1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau
informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana-sarana tertentu guna untuk
mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan. Tidak dapat dipungkiri
media massa telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media massa
merupakan komunikasi yang dilakukan melalui media massa atau komunikasi yang
dilakukan kepada banyak orang (massa) dengan menggunakan sarana media. Media
massa adalah alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan dari sumber kepada
khalayak (penerimaan) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti
surat kabar, film, radio dan televisi (Cangara, 2000:134-135)
Seiring dengan perkembangan jaman, banyak media-media komunikasi yang
muncul dan menjadi media penyampaian pesan dari komunikator terhadap
komunikan, salah satunya adalah televisi. Menurut Baksin (2006:16) Televisi
merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan
dalam bentuk audio visual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan
yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak individu.
Menyadari potensi media televisi sebagai media yang dapat menyampaikan
pesan-pesan secara efektif dan mampu mempengaruhi perilaku seseorang, serta
menunjang usaha pemerintah dalam menanamkan nilai-nilai budi pekerti. Media
televisi ini dipilih dengan pertimbangan kemampuan atau kelebihan media tersebut
dapat menyajikan materi secara audio visual dangan jangkauan pemirsa dalam
jumlah yang tidak terbatas sehingga dalam jangka waktu yang bersamaan tayangan
ini dapat ditonton oleh ribuan bahkan jutaan orang.
Dampak yang ditimbulkan dari televisi sangat bermacam-macam, mulai dari
segi positif ataupun dampak yang negatif, dan pada intinya media televisi saat ini
menjadi tolak ukur dan cerminan budaya tontonan bagi pemirsa dalam era informasi
dan komunikasi yang semakin berkembang dengan pesat. Dewasa ini banyak stasiun
televisi swasta yang menyajikan acara anak-anak seperti tayangan kartun, musik, dan
ajang pencarian bakat. Tayangan yang bertarget audiens anak-anak ini ada yang
bersifat Edukatif dan adapula yang hanya bersifat sekedar hiburan semata, yang
1
2
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan khayalak, memanjakan dan juga untuk
mempengaruhi.
Salah satu program televisi edukatif yang saat ini menjadi sorotan banyak
pihak adalah Upin dan Ipin. Program Upin dan Ipin ialah sebuah serial televisi
animasi buatan salah satu perusahaan di negeri Malaysia. Walaupun buatan
Malaysia, namun tayangan ini sangat disukai dan banyak dibicarakan oleh
masyarakat Indonesia. Kisah-kisahnya yang lucu memberikan pesan moral yang
penting dan mendasar bagi anak anak. Menurut data yang didapatkan dari Nielsen
Rattings, ditemukan bahwa penikmat acara Upin dan Ipin mencapai 8.8 persen dari
keseluruhan acara televisi di Indonesia dengan jumlah audiens sebanyak 358.000
dari segmentasinya.
Upin dan Ipin diproduksi oleh Les’ Copaque sejak tanggal 14 September
2007 yang berdurasi 30 hingga 60 menit, dan mampu merebut perhatian anak-anak
bahkan juga orang dewasa. Di Indonesia film kartun yang menggemaskan ini
ditayangkan setiap pagi hari di MNC TV. Pada musim pertama Upin dan Ipin
disiarkan menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri, kala itu tayangan kartun ini
menceritakan Upin Ipin yang sedang belajar menghayati bulan yang mulia yaitu
bulan Ramadhan dan pada tahun-tahun berikutnya, episode pada bulan Ramadhan
dinamakan episode “Upin dan Ipin Episode Ramadhan kembali lagi” dan episode
inilah yang menjadi fokus dalam penelitian ini.
Tayangan anak-anak bernuansa Islami yang sangat digemari sebagai tontonan
keluarga khususnya anak-anak ini disajikan dengan sederhana, komunikatif dan juga
mendidik. Dialog yang disampaikan dalam tayangan ini menggunakan bahasa
melayu menjadi khas dan unik di telinga pemirsa, anak-anak dan keluarga Indonesia.
Upin Ipin memang banyak mengetengahkan kisah keseharian masyarakat Melayu,
yang rumpun budayanya dekat dan hampir mirip dengan kebudayaan Indonesia.
Menurut penelitian terdahulu yang dijalankan oleh Jennifer L. Harris, John A.
Bargh, and Kelly D. Brownell (2008) dijelaskan bahwa memang program televisi
mampu memberikan dampak atau pengaruh terhadap perilaku anak. Selanjutnya,
melihat dari adanya keterkaitan antara program televisi terhadap perilaku anak
tersebut, maka selanjutnya, peneliti akan melakukan fokus penelitian pada Tayangan
Upin dan Ipin edisi Ramadhan dan dilanjutkan dengan memberi judul: “Pengaruh
program Upin dan Ipin “Episode Ramadhan kembali lagi” di MNC TV
terhadap respon Ibu Rumah Tangga tentang minat beribadah anaknya”
3
1.2
Rumusan Masalah
Program Upin Ipin mempunyai nilai-nilai moral yang dikedepankan dan
dijunjung tinggi. Namun tidak hanya itu saja, nilai budaya ketimuran dan pelajaranpelajaran mengenai agama juga tidak ketinggalan disuguhkan untuk para
penikmatnya.
Program Upin Ipin banyak diminati oleh khalayak karena Tayangan ini
memberikan pesan-pesan yang baik yang disampikan melalui alur ceritanya. Misal,
program Upin Ipin memberikan pesan yang baik bagi penontonnya terutama anakanak agar turut ikut beribadah Menurut ajaran islam.
Tokoh tokoh yang berperan dalam Tayangan ini ialah Opah, kak ros dan
mail. Opah
ialah sebagai neneknya Upin, Ipin dan Ros yang baik hati, sering
memanjakan Upin dan Ipin, dan sering memberikan nasehat. Kak ros merupakan
kakak sulung Upin dan Ipin yang tampak galak namun penuh kasih sayang dan Mail
merupakan salah satu teman Upin dan Ipin yang mempunyai sifat pelit, penakut serta
pemalas. Dari uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Program Upin dan Ipin “Episode Ramadhan Kembali Lagi” diduga memiliki
pengaruh terhadap respon Ibu Rumah Tangga tentang minat anak dalam beribadah ”
Dalam karya ini yang menjadi responden adalah Ibu Rumah Tangga, karena
seorang seorang ibu dan anak memiliki hubungan emosional yang sangat kuat, hal
tersebut disebut dengan istilah Intuisi. Seorang ibu selalu mendampingi anaknya
salah satunya dalam mengkonsumsi media. Ibu ialah pihak yang paling dekat dengan
anak dan seorang ibu selalu mendampingi anaknya salah satunya dalam
mengkonsumsi media, sehingga ketika anaknya menonton Upin dan Ipin Episode
Ramadhan Kembali Lagi yang berisi tentang pesan untuk beribadah, maka mereka
bisa melihat apakah anaknya terpengaruh isi media atau tidak.
Metode yang digunakan dalam karya ini adalah Metode Uses and Effect,
pandangan teori Uses and Effect dalam karya ini disimpulkan bahwa penggunaan
media merupakan salah satu kebutuhannya, dan apabila dikonsumsi terus menerus
dapat menimbulkan efek media yang terkait dengan apa yang diketahui dari isi media
tersebut. Efek yang ditimbulkan dalam karya ini diduga ialah minat beribadah anak.
4
1.3
Pertanyaan penelitian
Dari uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
ditarik identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah Program Upin dan Ipin “Episode Ramadhan Kembali Lagi” memiliki
hubungan yang signifikan dengan respon Ibu Rumah Tangga tentang minat
anak dalam beribadah?
2. Apakah Program Upin dan Ipin “Episode Ramadhan Kembali Lagi” memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap respon Ibu Rumah Tangga tentang minat
anak dalam beribadah?
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1
Tujuan Penelitian
Tujuan dari diadakannya penelitian ini dilihat dari rumusan masalah yang
telah dipaparkan di atas adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara Program Upin dan Ipin “Episode
Ramadhan Kembali Lagi” dengan respon Ibu Rumah Tangga tentang minat
anak dalam beribadah
2. Untuk mengetahui pengaruh antara Program Upin dan Ipin “Episode
Ramadhan Kembali Lagi” terhadap respon Ibu Rumah Tangga tentang minat
anak dalam beribadah
1.4.2
Manfaat Penelitian
1.4.2.1 Manfaat Akademis
1. Penelitian ini bermanfaat untuk membantu peneliti mendapatkan titel sarjana
jurusan komunikasi pemasaran
2. Memperkaya pustaka dan menjadi referensi kedepannya dalam pembuatan
penelitian di bidang Broadcasting.
1.4.2.2 Manfaat praktis
1. Penelitian ini dapat membantu tayangan “Upin Ipin” kedepannya dengan
melihat dampak yang ditimbulkan
2. Penelitian ini dapat memberikan saran kepada pihak penyelenggara tayangan
Upin Ipin untuk mengetahui sejauh mana tingkat hasil respon dari ibu-ibu
mengenai tayangan tersebut
5
1.5
Sistematika Penulisan
Dalam keseluruhan penelitian ini dibagi kedalam (5) lima Bab, dan dapat
dijelaskan secara terperinci sebagai berikut:
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis menguraikan latar belakang masalah, rumusan
masalah, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan untuk menguraikan secara garis besar dari setiap
bab.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini, membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan
penelitian, landasan teori, dan kerangka pemikiran. Sehingga dapat
memberikan penjelasan permasalahan yang dibahas.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini, akan diuraikan mengenai paradigma penelitian, metode
penelitian,
variabel
penelitian,
populasi
dan
sampel,
teknik
pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik keabsahan data.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini, berisi tentang hasil yang telah dilakukan dengan metode
penelitian dan menjelaskan tentang sejarah perusahaan.
BAB 5
PENUTUP
Pada bab ini, berisikan kesimpulan dari hasil dan penelitian yang telah
dilakukan. Hasil kesimpulan akan disertakan dengan saran bermanfaat
dan dapat dilakukan pihak perusahaan.
6
Download