PEMBENARAN - Amanat Agung

advertisement
KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS
“PEMBENARAN”
PENDALAMAN ALKITAB
POS PI AMANAT AGUNG
Sampai pada saat ini kita telah mempelajari mengenai :
Pilihan (Allah dengan kedaulatanNya memberikan keselamatan kepada kita yang telah mati karena
dosa) Panggilan (Allah memanggil kita untuk mengimani Yesus Kristus yang adalah Juruselamat kita
dari segala dosa)
Lahir Baru (Allah memberikan hidup yang baru melalui kelahiran kembali dengan demikian
menjadikan kita dapat menjawab panggilan Allah)
Perpalingan (Peristiwa dimana kita merespon panggilan Allah dalam pertobatan dan iman kepada
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat)
Keempat pokok materi diatas disimpulkan dengan jelas dalam Roma 8:30. Dalam materi pembenaran
kita akan mendalami bersama—sama bagian dari Roma 8:30, yaitu mengenai respon Allah terhadap
iman kita kepadaNya dan melakukan segala sesuatu yang IA janjikan kepada kita. Janji yang dimana
Allah mendeklarasikan bahwa dosa—dosa kita telah diampuni dan dibenarkan.
Dalam pembenaran terjadi deklarasi melegalkan status “hukum” kita di hadapan Allah bahwa kita
telah benar—benar diampuni dan tidak lagi berada di bawah hukuman. Manusia yang menerima
Yesus Kristus sebagai Juruselamat, oleh Allah dinyatakan secara resmi sebagai bagian dari Kerajaan
Allah dan mempunyai hak legal dalam KerajaanNya. Tanpa legalitas ini, manusia tetap berada di luar
Kerajaan Allah walaupun seluruh perbuatan dalam hidupnya terlihat sangat saleh (Mrk.12:34,
Rom3:20).
Dengan demikian definisi pembenaran adalah tindakan hukum Allah, di mana karena “kehadiran”
Yesus Kristus, orang—orang berdosa dibenarkan oleh sebab iman kepada Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat(*).
Allah menyatakan bahwa orang—orang berdosa telah menjadi benar dipandanganNya, tidak
berdasarkan oleh perbuatan mereka, melainkan karena jawaban dari iman mereka.
Pembenaran ini berhubungan dengan posisi atau kedudukan seseorang legal di hadapan Allah.
I. Pembenaran di dalam Alkitab
Sesuai Rom.3:26, siapakah orang yang dibenarkan? ______________________________
Dengan apakah manusia dibenarkan dalam Roma 3:28? ______________________________
Gal.2:16, manusia tidak dibenarkan karena melakukan hukum Taurat, namun karena iman dalam
______________________________
Bacalah Roma 10:4.
A. Siapakah Kristus menurut Roma 10:4 ? ___________________________
B. Apakah yang diperoleh tiap orang percaya? _________________________
Roma 4:10. Karena dengan hati orang ___________ dan ___________, dan dengan mulut orang
___________ dan _____________.
Arti kata dibenarkan (dikaioo)dalam Alkitab mengandung pengertian “dideklarasikan menjadi
benar” atau “didaulat tidak bersalah”.
II. Allah menyatakan bahwa kita benar dalam pandanganNya.
Dalam pembenaran, Allah menyatakan (mendeklarasikan) bahwa kita adalah benar dalam
pandanganNya. Ada dua aspek dalam deklarasi tersebut. Pertama Allah menyatakan bahwa tidak
ada penalti yang harus kita bayar karena dosa, entah itu dosa masa lalu, sekang, dan masa depan.
Roma 4:1—5:21.
Kedua, Allah mendeklarasikan bahwa kita adalah benar di dalam pandanganNya. Deklarasi ini
dilakukanNya guna menyempurnakan kita dihadapanNya yang Maha Suci. Firman Allah dalam
Yes. 61:10 menyatakan ... sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan
menyelubungi aku dengan jubah kebenaran.
6. Apakah dua aspek di dalam pembenaran?
______________________________________________________________________________
________________________
7. Menurut Roma 4:1—5:21, dosa apa saja yang dibayar oleh Kristus di kayu salib?
__________________________________
8. Hubungkan Yes.61:10 dengan Kel.20:19, Bil.17:13, dapatkah manusia berhadapan dengan
Allah tanpa pembenaran dariNya?
Mengapa?______________________________________________________________________
________________________________
III. Kebenaran Kritus dalam hidup kita
Bacalah Kej.15:6, Roma 4:3-6, 5:17. Bukti Firman Tuhan tersebut membawa kita kepada tiga
peristiwa dalam Alkitab mengenai “penaruhan kesalahan dan pembenaran” kepada manusia.
Pertama, ketika Adam berdosa kesalahannya ditaruh kepada kita; Allah Bapa melihat bahwa dosa
itu menjadi bagian hidup kita.
Kedua, ketika Kristus Yesus menderita dan mati di kayu salib bagi dosa kita, seluruh dosa kita
ditaruh di dalam Kristus. Dengan demikian Yesus Kristus membayar lunas seluruh dosa kita.
Dan yang ketiga adalah kebenaran Kristus ditaruh dalam kita, dan oleh karena kasih anugerah
Allah menaruh kebenaranNya dalam kita. Sehingga kebenaran Kristus menjadi milik kita.
Peristiwa ketiga terjadi di dalam peristiwa pembenaran.
9. Apakah ketiga peristiwa "penaruhan kesalahan dan pembenaran" kepada manusia?
______________________________________________________________________________
_____________________
IV. Allah membenarkan kita melalui iman kita.
Dalam Gal.2:16, rasul Paulus mengindikasikan bahwa iman menghasilkan pembenaran. Hal yang
sama ada di dalam Roma 3:25-26, 5:1. Bahkan dalam Roma 4 semuanya berbicara mengenai
pembenaran karena iman.
Alkitab tidak pernah berkata bahwa kita dibenarkan karena perbuatan baik kita. Mungkin kita
bertanya mengapa Allah memilih iman. Mengapa Allah tidak begitu saja membenarkan orang—
orang yang selama hidupnya menujukkan kasih? Atau sukacita? Atau rasa kemanusiaan yang
tinggi? Atau kesalehan? Mengapa Allah memilih iman yang dimana melaluinya (iman) manusia
memiliki pembenaran?
Itu dikarenakan iman adalah satu—satunya tindakan hati yang dimana sangat bertentangan
dengan bergantung pada diri sendiri. Ketika kita datang kepada Yesus Kristus, kita berkata dalam
hati kita bahwa “saya menyerah.” saya tidak akan bergantung lagi kepada diriku atau tidak lagi
mengandalkan perbuatan baik saya. Dalam iman kita berkata bahwa diri saya tidak akan pernah
mampu menjadikan hidup saya benar di hadapan Allah. Oleh sebab itu ya Tuhan Yesus, saya
mempercayai Engkau sepenuhnya dan bersandar total kepada keselamatan dari Mu yang
memberikan saya pembenaran di hadapan Allah.
Keselamatan dari Mu yang memberikan saya pembenaran di hadapan Allah.
10. Mengapa Allah "memilih" iman agar manusia dibenarkan di hadapanNya?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________
V. Aplikasi
Aplikasi dari pengajaran mengenai pembenaran adalah sebagai berikut:
Pertama, pengajaran ini menyatakan kepada kita bahwa ada harapan bagi orang yang
belum percaya yang tahu bahwa mereka tidak dapat membenarkan diri mereka di hadapan Allah.
Karena keselamatan adalah anugerah, maka siapapun yang mendengarkan Injil Yesus Kristus
memiliki harapan bahwa mereka dapat memiliki keselamatan dan hidup yang kekal bersama
Allah.
Kedua, pengajaran mengenai pembenaran memberikan kita kelegaan bahwa Allah tidak menuntut
“pembayaran” apapun untuk seluruh dosa kita. Seluruh dosa telah diampuni oleh Allah melalui
karya Yesus Kristus. Namun perlu diingat kita masih terus berjuang melawan konsekuensi dari
dosa. Rom.8:1. Allah tidak pernah membalas dendam akibat dosa masa lalu kita, atau menuntut
pembalasan dari dosa kita saat ini. Allah merindukan kita memiliki sukacita yang besar setiap
hari dan siap sedia setiap saat ketika Ia memanggil kita berhadapan muka dengan muka. Ingat
bahwa saat berhadapan dengan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, kita berdiri sebagai
“orang telah dibenarkan” dan “tidak bersalah”.
11. Apakah Anda yakin Allah telah mendeklarasikan bahwa Anda tidak bersalah dan benar di
hadapanNya? Mengapa?
______________________________________________________________________________
________________________
12. Apakah Anda harus melakukan perbuatan yang sempurna untuk dibenarkan oleh Allah?
Apakah ada yang dapat kita lakukan untuk membujuk
Allah?____________________________________________________________________
13. Apakah Anda merasa bahwa Allah masih akan menghukum Anda karena dosa—dosa pada
masa lalu? Bagaimana pengajaran pembenaran ini membantu Anda melepaskan perasaan itu?
____________________________________________________________________
Sumber :
Grudem Wayne, Systematic Theology. Nottingham: intervarsity Press, UK. 1994.
2. Marantika Chris, Doktrin Keselamatan dan Kehidupan Rohani. Yogyakarta: Iman Press, INA. 2007.
(*) Doktrin Keselamatan dan Kehidupan Rohani., hal. 106.
Download