PROSES PENAMBANGAN BATUBARA 1. Pembersihan lahan (land clearing). Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan daerah yang akan ditambang mulai dari semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar. Alat yang biasa digunakan adalah buldozer ripper dan dengan menggunakan bantuan mesin potong chainsaw untuk menebang pohon dengan diameter lebih besar dari 30 cm. Pada perusahaan tambang PT.CMS Kaltim Utama menggunakan bulldozer caterpillar D9R dan D6R. 2. Pengupasan Tanah Pucuk (top soil). Maksud pemindahan tanah pucuk adalah untuk menyelamatkan tanah tersebut agar tidak rusak sehingga masih mempunyai unsur tanah yang masih asli, sehingga tanah pucuk ini dapat diguanakan dan ditanami kembali untuk kegiatan reklamasi. Tanah pucuk yang dikupas tersebut akan dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara atau langsung di pindahkan ke timbunan. Hal tersebut bergantung pada perencanaan dari perusahaan. Pada perusahaan tambang PT.CMS Kaltim Utama menggunakan excavator caterpillar 320DL dan 390DL. 3. Pengupasan Tanah Penutup (stripping overburden). Bila material tanah penutup merupakan material lunak (soft rock) maka tanah penutup tersebut akan dilakukan penggalian bebas. Namun bila materialnya merupakan material kuat, maka terlebih dahulu dilakukan pembongkaran dengan peledakan (blasting) kemudian dilakukan kegiatan penggalian. Peledakan yang akan dilakukan perlu dirancang sedemikian rupa hingga sesuai dengan produksi yang diinginkan. 4. Penimbunan tanah penutup (overburden removal). Overburden removal adalah kegiatan memindahkan material bongkaran dari alat gali (excavator jenis backhoe maupun shovel) dari point loading ke tempat penumpukan / pembuangan yang telah direncanakan yang disebut disposal. Tanah penutup dapat ditimbun dengan dua cara yaitu backfilling dan penimbunan langsung. Tanah penutup yang akan dijadikan material backfilling biasanya akan ditimbun ke penimbunan sementara pada saat tambang baru dibuka. Pada perusahaan tambang PT.CMS Kaltim Utama menggunakan Dump Truck Mercy N, Mercy O, Caterpillar 775F dan Caterpillar 740B. 5. Coal Cleaning. Sebelum melakukan penambangan terlebih dahulu dilakukan kegiatan coal cleaning. Maksud dari kegiatan coal cleaning ini adalah untuk membersihkan pengotor yang berasal dari permukaan batubara (face batubara) yang berupa material sisa tanah penutup yang masih tertinggal sedikit, serta pengotor lain yang berupa agen pengendapan (air permukaan, air hujan, longsoran). Hasil kegiatan coal cleaning ini adalah lapisan batubara yang bersih dan berkualitas. Proses coal cleaning ini dilakukan oleh alat excavator yang telah dilengkapi dengan cutting blade pada sisi luar kuku bucket. Hal ini menjadikan ujung bucket bukan berupa kuku tajam, melainkan berupa ujung bucket yang datar rata. Unsur pengotor yang berada di atas lapisan batubara dapat dihilangkan hingga sebersih mungkin. 6. Penambangan Batubara (coal getting). Setelah melakukan proses coal cleaning, selanjutnya melakukan proses Coal Getting. Coal getting merupakan proses pengambilan batu bara dari pembersihan (cleaning) sampai pengisian (loading) batu bara ke alat angkut untuk kemudian di angkut ke tempat penampungan (stockpile). Pada perusahaan tambang PT.CMS Kaltim Utama menggunakan excavator caterpillar 320DL dan 390DL. 7. Pengangkutan Batubara ke (coal hauling). Setelah pengangkutan dilakukan kegiatan coal batubara (coal getting, hauling) dari kegiatan lokasi lanjutan tambang adalah (pit) menuju stockpile atau langsung ke unit pengolahan. Pada perusahaan tambang PT.CMS Kaltim Utama menggunakan Dump Truck type Mercy N, Mercy O, Caterpillar 775F dan Caterpillar 740B. 8. ROM Stock. 1. Stocking di ROM tambang ROM ( Run of Mine ) tambang digunakan tempat rehandling batubara dari pit, untuk selanjutnya diangkut menggunakan truck hauling ke fasilitas coal crushing. 2. Stocking di ROM Produksi Kelanis ROM produksi digunakan sebagai stock cadangan untuk menjaga kontinuitas proses produksi ( crushing ) dan mengantisipasi adanya gangguan proses hauling batubara dari tambang. Ada 2 ROM stockpile yang digunakan : · ROM 1, digunakan untuk mejaga stabilitas suplay batubara untuk proses produksi ( crusher ) pada rate maksimum. · ROM 2, digunakan sebagai dead stockpile dan mengantisipasi problem proses hauling dari tambang. 9. Crushing. Crushing adalah proses pemecahan batubara dari ukuran besar menjadi ukuran kecil. Alat untuk pemecahan batubara tersebut adalah crusher. Proses crushing harus mempertimbangkan : 1. Proses kerja yang efektif dan efisien 2. Productivity yang maksimal 3. Utilisasi A2B & Crusher secara efektif dan efisien 10. Stockpile. Stockpile berfungsi sebagai penyangga antara pengiriman dan proses, sebagai stock strategis terhadap gangguan yang bersifat jangka pendek atau jangka panjang. Stockpile juga berfungsi sebagai proses homogenisasi dan atau pencampuran batubara untuk menyiapkan kualitas yang dipersyaratkan. Disamping tujuan di atas di stockpile juga digunakan untuk memcampur batubara supaya homogenisasi sesuai kebutuhan. Homogenisasi bertujuan untuk menyiapkan produk dari satu tipe material dimana fluktuasi di dalam kualitas batubara dan distribusi ukuran disamakan. Dalam proses homogensiasi ada dua tipe yaitu blending dan mixing. Blending bertujuan untuk memperoleh produk akhir dari dua atau lebih tipe batubara yang lebih dikenal dengan komposisi kimia dimana batubara akan terdistribusi secara merata dan tanpa ada lagi tempat yang cukup besar untuk mengenali salah satu dari tipe batu bara tersebut ketika proses pengambilan contoh dilakukan. Dalam proses blending batubara harus tercampur secara merata atau distribusi merata. Sedangkan mixing merupakan salah satu dari tipe batubara yang tercampur masih dapat dilokasikan dalam kuantitas kecil dari hasil campuran material dari dua atau lebih tipe batubara. S 11. Preparasi Preparasi adalah proses pemisahan batubara menjadi batubara bersih dari pengotornya. Proses preparasi 1. Tempat penampungan batubara mentah yaitu (stock file/stock yard) batubara yang masih mentah atau masih memiliki mineral-mineral pengotor. 2. Pengerusan atau penghancuran 3. Penetapan ukuran (sizing) 4. Tempat penyortiran adalah tempat batubara yang telah disortis atau pemisahan berdasarkan ukuran kadar. 5. Penanganan produk adalah batubara yang telah disortir setiap diangkut. 6. Transportasi adalah pemeriksaan alat-alat 7. Pengausan Pekerjaan dalam preparasi yang paling utama adalah pemisahan sedangkan kegiatan yang lain hanya untuk membuat pemisahan menjadi lebih efektif. Macam-macam mesin peremuk : 1. Bradford bracker Mesin berbentuk seperti drum atau silinder yang dapat berputar dan dapat berfungsi sebagai peremuk dan ayakan (screening). Amerika serikat sampai sekarang masih memakai alat jenis ini pada proses preparasi batubara mentah dengan kualitas bagus yang sedikit kandungan abunya. Dijepang juga alat ini masih dipakai pada penanganan batubara kerakal. Dengan ukuran diameter silinder 2-3,6 m panjang silinder 5-6 m, jumlah putaran/menit 10-11 kali, kapasitas pengolahan perjam 50-80 ton dengan daya atau kapasitas listrik 22-24 kw. 2. Impact crusher Mesin ini menggunakan benturan (impact) sebagai mekanisme peremukannya tipenya ada berbagai macam, mesin ini sangat representative disbanding mesin yang lain karena dapat menghasilkan prodak yang relative ideal sehingga memudahkan dalam hal pengangkutan dan pemakaian. Mesin ini mempunyai rasio peremukan yang besar yakni 7:1, 10: 1. Hanya saja berat baja (liner) yang berfungsi sebagai pemukul dab plat penerima sering mengalami keausan sehingga mesin ini termasuk mesin yang butuh biaya pemeliharaan yang tinggi. Ada 2 tipe mesin repressible hammer mill dan impact crusher. 3. Roll crusher a. Double roll crusher berfungsi melakukan peremukan dengan cara menjepit benda yang hendak diremukkan diantara satu buah roller yang dikenal dengan sebutancrushing roll. Alat ini terdiri dari 2 silinder (roller) dengan sumbu yang sejajar pada bidang horizontal yang sama kedua roller berdekatan lalu berputar dengan arah putaran berlawanan kemudian batubara mentah diumpan masuk akan dijepit diantara dua roller, akibat tekanan yang kuat akhirnya batubara mentah remuk dan jatuh kedalam roller truk ke penampungan. Keunggulan double roll crusher : Tidak mudah terjadi peremukan atau perumusan secara berlebuhan Jarang terjadi penyumbatan pada ruang peremukan. Preparasi mudah dilakukan. Kekurangan double roll crusher : Proses peremukan hanya berlangsung pada sebagian kecil dari seluruh badan rolter yang besar. b. Single roll crusher adalah double roll crusher yang didesain mempunyai 1 roller saja dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan batubara/ satuan luas. Kekurangannya sering terjadi penyumbatan terhadap partikel yang mudah melengket. 4. Jaw Crusher Jaw crusher adalah alat atau contoh paling umum mesin peremuk dengan bentuk dan mekanisme yang sederhana untuk melakukan peremukan batuan yang mengandung mineral dengan cara menjepit diantara dua buah plat (rahang tetap dan rahang ayun) atau swing jaw, lalu dihancurkan dengan gaya tekan remuk. Kegunaannya untuk menyeragamkan ukuran butir batubara mentah, untuk meremukkan batu buangan sebelum dibuang dengan belt conveyor. Alat tersebut ada 2 tipe : Type blake, bila titik tumpuan ada diatas. Type dodge, bila titik tumpuan ada dibawah. Prinsip Kerja jaw crusher, sudut yang dibentuk oleh dua buah rahang disebut nip angle dan besarnya antara 28-30 j. bila sudut ini terlalu besar batubara mentah yang baik, akan selalu terpental atau lari ke atas, perbandingan antara ukuran partikel sebelum dan sesudah peremukan disebut juga rasio peremukan (rasio pengerusan), rasio peremukan atau pengerusan pada jaw crusher sekitar 4:1 hingga 6:1 sedangkan untuk menyatakan kapasitas pengolahan bijih dinyatakan dengan (m3/t) atau (t/jam). Pada jaw crusher type dodge titik tumpuh rahang-rahangnya ada dibagian bawah sehingga pada saat pengoprasionalnya pun misalnya discharge (dutlate) tetap. Type ini mempunyai kelebihan dalam hal keseragaman ukuran produk (hasil pengerusan) namun sebaliknya kekurangannya pada mulut discharge karena mudah tersumbat. Karena posisi mulut discharge jauh dari titik tumpu gaya maka alat ini harus melakukan peremukan bongkahan besar dengan tenaga yang relative lemah untuk itu type dodge biasanya dipakai untuk peemukan sedang, dan kapasitas pengolahan yang tidak terlalu besar. Sizing adalah tindakan untuk mengelompokkan partikel menurut besar kecilnya ukuran. Classification adalah metode dengan memnfaatkan beda kecepatan pengendapan partikel didalam media udara atau didalam air. Sizing merupakan aktivitas yang sangat penting dalam upaya penyeragaman ukuran untuk mendapatkan kelompok partikel dengan ukuran butir yang sesuai untuk tiap-tiap metode pemisahan atau pengolahan mineral. Selain itu pengayakan (screening dan classification) dipakai juga dalam penanganan air atau pengolahan buangan limbah. Pengayaan (screening) adalah kegiatan pengelompokkan partikel dengan melewatkan melalui mata atau lubang ayakan, mata ayakan itu sendiri dapat dibuat dari besi yang dilubangi dengan ukuran tertentu atau dari kawat yang dianyam partikel yang lolos dari atau melewati mata ayakan disebut bendersize product, akibat terlalu banyak partikel berukuran kecil dalam jumlah yang cukup besar atau banyak dicampur dengan partikel besar yang tinggal sebagai oversize product. 12. Coal Barging. Barging adalah proses pemindahan batubara dari stockpile menuju barge (tongkang) menggunakan barge loader conveyor ataupun menggunakan unit dump truk. Di port tersebut yang harus diperhatikan adalah : 1. Menentukan schedule barging secara akurat dan tepat waktu 2. Melakukan monitoring dan controling produksi, supaya proses barging tepat waktu dan tepat guna 13. Transhipment Transhipment adalah proses pemindahan batubara dari kapal tongkang ke kapal besar (MotherVessel). Hal yang di perhatikan dalam proses transhipment adalah : 1. Memastikan pengangkutan batubara dari port menuju trashipment point berjalan tepat waktu 2. Menentukan nominasi tug boat dan barge yang akan dilakukan barging 3. Melakukan monitoring dan controling Tug boat, Barge dan Mother Vessel 4. Melakukan kepengurusan dokumen. PEB, Bea Cukai, Dinas Perdagangan dll