OPINI PENGUNJUNG CELEBRITY FITNESS TERHADAP FITNESS CENTRE SEBAGAI GAYA HIDUP (Studi Deskriptif Opini Pengunjung Celebrity Fitness Sun Plaza Medan terhadap Fitness Centre Sebagai Gaya Hidup Masyarakat Modern di Kota Medan) Jefry Haris Gurusinga 080904136 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui opini pengunjung/member Celebrity Fitness Sun Plaza terhadap fitness centre sebagai bagian dari gaya hidup modern masyarakat perkotaan khususnya kota Medan. Teori yang digunakan dan dianggap relevan dalam penelitian ini adalah adalah Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teori S-O-R, Opini dan Opini publik/pengunjung serta gaya hidup. Adapun metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis karakteristik populasi atau bidang-bidang tertentu secara faktual dan cermat tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis dan melakukan prediksi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh member yang terdaftar di Celebrity Fitness Sun Plaza Medan. Disini terjadi sebuah perubahan gaya hidup, ketika harus mengeluarkan uang lebih untuk bergabung di pusat kebugaran tidak menjadi sebuah masalah dibandingkan dengan harga diri dan aktualisasi diri yang didapatkan ketika dirinya menjadi bagian dari orang-orang kota yang memiliki gaya hidup trendi dan juga modern. Pada hakikatnya olahraga bertujuan untuk memperoleh tubuh yang sehat, namun di dalam penelitian ini opini para responden lebih cenderung berolahraga di pusat kebugaran untuk menunjang gaya hidup mereka. Kata Kunci: fitness centre, gaya hidup, celebrity fitness, sehat PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fitness atau ke gym memang bisa sangat adiktif karena memang mampu mengubah pola hidup seseorang. Mindset atau pola pikir seseorang berubah, bagaimana menjalani kegiatan yang sehat, mulai mengatur pola makan hingga aktif ke gym. Kalau tidak melakukan itu, rasanya ada sesuatu yang kurang. Menariknya lagi, di beberapa tempat, pusat-pusat kebugaran itu justru didominasi kaum hawa. Beberapa faktor pendukung yang membuat fitnes didominasi wanita adalah selain keinginan memiliki tubuh proporsional, juga tuntutan dari lingkungannya untuk selalu tampil cantik, terutama bagi mereka yang bekerja sehingga motivasi datang ke gym lebih besar. Sebaliknya, alasan laki-laki ngegym juga beragam. Ada yang memang benar-benar serius untuk membentuk badan atau loss weight. Ada juga yang mau cuci mata atau sekadar bisnis justru lebih banyak. Pada akhirnya, nge-Gym kini menjadi tren gaya hidup dalam pergaulan masa kini. Jika sepuluh tahun yang lalu, nge-Gym atau fitnes hanya dilakoni orang 1 berduit karena mahal harganya, apalagi lokasinya berada di hotel bintang lima. Kondisi tersebut mulai bergeser dalam tahun-tahun belakangan ini. Bermunculan tempat fitness center untuk nge-Gym dengan konsep berbeda yang bisa dilakukan semua lapisan masyarakat karena harganya murah. Remaja, golongan mahasiswa, atau kaum dewasa muda terlihat mulai memenuhi sejumlah fitness center untuk nge-Gym. Fitness center tidak lagi menjadi ’daerah jajahan’ mereka yang berusia 40-an tahun. Disini, peneliti mencoba mengetahui bagaimana opini para pengunjung Celebrity Fitness dengan semakin maraknya Fitness Centre sebagai sebuah tren gaya hidup kaum urban di kota metropolitan. Opini adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi memberi makna pada stimuli inderawi (Rakhmat, 2005: 51). Pemilihan responden penelitian para pengunjung/member Celebrity Fitness Sun Plaza Medan dikarenakan mereka adalah kaum muda yang sangat aktif dan peduli dengan gaya hidup sehat dan metropolitan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai opini pengunjung/member Celebrity Fitness Sun Plaza Medan terhadap Fitness Centre sebagai gaya hidup masyarakat modern di Kota Medan. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagaimana opini pengunjung/member terhadap Celebrity Fitness Sun Plaza Medan? b. Bagaimanakah opini pengunjung/member Celebrity Fitness Sun Plaza Medan terhadap Fitness Centre sebagai gaya hidup masyarakat modern di Kota Medan? URAIAN TEORITIS Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi, 2001:39). Adapun teori yang dianggap relevan dengan masalah penelitian ini adalah Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teori S-O-R, Opini dan Opini publik/pengunjung serta gaya hidup. Komunikasi dan Komunikasi Massa Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigm yang dikemukakan oleh Harold Laswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What in Which Channel To Whom With What Effect? 2 Ahli komunikasi massa Joseph A.Devito merumuskan definisi komunikasi masa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang massa serta tentang media yang digunakannya. Devito mengemukakan definisinya dalam dua item yakni yang pertama adalah komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual (Ardianto, 2004: 6). Teori S-O-R Teori S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response yang semula berasal dari psikologi. Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan (Effendy, 2003 : 254). Jadi, unsur-unsur dalam model ini adalah: a. Pesan (stimulus, S) b. Komunikan (Organism, O) c. Efek (Response, R) Prinsip teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Opini dan Opini Publik Public Opinion dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan “pendapat umum“, dengan demikian public diterjemahkan dengan “umum“ sedangkan opinion dialihbahasakan dengan “pendapat“. Dalam Ilmu Komunikasi terdapat istilah lain yaitu public relations yang umumnya diterjemahkan dengan “hubungan masyarakat“, dalam hal ini public diterjemahkan dengan “masyarakat“, sedangkan relations diterjemahkan dengan “hubungan“. Menurut Emory. S. Bagardus, bahwa publik/pengunjung adalah sejumlah orang yang dengan suatu acara mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu masalah atau setidak-tidaknya mempunyai kepentingan yang bersama dalam sesuatu hal (Soenarjo, 1995 : 20). Menurut Cutlip dan Center dalam bukunya “Effective Public Relation”, opini publik/pengunjung adalah suatu hasil penyatuan dari pendapat individu-individu tentang masalah umum (Sastropoetro, 1990 : 52). Gaya Hidup Teori gaya hidup (lifestyle theory) adalah teori yang menyebutkan bahwa tidak semua orang memiliki gaya hidup yang sama, setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda diantara beberapa gaya hidup itu telah memaparkan bahwa banyak orang yang memiliki resiko dari pada gaya hidup lainnya. Teori gaya hidup ini dikembangkan oleh Hindelang, Gottfredson dan Garafalo yang berarti berbicara tentang pola hidup atau kegiatan rutin yang dilakukan dalam kehidupan sehari -hari. Gaya hidup ini dipengaruhi oleh perbedaan umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pendapatan keluarga dan ras yang berkaitan dengan rutinitas sehari-hari yang rentan terhadap 3 resiko-resiko untuk melakukan kejahatan. Gaya hidup ini sangat berpengaruh pada frekuensi orang berinteraksi dengan jenis gaya hidup tertentu. Operasional Konsep KonsepTeoritis Opini pengunjung Celebrity Fitness Sun Plaza Medan terhadap fitness center sebagai gaya hidup masyarakat modern/urban Karakteristik Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3. 4. 5. Konsep Operasional Aspek ekonomi Aspek sosial Aspek budaya Aspek kesehatan Perhatian Pengertian Penerimaan Usia Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Penghasilan METODOLOGI PENELITIAN Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Celebrity Fitness Medan yang berlokasi di Mall Sun Plaza Lantai 4 B06, Jl. Zainal Arifin No. 7 Medan 20152. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan berbentuk deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 2001 : 63). Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh member yang terdaftar di Celebrity Fitness Sun Plaza Medan.. Jumlah member yang masih aktif adalah 906 orang. Berdasarkan rumusan penentuan besar sampel menggunakan rumus Taro Yamane, maka diperoleh jumlah sampel ini adalah 93 orang. Teknik Pengumpulan Data. Penelitian ini akan dilakukan mulai Juli- November 2013 dengan lama penelitian akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Pengumpulan data yang dilakukan di lokasi penelitian dengan menggunakan instrumen atau alat, yaitu kuesioner atau daftar pertanyaan. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang akan dijawab tertulis oleh responden. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) 4 Dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku, majalah, internet dan sebagainya. Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa tabel tunggal yang merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan suatu langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 2005 : 226). Adapun setelah data yang terkumpul akan ditabulasi, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel Olahraga di pusat kebugaran sebagai bagian gaya hidup hedonis No Olahraga di pusat kebugaran F % sebagai bagian daya hidup hedonis 1 Tidak setuju 0 0 2 Kurang setuju 25 26.9 3 Setuju 66 71.0 4 Sangat setuju 2 2.2 Total 93 100.0 Sumber: P14/FC.16 Dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan olahraga di pusat kebugaran sebagai bagian dari gaya hidup hedonis.. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 71% atau dijawab oleh sebanyak 66%. Para responden yang umumnya berasal dari kalangan menengah keatas ini adalah orang-orang yang memiliki uang berlebih sehingga memilih untuk berolahraga di pusat kebugaran yang berada di salah satu mall paling bergengsi di Kota Medan, yakni di Mall Sun Plaza. Gaya hidup hedonis sendiri merupakan sebuah gaya hidup yang lebih mementingkan kesenagan akan aspek duniawi tanpa memikirkan hal lainnya. Umumnya sindrom gaya hidup hedonis ini singgap di kalangan masyarakat urban yang telah memiliki penghasilan kelas atas sehingga mereka dapat dengan sesuka hati mengeluarkan uang mereka asalkan mendapatkan imbalan yang sesuai berupa kesenangan dunia. Namun, masih ada juga yang tidak setuju dengan alasan olahraga di pusat kebugaran karena gaya hidup hedonisme, tapi lebih kepada minimnya waktu serta akses waktu yang fleksibel serta lokasi yang cukup terjangkau jika ingin melakukan kegiatan olahraga rutin sehabis pulang bekerja dari kantor. 5 Tabel Bergabung jadi member agar gaya hidup lebih sehat dan bugar No Bergabung jadi member agar gaya F % hidup lebih sehat dan bugar 1 Tidak setuju 5 5.4 2 Kurang setuju 43 46.2 3 Setuju 38 40.9 4 Sangat setuju 7 7.5 Total 93 100.0 Sumber: P15/FC.17 Dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini kurang setuju dengan pernyataan bahwa alasan mereka bergabung menjadi member di Celebrity Fitness Sun Plaza Medan agar gaya hidup mereka lebih sehat dan bugar. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 46,2% atau dijawab oleh sebanyak 43 orang responden. Seperti yang telah diuraikan dalam jawaban responden pada pertanyaan sebelumnya yang menyatakan bahwa fokus mereka untuk bergabung menjadi member di Celebrity Fitness Sun Plaza Medan dikarenakan alasan ikutikutan dengan orang terdekat mereka seperti keluarga dan teman. Oleh sebab itu, faktor kesehatan dan kebugaran masih berada pada urutan bawah dibandingkan dengan alasan mengikuti tren ataupun ajakan dari orang di lingkungan terdekat responden. Namun, masih ada responden yang memilih untuk bergabung menjadi member di Celebrity Fitness Sun Plaza Medan memang dikarenakan alasan untuk memperoleh kesehatan tubuh, ketenangan pikiran dan kondisi fisik yang lebih bugar dan awet muda. Karena dengan rutin berolahraga di klub kebugaran akan membawa seseorang kepada gaya hidup yang sehat. Pembahasan Para responden yang rata-rata merupakan kaum muda urban ini memang tidak bisa lepas dari peran orang-orang disekitar mereka, seperti keluarga ataupun teman dekat. Pengaruh untuk bergabung menjadi member biasanya diawali dengan ajakan dari orang-orang di lingkungan terdekat tersebut hingga pada akhirnya responden memilih untuk mengikuti saran-saran yang diberikan. Saran untuk ikut di klub kebugaran ini cukup baik jika dilihat dari sudut pandang kesehatan, namun sedikit mengecewakan ketika seseorang mendengarkan pengaruh dari orang di sekitarnya hanya untuk ikut-ikutan saja agar tidak terkesan ketinggalan zaman dan tidak up to date dengan perkembangan tren gaya hidup terbaru. Kecenderungan untuk mengikuti sebuah tren terbaru memang tidak bisa dilepaskan dari peran media televisi dalam menyiarkan sebuah tayangan kepada penontonnya. Tren di kota-kota besar di Indonesia maupun dunia saat ini memang berolahraga di berbagai pusat kebugaran yang terdapat di tempat umum seperti mall ataupun gedung perkantoran. Hal ini dengan alasan bahwa para pekerja muda yang memiliki waktu terbatas masih dapat berolahraga dengan leluasa di tempat yang sangat dekat dengan lokasi mereka bekerja. Selain itu, memilih untuk 6 menjadi member di sebuah klub kebugaran bukan hanya untuk olahraga saja, namun juga untuk bersosialisasi dengan orang-orang baru dan rekan bisnis. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang dituntut dan telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Opini pengunjung/member terhadap Celebrity Fitness Sun Plaza Medan yang umumnya berasal dari kalangan menengah keatas ini adalah orangorang yang memiliki uang berlebih sehingga memilih untuk berolahraga di pusat kebugaran yang berada di salah satu mall paling bergengsi di Kota Medan, yakni di Mall Sun Plaza. Mereka menilai berbagai fasilitas alat olahraga, kelas khusus, ruang sauna dan ruang ganti sudah cukup memadai bagi mereka sebagai anggota di klub kebugaran tersebut. Namun demikian, masih juga terdapat beberapa responden yang memberikan penilaian berbeda mengenai fasilitas yang diberikan, mereka mengganggap bahwa Celebrity Fitness masih kurang maksimal dalam memberikan fasilitas, salah satunya adalah fasilitas gratis untuk dilatih oleh personal trainer. 2. Para responden yang merupakan kaum muda dari kelompok ekonomi menengah ke atas tentu saja memiliki ego tersendiri untuk masuk ke dalam kelas yang bersifat eksklusif dan hanya orang-orang tertentu yang dapat bergabung. Salah satunya untuk kegiatan berolahraga ini. Mereka beranggapan bahwa dengan mereka mengikuti tren berolahraga di berbagai pusat kebugaran di mall-mall akan menunjukkan sebuah prestise dibandingkan jika mereka berolahraga secara gratis dan beramai-ramai di lapangan terbuka. Kesan eksklusif didapatkan melalui membership yang diberlakukan khusus bagi anggota yang terdaftar sebagai anggota di sebuah klub kebugaran yang memiliki iuran cukup mahal tersebut. Ketika uang tidak menjadi sebuah masalah dibandingkan dengan harga diri dan aktualisasi diri yang didapatkan ketika dirinya menjadi bagian dari orangorang urban yang memiliki gaya hidup trendi dan juga modern. Gaya hidup hedonis sendiri merupakan sebuah gaya hidup yang lebih mementingkan kesenagan akan aspek duniawi tanpa memikirkan hal lainnya. Umumnya sindrom gaya hidup hedonis ini singgap di kalangan masyarakat urban yang telah memiliki penghasilan kelas atas sehingga mereka dapat dengan sesuka hati mengeluarkan uang mereka asalkan mendapatkan imbalan yang sesuai berupa kesenangan dunia. Namun, masih ada juga yang tidak setuju dengan alasan olahraga di pusat kebugaran karena gaya hidup hedonisme, tapi lebih kepada minimnya waktu serta akses waktu yang fleksibel serta lokasi yang cukup terjangkau jika ingin melakukan kegiatan olahraga rutin sehabis pulang bekerja dari kantor. 7 Saran responden penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, para responden mengajukan saran agar klub kebugaran terus berinovasi dengan berbagai alat olahraga terbaru serta trainer yang lebih profesional lagi sehingga para member selalu merasa bersemangat untuk berkunjung ke Celebrity Fitness Sun Plaza Medan. Saran dalam kaitan akademis Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, peneliti mengajukan saran kepada berbagai pihak terkait khususnya media yang mempromosikan klub kebugaran agar tidak hanya berfokus dari sudut pandang tren gaya hidup perkotaan terbaru yang modern dan trendi, tapi lebih kepada gaya hidup yang bugar dan sehat. Saran dalam kaitan praktis Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, peneliti mengajukan saran agar pihak pusat kebugaran seperti Celebrity Fitness Sun Plaza Medan memberikan paket khusus kepada kelompok yang tidak memiliki budget berlebih, seperti pemberian paket hemat khusus sehingga semua orang dapat menikmati olahraga di fitness center. DAFTAR REFERENSI Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Konda Erdinaya, 2004. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. _____________2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cangara, Havied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Effendy, Onong Uchjana . 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. _____________________, 2004. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. ______________________. 2005. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Engel, Jamse F, 2003. Perilaku Konsumen, Jakarta: Bina Rupa Aksara. Garet, Oemar, 2003. Trend Gaya Hidup Digital Selular, Jakarta: Elex Media Komputindo. Irianto, Pekik Djoko, Drs, M.Kes, 2004. Bugar dan Sehat dengan Berolahraga. Yogyakarta: Andi Publisher. 8 Jeffkins, Frank, 2003. Periklanan, Jakarta: Erlangga. Kriyantono, Rachmat, 2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kuswandi, Drs. Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisa Media Televisi. Jakarta : Rineka Cipta. Nawawi, Hadari, 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: UGM Press. Nurudin. 2004. Komunikasi Massa. Malang : Cespur Press. Purba, Amir dkk. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi, Medan: Pustaka Bangsa Press. Rakhmat, Jalaludin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya. _______________. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sastropoetro, Santoso, 1990. Komunikasi Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Senjaja, Djuarsa. 2002. Teori Komunikasi. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta. Severin, W.J dan Tankard, J.W., 2007. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 2005. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Pustaka LP3ES. Soenarjo, 1995. Seri Ilmu Komunikasi-1 Himpunan Istilah Komunikasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Liberty. Vardiansyah, D. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Internet: http://www.celebrityfitness.co.id/clubs-and-classes/sun-plaza (akses terakhir: 2 Oktober 2013) Jurnal Online: http://eprints.upnjatim.ac.id/482/1/File_1.pdf (akses terakhir: 4 Desember 2013) http://www.ross.mayfirst.org/files/body-satisfaction-in-gym-active-males_0.pdf (akses terakhir: 4 Desember 2013) http://www.ukm.my/fpi/kaspi/Prosising%20KASPI%202013/Kertas%20Kerja~pd f/050%20Siti%20Zaleha%20726-747.pdf (akses terakhir: 4 Desember 2013) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26463/7/Cover.pdf terakhir: 4 Desember 2013) 9 (akses