PAPARAN HASIL UJI TERAP ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS INOVASI INDIVIDU DAN ORGANISASI PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS 18 Agustus 2016 URGENSI PERLUNYA PENGEMBANGAN KAPASITAS INOVASI Leadership Turnover • • • • Budaya Inovasi Strategi Inovasi Sumberdaya Inovasi Pelembagaan/Struktur Inovasi KAPASITAS INOVASI Innovation Creating FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS INOVASI • Pengembangan Kompetensi yang berkelanjutan; • Pengelolaan inovasi yang holistic; • Budaya kerja yang mendukung pembelajaran (tolerance for errors); • Bentuk/format inovatif dari organisasi kerja; • Integrasi dan penghargaan terhadap keberagaman (diversity) PROSES PENGEMBANGAN KAPASITAS INOVASI Persiapan Tahap 1 Persiapan adalah siap memulai proses Pengemban gan Kapasitas Inovasi internal Diagnosa Kesadaran Identifikasi Perencana an Pelaksana an Monitoring & Evaluasi Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 Diagnosa adalah menganalisa kebutuhan pengembangan kapasitas internal. Kesadaran adalah menyadari kebutuhan (gap) kapasitas inovasi Identifikasi adalah telah teridentifikas i tindakan untuk menutup gap Perencanaa n adalah memiliki action plan yang siap digunakan untuk menutup gap Pelaksanaan dan monev menutup gap yang telah teridentifikasi dan memastikan dampak yang dibutuhkan tercapai Analisis KebutuhanPengembangan Kapasitas Inovasi (ICDNA) Intervensi Program Pengembangan Kapasitas Inovasi (ICDI) Pada akhir pelaksanann proses pengembangan kapasitas inovasi, Instansi anda mampu melakukan inovasi-inovasi internal. INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS INDIVIDU DAN ORGANISASI DI PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS INDIVIDU 1. PENGETAHUAN INOVASI (KUESIONER) 2. KETERAMPILAN DAN PERILAKU (KUESIONER) 3. PENGALAMAN DAN LESSON LEARNT (WAWANCARA) ORGANISASI 1. KAPASITAS INOVASI ORGANISASI PERSPEKTIF INDIVIDU (KUESIONER) 2. KAPASITAS INOVASI ORGANISASI BERDASARKAN EVIDENCE (WAWANCARA) STANDARD HASIL ANALISA KAPASITAS INOVASI INDIVIDU: FOKUS PADA PENGETAHUAN INOVASI 9 8 7 6 5 eselon2 eselon3 4 eselon4 3 2 1 0 1 2 3 4 Kurang memahami inovasi 5 6 7 memahami inovasi 8 9 10 Sangat memahami inovasi STANDARD HASIL ANALISA KAPASITAS INOVASI INDIVIDU: FOKUS PADA KETERAMPILAN DAN PERILAKU, DAN PENGALAMAN DAN LESSON LEARNT Target Kompetensi inovasi 4 K8 K1 3 K2 Kapasitas inovasi individu 2 1 Eselon2 Eselon 3 K7 K3 0 Eselon 4 K6 K4 K5 STANDARD KAPASITAS ORGANISASI Organisasi: X Strategi Inovasi Kriteria: Semua Target Kapasitas Inovasi organisasi Terpenuhinya ke 4 unsur secara menyeluruh (level 5) Sumberdaya Inovasi Budaya Inovasi Pelembagaan Inovasi RESPONDEN UJI TERAP – 30 JUNI 2016 3 kelompok pejabat sebagai responden kuesioner yaitu: 1. Eselon II (16), 2. Eselon III (24), dan 3. Eselon IV (20) Sedangkan dalam bentuk wawancara, dilakukan kepada kelompok key stakeholder: 1. Eselon II (7), 2. Eselon III (7), dan 3. Eselon IV (8) SECARA UMUM: Peta kebutuhan pengembangan kapasitas inovasi individu focus pada PENGETAHUAN INOVASI di jajaran pimpinan pemerintah kabupaten Kudus, berdasarkan hasil analisa, berada pada kelompok continuum/rentangan SANGAT MEMAHAMI sampai dengan KURANG MEMAHAMI INOVASI. Dengan hasil yang beragam dari masing-masing kelompok responden (Eselon II, III, IV). PETA KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS FOCUS PADA PENGETAHUAN INOVASI Kurang memahami inovasi memahami inovasi Sangat memahami inovasi PETA KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PENGETAHUAN INOVASI ESELON II eselon2 4.5 4 Sebagian besar (62%) responden 3.5 Eselon II berada 3 pada kelompok kontinum 2.5 Memahami Inovasi, 11% 2 sangat memahami dan 1.5 17% kurang 1 memahmi inovasi. eselon2 0.5 0 1 2 3 4 Kurang memahami inovasi 5 6 7 memahami inovasi 8 9 10 Sangat memahami inovasi PETA KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PENGETAHUAN INOVASI ESELON III Sebagian besar (68%) responden Eselon III berada pada kelompok kontinum Memahami Inovasi dan 32% masuk pada kategori kurang memahami inovasi. Namun demikian “tidak ada” yang masuk dalam kategori Sangat Memahami Inovasi. eselon3 14 12 10 8 eselon3 6 4 2 0 1 2 3 4 Kurang memahami inovasi 5 6 7 memahami inovasi 8 9 10 Sangat memahami inovasi PETA KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PENGETAHUAN INOVASI ESELON IV eselon4 7 Responden Eselon IV tersebar pada kelompok kontinum Memahami Inovasi (58%) dan Kurang Memahami Inovasi (38%), namun, walaupun dalam jumlah kecil (4%), terdapat pula yang masuk pada kategori Sangat Memahami Inovasi. 6 5 4 eselon4 3 2 1 0 1 2 3 4 Kurang memahami inovasi 5 6 7 memahami inovasi 8 9 10 Sangat memahami inovasi SECARA UMUM: Peta kebutuhan pengembangan kapasitas inovasi individu focus pada KETRAMPILAN DAN PERILAKU INOVASI perspektif individu di jajaran pimpinan pemerintah kabupaten Kudus, berdasarkan hasil analisa, berada pada tingkat yang beragam. PETA KAPASITAS INOVASI INDIVIDU FOCUS PADA KETERAMPILAN DAN PERILAKU INOVASI SAAT INI BERDASARKAN ANALISA HASIL KUESIONER 4 K1 : Kemampuan Beradaptasi; K2 : Manajemen Kinerja; K3 : Membangun Pengaruh; K4 : Perencanaan dan Pengorganisasian; K7 K5 : Kreatifitas dalam Pemecahan Masalah; K6 : Pemimpin Inovatif; K7 : Keberanian Mengambil Resiko; K8 : Kepemimpinan Transformatif K8 K1 3 K2 2 Kapasitas inovasi individu 1 Eselon2 K3 0 Eselon 3 Eselon 4 K6 K4 K5 PETA KAPASITAS INOVASI INDIVIDU FOCUS PADA KETERAMPILAN DAN PERILAKU INOVASI SAAT INI BERDASARKAN ANALISA HASIL KUESIONER ESELON II Hasil analisis data menyebutkan bahwa responden Eselon II mendekati nilai level 3 sebagaimana prasarat untuk Kapasitas Inovasi Individu eselon II, untuk itu perlu dilakukan pengembangan peningkatan kapasitas. 4 K8 K1 3 K2 2 GAP Kapasitas inovasi individu Eselon 2 1 K7 K3 0 K6 Nilai Standar Nilai Eselon 2 K4 K5 K1: Kemampuan Beradaptasi; K2: Manajemen Kinerja; K3: Membangun Pengaruh; K4 : Perencanaan dan Pengorganisasian; K5 : Kreatifitas dalam Pemecahan Masalah; K6:Pemimpin Inovatif; K7:Keberanian Mengambil Resiko; K8:Kepemimpinan Transformatif PETA KAPASITAS INOVASI INDIVIDU FOCUS PADA KETERAMPILAN DAN PERILAKU INOVASI SAAT INI BERDASARKAN ANALISA HASIL KUESIONER ESELON III 4 Hasil analisis data menyebutkan bahwa responden Eselon III untuk Kapasitas Inovasi Individu belum mencapai nilai level 3 sebagaimana prasarat untuk Kapasitas Inovasi Individu eselon III, untuk itu perlu dilakukan pengembangan peningkatan kapasitas. K8 K1 3 K2 2 GAP Kapasitas inovasi individu Eselon 3 1 K7 K3 0 K6 Nilai Standar Nilai Eselon3 K4 K5 K1: Kemampuan Beradaptasi; K2: Manajemen Kinerja; K3: Membangun Pengaruh; K4 : Perencanaan dan Pengorganisasian; K5 : Kreatifitas dalam Pemecahan Masalah; K6:Pemimpin Inovatif; K7:Keberanian Mengambil Resiko; K8:Kepemimpinan Transformatif PETA KAPASITAS INOVASI INDIVIDU FOCUS PADA KETERAMPILAN DAN PERILAKU INOVASI SAAT INI BERDASARKAN ANALISA HASIL KUESIONER ESELON IV 4 Hasil analisis data menyebutkan bahwa responden Eselon IV untuk Kapasitas Inovasi Individu sudah mencapai nilai level 2 sebagaimana prasarat untuk Kapasitas Inovasi Individu eselon IV. Pengembangan kapasitasnya cukup dilakukan update pengetahuan secara mandiri. K8 K1 3 K2 2 GAP Kapasitas inovasi individu Eselon 4 1 K7 K3 0 K6 Nilai Standar Nilai Eselon 4 K4 K5 K1: Kemampuan Beradaptasi; K2: Manajemen Kinerja; K3: Membangun Pengaruh; K4 : Perencanaan dan Pengorganisasian; K5 : Kreatifitas dalam Pemecahan Masalah; K6:Pemimpin Inovatif; K7:Keberanian Mengambil Resiko; K8:Kepemimpinan Transformatif PETA KAPASITAS INOVASI INDIVIDU FOCUS PADA PENGALAMAN DAN LESSON LEARNT INOVASI SAAT INI BERDASARKAN ANALISA HASIL WAWANCARA Secara umum, sebagian besar responden baik Eselon II, Eselon III, dan Eselon IV telah mencapai score atau bahkan telah melewati level penilaian mendekati level persyatatan yakni untuk responden Eselon II yang telah mencapai score level 5. 5 K8 K1 4 K2 3 Kapasitas inovasi individu 2 Eselon2 1 K7 K3 0 Eselon 3 Eselon 4 K6 K4 K5 PETA KAPASITAS INOVASI INDIVIDU FOCUS PADA PENGALAMAN DAN LESSON LEARNT INOVASI SAAT INI BERDASARKAN ANALISA HASIL WAWANCARA ESELON II 5 Mayoritas responden Eselon II telah melewati level penilaian mendekati level persyatatan yakni untuk responden Eselon II yang telah mencapai score level 5. Namun ada sebagian kecil yang masih membutuhkan pengembangan kapasitas. K8 K1 4 K2 3 2 GAP Kapasitas inovasi individu Eselon 2 1 K7 K3 0 K6 Nilai Standar Nilai Eselon 2 K4 K5 K1: Kemampuan Beradaptasi; K2: Manajemen Kinerja; K3: Membangun Pengaruh; K4 : Perencanaan dan Pengorganisasian; K5 : Kreatifitas dalam Pemecahan Masalah; K6:Pemimpin Inovatif; K7:Keberanian Mengambil Resiko; K8:Kepemimpinan Transformatif PETA KAPASITAS INOVASI INDIVIDU FOCUS PADA PENGALAMAN DAN LESSON LEARNT INOVASI SAAT INI BERDASARKAN ANALISA HASIL WAWANCARA ESELON III 4 K8 Mayoritas Responden Eselon III telah memenuhi standar kompetensi yang ditargetkan yakni telah mencapai score level 3. Namun masih ada beberapa yang membutuhkan pengembangan kapasitas. K1 3 K2 2 GAP Kapasitas inovasi individu Eselon 3 1 K7 K3 0 K6 Nilai Standar Nilai Eselon3 K4 K5 K1: Kemampuan Beradaptasi; K2: Manajemen Kinerja; K3: Membangun Pengaruh; K4 : Perencanaan dan Pengorganisasian; K5 : Kreatifitas dalam Pemecahan Masalah; K6:Pemimpin Inovatif; K7:Keberanian Mengambil Resiko; K8:Kepemimpinan Transformatif PETA KAPASITAS INOVASI INDIVIDU FOCUS PADA PENGALAMAN DAN LESSON LEARNT INOVASI SAAT INI BERDASARKAN ANALISA HASIL WAWANCARA ESELON IV 5 K8 K1 4 K2 3 GAP Kapasitas inovasi individu Eselon 4 2 Responden Eselon IV telah melebihi 2 level dari standar kompetensi individu yakni telah mencapai level 3 dan 4. 1 K7 K3 0 K6 Nilai Standar Nilai Eselon 4 K4 K5 K1: Kemampuan Beradaptasi; K2: Manajemen Kinerja; K3: Membangun Pengaruh; K4 : Perencanaan dan Pengorganisasian; K5 : Kreatifitas dalam Pemecahan Masalah; K6:Pemimpin Inovatif; K7:Keberanian Mengambil Resiko; K8:Kepemimpinan Transformatif PETA KAPASITAS INOVASI ORGANISASI BERDASARKAN ANALISA HASIL PENILAIAN APARATUR (KUESIONER) BUDAYA INOVASI 5 4 Secara umum, penilaian sebagian besar responden baik Eselon II, Eselon III, dan Eselon IV menunjukan Kapasitas Inovasi PELEMBAGAAN Organisasi Pemerintah INOVASI Kabupaten Kudus belum memenuhi standar ideal. 3 Kapasitas inovasi Organisasi 2 Eselon2 1 0 STRATEGI INOVASI Eselon 3 Eselon 4 Nilai Standar SUMBER DAYA INOVASI PETA KAPASITAS INOVASI ORGANISASI BERDASARKAN ANALISA HASIL PENILAIAN APARATUR ESELON II Berdasarkan penilaian responden Eselon II, Kapasitas Inovasi Organisasi Pemerintah Kabupaten Kudus masih belum memenuhi standar. PELEMBAGAAN INOVASI BUDAYA INOVASI 5 4 3 2 1 0 SUMBER DAYA INOVASI Kapasitas inovasi Organisasi Perspektif Eselon 2 STRATEGI INOVASI Eselon2 Nilai Standar PETA KAPASITAS INOVASI ORGANISASI BERDASARKAN ANALISA HASIL PENILAIAN APARATUR ESELON III BUDAYA INOVASI 5 4 Berdasarkan penilaian responden Eselon III, Kapasitas Inovasi Organisasi Pemerintah Kabupaten Kudus masih belum memenuhi standar. 3 2 PELEMBAGAAN INOVASI Kapasitas inovasi organisasi perspektif Eselon 3 1 0 SUMBER DAYA INOVASI STRATEGI INOVASI Eselon 3 Nilai Standar PETA KAPASITAS INOVASI ORGANISASI BERDASARKAN ANALISA HASIL PENILAIAN APARATUR ESELON IV Berdasarkan penilaian responden Eselon IV, Kapasitas Inovasi Organisasi Pemerintah Kabupaten Kudus masih belum memenuhi standar. PELEMBAGAAN INOVASI BUDAYA INOVASI 5 4 3 2 1 0 SUMBER DAYA INOVASI Kapasitas inovasi organisasi perspektif Eselon 4 STRATEGI INOVASI Eselon 4 Nilai Standar PETA KAPASITAS INOVASI ORGANISASI BERDASARKAN ANALISA HASIL PENILAIAN APARATUR (WAWANCARA) BUDAYA INOVASI 5 4 Secara umum Kapasitas Inovasi Organisasi pemerintah Kabupaten Kudus, sebagian besar responden baik Eselon II, PELEMBAGAAN Eselon III, dan Eselon IV INOVASI hampir memenuhi standar. Sebagian unsur perlu ditingkatkan. 3 Kapasitas inovasi Organisasi 2 Eselon2 1 0 STRATEGI INOVASI Eselon 3 Eselon 4 Nilai Standar SUMBER DAYA INOVASI PETA KAPASITAS INOVASI ORGANISASI BERDASARKAN ANALISA HASIL PENILAIAN APARATUR ESELON II Kapasitas Inovasi Organisasi berdasarkan Penilaian Aparatur eselon II, sebagian besar responden menunjukan bahwa kapasitas inovasi organisasi pemerintah kabupaten Kudus hampir memenuhi standar. PELEMBAGAAN INOVASI BUDAYA INOVASI 5 4 3 2 1 0 SUMBER DAYA INOVASI Kapasitas inovasi organisasi perspektif Eselon 2 STRATEGI INOVASI Eselon 2 Nilai Standar PETA KAPASITAS INOVASI ORGANISASI BERDASARKAN ANALISA HASIL PENILAIAN APARATUR ESELON III Kapasitas Inovasi Organisasi berdasarkan Penilaian Aparatur Eselon III, sebagian besar responden menunjukan bahwa kapasitas inovasi organisasi pemerintah kabupaten Kudus belum memenuhi standar. PELEMBAGAAN INOVASI BUDAYA INOVASI 5 4 3 2 1 0 SUMBER DAYA INOVASI Kapasitas inovasi organisasi perspektif Eselon 3 STRATEGI INOVASI Eselon 3 Nilai Standar PETA KAPASITAS INOVASI ORGANISASI BERDASARKAN ANALISA HASIL PENILAIAN APARATUR ESELON IV Kapasitas Inovasi Organisasi berdasarkan Penilaian Aparatur Eselon IV, sebagian besar responden Eselon IV menunjukan bahwa kapasitas inovasi organisasi pemerintah kabupaten Kudus masih belum memenuhi standar. PELEMBAGAAN INOVASI BUDAYA INOVASI 5 4 3 2 1 0 SUMBER DAYA INOVASI Kapasitas inovasi organisasi perspektif Eselon 4 STRATEGI INOVASI Eselon 4 Nilai Standar REKOMENDASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS INDIVIDU FOKUS PADA PENGETAHUAN INOVASI Training & Workshop Kurang memahami inovasi Masive Learning (LI) memahami inovasi Update Pengetahuan Inovasi & Champions of Innovation Sangat memahami inovasi REKOMENDASI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS INOVASI ORGANISASI BUDAYA INOVASI: 1. BUDAYA TOLERAN TERHADAP KESALAHAN (TIDAK MENYALAHKAN TETAPI MEMBERI MASUKAN YANG MEMBANGUN DAN MEMBANTU PEMBELAJARAN DARI KESALAHAN) – PERLU ADANYA KEBIJAKAN YANG MENGATUR 2. INSENTIF (PEMBERIAN INSENTIF YANG KONGKRIT BAGI PARA PENGGAGAS DAN PELAKSANA INOVASI) – PROGRAM PENEGAKAN REWARD AND PUNISHMENT 3. SISTEM NILAI (DALAM SISTEM NILAI PELAKU INOVASI HARUS MENDAPATKAN TEMPAT YANG TINGGI) – PROGRAM LOMBA INOVASI DAN PENILAIAN KINERJA 4. DUKUNGAN PIMPINAN (PEMIMPIN WAJIB MENDUKUNG DAN MEMBINA GAGASAN-GAGASAN INOVASI DARI BAWAHAN) – PROGRAM COACHING AND MENTORING KAPASITAS INOVASI ORGANISASI STRATEGI INOVASI: 1. REVIEW KINERJA (JUGA MEREVIEW KEINOVATIFAN INDIVIDU DAN TIM) – PROGRAM PENAMBAHAN UNSUR INOVASI DALAM PENILAIAN KINERJA 2. TETAPKAN TEMA BIDANG (PIMPINAN SECARA JELAS MENETAPKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN TEMA BIDANG DAN ALUR TINDAKAN UNTUK INOVASI INTERNAL) - 3. MEKANISME PEMBELAJARAN (TETAPKAN DENGAN JELAS MEKANISME PEMBELAJARAN YANG MEMPROMOSIKAN PENGUATAN KAPASITAS INOVASI INTERNAL) – SHARING PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN INOVASI INTERNAL UNIT KERJA MINGGUAN 4. TIM OPERASIONAL DAN STRATEGIK (YANG MEWAKILI BERAGAM PERSPEKTIF PERLU DITUNJUK SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB INOVASI INTERNAL) – PEMBENTUKAN POKJA INOVASI DI SETIAP SKPD KAPASITAS INOVASI ORGANISASI SUMBER DAYA INOVASI: 1. ANGGARAN (TERSEDIANYA ANGGARAN UNTUK INOVASI INTERNAL) – PROGRAM PENGEMBANGAN COST SHARING DENGAN UNIT KERJA INTERNAL DAN EKSTERNAL 2. KAPASITAS INOVASI INDIVIDU (WAJIB MEMILIKI KAPASITAS INOVASI YANG KUAT) – PENGEMBANGAN KAPASITAS SDM YANG BERKELANJUTAN 3. KAPASITAS PEMIMPIN INOVASI (WAJIB MEMILIKI KAPASITAS INOVASI YANG KUAT) – PROGRAM DIKLAT PIM DAN RLA 4. SUMBERDAYA WAKTU (TERSEDIANYA SUMBERDAYA WAKTU YANG MEMADAI UNTUK MENJADI INOVATIF) – ADANYA KEBIJAKAN PIMPINAN YANG MENGATUR PENGALOKASIAN WAKTU KHUSUS UNTUK PENGEMBANGAN KAPASITAS INOVASI KAPASITAS INOVASI ORGANISASI PELEMBAGAAN/STRUKTUR INOVASI: 1. STRUKTUR KOMUNIKASI (DIDASARKAN PADA FUNGSIONALITAS, TRANSPARANSI DAN KEBERAGAMAN) – FORUM BERBASIS IT 2. UNSUR PELEMBAGAAN BAGI GAGASAN KREATIF (UNSUR DAN RUANG LINGKUP BAGI GAGASAN KREATIF) – PEMBENTUKAN TIM KREATIF DI SETIAP UNIT KERJA 3. MANAJEMEN PENGETAHUAN (SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN BERBASIS FUNGSIONALITAS DAN KETERBUKAAN) – PENYEDIAAN PORTAL/DIRECTORY INOVASI DI PEMKAB KUDUS 4. HUBUNGAN DENGAN AKTOR EKSTERNAL (BERDASARKAN ORIENTASI TUJUAN, KEPERCAYAAN DAN KETERBUKAAN GUNA MEMBANGUN KAPASITAS INOVASI) – PROGRAM SINERGITAS KERJA MELALUI KERJASAMA KONDISI INI TERGANTUNG DARI: 1. Kebutuhan Percepatan Penguasaan Kompetensi dari Pejabat/Pegawai yang bersangkutan 2. Ketersediaan Anggaran yang ada; 3. Ketersediaan Waktu yang dapat dilakukan oleh pejabat yang bersangkutan 4. Tergantung Kondisi Wilayah Geografis (Iklim, Luas Wilayah, tingkat keamanan, dan Keragaman Budaya) INTERVENSI PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS FOCUS PADA KETERAMPILAN DAN PERILAKU Pendekatan mandiri (membaca literature yang relevan dan atau diskusi dengan nara sumber) Pendekatan Pendidikan dan Pelatihan (Formal dan Nonformal) Pendekatan Inovatif: 1.Coaching and Mentoring (menggunakan pimpinan dan atau orang yang dianggap mampu untuk membina yang bersangkutan dalam pelaksanaan langsung pekerjaan yang membutuhkan kompetensi yang akan dikembangkan) 2.Banchmarking (Sebagai pembanding untuk penyadaran sekaligus untuk pembelajaran yang lebih baik yang dapat diadopsi, dimodivikasi atau bahkan membuat inovasi baru). 3.Pendekatan menggunakan Teknologi Informasi (Internet, telephone conference, slideshare, Youtube, video converence) 4.Pendekatan Masiv dan Terpadu : Laboratorium Inovasi, street level Innovation) 5.Pendekatan Sharing pada komunitas tertentu. 6.Pendekatan Peer Learning. Pendekatan Magang (Internship). SESI DISKUSI TERIMAKASIH