OPINI PENGUNJUNG CELEBRITY FITNESS TERHADAP

advertisement
OPINI PENGUNJUNG CELEBRITY FITNESS TERHADAP
FITNESS CENTRE SEBAGAI GAYA HIDUP
(Studi Deskriptif Opini Pengunjung Celebrity Fitness Sun Plaza
Medan terhadap Fitness Centre Sebagai Gaya Hidup Masyarakat
Modern di Kota Medan)
Jefry Haris Gurusinga
080904136
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui opini pengunjung/member
Celebrity Fitness Sun Plaza terhadap fitness centre sebagai bagian dari gaya hidup
modern masyarakat perkotaan khususnya kota Medan. Teori yang digunakan dan
dianggap relevan dalam penelitian ini adalah adalah Komunikasi dan Komunikasi
Massa, Teori S-O-R, Opini dan Opini publik/pengunjung serta gaya hidup.
Adapun metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, yaitu metode yang
bertujuan melukiskan secara sistematis karakteristik populasi atau bidang-bidang
tertentu secara faktual dan cermat tanpa mencari atau menjelaskan hubungan,
tidak menguji hipotesis dan melakukan prediksi. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh member yang terdaftar di Celebrity Fitness Sun Plaza Medan.
Disini terjadi sebuah perubahan gaya hidup, ketika harus mengeluarkan uang
lebih untuk bergabung di pusat kebugaran tidak menjadi sebuah masalah
dibandingkan dengan harga diri dan aktualisasi diri yang didapatkan ketika
dirinya menjadi bagian dari orang-orang kota yang memiliki gaya hidup trendi
dan juga modern. Pada hakikatnya olahraga bertujuan untuk memperoleh tubuh
yang sehat, namun di dalam penelitian ini opini para responden lebih cenderung
berolahraga di pusat kebugaran untuk menunjang gaya hidup mereka.
Kata Kunci: fitness centre, gaya hidup, celebrity fitness, sehat
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Fitness atau ke gym memang bisa sangat adiktif karena memang mampu
mengubah pola hidup seseorang. Mindset atau pola pikir seseorang berubah,
bagaimana menjalani kegiatan yang sehat, mulai mengatur pola makan hingga
aktif ke gym. Kalau tidak melakukan itu, rasanya ada sesuatu yang kurang.
Menariknya lagi, di beberapa tempat, pusat-pusat kebugaran itu justru didominasi
kaum hawa. Beberapa faktor pendukung yang membuat fitnes didominasi wanita
adalah selain keinginan memiliki tubuh proporsional, juga tuntutan dari
lingkungannya untuk selalu tampil cantik, terutama bagi mereka yang bekerja
sehingga motivasi datang ke gym lebih besar. Sebaliknya, alasan laki-laki ngegym
juga beragam. Ada yang memang benar-benar serius untuk membentuk badan
atau loss weight. Ada juga yang mau cuci mata atau sekadar bisnis justru lebih
banyak.
Pada akhirnya, nge-Gym kini menjadi tren gaya hidup dalam pergaulan
masa kini. Jika sepuluh tahun yang lalu, nge-Gym atau fitnes hanya dilakoni orang
1
berduit karena mahal harganya, apalagi lokasinya berada di hotel bintang lima.
Kondisi tersebut mulai bergeser dalam tahun-tahun belakangan ini. Bermunculan
tempat fitness center untuk nge-Gym dengan konsep berbeda yang bisa dilakukan
semua lapisan masyarakat karena harganya murah. Remaja, golongan mahasiswa,
atau kaum dewasa muda terlihat mulai memenuhi sejumlah fitness center untuk
nge-Gym. Fitness center tidak lagi menjadi ’daerah jajahan’ mereka yang berusia
40-an tahun.
Disini, peneliti mencoba mengetahui bagaimana opini para pengunjung
Celebrity Fitness dengan semakin maraknya Fitness Centre sebagai sebuah tren
gaya hidup kaum urban di kota metropolitan. Opini adalah pengalaman tentang
objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi memberi makna pada stimuli inderawi
(Rakhmat, 2005: 51). Pemilihan responden penelitian para pengunjung/member
Celebrity Fitness Sun Plaza Medan dikarenakan mereka adalah kaum muda yang
sangat aktif dan peduli dengan gaya hidup sehat dan metropolitan.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti merasa
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai opini pengunjung/member
Celebrity Fitness Sun Plaza Medan terhadap Fitness Centre sebagai gaya hidup
masyarakat modern di Kota Medan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukan perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana opini pengunjung/member terhadap Celebrity Fitness Sun
Plaza Medan?
b. Bagaimanakah opini pengunjung/member Celebrity Fitness Sun Plaza
Medan terhadap Fitness Centre sebagai gaya hidup masyarakat modern di
Kota Medan?
URAIAN TEORITIS
Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir
dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun
kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari
sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi, 2001:39). Adapun teori
yang dianggap relevan dengan masalah penelitian ini adalah Komunikasi dan
Komunikasi Massa, Teori S-O-R, Opini dan Opini publik/pengunjung serta gaya
hidup.
Komunikasi dan Komunikasi Massa
Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan
secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigm yang
dikemukakan oleh Harold Laswell dalam karyanya, The Structure and Function of
Communication in Society. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk
menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says
What in Which Channel To Whom With What Effect?
2
Ahli komunikasi massa Joseph A.Devito merumuskan definisi komunikasi
masa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang massa serta tentang media
yang digunakannya. Devito mengemukakan definisinya dalam dua item yakni
yang pertama adalah komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada
massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Kedua, komunikasi massa
adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau
visual (Ardianto, 2004: 6).
Teori S-O-R
Teori S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response yang
semula berasal dari psikologi. Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan
adalah reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang
dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi
komunikan (Effendy, 2003 : 254). Jadi, unsur-unsur dalam model ini adalah:
a. Pesan (stimulus, S)
b. Komunikan (Organism, O)
c. Efek (Response, R)
Prinsip teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang
sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dalam proses
perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang
menerpa benar-benar melebihi semula.
Opini dan Opini Publik
Public Opinion dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan
“pendapat umum“, dengan demikian public diterjemahkan dengan “umum“
sedangkan opinion dialihbahasakan dengan “pendapat“. Dalam Ilmu Komunikasi
terdapat istilah lain yaitu public relations yang umumnya diterjemahkan dengan
“hubungan masyarakat“, dalam hal ini public diterjemahkan dengan
“masyarakat“, sedangkan relations diterjemahkan dengan “hubungan“. Menurut
Emory. S. Bagardus, bahwa publik/pengunjung adalah sejumlah orang yang
dengan suatu acara mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu masalah
atau setidak-tidaknya mempunyai kepentingan yang bersama dalam sesuatu hal
(Soenarjo, 1995 : 20). Menurut Cutlip dan Center dalam bukunya “Effective
Public Relation”, opini publik/pengunjung adalah suatu hasil penyatuan dari
pendapat individu-individu tentang masalah umum (Sastropoetro, 1990 : 52).
Gaya Hidup
Teori gaya hidup (lifestyle theory) adalah teori yang menyebutkan
bahwa tidak semua orang memiliki gaya hidup yang sama, setiap orang
memiliki gaya hidup yang berbeda diantara beberapa gaya hidup itu telah
memaparkan bahwa banyak orang yang memiliki resiko dari pada gaya hidup
lainnya. Teori gaya hidup ini dikembangkan oleh Hindelang, Gottfredson dan
Garafalo yang berarti berbicara tentang pola hidup atau kegiatan rutin yang
dilakukan dalam kehidupan sehari -hari. Gaya hidup ini dipengaruhi oleh
perbedaan umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pendapatan
keluarga dan ras yang berkaitan dengan rutinitas sehari-hari yang rentan terhadap
3
resiko-resiko untuk melakukan kejahatan. Gaya hidup ini sangat berpengaruh
pada frekuensi orang berinteraksi dengan jenis gaya hidup tertentu.
Operasional Konsep
KonsepTeoritis
Opini pengunjung Celebrity Fitness Sun Plaza
Medan terhadap fitness center sebagai gaya
hidup masyarakat modern/urban
Karakteristik Responden
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
Konsep Operasional
Aspek ekonomi
Aspek sosial
Aspek budaya
Aspek kesehatan
Perhatian
Pengertian
Penerimaan
Usia
Jenis Kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
METODOLOGI PENELITIAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Celebrity Fitness Medan yang berlokasi di Mall
Sun Plaza Lantai 4 B06, Jl. Zainal Arifin No. 7 Medan 20152.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan berbentuk deskriptif.
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang,
lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta
yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 2001 : 63).
Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh member yang
terdaftar di Celebrity Fitness Sun Plaza Medan.. Jumlah member yang masih aktif
adalah 906 orang. Berdasarkan rumusan penentuan besar sampel menggunakan
rumus Taro Yamane, maka diperoleh jumlah sampel ini adalah 93 orang.
Teknik Pengumpulan Data.
Penelitian ini akan dilakukan mulai Juli- November 2013 dengan lama
penelitian akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan. Adapun teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Pengumpulan data yang dilakukan di lokasi penelitian dengan menggunakan
instrumen atau alat, yaitu kuesioner atau daftar pertanyaan. Kuesioner berisi
sejumlah pertanyaan tertulis yang akan dijawab tertulis oleh responden.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
4
Dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan
sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini,
penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku, majalah, internet dan
sebagainya.
Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa tabel tunggal yang
merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel
penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel
tunggal merupakan suatu langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari
kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori
(Singarimbun, 2005 : 226). Adapun setelah data yang terkumpul akan ditabulasi,
kemudian dianalisis dan diinterpretasikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel
Olahraga di pusat kebugaran sebagai bagian gaya hidup hedonis
No
Olahraga di pusat kebugaran
F
%
sebagai bagian daya hidup
hedonis
1 Tidak setuju
0
0
2 Kurang setuju
25
26.9
3 Setuju
66
71.0
4 Sangat setuju
2
2.2
Total
93
100.0
Sumber: P14/FC.16
Dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini
menyatakan olahraga di pusat kebugaran sebagai bagian dari gaya hidup hedonis..
Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 71% atau dijawab oleh sebanyak
66%. Para responden yang umumnya berasal dari kalangan menengah keatas ini
adalah orang-orang yang memiliki uang berlebih sehingga memilih untuk
berolahraga di pusat kebugaran yang berada di salah satu mall paling bergengsi di
Kota Medan, yakni di Mall Sun Plaza. Gaya hidup hedonis sendiri merupakan
sebuah gaya hidup yang lebih mementingkan kesenagan akan aspek duniawi tanpa
memikirkan hal lainnya. Umumnya sindrom gaya hidup hedonis ini singgap di
kalangan masyarakat urban yang telah memiliki penghasilan kelas atas sehingga
mereka dapat dengan sesuka hati mengeluarkan uang mereka asalkan
mendapatkan imbalan yang sesuai berupa kesenangan dunia. Namun, masih ada
juga yang tidak setuju dengan alasan olahraga di pusat kebugaran karena gaya
hidup hedonisme, tapi lebih kepada minimnya waktu serta akses waktu yang
fleksibel serta lokasi yang cukup terjangkau jika ingin melakukan kegiatan
olahraga rutin sehabis pulang bekerja dari kantor.
5
Tabel
Bergabung jadi member agar gaya hidup lebih sehat dan bugar
No Bergabung jadi member agar gaya
F
%
hidup lebih sehat dan bugar
1 Tidak setuju
5
5.4
2 Kurang setuju
43
46.2
3 Setuju
38
40.9
4 Sangat setuju
7
7.5
Total
93
100.0
Sumber: P15/FC.17
Dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini kurang
setuju dengan pernyataan bahwa alasan mereka bergabung menjadi member di
Celebrity Fitness Sun Plaza Medan agar gaya hidup mereka lebih sehat dan bugar.
Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 46,2% atau dijawab oleh sebanyak
43 orang responden. Seperti yang telah diuraikan dalam jawaban responden pada
pertanyaan sebelumnya yang menyatakan bahwa fokus mereka untuk bergabung
menjadi member di Celebrity Fitness Sun Plaza Medan dikarenakan alasan ikutikutan dengan orang terdekat mereka seperti keluarga dan teman. Oleh sebab itu,
faktor kesehatan dan kebugaran masih berada pada urutan bawah dibandingkan
dengan alasan mengikuti tren ataupun ajakan dari orang di lingkungan terdekat
responden. Namun, masih ada responden yang memilih untuk bergabung menjadi
member di Celebrity Fitness Sun Plaza Medan memang dikarenakan alasan untuk
memperoleh kesehatan tubuh, ketenangan pikiran dan kondisi fisik yang lebih
bugar dan awet muda. Karena dengan rutin berolahraga di klub kebugaran akan
membawa seseorang kepada gaya hidup yang sehat.
Pembahasan
Para responden yang rata-rata merupakan kaum muda urban ini memang
tidak bisa lepas dari peran orang-orang disekitar mereka, seperti keluarga ataupun
teman dekat. Pengaruh untuk bergabung menjadi member biasanya diawali
dengan ajakan dari orang-orang di lingkungan terdekat tersebut hingga pada
akhirnya responden memilih untuk mengikuti saran-saran yang diberikan. Saran
untuk ikut di klub kebugaran ini cukup baik jika dilihat dari sudut pandang
kesehatan, namun sedikit mengecewakan ketika seseorang mendengarkan
pengaruh dari orang di sekitarnya hanya untuk ikut-ikutan saja agar tidak terkesan
ketinggalan zaman dan tidak up to date dengan perkembangan tren gaya hidup
terbaru.
Kecenderungan untuk mengikuti sebuah tren terbaru memang tidak bisa
dilepaskan dari peran media televisi dalam menyiarkan sebuah tayangan kepada
penontonnya. Tren di kota-kota besar di Indonesia maupun dunia saat ini memang
berolahraga di berbagai pusat kebugaran yang terdapat di tempat umum seperti
mall ataupun gedung perkantoran. Hal ini dengan alasan bahwa para pekerja muda
yang memiliki waktu terbatas masih dapat berolahraga dengan leluasa di tempat
yang sangat dekat dengan lokasi mereka bekerja. Selain itu, memilih untuk
6
menjadi member di sebuah klub kebugaran bukan hanya untuk olahraga saja,
namun juga untuk bersosialisasi dengan orang-orang baru dan rekan bisnis.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah dilakukan sesuai
dengan langkah-langkah yang dituntut dan telah dilaksanakan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Opini pengunjung/member terhadap Celebrity Fitness Sun Plaza Medan
yang umumnya berasal dari kalangan menengah keatas ini adalah orangorang yang memiliki uang berlebih sehingga memilih untuk berolahraga di
pusat kebugaran yang berada di salah satu mall paling bergengsi di Kota
Medan, yakni di Mall Sun Plaza. Mereka menilai berbagai fasilitas alat
olahraga, kelas khusus, ruang sauna dan ruang ganti sudah cukup memadai
bagi mereka sebagai anggota di klub kebugaran tersebut. Namun
demikian, masih juga terdapat beberapa responden yang memberikan
penilaian berbeda mengenai fasilitas yang diberikan, mereka
mengganggap bahwa Celebrity Fitness masih kurang maksimal dalam
memberikan fasilitas, salah satunya adalah fasilitas gratis untuk dilatih
oleh personal trainer.
2. Para responden yang merupakan kaum muda dari kelompok ekonomi
menengah ke atas tentu saja memiliki ego tersendiri untuk masuk ke dalam
kelas yang bersifat eksklusif dan hanya orang-orang tertentu yang dapat
bergabung. Salah satunya untuk kegiatan berolahraga ini. Mereka
beranggapan bahwa dengan mereka mengikuti tren berolahraga di
berbagai pusat kebugaran di mall-mall akan menunjukkan sebuah prestise
dibandingkan jika mereka berolahraga secara gratis dan beramai-ramai di
lapangan terbuka. Kesan eksklusif didapatkan melalui membership yang
diberlakukan khusus bagi anggota yang terdaftar sebagai anggota di
sebuah klub kebugaran yang memiliki iuran cukup mahal tersebut. Ketika
uang tidak menjadi sebuah masalah dibandingkan dengan harga diri dan
aktualisasi diri yang didapatkan ketika dirinya menjadi bagian dari orangorang urban yang memiliki gaya hidup trendi dan juga modern. Gaya
hidup hedonis sendiri merupakan sebuah gaya hidup yang lebih
mementingkan kesenagan akan aspek duniawi tanpa memikirkan hal
lainnya. Umumnya sindrom gaya hidup hedonis ini singgap di kalangan
masyarakat urban yang telah memiliki penghasilan kelas atas sehingga
mereka dapat dengan sesuka hati mengeluarkan uang mereka asalkan
mendapatkan imbalan yang sesuai berupa kesenangan dunia. Namun,
masih ada juga yang tidak setuju dengan alasan olahraga di pusat
kebugaran karena gaya hidup hedonisme, tapi lebih kepada minimnya
waktu serta akses waktu yang fleksibel serta lokasi yang cukup terjangkau
jika ingin melakukan kegiatan olahraga rutin sehabis pulang bekerja dari
kantor.
7
Saran responden penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh
selama melakukan penelitian, para responden mengajukan saran agar klub
kebugaran terus berinovasi dengan berbagai alat olahraga terbaru serta trainer
yang lebih profesional lagi sehingga para member selalu merasa bersemangat
untuk berkunjung ke Celebrity Fitness Sun Plaza Medan.
Saran dalam kaitan akademis
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh
selama melakukan penelitian, peneliti mengajukan saran kepada berbagai pihak
terkait khususnya media yang mempromosikan klub kebugaran agar tidak hanya
berfokus dari sudut pandang tren gaya hidup perkotaan terbaru yang modern dan
trendi, tapi lebih kepada gaya hidup yang bugar dan sehat.
Saran dalam kaitan praktis
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh
selama melakukan penelitian, peneliti mengajukan saran agar pihak pusat
kebugaran seperti Celebrity Fitness Sun Plaza Medan memberikan paket khusus
kepada kelompok yang tidak memiliki budget berlebih, seperti pemberian paket
hemat khusus sehingga semua orang dapat menikmati olahraga di fitness center.
DAFTAR REFERENSI
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Konda Erdinaya, 2004. Komunikasi Massa: Suatu
Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
_____________2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Cangara, Havied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Effendy, Onong Uchjana . 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung :
PT. Citra Aditya Bakti.
_____________________, 2004. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
______________________. 2005. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Engel, Jamse F, 2003. Perilaku Konsumen, Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Garet, Oemar, 2003. Trend Gaya Hidup Digital Selular, Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Irianto, Pekik Djoko, Drs, M.Kes, 2004. Bugar dan Sehat dengan Berolahraga.
Yogyakarta: Andi Publisher.
8
Jeffkins, Frank, 2003. Periklanan, Jakarta: Erlangga.
Kriyantono, Rachmat, 2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Kuswandi, Drs. Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisa Media
Televisi. Jakarta : Rineka Cipta.
Nawawi, Hadari, 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: UGM
Press.
Nurudin. 2004. Komunikasi Massa. Malang : Cespur Press.
Purba, Amir dkk. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi, Medan: Pustaka Bangsa
Press.
Rakhmat, Jalaludin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: P.T. Remaja
Rosdakarya.
_______________. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sastropoetro, Santoso, 1990. Komunikasi Sosial. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Senjaja, Djuarsa. 2002. Teori Komunikasi. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,
Jakarta.
Severin, W.J dan Tankard, J.W., 2007. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan
Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 2005. Metode Penelitian Survei. Jakarta:
Pustaka LP3ES.
Soenarjo, 1995. Seri Ilmu Komunikasi-1 Himpunan Istilah Komunikasi. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: Liberty.
Vardiansyah, D. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Internet:
http://www.celebrityfitness.co.id/clubs-and-classes/sun-plaza (akses terakhir: 2
Oktober 2013)
Jurnal Online:
http://eprints.upnjatim.ac.id/482/1/File_1.pdf (akses terakhir: 4 Desember 2013)
http://www.ross.mayfirst.org/files/body-satisfaction-in-gym-active-males_0.pdf
(akses terakhir: 4 Desember 2013)
http://www.ukm.my/fpi/kaspi/Prosising%20KASPI%202013/Kertas%20Kerja~pd
f/050%20Siti%20Zaleha%20726-747.pdf (akses terakhir: 4 Desember 2013)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26463/7/Cover.pdf
terakhir: 4 Desember 2013)
9
(akses
Download