BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Psikologi Perkembangan Remaja Psikologi perkembangan adalah cabang dari disiplin psikologi yang memfokuskan studi pada perubahan-perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia dalam berbagai tahap kehidupannya, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematiannya. Mempelajari psikologi perkembangan tidak hanya berguna bagi orang tua dan guru dalam memberikan pelayanan dan pendidikan kepada anak sesuai dengan tahap perkembangannya, melainkan juga berguna dalam memahami diri kita sendiri. Psikologi perkembangan akan memberikan wawasan dan pemahaman tentang sejarah perjalanan hidup kita sendiri (sebagai bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa atau usia lanjut). Lebih dari itu, psikologi perkembangan juga sangat berguna bagi pengambil kebijaksanaan dalam merumuskan program-program bantuan bagi anak-anak dan remaja. 13 Seiring dengan perkembangan kontemporer yang ditandai oleh perubahanperubahan yang sangat cepat dalam berbagai dimensi kehidupan individu, psikologi perkembangan semakin dirasakan kegunannya oleh masyarakat. Masyarakat semakin menyadari betapa individu (anak-anak, remaja, dan bahkan orang dewasa) yang hidup pada era modern sekarang ini berada pada masa-masa 13 Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012 15 16 yang sulit. Menghadapi individu yang berada dalam masa-masa yang sulit demikian, jelas membutuhkan pemahamn tentang psikologi perkembangan. 2.2. Remaja 2.2.1. Definisi Remaja Remaja bahasa aslinya adolescence, berasal dari bahasa latin yang artinya “tumbuh untuk mencapai keuntungan”. Anak dianggap sudah dewasa bila sudah mampu mengadakan reproduksi. Perkembangan lebih lanjut istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Secara psikologis, remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini mengandung banyak aspek afektif, lebih kurang dari usia pubertas14. Masa remaja merupakan suatu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Di sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun15. 14 15 Debra Anne Jonson. Self- disclosure Pattern of Early Adolescents. California: Fresno, 1978 Notoatmojo S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. 2005. 17 Menurut Desmita dalam bukunya psikologi perkembangan remaja menyatakan bahwa batasan remaja untuk masyarakat Indonesia adalah usia 12 sampai dengan 21 tahun dan belum menikah16. Menurut Soetjiningsih, masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda. Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat definisi tentang remaja yaitu: 17 1. Pada buku-buku Pediatri, pada umumnya mendefinisikan remaja adalah bila seorang anak telah mencapai umur 10-18 tahun dan umur 12-20 tahun anak laki-laki. 2. Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja adalah yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah. 3. Menurut Undang-Unadang perburuhan, anak dianggap remaja bila telah mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal. 4. Menurut Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1979, anak dianggap sudah remaja apabila cukup matang, yaitu umur 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki. 5. Menurut dinas kesehatan, anak dianggap sudah remaja apabila anak sudah berumur 18 tahun, yang sesuai dengan saat lulus sekolah menengah atas. 6. Menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai umur 10-18 tahun. 16 Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013, hal, 10-12 Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: PT Rhineka Cipta. 2004. Hal 15-17 17 18 2.2.2. Tahap-tahap Perkembangan Remaja Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada tiga tahap perkembangan remaja : a. Remaja Awal (early adolescent) Seorang remaja pada tahap ini masih terheranheran akan perubahanperubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang berlebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap ego menyebabkan para remaja awal ini sulit dimengerti dan dimengerti orang dewasa. b. Remaja Madya (middle adolescent) Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsisits yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih mana yang peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau materialis, dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari oedipus complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa anak-anak) dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan.18 18 Ibid 19 c. Remaja Akhir (late adolescent) Masa remaja akhir adalah masa ketika seorang individu berada pada usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun. Saat usia ini rata-rata setiap remaja memasuki sekolah menengah tingkat atas dan ada yang telah memasuki jenjang kuliah. Tahap ini pada masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu: 19 1. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek. 2. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru. 3. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi. 4. Egosentisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain. 5. Tumbuh ‘dinding’ yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan masyarakat umum. Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangatperlu untuk mengenal perkembangan remaja serta ciri-cirinya. Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentan waktu) remaja ada tiga tahap yaitu: a. Masa remaja awal (10-12 tahun) 1. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya 2. Tampak dan merasa ingin bebas 19 Asrori, Muhammad & Ali, Muhammad. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hal 9 20 3. Tampak dan memang lebih memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir yang khayal (abstrak) b. Masa remaja tengah (13-15 tahun) 1. Tampak dan ingin mencari identitas diri 2. Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis 3. Timbul perasaan yang mendalam c. Masa remaja akhir (16-19 tahun) 1. Menampakan pengungkapan kebebasan diri 2. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif 3. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya 4. Dapat mewujudkan perasaan cinta 5. Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak. 2.2.3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku anak. Penelitian singkat mengenai tugas-tugas perkembangan remaja yang penting akan menggambarkan seberapa jauh perubahan yang harus dilakukan dan masalah yang timbul dari perubahan itu sendiri. Semua tugas perkembangan tersebut dipusatkan pada penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanakkanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa. 20 20 Rumini, S., & Sundari, S. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT. Ashadi Mahastaya. 2005. Hal 14. 21 Adapun tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Robert Y. Havighurst adalah:21 a. Mencapai hubungan sosial yang matang dengan teman-teman sebayanya, baik dengan teman-teman sejenis maupun dengan jenis kelamin lain. b. Dapat menjalankan peranan-peranan sosial menurut jenis kelamin masingmasing. c. Menerima kenyataan (realitas) jasmaniah serta menggunakannya seefektifefektifnya dengan perasaan puas. d. Mencapai kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya. e. Mencapai kebebasan ekonomi. f. Memilih dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan atau jabatan. g. Mempersiapkan diri untuk melakukan perkawinan dan hidup berumah tangga. h. Mengembangkan kecakapan intelektual serta konsep-konsep yang diperlukan untuk kepentingan hidup bermasyarakat. i. Memperlihatkan perilaku yang secara sosial dapat dipertanggungjawabkan. j. Memperoleh sejumlah norma-norma sebagai pedoman dalam tindakan Tugas-tugas perkembangan fase remaja ini amat berkaitan dengan perkembangan kognitifnya, yaitu fase operasional formal. Kematangan pencapaian fase kognitif akan sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangnnya itu dengan baik. Agar dapat memenuhi dan 21 Panut Panuju dan Ida Umami, Psikologi Remaja, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1999), hal 23-25 22 melaksanakan tugas-tugas perkembangan, diperlukan kemampuan kreatif remaja. Kemampuan kreatif ini banyak diwarnai oleh perkembangan kognitifnya. 2.3. Pengungkapan Diri (Self-disclosure) Self disclosure adalah komunikasi yang menyatakan pengakuan diri sendiri, karena self disclosure adalah jenis komunikasi yang tidak hanya menyertakan pernyataan tetapi juga terdapat maksud dari bahasa non-verbal, seperti halnya kita membuka rahasia kepada teman dekat kita dan melakukan pengakuan kepada publik pada acara talk show di televisi22. Pengungkapan diri ini dapat berupa berbagai topik seperti informasi perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi dan ide yang sesuai dan terdapat di dalam diri orang yang bersangkutan. Kedalaman dari pengungkapan diri seseorang tergantung pada situasi dan orang yang diajak untuk berinteraksi. Jika orang yang berinteraksi dengan kita menyenangkan dan membuat kita merasa aman serta dapat membangkitkan semangat maka kemungkinan bagi kita untuk lebih membuka diri amatlah besar. Sebaliknya pada beberapa orang tertentu kita dapat saja menutup diri karena merasa kurang percaya. Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa pengungkapan diri adalah proses menghadirkan diri dalam kegiatan berupa berbagai topik seperti informasi yang akrab, informasi perilaku, sikap, membagi perasaan, keinginan, motivasi, dan ide. 22 Joseph A. Devito. The communication handbook: a directionary. Univertitas Michigan: Harper & Row, Publisher, Incorporated, 1986. 23 Kita dapat mengetahui jenis informasi mengenai diri orang lain (keluasan), atau kita mungkin bisa mendapatkan informasi detail dan mendalam mengenai satu atau dua aspek dari diri prang lain itu (kedalaman). Ketika hubungan di antara dua individu berkembang, maka masing-masing individu akan mendapatkan lebih banyak informasi yang akan semakin menambah keluasan dan kedalaman pengetahuan mereka satu sama lainnya23. Menurut Altman & Tailor (1973) ada dua dimensi dari self disclosure: 1. Keluasan Merupakan informasi yang disampaikan kepada pihak lain di mana informasi yang disampaikan tersebut menyangkut hal-hal secara umum dari individu yang mengungkapkan diri. Meliputi informasi diri, cita-cita dan minatnya, berbagai isu yang berkembang disekitarnya. 2. Kedalaman Merupakan penyampaian informasi kepada pihak lain di mana tingkat kerahasiaannya berbeda. Semakin dalam hubungan berarti semakin dalam pula informasi yang disampaikan. Meliputi kekurangan yang dimiliki individu, sifat/karakter diri, keadaan emosional. Menurut De Vito (2006:63), “wanita lebih sering mengekspresikan perasaannya dan memiliki keinginan yang besar untuk selalu mengungkapkan dirinya” 24 Dalam istilah di Indonesia, self-disclosure juga disebut sebagai membuka diri atau penyingkapan diri. Penyingkapan diri adalah membeberkan informasi 23 Irwin Altman dan Dalmas Taylor, Social Penetration: The Devlopment of Interpersonal Relantionship, Rinehart & Winston, 1973. 24 Joseph A. Devito. Komunikasi Antar Manusia, Jakarta: Professional Books, 2006, hal 63 24 tentang diri sendiri. Banyak hal yang dapat diungkapkan tentang diri kita melalui ekspresi wajah, sikap tubuh, pakaian, nada suara, dan melalui isyarat-isyarat non verbal lainnya yang tidak terhitung jumlahnya, meskipun banyak di antara perilaku tersebut tidak disengaja, namun penyingkapan diri yang sesungguhnya adalah perilaku yang disengaja. Penyingkapan diri tidak hanya merupakan bagian integral dari komunikasi dua orang, penyingkapan diri lebih sering muncul dalam konteks hubungan dua orang dari pada dalam konteks jenis komunikasi lainnya. Self disclosure seringkali merupakan suatu usaha untuk memasukkan otentisitas ke dalam hubungan sosial. Ada saatnya hubungan self disclosure lebih merupakan usaha untuk menekankan bagaimana kita memainkan peranan kita daripada bagaimana orang lain mengharapkan kita memainkan peranan tersebut. Menggambarkan beberapa peranan self disclosure yang tepat, yaitu25 : 1. Merupakan fungsi dari suatu hubungan sedang berlangsung. 2. Dilakukan oleh kedua belah pihak. 3. Disesuaikan dengan keadaan yang sedang berlangsung. 4. Berkaitan dengan apa yang terjadi saat ini pada dan antara orang-orang yang terlibat. 5. Ada peningkatan dalam penyingkapan, sedikit demi sedikit. Ada orang yang terlalu membuka diri disebut sebagai over disclosure, yakni menginformasikan segala hal tentang dirinya kepada siapapun. Terdapat juga orang yang terlalu menutup diri atau under disclosure, yaitu jarang sekali membicarakan tentang dirinya kepada orang lain. Pada umumnya orang lebih 25 Irwin Altman dan Dalmas Taylor, Social Penetration: The Devlopment of Interpersonal Relantionship, Rinehart & Winston, 1973. 25 banyak berada diantara kedua ekstrim tersebut, mereka memilih topik-topik mana yang diungkapkan dan kepada siapa mereka akan mengungkapkannya. Bagian awal dari penelitian ini dilakukan bahwa melalui self disclosure seorang individu akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasangagasan baru, lebih cenderung menghindari sikap defensif, dan lebih cermat memandang dirinya dan orang lain. Adapun keuntungan self-disclosure adalah: 1. Pengetahuan tentang diri, melalui self disclosure kita menemukan perspektif baru pada diri kita. Pemahaman yang lebih mendalam dari perilaku kita sendiri. 2. Kemampuan untuk mengatasi (keadaan), melalui self disclosure akan ada peningkatan kemampuan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang kita hadapi. 3. Komunikasi yang efektif melalui self disclosure, kita dapat meningkatkan komunikasi yang efektif. 4. Hubungan yang lebih berarti melalui self disclosure membantu kita menerima hubungan yang lebih dekat dengan orang dimana kita melakukan self disclosure dengannya. 5. Kejiwaan yang sehat, melalui self disclosure kita secara tidak langsung melindungi tubuh kita dari stress.26 Selain keuntungan di atas, beberapa orang berpendapat bahwa self disclosure memiliki manfaat berikut: 26 Ibid. Hal 89 26 a. Melalui self disclosure seseorang akan menciptakan mental yang sehat bagi dirinya. b. Self disclosure dapat juga digunakan sebagai sarana untuk melepaskan emosi. c. Dapat dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki hubungan. d. Mendorong perkembangan hubungan. Untuk melepaskan perasaan bersalah Disamping adanya keuntungan dengan melakukan self disclosure terhadap seseorang, terdapat pula kerugian yang dapat diperoleh seseorang dengan melakukan self disclosure. Kerugiankerugiannya antara lain:27 1. Kerugian secara personal. 2. Kerugian dalam hubungan. 3. Kerugian secara pekerjaan. Sedangkan narsis adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist). Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos (versi bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.28 Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang 27 28 Ibid. Hal 102 http://shidiq90.blogspot.com/2010/09/arti-kata-narsis.html Diakses pada 01/02/15, pukul: 10:10 27 cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis. (Patologi merupakan cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh.) Penyimpangan kepribadian adalah istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang, dimana pada kondisi tersebut cara berpikir, cara memahami situasi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal. Kondisi itu membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa dan berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan, membatasi kemampuannya untuk dapat berperan dalam suatu hubungan. Orang-orang yang narsis meyakini bahwa mereka adalah orang-orang yang lebih unggul daripada orang lain dan kurang bisa menghargai perasaan orang lain. Namun dibalik rasa percaya dirinya yang teramat kuat, sebenarnya orang narsis memiliki penghargaan terhadap diri sendiri yang lemah, mudah tersinggung meskipun terhadap kritikan kecil. 29 Untuk lebih mengenal dan mengetahui perilaku narsis ini, simak beberapa hal berikut yang merupakan ciri-ciri dari penderita narsis: Ditandai dengan perilaku yang emosional dan dramatis, dan dapat juga dikategorikan ke dalam penyimpangan perilaku yang antisosial. 29 http://shidiq90.blogspot.com/2010/09/arti-kata-narsis.html Diakses pada 01/02/15, pukul: 10:10 28 Memiliki perasaan bangga yang berlebihan tentang kehebatan atau keunikan dirinya, misalnya membanggakan kemampuannya, kecantikan atau bakatnya secara berlebihan. Melebih-lebihkan prestasi yang dicapainya atau memusatkan perhatian berlebihan pada permasalahannya. Hanya berfokus pada fantasi tentang sukses, kekuatan, kecemerlangan, kecantikan atau mendapatkan cinta dari pasangan ideal. Selalu membutuhkan dan mengharapkan perhatian dan pujian secara terusmenerus. Dalam merespons kritik atau kekalahan dapat berupa reaksi marah berlebihan. Orang narsis memiliki keyakinan bahwa dialah orang yang lebih baik dan istimewa daripada orang lain. Tidak bisa memahami emosi dan perasaan orang lain Mengharapkan orang lain untuk selalu setuju dengan segala ide dan rencananya30 Suka mengambil keuntungan dari orang lain Mengekspresikan penghinaan kepada orang-orang yang dianggapnya lebih rendah Suka cemburu terhadap orang lain Memiliki keyakinan bahwa orang lain selalu cemburu terhadap dirinya Sulit menjaga hubungan yang baik dan sehat 30 Ibid 29 Membuat tujuan-tujuan yang seringkali tidak masuk akal Menjadi mudah terluka dan ditolak Memiliki rasa pengharagaan terhadap diri sendiri yang rapuh dan lemah Terlihat seperti orang yang keras hati dan emosional Memiliki sifat yang congkak, angkuh dan sombong Bisa menjadi sangat marah dan tidak sabar bila tidak mendapatkan perlakuan yang istimewa dari seseorang yang diharapkan Memaksakan untuk memiliki segala sesuatu yang terbaik Memiliki perasaan malu dan terhina, dan agar bisa merasa lebih baik, maka akan bereaksi dengan marah, menghina atau meremehkan orang lain. 31 Dari ciri-ciri tersebut, karakter narsis sekilas terlihat mirip seperti karakter orang dengan rasa percaya diri yang kuat. Padahal hal tersebut tidak lah sama. Orang narsis memang memiliki rasa percaya diri yang kuat, namun rasa percaya diri tersebut adalah rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang dirinya lah yang paling hebat dari orang lain. Di sisi lain, orang dengan rasa percaya diri yang sehat tidak mengagung-agungkan dirinya saja, namun juga bisa menghargai orang lain.32 31 32 Ibid Ibid 30 2.3.1. Dimensi Self-disclosure Dimensi self-disclosure meliputi33: 1. Depth/intimacy Merupakan dimensi yang menunjukan sifat intim yang dikandung dalam suatu informasi yang diungkapkan oleh individu. 2. Honesty Merupakan dimensi yang menunjukan ketepatan dan kejujuran individu dalam mengungkapkan diri. 3. Amount Merupakan dimensi yang menunjukan kuantitas dari self-disclosure, dapat diukur dengan mengetahui frekuensi kepada siapa individu mengungkapkan diri dan durasi dari pesan yang disampaikan atau waktu yang diperlukan untuk mengutarakan pesan tersebut. 4. Valence Merupakan dimensi yang menjelaskan mengenai hal-hal yang positif dan negatif dari perilaku self-disclosure di mana individu dapat menunjukan perilaku mengenai hal-hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan mengenai dirinya, memuji hal-hal yang ada dalam dirinya atau menjelekjelekan diri individu sendiri. 33 Pakde, Sofa. 2009. Dimensi Self disclosure. Melalui: http://massofa. wordpress .com/dimensiself-disclosure/ dikutip pada hari Minggu 18 November 2014/pukul 21.02 31 5. Intention Merupakan dimensi yang menjelaskan seluas apa individu mengungkapkan tentang apa yang ingin diungkapkan, seberapa besar kesadaran individu untuk mengontrol informasi-informasi yang akan dikatakan pada orang lain. 2.3.2. Faktor-faktor Self-disclosure Menurut Mesch & Beker, ada dua faktor yang mempengaruhi selfdisclosure yaitu34 : 1. Perbedaan Gender Gender merupakan variabel penting yang berkaitan dengan pengungkapan diri. Diantara orang dewasa, beberapa penelitian menunjukkan tingkat pengungkapan diri yang lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria. Dalam konteks self-disclosure pada remaja menunjukan bukti pengaruh perbedaan gender, baik secara kuantitas dan kualitas. Dalam studi yang membandingkan pengungkapan diri secara langsung (FTF) dan komunikasi online, remaja perempuan dilaporkan cenderung memiliki skor pengungkapan diri lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Penjelasan untuk perbedaan gender dalam pengungkapan diri, dihubungkan dengan variasi dalam sosialisasi gender. Dimana laki-laki secara tradisional diajarkan untuk menahan diri dalam berbagi perasaan mereka, sedangkan perempuan diharapkan untuk menjadi lebih ekspresif dan terbuka dalam berkomunikasi. Perempuan lebih mudah dalam membentuk rasa percaya ketika melakukan komunikasi online 34 Debra Anne Jonson. Self-disclosure Pattern of Early Adolescents. California: Fresno. 1978 32 dibandingkan laki-laki, dan untuk alasan ini, pengungkapan diri pada perempuan lebih tinggi.35 2. Usia Usia seseorang merupakan salah satu indikator atas perilakunya, selama masa remaja, keterlibatan secara sosial mengalami peningkatan, disertai dengan kecenderungan untuk mengungkapkan informasi pribadi. Penelitian menunjukan, bahwa selama masa remaja, seorang remaja membangun kemampuan untuk membina kedekatan berdasarkan tingkat keterbukaan, kejujuran, dan pengungkapan diri. Remaja memiliki kecenderungan melakukan self-disclosure kepada teman sebaya, daripada kepada orang tua mereka, hal tersebut memainkan peran penting dalam pembangunan hubungan, memberikan kaum muda sumber daya sosial yang membantu mereka menangani isu-isu yang menjadi perhatian mereka pada setiap titik dalam kehidupan mereka. 3. Efek Diadik Dalam proses self disclosure nampaknya individu-individu yang terlibat memiliki kecenderungan mengikuti norma resiprok (timbal balik). Bila seseorang menceritakan sesuatu yang bersifat pribadi, maka akan cenderung memberikan reaksi yang sepadan. Pada umumnya mengharapkan orang lain memperlakukan sama seperti memperlakukan mereka. 36 35 Ibid. Hal 97 Devito, J.A. 1989. Komunikasi Antar Manusia :Kuliah Dasar, Edisi Kelima, Terjemahan Maulana, A. (Jakarta : Profesional Books,1997), hal-62 36 33 4. Ukuran Khalayak Self disclosure lebih besar kemungkinannya terjadi dalam komunikasi dengan khalayak kecil, misalnya dalam komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok kecil. Jika khalayak komunikasi itu besar jumlahnya maka kita akan sulit mengontrol dan menerima umpan balik dari lawan komunikasi kita. Apabila khalayaknya kecil saja maka kita bisa mengontrol situasi komunikasi dan bisa melihat umpan balik itu. 5. Topik Bahasan Pada awalnya orang akan selalu berbicara hal-hal yang umum saja. Makin akrab maka akan makin mendalam topik pembicaraan kita. Tidak mungkin kita berbicara soal-soal yang sangat pribadi, pada orang yang baru kita kenal atau orang yang tidak akrab. Kita akan lebih memilih topik percakapan yang umum, seperti soal cuaca, politik secara umum, kondisi keuangan negara atau kondisi sosial. 6. Valensi Ini terkait dengan sifat positif atau negatif self disclosure. Pada umumnya, manusia cenderung lebih menyukai valensi positif atau self disclosure positif dibandingkan dengan self disclosure negatif.37 7. Kepribadian Orang-orang yang pandai bergaul (sociable) dan ekstrovert melakukan self disclosure lebih banyak daripada mereka yang kurang pandai bergaul dan lebih introvert. Perasaan gelisah juga mempengaruhi derajat self disclosure. 37 Ibid 34 Rasa gelisah adakalanya meningkatkan self disclosure kita dan kali lain mengulanginya sampai batas minimum. Individu yang kurang berani bicara pada umumnya juga kurang mengungkapkan diri ketimbang mereka yang merasa lebih nyaman dalam berkomunikasi. 8. Mitra dalam Hubungan Dengan mengingat tingkat keakraban sebagai penentu kedalaman self disclosure maka lawan komunikasi atau mitra dalam hubungan akan menentukan self disclosure itu. Kita melakukan self disclosure kepada mereka yang kita anggap sebagai orang yang dekat misalnya teman dekat atau sesama anggota keluarga. Di samping itu, kita juga akan memandang bagaimana respon mereka. Apabila kita pandang mereka itu orang yang hangat dan penuh perhatian maka kita akan melakukan self disclosure, apabila sebaliknya yang terjadi maka kita akan lebih memilih untuk menutup diri. Self-disclosure merupakan kegiatan memberikan informasi tentang perasaan dan pikiran kepada orang lain yang disampaikan secara verbal.38 2.3.3. Fungsi Self disclosure Selain untuk meningkatkan komunikasi, self disclosure memiliki beberapa fungsi lainnya. Menurut Derlega dan Grzelak ada lima fungsi self disclosure, yaitu:39 38 Ibid David O. Sears, Jonathan L. Freedman, & L. Anne Peplau, Psikologi Sosial Jilid Pertama Edisi Kelima. Terjemahan Michael Adryanto & Saviti Soekrisno, S.H, (Jakarta: Erlangga, 1994), 254. 39 35 a. Ekspresi (expression) Dalam kehidupan ini kadang-kadang manusia mengalami suatu kekecewaan atau kekesalan, baik itu yang menyangkut pekerjaan ataupun yang lainnya. Untuk membuang semua kekesalan ini biasanya akan merasa senang bila bercerita pada seorang teman yang sudah dipercaya. Dengan pengungkapan diri semacam ini manusia mendapat kesempatan untuk mengekspresikan perasaan kita. b. Penjernihan diri (self-clarification) Dengan saling berbagi rasa serta menceritakan perasaan dan masalah yang sedang dihadapi kepada orang lain, manusia berharap agar dapat memperoleh penjelasan dan pemahaman orang lain akan masalah yang dihadapi sehingga pikiran akan menjadi lebih jernih dan dapat melihat duduk persoalannya dengan lebih baik. c. Keabsahan sosial (social validation) Setelah selesai membicarakan masalah yang sedang dihadapi, biasanya pendengar akan memberikan tanggapan mengenai permasalahan tersebut sehingga dengan demikian, akan mendapatkan suatu informasi yang bermanfaat tentang kebenaran akan pandangan kita. Kita dapat memperoleh dukungan atau sebaliknya.40 d. Kendali sosial (sosial control) Seseorang dapat mengemukakan atau menyembunyikan informasi tentang keadaan dirinya yang dimaksudkan untuk mengadakan kontrol sosial, misalnya orang akan mengatakan sesuatu yang dapat menimbulkan kesan baik tentang dirinya. 40 Ibid 36 e. Perkembangan hubungan (relationship development) Saling berbagi rasa dan informasi tentang diri kita kepada orang lain serta saling mempercayai merupakan saran yang paling penting dalam usaha merintis suatu hubungan sehingga akan semakin meningkatkan derajat keakraban.41 2.4. New Media New media terdiri dari 2 kata yaitu New dan Media. New yang berarti baru dan Media yang berarti perantara. Jadi New Media merupakan sarana perantara yang baru. Baru dalam arti disini dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi, dan distribusinya. New Media juga dapat disebut sebuah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarakan sebagai “media baru” adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanupulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. 42 Teknologi yang berkembang banyak membawa perubahan dalam hidup manusia, misalnya saja gaya hidup serba praktis yang mengurangi waktu manusia untuk berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Gaya hidup penuh kemudahan yang meningkatkan kemalasan, dalam contoh sederhana penggunaan remote televisi. Namun dilain pihak, banyak juga keuntungan yang didapat dari perkembangan teknologi yang pada dasarnya memang diciptakan untuk meringankan kerja manusia. 43 41 Ibid Staubhaar, J. & Larose, R. Media Now: Understanding Media, Culture, and Tecjnology. 5th Edition. Thomson *Wadsworth, 2006. 43 Flew, Terry. New Media : an introduction, New York : Oxford University Press, 2005 42 37 Salah satu hasil perkembang teknologi tersebut adalah internet. Internet memang bukan lagi barang baru dalam hidup manusia. Namun masih banyak kontroversi dalam penggunaannya, terutama dalam bidang pemberitaan. Banyak pro dan kontra dalam penggunaan internet sebagai salah satu media pemberitaan, maskipun fungsi tersebut telah digunakan sejak lama. Dari penjelasan New Media diatas maka dapat diketahui New Media memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: a. Arus informasi yang dapat dengan mudah dan cepat diakses dimana saja dan kapan saja. b. Sebagai media transasksi jual beli c. Sebagai media hiburan, contohnya: game online, jejaring soisial, streaming video, dll. d. Sebagi media komunikasi yang efisien. Kita dapat berkomunikasi dengan orang yang berada jauh sekalipun, bahkan bertatap muka dengan video conference. e. Saran pendidikan dengan adanya buku digital yang mudah dan praktis. Ada bebrapa juga kekurangan dari New Media yaitu: a. Terbukanya informasi menimbulkan kemungkinan pencurian data pribadi. Hal ini biasa disebut hacker dengan tujuan-tujuan tertentu virus. b. Terbukanya arus informasi dan komunikasi juga dapat mrmbawa virus yang berkedok aplikasi dengan mudah menyebar. Contohnya: pada saat bermain game online atau jejaring sosial. 38 Komponen dari New media yaitu Handphone, Internet, dan Komputer. Handphone atau Smartphone dapat dijadikan sebagai komponen New Media karena dengan Smartphone kita dapat mengakses beberapa situs media sosial diantaranya Facebook, Twitter, Email, Plurk, dan lain sebagainya. Dengan Smatrphone kita dapat lebih cepat mendapatkan informasi yang kita inginkan atau juga memberikan informasi yang kita dapatkan sesuai dengan kenyataan. Misalkan di situs Twitter, kita dapat mendapatkan informasi tentang kejadian sekitar dengan memfollow akun yang berhubungan dengan berita yang baru.44 Menurut Jan Van Dijk, New media are media which are both integrated and interactive and also use digital code at the turn of the 20th and 21st centuries (media baru adalah media yang keduanya terintegrasi dan interaktif dan juga menggunakan kode digital pada pergantiaan abad ke-20 dan ke-21)45. Dengan kata lain, media baru adalah media yang memiliki 3 karakteristik utama yaitu, integrasi, interaktif, dan digital. Berikut karakteristik media baru menurut Feldman : a. Media baru mudah dimanipulasi. Hal ini sering kali mendapat tanggapan negatif dan menjadi perdebatan, karena media baru memungkinkan setiap orang untuk memanipulasi dan merubah berbagai data dan informasi dengan bebas. b. Media baru bersifat networkable. Artinya, konten-konten yang terdapat dalam media baru dapat dengan mudah dishare dan dipertukarkan antar pengguna lewat jaringan internet yang tersedia. Karakteristik ini dapat kita sebut 44 David Holmes.Teori Komunikasi Media, Teknologi, dan Masyarakat, Jakarta: Salemba Humanika 2012. Hal 1. 45 Jan Van Dijk. The Network Society. British: Mixed Sources, 2012. 39 sebagai kelebihan, karena media baru membuat setiap orang dapat terkoneksi dengan cepat dan memberi solusi terhadap kendala jarak dan waktu antar pengguna. c. Media baru bersifat compressible. Konten-konten yang ada dalam media baru dapat diperkecil ukuranya sehingga kapasitasnya dapat dikurangi. Hal ini memberi kemudahan untuk menyimpan konten-kontyen tersebut dan mensharenya kepada orang lain. d. Media baru bersifat padat. Dimana kita hanya membutuhkan space yang kecil untuk menyimpan berbagai konten yang ada dalam media baru. Sebagai contoh; kita hanya memerlukan satu PC yang terkoneksi dengan jaringan internet untuk dpat menyimpan berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia dalam PC tersebut. e. Media baru bersifat imparsial. Konten-konten yang ada dalam media baru tidak berpihak pada siapapun dan tidak dikuasai oleh segelintir orang saja. karena itulah media baru seringkali disebut sebagai media yang sangat demokratis, karena kapitalisasi media tidak berlaku lagi. Setiap orang dapat menjadi produsen dan komsumen secara bersamaan dan setiap pengguna dapat berlaku aktif disana.46 Sesuai dengan karakteristiknya yang mendunia, internet mampu menjaring massa lebih banyak dari media siar maupun cetak. Dibandingkan media siar yang terbatas luas jangkuan siar dan media cetak yang terbatas luas penyebaran, internet dapat diakses oleh setiap orang dimana saja dan kapan saja. Penyebaran 46 Ibid 40 isu yang ditampilkan di internet lebih cepat, bahkan entah berita tersebut masih diragukan kebenarannya atau tidak.47 Perkembangan media sosial di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat. Didukung oleh kemajuan teknologi, sarana media sosial yang kita gunakan bervariasi. Cukup hanya dengan menggenggam handphone Blackberry, kita sudah dapat mengetahui berbagai hal dalam waktu singkat seakan-akan batas ruang dan waktu seperti tidak ada lagi. Roger menguraikan tiga ciri utama yang menandai kehadiran teknologi komunikasi baru atau media baru, yaitu: 48 a. Interactivity Media baru memiliki sifat interaktif yang tingkatanya mendekati sifat interaktif pada komunikasi antarpribadi secara tatap muka. Media komunikasi yang interaktif ini memungkinkan partisipannya dapat berkomunikasi secara lebih akurat, lebih efektif dan lebih memuaskan. b. Demassification Demassification atau tidak bersifat massal, maksudnya adalah suatu pesan khusus dapat dipertukarkan secara individual diantara para partisipan yang terlibat dalam jumlah yang besar. 47 Andi Bagus. Pengertian Media Baru dan Jenisnya (2014, 7 Februari)[online].Diakses pada tanggal 28-Agustus-2014, dari : http://www.komunikasipraktis.com 48 Junaedi, Fajar dkk. 2011. Teori Komunikasi : Media, Teknologi dan Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Hal 8 41 c. Asynchronous Karakteristik ini bermaksna bahwa teknologi komunikasi baru atau media baru mempunyai kemampuan untuk mengirimkan dan menerima pesan pada waktu-waktu yang dikehendaki oleh setiap individu peserta. Keberadaan media sosial yang mampu menyajikan informasi yang banyak dan beragam mampu membuat pandangan masyarakat terhadap suatu peristiwa berubah. Saat informasi yang disajikan tersebut dilakukan secara berulang-ulang, secara tidak langsung logika masyarakat akan terpengaruh dan nantinya akan mempengaruhi opini yang dilontarkan. Ketika banyak orang melontarkan opini yang sama, maka fenomena tersebut dapat disebut sebagai opini publik.49 2.4.1. Pemahaman Internet Jaringan internet sukses dikembangkan dan dicoba pertama kali pada tahun 1969 oleh US50. Departement of Defense dalam proyek ARPNet (Advance Research Project Network). Semenjak itu perkembangan internet berlangsung sangat pesat. Faktor pencetus menjamurnya pemakaian internet di seluruh belahan dunia adalah perkembangan World Wide Web (WWW) yang dirancang oleh tim Berners-Lee dan staf ahli dari laboratorium CERN (Conseil European Pour la Recherche Nuclaire) di JeNewa pada tahun 1991. Internet (interconnection networking) merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Seperti 49 Ibid. Hal 15 42 yang diketahui internet merupakan bentuk konvergensi dari beberapa teknologi penting terdahulu, seperti komputer, televisi, radio, dan telepon. 51 Internet dapat diartikan sebagai sekumpulan jaringan yang terdiri atas jutaan komputer yang dapat berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan suatu aturan komunikasi jaringan komputer sama. Pada dasarnya internet merupakan jaringan komputer sangat besar yang terbentuk dari jaringan-jaringan kecil di seluruh dunia dan saling terhubung satu sama lain. Internet memiliki karakteristik unik dan mampu mengadakan interaktif luas. Internet mempunyai karakteristik interactivity menurut Rafaeli dalam Jaffe et’al (1995:3), internet berpotensi disebut “interpersonal mass medium” (media massa interpersonal). Faktor interpersonal ini membuat CMC memiliki kapabilitas sebagai media massa pertama yang bersifat “many-to- many”. Peranan internet sebagai media baru dengan keunggulan interaktif dan membangun hubungan secara personal, kelompok maupun massa. Kemampuan internet tidak hanya terbatas pada kecanggihan hardware, namun juga pada kerumitan software-nya. Aplikasi software komunikasi dan kolaborasi koneksi digunakan untuk mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi jaringan yang ada dalam cyber communication. Sebagai contoh, aplikasi ini meliputi beberapa jenis seperti berikut ini: a. Surat elektronis. b. Surat bersuara (voice mail). c. Forum diskusi. 51 John Hamilton. Internet. United State: ABDO Publishing, 2005. 43 d. Sistem percakapan tertulis (chat). e. Konferensi suara. f. Konferensi video. g. Sistem pertemuan elektronis. Pada awalnya, internet memiliki misi sebagai saluran khusus untuk keperluan akademisi dan penyedia sarana bagi para peneliti dalam mengakses data dari sejumlah sumer daya perangkat keras komputer. Saat ini internet semakin berkembang menjadi media komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga cukup menyimpang dari misi awalnya. 52 Dengan adanya internet saat ini rasanya manusia yang menggunakannya seolah bisa “menggenggam dunia”. Segala sesuatu yang dibutuhkan manusia tersedia melalui internet baik yang mengeluarkan biaya maupun tidak. Manusia mampu berkomunikasi serta menemukan informasi melalui data teks, gambar, video, suara, bahkan komunikasi audio-visual dari segala penjuru dunia. 2.4.2. Cyberspace Cyberspace sebagai bentuk jaringan komunikasi dan interaksi berbasis komputer menawarkan realitas komunikasi virtual dengan komunitas tersendiri, yaitu komunitas virtual. Komunitas virtual adalah kesatuan sosial yang muncul dari internet saat seseorang membawa diskusi publik cukup dengan perasaan manusia, untuk membentuk hubungan pribadi dari jaringan di dunia maya.53 52 53 Jarot S dan Sudarma S, Buku Super Pintar Internet. Jakarta: Media Kita, 2012. Junaedi, Fajar dkk. Komunikasi 2.0 Teoritisasi dan Implikasi. Yogyakarta: Aspikom, 2011, hal 5 44 Karakteristik cyberspace yakni: 1. Interactivity Kemampuan sistem komunikasi baru untuk merespon kembali kepada pengguna. 2. Demassified Media sosial online (cyberspace) bersifat massa dengan control sistem komunikasi pada produser pesan. 3. Asynchronous Dalam pengertian mempunyai kemampuan untuk mengirim atau menerima pesan pada waktu yang diinginkan oleh individu. 54 Pesatnya pertumbuhan teknologi komunikasi turut memberikan kontribusi besar dalam perkembangan komunikasi melalui cyberspace. Internet yang senantiasa memberikan inovasi dalam memberikan informasi maupun berkomunikasi sebagai fasilitas yang unggul, menyebabkan kenyamanan suatu pihak dalam membangun relasi secara online dengan pihak lain. Devito menyatakan bahwa dalam MUDs (sebuah permainan online), 93,6% penggunanya bertujuan untuk mencari teman dan membangun hubungan yang romantis. Beberapa diantara mereka menggunakan internet sebagai sarana transaksi dan membangun relasi. Keuntungan-keuntungan dalam membangun relasi secara online melalui cyberspace:55 1. Relasi online aman dari serangan secara fisik 2. Kepribadian seseorang muncul terlebih dahulu. 54 55 Ibid. Hal 8 A, Joseph Devito.Human communication. America: Pearson Education. 2010 45 3. Hal ini berbeda dengan komunikasi tatap muka, yakni penampilan fisik seseorang yang terlihat lebih dahulu dan cukup mempengaruhi dalam memulai suatu hubungan. 4. Kemampuan membangun self disclosure yang baik menjadi lebih penting dibandingkan daya tarik fisik dalam membangun intimasi. 5. Relasi online juga berdasarkan prinsip kepercayaan, kejujuran, dan komitmen seperti layaknya dalam komunikasi tatap muka. 6. Hubungan pertemanan dan romantis dalam relasi online menjadi lebih mudah bagi seseorang yang sangat pemalu. 7. Relasi online sangat menguntungkan bagi seseorang yang mempunyai kekurangan secara fisik dan terdapat pilihan untuk mengungkapkan kekurangannya tersebut atau tidak. Menjalin relasi dengan cyberspace juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain: 1. Ketidakmampuan melihat lawan bicara. 2. Ketidakmampuan mendengar suara lawan bicara. 3. Dalam relasi online sangat mudah memberikan informasi palsu.56 2.5. Computer Mediated Comunication (CMC) Computer Mediated Comunication (CMC) adalah istilah yang digunakan untuk melakukan komunikasi antar dua orang atau lebih yang dapat saling berinteraksi melalui komputer yang berbeda. Hal yang dimaksud disini bukanlah 56 Ibid 46 bagaimana dua mesin atau lebih dapat saling berinteraksi, namun bagaimana dua orang atau lebih dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan alat bantu komputer melalui program aplikasi yang ada pada komputer tersebut. Munculnya tipe-tipe interaksi baru ini mempengaruhi jenis interaksi tatap muka dalam hal interaksi ini dapat memfasilitasi kecenderungan di masyarakat yang semakin menyukai hubungan yang terjalin secara tidak langsung.57 Ketika interaksi tatap muka mengkondisikan pengirim dan penerima pesan dalam satu sistem ruang dan waktu untuk melakukan hubungan sosial. Hal ini berarti seseorang dapat berinteraksi dengan yang lain walaupun berada di lokasi maupun zona waktu yang berbeda. Meyrowitz berpendapat bahwa menurunnya jumlah interaksi tatap muka disebabkan karena interaksi yang termediasi dianggap lebih efektif bagi masyarakat yang hidup di era sekarang, dimana mereka harus berpacu dengan waktu dan banyaknya informasi yang tersisa. Selain memberikan kemudahan bagi pengguna media untuk mempersempit ruang dan waktu dalam berkomunikasi, komunikasi yang termediasi juga membantu manusia untuk membangun hubungan interpersonal dengan manusia lainnya dalam bentuk hubungan yang lain. Hal ini terjadi karena dengan tidak adanya tatap muka dalam komunikasi yang termediasi maka seseorang dapat menampilkan kepribadian, bahkan identitas yang berbeda dalam berinteraksi dengan media ini.58 Dalam hal ini akan dibahas tentang layanan online di salah satu situs jejaring sosial yang sangat terkenal di dunia, Twitter. Danah M. mengartikan situs 57 58 Nugroho, Agoeng. Teknologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010. Hal 126 Ibid. Hal 211 47 jejaring sosial sebagai “Layanan berbasis web yang memungkinkan seseorang membangun profil publik atau semipublik dalam sistem yang terbatas: tersambung dengan sejumlah pengguna lain untuk saling berhubungan; dan melihat dan menelusuri sejumlah hubungan mereka yang dibuat oleh orang lain yang dibuat oleh sistem”. Dari pengertian tersebut, jejaring sosial merupakan sarana yang memungkinkan penggunanya menampilkan dirinya, berhubungan dengan jejaring sosialnya dan membangun dan mejaga hubungan mereka dengan orang lain. Dalam menjalankan komunikasi dengan komunikannya, partisipan CMC harus melibatkan dua komponen, yaitu komputer dan jaringan internet. Sebenarnya, bukan hanya komputer dan jaringan internet saja, namun dalam komputer tersebut harus terdapat program atau aplikasi tertentu yang memungkinkan komunikator intuk berkomunikasi dengan komunikannya.59 Dalam memasuki era globalisasi, CMC menjadi suatu gebrakan baru di dunia teknologi komunikasi. Partisipan CMC harus mempunyai keahlian dalam menggunakan komputer dan mengetahui tentang settingan aplikasi dari media internet yang digunakan seperti MSN Messager, Yahoo Messager, Twitter, dll. CMC menjadi hal yang sangat penting untuk dijadikan sebuah pengetahuan karena merupakan sisi fenomenal yang saat ini sedang sangat marak terjadi dalam masyarakat. Mudahnya pertukaran informasi pada basis “many-to-many” dapat merubah ciri atau karakteristik komunikasi antarmanusia pada tataran yang paling mandasar. 59 Ibid 48 Bagi orang muda, media internet boleh dikatakan sudah menjadi bagian budaya merekea. Karena internet selain bisa menyediakan informasi yang serbaragam, namn bisa dijadikan sebagai saluran ajang bergaul untuk berkenalan dengan siapa saja di atas bumi ini tanpa pernah bertatap muka.60 Individu dalam kelompok CMC terlibat dalam penggunaan verbal yang lebih menonjol, pengungkapan diri yang lebih tertutup dan sikap yang tidak sesuai dengan kenyataan dibandingkan dengan komunikasi tatap muka. CMC dinilai memiliki keleluasaan dalam mengungkapkan diri dan kekyaan informasi yang lebih minim dibandingkan dengan komunikasi tatap muka. Penggunaan isyarat secara kontekstual dan visual akan meyebabkan komunikasi dalam komunikasi online menjadi lebih impersonal dan tidak sesuai dibandingkan dengan komunikasi tatap muka.61 Dunia maya merupakan suatu komunikasi yang dimediasi melalui pengguna komputer dan internet dimana seseorang dapat membangun hubungan online dan identitas online yang dipublikasikan dapat menimbulkan suatu pertanyaan psikologi sosial yang lebih jauh lagi mengenai interkasi hubungan saat online maupun offline. 2.6. Media Sosial Media sosial online adalah media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial bersifat interaktif dengan berbasis teknologi internet yang mengubah pola penyebaran informasi dari sebelumnya bersifat broadcast media 60 61 Ibid. Hal 215 Ibid. Hal 236 49 monologue (satu ke banyak audiens) ke social media dialogue (banyak audiens ke banyak audiens). Media sosial online turut mendukung terciptanya demokratisasi informasi dan ilmu pengetahuan yang mengubah perilaku audiens dari yang sebelumnya pengonsumsi konten beralih ke pemroduksi konten.62 2.6.1 Jenis-jenis Media Sosial Jenis serta komposisi media sosial online di dunia virtual sangat beragam, antara lain : 63 1. Facebook Facebook adalah suatu alat sosial untuk membantu orang berkomunikasi lebih efisien dengan teman lama, keluarga maupun orang-orang yang baru dikenal. Facebook menawarkan navigasi yang mudah bagi para penggunanya. 2. Twitter Twitter merupakan sebuah situs web yang dimiliki dan diopersikan oleh Twitter Inc. Situs ini menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauab (tweets). Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicuan bisa dilihat secara bebas, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar temanteman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut atau followers. 3. Blackberry Messenger 62 Nurudin. Media Sosial Baru dan MunculnyaRevolusi Komunikasi Baru, Yogyakarta: Buku Litera, 2012 63 Ibid, hal 58-40 50 Blackberry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan laman, telepon, SMS, menjelajah internet, Blackberry Messenger, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. 4. Instagram Instagram adalah sebuah aplikasi berbagai foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital dan membagikan ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri.64 2.6.2. Jenis-jenis Tweet Menurut Comm, pada dasarnya ada sepuluh kategori dasar untuk jenisjenis tweet. Kategori-kategori tersebut adalah:65 a. The Mundane Berisi tentang hal-hal pribadi pengguna, isinya rata-rata narsistik dan dangkal. Mundane adalah tweet yang paling banyak dihasilkan dan menjadi pondasi awal dalam hubungan antar pengguna. b. The Communicator Berupa tweet atau rangkaian tweet yang sifatnya seperti perbincangan antara pengguna dengan menggunakan fitur reply atau fitur retweet. c. The Inquisitor Tweet berisi pertanyaan. Bermaksud untuk mencari jawaban atau solusi terhadap situasi tertentu. d. The Answerman 64 65 Ibid. Comm, Joel. Twitter Power 2.0. New Jersey: Wiley & Sons, Inc. 2010. 51 Respon atas adanya The Inquisitor. Berisi jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang dilontarkan oleh tweet-tweet yang ada. e. The Sage Isinya bervariasi. Dari sekedar mengutip kalimat para tokoh, kutipan lirik lagu, how to do tips, hingga teori-teori sosial. Di Indonesia tweet seperti ini dikenal juga dengan #kultwit atau kuliah melalui twitter. f. The Reporter Mulai terkenal ketika twitter juga digunakan sebagai alat reportase. Informasi mengenai hal-hal terkini sudah dapat diketahui sebelum masuk televisi. Berisi informasi-informasi yang aktual. g. The Kudos Berisi pujian atau ucapan terima kasih kepada orang lain. Ditujukan sebagai apresiasi terhadap pengguna Twitter lainnya. Ucapan selamat ulang tahun, kesuksesan dan sejenisnya masuk pada kategori ini. h. The Critic Berisi ketidakpuasan, amarah dan lain-lain yang dituangkan sebagai kritik terhadap perusahaan, pemerintah, hingga teman dan keluarga termasuk dalam kategori ini. i. The Advocate Berlawanan dengan The Critic, The Advocate adalah tweet yang berisi dukungan atau pembelaan terhadap suatu instansi. Dapat juga promosi atas pengguna lainnya. 52 j. The Benefactor Tweet kategori ini dirancang agar di-retweet oleh pengguna lainnya karena memberi keuntungan.66 2.6.3. Efek Positif dan Negatif Media Sosial ICT Watch menjelaskan efek positif dan negatif dari media sosial bagi remaja, efek positif dari media sosial diantaranya: 67 a. Remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. Mereka belajar bagaimana cara beradaptasi, bersosialisasi, dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan. b. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial, remaja jadi lebih mudah berteman dengan orang laindi seluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung. c. Remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui temanteman yang mereka jumpai saat online, karena disini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain. d. Remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka yang berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik. Sedangkan efek negatif dari media sosial diantaranya adalah: 66 Ibid. Hal 57 Watch, ICT, Internet Sehat (Pedoman Ber-Internet Aman, Nyaman dan Bertanggung Jawab), Jakarta: internetsehat.org, 2012, hal 40 67 53 a. Remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi dikehidupan nyata, seperti bahasa tubuh dan nada suara menjadi berkurang. b. Membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini mengakibatkan remaja menjadi kurang empatidi dunia nyata. c. Tidak ada ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat remaja sulit membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata. d. Situs jejaring sosial adalah lahan subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru dikenal remaja di internet, menggunakan jati diri yang sesungguhnya. Media sosial online yang merupakan media komunikasi di internet memiliki 2 faktor, yakni:68 1. Bahasa dan tulisan Bahasa membantu manusia dalam bentuk kemampuan untuk mempresentasikan ide-ide, baik secara pikiran maupun ekspresi. Tulisan membantu manusia untuk merekam, menjaga, dan mengirimkan ide-ide lalu menyebarkannya pada orang banyak. 68 Hamilton, John. Internet. United State: ABDO Publishing, 2005. 54 2. Media Visual Seperti film dan televisi, internet suatu media yang berorientasi visual. Internet mengijinkan transmisi suatu informasi dari suatu sumber pada orang banyak. Memahami komunikasi di media sosial online atau internet menempatkan orang-orang pada posisi untuk tampil pada dunia “nyata” bahwa memahami komunikasi di internet menambah kesadaran kita terhadap dunia. 69 69 Ibid