Vol. 6, No. 1 Tahun 2017 Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan PENGARUH PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN Rimayang Anggun L. P. Ramli, S.Pd., M.M. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer GICI Komp. Batu Aji Center Park – Simpang Base Camp Telp. 0778 391 333 Fax 0778 394 641, Kota Batam, Propinsi Kepulauan Riau, Indonesia email: [email protected] ABSTRAK Le Minerale adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang di produksi oleh PT. Mayora Indah Tbk. Produk ini dijual di ritel supermarket Indomaret. Dengan ini penelitian bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Produk, Harga, Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral Merek Le Minerale. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan metode kuisioner ( angket ), dan studi kepustakaan yang dilakukan secara sistematik. Sampel pada penelitian ini yakni 100 orang yang membeli air mineral merek Le Minerale ditentukan dengan menggunakan metode sampel. Dari hasil penelitian ditunjukkan pengaruh produk, harga dan promosi terhadap keputusan membeli air mineral merek Le Minerale secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli air mineral merek Le Minerale di Indomaret Dutamas Batam. Selain itu variabel produk merupakan variabel berpengaruh dominan terhadap keputusan membeli air mineral merek Le Minerale di Indomaret Dutamas Batam. Kata Kunci : Produk, Harga, Promosi, Keputusan Pembelian Konsumen ABSTRACT Le Minerale is a brand of bottled drinking water (AMDK) produced by PT. Mayora Indah Tbk. This product is sold in Indomaret supermarket retail. With this research aims to determine the Influence of Products, Price, Promotion Against Mineral Water Buying Decision Le Minerale Brand. The research model used in this research is using questionnaire method (questionnaire), and literature study done systematically. The sample in this research is 100 people who buy mineral water Le Minerale brand is determined by using the sample method. From the result of research indicated that the effect of product, price and promotion on the decision to buy mineral water of Le Minerale brand has a positive and significant effect to the decision to buy mineral water of Le Minerale brand in Indomaret Dutamas Batam. In addition, product variables are dominantly influential variables on the decision to buy mineral water Le Minerale brand in Indomaret Dutamas Batam. Keywords : Product, Price, Promotion, Consumen Buying Decision. I. PENDAHULUAN Air minum dalam kemasan hadir untuk memenuhi gaya hidup masyarakat masa kini yang aktif. Kebutuhan masyarakat terhadap produk air minum dalam kemasan belakangan ini sangat besar dikarenakan banyaknya kegiatan yang dilakukan masyarakat sehingga perlu adanya air minum dalam kemasan sebagai penunjang kesehatan tubuh perorangan. Konsumen merupakan target sasaran bagi semua perusahaan yang menawarkan barang dan jasa. Produk yang ditawarkan perlu adanya strategi digunakan secara keseimbangan oleh produsen dipasar. Persaingan bisnis yang semakin tajam antar competitor yang terlibat langsung https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Vol. 6, No. 1 Tahun 2017 Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan dipasar meruakan ancaman yang sering ditemui oleh perusahaan baik produk lokal, nasional dan internasional. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui , mencari, menganalisa apa yang menjadi penyebab dari kegagalan peningkatan penjualan. Faktor yang mempengarui peningkatan penjualan sangat beragam, baik faktor internal dari kegiatan pemasaran perusahaan (kualitas promosi, harga, dan desain) maupun faktor internal yang terkait dengan keputusan pembelian konsumen dalam memilih suatu produk. Masyarakat mulai berpikir selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan mendapatkan kegunaan atau manfaat yang mereka cari dari sebuah produk. Semakin cerdasnya konsumen dan semakin bertambahnya pilihan produk yang tersedia di pasar, menimbulkan persaingan yang semakin ketat pada sisi produsen dalam usaha memperebutkan perhatian konsumen yang ada di pasar untuk membeli produknya. Bilamana kepuasan konsumen telah terpenuhi maka terjadilah suatu transaksi yang berulang-ulang secara terus menerus, di mana konsumen merasa adanya value dari sebuah harga yang harus dibayarkan. Berdasarkan pada hal ini, konsumen sebagai obyek penawaran yang harus selalu diperhatikan. Perusahaan harus mampu menganalisa kepuasan konsumen, karena pada akhirnya, konsumen lah yang akan menentukan tepat atau tidaknya kualitas sebuah produk tersebut. Sektor ritel dan pusat perbelanjaan menunjukkan perkembangan yang signifikan serta memberikan kontribusi positif dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Dengan melihat banyaknya keinginan konsumen yang beraneka ragam, memberi peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan ritel minimarket dan menjual berbagai produk yang dicari oleh para konsumen dengan harga murah. Salah satunya adalah produk dari PT. Mayora Indah Tbk. Yang dijual di ritel Indomaret. Produk Le Minerale ini muncul dengan slogan “Yang Ada Manisnya” ini menawarkan air mineral alami di dalam kemasan botol. Desain botol lebih curvy daripada produk-produk air minum dalam kemasan lainnya. Dari segi desain yang lebih eye catching ini, diharapkan dapat membuat konsumenlebih tertarik. Dari strategi pemasaran, Le Minerale menggunakan seluruh media untuk iklannya. Bis, taxi, TV, radio, koran, dan majalah , papan reklame dan spanduk membawakan logo dan slogan biru muda Le Minerale yang berbeda. Dari segi harga, produk ini di bandrol dengan harga di bawah tiga ribu rupiah sehingga pesaing-pesaing lainpun kerepotan untuk menandinginya. Perbedaan harga antar merek AMDK yang ada di pasar tidak begitu mencolok karena setiap merek tersebut menerapkan strategi going rate pricing (harga yang sedang berlaku), yaitu penetapan harga sama atau persentase tertentu dibawah atau diatas harga pesaing. Namun demikian harga menjadi penentu dalam persaingan antar merek. Pada dasarnya keputusan membeli air minum dalam kemasan oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain mutu suatu produk, merek, selera, gaya hidup maupun jangkauan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Didorong oleh kebutuhan yang ada dalam diri seseorang dan keinginan bahwa kebutuhan dalam diri seseorang terpengaruh jika konsumen menunjukkan rasa senang yang pada akhirnya mengarah pada loyalitas. Pelanggan yang loyal lebih bernilai dari pada pelanggan yang hanya sekedar puas. Sebab pelanggan loyal akan selalu menggunakan produk sepanjang masa dan https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Vol. 6, No. 1 Tahun 2017 Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan merupakan sumber pendapatan perusahaan dan Le Minerale dalam hal ini sudah memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan membeli. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Le Minerale (Studi Kasus Pada Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Le Minerale Di Indomaret Batam ). a. Rumusan Masalah 1. Apakah Produk Le Minerale berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Indomaret Dutamas Batam? 2. Apakah Harga dari produk Le Minerale berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Indomaret Duta mas Batam? 3. Apakah Promosi dari produk Le Minerale berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Indomaret Dutamas Batam? b. Tujuan dan Kegunaan Penelitian II. LANDASAN TEORI a. Bauran Pemasaran Menurut Koter dan Amstrong (2012:29) menyatakan bahwa “marketing is the process by which companies create value for customers and build a strong customer relationships in order to capture value from customers in return.” Artinya, pemasaran adalah proses yang dilakukan perusahaan dalam menciptakan nilai untuk pelanggan dan membangun hubungan yang kuat untuk mendapatkan nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Produk Le Minerale terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Indomaret Dutamas Batam. 2. Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh Harga Le Minerale terhadap Keputusan Pembelian di Indomaret Dutamas Bbatam. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Promosi dari produk Le Minerale terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Indomaret Dutamas Batam. Kegunaan Penelitian ini adalah : Adapun kegunaan dari penelitian ini antara lain : a. Sebagai bahan informasi /masukan bagi pemimpin perusahaan untuk mempertimbangkan kebijakan khususnya tentang promosi, harga dan desain terhadap keputusan pembelian AMDK Le Minerale. b. Dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya dan memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang pemasaran. Pengertian tentang bauran pemasaran disini akan dikemukakan oleh Kotler (2001:15) yaitu Bauran Pemasaran adalah sekumpulan alat pemsaran (Marketing Mix) yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran, yang terdiri dari Produk (product), Harga (price), Distribusi (Place), dan Promosi (promotion). Adapula teori yang dikemukakan selanjutnya oleh Angipora https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Vol. 6, No. 1 Tahun 2017 Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan (2002:24) yang mengemukakan bahwa pengertian dari bauran pemasaran adlaah seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Dengan b. Produk Fandy Tjiptono mengartikan produk sebagai: “segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan / keinginan pasar yang bersangkutan” (1999:95). Menurut Kotler dan Keller (2012:347) mengungkapkan bahwa product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need, including physical good, services, experiences, events, persons, places, properties, organizations, information and ideas. Artinya, produk adalah apapun yang ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan, termasuk barang, jasa, c. Harga Menurut Kotler (2001:49) harga adalah sejumlah uang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Berdasarkan definisi harga tersebut, maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan dan beberapa pendapat para ahli di atas tersebut menyimpulkan bahwa bauran pemsaran adalah program yang terkoordinasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran terhadap pasar sasaran yang dituju. pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide. Bauran produk menurut Kotler dan Keller (2012:355) terdiri atas variasi, kualitas, merek, desain, ciri, ukuran, jaminan, kemasan, dan imbalan. Kotler & Armstrong (2008) mengatakan bahwa kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain. keinginannya. Sudah barang tentu, apabila perusahaan salah dalam menetapkan garga maka hal yang terjadi dapat menimbulkan kesulitan dalam perusahaan dan dapat menyebabkan kerugian yang fatal bagi perusahaan. Oleh karena itu, betapa pentingnya penetapan harga dalam suatu perusahaan agar menghasilan provit yang menguntungkan dalam jangka panjang serta berdampak untuk kesejahteraan dari karyawan di dalam perusahaan tersebut. https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Vol. 6, No. 1 Tahun 2017 Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi (Fandy Tjiptono, 2008:152). Peranan alokasi dari harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan membelinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. d. Promosi Sugiyono (2004) Promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan penjualan suatu perusahaan. Agar konsumen bersediamenjadi seorang pelanggan, mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang yang diproduksi Jenis Jenis Promosi Produk Jenis-Jenis Promosi Produk Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain menurut Kotler (2001:98-100). (1). Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. Peranan informasi dari harga adalah fungsi harga dalam "mendidik" konsumen mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi (Fandy Tjiptono,2008). oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu. Disinilah perlunya mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan. media yang ditujukan merangsang pembelian. untuk (2). Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian. (3). Publisitas (Publicity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Vol. 6, No. 1 Tahun 2017 Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah). (4). Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian. e. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk pada dasarnya erat kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan unsur penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu diketahui oleh perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan setelah melakukan pembelian produk tersebut. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:181) keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah keputusan pembeli tentang merek mana yang dibeli. Schiffman dan Kanuk (2007:289) menyebutkan bahwa keputusan pembelian adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Berdasarkan pengertian-pengertian keputusan pembelian maka dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen dalam memilih, mengkonsumsi, dan menilai suatu produk atau jasa yang dikehendakinya dari dua atau lebih pilihan alternatif. Berikut ini adalah penjelasan mengenai lima tahap dalam proses (5). Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen. keputusan pembelian (Kotler dan Amstrong, 2008:179-181). (1). Pengenalan Kebutuhan Tahap pertama proses keputusan pembelian adalah pengenalan kebutuhan, di mana konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan. (2). Pencarian Informasi Tahap kedua proses keputusan pembelian adalah pencarian informasi, di mana konsumen ingin mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif. (3). Evaluasi Alternatif Tahap ketiga proses keputusan pembelian adalah pengevaluasian alternatif, di mana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. (4). Keputusan Pembelian Tahap keempat proses keputusan pembelian adalah keputusan pembelian. Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya, https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Vol. 6, No. 1 Tahun 2017 Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor yang berada anatara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor yang kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. terhadap jadi tidaknya pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Pelayanan yang kurang baik akan menimbulkan rasa tidak puas yang dirasakan oleh konsumen yang selanjutnya akan mempengaruhi tingkat penjualan pada waktu selanjutnya. (5). Perilaku Pasca pembelian Tahap kelima dalam proses keputusan pembelian adalah perilaku pasca pembelian, di mana konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan mereka. (3). Kemampuan tenaga penjualnya Dalam suatu kegiatan usaha (penjualan), tidak terlepas dari tenaga kerja baik tenaga kerja mesin maupun tenaga kerja manusia. Tenaga kerja merupakan faktor utama dalam perusahaan sehingga diperlukan sejumlah tenaga kerja yang berkemampuan dan mempunyai keterampilan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk mendukung kegiatan dalam pemasaran. Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli berbeda-beda untuk masing-masing pembeli di samping produk yang dibeli. Faktor-faktor tersebut adalah: (1). Lokasi penjual yang strategis Dari segi lokasi ini, pembeli akan memilih lokasi yang benar-benar strategis dan tidak membutuhkan terlalu banyak waktu, tenaga, dan biaya seperti: mudah dijangkau, dekat dengan fasilitas-fasilitas umum, atau mungkin dekat dengan jalan raya, sehingga lokasi ini dapat mendukung yang lain. (2). Pelayanan yang baik Bagi konsumen yang ingin membeli suatu produk, pelayanan yang diberikan pada saat memilih sampai terjadinya transaksi pembelian sangatlah berpengaruh (4). Iklan dan promosi Iklan dan promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan membelinya. (5). Penggolongan barang Penggolongan barang akan menjadi faktor pertimbangan oleh konsumen yang melakukan kegiatan pembelian. Penggolongan barang secara tepat dan rapi akan memudahkan konsumen di dalam melakukan pembelian (Basu Swastha dan T Hani Handoko, 2000:111) https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Vol. 6, No. 1 Tahun 2017 Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan Dari pemaparan diatas faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, tempat menjual produk Le Minerale di Indomaret sangat mendukung terjualnya produk Le Minerale, karena selain Indomaret yang terletak di sekitaran perumahan warga atau pinggir jalan, pekerja di Indomaret sangatlah ramah kepada para konsumen danmemberikan pelayanan yang baik. Melalui faktor-faktor diatas, diharapkan dapat meningkatkan penjualan Le Minerale di Indomaret Dutamas Batam. e. Hipotesis Menurut Sugiyono (2012:93) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhdap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Berikut adalah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. (1). H1 : Variabel Produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli Le Minerale di Indomaret Batam (2). H2 : Variabel Harga berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan membeli Le Minerale di Indomaret Batam (3). H3 : Variabel Promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli Le Minerale di Indomaret Batam. f. Kerangka Berpikir Teoritis Berdasarkan pada tinjauan pustaka, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar berikut ini : III. METODOLOGI a. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptiv survey dan explanatory survey. Berdasarkan jenis penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2012:7), metode survey adalah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif. Distribusi dan hubungan-hubungan antarvariabel sosiologis maupun psikologis. b. Jenis dan Sumber Data Menurut Hermawan (2005:168) berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. (1). Data Primer (Primary Data Source) Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Vol. 6, No. 1 Tahun 2017 Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey ataupun observasi. (2). Data Sekunder (Secondary Data Source) Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Teoritis Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet, website, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, membeli dari perusahaan-perusahaan yang memang mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder. Sumber data sekunder menurut Ulber Silalahi (2009:291) adalah merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedian sebelum penelitian dilakukan. c. Penentuan Populasi dan Sampel (1). Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang membentuk peristiwa, hal atau orang yang membentuk karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006). Populasi dari penelitian ini adalah konsumen di Indomaret Dutamas Batam yang membeli Le Minerale. (2). Sampel Untuk melakukan sebuah penelitian, tidak harus diteliti keseluruhan anggota populasi yang ada. Sampel adalah subset dari populasi atau beberapa anggota dari populasi yang diamati (Ferdinand, 2006). Dengan meneliti sebagian populasi, diharapkan dapat memperoleh hasil yang dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. (3). Teknik Penentuan Sampel Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah konsumen Indomaret Dutamas Batam yang membeli Le Minerale dimana jumlah populasinya tidak diketahui. Untuk memudahkan penentuan jumlah sampel yang diambil ditentukan dengan rumus (Supranto,2003). n = (0,25) n = jumlah sampel Zα/ 2 = nilai yang didapat dari tabel normal atas tingkat keyakinan ε = kesalahan penarikan sampel Dalam penelitian ini tingkat keyakinan ditentukan 95%, maka nilai Zα/2 adalah 1,96 dan tingkat kesalahan penarikan sampel sebesar 10%, sehingga diperoleh besaran sampel : n = (0,25) n = 96,64 Pengambilan sampel dilakukan dengan memilih responden agar dapat representative mewakili penelitian dengan menggunakan accidental sampling yaitu mengambil responden https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Vol. 6, No. 1 Tahun 2017 Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono 2004). Pada penelitian ini digunakan sampel sebanyak 100 agar berjumlah genap. Teknik ini biasanya dilakukan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Keuntungan dari pada teknik ini adalah terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang diteliti (Arikunto, 2002) d. Skala Pengukuran Variabel Variabel dalam penelitian ini adalah variabel kualitas produk, variabel harga, variabel promosi dan variabel keputusan pembelian yang diukur dengan menggunakan skala Likert. Alasan menggunakan metode pengukuran skala Likert, karena peneliti menggunakan sistem penyebaran angket (kuisioner), sehingga hasilnya digolongkan dalam skala data, yaitu ordinal interval. Selanjutnya metode yang paling efektif untuk ordinal interval adalah skala Likert. Sekaran (2006) menyatakan bahwa skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban dengan susunan sebagai berikut : a. Jawaban sangat setuju diberi score 5 b. Jawaban setuju diberi score 4 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis ini menggunakan tingkat signifikansi atau (α) sebesar 0,05, berikut ini merupakan pembahasan mengenai koefisien korelasi (R), koefisien determinasi (R2 ), uji secara simultan (uji F) maupun uji secara parsial (uji t ). c. Jawaban netral diberi score 3 d. Jawaban tidak setuju diberi score 2 e. Jawaban sangat tidak setuju diberi score 1 e. Pengujian Hipotesis (1). Pengujian secara parsial (Uji t) Pengukuran ttes dimaksudkan untuk mengetauhi apakah secara individu ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai mutlak thit ttabel atau nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan yang dipilih) maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai thit < ttabel atau nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 (tingkat kepercayaan yang dipilih) maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. (2). Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengetahui sampai seberapa besar prosentase variasi variabel bebas pada model dapat diterangkan oleh variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) dinyakan dalam prosentase. Nilai R2 ini berkisar antara 0 < R2 < 1. Berdasarkan hasil analisis yang telah dikemukakan sebelumnya, maka berikut ini dapat dijelaskan nilai persamaan regresinya yaitu : Y= 2,965 + 0,678X1 + 0,269X2 + 0,208X3 https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Vol. 6, No. 1 Tahun 2017 Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan Nilai koefisien regresi masing – masing variabel adalah positif artinya jika nilai produk, harga, promosi meningkat atau ditingkatkan, maka akan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam mengkonsumsi air mineral merek Le Minerale di Indomaret Batam. Nilai korelasi (R) sebesar 0,627. Artinya bahwa adanya hubugan yang kuat antara variabel independent : produk (X1), harga (X2), promosi (X3) terhadap keputusan membeli minuman merek Le Minerale (Y) di Indomaret Dutamas Batam. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,393 atau 39,3%. Hal ini berarti variabel produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3) dapat menjelaskan variabel keputusan membeli (Y) sebesar 39,3%. Sedangkan sisanya sebesar 60,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Untuk mengetahui variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3), mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel keputusan membeli (Y) maka dilakukan uji simultan (F hitung ) dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05 dan diperoleh nilai Fhitung > Ftabel (20,720 > 1,6608) maka dapat disimpulkan bahwa HO ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel X (independen) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (dependen) dimana keseluruhan nilai signifikannya lebih kecil dari nilai α. Maka hipotesis pertama yang menyatakan diduga bahwa variabel produk, harga, promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan membeli pada air mineral merek Le Minerale di Indomaret Dutamas Batam. Diterima Uji t atau uji parsial dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh dari masing – masing variabel independen ( X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial, maka untuk menguji pengaruh variabel independen tersebut digunakan uji t. Dalam uji t dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Untuk mencari ttabel sebagai pembandingan maka menggunakan tingkat kepercayaan 95% ( α = 0,05), sehingga diperoleh t tabel sebesar 1,6608 dari df (3) 96. Untuk lebih jelasnya, maka akan diterangkan mengenai pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : a. Variabel Produk ( X1 ) Nilai uji parsial ( t hitung ) variabel produk dari hasil perhitungan diperoleh nilai sebesar 7,569 > 1,6608 ( thitung > ttabel ), nilai koefisien beta sebesar 0,612 dan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 artinya bahwa variabel produk berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan membeli minuman merek Le Minerale di Indomaret Dutamas Batam. Karena kualitas produknya, kemasaran produknya yang menjadikan konsumen untuk membeli air mineral merek Le Minerale. Maka hipotesis pertama yang menyatakan diduga bahwa variabel produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli minuman merek Le Minerale di Indomaret Dutamas Batam. Diterima. b. Variabel Harga ( X2 ) Nilai uji parsial ( t hitung ) variabel harga dari hasil perhitungan diperoleh nilai sebesar 2,667 >1,6608 ( thitung < ttabel ), nilai koefisien beta sebesar 0,228 dan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 artinya bahwa variabel harga berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan membeli minuman merek Le Minerale di Indomaret Dutamas Batam. Karena harga yang relatif terjangkau dan memiliki strategi harga yang cukup https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Vol. 6, No. 1 Tahun 2017 Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan baik dalam menentukan harga. Maka hipotesis kedua yang menyatakan diduga bahwa variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli minuman merek Le Minerale di Indomaret Dutamas Batam. Diterima. c. Variabel Promosi ( X3 ) Nilai uji parsial ( t hitung ) variabel Promosi dari hasil perhitungan diperoleh nilai sebesar -2,278 > 1,6608 ( thitung > ttabel ), nilai koefisien beta sebesar -0,98 dan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 artinya bahwa variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan membeli minuman merek Le Minerale di Indomaret Dutamas Batam. Karena promosinya yang ada dimana– mana, sering mengadakan event –event dan iklan dimana – mana dan promosinya yang menarik membuat banyak konsumen tertarik mengkonsumsi minuman merek Le Minerale. Maka hipotesis ketiga yang menyatakan diduga bahwa variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli minuman merek Le Minerale di Indomaret Dutamas Batam. Diterima. misalnya beli 2 botol Le Minerale gratis 1 botol Le Minerale. V. KESIMPULAN Dari penelitian yang dilakukan, dihasilkan beberapa kesimpulan terkait dengan variabel Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian. Yaitu : a. Produk mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dikarenakan desain produk dan kualitas produk yang sangat terjamin sehingga konsumen tidak ragu untuk membeli dan mengkonsumsinya. b. Harga mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dikarenakan harga yang murah di bawah tiga ribu rupiah sehingga sangat ramah di kantong konsumen. c. Promosi mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dikarenakan promosi yang dilakukan oleh pihak Le Minerale sangatlah menarik, seperti UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ketua dan Wakil Ketua 3 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer GICI serta Ketua LPPM STMIK Gici dan DPP yang telah membantu penulis menyelesaikan penulisan ini. Tidak lupa penulis juga memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME karena atas berkat dan rahmatNya lah, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Angipora, Marisu P. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Ke-2 PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Koler dan Amtrong. 2001. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta. PT Indeks Kelompok Gramedia. https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Vol. 6, No. 1 Tahun 2017 Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2004. Dasar-dasar pemasaran. Jilid 2. PT. Indeks. Jakarta. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Greamedia. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia. Rosa Rachmaningrum. 2011. Analisis Pengaruh Produk, Merek, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Studi kasus pada konsumen motor Honda beat). Thesis : FE. Diponegoro. Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Andi diterjemahkan oleh Hendra Teguh dkk., PT. Prenhallindo. Yulianto Bayu. 2013. Pengaruh Produk Harga, Promosi, Layanan Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Sepeda Motor Kawasaki. Universitas Surabaya. Surabaya. Thesis (Skripsi) Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol 1 No 1 Januari 2013. https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis