BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Psikologi Perkembangan Remaja

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Psikologi Perkembangan Remaja
Psikologi perkembangan adalah cabang dari disiplin psikologi yang
memfokuskan studi pada perubahan-perubahan dan perkembangan struktur
jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia dalam berbagai tahap kehidupannya,
mulai dari konsepsi hingga menjelang kematiannya. Mempelajari psikologi
perkembangan tidak hanya berguna bagi orang tua dan guru dalam memberikan
pelayanan dan pendidikan kepada anak sesuai dengan tahap perkembangannya,
melainkan juga berguna dalam memahami diri kita sendiri. Psikologi
perkembangan akan memberikan wawasan dan pemahaman tentang sejarah
perjalanan hidup kita sendiri (sebagai bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa atau usia
lanjut). Lebih dari itu, psikologi perkembangan juga sangat berguna bagi
pengambil kebijaksanaan dalam merumuskan program-program bantuan bagi
anak-anak dan remaja. 13
Seiring dengan perkembangan kontemporer yang ditandai oleh perubahanperubahan yang sangat cepat dalam berbagai dimensi kehidupan individu,
psikologi perkembangan semakin dirasakan kegunannya oleh masyarakat.
Masyarakat semakin menyadari betapa individu (anak-anak, remaja, dan bahkan
orang dewasa) yang hidup pada era modern sekarang ini berada pada masa-masa
13
Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012
15
16
yang sulit. Menghadapi individu yang berada dalam masa-masa yang sulit
demikian, jelas membutuhkan pemahamn tentang psikologi perkembangan.
2.2.
Remaja
2.2.1. Definisi Remaja
Remaja bahasa aslinya adolescence, berasal dari bahasa latin yang artinya
“tumbuh untuk mencapai keuntungan”. Anak dianggap sudah dewasa bila sudah
mampu mengadakan reproduksi. Perkembangan lebih lanjut istilah adolescence
sesungguhnya memiliki arti yang luas mencakup kematangan mental, emosional,
sosial, dan fisik. Secara psikologis, remaja adalah suatu usia dimana individu
menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak
merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan
merasa sama atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini
mengandung banyak aspek afektif, lebih kurang dari usia pubertas14.
Masa remaja merupakan suatu periode dari perkembangan manusia. Masa
ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan
sosial. Di sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya
dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun15.
14
15
Debra Anne Jonson. Self- disclosure Pattern of Early Adolescents. California: Fresno, 1978
Notoatmojo S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. 2005.
17
Menurut Desmita dalam bukunya psikologi perkembangan remaja
menyatakan bahwa batasan remaja untuk masyarakat Indonesia adalah usia 12
sampai dengan 21 tahun dan belum menikah16.
Menurut Soetjiningsih, masa remaja merupakan masa peralihan antara
masa anak-anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia
11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda.
Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat definisi tentang
remaja yaitu: 17
1. Pada buku-buku Pediatri, pada umumnya mendefinisikan remaja adalah bila
seorang anak telah mencapai umur 10-18 tahun dan umur 12-20 tahun anak
laki-laki.
2. Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak,
remaja adalah yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah.
3. Menurut Undang-Unadang perburuhan, anak dianggap remaja bila telah
mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat
tinggal.
4. Menurut Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1979, anak dianggap sudah
remaja apabila cukup matang, yaitu umur 16 tahun untuk perempuan dan 19
tahun untuk anak laki-laki.
5. Menurut dinas kesehatan, anak dianggap sudah remaja apabila anak sudah
berumur 18 tahun, yang sesuai dengan saat lulus sekolah menengah atas.
6. Menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai umur 10-18 tahun.
16
Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013, hal, 10-12
Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: PT Rhineka Cipta.
2004. Hal 15-17
17
18
2.2.2. Tahap-tahap Perkembangan Remaja
Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada tiga tahap
perkembangan remaja :
a. Remaja Awal (early adolescent)
Seorang remaja pada tahap ini masih terheranheran akan perubahanperubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang
menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran
baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis.
Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis ia sudah berfantasi erotik.
Kepekaan yang berlebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali
terhadap ego menyebabkan para remaja awal ini sulit dimengerti dan
dimengerti orang dewasa.
b. Remaja Madya (middle adolescent)
Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau
banyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsisits yaitu
mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang sama dengan
dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu
memilih mana yang peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis
atau pesimis, idealis atau materialis, dan sebagainya. Remaja pria harus
membebaskan diri dari oedipus complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada
masa anak-anak) dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan.18
18
Ibid
19
c. Remaja Akhir (late adolescent)
Masa remaja akhir adalah masa ketika seorang individu berada pada usia
17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun. Saat usia ini rata-rata setiap remaja
memasuki sekolah menengah tingkat atas dan ada yang telah memasuki
jenjang kuliah. Tahap ini pada masa konsolidasi menuju periode dewasa dan
ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu: 19
1. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
2. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan
dalam pengalaman-pengalaman baru.
3. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
4. Egosentisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti
dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
5. Tumbuh ‘dinding’ yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan
masyarakat umum.
Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangatperlu untuk
mengenal perkembangan remaja serta ciri-cirinya. Berdasarkan sifat atau ciri
perkembangannya, masa (rentan waktu) remaja ada tiga tahap yaitu:
a. Masa remaja awal (10-12 tahun)
1. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya
2. Tampak dan merasa ingin bebas
19
Asrori, Muhammad & Ali, Muhammad. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik).
Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hal 9
20
3. Tampak dan memang lebih memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai
berpikir yang khayal (abstrak)
b. Masa remaja tengah (13-15 tahun)
1. Tampak dan ingin mencari identitas diri
2. Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis
3. Timbul perasaan yang mendalam
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
1. Menampakan pengungkapan kebebasan diri
2. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
3. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya
4. Dapat mewujudkan perasaan cinta
5. Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak.
2.2.3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja
Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam
sikap dan pola perilaku anak. Penelitian singkat mengenai tugas-tugas
perkembangan remaja yang penting akan menggambarkan seberapa jauh
perubahan yang harus dilakukan dan masalah yang timbul dari perubahan itu
sendiri. Semua tugas perkembangan tersebut dipusatkan pada penanggulangan
sikap dan pola perilaku yang kekanakkanakan dan mengadakan persiapan untuk
menghadapi masa dewasa. 20
20
Rumini, S., & Sundari, S. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT. Ashadi Mahastaya.
2005. Hal 14.
21
Adapun tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Robert Y. Havighurst
adalah:21
a. Mencapai hubungan sosial yang matang dengan teman-teman sebayanya, baik
dengan teman-teman sejenis maupun dengan jenis kelamin lain.
b. Dapat menjalankan peranan-peranan sosial menurut jenis kelamin masingmasing.
c. Menerima kenyataan (realitas) jasmaniah serta menggunakannya seefektifefektifnya dengan perasaan puas.
d. Mencapai kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya.
e. Mencapai kebebasan ekonomi.
f. Memilih dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan atau jabatan.
g. Mempersiapkan diri untuk melakukan perkawinan dan hidup berumah
tangga.
h. Mengembangkan kecakapan intelektual serta konsep-konsep yang diperlukan
untuk kepentingan hidup bermasyarakat.
i. Memperlihatkan perilaku yang secara sosial dapat dipertanggungjawabkan.
j. Memperoleh sejumlah norma-norma sebagai pedoman dalam tindakan
Tugas-tugas perkembangan fase remaja ini amat berkaitan dengan
perkembangan
kognitifnya,
yaitu
fase
operasional
formal.
Kematangan
pencapaian fase kognitif akan sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan
tugas-tugas perkembangnnya itu dengan baik. Agar dapat memenuhi dan
21
Panut Panuju dan Ida Umami, Psikologi Remaja, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1999), hal
23-25
22
melaksanakan tugas-tugas perkembangan, diperlukan kemampuan kreatif remaja.
Kemampuan kreatif ini banyak diwarnai oleh perkembangan kognitifnya.
2.3.
Pengungkapan Diri (Self-disclosure)
Self disclosure adalah komunikasi yang menyatakan pengakuan diri
sendiri, karena self disclosure adalah jenis komunikasi yang tidak hanya
menyertakan pernyataan tetapi juga terdapat maksud dari bahasa non-verbal,
seperti halnya kita membuka rahasia kepada teman dekat kita dan melakukan
pengakuan kepada publik pada acara talk show di televisi22.
Pengungkapan diri ini dapat berupa berbagai topik seperti informasi
perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi dan ide yang sesuai dan terdapat di
dalam diri orang yang bersangkutan. Kedalaman dari pengungkapan diri
seseorang tergantung pada situasi dan orang yang diajak untuk berinteraksi. Jika
orang yang berinteraksi dengan kita menyenangkan dan membuat kita merasa
aman serta dapat membangkitkan semangat maka kemungkinan bagi kita untuk
lebih membuka diri amatlah besar. Sebaliknya pada beberapa orang tertentu kita
dapat saja menutup diri karena merasa kurang percaya. Berdasarkan beberapa
pengertian yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa pengungkapan
diri adalah proses menghadirkan diri dalam kegiatan berupa berbagai topik seperti
informasi yang akrab, informasi perilaku, sikap, membagi perasaan, keinginan,
motivasi, dan ide.
22
Joseph A. Devito. The communication handbook: a directionary. Univertitas Michigan: Harper
& Row, Publisher, Incorporated, 1986.
23
Kita dapat mengetahui jenis informasi mengenai diri orang lain (keluasan),
atau kita mungkin bisa mendapatkan informasi detail dan mendalam mengenai
satu atau dua aspek dari diri prang lain itu (kedalaman). Ketika hubungan di
antara
dua
individu
berkembang,
maka
masing-masing
individu
akan
mendapatkan lebih banyak informasi yang akan semakin menambah keluasan dan
kedalaman pengetahuan mereka satu sama lainnya23.
Menurut Altman & Tailor (1973) ada dua dimensi dari self disclosure:
1. Keluasan
Merupakan informasi yang disampaikan kepada pihak lain di mana informasi
yang disampaikan tersebut menyangkut hal-hal secara umum dari individu
yang mengungkapkan diri. Meliputi informasi diri, cita-cita dan minatnya,
berbagai isu yang berkembang disekitarnya.
2. Kedalaman
Merupakan penyampaian informasi kepada pihak lain di mana tingkat
kerahasiaannya berbeda. Semakin dalam hubungan berarti semakin dalam
pula informasi yang disampaikan. Meliputi kekurangan yang dimiliki
individu, sifat/karakter diri, keadaan emosional.
Menurut De Vito (2006:63), “wanita lebih sering mengekspresikan
perasaannya dan memiliki keinginan yang besar untuk selalu mengungkapkan
dirinya” 24
Dalam istilah di Indonesia, self-disclosure juga disebut sebagai membuka
diri atau penyingkapan diri. Penyingkapan diri adalah membeberkan informasi
23
Irwin Altman dan Dalmas Taylor, Social Penetration: The Devlopment of Interpersonal
Relantionship, Rinehart & Winston, 1973.
24
Joseph A. Devito. Komunikasi Antar Manusia, Jakarta: Professional Books, 2006, hal 63
24
tentang diri sendiri. Banyak hal yang dapat diungkapkan tentang diri kita melalui
ekspresi wajah, sikap tubuh, pakaian, nada suara, dan melalui isyarat-isyarat non
verbal lainnya yang tidak terhitung jumlahnya, meskipun banyak di antara
perilaku tersebut tidak disengaja, namun penyingkapan diri yang sesungguhnya
adalah perilaku yang disengaja. Penyingkapan diri tidak hanya merupakan bagian
integral dari komunikasi dua orang, penyingkapan diri lebih sering muncul dalam
konteks hubungan dua orang dari pada dalam konteks jenis komunikasi lainnya.
Self disclosure seringkali merupakan suatu usaha untuk memasukkan
otentisitas ke dalam hubungan sosial. Ada saatnya hubungan self disclosure lebih
merupakan usaha untuk menekankan bagaimana kita memainkan peranan kita
daripada bagaimana orang lain mengharapkan kita memainkan peranan tersebut.
Menggambarkan beberapa peranan self disclosure yang tepat, yaitu25 :
1. Merupakan fungsi dari suatu hubungan sedang berlangsung.
2. Dilakukan oleh kedua belah pihak.
3. Disesuaikan dengan keadaan yang sedang berlangsung.
4. Berkaitan dengan apa yang terjadi saat ini pada dan antara orang-orang yang
terlibat.
5. Ada peningkatan dalam penyingkapan, sedikit demi sedikit.
Ada orang yang terlalu membuka diri disebut sebagai over disclosure,
yakni menginformasikan segala hal tentang dirinya kepada siapapun. Terdapat
juga orang yang terlalu menutup diri atau under disclosure, yaitu jarang sekali
membicarakan tentang dirinya kepada orang lain. Pada umumnya orang lebih
25
Irwin Altman dan Dalmas Taylor, Social Penetration: The Devlopment of Interpersonal
Relantionship, Rinehart & Winston, 1973.
25
banyak berada diantara kedua ekstrim tersebut, mereka memilih topik-topik mana
yang diungkapkan dan kepada siapa mereka akan mengungkapkannya. Bagian
awal dari penelitian ini dilakukan bahwa melalui self disclosure seorang individu
akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasangagasan baru, lebih cenderung menghindari sikap defensif, dan lebih cermat
memandang dirinya dan orang lain. Adapun keuntungan self-disclosure adalah:
1. Pengetahuan tentang diri, melalui self disclosure kita menemukan perspektif
baru pada diri kita. Pemahaman yang lebih mendalam dari perilaku kita
sendiri.
2. Kemampuan untuk mengatasi (keadaan), melalui self disclosure akan ada
peningkatan kemampuan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang
kita hadapi.
3. Komunikasi yang efektif melalui self disclosure, kita dapat meningkatkan
komunikasi yang efektif.
4. Hubungan yang lebih berarti melalui self disclosure membantu kita menerima
hubungan yang lebih dekat dengan orang dimana kita melakukan self
disclosure dengannya.
5. Kejiwaan yang sehat, melalui self disclosure kita secara tidak langsung
melindungi tubuh kita dari stress.26
Selain keuntungan di atas, beberapa orang berpendapat bahwa self
disclosure memiliki manfaat berikut:
26
Ibid. Hal 89
26
a. Melalui self disclosure seseorang akan menciptakan mental yang sehat bagi
dirinya.
b. Self disclosure dapat juga digunakan sebagai sarana untuk melepaskan emosi.
c. Dapat dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki hubungan.
d. Mendorong perkembangan hubungan.
Untuk melepaskan perasaan bersalah Disamping adanya keuntungan
dengan melakukan self disclosure terhadap seseorang, terdapat pula kerugian yang
dapat diperoleh seseorang dengan melakukan self disclosure. Kerugiankerugiannya antara lain:27
1. Kerugian secara personal.
2. Kerugian dalam hubungan.
3. Kerugian secara pekerjaan.
Sedangkan narsis adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang
berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist). Istilah
ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan
mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos (versi bahasa Latin:
Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam.
Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh
bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.28
Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir bahkan Andrew
Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang
27
28
Ibid. Hal 102
http://shidiq90.blogspot.com/2010/09/arti-kata-narsis.html Diakses pada 01/02/15, pukul: 10:10
27
cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara
kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain.
Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan
kepribadian yang bersifat patologis. (Patologi merupakan cabang bidang
kedokteran yang berkaitan dengan ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui
analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh.)
Penyimpangan kepribadian adalah istilah umum untuk jenis penyakit
mental seseorang, dimana pada kondisi tersebut cara berpikir, cara memahami
situasi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal.
Kondisi itu membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa dan
berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan, membatasi kemampuannya
untuk dapat berperan dalam suatu hubungan.
Orang-orang yang narsis meyakini bahwa mereka adalah orang-orang
yang lebih unggul daripada orang lain dan kurang bisa menghargai perasaan orang
lain. Namun dibalik rasa percaya dirinya yang teramat kuat, sebenarnya orang
narsis memiliki penghargaan terhadap diri sendiri yang lemah, mudah tersinggung
meskipun terhadap kritikan kecil. 29
Untuk lebih mengenal dan mengetahui perilaku narsis ini, simak beberapa
hal berikut yang merupakan ciri-ciri dari penderita narsis:

Ditandai dengan perilaku yang emosional dan dramatis, dan dapat juga
dikategorikan ke dalam penyimpangan perilaku yang antisosial.
29
http://shidiq90.blogspot.com/2010/09/arti-kata-narsis.html Diakses pada 01/02/15, pukul: 10:10
28

Memiliki perasaan bangga yang berlebihan tentang kehebatan atau keunikan
dirinya, misalnya membanggakan kemampuannya, kecantikan atau bakatnya
secara berlebihan.

Melebih-lebihkan prestasi yang dicapainya atau memusatkan perhatian
berlebihan pada permasalahannya.

Hanya berfokus pada fantasi tentang sukses, kekuatan, kecemerlangan,
kecantikan atau mendapatkan cinta dari pasangan ideal.

Selalu membutuhkan dan mengharapkan perhatian dan pujian secara terusmenerus.

Dalam merespons kritik atau kekalahan dapat berupa reaksi marah
berlebihan.

Orang narsis memiliki keyakinan bahwa dialah orang yang lebih baik dan
istimewa daripada orang lain.

Tidak bisa memahami emosi dan perasaan orang lain

Mengharapkan orang lain untuk selalu setuju dengan segala ide dan
rencananya30

Suka mengambil keuntungan dari orang lain

Mengekspresikan penghinaan kepada orang-orang yang dianggapnya lebih
rendah

Suka cemburu terhadap orang lain

Memiliki keyakinan bahwa orang lain selalu cemburu terhadap dirinya

Sulit menjaga hubungan yang baik dan sehat
30
Ibid
29

Membuat tujuan-tujuan yang seringkali tidak masuk akal

Menjadi mudah terluka dan ditolak

Memiliki rasa pengharagaan terhadap diri sendiri yang rapuh dan lemah

Terlihat seperti orang yang keras hati dan emosional

Memiliki sifat yang congkak, angkuh dan sombong

Bisa menjadi sangat marah dan tidak sabar bila tidak mendapatkan perlakuan
yang istimewa dari seseorang yang diharapkan

Memaksakan untuk memiliki segala sesuatu yang terbaik

Memiliki perasaan malu dan terhina, dan agar bisa merasa lebih baik, maka
akan bereaksi dengan marah, menghina atau meremehkan orang lain. 31
Dari ciri-ciri tersebut, karakter narsis sekilas terlihat mirip seperti karakter orang
dengan rasa percaya diri yang kuat. Padahal hal tersebut tidak lah sama. Orang
narsis memang memiliki rasa percaya diri yang kuat, namun rasa percaya diri
tersebut adalah rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang
dirinya lah yang paling hebat dari orang lain. Di sisi lain, orang dengan rasa
percaya diri yang sehat tidak mengagung-agungkan dirinya saja, namun juga bisa
menghargai orang lain.32
31
32
Ibid
Ibid
30
2.3.1. Dimensi Self-disclosure
Dimensi self-disclosure meliputi33:
1. Depth/intimacy
Merupakan dimensi yang menunjukan sifat intim yang dikandung dalam
suatu informasi yang diungkapkan oleh individu.
2. Honesty
Merupakan dimensi yang menunjukan ketepatan dan kejujuran individu
dalam mengungkapkan diri.
3. Amount
Merupakan dimensi yang menunjukan kuantitas dari self-disclosure, dapat
diukur dengan mengetahui frekuensi kepada siapa individu mengungkapkan
diri dan durasi dari pesan yang disampaikan atau waktu yang diperlukan
untuk mengutarakan pesan tersebut.
4. Valence
Merupakan dimensi yang menjelaskan mengenai hal-hal yang positif dan
negatif dari perilaku self-disclosure di mana individu dapat menunjukan
perilaku mengenai hal-hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
mengenai dirinya, memuji hal-hal yang ada dalam dirinya atau menjelekjelekan diri individu sendiri.
33
Pakde, Sofa. 2009. Dimensi Self disclosure. Melalui: http://massofa. wordpress .com/dimensiself-disclosure/ dikutip pada hari Minggu 18 November 2014/pukul 21.02
31
5. Intention
Merupakan dimensi yang menjelaskan seluas apa individu mengungkapkan
tentang apa yang ingin diungkapkan, seberapa besar kesadaran individu untuk
mengontrol informasi-informasi yang akan dikatakan pada orang lain.
2.3.2. Faktor-faktor Self-disclosure
Menurut Mesch & Beker, ada dua faktor yang mempengaruhi selfdisclosure yaitu34 :
1. Perbedaan Gender
Gender merupakan variabel penting yang berkaitan dengan pengungkapan
diri. Diantara orang dewasa, beberapa penelitian menunjukkan tingkat
pengungkapan diri yang lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria. Dalam
konteks self-disclosure pada remaja menunjukan bukti pengaruh perbedaan
gender, baik secara kuantitas dan kualitas. Dalam studi yang membandingkan
pengungkapan diri secara langsung (FTF) dan komunikasi online, remaja
perempuan dilaporkan cenderung memiliki skor pengungkapan diri lebih
tinggi dibandingkan laki-laki. Penjelasan untuk perbedaan gender dalam
pengungkapan diri, dihubungkan dengan variasi dalam sosialisasi gender.
Dimana laki-laki secara tradisional diajarkan untuk menahan diri dalam
berbagi perasaan mereka, sedangkan perempuan diharapkan untuk menjadi
lebih ekspresif dan terbuka dalam berkomunikasi. Perempuan lebih mudah
dalam membentuk rasa percaya ketika melakukan komunikasi online
34
Debra Anne Jonson. Self-disclosure Pattern of Early Adolescents. California: Fresno. 1978
32
dibandingkan laki-laki, dan untuk alasan ini, pengungkapan diri pada
perempuan lebih tinggi.35
2. Usia
Usia seseorang merupakan salah satu indikator atas perilakunya, selama masa
remaja, keterlibatan secara sosial mengalami peningkatan, disertai dengan
kecenderungan
untuk
mengungkapkan
informasi
pribadi.
Penelitian
menunjukan, bahwa selama masa remaja, seorang remaja membangun
kemampuan untuk membina kedekatan berdasarkan tingkat keterbukaan,
kejujuran, dan pengungkapan diri. Remaja memiliki kecenderungan
melakukan self-disclosure kepada teman sebaya, daripada kepada orang tua
mereka, hal tersebut memainkan peran penting dalam pembangunan
hubungan, memberikan kaum muda sumber daya sosial yang membantu
mereka menangani isu-isu yang menjadi perhatian mereka pada setiap titik
dalam kehidupan mereka.
3. Efek Diadik
Dalam proses self disclosure nampaknya individu-individu yang terlibat
memiliki kecenderungan mengikuti norma resiprok (timbal balik). Bila
seseorang menceritakan sesuatu yang bersifat pribadi, maka akan cenderung
memberikan reaksi yang sepadan. Pada umumnya mengharapkan orang lain
memperlakukan sama seperti memperlakukan mereka. 36
35
Ibid. Hal 97
Devito, J.A. 1989. Komunikasi Antar Manusia :Kuliah Dasar, Edisi Kelima, Terjemahan
Maulana, A. (Jakarta : Profesional Books,1997), hal-62
36
33
4. Ukuran Khalayak
Self disclosure lebih besar kemungkinannya terjadi dalam komunikasi dengan
khalayak kecil, misalnya dalam komunikasi antarpribadi atau komunikasi
kelompok kecil. Jika khalayak komunikasi itu besar jumlahnya maka kita
akan sulit mengontrol dan menerima umpan balik dari lawan komunikasi kita.
Apabila khalayaknya kecil saja maka kita bisa mengontrol situasi komunikasi
dan bisa melihat umpan balik itu.
5. Topik Bahasan
Pada awalnya orang akan selalu berbicara hal-hal yang umum saja. Makin
akrab maka akan makin mendalam topik pembicaraan kita. Tidak mungkin
kita berbicara soal-soal yang sangat pribadi, pada orang yang baru kita kenal
atau orang yang tidak akrab. Kita akan lebih memilih topik percakapan yang
umum, seperti soal cuaca, politik secara umum, kondisi keuangan negara atau
kondisi sosial.
6. Valensi
Ini terkait dengan sifat positif atau negatif self disclosure. Pada umumnya,
manusia cenderung lebih menyukai valensi positif atau self disclosure positif
dibandingkan dengan self disclosure negatif.37
7. Kepribadian
Orang-orang yang pandai bergaul (sociable) dan ekstrovert melakukan self
disclosure lebih banyak daripada mereka yang kurang pandai bergaul dan
lebih introvert. Perasaan gelisah juga mempengaruhi derajat self disclosure.
37
Ibid
34
Rasa gelisah adakalanya meningkatkan self disclosure kita dan kali lain
mengulanginya sampai batas minimum. Individu yang kurang berani bicara
pada umumnya juga kurang mengungkapkan diri ketimbang mereka yang
merasa lebih nyaman dalam berkomunikasi.
8. Mitra dalam Hubungan
Dengan mengingat tingkat keakraban sebagai penentu kedalaman self
disclosure maka lawan komunikasi atau mitra dalam hubungan akan
menentukan self disclosure itu. Kita melakukan self disclosure kepada
mereka yang kita anggap sebagai orang yang dekat misalnya teman dekat atau
sesama anggota keluarga. Di samping itu, kita juga akan memandang
bagaimana respon mereka. Apabila kita pandang mereka itu orang yang
hangat dan penuh perhatian maka kita akan melakukan self disclosure,
apabila sebaliknya yang terjadi maka kita akan lebih memilih untuk menutup
diri. Self-disclosure merupakan kegiatan memberikan informasi tentang
perasaan dan pikiran kepada orang lain yang disampaikan secara verbal.38
2.3.3. Fungsi Self disclosure
Selain untuk meningkatkan komunikasi, self disclosure memiliki beberapa
fungsi lainnya. Menurut Derlega dan Grzelak ada lima fungsi self disclosure,
yaitu:39
38
Ibid
David O. Sears, Jonathan L. Freedman, & L. Anne Peplau, Psikologi Sosial Jilid Pertama Edisi
Kelima. Terjemahan Michael Adryanto & Saviti Soekrisno, S.H, (Jakarta: Erlangga, 1994), 254.
39
35
a. Ekspresi (expression)
Dalam kehidupan ini kadang-kadang manusia mengalami suatu kekecewaan atau
kekesalan, baik itu yang menyangkut pekerjaan ataupun yang lainnya. Untuk
membuang semua kekesalan ini biasanya akan merasa senang bila bercerita pada
seorang teman yang sudah dipercaya. Dengan pengungkapan diri semacam ini
manusia mendapat kesempatan untuk mengekspresikan perasaan kita.
b. Penjernihan diri (self-clarification)
Dengan saling berbagi rasa serta menceritakan perasaan dan masalah yang sedang
dihadapi kepada orang lain, manusia berharap agar dapat memperoleh penjelasan
dan pemahaman orang lain akan masalah yang dihadapi sehingga pikiran akan
menjadi lebih jernih dan dapat melihat duduk persoalannya dengan lebih baik.
c. Keabsahan sosial (social validation)
Setelah selesai membicarakan masalah yang sedang dihadapi, biasanya pendengar
akan memberikan tanggapan mengenai permasalahan tersebut sehingga dengan
demikian, akan mendapatkan suatu informasi yang bermanfaat tentang kebenaran
akan pandangan kita. Kita dapat memperoleh dukungan atau sebaliknya.40
d. Kendali sosial (sosial control)
Seseorang dapat mengemukakan atau menyembunyikan informasi tentang
keadaan dirinya yang dimaksudkan untuk mengadakan kontrol sosial, misalnya
orang akan mengatakan sesuatu yang dapat menimbulkan kesan baik tentang
dirinya.
40
Ibid
36
e. Perkembangan hubungan (relationship development)
Saling berbagi rasa dan informasi tentang diri kita kepada orang lain serta saling
mempercayai merupakan saran yang paling penting dalam usaha merintis suatu
hubungan sehingga akan semakin meningkatkan derajat keakraban.41
2.4.
New Media
New media terdiri dari 2 kata yaitu New dan Media. New yang berarti baru
dan Media yang berarti perantara. Jadi New Media merupakan sarana perantara
yang baru. Baru dalam arti disini dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi, dan
distribusinya. New Media juga dapat disebut sebuah istilah yang dimaksudkan
untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi
dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarakan
sebagai “media baru” adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat
dimanupulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. 42
Teknologi yang berkembang banyak membawa perubahan dalam hidup
manusia, misalnya saja gaya hidup serba praktis yang mengurangi waktu manusia
untuk berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Gaya hidup penuh kemudahan yang
meningkatkan kemalasan, dalam contoh sederhana penggunaan remote televisi.
Namun dilain pihak, banyak juga keuntungan yang didapat dari perkembangan
teknologi yang pada dasarnya memang diciptakan untuk meringankan kerja
manusia. 43
41
Ibid
Staubhaar, J. & Larose, R. Media Now: Understanding Media, Culture, and Tecjnology. 5th
Edition. Thomson *Wadsworth, 2006.
43
Flew, Terry. New Media : an introduction, New York : Oxford University Press, 2005
42
37
Salah satu hasil perkembang teknologi tersebut adalah internet. Internet
memang bukan lagi barang baru dalam hidup manusia. Namun masih banyak
kontroversi dalam penggunaannya, terutama dalam bidang pemberitaan. Banyak
pro dan kontra dalam penggunaan internet sebagai salah satu media pemberitaan,
maskipun fungsi tersebut telah digunakan sejak lama.
Dari penjelasan New Media diatas maka dapat diketahui New Media
memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
a. Arus informasi yang dapat dengan mudah dan cepat diakses dimana saja dan
kapan saja.
b. Sebagai media transasksi jual beli
c. Sebagai media hiburan, contohnya: game online, jejaring soisial, streaming
video, dll.
d. Sebagi media komunikasi yang efisien. Kita dapat berkomunikasi dengan
orang yang berada jauh sekalipun, bahkan bertatap muka dengan video
conference.
e. Saran pendidikan dengan adanya buku digital yang mudah dan praktis.
Ada bebrapa juga kekurangan dari New Media yaitu:
a. Terbukanya informasi menimbulkan kemungkinan pencurian data pribadi.
Hal ini biasa disebut hacker dengan tujuan-tujuan tertentu virus.
b. Terbukanya arus informasi dan komunikasi juga dapat mrmbawa virus yang
berkedok aplikasi dengan mudah menyebar. Contohnya: pada saat bermain
game online atau jejaring sosial.
38
Komponen dari New media yaitu Handphone, Internet, dan Komputer.
Handphone atau Smartphone dapat dijadikan sebagai komponen New Media
karena dengan Smartphone kita dapat mengakses beberapa situs media sosial
diantaranya Facebook, Twitter, Email, Plurk, dan lain sebagainya. Dengan
Smatrphone kita dapat lebih cepat mendapatkan informasi yang kita inginkan atau
juga memberikan informasi yang kita dapatkan sesuai dengan kenyataan.
Misalkan di situs Twitter, kita dapat mendapatkan informasi tentang kejadian
sekitar dengan memfollow akun yang berhubungan dengan berita yang baru.44
Menurut Jan Van Dijk, New media are media which are both integrated
and interactive and also use digital code at the turn of the 20th and 21st centuries
(media baru adalah media yang keduanya terintegrasi dan interaktif dan juga
menggunakan kode digital pada pergantiaan abad ke-20 dan ke-21)45. Dengan
kata lain, media baru adalah media yang memiliki 3 karakteristik utama yaitu,
integrasi, interaktif, dan digital.
Berikut karakteristik media baru menurut Feldman :
a. Media baru mudah dimanipulasi. Hal ini sering kali mendapat tanggapan
negatif dan menjadi perdebatan, karena media baru memungkinkan setiap
orang untuk memanipulasi dan merubah berbagai data dan informasi dengan
bebas.
b. Media baru bersifat networkable. Artinya, konten-konten yang terdapat dalam
media baru dapat dengan mudah dishare dan dipertukarkan antar pengguna
lewat jaringan internet yang tersedia. Karakteristik ini dapat kita sebut
44
David Holmes.Teori Komunikasi Media, Teknologi, dan Masyarakat, Jakarta: Salemba
Humanika 2012. Hal 1.
45
Jan Van Dijk. The Network Society. British: Mixed Sources, 2012.
39
sebagai kelebihan, karena media baru membuat setiap orang dapat terkoneksi
dengan cepat dan memberi solusi terhadap kendala jarak dan waktu antar
pengguna.
c. Media baru bersifat compressible. Konten-konten yang ada dalam media baru
dapat diperkecil ukuranya sehingga kapasitasnya dapat dikurangi. Hal ini
memberi kemudahan untuk menyimpan konten-kontyen tersebut dan mensharenya kepada orang lain.
d. Media baru bersifat padat. Dimana kita hanya membutuhkan space yang kecil
untuk menyimpan berbagai konten yang ada dalam media baru. Sebagai
contoh; kita hanya memerlukan satu PC yang terkoneksi dengan jaringan
internet untuk dpat menyimpan berbagai informasi dari berbagai penjuru
dunia dalam PC tersebut.
e. Media baru bersifat imparsial. Konten-konten yang ada dalam media baru
tidak berpihak pada siapapun dan tidak dikuasai oleh segelintir orang saja.
karena itulah media baru seringkali disebut sebagai media yang sangat
demokratis, karena kapitalisasi media tidak berlaku lagi. Setiap orang dapat
menjadi produsen dan komsumen secara bersamaan dan setiap pengguna
dapat berlaku aktif disana.46
Sesuai dengan karakteristiknya yang mendunia, internet mampu menjaring
massa lebih banyak dari media siar maupun cetak. Dibandingkan media siar yang
terbatas luas jangkuan siar dan media cetak yang terbatas luas penyebaran,
internet dapat diakses oleh setiap orang dimana saja dan kapan saja. Penyebaran
46
Ibid
40
isu yang ditampilkan di internet lebih cepat, bahkan entah berita tersebut masih
diragukan kebenarannya atau tidak.47
Perkembangan media sosial di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat.
Didukung oleh kemajuan teknologi, sarana media sosial yang kita gunakan
bervariasi. Cukup hanya dengan menggenggam handphone Blackberry, kita sudah
dapat mengetahui berbagai hal dalam waktu singkat seakan-akan batas ruang dan
waktu seperti tidak ada lagi.
Roger menguraikan tiga ciri utama yang menandai kehadiran teknologi
komunikasi baru atau media baru, yaitu: 48
a. Interactivity
Media baru memiliki sifat interaktif yang tingkatanya mendekati sifat
interaktif pada komunikasi antarpribadi secara tatap muka. Media komunikasi
yang interaktif ini memungkinkan partisipannya dapat berkomunikasi secara
lebih akurat, lebih efektif dan lebih memuaskan.
b. Demassification
Demassification atau tidak bersifat massal, maksudnya adalah suatu pesan
khusus dapat dipertukarkan secara individual diantara para partisipan yang
terlibat dalam jumlah yang besar.
47
Andi Bagus. Pengertian Media Baru dan Jenisnya (2014, 7 Februari)[online].Diakses pada
tanggal 28-Agustus-2014, dari : http://www.komunikasipraktis.com
48
Junaedi, Fajar dkk. 2011. Teori Komunikasi : Media, Teknologi dan Masyarakat. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar. Hal 8
41
c. Asynchronous
Karakteristik ini bermaksna bahwa teknologi komunikasi baru atau media
baru mempunyai kemampuan untuk mengirimkan dan menerima pesan pada
waktu-waktu yang dikehendaki oleh setiap individu peserta.
Keberadaan media sosial yang mampu menyajikan informasi yang banyak
dan beragam mampu membuat pandangan masyarakat terhadap suatu peristiwa
berubah. Saat informasi yang disajikan tersebut dilakukan secara berulang-ulang,
secara tidak langsung logika masyarakat akan terpengaruh dan nantinya akan
mempengaruhi opini yang dilontarkan. Ketika banyak orang melontarkan opini
yang sama, maka fenomena tersebut dapat disebut sebagai opini publik.49
2.4.1. Pemahaman Internet
Jaringan internet sukses dikembangkan dan dicoba pertama kali pada
tahun 1969 oleh US50. Departement of Defense dalam proyek ARPNet (Advance
Research Project Network). Semenjak itu perkembangan internet berlangsung
sangat pesat. Faktor pencetus menjamurnya pemakaian internet di seluruh belahan
dunia adalah perkembangan World Wide Web (WWW) yang dirancang oleh tim
Berners-Lee dan staf ahli dari laboratorium CERN (Conseil European Pour la
Recherche Nuclaire) di JeNewa pada tahun 1991. Internet (interconnection
networking) merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu
komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat
berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Seperti
49
Ibid. Hal 15
42
yang diketahui internet merupakan bentuk konvergensi dari beberapa teknologi
penting terdahulu, seperti komputer, televisi, radio, dan telepon. 51
Internet dapat diartikan sebagai sekumpulan jaringan yang terdiri atas
jutaan komputer yang dapat berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan
suatu aturan komunikasi jaringan komputer sama. Pada dasarnya internet
merupakan jaringan komputer sangat besar yang terbentuk dari jaringan-jaringan
kecil di seluruh dunia dan saling terhubung satu sama lain.
Internet memiliki karakteristik unik dan mampu mengadakan interaktif
luas. Internet mempunyai karakteristik interactivity menurut Rafaeli dalam Jaffe
et’al (1995:3), internet berpotensi disebut “interpersonal mass medium” (media
massa interpersonal). Faktor interpersonal ini membuat CMC memiliki kapabilitas
sebagai media massa pertama yang bersifat “many-to- many”. Peranan internet
sebagai media baru dengan keunggulan interaktif dan membangun hubungan
secara personal, kelompok maupun massa. Kemampuan internet tidak hanya
terbatas pada kecanggihan hardware, namun juga pada kerumitan software-nya.
Aplikasi software komunikasi dan kolaborasi koneksi digunakan untuk
mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi jaringan yang ada dalam
cyber communication. Sebagai contoh, aplikasi ini meliputi beberapa jenis seperti
berikut ini:
a. Surat elektronis.
b. Surat bersuara (voice mail).
c. Forum diskusi.
51
John Hamilton. Internet. United State: ABDO Publishing, 2005.
43
d. Sistem percakapan tertulis (chat).
e. Konferensi suara.
f. Konferensi video.
g. Sistem pertemuan elektronis.
Pada awalnya, internet memiliki misi sebagai saluran khusus untuk
keperluan akademisi dan penyedia sarana bagi para peneliti dalam mengakses data
dari sejumlah sumer daya perangkat keras komputer. Saat ini internet semakin
berkembang menjadi media komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga
cukup menyimpang dari misi awalnya.
52
Dengan adanya internet saat ini rasanya
manusia yang menggunakannya seolah bisa “menggenggam dunia”. Segala
sesuatu yang dibutuhkan manusia tersedia melalui internet baik yang
mengeluarkan biaya maupun tidak. Manusia mampu berkomunikasi serta
menemukan informasi melalui data teks, gambar, video, suara, bahkan
komunikasi audio-visual dari segala penjuru dunia.
2.4.2. Cyberspace
Cyberspace sebagai bentuk jaringan komunikasi dan interaksi berbasis
komputer menawarkan realitas komunikasi virtual dengan komunitas tersendiri,
yaitu komunitas virtual. Komunitas virtual adalah kesatuan sosial yang muncul
dari internet saat seseorang membawa diskusi publik cukup dengan perasaan
manusia, untuk membentuk hubungan pribadi dari jaringan di dunia maya.53
52
53
Jarot S dan Sudarma S, Buku Super Pintar Internet. Jakarta: Media Kita, 2012.
Junaedi, Fajar dkk. Komunikasi 2.0 Teoritisasi dan Implikasi. Yogyakarta: Aspikom, 2011, hal 5
44
Karakteristik cyberspace yakni:
1. Interactivity
Kemampuan sistem komunikasi baru untuk merespon kembali kepada
pengguna.
2. Demassified
Media sosial online (cyberspace) bersifat massa dengan control sistem
komunikasi pada produser pesan.
3. Asynchronous
Dalam pengertian mempunyai kemampuan untuk mengirim atau menerima
pesan pada waktu yang diinginkan oleh individu. 54
Pesatnya pertumbuhan teknologi komunikasi turut memberikan kontribusi
besar dalam perkembangan komunikasi melalui cyberspace. Internet yang
senantiasa
memberikan
inovasi
dalam
memberikan
informasi
maupun
berkomunikasi sebagai fasilitas yang unggul, menyebabkan kenyamanan suatu
pihak dalam membangun relasi secara online dengan pihak lain.
Devito menyatakan bahwa dalam MUDs (sebuah permainan online),
93,6% penggunanya bertujuan untuk mencari teman dan membangun hubungan
yang romantis. Beberapa diantara mereka menggunakan internet sebagai sarana
transaksi dan membangun relasi. Keuntungan-keuntungan dalam membangun
relasi secara online melalui cyberspace:55
1. Relasi online aman dari serangan secara fisik
2. Kepribadian seseorang muncul terlebih dahulu.
54
55
Ibid. Hal 8
A, Joseph Devito.Human communication. America: Pearson Education. 2010
45
3. Hal ini berbeda dengan komunikasi tatap muka, yakni penampilan fisik
seseorang yang terlihat lebih dahulu dan cukup mempengaruhi dalam
memulai suatu hubungan.
4. Kemampuan membangun self disclosure yang baik menjadi lebih penting
dibandingkan daya tarik fisik dalam membangun intimasi.
5. Relasi online juga berdasarkan prinsip kepercayaan, kejujuran, dan komitmen
seperti layaknya dalam komunikasi tatap muka.
6. Hubungan pertemanan dan romantis dalam relasi online menjadi lebih mudah
bagi seseorang yang sangat pemalu.
7. Relasi online sangat menguntungkan bagi seseorang yang mempunyai
kekurangan secara fisik dan terdapat pilihan untuk mengungkapkan
kekurangannya tersebut atau tidak.
Menjalin relasi dengan cyberspace juga memiliki beberapa kelemahan,
antara lain:
1. Ketidakmampuan melihat lawan bicara.
2. Ketidakmampuan mendengar suara lawan bicara.
3. Dalam relasi online sangat mudah memberikan informasi palsu.56
2.5.
Computer Mediated Comunication (CMC)
Computer Mediated Comunication (CMC) adalah istilah yang digunakan
untuk melakukan komunikasi antar dua orang atau lebih yang dapat saling
berinteraksi melalui komputer yang berbeda. Hal yang dimaksud disini bukanlah
56
Ibid
46
bagaimana dua mesin atau lebih dapat saling berinteraksi, namun bagaimana dua
orang atau lebih dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan
alat bantu komputer melalui program aplikasi yang ada pada komputer tersebut.
Munculnya tipe-tipe interaksi baru ini mempengaruhi jenis interaksi tatap muka
dalam hal interaksi ini dapat memfasilitasi kecenderungan di masyarakat yang
semakin menyukai hubungan yang terjalin secara tidak langsung.57
Ketika interaksi tatap muka mengkondisikan pengirim dan penerima pesan
dalam satu sistem ruang dan waktu untuk melakukan hubungan sosial. Hal ini
berarti seseorang dapat berinteraksi dengan yang lain walaupun berada di lokasi
maupun zona waktu yang berbeda. Meyrowitz berpendapat bahwa menurunnya
jumlah interaksi tatap muka disebabkan karena interaksi yang termediasi dianggap
lebih efektif bagi masyarakat yang hidup di era sekarang, dimana mereka harus
berpacu dengan waktu dan banyaknya informasi yang tersisa.
Selain
memberikan
kemudahan
bagi
pengguna
media
untuk
mempersempit ruang dan waktu dalam berkomunikasi, komunikasi yang
termediasi juga membantu manusia untuk membangun hubungan interpersonal
dengan manusia lainnya dalam bentuk hubungan yang lain. Hal ini terjadi karena
dengan tidak adanya tatap muka dalam komunikasi yang termediasi maka
seseorang dapat menampilkan kepribadian, bahkan identitas yang berbeda dalam
berinteraksi dengan media ini.58
Dalam hal ini akan dibahas tentang layanan online di salah satu situs
jejaring sosial yang sangat terkenal di dunia, Twitter. Danah M. mengartikan situs
57
58
Nugroho, Agoeng. Teknologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010. Hal 126
Ibid. Hal 211
47
jejaring sosial sebagai “Layanan berbasis web yang memungkinkan seseorang
membangun profil publik atau semipublik dalam sistem yang terbatas:
tersambung dengan sejumlah pengguna lain untuk saling berhubungan; dan
melihat dan menelusuri sejumlah hubungan mereka yang dibuat oleh orang lain
yang dibuat oleh sistem”. Dari pengertian tersebut, jejaring sosial merupakan
sarana yang memungkinkan penggunanya menampilkan dirinya, berhubungan
dengan jejaring sosialnya dan membangun dan mejaga hubungan mereka dengan
orang lain.
Dalam menjalankan komunikasi dengan komunikannya, partisipan CMC
harus melibatkan dua komponen, yaitu komputer dan jaringan internet.
Sebenarnya, bukan hanya komputer dan jaringan internet saja, namun dalam
komputer tersebut harus terdapat program atau aplikasi tertentu yang
memungkinkan komunikator intuk berkomunikasi dengan komunikannya.59
Dalam memasuki era globalisasi, CMC menjadi suatu gebrakan baru di
dunia teknologi komunikasi. Partisipan CMC harus mempunyai keahlian dalam
menggunakan komputer dan mengetahui tentang settingan aplikasi dari media
internet yang digunakan seperti MSN Messager, Yahoo Messager, Twitter, dll.
CMC menjadi hal yang sangat penting untuk dijadikan sebuah pengetahuan
karena merupakan sisi fenomenal yang saat ini sedang sangat marak terjadi dalam
masyarakat. Mudahnya pertukaran informasi pada basis “many-to-many” dapat
merubah ciri atau karakteristik komunikasi antarmanusia pada tataran yang paling
mandasar.
59
Ibid
48
Bagi orang muda, media internet boleh dikatakan sudah menjadi bagian
budaya merekea. Karena internet selain bisa menyediakan informasi yang
serbaragam, namn bisa dijadikan sebagai saluran ajang bergaul untuk berkenalan
dengan siapa saja di atas bumi ini tanpa pernah bertatap muka.60
Individu dalam kelompok CMC terlibat dalam penggunaan verbal yang
lebih menonjol, pengungkapan diri yang lebih tertutup dan sikap yang tidak sesuai
dengan kenyataan dibandingkan dengan komunikasi tatap muka. CMC dinilai
memiliki keleluasaan dalam mengungkapkan diri dan kekyaan informasi yang
lebih minim dibandingkan dengan komunikasi tatap muka. Penggunaan isyarat
secara kontekstual dan visual akan meyebabkan komunikasi dalam komunikasi
online menjadi lebih impersonal dan tidak sesuai dibandingkan dengan
komunikasi tatap muka.61
Dunia maya merupakan suatu komunikasi yang dimediasi melalui
pengguna komputer dan internet dimana seseorang dapat membangun hubungan
online dan identitas online yang dipublikasikan dapat menimbulkan suatu
pertanyaan psikologi sosial yang lebih jauh lagi mengenai interkasi hubungan saat
online maupun offline.
2.6.
Media Sosial
Media sosial online adalah media yang didesain untuk memudahkan
interaksi sosial bersifat interaktif dengan berbasis teknologi internet yang
mengubah pola penyebaran informasi dari sebelumnya bersifat broadcast media
60
61
Ibid. Hal 215
Ibid. Hal 236
49
monologue (satu ke banyak audiens) ke social media dialogue (banyak audiens ke
banyak audiens). Media sosial online turut mendukung terciptanya demokratisasi
informasi dan ilmu pengetahuan yang mengubah perilaku audiens dari yang
sebelumnya pengonsumsi konten beralih ke pemroduksi konten.62
2.6.1
Jenis-jenis Media Sosial
Jenis serta komposisi media sosial online di dunia virtual sangat beragam,
antara lain : 63
1. Facebook
Facebook adalah suatu alat sosial untuk membantu orang berkomunikasi
lebih efisien dengan teman lama, keluarga maupun orang-orang yang baru
dikenal. Facebook menawarkan navigasi yang mudah bagi para penggunanya.
2. Twitter
Twitter merupakan sebuah situs web yang dimiliki dan diopersikan oleh
Twitter Inc. Situs ini menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga
memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang
disebut kicauab (tweets). Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter
yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicuan bisa dilihat secara
bebas, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar temanteman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal
dengan sebutan pengikut atau followers.
3. Blackberry Messenger
62
Nurudin. Media Sosial Baru dan MunculnyaRevolusi Komunikasi Baru, Yogyakarta: Buku
Litera, 2012
63
Ibid, hal 58-40
50
Blackberry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan
laman, telepon, SMS, menjelajah internet, Blackberry Messenger, dan
berbagai kemampuan nirkabel lainnya.
4. Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagai foto yang memungkinkan
pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital dan membagikan ke
berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri.64
2.6.2. Jenis-jenis Tweet
Menurut Comm, pada dasarnya ada sepuluh kategori dasar untuk jenisjenis tweet. Kategori-kategori tersebut adalah:65
a. The Mundane
Berisi tentang hal-hal pribadi pengguna, isinya rata-rata narsistik dan dangkal.
Mundane adalah tweet yang paling banyak dihasilkan dan menjadi pondasi
awal dalam hubungan antar pengguna.
b. The Communicator
Berupa tweet atau rangkaian tweet yang sifatnya seperti perbincangan antara
pengguna dengan menggunakan fitur reply atau fitur retweet.
c. The Inquisitor
Tweet berisi pertanyaan. Bermaksud untuk mencari jawaban atau solusi
terhadap situasi tertentu.
d. The Answerman
64
65
Ibid.
Comm, Joel. Twitter Power 2.0. New Jersey: Wiley & Sons, Inc. 2010.
51
Respon atas adanya The Inquisitor. Berisi jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang dilontarkan oleh tweet-tweet yang ada.
e. The Sage
Isinya bervariasi. Dari sekedar mengutip kalimat para tokoh, kutipan lirik
lagu, how to do tips, hingga teori-teori sosial. Di Indonesia tweet seperti ini
dikenal juga dengan #kultwit atau kuliah melalui twitter.
f. The Reporter
Mulai terkenal ketika twitter juga digunakan sebagai alat reportase. Informasi
mengenai hal-hal terkini sudah dapat diketahui sebelum masuk televisi. Berisi
informasi-informasi yang aktual.
g. The Kudos
Berisi pujian atau ucapan terima kasih kepada orang lain. Ditujukan sebagai
apresiasi terhadap pengguna Twitter lainnya. Ucapan selamat ulang tahun,
kesuksesan dan sejenisnya masuk pada kategori ini.
h. The Critic
Berisi ketidakpuasan, amarah dan lain-lain yang dituangkan sebagai kritik
terhadap perusahaan, pemerintah, hingga teman dan keluarga termasuk dalam
kategori ini.
i. The Advocate
Berlawanan dengan The Critic, The Advocate adalah tweet yang berisi
dukungan atau pembelaan terhadap suatu instansi. Dapat juga promosi atas
pengguna lainnya.
52
j. The Benefactor
Tweet kategori ini dirancang agar di-retweet oleh pengguna lainnya karena
memberi keuntungan.66
2.6.3. Efek Positif dan Negatif Media Sosial
ICT Watch menjelaskan efek positif dan negatif dari media sosial bagi
remaja, efek positif dari media sosial diantaranya: 67
a. Remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang
sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. Mereka belajar
bagaimana cara beradaptasi, bersosialisasi, dengan publik dan mengelola
jaringan pertemanan.
b. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial, remaja jadi
lebih mudah berteman dengan orang laindi seluruh dunia, meski sebagian
besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
c. Remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui temanteman yang mereka jumpai saat online, karena disini mereka berinteraksi dan
menerima umpan balik satu sama lain.
d. Remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya
memberikan perhatian saat ada teman mereka yang berulang tahun,
mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan
persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
Sedangkan efek negatif dari media sosial diantaranya adalah:
66
Ibid. Hal 57
Watch, ICT, Internet Sehat (Pedoman Ber-Internet Aman, Nyaman dan Bertanggung Jawab),
Jakarta: internetsehat.org, 2012, hal 40
67
53
a. Remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat
pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak
berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk
berkomunikasi dikehidupan nyata, seperti bahasa tubuh dan nada suara
menjadi berkurang.
b. Membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak
sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan
waktu di internet. Hal ini mengakibatkan remaja menjadi kurang empatidi
dunia nyata.
c. Tidak ada ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat
remaja sulit membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di
dunia nyata.
d. Situs jejaring sosial adalah lahan subur bagi predator untuk melakukan
kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru dikenal
remaja di internet, menggunakan jati diri yang sesungguhnya.
Media sosial online yang merupakan media komunikasi di internet
memiliki 2 faktor, yakni:68
1. Bahasa dan tulisan
Bahasa
membantu
manusia
dalam
bentuk
kemampuan
untuk
mempresentasikan ide-ide, baik secara pikiran maupun ekspresi. Tulisan
membantu manusia untuk merekam, menjaga, dan mengirimkan ide-ide lalu
menyebarkannya pada orang banyak.
68
Hamilton, John. Internet. United State: ABDO Publishing, 2005.
54
2. Media Visual
Seperti film dan televisi, internet suatu media yang berorientasi visual.
Internet mengijinkan transmisi suatu informasi dari suatu sumber pada orang
banyak. Memahami komunikasi di media sosial online atau internet
menempatkan orang-orang pada posisi untuk tampil pada dunia “nyata”
bahwa memahami komunikasi di internet menambah kesadaran kita terhadap
dunia. 69
69
Ibid
Download