suatu pengetahuan mengenai konsep dasar pembuatan distribusi GNU/Linux. b 4 Inisialisasi sistem (Hariyanto 1999). Menambah pemahaman tentang cara kerja dan hirarki penempatan berkas pada sistem operasi GNU/Linux. Ada banyak keunggulan yang dimiliki oleh sistem operasi GNU/Linux dibandingkan sistem operasi lainnya. Salah satunya adalah “fully customizable in all its components” yaitu kebebasan membaca dan memodifikasi kode sumber kernel dan semua sistem program (Bovet & Cesati 2000). TINJAUAN PUSTAKA Sistem Berkas GNU/Linux Linux adalah tiruan (clone) UNIX. Pengembangan Linux pertama kali dilakukan oleh Linus Benedict Torvalds, Universitas Helsinki, Finlandia sebagai proyek hobby. Seluruh kode sumber Linux termasuk kernel, device drivers, libraries, program dan tool pengembangan disebarkan secara bebas dengan lisensi General Public License (GPL). (Hariyanto 1999). Linux adalah kernel: program di dalam sistem yang mengalokasikan resources mesin untuk program lainnya yang akan dijalankan. Kernel merupakan bagian dari sistem operasi yang hanya dapat berfungsi dalam konteks sistem operasi yang lengkap. Linux normalnya digunakan dalam kombinasi dengan sistem operasi GNU. Sistem dasar yang digunakan adalah GNU dengan Linux sebagai yang ditambahkan atau biasa disebut GNU/Linux (Stallman 2007). Linux tidak memuat kode UNIXTM, ditulis ulang berdasar standar POSIX. Linus mengelola kernel Linux, menerima penambahan dan modifikasi setiap orang. Linus menerapkan kendali kualitas dan menambahkan semua kode baru ke kernel Linux. Linux telah di-port ke berbagai platform, sekitar 95% kode sumber kernel adalah sama untuk semua platform perangkat keras. Terdapat banyak distribusi GNU/Linux, yaitu hasil pemaketan oleh perusahaan atau perorangan, sehingga mempermudah memperoleh Linux. Distribusi-distribusi tersebut menggunakan kernel Linux yang disetujui oleh Linus, sehingga menjamin kompatibilitas. Perbedaan antara distribusi yaitu: 1 Paket perangkat lunak yang disertakan pada distribusi. 2 Struktur direktori. 3 Metode pemaketan perangkat lunak. Berkas atau file adalah kumpulan dari informasi yang saling berhubungan yang disimpan di secondary storage. Berkas dapat dipandang sebagai bagian terkecil dari secondary storage, sehingga dapat dikatakan bahwa data tidak dapat disimpan di secondary storage kecuali jika data tadi ditulis dalam berkas. Filesystem Hierarchy Standard (FHS) adalah sebuah aturan standar penempatan lokasi berkas dan direktori yang ada pada sistem operasi. Dengan adanya standar ini maka pengguna dan perangkat lunak dapat mengetahui dimana letak suatu berkas atau direktori yang tersimpan di suatu komputer. FHS berisi sekumpulan syarat dan petunjuk penempatan berkas dan direktori pada sistem operasi berbasis UNIX. Petunjuk ini dimaksudkan untuk mendukung interoperabilitas dari suatu aplikasi, perangkat administrasi sistem, perangkat pengembangan dan script sehingga didapatkan keseragaman pada semua sistem yang berbasis UNIX (MDGR 2008). Untuk melakukan pengelompokan atau kategorisasi terhadap suatu berkas, FHS menggunakan dua parameter independent yang membedakan berkas satu dengan berkas yang lain. Parameter tersebut adalah: 1 shareable – unshareable. Berkas shareable adalah berkas-berkas yang dapat diletakkan pada satu host dan digunakan oleh yang host yang lain. Jadi, berkas tersebut bisa di-share antar host, bukan hanya terbatas antar pengguna. Contohnya adalah direktori "/usr". Host yang tidak memiliki direktori /usr bisa saja menggunakan direktori ini dengan cara me-mount direktori /usr yang dimiliki oleh suatu host. Bukan suatu hal yang mustahil jika dari sepuluh komputer yang terhubung, hanya satu komputer yang memiliki direktori "/usr" karena direktori tersebut dapat diakses oleh semua komputer. Berkas unshareable adalah berkas-berkas yang tidak dapat di- share. 2 2 statik – variabel. Berkas statik adalah berkas yang tidak dapat diubah tanpa intervensi administrator sistem. Contohnya adalah berkas binari (binary file), pustaka (libraries) dan berkas dokumentasi. Berkas variabel adalah berkas yang tidak statik, yaitu berkas yang dapat diubah oleh siapapun, baik administrator maupun pengguna. Berkas statik dan variabel sebaiknya diletakkan di direktori yang berbeda, karena berkas statik tidak seperti berkas variabel yaitu dapat ditaruh di media yang read-only dan tidak perlu di-backup secara terjadwal. Dengan demikian, tiap-tiap berkas dapat dikategorikan sesuai dengan karakteristiknya masing-masing (MDGR 2008). Terdapat beberapa direktori yang menjadi syarat atau harus ada pada sistem berkas root. Daftar subdirektori yang harus ada pada direktori root dapat dilihat pada Tabel 1 (Raharja 2001) . Tabel 1 Direktori Linux Direktori Isi /bin berisi berkas-berkas standar yang dapat digunakan oleh seluruh pengguna baik pengguna biasa maupun super user /boot berisi berkas-berkas yang digunakan untuk booting Linux termasuk kernel image /dev berisi sistem berkas khusus yang merupakan refleksi device perangkat keras yang dikenali dan digunakan sistem /etc berisi berkas-berkas konfigurasi sistem, biasanya hanya boleh diubah oleh super user /home berisi direktori-direktori yang merupakan direktori home untuk pengguna biasa dan aplikasi tertentu /lib berisi berkas-berkas pustaka yang digunakan untuk mendukung kerja kernel Linux /media mount point untuk removeable media /mnt direktori khusus yang disediakan untuk mounting (mengaitkan) device disk storage ke sistem dalam bentuk direktori /opt berisi paket tambahan dari suatu perangkat lunak /proc berisi sistem berkas khusus yang menunjukkan data kernel setiap saat /root direktori home untuk pengguna root /sbin sama seperti direktori bin, tetapi hanya super user yang sebaiknya menggunakan binari-binari tersebut mengingat fungsi binari yang terdapat di direktori ini untuk maintenance sistem /tmp berisi berkas-berkas sementara yang dibutuhkan sebuah aplikasi yang sedang berjalan /usr berisi pustaka, binari, dokumentasi dan berkas lainnya hasil instalasi pengguna /var berisi berkas-berkas log, mailbox dan data aplikasi K Desktop Environment Sebuah desktop environment (DE) biasanya ditujukan untuk sebuah model grapichal user interface (GUI) yang dapat dilihat banyak pada komputer saat ini. Ciri yang dimiliki oleh desktop environment adalah ikon, jendela, toolbars, direktori, wallpaper dan desktop widgets. Sebuah desktop environment menjadi jalan bagi pengguna untuk berinteraksi dengan komputer menggunakan konsep yang sama saat pengguna berinteraksi terhadap dunia nyata, seperti tombol dan jendela. Beberapa contoh desktop environment adalah GNOME, KDE, Xfce, EDE, Enlightenment, Window Maker, XFast, Workbench, Fluxbox, Openbox dan Blackbox. K Desktop Environment (KDE) merupakan hasil sebuah proyek untuk menciptakan desktop environment yang terintegrasi, bukan hanya sebuah window manager. Utility yang disediakan oleh KDE sangat lengkap, sehingga beberapa pengguna mengatakan bahwa KDE adalah sebuah sistem operasi. Pustaka dan tools yang digunakan untuk membangun KDE adalah Qt. Qt mempunyai status open source bersyarat yaitu suatu bentuk lisensi open source yang berbeda dengan lisensi GNU (Raharja 2001). 3 Silsilah PCLinuxOS Distribusi PCLinuxOS dibuat pada bulan Oktober 2003 oleh Texstar dengan ide pertama sekali adalah membuat sebuah live CD dengan distribusi induk Mandrake Linux 9.2 atau saat ini dikenal dengan nama Mandriva. Setelah tiga tahun PCLinuxOS dikembangkan dengan distribusi induk Mandrake Linux maka pada PCLinuxOS 2007 dikembangkan kembali menggunakan distribusi Mandriva. Distribusi PCLinuxOS memiliki dasar yang sama dengan distribusi Mandriva serta banyak fitur pada PCLinuxOS yang berasal dari Mandriva seperti aplikasi “Control Center” dan “Draklive Installer”. Silsilah distribusi PCLinuxOS dapat dilihat pada Gambar 1. METODE PENELITIAN Tahap-tahap dalam pengerjaan penelitian dilakukan sesuai dengan metode penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 1 Silsilah distribusi PCLinuxOS. Mandriva merupakan gabungan dua perusahaan yaitu Mandrakesoft dan Conectiva pada tahun 2005. Perusahaan Mandrakesoft didirikan oleh Jacques Le Marois, Gaël Duval dan Frédéric Bastok pada tahun 1998 dan pada tahun yang sama Mandrake Linux dibuat oleh Gael Duval. Distribusi Mandrake Linux merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh perusahaan Mandrakesoft. Mandrake Linux memiliki dasar yang sama dengan distribusi Red Hat dalam hal sistem manajemen paket. Red Hat Linux dibuat oleh Marc Ewing pada bulan Oktober 1994. Red Hat Linux merupakan distribusi GNU/Linux pertama yang menggunakan sistem pemaketan yaitu RPM Package Manager (RPM). Gambar 2 Skema metode penelitian. Studi Pustaka Langkah awal dalam penelitian adalah studi pustaka tentang konsep dasar pembuatan distribusi GNU/Linux yang merupakan hasil turunan distribusi GNU/Linux yang sudah ada (re-mastering). Studi pustaka yang dilakukan berupa membaca buku tentang konsep terkait, referensi yang diperoleh dari paper dan majalah, browsing di internet, dan mempelajari beberapa tool terkait pembuatan distribusi GNU/Linux. Perumusan Masalah Pada tahap ini peneliti menentukan permasalahan yang akan diteliti. Untuk penelitian ini, masalah yang akan diteliti adalah bagaimana cara membuat sebuah distribusi GNU/Linux hasil re-mastering serta cara kerja dan hirarki penempatan berkas pada sistem operasi GNU/Linux. 4