PERBANDINGAN RETURN DAN ABNORMAL RETURN, SEBELUM

advertisement
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
No.1/edisi
Maret
2012
| 350
PERBANDINGAN RETURN DAN ABNORMAL RETURN, SEBELUM DAN SESUDAH HARI
RAYA IDUL FITRI
(STUDY REAKSI PASAR)
* ( Titin
Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Lamongan
ABSTRAK
Penanaman modal pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini
dengan harapan memperoleh keuntungan di masa mendatang.Berkaitan dengan usaha dalam
bidang makanan dan minuman, return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return
ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Apabila
terdapat selisih antara return realisasi dengan return ekspektasi maka pengusaha dan penanam
modal berhak pula atas abnormal return..Penelitian ini merupakan jenis event study (studi
peristiwa). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa
yang informasinya dipublikasikan sebagai pengumumanbahwa terjadi pergerakan return laba pada
masing-masing periode uji selama periode penelitian. Pada periode estimasi return laba
bergerak sangat fluktuatif. Dimulai dengan titik terendah , return laba merangkak naik sampai
pada t-18. Dari sini return turun hingga mencapai pada t-14 Secara umum pada periode estimasi
ini, return menciptakan selisih yang amat tajam dari hari ke hari.Memasuki awal periode sebelum
Hari Raya Idul Fitri return menggambarkan kedudukan yang semakin menurun. Namun hingga t2 titik-titik return mengalami peningkatan yang cukup drastis Hingga menjelang perayaan hari
raya tingkat return mengalami penurunan perlahan. Secara garis besar, kondisi return pada
periode sebelum hari raya ini mengalami pergerakan yang cukup aktif .Perbedaan Rata-rata
Abnormal Return Laba Antara Periode Sebelum dengan Periode Sesudah Hari Raya Idul Fitri
return tidak normal (abnormal return) dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar
pengumuman cukup tinggi dan berfluktuasi . Dengan demikian abnormal return adalah selisih
antara return sesungguhnya terjadi dengan return ekspektasi. Sedangkan Reaksi pasar
ditunjukkan dengan adanya perubahan harga yang bersangkutan.
Kata kunci: Return, dan Abnormal Return.
Pendahuluan
Jumlah penduduk Indonesia dari tahun
ke tahun terus meningkat menyebabkan
kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap
pangan semakin meningkat pula. Semakin
meningkatnya kebutuhan pangan tersebut
mendatangkan peluang-peluang bisnis yang
dapat ditangkap oleh para investor, salah
satunya adalah bisnis rumah makan. Bisnis ini
banyak diminati investor karena dianggap
memiliki tingkat pengembalian investasi yang
relatif secepat dan dapat memenuhi kebutuhan
primer masyarakat. Hal ini terlihat dari
semakin meningkatnya jumlah rumah makan
yang berdiri dan berkembang, baik untuk
perusahaan
lokal
maupun
perusahaan
internasional.Bisnis restoran atau rumah
makan
di
Indonesia
mulai
banyak
dikembangkan dengan sistem usaha franchise
atau waralaba (penggunaan merek terkenal).
Sistem ini dianggap menguntungkan karena
merupakan sistem perdagangan yang kebal
resesi ekonomi. Manajemen dan tingkat
profitabilitas perusahaan dapat stabil, sehingga
bisa memberikan keuntungan timbal balik
antara perusahaan induk dan perusahaan yang
melakukan kerja sama dengan sistem
franchising. Selain itu, semakin banyak
perusahaan yang melakukan franchise dengan
membuka cabang-cabang baru didaerah, maka
usaha yang dijalankan akan semakin cepat
dikenal karena masyarakat akan dengan
mudah memperoleh produk yang diinginkan.
Hal ini disebabkan oleh sistem yang
mengharuskan setiap cabang mempunyai
standar yang sama dengan perusahaan induk.
Semua yang ada di perusahaan induk ada di
setiap
perusahaan
cabang,
walaupun
perusahaan tersebut tergolong masih baru.
Standar yang diberikan oleh perusahaan induk
tidak saja menyangkut masalah makanan, tetapi
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
juga
menyangkut
sistem
pelayanan,
promosi, desain interior, persyaratan lokasi,
manajemen, budaya perusahaan dan lain
sebagainya. Sistem franchise pada dasarnya
adalah salah satu metode perluasan pasar yang
dilakukan oleh perusahaan yang telah mantap
atau mapan dan punya nama. Sistem ini
sangat cocok untuk strategi pengembangan
usaha karena perusahaan tidak saja mampu
mengembangkan usaha di negara asalnya, tapi
juga dapat mengembangkan sayapnya sampai
ke seluruh penjuru dunia. Salah satu industri
rumah makan yang sering dikembangkan
dengan sistem usaha franchise adalah industri
rumah makan ayam. Baik perusahaan lokal
maupun perusahaan rumah makan ayam
bertaraf internasional banyak menggunakan
sistem ini sebagai upaya perluasan dan
pengembangan
usahanya.
Sebut
saja
perusahaan asing Kentucky Fried Chicken
(KFC), California Fried Chicken (CFC)
ataupun untuk perusahaan lokal seperti
Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo (RM
ABWS). Industri ini dapat cepat berkembang
karena bahan baku utama, yaitu ayam dapat
diperoleh dengan mudah di setiap daerah.
Selain itu dengan menyuguhkan cita rasa
masakan yang khas, industri ini dapat meraih
pangsa pasarnya sesuai dengan selera
konsumen.
Setiap rumah makan atau outlet
berusaha merebut
dan
mempertahankan
pelanggan sebanyak mungkin dengan cara
berusaha memuaskan semua keinginan
pelanggan. Menurut Fahey & Randall (2001:
8)
kesuksesan
dalam
meraih
dan
mempertahankan konsumen memungkinkan
organisasi untuk mencapai tujuan keuangan,
teknologi,
dan
tujuan
pihak
yang
berkepentingan lainnya yang berhubungan.
Maka untuk mencapai tujuan tersebut,
perusahaan memerlukan strategi yang tepat.
Abnormal return didefinisikan sebagai
selisih return yang sesungguhnya (actual
return) dengan return yang diharapkan
(expected return). Dalam konteks pasar
efisien, seorang atau beberapa pelaku pasar
tidak dapat menikmati return yang tidak
normal (abnormal return) dalam jangka
waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena
harga sekuritas yang terjadi pada saat ini
merupakan pencerminan penuh dari informasi
masa lalu.
Setiap tahun umat Islam di seluruh
dunia, termasuk di Indonesia, selalu
No.1/edisi
Maret
2012
| 351
memperingati hari raya yang disebut dengan
Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan berpuasa.
Selama merayakan hari raya disajikan banyak
sekali jenis makanan dan minuman.. Berbeda
dengan hari-hari biasa, makanan dan
minuman yang hanya menjadi kebutuhan
pokok secukupnya saja, untuk memperingati
Hari Raya Idul Fitri ini makanan dan
minuman disediakan dalam jumlah banyak dan
dalam berbagai jenis. Hal ini berkaitan
dengan adanya tradisi silaturahmi. Apalagi
didukung oleh budaya pulang kampung.
Sehingga jumlah makanan dan minuman harus
lebih dari hari-hari biasa. Fenomena seperti ini
merupakan peluang pasar yang sangat baik
bagi perusahaan yang bergerak di bidang
penyediaan makanan dan minuman. Karena
menjelang peringatan hari raya ini jumlah
permintaan pasar untuk jenis makanan dan
minuman akan melonjak secara drastis.
Berdasarkan kajian pasar modal dan
fenomena yang telah diuraikan di atas dirasa
penting untuk dilaksanakan penelitian guna
melihat apakah peristiwa-peristiwa khusus
tersebut memiliki dampak pada kondisi di
pasar modal. Berdasarkan latar belakang
tersebut
diatasmaka
penulis
tertarik
mengambil
judul
penelitian
“Analisis
Perbandingan
Return,
dan
Abnormal
Return,Sebelum dan Sesudah Hari Raya Idul
Fitri (Studi Pada Resto Gama)”
Tinjauan Pustaka
1. Laporan Keuangan
a. Pengertian
Laporan
Keuangan
Machfoedz (2002:1) menjelasan bahwa
yang dimaksud
dengan
laporan
keuangan adalah laporan dari transaksi
keuangan perusahaan selama satu tahun
dan pada waktu akhir periode
pembukuan. Laporan keuangan menurut
Harianto & Sudomo (2003:178)
merupakan hasil akhir dari sistem
akuntansi. Hasil akuntansi yang berupa
laporan keuangan merupakan produk
proses akuntansi. Proses
tersebut
dimulai dari munculnya transaksi yang
menghasilkan
bukti
transaksi,
kemudian diolah menjadi informasi,
dan akhirnya disajikan dalam bentuk
laporan keuangan.
Laporan keuangan itu disusun
dengan maksud untuk menyediakan
informasi keuangan mengenai suatu
perusahaan kepada pihak-pihak yang
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
berkepentingan sebagai pertimbangan
di dalam pengambilan keputusankeputusan ekonomi (Harnanto, 2004:9).
Menurut Riyanto (2003:327) Laporan
Keuangan
(Financial
Statement)
memberikan ikhtisar keadaan finansial
suatu perusahaan, dimana Neraca
(Balance Sheet) mencerminkan aktiva,
hutang, dan modal sendiri pada suatu
saat tertentu, dan Laporan Rugi Laba
(Income Statement) mencerminkan
hasil-hasil yang dicapai selama suatu
periode tertentu biasanya meliputi
periode satu tahun.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan
laporan keuangan dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1) Memberi
informasi
yang
bermanfaat
untuk
pengambilan keputusan ekonomi.
2) Memberi gambaran kepada pemakai
mengenai
kegiatan
ekonomi
perusahaan
berhubung
para
pemakai hanya memiliki otoritas,
sumber informasi dan kemampuan
memperoleh
informasi
yang
terbatas.
3) Memberi informasi yang berguna
bagi ivestor dan kriditur untuk
memprediksi,
membandingkan
dan mengevaluasi potensi aliran
kas kepada mereka dalam jumlah,
waktu, dan hal-hal yang kurang
pasti.
4) Memberi informasi pemakai dalam
memprediksi,
membandingkan
dan
mengevaluasi kemampuan
memperoleh laba.
5) Memberi
informasi
tentang
kemampuan
manajemen untuk
mencapai tujuan.
6) Memberi informasi yang faktual
dan interpretatip tentang transaksi
dan kejadian lain yang berguna
untuk
memprediksi
dan
mengevaluasi
kemampuan
memperoleh
laba
dalam
hubungannya
dengan
kemampuan
manajemen
untuk
mengadakan interpretasi keadaan.
7) Memberi gambaran tentang posisi
keuangan.
8) Memberi gambaran tentang hasil
suatu periode.
9) Memberi
gambaran
tentang
No.1/edisi
Maret
2012
| 352
penggunaan benda-benda ekonomi.
c. Sifat
Dan
Keterbatasan
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan dipersiapkan atau
dibuat dengan maksud untuk memberikan
gambaran
atau
laporan
kemajuan
(Progress Report) secara periodik yang
dilakukan
pihak manajemen yang
bersangkutan.
Munawir
(2001:6)
menjelaskan laporan keuangan adalah
bersifat historis secara menyeluruh dan
sebagai Progress Report laporan keuangan
terdiri dari data-data yang merupakan
hasil dari suatu kombinasi antara:
1) Fakta yang telah dicatat (Recorded
Fact)
berarti bahwa laporan keuangan ini
dibuat atas dasar fakta dari catatan
akuntansi, seperti jumlah uang kas
yang tersedia dalam perusahaan
maupun yang tersimpan di Bank,
jumlah piutang, persediaan barang
dagangan, hutang, maupun aktiva
tetap yang dimiliki perusahaan.
2) Prinsip-prinsip dan kebiasaan didalam
akutansi (Accounting Convention and
Postulate)
berarti
data
yang
dicatat
itu
berdasarkan pada prosedur maupun
anggapan-anggapan
tertentu
yang
merupakan prinsip-prinsip akuntansi
yang
lazim
(General
Accepted
Accounting
Principles),
hal
ini
dilakukan
dengan
tujuan
memudahkan pencatatan (Expediensi)
atau untuk keseragaman.
3) Pendapat pribadi (Personal Judgment)
dimaksud bahwa, walaupun pencatatan
transaksi telah diatur oleh konversikonversi atau dalil-dalil dasar yang
sudah ditetapkan menjadi standard
praktek
pembukuan,
namun
penggunaan dari konversi-konversi
dan dalil dasar tersebut tergantung
dari pada akuntan atau manajemen
perusahaan yang bersangkutan.
d. Unsur-unsur Laporan Keuangan
Laporan
keuangan
yang
disajikan oleh manajemen akan
terdiri dari 4 laporan keuangan
utama yang menggambarkan sumbersumber kekayaan (assets), kewajiban
(liabillities),
profitabilitas,
dan
transaksi-transaksi yang menyebabkan
arus kas perusahaan (Harianto &
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
Sudomo
2008:182).
Laporan
keuangan tersebut meliputi:
1) Laporan posisi keuangan (Balance
sheet)
Laporan posisi keuangan atau
yang sering disebut “neraca” adalah
laporan tentang posisi keuangan
perusahaan yang terdiri dari aktiva
(harta), kewajiban (hutang), dan ekuitas
(modal) pemilik sebuah perusahaan
pada suatu tanggal tertentu. Pengertian
yang diambil dari Standar Akuntansi
Keuangan adalah sebagai berikut :
a) Aktiva
Aktiva adalah sumber daya yang
dikuasai oleh perusahaan sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan
dari mana manfaat ekonomi di masa
depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan.
b) Kewajiban
Kewajiban
merupakan
hutang
perusahaan masa kini yang timbul
dari peristiwa masa lalu.
c) Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas
aktiva perusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban.
2) Laporan Hasil Usaha atau RugiLaba Perusahaan
Laporan Rugi-Laba adalah
laporan hasil usaha perusaan selama
jangka
waktu
tertentu;
yang
menunjukkan jumlah penghasilan
atau pendapatan dari penjualan
utama (revenues), sampingan, luar
biasa, biaya-biaya (expenses), dan
elemen-elemen lain pembentuk laba.
3) L a p o r a n
Perubahan Ekuitas
Pemilik/Laporan Perubahan Modal
(The Statement of Owner’s Equity)
Laporan
ini
menunjukkan
perubahan ekuitas atau pemilik
selama periode buku, yaitu dari awal
periode sampai dengan akhir periode
akuntansi, yang meliputi saldo awal,
perubahan, dan saldo akhir.
4) Laporan Arus Kas/Laporan sumber
dan penggunaan dana (Cash Flow
Statement)
Laporan ini menunjukkan
sumber dana, yaitu penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan yang
biasanya diartikan sebagai modal
kerja dan pos-pos penggunaan
No.1/edisi
Maret
2012
| 353
selama satu periode akuntansi atau
periode buku dari dana tersebut.
Laporan arus kas harus disusun
berdasarkan periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut aktifitas
operasi, investasi, dan pendapatan.
e. Pihak – pihak Yang Berkepentingan
atas Laporan Keuangan.
Pemakai laporan keuangan meliputi
para investor dan calon Investor, kreditor,
(pemberi pinjaman), pemasok, kreditor
usaha lainnya, pelanggan, pemerintah,
pemerintah
dan
lembaga
lainnya,
karyawan
dan
masyarakat,
dan
shareholders (para pemegang saham).
2. Return
Menurut Jogiyanto (2003:109)
return merupakan hasil yang diperoleh
dari investasi. Return dapat berupa return
realisasi yang sudah terjadi atau return
ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang
diharapkan akan terjadi
di masa
mendatang.
Return realisasi (realized return)
merupakan return yang telah terjadi.
Return realisasi dihitung berdasarkan data
historis. Return realisasi penting karena
digunakan sebagai salah satu pengukur
kinerja dari perusahaan. Return historis ini
juga berguna sebagai dasar penentuan
return ekspektasi (expected return) dan
risiko di masa datang.
Return
ekspektasi
(expected
return) yaitu return yang diharapkan
akan diperoleh oleh investor di masa
mendatang. Berbeda dengan return
realisasi yang sifatnya sudah terjadi,
return ekspektasi sifatnya belum terjadi.
Besarnya
hasil
pengembalian
saham ditentukan oleh besarnya dividen
yang
diterima
investor
selama
mempertahankan saham tersebut dan
selisih dari harga jual dan harga beli
saham (capital gain). Menurut Darmadji
&
Fakhruddin
(2001:9)
dividen
merupakan pembagian keuntungan yang
diberikan perusahaan penerbit saham
tersebut atas keuntungan yang dihasilkan
perusahaan. Dividen diberikan setelah
mendapat persetujuan dari pemegang
saham dalam RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham). Proporsi pembagian
laba
perusahaan
menjadi
dividen
tergantung pada RUPS dan kondisi
perusahaan saat itu. Pada saat RUPS bisa
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
saja diputuskan untuk tidak membagikan
dividen dan mengalokasikan seluruh
labanya sebagai laba ditahan sebab
perusahaan sedang melakukan ekspansi.
Tetapi bisa saja seluruh laba perusahaan
dibagikan sebagai dividen. Dividen
yang diterima pemegang saham adalah
berupa dividen kas yaitu bagian laba
perusahaan yang dibagikan kepada
pemegang saham, dan dividen saham
yaitu pembagian saham bonus kepada
pemegang saham.
Capital gain menurut Anoraga &
Pakarti
(2001:54)
adalah
keuntungan
yang diperoleh
dari
selisih jual dengan harga belinya.
Sedangkan
menurut Darmadji &
Fakhruddin (2001:9) capital gain
terbentuk dengan adanya aktivitas
perdagangan saham di pasar sekunder.
Return laba yang digunakan
dalam penelitian ini adalah return yang
dihitung dari selisih laba
penjualan harian. Berdasarkan data
laba penjualan harian tersebut
dihitung adanya capital gain atau
capital loss dari laba-laba yang
bersangkutan. Return laba di sini
tidak melibatkan unsur dividen. Hal
ini didasarkan pada asumsi bahwa
umumnya dividen dibagikan dalam
satu
tahun
saat
perusahaan
memutuskan untuk membagikan
dividen.
Abnormal Return
Abnormal return sendiri didefinisikan sebagai
selisih return yang sesungguhnya (actual
return) dengan return yang diharapkan
(expected return) (Jogiyanto, 2003:434).
expected return dapat dicari dengan tiga
model, yaitu: mean adjusted model, market
model dan market adjusted model. Dalam
penelitian ini digunakan market model untuk
menghitung
return
yang
diharapkan.
Perhitungan return ekspektasi dengan model
pasar (market model) dilakukan dengan dua
tahap, yaitu: (1) membentuk model ekspektasi
dengan menggunakan data return realisasi
selama
periode
estimasi,
dan
(2)
menggunakan model ekspektasi untuk
mengestimasi return ekspektasi di periode
jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk
dengan menggunakan teknik regresi OLS
(Ordinary Least Square)
No.1/edisi
Maret
2012
| 354
Metode Analisa
Penelitian ini merupakan jenis event
study (studi peristiwa). Event study merupakan
studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap
suatu
peristiwa
yang
informasinya
dipublikasikan
sebagai
pengumuman
(Jogiyanto, 2003:392). Penelitian jenis event
study juga dapat digunakan untuk mengkaji
lebih lanjut perihal efisiensi pasar serta
kekuatan reaksi pasar terhadap
suatu
kejadian
atau
peristiwa tertentu. Dalam
penelitian ini metode event study dimaksudkan
untuk melihat perbedaan tingkat return,dan
abnormal return laba antara sebelum dan
sesudah adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri
yang merupakan peristiwa rutin yang terjadi
setiap tahun.
Event study juga dapat digunakan untuk
mengkaji kandungan informasi (information
content) terhadap setiap peristiwa. Jika suatu
pengumuman tersebut mengandung informasi,
maka diharapkan pasar akan bereaksi pada
waktu pengumuman diterima oleh pasar.
Berdasar
karakteristik masalahnya,
penelitian ini termasuk ke dalam penelitian
komparatif yang merupakan tipe penelitian
yang bersifat membandingkan. Penelitian ini
merupakan tipe penelitian ex post facto, yaitu
tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan
setelah terjadinya peristiwa. Sedangkan
berdasarkan jenis datanya penelitian ini
termasuk dalam penelitian arsip yang
merupakan penelitian terhadap dokumen yang
berupa arsip data.
Rata-rata Return Laba
Tujuan pananam modal melakukan
investasi di Rumah makan adalah untuk
mendapatkan
laba
yang
sebanyakbanyaknya, laba itu bisa didapat dari selisih
antara harga jual makanan dengan biaya
produksinya. Dalam penelitian ini, return
yang dimaksud berupa capital gain yang
dihitung dengan membandingkan selisih
laba dari dua harga yang berurutan setelah
di bandingkan antara biaya produksi dengan
harga jualnya.
untuk dapat mengetahui lebih lanjut
fluktuasi return saham harian maka dapat
digambar sebuah grafik sebagai berikut:
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
No.1/edisi
Maret
2012
| 355
return) dengan jumlah return yang diharapkan
(expected return). Perhitungan abnormal return
biasa digunakan untuk
menguji apakah
kandungan informasi dapat mempengaruhi
kondisi pasar.
untuk dapat mengetahui lebih lanjut fluktuasi
abnormal return laba harian maka dapat
digambar sebuah grafik sebagai berikut:
0.04
Gambar 1 Grafik Rata-rata Return Laba
Harian
Diketahui bahwa terjadi pergerakan
return laba pada masing-masing periode uji
selama periode penelitian. Pada periode
estimasi return laba bergerak sangat
fluktuatif. Dimulai dengan titik terendah ,
return laba merangkak naik sampai pada t-18.
Dari sini return turun hingga mencapai pada
t-14. Pergerakan return melonjak pada t-13
yang juga merupakan titik tertinggi . Secara
umum pada periode estimasi ini, return
menciptakan selisih yang amat tajam dari hari
ke hari.
Memasuki awal periode sebelum
Hari Raya Idul Fitri return menggambarkan
kedudukan yang semakin menurun. Namun
hingga t-2 titik-titik return mengalami
peningkatan yang cukup drastis Hingga
menjelang perayaan hari raya tingkat return
mengalami penurunan perlahan. Secara garis
besar, kondisi return pada periode sebelum
hari raya ini mengalami pergerakan yang
cukup aktif meskipun masih lebih rendah bila
dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Awal periode sesudah hari raya,
return kembali mengalami kenaikan hingga
dan mulai berfluktuasi. Dapat dilihat dari
gambar grafik bahwa return yang timbul pada
periode sesudah hari raya tidak berfluktuatif
seperti yang terjadi pada periode estimasi
yang menunjukkan kondisi return yang
memiliki selisih sangat tajam tiap kenaikan
ataupun penurunannya. Sedangkan pada
periode sesudah, fluktuasi cenderung normal
dengan selisih yang tidak signifikan. Bahkan
tampak pada t+6, pergerakan return
cenderung mengalami kenaikanyang perlahan
hingga mencapai periode t+9.
Rata-rata Abnormal Return Laba Harian
Abnormal Return adalah selisih Antara
return laba yang sesungguhnya terjadi (actual
Abnormal Return
0.02
0
-0.02
…Abnorm
-0.04
-0.06
-0.08
0
.
1
Waktu
Gambar 4.2 Grafik Rata-rata Abnormal Return
Laba Harian
kondisi pergerakan abnormal return
selama periode penelitian untuk masing- masing
periode uji. Dimulai dari t-20 yang
merupakan awal periode estimasi, Dari titik
ini abnormal return berturut-turut mengalami
kenaikan pada t-18. Namun untuk hari
berikutnya, tercatat bahwa pergerakan abnormal
return berfluktuasi mengalami penurunan.
Untuk hari-hari berikutnya, abnormal return
tampak melonjak naik bahkan hingga mencapai
titik tertinggi yang tercatat terjadi pada hari t13. Hingga menjelang akhir periode estimasi,
tingkat abnormal return berada pada daerah
positif.
Memasuki 10 hari periode sebelum
Hari Raya Idul Fitri abnormal return terus
mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Ditambah lagi tercatat pada periode t-8, tingkat
pergerakan abnormal return mengalami
kemerosotan yang sangat tajam. Level ini
merupakan titik terendah yang terjadi selama
periode sebelum Hari Raya Idul Fitri. Untuk
hari berikutnya, abnormal return bergerak
naik pada t-5 dan kemudian berfluktuasi
secara normal hingga menjelang hari raya.
Tercatat pada periode sesudah hari
raya, grafik pergerakan abnormal return terus
menerus mengalami penurunan. Hal ini
ditunjukkan hingga periode t+5, grafik sama
sekali tidak menunjukkan adanya kenaikan
sedikitpun. Pada kondisi ini abnormal return
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
membukukan nilai paling rendah
yang
tercatat selama periode penelitia. Di hari
berikutnya grafik pergerkan pun tidak
menunjukkan
pada
kondisi
yang
menguntungkan. Bahkan secara garis besar,
pada periode sesudah hari raya ini, tercatat
lebih banyak penurunan dibandingkan dengan
periode-periode yang lainnya.
Perbedaan
Rata-rata
Abnormal
Return Laba Antara Periode Sebelum dengan
Periode Sesudah Hari Raya Idul Fitri .Studi
peristiwa menganalisis return tidak normal
(abnormal return) dari sekuritas yang
mungkin terjadi di sekitar pengumuman suatu
peristiwa (Jogiyanto, 2003:433). Abnormal
return merupakan kelebihan dari return yang
sesungguhnya terjadi terhadap return normal.
Return normal merupakan return ekspektasi
(return yang diharapkan). Dengan demikian
abnormal return adalah selisih antara return
sesungguhnya
terjadi
dengan
return
ekspektasi. Abnormal return digunakan untuk
mengukur reaksi pasar saat pasar menerima
informasi. Reaksi pasar ditunjukkan dengan
adanya perubahan harga yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Aliminsyah dan Padji. 2003. Kamus Istilah
Keuangan dan Perbankan. Bandung:
Yrama Widya
Ansori. 2003. Analisis Pengaruh Peristiwa
Politik Terhadap Return dan Trading
Volume Activity. Malang: Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Malang
Ardyatmo, A. 2005. Mengatur Strategi Jelang
Liburan.(Online),
(www.kontanonline.com, diakses 23
Desember 2007)
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta
Atmaja, L.S. 1994. Manajemen Keuangan,
Buku I. Yogyakarta: Andi Offset
Defrianta, C. 2007.
Analisis Perbedaan
Return, Abnormal Return, Trading
Volume Activity (TVA), dan Security
Return Variability (SRV) Saham
Asuransi di BEJ Sebelum dan Sesudah
No.1/edisi
Maret
2012
| 356
Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006.
Malang: Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Malang
Husnan, S. 2001. Teori Portofolio dan Analisis
Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN
Jogianto, H.M. 2003. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE
Mahimza, F., dan Zulham, E. 2007. Berkah
Menjelang
Lebaran.
(Online),
(http://www.majalahtrust.com/subscri
be/comment.php, diakses 23
Desember 2007)
Meniek, S., P dan Sulistyo, S. 2003. Good
Corporate
Governance:
Bisakah
Meningkatkan
Kepercayaan
Masyarakat. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vo..4/No. 1/Januari 2003. Semarang:
Fakultas Ekonomi Universitas Sultan
Agung
Partawidjaja, D. 2005. Ancaman Paceklik
Menjelang Hari Raya. (Online),
(http://www.kontan-online.com, diakses
23 Desember 2007)
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
No.1/edisi
Maret
2012
| 357
Download