produksi karena dibutuhkan modal yang cukup besar. Namun
demikian dalam hal kualitas yang dihasilkan produk dari UD.MD PUTRA cukup
baik.
Apabila konsumen hendak memesan loster, konsumentidak harus langsung
mengunjungi pabrik UD. MD PUTRA karena dapat langsung memesan dengan
cara menelepon pabrik. Sehingga pembeli ataupun konsumen lebih mudah untuk
mendapatkan produk loster yang diinginkan konsumen. Tentunya ini salah satu
pelayanan yang diberikan dengan pelayanan dengan baik serta pengiriman bebas
ongkos kirim, bahkan terjaga kualitasnya hingga ke tanggan konsumen itu
menjadi faktor yang dijaga oleh pabrik loster UD. MD PUTRA Semarang.
Pemasaran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang penting
pada persaingan pasar yang ketat saat ini. Dapat dilihat bahwa banyak perusahaan
selalu berusaha untuk selalu meningkatkan dan menjaga mutu dihadapan
konsumen ,untuk itu perusahaan meningkatkan bauran pemasaran yang pada
akhirnya diharapkan dapat mendorong keputusan pembelian. Bauran pemasaran
merupakan alat pemasaran yang fleksibel untuk ditampilkan dalam berbagai
bentuk. Bagi pemasar strategi bauran pemasaran yang tepat dipandang sebagai
pemilihan yang menarik selain sebagai suatu sumber informasi. Bauran
pemasaran (marketing mix) yang dijalakan harus disesuaikan dengan situasi dan
kondisi perusahaan. Pada penelitian alasan peneliti memilih pabrik loster UD.MD
PUTRA sebagai obyek penelitian karena pabrik loster memiliki cabang di daerah
pedurungan dengan memiliki banyak pelanggan yang loyal, toko bangunan di
daerah Semarang sebagai tempat distributornya agar konsumen lebih mudah
mendapatkan produk loster .
Dari hasil pra-survey yang dilakukan oleh peneliti dengan 14 responden
Toko Bangunan yang ada di Semarang menunjukan:
Tabel 1.1
Data Pra-Survey
NO
NAMA PABRIK LOSTER
JUMLAH PELANGGAN
PERSENTASI
1
MD. PUTRA
11
44%
2
Maju Jaya
4
16%
3
Fachria Barokah
3
12%
4
Manfa’at
3
12%
5
Abadi Jaya
2
8%
6
Barokah
2
8%
25
100%
JUMLAH
Sumber : Data primer yang diolah
Hasil dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pabrik loster di UD.MD
PUTRA memiliki pelanggan yang paling banyak di Toko Bangunan Semarang
dibandingkan dengan pabrik loster seperti Maju Jaya, Fachria Barokah, Manfa’at,
Abadi Jaya, Barokah. Maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam
Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan sehari-hari dalam menjalankan
bisnis loster ini dari strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi
promosi agar mampu bersaing dengan para pesaing. Sehingga penulis mengambil
judul tentang “Strategi Bauran Pemasaran Pada Pabrik Loster UD.MD
PUTRA Semarang.”
I.2 Rumusan Masalah
Pemasaran
memiliki
peran
penting
bagi
suatu
usaha
untuk
mengkomunikasikan keberadaan produk dan perusahaan kepada konsumen. Yang
perlu diperhatikan adalah penyusunan strategi bauran pemasaran (marketing mix)
loster yang efektif dan handal untuk mencapai sasaran bisnis yang telah ditetapkan.
Strategi pemasaran adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
dan sasaran suatu usaha loster dengan cara mengembangkan keunggulan bersaing
yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki maka berdasarkan latar
belakang diatas yang telah diuraikan maka pertanyaan penelitian yang diajukan
adalah: Bagaimana strategi bauran pemasaran pada pabrik loster UD. MD PUTRA
Semarang?
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi
bauran pemasaran yang digunakan pabrik loster UD.MD PUTRA Semarang.
I.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan akan
memperkaya pengembangan teori serta menjadi sumbangan pemikiran bagi
penelitianya yang ingin meneliti lebih jauh dan mendalam terhadap hal – hal
yang belum terungkap dalam penelitian ini.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi pemilik
usaha loster UD. MD PUTRA Semarang dalam strategi bauran pemasaran
(marketing mix) .
3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan sumber inspirasi untuk lebih
memperdalam permasalahan yang berkaitan dengan bauran pemasaran
(marketing mix )sebagai salah satu kajian dari pendidikan ekonomi.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode
penelitian diskriptif kualitatif (qualitative method). Yaitu sebuah metode yang
menurut Sugiono (2012:8) adalah metode yang sering disebut metode penelitian
naturalistic karena penelitianya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting), disebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih
banyak digunakan untuk penelitain dibidang antropologi budaya, disebut sebagai
metode kuantitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
kualitatif.
Adapun metode kualitatif menurut Bogdam dan Taylor (1993) dalam
Meleong (2014:4) adalah Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
kualitatif tentang beberapa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Menurut keduanya pendekatan ini diarahkan pada latar dan
individu secara menyeluruh (holistic). Data tersebut berasal dari naskah
wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi, catatan atau
memo dan dokumen resmi lainya. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka.
41
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Subyek Penelitian
Subyek pada penelitian ini adalah pengusaha produsen loster UD.
MD PUTRA Semarang yaitu pemilik pabrik loster, dan distributor (toko
bangunan) Semarang.
3.2.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan di oleh peneliti adalah perusahaan
di
UD. MD PUTRAyang beralamat Jalan Arya Mukti Raya no. 26
Pedurungan Lor Semarang termasuk ke dalam salah satu tempat yang
strategis
tempat
yang
mudah
dijangkau,telepon
085102100567,
085100643066.
3.2.3 Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang digunakan oleh peneliti kurang lebihnya satu
bulan.
3.3 Sumber Data
Dalam penelitian ada dua sumber
data yaitu data primer dan data
sekunder.
3.3.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pemilik pabrik
loster UD. MD PUTRA, distributor (toko bangunan) yang membeli produk
loster dari loster UD. MD PUTRA Semarang melalui wawancara secara
langsung dengan pemilik usaha pabrik loster, dan distributor (toko
bangunan) melakukan transaksi secara langsung guna memperoleh data
yang akurat.
3.3.2 Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber yang dapat memberikan
informasi atau data tambahan yang dapat memperkuat data pokok. Data
yang diperoleh dari pihak perusahaan pabrik loster dari UD. MD
PUTRA Semarang berupa data nama pelanggan toko bangunan, sejarah
berdirinya perusahaan, stuktur organisasi perusahaan dan literaturliteratur
ilmiah dan publikasi ilmiah lainnya yang mendukung
penelitian ini.
3.4 Pemilihan Informan
Informan adalah obyek penting dalam sebuah penelitian,orang yangakan
memberikan informan tentang situasi dan kondisi penelitian ada didalam setting
penelitian yang dapat membantu peneliti dalam pengumpulan data kualitatif.
Informan yang dipilih yaitu :
Informan yang dipilih adalah orang-orang yang memiliki kriteria sebagai
berikut :
a.
Memiliki pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan fenomena
yang diteliti yaitu pemilik usaha pabrik loster, dan distributor (toko
bangunan).
b.
Mampu bercerita dengan baik dan benar.
c.
Mampu membantu peneliti dalam proses pengumpulan data.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan cara, wawancara, pengamatan atau observasi, dan dokumentasi yang
dilakukan langsung kepada pihak pemilik pabrik loster pada UD. MD PUTRA
Semarang dan konsumen UD.MD PUTRA Semarang.
3.5.1 Metode Wawancara Mendalam (In-depth Interview)
Wawancara menurut Meleong (2012:186) adalah percakapan yang
dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan
dan terwawancara yang memberikan jawaban atau pertanyaan.
Wawancara mendalam (In-depth Interview)adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap
muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai,
denagn atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara dimana
pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama
menurut Sutopo (2006:72).
Pelaksanaan tanya jawab antara pewawancara dengan Subjek seperti
percakapan dalam sehari-hari. Penelitian ini, peneliti mengadakan wawancara
langsung dengan pemilikpabrik loster UD. MD PUTRA Semarang, dan
distributor (toko bangunan) yang membeli produk di loster UD. MD PUTRA
Semarang. Wawancaranya yaitu peneliti melakukan wawancara berkaitan
dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang sedang berlangsung
di UD.MD PUTRA Semarang untuk dapat menghadapi pesaing. Peneliti
menemui langsung pemilik pabrik loster UD. MD PUTRA Semarang yang
akan dijadikan sebagai subjek dalam penelitian, dan toko bangunan di
Semarang sebagai pendukung akan tetapi dilakukan diwaktu senggang
bekerja dan adanya pengunjung. Hal ini dilakukakan agar peneliti tidak
mengganggu aktifitas bekerja dan peneliti dapat melakukan wawancara
dengan lebih santai kepada subjek penelitian agar datayang dijelaskan lebih
rinci dan akurat.
Kegunaan atau manfaat dilakukanya wawancara mendalam (In-depth
Interview)adalah:
1.
Topik atau pembahasan masalah yang ditanyakan bisa bersifat
kompleks atau sangat sensitif.
2.
Dapat menggali informasi yang lengkap dan mendalam mengenai
sikap, pengetahuan, pandangan responden mengenai masalah.
3.
Responden tersebar maksudnya bahwa siapa saja bisa mendapatkan
kesempatan untuk diwawancarai namun berdasarkan tujuan dan
maksud diadakan penelitian tersebut.
4.
Responden dengan leluasa dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan tanpa adanya tekanan dari orang lain atau rasa malu dalam
mengeluarkan pendapatanya.
5.
Alur
pertanyaan
dalam wawancara
dapat
menggunakan
pedoman (guide) atau tanpa menggunakan pedoman. Jika
menggunakan pedoman (guide), alur pertanyaan yang telah
dibuat tidak bersifat baku tergantung kebutuhan dilapangan.
3.5.2 Metode Observasi
Observasi menurut Nasution(1988) dalam Sugiono (2012:226) adalah
dasar semua ilmu pengetahuan.Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan
data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
Teknik
observasi
dilakukan
dengan
mengadakan
pengamatan
secaralangsung di lapangan atau di pabrik loster UD.MD PUTRA Semarang
untuk mendapatkan data penelitian dan tidak mengabaikan kemungkinan
penggunaan sumber-sumber selain manusia seperti dokumen dan catatancatatan dengan tujuan untuk melengkapi data yang diperoleh. Kegiatan
observasi dilakukan pada pabrik loster UD.MD PUTRA Semarang.
Adapun
prosedur
observasi
yang
dilakukan
adalah
dengan
mengamatiaktifitas usaha pabrik loster UD. MD PUTRA Semarang dari segi
strategi bauran produk yang di tawarkan, strategi penerapan harga yang
dipasarkan, strategi bauran tempatatau distribusi, strategi bauran promosi apa
saja yang ditawarkan
dalam memasarkan produknya sehingga dapat
menghadapi persaingan.
3.5.3 Metode Dokumentasi
Metode Dokumentasi adalah metode yang mencari data yang mencari
hal-hal atau variabel yang berupa catat, transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasati, notulen rapat, agenda, dan sebagainya menurut Suharsimi Arikunto (
2006:231).
Metode dokumentasi ini merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukandengan cara melihat, membaca, mempelajari, dan kemudian mencatat
informasi yang ada hubungannya dengan objek penelitian Pertimbangan
peneliti menggunakan metode dokumentasi adalah (a) dokumentasi adalah
sumber data yang stabil, menunjukkan suatu fakta yang tengah berlangsung
dan mudah diperoleh, (b) dokumentasi sebagai sumber data yang kaya
untukmemperjelas keadaan atau identitas subjek penelitian sehingga dapat
mempercepat proses penelitian, (c) dokumentasi melengkapi data yang
diperoleh dari wawancara dan observasi.
Peneliti melihat keadaan usaha dan memotret lokasi usaha ataupun melihat
dokumen-dokumen terkait usaha yang dijalankan. Adapun prosedur penelitian
yang dilakukan peneliti adalah dengan meminta ijin Subjek penelitian
memotret lokasi usaha dan meminjam dokumen-dokumen (foto-foto)terkait
aktifitas usaha dengan tujuan untuk melengkapi data selain hasil data yang
didapatkan melalui wawancara dan observasi.
3.5.4 Validitas Data
Untuk memperoleh validasi data peneliti menggunakan teknik triangulasi
sebagai teknik pemeriksaan data. Dimana dalam penelitiannya. Triangulasi
(Triangulation)
menurut
Sugiono
(2012:241)
artinya
sebagai
teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.Bila penelitian melakukan
pengumpulan
data
dengan
triangulasi,
maka
sebenarnya
peneliti
mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek
kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai
sumber data.
Menggunakan berbagai pendekatan dalam melakukan penelitian. Peneliti
dapat menggunakan berbagai sumber data, teori, metode dan investigator agar
informasi yang disajikan konsisten, oleh karena itu untuk memahami dan
mencari jawaban atas pertanyaan penelitian, peneliti dapat menggunakan lebih
dari satu teori, lebih dari satu metode pengumpulan data (wawancara,
observasi, dan dokumentasi) di samping itu peneliti dapat melakukan interview
informan dari bawahan sampai atasan dan menginterprestasikan temuan
dengan pihak lain.
Untuk membuktikan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi
teori yang mana keabsahan data dilakukan dengan cara membandingkan antara
teori yang ada dengan mengecek jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepada peneliti. Alasanya adalah peneliti dapat membandingkan data
hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dengan subyek penelitian.
Setelah di cek antara teori dengan jawaban kemudian hasil perbandingan ditulis
dalam bab hasil penelitian kemudian dikaji dalam pembahasan
3.6 Metode Analisis Data
Pendekatan penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang menurut
Moleong (2011:6) mendefinisikan metode kualitatif yaitu penelitian yang
dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek
penelitian secara holistik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan manfaatkan
berbagai metode ilmiah.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
dan mendeskripsikan bagaimana bauran produksi usaha loster di UD.MD
PUTRA Semarang, mengetahui dan mendeskripsikan bagaimanakah bauran
harga usaha loster di UD.MD PUTRA Semarang, mengetahui dan
mendeskripsikan bagaimanakah bauran promosi usaha loster di UD.MD
PUTRA Semarang, mengetahui dan mendeskripsikan bagaimanakah bauran
distribusi usaha loster di UD.MD PUTRA Semarang. Agar peneliti dapat
mendeskripsikan secara jelas dan rinci serta memperoleh data mendalam
terhadap
penelitian
ini,
maka
penelitian
ini
akandilakukan
dengan
menggunakan pendekatan kualitatif.
Analisis data penelitian ini menggunakan data kualitatif interaktif yang
berlangsung secara terus menerus dan merkelanjutan. Miles and Huberman
(1984) dalam Sugiono mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas , sehingga datanya sampai jenuh. Aktivitas dalam analisis data,
yaitu (data reduction)data reduksi, penyajian data (data display),dan data
conclusion drawing atau verification.
Gambar 3.2
Komponen dalam analisis data
Data Collection
Data Display
Conclusion Drawing
Data Reduction
Sumber : Sugiono 2012
3.6.1 Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data menurut Sugiono (2012:247) berarti merangkum,
memilih hal – hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang
penting, di cari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi
akan
memberikan
gambaran
yang
lebih
jelas,
dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,
dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan
peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode
pada aspek-aspek tertentu.
Dalam penelitian ini proses reduksi data dapat dilakukan dengan
mengumpulkan data dari hasil wawancara kepada pihak pemilik UD. MD
PUTRA Semarang dokumen-dokumen dan berkas-berkas yang berkaitan
dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari produk,
harga, tempat dan promosi dan studi kepustakaan terhadap buku-buku,
artikel-arikel,
jurnal
kemudian
akan
dipilih
dan
dikelompokan
berdasarkan kemiripan suatu data.
3.6.2 Data Display ( Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya.Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) dalam Sugiono
(2012:249) menyatakan “the most frequent form of display data for
qualitative research data in the past has been narrative text”.Yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif.
Dalam penyajian data peneliti menggunakan tipologi masalah yaitu
strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang digunakan loster UD.MD
PUTRA Semarang untuk dapat bersaing dengan pesaingnya. Kemudian
disajikan dalam penyajian data dari hasil penelitian agar lebih mudah dalam
mendiskripsikan
pada
saat
pembahasan
carannya
yaitu
dengan
menggunakan teknik wawancara, teknik observasi, dokumentasi dan studi
kepustakaan. Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
3.6.3 Conclusion Drawing (Verifikasi Data)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya.tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
awal ,didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian metode kualitatif
mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal,
tetapi mungkin saja tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah
dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.
Download