pengaruh produk, harga dan promosi terhadap keputusan

advertisement
Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis)
Akademi Akuntansi Permata Harapan
PENGARUH PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN
Rimayang Anggun L. P. Ramli, S.Pd., M.M.
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer GICI
Komp. Batu Aji Center Park – Simpang Base Camp Telp. 0778 391 333 Fax 0778 394 641,
Kota Batam, Propinsi Kepulauan Riau, Indonesia
email: [email protected]
ABSTRAK
Le Minerale adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang di produksi oleh PT.
Mayora Indah Tbk. Produk ini dijual di ritel supermarket Indomaret. Dengan ini penelitian bertujuan
untuk mengetahui Pengaruh Produk, Harga, Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral
Merek Le Minerale. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan
metode kuisioner ( angket ), dan studi kepustakaan yang dilakukan secara sistematik. Sampel pada
penelitian ini yakni 100 orang yang membeli air mineral merek Le Minerale ditentukan dengan
menggunakan metode sampel. Dari hasil penelitian ditunjukkan pengaruh produk, harga dan promosi
terhadap keputusan membeli air mineral merek Le Minerale secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan membeli air mineral merek Le Minerale di Indomaret Dutamas Batam.
Selain itu variabel produk merupakan variabel berpengaruh dominan terhadap keputusan membeli air
mineral merek Le Minerale di Indomaret Dutamas Batam.
Kata Kunci : Produk, Harga, Promosi, Keputusan Pembelian Konsumen
ABSTRACT
Le Minerale is a brand of bottled drinking water (AMDK) produced by PT. Mayora Indah Tbk. This
product is sold in Indomaret supermarket retail. With this research aims to determine the Influence of
Products, Price, Promotion Against Mineral Water Buying Decision Le Minerale Brand. The
research model used in this research is using questionnaire method (questionnaire), and literature
study done systematically. The sample in this research is 100 people who buy mineral water Le
Minerale brand is determined by using the sample method. From the result of research indicated that
the effect of product, price and promotion on the decision to buy mineral water of Le Minerale brand
has a positive and significant effect to the decision to buy mineral water of Le Minerale brand in
Indomaret Dutamas Batam. In addition, product variables are dominantly influential variables on the
decision to buy mineral water Le Minerale brand in Indomaret Dutamas Batam.
Keywords : Product, Price, Promotion, Consumen Buying Decision.
I.
PENDAHULUAN
Air minum dalam kemasan hadir
untuk memenuhi gaya hidup masyarakat
masa kini yang aktif. Kebutuhan
masyarakat terhadap produk air minum
dalam kemasan belakangan ini sangat
besar dikarenakan banyaknya kegiatan
yang dilakukan masyarakat sehingga perlu
adanya air minum dalam kemasan sebagai
penunjang kesehatan tubuh perorangan.
Konsumen merupakan target sasaran bagi
semua perusahaan yang menawarkan
barang dan jasa. Produk yang ditawarkan
perlu adanya strategi digunakan secara
keseimbangan oleh produsen dipasar.
Persaingan bisnis yang semakin tajam
antar competitor yang terlibat langsung
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis)
Akademi Akuntansi Permata Harapan
dipasar meruakan ancaman yang sering
ditemui oleh perusahaan baik produk lokal,
nasional dan internasional. Salah satu
usaha yang dapat dilakukan adalah dengan
mengetahui , mencari, menganalisa apa
yang menjadi penyebab dari kegagalan
peningkatan penjualan. Faktor yang
mempengarui
peningkatan
penjualan
sangat beragam, baik faktor internal dari
kegiatan pemasaran perusahaan (kualitas
promosi, harga, dan desain) maupun faktor
internal yang terkait dengan keputusan
pembelian konsumen dalam memilih suatu
produk.
Masyarakat mulai berpikir selektif dan
smart dalam memilih suatu produk,
sehingga mereka akan mendapatkan
kegunaan atau manfaat yang mereka cari
dari sebuah produk. Semakin cerdasnya
konsumen dan semakin bertambahnya
pilihan produk yang tersedia di pasar,
menimbulkan persaingan yang semakin
ketat pada sisi produsen dalam usaha
memperebutkan perhatian konsumen yang
ada di pasar untuk membeli produknya.
Bilamana kepuasan konsumen telah
terpenuhi maka terjadilah suatu transaksi
yang berulang-ulang secara terus menerus,
di mana konsumen merasa adanya value
dari sebuah harga yang harus dibayarkan.
Berdasarkan pada hal ini, konsumen
sebagai obyek penawaran yang harus
selalu diperhatikan. Perusahaan harus
mampu menganalisa kepuasan konsumen,
karena pada akhirnya, konsumen lah yang
akan menentukan tepat atau tidaknya
kualitas sebuah produk tersebut.
Sektor ritel dan pusat perbelanjaan
menunjukkan
perkembangan
yang
signifikan serta memberikan kontribusi
positif
dalam
pemulihan
ekonomi
Indonesia. Dengan melihat banyaknya
keinginan konsumen yang beraneka
ragam, memberi peluang besar bagi para
pelaku bisnis untuk mendirikan ritel
minimarket dan menjual berbagai produk
yang dicari oleh para konsumen dengan
harga murah.
Salah satunya adalah produk dari PT.
Mayora Indah Tbk. Yang dijual di ritel
Indomaret. Produk Le Minerale ini muncul
dengan slogan “Yang Ada Manisnya” ini
menawarkan air mineral alami di dalam
kemasan botol. Desain botol lebih curvy
daripada produk-produk air minum dalam
kemasan lainnya. Dari segi desain yang
lebih eye catching ini, diharapkan dapat
membuat konsumenlebih tertarik. Dari
strategi
pemasaran,
Le
Minerale
menggunakan seluruh media untuk
iklannya. Bis, taxi, TV, radio, koran, dan
majalah , papan reklame dan spanduk
membawakan logo dan slogan biru muda
Le Minerale yang berbeda. Dari segi
harga, produk ini di bandrol dengan harga
di bawah tiga ribu rupiah sehingga
pesaing-pesaing lainpun kerepotan untuk
menandinginya.
Perbedaan harga antar merek AMDK
yang ada di pasar tidak begitu mencolok
karena setiap merek tersebut menerapkan
strategi going rate pricing (harga yang
sedang berlaku), yaitu penetapan harga
sama atau persentase tertentu dibawah atau
diatas harga pesaing. Namun demikian
harga menjadi penentu dalam persaingan
antar merek.
Pada dasarnya keputusan membeli air
minum dalam kemasan oleh konsumen
dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
mutu suatu produk, merek, selera, gaya
hidup maupun jangkauan promosi yang
dilakukan oleh perusahaan. Didorong oleh
kebutuhan yang ada dalam diri seseorang
dan keinginan bahwa kebutuhan dalam diri
seseorang terpengaruh jika konsumen
menunjukkan rasa senang yang pada
akhirnya mengarah pada loyalitas.
Pelanggan yang loyal lebih bernilai dari
pada pelanggan yang hanya sekedar puas.
Sebab pelanggan loyal akan selalu
menggunakan produk sepanjang masa dan
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis)
Akademi Akuntansi Permata Harapan
merupakan sumber pendapatan perusahaan
dan Le Minerale dalam hal ini sudah
memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi
konsumen
dalam
keputusan membeli.
Berdasarkan uraian diatas, maka
peneliti
tertarik
untuk
melakukan
penelitian dengan judul, Pengaruh Harga
Dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Le Minerale (Studi Kasus Pada
Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Le
Minerale Di Indomaret Batam ).
a.
Rumusan Masalah
1. Apakah Produk Le Minerale
berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen di Indomaret
Dutamas Batam?
2. Apakah Harga dari produk Le
Minerale berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen
di Indomaret Duta mas Batam?
3. Apakah Promosi dari produk Le
Minerale berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen
di Indomaret Dutamas Batam?
b. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
II. LANDASAN TEORI
a. Bauran Pemasaran
Menurut Koter dan Amstrong
(2012:29) menyatakan bahwa
“marketing is the process by which
companies create value for
customers and build a strong
customer relationships in order to
capture value from customers in
return.” Artinya, pemasaran adalah
proses yang dilakukan perusahaan
dalam menciptakan nilai untuk
pelanggan
dan
membangun
hubungan yang kuat untuk
mendapatkan nilai dari pelanggan
sebagai imbalannya.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana
pengaruh Produk Le Minerale
terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen di Indomaret Dutamas
Batam.
2. Untuk Mengetahui bagaimana
pengaruh Harga Le Minerale
terhadap Keputusan Pembelian di
Indomaret Dutamas Bbatam.
3. Untuk mengetahui bagaimana
pengaruh Promosi dari produk Le
Minerale terhadap
Keputusan
Pembelian Konsumen di Indomaret
Dutamas Batam.
Kegunaan Penelitian ini adalah :
Adapun kegunaan dari penelitian ini antara
lain :
a. Sebagai bahan informasi /masukan bagi
pemimpin
perusahaan
untuk
mempertimbangkan kebijakan khususnya
tentang promosi, harga dan desain
terhadap keputusan pembelian AMDK Le
Minerale.
b. Dapat dijadikan referensi bagi penelitian
selanjutnya dan memberikan sumbangan
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya dibidang pemasaran.
Pengertian
tentang
bauran
pemasaran
disini
akan
dikemukakan
oleh
Kotler
(2001:15) yaitu Bauran Pemasaran
adalah sekumpulan alat pemsaran
(Marketing Mix) yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasarannya
dalam pasar sasaran, yang terdiri
dari Produk (product), Harga
(price), Distribusi (Place), dan
Promosi (promotion). Adapula
teori
yang
dikemukakan
selanjutnya
oleh
Angipora
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis)
Akademi Akuntansi Permata Harapan
(2002:24) yang mengemukakan
bahwa pengertian dari bauran
pemasaran adlaah seperangkat
variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan dan dipadukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan
tanggapan yang diinginkan di
dalam pasar sasaran. Dengan
b. Produk
Fandy
Tjiptono
mengartikan
produk sebagai: “segala sesuatu
yang ditawarkan produsen untuk
diperhatikan,
diminta,
dicari,
dibeli, digunakan/dikonsumsi pasar
sebagai pemenuh kebutuhan /
keinginan
pasar
yang
bersangkutan” (1999:95). Menurut
Kotler dan Keller (2012:347)
mengungkapkan bahwa product is
anything that can be offered to a
market to satisfy a want or need,
including physical good, services,
experiences,
events,
persons,
places, properties, organizations,
information and ideas. Artinya,
produk adalah apapun yang
ditawarkan kepada pasar untuk
memuaskan
kebutuhan
dan
keinginan, termasuk barang, jasa,
c. Harga
Menurut Kotler (2001:49) harga
adalah sejumlah uang dibebankan
atas suatu produk atau jasa, atau
jumlah dari nilai yang ditukar
konsumen atas manfaat-manfaat
karena memiliki atau menggunakan
produk
atau
jasa
tersebut.
Berdasarkan
definisi
harga
tersebut, maka dapat disimpulkan
harga adalah sejumlah uang yang
harus dikeluarkan oleh konsumen
untuk mendapatkan produk atau
jasa
yang
dibelinya
guna
memenuhi
kebutuhan
dan
beberapa pendapat para ahli di atas
tersebut menyimpulkan bahwa
bauran pemsaran adalah program
yang terkoordinasi yang dirancang
untuk mencapai tujuan pemasaran
terhadap pasar sasaran yang dituju.
pengalaman, acara, orang, tempat,
properti, organisasi, informasi dan
ide. Bauran produk menurut Kotler
dan Keller (2012:355) terdiri atas
variasi, kualitas, merek, desain,
ciri, ukuran, jaminan, kemasan, dan
imbalan.
Kotler & Armstrong (2008)
mengatakan bahwa kualitas produk
merupakan senjata strategis yang
potensial
untuk
mengalahkan
pesaing. Jadi hanya perusahaan
dengan kualitas produk paling baik
akan tumbuh dengan pesat, dan
dalam jangka panjang perusahaan
tersebut akan lebih berhasil dari
perusahaan yang lain.
keinginannya. Sudah barang tentu,
apabila perusahaan salah dalam
menetapkan garga maka hal yang
terjadi
dapat
menimbulkan
kesulitan dalam perusahaan dan
dapat menyebabkan kerugian yang
fatal bagi perusahaan. Oleh karena
itu, betapa pentingnya penetapan
harga dalam suatu perusahaan agar
menghasilan
provit
yang
menguntungkan dalam jangka
panjang serta berdampak untuk
kesejahteraan dari karyawan di
dalam perusahaan tersebut.
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis)
Akademi Akuntansi Permata Harapan
Harga memiliki dua peranan utama
dalam
proses
pengambilan
keputusan para pembeli, yaitu
peranan alokasi dan peranan
informasi
(Fandy
Tjiptono,
2008:152). Peranan alokasi dari
harga adalah fungsi harga dalam
membantu para pembeli untuk
memutuskan cara memperoleh
manfaat atau utilitas tertinggi yang
diharapkan berdasarkan kekuatan
membelinya.
Dengan demikian adanya harga
dapat membantu para pembeli
untuk
memutuskan
cara
mengalokasikan
kekuatan
membelinya pada berbagai jenis
barang dan jasa.
d. Promosi
Sugiyono
(2004)
Promosi
merupakan faktor penting dalam
mewujudkan tujuan penjualan
suatu perusahaan. Agar konsumen
bersediamenjadi
seorang
pelanggan, mereka terlebih dahulu
harus dapat mencoba atau meneliti
barang-barang yang diproduksi
Jenis Jenis Promosi Produk
Jenis-Jenis Promosi Produk Dalam
melakukan promosi agar dapat
efektif perlu adanya bauran
promosi, yaitu kombinasi yang
optimal bagi berbagai jenis
kegiatan atau pemilihan jenis
kegiatan promosi yang paling
efektif
dalam
meningkatkan
penjualan. Ada empat jenis
kegiatan promosi, antara lain
menurut Kotler (2001:98-100).
(1). Periklanan (Advertising), yaitu
bentuk promosi non personal
dengan menggunakan berbagai
Pembeli membandingkan harga
dari berbagai alternatif yang
tersedia, kemudian memutuskan
alokasi dana yang dikehendaki.
Peranan informasi dari harga
adalah
fungsi
harga
dalam
"mendidik" konsumen mengenai
faktor produk, misalnya kualitas.
Hal ini terutama bermanfaat dalam
situasi di mana pembeli mengalami
kesulitan untuk menilai faktor
produk atau manfaatnya secara
objektif. Persepsi yang sering
berlaku adalah bahwa harga yang
mahal mencerminkan kualitas yang
tinggi (Fandy Tjiptono,2008).
oleh perusahaan, akan tetapi
mereka tidak akan melakukan hal
tersebut jika kurang yakin terhadap
barang itu. Disinilah perlunya
mengadakan promosi yang terarah,
karena
diharapkan
dapat
memberikan
pengaruh
positif
terhadap meningkatnya penjualan.
media yang ditujukan
merangsang pembelian.
untuk
(2). Penjualan Tatap Muka
(Personal Selling), yaitu bentuk
promosi secara personal dengan
presentasi lisan dalam suatu
percakapan dengan calon pembeli
yang ditujukan untuk merangsang
pembelian.
(3). Publisitas (Publicity), yaitu
suatu bentuk promosi non personal
mengenai, pelayanan atau kesatuan
usaha tertentu dengan jalan
mengulas
informasi/berita
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis)
Akademi Akuntansi Permata Harapan
tentangnya (pada umumnya bersifat
ilmiah).
(4). Promosi Penjualan (Sales
promotion), yaitu suatu bentuk
promosi diluar ketiga bentuk diatas
yang ditujukan untuk merangsang
pembelian.
e. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen
terhadap suatu produk pada
dasarnya erat kaitannya dengan
perilaku
konsumen.
Perilaku
konsumen
merupakan
unsur
penting dalam kegiatan pemasaran
suatu produk yang perlu diketahui
oleh
perusahaan,
karena
perusahaan pada dasarnya tidak
mengetahui mengenai apa yang ada
dalam pikiran seorang konsumen
pada waktu sebelum, sedang, dan
setelah melakukan
pembelian
produk tersebut.
Menurut Kotler dan Amstrong
(2008:181) keputusan pembelian
(purchase decision) konsumen
adalah keputusan pembeli tentang
merek mana yang dibeli. Schiffman
dan
Kanuk
(2007:289)
menyebutkan bahwa keputusan
pembelian adalah pemilihan suatu
tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif.
Berdasarkan pengertian-pengertian
keputusan pembelian maka dapat
disimpulkan bahwa keputusan
pembelian merupakan perilaku
konsumen
dalam
memilih,
mengkonsumsi, dan menilai suatu
produk
atau
jasa
yang
dikehendakinya dari dua atau lebih
pilihan alternatif.
Berikut ini adalah penjelasan
mengenai lima tahap dalam proses
(5). Pemasaran Langsung (Direct
marketing), yaitu suatu bentuk
penjualan
perorangan
secara
langsung
ditujukan
untuk
mempengaruhi
pembelian
konsumen.
keputusan pembelian (Kotler dan
Amstrong, 2008:179-181).
(1). Pengenalan Kebutuhan
Tahap pertama proses keputusan
pembelian adalah
pengenalan
kebutuhan, di mana konsumen
menyadari suatu masalah atau
kebutuhan.
(2). Pencarian Informasi
Tahap kedua proses keputusan
pembelian
adalah
pencarian
informasi, di mana konsumen ingin
mencari informasi lebih banyak,
konsumen
mungkin
hanya
memperbesar
perhatian
atau
melakukan pencarian informasi
secara aktif.
(3). Evaluasi Alternatif
Tahap ketiga proses keputusan
pembelian adalah pengevaluasian
alternatif, di mana konsumen
menggunakan informasi untuk
mengevaluasi merek alternatif
dalam sekelompok pilihan.
(4). Keputusan Pembelian
Tahap keempat proses keputusan
pembelian
adalah
keputusan
pembelian. Dalam tahap evaluasi,
konsumen menentukan peringkat
merek dan membentuk niat
pembelian.
Pada
umumnya,
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis)
Akademi Akuntansi Permata Harapan
keputusan pembelian konsumen
adalah membeli merek yang paling
disukai, tetapi dua faktor yang
berada anatara niat pembelian dan
keputusan
pembelian.
Faktor
pertama adalah sikap orang lain.
Faktor yang kedua adalah faktor
situasional yang tidak diharapkan.
terhadap jadi tidaknya pembelian
yang dilakukan oleh konsumen.
Pelayanan yang kurang baik akan
menimbulkan rasa tidak puas yang
dirasakan oleh konsumen yang
selanjutnya akan mempengaruhi
tingkat penjualan pada waktu
selanjutnya.
(5). Perilaku Pasca pembelian
Tahap kelima dalam proses
keputusan
pembelian
adalah
perilaku pasca pembelian, di mana
konsumen mengambil tindakan
selanjutnya setelah pembelian,
berdasarkan
kepuasan
atau
ketidakpuasan mereka.
(3). Kemampuan tenaga penjualnya
Dalam suatu kegiatan usaha
(penjualan), tidak terlepas dari
tenaga kerja baik tenaga kerja
mesin maupun tenaga kerja
manusia. Tenaga kerja merupakan
faktor utama dalam perusahaan
sehingga diperlukan sejumlah
tenaga kerja yang berkemampuan
dan mempunyai keterampilan
tertentu yang sesuai dengan
kebutuhan
perusahaan
untuk
mendukung
kegiatan
dalam
pemasaran.
Tujuan kegiatan pemasaran adalah
mempengaruhi pembeli untuk
bersedia membeli barang dan jasa
perusahaan pada saat mereka
membutuhkan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli
berbeda-beda untuk masing-masing
pembeli di samping produk yang
dibeli.
Faktor-faktor
tersebut
adalah:
(1). Lokasi penjual yang strategis
Dari segi lokasi ini, pembeli akan
memilih lokasi yang benar-benar
strategis dan tidak membutuhkan
terlalu banyak waktu, tenaga, dan
biaya seperti: mudah dijangkau,
dekat dengan fasilitas-fasilitas
umum, atau mungkin dekat dengan
jalan raya, sehingga lokasi ini dapat
mendukung yang lain.
(2). Pelayanan yang baik
Bagi konsumen yang ingin
membeli suatu produk, pelayanan
yang diberikan pada saat memilih
sampai
terjadinya
transaksi
pembelian sangatlah berpengaruh
(4). Iklan dan promosi
Iklan dan promosi merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan
suatu
program
pemasaran.
Betapapun berkualitasnya suatu
produk, bila konsumen belum
pernah mendengarnya dan tidak
yakin produk itu akan berguna bagi
mereka, maka mereka tidak akan
membelinya.
(5). Penggolongan barang
Penggolongan barang akan menjadi
faktor
pertimbangan
oleh
konsumen
yang
melakukan
kegiatan pembelian. Penggolongan
barang secara tepat dan rapi akan
memudahkan konsumen di dalam
melakukan
pembelian
(Basu
Swastha dan T Hani Handoko,
2000:111)
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis)
Akademi Akuntansi Permata Harapan
Dari pemaparan diatas faktorfaktor
yang
mempengaruhi
keputusan
pembelian,
tempat
menjual produk Le Minerale di
Indomaret sangat mendukung
terjualnya produk Le Minerale,
karena selain Indomaret yang
terletak di sekitaran perumahan
warga atau pinggir jalan, pekerja di
Indomaret sangatlah ramah kepada
para konsumen danmemberikan
pelayanan yang baik. Melalui
faktor-faktor diatas, diharapkan
dapat meningkatkan penjualan Le
Minerale di Indomaret Dutamas
Batam.
e. Hipotesis
Menurut
Sugiyono
(2012:93)
hipotesis
merupakan
jawaban
sementara
terhadap
rumusan
masalah penelitian, oleh karena itu
rumusan
masalah
penelitian
biasanya disusun dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada
teori
yang
relevan,
belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh dari pengumpulan
data. Jadi hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhdap
rumusan
masalah
penelitian, belum jawaban yang
empirik.
Penelitian
yang
merumuskan hipotesis
adalah
penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif. Berikut
adalah hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini.
(1). H1 : Variabel Produk
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen membeli Le
Minerale di Indomaret Batam
(2). H2 : Variabel Harga
berpengaruh secara signifikan
terhadap
variabel
keputusan
membeli Le Minerale di Indomaret
Batam
(3). H3 : Variabel Promosi
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan membeli Le Minerale di
Indomaret Batam.
f. Kerangka Berpikir Teoritis
Berdasarkan pada tinjauan pustaka,
maka dapat disusun suatu kerangka
pemikiran dalam penelitian ini
seperti yang disajikan dalam
gambar berikut ini :
III. METODOLOGI
a. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptiv survey dan
explanatory survey. Berdasarkan jenis
penelitian ini adalah deskriptif dan
verifikatif yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data di lapangan. Menurut
Kerlinger dalam Sugiyono (2012:7),
metode survey adalah metode penelitian
yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil tapi data yang dipelajari
adalah data dari sampel yang diambil dari
populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relatif. Distribusi dan
hubungan-hubungan
antarvariabel
sosiologis maupun psikologis.
b. Jenis dan Sumber Data
Menurut
Hermawan
(2005:168)
berdasarkan sumbernya, data dibedakan
menjadi dua, yaitu data primer dan data
sekunder.
(1). Data Primer (Primary Data Source)
Data primer merupakan data yang
dikumpulkan secara langsung oleh peneliti
untuk menjawab masalah atau tujuan
penelitian yang dilakukan dalam penelitian
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis)
Akademi Akuntansi Permata Harapan
eksploratif, deskriptif maupun kausal
dengan
menggunakan
metode
pengumpulan data berupa survey ataupun
observasi.
(2). Data Sekunder (Secondary Data
Source)
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Teoritis
Data sekunder merupakan struktur data
historis mengenai variabel-variabel yang
telah
dikumpulkan
dan
dihimpun
sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data
sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu
perusahaan (sumber internal), berbagai
internet, website, perpustakaan umum
maupun lembaga pendidikan, membeli
dari perusahaan-perusahaan yang memang
mengkhususkan diri untuk menyajikan
data sekunder. Sumber data sekunder
menurut Ulber Silalahi (2009:291) adalah
merupakan data yang dikumpulkan dari
tangan kedua atau dari sumber-sumber lain
yang telah tersedian sebelum penelitian
dilakukan.
c. Penentuan Populasi dan Sampel
(1). Populasi
Populasi adalah gabungan dari seluruh
elemen yang membentuk peristiwa, hal
atau
orang
yang
membentuk
karakteristik yang serupa yang menjadi
pusat perhatian peneliti karena itu
dipandang sebagai sebuah semesta
penelitian (Ferdinand, 2006). Populasi
dari penelitian ini adalah konsumen di
Indomaret Dutamas Batam yang
membeli Le Minerale.
(2). Sampel
Untuk melakukan sebuah penelitian,
tidak harus diteliti keseluruhan anggota
populasi yang ada. Sampel adalah
subset dari populasi atau beberapa
anggota dari populasi yang diamati
(Ferdinand, 2006). Dengan meneliti
sebagian populasi, diharapkan dapat
memperoleh
hasil
yang
dapat
menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan.
(3). Teknik Penentuan Sampel
Pada penelitian ini populasi yang
diambil adalah konsumen Indomaret
Dutamas Batam yang membeli Le
Minerale dimana jumlah populasinya
tidak diketahui. Untuk memudahkan
penentuan jumlah sampel yang diambil
ditentukan
dengan
rumus
(Supranto,2003).
n = (0,25)
n = jumlah sampel
Zα/ 2 = nilai yang didapat dari tabel
normal atas tingkat keyakinan
ε = kesalahan penarikan sampel
Dalam penelitian ini tingkat keyakinan
ditentukan 95%, maka nilai Zα/2 adalah
1,96 dan tingkat kesalahan penarikan
sampel
sebesar
10%,
sehingga
diperoleh besaran sampel : n = (0,25) n
= 96,64
Pengambilan sampel dilakukan dengan
memilih
responden
agar
dapat
representative mewakili penelitian
dengan
menggunakan
accidental
sampling yaitu mengambil responden
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis)
Akademi Akuntansi Permata Harapan
sebagai sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu
dengan
peneliti
dapat
digunakan sebagai sampel bila orang
yang kebetulan ditemui cocok sebagai
sumber data (Sugiyono 2004).
Pada penelitian ini digunakan sampel
sebanyak 100 agar berjumlah genap.
Teknik ini biasanya dilakukan karena
keterbatasan waktu, tenaga, dan dana
sehingga tidak dapat mengambil sampel
yang besar dan jauh. Keuntungan dari
pada teknik ini adalah terletak pada
ketepatan peneliti memilih sumber data
sesuai dengan variabel yang diteliti
(Arikunto, 2002)
d. Skala Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah
variabel kualitas produk, variabel harga,
variabel promosi dan variabel keputusan
pembelian
yang
diukur
dengan
menggunakan skala Likert. Alasan
menggunakan metode pengukuran skala
Likert, karena peneliti menggunakan
sistem penyebaran angket (kuisioner),
sehingga hasilnya digolongkan dalam
skala data, yaitu ordinal interval.
Selanjutnya metode yang paling efektif
untuk ordinal interval adalah skala Likert.
Sekaran (2006) menyatakan bahwa skala
Likert didesain untuk menelaah seberapa
kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan
pernyataan pada skala 5 titik. Skala Likert
menggunakan lima tingkatan jawaban
dengan susunan sebagai berikut :
a. Jawaban sangat setuju diberi score 5
b. Jawaban setuju diberi score 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian hipotesis ini menggunakan
tingkat signifikansi atau (α) sebesar 0,05,
berikut ini merupakan pembahasan
mengenai koefisien korelasi (R), koefisien
determinasi (R2 ), uji secara simultan (uji
F) maupun uji secara parsial (uji t ).
c. Jawaban netral diberi score 3
d. Jawaban tidak setuju diberi score 2
e. Jawaban sangat tidak setuju diberi score
1
e. Pengujian Hipotesis
(1). Pengujian secara parsial (Uji t)
Pengukuran ttes dimaksudkan untuk
mengetauhi apakah secara individu ada
pengaruh antara variabel-variabel bebas
dengan variabel terikat. Pengujian secara
parsial untuk setiap koefisien regresi diuji
untuk mengetahui pengaruh secara parsial
antara variabel bebas dengan variabel
terikat. Pengujian setiap koefisien regresi
dikatakan signifikan bila nilai mutlak thit
ttabel atau nilai probabilitas signifikansi
lebih kecil
dari 0,05 (tingkat kepercayaan yang
dipilih) maka hipotesis nol (Ho) ditolak
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima,
sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila
nilai thit < ttabel atau nilai probabilitas
signifikansi
lebih besar dari 0,05 (tingkat kepercayaan
yang dipilih) maka hipotesis
nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif
(Ha) ditolak.
(2). Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dipergunakan
untuk mengetahui sampai seberapa besar
prosentase variasi variabel bebas pada
model dapat diterangkan oleh variabel
terikat. Koefisien determinasi (R2)
dinyakan dalam prosentase. Nilai R2 ini
berkisar antara 0 < R2 < 1.
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka berikut
ini dapat dijelaskan nilai persamaan
regresinya yaitu :
Y= 2,965 + 0,678X1 + 0,269X2 + 0,208X3
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis)
Akademi Akuntansi Permata Harapan
Nilai koefisien regresi masing – masing
variabel adalah positif artinya jika nilai
produk, harga, promosi meningkat atau
ditingkatkan, maka akan berpengaruh
terhadap keputusan konsumen dalam
mengkonsumsi air mineral merek Le
Minerale di Indomaret Batam.
Nilai korelasi (R) sebesar 0,627.
Artinya bahwa adanya hubugan yang kuat
antara variabel independent : produk (X1),
harga (X2), promosi (X3) terhadap
keputusan membeli minuman merek Le
Minerale (Y) di Indomaret Dutamas
Batam.
Nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,393 atau 39,3%. Hal ini berarti
variabel produk (X1), Harga (X2), Promosi
(X3) dapat menjelaskan variabel keputusan
membeli (Y) sebesar 39,3%. Sedangkan
sisanya sebesar 60,7% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini.
Untuk mengetahui variabel produk
(X1), harga (X2), promosi (X3),
mempunyai pengaruh signifikan terhadap
variabel keputusan membeli (Y) maka
dilakukan uji simultan (F hitung ) dengan
tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05 dan
diperoleh nilai Fhitung > Ftabel (20,720 >
1,6608) maka dapat disimpulkan bahwa
HO ditolak dan Ha diterima yang berarti
variabel X (independen) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
Y (dependen) dimana keseluruhan nilai
signifikannya lebih kecil dari nilai α.
Maka hipotesis pertama yang menyatakan
diduga bahwa variabel produk, harga,
promosi berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan membeli pada air
mineral merek Le Minerale di Indomaret
Dutamas Batam. Diterima Uji t atau uji
parsial dimaksudkan untuk mengetahui
pengaruh dari masing – masing variabel
independen ( X1, X2, X3) terhadap variabel
dependen (Y) secara parsial, maka untuk
menguji pengaruh variabel independen
tersebut digunakan uji t. Dalam uji t
dilakukan dengan membandingkan nilai
thitung dengan ttabel. Untuk mencari
ttabel sebagai pembandingan maka
menggunakan tingkat kepercayaan 95% ( α
= 0,05), sehingga diperoleh t tabel sebesar
1,6608 dari df (3) 96.
Untuk lebih jelasnya, maka akan
diterangkan mengenai pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel
dependen sebagai berikut :
a. Variabel Produk ( X1 )
Nilai uji parsial ( t hitung ) variabel
produk dari hasil perhitungan diperoleh
nilai sebesar 7,569 > 1,6608 ( thitung > ttabel
), nilai koefisien beta sebesar 0,612 dan
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000
< 0,05 artinya bahwa variabel produk
berpengaruh signifikan terhadap variabel
keputusan
membeli minuman merek Le Minerale di
Indomaret Dutamas Batam.
Karena kualitas produknya, kemasaran
produknya yang menjadikan konsumen
untuk membeli air mineral merek Le
Minerale. Maka hipotesis pertama yang
menyatakan diduga bahwa variabel produk
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
konsumen membeli minuman merek Le
Minerale di Indomaret Dutamas Batam.
Diterima.
b. Variabel Harga ( X2 )
Nilai uji parsial ( t hitung ) variabel
harga dari hasil perhitungan diperoleh nilai
sebesar 2,667 >1,6608 ( thitung < ttabel ), nilai
koefisien beta sebesar 0,228 dan dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
artinya bahwa variabel harga berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel
keputusan membeli minuman merek Le
Minerale di Indomaret Dutamas Batam.
Karena harga yang relatif terjangkau
dan memiliki strategi harga yang cukup
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis)
Akademi Akuntansi Permata Harapan
baik dalam menentukan harga. Maka
hipotesis kedua yang menyatakan diduga
bahwa variabel harga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan membeli
minuman merek Le Minerale di Indomaret
Dutamas Batam. Diterima.
c. Variabel Promosi ( X3 )
Nilai uji parsial ( t hitung ) variabel
Promosi dari hasil perhitungan diperoleh
nilai sebesar -2,278 > 1,6608 ( thitung > ttabel
), nilai koefisien beta sebesar -0,98 dan
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000
< 0,05 artinya bahwa variabel promosi
berpengaruh signifikan terhadap variabel
keputusan membeli minuman merek Le
Minerale di Indomaret Dutamas Batam.
Karena promosinya yang ada dimana–
mana, sering mengadakan event –event
dan iklan dimana – mana dan promosinya
yang menarik membuat banyak konsumen
tertarik mengkonsumsi minuman merek Le
Minerale. Maka hipotesis ketiga yang
menyatakan diduga bahwa variabel
promosi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen membeli minuman
merek Le Minerale di Indomaret Dutamas
Batam. Diterima.
misalnya beli 2 botol Le Minerale
gratis 1 botol Le Minerale.
V. KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan, dihasilkan
beberapa kesimpulan terkait dengan
variabel Produk, Harga dan Promosi
terhadap Keputusan Pembelian. Yaitu :
a. Produk mempunyai
pengaruh
signifikan terhadap keputusan
pembelian dikarenakan desain
produk dan kualitas produk yang
sangat terjamin sehingga konsumen
tidak ragu untuk membeli dan
mengkonsumsinya.
b. Harga
mempunyai
pengaruh
signifikan terhadap keputusan
pembelian dikarenakan harga yang
murah di bawah tiga ribu rupiah
sehingga sangat ramah di kantong
konsumen.
c. Promosi mempunyai pengaruh
signifikan terhadap keputusan
pembelian dikarenakan promosi
yang dilakukan oleh pihak Le
Minerale sangatlah menarik, seperti
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ketua dan Wakil Ketua 3 Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer
GICI serta Ketua LPPM STMIK Gici dan
DPP yang telah membantu penulis
menyelesaikan penulisan ini. Tidak lupa
penulis juga memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Tuhan YME karena atas berkat
dan rahmatNya lah, penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Angipora, Marisu P. 2002. Dasar-dasar
Pemasaran. Edisi Ke-2 PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Koler dan Amtrong. 2001. Dasar-dasar
Pemasaran.
Jakarta. PT Indeks Kelompok Gramedia.
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1
Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis)
Akademi Akuntansi Permata Harapan
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2004.
Dasar-dasar pemasaran. Jilid 2.
PT. Indeks. Jakarta.
Kotler,
Philip.
2005.
Manajemen
Pemasaran. Jilid 1 dan 2.
Jakarta : PT. Indeks Kelompok Greamedia.
Kotler,
Philip.
2005.
Manajemen
Pemasaran. Jilid 2.
Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia.
Rosa Rachmaningrum. 2011. Analisis
Pengaruh Produk, Merek, Harga dan
Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Honda Beat (Studi kasus pada
konsumen motor Honda
beat). Thesis : FE. Diponegoro.
Tjiptono,
Fandy.
2001.
Strategi
Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Andi
diterjemahkan oleh Hendra Teguh dkk.,
PT. Prenhallindo.
Yulianto Bayu. 2013. Pengaruh Produk
Harga, Promosi, Layanan Terhadap
Keputusan Konsumen Membeli Sepeda
Motor Kawasaki. Universitas Surabaya.
Surabaya. Thesis (Skripsi) Jurnal Ilmu dan
Riset Manajemen Vol 1 No 1 Januari
2013.
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Download