1 A. JUDUL PENELITIAN Efisiensi Pemakaian Listrik Rumah

advertisement
A. JUDUL PENELITIAN
Efisiensi Pemakaian Listrik Rumah Tinggal dan Perhitungan Reduksi Emisi
CO2 dari Penghematan Konsumsi Energi Listrik Sebagai Solusi Krisis Energi
dan Global Warming.
B. BIDANG ILMU
Teknologi
C. LATAR BELAKANG MASALAH
Pemanasan global yang terjadi saat ini disebabkan karena peningkatan emisi
CO2 di atmosfer. Efek pemanasan global antara lain bumi semakin panas, es di kutub
mencair, permukaan air laut naik hingga terciptanya badai angin dan sederetan bencana
di masa yang akan datang. Apabila pemanasan global tidak segera ditangani,
diperkirakan tahun 2050 permukaan air laut akan naik 5 meter. Membiarkan kondisi
ini terjadi berarti kita siap menelantarkan anak cucu kita dengan memberikan warisan
lingkungan yang semakin buruk.
Sebelum tahun 1750-an, konsentrasi CO2 di atmosfir berada dalam kondisi
stabil selama ribuan tahun dengan kisaran 280 ppm. Namun pengukuran pada tahun
1999 menunjukkan terjadinya perubahan signifikan terhadap konsentrasi CO2 menjadi
375 ppm (Geider, 2001; dan Agarwal, 2006). Perubahan ini ternyata hanya berlangsung
dalam waktu kurang dari dua abad (NREL, 1998). Gas diyakini sebagai komponen
utama efek rumah kaca (green house effect), penyebab pemanasan global. Lebih dari
20 milyar ton diemisikan setiap tahunnya dari pembakaran bahan bakar fosil dan 2-8
milyar ton lainnya dilepaskan dari aktivitas manusia seperti pernapasan, pembakaran
hutan, dan lain-lain (Hughes, 1997). Lebih lanjut lagi, pemanasan global oleh efek
rumah kaca ini telah menyebabkan perubahan iklim di bumi (IPCC, 2001).
Peningkatan emisi CO2 terjadi bila manusia terus menggunakan listrik dari
pembangkit listrik berbahan fosil dan desain bangunan/rumah tinggal tidak
1
memperhitungkan pemakaian listrik serta tipe bangunan rumah kaca yang berkontribusi
terhadap kerusakan lingkungan.
Kebutuhan energi domestik meningkat pesat mencapai 4,2 kali dari tingkat
kebutuhan pada tahun 2009, tetapi di sisi lain kurang dapat diimbangi oleh produksi
energi yang hanya mencapai 2 kali terhadap kondisi saat ini. Pada tahun 2030, impor
energi (semua jenis) akan mencapai 1,05 miliar setara barrel minyak (SBM). Jenis
impor akan didominasi oleh impor bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 57%, lalu
diikuti minyak mentah (36%), dan elpiji (6,8%), sementara jumlah impor batubara
amat kecil. Hal ini disebabkan ada kesenjangan antara kebutuhan energi domestik dan
kemampuan produksi energi domestik. Meski demikian, pada tahun 2030 produksi
energi dari sumber-sumber energi baru terbarukan (EBT) berpeluang mencapai 524
juta SBM. Jenis EBT yang berpeluang besar untuk dikembangkan di masa depan
adalah bahan bakar nabati dan listrik dari energi panas bumi. Pertumbuhan bahan bakar
nabati yang sangat berarti diperkirakan terjadi setelah tahun 2020 (Kompas, 2011).
Pemerintah implementasikan kembali Instruksi Presiden No 2/2008 tentang
penghematan energi. Lembaga-lembaga pemerintah diberi target untuk menghemat
BBM sebesar 10 persen. Tim dibentuk dibentuk untuk mengawasi pemenuhan target
penghematan itu. Regulasi pemerintah tentang penghematan energi diantaranya PP
ESDM No. 031/ 2005 tentang tata cara pelaksanaan hemat energi, dipertegas dengan
adanya Keppres RI No.23 /1992 tentang perlindungan laposan Ozon dan UU No 17 /
2004 tentang pemanasan global. Peraturan tersebut menunjukkan bahwa sudah saatnya
Indonesia melakukan penghematan energi dan mengurangi ketergantungan kepada
energi berbahan bakar fosil. Menurut Mentri Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan
bahwa penghematan energi listrik, pemerintah targetkan kira-kira mencapai 27 persen,
biasanya 10-25 persen (Republika, 2011).
Pelanggan listrik PLN di Indonesia 90% berasal dari rumah tinggal (ada 30 juta
dari 33 juta lebih pelanggan) lainnya berasal dari kelompok bisnis, sosial, perkantoran
dan industri. Penggunaan energi listrik di rumah tinggal telah menjadi kebutuhan
primer manusia. Segala kelengkapan kebutuhan hidup menggunakan energi listrik.
2
Prosentase penggunaan peralatan rumah tersebut adalah 38% AC, 10% komputer &
rice cooker, 9% setrika, mesin cuci, 5 % lampu (Prianto, 2007). Oleh sebab itu, perlu
perancangan rumah tinggal yang hemat energi dan tidak tergantung pada pembangkit
berbahan bakar fosil (energi listrik PLN).
Berdasarkan uraian tersebut diatas, untuk mensukseskan program penghematan
energi, maka perlu penilaian efektivitas pemakaian energi listrik rumah tinggal dan
perhitungan emisi CO2 dari konsumsi energi listrik rumah. Hasil penelitian ini
diharapkan mampu menjadi problem solving untuk mengatasi pemanasan global dan
krisis energi.
D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor
apakah yang berpengaruh terhadap peningkatan konsumsi
pemakaian listrik rumah tinggal?
2. Bagaimanakah perhitungan pemakaian listrik untuk kebutuhan rumah tinggal ?
3. Bagaimanakah perhitungan emisi CO2 dari konsumsi energi listrik rumah ?
4. Berapakah prosentase penurunan emisi CO2 yang dihasilkan dengan
penghematan konsumsi listrik rumah tinggal ?
5. Bagaimanakah solusi yang efektif penhematan listrik agar mampu menjadi
problem solving yang efektif untuk mengatasi krisis energi dan global
warming?
E. TUJUAN PENELITIAN
a. Tujuan Jangka Pendek
Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi pemakaian
listrik rumah tinggal dan melakukan perhitungan reduksi emisi CO2 dengan
penghematan listrik sehingga mampu menjadi problem solving untuk mengatasi
krisis energi dan pemanasan global
3
b. Tujuan Jangka Panjang
Hasil akhir penelitian ini diharapkan mampu mensimulasikan penghematan
energi rumah tinggal. Untuk jangka panjang diharapkan mampu menjadi solusi
krisis energi dan global warming sehingga mampu mempromosikan Fakultas
Teknik pada khususnya dan Universitas Dian Nuswantoro pada umumnya.
F. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pemanasan Global dan Krisis Energi Dunia
Greenpeace Forum: Louder than Words (2007) menyebutkan bahwa dunia
tengah menghadapi dua permasalahan serius, yaitu krisis bahan bakar fosil dan
degradasi lingkungan. Konsumsi bahan bakar fosil secara besar-besaran telah
menyebabkan cadangan bahan bakar fosil di bumi menurun. Di lain pihak pemakaian
bahan bakar tersebut telah menyebabkan pencemaran udara yang berpengaruh secara
global (Sulaiman, 2010). Kondisi ini diperparah dengan semakin meningkatnya jumlah
emisi CO2 yang ada di atmosfer. Gas CO 2 dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia
seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Emisi dari Konsumsi Energi Domestik
Sumber : Suhedi, 2005
4
1.1.Global Warming dan Perubahan Iklim Bumi
Menurut Guardian (2006), pemanasan global adalah fenomena naiknya temperatur
udara di bumi baik akibat akumulasi gas-gas penyebab efek rumah kaca baik secara
alami maupun akibat aktivitas manusia dan memberikan dampak bagi kondisi
lingkungan di bumi. Perubahan iklim adalah fenomena terjadinya perubahan kondisi
rata-rata parameter iklim. Perubahan ini tidak terjadi dalam waktu singkat (mendadak),
tetapi secara perlahan dalam kurun waktu yang cukup panjang antara 50-100 tahun.
Perubahan iklim terjadi akibat proses pemanasan global, yaitu meningkatnya suhu ratarata permukaan bumi akibat akumulasi panas yang tertahan di atmosfer.
Gas CO2 diyakini sebagai komponen utama efek rumah kaca (green house effect)
penyebab pemanasan global. Lebih dari 20 milyar ton CO2 diemisikan setiap tahunnya
dari pembakaran bahan bakar fosil dan 2-8 milyar ton lainnya dilepaskan dari aktivitas
manusia seperti pernapasan, pembakaran hutan, dan lain-lain (Hughes, 1997).
Mekanisme efek rumah kaca dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Mekanisme Efek Rumah Kaca (IRCCM, 2006)
Jika konsentrasi gas rumah kaca ini meningkat drastis, maka perubahan iklim
yang terjadi pun akan berlangsung dalam kondisi percepatan drastis (accellerated)
yang berdampak negatif bagi kehidupan di bumi.
1.2.Krisis Energi Dunia
Sektor Transportasi merupakan konsumen terbesar pemakai bahan bakar fosil
(petroleum) termasuk di dalamnya adalah bensin, diesel, liquified petroleum gas
5
(LPG), dan compressed natural gas (CNG). Namun sektor ini tengah mengalami
ancaman besar krisis energi karena beberapa hal, seperti harga bahan bakar fosil yang
semakin meningkat, jumlah cadangan bahan bakar fosil yang terbatas dan beberapa
dimonopoli oleh beberapa negara, dan meningkatnya jumlah kendaraan secara luas di
dunia (Demirbas, 2006). Sebagai contoh, Uni Eropa mengalami peningkatan konsumsi
energi sebesar 10% antara tahun 1990-2000. Hal itu telah mendorong meningkatnya
impor energi karena produksi dalam negerinya tidak mencukupi untuk kebutuhan yang
ada (European Commission, 2002). Diprediksikan ketergantungan terhadap pemakaian
energi ini akan melebihi 80% pada 2020 jika tidak ada solusi yang segera diambil
(Waldau, 2005). Padahal, cadangan bahan bakar fosil diperkirakan akan habis dalam
kurun waktu 50 tahun dengan tingkat konsumsi seperti saat ini (Sheehan et al.,1998).
Kelangkaan bahan bakar fosil di pasaran merupakan salah satu indikator sederhana
yang dapat digunakan untuk melihat semakin sedikitnya ketersediaan bahan bakar fosil
untuk memenuhi permintaan yang ada. Berdasarkan prediksi para pakar dunia,
cadangan energi dari batubara masih dapat digunakan selama 218 tahun, minyak bumi
41 tahun, dan gas alam selama 63 tahun dengan asumsi tingkat pemakaian energi
seperti saat ini (Sulaiman, 2010).
Tingkat pertumbuhan populasi manusia di bumi yang besar, perkembangan
teknologi yang pesat, dan standar hidup penduduk di negara industri merupakan
beberapa penyebab krisis energi akibat adanya ketimpangan antara permintaan dan
ketersediaan energi yang ada. Krisis energi dari bahan bakar fosil yang terjadi inilah
yang mendorong beberapa negara, khususnya negara berkembang, untuk mencari
energi alternatif (Sulaiman , 2010).
2. Pemakaian Listrik Rumah Tinggal
Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengkampanyekan program penghematan
listrik. Pemakai listrik rumah tinggal diharapkan mampu menghemat konsumsi listrik
yang berasal dari pembangkit berbahan bakar fosil. Pengamatan yang dilakukan pada
rumah tinggal tipe 21 hingga 120 didapatkan komposisi pemakaian listrik seperti
tersaji pada Gambar 3.
6
Gambar 3. Pemakaian Listrik Rumah Tipe 21 hingga Tipe 120
Sumber : Prianto, 2007
3. Perhitungan Emisi CO2 dan Pemakaian Energi Listrik
3.1. Pemakaian Energi Listrik Rumah Tinggal
Pemakaian peralatan listrik rumah tangga sebagai berikut :
Watt peralatan x durasi pemakaian x Harga per Kwh
Berikut adalah contoh menghitung biaya pemakaian peralatan listrik rumah tangga,
setelah mendapatkan harga per kWh dari rata-rata pemakaian beban selama 1 bulan.
= 1000 watt x 1 jam x Rp. 681,= 1000 watt/jam x Rp. 681,= 1 kWh x Rp. 681,= Rp. 681,-
Cara Menghitung Pemakaian Listrik
Pemakaian listrik kWh adalah jumlah kWh yang dipakai pelanggan
7
pada setiap bulan. Cara menghitungnya adalah:
Stand Bu n ini
Standart Bulan Ini
Standart Bulan Lalu
dikurangi Stand Bu lan lalu
Dari contoh di atas, maka pemakaian pada bulan Februari 2008 adalah:
03781 - 03660 = 121 kWh
3.2. Perhitungan Emisi CO2
Rumus perhitungan emisi CO2 terhadap konsumsi energi listrik seperti terlihat pada
Gambar 4.
Gambar 4. Perhitungan Emisi CO2
Pemakaian energi listrik mempengaruhi emisi CO2 di atmosfer. Gambar 5 menunjukan
grakfik hubungan estimasi emisi CO2 dari penggunaa listrik rumah tangga.
Gambar 5. Estimasi emisi CO2 dari penggunaan listrik rumah tangga
8
G. KONTRIBUSI PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Mahasiswa
Mampu mensimulasikan dan melakukan perhitungan analisis penghematan
energi listrik sebagai solusi krisis energi dan global warming. Disamping itu
mahasiswa memiliki kemampuan problem solving sebagai bekal di dunia kerja.
b. Program Studi Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro
Sebagai research pioner yang mampu menghasilkan solusi taktis terhadap
permasalahan Indonesia sebagai promosi Fakultas Teknik Universitas Dian
Nuswantoro. Research pioneer ini diharapkan bisa dikembangkan sehingga dari
laboratorium Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro akan melahirkan
banyak karya ilmiah hasil penelitian.
c. Universitas Dian Nuswantoro
Meningkatkan kualitas penelitian yang mampu menghasilkan solusi inovatif
dan berdaya jual tinggi sehingga menumbuhkan research athmosphere
sekaligus menghasilkan enterpreanurship product sesuai misi Universitas Dian
Nuswantoro.
d. Pemerintah
Mensukseskan program pemerintah tentang penghematan energi ( Inpres No 2 /
2008 & PP ESDM No.031 / 2005) untuk meminimalisasi ketergantungan
bangsa Indonesia akan energi berbahan bakar fosil yang mulai menipis
jumlahnya.
H. METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kuantitatif dengan melakukan
pengamatan pemakaian listrik di rumah tinggal, pengukuran dan perhitungan
emisi CO2 serta perhitungan pemakaian listrik.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada konsumen pengguna listrik PLN yang digunakan
untuk peralatan rumah tinggal di wilayah Semarang.
9
3. Alur Penelitian
Penelitian ini mengikuti kerangka kerja sebagai berikut :
a. Tahap I : Survei ruang lingkup dan kelayakan proyek
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah :
-
Aktivitas yang melibatkan proses pengamatan pemakaian listrik di
rumah tinggal yang bersumber dari bahan bakar fosil / PLN.
-
Mengkaji penelitian yang menyatakan program penghematan energi
listrik mampu menjadi solusi krisis energi dan global warming dari
artikel, literatur, jurnal, dll.
b. Tahap II : Merumuskan Permasalahan
Merumuskan permasalahan dengan menggunakan data yang ada di tahap I
berdasarkan permasalahan yang ada sehingga diharapkan dihasilkan sebuah
solusi yang mampu menghemat energi listrik untuk mengatasi krisis energi
dan global warming.
HEMAT LISTRIK
GLOBAL WARMING
Gambar 6. Gambaran permasalahan.
10
c. Tahap III : Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang meliputi sebagai berikut
1. Data Kuisioner :
Variabel yang mempengaruhi konsumsi energi listrik rumah tinggal
antara lain : gaya hidup, kedisiplinan, lingkungan,dll
2. Data pemakaian listrik rumah tinggal
3. Data peralatan listrik yang digunakan di rumah
d. Tahap IV: Pengolahan statistik
Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan kuisioner yang meliputi :
Uji validitas dan reliabilitas, Uji asumsi Klasik, Uji Regresi, Uji tukey,dll.
d. Tahap V : Perhitungan Pemakaian Energi listrik & Reduksi Emisi CO2 dari
penghematan konsumsi listrik rumah tinggal , sebagai berikut :
A. RUMAH TINGGAL(Saat ini)
- Perhitungan Energi Listrik
- Perhitungan Reduksi Emisi CO2
B. RUMAH TINGGAL ( Beberapa Alternatif Solusi)
- Perhitungan Energi Listrik
- Perhitungan Reduksi Emisi CO2
e. Tahap VI : Pemilihan Alternatif solusi Penghematan Energi
Pada tahap ini dilakukan pemilihan atas alternatif –alternatif yang telah
dilakukan
perhitungan
diatas.
Pemilihan
berdasarkan
prosentase
penghematan energi yang dihasilkan.
f. Tahap VII : Penilaian efektivitas pemakaian listrik rumah tinggal
Pada tahap ini dilakukan penilaian efektifitas atas alternatif solusi yang
terpilih sebagai solusi krisis energi dan global warming.
g. Tahap VIII: Analisa dan Pembahasan Output
Pada tahap ini dilakukan analisa dan pembahasan untuk mengevaluasi
apakah hasil penelitian ini mampu berfungsi sebagai problem-solving untuk
masalah terkait.
11
Mulai
I. Survey Awal
II.Perumusan Masalah
III. Pengumpulan
Data
Riset Pustaka
Riset Lapangan
- Identifikasi faktor/variable yg berpengaruh
- Data pemakaian listrik rumah tinggal
- Data peralatan listrik yg digunakan di rumah
IV. Pengolahan
Statistika
-Uji validitas & reliabilitas
- Uji asumsi klasik
-Uji regresi, Anova dan Uji F
V. Perhitungan Reduksi Emisi CO2 dari
Penghematan listrik rumah
A. RUMAH TINGGAL(Saat ini)
- Perhitungan Energi Listrik
- Perhitungan Reduksi Emisi CO2
B. RUMAH TINGGAL (ALTERNATIF)
- Perhitungan Energi Listrik
- Perhitungan Reduksi Emisi CO2
Pemilihan Alternatif Terbaik
HEMAT &
EFEKTIF?
Tidak
Ya
Analisa & Pembahasan
Selesai
Gambar 7. Flowchart Penelitian
12
4. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Program Pemerintah ”Hemat Listrik”
KERANGKA
PEMIKIRAN
Inpres No 2/2008 Ttg
Hemat Energi;
PP ESDM No.031/2005 Ttg tata cara hemat
CaraCaraCarHemat
Krisis Energi
Global Warming
Keppres 23/1993 ttg Lapisan Ozon
UU no 17/ 2004 ttg global warming
Teknologi Tepat Guna (TTG)
Problem Solving
-Potensi SDM dan ketersediaan infrastruktur
-Laboratorium Fakultas Teknik , Udinus
- PLN sentra-sentra pembayaran tagihan Listrik di
Semarang
Reduksi Emisi CO2
Efisiensi Pemakaian Listrik Rumah Tinggal dan
Perhitungan Reduksi Emisi CO2 dari Penghematan
Konsumsi Energi Listrik Sebagai Solusi Krisis Energi
dan Global Warming.
Outcome :
- Faktor –faktor yang berpengaruh
peningkatan konsumsi listrik
- Rata –rata Konsumsi Listrik Rumah
tinggal Tipe 27,36,56, dan Tipe 120
di Semarang
- Prosentase reduksi emisi CO2 dari
penghematan energi listrik rumah
- Solusi dan Tips hemat energi
- Problem-Solving untuk Krisis Energi
& Global Warming
- Optimalisasi Laboratorium Teknik
Rencana Penelitian Selanjutnya
Pembuatan Prototype Hybrid
House berbasis Solar Sel untuk
Hemat Energi
13
I. JADWAL PENELITIAN
Lama waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan selama : 5 (lima)
bulan, dengan rincian jadwal kegiatan sebagai berikut :
No
Nama Kegiatan
1
Persiapan
2
Pelaksanaan :
Bulan ke
1
2
3
4
- Survey Kelayakan & rumuskan masalah
- Pengumpulan Data & Olah Data
- Pengolahan data statistik
- Perhitungan Reduksi Emisi CO2 dari
konsumsi listrik
- Penilaian efektifitas pemakaian energi listrik
3
Penyusunan Laporan Penelitian
J. PERSONALIA PENELITIAN
1. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap
: Ratih Setyaningrum, MT.
b. NPP
: 0686.11.2007.335
c. Golongan Pangkat
: III B/ Asisten Ahli
d. Jabatan Struktural
: Kepala Lab. Teknik
e. Jabatan Fungsional
: Asisten Ahli
f. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Teknik Industri
g. Bidang Keahlian
: Teknik Industri
h. Tempat Penelitian
: Pemakai Listrik Rumah tinggal di wilayah
Semarang
i. Waktu Penelitian
: 8 jam/minggu
14
5
2. Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap
: Ratih Setyaningrum, MT.
b. NPP
: 0686.11.2007.335
c. Golongan Pangkat
: III B/ Asisten Ahli
d. Jabatan Struktural
: Kepala Lab. Teknik
e. Jabatan Fungsional
: Asisten Ahli
f. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Teknik Industri
g. Bidang Keahlian
: Teknik Industri
h. Tempat Penelitian
: Pengguna Laptop di Semarang
i. Waktu Penelitian
: 8 jam/minggu
15
K. ANGGARAN BIAYA PENELITIAN
1. Honorarium
:
a. Ketua Peneliti
b. Anggota Peneliti
2. Bahan dan Peralatan Penelitian
a. Kertas HVS : 6 rim x Rp. 40.000
b. Biaya Fotokopi kuisioner : 100 x Rp 1000,c. Souvenir responden pemakai listrik rumah tangga
: 50 rumah tinggal tipe 27 s/d 120 x Rp 6000,d. Pembelian buku referensi
3. Bahan dan Alat
Software SPSS & Minitab
Multimeter Digital Aditeg A830 : 2 x Rp 150.000,Kabel
: 3 x Rp 20.000,KWH Meter elektronik 1 phase 230 V ACE 2000
alat kelistrikan
: Rp.
: Rp.
850.000,500.000,-
: Rp.
: Rp.
240.000,100.000,-
: Rp.
: Rp.
300.000,1.000.000,-
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
300.000,350.000,60.000,350.000,50.000,-
4.Perjalanan :
Survey konsumsi listrik ke rumah tinggal Tipe 27, 36 , 56 & tipe 120
: 3 kali x pp x Rp 50.000,: Rp 150.000,Survey ke agen pembayaran tagihan listrik PLN
: 3 x pp x Rp 50.000,: Rp 150.000,Pengambilan data di kantor PLN Jl Onta Semarang
: 2 x pp x Rp 50.000,: Rp 100.000,5. Biaya Lain-lain
Laporan
- Pengadaan Laporan : 6 eks x 200 hal x Rp. 150
: Rp.
180.000,- Jilid Laporan Hardcover : 6 eks x Rp. 25.000
Jumlah Biaya
16
: Rp.
150.000,-
:Rp.
4.830.000,-
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal. 1996. Uptake of Carbon dioxide from flues gas, Energy Conversion and
Management. 37 (6-8): 1363-1367.
Geider R. 2001. Marine Primary Production and Climate Change. UK: University of
Essex.
Guardian. 2006. Global Warming : The Chilling Effect on Free Speech. Winnipeg:
University of Winnipeg.
IPCC: 2001. ‘Climate change 2001: Mitigation. Contribution of working group III to
the third assesment report of the intergovermental panel on climate chane’, in B.
Metz, O. Davidson, R. Swart and J. Pan, Cambridge, UK, Cambridge University
Press, 751 pp.
Kompas. Tanggal akses 15 Desember 2011
Kementrian Negara Lingkungan Hidup. 2001. Rencana Aksi Nasional dalam
Menghadapi Perubahan Iklim. Jakarta: KNLH.
NREL (National Renewable Energy Laboratory). 1998. Solar Energy Conversion. U.S.
: Department of Energy.
Prianto, E. 2007. Rumah Tropis Hemat Energi Bentuk Kepedulian Global Warming.
Jurnal Riptek. Vol.1 No.1 . Hal 1-10.
Republika. 26 Juli 2011. Pemerintah Gencarkan Lagi Gerakan Hemat Energi, Tiap
Kementrian diminta Hemat Listrik.
Scaddan, B. 2006. Instalansi Listrik Rumah Tangga Edisi 12. Erlangga.
Suhendi, F. 2005. Emisi CO2 Dari Konsumsi Energi Domestik (Studi Kasus
Perumnas & Griya Sunyaragi Permai Kota Cirebon). Pusat LitBang
Pemukiman. DPU-Bandung
Sulaiman, K. P dan Widya, G. 2010. Prospek Bilayer Dye of Organic Solar Cell
Sebagai Solusi Untuk Mengatasi Krisis Energi dan Pemanasan Global. ITB.
Bogor
Tarwaka, Solichul HA.B., Lilik S., 2004, Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Produktivitas, Cetakan Pertama, UNIBA Press, Surakarta.
Wignjosoebroto, S., 2003, Ergonomi Studi Gerak Dan Waktu, Penerbit P.T. Guna
Widya, Surabaya.
17
1. RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PENELITI
RIWAYAT HIDUP KETUA PENELITI
a. Nama Lengkap
: Ratih Setyaningrum, MT.
b. Jenis Kelamin
: Perempuan
c. NPP
: 0686.11.2007.335
d. Disiplin Ilmu
: Teknik/Teknik Industri
e. Pangkat/Golongan
: III B / Asisten Ahli
f. Jabatan
: Kepala Lab. Teknik
g. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Teknik Industri
h. Riwayat Pendidikan
- SD Lamper Kidul Semarang (1988 – 1994)
- SMP N 2 Semarang (1994 – 1997)
- SMA N 5 Semarang (1997 – 2000)
- S1 Universitas Islam Indonesia (2000 – 2004)
- S2 Universitas Gadjah Mada (2005 – 2007)
i. Publikasi Ilmiah
:
Penelitian :
-
Analisa Postur Kerja dengan Metode RULA (Penelitian, UII, 2004)
-
Identifikasi Keluhan Pekerja dengan ANFIS ADAPTIF NEUROFUZY
INFERENCE SYSTEM (Penelitian, UGM, 2007)
-
Rancang Bangun Software Biomekanika untuk Optimalisasi Gaya Tekan
pada Aktivitas Pemindahan Material Secara Manual (Manual Material
Handling) di Laboratorium Ergonomi Teknik Industri Universitas Dian
Nuswantoro
Jurnal Ilmiah :
-
Identifikasi Postur Kerja Dominan Upper Limb Menggunakan Metode
RULA (Prosiding Seminar Errgonomi, 2004, UII Yogyakarta)
-
Metode-metode Analisis Postur (RULA, REBA, OWAS) (Prosiding
Seminar Yeknologi Industri, 2005, UAD Yogyakarta)
18
-
Metode ANFIS untuk Mengidentifikasi Keluhan Pekerja (Prosiding
Seminar Simulasi Industri, 2007, UGM Yogyakarta)
-
Metode Identifikasi Beban Kerja dan Keluhan Subyektif Pekerja
(Majalah Ilmiah DIAN, 2007, UDINUS)
-
Kemampuan Expert System – ANFIS untuk Diagnosa Kesehatan
Pekerja Industri dan Mencari Solusinya (Prosiding SNATI, 2007, UII
Yogyakarta)
j. Riwayat Pekerjaan
-
Staff Laboratorium APK dan Ergonomi, UII Yogyakarta (2006-2007)
-
Staff Dosen pada Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro
Semarang (2007-sekarang)
Semarang, 28 Desember 2011
Anggota Peneliti,
Ratih Setyaningrum, MT
NPP: 0686.20.2007.335
19
RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENELITI
a. Nama Lengkap
: Wisnu Adi Prasetyanto, M.Eng
b. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
c. NPP
: 0686.11.2000.201
d. Disiplin Ilmu
: Teknik/Teknik Elektro
e. Pangkat/Golongan
: III A / Asisten Ahli
f. Jabatan
: KaProgdi Teknik Elektro
g. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Teknik Elektro
h. Riwayat Pendidikan
- S1 Institute Teknologi Nasional Malang (1991 – 1997)
- S2 Universitas Gadjah Mada (2005 – 2007)
i. Publikasi Ilmiah
:
Penelitian :
-
Aplikasi Mikrokontroler 8031 sebagai Pengatur Sistem Keamanan Gedung
Bertingkat (Pengembangan Ipteks, LP3M UDINUS, Oktober 2000, Ketua)
-
Aplikasi Suhu Berbasis USB menggunakan Sensor Inframerah Thermopile
pada Terapi Hipertemia (Pengembangan Ipteks, LP3M UDINUS Oktober
2008, Ketua).
j. Riwayat Pekerjaan
-
Staff Dosen Tetap pada Fakultas Teknik UDINUS (2006- sekarang)
-
Kaprogdi Teknik Elektro (2001-sekarang)
Semarang, 28 Desember 2011
Anggota Peneliti,
Wisnu Adi Prasetyanto, M.Eng
NPP: 0686.11.2000.201
20
Download