ST Oktober 2016 - Angela Merici Biblical Center

advertisement
Sabda Tuhan
dalam hidup sehari-hari
Oktober 2016
Angela Merici Biblical Center © Sr. Emma G. osu
http://ambcosu.wordpress.com
Nihil Obstat: P. Martin Harun, OFM, Jakarta 12 Mei 2004
Imprimatur: Rm. Yohanes Subagyo, Pr. Vikjen KAJ, Jakarta 25 Mei 2004
.
1. Sabtu. Pesta S. Teresia dari kanak-kanak Yesus. Yes 66:10-14b; Mat
18:1-4. Seperti seorang dihibur ibunya, demikian Aku akan menghibur
kamu. Allah adalah Roh murni, bukan laki-laki bukan perempuan. Nabi
Yesaya menggambarkan Allah sebagai seorang IBU yang menghibur
anaknya. Ia bisa digambarkan sebagai Bapa yang berhati ibu, maha
sempurna. Setiap ayah dan ibu bisa bercermin pada-Nya dan menjadi
ayah dan ibu yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan kepada
mereka. S. Teresia pelindung misi yang kita rayakan hari ini sering
dijuluki Teresia kecil. Ia menjadi kudus dengan melakukan hal-hal
kecil dengan cinta yang besar. Ia mengalami kasih Allah yang mesra
bagaikan kasih ibu baginya.
2. Minggu Biasa XXVII. Hab 1:2-3; 2:2-4; 2Tim 1:6-8,13-14; Luk 17:5-10.
Orang fasik mengepung orang benar. Itulah sebabnya keadilan muncul terbalik. Apa yang dikeluhkan nabi Habakuk masih terjadi di zaman kita. Kita pun bertanya mengapa Tuhan membiarkan semua
kejahatan yang dilakukan orang di zaman ini? Mengapa orang jahat
lebih kuat sehingga keadilan ada di pihak mereka? Mengapa orang
kecil yang tak bersalah harus menjadi korban dan menderita? Nabi
menjawab bahwa Tuhan bukannya tidak peduli. Orang jahat yang
sombong akan lenyap, tapi orang yang benar akan hidup oleh percayanya. Jangan takut menderita demi kebenaran.
3. Senin. Gal 1:6-12; Luk 10:25-37. Adakah kucari kesukaan manusia
atau kesukaan Allah? Kita ingin keduanya, disukai Allah maupun
manusia. Kalau keduanya bertentangan, kita cenderung memilih
disukai orang, karena penilaian manusia itu langsung bisa dilihat dan
dirasakan. Tetapi Santo Paulus berkata, kalau begitu kita bukanlah
hamba Allah. Memilih untuk hidup jujur di kalangan orang yang tidak
jujur, jauh dari gampang. Yang kita dapat bukan pujian, melainkan
penghinaan dan cercaan. Mungkin juga kita difitnah bahkan dihukum.
Kita hanya mampu bertahan dengan kekuatan Tuhan.
Oktober 2016
4. Selasa. Pw S. Fransiskus dari Asisi. Gal 1:13-24; Luk 10:38-42. Dia
telah memilih aku sejak dari kandungan ibuku dan memanggil aku
oleh kasih karunia-Nya. Sebelum menjadi pengikut Kristus, Paulus
adalah seorang penganiaya jemaat. Bagaimana ia bisa berbalik
100%? Allah mempunyai rencana yang indah bagi setiap manusia.
Tidak ada yang diciptakan untuk menjadi orang jahat. Orang yang
salah jalan pun diberi lampu-lampu peringatan supaya meluruskan
jalannya. Paulus mengakui bahwa rahmat Tuhan tidak sia-sia baginya. Begitu juga Fransiskus dari Asisi, pemuda yang kaya, bisa
berbalik 100% dan menjadi teladan hidup miskin di dunia untuk
memiliki harta yang paling besar yaitu Kerajaan Allah.
5. Rabu. Gal 2:1-2,7-14; Luk 11:1-4. Hanya kami harus tetap mengingat
orang-orang miskin, dan memang itulah yang kami lakukan. Di zaman
para rasul Gereja bertumbuh pesat dan menyebar. Disepakati bahwa
Yakobus, Petrus dan Yohanes merasul di antara orang-orang bersunat, sedangkan Barnabas dan Paulus di antara bangsa-bangsa lain.
Ada persamaan di antara kedua kelompok, yaitu mereka memberi
prioritas kepada orang miskin. Di zaman kita Paus Fransiskus menyerukan: “Betapa saya merindukan Gereja yang miskin untuk orang
miskin.” Yesus memulai khotbah-Nya di bukit dengan: “Berbahagialah
orang yang miskin di hadapan Allah…” Bagaimana saya mengartikan
kemiskinan? Apakah kemiskinan itu sebuah ideal bagi saya?
6. Kamis. Gal 3:1-5; Luk 11:5-13. Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Rasul Paulus
menandaskan bahwa kita diselamatkan oleh iman kepada Kristus.
Roh dicurahkan kepada kita yang menerima Injil. Hidup di dalam Roh
berarti tumbuh dan berkembang dalam iman, harapan dan kasih. Itu
terjadi bila kita tetap berpaut pada Kristus seperi carang anggur pada
pokoknya. Terlepas dari Dia iman kita mati, dan kita kembali menjadi
manusia lama. Kita melakukan kewajiban-kewajiban belaka, dengan
menyangka bahwa itulah yang menyelamatkan. Iman kita dipupuk
oleh doa. Injil menekankan pentingnya usaha kita untuk berdoa
dengan tekun.
7. Jumat. Pw S Maria Ratu Rosario. Gal 3:7-14; Luk 11:15-26. Mereka
yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham. Kita bisa membuat rencana buat hari ini, minggu ini,
bulan ini, tahun ini. Tapi apakah akan terjadi seperti yang kita
rencanakan? Belum tentu. Sering terjadi hal-hal di luar dugaan, entah
untung atau rugi. Owi dan Butet tidak menyangka bakal mendapat
medali emas untuk bulu tangkis di Rio dan hadiah besar dari
Pemerintah. Bencana, kecelakaan, penyakit bisa terjadi kapan saja.
Ada yang terus hidup dalam cemas, atau sebaliknya dengan harapan
kosong. Kita diajak hidup dari iman, bekerja keras sambil mengandalkan Tuhan, sebab Ia setia dan tak pernah ingkar janji.
Oktober 2016
8. Sabtu. Gal 3:22-29; Luk 11:27-28. Kamu semua yang dibaptis dalam
Kristus telah mengenakan Kristus. Banyak orang menganggap enteng
sakramen baptis. Istilahnya, jadi orang kristen KTP atau katolik
“napas”, hanya ke gereja hari Natal dan Paskah saja. Bagaimana bisa
“mengenakan” Kristus seperti dikatakan Paulus? Bukan seperti
memakai seragam hanya dari luar, jaket dengan gambar Alkitab, atau
berkalung salib atau medali. Yang dimaksud terlebih dari dalam: Menjadi sehati dan sepikir dengan Kristus dan menampakkannya dalam
seluruh perilaku, sehingga kehadiran kita dirasakan orang sebagai
kehadiran Kristus sendiri. Untuk itu perlu bahwa kita sebagai carang
terus menerus menerima “getah hidup” dari Kristus.
9. Minggu Biasa XXVIII. 2Raj 5:14-17; 2Tim 2:8-13; Luk 17:11-19.
Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu
seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu. Dalam
sejarah Gereja dari zaman para rasul sampai sekarang ada banyak
orang yang dibungkam, dibelenggu dan mati demi pewartaan Injil.
Namun Sabda Allah tidak bisa dibelenggu, kata Paulus. Sabda berkumandang terus, ditulis dan diwartakan, dinyanyikan, diragakan dan
diwujudkan dalam perbuatan kasih. Yesus menjamin kebahagiaan
kekal orang yang percaya kepada-Nya. Tapi Ia tidak berjanji bahwa
mereka tak pernah akan menderita, sebab penderitaan bisa menjadi
jalan menuju keselamatan kekal.
10. Senin. Gal 4:22-24,26-27,31 – 5:1; Luk 11:29-32. Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Pekik
“Merdeka, merdeka!” terdengar riuh rendah pada tanggal 17 Agustus.
Kita merdeka, secara politik tidak dijajah oleh bangsa asing. Tapi
apakah kita sungguh-sungguh sudah merdeka apabila masih ada
ketergantungan pada produk makanan, obat-obatan, peralatan, mode,
hiburan dari luar? Apakah secara pribadi kita merdeka bila menjadi
hamba uang, rokok, narkoba, miras, makanan enak, barang mewah,
gila hormat, munafik? Kristus membebaskan kita dari segala nafsu
jahat, memampukan kita memilih yang paling baik, yang berkenan
pada Allah, yang membangun pribadiku dan sesama menjadi kudus.
11. Selasa. Gal 4:31b – 5:6; Luk 11:37-41. Bagi orang yang ada dalam
Kristus Yesus yang penting hanya iman yang bekerja oleh kasih. Iman
tanpa perbuatan adalah iman yang mandul. Tak mungkin kita berpaut
pada Kristus, sepikir dan sehati dengan Dia, tanpa berbuat baik apa
pun. Sebaliknya berbuat baik tanpa iman bisa didasarkan pada
kepentingan diri, supaya saya pun mendapat kasih, atau pujian atau
hanya ingin pamer. Kristus menjadikan kita manusia indah dan unik
seperti direncanakan Bapa bagi kita: Manusia yang mengasihi semua
secara total termasuk musuh, mengampuni tanpa batas, berbelaskasih terlebih kepada yang kecil dan lemah, rela berkurban, sebab
segalanya dilakukan dalam Tuhan, Pengasih dan Penyayang.
Oktober 2016
12. Rabu. Gal 5:18-25; Luk 11:42-46. Buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Roh Kudus itu roh murni, tidak ada wujudNya. Bagaimana kita tahu bahwa seorang itu sudah menerima Roh
Kudus? Dari buah-buahnya. Di sini disebutkan sembilan. Tentu tidak
terbatas pada itu saja. Dan tak mungkin seorang juga memiliki semua
buah itu secara sempurna. Anugerah Roh memang tak terbatas, tapi
dituang ke dalam bejana-bejana kecil yang terbatas dan rapuh. Roh
juga memberi kekuatan dan daya tumbuh, sehingga dari hari ke hari
daya tampung kita makin besar, dan karya Allah dalam diri kita
menjadi semakin nyata.
13. Kamis. Ef 1:1-10; Luk 11:47-54. Di dalam Kristus Allah telah memilih
kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di
hadapan-Nya. Kalimat itu terlalu indah sehingga sulit dicerna.
Sebelum dunia dijadikan…berapa ribu tahun yang lalu? Tuhan sudah
merencanakan saya untuk hidup di sini di saat ini. Begitu banyak
manusia yang sudah diciptakan Allah, namun saya ini tak ada duanya
di seluruh alam raya dari dulu sampai sekarang. Tiada maksud lain
Tuhan menciptakan saya kecuali supaya saya kudus dan tak bercacat
di hadapan-Nya. Inilah PR saya: setiap hari menjadi makin kudus dan
mengikis segala cacat sampai hilang. Misalnya, tidak peduli menjadi
makin peduli sampai terlibat dan mengasihi secara penuh.
14. Jumat. Ef 1:11-14; Luk 12:1-7. Jangan takut …Bukankah burung pipit
dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. Ada banyak hal yang membuat kita takut. Hidup kita
selalu terancam. Kita bisa menjadi korban kejahatan sesama manusia, serangan mematikan dari bakteri, serangga, binatang buas atau
becana alam. Orang yang tidur dengan rasa aman, belum tentu akan
bangun besok pagi karena malamnya terjadi gempa bumi dahsyat.
Namun Yesus berkata: “Jangan takut!” Yesus memberi alasan: Lihat
burung pipit. Secara ekonomis hampir tak ada nilainya. Namun
masing-masing dikenal dan dipelihara Bapa di surga. Apalagi kita,
anak-anak-Nya yang terkasih! Masihkah kita cemas?
15. Sabtu. Pw S. Teresia dr.Yesus. Ef 1:15-23; Luk 12:8-12. Aku telah
mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu
kepada semua orang kudus. Itulah yang membuat rasul Paulus terus
menerus bersyukur. Betapa Pastor kita juga akan bersyukur kalau
melihat umat parokinya seperti itu! Iman dan kasih itu bukan sesuatu
yang kita punya sekali jadi. Tidak. Paulus berdoa supaya umat terus
berkembang dalam hikmat untuk mengenal Tuhan dengan benar. Itu
memang tidak mudah. Kita terus disibukkan dengan segala macam
perkara dan hiburan sehingga lupa Tuhan. Belum lagi gambarangambaran Allah palsu yang dipromosikan. Semoga kita selalu mengikuti bimbingan Roh dan mengabdi kepada Allah yang benar.
Oktober 2016
16. Minggu Biasa XXIX. Kel 17:8-13; 2Tim 3:14 -4:2; Luk 18:1-8. Ingatlah
bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat
memberi hikmat kepadamu. Timotius beruntung mempunyai ibu dan
nenek yang mendidik dia dalam iman melalui Kitab Suci sehingga
iman itu hidup dalam dia. Tidak mengenal Kitab Suci sama dengan
tidak mengenal Kristus yang menuntun kita kepada keselamatan.
Tidak penting menghafal kata-kata dan nomor ayatnya. Itu hanya
bungkusnya! Perlu masuk ke intinya, yaitu komunikasi dengan Allah.
Membaca Kitab Suci membawa kepada transformasi, perubahan.
Sabda yang hidup harus menjadi darah daging kita, sehingga kita
menjadi Kitab Suci berjalan yang bisa dibaca oleh setiap orang.
17. Senin. Pw S. Ignasius dr Antiokhia. Ef 2:1-10; Luk 12:13-21. Berkat
kasih karunia kalian diselamatkan oleh iman. Keselamatan itu bukan
hasil usahamu, melainkan pemberian Allah. Tidak berarti kita bisa
diam saya sambil berpangku tangan. Owi dan Butet meraih medali
emas untuk badminton di Rio. Mereka dan kita pun bersyukur kepada
Tuhan. Tapi kemenangan itu mereka peroleh juga berkat latihan intensif dan kerja keras. Kita mengharapkan keselamatan sebagai anugerah cuma-cuma yang tak bisa dibeli. Lalu apa peran kita? Menyediakan diri supaya bisa menerima hadiah itu. Menjadi bejana kosong
dari segala dosa dan egoisme supaya bisa diisi oleh Tuhan dengan
kasih karunia-Nya.
18. Selasa. Pesta S. Lukas. 2Tim 4:10-17b; Luk 10:1-9. Semuanya meninggalkan aku. Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku. Mungkin kita pernah mengalami seperti Paulus ditinggalkan
semua kawan justru pada saat kita paling membutuhkan mereka.
Dalam situasi itu Paulus tidak mengeluh atau sakit hati. Ia memahami
keadaan masing-masing kawannya. Ada pula orang yang perlu
diwaspadai. Dalam keadaan sulit Paulus mencari dan menemukan
kekuatannya pada Allah. Ia bisa berkata: “Bila aku lemah, maka aku
kuat” sebab ia yakin bahwa ia selalu bisa mengandalkan Allah, justru
di saat ia paling membutuhkan-Nya. Jika kita punya keyakinan seperti
Paulus, maka kita tak pernah kecil hati atau putus asa.
19. Rabu. Ef 3:2-12; Luk 12:39-48. Aku ini orang yang paling hina di
antara segala orang kudus. Tetapi kepadaku telah dianugerahkan
kasih setia … Paulus tidak malu membeberkan masa lalunya yang
gelap sebagai penganiaya jemaat. Bagi Allah yang penting bukanlah
masa lalu kita, tapi bagaimana kita merespons rahmat belaskasihanNya saat ini dan selanjutnya. Ia selalu mengajak kita menempuh hidup
baru. Itulah yang dilakukan Paulus. Berkat kasih karunia Allah jadilah
ia rasul bangsa-bangsa. Tanpa lelah ia mewartakan keselamatan
dalam Yesus kepada segala bangsa. Tidak soal bila kita punya masa
lalu yang gelap dan memalukan. Tuhan terus menerus menempa kita
menjadi manusia baru.
Oktober 2016
20. Kamis. Ef 3:14-21; Luk 12:49-53. Aku berdoa supaya kalian dapat
mengenal kasih Kristus, sekalipun melampaui segala pengetahuan.
Dapatkah kita memahami betapa lebarnya dan panjangnya, betapa
tinggi dan dalamnya kasih Kristus? Tentu tidak, karena itu melampaui
segala pengetahuan manusia. Namun Paulus berani berdoa supaya
kita bisa. Bukan memahami saja, tapi supaya kita berakar dan beralas
dalam kasih dan dipenuhi dalam seluruh kepenuhan Allah. Hal itu
nampak pada orang-orang kudus. Hati mereka penuh dengan kasih
Allah sehingga terpancar dari wajah mereka. Contohnya Stefanus,
martir pertama. Mereka melihat wajahnya seperti wajah malaikat.
Adakah orang seperti itu di zaman ini?
21. Jumat. Ef 4:1-6; Luk 12:54-59. Sebagai orang-orang yang terpanggil,
hiduplah sepadan dengan panggilanmu itu. Bayangkan dalam kerumunan orang ada yang pingsan. Dipanggillah seorang dokter. Tapi dia
mengangkat tangannya kebingungan lalu mulai meratap. Tentu kita
berharap ia menangani pasien dengan cara profesional, layaknya
seorang dokter. Dalam kemelut krisis ekonomi, krisis moral dan aneka
krisis lainnya, apa yang diharapkan dari kita orang beriman? Bukan
memancing dalam air keruh untuk mendapat untung bagi diri sendiri,
keluarga atau kelompok. Bukan. Tapi bahwa kita membawa terang
dalam gelap, merubah kejahatan menjadi kebaikan, kekerasan menjadi kelembutan, sikap egois menjadi melayani dan berbagi.
22. Sabtu. Ef 4:7-16; Luk 13:1-9. Tubuh yang rapi tersusun dan diikat
menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya. Itulah gambaran
gereja dengan anggota-anggotanya. Gereja adalah satu, seperti tubuh
kita itu satu kesatuan. Kaki tidak bisa memisahkan diri lalu berdiri
sendiri. Kristus selalu menghendaki persatuan itu. Ada banyak
anggota, berbeda bentuk dan fungsinya, saling melayani. Bayangkan
tangan dan kaki marah karena perut diam saja tidak bekerja. Kaki
tidak mau berjalan mengambil makanan, tangan tak mau membawanya ke mulut. Tapi karena perut tidak diisi, badan tak punya kekuatan.
Kaki dan tangan jadi lemas tak mampu bekerja. Sadarlah mereka tiap
anggota itu penting, walaupun tidak nampak kegunaannya.
23. Minggu Biasa XXX. Sir 35:12-14,16-18; Luk 18:9-14. Tuhan adalah
Hakim yang tidak memihak. Ia tidak memihak dalam perkara orang
miskin… Surat kabar sering memuat berita tentang hakim-hakim yang
ditangkap karena makan suap. Rupanya penyakit itu bukan dari abad
ini saja. Di zaman Perjanjian Lama pun sudah ada hakim seperti itu.
Orang miskin sulit mendapat keadilan karena orang kaya menyogok
hakim dengan uang sehingga perkaranya dimenangkan. Akhirnya si
miskin hanya bisa berpaling kepada Tuhan, Hakim tertinggi yang tahu
segalanya dan tidak bisa disuap. Dialah harapan orang miskin dan
terpuruk. Tuhan mendengarkan doa orang yang terjepit. Ia pun tidak
mengabaikan doa yatim piatu dan janda.
Oktober 2016
24. Senin. Ef 4:32 – 5:8; Luk 13:10-17. Hiduplah dalam kasih, sama
seperti Kristus Yesus juga telah mengasihi kalian. Dalam Perang
Dunia II tentara Nazi diperintahkan menangkap semua orang Yahudi
untuk dibunuh. Seorang ibu Yahudi lari dari desa ke desa. Dalam
keadaan lelah dan lapar, ia mengetuk pintu sebuah rumah. Seorang
ibu Jerman membukakan pintu dan memberinya makan lalu menyuruh
dia cepat pergi. “Jangan takut. Mereka tidak akan menangkap ibu.
Teruskan perjalanan. Tinggalkan surat-surat ibu di sini. Mereka akan
pikir saya orang Yahudi yang mereka kejar. Ibu selamat.” Ibu Jerman
itu membiarkan diri ditangkap. Ia telah mengasihi seperti Kristus yang
mengurbankan hidup-Nya bagi kita supaya kita selamat.
25. Selasa.Ef 5:21-33; Luk 13:18-21. Para suami hendaknya mengasihi
istrinya seperti Kristus telah mengasihi jemaat dan istri hendaklah
menghormati suaminya. Dewasa ini makin banyak perkawinan berakhir dengan perceraian. Banyak yang telah ditulis tentang cara-cara
memelihara hidup perkawinan supaya langgeng. Memang hidup rukun
saling mengasihi tidak gampang. Cekcok biasanya mulai saat kita
mau menang sendiri. Maka Paulus memberi resep supaya suami istri
saling merendahkan diri dalam takwa kepada Kristus. Rendah hati
artinya mau mengalah, melayani dengan gembira, dengan memberi
bonus, berbuat lebih dari yang wajib, saling menyenangkan dan
membahagiakan. Maka terciptalah surga dalam keluarga.
26. Rabu. Ef 6:1-9; Luk 13:22-30. Laksanakanlah pelayananmu dengan
rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan. Sebuah biara tua
dihuni oleh rahib-rahib yang semuanya lanjut usia. Dari hari ke hari
mereka berdoa, bekerja dan makan bersama. Semua rutinitas, tak
ada sukacita. Suatu hari pemimpin biara mengunjungi seorang Rabi
pertapa. Rabi itu berkata: “Saya akan menyampaikan sebuah rahasia
yang hanya boleh diucapkan satu kali.” Pemimpin biara itu pulang dan
menyampaikan rahasia itu: “Seorang di antara kita adalah Mesias.”
Sejak itu ada hidup baru dalam biara. Doa, kerja dan makan bersama
diwarnai semangat dan sukacita. Orang-orang muda datang menjadi
anggota baru. Mereka saling melayani seperti melayani Tuhan sendiri.
27. Kamis. Ef 6:10-20; Luk 13:31-35. Hendaklah kalian kuat dalam Tuhan
dalam kekuatan kuasanya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata
Allah. Rupanya Paulus menyiapkan umatnya untuk berperang. Benar.
Hidup adalah sebuah perjuangan, perang melawan kejahatan. Musuh
kita kuat, licik, tak pernah tidur. Belum apa-apa kita sudah kalah.
Maka kita perlu pandai-pandai memakai senjata Allah, yaitu: kebenaran, keadilan, kerelaan mewartakan Injil damai sejahtera, iman
sebagai perisai, sabda Allah sebagai pedang Roh, doa setiap waktu
sambil berjaga-jaga. Jika demikian, si jahat tidak berkuasa sedikit pun
terhadap kita. Segala panahnya akan dipadamkan oleh perisai iman
kita. Percaya bahwa Tuhan lebih kuat dari segala kuasa kegelapan.
Oktober 2016
28. Jumat. Pesta S. Simon dan Yudas. Ef 2:19-22; Luk 6:12-19. Di atas
Kristus sebagai batu penjuru kamu turut dibangun menjadi tempat
kediaman Allah. Bait Allah yang indah dan megah buatan Salomo
dihancurkan orang Babel. Bait Allah yang dibangun kembali oleh
Zerubabel kemudian dipugar oleh Herodes dimusnahkan oleh orang
Roma. Sejak itu tak pernah dibangun lagi. Perkataan Yesus: “Rombak
Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali”
diartikan bahwa Yesus sendiri Bait Allah yang baru yang tak dapat
dimusnahkan tangan manusia. Benar, Dialah batu penjuru dan kita
batu-batu yang hidup dari Bait Allah yang baru. Kita tempat kediaman
Allah. Jangan biarkan apa pun mencemarkannya.
29. Sabtu. Flp 1:18b-26; Luk 14:1,7-11. Hidup di dunia bagiku berarti
bekerja dan menghasilkan buah. Kerja apa yang dilakukan Paulus?
Mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa. Untuk itu ia menempuh jalan
darat lewat lembah dan bukit, dan jalan laut menerjang segala bahaya. Apa buahnya? Banyak orang dari berbagai bangsa menerima
iman yang menghasilkan sukacita bagi mereka dan bagi Paulus
sendiri. Sekarang ia sudah tua dan sakit. Ia ingin meninggalkan dunia
ini untuk diam bersama Kristus. Di lain pihak ia sadar bahwa umat
masih membutuhkannya. Maka ia memilih yang terakhir. Tapi kita
tahu sesudah kematiannya pun Paulus masih berbicara kepada kita
lewat surat-suratnya. Apa yang akan saya wariskan kepada umat?
30. Minggu Biasa XXXI. Keb 11:22 - 12:2; 2Tes 1:11 – 2:2; Luk 19:1-10.
Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Itulah misi Yesus selama hidup-Nya di dunia ini. Sebagai Gembala
yang baik mencari dan menyelamatkan yang hilang; sebagai tabib
menyembuhkan yang sakit jiwa dan raganya, sebagai hakim membela
orang kecil dan tertindas, sebagai sahabat memberikan nyawa-Nya;
sebagai Terang menerangi kegelapan dan membuka kedok kejahatan; sebagai Pembebas melepaskan belenggu perhambaan kepada
nafsu dan dosa. Masih banyak yang bisa ditambahkan. Kita masingmasing dipanggil untuk membawa arti bagi lingkungan kita. Apa yang
sudah saya lakukan untuk menghadirkan Kristus di dunia ini?
31. Senin. Flp 2:1-4; Luk 14:12-14. Dengan rendah hati anggaplah orang
lain lebih utama daripada dirimu sendiri. Ketika Ronaldo, bintang
sepakbola masih muda, ia punya sahabat yang juga jago main bola.
Seorang manager sebuah klub sepakbola menawarkan keanggotaan
kepada mereka, tapi hanya satu orang. Mereka diuji dalam sebuah
pertandingan. Siapa yang mencetak gol terbanyak, dia yang diterima.
Masing-masing mencetak satu gol. Lalu sahabat Ronaldo punya kesempatan mencetak yang kedua. Tapi ia meneruskan bola itu kepada
Ronaldo, sehingga Ronaldo mencetak dua gol dan diterima dalam
klub itu. “Mengapa kaulakukan itu?” tanya Ronaldo. “Saya tahu kau
lebih baik,” kata sahabatnya dengan sederhana.
Oktober 2016
Oktober 2016
Oktober 2016
Oktober 2016
Download