JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 ETOS KERJA ISLAMI PADA KINERJA BISNIS PEDAGANG MUSLIM PASAR BESAR KOTA MADIUN 1) Bagus Mohamad Ramadhan Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email : [email protected] Muhamad Nafik Hadi Ryandono Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email : [email protected] ABSTRACT: This research is aimed to figure out and explain the impact of Islamic work ethics on business performances of Moslem merchants in Pasar Besar in Madiun City. It also become the basic questions for the interview based on the side of the sales turnover, profit, market share and the number of labors. This research used the qualitative research method and case study as the strategy. Data collection was done by interviewing and observing the research object directly. The qualitative explanatory was used as the technique of analysis by explaining the results of the interviews and of the direct observations. The results of this research reveals some significant impacts of the Islamic work ethics on business performances of the Moslem merchants in Pasar Besar Madiun City. Merchants who implemented the values of the Islamic work ethics indicated positive impact of increased turnover, market shares and numbers of labors. Keywords: Islamic work ethic, business performances, Moslem merchants Yā ayyuha’l-lażina āmanud-khulū fis silmi kāffatan wa lā tattabi’ū khuṭuwātisy-syaiṭān. Innahū lakum ʻadūwwum mubin I. PENDAHULUAN Latar Belakang Islam merupakan sistem “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah : 208) kehidupan yang sempurna (a complete way of life) karena mengandung prinsipprinsip yang mengatur fundamental segala manusia Kesempurnaan hendaknya implementasi aspek (Mooduto, agama juga dalam kehidupan 2012:42). Islam Salah ini diikuti dengan ajarannya secara implementasi dari ajaran agama Islam adalah bekerja. Bekerja mempunyai arti penting bagi manusia, bekerja bertujuan untuk mendapatkan menyeluruh sebagaimana firman Allah ridho dari Allah SWT. Karena hal tersebut SWT dalam Al-Quran surat Al-Baqarah merupakan ayat 208 (Depag, 2002) bentuk ibadah manusia kepada Allah SWT dan menjadi bagian . satu yang tidak terpisahkan dari karakteristik sikap hidup orang yang memeluk agama Islam. 1)Jurnal ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh Bagus Mohamad Ramadhan, NIM : 041014001, yang diuji pada 09 Februari 2015. 274 JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 Rasulullah SAW menyeru umatnya untuk bekerja, entah itu Ilahi serta mengikuti petunjuk-petunjukNya sebagai (Asifudin, 2004:104). Dengan etos kerja pedagang, petani atau yang lain dan Islami tidak menghendaki seorang muslim hanya produktifitas yang tinggi pula dan akan beribadah saja, berdiam diri, dan hanya berpengaruh juga ke kinerja. Seseorang menunggu rezeki yang telah dijanjikan yang menyadari betul hal ini akan selalu oleh Allah SWT. Bekerja keras merupakan termotivasi kewajiban bagi manusia di muka bumi ini, mampu meraih kesuksesan di dunia dan Rasulullah akhirat (falah). SAW bersama sahabat- yang sahabatnya telah banyak memberikan tinggi akan dalam Pekerjaan melahirkan bekerja, sehingga berdagang ataupun pelajaran tentang memiliki etos kerja yang jual beli merupakan salah satu pekerjaan luar biasa ketika bekerja (Rangkuti, 2012:4). bisnis. Seorang pekerjaan yang pernah dilakukan oleh muslim dalam bekerja harus Berdagang mempunyai semangat atau etos kerja Rasulullah khususnya secara Islami. masih SAW kecil. juga bahkan Fokus merupakan ketika utama beliau aktivitas Tasmara (2002) menjelaskan etos berdagang adalah mencari keuntungan. kerja seorang muslim adalah semangat Mencari keuntungan ketika berdagang untuk menapaki jalan yang lurus. Al-Quran dalam konsep Islam tidak terbatas pada mengajarkan keyakinan yang berkaitan keuntungan materi semata, akan tetapi dengan komitmen terhadap pekerjaan juga dan tidak mengizinkan perilaku kerja yang bermanfaat bertentangan seperti kehidupan dunia dan akhirat. Berdagang tidak juga merupakan salah satu usaha yang mengemis, dengan etik bermalas-malasan, keuntungan non untuk materi yang kemaslahatan memanfaatkan waktu dengan sebaik- bisa baiknya, dan melakukan aktivitas yang mendapatkan sumber rezeki di dalam tidak Islam. produktif. Asifudin (2004:234) dilakukan oleh Sebaik-baik seseorang profesi untuk seseorang menjelaskan etos kerja Islami merupakan adalah karakter manusia pedagang dengan senantiasa menjaga berkenaan dengan kerja, terpancar dari amanah, tidak berdusta, tidak mencela, sistem keimanan atau aqidah Islam yang dan lain-lain. Pedagang dengan etos merupakan kerja dan kebiasaan sikap hidup mendasar terhadapnya. seorang Islami dalam wirausaha bekerja atau yang bersumber dari keyakinan atau aqidah Konsep etos ini Islam didasarkan pada Al-Quran dan berlandaskan atas konsep iman dan amal Hadits akan memberikan motivasi yang saleh sehingga etos kerja Islami memiliki besar kepada diri masing-masing untuk karakteristik merupakan senantiasa bersemangat dalam bekerja penjabaran aqidah, kerja dilandasi ilmu, dan dapat meningkatkan kinerja bisnis dan kerja dengan meneladani sifat-sifat dalam berdagang. kerja kerja yang Islami 275 JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 Kota Madiun II. PENGEMBANGAN PROPOSISI merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur dan Kata rezeki berasal dari bahasa merupakan salah satu kota perdagangan. arab Daerah ini pun mempunyai julukan “Kota memberikan sesuatu. Rezeki ada dua Gadis” yang berarti Kota Perdagangan, macam Pendidikan, Perindustrian. Sebagai kota dengan cara yang halal dan rezeki yang perdagangan, Madiun diperoleh dengan cara yang haram. mempunyai sejumlah pasar tradisional Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dan salah satunya adalah Pasar Besar (KBBI) kata rezeki mempunyai dua arti, Kota Madiun yang merupakan pasar yaitu terbesar di wilayah Madiun. Pasar ini sesuatu yang dipakai untuk memelihara merupakan pasar peninggalan zaman kehidupan Belanda. Pasar ini mulai dioperasikan berupa makanan sehari-hari. Kedua, yaitu untuk kegiatan ekonomi mulai tahun 1927. kiasan dari penghidupan, pendapatan, Letak pasar ini strategis karena berada (uang dan sebagainya yang digunakan tidak jauh dari pusat kota Madiun yang untuk beralamat di Jalan Panglima Sudirman. keuntungan, kesempatan mendapatkan Luas area pasar Besar Kota Madiun ini makanan, dan sebagainya. adalah 16.710 tentunya m2 Kota yaitu yang razaqa yakni rezeki pertama, yang rezeki yang diperoleh adalah diberikan memelihara yang terdiri dari 856 kios berarti oleh segala Allah kehidupan), Sya’rawi (2008) rezeki merupakan menjelaskan dan 809 bedag. Pasar Besar Madiun bahwa pernah terbakar sebanyak dua kali pada dapat tahun Dalam perspektif Islam, rezeki merupakan 2001 dan menghilangkan 2008 pemiliknya. anugerah nikmat yang dikaruniakan Allah sudah ada sejak tahun 1927 karena harus SWT kepada manusia untuk keperluan direnovasi total pasca kebakaran. jasmani dan rohani seperti makan, ilmu, ini asli oleh yang yang Penelitian bangunan sehingga dimanfaatkan apa muncul akibat dan sebagainya. Rezeki mempunyai adanya keingintahuan yang mendalam maksud dan pengertian yaitu makanan pada peneliti mengenai dampak etos dari Tuhan, pemberian Tuhan, bekal dari kerja Islami pada kinerja bisnis yang Tuhan, dan anugerah dari langit. Usaha- dijalani oleh seorang pedagang yang usaha yang dapat dilakukan manusia ada di Pasar Besar Kota Madiun. untuk mendapatkan rezeki antara lain Rumusan Masalah (Sya’rawi, 2008) Berdasarkan uraian yang telah a. Istighfar dan Taubat dikemukakan di atas, maka yang menjadi masalah utama ini cara yang dapat melapangkan rezeki, adalah bagaimana dampak etos kerja setiap kali seorang hamba beristighfar Islami dan mengakui kesalahannya di hadapan pada dalam kinerja penelitian Istighfar dan taubat adalah salah satu bisnis pedagang muslim Pasar Besar Kota Madiun? Allah 276 SWT dan bertaubat tidak JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 mengulangi lagi, sesungguhnya dalam meyakini istighfar dan taubatnya tersebut terbuka memberikan pintu rezeki. manusia dengan berbagai cara sesuai b. Sedekah di jalan Allah dengan kehendak Allah SWT. Rezeki yang telah Allah SWT limpahkan jika mereka Allah rezeki SWT sampai akan kepada Konsep Bekerja Perspektif Islam kepada hamba-Nya tidak akan pernah berkurang bahwa Pekerjaan menggunakan adalah sarana mencapai rezeki dan kelayakan hidup, untuk berjuang di jalan Allah SWT, justru sekaligus apa yang disedekahkan tersebut akan seseorang dilipatgandakan di kemudian hari. melimpah dan hidup tidak bekerja, maka c. Taqwa orang tersebut tidak dapat memahami Taqwa mempunyai arti mentaati nilai-nilai merupakan tujuan. mempunyai kemanusiaannya Jika kekayaan dan tidak semua perintah Allah SWT, mempercayai mengetahui semua wahyu yang diturunkan, menerima sebenarnya. dengan yang berpendapat bahwa sebenarnya kitab diberikan dan percaya kepada hari akhir. suci Al-Quran dari agama Islam juga Taqwa mengajarkan unsur-unsur tersebut seperti ikhlas semua merupakan rezeki salah satu kunci tugas hidup Mangkunegara yang (2005:6) lapangnya rezeki. manusia d. Berhijrah di jalan Allah sebagaimana firman Allah dalam Hijrah berpindah disini dari mempunyai tempat maksud yang ke tempat dan agama. Allah SWT telah menjamin dalam kehidupan Al- dapat menjaga dan menyelamatkan ibadah rezeki keras, penuh yang bekerja Quran surat Al-Qashash ayat 77 dengan kemaksiatan dan hal yang buruk berpindah harus seseorang, namun rezeki tidak akan diperoleh kecuali Wabtagi fimā ātākallāhud-daral akhirata. Wa la tansa naṣi baka minaddunya. Wa aḥsin kamā aḥsanallāhu ilaika. Wa lā tabgi- fasada fil-arḍi. Inallāha layyukhibbul musfsidin dengan bekerja atau berusaha. Islam mengajarkan bahwa apabila peluang kerja di tempat tinggal asal tertutup, maka orang-orang yang mengalami hal “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya tersebut dianjurkan untuk merantau (hijrah) untuk memperbaiki kondisi kehidupan orang tersebut. e. Bekerja/berwirausaha dengan niat tawakal kepada Allah Tawakal disini adalah melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan 277 JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 mencapainya dengan cara yang halal Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash: 77) dan baik. Rasulullah SAW bersabda bahwa Definisi Etos Kerja sebagian besar rezeki manusia diperoleh Etos kerja terdiri dari dua kata dari aktivitas perdagangan, sebagaimana yaitu etos dan kerja. Kata etos berasal dari disabdakan dalam Hadits riwayat Ibrahim bahasa Yunani “Ethos” yang berarti sikap, Al-Harabi, “tis’ah al-asyari ar-rizqi minat kepribadian, karakter, watak, keyakinan tijjarah” yang artinya berdaganglah kamu, atas sesuatu. Sedangkan kata kerja berarti sebab bagian usaha untuk melakukan sesuatu dengan diantaranya perencanaan dan tanggung jawab. Etos lebih dari penghidupan, sepuluh sembilan dihasilkan dari berdagang. Manusia Allah pengaruh budaya serta sistem nilai yang memang diwajibkan oleh Allah SWT untuk diyakininya (Tasmara, 2002:15). Asifudin beribadah namun manusia juga tidak (2004) diperkenankan hanya beribadah saja, diartikan sebagai sifat dan pandangan manusia juga diwajibkan untuk mencari terhadap kerja, kebiasaan kerja, ciri-ciri penghidupan dengan cara bekerja untuk atau sifat mengenai cara kerja yang mendapatkan dimiliki Allah SWT. sebagai kerja dibentuk oleh berbagai kebiasaan, rezeki hamba dari Bersamaan kemurahan dengan itu, menyadari dalam bahwa bekerja Islam dengan suatu dapat kelompok sempurna sebagai mempunyai agama yang konsep yang dan berbeda mengenai etos kerja. Tasmara perhitungan Allah SWT terhadap setiap (2002:26) mendefinisikan etos kerja Islami bentuk aktivitas yang dilakukan. sebagai Manusia berakal pengawasan seseorang, kerja Etos Kerja Perspektif Islam dengan mematuhi semua ketentuan etis akhlaq etos manusia atau kelompok bangsa. manusia senantiasa mengingat Allah SWT dan menjelaskan merupakan yang diberikan makhluk suatu upaya yang sungguh- sungguh dengan mengerahkan seluruh kelebihan aset, pikiran, dan zikirnya untuk dibandingkan dengan makhluk-makhluk mengaktualisasikan atau menempatkan lainnya, mencari arti dirinya sebagai hamba Allah SWT rezeki dari Allah SWT yang tersebar di yang harus menundukkan dunia dan seluruh penjuru bumi. Hal ini disebabkan menempatkan dirinya sebagai bagian setiap manusia mempunyai rezeki masing- dari masing yang sudah ditentukan oleh Allah, ummah). manusia dianjurkan hanya saja rezeki adalah hal yang tidak dapat diraba Etos kerja terbaik Islami (khairu memberikan pandangan dalam bekerja keras sebagai manusia. walaupun tidak dapat diprediksi sebuah kewajiban. Usaha yang cukup datangnya rezeki, sebagai makhluk Allah haruslah menjadi bagian dari kerja yang SWT, dilakukan wajib alam yang perkiraan manusia oleh masyarakat berusaha untuk 278 seseorang, yang terlihat JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 sebagai kewajiban individu yang cakap t. (Tasmara, 2002:25). Dengan kata lain, etos u. Memperhatikan kesehatan dn gizi kerja v. Tangguh dan pantang menyerah Islami kehidupan adalah ini secara menjalankan giat, dengan w. Berorientasi pada produktivitas mengarahkan kepada yang lebih baik. x. Karakteristik Etos Kerja Islami Orang menghayati yang etos mempunyai kerja akan Memiliki semangat perantauan Memperkaya jaringan silaturahmi y. Memiliki semangat perubahan dan Kinerja tampak Kinerja berasal dari pengertian dalam sikap dan tingkah lakunya. Ada performance. Ada pula yang memberikan semacam panggilan hati untuk terusmenerus memperbaiki diri, pengertian performance sebagai hasil mencari kerja prestasi, dan tampil sebagai bagian dari atau prestasi kerja. Namun sebenarnya, kinerja mempunyai makna umat yang terbaik. Ciri-ciri pribadi yang yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, memiliki etos kerja Islami adalah (Tasmara, tetapi 2002:73) termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung (Wibowo, 2007:7). a. Kecanduan terhadap waktu Kinerja b. Memiliki moralitas yang bersih adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu c. Kecanduan kejujuran kegiatan/program/kebijakan d. Memiliki komitmen dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi e. Istiqamah dan kuat pendirian organisasi yang tertuang dalam strategic f. planning Kecanduan disiplin g. Konsekuen dan menghadapi tantangan berani suatu organisasi (Mahsun, 2006:25). Dengan demikian, pengertian h. Memiliki sikap percaya diri atau definisi kinerja dapat disimpulkan i. Orang yang kreatif sebagai berikut: hasil karya yang dapat j. Tipe orang jawab yang bertanggung dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi baik secara k. Bahagi karena melayani kuantitatif l. Memiliki harga diri dengan maupun kualitatif, kewenangan dan sesuai tugas m. Memiliki jiwa kepemimpinan tanggung jawab masing-masing, dalam n. Berorientasi masa depan upaya o. Hidup hemat dan efisien bersangkutan p. Memiliki jiwa wiraswasta melanggar hukum dan sesuai dengan Keinginan untuk mandiri s. Kecanduan belajar mencari ilmu tujuan secara organisasi legal, tidak moral maupun etika (Moeheriono, 2012:96) q. Memiliki insting bertanding r. mencapai Kinerja Bisnis Menurut (Chandler dan Haks, dan haus 1993) yang dikutip oleh (Handoyo, 2001:32) 279 JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 menjelaskan terdapat dua jenis dengan kebutuhan dan aspirasi pendekatan di dalam mengukur kinerja masyarakat. yaitu pendekatan secara objektif dan d. Resposibilitas pendekatan secara subjektif. Pendekatan Pelaksanaan objektif adalah jenis pendekatan dengan dilakukan sesuai dengan prinsip- menggunakan data-data secara objektif prinsip yaitu berupa data akuntansi keuangan, dan kebijakan birokrasi baik yang sedangkan pendekatan secara subjektif implisit maupun eksplisit. adalah pendekatan untuk mengukur kegiatan administrasi harus yang benar e. Akuntabilitas kinerja perusahaan dengan berdasarkan Seberapa besar kebijakan dan pada kegiatan birokrasi tunduk kepada persepsi dari para manajer terhadap kinerja perusahaan. Untuk mengetahui optimal atau pemilik perusahaan, dimana pemilik perusahaan tersebut tidaknya suatu kinerja dalam bisnis dapat dengan dilihat dari indikator-indikator yang timbul memprioritaskan dan yang digunakan untuk mengukur karyawan dan konsumen. kinerja tersebut. Dwiyanto mengungkapkan (2008:50-51) mengenai sendirinya akan selalu kepentingan Kinerja Bisnis Islam indikator Menurut Qardhawi (1997:107) yang digunakan untuk mengukur kinerja yang dikutip Hartini (2012) menjelaskan suatu bahwa bisnis atau perusahaan yaitu sebagai berikut: agama Islam memandang bekerja adalah bagian dari ibadah dan a. Produktivitas jihad jika sang pekerja bersikap konsisten Tidak hanya tingkat efisiensi tetapi terhadap juga niatnya mengukur efektifitas peraturan dan pelayanan. Dan pada umumnya Dengan dipahami melaksanakan sebagai rasio antara input dan output. Allah tidak bekerja, SWT, suci melupakan-Nya. masyarakat tugas bisa kekhalifahannya, menjaga diri dari maksiat, dan meraih b. Kualitas layanan tujuan yang lebih besar. Dimana kualitas dari pelayanan Berdasar cara pandang agama yang diberikan itu sangat penting Islam tergambar bahwa orientasi kinerja untuk dipertahankan. tidak hanya untuk memaksimalkan laba c. Responsivitas Sejauh birokrasi semata mana untuk kemampuan seperti penggunaan pada metode penilaian kinerja konvensional, mengenali tetapi orientasi kinerja perlu meliputi kebutuhan masyarakat, menyusun dimensi yang lebih luas dan menyeluruh, agenda dan prioritas pelayanan yakni serta mengembangkan program- meliputi investor, karyawan, pelanggan, program pelayanan publik sesuai pemasok, 280 kesejahteraan komunitas, para stakeholder lingkungan/sosial JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 dan generasi yang akan datang. Hasil lingkungan masyarakat, memenuhi penelitian Alimuddin (2011) dalam Hartini kebutuhan (2012) yang menemukan empat elemen produk dan jasa yang halal serta penilaian kinerja yang sesuai dengan memiliki perspektif Islam yaitu: harga terjangkau. a. Kinerja material masyarakat kualitas dengan tinggi dengan Proposisi Indikator penilaian dalam elemen Pedagang yang memiliki ciri etos ini adalah keuntungan atau laba kerja Islami yang tinggi akan berdampak yang pada cukup untuk memenuhi peningkatan kebutuhan rumah tangga yang pedagang tersebut. diperoleh III. METODE PENELITIAN denga merugikan jujur, tidak lain dan orang Penelitian kinerja ini bisnis menggunakan digunakan untuk investasi demi pendekatan keberlangsungan eksplanatori. Penulis menggunakan jenis hidup sebuah perusahaan. penelitian b. Kinerja mental Indikator kualitatif jenis eksplanatori penelitian karena ingin menganalisis hubungan-hubungan antara dalam penilaian ini satu variabel dengan variabel lainnya adalah bahwa dalam melakukan atau sebuah mempengaruhi variabel lainnya. Strategi pekerjaan dilakukan hendaknya dengan perasaan tekun bahagia dan yang ketika bagaimana digunakan adalah studi suatu dalam variabel penelitian kasus. Yin ini (2009:1) menikmati hasil yang diperoleh, menjelaskan dan menumbuhkan kepercayaan strategi yang lebih cocok bila pokok diantara sesama. pertanyaan suatu penelitian berkenaan c. Kinerja spiritual Indikator studi kasus merupakan dengan how atau why. penilaian ini mendekatkan diri Ruang lingkup penelitian terbatas kepada Allah SWT. Menganggap memfokuskan pada pedagang muslim di bekerja sebagai ibadah kepada Pasar Besar Kota Madiun yang telah Allah SWT. Selalu bersyukur dengan berdagang dalam jangka waktu yang hasil yang diperoleh dan tetap cukup taat serta konsisten dengan aturan bagaimana dampak etos kerja Islami serta hukum-hukum Allah SWT. pada kinerja bisnis. adalah dalam lebih Ruang lingkup Penelitian d. Kinerja persaudaraan Indikator adalah sosial dalam yang harmonis, dan mencari jawaban Jenis dan Sumber Data penilaian terciptanya lama ini Jenis hubungan baik data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer di dan lingkungan perusahaan maupun data sekunder. Data primer merupakan data utama yang berasal dari 281 JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 hasil wawancara observasi langsung di data sekunder Sedangkan dokumen, mendalam baik berupa dan ridha dari Allah SWT. Islam mengatur lapangan. media tentang bagaimana manusia harus berupa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup cetak dengan cara berusaha dalam bekerja maupun media elektronik. secara halal dalam rangka memperoleh Teknik Keabsahan Data rezeki dan kemudian digunakan untuk amal kebaikan. Triangulasi data menurut Moleong (2005:330) adalah teknik Islam pemeriksaan muslim, dalam meneliti dibutuhkan keabsahan juga bagian dari ibadah. Hal tersebut bisa diratakan seperti dalam penelitian nantinya akan berdampak pada seorang dideskripsikan, mana muslim mempunyai etos kerja yang tinggi pandangan sebagaimana dalam firman yang sama, yang berbeda dan mana kesimpulan, menghasilkan selanjutnya Al- tersebut. Data yang telah dianalisis oleh sehingga Allah Quran surat At-Taubah ayat 105 yang spesifik dari ketiga sumber data peneliti bekerja muslim menyadari bahwa bekerja adalah triangulasi sumber karena penelitian tidak dikategorisasikan, bahwa Allah SWT. Maka, penting bagi seorang menggunakan tetapi mengajarkan merupakan suatu bentuk ibadah kepada agar penelitian tersebut dapat dipercaya kuantitatif, yang yang diyakini oleh para pemeluknya yaitu yang lain. Peneliti menyimpulkan bahwa Penulis agama sempurna, sistem keimanan atau aqidah keabsahan data yang memanfaatkan kredibilitasnya. sebagai suatu dimintakan kesepakatan dengan ketiga sumber data tersebut. Wa quli’malu fasayaro allahu amalakum warasuluhu wal mu’minun. Wasaturodunna ilā ‘alimil ghaibi fayunabbi wa syahadati bima kuntum ta’malun Teknik Analisis Data Teknik analisis penelitian ini adalah pendekatan ekplanasi yang bertujuan untuk menganalisis data studi kasus “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka dengan cara membuat suatu eksplanasi Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang tentang kasus yang bersangkutan. mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, IV. HASIL DAN PEMBAHASAN dan kamu akan dikembalikan kepada Bekerja merupakan kodrat hidup manusia, sekaligus cara (Allah) memperoleh yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan- kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat Nya kepada kamu apa yang telah kamu (Hafidhudin dan Tanjung, 2002:35). Bekerja kerjakan.” (QS. At-Taubah: 105) mempunyai arti penting bagi manusia, Tasmara bekerja bertujuan untuk mendapatkan bahwa 282 etos (2002) kerja menjelaskan muslim adalah JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 semangat untuk menapaki jalan yang Informan yang mengatakan tidak lurus. Al-Quran mengajarkan keyakinan ada yang usahanya setelah mengimplementasikan berkaitan terhadap dengan komitmen dampak yang berarti pada pekerjaan dan tidak nilai-nilai mengizinkan perilaku kerja yang karena barang-barang yang dijual oleh bertentangan dengan etika seperti meminta-minta, informan bermalas-malasan, membuang-buang waktu, melakukan di kerja pasar Islami adalah beralasan peralatan rumah tangga yang terbuat dari kayu. dan komoditas melakukan aktivitas yang tidak produktif. Peneliti etos barang yang dijual oleh informan, saat ini sudah tidak terlalu wawancara diminati oleh banyak orang, hanya yang masih pada pedagang Pasar Besar Kota Madiun kalangan dengan orang menggunakan peralatan rumah tangga informasi. yang terbuat dari kayu tersebut. Informan mengambil pedagang Peneliti sebagai mengambil sembilan sumber tertentu saja sembilan orang informan karena pangsa pasar usahanya tersebut tidak pedagang tersebut telah berdagang di mengalami peningkatan yang signifikan, Pasar Besar Kota Madiun dalam jangka namun untuk aspek tenaga kerja, ada waktu lebih dari lima tahun. peningkatan jumlah tenaga kerja yang pedagang sebagai tersebut Dari hasil wawancara yang telah dan Pedagang yang menjalankan informan pekerjaan sesuai ciri pribadi yang memiliki berdampak positif pada kinerja bisnis etos kerja Islami tercermin pada nilai-nilai yang meliputi meningkatnya omset, laba, etos kerja Islami seperti berikut : (1) pangsa pasar, serta jumlah tenaga kerja. Kecanduan terhadap waktu. Pedagang Dari yang yang dapat memanfaatkan waktu secara diwawancarai dapat diketahui bahwa optimal dengan melakukan hal-hal yang secara bermanfaat sembilan menjadi laba, hanya satu orang kini menjadi dua orang. Islami yang diimplementasikan oleh para yang omset, dimiliki informan dari yang sebelumnya dilakukan menunjukkan bahwa etos kerja pedagang mengaku informan keseluruhan informan seperti membaca koran, mengimplementasikan etos kerja Islami buku, atau menonton televisi sehingga dalam berdagang sehingga berdampak tidak banyak waktu yang terbuang sia-sia pada usaha informan itu sendiri. Namun, maka pedagang tersebut akan semakin dari produktif. sembilan informan yang Kesembilan informan yang diwawancarai, ada satu orang informan diwawancarai semuanya memanfaatkan yang mengatakan bahwa tidak ada waktu dampak yang berarti dalam usahanya dengan setelah bermanfaat; (2) Memiliki moralitas yang mengimplementasikan nilai-nilai etos kerja Islami. yang ada atau melakukan waktu luang kegiatan yang bersih. Pedagang yang memiliki moralitas yang bersih akan berdampak positif pada 283 JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 usahanya seperti misalnya ketika tidak melupakan masalah spiritual menghadapi pembeli yang akan membeli khususnya ibadah shalat lima waktu ketika barang yang dijual informan maka harus berdagang. dilayani dengan sebaik-baiknya, dengan ramah dan sopan serta Aspek yang keempat (4) istiqamah tidak dan kuat pendirian. Istiqamah dalam hal menggunakan cara-cara yang dilarang ini bisa terlihat dari para pedagang yang dalam Islam. Kesembilan informan yang berdagang secara konsisten walaupun diwawancarai mempunyai sikap yang dalam berdagang pasti ada banyak baik ketika berhadapan dengan pembeli. resiko yang akan terjadi. Segala resiko Aspek yang ketiga (3) memiliki yang dihadapi bukan sebagai hambatan komitmen. Komitmen akan menyebabkan atau kendala tetapi sebagai syarat untuk hidup seseorang lebih teratur, terencana, mencapai dan terarah. Dalam hal ini komitmen informan yang diwawancarai mengaku menjaga tidak takut terhadap semua resiko yang Pedagang aqidah. berpegang teguh pada menjalankan pekerjaannya yang akan aqidah senantiasa kesuksesan. terjadi konsekuen dalam dan Kesembilan berdagang; berani (5) menghadapi mengingat Allah SWT. Ketika sudah masuk tantangan. Bertanggung jawan dengan waktu pilihan shalat menjalankan maka telah diputuskan untuk menjadi seorang pedagang, sehingga dahulu, kemudian tidak lupa menyisihkan segala tantangan akan dihadapi dengan sebagian rezeki yang dterima dengan segala menunaikan zakat rezeki shalat yang terlebih sebagian ibadah disegerakan kemampuan yang dipunyai, bukan sebagai atau menyisihkan tantangan dengan memberikan hambatan namun sebagai syarat untuk tersebut shadaqah dan infaq untuk orang yang mencapai tidak mampu, karena di dalam rezeki informan mengaku puas dengan pilihan yang diterima oleh manusia, di dalamnya pekerjaan yang telah diambil sebagai ada hak untuk orang-orang yang tidak seorang pedagang; (6) orang yang kreatif. mampu. Jika seseorang meyakini bahwa Orang yang kreatif memiliki peran yang ada segala penting terhadap besarnya produktifitas perbuatan yang dilakukan oleh manusia, yang dimiliki, selain itu juga mendorong maka orang yang mempunyai sifat kreatif untuk Allah SWT seseorang bersemangat bekerja yang serta dan tersebut berhati-hati dalam menangkap peluang yang ada, kemudian dijadikan nilai tambah bagi jawab orang tersebut. Kesembilan informan yang kepada Allah SWT dan tanggung jawab diwawancarai hanya ada dua orang kepada keluarga yang harus dinafkahi yang dengan rezeki yang halal. Kesembilan berdagang jawab, mempunyai akan Kesembilan rasa tanggung lebih melihat kesuksesan. tanggung informan yang diwawancarai semuanya 284 memiliki pekerjaan lain selain JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 Aspek yang ketujuh (7) tangguh semangat sebagai pemancing kreatifitas, dan pantang menyerah. Pedagang bisa membentuk pribadi yang tangguh dan dibilang adalah orang yang mempunyai tidak pantang menyerah, pandai melihat pribadi tangguh dan pantang menyerah peluang, mengoptimalkan waktu dengan karena mampu bertahan untuk tetap tetap menjaga komitmen kepada Allah menjadi pedagang di tengah resiko dan SWT, keluarga, masyarakat dan dirinya bahaya dalam berdagang yang selalu sendiri untuk tetap istiqamah pada jalan mengintai pedagang itu sendiri. Para yang benar sehingga memiliki moralitas pedagang tersebut tidak akan mungkin yang bersih dan berdampak pada kinerja bertahan bisnis pedagang itu sendiri. lama menjadi seorang pedagang jika tidak memiliki etos kerja Keterbatasan Penelitian Islami yang tinggi. Semua informan yang diwawancarai mengaku Penelitian ini memiliki mampu keterbatasan dan masih jauh dari kata mengatasi masalah dan tantangan yang sempurna. Keterbatasan yang dialami ada dalam berdagang; (8) memperkaya oleh jaringan wawancara. silaturahmi. Silaturahmi peneliti terjadi pada Penyebab saat utamanya merupakan salah satu cara untuk bisa adalah latar belakang pendidikan yang mencapai kesuksesan khususnya dalam berbeda-beda berdagang. Seorang pedagang harus bisa menjaga sesama secara mendalam. pedagang dan juga dengan pelanggan. adalah penelitian Kesembilan informan yang diwawancarai pedagang-pedagang menjalin hubungan baik dengan sesama diwawancarai pedagang dan pelanggan; (9) memiliki karena semangat perubahan. Pedagang yang dijadikan informan tidak seluruhnya mau memiliki memberikan data nominal berapa jumlah silaturahmi semangat dengan perubahan akan sehingga mengeksplor peneliti tidak seluruh pertanyaan Kesulitan lainnya ukuran kinerja muslim tidak bisa yang mendetail pedagang-pedagang yang terpacu untuk selalu bekerja dengan baik, omset baik secara kualitas maupun kuantitas. pedagang Kesembilan informan yang diwawancarai hanya dari hasil wawancara dan estimasi semuanya informan sendiri meskipun informan sendiri mempunyai harapan yang lebih baik lagi ke depannya. Pedagang dan laba sehingga yang selalu Islami V. SIMPULAN berupaya data keuangan laba namun tidak mau memberikan detail jumlah nominalnya. selalu masing-masing bisa melihat berapa besarnya omset dan mengimplementasikan nilai-nilai etos kerja akan dari bekerja dengan lebih baik bukan hanya pasrah Etos kerja Islami pada pedagang dengan keadaan tetapi justru dengan muslim di Pasar Besar Madiun berdampak segala dan positif terhadap kinerja bisnis dilihat dari tantangan yang ada menjadi dorongan peningkatan omset yang diperoleh, laba kendala, permasalahan, 285 JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 usaha, pangsa pasar, serta jumlah tenaga Arwani, Ahmad. 2010. Kunci Sukses kerja yang bertambah. Implementasi etos Berbisnis: Berbisnis Ala Rasulullah kerja Islami dapat dilihat melalui Sembilan SAW. Jakarta: Inti Media aspek etos kerja Islami yang meliputi kecanduan terhadap waktu, Asifuddin, Ahmad Janan. 2004. Etos memiliki Kerja moralitas yang bersih, memiliki komitmen, Muhammadiyah University Press istiqamah dan kuat pendirian, konsekuen dan berani menghadapi Asy-Sya’rawi, tantangan, memperkaya silaturahmi, serta Mutawalli. Bungin, B. 2011. Penelitian Kualitatif: semangat Komunikasi, perubahan. Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Edisi Saran yang dapat penulis Kedua. Cetakan Kelima. Jakarta: sampaikan setelah melakukan penelitian Kencana Prenada Media Group ini adalah Departemen 1. Bagi pedagang diharapkan untuk Agama Indonesia. 2002. selalu mencatat berapa jumlah Terjemahannya. omset dan laba yang didapat Insan Indonesia pada hari tersebut agar bisa Birokrasi sendiri Yogyakarta: untuk senantiasa meningkatkan produktivitas dalam Al-Qur’an Jakarta: dan Karya Publik di Indonesia. Gadjah Mada University Press berdagang Hafidhuddin, Didin & Hendri Tanjung. masyarakat menjadi Republik Dwiyanto, Agus dkk. 2008. Reformasi menjadi acuan bagi pedagang itu 2. Bagi 2008. Gema Insani Press jaringan memiliki M. Esensi Hidup dan Mati. Jakarta: orang yang kreatif, tangguh dan pantang menyerah, Surakarta: Islami. acuan agar apabila 2003. Manajemen Syariah dalam dapat Praktik. Jakarta: Gema Insani ingin Halim, memulai usaha dan termotivasi untuk menjalankan usaha sesuai dengan syariat Islam dkk. 2005. Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Metodologi. Aksi Yogyakarta: Pustaka Pesantren 3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadikan Agus. 2001. Pengaruh Wirausaha Terhadap yang Orientasi untuk Kinerja Perusahaan Kecil dengan dijadikan pelajaran agar dapat Lingkungan dan Strategi Sebagai diperbaiki di kemudian hari. Variabel dialami kekurangan Handoyo, oleh peneliti DAFTAR PUSTAKA Antonio, M. Syafi’i. 2009. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Moderat. 286 tidak diterbitkan. Semarang Pascasarjana Universitas Diponegoro Gema Insani Press Tesis JESTT Vol. 2 No. 4 April 2015 Hartini, Sri. 2012. Pengembangan dan Kinerja : Yin, Robert. 2009. Studi Kasus Desain & Kualitas Produk Metode. Jakarta: Raja Grafindo Bisnis, Jurnal Peran Inovasi Persada Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 14, No. 1, Maret : 63-90, Universitas Airlangga Surabaya Hosen, M. Nadratuzzaman, dkk. 2008. Khutbah Jum’at Ekonomi Syariah. Jakarta: Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah Mahsun, Mohammad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja Grafindo Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Mooduto, Arie. 2012. Ekonomi Islam: Pilihan Mutlak Seorang Muslim. Jakarta Rangkuti, Freddy. 2012. Keajaiban Teknik Selling Rasulullah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA Suryadi, Jazuli. 2002. Etos Kerja dalam Perspektif Islam. Jakarta: DIGNA Telaah & Opini Proaktif Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada 287