BERCOCOK TANAM PADA BEDENG PERMANEN DI DAERAH

advertisement
BERCOCOK TANAM
PADA BEDENG PERMANEN
DI DAERAH TROPIS KERING:
Panduan bagi Petani
Donald E. Van Cooten Ph.D.
Daftar Isi
Pendahuluan................................................................................................. 1
Pola curah hujan .........................................................................................3
Sistem produksi .........................................................................................7
Masalah yang berhubungan dengan hasil pangan di daerah
tropis kering .......................................................................................9
Keuntungan sistem pertanaman kombinasi permanen pada
bedeng ............................................................................................... 12
Peningkatan efisiensi penggunaan air ......................................... 14
Mengurangi tenaga kerja untuk penyiapan lahan ..................... 16
Penganekaragaman jenis tanaman memperbaiki nutrisi
keluarga petani ................................................................................ 17
Pengamanan pangan ........................................................................ 20
Kelestarian ........................................................................................ 21
瀀
Sarana produksi .............................................................................. 22
Menyediakan kebutuhan petani ................................................... 23
Bagaimanakah system kerja bedeng permanen ............................... 24
Penyiapan bedeng ........................................................................... 25
Bentuk bangun bedeng .................................................................. 26
Bagan lapangan ................................................................................ 28
Tanah bermasalah .................................................................................. 30
Sistem pertanaman ................................................................................. 31
Bedeng kecil...................................................................................... 31
Bedeng besar ................................................................................... 32
Teknik budidaya tanaman ..................................................................... 36
Padi .................................................................................................... 37
Kedelai .............................................................................................. 39
Jagung............................................................................................... 40
Kacang hijau..................................................................................... 40
Sorgum............................................................................................... 41
Tumpangsari ..................................................................................... 41
Sayur-mayur .................................................................................... 45
Pengelolaan air ........................................................................................ 47
Pengelolaan kekeringan ......................................................................... 49
Pengelolaan kesuburan tanah ............................................................... 52
Cara membuat kompos .................................................................. 56
Pengendalian gulma................................................................................. 58
Pengendalian hama dan penyakit ......................................................... 60
Pengelolaan benih ................................................................................... 64
Pemilihan benih ............................................................................... 65
Penyimpanan benih ......................................................................... 65
Pagar hidup .............................................................................................. 67
Tipe pagar ........................................................................................ 67
Membangun anyaman pagar hidup .............................................. 69
Pagar keliling ................................................................................... 70
Pohon-pohon multiguna .......................................................................... 72
Ternak ....................................................................................................... 74
Produksi pakan ternak ........................................................................... 75
Kesimpulan................................................................................................ 76
1
Pendahuluan
Daerah tropis kering dicirikan oleh adanya perbedaan yang
nyata antara musim penghujan dan kemarau. Di daerah semacam
ini dibutuhkan sistem pertanaman yang menghasilkan pangan yang
cukup dan bergizi, meskipun terjadi variasi curah hujan yang
sangat tinggi dari tahun ke tahun dan musim kemarau yang
panjang. Hasil pertanian yang tinggi tergantung pada
pemanfaatan curah hujan selama musim hujan dan air yang
tersimpan di dalam tanah selama musim kering. Karena itu
tanaman yang mengkonsumsi air secara efisien serta
menghasilkan produksi tinggi dan bernilai gizi tinggi yang
seharusnya ditanam.
Sistem padi sawah dan sistem pertanian lain yang
tergantung pada sarana pertanian yang relatif mahal, sebagai
contoh benih, pupuk dan insektisida, sangat peka terhadap
kurangnya curah hujan dan krisis ekonomi.
ʿᙆ
Krisis ekonomi dan perubahan iklim di Asia dan Pasifik telah
membuktikan kelemahan-kelemahan tersebut, dan dampaknya
pada kegagalan panen yang pada akhirnya mempengaruhi
perekonomian petani bahkan perekonomian nasional. Curah hujan
yang lebih rendah dari yang diperkirakan berpengaruh terhadap
penyiapan lahan dan gangguan pertumbuhan tanaman. Hal ini
menyebabkan penyempitan luas tanam dan produksi rendah. Krisis
ekonomi berdampak pada harga dan ketersediaan sarana produksi
pertanian.
2
Penyertaan tanaman kacang-kacangan sebagai sumber unsur
nitrogen merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan,
mengingat tingginya harga dan ketersediaan pupuk nitrogen yang
terbatas bagi para petani miskin. Penyertaan berbagai jenis
palawija kedalam sistem pertanaman dapat memperbaiki nilai gizi
pangan, dan mengurangi resiko kegagalan panen dan
memungkinkan untuk melakukan rotasi tanam guna menekan
pertumbuhan rumput liar, hama dan penyakit.
Penerapan sistem tumpang sari pada bedeng permanen
mengurangi ketergantungan petani terhadap berbagai masalah
seperti pendanaan dan iklim serta memperbaiki jumlah dan
kualitas gizi pangan yang dihasilkan.
Suatu contoh tumpang sari pada bedeng permanen.
3
Pola curah hujan
Daerah tropis kering dicirikan oleh perbedaan yang nyata
antara musim hujan dan kemarau setiap tahun. Variasi curah
hujan tahunan sangat tinggi. Pada musim penghujan ada periode
dengan intensitas curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan
mampat air dan genangan. Namun, ada pula periode selama dua
minggu atau lebih tanpa hujan dalam musim penghujan. Dengan
demikian tantangan tersebut dapat diantisipasi dengan
menumbuhkan tanaman yang mampu memanfaatkan curah hujan
secara efisien selama musim hujan dan mampu memanfaatkan air
yang tersimpan di dalam tanah pada musim kemarau.
Curah hujan tahunan
Perbedaan antara musim basah dan kering sangat nyata di
daerah tropis kering. Sebagian besar curah hujan tahunan (90%)
terjadi dalam kurun waktu 4 sampai 5 bulan. Kecil kemungkinan
bahwa hujan terjadi di pertengahan musim kemarau.
Curah hujan (mm)
Curah hujan bulanan
(Timor Barat, Indonesia)
500
400
300
200
100
0
Nov
Oct
Sep
Aug
Jul
Jun
May
Apr
Mar
Feb
Jan
Dec
Bulan
4
Variasi curah hujan tahunan
Tabel berikut ini memuat data jumlah curah hujan bulanan
yang tercatat selama 10 tahun.
Curah hujan bulanan selama periode 10 tahun
(Timor Barat, Indonesia)
Tahun
Des.
Jan.
Feb.
Mar.
April
Mei
Juni
Juli
Agus.
Sep.
Okt.
Nov.
Jumlah
1985
57
203
163
196
49
0
8
0
0
4
92
101
873
1986
1075
640
299
129
45
5
0
95
0
0
0
47
2335
1987
375
1075
416
52
0
0
0
0
0
0
0
250
2168
1988
321
544
122
243
12
0
0
0
0
0
0
378
1620
1989
114
272
202
264
0
9
20
21
0
0
0
26
928
1990
252
187
386
337
55
29
0
0
0
0
0
113
1359
1991
95
554
456
50
274
0
0
5
0
0
0
180
1614
1992
58
314
395
200
154
0
0
0
2
9
16
42
1190
1993
150
453
250
189
0
14
5
0
0
43
13
30
1147
1994
82
265
318
236
66
0
0
0
0
0
0
7
974
1995
266
427
569
460
141
59
2
0
0
0
20
179
2123
Rata
-rata
259
449
325
214
72
10
3
11
0
5
13
123
1485
5
Jumlah curah hujan pada setiap musim hujan di daerah
tropis kering sangat bervariasi dari tahun ke tahun. Sebagai
contoh di pulau Timor, curah hujan rata-rata 1500 mm per tahun.
Namun dalam beberapa tahun dapat terjadi kondisi yang sangat
kering, misalnya tahun 1985 dan 1994 jumlah curah hujan kurang
dari 1000 mm. Dapat juga yang sangat basah, misalnya pada tahun
1986, 1987 dan 1995 telah terjadi curah hujan melebihi 2000
mm.
Panjangnya periode musim hujan juga bervariasi dari tahun
ke tahun. Biasanya musim hujan berlangsung selama 5 bulan, dari
bulan Nopember sampai dengan Maret dan selebihnya adalah
bulan kering. Pada tahun 1985, meskipun jumlah curah hujan
kurang dari 1000 mm, namun musim hujan berlangsung dari bulan
Oktober sampai dengan April, yaitu selama 7 bulan.
Musim hujan tidak mulai atau berahir pada waktu yang sama
pada setiap tahunnya. Biasanya pada bulan Nopember hujan sudah
mulai turun, tetapi kadang-kadang musim hujan tidak kunjung tiba
sampai bulan Desember, seperti halnya yang pernah dialami pada
tahun 1989 dan 1994. Pada tahun tertentu musim hujan
berlangsung sampai bulan April (1991 dan 1992) dan bahkan
sampai bulan Mei (1990 dan 1995), tetapi musim hujan dapat
berakhir lebih awal, yaitu pada bulan Maret (1989 and 1993).
Kadang-kadang hujan bisa terjadi di pertengahan musim
kemarau (1986 dan 1989). Namun jumlah curah hujan ini tidak
pernah mencukupi kebutuhan air tanaman pada musim tanam
kedua.
Distribusi curah hujan pada musim hujan
Hujan tidak terjadi secara merata sepanjang musim hujan.
Hujan lebat terjadi dalam waktu yang pendek lalu diikuti oleh
periode kering yang bisa terjadi selama 3 minggu. Periode tanpa
hujan acapkali terjadi dalam bulan-bulan musim hujan, dan hal ini
terjadi setiap tahun.
6
Periode kering setelah bertanam dapat menyebabkan
pembenihan mati. Periode kering pada fase pertumbuhan
menyebabkan tanaman kerdil. Periode kering pada fase
pembungaan dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah biji yang
dihasilkan. Periode kering pada fase pengisian biji dapat
mengurangi hasil panen dan mengakibatkan rendahnya mutu biji.
Curah Hujan Harian
(Timor Barat)
160
140
Januari
January
Desember
100
November
Curah hujan (mm)
120
December
November
80
60
40
20
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Tanggal
Karena belum bisa memprediksi pola curah hujan untuk
musim hujan berikutnya, petani harus menyadari variasi dari pola
curah hujan yang tidak akan sama pola curah hujan selama dua
tahun berturut-turut. Jadi, petani seharusnya menanam tanaman
yang dapat memanfaatkan keadaan curah hujan apapun yang
terjadi.
7
Sistem produksi
Satu keluarga dapat mengelolah sampai lima sistem
pertanian yang berjarak beberapa kilometer dari satu ke yang
lain. Para petani menggantungkan penghidupannya pada sistemsistem yang sedemikian beragam untuk menjamin segala
kebutuhannya di lingkungan kering yang sangat bervariasi.
Hasil hutan
Tegalan dan ladang
Pekarangan rumah
Hewan ternak
Sawah tadah hujan
8
Hasil panen padi sawah tadah hujan sangat terbatas di
daerah tropis kering karena musim hujan terlalu pendek dan
kejadian hujan tidak menentu. Padi juga membutuhkan pupuk dan
perlindungan terhadap hama dan penyakit agar diperoleh hasil
yang baik. Jika petani tidak memiliki akses untuk mendapatkan
sarana-sarana tersebut, produksi mereka rendah. Sangatlah sulit
juga menumbuhkan tanaman tegalan pada tanah yang telah
ditanami padi dengan sistem tergenang.
Tegalan dan ladang memiliki kendala terutama kurangnya
curah hujan, tanah yang kesuburannya rendah, banyak rumput liar
dan erosi. Meningkatnya jumlah penduduk memaksa petani
peladang untuk lebih sering berladang ke lahan semula tanpa
memberikan waktu yang cukup untuk mengembalikan kesuburan
tanah secara alamiah.
Petani mengumpulkan hasil hutan untuk
memenuhi kebutuhannya akan buah, bahan
bakar, tanaman obat-obatan, kayu bangunan
dan makanan ternak. Hutan juga menyediakan
bahan makanan bilamana tanaman pertanian
mengalami gagal panen. Demikian pula petani
memburu binatang liar. Namun hutanpun
ditebang (digunduli) untuk dijadikan perkebunan. Dengan
demikian para petani sudah tak lagi dapat menggantungkan
penghidupannya pada hutan guna memenuhi kebutuhan mereka.
Hewan-hewan dipelihara untuk
keperluan daging, telur dan sebagai
tabungan. Produksi ternak terbatasi
oleh karena akibat penyakit dan
kurangnya makanan yang bergizi
terutama selama musim kemarau.
Kebun pekarangan ditanami dengan tanaman tahunan pada
musim hujan. Juga pohon-pohon memberikan naungan, buah dan
makanan ternak. Kebun semacam ini sangat penting bagi petani
yang tidak memiliki peluang untuk mengumpulkan hasil hutan.
9
Masalah yang berhubungan dengan hasil pangan
di daerah tropis kering
Tanaman tegalan, seperti jagung,
Upland areas avoid
sorgum, ubi jalar dan kacang-kacangan,
waterlogging but are
tidak membutuhkan banyak air
susceptible to erosion.
sebagaimana padi,
Erosi
tetapi tanaman-tanaman tersebut
ditanam di lahan miring pada
musim hujan karena tidak tumbuh
secara baik di lahan datar karena
tanahnya sering digenangi air.
Tanah datar tergenang
air pada musim hujan
Di persawahan tanahnya subur
tetapi sering digenangi air.
Padi tumbuh baik dalam tanah yang tergenang air, tetapi di daerah
tropis kering musim hujan terlalu pendek dan tidak menentu
sehingga hasil yang baik tidak bisa diharapkan.
Akibatnya, padi mengalami kegagalan disebabkan oleh ketidak
pastian curah hujan dan tanaman tegalan tidak berproduksi secara
baik karena rendahnya kesuburan tanah pada lahan miring.
10
Padi sistem tergenang membutuhkan banyak air guna mencapai
hasil tinggi. Jika tidak tersedia cukup air, hasil dan mutu padi
menurun. Tanaman padi sering kali gagal panen di daerah tropis
kering.
Sangatlah sulit mengusahakan tanaman tegalan setelah
panen padi. Hal ini disebabkan karena tanaman-tanaman selain
padi tidak bisa tumbuh baik di tanah yang sebelumnya telah
digenangi. Penggenangan membunuh jasad-jasad renik yang
tinggal di dalam tanah dan bermanfaat mampu menyediakan
nutrisi bagi pertumbuhan. Penggenangan dapat mengakibatkan
pemadatan tanah sehingga menghambat pertumbuhan akar.
Jika memungkinkan bagi petani untuk membuat bedeng pada
musim kering, maka tanaman selain padi tidak akan mengalami
mampat air jika hujan dan juga saluran di sekeliling bedeng dapat
dimanfaatkan sebagai saluran irigasi. Namun demikian membuat
bedeng dan merusaknya kembali untuk pertanaman padi bila lahan
akan ditanami padi lagi adalah suatu pekerjaan yang besar.
Bedeng ini seharusnya bersifat permanen meskipun pada bedeng
tersebut hendak ditanami padi.
11
Di pulau Jawa, petani menerapkan suatu sistem yang
disebut sistem surjan, yaitu kombinasi antara tanaman tegalan
dan padi sawah di lahan yang sama. Sistem ini dibangun dengan
cara menggali tanah dan menumpukkannya di atas bagian lahan
yang tidak tergali sedemikian rupa sehingga membentuk suatu
bedeng. Padi ditempatkan pada bagian lahan yang digali,
sedangkan tanaman tegalan ditanam pada bedeng.
Sistem seperti ini memberikan peluang bagi petani untuk
mengusahakan tanaman tegalan pada musim hujan. Penyiapan
untuk sistem ini membutuhkan banyak tenaga dan tanah yang
cukup dalam.
Jika air hanya tersedia untuk satu musim padi saja, maka
bagian lahan yang diperuntukkan bagi padi dibiarkan kosong
selama musim tanam kedua. Kalau tidak petani harus membuat
bedeng sehingga mereka dapat menanam palawija setelah panen
padi pertama.
12
Keuntungan sistem pertanaman kombinasi
pada bedeng permanen
Bedeng permanen:
* Mengurangi ketergantungan petani pada sarana pertanian
yang mahal
* Mengurangi tenaga kerja untuk penyiapan lahan
* Bertujuan untuk kelestarian lahan
* Efisiensi penggunaan air
* Penganekaragaman tanaman bergizi
* Menyediakan kebutuhan petani
* Menjamin penyediaan pangan
13
Bedeng yang dibuat di sawah dapat memberikan peluang
bagi petani untuk menumbuhkan tanaman selain padi pada tanah
sawah. Pertanaman kombinasi mengurangi resiko gagal panen dan
menambah jumlah dan nilai gizi dari bahan pangan hasil panen.
Tanaman dapat digilir untuk mengendalikan tumbuhan liar (gulma)
dan mengurangi serangan hama dan penyakit. Dengan demikian
petani tidak perlu menggunakan bahan kimia yang mahal untuk
pengendalian hama, penyakit dan gulma.
Sistem bedeng permanen menggunakan air lebih hemat
dibanding padi sawah. Air tidak dibutuhkan untuk pelumpuran
tanah sebelum tanam pada bedeng permanen. Benih padi ditugal
pada permukaan bedeng sebagaimana padi ladang. Selagi padi
tumbuh, air disimpan di saluran untuk mengurangi penguapan dan
rembesan.
Tanaman kacang-kacangan (legum) dapat ditanam dengan
pola pergiliran dengan padi pada bedeng. Tanaman legum
menambah nitrogen kedalam tanah, jadi ketergantungan petani
瀀
pada pupuk buatan dapat berkurang.
Tanaman buah-buahan dan tanaman lainnya dapat
ditumbuhkan pada bedeng di sepanjang pagar pembatas. Tanaman
legum dan rumput dapat ditanam sebagai pakan ternak.
14
Peningkatan efisiensi penggunaan air
Terbatasnya ketersediaan air adalah faktor penghambat
utama produksi pangan di daerah kering. Namun pada musim
hujan tersedia air dalam jumlah yang berlebihan bagi tanaman
tegalan untuk tumbuh di lahan yang mampat air. Dengan demikian
petani berusaha menumbuhkan padi di lahan yang mampat air dan
menanam tanaman tegalan di lahan yang miring.
Padi sawah membutuhkan banyak air untuk melumpurkan
tanah, penanaman dan selama periode pertumbuhan tanaman. Air
akan hilang lewat penguapan dan rembesan.
Penguapan
Rembesan
Kekurangan air pada awal musim hujan menunda penyiapan
lahan. Kekurangan air selagi fase pertumbuhan mengurangi hasil
dan bahkan mengakibatkan kegagalan total. Kelangkaan air
menjelang akhir musim hujan, manakala padi sedang pada fase
pengisian bulir, dapat menyebabkan bulir hampa atau setengah
hampa. Bulir seperti ini menyebabkan kualitas beras yang rendah
bila digiling.
15
Bedeng permanen menggunakan air lebih hemat daripada
padi sawah. Tidak ada kebutuhan air untuk melumpurkan tanah
sebelum tanam pada bedeng permanen. Benih ditugal langsung
pada permukaan bedeng bagaikan padi gogo (padi ladang) dan
dapat pula di saluran. Selagi tanaman padi tumbuh, air tersimpan
pada saluran untuk mengurangi penguapan dan rembesan kedalam
tanah.
Penguapan
Rembesan
Tanaman tegalan dapat menghasilkan lebih banyak bahan
pangan daripada padi dengan jumlah air yang sama. Hal ini
disebabkan karena tanaman yang berperakaran dalam, seperti
sorgum dan kacang gude, dapat mengambil air dari lapisan tanah
yang lebih dalam. Tanaman semacam ini dapat tumbuh dan
berproduksi pada musim kemarau dengan memanfaatkan air yang
tersimpan dalam tanah. Akan tetapi tanaman tegalan tidak bisa
tumbuh secara baik jika tanah mengalami mampat air. Dengan
demikian tanaman tegalan harus ditanam pada bedeng di lahan
sawah pada musim hujan untuk menghindari mampat air.
Tanaman tegalan tidak membutuhkan air sebanyak padi.
16
Mengurangi tenaga kerja untuk penyiapan lahan
Pada tahap awal terkesan bahwa sistem bedeng permanen
membutuhkan banyak tenaga untuk membuatnya. Namun sekali
bedeng terbentuk akan menjadi bedeng permanen.
Tidak dibutuhkan kerja tambahan untuk persiapan lahan
guna menanam tanaman musim hujan atau musim kemarau. Padi
musim hujan dapat ditanam pada bedeng seperti halnya tanaman
musim kering tanpa pengolahan tanah. Tanah yang terkumpul di
쀀
sepanjang saluran dapat dinaikkan dan disebar merata di atas
bedeng sebelum benih ditanam.
Setelah bedeng terbentuk, maka kebutuhan tenaga untuk
persiapan lahan berikutnya akan lebih sedikit pada sistem bedeng
permanen daripada sistem padi sawah.
17
Penganekaragaman jenis tanaman memperbaiki
nutrisi keluarga petani
Para petani berusaha keras menanam tanaman pangan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, pakan untuk hewan ternak, kayu
bakar dan berbagai komoditi yang bisa dipasarkan. Sistem
bedeng permanen memungkinkan para petani untuk menanam
beraneka ragam tanaman di lahan yang sama agar dapat
memenuhi keperluan gizi keluarga.
Bukan jumlah pangan saja yang penting tetapi gizi pangan
yang dihasilkan. Berbagai jenis tanaman perlu ditanam agar
keperluan keluarga untuk pangan yang bergizi lengkap dapat
terpenuhi.
Susu
Kacang-kacangan
Ikan, daging, telur
air
ծ
Minyak
Mentaga
Madu
Sayur-mayur
Gula
Buah-buahan
Tepung (karbohidrat) terkandung dalam lemak, biji-bijian
dan umbi. Karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi. Protein
yang terkandung dalam daging, telur, susu, dan kacang-kacangan
dibutuhkan sebagai bahan pembangun tubuh. Vitamin dan mineral
yang terkandung dalam buah-buahan dan sayur-mayur dapat
membantu melindungi dan menggantikan bagian tubuh yang aus,
sebagai contoh:
18
Zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk
menghasilkan zat merah darah. Wanita
membutuhkan banyak zat besi sepanjang
hidupnya. Beberapa sumber zat besi antara lain:
daging, hati, jantung, ginjal, ikan, dan telur.
Tanaman seperti kacang-kacangan, biji labu dan
sayuran berdaun hijau gelap dan ubi-ubian juga
adalah sumber zat besi.
Zat kapur dibutuhkan untuk memperkuat
tulang dan gigi. Sumber zat kapur antara lain: susu,
sayuran berdaun hijau gelap, kedelai dan kerang laut.
Iodium dibutuhkan untuk mencegah
penggelembungan tenggorokan (leher) yang disebut
gondok (goiters). Ikan laut, rumput laut, ubi kayu
dan kubis merupakan sumber iodium.
Vitamin A dibutuhkan untuk mencegah
kebutaan dan penyakit. Sayuran berwarna kuning
ծ
gelap, seperti wortel dan labu kuning
serta
sayuran berdaun hijau gelap kaya akan vitamin A.
Vitamin B dibutuhkan untuk memperkuat
kesehatah tubuh. Penyakit beri-beri adalah salah
satu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan
vitamin B. Hal ini umumnya terjadi pada
masyarakat yang makanan pokoknya
bersumber dari biji-bijian yang digiling
mesin atau bersumber dari umbi. Daging,
unggas, ikan, kacang-kacangan, susu dan
telur merupakan sumber vitamin B.
Vitamin C mampu mencegah
penyakit. Buah-buahan, khususnya buah
tanaman liar, kaya akan vitamin C.
19
Beberapa jenis vitamin dan mineral sangat dibutuhkan.
Menganekaragamkan makanan menyediakan zat gizi yang
dibutuhkan bagi kesehatan. Kebun yang ditanami berbagai jenis
tanaman menyiapkan bahan makanan yang bergizi dan mengurangi
resiko kegagalan panen secara total.
쮰ի
Penganekaragaman tanaman di kebun menghasilkan
makanan bergizi yang memungkinkan masyarakat
tumbuh dengan sehat, kuat dan pintar.
20
Pengamanan pangan
Pengamanan pangan adalah sangat penting bagi petani di
daerah kering. Petani tak berdaya menghadapi bencana kegagalan
panen akibat kekeringan, tergenang (banjir), hama dan penyakit.
Dengan demikian mereka harus menanam berbagai jenis tanaman
untuk menjamin bahwa bagaimanapun kondisi curah hujan,
tanaman yang mereka usahakan tidak gagal total. Pada sistem
bedeng permanen petani memiliki peluang untuk mengusahakan
berbagai kombinasi jenis tanaman yang cepat, menengah dan
lambat panen yang ditanam pada lahan yang sama agar dapat
memanfaatkan curah hujan secara baik dan mengurangi resiko
kegagalan panen.
.
쮰ի
Pada masa lampau bila terjadi kegagalan panen, petani masih
bisa mencari sumber makanan ke hutan dan berburu, namun
sekarang setelah jumlah penduduk meningkat sebagian besar
hutan telah rusak. Beberapa jenis tanaman yang dijumpai di hutan
dapat ditanam di bedeng sehingga dapat dipanen jika dalam
kondisi kekeringan. Menanam pakan ternak adalah salah satu cara
menganekaragamkan tanaman untuk mengamankan penyediaan
pangan. Hewan ternak bisa dimakan atau dijual untuk membeli
bahan makanan. Merujuk pada “Pengelolaan kekeringan” untuk
mendapatkan lebih banyak gagasan dalam penanganan masalah
kekeringan.
21
Kelestarian
Unsur hara dalam tanah dapat hilang oleh karena air hujan
menghanyutkannya maupun pada saat tanamanan dipanen. Unsurunsur hara tersebut harus dikembalikan ke tanah guna
mempertahankan produksi. Petani tidak selalu mempunyai
kemampuan untuk membeli pupuk kimia guna menggantikan unsur
hara yang telah hilang tersebut.
Tanaman kacang-kacangan dapat menggunakan unsur hara
nitrogen langsung dari udara. Dengan demikian bertanam kacangkacangan disertai pengembalian tunggul tanaman ke tanah
merupakan cara yang baik guna menambah kandungan nitrogen
tanah. Bedeng permanen memungkinkan kacang-kacangan ditanam
secara bergilir dengan tanaman lain, seperti padi dan jagung,
yang sangat rakus terhadap unsur hara nitrogen.
Pohon-pohon yang berakar dalam mempunyai kemampuan
menyerap unsur hara dari lapisan tanah yang lebih dalam. Dengan
memberikan ternak daun dari pepohonan dan
mengembalikan kotoran ternak ke kebun
dapat memperbaiki kesuburan tanah. Unsur
hara dapat dikembalikan ke tanah dengan
pengembalian tunggul tanaman, kotoran
ternak, kompos dan abu dapur.
22
Sarana produksi
Tidak semua petani berkemampuan
untuk membeli sarana produksi seperti:
benih, pupuk dan obat-obatan pemberantas
NPK
hama dan penyakit. Hal ini dapat disebabkan
oleh karena sarana tersebut tidak tersedia
di lokasi mereka atau tidak mempunyai uang
dan fasilitas kredit untuk membelinya.
Petani semacam ini membutuhkan suatu
sistem yang tidak tergantung pada sarana produksi dari luar.
Petani yang tergantung pada sarana produksi dari luar pada
umumnya sangat menderita bila dilanda krisis ekonomi atau
gejolak politik pada keadaan dimana bahan-bahan yang mereka
butuhkan menjadi langka atau harga barang tersebut naik secara
mendadak.
Pada bedeng permanen para petani dapat menggilir
tanamannya sebagai upaya mengendalikan gulma, hama dan
쮰ի
penyakit. Kemampuan untuk mengikutsertakan tanaman kacangkacangan dalam sistem pertanaman berarti bahwa para petani
telah mengurangi ketergantungannya pada pupuk kimia.
Dengan beranekaragamnya jenis tanaman yang bisa ditanam
pada sistem bedeng, maka petani terdorong untuk memilih dan
menyimpan benih dari tanaman yang mereka usahakan sendiri
yang dapat memenuhi kebutuhan mereka serta bisa tumbuh
secara baik di kebunnya.
23
Menyediakan kebutuhan petani
Sistem bedeng permanen
memungkinkan petani untuk
mengusahakan berbagai jenis
tanaman tahunan dan tanaman
musiman di lahan yang sama.
Tanaman tahunan multiguna
dapat ditanam sebagai sumber
pakan ternak, penghasil buahbuahan, bahan bakar, kayu
bangunan, minuman, zat pewarna, obat-obatan, rempah-rempah,
alat-alat pertanian dan rumah tangga, kacang-kacangan,
pestisida, bahan baku kerajinan tangan dan pengharum.
Kombinasi antara tanaman dan ternak di
sebuah kebun dapat mengurangi tenaga dan
waktu yang dibutuhkan untuk mengelola kebun
dan ternak. Resiko kecurian juga dapat
dikurangi karena petani tidak perlu
meninggalkan kebun untuk menangani ternaknya.
Menganekaragamkan jenis usaha
di kebun dapat menghasilkan makanan
bergizi yang cukup di musim hujan
yang baik atau tidak baik. Dengan
berbagai jenis hasil pertanian berarti
bahwa petani mempunyai banyak
pilihan untuk menjual hasil pertanian
mana yang harus dijual bila
membutuhkan uang. Dengan sistem
seperti ini petani benar-benar berada
pada keadaan terpenuhi kebutuhan
dirinya. Mereka tidak perlu
menggunakan uang simpanannya untuk
membeli sesuatu yang mereka dapat
usahakan sendiri.
24
Bagaimanakah system kerja bedeng permanen
Sistem bedeng sangat efektif sebab sistem ini
memberikan peluang bagi air berlebihan untuk dialirkan ke
saluran di pinggir bedeng tanpa harus membuat tanah mengalami
mampat air. Tanah yang berada sejajar di bawah permukaan air
di saluran sajalah yang mengalami mampat air, sedangkan tanah di
atasnya tidak jenuh. Pada kondisi seperti ini jasad renik yang
berguna dapat bertahan hidup dan melanjutkan aktivitasnya di
bagian tanah yang tidak jenuh. Padahal pada sistem padi sawah
jasad renik tersebut mati manakala tanah tergenang. Butuh
waktu cukup lama bagi jasad tersebut untuk bisa beraktivitas
kembali setelah tanah mengering. Beberapa jenis unsur hara
tidak tersedia dalam keadaan tanah tergenang.
ժ
Air berlebihan
dialirkan dari
bedeng ke saluran
Tanah lembab
Tanah basah
Tanah mampat air
Pada sistem bedeng air bisa dimanfaatkan secara lebih
efisien dari pada sistem tergenang. Tidak dibutuhkan air untuk
melumpurkan tanah sebelum penanaman. Demikian pula lebih
sedikit air yang hilang lewat penguapan dan rembesan selama
pertumbuhan tanaman.
25
Penyiapan bedeng
Bedeng dapat dibuat di lahan sawah dan di lahan miring.
Setelah tanah diolah, maka tempat pembuatan selokan dan
bedeng diberi tanda.
Saluran air dibuat mengikuti kontur lahan dan miring ke
ժ
arah hilir agar air berlebihan secara mudah dapat dialirkan
keluar. Pengairan dapat dilakukan melalui saluran tersebut.
Tanah yang berasal dari hasil galian saluran ditempatkan
diantara saluran secara merata guna membentuk bedeng.
26
Bentuk bangun bedeng
Bedeng dapat dibuat datar atau membulat pada
permukaannya. Lebar bedeng dapat juga dibuat sempit dengan
ukuran 60cm dan dapat pula dibuat lebih lebar seperti 3 meter.
Bedeng yang dibentuk pada tanah berpasir dapat dibuat lebih
lebar karena air dapat secara mudah terdrainase dan mudah
meresap ke dalam tanah. Sebaliknya bedeng pada tanah liat
seharusnya dibuat lebih sempit karena air lebih lama terdrainase
keluar dan meresap ke dalam tanah.
Ada dua tipe bedeng yang akan dijelaskan berikut ini:
Bedeng kecil
Bedeng kecil berukuran tingginya paling kurang 30cm dari
dasar saluran sampai puncak bedeng dan lebarnya 60 cm sampai
1,5m tergantung jenis tanahnya.
Bedeng datar
Bedeng bundar
Rounded es
ժ
Bedeng semacam ini cocok untuk budidaya tanaman padi
dan kedelai pada musim hujan. Tanaman-tanaman ini tidak
membutuhkan banyak tanah di atas air saluran untuk bertumbuh
secara baik.
60 cm sd. 1,5 m
wide
30 cm
27
Bedeng besar
Bedeng besar paling kurang berukuran lebarnya 2 m dan
tingginya paling kurang 50cm dari dasar saluran sampai puncak
bedeng.
ժ
Tingginya 50 cm
Lebarnya 2 m
Bedeng semacam ini cocok untuk budidaya tanaman tegalan,
rumput pakan ternak dan tanaman tahunan karena tanamantanaman semacam ini membutuhkan volume tanah yang relatif
besar di atas permukaan air saluran untuk bertumbuh dengan
baik di musim hujan. Bedeng-bedeng besar semacam ini dapat
dibentuk di sekeliling batas lahan dan dapat juga dibentuk dengan
jarak teratur sebagai penyangga bedeng-bedeng kecil agar
terlindung dari banjir akibat hujan lebat.
28
Bagan lapangan
Ada dua contoh bagan bedeng yang menampilkan bagaimana
sistem bedeng permanen dirancang di lapangan. Sangatlah
penting untuk memahami dan mengontrol aliran air sehingga
bedeng tidak hanyut sebagai akibat hujan lebat.
Padi sawah
Bedeng-bedeng berukuran besar dibangun di sekeliling
batas lahan dan dengan jarak yang beraturan untuk melindungi
bedeng-bedeng kecil dari kelebihan air atau banjir. Di bagain
lahan yang paling rendah, sebuah bendungan kecil (embung) digali
untuk menyimpan air hujan.
ժ
Bendungan
kecil untuk
penyimpanan
air
Bedeng kecil
Bedeng besar
Arah air
Batas petakan lahan
29
Lahan miring
Bedeng perlu dibuat searah kontur pada lahan berlereng
atau lahan miring. Selokan perlu dibuat miring ke arah ujung
bedeng untuk memberikan peluang drainase air berlebihan dan
mempermudah aliran air irigasi di saluran.
Bedeng kecil
Bedeng besar
ժ
Jika sawah sudah berupa teras, maka bedeng-bedeng dapat
dibuat pada setiap teras.
30
Tanah bermasalah
Ada kesulitan dalam upaya membangun dan memelihara
bedeng pada beberapa macam tanah tertentu.
Tanah bergaram terbentuk di daerah yang sebelumnya
merupakan dasar laut dan memilki banyak bahan kapur dari
batuan koral dan kandungan garam yang tinggi. Tanah ini mudah
mengalami kerusakan struktur dalam keadaan basah, sehingga
bentuk bedeng sangat rentan terhadap kehancuran ketika terjadi
hujan. Pemberian gypsum (kalsium sulfat) dan bahan-bahan
organik dapat memperbaiki sifat tanah ini. Bedeng dapat
dibangun kembali setiap musim dan lama-lama curah hujan akan
menghanyutkan garam dari tanah sehingga bentuk bedeng dapat
tahan.
Tanah kapur memiliki banyak bahan kapur. Tanah masam
terbentuk di daerah rawa-rawa. Tanah kapur ataupun tanah
masam memegang erat-erat unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Dengan demikian, tanaman yang diusahakan pada tanah ini tidak
ժ
bertumbuh secara baik. Tanah kapur
dapat diperbaiki dengan
penambahan pupuk kimia bereaksi masam, misalnya urea dan TSP,
dan kompos. Tanah masam dapat diperbaiki dengan penambahan
kapur (kalsium karbonat).
Bedeng sulit dibangun pada tanah dangkal atau tanah
berbatu, kecuali batu tersebut dipindahkan. Penambahan kompos
akan membantu tanaman untuk bertumbuh baik meskipun pada
tanah dangkal dan berbatu.
Bedeng yang dibuat pada tanah berpasir tidak dapat
mempertahankan bentuknya. Tanah semacam ini dapat diperbaiki
dengan penambahan kompos dalam jumlah banyak. Setelah panen,
tunggul tanaman perlu dikembalikan ke tanah.
31
Sistem pertanaman
Bedeng yang dibangun pada tanah yang gampang tergenang
dapat memberikan peluang penanaman sejumlah tanaman selain
padi. Dapat dikemukakan di sini beberapa contoh sistem
pertanaman yang berproduksi baik di daerah kering. Meskipun
demikian, petani diharapkan tidak hanya mencoba sistem-sistem
ini tetapi dapat pula mengembangkan kombinasi-kombinasi baru
yang sesuai dengan lingkungan dan keperluannya.
Bedeng kecil
Padi dapat secara langsung ditugal pada permukaan bedeng
di awal musim hujan. Sesudah padi dipanen, kacang hijau dapat
ditanam diantara tunggul rumpun padi. Tanaman kacang-kacangan
(legum) ditanam sesudah tanaman bukan kacang-kacangan (non
legum).
Tanaman lain yang dapat bertumbuh baik pada musim hujan
adalah kedelai. Kedelai dapat ditanam langsung di permukaan
ժ
bedeng pada awal musim hujan. Sesudah kedelai dipanen, sorgum
dapat ditugal pada permukaan bedeng. Tanaman bukan kacangkacangan ditanam sesudah tanaman kacang-kacangan.
Jika ada fasilitas irigasi, tanaman-tanaman lain seperti
sayur-sayuran dapat ditanam pada musim kemarau.
32
Bedeng besar
Tanaman-tanaman selain padi dan kedelai peka terhadap
kelebihan air. Oleh karena itu, untuk menjamin keberhasilan
tanaman tersebut di musim hujan, pembuatan bedeng besar
diperlukan.
Berbagai kombinasi tanaman tegalan dapat ditanam pada
awal musim hujan untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi
petani. Tanaman berumur pendek, menengah dan panjang perlu
ditanam di musim hujan untuk menjamin hasil yang maksimum.
Oleh karena setiap tanaman masak pada waktu yang tidak
bersamaan maka panen dapat dilakukan beberapa kali sepanjang
musim. Kombinasi tanaman biji-bijian, kacang-kacangan dan umbiumbian dapat menjamin kecukupan pangan dan nilai gizi makanan
yang lengkap. Sementara tanah masih lembab, tanaman-tanaman
yang dapat berbunga ulang, seperti sorgum dan kacang tunggak,
dapat dipanen berulang-ulang. Tanaman umbi-umbian dapat
dipanen manakala diperlukan. Lihat gambar di bawah ini:
ժ
33
Sayuran dapat ditanam pada bedeng besar di musim hujan.
Tanaman sayuran yang
berumur pendek
menyediakan makanan
bergizi sementara
petani masih menunggu
hasil tanaman lain.
Sayuran yang ditanam musim hujan umumnya
memiliki harga yang lebih mahal dari pada sayuran
di musim kemarau sebagai akibat tidak banyaknya
petani yang menanam sayuran di musim hujan.
Beberapa bedeng besar dapat ditanam
dengan tanaman jenis makanan ternak yang dapat
dipanen pada musim kemarau ketika bahan pakan ternak langka.
Bercocok tanam aneka macam tanaman tahunan pada beberapa
bedeng sangat berguna karena akan memperbaiki kecukupan
pangan dan keanekaragaman bahan pangan. Beberapa tanaman
tahunan memerlukan waktu beberapa
tahun sebelum bisa dipanen.
ժ
Tanaman tahunan yang lambat masak dapat ditumpangsarikan
dengan tanaman yang lebih
cepat masak. Merujuk pada
“Pohon-pohon multiguna”
untuk mendapatkan aneka
fungsi tanaman tahunan.
34
5 00
4 00
3 00
2 00
1 00
0
Sep
Oct
Nov
Aug
Jul
Jun
May
Apr
Mar
Feb
Jan
Dec
Curah hujan (mm)
Sistem pertanaman pada bedeng
x
x
x
Tanaman
biji-bijian
x
Jagung
x
Milet
x
Padi
x
Sorgum
ժ
Kacangkacangan
x
Komak
Kacang
panjang
Kacang
hijau
Kacang
gude
x
x
x
x
Kedelai
x
x
Bengkuang
x
x
Ubi-ubian
x
Ubi kayu
x
Ubi jalar
x
Uwi-uwian
Tanam
x Panen
Panen terus-menerus
35
Berikut ini ditampilkan beberapa tanaman yang tumbuh bagus
pada bedeng di daerah kering tropis.
Nama Umum
Bawang besar
Bawang merah
Bawang putih
Bayam
Bengkuang
Cabai besar
Cubis cina
Jagung
Kacang buncis
Kacang gude
Kacang hijau
Kacang kicipir
Kacang komak
Kacang lima
Kacang padi
Kacang panjang
Kedelai
Kemangi
Labu kuning
Lombok
Milet
Padi
Sorgum
Terung
Tomat
Ubi jalar
Ubi kayu
Uwi
Wortel
Nama Latin
Allium cepa var. cepa
Allium cepa var. aggregatum G.Don
Allium sativum L.
Amaranthus caudatus L.
Paccyrrizuz erosus
Capsicum annuum L.
Brassica chinensis L.
Zea mays
Phaseolus vulgaris L.
Cajanus cajan
Vigna radiata
Psophocarpus tetragonolobus L.
Lablab purpureus L.
ժ
Phaseolus lunatus L.
Vigna umbellata (Thumb.)
Vigna unguiculate (L.) Walp. subsp.
sesquipedalis
Glycine max
Ocimum basilicum L.
Cucurbita spp.
Capsicum frutescens L.
Setaria spp.
Oryza sativa L.
Sorghum spp.
Solanum melongena L.
Lycopersicon esculentum Mill.
Ipomoea batatas L.
Manihot esculenta
Dioscorea spp.
Daucus carota L.
36
Teknik budidaya tanaman
Benih yang berkualitas bagus diperlukan untuk mendapatkan
hasil yang maksimum. Benih dapat dibeli, akan tetapi ada
kemungkinan varietas baru itu tidak cocok dengan tanahnya
petani dan iklim. Petani seharusnya mengujicoba varietasvarietas baru untuk mencari varietas-varietas yang tumbuh bagus
di lahannya.
Rentang waktu sejak penanaman sampai panen tidak sama
untuk setiap jenis tanaman. Pada musim hujan, pemilihan tanaman
dan waktu tanam yang mencocokkan lamanya pertumbuhan dengan
lamanya musim hujan sangat penting. Pada musim kemarau, jika
air tersedia, tanaman dapat diairi. Jika tidak, maka tanaman yang
berakar dalam seharusnya ditanam untuk memanfaatkan air yang
ada di tanah lapisan dalam.
Tanaman akan tumbuh baik jika tanahnya subur. Pupuk alam
dan buatan dapat diberikan untuk meningkatkan pertumbuhan
tanaman. Namun demikian, haruslah berhati-hati untuk tidak
ԑ
menggunakan pupuk kimia secara berlebihan karena selain
harganya mahal juga dapat membahayakan tanaman dan tanah.
Gulma, hama dan penyakit perlu dikendalikan. Hubungi Petugas
Departemen Pertanian setempat untuk informasi terhadap dosis
pupuk dan bahan kimia yang dapat digunakan untuk mengendalikan
gulma, hama dan penyakit.
Selalu ikuti
ketentuan
prosedur keamanan
bila menggunakan
bahan kimia
37
Padi
Ada tiga cara utama untuk bercocok tanam padi:
1. Pembibitan padi. Pada sistem budidaya padi
sawah (tergenang), benih padi disebar pada
petak pembibitan. Ketika bibit sudah cukup
besar, bibit dapat ditanam di petakan sawah.
Petani dapat melakukan pembibitan lebih awal
sambil menunggu cukup hujan untuk
menyiapkan petakan penanaman padi.
2. Penanaman langsung sebelum hujan pertama.
Benih padi dapat secara langsung ditanam di
petakan sawah sebelum hujan pertama. Petani
perlu menanam banyak benih karena
kemungkinan ada benih yang mati jika hujan
tidak berlanjut sesudah perkecambahan.
Petani dapat menanam sebelum hujan sehingga
mereka memilki waktu yang banyak untuk
ԑ
menanam dan tanaman padi akan tumbuh
sebelum gulma berkembang. Jika perkecambahan kurang
bagus, petani dapat menanam kembali atau menyulam tanaman
dengan benih atau bibit dari petak pembibitan.
3. Penanaman langsung setelah cukup hujan. Jika petani
menunggu sampai cukup hujan untuk menjamin perkecambahan
(sekitar 60mm hujan), mereka dapat menanam sedikit benih
dan perkecambahan masih dijamin bagus. Akan tetapi, gulma
mulai tumbuh bersamaan dengan hujan pertama dan jika petani
menunggu terlalu lama, mereka boleh jadi harus menyiang
gulma sebelum tanam.
Setiap metode tersebut atau kombinasinya dapat digunakan
untuk bercocok tanam padi pada sistem bedeng.
38
Pada sistem bercocok tanam padi sawah (tergenang), 4 atau
5 bibit ditanam dengan jarak tanam 20cm x 20cm. Jarak tanam
seperti ini dapat juga digunakan pada sistem bedeng. Akan
tetapi, penggunaan pupuk yang banyak dan penyediaan air yang
bagus diperlukan untuk menjamin anakan yang memadai untuk
pencapaian hasil yang maksimal. Suatu alternatif lain adalah
menanam 4 atau 5 bibit dengan jarak tanam 15cm x 15cm pada
permukaan bedeng (9 baris tanaman pada permukaan bedeng
dengan lebar 1,2m) untuk menjamin anakan yang padat tanpa
penggunaan pupuk yang banyak. Sesudah ditanam di permukaan
bedeng, sebagian bibit padi juga dapat ditanam di saluran
bedeng.
ἀԑ
Meskipun demikian, penanaman di saluran bedeng tidak
terlalu penting karena tanaman pada baris pinggir bedeng dapat
berkembang sampai ke bagian saluran. Saluran bedeng dapat
dibiarkan kosong untuk memudahkan keleluasaan kegiatan
pertanaman yang dilakukan di bedeng.
Jika gulma menjadi suatu persoalan, gulma harus dibuang
sebelum menyebarkan bijinya (merujuk pada “Pengendalian
gulma”). Hama dan penyakit juga tetap perlu dikendalikan
(merujuk pada “Pengendalian hama dan penyakit”).
39
Kedelai
Curah hujan (mm)
Kedelai dapat secara langsung ditanam pada permukaan
bedeng baik sebelum kejadian hujan pertama maupun setelah
cukup hujan untuk menjamin perkecambahan (sekitar 60mm
hujan). Kebanyakan varietas kedelai berbunga lebih lama ketika
hari lebih panjang. Hal ini berarti bahwa jika ditanam di daerah
selatan ekuator selama bulan November atau Desember, awal
dari musim hujan, kedelai akan lebih tinggi dan berbunga lebih
lambat dari pada ketika ditanam sesudah bulan Desember ketika
hari lebih pendek. Karenanya, kedelai perlu ditanam lebih rapat
kalau ditanam sesudah bulan Desember.
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
ἀԑ
Dec
Jan
Feb
Mar
April
30x30 cm
20x20 cm
15x15 cm
Sebelum
Januari
Januari-Februari
Sesudah
Februari
40
Tanaman kedelai perlu dijaga dari gangguan gulma, hama
dan penyakit. Kedelai siap dipanen ketika polong sudah mengering.
Di daerah tropis, daya hidup biji kedelai tidak tahan lebih dari 6
bulan. Oleh karena itu, petani perlu menanam kedelai baik di
musim hujan dan kemarau jika menginginkan daya hidup kedelai
yang memadai.
Jagung
Jagung dapat ditanam pada awal musim
hujan jika bedeng cukup tinggi, yakni paling
kurang 30cm dari permukaan air saluran ke
permukaan bedeng, dan air di saluran didrainase
untuk mencegah tanah tumpat atau jenuh air.
Jagung juga bisa ditanam di musim kemarau jika
ketersediaan air memadai. Jarak tanam 20cm x
20cm dapat digunakan dengan penanaman satu biji
per lubang tanam. Jagung juga bisa
ditumpangsarikan (merujuk pada “Tumpangsari”).
ἀԑ
Kacang hijau
Polong kacang hijau dapat membusuk jika
sudah hampir masak tetapi ada hujan sebelum
sempat dipanen. Kacang hijau biasanya ditanam
langsung setelah panen tanaman musim hujan.
Oleh karena kacang hijau masak lebih cepat,
yakni kurang dari 3 bulan, kacang ini dapat
ditanam antara tanaman yang lambat masak,
seperti sorgum dan ubi kayu.
Jika kelembaban tanah cukup memadai atau jika ada
kemungkinan hujan, 3 atau 4 biji perlubang dapat ditanam dengan
jarak tanam 10cm x 10cm. Akan tetapi, jika tanah kering, ditanam
pada jarak yang lebih lebar (20cm x 20cm).
41
Sorgum
Sorgum dapat ditanam pada awal musim
hujan, tetapi sama dengan kacang hijau, biji
cepat rontok dan membusuk jika hujan
menimpanya. Beberapa varietas sorgum memilki
batang dan daun yang manis dan juga tinggi hasil
bijinya. Varietas semacam ini dapat digunakan
sebagai pakan ternak sebaik biji-bijian.
Sorgum tidak membutuhkan banyak air,
sehingga 2 atau 3 biji dapat ditanam dengan
jarak tanam 20cm x 20cm setelah panen
tanaman musim hujan. Jika tanah dalam keadaan
kering, sorgum perlu ditanam 2 atau 3 biji per
lubang tanam dengan jarak tanam 40cm x 40cm.
Tumpangsari
Tanaman tegalan dapat ditanam pada awal musim hujan pada
ԑ
bedeng berukuran besar, paling kurang 50cm dari permukaan air
di saluran ke permukaan bedeng. Pengaturan tanaman dan jarak
tanam tergantung pada jenis tanaman yang akan
ditumpangsarikan. Dengan mengusahakan tanaman yang berbeda
lama pematangannya, adalah sangat mungkin untuk menanam
sekali tetapi panen dilakukan berulang kali. Metode ini dapat
mengurangi tingkat kesibukan petani, mengurangi resiko
kegagalan dan menjamin ketersediaan bahan pangan yang segar
selama musim kemarau. Kombinasi tanaman yang perlu ditanam
seharusnya yang dapat memberikan nilai gizi terhadap rumah
tangga.
Disini ditampilkan beberapa pengaturan penanaman pada
bedeng berukuran lebar 4 meter. Akan tetapi, petani disarankan
untuk mengembangkan kombinasi yang dianggap sesuai kebutuhan
dan lingkungannya.
42
1. Biji pepaya (Kates) ditanam dengan jarak 1m di bagian
tengah bedeng (Lihat gambar dibawah). Ubi kayu dan kacang gude
ditanam dengan jarak 1m pada baris yang sama berjarak 1 m dari
pinggir bedeng. Jagung ditanam dengan jarak tanam 25cm x
25cm pada bagian sisa dari bedeng. Rumput pakan ternak dan biji
lamtoro ditanam dengan jarak 50cm pada bagian pinggir bedeng
untuk mencegah bedeng dari erosi.
Tanaman jagung dipanen pertama. Batang dan daun
dipangkas dan dibiarkan di atas bedeng sebagai mulsa untuk
mencegah gulma-gulma yang tumbuh. Ubi kayu, kacang gude, dan
pepaya dipanen sepanjang musim kemarau. Rumput pakan ternak
dan daun lamtoro dipanen ketika diperlukan.
쀐ԑ
0.5 m
G – rumput pakan ternak
L – lamtoro
C – jagung
P - pepaya
V - ubi kayu
B – kacang gude
43
2.
Bibit pepaya ditanam dengan jarak 1 m di bagian tengah
bedeng. Tanaman jagung ditanam dengan jarak 25cm x 25cm.
Kacang nasi dan komak ditanam dengan jarak 25cm diantara baris
tanaman jagung. Uwi (ubi rambat) ditanam dengan jarak 50cm
sepanjang pinggir bedeng untuk menghindari bedeng dari erosi.
Sesudah jagung dipanen, batangnya dibiarkan berdiri untuk
menongkat pertumbuhan kacang-kacangan yang merambat.
Tanaman-tanaman ini dan pepaya dapat dipanen sepanjang musim
kemarau.
읰ԑ
C – jagung
R – kacang nasi
P - pepaya
A - komak
Y – uwi
44
3.
Satu baris rumput pakan ternak ditanam di bagian pusat
bedeng. Lamtoro ditanam dengan jarak 1m di bagian pinggir dari
bedeng untuk menjaga bedeng dari pengaruh erosi. Sorgum
ditanam dengan jarak 25cm x 25cm pada bagian sisa dari bedeng.
Biji sorgum dapat dipanen jika sudah masak. Tanamannya
dibiarkan untuk menyediakan bahan pakan ternak di musim
kemarau. Jika kelembaban tanah cukup memadai, sorgum akan
terus bertumbuh dan menghasilkan biji.
Kombinasi ini dapat menghasilkan biji untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Kelebihan biji dapat digunakan untuk
memenuhi pakan itik dan ayam. Daun sorgum, rumput dan lamtoro
digunakan untuk bahan makanan ternak.
G – rumput pakan ternak
L – lamtoro
S - sorgum
45
Sayur-mayur
Jika bedeng cukup tinggi untuk mencegah tanah
tumpat/jenuh air, sayur-sayuran dapat ditanam pada musim
hujan. Jarak tanam tergantung pada jenis tanaman sayuran yang
akan ditanam.
Tomat, terung dan cabai
Benih disebar pada tanah halus,
ditutup dan dijaga kelembabannya. Bila
bibit setinggi 10cm, mereka dapat
dipindahkan ke bedeng pertanaman.
Tanaman-tanaman semacam ini dapat
tumbuh mencapai tinggi 1m, sehingga
ditanam dengan jarak 60cm x 60cm.
Tomat boleh jadi membutuhkan ajir.
Sayuran yang cepat dipanen, seperti
bayam, dapat ditanam pada bagian
쟀ԑ
diantara tomat, terung dan cabai yang
lambat matang. Penanaman bawang
putih diantara sayuran dapat
membantu pengendalian hama.
Kacang rambat
Kacang rambat, seperti
kacang panjang, kecipir dan komak,
dapat ditanam dengan jarak 20cm
dalam baris dan 50cm antar baris.
Tanaman perlu diajir atau ditanam
rapat dengan jagung, sorgum atau
tanaman pohon.
46
Bawang
Beberapa varietas bawang ditumbuhkan dari
biji. Biji disebar pada tanah halus dan gembur,
ditutup jerami atau kertas koran dan dijaga
kelembabannya. Jika bibit sudah tumbuh, penutup
jerami atau kertas koran dapat dibuka untuk
memberikan peluang tumbuh tanaman. Bila bibit sudah
mencapai tinggi sekitar 10cm, bibit dapat dipindahkan
ke bedeng pertanaman. Bawang putih dan beberapa
bawang lainnya ditumbuhkan dari siungnya. Satu siung
ditanam agar 2/3 bagian terbenam ke dalam tanah
dengan posisi tegak lurus. Bibit bawang ditanam
dengan jarak tanam 15cm x 15cm. Bawang putih
ditanam diantara sayur-sayuran untuk membantu
pengendalian hama.
Sayuran hijau
Biji dari tanaman sayuran hijau, seperti
bayam, kubis dan kubis cina, disebar pada tanah
halus dan gembur, ditutup dengan jerami atau
kertas koran dan dijaga kelembabannya. Bila
bibit sudah berkecambah, kertas koran dan
jerami penutup dapat dibuka untuk memberikan
peluang tumbuh bibit tanaman. Jika bibit sudah
setinggi 10cm, mereka dapat dipindahkan ke
bedeng dengan jarak tanam 15cm x 15cm.
Wortel
Biji wortel sangat kecil dan bibit tidak bisa
dipindahkan. Beberapa biji perlu ditabur setiap 10cm
dalam baris dan 20cm diantara baris, ditutup dengan
jerami,atau kertas koran dan dipertahankan
kelembabannya. Bila bibit sudah berkecambah, kertas
koran dan jerami dapat dibuka untuk memberikan
peluang bagi bibit untuk bertumbuh.
47
Pengelolaan air
Tanaman padi tumbuh baik pada tanah tergenang tetapi
penyediaan air yang terus menerus dibutuhkan untuk berproduksi
baik. Air dibutuhkan sangat banyak untuk melumpurkan tanah
sebelum tanam. Sistem bedeng pada petak sawah memberikan
peluang pertumbuhan tanaman yang menggunakan air lebih efisien
dari pada sistem padi sawah. Kelebihan air dapat disimpan di
saluran diantara bedeng tanpa tanah mengalami tumpat air. Jika
semua saluran penuh, air dapat disimpan di bendungan (embung)
sampai waktu dibutuhkan. Air simpanan ini dapat digunakan untuk
membudidayakan ikan yang tumbuh cepat.
점ԑ
Saluran menyimpan
kelebihan air di
musim hujan
Bendungan
untuk
penyimpanan
air
48
Curah hujan (mm)
Karena bedeng bersifat permanen maka sangat sedikit persiapan
lahan yang diperlukan sebelum tanam. Dengan demikian, padi dan
tanaman-tanaman lainnya dapat ditanam di awal musim hujan
untuk meningkatkan penggunaan air hujan.
Tanam x Panen
500
400
300
200
100
0
Panen berkesinambungan
Nov
Oct
Sep
Aug
Jul
Jun
May
Apr
Mar
Feb
Jan
Dec
Bulan
Padi
x
Kedelai
x
Tanaman tegalan dapat ditanam pada awal musim hujan
untuk mendapatkan manfaat dari kelebihan air.
K. gude
x
Ubi kayu
x
x
Uwi
Tanaman berakar dalam, seperti sorgum dan kacang komak,
dapat menggunakan air yang tersimpan di lapisan bawah tanah.
Tanaman ini akan menghasilkan tunas-tunas baru dan berbunga
lagi jika terjadi hujan di musim kemarau.
K. komak
x
x
Sorgum
Tanaman yang masak cepat, seperti kacang hijau dan milet,
dapat ditanam sesudah memanen tanaman yang diusahakan di
musim hujan.
x
K. hijau
Milet
x
49
Pengelolaan kekeringan
Ada empat tipe kekeringan yang dapat menimpa pertanaman
di daerah tropis kering:
♣ Tidak ada hujan berlanjut sesudah tanam
♣ Tidak cukup hujan ketika tanaman sedang tumbuh
♣ Tidak cukup hujan ketika tanaman sedang berbunga
♣ Tidak cukup hujan ketika tanaman sedang mengisi bulir
Berbagai macam strategi dapat digunakan untuk mengurangi
pengaruh kekeringan terhadap hasil panen.
Tanaman panen sekali, seperti jagung dan padi sawah,
berbunga satu kali dan tidak dapat berbunga kembali sehingga
sangat peka terhadap kekeringan selama pertumbuhan sampai
panen. Kekeringan selama fase pertumbuhan mengakibatkan
tanaman kerdil. Kekurangan air pada fase pembungaan dapat
mengurangi jumlah biji. Kekeringan yang terjadi di akhir musim
졠ԑ
ketika tanaman pada fase pengisian bulir dapat berakibat biji
menjadi kecil atau biji hampa.
Tanaman panen berulang-ulang, seperti sorgum dan kacang
gude, terus-menurus berproduksi jika kelembaban tanah
memadai. Jadi jika panen pertama gagal, petani dapat
mengharapkan panen kedua karena tanaman-tanaman sejenis ini
dapat bertunas dan berbunga kembali.
Tanaman kumulatif, seperti ubi jalar dan ubi kayu,
mengumpulkan hasilnya (umbi) selama musim pertanaman.
Kekurangan air selama pertumbuhan tanaman dapat mengurang
ukuran umbi yang dihasilkan. Hanya kekeringan yang sangat
ekstrim akan dapat mengakibatkan tidak berproduksinya umbi.
Tanaman berbeda waktu panennya. Tanaman yang berumur
pendek, seperti kacang hijau dan milet, dapat dipanen kurang
dari 3 bulan. Tanaman seperti ini sesuai untuk daerah yang
memiliki musim hujan singkat.
50
Tanaman ini juga dapat ditanam sesudah musim hujan
semasih ada sisa kelembaban tanah dan hujan masih mungkin
turun. Tanaman-tanaman yang berumur menengah, seperti jagung
dan padi, dipanen di akhir musim hujan. Tanaman yang berumur
panjang, seperti ubi kayu dan kacang komak, dipanen sesudah
akhir dari musim hujan. Tanaman seperti ini tumbuh dengan
memanfaatkan sisa kelembaban tanah. Tanaman tahunan seperti
uwi dan rumput pakan ternak tidak perlu ditanam setiap tahun
dan dapat dipanen manakala diperlukan.
Menutupkan tanah dengan tunggul tanaman (mulsa) dan
sekam padi dapat membantu mempertahankan kelembaban tanah.
Ketika hujan terjadi, saluran antara bedeng memungkinkan
air untuk disimpan di lahan tanpa menyebabkan tanaman
menderita tumpat air. Air berlebihan dapat ditampung di
bendungan dan dipompa kembali ketika diperlukan.
Tanaman panen
berulang-ulang
Tanaman
panen sekali
Tanaman
berumur
pendek
Tanaman
tahunan
Air
tersimpan
di saluran
Mulsa
Akar dalam
Kumulatif
51
Diversifikasi mengurangi resiko gagal panen dan
menghasilkan pangan bergizi
Umur pendek
< 3 bulan
Tanaman
PS
Jagung
Labu kuning
Milet
Padi
Sorgum
Ubi kayu
Uwi
Umur menengah
3 sd. 4 bulan
PU
*
Kum.
PS
PU
Karbohidrat
*
Kum.
Umur panjang
> 4 bulan
PS
PU
Kum.
*
*
*
*
*
*
*
*
Protein
Bengkuang
Kacang buncis
Kacang gude
Kacang hijau
Kacang kedelai
Kacang kicipir
Kacang komak
Kacang padi
Kacang panjang
Bayam
Bawang besar
Bawang merah
Cabe besar
Kubis cina
Terung
Tomat
Wortel
*
*
*
*
*
*
*
좰ԑ
*
*
Vitamin dan Mineral
*
*
*
*
*
*
*
*
Tanaman obat-obatan
Bawang putih
Jahe
*
*
Rempah-rempah
Kemangi
Kunyit
Lombok
*
PS – panen sekali
*
*
PU – panen berulang-ulang
Kum. - kumulatif
52
Pengelolaan kesuburan tanah
Suatu jenis tanah kemungkinan mengalami kekurangan
sejumlah unsur hara penting untuk pertumbuhan tanaman. Unsur
hara tertentu dapat hilang dari tanah ke udara. Ketika hujan, air
dapat menhanyutkan unsur hara dari tanah. Unsur hara terangkut
juga dari tanah lewat panen.
Unsur hara yang kurang perlu ditambahkan ke dalam tanah
dan secara rutin ditambahkan jika produksi ingin dipertahankan.
Unsur hara terangkut
lewat panen
Hujan menghanyutkan
unsur hara dari tanah
dan hilang ke
udara
53
Kesuburan tanah dapat diperbaiki melalui:
Memulsakan tanah dengan tunggul tanaman
Kompos
Pupuk kandang
Memacu jasadjasad renik yang
menguntungkan
Kacang-kacangan
준ԑ
Kontrol pH
Pupuk kimia
Abu
GYP
SUM
54
Pengukuran pH tanah dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana tingkat kemasaman atau kebasaan tanah. Tanah yang
bereaksi sangat masam atau sangat basa akan mengikat kuat
unsur hara sehingga tidak tersedia untuk tanaman. Tanah rawa
umumnya bersifatmasam. Penggunaan pupuk kimia secara terus
menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi masam. Penambahan
bahan kapur dan abu kayu dapat memperbaiki kemasaman. Tanah
yang berasal dari endapan laut umumnya bersifat basa (alkalis).
Tanah seperti ini dapat diperbaiki dengan penambahan bahan
organik. Petani dapat menghubungi Departemen Pertanian untuk
informasi lebih lanjut untuk menentukan pH tanah dan apakah
diperlukan tindakan untuk mengoreksi pH tanah tersebut.
Tanaman kacang-kacangan (legum) dapat
tumbuh tanpa pemupukan nitrogen seperti Urea,
karena tanaman golongan ini dapat mengikat
sendiri nitrogen yang ada di udara. Bila tunggul
tanaman legum dicampurkan pada tanah sesudah
panen maka dapat menyediakan
nitrogen untuk
ԑ
tanaman berikutnya.
Tunggul tanaman dapat
dipertahankan di permukaan tanah
untuk berfungsi sebagai mulsa dan
untuk menggantikan hara di dalam tanah
yang telah diserap tanaman. Tunggul
tanaman ini dapat dibakar jika gulma,
hama dan penyakit sudah berkembang.
Pupuk kandang merupakan
salah satu sumber hara yang baik.
Jika ternak berkeliaran bebas,
petani tidak dapat mengumpulkan
kotoran hewan untuk lahan kebunnya.
Ternak perlu diikat atau
dikandangkan sehingga pupuk
kandangnya dapat dikumpulkan dan
dimanfaatkan.
55
Kompos merupakan campuran dari tunggul tanaman, daun
dan pupuk kandang yang dibiarkan melapuk. Kompos dapat
diberikan ke dalam tanah sebelum penanaman. Sayuran,
khususnya, tumbuh subur jika kompos dicampurkan ke dalam
tanah sekitar tanaman muda.
Memacu jasad-jasad renik yang menguntungkan dapat
memperbaiki ketersediaan unsur hara untuk tanaman. Tanah yang
sehat dan subur mengandung berbagai macam organisme yang
bermanfaat, seperti bakteri dan jamur yang tidak terlihat dan
cacing tanah yang dapat dilihat
dengan mata langsung. Jika petani
ԑ
tidak melihat adanya cacing tanah ketika mengolah tanahnya,
maka penambahan tunggul tanaman ke dalam tanah perlu
ditingkatkan.
Pupuk kimia berguna
dalam menambah unsur hara
yang kurang di dalam tanah.
Oleh karena pupuk kimia perlu
dibeli petani seyogyanya
menghubungi Departemen Pertanian untuk
NPK
informasi mengenai jenis pupuk dan
dosisnya yang perlu diberikan.
56
Cara membuat kompos
Pengomposan menggabungkan tunggul tanaman, sisa sayursayuran dari rumah tangga, abu dari tungku pembakaran dan
pupuk kandang untuk membentuk pupuk. Kompos dapat dibuat di
dalam lubang di tanah atau di sebuah tumpukan.
Kompos dibentuk berlapis-lapis. Lapisan pertama, batu
kerikil, jerami dan batang, ditempatkan di bagian bawah untuk
menjamin sirkulasi udara. Secara berselang-seling ditambahkan
bahan dari tunggul tanaman, sisa sayuran, abu, pupuk kandang dan
kompos yang sudah jadi. Tumpukan ini perlu dijaga agar tetap
lembab, tetapi tidak basah. Kompos harus terlindung dari air
hujan. Ketika tumpukan mencapai tinggi sekitar 1 m, dibiarkan
untuk mengalami pembusukan dan tumpukan baru dibentuk.
Setelah beberapa minggu, kompos perlu untuk dibalik dan diaduk.
Kompos ini siap untuk digunakan setelah satu sampai dua bulan,
ketika sudah berwarna coklat dan hancur.
Hati-hati agar terhindar dariԒbibit gulma dan penyakit
tanaman, karena mereka dapat bertahan hidup di dalam kompos
dan akan tersebar ketika kompos ini digunakan. Membuat kompos
butuh banyak tenaga tetapi sebuah pupuk yang kaya hara
dibentuk dari bahan yang sering dibuang dan petani akan
mendapat imbalan berupa tanaman yang lebih subur dan hasil
panen yang memuaskan.
Tunggul
tanaman
Abu
Batu kerikil
Pupuk kandang
Jerami dan batang
57
Keranjang-keranjang kompos dapat mengurangi tenaga
yang dibutuhkan untuk membuat kompos. Lubang-lubang dengan
garis tengahnya 30 cm dan dalamnya 30 cm digali dengan jarak
1m di bedeng besar. Batang-batang dimasukkan ke dalam tanah di
sekitar sisi lubang sebagai pancangan-pancangan. Kemudian
batang-batang tanaman atau bambu dianyam di sekitar
pancangan-pancangan untuk membentuk keranjang.
Keranjang-keranjang ini 숐diisi
dengan tunggul tanaman, sisa
ԑ
sayuran, abu dan pupuk kandang. Keranjang-keranjang kompos ini
dapat dibuat dekat tanaman tahunan atau di bagian tengah
bedeng dimana tanaman semusim ditanam. Akar-akar tanaman
akan tumbuh ke dalam keranjang untuk memperolah unsur hara.
58
Pengendalian gulma
Gulma merupakan tumbuhan yang keberadaannya tidak
diharapkan karena bersaing dengan tanaman petani. Gulma
tumbuh dari biji yang disebarkan oleh gulma-gulma sebelumnya
dan gulma-gulma yang tertinggal di lahan. Air, angin, burungburung dan kompos dapat menyebarkan bibit gulma. Gulma
memerlukan cukup sinar, air dan hara tanah untuk
pertumbuhannya. Jadi, gulma dapat dikendalikan dengan:
Penyiangan secara
manual
Herbisida kimia
筀Ԓ
Pemulsaan menekan
pertumbuhan gulma
Tanaman-tanaman yang
tinggi ditanam rapat
untuk menekan
pertumbuhan gulma
Pergiliran tanaman membantu
mengendalikan gulma
59
Penyiangan secara manual. Gulma perlu dihilangkan
sebelum pertumbuhan tanaman dipengaruhi dan biji-bijinya
disebarkan.
Pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dari satu musim ke
musim berikutnya menekan kesempatan gulma berkembang di
lahan.
Pemulsaan. Penempatan tunggul tanaman di permukaan
tanah membantu menekan pertumbuhan gulma.
Persaingan terhadap cahaya, air dan hara. Tanaman yang
tinggi, seperti jagung, jika ditanam rapat dapat menaungi gulma
yang lebih pendek sehingga gulma mati sebelum dapat
menyebarkan bijinya. Setelah panen tanaman musim hujan,
tanaman yang dapat memanfaatkan sisa air yang ada di tanah
dapat ditanam untuk menaungi gulma.
Barisan tanaman pakan ternak dapat ditanam pada bedeng
diantara barisan tanaman semusim. Tanaman pakan ternak
dipangkas pendek pada musim ԑ
hujan sehingga tidak bersaing
dengan tanaman utamanya. Akan tetapi, setelah tanaman semusim
dipanen, tanaman pakan ternak dapat dibiarkan bertumbuh tinggi
untuk menaungi gulma dan memanfaatkan air yang masih ada di
tanah.
Herbisida kimia. Beberapa gulma sulit untuk dikendalikan
dengan metode-metode di atas, sehingga perlu menggunakan
herbisida kimia. Oleh karena herbisida mahal dan dapat
membahayakan kesehatan manusia, petani perlu menghubungi
Departemen Pertanian untuk mendapatkan penjelasan tentang
herbisida yang cocok, dosis penggunaan dan tindakan pencegahan
untuk keselamatan.
Selalu ikuti ketentuan prosedur
keamanan bila menggunakan bahan kimia
60
Pengendalian hama dan penyakit
Jika hama dan penyakit mulai muncul, tindakan yang cepat
diperlukan untuk menghentikan penyebarannya pada tanaman
yang lain. Ada beberapa cara untuk mengendalikan hama dan
penyakit.
Penyemprotan dengan bahan kimia
Pengusiran secara manual
Penggunaan perangkap
Penggunaan musuh-musuh alam
筀Ԓ
Tanaman-tanaman yang tahan, tanaman pelindung dan pestisida alami
Rotasi dan pemisahan tanaman
61
Pengusiran secara manual. Pengusiran hama dan pengendalian
penyakit tanaman perlu dilakukan segera setelah muncul untuk
mencegah penyebarannya.
Binatang-binatang besar, seperti babi, yang dapat merusak
tanaman dapat dilakukan perburuan.
Perangkap. Beberapa hama dapat diperangkap. Berikut ini
ditampilkan beberapa contoh perangkap yang dapat digunakan.
챀ԑ
Kodok-kodok akan memakan
serangga-serangga yang
tertarik cahaya.
Perangkap tikus
membantu pengendalian
hama tikus.
Serangga akan jatuh ke air yang
ditempatkan di bawah sebuah
lampu atau terperangkap dalam
botol yang berisi umpan.
62
Rotasi dan pemisahan tanaman. Rotasi tanaman dari satu
musim ke musim berikutnya menekan kesempatan hama dan
penyakit untuk berkembang. Menanam berbagai jenis tanaman
pada masing-masing bedeng dapat menekan penyebaran hama dan
penyakit daripada menanam satu jenis tanaman setiap musim.
Tanaman-tanaman yang tahan. Beberapa tanaman
bersifat tahan terhadap hama dan penyakit tertentu. Oleh
karena itu, jika ada masalah hama atau penyakit, tanamlah
varietas tanaman yang tahan.
Tanaman pelindung dan penyemprotan alami. Beberapa
tanaman dapat melindungi tanaman筀Ԓlain di sekitarnya terhadap
serangan hama dan penyakit. Contoh, menanam bawang putih
diantara sayur-sayuran membantu mengusir hama. Beberapa
tanaman dapat digunakan untuk bahan pembuatan pestisida. Di
bawah ini ada dua resep yang dapat diterapkan:
Resep 1. Bawang putih, cabe, dan sabun
Haluskan 3 butir cabe rawit hijau dan 3 siung bawang putih.
Masukkan campuran tersebut ke dalam botol. Tambahkan 3
cangkir air dan satu sendok teh sabun cair. Biarkan campuran
tersebut semalam, kemudian menyaring larutan tersebut. Kini
cairan yang disaring siap untuk disemprotkan pada tanaman yang
terserang hama.
Resep 2. Biji Nimba (Azadirachta indica)
Haluskan 500 g biji Nimba kering. Campur dengan 10 liter air
bersih. Biarkan semalam, kemudian disaring. Kini pestisida
alami ini siap untuk disemprotkan.
63
Musuh-musuh alami. Hama dan penyakit memiliki musuhmusuh alami. Kucing dan beberapa jenis ular memakan tikus.
Kodok, burung, laba-laba dan kadal memakan serangga.
Belalang Kancing (Creboter sp.)
memakan serangga-serangga lain.
Beberapa jenis burung memakan kutukutu. Ayam dan bebek memakan serangga
seperti belalang dan ulat bulu, sehingga
baik untuk mengendalikan hama.
Jika hama dan penyakit tertentu
sering muncul, sangat memungkinkan
untuk memacu musuh-musuh alam dalam
mengendalikannya. Cari informasi
tentang musuh-musuh alami yang umum
di lahan anda.
Penyemprotan bahan kimia.
Beberapa hama dan penyakit
sulit untuk dikendalikan dengan
藀Ԓ
metode-metode yang telah
diuraikan di atas, sehingga
memerlukan penggunaan bahan
kimia. Bahan-bahan kimia mahal
harganya dan dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia, sehingga petani perlu
menghubungi Departemen Pertanian untuk informasi tentang
bahan kimia yang cocok, dosis penggunaan dan tindakan
pencegahan untuk keselamatan. Para petani perlu menghitung
apakah biaya penggunaan bahan kimia lebih mahal daripada hasil
tanaman yang hilang akibat adanya serangan hama dan penyakit.
Pengaruh penyemprotan bahan kimia terhadap musuh-musuh alami
dan lingkungan juga perlu menjadi bahan pertimbangan.
Selalu ikuti ketentuan prosedur
keamanan bila menggunakan bahan kimia
64
Pengelolaan benih
Para petani perlu menggunakan benih yang bermutu untuk
memperoleh hasil yang tinggi. Benih dari varietas yang berdayahasil tinggi dapat dibeli di Departement Pertanian atau di
perusahaan benih komersial. Benih hibrida, pada kondisi yang
baik, memberikan hasil yang tinggi. Akan tetapi, jika tanaman
hibrida dipanen dan benihnya ditanam pada musim berikutnya,
hasilnya tidak sebagus hasil pada tahun pertama. Benih hibrida
harus dibeli setiap tahun. Tidak semua petani dapat memperoleh
varietas hibrida yang cocok pada lingkungannya. Akan tetapi, para
petani dapat memilih dan menyimpan benihnya sendiri dari
tanaman bukan hibrida.
쉠Ԓ
Benih
terpilih dan
kering
untuk musim
berikutnya
65
Pemilihan benih
Sebelum panen, tanaman yang sehat dan berdaya-hasil
tinggi perlu dipilih sebagai sumber benih untuk kebutuhan musim
berikutnya. Disamping itu, petani perlu memperhatikan sifatsifat penting yang lainnya dari tanaman, seperti rasa, tinggi
tanaman, waktu yang dibutuhkan hingga panen dan ketahanan
terhadap penyakit. Benih harus dipilih dari tanaman dengan sifatsifat baik tersebut, kemudian dikeringkan dan disimpan untuk
musim tanam berikutnya. Jika para petani memanen benih dari
tanaman yang mereka nilai baik, maka peningkatan hasil akan
diperoleh dalam setiap musim.
Penyimpanan benih
Benih perlu mendapat perlindungan dari tikus, serangga,
kelembaban, cahaya dan suhu tinggi jika akan bertumbuh pada
musim tanam berikutnya. Beberapa benih, seperti kedelai, tidak
dapat disimpan hingga lebih dari 6 bulan tanpa disimpan di kulkas.
촰Ԓ perlu ditanam 2 kali setahun
Oleh karena itu, benih tersebut
untuk menjamin daya hidup benih.
Benih perlu untuk dikeringkan dibawah sinar matahari
selama 2 hari atau lebih sebelum disimpan. Tempat penyimpanan
diharapkan terlindung dari gangguan serangga-serangga,
binatang-binatang dan kelembaban. Gudang, drum bertutup, peti
kayu dan botol bertutup semuanya dapat digunakan. Jika
tersedia, maka insektisida dan fungisida dapat diberikan pada
benih. Daun nimba (Azadiracta indica) dapat dicampur dengan
benih. Minyak nimba, yang diperoleh dari penggilingan biji nimba
kering, juga dapat dicampur dengan benih. Abu dari pembakaran
kayu, kapur bakar, garam dan arang kayu dapat dicampur dengan
benih untuk mempertahankan agar benih tetap kering. Lilin
menyala dapat ditempatkan pada wadah benih untuk menurunkan
jumlah oksigen, sebelum wadah tersebut ditutup rapat. Dengan
demikian dapat terhindar dari serangga-serangga yang
berkembangbiak dalam wadah.
66
Pilihlah wadah yang
terhindar dari serangga,
tikus dan kelembaban.
Tutuplah wadah
dengan baik.
Keringkan benih
sebaik mungkin
sebelum disimpan
Jika tersedia,
insektisida dan
fungisida dapat
dicampur dengan
benih.
Campur abu kayu,
kapur bakar, garam
dan arang kayu
dengan benih
sebelum
penyimpanan untuk
menjaga benih
tetap kering.
Lilin menyala menggunakan oksigen
menghalau serangga yang ada.
Asap dapur membantu
melindungi
benih. Drum,
Ԓ
peti, dan gudang dapat
digunakan untuk
mempertahankan agar
benih tetap kering dan
bebas dari hama.
Para petani perlu memeriksa
secara rutin bahwa benih tetap
tersimpan dengan baik. Tikus dan
serangga dapat masuk kedalam
penyimpanan dan benih kemungkinan
dapat membusuk akibat tidak kering
sempurna sebelum disimpan.
67
Pagar hidup
Pagar yang kuat diperlukan di sekeliling lokasi pertanian
untuk melindungi tanaman dari gangguan hewan. Pagar dapat
dibangun menggunakan berbagai macam bahan.
Tipe pagar
Tembok batu dibangun dengan
menggunakan batu-batu yang
dikumpulkan dari areal sekitar
kebun. Pagar ini sangat bermanfaat
pada daerah yang bermasalah
dengan gangguan hama babi, karena
babi tidak dapat melompati pagar.
Pagar semacam ini tidak dapat
dibangun di tempat yang tidak
cukup tersedia batu.
Pagar kayu dibangun
menggunakan bahan dari kayu
yang diperoleh dari hutan atau
lokasi yang sedang ditebangi
untuk dijadikan kebun. Pagar
semacam ini memerlukan
banyak bahan batang kayu dan
mudah terbakar.
Pagar kawat merupakan pagar yang kuat, tidak membutuhkan
banyak kayu dan dapat berumur panjang. Akan tetapi, kawat
harganya mahal dan sering tidak tersedia.
68
Pagar hidup dibangun dari batang dan cabang jenis-jenis
pohon yang dapat bertumbuh setelah ditanam. Cabang-cabang
pohon itu ditanam dan dianyam sedemikian rupa untuk
menghindari masuknya binatang-binatang ke dalam kebun. Pagar
ini akan semakin kuat setelah cabang-cabang tersebut
bertumbuh. Pagar semacam ini tahan terhadap bahaya kebakaran,
dapat dipakai sebagai sumber makanan ternak dan sumber kayu
bakar. Banyak batang dibutuhkan untuk membangun pagar ini.
Sapi dan kambing lapar dari luar pagar akan memakan tunas-tunas
yang baru tumbuh dan bahkan dapat mematikan tanaman pagar
dengan memakannya secara bertubi-tubi. Oleh karena itu, perlu
dipilih tanaman pagar yang tidak disenangi oleh binatang
peliharaan. Membangun pagar hidup di bagian dalam dari pagar
yang telah ada akan sangat memudahkan karena pagar yang telah
ada dapat melindunginya hingga pagar hidup yang baru dapat
bertumbuh.
츠Ԓ
69
Membangun anyaman pagar hidup
Anyaman pagar hidup merupakan pagar yang sangat kuat
dan mudah untuk dipelihara. Batang-batang kayu sepanjang
sekitar 1,5 meter dipotong dari pohon yang batangnya dapat
bertumbuh, serperti gamal (Gliricidia sepium), dan ditanam tegak
pada kedalaman 30 cm dengan jarak tanam 1 meter. Cabangcabang yang lebih kecil kemudian ditanam secara teratur
diantara tonggak-tonggak. Beberapa dari cabang-cabang ini
ditanam miring ke kanan dan ke kiri (lihat gambar berikut).
1,2 m
Ԓ
0,3 m
Anyaman
cabang gamal
Tonggak
gamal
Tunas-tunas baru dianyam diantara cabang-cabang
untuk memperkuat pagar dan mengisi kekosongan diantara
cabang. Tanaman pagar yang mati harus segera diganti.
Pohon-pohon pakan ternak dapat ditanam disebelah dalam
dari pagar untuk memperkuat pagar dan menghindari
masuknya binatang-binatang.
70
Pagar keliling
Oleh karena sapi dan kambing dapat memakan tanaman
pagar hidup, maka tanaman-tanaman yang sangat tidak disukai
perlu ditanam sebagai pagar keliling. Akan tetapi, tanaman pakan
ternak, tanaman buah-buahan dan tanaman tahunan lainnya yang
bermanfaat dapat ditanam di bagian dalam pagar yang sekaligus
dapat memperkuat pagar dan dapat menyediakan hasil-hasil yang
bermanfaat bagi petani.
71
Pohon-pohon multiguna yang dipanen petani dari hutan alam
dapat ditanam pada bagian dalam pagar hidup. Tanaman pakan
ternak juga baik ditanam dan dipanen secara berkala atau dapat
dibiarkan tumbuh untuk menyediakan makanan ternak pada musim
kemarau ketika persediannya terbatas. Rumput-rumput makanan
ternak dapat ditanam di sepanjang pinggiran bedeng untuk
memperkuat bedeng dan melindunginya dari proses erosi.
Pohon
multiguna
Pohon pakan ternak
켐Ԓ
Rumput
makanan
ternak
Mulsa
Anyaman pagar
hidup
Saluran irigasi menyalurkan air ke
petak pertanaman dan memungkinkan
kelebihan air untuk disalurkan dari
petakan ke bendungan.
72
Pohon-pohon multiguna
Secara tradisional petani
telah mengumpulkan banyak hasil
hutan yang bermanfaat. Jika
tanaman musiman gagal akibat
kekeringan, para petani dulu dapat
mengumpulkan makanan dari hutan
dan hasil buruan. Akan tetapi,
seiring dengan pertambahan
penduduk, daerah hutan ini sudah
banyak ditebangi.
Bedeng memungkinkan
tanaman-tanaman berguna yang
berasal dari hutan untuk ditanam
pada lahan datar yang tergenang
pada musim hujan. Tanaman
tahunan multiguna dapat menjadi
Ԓ
persediaan makanan, buahbuahan, pakan ternak, kayu api,
bahan bangunan, minuman, bahan
pewarna, obat-obatan, rempah-rempah, pestisida, bahan
kerajinan, dan pengharum. Tabel di bawah ini menyajikan
beberapa macam tanaman tahunan yang cocok untuk kondisi di
daerah kering tropis dan hasil-hasilnya yang bermanfaat. Banyak
tanaman lainnya yang dapat
digunakan juga. Masing-masing
daerah memiliki tanaman
tahunan multiguna dan masingmasing petani memiliki tanamantanaman kegemarannya. Para
petani terpacu untuk menanami
pembatas lahannya dengan
tanaman tahunan kegemarannya.
73
Produk-produk bermanfaat
dari tanaman tahunan multiguna
Nama umum
Nama Latin
Buah
Pakan
ternak
Kayu
api
*
*
*
Bahan
bangunan
Bidara
Zyzyphus spp.
Jahe
Zingiber officinale
Jambu biji
Jeruk
Psidium guajava L.
Anacardium
occidentale
Citrus spp.
Kayu cendana
Santalum album L.
Kayu jati
Tectona grandis Lf.
*
*
Kayu merah
Pterocarpus indicus
*
*
Kelapa
Cocos nucifera
*
*
Kemiri
Aleurites moluccana L.
Kunyit
Curcuma longa L.
Mahoni
Swietenia macrophylla
Mangga
Mangifera indica L.
Mimosa
Nimba
Acacia nilotica
Artocarpus
heterophyllus Lam.
Azadirachta indica
Palem gewang
Corypha utan Lamk.
Palem lontar
Borassus flabellifer L.
Pepaya
Jambu mente
Lainlain1
T
B,M,S
*
*
B,M
*
N
*
B,M
H,I
*
*
*
B,H,T
N
D,S
*
*
*
*
T
B,F
*
*
*
*
*
B,F,T
*
*
*
P
*
*
*
F,H
*
*
*
*
B,F,H
Carica papaya L.
*
*
B,F,M
Pisang
Musa spp.
*
*
F
Pohon asam
Tamarindus indica L.
*
*
Rumput sere
Cymbopogon citratus
Sirkaya
Anona squamosa
Saccharum
officinarum
Dioscorea spp.
Nangka
Tebu
Uwi
*
T
*
B
B,M,S
*
B
*
1. B – minuman, D – pewarna, F – makanan, H – bahan kerajinan tangan,
I – pewangi, M – obat, N – buah berkulit keras, P – pestisida,
S – rempeh, T – gagang alat.
B
F
74
Ternak
Hewan memiliki peran yang sangat penting di dalam sistem
bercocok tanam. Seiring dengan penyediaan daging dan pupuk
kandang, hewan juga dapat dijual ketika petani membutuhkan
uang. Sapi dan kambing juga dapat menghasilkan susu. Ayam dan
bebek menghasilkan telur dan daging yang bergizi dan juga
sebagai pengendali hama.
Sebelum petani mempertimbangkan akan memelihara
ternak, ia harus mempersiapkan sumber-sumber pakan ternak
yang cukup. Pada musim hujan, makanan ternak tersedia
berlimpah yang dapat berasal dari gulma-gulma, rumputrumputan, tunggul tanaman dan tanaman makanan ternak. Akan
tetapi, pada musim kemarau, makanan ternak jarang tersedia.
Sangat sedikit tanaman yang dapat dipanen untuk makanan
ternak pada akhir musim kemarau. Oleh karena itu, menjadi hal
yang sangat penting untuk mengenali dan menanam tanaman
makanan ternak yang dapat menyediakan bahan makanan ternak
퀀Ԓ
yang cukup pada akhir musim kering. Banyak petani tidak
mempersiapkan untuk menghadapi musim kemarau. Ternak-ternak
mereka berkembang baik pada musim hujan dan awal musim
kering. Akan tetapi, ketidaktersediaan makanan ternak yang
bergizi di akhir musim kemarau mengakibatkan ternak mereka
mengalami penurunan berat badan dan rentan terhadap kematian.
Lebih baik memelihara ternak sedikit sehingga dapat
memberinya makan dengan baik sepanjang tahun daripada
memelihara banyak tetapi tidak tumbuh baik karena tidak
cukup makanan pada musim kemarau.
75
Produksi pakan ternak
Bedeng memungkinkan untuk menanam berbagai macam
tanaman makanan ternak di lahan petani. Rumput-rumput makanan
ternak dapat ditanam sepanjang tepi bedeng besar untuk
mempertahankan bedeng tetap utuh. Pohon-pohon makanan
ternak dapat ditanam di bedeng pembatas. Bedeng besar lainnya
ditanami rumput-rumputan dan pohon-pohonan. Bedeng tersebut
dapat dibiarkan sebagai penyedia makanan ternak pada akhir
musim kemarau, ketika makanan ternak jarang tersedia. Pada
akhir musim hujan, tunggul tanaman dapat digunakan sehingga
rumput dan pohon makanan ternak memiliki kesempatan untuk
bertumbuh.
Penggunaan sumber pakan ternak
Penggunaan berselang
500
400
300
200
100
0
Ԓ
Nov
Oct
Sep
Aug
Jul
Jun
May
Apr
Mar
Feb
Jan
Dec
Curah hujan (mm)
Intensif
Tunggul tanaman
Rumputrumputan
Pepohonan
Biji-bijian yang tidak dibutuhkan oleh petani dan
keluarganya dapat diberikan kepada ayam dan bebek. Ternak ini
akan menghasilkan telur dan daging yang bergizi. Sorgum dan
milet dapat ditanam setelah tanaman musim hujan dipanen.
Tanaman-tanaman ini bertumbuh dan menghasilkan biji tanpa
hujan yang banyak. Biji-bijian juga dapat diperoleh dari pohonpohon makanan ternak seperti lamtoro (Leucaena spp.), turi
(Sesbania grandiflora) dan gamal (Gliricidia sepium).
76
Kesimpulan
Bedeng-bedeng yang dibuat di daerah yang mudah
tergenang memungkinkan petani untuk menanam berbagai jenis
tanaman baik pada musim hujan ataupun musim kemarau.
Penerapan sistem pertanaman kombinasi pada bedeng permanen
di daerah tropis kering akan dapat:
Mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi para
petani, baik berupa finansial maupun kejadian iklim.
Mengurangi resiko kegagalan panen secara total.
Mengurangi jumlah air yang diperlukan untuk menanam padi.
Memungkinkan tanaman yang menggunakan air lebih efisien
daripada padi untuk dimasukkan ke dalam sistem pertanaman
berbasis padi.
Memungkinkan tanaman untuk dirotasikan sehingga menekan
pertumbuhan gulma, hama dan penyakit.
Ԓ
Memungkinkan untuk bercocok tanam
kacang-kacangan yang
dapat meningkatkan ketersediaan unsur nitrogen bagi
tanaman.
Memungkinkan untuk bercocok tanam pakan ternak sehingga
dapat menyertakan ternak ke dalam sistem pertanaman.
Memungkinkan untuk menyertakan tanaman tahunan multiguna
yang dapat menghasilkan berbagai macam produk yang
bermanfaat.
Meningkatkan kuanitas dan nilai gizi dari bahan makanan yang
dihasilkan.
77
Ԓ
Sistem pertanaman kombinasi pada bedeng
permanen merupakan sebuah pendekatan
terpadu dalam pemenuhan kebutuhan para
petani di daerah tropis kering.
Penerapan sistem pertanaman kombinasi pada bedeng
permanen di daerah tropis kering dapat:
Mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi para
petani, baik berupa finansial maupun kejadian iklim.
Mengurangi resiko kegagalan panen secara total.
Mengurangi jumlah air yang diperlukan untuk menanam padi.
Memungkinkan tanaman yang menggunakan air lebih efisien
daripada padi untuk dimasukkan ke dalam sistem pertanaman
berbasis padi.
Memungkinkan tanaman untuk dirotasikan sehingga menekan
pertumbuhan gulma, hama dan penyakit.
Memungkinkan untuk bercocok tanam kacang-kacangan yang
dapat meningkatkan ketersediaan unsur nitrogen bagi
tanaman.
Memungkinkan untuk bercocok tanam pakan ternak sehingga
dapat menyertakan ternak ke dalam sistem pertanaman.
Memungkinkan untuk menyertakan tanaman tahunan multiguna
yang dapat menghasilkan berbagai macam produk yang
bermanfaat.
Meningkatkan kuanitas dan nilai gizi dari bahan makanan yang
dihasilkan.
Download