SEJUMLAH BADAN USAHA MILIK NEGARA DINILAI BELUM TINDAKLANJUTI REKOMENDASI BPK antaranews.com Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Achsanul Qosasi menyatakan, masih ada lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang belum menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi BPK sampai akhir tahun 2014. "Ada lima BUMN yang belum menindaklanjuti temuan BPK. Karena tidak patuh dan tidak efisien," kata Achsanul dalam keterangan persnya di Gedung BPK, Jakarta. Namun dari hasil keseluruhan rekomendasi sebanyak 11.018, sudah 65 persen ditindaklanjuti, sedangkan sisanya belum. Auditor Keuangan Negara VII, Achsanul Qosasi mengatakan lima perusahaan tersebut terdiri dari perusahaan trading, sumber daya alam, dan jasa. "Dari hasil pemeriksaani BPK sampai akhir tahun 2014, BPK berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp16,7 triliun," demikian Achsanul yang didampingi Menteri BUMN, Rini Soemarno. Sumber berita: 1. Antaranews.com, 8 Januari 2015. 2. Hukumonline.com, 8 Januari 2015. Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum Catatan: BUMN merupakan salah satu objek pemeriksaan keuangan negara, karena dalam BUMN terdapat unsur keuangan negara. Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa, keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Selanjutnya dalam Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK dinyatakan bahwa BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. Salah satu keluaran BPK dalam melaksanakan pemeriksaan adalah rekomendasi. Rekomendasi adalah saran dari pemeriksa berdasarkan hasil pemeriksaannya, yang ditujukan kepada orang dan/atau badan yang berwenang untuk melakukan tindakan dan/atau perbaikan. Dalam Peraturan BPK Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK dinyatakan bahwa pejabat dari instansi yang diperiksa wajib untuk menindaklanjuti rekomendasi dalam hasil pemeriksaan BPK. Tindak lanjut atas rekomendasi sebagaimana dimaksud berupa jawaban atau penjelasan atas pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi yang telah dilakukan oleh instansi. i Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum