PENGARUH ELEMEN TEMPO DALAM GAMELAN JAWA TERHADAP RESPONS EMOSI MUSIKAL Djohan fnstffut Seni Indonesia Yogyakarta Abstract Intense personal experience that provide insight into the nature of life that involved emotion, cognitive, and social component happens when people listen to muSJC. Those musical emotion responsses are expressed when the aesthetical value of music comes toward either through everyday music listening, basic experimental research was or through intended perfo,mances. proposed to examined Javanese Therefore, subjects, this using the Javanese game/an musical instrument, and was conducted i n Yogyakarta. The purpose of the experiment was t o obtain a better picture on how the element of tempo stimulation influence the musical emotional responses of it s listener. There were 32 subjects (musicians and non­ musicians) who are pa,ticipating in this experiment. The study found that effects of unmodified and modified tempo element towards the musical emotional responses of the musicians differs from those of non-musician. There element stimulation towards the are definitely differences proWded b y effects of the tempo as well as emotional musical responses of the listeners, showing that tempo i s the most imporlant element and potentially stimulate emotional musical responsses. Keywords: Javanese gamefan, tempo.emotional musical responsses. ke LATAR BELAKANG MASALAH dalam, membentuk, mengendalikan sangat penggunaan musik dalam kehidupan sehari­ dengan berbagai cara, musik terpisahkan dalam kehidupan bangsa adalah dari manusia. dan dengan bagian yang peristiwa-peristiwa kehidupan, dari kelahiran ibadat, dolar berbe senandung ibunya. radio, dihabiskan alat lapisan dalam dunia kanak­ muslk. upacara setiap dan masa perkawinan dan bangsa dan muda. kematian, budaya juga D kaitannya masing. Ora ng mungkin tidak ada aktivitas budaya manusia su yang yang PSIKOLOGIKA \Joi. 13 No. 25 • Januari 2008 sampai nelitian dirasakan atu oleh untuk ata seg ngan de kehidupan menyebabkan rhatian pe musik, pe mulai tahun ket konser, dan musik dengan kemudian terhadap besar adanya menjangkau konser ti dinikmati tumbuhnya minat dan musik pengiring pengantin atau pemakaman meresap, tempat syarakat tan pa terkecuali. hampir Merriam (1964) menyatakan bahwa raga, ma manusia dengan tata bunyi dan komposisinya masing­ begitu usik , VCD Oalam memiliki olah setiap , CD M ekatnya kanak. Musikjuga menjadi bagian kehidupan remaja perbelanjaan, acara lanja kaset, keceriaan pennainan pusat sekolah, Oalam masa kanak-kanak musik mewamai dan cennat, musik, upacara militer, dan di rumah. Miliaran mengenal dari dengan hari tidak ada hablsnya. Musik terdengar di televisi, sampai kematian. Sejak bay!, seorang anak musik diperhatikan sepertl akrab penting masa kadang musik. berbagai tidak dan manusia Musik adalah aktivitas budaya yang Dalam Jika perilaku serta tentang ang y musik gai berba disiplin mempertanyakan seseorang ketika enis musik tertentu, j menjadi tema lebih mendorong apa dalam l i mu. ang y mendengar mengapa musik suatu fi lm apat d 25 Djohan sedemikian yang mempengaruhi menontonnya, orang-orang mengapa daerah Penemuan oleh Schmidt dan Trainor(Peretz, 2001) menunjukkan bahwa aktivitas otak kiri tertentu memiliki karakter musik tertentu, dan meningkat masih banyak lagi. yang riang dan otak kanan membesar saat Karena musik didengar kemud.an saat mendengarkan dirasakan oleh pendengamya, maka unsur­ (1996) unsur psikologis memainkan peranan yang mempengaruhi tidak sedikit. dirasakan adalah Salah satu berkaitan psikologi. disiplin erat Hal ilmu dengan ini dapat yang musik dipahami, rnengekspreslkan musik yang mengatakan, sedih. Aldridge karena orang muslk musik yang dapat secara sehat fisiologis dan psikologis, maka diasumsikan orang yang sakit juga akan merespons dengan cara tertentu. Heritage Dengan kata lain, berbicara tentang Dictionary (1982} dikatakan psikologi adalah musik sebenamya tidak mungkin dilepaskan mengingat dalam The American karakteristik dari perilaku dan emosi indMdu, dari kaidah·kaidah psikologi, karena aspek­ kelompok, atau aktivitas. Psikologi kemudian aspek didefinisikan menyertai \ebih luas dari hanya kajian psikologi perilaku. Oikarenakan musik ada\ah perilaku Bertyne (1971), manusia (1956) maka secara keseluruhan kajian tersebut dinamakan psikologi musik. Oalam konteks ini, musik dan psikologi dipandang sebagai kata sifat sekaligus kata benda Beberapa penelitian peran musik yang dalam pemah kehidupan sehari-hart antara lain dilakukan o\eh OeNora (1997) terhadap Amerika dan bagaimana sekelompok lnggris, musik perempuan untuk dapat ketika otomatis Mandler (1984) dan melihat digunakan penting dalam seseorang (1969) pengalaman mendengarkan juga mencatat emosi musik. bahwa untuk respons yang afektif, positif jika sehingga terjadi seseorang musik yang la sukai. Emosi adalah salah satu aspek yang berperan besar dalam eksistensi manusia setiap karena aspek ia berhubungan peri1aku secara sebagai nyata sarana musik untuk belajar, mulai dari memori, menunjukkan korelasi mendengarkan sampai bertindak (Sloboda, 2001). bahwa saat Ries amplitude kualitas Hasilnya Meyer mernandang getaran sebagai faktor mengolah, mempertahankan, meningkatkan emosi. akan diperdengarkan. pemafasan seseorang berhubungan dengan seperti halnya proses dan produk. mengkaji secara musik mengambil dengan persepsf, keputusan dirasakan menata DASARTEDRI dan meningkatkan kualitas diri baik pada aspek kognitlf, emosi maupun fisik. Dengan bahwa penting musik demlkian berkaitan terhadap sehari·hari. Dalam penelitian musik dan emosi, dapat erat emosi dikatakan dan dalam berperan kehidupan Penelitian·penelitian yang telah dikemukakan di atas sekaligus menguatkan haslt-basit penetitian sebelumnya, seperti tujuan utama rentang emosi yang seseorang, tentang Mandler sehari·hari, yang atau dalam penelitian menemukan kehidupan Bertyne bahwa (1971), serumit, umumnya akan memberikan para Sementara itu Peretz (2001) menguji atau antara dideteksi aspek emosi menjadi oleh musik kepentingan musikologi. Gaver menggarisbawahi pemahaman komposisi tetap memahami terjadi & bahwa mempe1ajari musik akan sangat membantu dalam Meskipun musik, juga dalam (1987) sesederhana atau sefamiliar apapun sebuah kontribusi terhadap respons emosi. dia1ami sehingga seharusnya mendasar musik adalah yang musik yang sampai ke telinga pendengar dan yang pemah dilakukan oleh Merriam (1964) fungsi pslkologi mekanisme emosi demikian. dari penje1asan psikolog secara secara yang umum. musikologi, sis! dikemukakan esensial dirasakan sangat kausal dan organismik. Kausal dalam emosi estetis dari musik yang muncul dalam artian mereka ingin menemukan anteseden otak suatu manusia dan mengatakan bahwa perilaku beserta mekanismenya, dan keberadaan saraf tertentu juga telah tertata dikatakan organismik karena untuk internal 26 emosi musikal tertentu pula. dari individu yang seUap bagian mendukung PSJKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 - Jaouari 2008 PENGARUH ELEMEN TEMPO DALAM GAMELAN JAWA TERHADAP RESPONS EMOSI MUSU(AL mekanisme tadi harus memperoleh Secara respons report) tergantung (2000), terhadap ditimbulkan berdasarican psikologi, musik evaluasi ang ciri sifat yang mendengar a yang menimbulkan berbeda, latar karena belakang seseorang membuat dirinya menjadi lebih peka, bebas, natif, kreatif, imaji tersebut dapat ditunjukkan Jik memperlihatkan adanya kualitas rasa yang akan dengan dan seseorang. Baik Hargreaves dan yang pendengar diri pendengarnya. menanggapi emosi alam d pola maupun yang adanya ndividual i yang terkait dengan kepribadian terbentuk y musik yang sama dalam waktu atau tempat respons daan (individual differences) kecenderungan diperlukan perbe atau seseorang berbeda, masih pendengar dari motivasl menurut Slaboda North analisis yang dilakukan (self diri teknis, emosi umumnya alam O pemahaman terhadap perhatian khusus. dapat eksploratif kalakan Masih dalam maka orang memiliki di musikal (Sun.irdi, budaya an d keseharlannya, rasa 5). 200 berbicara tentang respons serta pengalaman musik yang berbeda akan emosi musikal yang terkait dengan pengaruh memberikan respons secara berbeda pula. lingkungan, Waiau emosi telah dipelajari selama berabad emosi ketika mendengarkan musik gamelan Jawa. Nada-nada gamelan Konsep dalam dalam teori berbagai muslkal' emosi sulit secara perbedaan pengalaman didefinisikan umum respons musik orang akan memberikan tanggapan yang berbeda reaksi emosi terhadap muslk (Zajonc, 1994). 'ernosi jika mengenai laporan sekali dipahami mempertimbangkan sebelumnya, jarang dapat Sumatera yang asing dengan budaya Jawa dapat walau emosi dari dltemukan di tempo Jawa yang lambat mungkin pentatonik akan terasa janggat di telinga orang Sumatera, selain itu secara psikologis terdapat sense sehingga bawah kata 'emosi'. Sering pula ditemukan tidak seseorang memiliki rasa musikal yang tinggi, bagaimana akan "muslk mempengaruhi emosi' mosl musikal ari emosi berbe d dalam pengalaman sehari-hari karena memilikl situ konsekuensi a si emosi k yang sama ehldupan ak tid dengan samaannya adalah bahwa emosi musikal apat d berakar dari sar sakan oteh tubuh dira melalui, air merinding, mata, eringat (Blood dan an pem i sa h an ertentu spons sciak & Kry l Woo f, v yang ariasi enberg, . nat arameter p ampbell, (C aminska & K meter psikofisik dengan elemen khususnya inl emanipulasi m B diberikan tern dilakukan musik dengan tanggapan yan g seseorang terhadap musik yang ia engar tidak hanya tergantung pada aspek­ k lingkungan yang mempengaruhinya. PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 • Jaouari 2008 akan reativitas, dan k sebuah pengalaman yang Jawa juga tidak dapat ada1ah produk dilepaskan dari pendukung budayanya yaknl masyarakat itu sendiri. Produk budaya adalah wujud atau perilaku itu dari rbentuk gamelan be ekspresi Ide, masyarakat yang eksistensi dipisahkan seniman. salah gamelan dari gagasan, dituangkan tidak eksistensi Seniman satu itu dan dan sendiri ketompok bersama-sama sosial dapat perilaku merupakan yang berinteraksi idup h dengan kelompok sosial lain. Untuk memahami tatanan musik gamelan Jawa, perlu dipahami terlebih dulu bahwa y d aspe sebagai Game1an budaya ang Po (Crist,2000). agaimana imajinasi, nada­ justru musikal yang baru. mengkaitkan para bahwa sekalipun jika l m sa1ah satu unsur budaya. Oleh karena dengan menimbulkan 2000; untuk Mi dimungkinkan asing menggugah eksplorasi Namun da a ). ni menunjukkan berbeda Schell 2000) dan i dapat t emosi re berdebar terkait sikologi musik akhir-akhir kofisik emetar, g torre, 2001 p psi atau Za yang Penel ti bahwa an diperlihatkan yang berk ang y d menggigil jantung i fisiologis da yang sehar i- har i. Ke masih ngat sa nada da E menikmatinya. of mereka konsep emosi musikat dalam 1iteratur, tetapi masih sulit untuk didefinisikan. dapat tidak kultural, belongingness musik secara diorganisir il rl dalam merupakan bentuk bunyi tertentu dengan menggunakan elemen dasar berupa pitch i (melodi), amika. d n irama Parameter (tempo). untuk timbre, dan menentukan ekspresi musikal (pada musik Baral) terlihat 27 Ojd,an misalnya pada tangga nada emosi posltif faktor mayor mcx:lus, yaitu bahwa diasosiasikan dan tangga dengan nada minor dalam dan abstrak manusia yaitu telah detak waktu sebagai memiliki jantung. ini kelompok irama irama alamiah Tempo dalam mengenai kelompok respons terhadap dalam kelompok ahli yang cepat maka tingkat menimbulkan bergairah aspek tempo fisika cemas, sebaliknya. yang sedangkan adrenalin rasa dan detak meningkat, takut, Waktu signifikan durasi jantung musik, variabel psikologis yang berasosiasi dengan Hentakan/pukulan membagi yang dalam temporal sama. ke Kecepatan di waktu. periode unit waktu durasi mana yang terjadinya hentakan tersebut disebut tempo. Sebuah diciptakan umumnya pula untuk suasana memiliki sebaliknya akan metodi tempo lagu menggunakan memiliki pengaruh gembira, maka cepat. yang irama (tempo). (1995) biasanya lambat. yang kuat melodi, karena sebuah lagu Vries Demikian sedih tempo Penelitian musik dalah mereka a dalam ngga salah penting kajian musik. tentang emosi p mu belum il masalah eskipun ditinjau dapat dari kedua beberapa penyajian yang bahwa elemen tempo adalah lah Indonesia dan bahwa (2003); pula dari MET ODE de P dilakukan e n e lit i a n dengan mengenai kualitatif musisi Sumarsam Demikian (1975). yang dunia teknis oleh dilakukan oleh lmuwan dan seniman barat seperti Rasa in i Javanese 1998); 003). 2 dan Musical Kothong Aesthetics Nanging ajian·kajian K etnomusikologi gamelan Jawa j enamou, (B Kebak nterdislplin ustru terkait eksperimental ra an dengan nelitian pe menunjuk pada merespons me dengan musik. dan skala respons model Suci, teknik mengungkap banyak 28 atau berinteraksi respons emosi secara lalui me musikal dan skala emosi. laporan engukuran P didasarkan yang Tannenbaum diferensi dimensi atau oleh (1957) semantik afek pada disusun untuk perasaan Subjek PenelitJan . untuk Pengambilan purposive gi didengamya yang berkaitan dengan suatu objek sikap. memberikan kebutuhan ka ma lebih seseorang sendiri harapan ba Data nelitian. pe musikal ketika deteksi emosi penelitian sumbangan yang teljadi pengukuran Osgood, dengan emosi ini, psikok)gis diperoleh diri ntuk kepada be per1akuan pengalaman musik yang respons menelaah elemen musik (tempo) agar dapat musikdan psikologi terapan, subjek 1n1 mperdengarkan ca dengan belum dilakukan oleh bangsa Indonesia Berkait eiss, (W psikologi i yang keiompok alam penyajian. misalnya Martopangrawit kajian inl tu elemen terpenting datam musik. elemen musik gamelan seperti ebelum s sa terhadap konteks analisis dalam dapat psikolog is. Penelitian sa ada adalah musik harus memiliki Musik gamelan Jawa secara praktis Ada Salah menunjukkan O dalam kedua dengan sis i aspek-aspek atau pengalaman musik bagi pendengar. bagian dari dijawab dua lebih yang nyak dilakukan. elemen-elernen memengaruhi utama demikian M gendhing Jawa dalam empat menjadi aspek bagian ba yang endekatan satu menjadi dalam disiplin satu emosi tempo dalam sebuah lagu merupakan salah mulai penciptaan peng e tahuan satu karakteristik ekspresi emosi dari muslk walaupun gamelan iasumsikan, O Tempo Jansma menyatakan ebagai S psikologl, imana yang sehi kelompok terhadap efek--efek musik muUak dimilikL baga (lagu) edua memberikan ini. ter1ibat terapi, adalah dalam merupakan atau elemen (para musisi) nantinya musik K kepekaan dan da1am penelitian kenyataannya secara biologis berhubungan Bila perbedaan ( ( Jawa dalam penting. pengrawit) "ahli" pandhemen) "naif" pandhemen ni diharapkan dapat memberikan dengan emosl. dan menjadi i g mengenai musik diterjemahkan grawit pen nelitian pe ambaran diasosiasikan dengan emosi negatif. Konsep subjek emilihan p dilakukan sampling. sampel dengan Karakteristik dalam metode subjek adalah individu yang memiliki profesi sebagai PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 • Januarl 2008 PENGARUH ELEMEN TEMPO DAI.AM GAMEL.AN JA W A TERHADAP RESPONS EMOSI MUStKAL seniman bidang karawitan karawitan maupun dan ahli penggemar dalam subjek. dengan Dalam counter rangka balancing secara sistematik, masing-masing kelompok memperhatikan usia dan pengalaman dalam subjek dibagi menjadi 4 sub kek>mpok terdiri bidang dari gamelan. (musisi) Terdiri 16 dan 16 dari pandhemen pengrawit (non-musisi) yang berusia 35-55 tahun. gendhing subjek. Rancangan Eksperimen menggunakan eksperimen faktorial repeated desain ini Gendhing sudah setiap versi Maka measure yang Sehingga dalam empat Penelitian subjek. 4 yang diperdengarkan dalam penelitian ini adalah dikenal oCeh semua masing-masing kelompok gendhing rancangan subjek mendengarkan sebagai manipulasi. eksperimen dalam penelitian ini seperti pada gambar di bawah ini yang terdiri 4 per1akuan dengan 2 kelompok Pengrawtt II x1.1 X2.1 v 1 j x 1 . 1 X2 . 2 v 2 1 x 1 . 2 Pandhemen II x1.1 X2.1 v ,i x 1 . 1 X2 . 2 v 2 1 x 1 . 2 X2.1 v31x1.2 X2.1 Y3 IX1.2 X2.2 Y4 X2.2 Y4 Gambar.1.Rancangan eksperimen one way repeated measure Keterangan: =tempoasli X1.1 X2.1 =TAP(TempoAsliPerunggu) X1.2 =tempomodifikasi X1.1 X2.2=TAB (TempoAsliBesi) X2.1 = perunggu X1.2X2.1 X2.2 =besi X1 .2 X2.2 y = X1 .1 respons emosi musikal Stimuli memantau Gendhing yang perlakuan dalam gendhing Ladrang penelitian i ni dimodifikasi dalam untuk = TMP (Tempo Modifikasi Perunggu) = TMB (Tempo Modiflkasi Besi) digunakan penelitian perlakuan jika pada adalah disebabkan Dalam lainnya. eliti cepat tempo Semua direkam gamelan y ang lambatnya gendhing terbuat oleh ini Data diperoleh semantic-differential dari respons tempo modifikasi yang 05.12 detik. dibutuhkan mendengarkan su keempat tel ah manipulasi terse but waktu Total bjek dan untuk gendhing yang aclalah 18.1 O detik. perlakuan digunakan rekaman suasana yang hati sama subjek berada untuk menerima penelitian. Untuk pertakuan subjek suasana hati Mood State. ditaksanakan jika yang itu, 1 mengisi ini kondisi per1akuan minggu diadaptasi Skala dalam sebelum skala dari deteksi Profile of dimaksudkan PSIKOLOGD(A Vol. 13 No. 25 - Januari 2008 untuk televisi atas acak ke kelompok tidak bentuk skala mendengarkan Selain deteksi ekspresi bagian terhadap Penelitian ini dapat dalam (setelah monitor perubahan tubuh emosi musikal subjek gendhing). skala Observasi Prosedur faktor emosi yang diberikan kepada subjek masing-masing detik atau self report dengan model live saat 03.38 kelelahan respons melalui dalam tempo selama suasana kemungkinan menjadi gambaran suasana bahan perunggu dan besi. Durasi gendhing asli perbedaan yang subjek pra per1akuan. irama secara yang hati terjadi subjek ini gendhing tersebut . menggunakan hati Agun-Agun. elemen adalah sebagai emosi untuk wajah selama diberi per1akuan, subjek juga melalui mengamati anggota dan dilakukan empat itu periakuan. bergantian dalam sehingga satu observasi merekam ekspresi subjek demi subjek secara penuh dari awal hingga akhir eksperimen. Hal ini dilakukan agardiperoleh gambaran suasana keseluruhan. Kelompok kelompok Kemudian Terarah dilakukan (DKT). lsi secara Oiskusi diskusi 29 Ojornm berkaitan dengan pengalaman selama emosi berbagai mendengarkan 865PE, RAM 256 MB PC 3200 Kingston DOR macam dirasakan yang dual CH, Hardisk 40 GB 7200 RPM, AGP 8x subjek gendhing Power saat Color sound eksperimen. Penelitian ini dilakukan di subjek dalam ruang ukuran 3 x 2,5 meter yang dirancang mark kelengkapan batas penyekat antar 4Mx440 SONCM tipe 64MB, Codex board menggunakan dengan memberi GF card on dengan 6 Ch. Setiap dengan earphone SM-622M.V. tersebut Semua dimaksudkan agar keempat subjek agar tidak saling bertatapan. suara yang didengar subjek dalam kualitas Ruang dan kondisi yang sama. eksperimen dilengkapi ruang merk Sharp dengan Wama dinding dengan ruangan penerangan putih bohlam 20 pendingin kekuatan 'X. PK. hijau muda HASIL PENELITIAN terang lampu Tl 40 watt dan watt. Penerangan Data ini penelitian diolah berdasarkan dimaksudkan agar rekaman video darl balik analisis statistik yang menjelaskan pengujian kaca satu kuantitatif light arah ticlak mengalami efek lower yang mengakibatkan hasil Subjek diperdengarkan musik lapangan Penggunaan earphone ruang kedap earphone. dalam hal eksperimen suara walau untuk memantau keberapa terjadi Respons dinyatakan respons pada dari secara homogenitas respons mendengarkan melalui gendhing. uji asumsi yang model diperoleh analisisnya di yang varian. data Selanjutnya, kualitatif melalui hasil Oiskusi Kelompok Terarah (OKT). detik 1. Hasil Pengujian Hipotesis Utama subjek. langsung Berdasarkan analisis Tabel dengan menekan tombol keyboard komputer (penanda empiris dengan penelusuran di tempat terbuka. Program Sound Forge 6 ini digunakan juga secara analisis meliputi uji normalitas sebaran data dan uji ini tidak bukan dilakukan secara data Sound Forge dikarenakan penelusuran pembahasan perlakuan untuk melihat kesesuaian antara melalui 4 unit komputer dengan pirantl lunak 6.0 menggunakan hasit Pada kuantitatif, menjadi kabur. sepenuhnya dan kualitatif. gambar huruf Mm�) Semua hasil saat pengujian "rerdaoat berbunyi tombol hipotesis 1, maka mayor pengaruh yang stimulasi pada papan keyboard di tutup dengan karton elemen tempo dalam musik gamelan Jawa tebal dan hanya satu tombol yang timbul. terhadap respons emosi musikal pendengar" secara signifikan diterlma, dengan F hitung sebesar Peralatan 4,968 pengaruh Spesifikasi digunakan adalah Cache 1 MB, L2 Tabel 1. komputer Intel MB Pentium Biostar (p < yang perlakuan respons emosi musikal. 4A 0,05). signifikan 2, Chipset stimulasi Artinya, dari elemen ada pemberian terhadap lntet Ringkasan Repeated Measure Sumber V11rlaisl JK Db , Tempo 2096.281 Tempo• Status 8224.031 1 623.687 30 Error(Tempo) 7imbm 351.125 Timbre• Status 703.125 Error( 7imbr&) 442.750 Tempo• Tempo• Timbre Timbre• Status Error (Tempo• 71mbre) 30 4 yang , 30 536.281 52.531 317.187 , 30 F MK p . ... 2096.281 100 833 <.000 .771 8224.031 395.584 < 000 .930 20.790 351.125 23.792 <.001 .442 703.125 47.643 <.001 .614 536.281 50.722 <.001 .628 52.531 ,.968 <.050 .142 14.758 10.573 PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 • Januari 2008 PENGARUH ELEMEN TEMPO DAL.AM GAMELAN JAWA TERHADAP RESPONS EMOSI MUSIKAL Hlpc)tesls Mayor 10 Lil ' -10 ,� 'M ..• •• •• .. • - •• •• Gambar 2. Respons Emosi Musikal Pengrawit dan Pandhemen Nilai digabung pengrawit untuk dan pandhemen menunjukkan 2. Hipotesis respons emosi musikal yang terjadi setelah masing-masing Hasil Tambahan perbedaan kelompok menerima per1akuan. berbunyi "Terdapat stimulasi elemen tambahan pertama perbedaan pengaruh TAP dan TAB terhadap respons emosi musikal pendengar". Tabel.2 Ringkasan Repeated Measure Antar Status Sumber Yariasi JK db MK F p 1755.281 1 1755.281 80.464 <.001 Stimulus Stimulus Level 1 StimukJs • Status . E�Stimulus} vs.. Level 2 Level 2 vs. Level 3 731.531 1 731.531 16.529 <.001 Level 3 vs. Level 4 19.531 1 19.531 sn >.050 Level 1 vs. Level 2 371.281 1 371281 17.020 <.(X)1 Level 2 vs. Level 3 4117.781 1 4117.781 93.0<4 <J)01 39.519 <.001 Lever 3 vs. Level 4 1140.031 1 1140.031 Lew:! 1 vs. Level 2 654.438 30 21.815 Level 2 vs. Level 3 1327.688 30 44256 Level 3 vs. Level 4 865.438 30 28.648 Dari hasil analisis Tabel 2, dlperoleh F hitung sebesar 17,020 (p < 0,01). Oengan terhadap respons emosi musikal pada pengrawit dan pandhemen. Respons emosi demikian hipotesis tambahan pertama dalam musikal yang dipengaruhi oleh elemen TAP penelitlan dan elemen signifikan ini TAP diterima. dan memberi Artinya elemen stimulasi TAB perbedaan secara pengaruh TAB pada menunjukkan pengrawit respons cenderung emosi musikal Jebih yang positif dibandingkan dengan pandhemen . • • I • ! • > . . ! ... .. "" " · Tempograph PSIKOLOGIKA Vol. 13 Gambar .3 gamelan perunggu dan besi dalam tempo asli No. 25 • Januart 2008 31 Djohao Hipotesis tambahan kedua berbunyi: "Terdapat elemen perbedaan TMP dan pengaruh TMB stimu/asi terhadap respons emosi musikal pendengar". Dari uji statistik TMP dan memberi elemen TMB perbedaan secara signifikan pengaruh terhadap respons emosi musikal pada pengrawit dan pandhemen. diperoleh F hitung sebesar 39,519 (p < 0,01). Oengan demikian hipotesis tambahan kedua dalam penelitian ini diterima. Artinya elemen • • • --- ----------------- --- - Gambar4 Tempograph gamelan perunggu dan besi dalam tempo yang dimodifikasi Selanjutnya, ketiga yang hipotesis berbunyi tambahan "Terdapat perbedaan pengaruh antara stimufasi elemen TMP dengan respons TAB emosi dan musikal TMB TAP dan terhadap pendengar" juga nyamanan tempo. wangun, kata pada Artinya pemberian elemenTAPdanTMP secara maupunTABdanTMB signifikan terhadap memberi respons stimulasi emosi pengaruh musikal pada Berdasarkan perolehan data naratif ringkasan Hasil yang diperoleh teknik, dan analisis menunjukkan isi. bahwa berkaitan umumnya ini berkaitan dengan cenderung pertanyaan Jawa yang pengungkapan menghindari rasa konflik di alas menunjukkan pertama bahwa mengenai tempo sebagai elemen penentu dalam musik gamelan Jawa yang memilikl kekuatan untuk pengalaman dalam tempo yang seperti "biasa dan "gojag gajeg dan mantep", dengan benar dari Beberapa tidak biasa", '"sesuai dan tidak tertangkap segera oleh pengetahuan kelompok menunjukkan, banyak emosi spesifik dengan Dengan dan main dan dapat kepekaan, pengalaman pengrawit kesehariannya berbagai pendengarnya dibenarkan. Penelitian Properti terbanyak yang dicatat dari pandhemen respons bagi mereka, yang dalam mendengark.an gamelan yang baik segera terpengaruh. parapengrawit. 32 karena para dan pada gendhing yang dimodifikasL yang budaya penelitian menimbulkan perasaan kepantasan dalam Rangkaian hasll analisis seperti yang dikemukakan persepsi DKT mengalami (Mulder, 2001; Endraswara, 2003). merespons perbedaan antara gendhingyang sesuar. dengan bermakna sangat hati-hati dalam dimainkan dimensi ora "ketidakrelaan" secara nyata lebih terasah untuk kepekaan pengrawff DKT perubahan wangun hanya diungkapkan jika sangat terpaksa, Hal melalui penelitian kualitatif, dilakukan telaah terhadap menunjukkan yang serta pengrawitdanpandhemen. seperti modifikasi. Sebagai orang-orang Jawa, kata­ (p 0,01). diakibatkan bahwa tempo sebuah gendhing diterima. Oiperoleh F hitung sebesar 93,0444 < yang Ungkapan para kali mereka untuk pengraw,t dan mengungkapkan dengan kosa menunjukkan kata ketidak ini juga menjawab beberapa tujuan penelitian yang terdiri dari tujuan penelitian pengaruh gamelan elemen Jawa pertama tempo terhadap yaitu menguji dalam musik respons emosi PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25-Januari 2008 PENGARUH HEMEN TEMPO OALAM GAMELAN JAWA TERHADAP RESPONS EMOSI MUSIKAL musikal pada pengrawit dan panclhemen di mana faktor adalah musikal elemen dengan sebagai tempo pembalikan pada cepat-lambat gendhing yang dari didapat disengaja, baik yang dimodifikasi bagian-bagian tersebut. perubahan pada per1akuan privasi orang lain. Selain itu juga dikatakan bahwa akan menghindari kondusif gamelan yang perunggu kemapanan memang psikologis (Mulder, 2001 ). Reaksi tempo kemarahan bagi Secara dapat neurologis, dikatakan perilaku sebagai adaptif yang wajah dari sistem diimplementasikan maupun besi mendukung pendapat Sloboda rnelalui (1991) bahwa sistem limbik dan secara khusus amygdala. pada beberapa kasus, musik dapat membangkitkan emosi secara intens. Dalam pengrawit penelitian menunjukkan ini kelompok bahwa mereka distribusi ekspresi hasil Sementara dengan jaringan emosi tiba-tiba perubahan saraf musikal secara tanpa termasuk dapat terjadi otomatis sengaja pada melalui respons memiliki kepekaan untuk membedakan rasa fisiologis musikal yang didengar sesuai dengan profesi dihubungkan dengan kenyataan bahwa • Kita yang sering merasakan emosi yang terjadi kita apa digeluti setiap pengrawit dijalani hari. Profesi dengan seorang aktivitas latihan, dan bukan perilaku. seperti Konsepsi yang kita ini pada pilih. Kita sesuai tidak menentukan kapan harus memiliki atau dengan pendapat Dowling {Tighe & Dowling, tidak emosi tertentu" (Ekman, dalam Ekman rekaman, dan pentas. bahwa 1986) Hasil kemampuan ini itu diperoleh &Davidson, 1994). Namun karena pengalaman dan lingkungan budaya. Perspektif antropologis dirasa ini, ekspresi penting karena musik gamelan Jawa secara 'hidden geografis yang budaya selain gaya terbagi di dalam Jawa ada beberapa Tengah. dalam Musik budaya Keraton Yogyakarta-Surakarta) lingkungan budaya Banyumas). luar Budaya kantong gamelan juga (misal, ada Keraton ini di (Kedu­ sangat jelas tercermin da1am interpretasi musik gamelan yang pada akhirnya demikian wajah camera' tidak signifikan kelompok. Demikian dikatakan sebagai di antara pengrawitdan pandhemen. besar mana referensi kepekaan langsung melalui pada tubuh dari budaya menggunakan dua (pengrawit­ ra sosiologis berbeda seca respons emungkinan k karena faktor intra musikal sebagai bagian dari akumulasi ini 'penandaan' ini responden memberikan kelompok pengrawit dan pandhemen dalam secara respons kelompok pengrawit penelitian diperoleh puta pengaruh Penelitian pandhemen} yang selain subjek hal-hal yang belum diketahui secara pasti. terdapat perbedaan respons emosi musikal Respons emosi yang diberikan oleh seluruh Jawa yang tidak spontan datam merespons Hal bahwa untuk melalui perubahan bagian alas tklak ter1alu tampak, hal inl bisa menghasilkan menunjukkan penelitian kecuali beberapa subjek dari masing-masing kelompok sekaligus pada direkam menunjukkan perbedaan ekspresi pemain dan pendengar. ini yang pengalaman, Sebaliknya terhadap dengan pengetahuan, mu s i k dan gamelan. elompok pandhemen k komputer (continuous responsses), mengisi yang kemungkinan besar memberi respons dua k skala, satu skala pengamatan yang arena aktor f ekstra musikal. Sehingga dilakukan oleh rater dan juga diskusi. Secara melalui statistik, hipotesa dalam penelitian ini dapat asosiasi pendengardengan musik dan emosi diterima dengan has ii yang signifikan. terjembatani Dari yang tidak dikarenakan aspek budaya, tampak secara kehidupan respons emosi langsung dalam juga masyarakat aspek A metode g ruang menjadi bagi personal emosi ekspresi terutama adalah memalukan dan hal individual. yang yang Ekspresi memper1ihatkan tidak merupakan sopan, pelanggaran PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25- Januari 2008 khirnya, ndekatan pe Jawa tampaknya tidak menyisakan banyak iologis yang resp ons awal e m o s i mengembangkan dalam penelitian bidang dalam lebih langkah kus fo penggunaan dalam triangulasi ambaran diharapkan sos ni i dua menjadi memberikan komprehensif untuk m u s penelitian psikologi dan memverifikasi i k a l lebih musik. dan anjut J Namun 33 Ojohan Elemen demikian, dalam penelitian lni masih terdapat beberapa keterbatasan yang penting untuk subjek tempo sebagai juga ·nyawa• diakui atau oleh "roh" dari pra sebuah musik. Karena apapun bentuk, jenis, pengukuran, alat ukur, skala deteksi emosi, dan teknik musik yang memadai baik melodi, karena irama, penelitian sejenis, itu mungkin pemahaman dapat musikal diantaranya yang menjelaskan yang lebih lebih reaksi baik, emosi bermakna dan timbre dinamika, kalau terjadi musik yang dihasilkan akan berbeda sama sekati menyeluruh. dan penempatan tempo yang tidak tepat, maka dengan tempo adalah yang diharapkan. elemen Elemen natural yang dimiliki dan dirasakan semua manusia tetapi dengan PEMBAHASAN pemaknaan yang berbeda. Beberapa Penelitian dalam bidang Psikologi Musik, sudah banyak menemukan mengakui keterkaitan antara musik dan emosi. Namun menyenangkan banyak pula penemuan yang telah dilakukan yang sampai saat eksptoratoris masih karena disimpulkan pula ini secara musik sebagai budaya. produk musik tidak dapat sangat mengenal demikian secara kognitif emosi perkembangan Konsekuensi pemaknaan dalam saat lain ini adalah sudah harus mempertimbangkan aspek budaya. tetapi menyikapinya didukung gendhing teori tidak gendhing tidak dikarenakan maupun oleh rasa beberapa diperdengarkan taraf pengrawit ada pada dalam sederhana, subjek bahwa reaktif mereka tersebut afektif. yang baik Kondisi ini menyebutkan bahwa ada perbedaan respons emosi antara pendengar yang tertatih dan yang tidak Seperti tertatih. Terutama respons pengrawit, karena yang dikatakan Dowling & Harwood (1986) memiliki kemampuan analisis secara kognitif. bahwa dalam setiap budaya terdapat tanda­ tanda musikal sebagai karakter simbolik yang dapat menimbulkan emosi. Sebagian subjek pengrawit bereaksi secara spontan Hipotesis dalam penelitian ini sesuai sekali. Hal dengan teori emosi dari Meyer (1956) yang individu mengatakan respons bahwa ada terhadap elemen tertentu itu bisa yang emosi seperti, bermain gamelan. dapat menghasilkan sesuatu di luar dugaan. berma Manipulasi elemen tempo dalam penelitian maka ini gend terasa terutama saat dilakukan in dilakukan dengan tiba-tiba tetapi tidak respons Demikian pula teori yang mengatakan bahwa elemen yang potensial menimbulkan yang efek stabil relaksasi atau adalah perubahan arena eh gai belum ten tu 2002). Karena transisi perubahan yang tempo dengan berangsur-angsur tetap subjek suara bahkan tidak gendhing didengar mereka karena membedakan (perunggu perhatian sedemikian kuat dan dan wama besi) yang perasaan dipengaruhi oleh asif dan p maka ak tid epekaan k ndhing yang didengar ge tersebut hung 996). Hasil (1 nelitian pe suai dengan se h les ole Abe elitian ini pen sebelumnya tempo adalah elemen yang bahwa penting, gitu be pula dengan respons yang ditimbulkannya. karena beberapa hal C R bahwa gamelan lebih mendengar. baik pengrawit. Kedua Dari diketahui terjadi sil penelitian yang ditemukan menimbulkan respons tidak menyenangkan. diskusi yang ha memperkuat Bonde, pengrawit se penelitian Pedersen, reaksi dalam mendeteksi dan (Wigram, dalam mendengarkan pendengar seba berangsur-angsur juga tidak terbukti dalam ini dimiliki penga\aman ol bermain tempo secara ng dalam pandhe K aktif emosi tampak dominan. pengalaman ya men, ditentukan terjadi faktor hing akan semakin akurat. Sementara gi 2. yang oten memengaruhi akin lama pengalaman gamelan ba perubahan yang M kepekaan pembalikan pada bagian irama 1 dan irama Walaupun disebabkan potensial dalam musik seperti melodi atau irama yang sangat pertakuan diberikan dan sebagian tidak bereaksi sama espons emosi musikal keputusan ban yak dipengaruhi kuat terjadi pendengamya lebih yang eh latihan musik. ol h Ole karenanya, penelitian yang berkaitan dengan pengaruh musik uhkan membut terhadap tahuan penge emosi mber-sumber su tempo. 34 PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25- Januari 2006 PENGARUH ELEMEN TEMPO DAI.AM GAMELAN JAWA TERHAOAP RESPONS EMOSI MUSlKAL kausatitas (Collier, penelitian 2002). Oleh eksperimental dilengkapi studi karenanya sebaiknya tentang 'impressionistic' umum. Berdasarkan pemahaman dari aspek antropologis, ekspresi, misal dalam sosiologi (Middleton, emosi 1990), musikal filsafat 1994) (Davies, dan dalam Feder, Kannel & psikoanalisa (Noy, sosiologis maupun filosofis musik yang lebih dikenal adalah tenninologi estetis. Sementara adalah salah istilah satu emosi bagian dari terminologi terse but. Respons emosi musikal memiliki sumbangan atau paling tidak akan Pollock 1993). melengkapi pengembangan pengetahuan tentang emosi dan membuka bidang kajian PENUTUP baru yaitu psikologi musik. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik Hasil akhir penelitian ini melengkapi beberapa kesimpulan secara umum bahwa hasil-hasil penelitlan yang pemah dilakukan respons terhadap musik Sarat bahwa tempo adalah dari emosl emosi dieksplorasi Respons musikal estelis dalam yang elemen lainnya. bidang hanya terhadap banyak psikologi. oleh stimuli elemen hanya satu elemen yang penting dalam respons emosi gamelan Jawa musikal dalam b erbaga i w i la y ah aplikasi signifikan eksperimen respons emosi yang menunjukkan antara subjek ini juga perbedaan pendengar. memberikan Hasil terapi musik yang Dengan begitu terbuka Psikologi mengenai pentingnya elemen tempo sebagai sejajar dengan stimulator respons emosi musikal. Terujinya i dari subjek penelitian yang terucap menunjukkan hat tersebut. Secara keseluruhan, rangkaian pengolahan eksperimen ini Hal inl sekaligus menggali potensi ilmu seni tempo modifikasi modifikasi signifikan perunggu besi dan serta tempo besi berpengaruh secara sangat terhadap respons emosi pendengarnya. Se/ain menunjukkan pengrawit itu, musikal pengetahuan hat bangsa se lebih tinggi dari pada kelompok yang pandhemen dalam membedakan tempo baik asli maupun modifikasi. ni. i tetapi Oleh memberi ini masukan Psikologi diharapkan bagi dapat pengembangan Musik di Indonesia aspek yang uga terkait p selama untuk erlu lembaga ni i bidang lebih menyelidiki enelitian lembaga nterdisiplin Nusantara adalah terminologi respons emosi yang tidak kepada dunia terdapat dalam keistimewaan penelitian upun yang t penting, interdisiplin nggi. se c ara arna disiplin taupun digali w M a Pendidikan yang nggi. Topik Ti ari d b udaya akan menunjukkan uar bahwa bangsa l saintifik masih didukung langsung an d di engingat Ti lintas ini eoretis ma d i t umbuh - kembangk a n p memberikan psikologi emosi hasil belum banyak dilakukan musikal mainstream makna peneliti dapat melakukan Pendidikan respons Respons dengan pendukung emosi musikal. tu i peneliti agar todologis dengan emosi kepada me kesempatan i pertanyaan secara sebagai oleh semua bagi saintifik dan aplikatif dari potensi seni Sesuai baik diaplikasikan menjawab uga j karena musikologi yang budaya Nusantara. walaupun saat ini tidak dimaksudkan untuk atau dan lokal ngembangan pe banyak berperan dengan mulai j Penelitian disiplin sikologi kelompok kepekaan secara menunjukkan budaya anya bagl h merekomendasikan asli sejenis luas untuk wa masih terbuka kesempatan luas untuk p tempo Indonesia bah menunjukkan bahwa stimulasi elemen tempo dan pada Indonesia kemungkinan Musik asli perunggu khas disiplin bermanfaat tidak terhadap ma k a adalah ntemasional. hipctesis yang diajukan dalam penelitian ini kualitatif teruji atau pemanfaatan di luar kepentingan musik. disiplin ungkapan Nusant a ra selanjutnya infonnasi maupun musik ini Apabifa penelitian sejenis dapat dilakukan di namun ditimbulkannya penelitian musik elemen pengembangan berupa karena sangat kuat dipengaruhi oleh elemen tempo. musikal yang dtgunakan dalam penelitian ini, reaksi musik, pendengar dari sebagian efek Wataupun bagian belum diakibatkan tempo penelitian merupakan yang melalui ni memiliki i seni budaya adisinya. tr PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25- Januari 2008 35 Ojohan Oleh dan care karena berpikir itu metode yang penelitian t, Cris R. 0. The M. effect 200 dynamic changes on non-paradigmatik to dirasa perlu dikembangkan. Agar situasi dan identify of tempo and listener's presive bility a pertormances. ex suasana kehidupan akademis se1atu inovatif Contribution to Music Education, maka 63-77. hal-hal bermanfaat yang perlu dirasa baru tetapi diperhatikan secara avies, S. D seksama. Secara khusus disiplin Musical . 1994 meaning and bagi expression. pengembangan 27, Psikologi thaca, ew l N ork: Cornell Y Musik, University Press. penelitian yang dilakukan. Ke Indonesia dapat melalui bersifat depan dasar diharapkan perlu peneliti secara berperan hasil masih penelltiannya psikologi musik H Cognition. ew N ork: Academic Press. Y bagi De pengembangan arwood, D.L. 1986. Music Dowling, W. J & aktif Nora,T.1997. Music and erotic agency­ secara c resources soni and social-sexual global. Body n. actio .University and 3, Society, 43- ress. 65 P DAFTAR PUSTAKA kman, P & E Abeles, H.F. Chung, & J.W. psychology D.A.Hodges), (2"" ed.) (ed. pp.285-342. Music D.1996. therapy questions. NY. Endraswara. San Antonio.TX: IMR Press. Aldridge, 1 Fundamental 1996. Responsses to music. In Handbook of music 994. The nature avidson RJ. D of emotion: research S. 2003. budaya jawa. Hanindita G Y dalam o g ya k arta : PT. raha Widya. Feder, S., Karmel, R. Eds) Budi pekerti ( the silence, London: Jessica Kingsley. Explorations 1 9 . and Pollock, L . H. G Psychoanalytic 93, and practice in medicine: From out of in Music. M adison, Connecticut: International Universities Benamou, M. 2001. Rasa in javanese ress. P musical aesthetics. PhD dissertation: Musicology. Ann Arbor, Ml: UMI ver, W.W.& Mandler,G. 987. Play it again, Ga am: Company. n S O 1 Cognition and king music. li Emotion, 1, 259-82. Berlyne, D. E. Aesthetics 1971. psychobiology. New Yoric and Awleton Hargreaves,O., h,A.C. & 2003. Nort social psychology of music. NY. Century-Crofts. The ord . Oxf niversity Press. U Blood, & A.J., Zatorre,R.J.2001. pleasurable Intensely responses to music Jansma, , & Vries, Bart de.1995. Muziek en M correlate with activity in brain regions emotie. implicated Vrie reward and emotion. Proceedings of National Academy of s In: Eds). ( ers, Jansma, Ev Mak, Muziekpsycho/ogie. 204-222). Assen: an V De (pp. orcum. G Sciences, 98, 11818-23. Kaminska, Campbell, R.J., Schellenberg, Krysciak, E.G emotion in melody: 2000. A.M.,& Perceiving Z. Woolf, J. 2000. elodic line M Psycho/ogyofMusic, 28, 133-153. nteractive effects I Mandler, of pitch and & and emotion: Cooke's theroy revisited. G Mind .1984. and body: hm. Music Perception, rhyt Psychology of emotions and stress. 18, 155-171. NY: Norton. Collier, . . G L 2002. Affective synesthesia: Martopangrawit, R.L. 975. Tjatatan-tjatatan 1 Extracting emotion space from simple pengetahuan perceptual stimulus. Motivation Surakarta: and Pusat Emotion, 20, n. karawita Kesenian awa Dj Tengah dan -32 1 Dewan MahasiswaASKI. 36 PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 • Januari 2008 PENGARUH ELEMEN TEMPO DALAM GAMELAN JAWA TERHADAP RESPONS EMOSI MUSJKAL Merriam, The A.P.1964. music. anthropology Evanston.IL: of Sunardi,St. 2005. Ayo nembang: kumpulan Northwestern tembang-tembang University Press. Meyer, L. B. 1956. Emotion and meaning in mosc, untuk pendidikan (in press). Chicago: University of Chicago 'Tighe, T.J. & W.J. Oowling Psychology and (Eds) 1986 Music: The understanding of melody and rhythm. Press. Hillsdale, NJ, Erlbaum. Middleton, R. 1990. Studying popular music. Milton Keynes, UK: University Press. Weiss,S. 2003. Empty Mulder, N. Mistisisme Jawa 2001. Kothong yet full : nanging Some kebhak. thoughts on ideologi embodiment and aesthetic in javanese Indonesia. Yogyakarta: lkis. perfonnance. Osgood.CE., 1957. Suci,G.J.,& Tannenbaum,P.H. 3412, 21- Asian Music, 49. The measurement of meaning. Wigram, T., Pedersen, l,N., & Bonde, O,L. Urbana.IL: University of lllionis Press. 2002. A comprehensive guide to Music Ries, H.A. 1969. amplitude reactions GSR and related to to breathing emotional Psychonomic music. Therapy : research theory, and clinical training. practice, London: Jessica Kingsley Publishers. Science, 14(2), 62-64. Zajonc, R.8. 1994. Emotional expression and Slaboda, J.A. 1 99 1 . emotional Music responsse: structure and some empirical temperature modulation. Van N.E. Van de Poll, & J.A. Goozen, In S.H.M. findings. PsychologyofMusic, 19, 110- Sergeant 120. emotion theory, pp.3-27. Hillsdale, NJ: Slaboda, JA & o· Music & J.A. Slaboda emotion: (pp.415-30). (Eds.),(2001) theory NY: and Oxford 2003. Game/an: Zenatti, A. 1993. Children's musical cognition and taste, in: Tighe, T.J. & Dowling, W.J. (Eds) Psychology and Music. The Understanding of melody and rhythm, pp. 177196.Hillsdale, NJ, Erlbaum. University Press. Sumarsam, essays on Ear1baum. and research Emotion: Neill, SA 2001. Emotions in everyday listening to music. lo P.N. Juslin (Eds). interaksi budaya dan per*.embangan musikal di Jawa. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 • Januarl 2008 37