8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Animasi II.1.1. Sejarah Animasi Sejak jaman purbakala manusia sudah memiliki bakat dalam membuat sebuah gambar, ini dibuktikan berdasarkan banyaknya ditemukan gambar-gambar yang terdapat di gua-gua purbakala atau bangunan-bangunan peninggalan jaman purbakala. Gambar-gambar yang ada dianggap sebagai rekaman kejadian yang terjadi di masa itu, di abadikan dengan gambar-gambar bersambung sehingga menjadi sebuah cerita tersendiri yang dapat di mengerti oleh manusia jaman sekarang yang tentunya dengan pendekatan-pendekatan ilmu pengetahuan sekarang. Meskipun arah dari kejadian tersebut merupakan bagian penelusuran dari sejarah, namun dapat pula menjadi sebuah pedoman bahwa manusia memiliki kemampuan menggambar dan membuat cerita dari gambar-gambar yang di lukis. Di jaman sekarang, cerita dari gambar dapat di identikkan dengan komik atau cergam (cerita bergambar). Sedangkan pengertian animasi adalah gambar bergerak berbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah disesuaikan, dan kata animasi diambil dari kata animation to animate dan kita lihat dalam kamus bahasa inggris-indonesia artinya kurang lebih adalah hidup atau menghidupkan.jadi kurang lebih definisinya adalah 8 9 menghidupkan segala macam benda atau obyek mati seolah-olah terlihat hidup bila dinikmati. II.1.2. Jenis-jenis Animasi Menurut M. Suyanto (Multimedia, 2003), secara umum animasi dibagi menjadi sembilan macam, yaitu : 1. Animasi Sell (Cell Animation), yaitu Celluloid yang merupakan material yang digunakan untuk membuat film gambar bergerak pada saat awal. 2. Animasi Frame (Frame Animation) yang merupakan bentuk animasi paling sederhana. 3. Animasi Sprite (Sprite Animation) adalah setiap bagian dari animasi anda yang bergerak secara mandiri, misalnya burung terbang, planet berotasi, bola memantul-mantul atau logo berputar. 4. Animasi Lintasan (Path Animation), yaitu animasi dari objek yang bergerak sepanjang garis kurva yang anda tentukan sebagai lintasan. 5. Animasi Spline adalah representasi dari matematis dari kurva. Bila objek bergerak, biasanya tidak mengikuti garis lurus, misalnya berbentuk kurva. 6. Animasi Vektor (Vector Animation ), dimana sebuah vector merupakan garis yang memiliki ujung-pangkal, arah, dan panjang. Animasi vektor serupa dengan animasi sprite. Animasi sprite mengunakan bitmap untuk sprite, animasi vector menggunakan rumus matematika untuk menggambarkan sprite. 7. Animasi Karakter (Character Animation) merupakan sebuah cabang khusus animasi. Animasi karakter semacam yang anda lihat film kartun. Animasi ini 10 berbeda dengan animasi lainnya, misalnya grafik bergerak animasi logo yang melibatkan bentuk organic yang komplek dengan penggandaan yang banyak, gerakan yang hirarkis. 8. Computational Animation, menggerakkan objek di layar anda cukup memvariasikan koordinat x dan y-nya. Koordinat x merupakan posisi horizontal objek, yaitu berapa jauh kiri-kanan layar. Koordinat y merupkan posisi vertical, yakni berapa jauh atas-bawah layar. 9. Morphing artinya mengubah satu bentuk lain dengan menampilkan serangkaian frame yang menciptakan gerakan halus begitu bentuk pertama mengubah dirinya menjadi bentuk lain, (Octavian Bayu Pamungkas; 2011). II.2 Sistem Pencernaan II.2.1. Mulut Mulut merupakan tempat dimulainya proses pencernaan makannan, proses ini dapat terjadi secara mekanis maupun kimiawi didalam mulut dan pastinya mulut tidak bekerja sendiri dan fungsi mulut ini adalah tempat dimana awal untuk memasukkan makanan kedalam mulut. II.2.2. Lidah Adapun, fungsi lidah adalah membolak-balikkan makanan sehingga semua makanan dihancurkan secara merata. Selain itu, lidah berfungsi membantu menelan makanan. Gigi dan lidah termasuk alat pemroses pencernaan secara mekanis. (dr. Setiadi Budiyono:2011;58). 11 II.2.3. Gigi Tanpa adanya gigi, manusia akan sulit memakan makanan yang dimakannya. Menurut tugasnya, gigi termasuk dari sistem pencernaan. Gigi tumbuh di dalam lesung pada rahang dan memiliki jaringan seperti pada tulang, tetapi gigi bukanlah bagian dari kerangka. Menurut perkembangannya, gigi lebih banyak persamaannya dengan kulit daripada dengan tulang. (dr. Setiadi Budiyono:2011;59). Manusia memiliki empat jenis gigi untuk berbagi tugas menguyah makanan, yaitu: 1. Gigi Seri. Berbentuk pipih dan tajam untuk mengiris makanan. 2. Gigi Geraham. Depan bentuknya berlekuk-lekuk untuk mengiris dan melembutkan makanan. 3. Gigi Taring. Ujungnya yang runcing mencabik dan menyobek makanan. 4. Gigi Geraham. Belakang Paling kuat, bentuknya berlekuk-lekuk untuk melembutkan makanan. II.2.4. Kerongkongan Setelah di kunyah di mulut, makanan di telah agar masuk ke lambung melalui satu saluran yang disebut kerongkongan. Kerongkongan atau esofagus berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Di dalam lehermu sesungguhnya terdapat dua saluran, yaitu kerongkongan (letaknya di belakang) dan tenggorokan atau trakea (letaknya di depan). Kerongkongan merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan antara mulut dengan lambung. 12 Tenggorokan merupakan saluran pernapasan yang menghubungkan antara rongga mulut dengan paru-paru. Oleh karena itu, di bagian dalam mulut terdapat persimpangan dua saluran yang dijaga oleh sebuah klep yang disebut epiglotis. Pada waktu bernapas, klep tersebut membuka sehingga udara dapat masuk ke tenggorokan. Sewaktu menekan makanan, klep tersebut akan menutup tenggorokan sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan. Jadi, klep tersebut berfungsi menjaga kerja antara kerongkongan dan tenggorokan agar proses pencernaan dan pernapasan dapat berjalan dengan lancar. (dr. Setiadi Budiyono:2011;62). II.2.5. Lambung Lambung merupakan alat pencernaan yang berbentuk kantung. Dinding lambung tersusun dari otot-oto yang memanjang, melingkar, dan menyerong. Hal ini memungkinkan makanan yang masuk ke dalam lambung dibolak-balik dan diremas lagi sehingga menjadi lebih halus. Makanan yang dikunyah di mulut belumlah cukup halus. Oleh karena itu, perlu dihaluskan lagi di lambung. Agar lambung kamu tidak bekerja terlalu berat, sebaliknya kamu mengunyah makananmu sampai halus benar sebelum menelannya. Selain mencerna makanan secara mekanis, lambung juga mencerna makanan secara kimiawi. Lambung menghasilkan suatu cairan yang mengandung air, lendir, asam lambung (HCL), serta enzim renin dan pepsinogen. Karena sifatnya yang asam, cairan lambung dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Sementara itu, enzim renin akan menggumpalkan protein susu yang ada dalam air susu sehingga dapat 13 dicerna lebih lanjut. Pepsinogen akan diaktifkan oleh HCL menjadi pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton. (dr. Setiadi Budiyono:2011;63). II.2.6. Usus Halus Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang menyangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seirring dengan perjalanannya melalui usus halus. Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung. Ketika melewati usus menjadi lebih cair karena mengandung air lendir, dan enzim-enzim pankreatik. (dr. Setiadi Budiyono:2011;64). II.2.7. Pankreas Pankreas melepaskan enzim penceernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum. 14 Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam asam lambung. (dr. Setiadi Budiyono:2011;64). II.2.8. Kandung & Saluran Empedu Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum. Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistukus) untuk membentuk saluran empedu umum. Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum. Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi. (dr. Setiadi Budiyono:2011;65). II.2.9. Usus besar Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendes dengan usus halus. Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan 15 elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektrum bentuknya menjadi pahat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare. (dr. Setiadi Budiyono:2011;67).