Reviu Renstra

advertisement
REVIU
RENCANA STRATEGIS 2015-2019
TAHUN 2016
PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA
JL. BASUKI RAHMAT NO.11, KOTA BENGKULU
Website : www.pa-bengkulukota.go.id Email : [email protected], [email protected]
BENGKULU 38221
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridhoNya sehingga Reviu Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA tahun
2015-2019 dapat diselesaikan.
Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA Tahun 2015-1019 ini
berisikan tentang visi, misi, tujuan, sasaran strategis, dan arah kebijakan dan strategi
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA. Penyusunan Reviu Renstra ini dimasudkan dapat
dijadikan pedoman/acuan oleh unit kerja di lingkungan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas
IA dalam melakukan kegiatannya pada tahun 2015-2019.
Dengan tersusunnya Reviu Renstra ini, diharapkan semua kegiatan yang akan
dilakukan oleh sub-sub bagian pada lingkungan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dapat
disusun secara sistematis dan berkesinambungan dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA.
Penyusunan Reviu Renstra ini telah dilaksanakan secara optimal, namun kami
menyadari masih ada kekurangannya. Untuk itu kritik dan saran yang konstruktif demi
penyempurnaan Reviu ini sangat diharapkan. Juga disampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dan ikut membantu dalam penyusunan Reviu ini. Semoga Reviu
Renstra ini bermanfaat dalam mendukung visi misi dan pelaksanaan tugas di Pengadilan
Agama Bengkulu Kelas IA.
Bengkulu,
Januari 2016
Ketua Pengadilan Agama Bengkulu
kelas IA
Drs. H. Thamzil, S.H.
NIP 19550228 198403 1006
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………
I
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………….
II
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................
1
1.1 Kondisi Umum ...................................................................................
1
1.2 Potensi dan Permasalahan..................................................................
2
BAB II
BAB III
BAB IV
VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1 Visi.......................................................................................................
11
2.2 Misi……………………………………………………………………..............................
11
2.3 Tujuan …………………………………………………………………………………………….
12
2.4 Sasaran Strategis ……………..………………………………………………………………
12
2.5 Program dan Kegiatan ………………………………………………......................
14
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung.................................
15
3.2 Arah dan Kebijakan Strategi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA
21
PENUTUP
A.
Kesimpulan…… ...................................................................................
LAMPIRAN
Matriks Renstra 2015-2019
SK Renstra
24
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum
1. Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun 1957 (LN. N0.99 Tahun 1957) tentang Pembentukan Pengadilan
Agama/Mahkamah Syar’iyah di daerah luar Jawa dan Penetapan Menteri Agama
Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 1957 tanggal 13 November 1957 tentang
Pembentukan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah di Sumatera. Wilayah
Hukum Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu pada waktu pembentukan adalah
Kotamadya Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Selatan dan
Kabupaten Muko-muko.
2. Pengadilan Agama Bengkulu kelas IA telah menerapkan sistem “satu pintu” (one
door system) untuk pelayanan bagi para pencari keadilan. Selain bagi para pencari
keadilan, sistem satu pintu ini juga berlaku pada tata laksana jalannya kegiatan di
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA, yang dalam hal ini ketua pengadilan sebagai
pemegang puncak kekuasaan pimpinan bertanggung jawab penuh untuk
keberhasilan penyelenggaraan tugas teknis peradilan di lingkungan Pengadilan
Agama Bengkulu Kelas IA.
3. Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA menyelenggarakan fungsi sesuai dengan Pasal
49 UU no. 7 Thaun 1989 jo UU No. 3 Th 2006 jo UU. No. 50 Th 2009, yaitu :
menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan perkara-perkara yang
diajukan oleh orang-orang yang beragama Islam, di bidang perkawinan, waris,
wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, sadaqah dan ekonomi syari’ah, secara cepat,
sederhana dan biaya ringan.
4. Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dalam menjalankan tugas dan fungsinya
dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas IA, dalam hal ini Renstra tahun 2010-2014.
5. Renstra Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA merupakan pelaksanaan misi dalam
mewujudkan visinya secara bertahap. Rencana
yang
sedang dilaksanakan
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA pada saat ini adalah menyesuaikan dengan
program Pembaruan peradilan atau judicial reform dan mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2010-2014.
6. Renstra sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas
IA lima tahun ke depan, dijabarkan ke dalam program-program yang kemudian
diuraikan ke dalam rencana tindakan (action plan). Rencana strategis ini kelak di
dalam perjalanannya
diharapkan
didukung oleh
anggaran yang memadai,
dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang oleh sarana
dan prasarana serta
memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan
Agama Bengkulu Kelas IA, baik lingkungan internal maupun eksternal sebagai
variabel strategis.
7. Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA sebagai unit pelaksana kekuatan kehakiman
ditingkat pertama dan sebagai kawal depan Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu
dalam menjalankan tugas dan fungsi atau kegiatannya tersebut adalah untuk
mendukung tercapainya visi dan misi Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu sebagai
lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Propinsi Bengkulu.
1.2 Potensi dan Permasalahan
A. Lingkungan Internal
Lingkungan internal Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA diperhitungkan dapat
menjadi variabel atau besaran yang akan menjadi
faktor kekuatan untuk
menunjang keberhasilan. Namun demikian, lingkungan internal ini dapat pula
menjadi kendala atau faktor kelemahan dan pencapaian target rencana strategis
ini.
Strength (Kekuatan).
Lingkungan internal Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang kemungkinan
menjadi kekuatan dalam pelaksanaan Renstra ini adalah:
-
Visi dan misi yang jelas serta mungkin dicapai;
-
Tugas, fungsi dan wewenang Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA
sudah jelas diatur;
-
Struktur organisasi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang telah
tertata dengan baik.
-
Memiliki rencana yang terstruktur mengenai reformasi peradilan yang
dituangkan dalam dokumen cetak biru dan rencana strategis lima
tahunan.
-
Memiliki pedoman prilaku hakim.
-
Memiliki kode etik pegawai Mahkamah Agung
-
Secara rutin menerbitkan laporan Tahunan yang diumumkan secara
terbuka kepada publik.
-
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA merupakan unsur FKPD dan
memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah di kota Bengkulu.
-
Adanya undang –undang yang mengatur kewenangan Pengadilan
agama Bengkulu Kelas IA selaku Pengadilan Tingkat Pertama.
-
PA Bengkulu telah berbasis teknologi informasi
Weakness (Kelemahan).
Lingkungan internal Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang kemungkinan
menjadi kelemahan dalam pelaksanakaan rencana strategis ini dirinci dalam
beberapa aspek:
1. Aspek Proses Peradilan
•
Putusan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA belum dapat sepenuhnya
diunduh/ diakses cepat oleh masyarakat.
•
Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur kepuasan
masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas IA.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
•
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA tidak mempunyai kewenangan
untuk merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan
•
Rekrutmen PNS yang diterima masih ada yang belum sesuai dengan
kapasitas dan kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas IA.
•
Sistem karir (promosi dan mutasi) belum mengacu pada asas-asas
system modern.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
•
Belum diterapkannya evaluasi penilaian kinerja
•
Sistem penilaian kerja belum sepenuhnya berbasis SKP
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
•
Belum sepenuhnya menggunakan sistem manajemen perkara berbasis
teknologi informasi.
•
SOP penyelesaian perkara masih perlu penyempurnaan..
•
Hukum acara belum mendukung perubahan proses pengelolaan
perkara.
•
Kualitas putusan masih belum memuaskan.
5. Aspek Sarana dan Prasarana
•
Anggaran yang diterima Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dari pusat
belum sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang diajukan.
•
Fasilitas pengadilan masih kurang memadai
B. Lingkungan Eksternal.
Apabila lingkungan internal dapat menjadi besaran kekuatan dan kelemahan,
maka lingkungan eksternal dapat menjadi peluang dan ancaman bagi
keberhasilan rencana strategis ini. Oleh karena itu, peluang sekecil mungkin
harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sedang ancaman dieliminasi sampai
sekecil mungkin.
Opportunity (Peluang).
Peluang-peluang yang kemungkinan menjadi penunjang dalam pelaksanaan
rencana strategis ini ditinjau dari beberapa aspek :
1.
Aspek Proses Peradilan
• Komitmen pimpinan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA untuk
berubah ke arah yang lebih baik.
• Adanya dukungan dari instansi pemerintah dan masyarakat untuk
membantu PA Bengkulu dalam melakukan reformasi peradilan/
judicial reform.
• Berkembangnya teknologi informasi dalam rangka e-governance.
• Adanya website PA Bengkulu yang memberikan informasi kepada
masyarakat tentang alur proses berperkara.
• Meningkatnya keterbukaan di Institusi peradilan.
• Koordinasi yang sudah terlaksana dengan para pihak perlu
ditingkatkan, agar efektifitas proses dan kualitas dari putusan
menjadi lebih baik.
2.
Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
• Adanya tunjangan kinerja/ remunerasi sebagai motivasi dalam
peningkatan kinerja.
• Kejelasan peran, wewenang dan tanggung jawab perlu ditingkatkan
untuk dapat menciptakan efektifitas kinerja PA Bengkulu.
• Sumber daya manusia yang dimiliki oleh PA Bengkulu dalam hal
penempatan suatu jabatan perlu mempertimbangkan individu yang
tepat dalam menduduki suatu jabatan, agar kinerja dari PA
Bengkulu menjadi lebih terorganisir dan menjadi efektif.
• Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan
Mahkamah Agung maupun PTA Bengkulu untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA.
3.
Aspek Pengawasan dan Pembinaan
• Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala baik
untuk internal maupun eksternal ke pengadilan agama sewilayah
hukum Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu.
4.
Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
• Dukungan dan koordinasi yang baik antar pengadilan diwilayah
hukum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA.
5.
Aspek Sarana dan Prasarana
• Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas IA berupa internet, website Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas IA.
6.
Aspek Kepuasan Pengguna Jasa Pengadilan
• Tersedianya peraturan yang berkaitan dengan keadilan dan
pelayanan publik.
• Media dalam menampung kritik dan saran yang ada perlu lebih
dimaksimalkan, agar para pihak/ masyarakat merasa hak-nya
terpenuhi dan juga agar PA Bengkulu dapat lebih terarah dalam
melakukan pembenahan lembaga.
• Sistem informasi yang dimiliki saat ini harus dapat memberikan
kemudahan akses bagi para pihak dan masyarakat dalam
mendapatkan informasi yang jujur (transparan).
7.
Aspek Pengadilan yang Terjangkau
• Biaya prodeo yang sudah ditanggung Negara yang diperuntukan
untuk masyarakat kurang mampu .
• Dalam hal penempatan atau pengambilan keputusan dalam
menentukan letak ruang sidang/ pengadilan, dipertimbangkan
kemudahan aksesnya bagi masyarakat.
• Sistem informasi yang dimiliki saat ini perlu mempertimbangkan
kemudahan akses bagi masyarakat.
8.
Aspek Kepercayaan Masyarakat
• Terbukanya kesempatan merasionalisasi system anggaran.
• Sosialisasi menegenai hukum yang sudah dilakukan saat ini perlu
ditingkatkan agar pemahaman masyarakat mengenai hukum
menjadi lebih baik.
• Melalui sistem informasi yang sudah dibangun saat ini, dari sisi
transparasi perlu ditingkatkan. Hal ini perlu dilakukan, agar
masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang
akurat dan akuntabel.
Threat (Ancaman).
Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA
yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat
melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan.
1.
Aspek Proses Peradilan
• Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa
pengadilan .
• Belum adanya sistem peradilan yang dapat mempercepat suatu
proses perkara. Perbaikan sistem peradilan diperlukan dengan
tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengadilan agar
dapat melakukan suatu proses perkara secara efektif dan efisien.
• Belum adanya standar yang diberlakukan secara tegas mengenai
waktu pelaksanaan dan penyelesaian proses berperkara. Aturan
yang tegas mengenai waktu pelaksanaan dan penyelesaian proses
persidangan ditujukan untuk memberikan kejelasan kepada para
pihak mengenai waktu/lamanya suatu proses persidangan itu akan
berlangsung. Hal ini menjadi penting mengingat banyaknya keluhan
dari pihak mengenai ketidakjelasan proses persidangan mereka dan
pada akhirnya akan berdampak pada kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja lembaga peradilan itu sendiri.
• Kurangnya koordinasi dengan para pihak. Pentingnya peningkatan
koordinasi dengan PA-PA daerah lain untuk dapat meningkatkan
efektifitas suatu proses dan putusan perkara.
2.
Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
• Personil di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA belum seluruhnya
menguasai visi dan misi Pengadilan Pengadilan Agama Bengkulu
Kelas IA.
• Penempatan sumber daya manusia yang tidak sesuai dengan
kemampuan dan kapabilitasnya.Penempatan sumber daya manusia
yang sesuai dengan kemampuan dan kapabilitasnya bertujuan untuk
dapat mengefektifkan kinerja dari lembaga peradilan itu sendiri.
Dengan dapat menempatkan sumber daya manusia yang sesuai
dengan kemampuannya diharapkan tiap-tiap bidang pekerjaan
didalam bidang lembaga peradilan dapat tertangani dengan baik
sehingga mampu meningkatkan kinerja dari lembaga peradilan.
• Kurangnya jumlah pegawai khusus staf untuk mendukung
pelaksanaan administrasi umum terutama staf yang berbasis
teknologi informasi untuk memegang aplikasi-aplikasi berbasis
teknologi.
• Belum adanya system reward & punishment. Sistem reward dan
punishment berujuan untuk dapat mengontrol kinerja dari para
aparat peradilan,sehingga meraka dapat lebih bertanggung jawab
dan termotivasi dalam melakukan fungsi dan tugasnya seharihari,serta meningkatkan kinerjanya.
3.
Aspek Pengawasan dan Pembinaan
• Belum adanya badan pengawas yang dapat mengawasi kinerja
setiap aparat peradilan. Badan pengawas ini dibutuhkan untuk
dapat meningkatkan kinerja dari para aparat peradilan. Selain itu
dengan adanya badan pengawas digarapkan penerapan remunerasi,
reward dan punishment, pembinaan karir dapat dilaksanakan
dengan lebih efektif dan lebih baik lagi.
4.
Aspek Sarana dan Prasarana.
• Anggaran yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan. Pada saat ini
anggaran yang dimiliki oleh PA Bengkulu tidak dapat mendukung
setiap kegiatan,sarana dan prasarana dari lembaga peradilan. Hal
ini terjadi dikarenakan kurang matangnya PA Bengkulu dalam
melakukan penyusunan rancangan anggaran. Oleh karena itu
diharapkan PA Bengkulu dapat membuat suatu rancangan
anggaran yang mampu memenuhi kebutuhan dari PA Bengkulu.
Dengan terpenuhinya kebutuhan dari PA Bengkulu melalui
anggaran juga diharapkan dapat meningkatkan sarana dan
prasarana yang ada,meningkatkan kepuasan penguna jasa dan atau
meningkatnya
keterjangkauan
masyarakat
terhadap
jasa
pengadilan.
5.
Aspek Kepuasan Pengguna Jasa Pengadilan
• Kurang maksimalnya pemanfaatan media yang dapat menampung
kritik dan saran dari masyarakat. Dibutuhkan suatu media yang
dapat menampung aspirasi dari masyrakat agar lembaga peradilan
dapat mengetahui apa yang dibutuhkan dan menjadi fokus
perhatian dari masyarakat pencari keadilan. Setelah mengetaui apa
yang menjadi fokus perhatian dari masyarakat diharapkan lembaga
peradilan mampu menindaklanjuti apa yang menjadi saran dan
kritik dari masyarakat tersebut untuk meningkatkan kinerjanya.
• Kurangnya sistem informasi yang transparan dan mudah dijangkau
oleh masyarakat. Hal ini berkaitan dengan perlunya suatu sistem
yang mampu memberikan akses informasi yang jujur dan mudah
diakses oleh masyarakat mengenai apa saja yang terjadi di dalam
pengadilan.
• Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa
pengadilan. Alata pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana lembaga perdilan mampu memberikan kepuasan
kepada masyarakat. Diharapkan dengan adanya alat pengukuran ini
lembaga peradilan memiliki data/masukan yang dapat dijadikan
sebagai landasan atau acuan bagi lembaga peradilan dalam
membenahi diri.
• Kurangnya sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang
dimiliki PA Bengkulu pada saat ini dirasa belum memadai, kurang
layak untuk digunakan, dan juga perawatan yang dilakukan
terhadap sarana dan prasarana yang ada masih minim. Hal ini
disebabkan karena anggaran yang dimiliki oleh PA Bengkulu belum
mampu memenuhi semua kebutuhan yang ada dan juga karena
dalm penyusunan anggaran belum mengacu pada kebutuhan dari
lembaga tersebut. Padahal dengan sarana dan prasarana yang
memadai dipercaya dapat mampu meningkatkan kinerja aparat
serta mampu meningkatkan kepuasan para pengguna jasa
pengadilan.
6.
Aspek Kepercayaan Masyarakat
• Kurangnya sosialisasi mengenai hukum kepada masyarakat.
Sosialisasi hukum yang dimaksud adalah memberikan pengetahuan
mengenai hukum kepada masyarakat. Hal ini perlu dilakukan
mengingat masih banyaknya masyarakat yang tidak mengenal
hukum. Andai pun ada masyarakat yang mengerti hukum, namun
persepsi dan pemahaman mereka yang menegerti hukum di
Indonesia ini masih terlalu beragam. Tujuan dari sosialisasi agar
masyarakat umum memiliki pengetahuan yang baik mengenai
hukum, baik hukum yang berlaku, proses hukum, putusan dan
lainnya.
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1. Visi
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA Tahun 2015 – 2019 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang
terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan
pengkajian, pengelolaan terhadap sistem
kebijakan dan peraturan perundangan-
undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan
tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA diselaraskan dengan arah
kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana
pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional
Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan
program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi
pada tahun 2015 – 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas IA. Visi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA adalah sebagai berikut:
“TERWUJUDNYA PUTUSAN YANG ADIL DAN BERWIBAWA SEHINGGA KEHIDUPAN
MASYARAKAT MENJADI TENANG, TERTIB, DAN DAMAI DI BAWAH DI LINDUNGAN
ALLAH SWT”
2.2. Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA, adalah sebagai berikut :
Menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang diajukan
oleh umat islam Indonesia, di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat,
infak, shadaqah dan ekonomi syari’ah secara cepat, sederhana, dan biaya ringan.
2.3. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka satu atau
lima tahun. Dengan berpedoman pada tujuan yang ditetapkan Mahkamah Agung RI,
maka Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA, menetapkan tujuannya sebagai berikut :
a. Terwujudnya sistem pengelolaan perkara yang baik dalam rangka pelayanan
kepada pencari keadilan atas dasar asas cepat, sederhana dan biaya ringan;
b. Terwujudnya tertib penyelesaian administrasi perkara sesuai pola Bindalmin;
c. Terwujudnya aparatur pengadilan agama yang berkapasitas optimal dan mutu kerja
yang maksimal;
d. Terwujudnya pengadilan agama yang berwawasan teknologi informasi dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari;
e. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat miskin dan
terpinggirkan (Prodeo);
f. Terwujudnya peningkatan kualitas sistem pengawasan.
2.4. Sasaran Strategis
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai dalam waktu yang lebih pendek dari
tujuan. Sasaran yang ditetapkan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dalam Rencana
Strategis sekarang ini adalah :
a. Peningkatan penyelesaian perkara tepat waktu;
b. Penyelenggaraan tertib administrasi perkara dengan pola bindalmin secara baik;
c. Meningkatkan mutu dan kapasitas aparatur Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA;
d. Pengembangan dan pemanfaatan IT dalam pengelolaan administrasi perkara dan
administrasi umum;
e. Penyelenggaraan pelayanan bagi para pencari keadilan yang miskin dan
terpinggirkan melalui perkara prodeo;
f. Penindaklanjutan terhadap pengaduan dan temuan yang dilaporkan.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran
strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja
utama dengan digambarkan sebagai berikut :
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran
strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja
utama dengan digambarkan sebagai berikut :
NO
1
TUJUAN
Peningkatan penyelesaian perkara
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENJELASAN
a. Prosentase perkara yang
diselesaikan
Perbandingan antara perkara yang di minutasi
dengan jumlah perkara yang diregister.
b. Prosentase sisa perkara yang
diselesaikan
Perbandingan antara sisa perkara yang di minutasi
dan disampaikan kepada para pihak pencari
keadilan dengan jumlah sisa perkara.
(Kriteria sisa perkara dan perkara yang selesai
mengacu pada pola Bindalmin tentang jangka
waktu penanganan perkara pada Pengadilan
Tingkat Pertama)
2
Peningkatan Penyelesaian Upaya
Mediasi
Prosentase mediasi yang
diselesaikan
Perbandingan antara mediasi yang
disekepakati/berhasil dengan jumlah mediasi yang
gagal
3
Peningkatan mutu pelayanan Pos
Bantuan Hukum
Prosentase Pelayanan Pos bantuan
hukum terhadap para pencari
keadilan yang tidak mampu
Perbandingan Jumlah jam pelayanan posbakum
dengan pelaksanaan pelayanan oleh petugas
posbakum.
4
Peningkatan mutu pelayanan bagi para
pencari keadilan yang tidak mampu
(prodeo)
Peningkatan tertib administrasi perkara
Prosentase jumlah perkara secara
prodeo yang diajukan ke Pengadilan
Tingkat Pertama
a. Prosentase berkas yang diregister
dan siap disidangkan ke Majelis
Perbandingan penyelesaian perkara prodeo yang
diterima dan tidak diterima (ditolak).
b. Prosentase penyampaian
pemberitahuan Pemanggilan
Sidang Tepat Waktu
Perbandingan antara perintah pemanggilan
dengan instrumen pemanggilan yang diambil dari
bendahara perkara.
c. Prosentase Penyampaian
Pemberitahuan Relaas Putusan
Tepat Waktu, Tempat dan Para
Pihak
Perbandingan antara perintah Penyampaian
Pemberitahuan Relaas Putusan dengan instrumen
Penyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan yang
diambil dari bendahara Perkara.
d. Prosentase berkas yang diajukan
banding, kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap
Perbandingan antara berkas yang diajukan
banding, kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari
Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas
yang dikembalikan oleh Pengadilan Tingkat
Banding dan Mahkamah Agung.
e. Prosentase Penyitaan tepat
waktu dan tempat
Perbandingan antara jadwal proses penyitaan
dengan pelaksanaan di lapangan.
a. Prosentase pegawai yang lulus
diklat teknis yudisial
Perbandingan antara SDM Teknis yang diajukan
untuk mengikuti diklat dengan jumlah yang
mengikuti diklat.
5
6
Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia
Perbandingan antara berkas perkara yang diterima
Pengadilan Tingkat Pertama dengan berkas
perkara yang disidangkan.
b. Prosentase pegawai yang lulus
diklat non yudisial
Perbandingan antara SDM Non teknis yang
diajukan untuk mengikuti diklat sehingga
bersertifikat diklat Kepemimpinan, Sertifikasi
Pengadaan barang dan jasa, Auditor dengan
jumlah yang mengikuti diklat.
Perbandingan prosentase proses putusan perkara
yang sudah diminutasi dan dapat didownload di
website Pengadilan Tingkat Pertama (Sesuai SK
KMA No 144 Th 2007 tentang Keterbukaan
informasi peradilan) dengan perkara yang diputus.
Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti
hasil pengawasan internal (Tim Pengawasan
Pengadilan Tingkat Pertama dan Badan
Pengawasan) dan eksternal (Badan Pemeriksa
Keuangan) dengan temuan yang dilaporkan
7
Peningkatan aksesibilitas masyarakat
terhadap peradilan (acces to justice)
Prosentase proses penyelesaian
perkara yang dapat dipublikasikan
8
Peningkatan kualitas pengawasan
a. Prosentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
b. Prosentase temuan yg
ditindaklanjuti
Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti
hasil pengawasan internal (Tim Pengawasan
Pengadilan Tingkat Pertama dan Badan
Pengawasan) dan eksternal (Badan Pemeriksa
Keuangan) dengan temuan yang dilaporkan
2.5 Program dan Kegiatan
Program utama Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA adalah peningkatan
manajemen peradilan agama di lingkungan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA.
Adapun kegiatan pokok-nya dapat diuraikan sebagai berikut.
Penerimaan, Penyelesaian dan penanganan perkara tepat waktu;
Penyelenggaraan peradilan berbasis teknologi informasi;
Penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan peradilan.
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung
Mahkamah Agung dalam mendukung kebijakan nasional dalam mencapai
sasaran pembangunan di bidang hukum telah menetapkan arah kebijakan dan strategi
lembaga. Mahkamah Agung menetapkan 7 (tujuh) sasaran strategis yang terdiri dari:
1. Meningkatnya penyelesaian perkara.
2. Peningkatan aksebilitas putusan hakim.
3. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.
4. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
6. Meningkatnya kualitas pengawasan.
7. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
Tujuh sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Mahkamah Agung dan
instansi yang ada dibawahnya untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan visi dan misi
serta arahan strategis, maka Mahkamah Agung membuat arah kebijakan disesuaikan
dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan unit Eselon I. Adapun arah kebijakan
adalah:
1. Meningkatnya penyelesaian putusan perkara.
2. Penerapan sistem kamar (penanganan perkara sesuai dengan keahliannya).
3. Pengembangan Sistem Informasi Mahkamah Agung Terintegrasi dengan fungsi
manajemen peradilan.
4. Penegakkan konsistensi dalam upaya menjaga independensi putusan pengadilan.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja Pengawas.
6. Melanjutkan reformasi birokrasi yaitu penguatan organisasi melalui restrukturisasi,
organisasi, pengembangan tatalaksana organisasi baru, penguatan kapabilitas dan
manajemen SDM.
Peningkatan profesionalisme aparat hukum, pelayanan hukum dan bantuan
hukum kepada masyarakat tidak dapat dihitung hanya dari kinerja hakim dalam
memeriksa dan memutus perkara. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, pengadilan
harus didukung oleh manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang dapat
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok pengadilan. Maka dari itu perlu
dilakukan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
a. Tercapainya kegiatan standar pelayanan publik yaitu putusan perkara yang
dipublikasikan.
b. Penyediaan atau penyempurnaan media (sarana) informasi bagi masyarakat untuk
lebih memahami tahapan/kemajuan penanganan suatu perkara.
c. Peningkatan sosilaisasi (kampanye) tentang peran Mahkamah Agung lembaga
peradilan kepaa masyarakat (pelajar, LSM, instansi, dll) dalm upaya penegakan citra
positif peradilan.
d. Mengembangkan tehnik survey dalam upaya mencari tahu tingkat kepuasan atau
keluhan para pengguna jasa pengadilan.
e. Melakukan analisis dan evaluasi jabatan.
f.
Menetapkan standar kinerja individu.
g. Penyempurnaan penempatan pegawai agar sesuai dengan kompetensinya.
h. Menyusun kebijakan tentang reward and punishment.
i.
Penyempurnaan kebijakan sistem rekruitmen aparat peradilan.
j.
Upaya perbaikan kesejahteraan pegawai.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilakukan agar
sebuah lembaga berjalan sesuai dengan tugas dan fungsi pokoknya. Melalui fungsi
pengawasan ini diharapkan kekurangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan tugas
tersebut dapat dengan segera diatasi. Fungsi pengawasan tidak dapat dilihat secara
sempit yaitu dalam hal mengawasi individu apratur pengadilan dalam melaksanakan
tugasnya. Namun pengawasan terhadap kesiapan sarana dan prasarana yang dapat
mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya menjadi satu bagian yang tidak
terpisahkan. Oleh karena itu untuk fungsi pengawasan ini harus dilakukan oleh seorang
pengawas yang memiliki kapasitas,kapabilitas,dan integritas yang tinggi. Fungsi
pengawasan berjalan dengan baik dan didukung oleh apratur pengawasan yang
berintegritas dalam mewujudkan prioritas didalam RPJMN yaitu dalam hal penegakkan
hukum HAM termasuk penanganan kasus korupsi,dan peningkatan profesionalisme
aparat hukum.
Lima tahun sudah program pembaruan peradilan dilaksanakan sejak
dicanangkannya cetak biru (blue print) pada tahun 2003. Sejak saat itu banyak
rekomendasi dari blue print yang telah diimplementasikan baik melalui dukungan dana
APBN maupun dana bantuan lembaga donor. Khusus untuk bantuan lembaga donor,
Mahkamah Agung hanya menerima dana hibah, dan Mahkamah Agung maupun
pengadilan di bawahnya tidak diperkenankan mengelola dana kas dari lembaga donor
secara langsung.
Seperti yang telah disampaikan pada laporan tahunan sebelumnya, Mahkamah
Agung melalui Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung (SK KMA) selanjutnya
membentuk Tim Pembaruan Peradilan dan Kelompok Kerja Pembaruan Peradilan untuk
mengkoordinasikan beragai program pembaruan dan mempercepat implementasin
rekomendasi cetak biru pembaruan. Tim Pembaruan dan Kelompok Kerja Pembaruan
beranggotakan seluruh pimpinan Mahkamah Agung beserta pejabat eselon I dan II serta
perwakilan dari masyarakat sipil (civil society). Saat ini Mahkamah Agung telah memiliki
6 kelompok kerja yaitu: (1) Kelompok Kerja Manajemen Perkara; (2) Kelompok Kerja
Teknologi Informasi; (3) Kelompok Kerja Pendidikan dan Pelatihan; (4) Kelompok Kerja
Pengelolaan Sumber Daya Manusia; (5) Kelompok Kerja Manajemen Keuangan; (6)
Kelompok Kerja Pengawasan.
Berbagai kegiatan pembaruan yang telah dilaksanakan, sedang berjalan maupun
dalam tahap perencanaan, pada hakekatnya merupakan upaya Mahkamah Agung untuk
mencapai pengadilan yang modern. Modernisasi pengadilan Indonesia bukanlah
semata-mata implementasi teknologi informasi saja namun juga modernisasi terhadap
pola kelembagaan, manajemen organisasi dan SDM lembaga peradilan.
Terdapat
beberapa
program
dan
kegiatan
yang
dilaksanakan
untuk
meningkatkan kinerja lembaga peradilan dan citra lembaga peradilan di mata
masyarakat yang manjadi fokus peningkatan (highlight):
1.
Program Keterbukaan Informasi di Pengadilan.
Keterbukaan informasi di lembaga peradilan telah dimulai dengan
disahkannya Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung (SK KMA) Nomor
144/KMA/VIII/2007
Tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan Tanggal 28
Agustus 2007. Melalui acuan dalam SK KMA ini selanjutnya dilakukan berbagai
kegiatan dengan tujuan utama untuk memudahkan masyarakat khususnya para
pencari keadilan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Saat ini beberapa
kegiatan yang dilakukan untuk menunjang implementasi SK KMA tersebut antara
lain adalah pengembangan website baik ditingkat
pusat maupun daerah.
Setidaknya lebih dari 250 website telah dikembangkan oleh Mahkamah Agung dan
badan-badan peradilan di bawahnya yang tidak hanya menjelaskan profile umum
pengadilan yang bersangkutan namun juga memberikan informasi mengenai alur
perkara di pengadilan, biaya perkara hingga laporan keuangan perkara serta
realisasi anggaran. Melihat besarnya kebutuhan masyarakat akan akses informasi,
Mahkamah Agung sepanjang secara bertahap memberikan informasi terkait dengan
kinerja pengadilan.
Selain informasi terkait perkara maka di tahun 2008 mulai dicanangkan
transparansi informasi anggaran dan keuangan pengadilan. Saat ini setidaknya 170
website pengadilan telah menampilkan informasi mengenai besar anggaran yang
dikelola, realisasinya per mata belanja serta keuangan perkara. Pada akhir tahun
2008 Mahkamah Agung mulai mengembangkan meja informasi disertai dengan
manual atau panduan teknis pelayan informasi di tingkat Mahkamah Agung dengan
membentuk tim khusus untuk mengenai masalah ini melalui Surat Keputusan Wakil
ketua MA Bidang Non Yudisial (SK WKMA) Nomor 1/ 2008.
Melalui meja informasi ini masyarakat dapat lebih mudah memperoleh
informasi yang dibutuhkan berdasarkan panduan yang dimuat dalam (SK KMA)
Nomor. 144/KMA/VIII/2007. Selain itu meja ini juga difungsikan sebagai pintu
masuk pengaduan masyarakat akan kinerja pengadilan sehingga pelapor dapat
dengan mudah mengetahui status pengaduannya. Namun demikian penanganan
pengaduan itu sendiri tetap dilaksanakan oleh Satuan Kerja (Satker) yang
berwenang dimana di tingkat Mahkamah Agung hal tersebut merupakan tanggung
jawab dari Badan Pengawasan dengan berkoordinasi dengan Ketua
Muda
Pengawasan.
2.
Program Reformasi Birokrasi
Pada tahun 2007 telah dijelaskan latar belakang serta berbagai program
reformasi birokrasi yang mulai dilaksanakan di Mahkamah Agung sebagai salah satu
lembaga percontohan dalam program tersebut. Melalui peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman
Umum Reformasi Birokrasi. Pedoman reformasi birokrasi pada intinya digunakan
sebagai dasar kebijakan dalam menyusun rencana aksi serta mengimplementasikan
kegiatan-kegiatan reformasi birokrasi di lembaga negara yang bersangkutan
termasuk Mahkamah Agung.
Salah satu upaya yang dilaksanakan Mahkamah Agung dalam program
reforamsi birokrasi pada tahun 2008 yaitu pengelolaan SDM di Mahkamah Agung
dan badan peradilan di bawahnya, kegiatan tersebut diantaranya adalah mengenai
analisa beban kerja (staffing asessment/ workload analysis) dan pengembangan
database SDM beserta pelatihannya kepada para pegawai pengadilan.
3.
Program Peningkatan Kepatuhan Pengisian LHKPN (Laporan Harta Kekayaan
Pejabat Negara) di lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk menciptkan jajaran peradilan
yang berintegrasi dan menjunjung tinggi pedoman perilaku/kode etik yang
berlaku.selain itu, kepatuhan pelaporan harta kekayaan pejabat peradilan secara
tidak langsung merupakan penerapan asas-asas umum penyelenggaraan negara
yang bersih,dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme di lingkungan Mahkamh
Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya berdasarkan Undang-undang
No. 28 Tahun 1999.
Salah satu kebijakan penting yang keluarkan oleh Mahkamah Agung
terkait program ini antara lain adalah Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 3
Tahun 2008 Tentang Usul Promosi dan Mutasi Hakim dan Panitera yang
mewajibkan seluruh hakim dan panitera di seluruh Indonesia untuk memenuhi
kewajiban pengisian LHKPN dan menyampaikan pada Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK). Mahkamah Agung tidak akan mempertimbangkan usulan mutasi dan
promosi pejabat yang tidak memenuhi kewajiban pelaporan dan melengkapi bukti
bahwa yang bersangkutan telah menyerahkan pada KPK.
Sebagai upaya untuk lebih menginternalisasi program di Mahkamah
Agung
selanjutnya dikeluarkan Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung
Nomor 001/SE/PEMBT.07/IX/2008 Tentang Pembentukan Tim Koordinator
Penerima Penyusunan LHKPN berdasarkan pasal 13 Undang-undang No. 30 Tahun
2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Kepada Para Hakim
dan Pejabat Struktural di Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya.
Selanjutnya Mahkamah Agung juga menetapkan secara tegas klasifikasi pejabat
peradilan yang diwajibkan menyampaikan LHKPN Melalui Keputusan Sekretaris
Mahkamah Agung Nomor 044/SEK/SK/IX/2008 dan mengeluarkan Keputusan
Sekretaris
Mahkamah
Agung
Nomor
001/SEK/PENTP.07/XII/2008
Tentang
Penetapan Standart Operasional Prosedur Penerima dan Penyusunan Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dalam Lingkungan Mahkamah Agung.
Selain pelatihan pengisian LHKPN bagi para hakim, Mahkamah Agung
bekerjasama dengan KPK dan Proyek
Milennium Challenge Corporation –
Indonesia Control of Corruption (MCC-ICCP) juga melaksanakan pelatihan tata cara
akses data base LHKPN milik KPK dan mendorong dikeluarkannnya surat edaran
dari masing-masing direktur jenderal dari empat lingkungan peradilan dan tingkat
Mahkamah Agung untuk membentuk koordinator penerima dan penyusunan
LHKPN dan pengguna aplikasi LHKPN pada direktur jenderal masing-masing badan
peradilan. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi sistem pelaporan di
lingkungan peradilan kedepannya.
4.
Upaya Percepatan Implementasi Cetak Biru Pembaruan dan Peradilan, dan
Pengembangan Lebih lanjut Dokumen Strategis Pembaruan dan Perencanaan
Lembaga Peradilan.
Berbagai rekomendasi atas cetak biru pembaruan Mahkamah Agung dan
kertas kerja pembaruan yang dilakukan pada tahun 2003 telah selesai dilaksanakan.
Sebagaimana rekomendasi lainnya sedang berjalan dan dalam tahap perencanaan.
Untuk menyesuaikan berbagai kegiatan pembaruan dengan kondisi terkini
Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan di bawahnya, Mahkamah Agung
selanjutnya melakukan pemetaan awal atas implementasi cetak biru dan kertas
kerja pembaruan peradilan pada Rakernas Akbar Mahkamah Agung di Jakarta bulan
Agustus tahun 2008. Dalam Rakernas Akbar Mahkamah Agung berkomitmen untuk
menindaklanjuti hasil pemetaan tersebut dengan melakukan percepatan program
pembaruan.
Sampai saat ini Mahklamah Agung memiliki beberapa dokumen strategis
perencanaan diantaranya cetak biru pembaruan peradilan dan kertas kerja
pembaruan, Renstra Mahkamah Agung dan pedoman reformasi birokrasi nasional.
Dalam rangka sinkronisasi ketiga dokumen tersebut, Mahkamah Agung ke
depannya akan mengembangkan cetak biru pembaruan peradilan yang
memberikan arahan jangka panjang dan pembentukan lembaga peradilan yang
modern. Cetak biru tersebut akan disesuaikan dengan kondisi terkini Mahkamah
Agung dan badan peradilan di bawahnya dengan adanya sistem satu atap (one roof
system). Arahan ini selanjutnya akan diturunkan ke dalam Renstra lima tahunan
dan direalisasikan secara bertahap dalam rencana tahunan Mahkamah Agung dan
badan peradilan di bawahnya.
3.2 Arah dan Kebijakan Strategi Pengadilan Agama Bengkulu kelas IA
Tujuh sasaran strategis yang telah disebutkan pada bab sebelumnya merupakan
arahan bagi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA untuk mewujudkan visi dan misi yang
telah ditetapkan. Untuk mewujudkan visi dan misi serta arahan strategis, maka
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA membuat usulan program sebagai berikut.
a. Program Penyelesaian Perkara Tepat Waktu
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA telah melakukan serangkaian upaya untuk
mengatasi penumpukan perkara, namun jumlah perkara baru yang masuk setiap
tahunnya selalu meningkat. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk membuat
program peningkatan penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA.
Tingkat penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA tidak hanya
disebabkan oleh faktor kemampuan para hakim dalam memeriksa dan memutus
perkara, namun juga masalah minutasi dan informasi perkara merupakan bagian
dari permasalahan terkait dengan penyelesaian perkara ini. Hal ini tentunya akan
sangat merugikan bagi masyarakat pencari keadilan. Maka dari itu upaya
peningkatan dan pengefektifan penyelesaian perkara harus dilakukan.
b. Program Peningkatan Manajemen Administrasi Perkara sesuai Pola Bindalmin
Manajemen yang baik akan menentukan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi
suatu lembaga. Badan peradilan agama merupakan ujung tombak dalam
memberikan pelayanan yang bersifat teknis peradilan kepada masyarakat pencari
keadilan oleh karena itu dalam melaksanakan tugasnya memerlukan manajemen
administrasi yang baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
c. Program Optimalisasi Keterbukaan Informasi di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas
IA
Keterbukaan informasi di lembaga peradilan telah dimulai dengan disahkannya
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung (SK KMA) Nomor 144/KMA/VIII/2007
Tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan Tanggal 28 Agustus 2007. Melalui
acuan dalam SK KMA ini selanjutnya dilakukan berbagai kegiatan dengan tujuan
utama untuk memudahkan masyarakat khususnya para pencari keadilan dalam
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Saat ini beberapa kegiatan yang
dilakukan untuk menunjang implementasi SK KMA tersebut antara lain adalah
pengembangan website di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang tidak hanya
menjelaskan profile umum pengadilan namun juga memberikan informasi
mengenai alur perkara di pengadilan, biaya perkara hingga laporan keuangan
perkara serta realisasi anggaran.
Pada pertengahan
tahun 2011 Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA mulai
mengembangkan meja informasi disertai dengan manual atau panduan teknis
pelayan informasi dengan membentuk tim khusus untuk mengenai masalah ini
melalui Surat Keputusan
Ketua Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA Nomor
856/2011.
Melalui meja informasi ini masyarakat dapat lebih mudah memperoleh informasi
yang dibutuhkan berdasarkan panduan yang dimuat dalam (SK KMA) Nomor. 1144/KMA/VIII/2007. Selain itu meja ini juga difungsikan sebagai pintu masuk
pengaduan masyarakat akan kinerja pengadilan sehingga pelapor dapat dengan
mudah mengetahui status pengaduannya. Dengan demikian program optimalisasi
keterbukaan informasi di lingkungan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA sangat
diperlukan demi terwujudnya pelayanan yang prima.
d. Program Peningkatan Mutu dan Kapasitas Aparatur Pengadilan di Lingkungan
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA
Keberhasilan suatu lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinya terletak pada
kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu peningkatan mutu dan kapasitas
aparatur pengadilan sangat ditentukan dari bagaimana lembaga tersebut
mempersiapkan aparatnya dengan pendidikan dan pelatihan yang mamadai. Pada
sisi yang lain, pengembangan kapasitas lembaga juga sangat dipengaruhi oleh hasil
penelitian yang memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam melayani
masyarakat. Oleh karena itu peningkatan mutu dan kapasitas aparatur pengadilan
yang didukung dengan hasil penelitian yang memadai diharapkan akan
menghasilkan lembaga peradilan yang kuat dan berwibawa. Hal ini sejalan dengan
prioritas RPJMN yaitu dalam rangka Peningkatan Profesionalisme Aparat Hukum
serta Peningkatan Pelayanan Hukum dan Bantuan Hukum kepada Masyarakat.
e. Program Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
PA Bengkulu. Peningkatan profesionalisme aparat hukum, pelayanan hukum dan
bantuan hukum kepada masyarakat tidak dapat dihitung hanya dari kinerja hakim
dalam memeriksa dan memutus perkara. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya,
pengadilan harus dukung oleh manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
yang dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok pengadilan. Maka dari
itu perlu dilakukan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya.
f.
Program Sarana dan Prasarana Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan sarana dan prasarana Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dalam
mendukung pelaksanaan tugas pokok Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dalam
menegakkan supremasi hukum dan keadilan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rencana strategis Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA tahun 2015-2019 disusun
dengan mengacu dan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis dalam kurun
waktu tahun 2015-2019 dengan memperhitungkan kondisi Mahkamah Agung dan badan
peradilan yang terus berubah.
Dokumen Renstra ini digunakan sebagai acuan dalam menyusun program
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA agar lebih terencana dan terpadu. Selanjutnya,
setiap tahun usulan program/ kegiatan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang telah
mengacu pada rencana strategis ini diajukan sebagai bahan masukan penyusunan
RAPBN – Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA.
Renstra Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA tahun 2015-2019 ini telah memuat
langkah-langkah kegiatan yang sejalan dengan pelaksanaan reformasi di bidang
peradilan. Penyusunan rencana strategis ini diharapkan Pengadilan Agama Bengkulu
Kelas IA
dapat menjalankan tugas dan fungsinya
sehingga dapat mendukung
kelancaran pelaksanaan seperti yang diharapkan oleh masyarakat dalam hal tuntutan
penegakkan supremasi hukum di era reformasi ini serta mendukung terwujudnya
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang bermartabat, berwibawa dan dihormati
melalui pengadilan yang modern.
Mengingat perubahan lingkungan yang sangat pesat dan kompleks, maka
selama kurun waktu berlakunya rencana strategis ini, dapat dilakukan upaya kajian dan
bila perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian seperlunya.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Rencana Strategis
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA ini diucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya,
dan selanjutnya Rencana Strategis Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA ini hanya dapat
terwujud dan tercapai tujuannya, apabila dilaksanakan dengan dedikasi dan kerja keras
oleh semua pegawai di lingkungan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA.
LAMPIRAN
MATRIKS RENCANA STRATEGIS 2015-2019
PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA
Ada 2 Matrik di dalam Rencana Strategis :
1. Matrik Pencapaian Kinerja
2. Matrik Kinerja Anggaran
Matrik Pencapaian Kinerja
NO
1
2
3
4
TUJUAN
INDIKATOR
TUJUAN
Peningkatan
manajemen
Peradilan Agama
Terwujudnya sistem
pengelolaan perkara
yang baik dalam rangka
pelayanan kepada
pencari keadilan atas
dasar asas cepat,
sederhana dan biaya
ringan.
1. Peningkatan jumlah
penyelesaian perkara
Peningkatan
manajemen
Peradilan Agama
Terwujudnya tertib
penyelesaian
administrasi perkara
sesuai pola Bindalmin
1. Peningkatan jumlah
penyelesaian perkara
Peningkatan
manajemen
Peradilan Agama
Terwujudnya
peningkatan pelayanan
POSBAKUM kepada
pencari keadilan yang
buta hukum
1. Peningkatan jumlah
penyelesaian perkara
Peningkatan
manajemen
Terwujudnya
peningkatan kualitas
1. Peningkatan jumlah
penyelesaian perkara
2. Peningkatan
penyelesaian proses
administrasi perkara
2. Peningkatan
penyelesaian proses
administrasi perkara
2. Peningkatan
penyelesaian proses
administrasi perkara
SASARAN
INDIKATOR
SASARAN
TARGET JANGKA MENENGAH
THN
THN THN THN THN
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan
penyelesaian
perkara tepat
waktu
Terselesaikannya
perkara sesuai
dengan asas cepat,
sederhana dan biaya
ringan
100%
100%
100%
100%
100%
Penyelenggaraan
tertib administrasi
perkara dengan
pola bindalmin
secara baik
Terlaksananya tertib
administrasi perkara
sesuai pola
bindalmin
100%
100%
100%
100%
100%
Penyelenggaraan
pelayanan bagi
para pencari
keadilan yang buta
hukum
Terselenggaranya
pelayanan prima
bagi masyarakat
yang buta hukum
100
100%
100%
100%
100%
Penyelenggaraan
pelayanan bagi
Terselenggaranya
pelayanan prima
100% 100%
100%
100%
100%
5
6
7
Peradilan Agama
pelayanan bagi
masyarakat miskin dan
terpinggirkan (prodeo)
Peningkatan
manajemen
Peradilan Agama
Terwujudnya
peningkatan kualitas
sistem pengawasan
3. Peningkatan jumlah
penyelesaian perkara
Dukungan
manajemen dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya
Mahkamah
Agung
Terwujudnya aparatur
pengadilan agama yang
berkapasitas optimal
dan mutu kerja yang
maksimal
Tersedianya dukungan
manajemen dan tugas
teknis dalam pelaksanaan
tugas teknis peradilan
Dukungan
manajemen dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya
Mahkamah
Agung
Terwujudnya
pengadilan agama yang
berwawasan teknologi
informasi dalam
pelaksanaan tugas
sehari-hari
2. Peningkatan
penyelesaian proses
administrasi perkara
4. Peningkatan
penyelesaian proses
administrasi perkara
para pencari
keadilan yang
miskin dan
terpinggirkan
bagi masyarakat
miskin dan
terpinggirkan
(prodeo)
Penindaklanjutan
terhadap
pengaduan dan
temuan yang
dilaporkan
Adanya tindak lanjut
terhadap laporan
pengaduan dan
temuan
100% 100%
100%
100%
100%
Meningkatkan
mutu dan kapasitas
aparatur
Pengadilan Agama
Bengkulu
1. Tersedianya
aparatur
Pengadilan
Agama Bengkulu
yang profesional
100% 100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
100%
2. Terlaksananya
pembinaan
aparatur
Pengadilan
Agama Bengkulu
Kelas I A secara
berkesinambung
an
Tersedianya dukungan
manajemen dan tugas
teknis dalam pelaksanaan
tugas teknis peradilan
Pengembangan
dan pemanfaatan
IT dalam
pengelolaan
administrasi
perkara dan
administrasi umum
Fungsionalitas IT
untuk membantu
proses administrasi
perkara dan
administrasi umum
Matrik Kinerja Anggaran
NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
SASARAN
TARGET JANGKA MENENGAH
THN THN THN THN THN
2010 2011 2012 2013 2014
1
Peningkatan
manajemen
Peradilan Agama
Terwujudnya sistem
pengelolaan perkara yang
baik dalam rangka
pelayanan kepada pencari
keadilan atas dasar asas
cepat, sederhana dan biaya
ringan.
Peningkatan penyelesaian
perkara tepat waktu
Terselesaikannya perkara sesuai
dengan asas cepat, sederhana
dan biaya ringan
100% 100% 100% 100% 100%
2
Peningkatan
manajemen
Peradilan Agama
Terwujudnya tertib
penyelesaian administrasi
perkara sesuai pola
Bindalmin
Penyelenggaraan tertib
administrasi perkara dengan
pola bindalmin secara baik
Terlaksananya tertib
administrasi perkara sesuai pola
bindalmin
100% 100% 100% 100% 100%
3
Peningkatan
manajemen
Peradilan Agama
Terwujudnya peningkatan
kualitas pelayanan bagi
masyarakat miskin dan
terpinggirkan (prodeo)
Penyelenggaraan pelayanan
bagi para pencari keadilan
yang miskin dan
terpinggirkan
Terselenggaranya pelayanan
prima bagi masyarakat miskin
dan terpinggirkan (prodeo)
100% 100% 100% 100% 100%
4
Peningkatan
manajemen
Peradilan Agama
Terwujudnya peningkatan
kualitas sistem
pengawasan
Penindaklanjutan terhadap
pengaduan dan temuan
yang dilaporkan
Adanya tindak lanjut terhadap
laporan pengaduan dan temuan
100% 100% 100% 100% 100%
5
Dukungan
Terwujudnya aparatur
Meningkatkan mutu dan
1. Tersedianya aparatur
100% 100% 100% 100% 100%
6
manajemen dan
pelaksanaan tugas
teknis lainnya
Mahkamah Agung
pengadilan agama yang
berkapasitas optimal dan
mutu kerja yang maksimal
kapasitas aparatur
Pengadilan Agama Bengkulu
Dukungan
manajemen dan
pelaksanaan tugas
teknis lainnya
Mahkamah Agung
Terwujudnya pengadilan
agama yang berwawasan
teknologi informasi dalam
pelaksanaan tugas seharihari
Pengembangan dan
pemanfaatan IT dalam
pengelolaan administrasi
perkara dan administrasi
umum
Pengadilan Agama Bengkulu
yang profesional
2. Terlaksananya pembinaan
aparatur Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas I A secara
Fungsionalitas IT untuk
membantu proses administrasi
perkara dan administrasi umum
100% 100% 100% 100% 100%
PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA
SURAT KEPUTUSAN
KETUA PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA
NOMOR :W7-A1/ 203 /OT.01.1/SK/I/2016
TENTANG
PENETAPAN TIM PENYUSUN REVIU RENCANA STRATEGIS 2015-2019
PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA
KETUA PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA
Menimbang
: 1.
2.
Mengingat
Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;
Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Tahun 2004 – 2009, dan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Tahun 2010 – 2014.
3.
Bahwa untuk menerapkan Indikator Kinerja Utama dan menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeintah Pengadilan Agama Bengkulu
Kelas IA, perlu dibentuk Tim Penyusun Rencana Strategis Tahun 20102014 dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
: 1.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 51
Tahun 2009;
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia;
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah
Agung;
Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah
Agung;
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009;
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menegengah Nasional Tahun 2004-2009;
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi;
Aparatur
Negara
Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan
Nomor PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
20/M.PAN/5/2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
: KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA
TENTANG
PENETAPAN
TIM PENYUSUN REVIU RENCANA
STRATEGIS 2010-2014 PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA.
Pertama
: Mencabut Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA Nomor :
W7-A1/1708/OT.01.1/SK/XII/2013 tanggal 23 Desember 2013 tantang Penetapan
Tim Penyusun REVIU Rencana Strategis 2015-2019 Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas IA.
: Menunjuk Tim Kerja Pelaksana Penyusunan Reviu Rencana Strategis 2015-2019
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA sebagai berikut :
Kedua
Pembina/pelindung
Penanggung Jawab
Koordinator
Sekretaris
Anggota
: 1. Drs. H. Thamzil, S.H.
2. Drs. H. Kamaruddin. MY, S.H., M.H.
: Sukardi. SH
: Herdo Gunawan, SH., MH
: Agus Salim, S.H., M.H.
1. Fatihatun Nisak, S.Ag., M.H.
2. Sri Andriani, S.H., M.H.I
3. Rosmawati, SH.
4. Yuli, S.Ag., M.H
5. Dra. Meli Musli Marni
6. Desi Sulasteri, S.E
7. Ranti Oktarina, ST., MH
8. Fitrawati, A.Md
9. Toni Indra, S.H.
Ketiga
: Tim Kerja menjalankan tugas sesuai arahan dan bertanggung jawab kepada
Panitera/Sekretaris serta melaporkan hasil kerjanya kepada Ketua Pengadilan
Agama Bengkulu Kelas IA
Keempat
: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada masing-masing yang bersangkutan
untuk diketahui dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ditetapkan di : Bengkulu
Pada Tanggal : 20 Januari 2016
Ketua Pengadilan Agama Bengkulu
Drs. H. Thamzil, S.H
NIP. 195502281984031001
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada :
1. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu;
2. Arsip.
Download