RISET BERKENAAN PASAR MODAL REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 PADA PERUSAHAAN TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ISU/FENOMENA MASALAH Jadwal Pemilu tahun 2014 merupakan pemilu yang kesebelas yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 April 2014. Para analisis investasi menilai dampak pemilu 2014 ini berpengaruh signifikan terhadap pergerakan saham emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), artinya akan berdampak juga terhadap investor. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 8 perusahaan. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara rata-rata harga saham, return saham, trading volume activity saham dan bid-ask spread sebelum dan setelah peristiwa Pemilu 2014. TEORI UTAMA (GRAND THEORY) • Jogiyanto (2009), suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan reaksi kepada pasar. Sebaliknya yang tidak mengandung informasi tidak memberikan reaksi kepada pasar. • Neni mahendra (2004) dalam Munawarah (2009), perubahan volume perdagangan saham di pasar modal menunjukkan aktivitas perdagangan saham di bursa dan mencerminkan keputusan investasi dalam investor. HIPOTESIS • H1: Terdapat perbedaan rata-rata harga saham sebelum, dan setelah peristiwa pemilihan umum 2014 • H2: Terdapat perbedaan rata-rata return saham sebelum dan setelah peristiwa pemilihan umum pada tahun 2014 • H3: Terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity saham sebelum dan setelah peristiwa pemilu tahun 2014 • H4: Terdapat perbedaan rata-rata bid-ask spread saham sebelum dan setelah peristiwa pembubaran pemilu tahun 2014 VARIABEL YANG DIGUNAKAN 1. Variabel rata-rata harga saham, 2. Rata-rata return saham, 3. Rata-rata trading volume activity saham dan 4. Bid-ask spread METODE PENELITIAN • Metode penelitian yang diakukan dalam penelitian ini adalah studi peristiwa (event study). INTI HASIL DAN PEMBAHASAN • Berdasarkan hasil penelitian, Hasil penelitian adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga saham sebelum dan setelah peristiwa pemilu tahun 2014. sedangkan untuk rata-rata return saham, rata-rata trading volume activity saham dan rata-rata bid-ask spread tidak terdapat perbedaan sebelum dan setelah peristiwa Pemilu 2014. KESIMPULAN • Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisis data dan analisis statistik untuk pengujian hipotesis terhadap variabel rata-rata harga saham, rata-rata return saham, rata-rata trading volume activity saham dan bid-ask spread saham terhadap peristiwa pemilihan umum tahun 2014 ditarik kesimpulan sebagai berikut: ─ ─ ─ ─ Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga saham sebelum dan setelah peristiwa pemilu tahun 2014. Hal ini diindikasikan karena ada perbedaan selisih nilai rata-rata harga saham sebelum dan setelah peristiwa dan mungkin karena pasar belum memprediksi dan mengantisipasi peristiwa pemilihan umum tahun 2014. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return saham sebelum dan setelah peristiwa pemilihan umum tahun 2014. Rata-rata return saham sebelum peristiwa lebih tinggi dibandingkan rata-rata return saham setelah peristiwa. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata trading volume activity saham sebelum dan setelah peristiwa pemilu tahun 2014. Rata-rata trading volume activity saham sebelum peristiwa lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata trading volume activity setelah peristiwa. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata bid-ask spread saham sebelum dan setelah peristiwa pemilu tahun 2014. Rata-rata bid-ask spread saham sebelum peristiwa lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata bid-ask spread setelah peristiwa. KETERBATASAN • Sampel penelitian yang digunakan hanya mendasarkan pada perusahaan sektor migas, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digunakan sebagai dasar generalisasi. SARAN • Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, peneliti mengemukakan saran-saran sebagai berikut: • Bagi investor, diharapkan agar dapat memperhatikan setiap peristiwa-peristiwa yang memberikan pengaruh pada saham-saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam pengambilan keputusan. • Bagi emiten, sebaiknya harus cepat tanggap dengan peristiwaperistiwa yang dapat mempengaruhi pasar, agar emiten bisa mengendalikan perusahaannya sehingga tidak mempengaruhi penurunan harga saham, return saham, trading volume activity saham dan bid-ask spread saham. • Untuk peneliti selanjutnya agar menambah variabel-variabel lain yang mempengaruhi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mengambil peristiwa selain yang terjadi di Indonesia juga peristiwa di luar negeri dan membandingkan pengaruhnya dari peristiwa tersebut. OVER REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN SAHAM DAN OBLIGASI SYARIAH DI BURSA EFEK INDONESIA • ISU/FENOMENA MASALAH : Pasar modal bereaksi secara berlebihan (overiacction) diakibatkan karena pasar tidak efisien yang diakibatkan para pelaku pasar bersifat irrasional terhadap informasi dalam pasar modal (Rahmawati dan Suryani, 2005). Pasar lebih sering overriaction daripada underreaction terhadap informasi. Hal ini salah satunya diakibatkan dengan bias overconfidence yaitu pasar terlalu percaya diri (Fama, 1997 dalam Rahmawati dan Suryani, 2005). • TUJUAN PENELITIAN : untuk melihat over reaksi pasar pada pasar modal terhadap pengumuman penerbitan saham dan obligasi syariah yang ditandai dengan adanya perubahan abnormal return. • TEORI UTAMA (GRAND THEORY) • Pasar modal adalah pasar dimana instrumen keuangan jangka panjang, seperti saham, obligasi, reksadana dan instrumen turunan diperjualbelikan. • (Anoraga dan Pakarti, 2001:5) Pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang, penambahan financial asset (dan hutang) pada saat yang sama, memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan portofolio investasi (melalui pasar sekunder). • Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan perdagangan yang menawarkan sekuritas kepada masyarakat, kegiatan umum sehubungan dengan perusahaan sekuritas yang telah dikeluarkan, dan kegiatan yang berhubungan dengan sekuritas dan lembaga profesi.” • HIPOTESIS Terdapat perbedaan abnormal return pada saat sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan saham dan obligasi syariah di Bursa Efek Indonesia.” • PENGUJIAN HIPOTESIS Pengujian hipotesis diukur dengan menggunakan pengukuran parameter • VARIABEL YANG DIGUNAKAN: 1. Variabel over reaksi pasar : Abnormal Return, Return sesungguhnya (return realisasi), Return pasar (market return) 2. Variabel saham syariah 3. Variabel Obligasi Syariah • METODE PENELITIAN: Populasi dan sampel • DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA : Data sekunder yang diambil dari data-data harga saham dan Index Harga Saham Gabungan (IHSG) • METODE ANALISIS DATA : Analisis data dilakukan dengan menggunakan pengujian beda dua rata-rata yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan abnormal return pada saat sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan saham dan obligasi syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diolah dengan program statistical package for science (SPSS). • INTI HASIL DAN PEMBAHASAN : 1. Saham syariah : Dari perhitungan statistik yang menggunakan program microsoft excel dan statistical package for social science (SPSS) maka dapat diperbandingkan rata-rata cummulative abnormal return (CAR) sebelum pengumuman penerbitan saham syariah adalah 33,78456, sedangkan rata-rata cummulative abnormal return (CAR) sesudah pengumuman penerbitan saham syariah adalah -0,04006. 2. Obligasi Syariah : Dari hasil perhitungan statistik yang menggunakan microsoft excel dan statistical package for social science (SPSS) maka dapat dilihat perbandingan rata-rata cummulative abnormal return (CAR) sebelum pengumuman penerbitan obligasi syariah sebesar -0,12331, sedangkan rata-rata cummulative abnormal return (CAR) sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah adalah 0,05063. • KESIMPULAN : Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan abnormal return terhadap pengumuman penerbitan saham maupun obligasi syariah di Bursa Efek Indonesia. Dan juga membuktikan bahwa peristiwa pengumuman penerbitan saham dan obligasi syariah di Bursa Efek Indonesia memuat kandungan informasi (information content) yang bermakna (good news) bagi investor. • KETERBATASAN : Masa penelitian yang peneliti lakukan hanya dalam jangka waktu tiga tahun yaitu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Hal ini menyebabkan kemungkinan tidak terjadinya perbedaan abnormal return diluar tahun 2007 dan 2009. • SARAN : Sebaiknya menggunakan rentang waktu lebih dari tiga tahun. Hal ini diharapkan agar penelitian selanjutnya dapat menghasilkan hasil penelitian yang lebih baik dan mengganti variabel misalnya dampak pengumuman penerbitan saham dan obligasi syariah di Bursa Efek Indonesia atau resiko investasi pada saham dan obligasi syariah di Bursa Efek Indonesia sehingga lebih dapat memperkuat penelitian ini. REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PENGUMUMAN STOCK SPLIT (Studi pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia) • ISU/FENOMENA MASALAH : Pada dasarnya stock split tidak menambahkan nilai-nilai ekonomis. Hal ini yg menyebabkan pengumuman stock split tidak menyebabkan reaksi pasar yang berakibat pada prrubahan harga saham. Volume perdagangan saham signifikan diseputar pengumuman stock split,menunjukkan bahwa pengumuman stock split memiliki kandungan informasi yang cukup menyebabkan pasar bereaksi dicerminkan dari pergerakan volume perdagangan. Perkembangan aktivitas pasar modal membawa perubahan besar pada tuntutan akan kualitas informasi, infromasi ini sangat diperlukan investor untuk mengurangi ketidakpastian dalam mengambil keputusan. • TUJUAN PENELITIAN : Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis abnormal return diseputar pengumuman stock split dan menganalisis volume perdagangan saham diseputar pengumuman stock split di Bursa Efek Indonesia (BEJ). • TEORI UTAMA (GRAND THEORY) : Menurut Sutrisnodan Yuniartha dan Susilowati (2000) meneliti tentang pengaruh • • • • stock split terhadap likuidasi dan return saham di bursa efek jakarta, dengan hasil penelitian stock split hanya mempengaruhi harga, volume perdagangan dan persentase spread ,tetapi tidak mempengaruhi varian dan abnormal return, baik ditinjau secara individual maupun secara portofolio. Berikut adalah penelitian tentang analisis return ,abnormal return, aktivitas volume perdagangan dan bid-askspread saham diseputar pengumuman stock split : Return saham sebelum dan saat sesudah stock split berbeda secara signifikan , sedangkan return saham sebelum dan sesudah tidak berbeda secara signifikan. Abnormal return sebelum dengan saat sesudah stock split berbeda secara signifikan , sedangkan abnormal return tidak berbeda secara signifikan. Aktivitas volume perdagangan saham sebelum dengan saat sesudah tidak berubah signifikan, sedangkan untuk sebelum dan sesudah memperoleh hasil terdapat perbedaan yang signifikan , hal ini mengahasilkan bahwa periode sebelum sampai sesudah tidak sama, sehingga menimbulkan tingkat ekspektasi diantara para investor yang tidak sama. Bid-ask spread untuk periode sebelum dengan saat sesudah stock split berbeda secara signifikan, sedangkan untuk pengamatan sebelum dan sesudah stock split tidak terdapat perbedaan yg signifikan. • HIPOTESIS : Berdadarkan kerangaka landasan teori , penelitian terdahulu dan kerangka konseptual maka dapat disajikan hipotesis alternatif sebagai berikut : • H1 : Pengumuman stock split menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap abnormal return. • H2 : Pengumuman stock split menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap volume perdagangan saham. • VARIABEL YANG DIGUNAKAN : Variabel yang digunakan adalah Abnormal return dan Volume perdagangan saham. • METODE ANALISIS Metode analisis yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode analisis kuantitatif dan metode studi peristiwa. • INTI HASIL DAN PEMBAHASAN : Inti hasil dan pembahasan jurnal ini adalah pembahasan mengenai pengumuman stock split hanya memiliki dampak terhadap volume perdagangan saham tetapi tidak berdampak pada abnormal return saham. • KESIMPULAN: Diseputar pengumuman stock split investor tidak memperoleh abnormal return yang signifikan, hal ini menunjukkan bahwa investor memiliki referensi yang sama terhadap stock split yang akan dilakukan emiten, dimana stock split tidak akan menyebabkan perubahan pada kesejahteraan pemegang saham, karena nilai saham yang dimiliki investor tetap setelah dilakukam stock split. • KETERBATASAN : Keterbatasan dalam jurnal ini adalah pengumuman stock split hanya memiliki dampak terhadap volume perdagangan saham tetapi tidak berdampak pada abnormal return saham. • SARAN : Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambah periode pengamatan setelah pemecahab saham, sehingga dapat dibandingkan perubahan volume perdagangan saham sebelum pengumuman stock split dengan periode setelah stock split atau dapat diketahui apakah daa periode yang lebih lama volume perdagangan saham lebih tinggi dari sebelum stock split. ANALISIS JANUARY EFFECT DI PASAR MODAL INDONESIA ISU / FENOMENA MASALAH Salah satu anomali yang bertentangan dengan teori pasar efisien adalah January effect (As’adah 2009). January effect merupakan suatu kondisi dimana pada bulan Januari cenderung rata-rata return saham bulanannya lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Anomali pasar berdampak buruk pada pasar modal yang bersangkutan karena menyebabkan pasar modal tidak lagi menampilkan keadaan ekonomi yang sebenarnya. Keadaannya terganggu, tidak ada jaminan atas kebenaran data yang disajikan karena data-data tersebut terbentuk atas keadaan yang bukan berasal dari informasi yang ada. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui adanya perbedaan return saham pada bulan Januari dengan bulan selain Januari dipasar modal Indonesia. TEORI UTAMA (GRAND THEORY) • Pasar modal merupakan salah satu indikator penilaian perekonomian suatu negara karena perusahaan yang masuk atau terdaftar di pasar modal adalah perusahaan-perusahaan yang besar dan credible di negara yang bersangkutan (Thian, 2001). • Return saham adalah timbal balik atau upah yang didapatkan oleh investor atas keputusannya menanamkan modal pada perusahaan tertentu (Jogiyanto 2008:195). HIPOTESIS H1 : Terdapat perbedaan return saham di bulan Januari dan di bulan selain Januari di pasar modal Indonesia. VARIABEL YANG DIGUNAKAN Variabel yang digunakan adalah return saham METODE ANALISIS Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji One Way ANOVA INTI HASIL PEMBAHASAN Hasil pengujian dengan menggunakan one way ANOVA tidak terdapat perbedaan antara return saham bulan Januari dengan return saham bulan selain Januari. January effect tidak terjadi dikarenakan di Indonesia memiliki perbedaan budaya dengan negara-negara maju. Berdasarkan penelitian tersebut sesuai dengan teori random walk, pergerakan pasar modal memiliki pola yang acak. Artinya pergerakannya tidak dapat diprediksi apakah bulan Januari selalu memiliki pola yang lebih tinggi daripada bulan lainnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data, hipotesis dan pembahasan yang telah dijelaskan bahwa tidak terdapat perbedaan return saham pada bulan Januari dengan bulan selain Januari di pasar modal Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai F= 0,696 dengan signifikansi sebesar 0,404 yang lebih besar dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa di pasar modal Indonesia tidak terjadi January effect. SARAN • Periode pengamatan dalam penelitian ini hanya satu tahun, sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah periode pengamatan. • Dalam metode penentuan sampel taraf kesalahan yang digunakan masih terlalu besar, sehingga diharapkan dalam penelitian selanjutnya memperkecil nilai taraf kesalahannya. TERIMA KASIH