pengaruh elemen tempo dalam gamelan jawa terhadap respons

advertisement
PENGARUH ELEMEN TEMPO DALAM
GAMELAN JAWA TERHADAP RESPONS EMOSI MUSIKAL
Djohan
fnstffut Seni Indonesia Yogyakarta
Abstract
Intense personal experience that provide insight into the nature of life that involved
emotion,
cognitive,
and social component happens
when
people
listen
to
muSJC.
Those
musical emotion responsses are expressed when the aesthetical value of music comes toward
either through everyday music listening,
basic
experimental
research
was
or
through intended perfo,mances.
proposed
to
examined
Javanese
Therefore,
subjects,
this
using
the
Javanese game/an musical instrument, and was conducted i
n Yogyakarta. The purpose of the
experiment was t
o obtain
a better picture on how the element of tempo stimulation influence
the musical emotional responses of it
s listener. There were 32 subjects (musicians and non­
musicians) who are pa,ticipating in this experiment. The study found that effects of unmodified
and modified tempo element towards the musical emotional responses of the musicians differs
from those of non-musician. There
element stimulation
towards the
are
definitely differences proWded b
y effects of the tempo
as well as
emotional musical responses of the listeners,
showing that tempo i
s the most imporlant element and potentially stimulate emotional musical
responsses.
Keywords: Javanese gamefan, tempo.emotional musical responsses.
ke
LATAR BELAKANG MASALAH
dalam,
membentuk,
mengendalikan
sangat
penggunaan musik dalam kehidupan sehari­
dengan
berbagai
cara,
musik
terpisahkan
dalam
kehidupan
bangsa
adalah
dari
manusia.
dan
dengan
bagian
yang
peristiwa-peristiwa
kehidupan,
dari
kelahiran
ibadat,
dolar
berbe
senandung
ibunya.
radio,
dihabiskan
alat
lapisan dalam
dunia
kanak­
muslk.
upacara
setiap
dan
masa
perkawinan dan
bangsa
dan
muda.
kematian,
budaya
juga
D
kaitannya
masing.
Ora
ng
mungkin tidak ada aktivitas budaya manusia
su
yang
yang
PSIKOLOGIKA \Joi. 13 No. 25 • Januari 2008
sampai
nelitian
dirasakan
atu
oleh
untuk
ata
seg
ngan
de
kehidupan
menyebabkan
rhatian
pe
musik,
pe
mulai
tahun
ket konser, dan
musik dengan
kemudian
terhadap
besar
adanya
menjangkau
konser
ti
dinikmati
tumbuhnya minat dan
musik pengiring pengantin atau pemakaman
meresap,
tempat
syarakat tan pa terkecuali.
hampir
Merriam (1964) menyatakan bahwa
raga,
ma
manusia
dengan tata bunyi dan komposisinya masing­
begitu
usik
,
VCD
Oalam
memiliki
olah
setiap
,
CD
M
ekatnya
kanak. Musikjuga menjadi bagian kehidupan
remaja
perbelanjaan,
acara
lanja kaset,
keceriaan
pennainan
pusat
sekolah,
Oalam masa kanak-kanak musik mewamai
dan
cennat,
musik, upacara militer, dan di rumah. Miliaran
mengenal
dari
dengan
hari tidak ada hablsnya. Musik terdengar di
televisi,
sampai kematian. Sejak bay!, seorang anak
musik
diperhatikan
sepertl
akrab
penting
masa
kadang
musik.
berbagai
tidak
dan
manusia
Musik adalah aktivitas budaya yang
Dalam
Jika
perilaku
serta
tentang
ang
y
musik
gai
berba
disiplin
mempertanyakan
seseorang
ketika
enis musik tertentu,
j
menjadi
tema
lebih
mendorong
apa
dalam
l
i mu.
ang
y
mendengar
mengapa musik
suatu
fi
lm
apat
d
25
Djohan
sedemikian
yang
mempengaruhi
menontonnya,
orang-orang
mengapa
daerah
Penemuan oleh Schmidt dan Trainor(Peretz,
2001) menunjukkan bahwa aktivitas otak kiri
tertentu memiliki karakter musik tertentu, dan
meningkat
masih banyak lagi.
yang riang dan otak kanan membesar saat
Karena
musik
didengar
kemud.an
saat
mendengarkan
dirasakan oleh pendengamya, maka unsur­
(1996)
unsur psikologis memainkan peranan yang
mempengaruhi
tidak
sedikit.
dirasakan
adalah
Salah
satu
berkaitan
psikologi.
disiplin
erat
Hal
ilmu
dengan
ini
dapat
yang
musik
dipahami,
rnengekspreslkan
musik yang
mengatakan,
sedih. Aldridge
karena
orang
muslk
musik
yang
dapat
secara
sehat
fisiologis dan psikologis, maka diasumsikan
orang
yang
sakit
juga
akan
merespons
dengan cara tertentu.
Heritage
Dengan kata lain, berbicara tentang
Dictionary (1982} dikatakan psikologi adalah
musik sebenamya tidak mungkin dilepaskan
mengingat
dalam
The
American
karakteristik dari perilaku dan emosi indMdu,
dari kaidah·kaidah psikologi, karena aspek­
kelompok, atau aktivitas. Psikologi kemudian
aspek
didefinisikan
menyertai
\ebih
luas
dari
hanya
kajian
psikologi
perilaku. Oikarenakan musik ada\ah perilaku
Bertyne (1971),
manusia
(1956)
maka
secara
keseluruhan
kajian
tersebut dinamakan psikologi musik.
Oalam
konteks ini, musik dan psikologi dipandang
sebagai
kata
sifat
sekaligus
kata
benda
Beberapa
penelitian
peran
musik
yang
dalam
pemah
kehidupan
sehari-hart antara lain dilakukan o\eh OeNora
(1997)
terhadap
Amerika
dan
bagaimana
sekelompok
lnggris,
musik
perempuan
untuk
dapat
ketika
otomatis
Mandler (1984) dan
melihat
digunakan
penting
dalam
seseorang
(1969)
pengalaman
mendengarkan
juga
mencatat
emosi
musik.
bahwa
untuk
respons
yang
afektif,
positif jika
sehingga
terjadi
seseorang
musik yang la sukai. Emosi adalah salah satu
aspek yang berperan besar dalam eksistensi
manusia
setiap
karena
aspek
ia
berhubungan
peri1aku
secara
sebagai
nyata
sarana
musik
untuk
belajar,
mulai
dari
memori,
menunjukkan
korelasi
mendengarkan
sampai bertindak (Sloboda, 2001).
bahwa
saat
Ries
amplitude
kualitas
Hasilnya
Meyer
mernandang getaran sebagai faktor
mengolah, mempertahankan, meningkatkan
emosi.
akan
diperdengarkan.
pemafasan seseorang berhubungan dengan
seperti halnya proses dan produk.
mengkaji
secara
musik
mengambil
dengan
persepsf,
keputusan
dirasakan
menata
DASARTEDRI
dan
meningkatkan kualitas diri baik pada aspek
kognitlf, emosi maupun fisik.
Dengan
bahwa
penting
musik
demlkian
berkaitan
terhadap
sehari·hari.
Dalam penelitian musik dan emosi,
dapat
erat
emosi
dikatakan
dan
dalam
berperan
kehidupan
Penelitian·penelitian yang telah
dikemukakan di atas sekaligus menguatkan
haslt-basit
penetitian
sebelumnya,
seperti
tujuan
utama
rentang
emosi
yang
seseorang,
tentang
Mandler
sehari·hari,
yang
atau
dalam
penelitian
menemukan
kehidupan
Bertyne
bahwa
(1971),
serumit,
umumnya
akan
memberikan
para
Sementara itu Peretz (2001) menguji
atau
antara
dideteksi
aspek
emosi
menjadi
oleh
musik
kepentingan
musikologi.
Gaver
menggarisbawahi
pemahaman
komposisi
tetap
memahami
terjadi
&
bahwa
mempe1ajari musik akan sangat membantu
dalam
Meskipun
musik,
juga
dalam
(1987)
sesederhana atau sefamiliar apapun sebuah
kontribusi terhadap respons emosi.
dia1ami
sehingga
seharusnya
mendasar
musik
adalah
yang
musik yang sampai ke telinga pendengar dan
yang pemah dilakukan oleh Merriam (1964)
fungsi
pslkologi
mekanisme
emosi
demikian.
dari
penje1asan
psikolog
secara
secara
yang
umum.
musikologi,
sis!
dikemukakan
esensial
dirasakan
sangat kausal dan organismik. Kausal dalam
emosi estetis dari musik yang muncul dalam
artian mereka ingin menemukan anteseden
otak
suatu
manusia
dan
mengatakan
bahwa
perilaku
beserta mekanismenya, dan
keberadaan saraf tertentu juga telah tertata
dikatakan organismik karena
untuk
internal
26
emosi
musikal
tertentu
pula.
dari
individu
yang
seUap bagian
mendukung
PSJKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 - Jaouari 2008
PENGARUH ELEMEN TEMPO DALAM GAMELAN JAWA TERHADAP RESPONS EMOSI MUSU(AL
mekanisme
tadi
harus
memperoleh
Secara
respons
report)
tergantung
(2000),
terhadap
ditimbulkan
berdasarican
psikologi,
musik
evaluasi
ang
ciri
sifat
yang
mendengar
a
yang
menimbulkan
berbeda,
latar
karena
belakang
seseorang
membuat dirinya menjadi lebih peka, bebas,
natif,
kreatif,
imaji
tersebut
dapat
ditunjukkan
Jik
memperlihatkan adanya kualitas rasa yang
akan
dengan
dan
seseorang.
Baik
Hargreaves dan
yang
pendengar
diri
pendengarnya.
menanggapi
emosi
alam
d
pola
maupun
yang
adanya
ndividual
i
yang terkait dengan
kepribadian
terbentuk
y
musik yang sama dalam waktu atau tempat
respons
daan
(individual differences)
kecenderungan
diperlukan
perbe
atau
seseorang
berbeda,
masih
pendengar
dari
motivasl
menurut Slaboda
North
analisis
yang
dilakukan
(self
diri
teknis,
emosi
umumnya
alam
O
pemahaman terhadap
perhatian khusus.
dapat
eksploratif
kalakan
Masih
dalam
maka
orang
memiliki
di
musikal (Sun.irdi,
budaya
an
d
keseharlannya,
rasa
5).
200
berbicara
tentang
respons
serta pengalaman musik yang berbeda akan
emosi musikal yang terkait dengan pengaruh
memberikan respons secara berbeda pula.
lingkungan,
Waiau emosi telah dipelajari selama
berabad
emosi
ketika mendengarkan musik gamelan Jawa.
Nada-nada gamelan
Konsep
dalam
dalam
teori
berbagai
muslkal'
emosi
sulit
secara
perbedaan
pengalaman
didefinisikan
umum
respons
musik
orang
akan memberikan tanggapan yang berbeda
reaksi emosi terhadap muslk (Zajonc, 1994).
'ernosi
jika
mengenai
laporan
sekali
dipahami
mempertimbangkan
sebelumnya,
jarang
dapat
Sumatera yang asing dengan budaya Jawa
dapat
walau
emosi
dari
dltemukan
di
tempo
Jawa yang
lambat mungkin
pentatonik
akan
terasa
janggat di telinga orang Sumatera, selain itu
secara
psikologis
terdapat
sense
sehingga
bawah kata 'emosi'. Sering pula ditemukan
tidak
seseorang memiliki rasa musikal yang tinggi,
bagaimana
akan
"muslk
mempengaruhi
emosi'
mosl musikal
ari emosi
berbe
d
dalam pengalaman sehari-hari karena
memilikl
situ
konsekuensi
a si
emosi
k
yang
sama
ehldupan
ak
tid
dengan
samaannya adalah bahwa emosi musikal
apat
d
berakar
dari
sar
sakan oteh tubuh
dira
melalui,
air
merinding,
mata,
eringat (Blood dan
an
pem i sa h an
ertentu
spons
sciak &
Kry
l
Woo f,
v
yang
ariasi
enberg,
.
nat
arameter
p
ampbell,
(C
aminska &
K
meter psikofisik dengan elemen
khususnya
inl
emanipulasi
m
B
diberikan
tern
dilakukan
musik
dengan
tanggapan
yan g
seseorang terhadap musik yang ia
engar tidak hanya tergantung pada aspek­
k lingkungan yang
mempengaruhinya.
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 • Jaouari 2008
akan
reativitas,
dan
k
sebuah
pengalaman
yang
Jawa juga
tidak
dapat
ada1ah
produk
dilepaskan
dari
pendukung budayanya yaknl masyarakat itu
sendiri.
Produk budaya
adalah
wujud
atau
perilaku
itu
dari
rbentuk gamelan
be
ekspresi
Ide,
masyarakat yang
eksistensi
dipisahkan
seniman.
salah
gamelan
dari
gagasan,
dituangkan
tidak
eksistensi
Seniman
satu
itu
dan
dan
sendiri
ketompok
bersama-sama
sosial
dapat
perilaku
merupakan
yang
berinteraksi
idup
h
dengan
kelompok sosial lain.
Untuk
memahami
tatanan
musik
gamelan Jawa, perlu dipahami terlebih dulu
bahwa
y
d
aspe
sebagai
Game1an
budaya
ang
Po (Crist,2000).
agaimana
imajinasi,
nada­
justru
musikal yang baru.
mengkaitkan
para
bahwa
sekalipun
jika
l m sa1ah satu unsur budaya. Oleh karena
dengan
menimbulkan
2000;
untuk
Mi
dimungkinkan
asing
menggugah
eksplorasi
Namun
da a
).
ni menunjukkan
berbeda
Schell
2000)
dan
i
dapat
t
emosi
re
berdebar
terkait
sikologi musik akhir-akhir
kofisik
emetar,
g
torre, 2001
p
psi
atau
Za
yang
Penel ti
bahwa
an diperlihatkan
yang
berk
ang
y
d
menggigil
jantung
i
fisiologis
da
yang
sehar i- har i.
Ke
masih
ngat
sa
nada
da
E
menikmatinya.
of
mereka
konsep emosi musikat dalam 1iteratur, tetapi
masih sulit untuk didefinisikan.
dapat
tidak
kultural,
belongingness
musik
secara
diorganisir
il
rl
dalam
merupakan
bentuk
bunyi
tertentu
dengan menggunakan elemen dasar berupa
pitch
i
(melodi),
amika.
d n
irama
Parameter
(tempo).
untuk
timbre,
dan
menentukan
ekspresi musikal (pada musik Baral) terlihat
27
Ojd,an
misalnya
pada
tangga
nada
emosi
posltif
faktor
mayor
mcx:lus,
yaitu
bahwa
diasosiasikan
dan
tangga
dengan
nada
minor
dalam
dan
abstrak
manusia
yaitu
telah
detak
waktu
sebagai
memiliki
jantung.
ini
kelompok
irama
irama
alamiah
Tempo
dalam
mengenai
kelompok
respons
terhadap
dalam
kelompok ahli
yang
cepat
maka
tingkat
menimbulkan
bergairah
aspek
tempo
fisika
cemas,
sebaliknya.
yang
sedangkan
adrenalin
rasa
dan
detak
meningkat,
takut,
Waktu
signifikan
durasi
jantung
musik,
variabel
psikologis yang berasosiasi dengan
Hentakan/pukulan
membagi
yang
dalam
temporal
sama.
ke
Kecepatan
di
waktu.
periode
unit
waktu
durasi
mana
yang
terjadinya
hentakan tersebut disebut tempo.
Sebuah
diciptakan
umumnya
pula
untuk
suasana
memiliki
sebaliknya
akan
metodi
tempo
lagu
menggunakan
memiliki
pengaruh
gembira,
maka
cepat.
yang
irama
(tempo).
(1995)
biasanya
lambat.
yang
kuat
melodi, karena sebuah lagu
Vries
Demikian
sedih
tempo
Penelitian
musik
dalah mereka
a
dalam
ngga
salah
penting
kajian
musik.
tentang
emosi
p
mu belum
il
masalah
eskipun
ditinjau
dapat
dari
kedua
beberapa
penyajian
yang
bahwa elemen tempo adalah
lah
Indonesia
dan
bahwa
(2003);
pula
dari
MET ODE
de
P
dilakukan
e n e lit i a n
dengan
mengenai
kualitatif
musisi
Sumarsam
Demikian
(1975).
yang
dunia
teknis
oleh
dilakukan
oleh
lmuwan dan seniman barat seperti Rasa in
i
Javanese
1998);
003).
2
dan
Musical
Kothong
Aesthetics
Nanging
ajian·kajian
K
etnomusikologi
gamelan
Jawa
j
enamou,
(B
Kebak
nterdislplin
ustru
terkait
eksperimental
ra
an
dengan
nelitian
pe
menunjuk
pada
merespons
me
dengan
musik.
dan
skala
respons
model
Suci,
teknik
mengungkap
banyak
28
atau
berinteraksi
respons emosi secara
lalui
me
musikal
dan
skala
emosi.
laporan
engukuran
P
didasarkan
yang
Tannenbaum
diferensi
dimensi
atau
oleh
(1957)
semantik
afek
pada
disusun
untuk
perasaan
Subjek PenelitJan
.
untuk
Pengambilan
purposive
gi
didengamya
yang berkaitan dengan suatu objek sikap.
memberikan
kebutuhan
ka
ma
lebih
seseorang
sendiri
harapan
ba
Data
nelitian.
pe
musikal
ketika
deteksi
emosi
penelitian
sumbangan
yang
teljadi
pengukuran
Osgood,
dengan
emosi
ini,
psikok)gis diperoleh
diri
ntuk kepada
be
per1akuan
pengalaman
musik
yang
respons
menelaah elemen musik (tempo) agar dapat
musikdan psikologi terapan,
subjek
1n1
mperdengarkan
ca
dengan
belum
dilakukan oleh bangsa Indonesia
Berkait
eiss,
(W
psikologi
i
yang
keiompok
alam
penyajian.
misalnya
Martopangrawit
kajian
inl
tu elemen terpenting datam musik.
elemen
musik
gamelan
seperti
ebelum
s
sa
terhadap
konteks
analisis
dalam
dapat
psikolog is.
Penelitian
sa
ada
adalah
musik
harus memiliki
Musik gamelan Jawa secara praktis
Ada
Salah
menunjukkan
O
dalam
kedua
dengan
sis i
aspek-aspek
atau pengalaman musik bagi pendengar.
bagian
dari
dijawab
dua
lebih
yang
nyak dilakukan.
elemen-elernen
memengaruhi
utama
demikian
M
gendhing Jawa dalam empat
menjadi
aspek
bagian
ba
yang
endekatan
satu
menjadi
dalam
disiplin
satu
emosi
tempo dalam sebuah lagu merupakan salah
mulai
penciptaan
peng e tahuan
satu karakteristik ekspresi emosi dari muslk
walaupun
gamelan
iasumsikan,
O
Tempo
Jansma
menyatakan
ebagai
S
psikologl,
imana
yang
sehi
kelompok
terhadap efek--efek musik muUak dimilikL
baga
(lagu)
edua
memberikan
ini.
ter1ibat
terapi,
adalah
dalam
merupakan
atau
elemen
(para musisi)
nantinya
musik
K
kepekaan
dan
da1am
penelitian
kenyataannya secara biologis berhubungan
Bila
perbedaan
(
(
Jawa
dalam
penting.
pengrawit)
"ahli"
pandhemen)
"naif"
pandhemen
ni diharapkan dapat memberikan
dengan
emosl.
dan
menjadi
i
g
mengenai
musik diterjemahkan
grawit
pen
nelitian
pe
ambaran
diasosiasikan dengan emosi negatif.
Konsep
subjek
emilihan
p
dilakukan
sampling.
sampel
dengan
Karakteristik
dalam
metode
subjek
adalah individu yang memiliki profesi sebagai
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 • Januarl 2008
PENGARUH ELEMEN TEMPO DAI.AM GAMEL.AN JA
W
A TERHADAP RESPONS EMOSI MUStKAL
seniman
bidang
karawitan
karawitan
maupun
dan
ahli
penggemar
dalam
subjek.
dengan
Dalam
counter
rangka
balancing
secara sistematik, masing-masing kelompok
memperhatikan usia dan pengalaman dalam
subjek dibagi menjadi 4 sub kek>mpok terdiri
bidang
dari
gamelan.
(musisi)
Terdiri
16
dan
16
dari
pandhemen
pengrawit
(non-musisi)
yang berusia 35-55 tahun.
gendhing
subjek.
Rancangan Eksperimen
menggunakan
eksperimen
faktorial
repeated
desain
ini
Gendhing
sudah
setiap
versi
Maka
measure
yang
Sehingga
dalam
empat
Penelitian
subjek.
4
yang
diperdengarkan dalam penelitian ini adalah
dikenal
oCeh
semua
masing-masing
kelompok
gendhing
rancangan
subjek
mendengarkan
sebagai
manipulasi.
eksperimen
dalam
penelitian ini seperti pada gambar di bawah
ini
yang terdiri 4 per1akuan dengan 2 kelompok
Pengrawtt
II
x1.1
X2.1
v 1 j x 1 . 1 X2 . 2 v 2 1 x 1 . 2
Pandhemen
II
x1.1
X2.1
v ,i x 1 . 1 X2 . 2 v 2 1 x 1 . 2
X2.1
v31x1.2
X2.1
Y3
IX1.2
X2.2
Y4
X2.2 Y4
Gambar.1.Rancangan eksperimen one way repeated measure
Keterangan:
=tempoasli
X1.1 X2.1 =TAP(TempoAsliPerunggu)
X1.2
=tempomodifikasi
X1.1 X2.2=TAB (TempoAsliBesi)
X2.1
= perunggu
X1.2X2.1
X2.2
=besi
X1 .2 X2.2
y
=
X1
.1
respons emosi
musikal
Stimuli
memantau
Gendhing
yang
perlakuan
dalam
gendhing
Ladrang
penelitian
i ni
dimodifikasi
dalam
untuk
= TMP (Tempo Modifikasi Perunggu)
= TMB (Tempo Modiflkasi Besi)
digunakan
penelitian
perlakuan
jika
pada
adalah
disebabkan
Dalam
lainnya. eliti
cepat
tempo
Semua
direkam
gamelan
y ang
lambatnya
gendhing
terbuat
oleh
ini
Data
diperoleh
semantic-differential
dari
respons
tempo
modifikasi
yang
05.12
detik.
dibutuhkan
mendengarkan
su
keempat
tel ah manipulasi terse but
waktu
Total
bjek
dan
untuk
gendhing
yang
aclalah 18.1 O detik.
perlakuan
digunakan
rekaman
suasana
yang
hati
sama
subjek
berada
untuk
menerima
penelitian.
Untuk
pertakuan
subjek
suasana hati
Mood
State.
ditaksanakan jika
yang
itu,
1
mengisi
ini
kondisi
per1akuan
minggu
diadaptasi
Skala
dalam
sebelum
skala
dari
deteksi
Profile of
dimaksudkan
PSIKOLOGD(A Vol. 13 No. 25 - Januari 2008
untuk
televisi
atas
acak
ke
kelompok
tidak
bentuk
skala
mendengarkan
Selain
deteksi
ekspresi
bagian
terhadap
Penelitian ini dapat
dalam
(setelah
monitor
perubahan
tubuh
emosi musikal subjek
gendhing).
skala
Observasi
Prosedur
faktor
emosi yang diberikan kepada subjek
masing-masing
detik
atau
self report dengan model
live
saat
03.38
kelelahan
respons
melalui
dalam tempo
selama
suasana
kemungkinan
menjadi gambaran suasana
bahan perunggu dan besi. Durasi gendhing
asli
perbedaan
yang
subjek pra per1akuan.
irama
secara
yang
hati
terjadi
subjek
ini
gendhing tersebut .
menggunakan
hati
Agun-Agun.
elemen
adalah
sebagai
emosi
untuk
wajah
selama
diberi
per1akuan,
subjek
juga
melalui
mengamati
anggota
dan
dilakukan
empat
itu
periakuan.
bergantian
dalam
sehingga
satu
observasi
merekam ekspresi subjek demi subjek
secara
penuh
dari
awal
hingga
akhir
eksperimen. Hal ini dilakukan agardiperoleh
gambaran
suasana
keseluruhan.
Kelompok
kelompok
Kemudian
Terarah
dilakukan
(DKT).
lsi
secara
Oiskusi
diskusi
29
Ojornm
berkaitan
dengan
pengalaman
selama
emosi
berbagai
mendengarkan
865PE, RAM 256 MB PC 3200 Kingston DOR
macam
dirasakan
yang
dual CH, Hardisk 40 GB 7200 RPM, AGP 8x
subjek
gendhing
Power
saat
Color
sound
eksperimen.
Penelitian
ini
dilakukan
di
subjek
dalam
ruang ukuran 3 x 2,5 meter yang dirancang
mark
kelengkapan
batas
penyekat
antar
4Mx440
SONCM
tipe
64MB,
Codex
board
menggunakan
dengan
memberi
GF
card on
dengan
6 Ch.
Setiap
dengan
earphone
SM-622M.V.
tersebut
Semua
dimaksudkan
agar
keempat subjek agar tidak saling bertatapan.
suara yang didengar subjek dalam kualitas
Ruang
dan kondisi yang sama.
eksperimen
dilengkapi
ruang merk Sharp dengan
Wama
dinding
dengan
ruangan
penerangan
putih
bohlam
20
pendingin
kekuatan 'X. PK.
hijau
muda
HASIL PENELITIAN
terang
lampu Tl 40 watt dan
watt.
Penerangan
Data
ini
penelitian
diolah
berdasarkan
dimaksudkan agar rekaman video darl balik
analisis statistik yang menjelaskan pengujian
kaca satu
kuantitatif
light
arah ticlak mengalami efek lower
yang
mengakibatkan
hasil
Subjek
diperdengarkan
musik
lapangan
Penggunaan
earphone
ruang
kedap
earphone.
dalam
hal
eksperimen
suara
walau
untuk
memantau
keberapa
terjadi
Respons
dinyatakan
respons
pada
dari
secara
homogenitas
respons
mendengarkan
melalui
gendhing.
uji
asumsi
yang
model
diperoleh
analisisnya
di
yang
varian.
data
Selanjutnya,
kualitatif
melalui
hasil
Oiskusi
Kelompok Terarah (OKT).
detik
1. Hasil Pengujian Hipotesis Utama
subjek.
langsung
Berdasarkan analisis Tabel
dengan menekan tombol keyboard komputer
(penanda
empiris
dengan
penelusuran
di
tempat terbuka. Program Sound Forge 6 ini
digunakan
juga
secara
analisis
meliputi uji normalitas sebaran data dan uji
ini
tidak
bukan
dilakukan
secara
data
Sound Forge
dikarenakan
penelusuran
pembahasan
perlakuan untuk melihat kesesuaian antara
melalui 4 unit komputer dengan pirantl lunak
6.0 menggunakan
hasit
Pada
kuantitatif,
menjadi kabur.
sepenuhnya
dan
kualitatif.
gambar
huruf Mm�)
Semua
hasil
saat
pengujian
"rerdaoat
berbunyi
tombol
hipotesis
1, maka
mayor
pengaruh
yang
stimulasi
pada papan keyboard di tutup dengan karton
elemen tempo dalam musik gamelan Jawa
tebal dan hanya satu tombol yang timbul.
terhadap respons emosi musikal pendengar"
secara signifikan diterlma, dengan F hitung
sebesar
Peralatan
4,968
pengaruh
Spesifikasi
digunakan
adalah
Cache
1 MB,
L2
Tabel 1.
komputer
Intel
MB
Pentium
Biostar
(p
<
yang
perlakuan
respons emosi musikal.
4A
0,05).
signifikan
2,
Chipset
stimulasi
Artinya,
dari
elemen
ada
pemberian
terhadap
lntet
Ringkasan Repeated Measure
Sumber V11rlaisl
JK
Db
,
Tempo
2096.281
Tempo• Status
8224.031
1
623.687
30
Error(Tempo)
7imbm
351.125
Timbre• Status
703.125
Error( 7imbr&)
442.750
Tempo•
Tempo•
Timbre
Timbre• Status
Error (Tempo• 71mbre)
30
4
yang
,
30
536.281
52.531
317.187
,
30
F
MK
p
. ...
2096.281
100 833
<.000
.771
8224.031
395.584
< 000
.930
20.790
351.125
23.792
<.001
.442
703.125
47.643
<.001
.614
536.281
50.722
<.001
.628
52.531
,.968
<.050
.142
14.758
10.573
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 • Januari 2008
PENGARUH ELEMEN TEMPO DAL.AM GAMELAN JAWA TERHADAP RESPONS EMOSI MUSIKAL
Hlpc)tesls Mayor
10
Lil
'
-10
,�
'M
..•
••
••
..
•
- ••
••
Gambar 2. Respons Emosi Musikal Pengrawit dan Pandhemen
Nilai
digabung
pengrawit
untuk
dan
pandhemen
menunjukkan
2.
Hipotesis
respons emosi musikal yang terjadi setelah
masing-masing
Hasil Tambahan
perbedaan
kelompok
menerima
per1akuan.
berbunyi
"Terdapat
stimulasi
elemen
tambahan
pertama
perbedaan
pengaruh
TAP
dan
TAB
terhadap
respons emosi musikal pendengar".
Tabel.2 Ringkasan Repeated Measure Antar Status
Sumber Yariasi
JK
db
MK
F
p
1755.281
1
1755.281
80.464
<.001
Stimulus
Stimulus
Level 1
StimukJs • Status .
E�Stimulus}
vs.. Level 2
Level 2 vs. Level 3
731.531
1
731.531
16.529
<.001
Level 3 vs. Level 4
19.531
1
19.531
sn
>.050
Level 1 vs. Level 2
371.281
1
371281
17.020
<.(X)1
Level 2 vs. Level 3
4117.781
1
4117.781
93.0<4
<J)01
39.519
<.001
Lever 3 vs. Level 4
1140.031
1
1140.031
Lew:! 1 vs. Level 2
654.438
30
21.815
Level 2 vs. Level 3
1327.688
30
44256
Level 3 vs. Level 4
865.438
30
28.648
Dari hasil analisis Tabel 2, dlperoleh F
hitung sebesar 17,020 (p < 0,01).
Oengan
terhadap
respons
emosi
musikal
pada
pengrawit dan pandhemen. Respons emosi
demikian hipotesis tambahan pertama dalam
musikal yang dipengaruhi oleh elemen TAP
penelitlan
dan
elemen
signifikan
ini
TAP
diterima.
dan
memberi
Artinya
elemen
stimulasi
TAB
perbedaan
secara
pengaruh
TAB
pada
menunjukkan
pengrawit
respons
cenderung
emosi
musikal
Jebih
yang
positif dibandingkan dengan pandhemen .
•
•
I •
!
•
>
.
.
!
...
..
""
"
·
Tempograph
PSIKOLOGIKA Vol. 13
Gambar
.3
gamelan perunggu dan besi dalam tempo asli
No. 25 • Januart 2008
31
Djohao
Hipotesis tambahan kedua berbunyi:
"Terdapat
elemen
perbedaan
TMP
dan
pengaruh
TMB
stimu/asi
terhadap
respons
emosi musikal pendengar". Dari uji statistik
TMP
dan
memberi
elemen
TMB
perbedaan
secara
signifikan
pengaruh
terhadap
respons emosi musikal pada pengrawit dan
pandhemen.
diperoleh F hitung sebesar 39,519 (p < 0,01).
Oengan demikian hipotesis tambahan kedua
dalam penelitian ini diterima. Artinya elemen
•
•
•
---
----------------- ---
-
Gambar4
Tempograph gamelan perunggu dan besi dalam tempo yang dimodifikasi
Selanjutnya,
ketiga
yang
hipotesis
berbunyi
tambahan
"Terdapat perbedaan
pengaruh antara stimufasi elemen
TMP
dengan
respons
TAB
emosi
dan
musikal
TMB
TAP dan
terhadap
pendengar"
juga
nyamanan
tempo.
wangun,
kata
pada
Artinya
pemberian
elemenTAPdanTMP
secara
maupunTABdanTMB
signifikan
terhadap
memberi
respons
stimulasi
emosi
pengaruh
musikal
pada
Berdasarkan
perolehan
data naratif
ringkasan
Hasil yang diperoleh
teknik,
dan
analisis
menunjukkan
isi.
bahwa
berkaitan
umumnya
ini
berkaitan
dengan
cenderung
pertanyaan
Jawa
yang
pengungkapan
menghindari
rasa
konflik
di
alas
menunjukkan
pertama
bahwa
mengenai
tempo sebagai elemen penentu dalam musik
gamelan Jawa yang memilikl kekuatan untuk
pengalaman
dalam
tempo
yang
seperti
"biasa
dan
"gojag gajeg dan mantep",
dengan
benar
dari
Beberapa
tidak
biasa",
'"sesuai dan tidak
tertangkap
segera
oleh
pengetahuan
kelompok
menunjukkan,
banyak
emosi
spesifik
dengan
Dengan
dan
main
dan
dapat
kepekaan,
pengalaman
pengrawit
kesehariannya
berbagai
pendengarnya
dibenarkan.
Penelitian
Properti terbanyak yang dicatat dari
pandhemen
respons
bagi
mereka,
yang
dalam
mendengark.an
gamelan yang baik segera terpengaruh.
parapengrawit.
32
karena
para
dan
pada gendhing yang dimodifikasL
yang
budaya
penelitian
menimbulkan
perasaan
kepantasan
dalam
Rangkaian hasll analisis seperti yang
dikemukakan
persepsi
DKT
mengalami
(Mulder, 2001; Endraswara, 2003).
merespons perbedaan antara gendhingyang
sesuar.
dengan
bermakna
sangat hati-hati dalam
dimainkan
dimensi
ora
"ketidakrelaan"
secara nyata lebih terasah untuk
kepekaan
pengrawff
DKT
perubahan
wangun
hanya diungkapkan jika sangat terpaksa, Hal
melalui penelitian kualitatif, dilakukan telaah
terhadap
menunjukkan
yang
serta
pengrawitdanpandhemen.
seperti
modifikasi. Sebagai orang-orang Jawa, kata­
(p
0,01).
diakibatkan
bahwa tempo sebuah gendhing
diterima. Oiperoleh F hitung sebesar 93,0444
<
yang
Ungkapan
para
kali
mereka
untuk
pengraw,t
dan
mengungkapkan
dengan
kosa
menunjukkan
kata
ketidak
ini
juga
menjawab
beberapa tujuan penelitian yang terdiri dari
tujuan
penelitian
pengaruh
gamelan
elemen
Jawa
pertama
tempo
terhadap
yaitu
menguji
dalam
musik
respons
emosi
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25-Januari 2008
PENGARUH HEMEN TEMPO OALAM GAMELAN JAWA TERHADAP RESPONS EMOSI MUSIKAL
musikal pada pengrawit dan panclhemen di
mana
faktor
adalah
musikal
elemen
dengan
sebagai
tempo
pembalikan
pada
cepat-lambat
gendhing
yang
dari
didapat
disengaja,
baik
yang
dimodifikasi
bagian-bagian
tersebut.
perubahan
pada
per1akuan
privasi orang lain. Selain itu juga dikatakan
bahwa
akan
menghindari
kondusif
gamelan
yang
perunggu
kemapanan
memang
psikologis
(Mulder, 2001 ).
Reaksi
tempo
kemarahan
bagi
Secara
dapat
neurologis,
dikatakan
perilaku
sebagai
adaptif
yang
wajah
dari
sistem
diimplementasikan
maupun besi mendukung pendapat Sloboda
rnelalui
(1991) bahwa
sistem limbik dan secara khusus amygdala.
pada beberapa kasus, musik
dapat membangkitkan emosi secara intens.
Dalam
pengrawit
penelitian
menunjukkan
ini
kelompok
bahwa
mereka
distribusi
ekspresi
hasil
Sementara
dengan
jaringan
emosi
tiba-tiba
perubahan
saraf
musikal
secara
tanpa
termasuk
dapat
terjadi
otomatis
sengaja
pada
melalui
respons
memiliki kepekaan untuk membedakan rasa
fisiologis
musikal yang didengar sesuai dengan profesi
dihubungkan dengan kenyataan bahwa • Kita
yang
sering merasakan
emosi yang terjadi
kita
apa
digeluti
setiap
pengrawit dijalani
hari.
Profesi
dengan
seorang
aktivitas
latihan,
dan
bukan
perilaku.
seperti
Konsepsi
yang
kita
ini
pada
pilih.
Kita
sesuai
tidak menentukan kapan harus memiliki atau
dengan pendapat Dowling {Tighe & Dowling,
tidak emosi tertentu" (Ekman, dalam Ekman
rekaman,
dan
pentas.
bahwa
1986)
Hasil
kemampuan
ini
itu
diperoleh
&Davidson, 1994).
Namun
karena pengalaman dan lingkungan budaya.
Perspektif
antropologis
dirasa
ini,
ekspresi
penting karena musik gamelan Jawa secara
'hidden
geografis
yang
budaya
selain
gaya
terbagi
di
dalam
Jawa
ada
beberapa
Tengah.
dalam
Musik
budaya
Keraton
Yogyakarta-Surakarta)
lingkungan
budaya
Banyumas).
luar
Budaya
kantong
gamelan
juga
(misal,
ada
Keraton
ini
di
(Kedu­
sangat
jelas
tercermin da1am interpretasi musik gamelan
yang
pada
akhirnya
demikian
wajah
camera'
tidak
signifikan
kelompok.
Demikian
dikatakan
sebagai
di
antara pengrawitdan pandhemen.
besar
mana
referensi
kepekaan
langsung
melalui
pada
tubuh
dari
budaya
menggunakan
dua
(pengrawit­
ra sosiologis berbeda
seca
respons
emungkinan
k
karena
faktor
intra musikal sebagai bagian dari akumulasi
ini
'penandaan'
ini
responden
memberikan
kelompok pengrawit dan pandhemen dalam
secara
respons
kelompok pengrawit
penelitian
diperoleh
puta
pengaruh
Penelitian
pandhemen} yang
selain
subjek
hal-hal yang belum diketahui secara pasti.
terdapat perbedaan respons emosi musikal
Respons emosi yang diberikan oleh
seluruh
Jawa yang tidak spontan datam merespons
Hal
bahwa
untuk
melalui
perubahan
bagian alas tklak ter1alu tampak, hal inl bisa
menghasilkan
menunjukkan
penelitian
kecuali beberapa subjek dari masing-masing
kelompok
sekaligus
pada
direkam
menunjukkan
perbedaan ekspresi pemain dan pendengar.
ini
yang
pengalaman,
Sebaliknya
terhadap
dengan
pengetahuan,
mu s i k
dan
gamelan.
elompok
pandhemen
k
komputer (continuous responsses), mengisi
yang kemungkinan besar memberi respons
dua
k
skala,
satu
skala
pengamatan
yang
arena
aktor
f
ekstra
musikal.
Sehingga
dilakukan oleh rater dan juga diskusi. Secara
melalui
statistik, hipotesa dalam penelitian ini dapat
asosiasi pendengardengan musik dan emosi
diterima dengan has ii yang signifikan.
terjembatani
Dari
yang
tidak
dikarenakan
aspek budaya,
tampak
secara
kehidupan
respons emosi
langsung
dalam
juga
masyarakat
aspek
A
metode
g
ruang
menjadi
bagi
personal
emosi
ekspresi
terutama
adalah
memalukan
dan
hal
individual.
yang
yang
Ekspresi
memper1ihatkan
tidak
merupakan
sopan,
pelanggaran
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25- Januari 2008
khirnya,
ndekatan
pe
Jawa tampaknya tidak menyisakan banyak
iologis
yang
resp ons
awal
e m o s i
mengembangkan
dalam
penelitian
bidang
dalam
lebih
langkah
kus
fo
penggunaan
dalam
triangulasi
ambaran
diharapkan
sos
ni
i
dua
menjadi
memberikan
komprehensif
untuk
m u s
penelitian
psikologi
dan
memverifikasi
i
k a
l
lebih
musik.
dan
anjut
J
Namun
33
Ojohan
Elemen
demikian, dalam penelitian lni masih terdapat
beberapa
keterbatasan yang
penting untuk
subjek
tempo
sebagai
juga
·nyawa•
diakui
atau
oleh
"roh"
dari
pra
sebuah musik. Karena apapun bentuk, jenis,
pengukuran, alat ukur, skala deteksi emosi,
dan teknik musik yang memadai baik melodi,
karena
irama,
penelitian
sejenis,
itu
mungkin
pemahaman
dapat
musikal
diantaranya
yang
menjelaskan
yang
lebih
lebih
reaksi
baik,
emosi
bermakna
dan
timbre
dinamika,
kalau
terjadi
musik yang dihasilkan akan berbeda sama
sekati
menyeluruh.
dan
penempatan tempo yang tidak tepat, maka
dengan
tempo adalah
yang
diharapkan.
elemen
Elemen
natural yang dimiliki
dan dirasakan semua manusia tetapi dengan
PEMBAHASAN
pemaknaan yang berbeda.
Beberapa
Penelitian dalam bidang Psikologi
Musik,
sudah
banyak
menemukan
mengakui
keterkaitan antara musik dan emosi. Namun
menyenangkan
banyak pula penemuan yang telah dilakukan
yang
sampai
saat
eksptoratoris
masih
karena
disimpulkan
pula
ini
secara
musik sebagai
budaya.
produk
musik
tidak
dapat
sangat
mengenal
demikian
secara
kognitif
emosi
perkembangan
Konsekuensi
pemaknaan
dalam
saat
lain
ini
adalah
sudah
harus
mempertimbangkan aspek budaya.
tetapi
menyikapinya
didukung
gendhing
teori
tidak
gendhing
tidak
dikarenakan
maupun
oleh
rasa
beberapa
diperdengarkan
taraf
pengrawit
ada
pada
dalam
sederhana,
subjek
bahwa
reaktif
mereka
tersebut
afektif.
yang
baik
Kondisi
ini
menyebutkan
bahwa ada perbedaan respons emosi antara
pendengar
yang
tertatih
dan
yang
tidak
Seperti
tertatih. Terutama respons pengrawit, karena
yang dikatakan Dowling & Harwood (1986)
memiliki kemampuan analisis secara kognitif.
bahwa dalam setiap budaya terdapat tanda­
tanda
musikal
sebagai
karakter
simbolik
yang dapat menimbulkan emosi.
Sebagian subjek pengrawit bereaksi
secara
spontan
Hipotesis dalam penelitian ini sesuai
sekali.
Hal
dengan teori emosi dari Meyer (1956) yang
individu
mengatakan
respons
bahwa
ada
terhadap
elemen
tertentu
itu
bisa
yang
emosi
seperti,
bermain gamelan.
dapat menghasilkan sesuatu di luar dugaan.
berma
Manipulasi elemen tempo dalam penelitian
maka
ini
gend
terasa
terutama
saat
dilakukan
in
dilakukan
dengan
tiba-tiba
tetapi
tidak
respons
Demikian
pula
teori
yang
mengatakan bahwa elemen yang potensial
menimbulkan
yang
efek
stabil
relaksasi
atau
adalah
perubahan
arena
eh
gai
belum ten tu
2002).
Karena
transisi
perubahan
yang
tempo
dengan
berangsur-angsur
tetap
subjek
suara
bahkan
tidak
gendhing
didengar
mereka
karena
membedakan
(perunggu
perhatian
sedemikian
kuat
dan
dan
wama
besi)
yang
perasaan
dipengaruhi
oleh
asif dan
p
maka
ak
tid
epekaan
k
ndhing yang didengar
ge
tersebut
hung
996).
Hasil
(1
nelitian
pe
suai
dengan
se
h
les
ole
Abe
elitian
ini
pen
sebelumnya
tempo adalah elemen yang
bahwa
penting,
gitu
be
pula dengan respons yang ditimbulkannya.
karena
beberapa
hal
C
R
bahwa
gamelan
lebih
mendengar.
baik pengrawit.
Kedua
Dari
diketahui
terjadi
sil penelitian yang ditemukan
menimbulkan respons tidak menyenangkan.
diskusi
yang
ha
memperkuat
Bonde,
pengrawit
se
penelitian
Pedersen,
reaksi
dalam mendeteksi
dan
(Wigram,
dalam
mendengarkan
pendengar
seba
berangsur-angsur juga tidak terbukti dalam
ini
dimiliki
penga\aman
ol
bermain
tempo
secara
ng
dalam
pandhe
K
aktif
emosi tampak dominan.
pengalaman
ya
men,
ditentukan
terjadi
faktor
hing akan semakin akurat. Sementara
gi
2.
yang
oten
memengaruhi
akin lama pengalaman
gamelan
ba
perubahan
yang
M
kepekaan
pembalikan pada bagian irama 1 dan irama
Walaupun
disebabkan
potensial
dalam musik seperti melodi atau irama yang
sangat
pertakuan
diberikan dan sebagian tidak bereaksi sama
espons
emosi
musikal
keputusan
ban yak dipengaruhi
kuat
terjadi
pendengamya
lebih
yang
eh latihan musik.
ol
h
Ole
karenanya, penelitian yang berkaitan dengan
pengaruh
musik
uhkan
membut
terhadap
tahuan
penge
emosi
mber-sumber
su
tempo.
34
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25- Januari 2006
PENGARUH ELEMEN TEMPO DAI.AM GAMELAN JAWA TERHAOAP RESPONS EMOSI MUSlKAL
kausatitas
(Collier,
penelitian
2002).
Oleh
eksperimental
dilengkapi
studi
karenanya
sebaiknya
tentang
'impressionistic'
umum. Berdasarkan pemahaman dari aspek
antropologis,
ekspresi, misal dalam sosiologi (Middleton,
emosi
1990),
musikal
filsafat
1994)
(Davies,
dan
dalam Feder, Kannel &
psikoanalisa (Noy,
sosiologis
maupun
filosofis
musik yang lebih dikenal adalah tenninologi
estetis.
Sementara
adalah
salah
istilah
satu
emosi
bagian
dari
terminologi terse but. Respons emosi musikal
memiliki sumbangan atau paling tidak akan
Pollock 1993).
melengkapi
pengembangan
pengetahuan
tentang emosi dan membuka bidang kajian
PENUTUP
baru yaitu psikologi musik.
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik
Hasil akhir penelitian ini melengkapi
beberapa kesimpulan secara umum bahwa
hasil-hasil penelitlan yang pemah dilakukan
respons
terhadap musik Sarat bahwa tempo adalah
dari
emosl
emosi
dieksplorasi
Respons
musikal
estelis
dalam
yang
elemen
lainnya.
bidang
hanya
terhadap
banyak
psikologi.
oleh
stimuli
elemen
hanya
satu
elemen
yang penting dalam
respons
emosi
gamelan
Jawa
musikal
dalam
b erbaga i
w i la y ah
aplikasi
signifikan
eksperimen
respons emosi yang
menunjukkan
antara
subjek
ini juga
perbedaan
pendengar.
memberikan
Hasil
terapi
musik yang
Dengan
begitu
terbuka
Psikologi
mengenai pentingnya elemen tempo sebagai
sejajar
dengan
stimulator respons emosi musikal. Terujinya
i
dari
subjek
penelitian
yang
terucap
menunjukkan
hat
tersebut.
Secara
keseluruhan,
rangkaian
pengolahan
eksperimen
ini
Hal
inl
sekaligus
menggali
potensi
ilmu
seni
tempo
modifikasi
modifikasi
signifikan
perunggu
besi
dan
serta
tempo
besi berpengaruh secara sangat
terhadap respons emosi
pendengarnya.
Se/ain
menunjukkan
pengrawit
itu,
musikal
pengetahuan
hat
bangsa
se
lebih tinggi dari pada kelompok
yang
pandhemen
dalam membedakan tempo baik asli maupun
modifikasi.
ni.
i
tetapi
Oleh
memberi
ini
masukan
Psikologi
diharapkan
bagi
dapat
pengembangan
Musik
di
Indonesia
aspek
yang
uga
terkait
p
selama
untuk
erlu
lembaga
ni
i
bidang
lebih
menyelidiki
enelitian
lembaga
nterdisiplin
Nusantara
adalah terminologi respons emosi yang tidak
kepada dunia
terdapat dalam
keistimewaan
penelitian
upun
yang
t
penting,
interdisiplin
nggi.
se c ara
arna
disiplin
taupun
digali
w
M
a
Pendidikan
yang
nggi.
Topik
Ti
ari
d
b
udaya
akan
menunjukkan
uar bahwa bangsa
l
saintifik
masih
didukung
langsung
an
d
di
engingat
Ti
lintas
ini
eoretis
ma
d i t umbuh - kembangk a n
p
memberikan
psikologi emosi
hasil
belum banyak dilakukan
musikal
mainstream
makna
peneliti
dapat
melakukan
Pendidikan
respons
Respons
dengan
pendukung
emosi
musikal.
tu
i
peneliti
agar
todologis
dengan
emosi
kepada
me
kesempatan
i
pertanyaan
secara
sebagai
oleh
semua
bagi
saintifik dan aplikatif dari potensi seni
Sesuai
baik
diaplikasikan
menjawab
uga
j
karena
musikologi
yang
budaya Nusantara.
walaupun saat ini tidak dimaksudkan untuk
atau
dan
lokal
ngembangan
pe
banyak berperan dengan mulai
j
Penelitian
disiplin
sikologi
kelompok
kepekaan
secara
menunjukkan
budaya
anya bagl
h
merekomendasikan
asli
sejenis
luas
untuk
wa masih terbuka kesempatan luas untuk
p
tempo
Indonesia
bah
menunjukkan bahwa stimulasi elemen tempo
dan
pada
Indonesia
kemungkinan
Musik
asli
perunggu
khas
disiplin
bermanfaat tidak
terhadap
ma k a
adalah
ntemasional.
hipctesis yang diajukan dalam penelitian ini
kualitatif
teruji
atau pemanfaatan di luar kepentingan musik.
disiplin
ungkapan
Nusant a ra
selanjutnya
infonnasi
maupun
musik
ini
Apabifa penelitian sejenis dapat dilakukan di
namun
ditimbulkannya
penelitian
musik
elemen
pengembangan
berupa
karena
sangat kuat dipengaruhi oleh elemen tempo.
musikal yang dtgunakan dalam penelitian ini,
reaksi
musik,
pendengar
dari
sebagian
efek
Wataupun
bagian
belum
diakibatkan
tempo
penelitian
merupakan
yang
melalui
ni memiliki
i
seni
budaya
adisinya.
tr
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25- Januari 2008
35
Ojohan
Oleh
dan
care
karena
berpikir
itu
metode
yang
penelitian
t,
Cris
R.
0. The
M.
effect
200
dynamic changes on
non-paradigmatik
to
dirasa perlu dikembangkan. Agar situasi dan
identify
of tempo and
listener's
presive
bility
a
pertormances.
ex
suasana kehidupan akademis se1atu inovatif
Contribution to Music Education,
maka
63-77.
hal-hal
bermanfaat
yang
perlu
dirasa
baru
tetapi
diperhatikan
secara
avies,
S.
D
seksama.
Secara
khusus
disiplin
Musical
.
1994
meaning
and
bagi
expression.
pengembangan
27,
Psikologi
thaca,
ew
l
N
ork: Cornell
Y
Musik,
University Press.
penelitian
yang
dilakukan.
Ke
Indonesia
dapat
melalui
bersifat
depan
dasar
diharapkan
perlu
peneliti
secara
berperan
hasil
masih
penelltiannya
psikologi
musik
H
Cognition.
ew
N
ork: Academic Press.
Y
bagi
De
pengembangan
arwood, D.L. 1986. Music
Dowling, W. J &
aktif
Nora,T.1997.
Music and
erotic
agency­
secara
c
resources
soni
and
social-sexual
global.
Body
n.
actio
.University
and
3,
Society,
43-
ress.
65
P
DAFTAR PUSTAKA
kman, P &
E
Abeles,
H.F.
Chung,
&
J.W.
psychology
D.A.Hodges),
(2""
ed.)
(ed.
pp.285-342.
Music
D.1996.
therapy
questions.
NY.
Endraswara.
San
Antonio.TX: IMR Press.
Aldridge,
1
Fundamental
1996.
Responsses to music. In Handbook of
music
994. The nature
avidson RJ.
D
of emotion:
research
S.
2003.
budaya
jawa.
Hanindita
G
Y
dalam
o g ya k arta :
PT.
raha Widya.
Feder, S., Karmel, R.
Eds)
Budi pekerti
(
the silence, London: Jessica Kingsley.
Explorations
1 9
.
and Pollock,
L
. H.
G
Psychoanalytic
93,
and practice in medicine: From out of
in
Music.
M
adison,
Connecticut: International Universities
Benamou,
M.
2001.
Rasa
in
javanese
ress.
P
musical aesthetics. PhD dissertation:
Musicology.
Ann
Arbor,
Ml:
UMI
ver, W.W.& Mandler,G.
987. Play it again,
Ga
am:
Company.
n
S
O
1
Cognition and
king music.
li
Emotion, 1, 259-82.
Berlyne,
D.
E.
Aesthetics
1971.
psychobiology.
New
Yoric
and
Awleton
Hargreaves,O.,
h,A.C.
&
2003.
Nort
social psychology of music. NY.
Century-Crofts.
The
ord .
Oxf
niversity Press.
U
Blood,
&
A.J.,
Zatorre,R.J.2001.
pleasurable
Intensely
responses
to
music
Jansma,
, & Vries, Bart de.1995. Muziek en
M
correlate with activity in brain regions
emotie.
implicated
Vrie
reward
and
emotion.
Proceedings of National Academy of
s
In:
Eds).
(
ers,
Jansma,
Ev
Mak,
Muziekpsycho/ogie.
204-222). Assen:
an
V
De
(pp.
orcum.
G
Sciences, 98, 11818-23.
Kaminska,
Campbell,
R.J.,
Schellenberg,
Krysciak,
E.G
emotion in melody:
2000.
A.M.,&
Perceiving
Z.
Woolf,
J. 2000.
elodic line
M
Psycho/ogyofMusic, 28, 133-153.
nteractive effects
I
Mandler,
of pitch and
&
and emotion: Cooke's theroy revisited.
G
Mind
.1984.
and
body:
hm. Music Perception,
rhyt
Psychology
of emotions
and
stress.
18, 155-171.
NY: Norton.
Collier,
.
.
G L
2002.
Affective
synesthesia:
Martopangrawit, R.L.
975. Tjatatan-tjatatan
1
Extracting emotion space from simple
pengetahuan
perceptual
stimulus.
Motivation
Surakarta:
and
Pusat
Emotion, 20,
n.
karawita
Kesenian
awa
Dj
Tengah
dan
-32
1
Dewan MahasiswaASKI.
36
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 • Januari 2008
PENGARUH ELEMEN TEMPO DALAM GAMELAN JAWA TERHADAP RESPONS EMOSI MUSJKAL
Merriam,
The
A.P.1964.
music.
anthropology
Evanston.IL:
of
Sunardi,St. 2005. Ayo nembang: kumpulan
Northwestern
tembang-tembang
University Press.
Meyer, L.
B. 1956. Emotion and meaning in
mosc,
untuk
pendidikan
(in press).
Chicago: University of Chicago
'Tighe,
T.J.
&
W.J.
Oowling
Psychology
and
(Eds)
1986
Music:
The
understanding of melody and rhythm.
Press.
Hillsdale, NJ, Erlbaum.
Middleton, R. 1990. Studying popular music.
Milton Keynes, UK: University Press.
Weiss,S.
2003.
Empty
Mulder,
N.
Mistisisme Jawa
2001.
Kothong
yet
full
:
nanging
Some
kebhak.
thoughts
on
ideologi
embodiment and aesthetic in javanese
Indonesia. Yogyakarta: lkis.
perfonnance.
Osgood.CE.,
1957.
Suci,G.J.,&
Tannenbaum,P.H.
3412, 21-
Asian Music,
49.
The measurement of meaning.
Wigram,
T.,
Pedersen,
l,N.,
& Bonde,
O,L.
Urbana.IL: University of lllionis Press.
2002. A comprehensive guide to Music
Ries,
H.A.
1969.
amplitude
reactions
GSR
and
related
to
to
breathing
emotional
Psychonomic
music.
Therapy
:
research
theory,
and
clinical
training.
practice,
London:
Jessica Kingsley Publishers.
Science, 14(2), 62-64.
Zajonc, R.8. 1994. Emotional expression and
Slaboda,
J.A.
1 99 1 .
emotional
Music
responsse:
structure
and
some empirical
temperature
modulation.
Van
N.E. Van de Poll, & J.A.
Goozen,
In
S.H.M.
findings. PsychologyofMusic, 19, 110-
Sergeant
120.
emotion theory, pp.3-27. Hillsdale, NJ:
Slaboda, JA &
o·
Music
&
J.A.
Slaboda
emotion:
(pp.415-30).
(Eds.),(2001)
theory
NY:
and
Oxford
2003.
Game/an:
Zenatti,
A. 1993. Children's musical cognition
and
taste,
in:
Tighe,
T.J.
&
Dowling,
W.J. (Eds) Psychology and Music. The
Understanding of melody and rhythm,
pp. 177196.Hillsdale, NJ, Erlbaum.
University Press.
Sumarsam,
essays on
Ear1baum.
and
research
Emotion:
Neill, SA 2001. Emotions
in everyday listening to music. lo P.N.
Juslin
(Eds).
interaksi
budaya dan per*.embangan musikal di
Jawa. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 • Januarl 2008
37
Download