Jurnal EKBIS /Vol. VI/ No.1/edisi Maret 2012 | 350 PERBANDINGAN RETURN DAN ABNORMAL RETURN, SEBELUM DAN SESUDAH HARI RAYA IDUL FITRI (STUDY REAKSI PASAR) * ( Titin Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penanaman modal pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa mendatang.Berkaitan dengan usaha dalam bidang makanan dan minuman, return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Apabila terdapat selisih antara return realisasi dengan return ekspektasi maka pengusaha dan penanam modal berhak pula atas abnormal return..Penelitian ini merupakan jenis event study (studi peristiwa). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai pengumumanbahwa terjadi pergerakan return laba pada masing-masing periode uji selama periode penelitian. Pada periode estimasi return laba bergerak sangat fluktuatif. Dimulai dengan titik terendah , return laba merangkak naik sampai pada t-18. Dari sini return turun hingga mencapai pada t-14 Secara umum pada periode estimasi ini, return menciptakan selisih yang amat tajam dari hari ke hari.Memasuki awal periode sebelum Hari Raya Idul Fitri return menggambarkan kedudukan yang semakin menurun. Namun hingga t2 titik-titik return mengalami peningkatan yang cukup drastis Hingga menjelang perayaan hari raya tingkat return mengalami penurunan perlahan. Secara garis besar, kondisi return pada periode sebelum hari raya ini mengalami pergerakan yang cukup aktif .Perbedaan Rata-rata Abnormal Return Laba Antara Periode Sebelum dengan Periode Sesudah Hari Raya Idul Fitri return tidak normal (abnormal return) dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman cukup tinggi dan berfluktuasi . Dengan demikian abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya terjadi dengan return ekspektasi. Sedangkan Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga yang bersangkutan. Kata kunci: Return, dan Abnormal Return. Pendahuluan Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat menyebabkan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap pangan semakin meningkat pula. Semakin meningkatnya kebutuhan pangan tersebut mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat ditangkap oleh para investor, salah satunya adalah bisnis rumah makan. Bisnis ini banyak diminati investor karena dianggap memiliki tingkat pengembalian investasi yang relatif secepat dan dapat memenuhi kebutuhan primer masyarakat. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah rumah makan yang berdiri dan berkembang, baik untuk perusahaan lokal maupun perusahaan internasional.Bisnis restoran atau rumah makan di Indonesia mulai banyak dikembangkan dengan sistem usaha franchise atau waralaba (penggunaan merek terkenal). Sistem ini dianggap menguntungkan karena merupakan sistem perdagangan yang kebal resesi ekonomi. Manajemen dan tingkat profitabilitas perusahaan dapat stabil, sehingga bisa memberikan keuntungan timbal balik antara perusahaan induk dan perusahaan yang melakukan kerja sama dengan sistem franchising. Selain itu, semakin banyak perusahaan yang melakukan franchise dengan membuka cabang-cabang baru didaerah, maka usaha yang dijalankan akan semakin cepat dikenal karena masyarakat akan dengan mudah memperoleh produk yang diinginkan. Hal ini disebabkan oleh sistem yang mengharuskan setiap cabang mempunyai standar yang sama dengan perusahaan induk. Semua yang ada di perusahaan induk ada di setiap perusahaan cabang, walaupun perusahaan tersebut tergolong masih baru. Standar yang diberikan oleh perusahaan induk tidak saja menyangkut masalah makanan, tetapi Jurnal EKBIS /Vol. VI/ juga menyangkut sistem pelayanan, promosi, desain interior, persyaratan lokasi, manajemen, budaya perusahaan dan lain sebagainya. Sistem franchise pada dasarnya adalah salah satu metode perluasan pasar yang dilakukan oleh perusahaan yang telah mantap atau mapan dan punya nama. Sistem ini sangat cocok untuk strategi pengembangan usaha karena perusahaan tidak saja mampu mengembangkan usaha di negara asalnya, tapi juga dapat mengembangkan sayapnya sampai ke seluruh penjuru dunia. Salah satu industri rumah makan yang sering dikembangkan dengan sistem usaha franchise adalah industri rumah makan ayam. Baik perusahaan lokal maupun perusahaan rumah makan ayam bertaraf internasional banyak menggunakan sistem ini sebagai upaya perluasan dan pengembangan usahanya. Sebut saja perusahaan asing Kentucky Fried Chicken (KFC), California Fried Chicken (CFC) ataupun untuk perusahaan lokal seperti Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo (RM ABWS). Industri ini dapat cepat berkembang karena bahan baku utama, yaitu ayam dapat diperoleh dengan mudah di setiap daerah. Selain itu dengan menyuguhkan cita rasa masakan yang khas, industri ini dapat meraih pangsa pasarnya sesuai dengan selera konsumen. Setiap rumah makan atau outlet berusaha merebut dan mempertahankan pelanggan sebanyak mungkin dengan cara berusaha memuaskan semua keinginan pelanggan. Menurut Fahey & Randall (2001: 8) kesuksesan dalam meraih dan mempertahankan konsumen memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuan keuangan, teknologi, dan tujuan pihak yang berkepentingan lainnya yang berhubungan. Maka untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan memerlukan strategi yang tepat. Abnormal return didefinisikan sebagai selisih return yang sesungguhnya (actual return) dengan return yang diharapkan (expected return). Dalam konteks pasar efisien, seorang atau beberapa pelaku pasar tidak dapat menikmati return yang tidak normal (abnormal return) dalam jangka waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena harga sekuritas yang terjadi pada saat ini merupakan pencerminan penuh dari informasi masa lalu. Setiap tahun umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, selalu No.1/edisi Maret 2012 | 351 memperingati hari raya yang disebut dengan Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan berpuasa. Selama merayakan hari raya disajikan banyak sekali jenis makanan dan minuman.. Berbeda dengan hari-hari biasa, makanan dan minuman yang hanya menjadi kebutuhan pokok secukupnya saja, untuk memperingati Hari Raya Idul Fitri ini makanan dan minuman disediakan dalam jumlah banyak dan dalam berbagai jenis. Hal ini berkaitan dengan adanya tradisi silaturahmi. Apalagi didukung oleh budaya pulang kampung. Sehingga jumlah makanan dan minuman harus lebih dari hari-hari biasa. Fenomena seperti ini merupakan peluang pasar yang sangat baik bagi perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan makanan dan minuman. Karena menjelang peringatan hari raya ini jumlah permintaan pasar untuk jenis makanan dan minuman akan melonjak secara drastis. Berdasarkan kajian pasar modal dan fenomena yang telah diuraikan di atas dirasa penting untuk dilaksanakan penelitian guna melihat apakah peristiwa-peristiwa khusus tersebut memiliki dampak pada kondisi di pasar modal. Berdasarkan latar belakang tersebut diatasmaka penulis tertarik mengambil judul penelitian “Analisis Perbandingan Return, dan Abnormal Return,Sebelum dan Sesudah Hari Raya Idul Fitri (Studi Pada Resto Gama)” Tinjauan Pustaka 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Machfoedz (2002:1) menjelasan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah laporan dari transaksi keuangan perusahaan selama satu tahun dan pada waktu akhir periode pembukuan. Laporan keuangan menurut Harianto & Sudomo (2003:178) merupakan hasil akhir dari sistem akuntansi. Hasil akuntansi yang berupa laporan keuangan merupakan produk proses akuntansi. Proses tersebut dimulai dari munculnya transaksi yang menghasilkan bukti transaksi, kemudian diolah menjadi informasi, dan akhirnya disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan itu disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang Jurnal EKBIS /Vol. VI/ berkepentingan sebagai pertimbangan di dalam pengambilan keputusankeputusan ekonomi (Harnanto, 2004:9). Menurut Riyanto (2003:327) Laporan Keuangan (Financial Statement) memberikan ikhtisar keadaan finansial suatu perusahaan, dimana Neraca (Balance Sheet) mencerminkan aktiva, hutang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan Laporan Rugi Laba (Income Statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun. b. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Memberi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi. 2) Memberi gambaran kepada pemakai mengenai kegiatan ekonomi perusahaan berhubung para pemakai hanya memiliki otoritas, sumber informasi dan kemampuan memperoleh informasi yang terbatas. 3) Memberi informasi yang berguna bagi ivestor dan kriditur untuk memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi potensi aliran kas kepada mereka dalam jumlah, waktu, dan hal-hal yang kurang pasti. 4) Memberi informasi pemakai dalam memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi kemampuan memperoleh laba. 5) Memberi informasi tentang kemampuan manajemen untuk mencapai tujuan. 6) Memberi informasi yang faktual dan interpretatip tentang transaksi dan kejadian lain yang berguna untuk memprediksi dan mengevaluasi kemampuan memperoleh laba dalam hubungannya dengan kemampuan manajemen untuk mengadakan interpretasi keadaan. 7) Memberi gambaran tentang posisi keuangan. 8) Memberi gambaran tentang hasil suatu periode. 9) Memberi gambaran tentang No.1/edisi Maret 2012 | 352 penggunaan benda-benda ekonomi. c. Sifat Dan Keterbatasan Laporan Keuangan Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Munawir (2001:6) menjelaskan laporan keuangan adalah bersifat historis secara menyeluruh dan sebagai Progress Report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara: 1) Fakta yang telah dicatat (Recorded Fact) berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang tersimpan di Bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang, maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. 2) Prinsip-prinsip dan kebiasaan didalam akutansi (Accounting Convention and Postulate) berarti data yang dicatat itu berdasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (General Accepted Accounting Principles), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan (Expediensi) atau untuk keseragaman. 3) Pendapat pribadi (Personal Judgment) dimaksud bahwa, walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konversikonversi atau dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan menjadi standard praktek pembukuan, namun penggunaan dari konversi-konversi dan dalil dasar tersebut tergantung dari pada akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan. d. Unsur-unsur Laporan Keuangan Laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen akan terdiri dari 4 laporan keuangan utama yang menggambarkan sumbersumber kekayaan (assets), kewajiban (liabillities), profitabilitas, dan transaksi-transaksi yang menyebabkan arus kas perusahaan (Harianto & Jurnal EKBIS /Vol. VI/ Sudomo 2008:182). Laporan keuangan tersebut meliputi: 1) Laporan posisi keuangan (Balance sheet) Laporan posisi keuangan atau yang sering disebut “neraca” adalah laporan tentang posisi keuangan perusahaan yang terdiri dari aktiva (harta), kewajiban (hutang), dan ekuitas (modal) pemilik sebuah perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Pengertian yang diambil dari Standar Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut : a) Aktiva Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. b) Kewajiban Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu. c) Ekuitas Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. 2) Laporan Hasil Usaha atau RugiLaba Perusahaan Laporan Rugi-Laba adalah laporan hasil usaha perusaan selama jangka waktu tertentu; yang menunjukkan jumlah penghasilan atau pendapatan dari penjualan utama (revenues), sampingan, luar biasa, biaya-biaya (expenses), dan elemen-elemen lain pembentuk laba. 3) L a p o r a n Perubahan Ekuitas Pemilik/Laporan Perubahan Modal (The Statement of Owner’s Equity) Laporan ini menunjukkan perubahan ekuitas atau pemilik selama periode buku, yaitu dari awal periode sampai dengan akhir periode akuntansi, yang meliputi saldo awal, perubahan, dan saldo akhir. 4) Laporan Arus Kas/Laporan sumber dan penggunaan dana (Cash Flow Statement) Laporan ini menunjukkan sumber dana, yaitu penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang biasanya diartikan sebagai modal kerja dan pos-pos penggunaan No.1/edisi Maret 2012 | 353 selama satu periode akuntansi atau periode buku dari dana tersebut. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktifitas operasi, investasi, dan pendapatan. e. Pihak – pihak Yang Berkepentingan atas Laporan Keuangan. Pemakai laporan keuangan meliputi para investor dan calon Investor, kreditor, (pemberi pinjaman), pemasok, kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, pemerintah dan lembaga lainnya, karyawan dan masyarakat, dan shareholders (para pemegang saham). 2. Return Menurut Jogiyanto (2003:109) return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa datang. Return ekspektasi (expected return) yaitu return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Besarnya hasil pengembalian saham ditentukan oleh besarnya dividen yang diterima investor selama mempertahankan saham tersebut dan selisih dari harga jual dan harga beli saham (capital gain). Menurut Darmadji & Fakhruddin (2001:9) dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Proporsi pembagian laba perusahaan menjadi dividen tergantung pada RUPS dan kondisi perusahaan saat itu. Pada saat RUPS bisa Jurnal EKBIS /Vol. VI/ saja diputuskan untuk tidak membagikan dividen dan mengalokasikan seluruh labanya sebagai laba ditahan sebab perusahaan sedang melakukan ekspansi. Tetapi bisa saja seluruh laba perusahaan dibagikan sebagai dividen. Dividen yang diterima pemegang saham adalah berupa dividen kas yaitu bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham, dan dividen saham yaitu pembagian saham bonus kepada pemegang saham. Capital gain menurut Anoraga & Pakarti (2001:54) adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga belinya. Sedangkan menurut Darmadji & Fakhruddin (2001:9) capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Return laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah return yang dihitung dari selisih laba penjualan harian. Berdasarkan data laba penjualan harian tersebut dihitung adanya capital gain atau capital loss dari laba-laba yang bersangkutan. Return laba di sini tidak melibatkan unsur dividen. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa umumnya dividen dibagikan dalam satu tahun saat perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen. Abnormal Return Abnormal return sendiri didefinisikan sebagai selisih return yang sesungguhnya (actual return) dengan return yang diharapkan (expected return) (Jogiyanto, 2003:434). expected return dapat dicari dengan tiga model, yaitu: mean adjusted model, market model dan market adjusted model. Dalam penelitian ini digunakan market model untuk menghitung return yang diharapkan. Perhitungan return ekspektasi dengan model pasar (market model) dilakukan dengan dua tahap, yaitu: (1) membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data return realisasi selama periode estimasi, dan (2) menggunakan model ekspektasi untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square) No.1/edisi Maret 2012 | 354 Metode Analisa Penelitian ini merupakan jenis event study (studi peristiwa). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai pengumuman (Jogiyanto, 2003:392). Penelitian jenis event study juga dapat digunakan untuk mengkaji lebih lanjut perihal efisiensi pasar serta kekuatan reaksi pasar terhadap suatu kejadian atau peristiwa tertentu. Dalam penelitian ini metode event study dimaksudkan untuk melihat perbedaan tingkat return,dan abnormal return laba antara sebelum dan sesudah adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri yang merupakan peristiwa rutin yang terjadi setiap tahun. Event study juga dapat digunakan untuk mengkaji kandungan informasi (information content) terhadap setiap peristiwa. Jika suatu pengumuman tersebut mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman diterima oleh pasar. Berdasar karakteristik masalahnya, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian komparatif yang merupakan tipe penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini merupakan tipe penelitian ex post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya peristiwa. Sedangkan berdasarkan jenis datanya penelitian ini termasuk dalam penelitian arsip yang merupakan penelitian terhadap dokumen yang berupa arsip data. Rata-rata Return Laba Tujuan pananam modal melakukan investasi di Rumah makan adalah untuk mendapatkan laba yang sebanyakbanyaknya, laba itu bisa didapat dari selisih antara harga jual makanan dengan biaya produksinya. Dalam penelitian ini, return yang dimaksud berupa capital gain yang dihitung dengan membandingkan selisih laba dari dua harga yang berurutan setelah di bandingkan antara biaya produksi dengan harga jualnya. untuk dapat mengetahui lebih lanjut fluktuasi return saham harian maka dapat digambar sebuah grafik sebagai berikut: Jurnal EKBIS /Vol. VI/ No.1/edisi Maret 2012 | 355 return) dengan jumlah return yang diharapkan (expected return). Perhitungan abnormal return biasa digunakan untuk menguji apakah kandungan informasi dapat mempengaruhi kondisi pasar. untuk dapat mengetahui lebih lanjut fluktuasi abnormal return laba harian maka dapat digambar sebuah grafik sebagai berikut: 0.04 Gambar 1 Grafik Rata-rata Return Laba Harian Diketahui bahwa terjadi pergerakan return laba pada masing-masing periode uji selama periode penelitian. Pada periode estimasi return laba bergerak sangat fluktuatif. Dimulai dengan titik terendah , return laba merangkak naik sampai pada t-18. Dari sini return turun hingga mencapai pada t-14. Pergerakan return melonjak pada t-13 yang juga merupakan titik tertinggi . Secara umum pada periode estimasi ini, return menciptakan selisih yang amat tajam dari hari ke hari. Memasuki awal periode sebelum Hari Raya Idul Fitri return menggambarkan kedudukan yang semakin menurun. Namun hingga t-2 titik-titik return mengalami peningkatan yang cukup drastis Hingga menjelang perayaan hari raya tingkat return mengalami penurunan perlahan. Secara garis besar, kondisi return pada periode sebelum hari raya ini mengalami pergerakan yang cukup aktif meskipun masih lebih rendah bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Awal periode sesudah hari raya, return kembali mengalami kenaikan hingga dan mulai berfluktuasi. Dapat dilihat dari gambar grafik bahwa return yang timbul pada periode sesudah hari raya tidak berfluktuatif seperti yang terjadi pada periode estimasi yang menunjukkan kondisi return yang memiliki selisih sangat tajam tiap kenaikan ataupun penurunannya. Sedangkan pada periode sesudah, fluktuasi cenderung normal dengan selisih yang tidak signifikan. Bahkan tampak pada t+6, pergerakan return cenderung mengalami kenaikanyang perlahan hingga mencapai periode t+9. Rata-rata Abnormal Return Laba Harian Abnormal Return adalah selisih Antara return laba yang sesungguhnya terjadi (actual Abnormal Return 0.02 0 -0.02 …Abnorm -0.04 -0.06 -0.08 0 . 1 Waktu Gambar 4.2 Grafik Rata-rata Abnormal Return Laba Harian kondisi pergerakan abnormal return selama periode penelitian untuk masing- masing periode uji. Dimulai dari t-20 yang merupakan awal periode estimasi, Dari titik ini abnormal return berturut-turut mengalami kenaikan pada t-18. Namun untuk hari berikutnya, tercatat bahwa pergerakan abnormal return berfluktuasi mengalami penurunan. Untuk hari-hari berikutnya, abnormal return tampak melonjak naik bahkan hingga mencapai titik tertinggi yang tercatat terjadi pada hari t13. Hingga menjelang akhir periode estimasi, tingkat abnormal return berada pada daerah positif. Memasuki 10 hari periode sebelum Hari Raya Idul Fitri abnormal return terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Ditambah lagi tercatat pada periode t-8, tingkat pergerakan abnormal return mengalami kemerosotan yang sangat tajam. Level ini merupakan titik terendah yang terjadi selama periode sebelum Hari Raya Idul Fitri. Untuk hari berikutnya, abnormal return bergerak naik pada t-5 dan kemudian berfluktuasi secara normal hingga menjelang hari raya. Tercatat pada periode sesudah hari raya, grafik pergerakan abnormal return terus menerus mengalami penurunan. Hal ini ditunjukkan hingga periode t+5, grafik sama sekali tidak menunjukkan adanya kenaikan sedikitpun. Pada kondisi ini abnormal return Jurnal EKBIS /Vol. VI/ membukukan nilai paling rendah yang tercatat selama periode penelitia. Di hari berikutnya grafik pergerkan pun tidak menunjukkan pada kondisi yang menguntungkan. Bahkan secara garis besar, pada periode sesudah hari raya ini, tercatat lebih banyak penurunan dibandingkan dengan periode-periode yang lainnya. Perbedaan Rata-rata Abnormal Return Laba Antara Periode Sebelum dengan Periode Sesudah Hari Raya Idul Fitri .Studi peristiwa menganalisis return tidak normal (abnormal return) dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman suatu peristiwa (Jogiyanto, 2003:433). Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan). Dengan demikian abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya terjadi dengan return ekspektasi. Abnormal return digunakan untuk mengukur reaksi pasar saat pasar menerima informasi. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga yang bersangkutan. DAFTAR PUSTAKA Aliminsyah dan Padji. 2003. Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan. Bandung: Yrama Widya Ansori. 2003. Analisis Pengaruh Peristiwa Politik Terhadap Return dan Trading Volume Activity. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Ardyatmo, A. 2005. Mengatur Strategi Jelang Liburan.(Online), (www.kontanonline.com, diakses 23 Desember 2007) Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Atmaja, L.S. 1994. Manajemen Keuangan, Buku I. Yogyakarta: Andi Offset Defrianta, C. 2007. Analisis Perbedaan Return, Abnormal Return, Trading Volume Activity (TVA), dan Security Return Variability (SRV) Saham Asuransi di BEJ Sebelum dan Sesudah No.1/edisi Maret 2012 | 356 Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Husnan, S. 2001. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Jogianto, H.M. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Mahimza, F., dan Zulham, E. 2007. Berkah Menjelang Lebaran. (Online), (http://www.majalahtrust.com/subscri be/comment.php, diakses 23 Desember 2007) Meniek, S., P dan Sulistyo, S. 2003. Good Corporate Governance: Bisakah Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vo..4/No. 1/Januari 2003. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Agung Partawidjaja, D. 2005. Ancaman Paceklik Menjelang Hari Raya. (Online), (http://www.kontan-online.com, diakses 23 Desember 2007) Jurnal EKBIS /Vol. VI/ No.1/edisi Maret 2012 | 357