A. JUDUL PENELITIAN Efisiensi Pemakaian Listrik Rumah Tinggal dan Perhitungan Reduksi Emisi CO2 dari Penghematan Konsumsi Energi Listrik Sebagai Solusi Krisis Energi dan Global Warming. B. BIDANG ILMU Teknologi C. LATAR BELAKANG MASALAH Pemanasan global yang terjadi saat ini disebabkan karena peningkatan emisi CO2 di atmosfer. Efek pemanasan global antara lain bumi semakin panas, es di kutub mencair, permukaan air laut naik hingga terciptanya badai angin dan sederetan bencana di masa yang akan datang. Apabila pemanasan global tidak segera ditangani, diperkirakan tahun 2050 permukaan air laut akan naik 5 meter. Membiarkan kondisi ini terjadi berarti kita siap menelantarkan anak cucu kita dengan memberikan warisan lingkungan yang semakin buruk. Sebelum tahun 1750-an, konsentrasi CO2 di atmosfir berada dalam kondisi stabil selama ribuan tahun dengan kisaran 280 ppm. Namun pengukuran pada tahun 1999 menunjukkan terjadinya perubahan signifikan terhadap konsentrasi CO2 menjadi 375 ppm (Geider, 2001; dan Agarwal, 2006). Perubahan ini ternyata hanya berlangsung dalam waktu kurang dari dua abad (NREL, 1998). Gas diyakini sebagai komponen utama efek rumah kaca (green house effect), penyebab pemanasan global. Lebih dari 20 milyar ton diemisikan setiap tahunnya dari pembakaran bahan bakar fosil dan 2-8 milyar ton lainnya dilepaskan dari aktivitas manusia seperti pernapasan, pembakaran hutan, dan lain-lain (Hughes, 1997). Lebih lanjut lagi, pemanasan global oleh efek rumah kaca ini telah menyebabkan perubahan iklim di bumi (IPCC, 2001). Peningkatan emisi CO2 terjadi bila manusia terus menggunakan listrik dari pembangkit listrik berbahan fosil dan desain bangunan/rumah tinggal tidak 1 memperhitungkan pemakaian listrik serta tipe bangunan rumah kaca yang berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan. Kebutuhan energi domestik meningkat pesat mencapai 4,2 kali dari tingkat kebutuhan pada tahun 2009, tetapi di sisi lain kurang dapat diimbangi oleh produksi energi yang hanya mencapai 2 kali terhadap kondisi saat ini. Pada tahun 2030, impor energi (semua jenis) akan mencapai 1,05 miliar setara barrel minyak (SBM). Jenis impor akan didominasi oleh impor bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 57%, lalu diikuti minyak mentah (36%), dan elpiji (6,8%), sementara jumlah impor batubara amat kecil. Hal ini disebabkan ada kesenjangan antara kebutuhan energi domestik dan kemampuan produksi energi domestik. Meski demikian, pada tahun 2030 produksi energi dari sumber-sumber energi baru terbarukan (EBT) berpeluang mencapai 524 juta SBM. Jenis EBT yang berpeluang besar untuk dikembangkan di masa depan adalah bahan bakar nabati dan listrik dari energi panas bumi. Pertumbuhan bahan bakar nabati yang sangat berarti diperkirakan terjadi setelah tahun 2020 (Kompas, 2011). Pemerintah implementasikan kembali Instruksi Presiden No 2/2008 tentang penghematan energi. Lembaga-lembaga pemerintah diberi target untuk menghemat BBM sebesar 10 persen. Tim dibentuk dibentuk untuk mengawasi pemenuhan target penghematan itu. Regulasi pemerintah tentang penghematan energi diantaranya PP ESDM No. 031/ 2005 tentang tata cara pelaksanaan hemat energi, dipertegas dengan adanya Keppres RI No.23 /1992 tentang perlindungan laposan Ozon dan UU No 17 / 2004 tentang pemanasan global. Peraturan tersebut menunjukkan bahwa sudah saatnya Indonesia melakukan penghematan energi dan mengurangi ketergantungan kepada energi berbahan bakar fosil. Menurut Mentri Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan bahwa penghematan energi listrik, pemerintah targetkan kira-kira mencapai 27 persen, biasanya 10-25 persen (Republika, 2011). Pelanggan listrik PLN di Indonesia 90% berasal dari rumah tinggal (ada 30 juta dari 33 juta lebih pelanggan) lainnya berasal dari kelompok bisnis, sosial, perkantoran dan industri. Penggunaan energi listrik di rumah tinggal telah menjadi kebutuhan primer manusia. Segala kelengkapan kebutuhan hidup menggunakan energi listrik. 2 Prosentase penggunaan peralatan rumah tersebut adalah 38% AC, 10% komputer & rice cooker, 9% setrika, mesin cuci, 5 % lampu (Prianto, 2007). Oleh sebab itu, perlu perancangan rumah tinggal yang hemat energi dan tidak tergantung pada pembangkit berbahan bakar fosil (energi listrik PLN). Berdasarkan uraian tersebut diatas, untuk mensukseskan program penghematan energi, maka perlu penilaian efektivitas pemakaian energi listrik rumah tinggal dan perhitungan emisi CO2 dari konsumsi energi listrik rumah. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi problem solving untuk mengatasi pemanasan global dan krisis energi. D. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap peningkatan konsumsi pemakaian listrik rumah tinggal? 2. Bagaimanakah perhitungan pemakaian listrik untuk kebutuhan rumah tinggal ? 3. Bagaimanakah perhitungan emisi CO2 dari konsumsi energi listrik rumah ? 4. Berapakah prosentase penurunan emisi CO2 yang dihasilkan dengan penghematan konsumsi listrik rumah tinggal ? 5. Bagaimanakah solusi yang efektif penhematan listrik agar mampu menjadi problem solving yang efektif untuk mengatasi krisis energi dan global warming? E. TUJUAN PENELITIAN a. Tujuan Jangka Pendek Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi pemakaian listrik rumah tinggal dan melakukan perhitungan reduksi emisi CO2 dengan penghematan listrik sehingga mampu menjadi problem solving untuk mengatasi krisis energi dan pemanasan global 3 b. Tujuan Jangka Panjang Hasil akhir penelitian ini diharapkan mampu mensimulasikan penghematan energi rumah tinggal. Untuk jangka panjang diharapkan mampu menjadi solusi krisis energi dan global warming sehingga mampu mempromosikan Fakultas Teknik pada khususnya dan Universitas Dian Nuswantoro pada umumnya. F. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pemanasan Global dan Krisis Energi Dunia Greenpeace Forum: Louder than Words (2007) menyebutkan bahwa dunia tengah menghadapi dua permasalahan serius, yaitu krisis bahan bakar fosil dan degradasi lingkungan. Konsumsi bahan bakar fosil secara besar-besaran telah menyebabkan cadangan bahan bakar fosil di bumi menurun. Di lain pihak pemakaian bahan bakar tersebut telah menyebabkan pencemaran udara yang berpengaruh secara global (Sulaiman, 2010). Kondisi ini diperparah dengan semakin meningkatnya jumlah emisi CO2 yang ada di atmosfer. Gas CO 2 dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti pada Gambar 1. Gambar 1. Emisi dari Konsumsi Energi Domestik Sumber : Suhedi, 2005 4 1.1.Global Warming dan Perubahan Iklim Bumi Menurut Guardian (2006), pemanasan global adalah fenomena naiknya temperatur udara di bumi baik akibat akumulasi gas-gas penyebab efek rumah kaca baik secara alami maupun akibat aktivitas manusia dan memberikan dampak bagi kondisi lingkungan di bumi. Perubahan iklim adalah fenomena terjadinya perubahan kondisi rata-rata parameter iklim. Perubahan ini tidak terjadi dalam waktu singkat (mendadak), tetapi secara perlahan dalam kurun waktu yang cukup panjang antara 50-100 tahun. Perubahan iklim terjadi akibat proses pemanasan global, yaitu meningkatnya suhu ratarata permukaan bumi akibat akumulasi panas yang tertahan di atmosfer. Gas CO2 diyakini sebagai komponen utama efek rumah kaca (green house effect) penyebab pemanasan global. Lebih dari 20 milyar ton CO2 diemisikan setiap tahunnya dari pembakaran bahan bakar fosil dan 2-8 milyar ton lainnya dilepaskan dari aktivitas manusia seperti pernapasan, pembakaran hutan, dan lain-lain (Hughes, 1997). Mekanisme efek rumah kaca dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Mekanisme Efek Rumah Kaca (IRCCM, 2006) Jika konsentrasi gas rumah kaca ini meningkat drastis, maka perubahan iklim yang terjadi pun akan berlangsung dalam kondisi percepatan drastis (accellerated) yang berdampak negatif bagi kehidupan di bumi. 1.2.Krisis Energi Dunia Sektor Transportasi merupakan konsumen terbesar pemakai bahan bakar fosil (petroleum) termasuk di dalamnya adalah bensin, diesel, liquified petroleum gas 5 (LPG), dan compressed natural gas (CNG). Namun sektor ini tengah mengalami ancaman besar krisis energi karena beberapa hal, seperti harga bahan bakar fosil yang semakin meningkat, jumlah cadangan bahan bakar fosil yang terbatas dan beberapa dimonopoli oleh beberapa negara, dan meningkatnya jumlah kendaraan secara luas di dunia (Demirbas, 2006). Sebagai contoh, Uni Eropa mengalami peningkatan konsumsi energi sebesar 10% antara tahun 1990-2000. Hal itu telah mendorong meningkatnya impor energi karena produksi dalam negerinya tidak mencukupi untuk kebutuhan yang ada (European Commission, 2002). Diprediksikan ketergantungan terhadap pemakaian energi ini akan melebihi 80% pada 2020 jika tidak ada solusi yang segera diambil (Waldau, 2005). Padahal, cadangan bahan bakar fosil diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 50 tahun dengan tingkat konsumsi seperti saat ini (Sheehan et al.,1998). Kelangkaan bahan bakar fosil di pasaran merupakan salah satu indikator sederhana yang dapat digunakan untuk melihat semakin sedikitnya ketersediaan bahan bakar fosil untuk memenuhi permintaan yang ada. Berdasarkan prediksi para pakar dunia, cadangan energi dari batubara masih dapat digunakan selama 218 tahun, minyak bumi 41 tahun, dan gas alam selama 63 tahun dengan asumsi tingkat pemakaian energi seperti saat ini (Sulaiman, 2010). Tingkat pertumbuhan populasi manusia di bumi yang besar, perkembangan teknologi yang pesat, dan standar hidup penduduk di negara industri merupakan beberapa penyebab krisis energi akibat adanya ketimpangan antara permintaan dan ketersediaan energi yang ada. Krisis energi dari bahan bakar fosil yang terjadi inilah yang mendorong beberapa negara, khususnya negara berkembang, untuk mencari energi alternatif (Sulaiman , 2010). 2. Pemakaian Listrik Rumah Tinggal Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengkampanyekan program penghematan listrik. Pemakai listrik rumah tinggal diharapkan mampu menghemat konsumsi listrik yang berasal dari pembangkit berbahan bakar fosil. Pengamatan yang dilakukan pada rumah tinggal tipe 21 hingga 120 didapatkan komposisi pemakaian listrik seperti tersaji pada Gambar 3. 6 Gambar 3. Pemakaian Listrik Rumah Tipe 21 hingga Tipe 120 Sumber : Prianto, 2007 3. Perhitungan Emisi CO2 dan Pemakaian Energi Listrik 3.1. Pemakaian Energi Listrik Rumah Tinggal Pemakaian peralatan listrik rumah tangga sebagai berikut : Watt peralatan x durasi pemakaian x Harga per Kwh Berikut adalah contoh menghitung biaya pemakaian peralatan listrik rumah tangga, setelah mendapatkan harga per kWh dari rata-rata pemakaian beban selama 1 bulan. = 1000 watt x 1 jam x Rp. 681,= 1000 watt/jam x Rp. 681,= 1 kWh x Rp. 681,= Rp. 681,- Cara Menghitung Pemakaian Listrik Pemakaian listrik kWh adalah jumlah kWh yang dipakai pelanggan 7 pada setiap bulan. Cara menghitungnya adalah: Stand Bu n ini Standart Bulan Ini Standart Bulan Lalu dikurangi Stand Bu lan lalu Dari contoh di atas, maka pemakaian pada bulan Februari 2008 adalah: 03781 - 03660 = 121 kWh 3.2. Perhitungan Emisi CO2 Rumus perhitungan emisi CO2 terhadap konsumsi energi listrik seperti terlihat pada Gambar 4. Gambar 4. Perhitungan Emisi CO2 Pemakaian energi listrik mempengaruhi emisi CO2 di atmosfer. Gambar 5 menunjukan grakfik hubungan estimasi emisi CO2 dari penggunaa listrik rumah tangga. Gambar 5. Estimasi emisi CO2 dari penggunaan listrik rumah tangga 8 G. KONTRIBUSI PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Mahasiswa Mampu mensimulasikan dan melakukan perhitungan analisis penghematan energi listrik sebagai solusi krisis energi dan global warming. Disamping itu mahasiswa memiliki kemampuan problem solving sebagai bekal di dunia kerja. b. Program Studi Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Sebagai research pioner yang mampu menghasilkan solusi taktis terhadap permasalahan Indonesia sebagai promosi Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro. Research pioneer ini diharapkan bisa dikembangkan sehingga dari laboratorium Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro akan melahirkan banyak karya ilmiah hasil penelitian. c. Universitas Dian Nuswantoro Meningkatkan kualitas penelitian yang mampu menghasilkan solusi inovatif dan berdaya jual tinggi sehingga menumbuhkan research athmosphere sekaligus menghasilkan enterpreanurship product sesuai misi Universitas Dian Nuswantoro. d. Pemerintah Mensukseskan program pemerintah tentang penghematan energi ( Inpres No 2 / 2008 & PP ESDM No.031 / 2005) untuk meminimalisasi ketergantungan bangsa Indonesia akan energi berbahan bakar fosil yang mulai menipis jumlahnya. H. METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kuantitatif dengan melakukan pengamatan pemakaian listrik di rumah tinggal, pengukuran dan perhitungan emisi CO2 serta perhitungan pemakaian listrik. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada konsumen pengguna listrik PLN yang digunakan untuk peralatan rumah tinggal di wilayah Semarang. 9 3. Alur Penelitian Penelitian ini mengikuti kerangka kerja sebagai berikut : a. Tahap I : Survei ruang lingkup dan kelayakan proyek Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah : - Aktivitas yang melibatkan proses pengamatan pemakaian listrik di rumah tinggal yang bersumber dari bahan bakar fosil / PLN. - Mengkaji penelitian yang menyatakan program penghematan energi listrik mampu menjadi solusi krisis energi dan global warming dari artikel, literatur, jurnal, dll. b. Tahap II : Merumuskan Permasalahan Merumuskan permasalahan dengan menggunakan data yang ada di tahap I berdasarkan permasalahan yang ada sehingga diharapkan dihasilkan sebuah solusi yang mampu menghemat energi listrik untuk mengatasi krisis energi dan global warming. HEMAT LISTRIK GLOBAL WARMING Gambar 6. Gambaran permasalahan. 10 c. Tahap III : Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang meliputi sebagai berikut 1. Data Kuisioner : Variabel yang mempengaruhi konsumsi energi listrik rumah tinggal antara lain : gaya hidup, kedisiplinan, lingkungan,dll 2. Data pemakaian listrik rumah tinggal 3. Data peralatan listrik yang digunakan di rumah d. Tahap IV: Pengolahan statistik Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan kuisioner yang meliputi : Uji validitas dan reliabilitas, Uji asumsi Klasik, Uji Regresi, Uji tukey,dll. d. Tahap V : Perhitungan Pemakaian Energi listrik & Reduksi Emisi CO2 dari penghematan konsumsi listrik rumah tinggal , sebagai berikut : A. RUMAH TINGGAL(Saat ini) - Perhitungan Energi Listrik - Perhitungan Reduksi Emisi CO2 B. RUMAH TINGGAL ( Beberapa Alternatif Solusi) - Perhitungan Energi Listrik - Perhitungan Reduksi Emisi CO2 e. Tahap VI : Pemilihan Alternatif solusi Penghematan Energi Pada tahap ini dilakukan pemilihan atas alternatif –alternatif yang telah dilakukan perhitungan diatas. Pemilihan berdasarkan prosentase penghematan energi yang dihasilkan. f. Tahap VII : Penilaian efektivitas pemakaian listrik rumah tinggal Pada tahap ini dilakukan penilaian efektifitas atas alternatif solusi yang terpilih sebagai solusi krisis energi dan global warming. g. Tahap VIII: Analisa dan Pembahasan Output Pada tahap ini dilakukan analisa dan pembahasan untuk mengevaluasi apakah hasil penelitian ini mampu berfungsi sebagai problem-solving untuk masalah terkait. 11 Mulai I. Survey Awal II.Perumusan Masalah III. Pengumpulan Data Riset Pustaka Riset Lapangan - Identifikasi faktor/variable yg berpengaruh - Data pemakaian listrik rumah tinggal - Data peralatan listrik yg digunakan di rumah IV. Pengolahan Statistika -Uji validitas & reliabilitas - Uji asumsi klasik -Uji regresi, Anova dan Uji F V. Perhitungan Reduksi Emisi CO2 dari Penghematan listrik rumah A. RUMAH TINGGAL(Saat ini) - Perhitungan Energi Listrik - Perhitungan Reduksi Emisi CO2 B. RUMAH TINGGAL (ALTERNATIF) - Perhitungan Energi Listrik - Perhitungan Reduksi Emisi CO2 Pemilihan Alternatif Terbaik HEMAT & EFEKTIF? Tidak Ya Analisa & Pembahasan Selesai Gambar 7. Flowchart Penelitian 12 4. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Program Pemerintah ”Hemat Listrik” KERANGKA PEMIKIRAN Inpres No 2/2008 Ttg Hemat Energi; PP ESDM No.031/2005 Ttg tata cara hemat CaraCaraCarHemat Krisis Energi Global Warming Keppres 23/1993 ttg Lapisan Ozon UU no 17/ 2004 ttg global warming Teknologi Tepat Guna (TTG) Problem Solving -Potensi SDM dan ketersediaan infrastruktur -Laboratorium Fakultas Teknik , Udinus - PLN sentra-sentra pembayaran tagihan Listrik di Semarang Reduksi Emisi CO2 Efisiensi Pemakaian Listrik Rumah Tinggal dan Perhitungan Reduksi Emisi CO2 dari Penghematan Konsumsi Energi Listrik Sebagai Solusi Krisis Energi dan Global Warming. Outcome : - Faktor –faktor yang berpengaruh peningkatan konsumsi listrik - Rata –rata Konsumsi Listrik Rumah tinggal Tipe 27,36,56, dan Tipe 120 di Semarang - Prosentase reduksi emisi CO2 dari penghematan energi listrik rumah - Solusi dan Tips hemat energi - Problem-Solving untuk Krisis Energi & Global Warming - Optimalisasi Laboratorium Teknik Rencana Penelitian Selanjutnya Pembuatan Prototype Hybrid House berbasis Solar Sel untuk Hemat Energi 13 I. JADWAL PENELITIAN Lama waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan selama : 5 (lima) bulan, dengan rincian jadwal kegiatan sebagai berikut : No Nama Kegiatan 1 Persiapan 2 Pelaksanaan : Bulan ke 1 2 3 4 - Survey Kelayakan & rumuskan masalah - Pengumpulan Data & Olah Data - Pengolahan data statistik - Perhitungan Reduksi Emisi CO2 dari konsumsi listrik - Penilaian efektifitas pemakaian energi listrik 3 Penyusunan Laporan Penelitian J. PERSONALIA PENELITIAN 1. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Ratih Setyaningrum, MT. b. NPP : 0686.11.2007.335 c. Golongan Pangkat : III B/ Asisten Ahli d. Jabatan Struktural : Kepala Lab. Teknik e. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli f. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Industri g. Bidang Keahlian : Teknik Industri h. Tempat Penelitian : Pemakai Listrik Rumah tinggal di wilayah Semarang i. Waktu Penelitian : 8 jam/minggu 14 5 2. Anggota Peneliti a. Nama Lengkap : Ratih Setyaningrum, MT. b. NPP : 0686.11.2007.335 c. Golongan Pangkat : III B/ Asisten Ahli d. Jabatan Struktural : Kepala Lab. Teknik e. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli f. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Industri g. Bidang Keahlian : Teknik Industri h. Tempat Penelitian : Pengguna Laptop di Semarang i. Waktu Penelitian : 8 jam/minggu 15 K. ANGGARAN BIAYA PENELITIAN 1. Honorarium : a. Ketua Peneliti b. Anggota Peneliti 2. Bahan dan Peralatan Penelitian a. Kertas HVS : 6 rim x Rp. 40.000 b. Biaya Fotokopi kuisioner : 100 x Rp 1000,c. Souvenir responden pemakai listrik rumah tangga : 50 rumah tinggal tipe 27 s/d 120 x Rp 6000,d. Pembelian buku referensi 3. Bahan dan Alat Software SPSS & Minitab Multimeter Digital Aditeg A830 : 2 x Rp 150.000,Kabel : 3 x Rp 20.000,KWH Meter elektronik 1 phase 230 V ACE 2000 alat kelistrikan : Rp. : Rp. 850.000,500.000,- : Rp. : Rp. 240.000,100.000,- : Rp. : Rp. 300.000,1.000.000,- : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. 300.000,350.000,60.000,350.000,50.000,- 4.Perjalanan : Survey konsumsi listrik ke rumah tinggal Tipe 27, 36 , 56 & tipe 120 : 3 kali x pp x Rp 50.000,: Rp 150.000,Survey ke agen pembayaran tagihan listrik PLN : 3 x pp x Rp 50.000,: Rp 150.000,Pengambilan data di kantor PLN Jl Onta Semarang : 2 x pp x Rp 50.000,: Rp 100.000,5. Biaya Lain-lain Laporan - Pengadaan Laporan : 6 eks x 200 hal x Rp. 150 : Rp. 180.000,- Jilid Laporan Hardcover : 6 eks x Rp. 25.000 Jumlah Biaya 16 : Rp. 150.000,- :Rp. 4.830.000,- LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA Agarwal. 1996. Uptake of Carbon dioxide from flues gas, Energy Conversion and Management. 37 (6-8): 1363-1367. Geider R. 2001. Marine Primary Production and Climate Change. UK: University of Essex. Guardian. 2006. Global Warming : The Chilling Effect on Free Speech. Winnipeg: University of Winnipeg. IPCC: 2001. ‘Climate change 2001: Mitigation. Contribution of working group III to the third assesment report of the intergovermental panel on climate chane’, in B. Metz, O. Davidson, R. Swart and J. Pan, Cambridge, UK, Cambridge University Press, 751 pp. Kompas. Tanggal akses 15 Desember 2011 Kementrian Negara Lingkungan Hidup. 2001. Rencana Aksi Nasional dalam Menghadapi Perubahan Iklim. Jakarta: KNLH. NREL (National Renewable Energy Laboratory). 1998. Solar Energy Conversion. U.S. : Department of Energy. Prianto, E. 2007. Rumah Tropis Hemat Energi Bentuk Kepedulian Global Warming. Jurnal Riptek. Vol.1 No.1 . Hal 1-10. Republika. 26 Juli 2011. Pemerintah Gencarkan Lagi Gerakan Hemat Energi, Tiap Kementrian diminta Hemat Listrik. Scaddan, B. 2006. Instalansi Listrik Rumah Tangga Edisi 12. Erlangga. Suhendi, F. 2005. Emisi CO2 Dari Konsumsi Energi Domestik (Studi Kasus Perumnas & Griya Sunyaragi Permai Kota Cirebon). Pusat LitBang Pemukiman. DPU-Bandung Sulaiman, K. P dan Widya, G. 2010. Prospek Bilayer Dye of Organic Solar Cell Sebagai Solusi Untuk Mengatasi Krisis Energi dan Pemanasan Global. ITB. Bogor Tarwaka, Solichul HA.B., Lilik S., 2004, Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Cetakan Pertama, UNIBA Press, Surakarta. Wignjosoebroto, S., 2003, Ergonomi Studi Gerak Dan Waktu, Penerbit P.T. Guna Widya, Surabaya. 17 1. RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PENELITI RIWAYAT HIDUP KETUA PENELITI a. Nama Lengkap : Ratih Setyaningrum, MT. b. Jenis Kelamin : Perempuan c. NPP : 0686.11.2007.335 d. Disiplin Ilmu : Teknik/Teknik Industri e. Pangkat/Golongan : III B / Asisten Ahli f. Jabatan : Kepala Lab. Teknik g. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Industri h. Riwayat Pendidikan - SD Lamper Kidul Semarang (1988 – 1994) - SMP N 2 Semarang (1994 – 1997) - SMA N 5 Semarang (1997 – 2000) - S1 Universitas Islam Indonesia (2000 – 2004) - S2 Universitas Gadjah Mada (2005 – 2007) i. Publikasi Ilmiah : Penelitian : - Analisa Postur Kerja dengan Metode RULA (Penelitian, UII, 2004) - Identifikasi Keluhan Pekerja dengan ANFIS ADAPTIF NEUROFUZY INFERENCE SYSTEM (Penelitian, UGM, 2007) - Rancang Bangun Software Biomekanika untuk Optimalisasi Gaya Tekan pada Aktivitas Pemindahan Material Secara Manual (Manual Material Handling) di Laboratorium Ergonomi Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Jurnal Ilmiah : - Identifikasi Postur Kerja Dominan Upper Limb Menggunakan Metode RULA (Prosiding Seminar Errgonomi, 2004, UII Yogyakarta) - Metode-metode Analisis Postur (RULA, REBA, OWAS) (Prosiding Seminar Yeknologi Industri, 2005, UAD Yogyakarta) 18 - Metode ANFIS untuk Mengidentifikasi Keluhan Pekerja (Prosiding Seminar Simulasi Industri, 2007, UGM Yogyakarta) - Metode Identifikasi Beban Kerja dan Keluhan Subyektif Pekerja (Majalah Ilmiah DIAN, 2007, UDINUS) - Kemampuan Expert System – ANFIS untuk Diagnosa Kesehatan Pekerja Industri dan Mencari Solusinya (Prosiding SNATI, 2007, UII Yogyakarta) j. Riwayat Pekerjaan - Staff Laboratorium APK dan Ergonomi, UII Yogyakarta (2006-2007) - Staff Dosen pada Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang (2007-sekarang) Semarang, 28 Desember 2011 Anggota Peneliti, Ratih Setyaningrum, MT NPP: 0686.20.2007.335 19 RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENELITI a. Nama Lengkap : Wisnu Adi Prasetyanto, M.Eng b. Jenis Kelamin : Laki-Laki c. NPP : 0686.11.2000.201 d. Disiplin Ilmu : Teknik/Teknik Elektro e. Pangkat/Golongan : III A / Asisten Ahli f. Jabatan : KaProgdi Teknik Elektro g. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Elektro h. Riwayat Pendidikan - S1 Institute Teknologi Nasional Malang (1991 – 1997) - S2 Universitas Gadjah Mada (2005 – 2007) i. Publikasi Ilmiah : Penelitian : - Aplikasi Mikrokontroler 8031 sebagai Pengatur Sistem Keamanan Gedung Bertingkat (Pengembangan Ipteks, LP3M UDINUS, Oktober 2000, Ketua) - Aplikasi Suhu Berbasis USB menggunakan Sensor Inframerah Thermopile pada Terapi Hipertemia (Pengembangan Ipteks, LP3M UDINUS Oktober 2008, Ketua). j. Riwayat Pekerjaan - Staff Dosen Tetap pada Fakultas Teknik UDINUS (2006- sekarang) - Kaprogdi Teknik Elektro (2001-sekarang) Semarang, 28 Desember 2011 Anggota Peneliti, Wisnu Adi Prasetyanto, M.Eng NPP: 0686.11.2000.201 20