2016/6/28 Patung Buddha Raksasa di Mojokerto Mojokerto.Siddhartha Gautama pada akhir hayatnya terbaring lemah karena sakit di antara dua Pohon Sala di Kusnigara. Saat itulah saat terakhir ia memberi kotbah dharma kepada murid-muridnya. Kemudian ia wafat, mencapai pencerahan Sempurna dan menjadi Samyaksam-Buddha (Samma samBuddha). Kisah ini diceritakan pada relief di bagian bawah patung Buddha tidur di Maha Vihara Mojopahit, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Patung bewarna emas ini menyedot banyak perhatian wisatawan dengan ukurannya yang raksasa, yakni dengan panjang 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter. Ukuran besar, warna, dan pose tidur patung Buddha ini mengingatkan wisatawan akan patung Buddha tidur di Wat Pho, Thailand. "Tempat ini aslinya adalah tempat ibadah umat Buddha bukan tempat wisata. Makanya kalau cari palang tempat wisata Buddha tidur tak akan ketemu, adanya palang Maha Vihara Mojopahit," ungkap Sugiharta, karyawan wihara. Memang benar yang diungkapkan oleh Sugiharta, patung Buddha tidur berada di halaman wihara yang memiliki luas lima hektar. "Wihara dibangun tahun 1991, patungnya dibangun tahun 1999. Tahun 2000 artis Dorce ke sini, dan patung ini jadi terkenal," kata Sugiharta. Untuk melihat patung Buddha tidur ini, pengunjung dikenakan biaya Rp 2.000 per orangnya. Karena lokasi patung Buddha yang berada di tempat peribadatan, ada baiknya wisatawan menjaga ketenangan dan berbusana rapi, meski sebenarnya sama sekali tak ada aturan dari yang diberlakukan kepada wisatawan. Selain patung Buddha tidur, terdapat beberapa patung Buddha lainnya di halaman Maha Vihara Mojopahit yang asri dipenuhi oleh pohon rindang ini. Patung Buddha tidur Mojokerto ini dapat dilihat setiap hari dari pukul enam pagi sampai enam sore. Sumber: Kompas