Sabda Tuhan dalam hidup sehari-hari Oktober 2016 Angela Merici Biblical Center © Sr. Emma G. osu http://ambcosu.wordpress.com Nihil Obstat: P. Martin Harun, OFM, Jakarta 12 Mei 2004 Imprimatur: Rm. Yohanes Subagyo, Pr. Vikjen KAJ, Jakarta 25 Mei 2004 . 1. Sabtu. Pesta S. Teresia dari kanak-kanak Yesus. Yes 66:10-14b; Mat 18:1-4. Seperti seorang dihibur ibunya, demikian Aku akan menghibur kamu. Allah adalah Roh murni, bukan laki-laki bukan perempuan. Nabi Yesaya menggambarkan Allah sebagai seorang IBU yang menghibur anaknya. Ia bisa digambarkan sebagai Bapa yang berhati ibu, maha sempurna. Setiap ayah dan ibu bisa bercermin pada-Nya dan menjadi ayah dan ibu yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan kepada mereka. S. Teresia pelindung misi yang kita rayakan hari ini sering dijuluki Teresia kecil. Ia menjadi kudus dengan melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar. Ia mengalami kasih Allah yang mesra bagaikan kasih ibu baginya. 2. Minggu Biasa XXVII. Hab 1:2-3; 2:2-4; 2Tim 1:6-8,13-14; Luk 17:5-10. Orang fasik mengepung orang benar. Itulah sebabnya keadilan muncul terbalik. Apa yang dikeluhkan nabi Habakuk masih terjadi di zaman kita. Kita pun bertanya mengapa Tuhan membiarkan semua kejahatan yang dilakukan orang di zaman ini? Mengapa orang jahat lebih kuat sehingga keadilan ada di pihak mereka? Mengapa orang kecil yang tak bersalah harus menjadi korban dan menderita? Nabi menjawab bahwa Tuhan bukannya tidak peduli. Orang jahat yang sombong akan lenyap, tapi orang yang benar akan hidup oleh percayanya. Jangan takut menderita demi kebenaran. 3. Senin. Gal 1:6-12; Luk 10:25-37. Adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Kita ingin keduanya, disukai Allah maupun manusia. Kalau keduanya bertentangan, kita cenderung memilih disukai orang, karena penilaian manusia itu langsung bisa dilihat dan dirasakan. Tetapi Santo Paulus berkata, kalau begitu kita bukanlah hamba Allah. Memilih untuk hidup jujur di kalangan orang yang tidak jujur, jauh dari gampang. Yang kita dapat bukan pujian, melainkan penghinaan dan cercaan. Mungkin juga kita difitnah bahkan dihukum. Kita hanya mampu bertahan dengan kekuatan Tuhan. Oktober 2016 4. Selasa. Pw S. Fransiskus dari Asisi. Gal 1:13-24; Luk 10:38-42. Dia telah memilih aku sejak dari kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya. Sebelum menjadi pengikut Kristus, Paulus adalah seorang penganiaya jemaat. Bagaimana ia bisa berbalik 100%? Allah mempunyai rencana yang indah bagi setiap manusia. Tidak ada yang diciptakan untuk menjadi orang jahat. Orang yang salah jalan pun diberi lampu-lampu peringatan supaya meluruskan jalannya. Paulus mengakui bahwa rahmat Tuhan tidak sia-sia baginya. Begitu juga Fransiskus dari Asisi, pemuda yang kaya, bisa berbalik 100% dan menjadi teladan hidup miskin di dunia untuk memiliki harta yang paling besar yaitu Kerajaan Allah. 5. Rabu. Gal 2:1-2,7-14; Luk 11:1-4. Hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin, dan memang itulah yang kami lakukan. Di zaman para rasul Gereja bertumbuh pesat dan menyebar. Disepakati bahwa Yakobus, Petrus dan Yohanes merasul di antara orang-orang bersunat, sedangkan Barnabas dan Paulus di antara bangsa-bangsa lain. Ada persamaan di antara kedua kelompok, yaitu mereka memberi prioritas kepada orang miskin. Di zaman kita Paus Fransiskus menyerukan: “Betapa saya merindukan Gereja yang miskin untuk orang miskin.” Yesus memulai khotbah-Nya di bukit dengan: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah…” Bagaimana saya mengartikan kemiskinan? Apakah kemiskinan itu sebuah ideal bagi saya? 6. Kamis. Gal 3:1-5; Luk 11:5-13. Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Rasul Paulus menandaskan bahwa kita diselamatkan oleh iman kepada Kristus. Roh dicurahkan kepada kita yang menerima Injil. Hidup di dalam Roh berarti tumbuh dan berkembang dalam iman, harapan dan kasih. Itu terjadi bila kita tetap berpaut pada Kristus seperi carang anggur pada pokoknya. Terlepas dari Dia iman kita mati, dan kita kembali menjadi manusia lama. Kita melakukan kewajiban-kewajiban belaka, dengan menyangka bahwa itulah yang menyelamatkan. Iman kita dipupuk oleh doa. Injil menekankan pentingnya usaha kita untuk berdoa dengan tekun. 7. Jumat. Pw S Maria Ratu Rosario. Gal 3:7-14; Luk 11:15-26. Mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham. Kita bisa membuat rencana buat hari ini, minggu ini, bulan ini, tahun ini. Tapi apakah akan terjadi seperti yang kita rencanakan? Belum tentu. Sering terjadi hal-hal di luar dugaan, entah untung atau rugi. Owi dan Butet tidak menyangka bakal mendapat medali emas untuk bulu tangkis di Rio dan hadiah besar dari Pemerintah. Bencana, kecelakaan, penyakit bisa terjadi kapan saja. Ada yang terus hidup dalam cemas, atau sebaliknya dengan harapan kosong. Kita diajak hidup dari iman, bekerja keras sambil mengandalkan Tuhan, sebab Ia setia dan tak pernah ingkar janji. Oktober 2016 8. Sabtu. Gal 3:22-29; Luk 11:27-28. Kamu semua yang dibaptis dalam Kristus telah mengenakan Kristus. Banyak orang menganggap enteng sakramen baptis. Istilahnya, jadi orang kristen KTP atau katolik “napas”, hanya ke gereja hari Natal dan Paskah saja. Bagaimana bisa “mengenakan” Kristus seperti dikatakan Paulus? Bukan seperti memakai seragam hanya dari luar, jaket dengan gambar Alkitab, atau berkalung salib atau medali. Yang dimaksud terlebih dari dalam: Menjadi sehati dan sepikir dengan Kristus dan menampakkannya dalam seluruh perilaku, sehingga kehadiran kita dirasakan orang sebagai kehadiran Kristus sendiri. Untuk itu perlu bahwa kita sebagai carang terus menerus menerima “getah hidup” dari Kristus. 9. Minggu Biasa XXVIII. 2Raj 5:14-17; 2Tim 2:8-13; Luk 17:11-19. Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu. Dalam sejarah Gereja dari zaman para rasul sampai sekarang ada banyak orang yang dibungkam, dibelenggu dan mati demi pewartaan Injil. Namun Sabda Allah tidak bisa dibelenggu, kata Paulus. Sabda berkumandang terus, ditulis dan diwartakan, dinyanyikan, diragakan dan diwujudkan dalam perbuatan kasih. Yesus menjamin kebahagiaan kekal orang yang percaya kepada-Nya. Tapi Ia tidak berjanji bahwa mereka tak pernah akan menderita, sebab penderitaan bisa menjadi jalan menuju keselamatan kekal. 10. Senin. Gal 4:22-24,26-27,31 – 5:1; Luk 11:29-32. Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Pekik “Merdeka, merdeka!” terdengar riuh rendah pada tanggal 17 Agustus. Kita merdeka, secara politik tidak dijajah oleh bangsa asing. Tapi apakah kita sungguh-sungguh sudah merdeka apabila masih ada ketergantungan pada produk makanan, obat-obatan, peralatan, mode, hiburan dari luar? Apakah secara pribadi kita merdeka bila menjadi hamba uang, rokok, narkoba, miras, makanan enak, barang mewah, gila hormat, munafik? Kristus membebaskan kita dari segala nafsu jahat, memampukan kita memilih yang paling baik, yang berkenan pada Allah, yang membangun pribadiku dan sesama menjadi kudus. 11. Selasa. Gal 4:31b – 5:6; Luk 11:37-41. Bagi orang yang ada dalam Kristus Yesus yang penting hanya iman yang bekerja oleh kasih. Iman tanpa perbuatan adalah iman yang mandul. Tak mungkin kita berpaut pada Kristus, sepikir dan sehati dengan Dia, tanpa berbuat baik apa pun. Sebaliknya berbuat baik tanpa iman bisa didasarkan pada kepentingan diri, supaya saya pun mendapat kasih, atau pujian atau hanya ingin pamer. Kristus menjadikan kita manusia indah dan unik seperti direncanakan Bapa bagi kita: Manusia yang mengasihi semua secara total termasuk musuh, mengampuni tanpa batas, berbelaskasih terlebih kepada yang kecil dan lemah, rela berkurban, sebab segalanya dilakukan dalam Tuhan, Pengasih dan Penyayang. Oktober 2016 12. Rabu. Gal 5:18-25; Luk 11:42-46. Buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Roh Kudus itu roh murni, tidak ada wujudNya. Bagaimana kita tahu bahwa seorang itu sudah menerima Roh Kudus? Dari buah-buahnya. Di sini disebutkan sembilan. Tentu tidak terbatas pada itu saja. Dan tak mungkin seorang juga memiliki semua buah itu secara sempurna. Anugerah Roh memang tak terbatas, tapi dituang ke dalam bejana-bejana kecil yang terbatas dan rapuh. Roh juga memberi kekuatan dan daya tumbuh, sehingga dari hari ke hari daya tampung kita makin besar, dan karya Allah dalam diri kita menjadi semakin nyata. 13. Kamis. Ef 1:1-10; Luk 11:47-54. Di dalam Kristus Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Kalimat itu terlalu indah sehingga sulit dicerna. Sebelum dunia dijadikan…berapa ribu tahun yang lalu? Tuhan sudah merencanakan saya untuk hidup di sini di saat ini. Begitu banyak manusia yang sudah diciptakan Allah, namun saya ini tak ada duanya di seluruh alam raya dari dulu sampai sekarang. Tiada maksud lain Tuhan menciptakan saya kecuali supaya saya kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Inilah PR saya: setiap hari menjadi makin kudus dan mengikis segala cacat sampai hilang. Misalnya, tidak peduli menjadi makin peduli sampai terlibat dan mengasihi secara penuh. 14. Jumat. Ef 1:11-14; Luk 12:1-7. Jangan takut …Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. Ada banyak hal yang membuat kita takut. Hidup kita selalu terancam. Kita bisa menjadi korban kejahatan sesama manusia, serangan mematikan dari bakteri, serangga, binatang buas atau becana alam. Orang yang tidur dengan rasa aman, belum tentu akan bangun besok pagi karena malamnya terjadi gempa bumi dahsyat. Namun Yesus berkata: “Jangan takut!” Yesus memberi alasan: Lihat burung pipit. Secara ekonomis hampir tak ada nilainya. Namun masing-masing dikenal dan dipelihara Bapa di surga. Apalagi kita, anak-anak-Nya yang terkasih! Masihkah kita cemas? 15. Sabtu. Pw S. Teresia dr.Yesus. Ef 1:15-23; Luk 12:8-12. Aku telah mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu kepada semua orang kudus. Itulah yang membuat rasul Paulus terus menerus bersyukur. Betapa Pastor kita juga akan bersyukur kalau melihat umat parokinya seperti itu! Iman dan kasih itu bukan sesuatu yang kita punya sekali jadi. Tidak. Paulus berdoa supaya umat terus berkembang dalam hikmat untuk mengenal Tuhan dengan benar. Itu memang tidak mudah. Kita terus disibukkan dengan segala macam perkara dan hiburan sehingga lupa Tuhan. Belum lagi gambarangambaran Allah palsu yang dipromosikan. Semoga kita selalu mengikuti bimbingan Roh dan mengabdi kepada Allah yang benar. Oktober 2016 16. Minggu Biasa XXIX. Kel 17:8-13; 2Tim 3:14 -4:2; Luk 18:1-8. Ingatlah bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu. Timotius beruntung mempunyai ibu dan nenek yang mendidik dia dalam iman melalui Kitab Suci sehingga iman itu hidup dalam dia. Tidak mengenal Kitab Suci sama dengan tidak mengenal Kristus yang menuntun kita kepada keselamatan. Tidak penting menghafal kata-kata dan nomor ayatnya. Itu hanya bungkusnya! Perlu masuk ke intinya, yaitu komunikasi dengan Allah. Membaca Kitab Suci membawa kepada transformasi, perubahan. Sabda yang hidup harus menjadi darah daging kita, sehingga kita menjadi Kitab Suci berjalan yang bisa dibaca oleh setiap orang. 17. Senin. Pw S. Ignasius dr Antiokhia. Ef 2:1-10; Luk 12:13-21. Berkat kasih karunia kalian diselamatkan oleh iman. Keselamatan itu bukan hasil usahamu, melainkan pemberian Allah. Tidak berarti kita bisa diam saya sambil berpangku tangan. Owi dan Butet meraih medali emas untuk badminton di Rio. Mereka dan kita pun bersyukur kepada Tuhan. Tapi kemenangan itu mereka peroleh juga berkat latihan intensif dan kerja keras. Kita mengharapkan keselamatan sebagai anugerah cuma-cuma yang tak bisa dibeli. Lalu apa peran kita? Menyediakan diri supaya bisa menerima hadiah itu. Menjadi bejana kosong dari segala dosa dan egoisme supaya bisa diisi oleh Tuhan dengan kasih karunia-Nya. 18. Selasa. Pesta S. Lukas. 2Tim 4:10-17b; Luk 10:1-9. Semuanya meninggalkan aku. Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku. Mungkin kita pernah mengalami seperti Paulus ditinggalkan semua kawan justru pada saat kita paling membutuhkan mereka. Dalam situasi itu Paulus tidak mengeluh atau sakit hati. Ia memahami keadaan masing-masing kawannya. Ada pula orang yang perlu diwaspadai. Dalam keadaan sulit Paulus mencari dan menemukan kekuatannya pada Allah. Ia bisa berkata: “Bila aku lemah, maka aku kuat” sebab ia yakin bahwa ia selalu bisa mengandalkan Allah, justru di saat ia paling membutuhkan-Nya. Jika kita punya keyakinan seperti Paulus, maka kita tak pernah kecil hati atau putus asa. 19. Rabu. Ef 3:2-12; Luk 12:39-48. Aku ini orang yang paling hina di antara segala orang kudus. Tetapi kepadaku telah dianugerahkan kasih setia … Paulus tidak malu membeberkan masa lalunya yang gelap sebagai penganiaya jemaat. Bagi Allah yang penting bukanlah masa lalu kita, tapi bagaimana kita merespons rahmat belaskasihanNya saat ini dan selanjutnya. Ia selalu mengajak kita menempuh hidup baru. Itulah yang dilakukan Paulus. Berkat kasih karunia Allah jadilah ia rasul bangsa-bangsa. Tanpa lelah ia mewartakan keselamatan dalam Yesus kepada segala bangsa. Tidak soal bila kita punya masa lalu yang gelap dan memalukan. Tuhan terus menerus menempa kita menjadi manusia baru. Oktober 2016 20. Kamis. Ef 3:14-21; Luk 12:49-53. Aku berdoa supaya kalian dapat mengenal kasih Kristus, sekalipun melampaui segala pengetahuan. Dapatkah kita memahami betapa lebarnya dan panjangnya, betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus? Tentu tidak, karena itu melampaui segala pengetahuan manusia. Namun Paulus berani berdoa supaya kita bisa. Bukan memahami saja, tapi supaya kita berakar dan beralas dalam kasih dan dipenuhi dalam seluruh kepenuhan Allah. Hal itu nampak pada orang-orang kudus. Hati mereka penuh dengan kasih Allah sehingga terpancar dari wajah mereka. Contohnya Stefanus, martir pertama. Mereka melihat wajahnya seperti wajah malaikat. Adakah orang seperti itu di zaman ini? 21. Jumat. Ef 4:1-6; Luk 12:54-59. Sebagai orang-orang yang terpanggil, hiduplah sepadan dengan panggilanmu itu. Bayangkan dalam kerumunan orang ada yang pingsan. Dipanggillah seorang dokter. Tapi dia mengangkat tangannya kebingungan lalu mulai meratap. Tentu kita berharap ia menangani pasien dengan cara profesional, layaknya seorang dokter. Dalam kemelut krisis ekonomi, krisis moral dan aneka krisis lainnya, apa yang diharapkan dari kita orang beriman? Bukan memancing dalam air keruh untuk mendapat untung bagi diri sendiri, keluarga atau kelompok. Bukan. Tapi bahwa kita membawa terang dalam gelap, merubah kejahatan menjadi kebaikan, kekerasan menjadi kelembutan, sikap egois menjadi melayani dan berbagi. 22. Sabtu. Ef 4:7-16; Luk 13:1-9. Tubuh yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya. Itulah gambaran gereja dengan anggota-anggotanya. Gereja adalah satu, seperti tubuh kita itu satu kesatuan. Kaki tidak bisa memisahkan diri lalu berdiri sendiri. Kristus selalu menghendaki persatuan itu. Ada banyak anggota, berbeda bentuk dan fungsinya, saling melayani. Bayangkan tangan dan kaki marah karena perut diam saja tidak bekerja. Kaki tidak mau berjalan mengambil makanan, tangan tak mau membawanya ke mulut. Tapi karena perut tidak diisi, badan tak punya kekuatan. Kaki dan tangan jadi lemas tak mampu bekerja. Sadarlah mereka tiap anggota itu penting, walaupun tidak nampak kegunaannya. 23. Minggu Biasa XXX. Sir 35:12-14,16-18; Luk 18:9-14. Tuhan adalah Hakim yang tidak memihak. Ia tidak memihak dalam perkara orang miskin… Surat kabar sering memuat berita tentang hakim-hakim yang ditangkap karena makan suap. Rupanya penyakit itu bukan dari abad ini saja. Di zaman Perjanjian Lama pun sudah ada hakim seperti itu. Orang miskin sulit mendapat keadilan karena orang kaya menyogok hakim dengan uang sehingga perkaranya dimenangkan. Akhirnya si miskin hanya bisa berpaling kepada Tuhan, Hakim tertinggi yang tahu segalanya dan tidak bisa disuap. Dialah harapan orang miskin dan terpuruk. Tuhan mendengarkan doa orang yang terjepit. Ia pun tidak mengabaikan doa yatim piatu dan janda. Oktober 2016 24. Senin. Ef 4:32 – 5:8; Luk 13:10-17. Hiduplah dalam kasih, sama seperti Kristus Yesus juga telah mengasihi kalian. Dalam Perang Dunia II tentara Nazi diperintahkan menangkap semua orang Yahudi untuk dibunuh. Seorang ibu Yahudi lari dari desa ke desa. Dalam keadaan lelah dan lapar, ia mengetuk pintu sebuah rumah. Seorang ibu Jerman membukakan pintu dan memberinya makan lalu menyuruh dia cepat pergi. “Jangan takut. Mereka tidak akan menangkap ibu. Teruskan perjalanan. Tinggalkan surat-surat ibu di sini. Mereka akan pikir saya orang Yahudi yang mereka kejar. Ibu selamat.” Ibu Jerman itu membiarkan diri ditangkap. Ia telah mengasihi seperti Kristus yang mengurbankan hidup-Nya bagi kita supaya kita selamat. 25. Selasa.Ef 5:21-33; Luk 13:18-21. Para suami hendaknya mengasihi istrinya seperti Kristus telah mengasihi jemaat dan istri hendaklah menghormati suaminya. Dewasa ini makin banyak perkawinan berakhir dengan perceraian. Banyak yang telah ditulis tentang cara-cara memelihara hidup perkawinan supaya langgeng. Memang hidup rukun saling mengasihi tidak gampang. Cekcok biasanya mulai saat kita mau menang sendiri. Maka Paulus memberi resep supaya suami istri saling merendahkan diri dalam takwa kepada Kristus. Rendah hati artinya mau mengalah, melayani dengan gembira, dengan memberi bonus, berbuat lebih dari yang wajib, saling menyenangkan dan membahagiakan. Maka terciptalah surga dalam keluarga. 26. Rabu. Ef 6:1-9; Luk 13:22-30. Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan. Sebuah biara tua dihuni oleh rahib-rahib yang semuanya lanjut usia. Dari hari ke hari mereka berdoa, bekerja dan makan bersama. Semua rutinitas, tak ada sukacita. Suatu hari pemimpin biara mengunjungi seorang Rabi pertapa. Rabi itu berkata: “Saya akan menyampaikan sebuah rahasia yang hanya boleh diucapkan satu kali.” Pemimpin biara itu pulang dan menyampaikan rahasia itu: “Seorang di antara kita adalah Mesias.” Sejak itu ada hidup baru dalam biara. Doa, kerja dan makan bersama diwarnai semangat dan sukacita. Orang-orang muda datang menjadi anggota baru. Mereka saling melayani seperti melayani Tuhan sendiri. 27. Kamis. Ef 6:10-20; Luk 13:31-35. Hendaklah kalian kuat dalam Tuhan dalam kekuatan kuasanya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah. Rupanya Paulus menyiapkan umatnya untuk berperang. Benar. Hidup adalah sebuah perjuangan, perang melawan kejahatan. Musuh kita kuat, licik, tak pernah tidur. Belum apa-apa kita sudah kalah. Maka kita perlu pandai-pandai memakai senjata Allah, yaitu: kebenaran, keadilan, kerelaan mewartakan Injil damai sejahtera, iman sebagai perisai, sabda Allah sebagai pedang Roh, doa setiap waktu sambil berjaga-jaga. Jika demikian, si jahat tidak berkuasa sedikit pun terhadap kita. Segala panahnya akan dipadamkan oleh perisai iman kita. Percaya bahwa Tuhan lebih kuat dari segala kuasa kegelapan. Oktober 2016 28. Jumat. Pesta S. Simon dan Yudas. Ef 2:19-22; Luk 6:12-19. Di atas Kristus sebagai batu penjuru kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah. Bait Allah yang indah dan megah buatan Salomo dihancurkan orang Babel. Bait Allah yang dibangun kembali oleh Zerubabel kemudian dipugar oleh Herodes dimusnahkan oleh orang Roma. Sejak itu tak pernah dibangun lagi. Perkataan Yesus: “Rombak Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali” diartikan bahwa Yesus sendiri Bait Allah yang baru yang tak dapat dimusnahkan tangan manusia. Benar, Dialah batu penjuru dan kita batu-batu yang hidup dari Bait Allah yang baru. Kita tempat kediaman Allah. Jangan biarkan apa pun mencemarkannya. 29. Sabtu. Flp 1:18b-26; Luk 14:1,7-11. Hidup di dunia bagiku berarti bekerja dan menghasilkan buah. Kerja apa yang dilakukan Paulus? Mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa. Untuk itu ia menempuh jalan darat lewat lembah dan bukit, dan jalan laut menerjang segala bahaya. Apa buahnya? Banyak orang dari berbagai bangsa menerima iman yang menghasilkan sukacita bagi mereka dan bagi Paulus sendiri. Sekarang ia sudah tua dan sakit. Ia ingin meninggalkan dunia ini untuk diam bersama Kristus. Di lain pihak ia sadar bahwa umat masih membutuhkannya. Maka ia memilih yang terakhir. Tapi kita tahu sesudah kematiannya pun Paulus masih berbicara kepada kita lewat surat-suratnya. Apa yang akan saya wariskan kepada umat? 30. Minggu Biasa XXXI. Keb 11:22 - 12:2; 2Tes 1:11 – 2:2; Luk 19:1-10. Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Itulah misi Yesus selama hidup-Nya di dunia ini. Sebagai Gembala yang baik mencari dan menyelamatkan yang hilang; sebagai tabib menyembuhkan yang sakit jiwa dan raganya, sebagai hakim membela orang kecil dan tertindas, sebagai sahabat memberikan nyawa-Nya; sebagai Terang menerangi kegelapan dan membuka kedok kejahatan; sebagai Pembebas melepaskan belenggu perhambaan kepada nafsu dan dosa. Masih banyak yang bisa ditambahkan. Kita masingmasing dipanggil untuk membawa arti bagi lingkungan kita. Apa yang sudah saya lakukan untuk menghadirkan Kristus di dunia ini? 31. Senin. Flp 2:1-4; Luk 14:12-14. Dengan rendah hati anggaplah orang lain lebih utama daripada dirimu sendiri. Ketika Ronaldo, bintang sepakbola masih muda, ia punya sahabat yang juga jago main bola. Seorang manager sebuah klub sepakbola menawarkan keanggotaan kepada mereka, tapi hanya satu orang. Mereka diuji dalam sebuah pertandingan. Siapa yang mencetak gol terbanyak, dia yang diterima. Masing-masing mencetak satu gol. Lalu sahabat Ronaldo punya kesempatan mencetak yang kedua. Tapi ia meneruskan bola itu kepada Ronaldo, sehingga Ronaldo mencetak dua gol dan diterima dalam klub itu. “Mengapa kaulakukan itu?” tanya Ronaldo. “Saya tahu kau lebih baik,” kata sahabatnya dengan sederhana. Oktober 2016 Oktober 2016 Oktober 2016 Oktober 2016