DAFTAR ISI Halaman BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN

advertisement
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .……………………………………………...............................
1.1 Latar Belakang …………..………………………………………………………………..
1
1.2 Landasan Hukum
……………………………………………………………………..
3
1.3 Maksud dan Tujuan……………………………………………………………………...
9
1.4 Sistimatika Penulisan …………………………………………………………………...
10
1.5 Hubungan Renstra-SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya .......
11
GAMBARAN PELAYANAN DAN TUGAS……………………………………………...
12
2.1 Struktur
BAB III
1
Organisasi
Dinas
Perumahan,
Penataan
Ruang
dan
Kebersihan.....................................................................................
12
2.2 Tugas dan Fungsi ……………………………………….……………………………
13
2.3 Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan ………………………………….
14
2.4 Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD................
17
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI............
20
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan
SKPD...........................………………………..………...........................
20
3.2 Isu Strategis Dan Fungsi Pelayanan……………………..……………………..…
26
3.3 Kondisi Yang Diinginkan Dan Proyeksi Ke Depan…………………………….
34
3.4 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala
Daerah………………………………………………………………………………………..
3.5 Telaahan
Perumahan
Renstra
Kementerian/Lembaga
dan
Permukiman
Dan
Renstra
Provinsi
Dinas
Jawa
Barat…………………..………………………………………………………………………..
3.6 Telaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Isu Strategis…………………….
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
36
38
42
BAB IV
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN …………….............
47
4.1 Visi dan Misi ...................................................................................
47
4.2 Tujuan Dan Sasaran Serta Strategi..……………….………………..............
58
4.3 Kebijakan dan Program …………….…………..…………………………………….
63
4.4 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah…..……….…………………………….
68
4.5 Strategi Dan Kebijakan………………………………………………………………….
71
RENCANA PROGRAM
DAN
KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF....................
86
5.1 Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan Dinas Pertasih
86
………..
5.2 Program dan Kegiatan Lintas SKPD ..............……………………………
89
5.3 Program dan Kegiatan Kewilayahan ..............……………………………
89
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
Lampiran – 1
Lampiran – 2A
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
–
–
–
–
2B
3
4
5
: Bezzeting Pegawai Dinas Pertasih Kabupaten Bandung
: Indikasi Data Eksisting Tempat Pemakaman Umum, Pemadam
Kebakaran, Penataan Ruang, Persampahan
: Standar Pelayanan Minimal
: Visi Misi 2015
: Sasaran Dan Indikator Tahunan
: Kerangka Pendanaan
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
a
1
PENDAHULUAN
`
1.1
Latar Belakang
Penyusunan Rencana Strategis Dispertasih Tahun 2011-2015, merupakan
bentuk pelaksanaan Undang-undang No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Undang-Undang ini secara substansi mengamanatkan
penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk
periode 5 (lima) tahun, di tambah program untuk tahun ke – 6 sebagai antisipasi
masa transisi Kepala Daerah diakhir masa jabatan, sehingga Kepala Daerah terpilih
berikutnya sudah memiliki program kerja. Selain itu di tambah program untuk tahun
ke – 6 sebagai antisipasi masa transisi Kepala Daerah diakhir masa jabatan, sehingga
Kepala Daerah terpilih berikutnya sudah memiliki program kerja. Juga sebagai
instrumen untuk menyusun dan mengukur kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD.
Rencana Strategis (Renstra) SKPD merupakan dokumen perencanaan jangka
menengah SKPD yang tidak terpisahkan dengan dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJMD). Renstra SKPD disusun guna memberikan masukan bagi
penyempurnaan penyusunan dokumen RPJMD. Rancangan akhir Renstra SKPD
disusun dengan mengacu kepada RPJMD yang sudah ditetapkan dengan Perda.
Perubahan perkembangan masyarakat saat ini telah memberikan implikasi
terhadap tuntutan kebutuhan pelayanan yang lebih baik dan prima. Dalam menjawab
tuntutan tersebut, maka instansi pemerintah harus mampu meningkatkan kinerja dan
profesionalisme.
Peraturan Bupati Bandung Nomor : 45 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dispertasih Kabupaten Bandung menyatakan bahwa
Dispertasih Kabupaten Bandung sebagai salah satu perangkat daerah Kabupaten
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Bandung
memiliki
urusan
keciptakaryaan,
penataan
ruang,
kebersihan
dan
pertamanan. Penyelenggaraan bangunan gedung, penyediaan sarana dan prasarana
permukiman,
dan
penataan
kawasan,
dimaksudkan
sebagai
upaya
untuk
meningkatkan kondisi infrastruktur perkotaan maupun perdesaan guna mendorong
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Sedangkan penyelenggaraan kebersihan
dan pertamanan diharapkan dapat mewujudkan kondisi kota yang bersih dan hijau
(clean and green city) yang akan menciptakan kenyamanan bagi masyarakat
Bandung serta menjadikan daya tarik wisatawan maupun investor.
Rencana Strategis Dinas, memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi dinas,
dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bandung tahun 2011-2015.
Kajian Strategis untuk menetapkan strategi perumusan tujuan dan sasaran
serta kebijakan dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Perumahan, Penataan
Ruang dan Kebersihan, menggunakan metode Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)
dan Analisis Lingkungan Internal (ALI). Lingkungan Eksternal yaitu program Kepala
Daerah terpilih, kondisi objek urusan Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan
Kebersihan, kondisi lingkungan
regional, serta lingkungan nasional. Sedangkan
lingkungan Internal yaitu kondisi internal Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan
Kebersihan, Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur, Sarana dan Prasarana/Peralatan
dan Kebijakan Dinas. Kajian tersebut ditambah dengan hasil evaluasi Rencana
Strategis (Renstra) Dinas periode sebelumnya.
Program yang disusun dalam Renstra Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan
Kebersihan tahun 2011-2015 dan Program tahun 2016 adalah bersifat indikatif,
dengan tidak mengabaikan keberhasilan yang sudah dicapai periode sebelumnya dan
selaras dengan program Bupati-Wakil Bupati Bandung Tahun 2010-2015, serta
ditujukan untuk akselerasi peningkatan IPM yang meliputi peningkatan derajat
pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Program disusun sesuai dengan kewenangan Dinas, lintas SKPD dan program
kewilayahan sebagai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas. Selanjutnya
program tersebut dijabarkan ke dalam rencana kegiatan yang meliputi indikasi
pendanaan, kerangka regulasi, sumber pendanaan, mitra Dinas dan lokasi kegiatan
dengan memperhatikan rencana tata ruang.
Rencana Strategis (Renstra) ini merupakan pedoman bagi Dinas Perumahan,
Penataan Ruang dan Kebersihan Kabupaten Bandung dalam menyusun Rencana
Kerja Tahunan (Renja Tahunan) Dinas periode tahun 2011-2015 dan tahun 2016.
Rencana Strategis merupakan proses sistematik yang berkelanjutan dari
keputusan yang beresiko dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan
antisipatif, mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha melaksanakan keputusan
tersebut dan mengukur hasil melalui umpan balik yang terorganisasi dan rapi.
Dengan tersusunnya Rencana Strategis Dispertasih Kabupaten Bandung,
diharapkan dapat menjadi arah dan pedoman penyelenggaraan pembangunan di
bidang cipta karya, tata ruang dan kebersihan. Dokumen tersebut menterjemahkan
perencanaan pembangunan setiap tahun dengan program dan kegiatan yang fokus
dan terukur serta menunjang pencapaian sasaran pembangunan Kabupaten Bandung
dari bidang cipta karya, tata ruang dan kebersihan.
1.2
Landasan Hukum
Adapun
peraturan-peraturan
terkait
dengan
dokumen
perencanaan
pembangunan yang menjadi landasan penyusunan Rencana Strategis ini adalah :
1. Undang-Undang
Nomor :
25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN);
2. Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008;
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
3. Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Nomor : 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntasi Pemerintah;
5. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
7. Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Daerah;
8. Peraturan
Pemerintah
Nomor
:
108
Tahun
2000
tentang
Tatacara
Pertanggungjawaban Kepala Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2008 tentang Pedoman, Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
12. Instruksi Presiden Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010 – 2014;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor: 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Barat 2008 – 2013.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor : 12 Tahun 2007 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor : 3 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung;
Perencanaan Strategis Dispertasih Kabupaten Bandung merupakan salah satu
dokumen perencanaan yang tidak dapat terlepas dari substansi dokumen-dokumen
peraturan dan perencanaan yang menjadi landasan dan acuan penyusunan.
Pembangunan perumahan dan permukiman dilandasi peraturan perundangan
yang bersumber dari adanya amanat UUD 1945 Bab XA Hak Azazi Manusia : “ Setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta memperoleh pelayanan kesehatan “.
Amanat UUD 1945 tersebut secara hierarki dijabarkan dalam UndangUndang, Peraturan Pemerintah maupun Keputusan-keputusan yang antara lain
meliputi :
a. Penataan Bangunan dan Jasa Konstruksi:
 UU RI No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
 UU RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
 PP RI No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Konstruksi;
 PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
 PP No. 30 Tahun 2000 tentang Pembinaan Jasa Konstruksi;
 PERPRES No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
 KEPMEN PU No. 441 Tahun 1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung;
 KEPMEN PU No. 11 Tahun 2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen
Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;
 KEPMEN PU No. 10 Tahun 2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
 KEPMEN KIMPRASWIL No. 332 Tahun 2002 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
 PERMENDAGRI No. 32 Tahun 2010 tentang pedoman pemberian Izin
Mendirikan Bangunan;
 PERDA Kabupaten Bandung No. .... Tahun 2011 tentang Izin Mendirikan
Bangunan.
b. Perumahan, Permukiman, Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih:
 UU RI No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun;
 UU RI No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;
 UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
 UU RI No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
 PP No. 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun;
 PP No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun (KASIBA) dan
Lingkungan Siap Bangun (LISIBA);
 PP No. 16 Tahun 2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minum;
 Keptusan Presiden RI No. 63 Tahun 2003 tentang Badan Kebijaksanaan dan
Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional;
 Keputusan Mendagri No. 3 Tahun 1992 tentang Pedoman Penyusunan
Peraturan Daerah tentang Rumah Susun;
 Keputusan Menpera No. 11 Tahun 1994 tentang Pedoman Perikatan Jual Beli
Satuan Rumah Susun;
 Keputusan Meneg Perkim No. 9 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan Permukiman di
Daerah (RP4D);
 Keputusan Meneg Perkim No. 10 Tahun 1999 tentang Kebijakan dan Strtaegi
Pembangunan Rumah Susun;
 KEPMEN KIMPRASWIL No. 534 Tahun 2001 tentang Pedoman dan Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM)
Bidang
Penataan
Ruang
dan
Perumahan
Permukiman;
 KEPMEN KIMPRASWIL No. 217 Tahun 2002 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP);
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
 KEPMEN KIMPRASWIL No. 403 Tahun 2002 tentang Pedoman Teknis Rumah
Sederhana Sehat (RSH);
 KEPMEN KIMPRASWIL No. 24 Tahun 2003 tentang Dukungan Fasilitas Subsidi
Perumahan;
 PERMEN PU No. 294/PRT/M/2005 tentang Badan Pendukung Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
c. Penataan Ruang:
 UU RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
 PP. No. 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk
dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang;
 PP. No. 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
 PP. No. 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta Penataan Ruang
Wilayah;
 PP. No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;
 KEPMEN KIMPRASWIL No. 327/KPTS/M/2002 tentang Penetapan Enam
Pedoman Penyusunan RTRW Propinsi dan Kabupaten/Kota;

Penyusunan Rencana Tata Ruang (RTRW) Provinsi

Peninjauan kembali RTRW Provinsi

Penyusunan RTRW Kabupaten

Peninjauan kembali RTRW Kabupaten

Penyusunan RTRW Kota

Peninjauan Kembali RTRW Kota
 KEPMENDAGRI No. 134 tahun 1998 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan
Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Dati I (Propinsi) dan
RTRW Kabupaten Dati II (Kabupaten);
 PERMENDAGRI No. 2 Tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Kota;
 KEPMENDAGRI No. 84 Tahun 1992 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan
Peraturan Daerah tentang Rencana Kota.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
 SE Dirjen Penataan Ruang No. 05/SE/2003 tentang Pedoman Penilaian
Pemekaran Provinsi, Kabupaten, Kota
 Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor : 3 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung;
d. Kebersihan dan Pertamanan:
 UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
 UU RI No. 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
 Permendagri No. 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah
 SNI 19-3964-1994 - SK SNI M-36-1991-03 tentang Metode Pengambilan dan
Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan, dan
Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan Kota Sedang di Indonesia
 SNI 19-2454-2002 tentang tata cara teknik operasional pengelolaan sampah
perkotaan
 SNI 03-3241-1991 – SK SNI T-11-1991-03 tentang tata Cara Pemilihan Lokasi
Tempat Pembuangan Akhir
 SNI 03-3242-1994 – SK SNI T-12-1991-03 tentang Tata Cara Pengelolaan
Sampah di Permukiman
 PERDA Kabupaten Bandung No. ... Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah
di Kabupaten Bandung;
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Rencana Strategis ini disusun dengan maksud sebagai berikut :
a. Sebagai acuan Dinas Pertasih dan stakeholder dalam menentukan prioritas
program lima tahun ke depan (2011-2015) sebagai pedoman Penyusunan
Rencana Kerja Dinas Tahunan (Renja Dinas Tahunan).
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
b. Memudahkan seluruh aparatur Dinas Pertasih serta masyarakat dan instansi
terkait lainnya untuk memahami dan menilai program dinas selama empat tahun
ke depan.
1.3.1.
Tujuan
Tujuan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tahun 2011-2015 Dinas Perumahan,
Penataan Ruang dan Kebersihan adalah :
1. Sebagai wujud penjabaran RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2011-2015 lingkup
Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan.
2. Sebagai Acuan Penyusunan Rencana Kinerja Dinas Tahunan (Renja Dinas
Tahunan), dan pedoman program Dinas periode tahun 2011-2015 dan program
tahun 2016.
3. Menyediakan tolok ukur untuk mengukur dan melaksanakan evaluasi kinerja Dinas
tahunan.
4. Memudahkan pemahaman aparatur dinas, masyarakat dan Dinas Instansi
Perangkat Daerah Kabupaten Bandung serta Pimpinan Pemerintah Daerah dalam
menyusun program secara terpadu lingkup dinas dan antar dinas dalam
mewujudkan tujuan pembangunan Kabupaten Bandung.
5. Menjadi arah pembangunan yang ingin dicapai Dinas Perumahan, Penataan
Ruang dan Kebersihan dalam menunjang pembangunan Pemerintah Kabupaten
Bandung kurun waktu 4 (empat) tahun.
1.4
Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Dispertasih Kabupaten Bandung tahun 2011-2015 secara
garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I
Pendahuluan
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum
penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan
sistematika penulisan dokumen Renstra.
Bab II
Gambaran Pelayanan,Tugas dan Fungsi
Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD; sumber daya yang
dimiliki oleh SKPD, kinerja pelayanan sampai saat ini, tantangan dan
peluang pengembangan pelayanan SKPD.
Bab III
Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan SKPD; telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil
kepala daerah; telaahan renstra Ditjen Cipta Karya Kementerian PU;
telaahan dokumen RTRW Bandung dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
serta penentuan isu-isu strategis di bidang cipta karya, tata ruang dan
kebersihan.
Bab IV
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Bab ini berisi visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka menengah
SKPD, serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka
menengah SKPD.
Bab V
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif
Memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun
kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif.
Bab VI
Penutup
Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen
Renstra SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi
pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
1.5. Hubungan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perumahan, Penataan
Ruang dan Kebersihan dengan Dokumen Rencana Lainnya.
Hubungan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perumahan, Penatan Ruang dan
Kebersihan Kabupaten Bandung dengan Dokumen Perencanaan lainnya, yaitu selain
memperhatikan
RPJMD
(Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah)
Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015, juga memperhatikan Dokumen Perencanaan
lainnya seperti rencana tata ruang / kota / desa, tata guna lahan, lingkungan hidup,
dan sumber daya yang terdapat di Kabupaten Bandung.
Di samping itu berhubungan dengan arah kebijakan umum Kabupaten Bandung
untuk 5 (lima) tahun ke depan dan rencana lainnya dalam lingkup Kabupaten,
Propinsi dan Nasional khususnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas
Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
GAMBARAN PELAYANAN TUGAS DAN FUNGSI
2
2.1.
Struktur
Organisasi
Dinas
Perumahan,
Penataan
Ruang
dan
Kebersihan
Susunan Organisasi Dinas Perumahan, Penatan Ruang dan Kebersihan,
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, sebagai berikut:
a) Kepala Dinas
b) Sekretariat membawahkan :

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Penyusunan Program
c) Bidang sebanyak 6 Bidang yaitu :
1. Bidang pengembangan Kawasan, membawahkan ;

Seksi Pengembangan Kawasan Khusus

Seksi Kerjasama Pengembangan Kawasan
2. Bidang pengembangan Perumahan, membawahkan :

Seksi Pengembangan Perumahan

Seksi Pembinaan Perumahan

Seksi Pengembangan Fasilitas Umum
3. Bidang Penataan Ruang, membawahkan :

Seksi Perencanaan Tata Ruang

Seksi pemanfaatan Ruang

Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang
4. Bidang Penataan dan Pengendalian Bangunan, membawahkan;

Seksi Pembangunan Bangunan Gedung

Seksi Pembinaan Teknis Bangunan Gedung
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015

Seksi Pengendalian Bangunan
5. Bidang Permukiman, membawahkan;

Seksi Pembangunan

Seksi Pembinaan Teknis

Seksi Pengembangan Teknologi Dan Industri
6. Bidang Kebersihan, membawahkan;

Seksi Pelayanan Kebersihan

Seksi Kerjasama Pengelolaan Persampahan

Seksi Pengembangan Sarana Dan Prasarana
d) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sebanyak 7 (tujuh) unit yaitu :
1. UPTD Pemadam Kebakaran sebanyak 3 (tiga) unit terdiri atas Kepala UPTD
dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha .
2. UPTD Pertamanan dan Pemakaman sebanyak 1 (satu) unit terdiri atas Kepala
UPTD dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
3. UPTD Pengangkutan Sampah sebanyak 3 (tiga) unit terdiri atas Kepala UPTD
dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha .
4. Kelompok Jabatan Fungsional
2.2 Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Perumahan,
Penataan Ruang dan Kebersihan mempunyai tugas memimpin, merumuskan,
mengatur,
membina,
mempertanggungjawabkan
mengendalikan,
mengkoordinasikan
dan
kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perumahan dan
sebagian bidang pekerjaan umum.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok diatas Dinas Perumahan, Penatan Ruang
dan Kebersihan, memiliki fungsi :
(a).
perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
(b). penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan
lingkup tugasnya;
(c).
pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
(d). pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.3. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
2.3.1 Kepegawaian
Sumber Daya Manusia Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan
terdiri dari :
1. Kepala Dinas (Eselonering II b)
=
1 orang
2. Sekretaris (Eselonering III a)
=
1 orang
3. Kepala Bidang (Eselonering III b)
=
6 orang
4. Kepala Sub Bagian Sekretariat (Eselonering IV a)
=
3 orang
5. Kepala Seksi pada Bidang (Eselonering IV a)
=
17 orang
6. Kepala UPTD (Eselonering IV a)
=
7 orang
7. Kepala Subbag Tata Usaha pada UPTD (Eselonering V a)
=
7 orang
8. Kelompok Jabatan Fungsional
=
- orang
a. PNS (Pegawai Negeri Sipil)
=
141 orang
b. Tenaga Kontrak Kerja (TKK)
=
140 orang
Jumlah
=
423 orang
9. Pelaksana (Staf) :
Rincian jumlah pegawai/PNS di lingkungan Dispertasih Kabupaten Bandung
dapat dilihat dalam lampiran Bezzeeting Pegawai .
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
2.3.2 Sarana dan Prasarana Pokok
1) Dipertasih Kabupaten Bandung memiliki 3 (tiga) gedung kantor, yang meliputi; a)
Kantor Dipertasih di Komplek Pemerintahan Kab Bandung, Soreang. b) Kantor Bidang
Kebesihan yang meliputi UPTD Pengangkutan Sampah (UPT Wilayah Rancaekek,
UPTD Wilayah Ciparay, UPTS Wilayah Soreang, UPTD Wilayah Baleendah)UPTD
Pemakaman, yang berada di Jln. Raya Banjaran Soreang, serta c) Kantor Pemadam
Kebakaran, yang terdiri dari UPTD Wilayah I, UPTD Wilayah II dan UPTD Wilayah III.
2) Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas, sampai yahun 2011 Dispertasih
Kabupaten Bandung memiliki peralatan dan perlengkapan Kantor sebagai berikut :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
26
27
28
29
30
Meja Tulis
Meja kerja staf
Meja ½ biro
meja rapat
meja biro eselon III dan II
Kursi Biasa
Kursi Putar
Kursi Lipat
Kursi Kayu
Kursi Tamu
Kursi Kuliah
Kursi kerja staf
Brand Kas
Lemari Kaca
Lemari Kayu
Lemari Besi
Lemari Peta
Lemari arsip
Meja Gambar
Meja komputer
Komputer CPU
Monitor
Printer
Filling Kabinet
filling arsip
Elektronic White Board
Papan pengumuman
Wirelles
178 Buah
58 buah
16 buah
2 buah
5 buah
102 Buah
135 Buah
90 Buah
20 Buah
10 Set
13 Buah
43 buah
8 Buah
8 Buah
14 Buah
20 Buah
1 Buah
22 buah
5 Buah
2 buah
24 Buah
16 Buah
37 Buah
45 Buah
1 buah
1 Buah
3 buah
1 Buah
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
31
32
33
34
35
36
37
38
Kamera Digital
Mesin Fascimile
Multi Media Proyektor
Mesin Tik
Lap Top
Note book
Desktop
LAN
5 Buah
2 Buah
2 Buah
20 Buah
4 Buah
2 buah
14 Buah
1 Buah
3) Untuk menunjang operasional kegiatan, Dispertasih Kabupaten Bandung memiliki
alat dan kendaraan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Mobil Beban Pemadam Kebakaran
Mobil Tangki Air
Mobil Mini Bus
Mobil Pick UP
Mobil Rescue
Mobil Jeep
Sepeda Motor
Kendaraan dinas (katana)
kendaraan dinas kepala dinas
Mobil Dump Truck
Mobil Arm Roll Truck 6 m3
Mobil Arm Roll Truck 10 m3
Mobil Tinja
Wheel Loader
Bulldozer
Excavator
Kontainer
9 Buah
1 Buah
1 Buah
10 Buah
1 Buah
1 Buah
22 Buah
3 buah
1 buah
31 Buah
16 Buah
5 Buah
3 Buah
2 Buah
2 Buah
1 Buah
32 Buah
2.3.3 Kinerja Pelayanan SKPD
Kinerja pelayanan SKPD berdasarkan bidang urusan pemerintahan dan
kewenangan dilihat pada pada lampiran SPM Dispertasih.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Dalam rangka meningkatkan peran Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan
Kebersihan untuk menjalankan fungsi-fungsi seperti telah diuraikan, perlu disusun
strategi yang sesuia dengan visi misi RPJMD Kabupaten Bandung 2011-2015, serta
berpedoman kepada Permendagri 54 Tahun 2010, dengan memperhatikan faktorfaktor pendorong yang merupakan potensi/kekuatan dan kesempatan serta faktorfaktor penghambat yang merupakan kelemahan dan ancaman dalam pencapaian visi
dan misi Dinas.
2.4.1 Faktor Pendorong
1)
Struktur organisasi Dinas Pertasih sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Bandung Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Dinas Daerah dalam
lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung dan Peraturan Bupati Bandung
Nomor 5 Tahun 2008
Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kabupaten Bandung
2)
Sumber Daya Manusia yang menjadi modal dasar menciptakan profesionalisme
3)
Tersedianya sarana dan prasarana kerja yaitu gedung kantor, sarana
transportasi, peralatan kantor
4)
Hasil studi dan dokumen-dokumen yang sudah dihasilkan sebelumnya
5)
Adanya tuntutan dan kecenderungan penyelenggaraan tata pemerintahan yang
demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan pembangunan
6)
Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntutan pembangunan
daerah
7)
Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersedia
8)
Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang di
dalam penyusunan produk-produk perencanaan
9)
Banyaknya pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan IPTEK yang dapat
dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan bagi pengembangan profesionalisme
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
2.4.2 Faktor Penghambat
1) Belum adanya revisi Peraturan Daerah yang berkaitan dengan Pelayanan Umum
yang ditangani oleh Dinas Pertasih
2) Belum optimalnya peran dan penempatan Sumber Daya Manusia sesuai dengan
bidangnya
3) Kurang dan belum optimalnya penggunaan sarana dan prasarana yang sudah
dimiliki
4) Belum adanya Masterplan (Rencana induk) untuk bidang-bidang yang ditangani
Dinas Pertasih seperti Rencana Induk Perumahan, Air bersih, drainase
5) Belum lengkapnya basis data untuk masing-masing bidang yang ditangani oleh
Dinas Pertasih
6) Masih adanya pemahaman yang terbatas dari sebagian pihak atas proses
demokrasi di daerah
7) Globalisasi cenderung mempengaruhi secara langsung tatanan sosial, ekonomi,
dan budaya
Dengan melihat faktor-faktor di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa faktor
kunci keberhasilan. Adapun faktor kunci yang dianggap sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pelaksanaan tugas pokok Dinas Pertasih Kabupaten Bandung, adalah
terdiri dari:
1) Terselesaikannya revisi Peraturan Daerah yang berkaitan dengan Pelayanan
Umum
2) Optimalisasi Sumber Daya Manusia yang ada di lingkungan Dinas Pertasih
dengan
menempatkannya
berdasarkan
latar
belakang
pendidikan
dan
pengalamannya serta pengajuan penambahan personil baru yang dibutuhkan
3) Peningkatan profesionalisme kerja melalui pendidikan dan pelatihan baik teknis
maupun fungsional
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
4) Optimalisasi dan penambahan sarana dan prasarana kantor serta melaksanakan
pemeliharaan yang baik
5) Tersedianya basis data yang baik untuk setiap bidang pekerjaan termasuk
rencana induk pembangunannya
6) Meningkatkan upaya sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat serta selalu
mengikuti perkembangan teknologi terkini
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
3
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
3.1.1.
Permasalahan Bidang Perumahan
Gambaran umum kondisi urusaan perumahan dapat dilihat dari indikator
sebagai berikut :
1. Persentase luas permukiman tertata, yang menunjukan progress dari tahun 2006
sampai 2010 luas permukiman yang tertata baru 11.649,05 ha, atau baru
mencapai 81,84% dari total luas permukiman di wilayah Kabupaten Bandung,
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.1 Luas permukiman tertata
No.
Uraian
Luas Area Permukiman Tertata
1 (ha)
2 Total Luas Area permukiman (ha)
3 Persentase Luas Permukiman (%)
2009
2010
8044,39 11649,1
14297,3 14297,3
26,27
81,84
2. Sedangkan jumlah permukimaan layak huni sampai tahun 2010 mencapai
5124,03 ha, untuk 831988 unit yang mencakup 885.674 rumah tangga, dengan
rincian sebagai berikut :
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Tabel 3.2 Jumlah Permukiman Layak huni
No.
Uraian
1 Luas Permukiman layak huni
(ha)
2 Luas Wilayah permukiman
(ha)
3 Persentase Kawasan
Permukiman layak huni (%)
4 Jumlah rumah layak huni
(unit)
5 Jumlah rumah tangga (RT)
6 Persentase rumah kayak huni
(%)
2006
2007
2008
2009
2010
5101,1
5104,2
5111,99
5117,46
5124,03
14200,2 14200,2
14200,2
14297,3
14297,3
35,94
35,99
35,79
35,84
375,096 575,096
0
0
575,446
0
576,94
885674
577,988
831988
0
79,8
85
35,9
0
0
3. Masalah penyediaan air bersih, di Kab Bandung dilakukan oleh PDAM dan
Dispertasih, masih belum menjangkau keseluruhan desa/kota, karena kinerja air
bersih masih mempunyai faktor penghambat teknis anggran dan peran serta
masyarkat. Dengan capaian sebagai berikut :
Tabel 3.3. Cakupan Layanan Air Bersih
No.
Uraian
1 Jumlah Rumah tangga yang
mendapatkan akses air bersih
2 Jumlah Rumah tangga
3 Persentase rumah tangga
berakses air bersih
2006
2007
2008
2009
2010
645006 746481 669368 832806 763184
757594 782127 816832 885674 831988
85,14
95,44
821,95
94,03
91,73
4. Masalah sanitasi perumahan dan pemukiman, atau akses perumahan yang
mempunyai fasilitas pembuangan air besar tinja di Kab Bandung mempunyai
capaian sebagai berikut :
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Tabel 3.4. Rumah Tinggal Bersanitasi
No.
Uraian
1 Jumlah Rumah tangga yang
bersanitasi
2 Jumlah Rumah tangga
3 Persentase
2006
2007
2008
2009
2010
802872 872082 797392 832806 763184
757594 782127 816832 885647 831988
95,98
93,97
98,29
98,47
95,84
5. Masalah tempat pemakaman di Kabupaten bandung sampai tahun 2020
mempunyai progres sebagai berikut :
Tabel 3.5. Tempat Pemakaman Umum
No.
Uraian
2006
Luas
(m2)
Jumlah
(Lokasi)
1
2
3
4
Tempat
Pemakaman
Umum (TPU)
Tempat
Pemakaman Bukan
Umum (TPBU)
Tempat
Pemakaman
Khusus (TPK)
Lain-lain
5
Jumlah Tempat
Pemakaman
6
Jumlah Penduduk
(jiwa)
7
Rasio TPU
persatuan
pendudukl
Daya
Tampung
Jumlah
(Lokasi)
2009
Luas
(m2)
Daya
Tampung
Jumlah
(Lokasi)
2010
Luas
(m2)
Daya
Tampung
58
214775
37582,13
108
269574
5104,2
128
282073
4936278
9
328627
57509,73
9
328627
14200,2
9
328627
57509,7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
67
543382
0
117
598201
0
137
610700
106873
2943174
3172860
3215548
12,76
14,87
15,53
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
6. Masalah yang terkait dengan bencana kebakaran masih menjadi dominasi
kejadian bencana di Kab Bandung, dengan cakupan wilayah yang luas serta
beragamnya potensi dan penyebab kebakaran, maka kinerja dalam wilayah
manajeman kebakaran (WMK) dari tahun 2006 sampai 2010 sebagai berikut :
Tabel 3.5 Cakupan Pelayanan Kebakaran
No
1
2
3
4
5
6
3.1.2.
Uraian
Jumlah Mobil
Damkar (unit)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Luas Wilayah
Jumlah Kejadian
Kebakaran (kali)
Rasio Mobil damkar
thd luas wil
Perentase Cakupan
Pelayanan
2006
2007
2008
2009
2010
7
7
7
7
7
2945,174
3038,082
3127,008
3172,86
3215,548
176238,7
176238,7
176238,7
176238,7
176238,7
276
184
173
172
168
1:25.177
1:25.177
1:25.177
1:25.177
1:25.187
30,06
30,06
30,06
30,06
30,06
Permasalahan Bidang Tata Ruang
Beberapa permasalahan yang terkait dengan bidang tata ruang, sebagai
berikut:
1. Masih lemahnya kepastian hukum dan koordinasi dalam pemanfaatan ruang.
2. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam penataan ruang. Hal ini
disebabkan tidak tersampaikannya informasi tentang peraturan penataan ruang
dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi penetapan pemanfaatan
ruang.
3. Belum sepenuhnya RTR dijadikan acuan bagi pembangunan daerah.
4. Belum maksimalnya pemanfaatan teknologi informasi bidang penataan ruang.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Ruang terbuka hijau merupakan bagian dari ruang-ruang suatu wilayah yang
diisi oleh tumbuuhan guna mendukung manfaat langsung maupun tidak
langsung dari ruang tersebut, luas RTH di Kab Bandung mencapai 7,36 ha.
Dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.6 Rasio Ruang Terbuka Hijau
No
1
2
3
2006
2007
2008
2009
2010
Uraian
Luas Ruang Terbuka
Hijau
Luas Wilayah
3,9
5,98
6,28
6,92
7,36
176238,7
176238,7
176238,7
176238,7
176238,7
Persentase Ruang
terbuka Hijau per
satuan luas wilayah
2,21
3,39
3,56
3,39
4,1
Gambaran bidang tatat ruang yang terkait dengan izin mendirikan bangunan di
Kabupaten Bandung, meliputi penegakan ketertiban, serta pengendalian
pemanfaatan ruang. Dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.7 Rasio Ruang Terbuka Hijau
No
1
2
3
Uraian
Jumlah Bangunan
ber-IMB
Jumlah Bangunan
Rasio bangunan berIMB (%)
2006
2007
2008
2009
2010
893
2097
2483
3028
3514
1142971
1143333
1144537
1144923
1148437
0,08
0,18
0,22
0,26
0,3
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
3.1.3 Permasalahan di Bidang Lingkungan Hidup
Permasalahan di Bidang Lingkungan Hidup adalah masalah persampahan.
Salah satu masalah persampahan di Kabupaten Bandung adalah pengadaan
dan pengelolaan fasilitas tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) yang
layak, baik secara teknis maupun non teknis. Keberadaan TPSA selain
menampung
timbulan
sampah,
juga
meminimalisasi
bahaya
akibat
penimbunan sampah tersebut, baik secara fisik, kimia mupun biologi. Kondisi
persampahan di Kabupaten Bandung dalam periode waktu 2006 – 2010
sebagai berikut :
Tabel 3.8. Rasio TPS terhadap Jumlah Penduduk
No
1
Uraian
Jumlah Volume
sampah yang
tertangani (m3)
Jumlah Volume
sampah yang
dihasilkan (m3)
Persentase
2
3
2006
2007
2008
2009
2010
860
970,84
483
560
560
8322
8322
6452
69983
6983
10,33
11,67
7,49
8,02
8,02
Tabel 3.8. Rasio TPS terhadap Jumlah Penduduk
No
1
2
3
4
Uraian
Jumlah TPSS
(unit)
Jumlah Daya
Tampung TPS
(m3)
Jumlah
Penduduk (jiwa)
Rasio Daya
Tampung thd
jumlah
penduduk
2006
2007
2008
2009
2010
47
47
38
39
41
141
141
114
117
246
2945174
3038082
3127008
3172008
3215548
0,0048
0,0046
0,0036
0,0037
8,02
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
3.2.
Issue Strategis Dan Fungsi Pelayanan
Berkaitan dengan sub fungsi pelayanan umum, jenis pelayanan umum yang
ditangani Dinas Pertasih beserta permasalahannya adalah sebagai berikut:
Jenis Kegiatan
 Pelayanan Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB)
Permasalahan

Perlunya Perda tentang Rencana Tapak

Rentang waktu pelayanan

Kewenangan Kecamatan dalam
penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB)
 Pelayanan Ijin Pemakaman

Perlunya Block Plan TPU di Kab bandung
 Pelayanan Ijin Penyelenggaraan Reklame

Perlunya Perda tentang Pelayanan Umum

Rentang waktu pelayanan

Kewenangan Kecamatan dalam
penerbitan ijin reklame
 Pelayanan Pemeriksaan Alat Pemadam
Kebakaran

Review Perda Rumah Susun

Perlunya Perda tentang Limbah Domestik

Kurangnya sarana angkutan

Perlunya Review Perda tentang
 Pelayanan Jasa Usaha Pemakaian
Kekayaan Daerah (Rumah Susun Sewa
Kulalet)
 Pelayanan Penyedotan Kakus
 Pelayanan Persampahan/Kebersihan
Pengelolaan Persampahan

Perlu adanya masterplan pengelolaan
persampahan

Kurangnya sarana prasarana (sarana
angkutan, tong sampah, TPSS)

Masih rendahnya kualitas dan kuantitas
SDM dalam pengelolaan persampahan

Rendahnya retribusi kebersihan

Belum optimalnya kewenangan
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Jenis Kegiatan
Permasalahan
Kecamatan dalam pengelolaan
kebersihan
 Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan

Gedung Dinas/Instansi/Rumah Negara
Belum aktifnya pelibatan masyarakat
desa/kelurahan, RW,RT dalam
menangani ,asalah persampahan
Upaya
yang
telah
dilakukan
oleh
Dinas
Pertasih
berkaitan
dengan
permasalahan yang ada antara lain sebagai berikut:

Upaya memperpendek rentang waktu pelayanan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
antara lain dengan:

Penerbitan Keputusan Bupati Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pelimpahan
Sebagian Kewenangan Bupati kepada Camat. Pelimpahan Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB) adalah untuk IMB Rumah Tinggal seluas 250 m2 diluar
kawasan perumahan pengembang, dan perusahaan kecil luas 150 m2.

Pembentukan Badan Penanaman Modal dan Perijinan yang mengatur
lebih lanjut tentang proses perijinan satu atap pada tahun 2008.

Pelimpahan kewenangan Ijin Penyelenggaraan Reklame yaitu untuk Papan Merk
Toko (PMT) di wilayah Kabupaten Bandung.

Pembuatan kajian akademis untuk Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Tata
Bangunan, Pemadam Kebakaran, Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan Daerah
(Rumah Susun Sewa Kulalet) dan Ijin Penyelenggaraan Reklame pada tahun
2005.

Pembuatan kajian kebijakan pengelolaan persampahan di Kabupaten Bandung
melalui Solid Waste Improvement Program (SWIP) dan Raperda Persampahan
pada tahun 2007.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015

Penyediaan sarana tong sampah, gerobak sampah, tempat pembuangan sampah
sementara (TPSS), Unit pengolahan sampah (UPS), penyediaan sarana angkutan
sampah dan tinja.
3.2.1. Fungsi Ketertiban Keamanan
3.2.1.1 Sub Fungsi Penanggulangan Bencana
Berkaitan dengan sub fungsi Penanggulangan Bencana, jenis kegiatan yang
ditangani Dinas Pertasih beserta permasalahannya adalah sebagai berikut:
Jenis Kegiatan
Permasalahan
 Penanggulangan bencana kebakaran
 Perlunya
peraturan
penanggulangan
kebakaran
 Kurangnya sarana dan prasarana
 Masih rendahnya kualitas dan kuantitas
SDM
dalam
penanggulangan
bencana
kebakaran
 Penanggulangan bencana alam
 Perlu prioritas penataan kawasan-kawasan
permukiman yang rawan bencana
 Perlunya skema koordinasi dan korelasi
kewenangan yang jelas dengan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Upaya
yang
telah
dilakukan
oleh
Dinas
Pertasih
berkaitan
dengan
permasalahan yang ada antara lain sebagai berikut:

Malakukan review Peraturan Daerah (Raperda) Pemadam Kebakaran.

Pengajuan penambahan personil dan peningkatan kemampuan personil yang ada
melalui pelatihan teknis.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
3.2.2 Fungsi Lingkungan Hidup
3.2.2.1 Sub Fungsi Tata Ruang dan Pertanahan
Berkaitan dengan sub fungsi Tata Ruang dan Pertanahan , jenis kegiatan yang
ditangani Dinas Pertasih beserta permasalahannya adalah sebagai berikut:
Jenis Kegiatan
 Penyusunan
dokumen
Permasalahan
rencana
Tata  Belum keluarnya rekomendasi dan revisi
Ruang untuk Kawasan Perkotaan dan
RDTRK dari Pemprov terhadap beberapa
Kawasan Strategis
kawasan di Wilayah Kabupaten Bandung
 Belum tersedianya foto udara dan peta
 Pengendalian pemanfaatan ruang
garis skala 1:5000 untuk seluruh kawasan
 Belum seluruhnya kawasan perkotaan dan
kawasan strategis di Kabupaten Bandung
memiliki Rencana Detail disertai dengan
Peraturan Zonasi
 Pengawasan dan penertiban pelanggaran  Kurangnya sarana dan prasarana
penataan ruang
 Kurangnya sarana dan prasarana
 Masih rendahnya kualitas dan kuantitas
SDM dalam pengawasan dan penertiban
Upaya
yang
telah
dilakukan
oleh
Dinas
Pertasih
berkaitan
dengan
permasalahan yang ada antara lain sebagai berikut:

Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan (Land Use Plan, Grading Plan, dan
Block Plan) di Kota Baru Tegalluar pada tahun 2006 dan 2007

Penyusunan RDTRK Kota Baleendah dan Dayeuhkolot

Terbitnya Perda Nomor 3 tahun 2008, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Bandung 2007-2027
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
3.2.2.2 Sub fungsi Lingkungan Hidup Lainnya.
Berkaitan dengan sub fungsi Lingkungan Hidup Lainnya, jenis kegiatan yang
ditangani Dinas Pertasih beserta permasalahannya adalah sebagai berikut:
Jenis Kegiatan
Permasalahan
 Pembangunan hutan kota dan taman  Belum
kota
selesainya
rekomendasi
dari
Pemprov terhadap beberapa RDTRK di
Wilayah Kabupaten Bandung
 Belum seluruhnya kawasan perkotaan
dan kawasan strategis di Kabupaten
Bandung memiliki Rencana Detail disertai
dengan Peraturan Zonasi
 Belum adanya perencanaan mengenai
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
 Pemeliharaan taman kota
 Kurangnya sarana dan prasarana
 Masih rendahnya kualitas dan kuantitas
SDM dalam pemeliharaan
Upaya
yang
telah
dilakukan
oleh
Dinas
Pertasih
berkaitan
dengan
permasalahan yang ada antara lain sebagai berikut:
 Penataan Taman Alun-alun Soreang, dan Penataan Taman Alun-alun Banjaran
pada tahun 2009 dan 2010
 Pengadaan dan penanaman pohon pelindung
 Perencanaan ruang terbuka hijau dan penataan ruang terbuka hijau kawasan
koridor jalan terusan Al-Fathu
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
3.2.2.3 Sub Fungsi Manajemen Limbah
Berkaitan dengan sub fungsi Manajemen Limbah, jenis kegiatan yang
ditangani Dinas Pertasih beserta permasalahannya adalah sebagai berikut:
Jenis Kegiatan
 Peningkatan
teknologi
Permasalahan
pengolahan  Kurangnya sarana dan prasarana
sampah di sumber dan di TPA
 Masih rendahnya kualitas dan kuantitas
SDM dalam pengembangan teknologi
 Peningkatan
peran
serta
masyarakat  Kurangnya sarana dan prasarana
dalam pengelolaan sampah berbasis 3R  Rendahnya partisipasi masyarakat
(Reduce, Reuse, Recycle)
 Masih rendahnya kualitas dan kuantitas
SDM dalam penyuluhan/sosialisasi
 Pemeliharaan dan optimalisasi IPAL
 Masih rendahnya tingkat pemanfaatan
sarana IPAL yang ada
 Peningkatan
peran
serta
masyarakat  Masih
dalam pengelolaan limbah rumah tangga
Upaya
yang
telah
dilakukan
rendahnya
cakupan
pelayanan
sarana limbah rumah tangga
oleh
Dinas
Pertasih
berkaitan
dengan
permasalahan yang ada antara lain sebagai berikut:
 Mengikutsertakan personil dalam seminar atau pelatihan yang berkaitan dengan
perkembangan teknologi pengolahan sampah
 Kerjasama dengan pihak swasta dalam peningkatan teknologi pengolahan sampah
 Pelaksanaan penyuluhan dan sosialisasi tentang pengelolaan sampah berbasis 3R
 Peningkatan penyediaan sarana prasarana (gerobak dan tong sampah) untuk
masyarakat
 Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana limbah berbasis masyarakat melalui
peningkatan program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS)
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
3.2.3 Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum.
3.2.3.1
Sub
Fungsi
Penelitian
dan
Pengembangan
(Litbang)
Perumahan dan Permukiman.
Berkaitan dengan sub fungsi Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Perumahan dan Permukiman, jenis kegiatan yang ditangani Dinas Pertasih beserta
permasalahannya adalah sebagai berikut:
Jenis Kegiatan
 Penetapan
strategi,
program
perumahan
Permasalahan
kebijakan
dan
dan  Kurangnya
kawasan
permukiman .
data
mengenai
kawasan
permukiman dan perumahan
 Belum
jelasnya
pengembangan
arah
kawasan
kebijakan
permukiman
Kabupaten Bandung
3.2.3.2.
Sub Fungsi Perumahan dan Permukiman Lainnya
Berkaitan dengan sub fungsi Perumahan dan Permukiman lainnya, jenis
kegiatan yang ditangani Dinas Pertasih beserta permasalahannya adalah sebagai
berikut:
Jenis Kegiatan
Permasalahan
 Penetapan Prasaran, Sarana dan Utilitas  Belum semua Pengembang menyerahkan
(PSU) dari Pengembang
PSU
 Belum efektifnya juklak serah terima PSU
dari pengembang
 Serah terima lahan TPU dan TPBU dari
Pengembang
 Perbaikan Rumah tidak layak huni
 Masih banyaknya rumah tidak layak huni
di Kabupaten Bandung
 Peningkatan Sarana dan Prasarana Dasar  Masih banyaknya permukiman kumuh
Lingkungan Permukiman
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Jenis Kegiatan
Permasalahan
 Pembangunan rumah swadaya dan rumah  Masih besarnya backlog perumahan di
vertikal (rumah susun)
 Penyediaan
sarana
Kabupaten Bandung
sanitasi
komunal  Belum tersedianya masterplan/outline plan
berupa septic tank atau sarana komunal
pengelolaan limbah
lainnya
 Pembangunan
dan
pemeliharaan
air
bersih perdesaan dan perkotaan
 Pembangunan
drainase
lingkungan  Belum tersedianya masterplan/outline plan
permukiman
Upaya
drainase yang memadai
yang
telah
dilakukan
oleh
Dinas
Pertasih
berkaitan
dengan
permasalahan yang ada antara lain sebagai berikut:
 Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Bandung
 Perbaikan sarana dan prasarana dasar lingkungan permukiman berupa jalan
setapak dan MCK
 Mengefektifkan serah terima rumah susun yang berada di Kabupaten Bandung
 Melakukan perencanaan induk rumah susun di Kabupaten Bandung
 Peningkatan akses pelayanan air bersih perdesaan
 Pembuatan outline plan drainase
 Diserah terimakannya lahan TPU dan TPBU dari Pengembang
3.3. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan
Dalam rangka meningkatkan peran Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan
Kebersihan untuk menjalankan fungsi-fungsi seperti telah diuraikan di atas, perlu
disusun strategi yang lebih tajam dengan memperhatikan faktor-faktor pendorong
yang merupakan potensi/kekuatan dan kesempatan serta faktor-faktor penghambat
yang merupakan kelemahan dan ancaman dalam pencapaian visi dan misi Dinas.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
3.3.1 Ketersediaan
10) Struktur organisasi Dinas Pertasih sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Bandung Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Dinas Daerah dalam
lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung dan Peraturan Bupati Bandung
Nomor 5 Tahun 2008
Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kabupaten Bandung
11) Sumber Daya Manusia yang menjadi modal dasar menciptakan profesionalisme
12) Tersedianya sarana dan prasarana kerja yaitu gedung kantor, sarana
transportasi, peralatan kantor
13) Hasil studi dan dokumen-dokumen yang sudah dihasilkan sebelumnya
14) Adanya tuntutan dan kecenderungan penyelenggaraan tata pemerintahan yang
demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan pembangunan
15) Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntutan pembangunan
daerah
16) Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersedia
17) Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang di
dalam penyusunan produk-produk perencanaan
18) Banyaknya pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan IPTEK yang dapat
dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan bagi pengembangan profesionalisme
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
3.3.2 Kekurangan
8) Belum adanya revisi Peraturan Daerah yang berkaitan dengan Pelayanan Umum
yang ditangani oleh Dinas Pertasih
9) Belum optimalnya peran dan penempatan Sumber Daya Manusia sesuai dengan
bidangnya
10) Kurang dan belum optimalnya penggunaan sarana dan prasarana yang sudah
dimiliki
11) Belum adanya Masterplan (Rencana induk) untuk bidang-bidang yang ditangani
Dinas Pertasih seperti Rencana Induk Perumahan, Air bersih, drainase
12) Belum lengkapnya basis data untuk masing-masing bidang yang ditangani oleh
Dinas Pertasih
13) Masih adanya pemahaman yang terbatas dari sebagian pihak atas proses
demokrasi di daerah
14) Globalisasi cenderung mempengaruhi secara langsung tatanan sosial, ekonomi,
dan budaya
Dengan melihat faktor-faktor di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa faktor
kunci keberhasilan. Adapun faktor kunci yang dianggap sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pelaksanaan tugas pokok Dinas Pertasih Kabupaten Bandung, adalah
terdiri dari:
7) Terselesaikannya revisi Peraturan Daerah yang berkaitan dengan Pelayanan
Umum
8) Optimalisasi Sumber Daya Manusia yang ada di lingkungan Dinas Pertasih
dengan
menempatkannya
berdasarkan
latar
belakang
pendidikan
dan
pengalamannya serta pengajuan penambahan personil baru yang dibutuhkan
9) Peningkatan profesionalisme kerja melalui pendidikan dan pelatihan baik teknis
maupun fungsional
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
10) Optimalisasi dan penambahan sarana dan prasarana kantor serta melaksanakan
pemeliharaan yang baik
11) Tersedianya basis data yang baik untuk setiap bidang pekerjaan termasuk
rencana induk pembangunannya
12) Meningkatkan upaya sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat serta selalu
mengikuti perkembangan teknologi terkini
3.4.
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
Penyusunan Rencana Strategis SKPD sangat dipengaruhi dan merupakan
penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah Kabupaten
Bandung sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra Dinas
Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan sejalan dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2011 – 2015.
Visi Kabupaten Bandung:
”TERWUJUDNYA KABUPATEN BANDUNG YANG MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA
SAING, MELALUI TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PEMANTAPAN
PEMBANGUNAN PERDESAAN, BERLANDASKAN RELIGIUS, KULTURAL DAN
BERWAWASAN LINGKUNGAN”
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Misi Kabupaten Bandung:
Sesuai dengan visi Kabupaten Bandung, maka ditetapkan 7 (tujuh) misi
pembangunan Kabupaten Bandung 2011 – 2015 sebagai upaya yang ditempuh dalam
mewujudkan visi, sebagaimana berikut :
1. Meningkatkan profesionalisme birokrasi
2. Meningkatkan kualitas SDM (Pendidikan dan Kesehatan) yang berlandaskan iman
dan taqwa serta melestarikan budaya sunda.
3. Memantapkan pembangunan perdesaan
4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah
5. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur, serta keterpaduan tata
ruang wilayah
6. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
7. Memulihkan keseimbangan
berkelanjutan
lingkungan
dan
menerapkan
pembangunan
Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas
Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan. Hal ini ditunjukkan melalui:
a. Pernyataan misi ke 1: Meningkatkan profesionalisme birokrasi dengan membentuk
komitmen dari seluruh pemangku kepentingan (pemerintah, sektor swasta dan
masyarakat). Untuk mewujudkan hal ini, Dispertasih mengkomunikasikan berbagai
program yang akan dilaksanakan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
masyarakat.
b. Pernyataan misi ke 2: Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan)
masyarakat. Pada misi kedua ini, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan
Kebersihan berperan dalam sarana, prasarana, dan utulitas serta jaringanya.
c. Pernyataan misi ke 5: Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur, serta
keterpaduan tata ruang wilayah. Pada misi ini terlihat jelas peran Dispertasih
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dasar wilayah sesuai dengan aspirasi
masyarakat dan perencanaan tata ruang wilayah.
d. Pernyataan misi ke 7: Memulihkan keseimbangan lingkungan dan menerapkan
pembangunan berkelanjutan. Pada misi ketujuh ini, Dispertasih berperan dalam
membuat perencanaan tata ruang yang memberikan arahan pemanfaatan ruang
dan pengendalian pemanfaatan ruang serta pengendalian pemanfaatan ruang
sebagai
wadah
yang
digunakan
melaksanakan
aktifitas
ekonomi
dan
pengembangan potensi unggulan wilayah yang berdaya saing.
3.5.
Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Dinas
Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat
3.5.1. Renstra Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum
Berdasarkan mandat dari perangkat peraturan dan undang-undang terhadap
tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya, maka visi Direktorat Jenderal Cipta
Karya adalah :
“TERWUJUDNYA PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN YANG
LAYAK, PRODUKTIF, BERDAYA SAING DAN BERKELANJUTAN”.
Adapun makna dari visi tersebut adalah:
- Layak, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang mempunyai persyaratan
kecukupan prasarana dan sarana permukiman sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimal sebagai tempat bermukim warga perkotaan dan perdesaan.
- Produktif, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang dapat menghidupkan
kegiatan perekonomian di lingkungan permukiman.
- Berdaya saing, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang dapat
menonjolkan kualitas lingkungan permukimannya dengan baik dan mampu
bersaing sebagai lingkungan permukiman yang menarik untuk warganya.
- Berkelanjutan, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang asri, nyaman
dan aman sebagai tempat bermukim warganya untuk jangka panjang.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Untuk mencapai visi tersebut, maka Misi Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun
2011 – 2014 adalah:
1. Meningkatkan pembangunan
infrastruktur permukiman di perkotaan
dan
perdesaan untuk mewujudkan permukiman yang layak, berkeadilan sosial,
sejahtera, berbudaya, produktif, berdaya saing dan berkelanjutan dalam rangka
pengembangan wilayah.
2. Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas pemerintah
daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan
infrastruktur permukiman termasuk pengembangan sistem pembiayaan dan pola
investasinya.
3. Melaksanakan pembinaan dalam penataan kawasan serta pengelolaan bangunan
gedung dan rumah negara yang memenuhi standar keandalan bangunan gedung.
4. Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan kumuh/nelayan,
daerah
perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau kecil terluar dan daerah tertinggal
termasuk penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin.
5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM
yang
profesional dengan menerapkan prinsip good governance.
Pernyataan visi dan misi Ditjen Cipta Karya dan Ditjen Tata Ruang
Kementerian
Pekerjaan
Umum
memberikan
arahan
bagi
seluruh
daerah
(provinsi/kabupaten/kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang cipta
karya. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas
Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan, yaitu:
a. Penyediaan,
pemeliharaan
dan
pengembangan
sarana
dan
prasarana
permukiman di perkotaan dan perdesaan sesuai dengan SPM sehingga mampu
menciptakan kawasan permukiman yang asri, nyaman dan aman serta mampu
menghidupkan kegiatan perekonomian.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
b. Pelaksanaan pembinaan dan penataan kawasan serta pengelolaan bangunan
gedung dan rumah negara yang memenuhi SPM.
c. Penyediaan air minum dan sanitasi yang layak dan memenuhi aspek
kesehatan.
3.5.2. Renstra Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat
Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Perumahan dan Permukiman
Ruang Provinsi Jawa Barat adalah:
“TERWUJUDNYA
MASYARAKAT
BIDANG KECIPTAKARYAAN
SEJAHTERA
MELALUI
PEMBANGUNAN
YANG BERKEMBANG DAN BERKELANJUTAN,
DENGAN DUKUNGAN KONSISTENSI PENATAAN RUANG YANG DINAMIS ”
Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi
Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :
1. Menyusun acuan pelaksanaan pembangunan bidang cipta karya dan tata ruang
dalam rencana program & anggaran jangka panjang, jangka menengah dan
tahunan dengan keterpaduan multisektor.
2. Memberikan arah pemanfaatan
ruang yang
mantap melalui penyusunan
perencanaan dan pengendalian tata ruang yang lengkap dengan dilandasi legalitas
hukum.
3. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana pelayanan air bersih dan penyehatan
lingkungan permukiman bagi masyarakat di perkotaan dan perdesaan serta lintas
Kabupaten/Kota.
4. Mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni dan mendorong masyarakat
untuk mampu memenuhi kebutuhan perumahan yang sehat, aman, teratur secara
berkelanjutan di perkotaan dan perdesaan serta lintas Kabupaten/Kota.
5. Melaksanakan bantuan teknis, pengelolaan, penataan bangunan dan gedung
negara serta mendorong peran serta masyarakat dan usaha jasa konstruksi pada
pembangunan yang berkelanjutan.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
6. Melaksanakan penelitian dan pengujian bahan dan material serta sosialisasi dan
penyebaran informasi tentang standar teknik bangunan dan perumahan
7. Melaksanakan urusan administrasi dan rumah tangga kantor, tata usaha dan
pembinaan kepegawaian, pelayanan informasi serta tata laksana organisasi
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan visi dan misi Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa
Barat, maka Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Kabupaten Bandung
menetapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan
pembangunan selama lima tahun kedepan, sebagai berikut:
a. Mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni.
b. Mendorong masyarakat untuk mampu memenuhi kebutuhan perumahan yang
sehat, aman, teratur secara berkelanjutan.
c. Pemenuhan kebutuhan sarana pelayanan air bersih dan penyehatan lingkungan.
d. Memberikan arahan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang
yang jelas dan dilandasi legalitas hukum.
Uraian di atas tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan
dan dijadikan acuan dari dokumen Renstra Ditjen Cipta Karya dan Ditjen Tata Ruang
Kementerian PU, sebagaimana telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Hal-hal
tersebut menjadi pertimbangan di dalam menetapkan visi, misi, sasaran, kebijakan
serta program dan kegiatan Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan
Kabupaten Bandung.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
3.6.
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Issue Strategis
3.6.1. Telaahan terhadap RTRW Provinsi Jawa Barat
Dalam fungsi wilayah dan perkotaan Provinsi Jawa Barat, Kabupaten
Bandung merupakan bagian dari wilayah penyangga cekungan Bandung dan
sekitarnya.
Kabupaten
pemerintahan,
Bandung
pertanian,
memiliki
perkebunan,
rencana
perikanan,
fungsi
wilayah
pertambangan,
sebagai
pendidikan,
kesehatan dan pariwisata.
Berdasarkan pola pengelompokan perekonomian dan dominasi kegiatannya,
dalam sistem perwilayahan Jabar, terjadi pemusatan kota-kota yang terlalu ke Barat.
Berdasarkan kondisi ini, perlu adanya upaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan
dengan
mengembangkan
wilayah
Selatan
Jawa
Barat.
Kabupaten
Bandung
merupakan wilayah yang harus diprioritaskan pengembangannya melalui Konsep
Pengembangan Selatan-Selatan yaitu jalur Bandung – AA – BB- CC.
Kedudukan Kabupaten Bandung dalam konstelasi wilayah Koridor Cekungan
Bandung tidak lepas dari sistem kota-kota yang ada. Kota Bandung merupakan pusat
kegiatan lokal bagi daerah-daerah lain di sekitarnya. Sebagai pusat kegiatan lokal
wilayah, Kabupaten Bandung menjadi wilayah penghubung antar kota-kota sekitar
baik di wilayah Jawa Barat maupun DD dan EE. Letak Kabupaten Bandung yang
berada di wilayah cekungan melingkupi Ibu Kota Provinsi Jawa Barat menjadikan
peran Kab Bandung sebagai pintu masuk ke pusat ibu kotaJawa Barat .
Perencanaan tata ruang yang dimuat dalam dokumen RTRW Provinsi Jabar
yang mengatur arahan pengembangan Bandung menempatkan wilayah ini menjadi
penting di masa yang akan datang. Pengembangan koridor pantai selatan akan
berdampak pada pola penggunaan lahan dan perkembangan kegiatan/aktivitas di
wilayah Kabupaten Bandung. Meningkatnya intensitas penggunaan lahan dan
aktivitas perkotaan akan membangkitkan arus lalu lintas dan meningkatkan aktivitas
perekonomian. Hal ini tentu saja sejak awal harus diantisipasi dan dikendalikan agar
tidak berkembang secara tidak beraturan dan tidak lagi sesuai dengan dokumen tata
ruang yang diatur dalam peraturan daerah.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Sebelum disusunnya strategi pengembangan Bandung, perlu adanya suatu
konsep skenario pengembangan wilayah Bandung. Skenario ini disusun berdasarkan
pertimbangan terhadap isu permasalahan serta potensi dan prospek pengembangan
di wilayah Kabupaten Bandung baik dari aspek fisik, sumber daya alam (SDA),
ekonomi dan
sistem prasarana wilayah. Pertimbangan yang lain yaitu terhadap
tujuan-tujuan kebijakan makro dan mikro Wilayah Kabupaten Bandung.
Berdasarkan hal-hal terbut, maka pengembangan kegiatan/ekonomi di
Kabupaten Bandung yang
menjadi dasar perumusan struktur ruang harus
mempertimbangkan:
1. Kegiatan ekonomi yang tidak memerlukan dukungan lahan relatif luas;
2. Pengembangan lahan di wilayah Utara dan Barat hendaknya dikendalikan secara
ketat karena terkait dengan fungsi sebagai kawasan perlindungan bagi wilayah
bawahnya;
3. Kondisi lahan di wilayah Selatan yang rawan longsor, menyebabkan wilayah ini
relatif kurang berkembang, sehingga interaksi antara wilayah Utara dan Selatan
relatif rendah.
4. Wilayah Kars Bandung Barat yang terletak di wilayah Selatan – Barat merupakan
kawasan Kars kelas 1, sehingga di wilayah ini tidak boleh dilakukan kegiatan
pertambangan;
5. Kegiatan ekonomi diarahkan pada pemberdayaan ekonomi lokal dengan sektor
pariwisata sebagai sektor penggerak di hilir yang pada akhirnya akan menarik
sektor-sektor primer untuk berkembang (mis: perikanan laut, lobster, melinjo,
janggelan, jeruk , batu aji, keramik dan gerabah);
6. Pelayanan fasilitas dan prasarana perkotaan hendaknya dilakukan dengan sistem
banyak pusat, meskipun dengan skala yang lebih rendah; dan
7. Prioritas pengembangan ditekankan pada wilayah Selatan dengan penekanan
fungsi Utama sebagai pariwisata pantai dan gua.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka skenario pengembangan wilayah
Kabupaten
Bandung
adalah:
wilayah
berkembang
sesuai
kecenderungan
perkembangan wilayah saat ini. Struktur perwilayahan dilakukan dengan dengan
asumsi sebagai berikut:
1. Pembagian Wilayah Pembangunan lebih berorientasi pada pembagian wilayah
administrasi;
2. Setiap wilayah Pembangunan terdiri dari dari empat wilayah administrasi
Kecamatan;
3. Penentuan pusat dilakukan pada kecamatan yang terletak di tengah-tengah, selain
juga mempertimbangkan kelengkapan fasilitas perkotaan dan orde kota
Berdasarkan skenario tersebut, kondisi yang diharapkan di masa datang, yaitu:

Perkembangan leading sektor (dalam hal ini sektor pariwisata) yang diharapkan
mampu menjadi sektor penggerak sektor-sektor lainnya, khususnya sektor
pertanian (dalam arti luas) sebagai SDA yang dominan, berkembang sesuai
peluang pasar dan peningkatan kualitas produk, penambahan nilai produk pada
proses pengolahan.

Besarnya perkembangan melalui proses peningkatan sarana prasarana dasar
secara bertahap terseleksi sesuai dengan daya tenaga serta dana yang tersedia.

Diperlukan prioritas kawasan andalan dengan sektor/subsektor yang diunggulkan
untuk memperoleh hubungan pengaruh perkembangan kumulatif/multiplier effect
yang tinggi.

Harapan perkembangan tercapai melalui akselerasi pembangunan bertahap,
berjalan dalam jangka menengah atau jangka panjang karena sektor yang satu
menunggu
hasil
pembangunan
sektor
lain
terlebih
dahulu,
sehingga
perkembangan ekonomi wilayah berjalan relatif lambat dan lama.
Untuk memenuhi skenario tersebut, maka dilakukan penetapan strategi bagi
tiap-tiap sektor. Penetapan serta penyusunan Strategi Perwilayahan Pembangunan
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Kabupaten Bandung dilakukan berdasarkan skenario
pengembangan
wilayah
Bandung. Visi, misi, tujuan dan strategi disusun dengan mempertimbangkan isu
permasalahan serta potensi dan prospek pengembangan di wilayah Kabupaten
Bandung baik dari aspek fisik, sumber daya alam (SDA) ekonomi serta tujuan internal
Pengembangan Wilayah Kabupaten Bandung.
Strategi yang akan dikembangkan dalam upaya penataan ruang Kabupaten
Bandung adalah :
1. Strategi pengembangan berdasarkan kebijakan makro;
2. Strategi struktur ruang wilayah Kabupaten Bandung;
3. Strategi pola ruang wilayah Kabupaten Bandung;
4. Strategi pengelolaan kawasan lindung dan budidaya;
5. Strategi penataan kawasan pedesaan dan perkotaan
6. Strategi penataan sistem prasarana wilayah;
7. Strategi penataan kawasan strategis;
8. Strategi penataan ruang darat dan ruang udara.
3.6.2 Penentuan Isu-Isu Strategis
Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telahaan dari beberapa dokumen
perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis yang ada di bidang perumahan,
penataan ruang dan kebersihan sebagai berikut:
1. Kondisi bangunan sarana pemerintah daerah yang sebagian besar dalam kondisi
rusak dan tidak layak, mempengaruhi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi.
2. Kondisi rumah tidak layak huni yang merupakan salah satu indikator kemisikinan
perlu segera mendapatkan penanganan.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
3. Masih rendahnya cakupan layanan air bersih terutama di musim kemarau terutama
bagi daerah yang tidak mempunyai potensi sumber air.
4. Kondisi jalan lingkungan perumahan dan permukiman masih banyak yang belum
diperkeras, mengakibatkan becek di musim penghujan dan berdebu di musim
kemarau sehingga mengganggu aktivitas penduduk dalam pemenuhan ekonomi
dan interaksi sosial kemasyarakatan.
5. Sering terjadi banjir kota karena faktor topografis dan sistem drainase yang kurang
baik. Hal ini sangat mengganggu kenyamanan dan keamanan warga.
6. Jumlah rumah bersanitasi masih rendah. Hal ini mempengaruhi terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
7. Belum lengkapnya dokumen penataan ruang sebagai acuan pelaksanaan
pembangunan, dan masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap regulasi
penataan ruang.
8. Pemilahan dan penanganan sampah belum dilaksanakan mulai dari sumbernya,
baik masyarakat maupun petugas dan instansi pengelola sampah.
9. Penegakan hukum tata ruang, dan bangunan yang masih rendah. Sehingga
pengawasan dan pengendalian ruang dan bangunan masih belum memenuhi
target/ amanat peraturan perundangan.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI
DAN KEBIJAKAN
4
4.1
Visi dan Misi
4.1.1.
Visi
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh
kondisi dan potensi serta prediksi tantangan dan peluang pada masa yang akan
datang. Berdasarkan makna tersebut dan sesuai dengan Visi Pemerintah Kabupaten
2011-2015 :
Terwujudnya Kabupaten Bandung Yang Maju, Mandiri Dan Berdaya Saing,
Melalui
Tata
Pembangunan
Kelola
Pemerintahan
Perdesaan,
Yang
Berlandaskan
Baik
Dan
Religius,
Pemantapan
Kultural
Dan
Berwawasan Lingkungan
Penjabaran makna dari Visi Pemerintah Kabupaten Bandung tersebut adalah
sebagai berikut :
Maju
:
adalah sikap dan kondisi masyarakat Kabupaten Bandung
yang mampu berkehendak dan berupaya untuk merubah kehidupan ke
arah yang lebih baik, dengan mendayagunakan potensi yang ada
Mandiri :
adalah sikap dan kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang mampu
memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan
kemampuan dan kekuatan sendiri, terutama dalam bidang pendidikan,
kesehatan, ketenagakerjaan, pelayanan publik berbasis e-government,
energi, infrastruktur, lingkungan dan sumberdaya air.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Berdaya Saing : adalah sikap dan kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang
dapat menonjolkan kualitas kehidupannya dengan baik dan
mampu bersaing sebagai masyarakat yang mandiri.
Agar Visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan
efisiensi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, maka rumusan Misi Kabupaten
Bandung dalam rangka pencapaian Visi Kabupaten Bandung 2015 adalah sebagai
berikut :
8. Meningkatkan profesionalisme birokrasi
9. Meningkatkan kualitas SDM (Pendidikan dan Kesehatan) yang berlandaskan iman
dan taqwa serta melestarikan budaya sunda.
10. Memantapkan pembangunan perdesaan
11. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah
12. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur, serta keterpaduan tata
ruang wilayah
13. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
14. Memulihkan keseimbangan
berkelanjutan
lingkungan
dan
menerapkan
pembangunan
Ditinjau dari tugas pokok dan fungsi Dinas Pertasih, keterkaitan langsung
sebagai SKPD utama yang mengemban Misi Pemerintah Daerah Kabupaten
Bandung yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2011-2015 adalah dengan Misi
1 yaitu : Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi, Misi 7 yaitu : Memantapkan
pemulihan
keseimbangan
lingkungan
dan
menerapkan
pembangunan
berkelanjutan dan Misi ke 5 yaitu : Meningkatkan ketersediaan dan kualitas
infrastruktur, serta keterpaduan pemanfaatan tata ruang wilayah. Selain ketiga
misi tersebut, kinerja penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dispertasih sebagai
salah satu SOPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung juga menunjang
tercapainya misi tersebut.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Berdasarkan
potensi,
permasalahan
dan
peluang
yang
dimiliki
Dinas
Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan, serta memperhatikan visi dan misi
Pemerintah Kabupaten Bandung, aspirasi dan dinamika kehidupan masyarakat yang
berkembang selama kurun waktu 2011-2015, visi Dinas Perumahan, Penataan Ruang
dan Kebersihan adalah :
Permukiman Yang Layak, Tertata Dan Berkelanjutan Tahun 2015
Diharapkan dengan terumuskannya visi Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan
Kebersihan Kabupaten Bandung tersebut, maka dapat menjadi motivasi seluruh
elemen dinas untuk mewujudkannya, melalui peningkatan kinerja sesuai dengan
tugas dan fungsi masing-masing.
Penjelasan dari visi tersebut :
a. Permukiman adalah
: tempat
bermukim
masyarakat
baik
di
perkotaan maupun di perdesaan.
b. Layak adalah
: Permukiman perkotaan dan perdesaan yang
mempunyai
persyaratan
kecukupan
prasarana dan sarana permukiman sesuai
dengan standar pelayanan minimal (SPM)
sebagai tempat bermukim warganya
c. Tertata adalah
: Permukiman perkotaan dan perdesaan yang
serasi,
harmoni,
saling
menunjang
dan
mendukung
d. Berkelanjutan adalah
: Permukiman perkotaan dan perdesaan yang
asri, nyaman dan aman sebagai tempat
bermukim warganya untuk jangka panjang
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Gambar IV.1
Keterkaitan Visi dan Misi Dinas Pertasih dengan
Visi dan Misi Pemerintah Daerah Tahun 2011-2015
4.1.2.
Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai
dengan visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta
dilandasi oleh visi , maka misi Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan
Kabupaten Bandung 2011 – 2015, dirumuskan dalam 6 ( enam ) misi sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kinerja penataan, pemanfaatan dan pengendalian ruang yang
berkualitas dan implementatif
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dasar lingkungan permukiman (yang
bersifat khusus, tradisional, strategis, cagar), ruang publik, bangunan gedung,
dan sarana prasarana kebersihan.
3. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran di
lingkungan
perumahan
dan
permukiman
melalui
peningkatan
partisipasi
masyakat.
4. Meningkatkan pembinaan dan pengendalian pembangunan perumahan dan
permukiman, bangunan gedung serta sarana prasarana kebersihan.
5. Meningkatkan pembangunan dan pengelolaan air minum, air limbah, drainase
permukiman dan persampahan melalui peningkatan peran serta masyarakat
6. Meningkatkan perbaikan kualitas perumahan dan permukiman melalui kegiatan
perbaikan berbasis pada masyarakat dan kemitraan dengan swasta.
7. Meningkatkan pelayanan di bidang keciptakaryaan
Misi 1 : Meningkatkan kinerja penataan, pemanfaatan dan pengendalian
ruang yang berkualitas dan implementatif
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan ruang
udara sebagai tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan
guna memelihara kelangsungan hidupnya. Ruang efektif yang dapat digunakan
diperkotaan maupun diperdesaan yang berupa lahan memiliki luas relatif tetap.
Sementara penghuninya selalu berkembang dan bertambah seiring perkembangan
waktu. Dengan perkembangan waktu dan pertambahan jumlah penghuni, dalam
pemanfaatan ruang suka terjadi konflik kepentingan yaitu konflik kepentingan antar
manusia (penduduk) maupun antar kepentingan pembangunan. Perkembangan
pembangunan di Kabupaten Bandung berjalan secara pesat, namun belum
sepenuhnya perkembangan tersebut terimbangi oleh kuantitas ataupun kualitas
penataan
ruang.
Penataan
ruang
adalah
proses
perencanaan
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
tata
ruang,
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Untuk terwujudnya tata
ruang yang berkualitas diperkotaan, perdesaan dan kawasan khusus/tertentu perlu
pemantapan perencanaan penataan ruang dan atau rencana detail tata ruang yang
sesuai perkembangan pembangunan dengan berdasarkan kepada Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung. Aspek pengelolaan yang terpadu antara
sumber daya, fungsi dan estetika lingkungan melalui pengembangan jaringan
prasarana lingkungan permukiman yang sesuai rencana detail tata ruang dapat
membentuk ruang yang berkualitas.
Penataan ruang merupakan hal yang paling mendasar dalam penerapan pola
pembangunan yang terencana dan terkendali. Misi ini dimaksudkan untuk terciptanya
pelaksanaan penataan ruang yang berkelanjutan
Perwujudan peningkatan kinerja penataan ruang yang implementatif
adalah
dengan terselenggaranya penataan ruang kawasan strategis berbasis daya dukung
lingkungan dan potensi lokal, terselenggaranya penataan ruang dan pengelolaan
perkotaan
dan
terselenggaranya
perdesaan
tertib
yang
penataan
memenuhi
ruang
standar
melalui
dan
terintegrasi,
dan
perangkat
dan
penguatan
pelaksanaan pengendalian dan pengawasan penataan ruang
Misi meningkatkan kualitas tata ruang perkotaan dan perdesaan yang
implementatif dalam rangka mewujudkan visi dinas dan perwujudan pelaksanaan Misi
7
Kabupaten
Bandung
yaitu
memelihara
keseimbangan
lingkungan
dan
pembangunan berkelanjutan dan perwujudan pelaksanaan Misi 1 Kabupaten Bandung
yakni Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi (Good Government and Clean
Governance).
Misi 2
:
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dasar
lingkungan permukiman (yang bersifat khusus, tradisional, strategis,
cagar), ruang publik, bangunan gedung, dan sarana prasarana kebersihan.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang, yang berfungsi untuk penyelenggaraan
dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Permukiman adalah
bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan
perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan. Utilitas umum adalah sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan.
Bangunan gedung sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya mempunyai
peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak, perwujudan produktifitas
dan jatidiri manusia. Oleh karena itu penyelenggaraan bangunan gedung perlu diatur
dan dibina demi kelangsungan dan peningkatan kehidupan serta penghidupan
masyarakat, sekaligus untuk mewujudkan layanan gedung yang fungsional, andal,
berjatidiri, seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya. Bangunan gedung
merupakan salah satu wujud fisik pemanfaatan ruang, dengan demikian dalam
pengaturan bangunan gedung harus tetap mengacu pada pengaturan penataan
ruang sesuai peraturan perundang-undangan. Untuk menjamin kepastian dan
ketertiban hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung (gedung dan rumah
negara, gedung sarana kesehatan, gedung sarana pendidikan, gedung sarana sosial,
gedung sarana olah raga/kesenian sarana dan prasarana gedung), harus memenuhi
persyaratan adminstratif dan teknis bangunan gedung serta diselenggarakan secara
tertib. Persyaratan adminstratif bangunan gedung meliputi persyaratan status hak
atas tanah, status kepemilikan dan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Persyaratan
teknis bangunan gedung meliputi persyaratan tata bangunan dan persyaratan
keandalan bangunan gedung. Selain itu juga dengan penyelanggaraan dan
peningkatan lingkungan dan pemukiman sehat, program pengelolaan Rumah Tidak
Layak Huni menjadi rumah Sehat.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Untuk Peningkatan sarana, prasaran kerbersihan, melalui pemeliharaan dan
peningkatan kondisi TPA Babakan, penyediaan TPST serta pemantauan/pengawasan
terhadap TPS yang merupakan bagian dari PSU di komplek-komplek perumahan.
Misi 3 :
Meningkatkan
upaya
pencegahan
dan
penanggulangan
bencana kebakaran di lingkungan perumahan dan permukiman melalui
peningkatan partisipasi masyakat.
Kabupaten Bandung, merupakan salah satu kabupaten yang dikategorikan
daerah rawan bencana, baik bencana gempa bumi, banjir, longsor, kebakaran, puting
beliung maupun bencana sosial.
Kejadian bencana yang terjadi di Kabupaten Bandung terjadi hampir sepanjang tahun
dengan tidak mengenal waktu dan tempat.
Salah satu fungsi yang melekat pada tupoksi dispertasih dalam penangananan
bencana
ini
adalah
pencegahan
dan
penanggulangan
bencana
kebakaran.
Pencegahan dan penanggulangan bencana mencakup fungsi manajemen dalam
pemadam kebakaran. Fungsi manajemen dalam pemadam kebakaran adalah
pemberian pelayanan secara cepat, akurat dan efisien mulai dari informasi kebakaran
diterima sampai dengan api padam. Perkembangan penyelenggaran pembangunan
gedung di wilayah Kabupaten Bandung menunjukan perkembangan semakin
kompleks baik dari segi intensitas, teknologi, maupun kebutuhan sarana dan
prasarananya. Oleh karena itu pengaturan pengamanan bangunan gedung atau
pembangunan terhadap bahaya kebakaran senatiasa selalu dilakukan peningkatan
kualitas baik dalam pencegahan maupun dalam penanggulangan/pemadaman
kebakaran. Untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran selain sarana dan
prasarana kebakaran yang lengkap dan siap pakai, perlu juga terimbangi dengan
kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah seluruh personil yang
terlibat dalam kegiatan dan fungsi manajemen pemadam kebakaran yang mempunyai
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
dasar
pengetahuan,
pengalaman
dan
kehlian
dibidang
pencegahan
dan
penanggulangan kebakaran yang meliputi : keahlian pengamanan kebakaran (fire
safety), keahlian penyelamatan darurat dan keahlian manajemen kebakaran.
Misi Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran dalam
rangka mewujudkan visi dinas dan perwujudan pelaksanaan Misi 7 . yaitu
meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing.
Misi 4 :
Meningkatkan pembinaan dan pengendalian pembangunan
perumahan dan permukiman, bangunan gedung serta sarana prasarana
kebersihan.
Pembinaan adalah kegiatan pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan untuk
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para pelaku pembangunan agar setiap
penyelenggaraan pembangunan dapat berlangsung tertib dan tercapai sesuai
rencana
serta
memenuhi
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
Aspek
pengendalian pembangunan memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan
pembangunan. Secara konseptual pemantauan dan evaluasi dalam siklus manajemen
pembangunan merupakan bagian integral dari fungsi pengendalian pembangunan.
Pengendalian
pada
dasarnya
merupakan
serangkaian
kegiatan
mengikuti
perkembangan pembangunan agar seuai dengan rencana.
Kabupaten Bandung memiliki luas wilayah yang besar dan beraneka ragam
karakteristik, serta besarnya jarak perbedaan antara suatu karakteristik wilayah
dengan karakteristik lainnya. Mekanisme pengawasan dan pengendalian bangunan
merupakan suatu keharusan untuk dapat mengatur perkembangan yang terjadi di
Kabupaten Bandung terutama pada daerah-daerah dengan tingkat perkembangan
pembangunan yang relatif pesat.
Mekanisme Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan salah satu alat dalam
kegiatan pengaturan bangunan, IMB merupakan salah satu instrumen dalam
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian pembangunan. Hal ini karena
IMB memiliki fungsi mengatur inflementasi peruntukan lahan yang ditetapkan dalam
rencana tata ruang. IMB juga dibutuhkan untuk mewujudkan keteraturan dalam
pembangunan fisik, sehingga bangunan secara fisik dapat dijamin dan hal-hal yang
tidak diinginkan dapat dihindari melalui standar-standar yang ditetapkan dalam IMB.
Misi Meningkatkan pembinaan dan pengendalian pembangunan permukiman
dalam rangka mewujudkan visi dinas dan perwujudan pelaksanaan Misi 7 Kabupaten
Bandung
yaitu
memelihara
keseimbangan
lingkungan
dan
pembangunan
berkelanjutan.
Misi 5 :
Meningkatkan pembangunan dan pengelolaan air minum, air
limbah, drainase permukiman dan persampahan melalui peningkatan
peran serta masyarakat
Cakupan pelayanan di sektor air minum, limbah dan sampah masih
rendah dibanding jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Bandung. Cakupan yang
rendah tersebut disebabkan karena pembangunan dan pengelolaan sarana air
minum,
sarana
limbah
dan
persampahan
masih
terlalu
berorientasi
pada
pembangunan dan pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah saja.
Sementara laju pertambahan penduduk di Kabupaten Bandung yang relatif tinggi
menyebabkan kebutuhan air minum, pengelolaan limbah dan sampah terus
meningkat.
Contoh di sektor persampahan, timbunan sampah di Kabupaten Bandung dari tahun
ke tahun terus meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan
pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sedangkan kemampuan pengangkutan masih
terbatas, mengacu kepada kondisi sampai tahun 2011 baru bisa melayani 19
kecamatan perkotaan dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung.
Paradigma pengelolaan sampah saat ini yaitu masih ”kumpul-angkut-buang”, dan
sampah masih dianggap sebagai limbah atau musuh yang harus dibuang. Cara
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
pandang tersebut kedepan harus dirubah karena sampah sebagai sumber daya yang
dapat diolah sehingga menghasilkan pendapatan dan menjadi peluang kesempatan
kerja bagi masyarakat serta meningkatkan minat/peran investor/dunia usaha dalam
pengolahan sampah.
Pelaksanaan kebersihan lingkungan merupakan tanggungjawab bersama, maka
masyarakat sebagai penghasil sampah harus ikut bertanggungjawab baik pasif
maupun
aktif
secara
individu,
keluarga, kelompok,
dan
masyarakat
untuk
mewujudkan kebersihan bagi diri sendiri dan lingkungannya dengan difasilitasi oleh
pemerintah melalui bimbingan dan penyuluhan serta pemanfaatan fasilitas.
Misi meningkatkan sistem pengolahan dan pemanfaatan sampah serta pembinaan
masyarakat dibidang kebersihan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi dinas
dan
perwujudan
misi
Kabupaten
Bandung
yaitu
memelihara
keseimbangan
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Misi 6 :
Meningkatkan
perbaikan
kualitas
perumahan
dan
permukiman melalui kegiatan perbaikan berbasis pada masyarakat dan
kemitraan dengan swasta.
Kebutuhan rumah di Kabupaten Bandung cukup tinggi, baik karena
diakibatkan backlog rumah (kekurangan rumah), maupun akibat laju pertambahan
penduduk yang relatif tinggi. Data backlog rumah berdasarkan laporan tahun 2009
mencapai angka 7000-an. Rencana rehab RLTH sampai dengan tahun 2015
diproyeksikan 500 unit, dimana sampai tahun 2010 baru mencapai 60%.
Tidak
sebandingnya penyediaan rumah dan kebutuhan rumah yang ada di masyarakat
mengakibatkan pemadatan bangunan yang berdampak pada menurunnya kualitas
perumahan dan permukiman sehingga menjadi kawasan-kawasan yang tidak layak
dan cendrung kumuh. Sebaran rumah yang tidak layak huni dan sebaran kawasankawasan kunuh di Kabupaten Bandung relatif cukup tinggi.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Sementara disisi lain, fakta menunjukan bahwa dalam penyediaan rumah, peran
masyarakat sangat tinggi, hal ini dibuktikan lebih 80 % rumah yang ada di Kabupaten
Bandung dibangun oleh warga masyarakat dengan berbagai cara.
Dengan demikian sudah selayaknya, dalam pembangunan dan perbaikan rumah tidak
layak huni serta kawasan-kawasan kumuh yang ada di Kabupaten Bandung
paradigma harus dirubah, perubahan tersebut sejalan dengan peraturan yang ada
bahwa dalam pembangunan perumahan dan permukiman masyarakat harus menjadi
pelaku utamanya, sedangkan pemerintah sebagai fasilitator dan katalisator saja.
Hal lain, sektor perumahan dan permukiman ini faktanya melibatkan berbagai pelaku
lain seperti swasta dan dunia usaha. Untuk itu kiranya perlu dilakukan sinergitas
antara para pelaku tersebut, sehingga pembangunan perumahan dan permukiman di
Kabupaten Bandung dapat mewujudkan lingkungan permukiman yang layak,
produktif dan berkelanjutan.
Misi 7 : Meningkatkan pelayanan di bidang keciptakaryaan
Misi Meningkatkan pelayanan di bidang keciptakaryaan melalui kegiatan kegiatan
administrasi, pemerintahan umum serta pelayanan kesekretariatan dalam rangka
perbaikan performa dinas berbasis pada kinerja, yang dilaksanakan dalam rangka
mewujudkan visi dinas dan perwujudan misi Kabupaten Bandung yaitu meningkatkan
profesionalisme birokrasi.
4.2 Tujuan dan Sasaran serta Strategi
Untuk adanya kesatuan pandang dalam rangka melaksanakan misi untuk
pencapaian visi dinas dirumuskan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program
sesuai tugas pokok, fungsi dan kewenangan Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan
Kebersihan serta mengacu pada strategi pembangunan daerah Kabupaten Bandung
sebagaimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Bandung tahun 2011 – 2015. Tujuan adalah penjabaran dari kenyataan misi yang
merupakan hasil akhir yang akan dicapai kurun waktu 1 – 5 tahun. Adanya tujuan ini
maka fokus kinerja dinas dapat dipertajam dan memberikan arah untuk sasaran yang
diharapkan.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, dan merupakan suatu hal yang akan
dicapai atau dihasilkan dinas dalam jangka waktu bulanan, triwulanan dan tahunan.
Sasaran menggambarkan tindakan-tindakan dalam rangka pencapaian tujuan,
dengan pemanfaatan sumber daya
yang dimiliki dinas secara efektif dan efisen
dengan hasil yang optimal.
Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang merupakan rencana
yang
mencakup
upaya-upaya
menyeluruh
dan
terintegrasi
dalam
rangka
mengoperasionalisasikan tujuan dan sasaran melalui penetapan kebijakan dan
program.
Gambaran keterkaitan misi, tujuan dan sasaran, strategi, kebijakan dan program
adalah :
1. Meningkatkan kinerja penataan, pemanfaatan dan pengendalian ruang
yang
berkualitas dan implementatif.
Misi ini dijabarkan kedalam 1 (satu) tujuan yaitu :
1) Terwujudnya keserasian pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang serta
perdesaan
terwujudnya
dan
kualitas
pengembangan
pengembangan
kawasan
kawasan
perkotaan,
guna
menunjang
khusus
terwujudnya keserasian pemanfaatan dan pengendalian ruang dalam suatu
sistem pembangunan yang berkelanjutan, dengan sasaran :

Terkendalinya pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang
perkotaan dan
perdesaan sesuai peruntukan dan
ketentuan yang
ditetapkan dalam rangka perwujudan meningkatnya manajemen penataan
ruang yang efektif.

Terbangunnya
pengembangan
kawasan
perkotaan,
perdesaan
dan
pengembangan kawasan khusus sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
rangka
perwujudan
meningkatnya
percepatan
pembangunan
yang
berkelanjutan.
2. Meningkatkan kualitas prasarana dasar lingkungan permukiman (yang bersifta
khusus, tradisional, strategis, cagar), ruang publik, bangunan gedung dan sarana
prasarana kebersihan.
Misi ini dijabarkan kedalam 7 (tujuh) tujuan yaitu :
1) Terwujudnya peningkatan kualitas prasarana dasar lingkungan permukiman
dalam rangka terwujudnya keserasian pemanfaatan dan pengendalian ruang
dalam sistem pembangunan yang berkelanjutan, dengan sasaran :

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana dasar lingkungan permukiman
dan meningkatnya kesadaran budaya hidup bersih dan sehat guna
perwujudan
meningkatnya
percepatan
pembangunan
di
wilayah
pertumbuhan
2) Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran
meningkatnya budaya hidup bersih dan sehat.
3) Terwujudnya peningkatan pelayanan publik dalam pembangunan guna
menunjang
terwujudnya
peningkatan
partisipasi
masyarakat
dalam
pengambilan kebijakan publik dengan sasaran meningkatnya peran dan
keterlibatan
masyarakat
dalam
proses
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengawasan pembangunan gedung dan rumah negara.
4) Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang
berkualitas dengan sasaran
o Meningkatnya pemerataan akses layanan pendidikan.
5) Terwujudnya peningkatan keberdayaan perempuan, generasi muda dan olah
raga, dengan sasaran :
o Meningkatnya dukungan sarana dan prasarana olah raga masyarakat.
6) Terwujudnya pengembangan dan pelestarian kekayaan budaya sunda, dengan
sasaran :
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015

Meningkatnya pengembangan dan pelestarian seni dan budaya sunda.
7) Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan beragama, dengan sasaran :

Meningkatnya kualitas penataan pengelolaan dan pengembangan sarana
dan praarana keagamaan.
3. Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran di lingkungan
perumahan dan permukiman melalui peningkatan partisispasi masyarakat.
Misi ini dijabarkan kedalam 1 (satu) tujuan yaitu : terwujudnya peningkatan
aktifitas pencegahan dan peningkatan produktivitas penanggulangan bencana
kebakaran
guna
menunjang
terwujudnya
peningkatan
perlindungan
dan
kesejahteraan sosial dengan sararan :

Meningkatnya
pengetahuan,
kemampuan,
pemahaman,
wawasan
dan
keterampilan masyarakat mendeteksi dini pemadaman kebakaran sebelum
datangnya unit pemadam kebakaran.

Menurunnya kerugian akibat bencana kebakaran serta terminimalisirnya
area/jumlah bangunan yang terbakar yang pada gilirannya meningkatnya
keberdayaan sosial masyarakat.
4. Meningkatkan pembinaan dan pengendalian pembangunan perumahan dan
permukiman, bangunan gedung serta sarana prasarana kebersihan.
Misi ini dijabarkan kedalam 3 (tiga) tujuan yaitu :
1) Terwujudnya
kinerja
pembangunan
permukiman
guna
menunjang
terwujudnya keserasian pemanfaatan dan pengendalian ruang dalam suatu
sistem pembangunan yang berkelanjutan dengan sasaran :

Meningkatnya
sinergitas
pembangunan
bidang
dan
keterpaduan
permukiman
guna
kebijakan
menunjang
manajemen penataan ruang yang efektif.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
dan
program
meningkatnya
2) Terwujudnya peningkatan kesadaran dan ketaatan hukum bidang permukiman
guna menunjang terwujudnya peningkatan kesadaran dan ketaatan hukum,
dengan sasaran :

Meningkatnya kualitas dan kuantitas peraturan perundangan lingkup
permukiman guna menunjang meningkatnya kesadaran, ketaatan dan
kepatuhan hukum masyarakat, dunia usaha dan aparatur daerah.
3) Terwujudnya peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan
layanan air minum perdesaan dan sanitasi, dengan sasaran:

Meningkatnya kemampuan pengelola layanan air minum perdesaan dan
sanitasi.
5. Meningkatkan pembangunan dan pengelolaan air minum, limbah, drainase
permukiman dan persampahan melalui peningkatan peran serta masyarakat dan
swasta.
Misi ini dijabarkan kedalam 3 (tiga) tujuan yaitu :
1) Terwujudnya peningkatan pelayanan air minum, limbah dan persampahan
kepada masyarakat Kabupaten Bandung, dengan sasaran:

Meningkatnya
cakupan
pelayanan
sektor
air
minum,
limbah
dan
sektor
air
minum,
limbah
dan
persampahan kepada masyarakat

Meningkatnya
capaian
MDGs
di
persampahan.
2) Terwujudnya peningkatan pengelolaan air minum, limbah dan persampahan
melalui peningkatan peran serta masyarakat dengan sasaran:

Meningkatnya
cakupan
pelayanan
sektor
air
minum,
limbah
dan
persampahan melalui peningkatan peran masyarakat

Meningkatnya pelayanan dan pengelolaan air minum, limbah dan
persampahan melalui sinergi
dan peningkatan peran masyarakat dan
swasta (dunia usaha).
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
3)
Terwujudnya peningkatan pengelolaan drainase permukiman dengan
sasaran : meningkatnya pengelolaan, pengendalian, dan penataan sistem
drainase permukiman
6.
Meningkatkan
perbaikan
kualitas
perumahan
dan
permukiman
melalui
pembangunan berbasis pada masyarakat dan kemitraan dengan swasta.
Misi ini dijabarkan kedalam 1(satu) tujuan yaitu :
1) Terwujudnya peningkatan kualitas perumahan dan permukiman dengan
mendorong peran masyarakat sebagai pelaku utama dan mensinergikan
dengan dunia usaha / swasta, dengan sasaran:

Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman melalui pembangunan
dan
perbaikan
perumahan
dan
permukiman
yang
dilakukan
oleh
masyarakat dan swasta/dunia usaha menuju lingkungan perumahan
permukiman yang layak.
7. Meningkatkan pelayanan di bidang keciptakaryaan.
Misi ini dijabarkan kedalam 1 (satu) tujuan yaitu : Tercapainya pelayanan publik
prima, sebagai wujud dari profesionalisme birokrasi di bidang Cipta Karya, dengan
sasaran:

Meningkatnya kualitas pelayanan di bidang rumahan dan permukiman,
kebersihan dan penataan ruang melalui pembangunan dan perbaikan
standar pelayanan minimum, meningkatnya kemitraan dengan masyarakat
dan swasta/dunia usaha.

Terpenuhinya target pendapatan daerah di bidang kecipta karyaan
4.3 Kebijakan dan Program
Kebijakan adalah keputusan dan atau landasan hukum untuk bertindak dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Program adalah langkah
kegiatan yang akan dilakukan dan merupakan penjabaran dari kebijakan. Kebijakan
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
dan program Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan sesuai dengan
kebijakan dan program Kabupaten Bandung yaitu :
4.3.1 Kebijakan peningkatan pendapatan asli daerah lingkup Dinas
Pertasih guna menunjang peningkatan kapasitas keuangan daerah .
Kebijakan ini dalam rangka melaksanakan kebijakan Kabupaten Bandung yaitu
meningkatkan kapasitas keuangan daerah. Guna mendukung kebijakan tersebut
dilakukan dengan kebijakan peningkatan Pendapatan Asli Daerah lingkup Dinas
Pertasih dengan program : optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
melalui
intensifikasi retribusi daerah.
4.3.2
Kebijakan
peningkatan
kualitas
prasarana
dasar
lingkungan
permukiman dan utilitas umum serta sarana prasarana bangunan
gedung negara dan rumah negara.
Kebijakan ini dalam rangka melaksanakan kebijakan Kabupaten Bandung yaitu :
1) Meningkatkan
pembangunan
yang
berkelanjutan.
Guna
mendukung
kebijakan tersebut dilakukan dengan kebijakan peningkatan kualitas sarana
dan prasarana dasar lingkungan permukiman dan utilitas umum dengan
program yaitu :
a. Peningkatan budaya hidup bersih, sehat dan berkualitas
b. Pengembangan utilitas umum
2) Peningkatan kapasitas kesadaran hidup sehat dan kualitas kesehatan
masyarakat dengan program :
a. Pengembangan kesehatan lingkungan
b. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan
3) Peningkatan kuaitas pelayanan publik guna menunjang peningkatan kualitas
penyelenggaraan administrasi pemerintahan, dengan program Peningkatan
sarana dan prasarana pemerintahan
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
4.3.3 Kebijakan peningkatan kualitas pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
guna
menunjang
peningkatan
perlindungan
dan
kesejahteraan sosial
Kebijakan ini dalam rangka melaksanakan kebijakan Kabupaten Bandung yaitu
kebijakan peningkatan perlindungan dan kesejahteran sosial. Guna menunjang
kebijakan tersebut dilakukan kebijakan peningkatan kualitas pencegahan dan
penanggulangan kebakaran, dengan program : peningkatan kapasitas dan kualitas
menajemen penangulangan kebakaran.
4.3.4 Kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas penataan ruang
perkotaan
dan
perdesaan
guna
menunjang
percepatan
pembangunan yang berkelanjutan
Dalam rangka melaksanakan kebijakan Kabupaten Bandung, diantaranya
kebijakan percepatan pembangunan yang berkelanjutan, maka perlu dilakukan suatu
upaya penyerasian antara pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Penyerasian tersebut dapat dilaksanakan apabila penataan ruang diselenggarakan
dengan baik yang mengacu kepada UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang. Implikasi UU No 26 Tahun 2007 terhadap penyelenggaraan penataan ruang,
yaitu bahwa dalam penyelenggaraan penataan ruang perlu dilakukan pengaturan,
pembinaan, pelasanaan dan pengawasan penataan ruang.
Pengaturan Penataan Ruang di tingkat Kabupaten yaitu:
1. Penetapan RTRW Kabupaten harus dengan Peraturan Daerah
2. Pemerintah Daerah menetapkan Kawasan Strategis Kabupaten yang tercantum
dalam RTRW Kabupaten.
3. Rencana Detai Tata Ruang Kawasan (Perkotaan, Perdesaan dan Strategis) harus
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
4. Penyebaran informasi berkaitan dengan RTRW kabupaten dan RDTRK (Perkotaan,
Perdesaan dan Strategis).
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Pembinaan Penataan Ruang melalui :
1. Koordinasi penyeengaran penataan ruang
2. Sosialisasi peraturan perundang-undangan dan sosialisasi pedoman bidang
penataan ruang
3. Pendidikan dan Pelatihan
4. Pengembangan system informasi dan komunikasi penataan ruang
5. Penyebaran informasi penataan ruang kepada masyarakat
Pelaksanaan Penataan Ruang terdiri dari Perencanaan Tata Ruang, Pemanfaatan
Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Perencanaan Tata Ruang, yaitu Penyusunan RTRW Kabupaten, Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (Perkotaan, Perdesaan dan Strategis)

Pemanfaatan Ruang, yaitu jabaran dari indikasi program yang termuat dalam
RTRW Kabupaten, RDTRK (Perkotaan, Perdesaan, dan Strategis). Indikasi
program ini dilaksankan secara bertahap sesuai dengan jangka waktu indikasi
program utama pemanfaatan ruang yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang.

Pengendalian Pemanfaatan Ruang, dilakukan melalui penetapan peraturan
zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif.
Pengawasan Penataan Ruang terdiri dari tindakan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan. Pelaksanaan pengawasan ini melibatkan masyarakat. Peran masyarakat
diantaranya yaitu partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang, dalam
pemanfaatan ruang dan dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
Terkait dengan hal-hal pokok di atas, maka Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan
Kebersihan, mempunyai rencana strategi penyelenggaraan penataan ruang
sebagai berikut:
1. Program Perencanaan Tata
Ruang;
menyusun Rencana
Detail Kawasan
Perkotaan, Perdesaan dan Strategis, sampai semua wilayah di kabupaten terbagi
habis di dalam 3 kelompok kawasan di atas (Perkotaan, Perdesaan dan
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Strategis), sebagai penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Bandung 2007-2027.
2. Program Pemanfaatan Ruang: menyusun indikasi program pemanfaatan ruang
sesuai dengan dokumen rencana tata ruang yang telah disusun.
3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang:

Menyusun Peraturan Zonasi bersama-sama dengan penyususnan Rencana
Detail Tata Ruang nya.

Melaksanakan program survey dan pemetaan dalam rangka melengkapi data
base dan map base berupa foto udara skala 1 : 1000 serta peta fotogrametris
skala 1 : 1000 dan 1 : 5000.
4.3.5 Kebijakan peningkatan pembinaan dan pengendalian pembangunan
permukiman
Kebijakan ini dalam rangka melaksanakan kebijakan Kabupaten Bandung yaitu
kebijakan menyerasikan pemanfaatan dan pengendalian ruang dalam sistem tata
ruang yang terpadu. Guna mendukung kebijakan tersebut dilakukan program:

Peningkatan kinerja pengendalian dan pengawasan bangunan, melalui kegiatan
pengawasan dan pengendalian aktifitas pembangunan

Peningkatan
kesadaran
peningkatan
kualitas
dan
ketaatan
peraturan
hukum
lingkup
bidang
permukiman
permukiman
dengan
serta
program
pengembangan produk hukum daerah

Peningkatan kemampuan pengelolaan air minum perdesaan dan sanitasi, malalui
kegiatan pembinaan kelompok pengelola air minum perdesaan dan sanitasi.
4.3.6 Kebijakan peningkatan kinerja operasional manajemen pengelolaan
persampahan dan limbah domestik lingkungan permukiman
Guna mendukung kebijakan tersebut dilakukan program:

Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015

Peningkatan peran serta masyarakat dan lembaga kemasyarakatan dalam usaha
pelestarian lingkungan berkaitan dengan pengelolaan sampah dan limbah
domestik

Pengadaan sarana dan prasarana penunjang pengelolaan persampahan dan
limbah domestik
4.4. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
4.4.1. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) – 5 (lima) tahun. Penetapan
tujuan dalam Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan permasalahan serta
isu utama bidang Perumahan, tata ruang dan kebersihan di Kabupaten Bandung.
Adapun rumusan tujuan di dalam Perencanaan Strategis Dinas Perumahan,
Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Bandung Tahun 2011 – 2015 adalah :
1. Mewujudkan profesionalisme aparatur.
2. Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional sesuai dengan tata bangunan
gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya.
3. Memenuhi hak dasar kebutuhan masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi.
4. Meningkatkan
pengelolaan,
penataan
dan
pengawasan
kinerja
drainase
permukiman.
5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur permukiman wilayah strategis dan
cepat tumbuh.
6. Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan yang
sehat, aman, serasi dan teratur.
7. Mengoptimalkan penataan ruang sehingga terwujud ruang wilayah yang aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan.
8. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan
sampah sebagai sumber daya.
9. Mewujudkan Ruang Terbuka Hijau yang fungsional, indah, teduh dan lestari.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
4.4.2. Sasaran
Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai/ dihasilkan secara nyata oleh Dinas Perumahan, Tata Ruang dan Kebersihan
dalam jangka waktu tahunan, sampai lima tahun mendatang.
Perumusan sasaran harus memiliki kriteria “SMART”. Analisis SMART
digunakan untuk menjabarkan isu yang telah dipilih menjadi sasaran yang lebih jelas
dan tegas. Analisis ini juga memberikan pembobotan kriteria, yaitu khusus (spesific),
terukur
(measuable), dapat dicapai (attainable), nyata (realistic) dan tepat waktu
(time bound).
Sasaran di dalam Rencana Strategis Dinas Perumahan, Penataan Ruang
dan Kebersihan Kabupaten Bandung Tahun 2011 – 2015 adalah:
1. Meningkatnya kinerja aparatur.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
a) Tertib administrasi kepegawaian.
b) Tertib administrasi program, evaluasi dan pelaporan.
c) Tertib administrasi keuangan.
d) Persentase SOP yang diterapkan.
e) Persentase SPM yang diterapkan.
f) Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti .
g) Indeks Kepuasan Masyarakat di bidang Perumahan, tata ruang dan
kebersihan.
2. Meningkatnya prasarana pemerintahan daerah dan pengelolaan bangunan
gedung lainnya.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
a) Persentase bangunan gedung pemerintah daerah yang layak.
3. Tercapainya pemenuhan kebutuhan pelayanan air bersih dan sanitasi .
Pemenuhan kebutuhan pelayanan air bersih dilakukan untuk meningkatkan
cakupan layanan air bersih yang merupakan prasarana dasar bagi kehidupan
manusia.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
a) Persentase rumah tangga pengguna air bersih.
b) Persentase rumah tangga yang bersanitasi
4. Meningkatnya
Meningkatkan
pemenuhan
pemenuhan
kebutuhan
infrastruktur
infrastruktur
drainase
kota
drainase
kota
dimaksudkan untuk
menanggulangi banjir kota di Kabupaten Bandung.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
a) Persentase drainase yang layak.
5. Pengembangan
kawasan
cepat
tumbuh,
desa
potensial,
kawasan
perbatasan
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
a) Persentase kawasan strategis dan cepat tumbuh yang berkembang sesuai
ketetapan penataan ruang dan tertata rapih.
b)
Persentase kawasan strategis dan cepat tumbuh yang terlayani oleh
infrastruktur dasar.
6. Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
a) Rasio rumah layak huni.
b) Persentase rumah tangga ber sanitasi.
c) Persentase luasan lingkungan permukiman kumuh.
d) Persentase jalan lingkungan dengan kondisi baik.
7. Meningkatnya peran rencana tata ruang dalam pelaksanaan pembangunan
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
a) Rasio bangunan ber IMB per satuan bangunan.
b) Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB.
c) Persentase ruang publik yang berubah peruntukannya.
d) Persentase pemanfaatan ruang yang sesuai dengan RTRW
e) Luas wilayah produktif
f)
Luas wilayah industri
g) Luas wilayah kebanjiran
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
h) Luas wilayah kekeringan
i)
Luas wilayah perkotaan
8. Terwujudnya lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
a) Persentase sampah yang mendapat penanganan.
b) Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) Kabupaten Bandung per satuan
penduduk.
4.5.
Strategi dan Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Rencana Strategis (Renstra)
diperlukan strategi. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
Strategi untuk mencapai visi dan misi Dinas Perumahan, Penataan Ruang
dan Kebersihan Kabupaten Bandung dihasilkan dari posisi Strategis hasil analisa
lingkungan yaitu S – O (Strengths – Opportunity) yang mengarah pada kekuatan atau
keunggulan untuk meraih peluang dan tantangan yang ada. Rumusan strategi
merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang
selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan.
Dari hasil SWOT yang dihasilkan per bidang, sebagai berikut :
4.5.1. Penataan Ruang
Internal
Eksternal
(+) Kekuatan
(+) Peluang
1. Nilai ekonomi lahan cenderung
semakin meningkat
2. Pola
penggunaan
berkembang pesat
lahan
3. Kawasan Kabupaten Bandung
sebagai Urban Sprawl Cekungan
Bandung/Metropolitan Bandung
1. Tingginya Minat Swasta untuk
membangun permukiman dan
perumahan
2. Perkembangan
pesat
wilayah
cukup
3. Minat investasi terhadap lahan
cukup tinggi
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
4. Lahan yang masih kosong masih
terbuka untuk dikembangkan/
ketersediaan lahan masih cukup
besar
4. Tingginya minat investasi dalam
pemanfaatan ruang kawasan
5. Tingginya tingkat pembangunan
perkotaan di Kabupaten Bandung
6. Tersedianya peraturan perundang
– undangan yang mengatur
tentang tata ruang
(-) Kelemahan
(-) Ancaman
1. Tidak
meratanya
tingkat
penyebaran
pertumbuhan
kawasan
permukiman
dan
perumahan
1. Pola pemanfaatan ruang yang
masih mengabaikan ketentuan
2. Tidak ada batas jelas antara
kwasan perkotaan dan perdesaan
3. Tingkat alih fungsi lahan yang
tinggi
3. Administrasi, pemetaan
status hukum terhadap
masih lemah
dan
lahan
4. Masih kurangnya
memadai
yang
peta
5. Belum
disahkannya
tentang RDTR
2. Pembangunan yang tidak memiliki
izin
4. Lemahnya penegakan
Tata Ruang
hukum
PERDA
4.5.2 Lingkungan Hidup
Internal
Eksternal
(+) Kekuatan
(+) Peluang
1. Tersedianya jaringan air limbah
domestik, air bersih dan drainase
permukiman
2. Terdapat
lingkungan
perangkat
hukum
3. Tersedianya SDM pengelolaan
sampah dan pengelolaan RTH
1. Adanya
program
sabilulungan
(sinergitas
antara
peran
pemerintah dengan peran serta
masyarakat)
2. Adanya mekanisme peranserta
masyarakat dalam mengurangi
sampah dan limbah setempat.
3. Tingginya minat investasi dalam
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
pengelolaan sampah dan limbah
4. Adanya mekanisme kerjasama
dengan masyarakat, swasta dan
lembaga lain dalam pengelolaan
sampah, limbah dan air bersih
5. Tersedianya
bantuan
pemerintah pusat
dari
6. Masih luasnya ruang terbuka hijau
di perumahan – perumahan yang
belum diserahterimakan
(-) Kelemahan
(-) Ancaman
1. Sarana dan prasarana pengelolaan
sampah, limbah dan air bersih tidak
memadai
2. Berkurangnya daya tampung dan
nilai
ekonomis
sarana
dan
prasaranaTPA
3. Masih
rendahnya
partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan
sampah, limbah, drainase, dan air
bersih
4. Terbatasnya anggaran pemerintah
daerah
5. Belum
optimalnya
pengelolaan sampah
6. Masih
rendahnya
penanganan sampah
1. Semakin bertambahnya populasi
penduduk.
2. Tingginya tingkat pencemaran
lingkungan
3. Tingginya volume sampah dan
limbah yang belum tertangani
4. Terjadinya perubahan iklim yang
ekstrim
5. Terjadinya alih fungsi lahan RTH
publik
lembaga
tingkat
7. Belum tersedianya Ruang terbuka
hijau publik sesuai dengan aturan
yang berlaku
7.5.3 Perumahan Dan Pemukiman (Perumahan, Permukiman dan Damkar)
Internal
Eksternal
(+) Kekuatan
1. Tersedianya
dikembangkan
(+) Peluang
lahan
untuk
menjadi
1. Tingginya
pembangunan
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
pertumbuhan
kawasan
permukiman
dan
perumahan
sesuai dengan rencana
tata
ruang
2. Tersedianya
peraturan
perundangan tentang Perumahan
dan Permukiman, tentang Rumah
Susun,
tentang
Bangunan
Gedung, tentang pencegahan
dan penanggulangan kebakaran,
tentang prasarana sarana dan
utilitas,
tentang
pelayanan
pemakaman.
3. Tersedianya
SDM
bidang
perumahan dan permukiman serta
penanggulangan
bahaya
kebakaran
4. Tersedianya kelembagaan bidang
perumahan dan permukiman.
(-) Kelemahan
permukiman dan perumahan
2. Adanya tradisi budaya lingkungan
3. Tingginya kebutuhan masyarakat
akan perumahan yang memadai
(backlog perumahan)
4. Tingginya kebutuhan air bersih,
dan
sanitasi
lingkungan
permukiman dan perumahan
5. Meningkatnya kebutuhan
prasarana, sarana utiliti
memadai.
6. Adanya mekanisme peranserta
swasta dalam pengembangan
perumahan
7. Adanya bantuan pemerintah pusat
dan provinsi
8. Luasnya
pelayanan
kebakaran.
wilayah
cakupan
penanggulangan
(-) Ancaman
1. Banyaknya rumah tidak layak huni
2. Masih tingginya kawasan kumuh
3. Tidak memadainya sarana dan
prasarana
pencegahan
dan
penanggulangan
kebakaran
sehingga capaian respon time
belum optimal.
4. Perlu
adanya
penataan
kelembagaan yang mandiri untuk
pelayanan
penanggulangan
kebakaran.
1. Tingginya
kebakaran.
tingkat
kejadian
2. Masih
rendahnya
tingkat
partisipasi masyarakat
dalam
upaya
pencegahan
dan
penanggulangan dini kebakaran.
3. Tingginya permintaan/kebutuhan
air bersih, dan sanitasi lingkungan
4. Rendahnya dukungan masyarakat
terhadap rencana penetapan titik
TPU.
5. Belum adanya serah terima dan
pengelolaan prasarana, sarana
dan utilitas
6. Tidak
sinkronnya
pemerintah
pusat
pemerintah daerah
akan
yang
koordinasi
dengan
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi
program kegiatan untuk mencapai tujuan. kebijakan dapat bersifat internal, yaitu
kebijakan dalam mengelola pelaksanaan program-program pembangunan maupun
bersifat eksternal yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan
memfasilitasi kegiatan masyarakat.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
TABEL IV.1
KETERKAITAN (INTERELASI) VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2011 – 2015
DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN BANDUNG
Tujuan dan Sasaran
Meningkatkan Ketersediaan
Sistem air limbah setempat
Indikator Kinerja Renstra
Capaian Kinerja Program
2012
2013
Target
Target
2011
Target
2014
Target
2015
Target
Tersedianya sistem air limbah
setempat yang memadai sebesar
51,32%
Tersedianya
sistem air limbah
setempat yang
memadai sebesar
51,01%
Tersedianya
sistem air limbah
setempat yang
memadai sebesar
51,08%
Tersedianya sistem
air limbah
setempat yang
memadai sebesar
51,16%
Tersedianya
aiatem air limbah
setempat yang
memadai sebesar
51,23%
Tersediannya
sistem air
limbah setempat
yang memadai
sebesar 51,32%
Tersedianya sistem air limbah skala
komunitas/kawasan/kota sebesar
1,8%
Ketersediaan
Sistem air limbah
setempat 1%
Ketersediaan
Sistem air limbah
setempat 1,5%
Ketersediaan
Sistem air limbah
setempat 1,6%
Ketersediaan
Sistem air limbah
setempat 1,7%
Meningkatnya kualitas
perumahan dan
permukiman.
Berkurangnya luasan permukiman
kumuh di kawasan perkotaan
sebesar 10%
Berkurangnya
Luas permukiman
kumuh di
kawasan
perkotaan sebesar
0,37%
Berkurangnya
Luas permukiman
kumuh di
kawasan
perkotaan sebesar
0,74%
Berkurangnya Luas
permukiman
kumuh di kawasan
perkotaan sebesar
1,11%
Berkurangnya
Luas
permukiman
kumuh di
kawasan
perkotaan
sebesar 1,48%
Ketersediaan
Sistem air
limbah setempat
1,8%
Berkurangnya
Luas
permukiman
kumuh di
kawasan
perkotaan
sebesar 1,85%
Meningkatnya prasarana
pemerintahan daerah dan
pengelolaan bangunan
gedung lainnya
Tersedianya pedoman harga
standar bangunan dan lingkungan
sebesar 100%
Tersedianya
pedoman harga
standar bangunan
dan lingkungan
sebesar 100%
Tersedianya
pedoman harga
standar bangunan
dan lingkungan
sebesar 100%
Tersedianya
pedoman harga
standar bangunan
dan lingkungan
sebesar 100%
Tersedianya
pedoman harga
standar
bangunan dan
lingkungan
sebesar 100%
Tersedianya
pedoman harga
standar
bangunan dan
lingkungan
sebesar 100%
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Capaian Kinerja Program
2013
Target
Tujuan dan Sasaran
Indikator Kinerja Renstra
2011
Target
2012
Target
Mewujudkan perumahan dan
permukiman yang layak
dalam lingkungan yang sehat,
aman, serasi dan teratur.
Cakupan ketersediaan rumah layak
huni sebesar 50%
Cakupan
ketersediaan
rumah layak huni
sebesar 12,3%
Cakupan
ketersediaan
rumah layak huni
sebesar17,3%
Cakupan layanan rumah layak huni
yang terjangkau sebesar 50%
Cakupan layanan
rumah layak huni
yang terjangkau
sebesar 7,5%
Tersedianya akses air minum yang
aman melalui sistem penyediaan
dengan jarngan perpipaan
terlindung dengan kebutuhan
pokok minimal 6- lt/orang/hari
sebesar 60%
Ketersediaan
Akses air minum
yang aman
melalui sistem
penyediaan
dengan jaringan
perpipaan dan
bukan jaringan
perpipaan
terlindungi
dengan kebutuhan
pokok min
60lt/hari/orng
sebesar 31%
Memenuhi hak dasar
kebutuhan masyarakat
terhadap air bersih
2014
Target
2015
Target
Cakupan
ketersediaan
rumah layak huni
sebesar 22,3%
Cakupan
ketersediaan
rumah layak huni
sebesar 27,3%
Cakupan layanan
rumah layak huni
yang terjangkau
sebesar 10,6%
Cakupan layanan
rumah layak huni
yang terjangkau
sebesar 13,7%
Cakupan layanan
rumah layak huni
yang terjangkau
sebesar 16,8%
Ketersediaan
Akses air minum
yang aman
melalui sistem
penyediaan
dengan jaringan
perpipaan dan
bukan jaringan
perpipaan
terlindungi
dengan kebutuhan
pokok min
60lt/hari/org
sebesar 29%
(kota+desa),
pedesaan 11%
Ketersediaan
Akses air minum
yang aman melalui
sistem penyediaan
dengan jaringan
perpipaan dan
bukan jaringan
perpipaan
terlindungi dengan
kebutuhan pokok
min 60lt/hari/org
sebesar 49%
Ketersediaan
Akses air minum
yang aman
melalui sistem
penyediaan
dengan jaringan
perpipaan dan
bukan jaringan
perpipaan
terlindungi
dengan
kebutuhan pokok
min
60lt/hari/orng
sebesar 58%
Cakupan
ketersediaan
rumah layak
huni sebesar
32,3%
Cakupan
layanan rumah
layak huni yang
terjangkau
sebesar 19,9%
Ketersediaan
Akses air minum
yang aman
melalui sistem
penyediaan
dengan jaringan
perpipaan dan
bukan jaringan
perpipaan
terlindungi
dengan
kebutuhan
pokok min
60lt/hari/orng
sebesar 70%
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Tujuan dan Sasaran
Mewujudkan perumahan dan
permukiman yang layak
dalam lingkungan yang sehat,
aman, serasi dan teratur
Indikator Kinerja Renstra
Capaian Kinerja Program
2013
Target
2011
Target
2012
Target
Tersedianya akses air minum yang
aman melalui sistem penyediaan
dengan jarngan perpipaan
terlindung dengan kebutuhan
pokok minimal 6- lt/orang/hari
sebesar 60%
Tersedianya akses
air minum yang
aman melalui
sistem penyediaan
dengan jarngan
perpipaan
terlindung dengan
kebutuhan pokok
minimal 6lt/orang/hari
sebesar 31%
Tersedianya akses
air minum yang
aman melalui
sistem penyediaan
dengan jarngan
perpipaan
terlindung dengan
kebutuhan pokok
minimal 6lt/orang/hari
sebesar 40%
Terlaksananya penataan prasarana
TPU sesuai amanat Permendagri
No.9 Thn 2009 tentang Tata Cara
Serah terima Prasarana, Sarana, dan
Utilitas perumahan dan pemukiman
mencapai 13,5%
Terlaksananya
penataan
prasarana TPU
sesuai amanat
Permendagri No.9
Thn 2009 tentang
Tata Cara Serah
terima Prasarana,
Sarana, dan
Utilitas
perumahan dan
pemukiman
mencapai 11%
Terlaksananya
penataan
prasarana TPU
sesuai amanat
Permendagri No.9
Thn 2009 tentang
Tata Cara Serah
terima Prasarana,
Sarana, dan
Utilitas
perumahan dan
pemukiman
mencapai 11%
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
2014
Target
2015
Target
Tersedianya akses
air minum yang
aman melalui
sistem penyediaan
dengan jarngan
perpipaan
terlindung dengan
kebutuhan pokok
minimal 6lt/orang/hari
sebesar 49%
Tersedianya
akses air minum
yang aman
melalui sistem
penyediaan
dengan jarngan
perpipaan
terlindung
dengan
kebutuhan pokok
minimal 6lt/orang/hari
sebesar 58%
Tersedianya
akses air minum
yang aman
melalui sistem
penyediaan
dengan jarngan
perpipaan
terlindung
dengan
kebutuhan
pokok minimal
6- lt/orang/hari
sebesar 70%
Terlaksananya
penataan
prasarana TPU
sesuai amanat
Permendagri No.9
Thn 2009 tentang
Tata Cara Serah
terima Prasarana,
Sarana, dan Utilitas
perumahan dan
pemukiman
mencapai 11%
Terlaksananya
penataan
prasarana TPU
sesuai amanat
Permendagri
No.9 Thn 2009
tentang Tata Cara
Serah terima
Prasarana,
Sarana, dan
Utilitas
perumahan dan
pemukiman
mencapai 11%
Terlaksananya
penataan
prasarana TPU
sesuai amanat
Permendagri
No.9 Thn 2009
tentang Tata
Cara Serah
terima
Prasarana,
Sarana, dan
Utilitas
perumahan dan
pemukiman
mencapai 11%
Tujuan dan Sasaran
Mengoptimalkan penataan
ruang sehingga terwujud
ruang wilayah yang aman,
nyaman, produktif dan
berkelanjutan
Indikator Kinerja Renstra
Capaian Kinerja Program
2013
Target
2011
Target
2012
Target
Tersedianya informasi mengenai
data spatial untuk perncanaan
ruang
Ketersediaan
informasi
mengenai rencana
tata ruang (RTR)
Wilayah
Kabupaten
beserta rencana
rincinya melalui
peta analog dan
peta digital
sebesar 31,27%
Ketersediaan
informasi
mengenai rencana
tata ruang (RTR)
Wilayah
Kabupaten
beserta rencana
rincinya melalui
peta analog dan
peta digital
sebesar 32,25%
Ketersediaan
informasi
mengenai rencana
tata ruang (RTR)
Wilayah
Kabupaten beserta
rencana rincinya
melalui peta analog
dan peta digital
sebesar 40,07%
Ketersediaan
informasi
mengenai
rencana tata
ruang (RTR)
Wilayah
Kabupaten
beserta rencana
rincinya melalui
peta analog dan
peta digital
sebesar 45,63%
Ketersediaan
informasi
mengenai
rencana tata
ruang (RTR)
Wilayah
Kabupaten
beserta rencana
rincinya melalui
peta analog dan
peta digital
sebesar 51,93%
Terlaksananya penjaringan aspirasi
masyarakat melalui forum
konsultasi publik yang mmenuhi
syarat inklusif dalam proses
penyusunan RTR dan program
pemanfaatan ruang yang dilakukan
minimal 2 kali setiap disusunya
RTR dan program pemanfaatan
ruang
Terlaksananya
penjaringan
aspirasi
masyarakat
melalui forum
konsultasi publik
yang mmenuhi
syarat inklusif
dalam proses
penyusunan RTR
dan program
pemanfaatan
ruang yang
dilakukan minimal
2 kali setiap
disusunya RTR
dan program
pemanfaatan
ruang
Terlaksananya
penjaringan
aspirasi
masyarakat
melalui forum
konsultasi publik
yang mmenuhi
syarat inklusif
dalam proses
penyusunan RTR
dan program
pemanfaatan
ruang yang
dilakukan minimal
2 kali setiap
disusunya RTR
dan program
pemanfaatan
ruang
Terlaksananya
penjaringan
aspirasi
masyarakat
melalui forum
konsultasi publik
yang mmenuhi
syarat inklusif
dalam proses
penyusunan RTR
dan program
pemanfaatan ruang
yang dilakukan
minimal 2 kali
setiap disusunya
RTR dan program
pemanfaatan ruang
Terlaksananya
penjaringan
aspirasi
masyarakat
melalui forum
konsultasi publik
yang mmenuhi
syarat inklusif
dalam proses
penyusunan RTR
dan program
pemanfaatan
ruang yang
dilakukan
minimal 2 kali
setiap disusunya
RTR dan program
pemanfaatan
ruang
Terlaksananya
penjaringan
aspirasi
masyarakat
melalui forum
konsultasi
publik yang
mmenuhi syarat
inklusif dalam
proses
penyusunan
RTR dan
program
pemanfaatan
ruang yang
dilakukan
minimal 2 kali
setiap disusunya
RTR dan
program
pemanfaatan
ruang
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
2014
Target
2015
Target
Tujuan dan Sasaran
Indikator Kinerja Renstra
2011
Target
Tersedianya informasi mengenai
rencana tata ruang (RTR) wilayah
Kabupaten beserta rencana rincinya
melalui peta analog dan peta digital
sebesar 100%
Meningkatnya pengelolaan
pencegahan dan
penanggulangan dalam
menghadapi bencana
kebakaran
2012
Target
Capaian Kinerja Program
2013
Target
2014
Target
2015
Target
Tersedianya
informasi
mengenai rencana
tata ruang (RTR)
wilayah
Kabupaten
beserta rencana
rincinya melalui
peta analog dan
peta digital
sebesar 35,25%
Tersedianya
informasi
mengenai rencana
tata ruang (RTR)
wilayah Kabupaten
beserta rencana
rincinya melalui
peta analog dan
peta digital sebesar
40,7%
Tersedianya
informasi
mengenai
rencana tata
ruang (RTR)
wilayah
Kabupaten
beserta rencana
rincinya melalui
peta analog dan
peta digital
sebesar 45,63%
Tersedianya
informasi
mengenai
rencana tata
ruang (RTR)
wilayah
Kabupaten
beserta rencana
rincinya melalui
peta analog dan
peta digital
sebesar 51,93%
Terlayaninya masyarakat dalam
pengurusan IMB sebesar 100%
Terlayaninya
masyarakat dalam
pengurusan IMB
sebesar 30%
Terlayaninya
masyarakat dalam
pengurusan IMB
sebesar 32%
Terlayaninya
masyarakat dalam
pengurusan IMB
sebesar 35%
Terlayaninya
masyarakat
dalam
pengurusan IMB
sebesar 37%
Terlayaninya
masyarakat
dalam
pengurusan IMB
sebesar 40%
Terlaksananya tindakan awal
terhadap pengaduan masyarakat
tentang pelanggaran di bidang tata
ruang sebesar 100%
Terlaksananya
tindakan awal
terhadap
pengaduan
masyarakat
tentang
pelanggaran di
bidang tata ruang
sebesar 100%
Terlaksananya
tindakan awal
terhadap
pengaduan
masyarakat
tentang
pelanggaran di
bidang tata ruang
sebesar 100%
Terlaksananya
tindakan awal
terhadap
pengaduan
masyarakat
tentang
pelanggaran di
bidang tata ruang
sebesar 100%
Terlaksananya
tindakan awal
terhadap
pengaduan
masyarakat
tentang
pelanggaran di
bidang tata ruang
sebesar 100%
Meningkatnya cakupan pelayanan
bencana kebakaran sebesar 25%
Meningkatnya
cakupan
pelayanan
bencana
kebakaran
sebesar 30%
Meningkatnya
cakupan
pelayanan
bencana
kebakaran
sebesar 30%
Meningkatnya
cakupan pelayanan
bencana kebakaran
sebesar 35%
Meningkatnya
cakupan
pelayanan
bencana
kebakaran
sebesar 40%
Terlaksananya
tindakan awal
terhadap
pengaduan
masyarakat
tentang
pelanggaran di
bidang tata
ruang sebesar
100%
Meningkatnya
cakupan
pelayanan
bencana
kebakaran
sebesar 40%
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Tujuan dan Sasaran
Terwujudnya lingkungan
yang sehat dan bersih dari
sampah
Mengoptimalkan penataan
ruang sehingga terwujud
ruang wilayah yang
berkelanjutan
Indikator Kinerja Renstra
Capaian Kinerja Program
2013
Target
2011
Target
2012
Target
2014
Target
2015
Target
Meningkatnya Capaian Tingkat
waktu Tanggap (respon time rate)
daerah layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran (WMK)
sebesar 75%
Meningkatnya
Capaian Tingkat
waktu Tanggap
(respon time rate)
daerah layanan
Wilayah
Manajemen
Kebakaran (WMK)
sebesar 40%
Meningkatnya
Capaian Tingkat
waktu Tanggap
(respon time rate)
daerah layanan
Wilayah
Manajemen
Kebakaran (WMK)
sebesar 40%
Meningkatnya
Capaian Tingkat
waktu Tanggap
(respon time rate)
daerah layanan
Wilayah
Manajemen
Kebakaran (WMK)
sebesar 50%
Meningkatnya
Capaian Tingkat
waktu Tanggap
(respon time
rate) daerah
layanan Wilayah
Manajemen
Kebakaran
(WMK) sebesar
70%
Meningkatnya
Capaian Tingkat
waktu Tanggap
(respon time
rate) daerah
layanan Wilayah
Manajemen
Kebakaran
(WMK) sebesar
75%
Tersedianya fasilitas pengurangan
sampah di perkotan sebesar 20%
(19 kecamatan)
Tersedianya
fasilitas
pengurangan
sampah di
perkotaan sebesar
0,6%
Tersedianya
fasilitas
pengurangan
sampah di
perkotaan sebesar
2,2%
Tersedianya
fasilitas
pengurangan
sampah di
perkotaan sebesar
5,9%
Tersedianya
fasilitas
pengurangan
sampah di
perkotaan
sebesar 8,6%
Tersedianya
fasilitas
pengurangan
sampah di
perkotaan
sebesar 10,2%
Tersedianya sistem penanganan
sampah di pekotaan sebesar 22%
Tersedianya
sistem
penanganan
sampah di
pekotaan sebesar
11,36%
Tersedianya
sistem
penanganan
sampah di
pekotaan sebesar
13,26%
Tersedianya sistem
penanganan
sampah di
pekotaan sebesar
15,16%
Tersedianya
sistem
penanganan
sampah di
pekotaan sebesar
19,06%
Tersedianya
sistem
penanganan
sampah di
pekotaan
sebesar 22%
Tersedianya luasan RTH publik
sebesar 0,117% dari luas wilayah
kota/kawasan perkotaan
Tersedianya
luasan RTH publik
sebesar 0,1% dari
luas wilayah
kota/kawasan
perkotaan
Tersedianya
luasan RTH publik
sebesar 0,11%
dari luas wilayah
kota/kawasan
perkotaan
Tersedianya luasan
RTH publik sebesar
0,117% dari luas
wilayah
kota/kawasan
perkotaan
Tersedianya
luasan RTH
publik sebesar
0,117% dari luas
wilayah
kota/kawasan
perkotaan
Tersedianya
luasan RTH
publik sebesar
0,117% dari luas
wilayah
kota/kawasan
perkotaan
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Capaian Kinerja Program
2013
Target
Tujuan dan Sasaran
Indikator Kinerja Renstra
2011
Target
2012
Target
Meningkatnya kualitas
pelayanan di bidang
rumahan dan permukiman,
kebersihan dan penataan
ruang melalui pembangunan
dan perbaikan standar
pelayanan minimum,
meningkatnya kemitraan
dengan masyarakat dan
swasta/dunia usaha.
Peningkatan SPM 10% per tahun,
yang meliputi Variabel : a) Tertib
administrasi kepegawaian.
b) Tertib administrasi program,
evaluasi dan pelaporan.
c) Tertib administrasi keuangan.
d) Persentase SOP yang diterapkan.
e) Persentase SPM yang diterapkan.
f) Jumlah pengaduan yang
ditindaklanjuti .
g) Indeks Kepuasan Masyarakat di
bidang Perumahan, tata ruang dan
kebersihan.
Peningkatan
variabel SPM 10%
Peningkatan
variabel SPM 20%
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Peningkatan
variabel SPM 30%
2014
Target
2015
Target
Peningkatan
variabel SPM
40%
Penngkatan
variabel SPM
50%
Dari analisa lingkungan strategis yang telah dilakukan maka dapat strategi
Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan adalah:
1. Sasaran 1: Meningkatnya kinerja penataan ruang
Strategi: Perencanaan dan pengendalian ruang.
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Menyusun
Rencana
detail
tata
ruang
di
kawasan-kawasan
pengembangan.
b) Penerapan hukum tata ruang, serta sistem penghargaan dan hukuman
(reward and punishment)
c) Mengembangkan
kawasan-kawasan
cepat
tumbuh,
strategis
dan
potensial.
2. Sasaran 2: Meningkatnya prasarana pemerintahan daerah dan pengelolaan
bangunan gedung lainnya
Strategi: Optimalisasi pengelolaan dan prasarana pemerintahan daerah dan
bangunan gedung lainnya secara efektif dan efisien.
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Penyediaan sarana prasarana gedung daerah yang memenuhi standar
teknis.
3. Sasaran 3: Tercapainya pemenuhan kebutuhan pelayanan air bersih
Strategi: Pemenuhan standar pelayanan minimal kebutuhan air bersih.
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Pembangunan sarana air bersih pada daerah rawan air.
4. Sasaran
4:
Meningkatnya
pemenuhan
kebutuhan
pencegahan
penanggulangan bahaya kebakaran
Strategi: Pemenuhan cakupan layanan kebakaran per satuan wilayah.
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Penambahan peralatan dan perlengkapan penaggulangan kebakaran
b) Peningkatan kapasitas personil pemadam kebakaran
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
dan
5. Sasaran 5: Pengembangan kawasan cepat tumbuh, desa potensial, wilayah
potensial
Strategi: Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis
dan cepat tumbuh.
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Pembangunan fasilitas penunjang ekonomi sosial dan budaya.
6. Sasaran 6: Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman
Strategi: Penyelenggaraan pembangunan perumahan yang berkelanjutan,
memadai, dan layak.
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Penyediaan dan peningkatan mutu sarana dan prasarana permukiman
b) Pengelolaan sarana dan prasarana permukiman secara profesional,
transparan, mandiri dan efisien.
c) Fasilitasi dan stimulasi terhadap masyarakat miskin dan lingkungan kumuh
dalam penciptaan rumah layak huni.
7. Sasaran 7: Meningkatnya peran rencana tata ruang dalam pelaksanaan
pembangunan
Strategi: Optimalisasi pemanfaatan ruang secara berkelanjutan, lestari dan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Pengendalian pemanfaatan ruang di seluruh aspek pembangunan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat dalam mematuhi
peraturan perundang-undangan mengenai pemanfaatan ruang.
8. Sasaran 8: Terwujudnya lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah
Strategi: Optimalisasi pengelolaan sampah secara terpadu.
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
a) Penyediaan sarana dan prasarana sampah.
b) Pengembangan kemitraan dan partisipasi masyarakat.
c) Pengembangan dan pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan dalam
mengguna ulang, mendaur ulang, dan penanganan akhir sampah.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
55
Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui
capaian keberhasilan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan
sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil
yang dilaksanakan SKPD guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya
program dan kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan –
permasalahan yang dihadapi.
Program dan Kegiatan Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan
Kabupaten Bandung yang direncanakan untuk Periode Tahun 2011 – 2015
meliputi:
Program dan kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Strategis Dinas
Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan 2008-2011 mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bandung dalam rangka
pencapaian visi dan misi. Adapun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
terdiri dari Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan Dinas Pertasih, Lintas
SKPD dan Kewilayahan dengan rincian sebagai berikut:
5.1 Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan Dinas Pertasih

Program pendapatan asli daerah melalui intensifikasi retribusi daerah, dengan
kegiatan:



Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia
Penyusunan data bangunan
Program pengembangan pelayanan air bersih, pembangunan saluran drainase
dan pengembangan utilitas umum, dengan kegiatan:
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015


Fasilitasi dan stimulasi pembangunan masyarakat kurang mampu
(Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni dan prasarana dasar lingkungan
permukiman)

Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat (Penataan
prasarana dasar lingkungan permukiman)

Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat
miskin

Penyediaan sarana air bersih perkotaan
Program penyediaan data sanitasi dan pembangunan fasilitas sanitasi, dengan
kegiatan:


Program peningkatan sarana dan prasarana pemerintahan, pendidikan, olah
raga, seni budaya dan keagamaam, dengan kegiatan:



Pendidikan dan pelatihan pertolongan dan pencegahan kebakaran
Pengawasan pelaksanaan kebijakan pencegahan kebakaran
Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pengadaan Sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran
Program perencanaan tata ruang wilayah, dengan kegiatan:






Penyusunan data bangunan pemerintahan
Bantuan teknis
Program penanggulangan bencana dan pengungsi, dengan kegiatan:







Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat
Pemeliharaan RTH
Penataan RTH
Survei dan Pemetaan
Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan
Penetapan kebijakan tentang RDTRK, RTRK, dan RTBL
Program pengembangan kawasan strategis, dengan kegiatan:



Survei dan Pemetaan
Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan
Penetapan kebijakan tentang RDTRK, RTRK, dan RTBL
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015

Program pengawasan dan pengendalian aktivitas pembangunan, dengan
kegiatan:



Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Persampahan
Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan
Program peningkatan kinerja penanggulangan dan pencegahan kebakaran, ,
dengan kegiatan:




Fasilitasi pembangunan prasarana dan sarana dasar permukiman berbasis
masyarakat (Pembinaan dan evaluasi KPPABD)
Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, dengan kegiatan:




Penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM)
Penyusunan Raperda
Program pembinaan kelompok pengelola air minum perdesaan dan sanitasi,
dengan kegiatan:


dan
Pengembangan produk hukum daerah, dengan kegiatan:



Pengawasan Pemanfaatan Ruang (Pengawasan, Pengendalian
Penertiban Bangunan)
Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang
Peningkatan Kemampuan Operasi dan Manajemen penanggulangan dan
pencegahan kebakaran
Penyediaan Sarana, Prasarana dan peralatan Pencegahan dan
penanggulangan kebakaran
Meningkatnya kemampuan dan cakupan area penanggulangan dan
pencegahan kebakaran.
Program peningkatan kinerja pengawasan, pengendalian dan fasilitasi
pengembangan saran, prasaran dan utilitas umum (PSU) perumahan, dengan
kegiatan:


Peningkatan Kinerja pengawasan, pengendalian dan pengelolaan PSU
Meningkatnya jumlah PSU yang tertangani
Rincian program dan kegiatan Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan
Kebersihan untuk tahun 2008-2011 dapat dilihat lampiran.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
5.2 Program dan Kegiatan Lintas SKPD
Program dan Kegiatan Lintas SKPD merupakan bentuk kegiatan kerjasama
dengan melibatkan SKPD lain sebagai penanggungjawab. Dalam Renstra Dinas
Pertasih, program dan kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut:

Program peningkatan sarana dan prasarana pemerintahan, pendidikan, olah
raga, seni budaya dan keagamaam, dengan kegiatan berupa bantuan teknis
yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas Pertasih kepada SKPD lain.

Program pengembangan pelayanan air bersih, pembangunan saluran
drainase dan pengembangan utilitas umum dengan sumber biaya diluar
APBD Kabupaten, dengan kegiatan:

Fasilitasi dan stimulasi pembangunan masyarakat kurang mampu
(Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni dan prasarana dasar lingkungan
permukiman)

Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana
(Penataan prasarana dasar lingkungan permukiman)

Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi
masyarakat miskin
 Program
kegiatan:

pengembangan
kinerja
pengelolaan
persampahan,
sehat
dengan
Kerjasama dengan pihak lain dalam pengolahan sampah
5.3 Program dan Kegiatan Kewilayahan
Program dan Kegiatan Kewilayahan merupakan bentuk kegiatan kerjasama
dengan pemerintah daerah lainnya apabila diperlukan dan bersifat sangat urgen
serta strategis.
1. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Hasil (Outcome): Menurunnya wilayah genangan air.
Indikator kinerja:
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015

Persentase drainase dalam kondisi baik

Luas genangan akibat banjir musiman.
Kegiatan:
a) Pemeliharaan rutin saluran drainase kota
Indikator Keluaran (Output): Panjang saluran drainase kota yang dipelihara
secara rutin
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
b) Pembangunan saluran drainase
Indikator Keluaran (Output): Panjang saluran drainase yang dibangun
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
2. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Hasil (Outcome): Meningkatnya kualitas hidup masyarakat di perdesaan
Indikator kinerja:

Rumah tangga pengguna air bersih

Cakupan pelayanan air bersih

Rasio permukiman layak huni

Luas permukiman (Ha)
Kegiatan:
a) Pembangunan sarana dan prasarana air bersih perdesaan
Indikator Keluaran (Output): Jumlah dan jenis sarana dan prasarana air
bersih perdesaan.
Kelompok sasaran: masyarakat perdesaan.
3. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Hasil (Outcome): Meningkatnya aktifvitas perekonomian perkotaan
Indikator kinerja:

Jumlah kawasan strategis dan cepat tumbuh yang berkembang.
Kegiatan:
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
a) Perencanaan pengembangan infrastruktur
Indikator
Keluaran
(Output):
jumlah
dokumen
perencanaan
pengembangan infrastruktur.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
b) Pembangunan/peningkatan infrastruktur
Indikator Keluaran (Output): Jumlah dan jenis infrastruktur yang dibangun/
ditingkatkan mutunya.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
4. Program Lingkungan Sehat Perumahan
Hasil (Outcome): Meningkatnya kesehatan lingkungan perumahan.
Indikator kinerja:

Persentase rumah tangga bersanitasi

Jumlah rumah berjamban

Persentase lingkungan permukiman kumuh
Kegiatan:
a) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan tentang
pembangunan perumahan
Indikator
Keluaran
(Output):
Jumlah
koordinasi
pengawasan
dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan tentang pembangunan perumahan.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
b) Penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan sehat perumahan
Indikator Keluaran (Output): Jumlah KK yang mendapat penyuluhan dan
pengawasan kualitas lingkungan sehat.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
c) Penyediaan sarana dan prasarana sanitasi
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Indikator Keluaran (Output): Jumlah dan jenis sarana dan prasaran
sanitasi.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
d) Penyusunan raperda bidang perumahan
Indikator
Keluaran
(Output):
Jumlah
dokumen
Raperda
bidang
perumahan.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
5. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Hasil (Outcome): Meningkatnya kualitas permukiman
Indikator kinerja:

Rasio rumah layak huni

Jumlah rumah layak huni
Kegiatan:
a) Fasilitasi dan stimulasi pembangunan dan perbaikan perumahan
Indikator Keluaran (Output): Jumlah dana dan rumah yang mendapat
fasilitasi dan stimulasi pembangunan dan perbaikan.
Kelompok sasaran: masyarakat kurang mampu
b) Fasilitasi pembangunan prasarana dasar permukiman berbasis masyarakat
Indikator
Keluaran
(Output):
Jumlah
dan
jenis
prasarana
permukiman berbasis masyarakat yang difasilitasi.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
6. Program Perencanaan Tata Ruang
Hasil (Outcome): Meningkatnya konsistensi perencanaan tata ruang.
Indikator kinerja:

Persentase wilayah yang memiliki dokumen tata ruang.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
dasar

Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta
digital.
Kegiatan:
a) Penetapan kebijakan tentang RDTRK, RTRK dan RTBL
Indikator Keluaran (Output): Jumlah kebijakan tentang RDTRK, RTRK dan
RTBL yang ditetapkan.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
b) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Indikator Keluaran (Output): Jumlah kawasan yang memiliki Rencana
Detail Tata Ruang Kawasan.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
c) Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan
Indikator Keluaran (Output): Jumlah kawasan yang memiliki Rencana
Detail Tata Ruang Kawasan.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
7. Program Pemanfaatan Ruang
Hasil (Outcome): Meningkatnya pemanfaatan ruang sesuai peruntukan.
Indikator kinerja:

Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan

Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
Kegiatan :
a) Penyusunan norma, standar, dan kriteria pemanfaatan ruang
Indikator Keluaran (Output): Jumlah dokumen norma, standar dan kriteria
pemanfaatan ruang
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
b) Survey dan pemetaan
Indikator Keluaran (Output): luas areal dan jenis data survey dan
pemetaan
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
8. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Hasil (Outcome): Meningkatnya ketaatan pemanfaatan ruang.
Indikator kinerja:

Ruang publik yang berubah peruntukannya

Ketaatan terhadap RTRW

Luas wilayah produktif

Luas wilayah industri

Luas wilayah kebanjiran

Luas wilayah kekeringan

Luas wilayah perkotaan
Kegiatan:
a) Penyusunan prosedur dan manual pengendalian pemanfaatan ruang
Indikator Keluaran (Output): Jumlah dokumen prosedur dan manual
pengendalian pemanfaatan ruang
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
b) Pengawasan pemanfaatan ruang
Indikator Keluaran (Output): luas areal pengawasan pemanfaatan ruang
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
9. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Hasil (Outcome): Meningkatnya kebersihan lingkungan
Indikator kinerja:

Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk

Persentase penanganan sampah
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Kegiatan:
a) Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
Indikator Keluaran (Output): Jumlah dan jenis prasarana dan sarana
pengelolaan persampahan.
Kelompok sasaran: Petugas pengelola persampahan.
b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan
Indikator Keluaran (Output): Jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam
menjaga kebersihan dan pengelolaan persampahan.
Kelompok sasaran: masyarakat umum.
10. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Hasil (Outcome): Meningkatnya keindahan, keserasian dan keteduhan kota
Indikator kinerja:

Luas taman kota yang tertata (m2)

Panjang jalur hijau yang tertata (m)

Nilai Bangun Praja sektor taman

Nilai Bangun Praja sektor jalur hijau

Jumlah PJU bermeter

Persentase PJU menyala
Kegiatan:
a)
Pemeliharaan RTH
Indikator Keluaran (Output): Luas areal RTH yang terpelihara dan tertata.
Kelompok sasaran: masyarakat umum
b) Pengawasan dan pengendalian RTH
Indikator Keluaran (Output): Luas areal RTH yang terawasi dan terjaga
keasrian dan pemanfaatannya.
Kelompok sasaran: masyarakat umum
11. Pelayanan Administrasi Perkantoran
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Hasil (Outcome): Meningkatnya pelayanan perkantoran.
Indikator kinerja:

Tertib administrasi penyusunan program, evaluasi dan pelaporan kegiatan

Tertib administrasi pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan

Tertib administrasi pengelolaan kepegawaian
Kegiatan:
a) Peningkatan dan pengelolaan administrasi perkantoran
Indikator Keluaran (Output): Jumlah dan jenis administrasi perkantoran
yang dikelola dan ditingkatkan kualitasnya.
Kelompok sasaran: SDM aparatur dan masyarakat yang dilayani oleh
SKPD.
12. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Hasil (Outcome): Meningkatnya kelancaran pelayanan pemerintahan kepada
masyarakat dan kesejahteraan aparatur.
Indikator kinerja:

Persentase gedung daerah yang mendapat bantuan teknis pengelolaan.

Persentase gedung daerah dalam kondisi baik
Kegiatan:
a) Pembangunan rumah dinas
Indikator Keluaran (Output): Jumlah rumah dinas yang dibangun.
Kelompok sasaran: SDM aparatur.
b) Pembangunan gedung kantor
Indikator Keluaran (Output): Jumlah gedung kantor yang dibangun.
Kelompok sasaran: SDM aparatur dan masyarakat yang dilayani oleh
SKPD.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
c) Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas
Indikator Keluaran (Output): Jumlah rumah dinas yang direhabilitasi
sedang/berat.
Kelompok sasaran: SDM aparatur.
d) Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
Indikator Keluaran (Output): Jumlah gedung kantor yang direhabilitasi
sedang/berat.
Kelompok sasaran: SDM aparatur dan masyarakat yang dilayani oleh
SKPD.
Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberi gambaran tentang
ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi dinas pada kurun waktu 5 (lima)
tahun. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program
setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga
kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode Rencana Strategis dapat
dicapai.
Rincian indikator program dapat dilihat dalam lampiran IV dan kerangka
pendanaan dapat dilihat pada lampiran V.
Renstra Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung 2011-2015
Download