JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS Oktober 2013, Volume 1, NO.01,17-26 ISSN 2339-1618 PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III RAMBUTAN Rumiris Siahaan, SE., MM. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk menganalisis pengaruh reward terhadap disiplin kerja karyawan, 2) Untuk menganalisis pengaruh Punishment terhadap disiplin kerja karyawan, 3) Untuk menganalisis pengaruh reward dan punishment terhadap disiplin kerja karyawan. Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dan menggunakan sampel sebanyak 68 responden maka didapatkan hasil sebagai berikut : darri hasil analisis terlihat bahwa t hitung dari Variabel Reward didapat 5,419 > 1,997 dan dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 maka dalam hal ini Ha1 Diterima dan H0 Ditolak maka Reward berpengaruh terhadap Disiplin Kerja. Dari hasil analisis terlihat bahwa t hitung dari Variabel punishment didapat 7,131 > 1,997 dan dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 maka dalam hal ini H a2 diterima dan H0 ditolak maka punishment berpengaruh terhadap Disiplin Kerja. Berdasarkan hasil uji ANOVA diperoleh nilai Fhitung sebesar 102,370 dengan tingkat signifikan 0,000. Nilai Fhitung tersebut dibandingkan dengan nilai Ftabel, yaitu 3,896 sehingga diperoleh Fhitung > Ftabel atau dengan memperhatikan tingkat signifikansi F=0,000 yang berarti ≥ 0,05, yang artinya terdapat pengaruh secara simultan antara Reward dan Punishment terhadap Disiplin Kerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Rambutan. Kata Kunci: Reward, Punishment, Disiplin Kerja. PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN 17 karyawan akan memilii moral dan disiplin kerja PENDAHULUAN tinggi. Suatu akan lebih maju apabila karyawan memiliki sejumlah kriteria yang diinginkan Disiplin kerja merupakan sikap kesediaan perusahaan guna mengembangkan karir dimasa dan kerelaan seseorang untuk mentaati dan yang akan datang. Untuk mengetahui kriteria apa mematuhi segala norma – norma, peraturan yang saja yang dimiliki oleh seorang karyawan, berlaku disekitarnya secara bertanggung jawab perusahaan penilaian (Saydan dalam Sinuraya, 2007). Banyak hal yang terrhadap para karyawan. Penilaian tersebut dapat mempengaruhi sikap karyawan terutama dilakukan untuk menilai disiplin karyawan yang sikap disiplin karyawan dalam suatu perusahaan, merupakan bagian penting dari seluruh proses untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi karyawan yang bersangkutan dan sebagian dasar tanggung jawab yang diberikan atasan kepada pertimbangan dalam masing – masing karyawan. Salah satu faktor mengambil keputusan yang menyangkut masalah yang dapat mempengaruhi disipin karyawan penetapan gaji, upah, insentive, atau balas jasa adalah bagaimana reward dan puishment yang lainnya, mutasi, alih tugas, promosi maupun dilakukan terhadap karyawan yang ada dalam demosi. peusahaan. hendaklah pimpinan melakukan atau atasan Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya Setiap karyawan mempunyai motif rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas – tersendiri dalam bekerja dan hampir tidak ada tugas yang diberikan padanya. Disiplin kerja karyawan memiliki motif yang sama. Sebagai yang baik akan mendorong gairah kerja dan karyawan bekerja hanya untuk mendapatkan semangat kerja, sehingga apa yang menjadi uang, ada yang bekerja karena alasan gengsi dan tujuan perusahaan maupun karyawan dapat ada yang bekerja hanya karena tertarik pada jenis dicapai. Kedisiplinan harus ditingkatkan dalam pekerjaan tertentu, bahkan mungkin ada beberapa organisasi atau perusahaan, tanpa dukungan karyawan yang tidak tau apa yang menjadi motif kedisiplinan karyawan yang baik akan sulit bagi mereka dalam bekerja (Sastro, 2002). Motif perusahaan dalam mewujudkan tujuannya. Jadi, utama karyawan pada saat ini mungkin akan kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu berubah untuk hari esok. Perubahan motif dalam perusahaan dalam mencapai tujuan. bekerja ini dapat terjadi kapan saja, setelah satu motif terpenuhi dengan baik sehingga motif yang Disiplin juga merupakan salah satu fungsi lain akan menggantikannya. Hal ini menimbulkan manajemen sumber daya manusia yang penting perbedaan reaksi terhadap seluruh beban kerja dan bagi setiap karyawan. Oleh karena itu ada teknik maksimal. Melalui disiplin pula timbul kegiatan dan strategi yang menjamin bahwa setiap dan kesadaran untuk menaati peraturan organisasi PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN merupakan kunci terwujudnya 18 tujuan JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS Oktober 2013, Volume 1, NO.01,17-26 ISSN 2339-1618 dan norma sosial, namun reward dan punishment Berdasarkanhasil kerja karyawan maka terhadap pelaksanaan disiplin tersebut perlu pimpinan dapat memberikan reward ataupun dilakukan. punishment kepada karyawan tersebut untuk Pimpinan yang baik harus menganalisa terlebih menentukan karyawan yang berprestasi atau dahulu tentang kebutuhan karyawan, dan apa tidak. Pimpinan atau bagian kepegawaian tidak yang dapat meningkatkan disiplin dalam bekerja. dapat menentukan hanya melalui pandangan Oleh karena itu, reward dan punishment harus sekilas saja melainkan dengan adanya penilaian secara secara efektif, kedisiplinan karena kerja dapat merangsang karyawan. Melalui seksama. Dengan demikian memberikan balas jasa yang layak bagi karyawan penghargaan, karyawan merasa dapat perhatian, berdasarkan bimbingan, pimpinan atau bagian kepegawaian. petunjuk, penghargaan dari dapat hasil Perkebunan kerja yang Nusantara dinilai III oleh atasannya, sehingga dengan sendirinya karyawan PT. Rambutan berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada merupakan salah satu perusahaan agro bisnis perusahaan tempatnya bekerja (Reksohadiprojo yang bergerak dalam bidang perkebunan. Dimana dalam Yogi, 2001). reward dan punishment sangat berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan. Untuk itu Punishment kerja perusahaan harus memikirkan dengan cermat karyawan merupakan motivasi pengembangan dalam upaya penyediaan sarana dan prasarana sumber daya manusia dengan daya dorongan bagi penelitian yang dibutuhkan, untuk mempermudah manusia untuk memberikan kontribusi yang kerja karyawan. Sebab keberhasilan karyawan sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi dalam menjalani aktivitasnya tidak terlepas dari mencapai tujuannya. Dengan pengertian, bahwa masalah punishment, disiplin kerja dan reward tercapainya organisasi berarti tercapai pula tujuan yang tersedia dan memadai. pribadi para terhadap anggota disiplin organisasi yang bersangkutan, agar tidak terjadi lagi perilaku RUMUSAN MASALAH negatif yang diperbuat karyawan bersangkutan. Adapun yang menjadi rumusan maslah adalah : Punishment dalam suatu pekerjaan merupakan kehendak dan kesediaan karyawan untuk memenuhi dan menaati segala peraturan dan ketentuan – ketentuan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. 1. Apakah reward berpengaruh terhadap disiplin kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III Rambutan? 2. Apakah punishment berpengaruh terhadap disiplin kerja pada PT. Nusantara III Rambutan? PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN 19 Perkebunan 3. Apakah reward dan punishment secara pemberian berupa piagam dan sejumlah simultan berpengaruh terhadap disiplin uang dari perusahaan untuk pegawai yang kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III mempunyai Rambutan? perusahaan yang memberikan reward prestasi. Ada juga kepada pegawai karena masa kerja dan TUJUAN PENELITIAN pengabdiannya dapat dijadikan teladan Penelitian ini bertujuan untuk : bagi pegawai lainnya. Pemberian reward 1. Untuk menganalisis pengaruh reward terhadap disiplin kerja karyawan. untuk memotivasi gairah dan loyalitas 2. Untuk menganalisis pengruh punishment terhadap disiplin kerja karyawan. terhadap disiplin perusahaan. Pemberian reward tersebut merupakan 3. Untuk menganalisis pengaruh reward dan punishment karena masa kerja pegawai bertujuan kerja karyawan. upaya perusahaan dala memberikan balas jasa atas hasil kerja pegawai, sehingga dapat mendorong pegawai bekerja lebih giat dan berpotensi. Pegawai memrlukan suatu reward pada saat hasil kerjanya telah memenuhi atau TINJAUAN PUSTAKA A. Reward bahkan melebihi standar 1. Pengertian Reward ditentukan oleh perusahaan. Reward ini Reward merupakan bentuk dapat berupa pujian. Tidak hanya pegawai apresiasi usaha untuk mendapatkan tenaga yang melakukan kesalahan memperoleh kerja yang profesional sesuai dengan makian dari pimpinan. Pegawai bekerja tuntutan suatu mempunyai tujuan, antara lain untuk pembinaan yang berkeseimbangan, yaitu memperoleh penghasilan agar kebutuhan suatu dan keinginannya dapat direalisasikan. jabatan usaha sebagai yang telah diperlukan kegiatan pengorganisasian, perencanaan, penggunaan, dan Reward ialah sesuatu yang diberikan pemeliharaan tenaga kerja agar mampu kepada perorangan atau kelompok jika melaksanakan tugas dengan efektif dan mereka melakukan suatu keunggulan di efisien. Sebagai langkah nyata dalam hasil bidang tertentu. (Dr. Martin Leman, peembinaan maka diadakan pemberian 2000). Reward biasanya diberikan dalam reward pegawai yang telah menunjukan bentuk medali, piala, gelar, sertifikat, prestasi kerja yang baik (Handoyo, 2005). plakat atau pita. Suatu reward kadang – kadang disertai dengan pemberian hadiah Menurut Davis et al (dalam berupa uang seperti hadiah nobel untuk Mangkunegara, 2000), reward dalam kontribusi perusahaan hadiah pulitzer untuk reward dibanding kerap dalam bentuk PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN terhadap masyarakat, 20 dan JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS Oktober 2013, Volume 1, NO.01,17-26 ISSN 2339-1618 literatur. Reward bisa juga diberikan oleh instruksi yang telah ditetapkan benar – masyarakat karena pencapaian seseorang benar diimplementasikan, sebab reward tanpa hadiah apa – apa. yang baik akan tercipta tujuan reward. 3. Bentuk – bentuk Reward 2. Fungsi dan Tujuan Reward Menurut Handoko (2000) mengemukakan Reward bermacam – macam, ada dalam beberapa fungsi reward sebagai berikut : bentuk a. Memperkuat motivasi untuk memacu tanggung jawab yang bagi beberapa diri agar mencapai prestasi. bonus, promosi, penambahan pegawai bisa menjadi beban namun bagi b. Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih. c. Bersifat Universal. beberapa pegawai lainnya dapat menjadi poin reward bagi dirinya. Tapi yang pasti perusahaan harus memberikan nilai lebih. “Kadang kala tidak seluruhnya mengenai Adapun tujuan reward seperti yang dikemukakan uang (Robbins, dalam Sopiah, 2008). oleh Menurut Winardi, bentuk – bentuk reward Taylor (dalam Manullang, 1994) menyatakan tujuan reward adalah sebagai berikut atau : sebagai berikut : a) Menarik (merangsang) seseorang agar mau bergabung dengan perusahaan. b) Mempertahankan karyawan yang ada agar tetap mau bekerja di perusahaan. c) Memberi lebih banyak dorongan agar para karyawan tetap berprestasi. Pencapaian insentif dapat diklasifikasikan a. Material berupa gaji/upah. Kenaikan gaji/upah, rencana – rencana bonus, rencana – rencana perangsang. b. Imbalan diluar gaji Berupa istrahat kerja, dan bonus c. Penghargaan sosial tujuan perusahaan agar sesuai dengan Berupa reward informal, pujian, senyum, yang diharapkan maka fungsi reward umpan balik evaluatif, isyarat – isyarat harus nonverbal, dilakukan sebelum terjadinya tepukan dibahu, meminta penyimpangan – penyimpangan sehingga saran, undangan minum kopi bersama lebih bersifat mencegah dibandingkan atau makan bersama, penghargaan formal, dengan tindakan – tindakan reward yang dan plakat dinding. sesudah terjadinya penyimpangan. Oleh d. Tugas itu sendiri karena itu, tujuan reward adalah menjaga Seperti perasaan berprestasi, pekerjaan hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan dengan tanggung jawab lebih besar rotasi rencana, ketentuan – ketentuan dan kerja, dan sebagainya. PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN 21 e. Diterapkan sendiri intensitas, jadwal, klarifikasi, dan Berupa reward terhadap diri sendiri, impersonalitas (tidak bersifat pribadi). pujian untuk diri sendiri, ucapan selamat Punishment adalah suatu konsekuensi untuk diri sendiri. Bentuk reward yang yang tidak menyenangkan terhadap suatu paling baik adalah membuat pegawai respon perilaku tertentu dengan tujuan mengetahui kalau dirinya dihargai oleh untuk memperlemah perilaku tersebut dan perusahaan, mengurangi frekuensi perilaku yang sama bukan hanya oleh sekelompok kecil. Beberapa perusahaan berikutnya. kadang kala menempatkan foto pegawai yang paling berprestasi di area pabrik untuk menegaskan bahwa 2. Fungsi dan Tujuan Punishment pegawai Menurut Soerjono Soekanto (1999),punishment tersebut dapat menjadi panutan bagi yang dalam sebuah organisasi pun tidak kalah penting lain. karena akan ada keteraturan dalam membentuk sebuah organisasi dengan displin yang kuat dan tanggung jawab yang tinggi untuk menciptakan B. Punishment kepribadian yang baik pula pada setiap anggota 1. Pengertian Punishment organisasi tersebut adalah fungsi punishment. Secara umum punishment dalam hukum Ada tiga fungsi penting dari punishment yang adalah sanksi fisik maupun psikis untuk berperan besar bagi pembentukan tingkah laku kesalahan atau yang diharapkan: dilakukan. Punishment pelanggaran yang mengajarkan a) Membatasi perilaku. tentang apa yang tidak boleh dilakukan Punishment (Tirtaatmidjaja, 1990). Pendapat tersebut pengulangan tingkah laku yang tidak senada diharapkan . dengan (Ali, 1996) yang menghalangi mengatakan bahwa punishment diartikan b) Bersifat mendidik. sebagai suatu konsekuensi yang tidak c) Memperkuat terjadinya motivasi untuk menyenangkan terhadap suatu respon menghindarkan diri dari tingkah laku yang perilaku tertentu dengan tujuan untuk tidak diharapkan. memperlemah mengurangi perilaku frekuensi tersebut perilaku dan yang berikutnya. Pada beberapa tujuan punishment adalah sebagai berikut: a) Mengatur tata tertib dalam masyarakat beberapa, penggunaan Adapun kondisi punishment tertentu, dapat lebih secara damai dan adil. b) Mengabdi tujuan negara yang intinya efektif untuk merubah perilaku pegawai , mendatangkan yaitu dengan mempertimbangkan : waktu, kebahagiaan rakyatnya. PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN kemakmuran 22 dan JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS Oktober 2013, Volume 1, NO.01,17-26 ISSN 2339-1618 a) Sikap adalah mental dan perilaku C. Disiplin Kerja karyawan yang berasal dari 1. Pengertian Disiplin Kerja kesadaran atau kerelaan dirinya Displin kerja adalah suatu alat yang sendiri dalam melaksanakan tugas digunakan dan peraturan perusahaan. para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar b) Norma adalah mereka bersedia untuk merubah suatu karyawan perilaku sepenuhnya serta kesadaran meningkatkan memahami peraturan yang berlaku sebagai suatu alasan dalam menaati semua peraturan perusahaan dan bersikap dan mengetahui tujuan norma –norma sosial dan ,dalam kesediaan untuk seseorang (Hasibuan dan upaya kemampuan ,2002);(Rivai yang berlaku dan Saydan Sinuraya,2007).Senada dengan manfaat dari peraturan jawab adalah karyawan dalam tersebut. c) Tanggung pendapat tersebut ,memperteguh pedoman kemampuan –pedoman menjalankan tugas dan peraturan organisasi (Mangkunegara dalam Sinuraya,2007). perusahaan. Pada dunia kerja displin kerja dapat Faktor yang diartikan sebagai sikap karyawan yang displin mematuhi semua peraturan perusahaan (Hasibuan ,2002)diantaranya ialah : ,datang dan pulang tepat waktu karyawan mempengaruhi dalam suatu tingkat organisasi 1. Tujuan dan kemampuan ,mengerjakan semua pekerjaan dengan 2. Teladan pimpinan baik ,tidak mangkir. 3. Balas jasa(gaji dan kesejahteraan) Displin kerja dapat diartikan sebagai suatu 4. Keadilan sikap menghormati ,menghargai ,patuh 5. Pengawasan dan taat terhadap peraturan yang berlaku 6. Sanksi hukum ,baik yang tertulis maupun yang 7. Ketegasan tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan 8. Hubungan kemanusiaan tidak mengelak untuk menerima sanksisanksi apabila ia melanggar tugas yang diberikan kepadanya(Sastro,2002). Adapun indikator displin kerja adalah sebagai berikut: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN 23 Metode Penelitian Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT.Perkebunan Teknik Pengumpulan Data Nusantara III Rambutan pada bulan September Dilihat dari sumbernya,penelitian ini 2012 sampai dengan selesai. menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama baik dari Populasi dan Sampel individu atau Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh PT.Perkebunan Nusantara III Rambutan ,yaitu karyawan bagian permanen buah sawit pada wawancara PT.Perkebunan Nusantara III Rambutan yang data primer ,penelitian ini juga menggunakan data berjumlah 220 orang. sekunder ,yaitu studi pustaka. dan perseorangan karyawan kuesioner(Umar,2000).Selain Dalam menentukan sampel pada penelitian ini,maka dipilih secara acak dari seluruh karyawan harian PT.Perkebunan Nusantara III Metode Analisis Data Rambutan dengan menggunakan rumus Slovin: Analisi yang digunakan dalam penelitian ini N n 1 Ne 2 adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Analisa untuk mengetahui bebas (terikat) atas perubahaan dari setiap n : Ukuran Sample N : Ukuran Populasi peningkatan atau penurunan variabel bebas yang : Kesalahan pengambilan sample yang akan mempengaruhi variabel terikat. Y=a+b1 X1+b2X2+e ditolerir. Dimana : 220 n 1 220.0,12 220 n 1 220.0,01 220 n 3,2 n 68 Proses kelonggaran atau kesalahan ditentukan sebesar digunakan pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak Keterangan : e ini 10%.Maka jumlah sampel dalam penelitian ini minimal berjumlah 68 orang karyawan harian PT. Perkebunan Nusantara III Rambutan . PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN Y = Keputusan pembeli. a = Konstanta b12 = Koefisien regresi X1 = Variabel Daya Tarik (Attraction) X2 = Variabel Kekuatan (Power) E = Error Untuk mengetahui kebeneran hiotesis, signifikan atau dapat diterima dengan positif, maka dapat dilihat pengujian hipotesis penelitian secara signifikan antara variabel X1 dan X2 dan Y dapat digunakan Uji t. Untuk menentukan hipotesa 24 JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS Oktober 2013, Volume 1, NO.01,17-26 yang diterima maka ISSN 2339-1618 penulis menetapkan Table 1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa signifikan penulis memilih 5% karena cukup ketat untuk mewakili hubungan antara kedua variabel tersebut kebebasan sedangkan adalah n-2. untuk Untuk Standar dized Unstandardize Coeffici d Coefficients ents dapat mendukung pengujian hipotesa diatas, penulis menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. H0 diterima jika thitung > ttabel pada α=5%. 2. Ha diterima jika thitung < ttabel pada α=5%. Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.847 1.319 Reward .414 .076 .418 5.4 .00 19 0 Punishment .528 .074 .550 7.1 .00 31 0 terikat atau independen hubungan atau yang mempunyai pengaruh terhadap Sig. 1.4 .16 00 6 Setelah dilakukan uji t, maka dilakukan Uji Simultan (F), yaitu pengujian secara variabel T a. Dependent Variable: Disiplin_kerja variabel Berdasarkan hasil Uji Regresi Linier Berganda pada dependen. Untuk menentukan hipotesa yang tabel 1 maka dapat diperoleh hasil persamaan sebagai diterima maka penulis menetapkan signifikan berikut : penulis memilih 5% karena cukup ketat untuk Y=1,847 + 0,414X1 + 0,528X2 + £ mewakili Penjelasan dari fungsi regresi linier berganda diatas hubungan antara kedua variabel tersebut sedangkan untuk dapat kebebasan adalah n-2. Untuk mendukung pengujian hipotesa diatas, penulis menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. H0 diterima jika t hitung > ttabel pada α=5%. 2. Ha diterima jika thitung < ttabel pada α=5%. Kemudian, digunakan menghitung besarnya Uji Determinan pengaruh atau untuk kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. adalah sebagai berikut : 1. Jika X1 (Reward) naik satu satuan, maka Y (Disiplin kerja) akan naik sebesar 0,414 satuan, dengan menganggap X2 tetap. 2. Jika X2 (Punishment) naik satu satuan, maka Y (Disiplin Kerja) akan naik sebesar 0,528 satuan, dengan menganggapX1 dan X2 tetap. Pada pengaruh reward terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Rambutan, dari hasil analisis data diperoleh nilai thitung =5,419 dengan nilai signifikansi = 0,000. PT. Perkebunan Nusantara III Rambutan Berdasarkan Untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian ini Analisis Regresi Linier Berganda, didapatkan hasil diterima atau ditolak, nilai t tersebut dibandingkan sebagai berikut : dengan nilai ttabel, yaitu 1.997, sehingga diperoleh thitung > ttabel atau dengan memperhatikan nilai signifikan t=0,000 yang berarti ≤ 0,05, maka dapat disimpulkan Ha1 yang berbunyi “reward berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan” diterima. Dengan PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN 25 demikian dapat diketahui bahwa reward berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh Reward. Bila memperhatikan Tabel 2, maka nilai beta untuk variabel Punishment sebesar 55,0% adalah menduduki posisi paling tinggi dibandingkan dengan Kemudian, punishment variabel Reward sebesar 41,8%. Dengan demikian terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. Perkebunan variabel yang lebih dominan mempengaruhi disiplin Nusantara III Rambutan, dari hasil analisis data kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III diperoleh nilai thitung = 7,131 dengan nilai signifikan Rambutan adalah variabel Punishment. = Kemudian, dilakukan Uji F, untuk mengetahui apakah 0,000. Untuk pada pengaruh mengetahui apakah hipotesis penelitian ini diterima atau ditolak, nilai t tersebut secara dibandingkan dengan nilai Punishment) mempunyai pengaruh yang signifikan ttabel, yaitu 1,997, sehingga diperoleh thitung > ttabel atau dengan memperhatikan simultan kerja karyawan” diterima. Dengan demikian dapat diketahui bahwa Model punishment berpengaruh terhadap disiplin kerja 1 karyawan, dipengaruhi secara positif dan signifikan Sum of Squares df Untuk Variabel reward dan punishment secara berpengaruh terhadap disiplin kerja dan Mean Square F Sig. Regressi 288.643 2 on 144.32 102. .000a 1 3 7 0 Residual 91.637 65 1.410 oleh Punishment. simultan (Reward Tabel 2 Hasil Analisis Uji ANOV ANOVAb dapat disimpulkan Ha2 yang berbunyi “punishment disiplin bebas terhadap variabel terikat (Disiplin Kerja). nilai signifikan t = 0,000 yang berarti ≤ 0,05, maka berpengaruh terhadap variabel Rambutan, koefisien beta standart untuk masing – Total 380.279 67 a. Predictors: (Constant), Punishment, Reward b. Dependent Variabel : disiplin_kerja masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut : (Sumber: diolah menggunakan SPSS 18.0 For Windows 2013) karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Table 2 Hasil Output Coefficientsa Coefficientsa Standar dized Coeffic ients Model 1 Beta (Constant) Reward Berdasarkan hasil uji ANOVA tersebut diperoleh nilai Fhitung sebesar 102.370 dengan tinggkat signifkan 0,000a. Untuk mengetahui apakah Rewardd, dan Punishment berpengaruh T Sig. 1.4 .16 00 6 secara simultan terhadap disiplin kerja karyawan, nilai Fhitung tersebut dibandingkan dengan nilai Ftabel, yaitu 3,896 sehingga diperoleh Fhitung > .418 5.4 .00 19 0 Ftabel Punishmen .550 t 7.1 .00 31 0 artinya terdapat pengaruh secara simultan antara a. Dependent Variable: Disiplin_kerja (Sumber : Diolah menggunakan SPSS 18.0 For Windows 2013) PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN atau dengan memperhatikan tingkat signifikan F=0,000 yang berarti ≤ 0,05, yang reward dan punishment terhadap disiplin kerja 26 JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS Oktober 2013, Volume 1, NO.01,17-26 ISSN 2339-1618 karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III 5%, yaitu berarti H0 ditolak dan Ha1 yaitu Rambutan. Reward berpengaruh terhadap disiplin kerja Kemudian, pada koefisien determinasi dapat dilihat diterrima. Dengan demikian, maka Hipotesis seperti paddda tabel berikut : pertama Tabel 3 Koefisien Determinasi (R Square) Model Summaryb Std. R Error of Squar Adjusted the e R Square Estimate Mod el R 1 .817 a .759 .752 diterima. Seperti yang telah dijelaskan bahwa pegawai memerlukan suatu reward sebagai penghargaan terhadap saat hasil kerjanya telah memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. reward 1.18735 Sekecil akan apapun memperlihatkan pemberian pengaruh terhadap disiplin kerja karyawan. Karyawan a. Predictors: (Constant), Reward, Punishment b. Dependent Variable: disiplin_kerja (Sumber : diolah menggunakan SPSS 18.0 For Windows 2013) akan merasa kehadirannya memang benar benar membawa kemajuan bagi perusahaan. Jadi karyawan akan bekerja dengan sebaik – baiknya dengan menaati peraturan yang Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa R Square = 0,759 dengan demikian dapat dikatakan disiplin kerja karyawan dipengaruhi oleh reward dan punishment. Diketahui pula bahwa nilai adjusted R Square sebesar 0.752, yang dapat diartikan bahwa variabel reward dan punishment secara bersama – sama (simultan) mempengaruhi disiplin kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Rambutan adalah sebesar 75.2% dan sisanya sebesar 24.8% dipengaruhi hal – hal lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. berlaku didalam perusahaan tempatnya bekerja. 2. Dan hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X2 (Punishment) secara parsial diperoleh nilai t hitung lebih besar dari t = 7,131 > 1,997 yaitu tabel dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikan tersebut lebih kecil dari taraf 5%, yang berarti H0 ditolah dan Ha2 yaitu punishment berpengaruh terhadap disiplin kerja diterima. Dengan demikian, maka Hipotesis kedua PENUTUP diterim. Punishment yang diberikan untuk Kesimpulan karyawan dapat menumbuhkan mendidik rasa Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan : 1. Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X1 (Reward) secara parsial diperoleh nilai t hitung = 5,419 > 1,997 yaitu lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikan 0,000. Dengan menggunakan batas signifikan 0,05. tanggung jawab terhadap pekerjaanya, dan tidak mengulangi perilaku yang tidak diinginkan perusahaan. Sehingga karyawan tidak hanya menaati peraturan yang berlaku di perusahaan tempatnya bekerja tetapi juga dapat lebih menghargai dirinya sendiri dan tanggung jawabnya. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari taraf PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN 27 3. Pengujian pengaruh variabel bebas secara mencakup pada semua peraturan manajemen, bersama – sama (secara simultan) terhadap struktur dan prosedur untuk perencanaan dan variabel kontrrol yang baik dengan organisasi dan terikatnya. menggunakan uji Dilakukan F. Hasil statistik menunjukan nilai F dengan perhitungan hitung 3,896 yaitu lebih besar dari F = 102,370 > manajemen yang baik. c. Semakin baik penerapan Reward dan dengan Punishment, maka semakin baik pula Disiplin signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini Kerja Karyawan pada perusahaan, sehingga – sama diharapkan perusahaan lebih memperhatikan punishment penerapan Reward dan Punishment untuk berarti bahwa secara (simultan) Reward mempunyai pengaruh terhadap Disiplin tabel bersama dan yang Kerja. signifikan Reward meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan. dan punishment dapat merangsang kedisiplinan 2. Bagi kalangan Akademis / Mahasiswa kerja karyawan. Seperti yang telah dijelaskan a. Kiranya penelitian ini bisa digunakan sebagai sebelumnya, bahwa melalui Reward dan kajian dan bahan diskusi berkaitan dengan punishment, dapat teor yang telah ada. Penelitian ini sedianya perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan bisa dikembangkan dalam penelitan lainnya diri atasannya, sehingga dengan sendirinya dan sebagai bahan pertimbangan untuk karyawan berusaha untuk memberikan yang penelitian lanjutan. karyawan merasa terbaik kepada perusahaan tempatnya bekerja. b. Untuk penelitian lebih lanjut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu penelitian ini Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka bersifat spesifik untuk obyek penelitiannya. penulis mencoba memberi masukan dan saran sebagai berikut : DAFTAR PUSTAKA 1. Bagi Perusahaan a. Agar Reward Arikunto, 2006. Definisi uji Validitas. Bandung dan Punishment berjalan Tarsinto. dengan baik maka perusahaan hendaknya menyusun terlebih dahulu program reward, punishment dan disiplin kerja karyawan secara cermat, sehingga program kebijakan tersebut tidak hanya Darwis, Mangkunegara 2007. Definisi Disiplin Kerja. Sinuraya. dan menjadi dokumen tertulis saja, tetapi diterapkan atau Davis at all, Mangkunegara 2000. Definisi Reward. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. diimplementasikan kepada karyawan. b. Perusahaan hendaknya benar – benar menerapkan proses – proses manajemen Hanke dan Reitsch, 2004. Definisi Uji Auto Korelasi. Penerbit Kuncoro. dengan baik, sebab reward, punishment dan disiplin kerja karyawan harus berjalan berdasarkan pada sistem manajemen yang PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN 28 JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS Oktober 2013, Volume 1, NO.01,17-26 Hasibuan, 2002. Faktor – ISSN 2339-1618 Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Disiplin. Jakarta Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara. Handoko. T.Hani, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Edisi 2. BPPEYogjakarta. MH. Tirtaatmidjaja, SH, 1990. Sanksi-Sanksi Dalam Punishment. Penerbit Rineka Cipta. Reksohadiprojo, Yogi 2001. Pengaruh Reward dan Punishment. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Sastro, Hadiwiryo dan Siswanto 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan Administratif dan Operasional. Bumi Aksara Jakarta. Sugiono, 2004. Metode Penelitian Catatan Kedua. CV Alfabeta,Bandung. Sugiyono, 2004. Definisi Skala Likert. Bandung Yogi, S. Jefriandi 2001. Analisis Kontribusi Reward dan Punishment Terhadap Disiplin Kerja. www.google.com. Diakses olek Kamalia Azmi, Senin 21 Januari 2013, pukul 20:05 www.PT.Perkebunan-Nusantara-III-Persero.co.id Diakses oleh Kamalia Azmi, Jum’at 01 Februari 2013, pukul 09:30. PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN 29 PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN 30