BAB II KAJIAN PUSTAKA ` A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahu

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
`
A. Landasan Teori
1. Rasa Ingin Tahu
Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik jika siswa memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Adanya rasa
ingin tahu yang tinggi dari siswa akan mendorong siswa untuk mencari
tahu sesuatu yang tidak dipahaminya. Samani dan Hariyanto (2012: 119)
menyatakan bahwa “rasa ingin tahu adalah keinginan untuk menyelidiki
dan mencari pemahaman terhadap rahasia alam atau peristiwa sosial yang
sedang terjadi”.Begitupun dengan Yaumi (2016: 27) menyatakan bahwa
“rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas mengenai sesuatu yang dipelajari,
dilihat, didengar”.Aksan (2014: 35) mengemukakan bahwa ”rasa ingin
tahu adalah sifat naluriah yang dimiliki manusia sejak lahir, rasa ingin tahu
membuat seseorang selalu berupaya mengetahui lebih mendalam sesuatu
yang dipelajari, dilihat, dan didengar”.
Individu yang mempunyai rasa ingin tahu dapat terlihat jelas dari
pertanyaan-pertanyaan
yang
dikemukakannya.Suyadi
(2013:
122)
menjelaskan bahwa “nilai karakter rasa ingin tahu tampak jelas dalam
transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan
dibahas”.
8
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
9
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rasa ingin
tahu adalah upaya sadar yang dilakukan seseorang untuk mengetahui lebih
dalam mengenai sesuatu hal yang ingin dia ketahui baik itu sesuatu yang
dipelajarinya, dilihatnya, dan didengarnya. Adanya rasa ingin tahu yang
tinggi dari indiviu tertentu akan mendorongnya untuk mencari tahu apa
yang tidak dipahaminya atau sesuatu yang ingin diketahuinya. Sifat
tersebut jika dimiliki oleh seorang siswa maka kemungkinan akan
membuatnya untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya
dalam menerima materi.
Hal-hal apa saja yang termasuk kedalam karakter rasa ingin tahu,
dapat dilihat dari indikator rasa ingin tahu.Indikator merupakan suatu hal
yang dapat menjadi petunjuk bagi seseorang untuk memahami atau
mengetahui sesuatu. Indikator rasa ingin tahu berarti petunjuk yang
menggambarkan apa saja kriteria yang dimiliki seseorang untuk
mencerminkan rasa ingin tahunya. Indikator ini dapat dikembangkan
menjadi butir-butir pertanyaan yang akan diberikan kepada siswa untuk
mengukur rasa ingin tahunya dalam bentuk angket.
Kementrian pendidikan nasional (Kemendiknas) telah menyatakan
beberapa keterkaitan nilai dan indikator rasa ingin tahu untuk sekolah
dasar. Indikator tersebut disajikan pada tabel 2.1berikut:
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
10
Tabel 2.1 Keterkaitan Nilai dan Indikator Rasa Ingin Tahu untuk
SekolahDasar
NILAI
Rasa Ingin Tahu :
Sikap dan tindakan
yang selalu berupaya
untuk
mengetahui
lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu
yang
dipelajari,
dilihat,
dan
didengar.
INDIKATOR
1-3
4-6
Bertanya kepada guru Bertanya atau membaca
dan teman tentang sumber di luar buku teks
materi pelajaran
tentang materi yang terkait
dengan pelajaran
Bertanya
kepada Membaca
atau
sesuatu tentang gejala mendiskusikan gejala alam
alam yang baru terjadi
yang baru terjadi
Bertanya kepada guru
tentang sesuatu yang
didengar dari radio atau
televisi
Bertanya tentang beberapa
peristiwa alam, sosial,
budaya, ekonomi, politik,
teknologi
yang
baru
didengar
Bertanya
tentang Bertanya tentang sesuatu
berbagai peristiwa yang yang terkait dengan materi
dibaca dari media cetak pelajaran tetapi diluar
yang dibahas di kelas.
Sumber: Kemendiknas (2010: 36)
Indikator-indikator rasa ingin tahu yang dimiliki seseorang juga
dapat dilihat dari tingkahlaku yang dilakukan.Yaumi (2016: 102)
berpendapat bahwa orang yang selalu ingin tahu terhadap sesuatu pasti
melakukan beberapa hal sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
Mengajukan pertanyaan
Selalu timbul rasa penasaran
Menggali, menjejaki, dan menyelidiki
Tertarik pada berbagai hal yang belum ditemukan jawabannya
Mengintai, mengintip, dan membongkar berbagai hal yang masih
kabur
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
11
Adanya indikator-indikator tersebut dapat disimpulkan bahwa
indikator rasa ingin tahu tercermin dari timbulnya pertanyaan yang
dikemukakan seseorang mengenai sesuatu hal, menggali sesuatu dengan
cara membaca atau mendiskusikan sesuatu dengan temannya. Dari
penjelasan tersebut, maka kisi-kisi angket yang akan diberikan kepada
siswa dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1 Kisi-kisi Angket Rasa Ingin Tahu
No
Indikator
No Butir
Jumlah
Pernyataan
Positif
1.
Bertanya kepada guru dan teman
tentang materi pelajaran
2.
Membaca atau mendiskusikan
gejala alam yang baru terjadi
3.
Negatif
1
2, 3
3
5, 6, 14
16
4
Bertanya
tentang
beberapa
peristiwa alam, sosial, budaya,
ekonomi, politik, teknologi yang
baru didengar
7, 18,
9, 10, 19
5
4.
Bertanya tentang sesuatu yang
terkait dengan materi pelajaran
tetapi diluar yang dibahas di kelas
7, 20
4, 15
4
5.
Bertanya
tentang
berbagai
peristiwa yang dibaca dari media
cetak dan televise
11,13
12, 17
4
Kisi-kisi dari angket tersebut digunakan untuk membuat butir soal
pada angket rasa ingin tahu.Dari hasil angket tersebut dapat diketahui
bagaimana rasa ingin tahu yang dimiliki siswa.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
12
1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan sesuatu hal yang menjadi titik
pembuktian atas apa yang telah diusahakan dalam proses belajar. Kini
prestasi
belajar
menjadi
salah
satu
tolak
ukur
keberhasilan
seseorang.Hamdani (2011: 138) menyatakan bahwa “prestasi belajar
adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan
dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang
sudah dicapai oleh setiap siswa pada periode tertentu.Wahab (2016: 242)
menambahkan bahwa “istilah prestasi belajar terdiri dari dua suku kata,
yaitu prestasi dan belajar.Istilah prestasi dalam Kamus Ilmiah Populer
didefinisikan
sebagai
hasil
yang
telah
dicapai”.Arifin(2013:
12)
menyatakan bahwa:
Kata
prestasi
berasal
dari
bahasa
Belanda
yaitu
prestasie.Kemudian dalam bahasa Indonesia mejadi prestasi yang
berarti hasil usaha. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai
bidang kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga, dan
pendidikan, khusususnya pembelajaran.
Penjelasandi atas menggambarkan bahwa prestasi belajar secara
umumadalah hasil usaha yang dilakukan seseorang dalam proses
pembelajaranyang diwakilkan dalam bentuk simbol, huruf maupun
kalimat.Prestasi belajar menjadi tolak ukur seseorang untuk mengetahui
tingkat pemahaman terhadap suatu materi.Sebagai salah satu hal yang
penting dalam proses pembelajaran, prestasi belajar tentu memiliki
beberapa fungsi utama. Arifin(2013: 12-13) berpendapat bahwa prestasi
belajar memiliki fungsi utama antara lain:
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
13
1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik
2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu
3) Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan
4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan
5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan)
peserta didik
Uraiantersebut memberi gambaran bahwa prestasi belajar memiliki
banyak fungsi, presatasi belajar dijadikan tolak ukur untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan dapat dijadikan
bahan informasi dan lambang pemuas hasrat ingin tahu.
Tercapai atau tidaknya prestasi belajar pasti dikarenakan adanya
beberapa faktor yang mempengaruhinya.Ahmadi dan Supriyono (2013:
138-139) menyatakan bahwa “prestasi belajar yang dicapai seseorang
merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik
dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal) individu”.
Faktor internal adalah:
1)
Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya
2)
Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh:
a.) Faktor intelektif yang meliputi:
(1) Faktor potensial yaitu kecerdasan bakat,
(2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki
b) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian
3) Faktor kematangan fisik maupun psikis
4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan
Faktor eksternal adalah:
a. Faktor sosial yang terdiri atas
1) Lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
2) Lingkungan masyarakat
3) Lingkungan kelompok
b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian
c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,
iklim
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
14
Pendapat yang dikemukakan oleh Ahmadi dan Supriyono tidak
jauh berbeda dengan pendapat Hamdani.Hamdani (2011: 139) memandang
bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:
a. Faktor internal
1) Kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapi.
2) Faktor jasmani atau fisiologis
Panca indra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya akan
menghambat proses belajar.
3) Minat
Suatu kecenderungan untuk memperhatikan dan mengingat sesuatu
secara terus menerus.
4) Bakat
Bakat merupakan kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
5) Motivasi
Segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu.
b. Faktor eksternal
1) Keadaan keluarga
Adanya rasa aman dalam keluarga penting dalam belajar.
2) Keadaan sekolah
Sekolah merupakan lembaga penting dalam keberhasilan belajar.
3) Lingkungan masyarakat
Lingkungan berpengaruh terhadap perkembangan pribadi siswa.
Secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
faktor yang berasal dari dalam individu tersebut. Kemudian faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu seperti lingkungan,
teman sebaya, dan masyarakat. Kedua faktor tersebut merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
15
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
Sepertidiketahui bahwa ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan
salah satu mata pelajaran yang dipelajari saat duduk di bangku sekolah
dasar dan menengah pertama.Sebenarnya IPS memiliki makna tersendiri
bagi beberapa ahli. Susanto (2016: 137) menyatakan bahwa:
IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu
sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas
secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman
yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar
dan menengah.
Pendapat yang diberikan oleh Susanto serupa dengan pendapat
Somantri.Somantri dalam Sapriya (2011: 11) menyatakan bahwa ‘IPS
adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan
dasar
manusia
yang
diorganisasikan
secara
ilmiah
dan
pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan’, sementara itu Trianto,
(2011: 171) menyatakan bahwa:
IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial,
seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan
budaya.Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan
fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan
interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial.
Pembahasan di atas memberikan gambaran bahwa IPS merupakan
ilmu pengetahuan yang memuat beberapa ilmu-ilmu sosial dan kegiatan
dasar manusia yang diharapkan dapat memberikan wawasan yang
mendalam kepada siswa.Serta memberikan pandangan tentang bagaimana
mengatasi permasalahan sosial yang terjadi dimasyarakat.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
16
Sebagai salah satu wadah pendidikan IPS tentu memiliki tujuan
tertentu dalam setiap materi yang diberikan kepada siswa.Beberapa ahli
berpendapat bahwa IPS memiliki tujuan tertentu.Susanto (2016: 141)
berpendapat bahwa “IPS sebagai bagian dari kurikulum disekolah
bertujuan
untuk
membantu
mendewasakan
siswa
supaya
dapat
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam
rangka berpartisipasi di dalam masyarakat, negara, dan bahkan di dunia”.
Sejalan dengan Susanto, Trianto (2011: 176) menyatakan bahwa:
Tujuan utama IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi masalah yang
terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang
menimpa masyarakat.
Tujuan IPS secara umum adalah untuk membantu siswa dalam
mengembangkan pengetahuan dan sikap agar dapat mengatasi masalah
yang terjadi di masyarakat.Sementara itu selain tujuan IPS secara umum
IPS juga memiliki tujuan tersendiri bagi siswa sekolah dasar.Sapriya
(2011: 12) menyatakan bahwa:
Tujuan IPS di tingkat sekolah dasar adalah untuk mempersiapkan
peserta didik sebagai warga negara yang mengetahui pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitude and
value) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk
memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta
kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang
baik.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
17
Adanya pendapat tersebut menegaskan bahwa IPS merupakan
salah satu mata pelajaran yang penting untuk diajarkan sejak dini dimana
siswa akan mengetahui tentang perkembangan lingkungan sosial
masyarakatnya. Siswa dapat belajar bagaimana cara memecahkan masalah
yang terjadi, sehingga siswa dapat berguna bagi dirinya dan orang
lain.Salah satu materi IPS yang dipelajari oleh siswa kelas IV adalah
mengenai perkembangan transportasi.
a. Transportasi
Transportasi adalah pengangkutan manusia atau barang dari
suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.
Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan
kegiatan
sehari-hari.Sebelum
orang
mengenal
transportasi,
perhubungan satu tempat ketempat yang lain dilakukan dengan
berjalan kaki, sedangkan untuk mengangkut barang-barang atau hasil
buruan dengan memanggulnya di bahu (Tim Bina IPS, 2010: 147).
1. Perkembangan Teknologi Transportasi
Seiring dengan perkembangan zaman, manusia mulai
menemukan
cara-cara
baru
untuk
bertahan
hidup.Mulai
memanfaatkan binatang untuk mengangkut barang-barang.Setelah
roda ditemukan, manusia kemudian membuat kereta barang dan
kereta penumpang yang ditarik oleh hewan (Tim Bina IPS, 2010:
149).
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
18
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terjadi dari waktu ke waktu telah merambah ke bidang industri alat
tranportasi. Di masa kini, alat transportasi dibagi menjadi beberapa
jenis yaitu:
1) Transportasi darat
Sebelum
ditemukannya
alat
transportasi
yang
menggunakan mesin, pada masa lalu orang harus berjalan kaki
untuk menuju tempat lain yang jaraknya sangat jauh. Seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
munculah
berbagai
jenis
kendaraan
bermotor.Contoh
kendaraan bermotor antara lain adalah mobil, kereta api, dan
sepeda motor. Alat transportasi darat bermesin memang telah
memudahkan orang untuk berhubungan.Namun, banyaknya
kendaraan yang muncul akibat kendaraan bermotor adalah
polusi atau pencemaran udara dan suara (New Teaching
Resource, 2007: 106).
2) Transportasi Udara
Transportasi udara yang menghubungkan kota-kota di
seluruh Indonesia disebut penerbangan domestik (dalam
negeri).Adapun transportasi udara yang menghubungkan kotakota di Indonesia dengan kota-kota di luar negeri disebut
penerbangan internasional (New Teaching Resource, 2007:
108).
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
19
3) Transportasi Air
Pada zaman dahulu alat transportasi air juga masih amat
sederhana. Orang menggunakan rakit untuk berhubungan dari
satu daerah ke daerah lain. Namun, seiring dengan kemajuan
teknologi, alat transportasi rakit kemudian digantikan dengan
perahu bermotor. Pada awalnya, perahu bermotor digunakan
untuk menghubungkan satu wilayah ke wilayah lain yang tidak
dapat dilalui dengan alat transportasi darat. Transportasi laut
yang
menghubungkan
Indonesia
disebut
Transportasi
yang
kota-kota
pelayaran
pelabuhan
domestik
menghubungkan
kota
di
seluruh
(dalam
negri).
pelabuhan
di
Indonesia dengan pelabuhan di luar negeri disebut pelayaran
samudra.
Transportasi laut dibedakan menjadi dua macam, yaitu
transportasi
laut
tidak
bermesin
dan
transportasi
laut
bermesin.Transportasi tidak bermesin sangat bergantung
kepada gerak angin dalam perjalanannya.Angin digunakan
untuk untuk menggerakan layar.Oleh karena itu, muncul istilah
perahu
layar.Artinya,
perahu
yang
bergerak
dengan
menggunakan layar.Transportasi masa lalu dan transportasi
masa kini.Contoh dari transportasi masa lalu adalah sampan
dan transportasi masa kini adalah kapal feri.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
20
Setelah berkembangnya ilmu dan teknologi di bidang
transportasi, khususnya transportasi laut, saat ini sudah banyak
digunakan kapal (perahu besar bertenaga mesin) untuk
mengangkut penumpang atau barang.(New Teaching Resource,
2007: 107).
2. Keunggulan dan Kelemahan Teknologi Masa Lalu dan Masa Kini
a. Teknologi Transportasi Masa Lalu
1) Keunggulan
(a) Peralatan sederhana
(b) Memanfaatkan tenaga manusia, hewan, & alam
(c) Biaya atau harga relatif murah
(d) Tidak merusak lingkungan
2) Kelemahan
(a) Alat-alat mudah rusak
(b) Bergantung pada alam
(c) Bergantung pada tenaga manusia atau hewan
(d) Jarak yang ditempuh relative lama
b. Teknologi Transportasi Masa Kini
1) Keunggulan
(a) Mempunyai kecepatan yang tinggi
(b) Bentuk, model, dan warna sangat bagus
(c) Memperlancar usaha
(d) Mudah ditemui
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
21
2) Kelemahan
(a) Harga relatif mahal
(b) Resiko kecelakaan lebih tinggi
(c) Menimbulkan pencemaran lingkungan
(d) Membutuhkan jalan yang memadahi
(e) Bahan bakar terdiri dari bahan tambang yang tak dapat
diperbaharui
3. Deskripsi Tentang Alat Transportasi
Salah satu transportasi yang sering digunakan saat ini adalah
motor, motor merupakan kendaraan beroda dua. Motor dapat
digunakan maksimal oleh dua orang. Motor merupakan salah satu
alat transportasi darat yang memiliki kelebihan salah satunya
adalah mempercepat waktu perjalanan.
4. Pengalaman Menggunakan Teknologi Transportasi
Alat transportasi banyak dipakai adalah mobil, sepeda motor, bus,
dan pesawat udara. Kendaraan darat selain mobil dan bus adalah
kereta api. Kereta api terdiri dari 4 sampai 10 gerbong. Sebelum
menaiki kereta api, seseorang harus membeli tiket sesuai dengan
tujuan di setasiun kereta api setempat. Setelah itu penumpang
mengantri untuk masuk ke area tunggu kereta api dengan
menunjukkan tiket dan kartu identitas. Kemudiansaat didalam
kereta setiap penumpang duduk sesuai dengan gerbong dan tempat
duduk yang tertera di dalam tiket. (Tim Bina IPS, 2010: 151).
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
22
3. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu alat yang digunakan
sebagai perantara untuk menyampaikan materi yang di sampaikan oleh
guru kepada siswanya.Hal tersebut sejalan dengan pendapat Mudlofir dan
Rusydiyah (2016: 121) mengatakan bahwa ”kata media berasal dari
bahasa Latin bentuk jamak dari kata medium, yang secara harifah berarti
perantara atau pengantar”.Selain itu Arsyad, A (2007: 3) mengatakan
“kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harifah berarti
tengah atau pengantar.Daryanto (2016: 4) menyatakan “kata media
merupakan bentuk jamak dari kata medium.Medium dapat didefinisikan
sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim
menuju penerima”.
Media dapat membuat suasana yang menyenangkan sehingga akan
mempermudah untuk mengingatnya.Anitah (2008: 2) menyatakan “media
pembelajaran adalah setiap orang, alat, atau peristiwa yang dapat
menciptakan kondisi yang memungkinkan orang menerima pengetahuan,
keterampilan, dan sikap”.Sudjana dan Rivai (2005: 2) menyatakan“media
dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada
gilirannya
diharapkan
dapat
mempertinggi
hasil
belajar
yang
dicapainya”.Muslich (2010: 134) menyatakan “dengan menggunakan alat
peraga atau media dalam situasi belajar akan menciptakan kondisi yang
menyenangkan, mengingat bahwa siswa lebih banyak dipenuhi oleh rasa
ketertarikan siswa belajar sehingga meningkatkan efektivitas belajar”.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
23
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media
merupakan suatu alat yang dijadikan sebagai perantara dalam proses
pembelajaran. Adanya media ini sejatinya adalah sebagai salah satu upaya
yang dilakukan guru agar proses belajar mengajar dapat tersampaikan
dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran memiliki beberapa ciri yang mencerminkan
bahwa benda tersebut merupakan sebuah media pembelajaran.Garlach dan
Ely dalam Arsyad (2007: 12-14) mengemukakan tiga ciri media yaitu:
1) Ciri Fiksatif
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek
2) Ciri Manipulatif
Mentrasformasi suatu kejadian atau objek kedalam media
3) Ciri Distributif
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian
tersebut disajikan kepada siswa dengan stimulasi pengalaman yang
relatifsama dengan kejadian sebenarnya
Penggunaan media tentu tidak sembarang media dapat
dipergunakan, akan tetapi harus memperhatikan beberapa hal.
Shikabudendalam Muslich (2010: 134-135) menjelaskan bahwa dalam
memilih dan menggunakan media pembelajaran perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1) Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan
pembelajaran
2) Media dipilih yang paling efektif (tepat guna) untuk pencapaian
tujuan pembelajaran
3) Media dipilih sesuai dengan kemampuan pengetahuan dan menarik
perhatian siswa
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
24
Penggunaan media pembelajaran dapat bermanfaat dengan
baik, apabila dalam menggunakannya memperhatikan beberapa hal
yaitu apakah media tersebut dapat membantu dalam proses pencapaian
tujuan pembelajaran, dan mampu menarik perhatian siswa.
Media pembelajaran tentu memberikan banyak manfaat dalam
proses belajar mengajar. Sanjaya (2016: 70-73) berpendapat bahwa
secara khusus media pembelajaran memiliki beberapa manfaat untuk:
1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat
diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau
audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan.
2) Manipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan
pelajaran yang bersifat abstrak menjadi kongkret sehingga mudah
dipahami.
3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
Melalui media perhatian siswa terhadap materi dapat meningkat.
Dibuatnya media dalam proses pembelajaran tentu memiliki
banyak manfaat. Ada beberapa pendapat para ahli tentang manfaat
media bagi proses belajar siswa, seperti pendapat dari Sudjana dan
Rivai (2005: 2) menyatakan bahwa media memiliki beberapa manfaat
dalam proses belajar siswa antara lain:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa
menguasai tujuan pembelajaran lebih baik
3) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
25
Media merupakan sesuatu alat yang memiliki banyak fungsi,
secara umum fungsi media adalah membuat siswa mudah dalam
memahami pembelajaran karena media dapat mengemas suatu
kejadian yang ada diluar lingkungan kelas menjadi dapat diamati
didalam kelas. Selain itu media juga dapat memberikan kesan yang
berbeda dalam proses pembelajaran karena materi dikemas dengan
cara yang menyenangkan. Hal menyenangkan tersebut akan menarik
perhatian siswa dan membuatnya mengikuti pembelajaran dengan
bagus. Hal tersebut diharapkan dapat membuat siswa lebih
memahamimateri yang disampaikan.
4.
Komik
Sarana baca yang digemari oleh anak-anak ataupun kaum dewasa
salah satunya adalah komik.Muslich (2010: 141) menyatakan bahwa
“komik berasal dari bahasa Perancis, “Comique” dan dari bahasa Yunani,
“Komikos” yang berarti lucu atau menggelitik”.Rohani(1997: 78)
mengungkapkan bahwa “komik adalah kartun yang mengungkapkan suatu
karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat,
dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan
kepada pembaca”.Sementara itu Sanjaya (2016: 57) memandang komik
sebagai perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya
video, televisi, komputer dan lain sebagainya”.Nurgiyantoro, B (2016:
407) mengemukakan bahwa:
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
26
Komik hadir dengan keunikannya sendiri, tampil dengan deretan
gambar dalam panel-panel (kotak) gambar dengan sedikit tulisan
tangan yang ditempelkan dalam balon-balon.Komik memberikan
kesan yang menyenankan pada pembacanya dengan menghadirkan
gambar-gambar yang mendukukng isi cerita, sehingga pembaca
dapat memahami isi dengan baik.
Hal tersebut menunjukkan bahwa secara umum komik merupakan
suatu gambar dimana terdapat gelembung yang berisi tulisan.Gambar dan
tulisan tersebut menggambarkan suatu suasana yang mewakili isi cerita.
Komik dapat membawakan sebuah cerita menjadi lebih menarik dan
menyengkan unuk dibaca.
Sebagai salah satu media pembelajaran, komik tentu memiliki
tujuan tertentu sebagai media pembelajaran. Muslich (2010: 139)
mengemukakan tujuan komik sebagai media pembelajaran antara lain:
1) Untuk menerjemahkan sumber verbal (tulisan) dan memperjelas
pengertian murid,
2) Untuk memudahkan siswa berimajinasi (membayangkan) kejadian –
kejadian yang terdapat dalam gambar
3) Membantu siswa mengungkapkan ide berdasarkan gambar serta narasi
yang menyertainya
4) Mengkongkretkan pembelajaran dan memperbaiki kesan-kesan yang
salah dari ilustrasi secara lisan
Tujuan dari media komik dapat disimpulkan bahwa komik dapat
menerjemahkan bahan verbal menjadi lebih mudah dipahami dengan
adanya gambar-gambar
yang menunjang, serta membantu siswa
mengungkapkan ide berdasarkan gambar serta tulisan yang menyertai
gambar tersebut.Komik memuat cerita yang digambarkan melalui gambar
dan tulisan, didalam komik memuat beberapa struktur.Nurgiyantoro
(2016: 416-433) menjelaskan bahwa dalam komik terdapat beberapa
struktur antara lain:
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
27
1) Penokohan
Tokoh adalah subjek yang dikisahkan dalam komik. Dalam komik
siswa tidak hanya mencakup manusia saja, melainkan berbagai jenis
makhluk yang lain seperti binatang, makhluk halus dan benda mati.
2) Alur
Alur dapat dipahami sebagai rangkaian peristiwa yang bersebabakibat.
3) Tema dan Moral
Aspek tema dan moral dalam komik, juga dalam berbagai bacaan fiksi,
merupakan aspek isi yang ingin disampaikan kepada pembaca.
4) Gambar dan Bahasa
Aspek gambar dan bahasa merupaka unsur komik yang secara nyata
dapat ditatap karena keduanya merupakan representasi komik itu.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komik memiliki
beberapa struktur yang harus dimiliki seperti adanya penokohan yang
menggambarkan bagaimana karakter dan sifat pemeran, selain itu terdapat
alur sebagai rangkaian peristiwa yang mengandung sebab dan akibat, ada
juga tema serta moral yang memuat manfaat yang dapat di ambil oleh
pembaca, yang terakhir adanya gambar dan bahasa sebagai representasi
komik itu sendiri.
A. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Avriliyanti, Budiawanti dan Jamzuri
dalam artikelnya yang berjudul “Penerapan Media Komik untuk Pembelajaran
Fisika Model Kooperatif dengam Metode Diskusi pada Siswa SMP Negeri 5
Surakarta Kelas VII Tahun Ajaran 2011/2011 Materi Gerak” mengatakan
bahwa dari uji-t satu ekor tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media
komik pada pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran kooperatif
melalui metode diskusi lebih baik daripada penggunaan media buku teks
pada pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran kooperatif melalui
metode diskusi (2013: 156).
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
28
Penelitian yang dilakukan oleh Nalu Jamesdan Amber P. Bliss dalam
artikelnya yang berjudul “Comics as a Cognitive Training Medium for Expert
Decision Making” mengatakan bahwa:
This result could lead to reduced training time, optimizing
manpower, and cost savings for the military. Future studies are
needed to further assess the use of comics in training in terms of
performance to better understand the implications of the reduced
training time such as cost savings potentia(2011: 2123).
Penggunaan komik mengurangi waktu pelatihan, mengoptimalkan
tenaga kerja, dan penghematan biaya.Perlunya lebih menilai penggunaan
komik dalam hal kinerja untuk memahami implikasi waktu pelatihan yang
berkurang seperti penghematan biaya.
Penelitian yang dilakukan oleh Jacobs dalam artikelnya yang berjudul
“More Than Words: Comics as a Means of Teaching Multiple Literacies”
mengatakan bahwa:
By complicating our view of comics so that we do not see them as
simply an intermediary step to more complex word-based literacy, we
can more effectively help students become active creators, rather than
passive consumers, of meaning in their interactions with a wide variety
of multimodal texts. In doing so, we harness the real power of comics in
the classroom and prepare students for better negotiating their worlds
of meaning(2007: 24).
Dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media komik dapat lebih
efektif membantu siswa menjadi pencipta aktif, bukan konsumen pasif.
Penggunaan komik di kelas akan membantu siswa agar dapat memahami
sesuatu dengan baik.Dari penjelasan di atas peneliti dan guru sepakat
menggunakan media komik sebagai media pembelajaran.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
29
Media komik ini adalah media komik yang dibuat disesuaikan dengan
kebutuhan siswa, selain itu komik ini dikemas dengan menggunakan karakter
yang dekat dengan siswa dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
sertaberisi materi pembelajaran namun dikemas dengan pembahasan yang
ringan. Selain itu penggunaan media komik ini ditunjang dengan metode
Think Paire Share dalam proses pembelajaran. Adanya hal tersebut
diharapkan dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa.
B. Kerangka Pikir
Adanya permasalahan yang dirasakan oleh guru kelas IV SD Negeri 1
Kaiwungu, yaitu rendahnya rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa
membuat guru risau.Siswa cenderung diam dan tidak aktif, hal tersebut dapat
berdampak buruk bagi siswa dan kegitan belajar mengajar.Kegiatan belajar
mengajar menjadi kurang maksimal dan berdampak pada rendahnya hasil
prestasi belajar siswa.Berdasarkan permasalahan tersebut guru dan peneliti
merasa perlunya penanganan lebih lanjut agar permasalahan yang ada dapat
terselesaikan.Diskusi yang dilakukan oleh guru dan peneliti memutuskan
untuk menggunakan media komik untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Melalui media komik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan. Hal tersebut diharapkan akan berdampak pada
meningkatnya rasa ingin tahu siswa, sehingga siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik. Terlaksananya proses pembelajaran yang baik
akan memberi pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.Kerangka berpikir
peneliti disajiakan pada gambar 2.1 berikut:
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
30
Tindakan
Kondisi Awal
Melakukan
pembelajaran
menggunakan
Media Komik
Rasa ingin tahu dan
prestasi belajar siswa
kelas IV SD Negeri 1
Kaliwungu masih
rendah,
Siklus 1
Guru menggunakan media komik untuk meningkatkan rasa ingin
tahu dan prestasi belajar siswa
Observasi
Refleksi
Siklus II
Guru menggunakan media komik untuk meningkatkan rasa ingin
tahu dan prestasi belajar siswa
Observasi
Refleksi
Hasil
Rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa
kelas IV SD Negeri 1 Kaliwungu meningkat
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitia
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
31
C. Hipotesis Tindakan
Adanya perencanaan pelaksanaan pembelajaran dan kerangka berfikir
yang telah dibuat dengan matang, diharapkan dapat memperlancar proses
pembelajaran dan proses pembelajaran dapat terlaksana sesuia dengan tujuan
yang ingin dicapai. Oleh karena itu hipotesis dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Melalui penggunaan media komik pada materi perkembangan transportasi
dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa kelas IV SD Negeri 1
Kaliwungu.
2. Melalui penggunaan media komik pada materi perkembangan transportasi
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1
Kaliwungu.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017
Download