Perancangan dan Implementasi Wind Simulator Berbasis Variable Speed Drive (VSD) Ahmad Faisal Haq | 2209100138 Dosen Pembimbing: Dedet Candra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D Heri Suryoatmojo. ST., MT., Ph.D Dipresentasikan dalam Sidang Tugas Akhir TA2012/2013, Jurusan Teknik Elektro, Power System 1 Latar Belakang Perancangan Meningkatnya pemanfaatan Wind Turbine sebagai pemenuhan energi Listrik dengan konsep ECO GREEN. Wind Turbine (www.apps.carleton.edu) Wind turbine pemanfaatan dan penelitian dari wind turbine membutuhkan kecepatan angin yang konstan dan sesuai Kecepatan angin untuk proses penelitian tidak selalu tersedia di alam Sehingga, Wind simulator sangat diperlukan dalam menunjang penelitian, tanpa tergantung pada angin yang ada di Alam Wind simulator dapat diandalkan dalam menghasilkan angin yang diinginkan tanpa harus mengandalkan kecepatan angina di Alam 2 Batasan Masalah 1. Kecepatan angin hanya merupakan kecepatan yang terukur, dan turbulensi Diabaikan. 2. Desain sistem kontrol kecepatan motor induksi dengan menggunakan VSD. 3. Variable Speed Drive (VSD) yang dipakai adalah VSD yang sudah tersedia di laboratorium. 3 Diagram Blok Sistem Wind Simulator 2.Wind Box 2.Wind Box 1.VSD 3. Sensor Komponen dalam sistem 1.VSD 2.Wind Box 3.Sensor 4.Kontroler PI 1 4. Kontroler 3 2 4 4 1. VSD 1.VSD 2. Wind Box 3. Sensor 3. Sensor 4. Kontroler PI 1 4. Kontroler 5 Pengaturan VSD& Kontrol Wiring Relay Input Analog Output Analog Input Logika Tegangan 0-10Volt DC Diberikan AI1+ AI1Disesuaikan dengan Spesifikasi Motor 6 2.Wind Box 1. VSD 1.VSD 2. Wind Box 3. Sensor 3. Sensor 4. Kontroler PI 2 4. Kontroler 7 Perancangan Wind Box & Sensor Kecepatan Angin Pada peracangan ini, model racangan, diameter blade dan jumlah lengan blade diabaikan. Pemilihan Desain ini diharapkan bisa lebih Kokoh saat motor induksi 3 Fasa beroperasi Pada Kecepatan Tinggi (hingga 1700 rpm) dan juga menggunakan Wind Canal untuk mendapatkan Kecepatan angin yang terarah sehingga lebih maksimal. Sensor Angin menggunakan sensor mekanis yakni dengan Motor DC 54,5 Cm 23 Cm 54,5 Cm 25 Cm 8 1. VSD 1.VSD 2. Wind Box 3. Sensor 3. Sensor 4. Kontroler PI 4. Kontroler 3 9 Sensor Mekanis Respon Kontroler terhadap kondisi aktual sistem Angin Penguat Tegangan Masuk Ke Kontroler Range 0-10 Volt Tegangan yang dihasilkan Oleh Kontroler Ini yakni 0-1,65 Volt 10 1. VSD 1.VSD 2. Wind Box 3. Sensor 3. Sensor 4. Kontroler PI 4. Kontroler 4 11 Perancangan Kontroler PI Inverting -Berfungsi membalik polaritas sinyal eror Inverting Penguat Proportional Penguat Proportional -Menguatkan dan membalik polaritas sinyal Kontroler Proportional Kontroler Integral Penguat Integral Integrator Integrator -Menambah secara periodik dan membalik polaritas tegangan eror Penguat Integral -Menguatkan dan membalik polaritas sinyal 12 Manual Tuning Kontroler PI Pada penentuan parameter kontroler (KP, KI) ini, Transfer Function(TF) Plant (Motor Induksi 3 Fasa, Motor DC, VSD) tidak diketahui, sehingga menggunakan manual Tuning dengan metode Ziegler Nicols. Pada metode ini, didapatkan nilai Kcr = 5,59 dan Tcr = 2 detik. 2 Second i 1 2 Tcr 1,66 dan 1,2 1,2 Ri 1,66 35,32.106 35,32MOhm 9 47.10 i Ri .Ci ,Sehingga Untuk mendapatkan nilai Kp K cr 5,59, dan K p 0,45.K cr 2,515 2,515 R2 , maka R2 24,496kOhm 9740 13 Manual Tuning Kontroler PI (2) dari hasil tersebut didapatkan manual juga Nilai Ki, yakni, Ki 1 1 0,602 τ i 1,66 Ki R2 24496 Riout 40,6910Ohm Riout 0,602 Dari hasil diatas, dan setelah di realisasikan masih belum bisa mendapatkan performansi sistem yang bagus karena masih dalam kondisi Overdamp sehingga dilakukan manual tuning, dan didapatkan sebagai berikut, Kp = 64,42, Ki = 0,53, dan τi = 1,882 Sehingga hasil akhirnya didapatkan, Ci = 47x103 picoFarad Ri = 40,05 MOhm Riout = 4,475 MOhm R2 = 627,5 kOhm 14 Implementasi Sistem 1.VSD Freq Ref Pada VSD 3. Sensor 4. Kontroler Eror Setpoint 15 Implementasi Sistem 3. Freq Ref Pada VSD…. Hz Vin: 0-10 Volt ; Freq set : 0-57 Hz Rasio Set: (1:5,7)** Menghasilkan Tegangan 0-1,65 Volt ωmotor ωsensor VLL: 380 Volt Freq: sesuai Freq Setting **merupakan kondisi ideal (link) Lampiran 2. Kontroler meneruskan sinyal setpoint Eror 1.Setpoint ….. m/s*) *) merupakan kondisi ekivalen dari Tegangan Masukan Dikuatkan (0-10 Volt) 16 Sistem Dengan Kontroler Proportional Setelah proses tuning terbut, dilakukan percobaan implementasi sistem dengan mode proportional (P) saja, dan didapatkan respon sistem sebagai berikut, Setpoint Setpoint Aktual sistem Aktual sistem Respon dengan setpoint 1 volt Respon dengan setpoint 4 volt Setpoint: 1 Volt / 1,32 m/s Setpoint: 4 Volt / 4,81 m/s Kecepatan angin Aktual Kecepatan Angin Aktual ± 1,32 m/s (+0,043 m/s, -0,022 m/s) ± 4,81 m/s (+ 2,39 m/s, - 1,67 m/s) Eror= + 3,2%, - 1,66% Eror: + 49,82%, - 34,87% 17 Sistem Dengan Kontroler Proportional (2) Setpoint Aktual Sistem Aktual Sistem Setpoint Respon dengan setpoint 7 volt Setpoint: 7 Volt / 8,51 m/s Kecepatan Angin Aktual ± 8,51 m/s (+ 1,19 m/s, -1,19 m/s) Eror: + 13,98%, - 13,98% Respon dengan setpoint 10 volt Setpoint: 10 Volt / 11,98 m/s Kecepatan Angin Aktual 11,98 m/s Eror: 0 % Pada Kontroler Proportional ini, pasti masih terdapat error steady state, sehingga diperlukan kontroler Integral untuk mengliminasi eror steady state tersebut. 18 Sistem Dengan Kontroler Proportional Integral Saat sistem wind Simulator dimodekan Proportional (P) + Integral (I), didapatkan respon sistem sebagai berikut, Aktual Siatem Aktual Siatem Setpoint Setpoint Respon sistem dengan masukan 1Volt Respon sistem dengan masukan 4Volt Setpoint: 1 Volt / 1,32 m/s Setpoint: 4 Volt / 4,81 m/s Kecepatan Angin Aktual Kecepatan Angin Aktual ± 1,32 m/s (+ 0,1198 m/s, - 0 m/s) ± 4,81 m/s (+ 2,396 m/s, - 1,198 m/s) Eror: + 9,07 %, - 0 % Eror: + 49,81%, - 24,90% 19 Sistem Dengan Kontroler Proportional Integral (2) Setpoint Aktual Sistem Aktual Sistem Setpoint Respon sistem dengan masukan 7Volt Respon sistem dengan masukan 10Volt Setpoint: 7 Volt / 8,51 m/s Setpoint: 10 Volt / 12,31 m/s Kecepatan Angin Aktual Kecepatan Angin Aktual ± 8,51 m/s (+ 2,15 m/s, - 2,15 m/s) m/s 12,31 Eror: + 25,3%, - 25,3% Eror: 0 % 20 1 0,4 0,1 2 1,6 1,3 Proportional 3 2,8 2,6 4 3,4 3 dan 5 3,6 3,08 6 3,2 3,4 7 3 3 8 2,5 2,5 9 1 1 10 0 0 Kontroler Proportional+I ntegral 21 Eror Steady State Turun Lebar Eror Steady State (Kontroler Prop.+Integ.) (Volt) Eror Steady State Tetap Tegangan Masukan (Setpoint) Lebar Eror Steady State (Kontroler Proportional) (Volt) Perbandingan 2 Sistem Respon Sensor Terhadap Kondisi Aktual Delay Sensor dalam memberikan kondisi aktual sangat lama, yakni Saat Percepatan Saat Perlambatan Delay sistem Total Delay +4 Detik = +4 detik = +14 Detik = ±2 Detik = 20 Detik +14 Detik Hal ini menjadikan kontroler PI selalu salah dalam mendapatkan kondisi aktual sistem dikarenakan ada Delay 20 detik yang berasal dari sensor. 22 TOTAL HASIL PERCOBAAN Rangkuman percobaan pada wind simulator Kecepatan Kecepatan angin Tegangan angin ekivalen Ref (volt) ekivalen terealisasi (m/s) (m/s) 1 1,20 1,20 2 2,40 2,40 3 3,60 3,60 4 4,80 4,80 5 5,99 5,99 6 7,19 7,19 7 8,39 8,39 8 9,59 9,59 9 10,79 10,79 10 11,99 11,99 Eror (diatas setpoint)(%) Eror (dibawah setpoint)(%) Kecepatan angin terealisasi (m/s) 9,07 0 1,20 ± 46,99 4,69 2,40 ± 52,52 26,24 3,60 ± 49,81 24,9 4,80 ± 31,6 31,6 5,99 ± 26,2 32,9 7,19 ± 25,3 25,3 8,39 ± 12,7 12,7 9,59 ± 1 1 10,79 ± 0 0 11,99 ± Rataan= 25,519 % Rataan= 15,933 % 0,50 m/s 0,99 m/s 1,49 m/s 1,99 m/s 2,48 m/s 2,98 m/s 3,48 m/s 3,98 m/s 4,47 m/s 4,97 m/s 23 Kesimpulan Hasil Perancangan dan Implementasi Secara keseluruhan, Wind simulator yang sudah dirancang ini memiliki spesifikasi sebagai berikut, yakni: 1. Kecepatan angin yang bisa dihasilkan memiliki range 0-12,31 m/s. 2. Wind simulator masih memiliki eror rata-rata yang cukup besar, yakni 21,53% dari nilai setpoint-nya. 3. Wind simulator yang sudah dirancang memiliki eror yang besar dikarenakan sensor yang digunakan memiliki kelembamam yang tinggi. Sehingga terjadi delay waktu yang besar yakni sekitar 18 detik dalam mengirimkan kondisi aktual sistem. 24 25