DESKRIPSI KARYA SENI PATUNG JUDUL KARYA: “ T E R BA N G “ Di publikasikan melalui pameran bersama seni patung di HOTEL KAMANDALU Resort and Spa Tegallalang Udub Bali, pada tanggal 15 Maret-15 April 2009. Tema pameran “ Freedom and Beauty Sculpture Exhibition” yang diselenggarakanoleh Hotel Kamandalu bekerjasama dengan Bali IndonesiA Sculptors Association (B.I.A.S.A.) DICIPTAKAN OLEH: TJOKORDA UDIANA NINDHIA PEMAYUN TAHUN PENCIPTAAN 2009 1 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Dengan ini saya menyatakan bahwa Deskripsi Penciptaan Karya dengan Judul “ --- T E R B A N G --- “ Di publikasikan melalui pameran bersama seni patung di HOTEL KAMANDALU Resort and Spa Tegallalang Udub Bali, pada tanggal 15 Maret-15 April 2009. Tema pameran “ Freedom and Beauty Sculpture Exhibition” yang diselenggarakanoleh Hotel Kamandalu bekerjasama dengan Bali IndonesiA Sculptors Association (B.I.A.S.A.) ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya hasil ciptaan saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini. Denpasar, 15 April 2009 Yang membuat pernyataan Tjokorda Udiana Nindhia Pemayun 2 DESKRIPSI KARYA SENI PATUNG JUDUL: “ T E R BA N G “ Di publikasikan melalui pameran bersama seni patung di HOTEL KAMANDALU Resort and Spa Tegallalang Udub Bali, pada tanggal 15 Maret-15 April 2009. Tema pameran “ Freedom and Beauty Sculpture Exhibition” yang diselenggarakanoleh Hotel Kamandalu bekerjasama dengan Bali IndonesiA Sculptors Association (B.I.A.S.A.) Oleh: Tjokorda Udiana Nindhia Pemayun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan karya dengan judul terbang Ide dasar penciptaan karya seni patung berjudul terbang dilatarbelakangi dari kecintaan pencipta terhadap motif burung garuda yang menjadi lambang Negara. Motif garuda seakan melekat dalam bayang-banyang ekspresi ide untuk divisualisasikan dalam karya seni patung berbahan kertas. Selain itu, latar belakang diciptakan karya berjudul terbang ini diperuntukan untuk mendukung pameran dari assosiasi profesi seni patung di Bali 3 yang bernama BIASA (Bali IndonesiA Sculpture Association ) yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Hal tersebut dilakukan guna memberikan ruang atau tempat menampilkan ekspresi ide dari setiap seniman patung yang terhimpun balam wadah assosiasi profesi seni patung di Bali yang aktif berkarya dan menciptakan karya-karya seni untuk dipublikasikan dalam bentuk pameran. Saat ini, pencipta terinspirasi untuk menciptakan patung dengan menggunakan kertas. Karya yang pencipta buat ini ekspresi geraknya telah dikembangkan lagi dalam posisi terbang dengan tumpuan pada kaki mengankat keatas. Karya patung judul terbang dengan bahan kertas ini di publikasikan melalui pameran bersama seni patung di HOTEL KAMANDALU Resort and Spa Tegallalang Udub Bali, pada tanggal 15 Maret-15 April 2009. Tema pameran “ Freedom and Beauty Sculpture Exhibition” yang diselenggarakanoleh Hotel Kamandalu bekerjasama dengan Bali IndonesiA Sculptors Association (B.I.A.S.A.) Selain itu, ide dasar penciptaan karya seni patung ini adalah memanfaatkan daya guna kertas untuk dijadikan suatu karya seni patung yang memiliki nilai estetika seni yang baik dan juga menjadi suatu produk untuk dikembangkan agar dapat dijadikan industri kreatif dalam bidang seni patung di kemudian hari. Hal inilah yang memacu pencipta untuk dapat menbuat dan menciptakan karya seni patung dalam kurun waktu setahun. Dan dipublikasikan dalam pameran asosiasi profesi bidang seni patung. 4 HOTEL KAMANDALU RESORT UBUD HARMONIS DENGAN 42 SENIMAN PATUNG BIASA Hotel Kamandalu Resort and Spa Ubud harmonis dengan 42 ( empatpuluh dua )seniman patung di Bali dan 1 (satu) orang warga negara asing yang tergabung dalam Bali Indonesia Sculptor Assosiastion ( B.I.A.S.A.) menggelar pameran bersama dengan mengusung tema Freedom and Beauty, yang akan berlangsung dari tanggal 15 maret sampai 15 April 2009. Pameran dibuka oleh General Manager bapak Darmawan P Drajat. Pameran patung ini menampilkan hasil karya kreativitas tanpa batas yang mencitrakan motivasi seniman patung dalam mewujudkan ideide kreatif sebagai bentuk kekayaan seni budaya. Keindahan-keindahan karya patung yang mengisi rangkaian menyambut bulan penuh dengan upacara yadnya di Bali yaitu galungan dan kuningan serta nyepi. Hotel Kamandalu resort and spa memberikan kesempatan kepada pematung di Bali untuk menampilkan karyakarya terbaiknya ciptaan tahun 2009 ini yang mencitrakan kekayaan nilai-nilai seni budaya Bali khususnya karya patung dalam penerapan Tri Hita Karana yang lebih nyata dan menyentuh seniman dalam hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam lingkungan, dan manusia dengan tuhan. Pada akhirnya memunculkan hubungan yang harmonis antara Hotel Kamandalu dan seniman patung di seluruh Bali. 5 Peserta pameran berjumlah 42 orang yang meliputi pematung-pematung tiga generasi di seluruh Bali. Yang karyanya akan di pajang selama 42 hari dari tanggal 15 Maret sampai 15 April 2009. KEBEBASAN DAN KEINDAHAN CIPTAAN SENIMAN Kebebasan dalam pameran Bali Indonesia Sculptor Assosiastion ( B.I.A.S.A.) yang akan berlangsung dari tanggal 15 maret sampai 15 April 2009 bertempat di hotel Kamandalu Resort and Spa ini mengarah pada kreativitas tanpa batas yang mencitrakan motivasi seniman patung dalam mewujudkan ide-ide kreatif . Pmeran di buka General Manager hotel bapak Darmawan P. Drajat. Dari itu, akan muncul keindahan-keindahan dalam perspektif di zaman postmodern di Bali dalam rangka mengisi rangkaian bulan penuh dengan upacara yadnya di Bali. Hotel Kamandalu resort and spa memberikan kesempatan kepada seluruh pematung di Bali yang terhimpun dalam watas Asosiasi patung yang disingkat B.I.A.S.A. untuk menampilkan karya-karya terbaiknya pada tahun 2009 ini yang mencitrakan nilai-nilai budaya Bali khususnya karya patung dalam penerapan Tri Hita Karana yang lebih nyata dan menyentuh seniman dalam hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam lingkungan, dan manusia dengan tuhan. Yang pada akhirnya memunculkan hubungan yang harmonis antara Hotel Kamandalu dan seniman patung di seluruh Bali. Peserta pameran berjumlah 42 orang yang meliputi pematung-pematung tiga generasi di seluruh Bali. Yang karyanya akan di pajang selama 42 hari dri tanggal 15 Maret sampai 15 April 2009. Pematung yang ikut serta yaitu, Ida Bagus Alit, Made Sukanta wahyu, Ida Bagus Rai Suriantha, Tjok Udiana N.P., I Ketut Adi Putra, I Kadek Muliarta, Ida Bagus Putu Gde Sutama, I Wayan Agusetiawan, I Wayan Eka Jayaningrat, Ida Bagus Ari Munarta, I Wayan Suardana, Cokorda Raka, I wayan Jana, Pande Wayan Mataram, Komang Ardika, Wayan 6 Bagiarta, I Gusti Komang Rai Sartika, I Wayan Muka, Wayan Gawiarta, I Ketut Lukiana Putra, I Ketut Lungsur, I wayan Aris Susila, I Nyoman Laba, I Ketut Muja, I Nyoman Rubig, I wayan Yacep Pristama, I Ketut Widia, Carola Vooges, I Nyoman Suardina, I Wayan Mudana, I Wayan yasna, I Made Surawan, I Wayan Budarma, I Made Sutama, I Gusti Made Lod, R. Kondang Sugito, I wayan Rupik, I Kadek Ari Purwanto, I Wayan Puja Natih, I Ketut Windu Maya Segara, I Ketut Muka Pendet, I Wayan Tagel Agustina, dan I Nyoman Subandi, dan I Gusti Komang Sartika. 1.2 Rumusan Ide Penciptaan Dalam mencipta suatu karya seni rumusan untuk mengaplikasikan ide dalam bentuk nyata sangatlah penting dan memegang peran utama. Dari uraian latar belakang penciptaan patung garuda terbang yang tersebut di atas, maka rumusan ide penciptaan adalah bagaimana mengekpresikan ide dasar tentang garuda pada saat posisi terbang agar terwujud menjadi satu karya monumental seni patung? Rumusan ide inilah yang pencipta wujudkan menjadi hasil karya seni patung. 1.3 Tujuan Penciptaan Karya Seni Patung Berjudul Terbang. Adapun tujuan penciptaan karya seni patung berjudul terbang ini adalah untuk dapat di publikasikan melalui pameran bersama seni patung di HOTEL KAMANDALU Resort and Spa Tegallalang Udub Bali, pada tanggal 15 Maret-15 April 2009. Tema pameran “ Freedom and Beauty Sculpture Exhibition” yang diselenggarakanoleh Hotel Kamandalu bekerjasama dengan Bali IndonesiA Sculptors Association (B.I.A.S.A.) 7 1.4 Manfaat Penciptaan Karya Seni Patung Berjudul Terbang. Adapun manfaat penciptaan karya seni patung berjudul terbang ini dapat dinikmati oleh masyarakat luas dalam ajang publikasikan pameran khusus seni patung di HOTEL KAMANDALU Resort and Spa Tegallalang Udub Bali, pada tanggal 15 Maret-15 April 2009. Tema pameran “ Freedom and Beauty Sculpture Exhibition” yang diselenggarakanoleh Hotel Kamandalu bekerjasama dengan Bali IndonesiA Sculptors Association (B.I.A.S.A.) BAB II METODE PENCIPTAAN KARYA SENI PATUNG JUDUL TERBANG 2.1 Eksplorsi penciptaan karya seni patung judul “Terbang” Eksplorasi penciptaan karya seni patung judul terbang mengandung pengertian yakni menggali, menelusuri, dan mengamati bentuk-bentuk garuda pada posisi terbang dan mengekspresikannya menjadi karya seni patung berbahan kertas. Menggali posisi garuda saat terbang sebagai karya seni patung dalam perkembangan sudah banyak dapat kita temukan dalam wujud patung bahan batu padas, patung bahan kayu, patung bahan logam dan segala bentuk motif ukiran. Namanun demikian belun ada yang mengembangkan dalam bentuk bahan dasar kertas yang diolah sedemikian rupa menjadi karya seni patung. Penciptaan karya ini mencoba menampilkan karya seni patung berbahan kertas yang diolah menjadi bubur kertas agar dapat dipelajari dikemudian hari dalam perguruan tinggi seni. Maka itu tersirat keingina pencipta untuk melakukan eksplorasi guna mewujudkannya menjadi karya seni patung dengan spesipikasi khusus bahan kertas yang mudah pencipta dapatkan di lingkungan kampus. 8 2.2 Eksperimen dalam menciptakan karya seni patung judul “ terbang”. Eksperimen yang dimaksudkan dalam penciptaan karya seni patung judul terbang ini adalah melakukan berbagai percobaan-percobaan awal sebelum dilakukan proses perwujudan karya seni patung yang sesungguhnya. Eksperimen sangatlah penting dan menuntun pencipta sebagai langkah awal dalam mencipta suatu karya seni. Eksperimen sangat menunjang dan mendukung para pencipta seni patung agar dapat memudahkan melihat bentuk-bentuk gerak yang akan diwujudkan sebagai karya seni patung. Dalam penciptaan ini ekperimen awal yang dilakukan adalah membuat sketsa-sketsa gambar rancagan seni patung yang nantinya akan dipilih untuk diwujudkan sebagai karya seni patung. Sketsa gambar ini sangat berperan untuk dapat gambaran awal patung yang akan diciptakan. Sketsa memangan peran penting dalam membayangkan wujud patung yang akan dibuat atau diwujudkan. Sketsa biasanya dituangkan dalam bentuk gambar dua dimensi menggunakan pencil. Selanjudnya dilakukan proses pembuatan sketsa tiga dimensi dengan ukuran kecil guna membayangkan bentuk-bentuk yang akan diciptakan. Sketsa tiga dimensi merupakan bagian penting dari metode menciptakan karya seni patung. Tanpa menggunakan model sketsa tiga dimensi terlebih dahulu akan menyulitkan pencipta saat mencari bentuk-bentuk dalam ruang-ruang tiga dimensi dalam proses mematung. Setelah dilalui proses tersebut maka dilanjutkan dengan peruses penentuan sikap seniman untuk mewujudkan karya patung yang akan diciptakan. Selanjutnya akan dibahas pada ulasan pembentukan karya seni patung. 2.3 Pembentukan karya seni patung berjudul “terbang”. Secara singkat pembentukan karya seni patung judul terbang dapat dipaparkan sebagai berikut. Secara umum yang telah pencipta lakukan yakni pertama-taman dilakukan penentuan sikap seorang seniman dalam memulai membuat karya seni patung. Langkah yang 9 dilakukan dengan mengambil kertas gambar lalu dituangkan sketsa gambar yang sudah ditentukan. Hal ini dilakukan guna mendapatkan bayangan yang pasti akan bentuk patung yang diwujudkan. Selanjutnya menyiapkan besi ukuran 8 mm satu batang dan 4 mm tiga bantang untuk digunakan membuat rangka konstruksi patung. Hal ini dilakuka guna mendapatkan konstruksi kerangka patung yang kokoh dan tidak mudah jatuh. Setelah besi tersebut disiapkan mulailah membentuk besa tersebut struktur kerangka tulang dari bentuk patung yang dibuat dengan mengikatknya menggunakan kawat bendrat. Setelah dirasa tepat kerangka yang dibuat tersebut dilanjukan dengan memasang kawat strimin untuk menyangga bahan kertas agar tidak mudah jatuh. Setelah proses ini dilakukan dan pencipta mendapatkan keyakinan untuk rangka konstruksi patung dirasa sudah baik, maka dilanjukan dengan menyiapkan bahan-bahan bubur kertas yang telah disiapkan dengan mencapurkannya dengan lem perbandingan lima ember bubur kertas dicampur dengan satu kilogram lem putih atau lem kayu. Pada karya patung ini bahan kertas difokuskan dengan menggunakan kertas Koran untuk mendapatkan kelembuatan dan kelenturan bahan patung. Kemudian bahan-bahan tersebut diaduk agar mendapatkan adonan bahan yang merata. Setelah adonan selesai maka dilanjutkan dengan proses penempelan bahan kertas tersebut pada patung dengan menggunakan teknik pincing. Teknik pincing adalah sebuah cara menempelkan bahan kertas dalam proses pembuatan patung yang menggunakan tiga jari yakni ibu jari, telunjuk dan jari tengah, dengan menempelkan sedikit demi sedikit bahan kerta hingga membentuk suatu figure patung yang kita inginkan. Hal tersebut terus dilakukan sampai patung dianggap selesai dan setelah itu dilakukan proses pengeringan dengan matahari. Setelah kering, proses selanjutnya yakni proses pewarnaan patung. Proses pewarnaan patung ini dilakukan sebagai langkah akhir dari tahapan pembentukan patung yang menandakan karya seni patung tersebut selesai dikerjakan. Proses pewarnaan karya seni patung judul garuda ini dilakukan dengan tiga warna yang padukan dengan tekni dioles 10 menggunakan satu kuas untuk mendapatkan warna-warna bertekstur cerah. Setelah proses ini dilakukan maka karya seni patung sudah selesai diwujudkan. Pada akhir proses, patung dilapiskan suatu pelapis anti air guna melindungi dari kerosakan akibat terkena air. Untuk itu dapat dilihat dalam uraian wujud hasil dari karya seni patung berjudul terbang dalam uraian selanjutnya. BAB III HASIL KARYA SENI PATUNG JUDUL “ TEBANG “ Pencipta Jenis Ciptaan Judul Ciptaan Tahun pembuatan Bahan Material Ukuran Tempat Pameran Tanggal Pameran Keterangan : Tjokorda Udiana Nindhia Pemayun : Seni Patung : Terbang : 2009 : Recycling paper : 40 cm x 60 cm x 80 cm : HOTEL KAMANDALU Resort and Spa Tegallalang Udub Bali, : 15 Maret-15 April 2009 : Pameran profesi Assosiai Seni Patung Bali (BIASA-Bali Indonesia Seculptors Association) 11 Dalam bab ini ulasan karya patung berjudul terbang diawali dengan membahas struktur karya yang dihasilkan. Struktur karya merupakan bentuk fisik yang didapat dari perbuatan mencipta karya seni patung. Ditinjau dari struktur karya patung, patung berjudul terbang ini dibuat dengan keseimbangan yang tumpuan kekuatan pada kaki. Keseimbangan ini dimaksudkan agar patung tampak seperti terkesan terbang namun memiliki kesimbangan. Keseimbangan dalam karya patung judul terbang sangatlah penting guna menunjukkan identitas dari karya yang akan dipublikasikan. Sehingga terwujud identitas pencita terhadap karya-karya patung lainnya yang ditunjukan pada pameran profesi para pematung di Bali. Selanjutnya dari sisi model garapan karya patung yang pencipta terapkan adalah menunjukkan atau menonjolkan titik keseimbangan bentuk yang mengesankan suasana terbang. Tekstur patung pencipta tampilkan halus maksudnya adalah kesan yang terlihat pada karya patung seolah-olah tampak secara kasat mata halus untuk memunculkan plastisitas, namaun ketika patung itu dirama ternyata halus. Inilah yang menjadi identitas patung judul terbang. Selain itu bentuk yang diwujudkan tidak begitu detail sekali, tapi masih dalam bentuk global detail. Tekstur patung ditampilkan pada bagian sayap yang sedang mengepak. Ditinjau dari orisinalitas karya seni patung judul terbang ini merupakan ciri khusus dari karya-karya yang pencipta ciptakan untuk menunjang dan mendukung pameran yang diselenggarakan asosiai pematung di Bali. Originalitas dalam tulisan ini maksudnya adalah keaslian dari karya seni patung yang dihasilkan oleh seoran pencipta seni patung. Keaslian karya berjudul terbang tampak dari bentuk yang diekspresikan, tekstur halus yang dimunculkan, keseimbangan patung terletap pada tumpuan kaki, dan gerak serta gaya wujud patung yang dihasilkan terkesan terbang. Demikianlah yang dapat dijabarkan dalam deskripsi karya seni patung judul terbang. Kebebasan dalam pameran Bali Indonesia Sculptor Assosiastion ( B.I.A.S.A.) yang akan berlangsung dari tanggal 15 maret sampai 15 April 2009 bertempat di hotel Kamandalu 12 Resort and Spa ini mengarah pada kreativitas tanpa batas yang mencitrakan motivasi seniman patung dalam mewujudkan ide-ide kreatif . Pameran di buka General Manager hotel bapak Darmawan P. Drajat. Dari itu, akan muncul keindahan-keindahan dalam perspektif di zaman postmodern di Bali dalam rangka mengisi rangkaian bulan penuh dengan upacara yadnya di Bali. Hotel Kamandalu resort and spa memberikan kesempatan kepada seluruh pematung di Bali yang terhimpun dalam watas Asosiasi patung yang disingkat B.I.A.S.A. untuk menampilkan karya-karya terbaiknya pada tahun 2009 ini yang mencitrakan nilai-nilai budaya Bali khususnya karya patung dalam penerapan Tri Hita Karana yang lebih nyata dan menyentuh seniman dalam hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam lingkungan, dan manusia dengan tuhan. Yang pada akhirnya memunculkan hubungan yang harmonis antara Hotel Kamandalu dan seniman patung di seluruh Bali. 13 DOKUMEN FOTO KEGIATAN PAMERAN Gambar no. 1 Pameran di buka General Manager hotel bapak Darmawan P. Drajat. ( Foto: Dokumen Tjok Udiana N.P., 2009) Gambar no. 2 Sambutan pencipta, Dr. Tjok Udiana Nindhia Pemayun saat dilangsungkannya pembukaan pameran patung di Hotel Kamandalu Resort. ( Foto: Dokumen Tjok Udiana N.P., 2009) 14 SUASANA SECARA UMUM SAAT PEMBUKAAN PAMERAN 15 BAB IV PENUTUP Berdasarkan pemaparan deskripsi di atas, maka sebagai penutup karya seni patung berjudul terbang adalah merupakan karya asli pencipta yang diciptakan tahun 2009 menggunakan bahan kertas dan keaslian karya berjudul terbang tampak dari bentuk yang diekspresikan dengan keseimbangan mengesankan terbang, tekstur halus yang dimunculkan, keseimbangan patung pada tumpuan kekuatan kaki, dan gerak serta gaya wujud patung yang dihasilkan. Demikianlah yang dapat dijabarkan dalam deskripsi karya seni patung judul terbang. DAFTAR SUMBER Udiana N.P., Tjok. 2007. Motif Garuda di Bali: Perspektif Fungsi dan Makna Dalam Seni Budaya Bali. Denpasar: Pustaka larasan. Udiana N.P., Tjok. 2010. Garis Dalam Seni Rupa. Denpasar: Sari kahyangan. Udiana N.P., Tjok. 2011. Garuda Dalam Perspektif Cultural Studies. Denpasar: Cakra Perss. Udiana N.P., Tjokorda. 1996. “Persepsi Masyarakat Terhadap Penempatan Patung Monumen di Bali”. Skripsi S-1PSSRD. Universitas Udayana. Udiana N.P., Tjokorda. 1998. “Hak Cipta Intelektual Dalam Seni Lukis di Ubud”. Skripsi S-1 Fakultas Hukum Universitas Warmadewa. Udiana N.P., Tjokorda. 2002. “Garuda dalam Kebudayaan Bali Fungsi dan Maknanya”. Tesis S-2 Program Pascasarna Universitas Gajahmada Yogyakarta / Sumber Dana BPPS. Ruta, I Made, Tjokorda Udiana N.P., I Gst. Pt. Diarya Raditya, dan I Nyoman Putrayasa. 2005. “Penelitian Survey: Perubahan Bentuk Pahatan Garuda Sejak Berakhirnya Kebudayaan Hindu di Jawa sampai di Bali”. (Penelitian kelompok). (Hibah penelitian, sumber dana DUE-Like Bacth IV Institut Seni Indonesia Denpasar. No.091/K.2/PG/VII/2005). Udiana N.P., Tjokorda, I Made Ruta, I Wayan Eka Supartha, dan I Ketut Suarjana. 2006. “Menggaris-Garis Dalam Bentuk dan Irama Hitam Putih, Dalam Bidang Dua Dimensional”. (Penelitian kelompok). Hibah penciptaan karya seni sumber 16 dana DUE-Like Bacth IV Institut Seni Indonesia Denpasar, No.018/DL.SIKPMPT/V/06 tanggal 18 Mei. Udiana N.P., Tjokorda. 2007.“Bentuk Simbol Garuda Dalam Kebudayaan Hindu di Indonesia”. (Penelitian mandiri). Beasiswa Unggulan, dibiayai DIPA tahun 2007, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Sekretarian Jendral Depdiknas, no. 0004.0/023-01.0/-/2007. Suastika, I Made., I Gde Parimartha, I Nyoman Kutha Ratna, Emiliana Mariah, dan Tjokorda Udiana N.P., 2008. “Patung Garuda Dalam Seni Budaya Bali”. (Penelitian bersama). Hibah Program Kajian Budaya Universitas Udayana Denpasar. Suastika, I Made., I Nyoman Kutha Ratna, Putu Sukarja, I Made Sumbang Wijaya, dan Tjokorda Udiana N.P., 2009. “Transformasi Nilai-Nilai Sastra dan Budaya Lokal dalam Perkembangan Industri Kreatif di Bali”. (Penelitian bersama). Hibah Penelitian Strategis. Jurnal Udiana N.P., Tjokorda. 2001. “Surealisme Yogyakarta”. Jurnal Seni Rupa dan Desain Prabangkara. Vol.3. No.5 (hal. 26-27). Sukaya, I Nyoman dan Udiana N.P., Tjokorda. 2002. “Konsep Sakral Dalam Seni Rupa Bali”. Jurnal Seni Rupa dan Desain Prabangkara. Vol.5. No.7 (hal. 1-2). Udiana N.P., Tjokorda dan I Ketut Muka Pendet. 2003. “Menginterpretasikan simbol burung,Sebagai Makna Pelepasan dan Pembebasan”. Jurnal Seni Rupa dan Desain Prabangkara. Vol.6. No.9 (hal. 9-13). Udiana N.P., Tjokorda. 2003. “Makna Simbolis Motif Manusia Pada Jejahitan Dalam Upacara Hindu di Bali”. Jurnal Seni Rupa dan Desain Prabangkara. Vol.6. No.9 (hal. 20-24). Udiana N.P., Tjokorda. 2006. “Wacana Seni Tradisi dan Kontemporer Sebuah Kajian Budaya Perspektif Budaya Bali. Jurnal Seni Rupa dan Desain Prabangkara. Vol.9. No.12 (hal. 75-81). Udiana N.P., Tjokorda. 2007. “Konservasi Peninggalan Purbakala Motif Hias Garuda di Indonesia Sebagai Produk Warisan Budaya. Jurnal Seni Rupa dan Desain Prabangkara. Vol.10. No.13 (hal. 30-41). Udiana N.P., Tjokorda. 2007. “Memahami Makna Garuda di Bali dalam Perspektif Pemikiran Posmodern”. Jurnal Seni Rupa dan Desain Prabangkara. Vol.6. No.1 September (hal. 26-39). Udiana N.P., Tjokorda. 2007. “Postmodernisme Garuda di Bali”. Jurnal Kajian Budaya Universitas Udayana. Vo.4, No. 7 Januari (Hal 135-146). Udiana N.P., Tjokorda. 2007. “Garuda Dalam Visualisasi Media Massa”. Jurnal Kajian Budaya Universitas Udayana. Vo.4, No. 8 Juli (Hal 79-48). 17