Apa kata Tuhan? Coba direnungkan

advertisement
Datanglah ya Roh Kudus
Minggu Pertama - PESTA YESUS DIPERSEMBAHKAN DI KANISAH – 02 Februari 2014 Apa kata Tuhan?
Lukas 4 : 21 – 30
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka
membawa
Dia
ke
Yerusalem untuk menyerahkanNya
kepada Tuhan, 23seperti ada
tertulis dalam hukum Tuhan:
"Semua anak laki-laki sulung
harus dikuduskan bagi Allah",
24
dan
untuk
mempersembahkan
korban
menurut
apa
yang
difirmankan dalam hukum
Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur
atau dua ekor anak burung merpati. 25Adalah di Yerusalem
seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang
menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, 26dan
kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati
sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. 27Ia datang ke Bait
Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tuaNya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, 28ia
menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
29
"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera,
sesuai dengan firman-Mu, 30sebab mataku telah melihat keselamatan yang
dari pada-Mu, 31yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
32
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi
kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." 33Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan
segala apa yang dikatakan tentang Dia. 34Lalu Simeon memberkati mereka
22
Edisi Februari 2014 dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan
untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk
menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan 35dan suatu pedang
akan menembus jiwamu sendiri?, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak
orang." 36Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel
dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup
tujuh tahun lamanya bersama suaminya, 37dan sekarang ia janda dan
berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait
Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. 38Dan pada
ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan
berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan
untuk Yerusalem. 39Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan
menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota
Nazaret di Galilea. 40Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh
hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Coba direnungkan
Suatu hari, saya ada janji dengan teman untuk bertemu di sebuah Mal di
Jakarta. Setelah saya bersiap-siap, saya merasa dorongan yang sangat kuat
di dalam hati saya untuk tidak pergi ke Mal. Saya tidak memiliki rasa damai
sedikit pun. Kemudian saya seperti mendengar suara berkata, “Jangan
pergi. Diam di rumah.” Saya bingung namun saya patuhi suara itu.
Saya diam di rumah dan setelah beberapa jam, telpon rumah saya berbunyi
dan saya mendengar suara teman saya. Dia menangis dan berterima kasih
karena saya ada di rumah. Ternyata saat itu dia sedang sangat berputus asa
dan memutuskan ingin bunuh diri. Namun sebelum ia lakukan hal itu, ia
merasa ingin menghubungi saya. Puji Tuhan saya di rumah. Kita
Divisi Kombas – Kepemudaan BPN PKKI menghabiskan waktu berjam-jam untuk berbicara sampai akhirnya saya
mendoakan dia di akhir pembicaraan kita. Ia membatalkan niatnya, bertobat
dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Saya tidak tahu apa
yang terjadi jika saya tidak mematuhi suara tersebut yang saya percaya
bahwa itulah Roh Kudus.
Simeon adalah orang benar, Roh Kudus berdiam atasnya, Roh Kudus
berbicara kepadnya, Roh Kudus menuntunya ke Bait Allah. Ketika kita di
baptis, Roh Kudus tinggal di dalam kita. Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri
yang menuntun kita, mengingatkan akan semua yang Tuhan telah katakan,
menguatkan ketika kita lemah, memampukan kita untuk mengakui Yesus
sebagai Tuhan.
DOA ROH KUDUS
Allah Bapa yang maha kudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh
Kudus yang telah Kau curahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya
dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri,
dan bersama Dia pula kami telah Kau lahirkan kembali menjadi anakanak-Mu.
Dialah penghibur dan penolong yang Kau utus dalam nama Kristus.
Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran.
Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan
kami akan sabda yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu di
Saatnya refleksi
tuntun oleh sabda-Nya.
1. Siapakah Roh Kudus bagi saya? 2. Sudahkah saya ijinkan Roh Kudus untuk berkarya dalam hidup saya dan
menuntun saya dalam kehidupan ini? 3. Manakah yang lebih mudah bagi saya, mendengarkan suara Roh Kudus
atau mendengarkan suara kedagingan? 4. Di area manakah dalam hidup saya dimana saya sangat membutuhkan
pimpinan Roh Kudus? 5. Pernakah saya mengalami kejadian dimana saya mendengarkan suara
Roh Kudus atau saat dimana saya tidak mendengarkan suara Roh Kudus? Melalui Roh Kudus-Mu ini, sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para
pemimpin
dan
pembantu-pembantunya,
dan
berilah
mereka
kebijaksanaan sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh
menikmati buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, dan penguasaan diri.
Melalui Roh Kudus-Mu pula, sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk
peka
dan
setia
kepada
kehendak-Mu,
untuk
tetap
tabah
dalam
penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan
sesama dan menjadi terang serta garam dunia.
Ijinkan Roh Kudus berkarya dalam kehidupan kita dan
Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lemah lembut dan
kita
ramah, serta menuntun kami dengan cermat dan teguh. Semoga Ia
akan
melihat
lakukan…
apa
yang
Roh
kudus
sanggup
menjadi daya Ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan
mengantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia
abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
Edisi Februari 2014 Divisi Kombas – Kepemudaan BPN PKKI Menjadi pengaruh yang baik
Minggu Kedua - HARI MINGGU BIASA KE V – 09 Februari 2014 Apa kata Tuhan?
Matius 5 : 13 - 16
13
“Kamu adalah garam
dunia. Jika garam itu
menjadi tawar, dengan
apakah ia diasinkan? Tidak
ada lagi gunanya selain
dibuang dan diinjak orang.
14
Kamu
adalah
terang
dunia. Kota yang terletak
di atas gunung tidak
mungkin
tersembunyi.
15
Lagipula
orang
tidak
menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas
kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya
mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di
sorga.”
Coba direnungkan
Pernakah kita makan suatu masakan dan makanan itu kurang asin? Atau
bahkan mungkin mereka lupa memasukkan garam ke dalam masakannya.
Sudah bisa dibayangkan rasanya. Pastinya kita akan segera meminta garam
supaya makanan tersebut memiliki rasa. Ya! Garam memiliki peranan
penting dalam suatu masakan. Garam memberi rasa. Itulah tujuan garam
dalam suatu masakan.
Edisi Februari 2014 Bacaan kali ini mengataka bahwa kita adalah garam dunia. Kita harus
sanggup memberi “rasa” di tengah dunia ini. Mari kita lihat sekitar kita.
Berapa banyak mereka yang hidup di dalam Roh takut akan Tuhan? Berapa
banyak dari mereka yang percaya kepada Tuhan? Berapa banyak dari
mereka yang hidup jujur? Berapa banyak orang muda yang masih
menghormati orang tua? Di kampus, berapa banyak mahasiswa yang tidak
mencontek saat ujian? Berapa banyak dari mereka yang tidak berbicara
kotor? Berapa banyak dari mereka yang tidak terikat dalam dosa pornografi?
Dan masih banyak lagi.
Kita sebagai umat Katolik, orang Kristen, pengikut Kristus, kita harus
sanggup memberi pengaruh di lingkungan di mana kita berada, baik di
rumah, kantor, kampus, sekolah atau Gereja. Kita harus memberi pengaruh
lewat ucapan kita, tingkah laku, cara berpikir, dsb.
Banyak orang sekitar kita yang sesungguhnya mereka mencari jawaban
akan suatu pertanyaan dalam hidup mereka. Banyak dari mereka yang
mencari kebahagiaan. Mereka harus mendengar bahwa jawaban dan
kebahagiaan yang sejati hanya dapat ditemukan di dalam Yesus. Dan
mereka dapat mendengarnya melalui kita.
Saatnya refleksi
1. Sudahkah saya membawa pengaruh yang positif di lingkungan dimana
kita berada? Adakah saya temui tantangan disaat saya membawa
pengaruh yang positif di lingkungan tersebut? Divisi Kombas – Kepemudaan BPN PKKI Apa yang akan Yesus lakukan? (What Would Jesus Do?)
Minggu Ketiga - HARI MINGGU BIASA KE VI – 16 Februari 2014 Apa kata Tuhan?
Matius 5 : 17 – 37
17
"Janganlah kamu menyangka, bahwa
Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang
bukan untuk meniadakannya, melainkan
untuk menggenapinya. 18Karena Aku
berkata
kepadamu:
Sesungguhnya
selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titikpun tidak akan
ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi. 19Karena itu siapa yang
meniadakan salah satu perintah hukum
Taurat sekalipun yang paling kecil, dan
mengajarkannya demikian kepada orang
lain,
siapa
yang
melakukan
dan
mengajarkan segala perintah-perintah
hukum Taurat, ia akan menduduki tempat
yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
20
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup
keagamaanmu tidak lebih benar dari pada
hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya
kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 21Kamu telah mendengar
yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa
yang membunuh harus dihukum.22Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap
orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata
kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan
Edisi Februari 2014 siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyalanyala. 23Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas
mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu
terhadap engkau, 24tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan
pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk
mempersembahkan persembahanmu itu. 25Segeralah berdamai dengan
lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya
lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu
menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke
dalam penjara. 26Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan
keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
27
Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. 28Tetapi Aku berkata
kepadamu:
Setiap
orang
yang
memandang
perempuan
serta
29
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika
matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu,
karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada
tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. 30Dan jika tanganmu
yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih
baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu
dengan utuh masuk neraka. 31Telah difirmankan juga: Siapa yang
menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. 32Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena
zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan
perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah. 33Kamu telah mendengar pula
yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu,
melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. 34Tetapi Aku berkata
kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit
adalah takhta Allah, 35maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan
kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja
Besar; 36janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau
Divisi Kombas – Kepemudaan BPN PKKI tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. 37Jika
ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak.
Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Coba direnungkan
Pernakah kita mendengar seseorang berkata, “Hukum dibuat untuk
dilanggar!”? Wah, jika memang itu kenyataannya, dunia bisa kacau balau.
Semua orang akan berbuat seenaknya karena tidak ada hukum
yangmengatur dan menjaga agar semua berjalan sesuai dengan aturan.
Dalam bacaan kali ini, Yesus mengatakan bahwa Ia datang bukan untuk
meniadakan hukum namun untuk menggenapinya.
Dengan hukum yang ada maka kita akan dapat hidup dengan tentram.
Semua ada aturannya. Meniadakan hukum bagi Yesus bukan berarti kita
menghilangkan hukum yang ada. Jika kita berbuat salah, kita harus
menanggung hasilnya.
Di pertemuan sebelumnya kita sama-sama merenungkan bagaimana untuk
membawa pengaruh yang positif di lingkungan sekitar kita. Kita dapat
memberi pengaruh yang positif dengan mentaati peraturan yang ada.
Sebagai contoh, jika kita kena tilang oleh Polisi di jalan, apakah kita
menyogok si polisi atau kita menerima kesalahan kita? Sepantasnya kita
berhati-hati dalam mengendarai kendaraan bermotor.
Contoh yang lain adalah jika kita di kantor. Apa yang menjadi milik kantor,
kita tidak bisa gunakan untuk kepentingan pribadi. Misalkan dengan
membawa barang dari kantor pulang seperti pen, pensil, atau lain
sebagainya. Menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.
Edisi Februari 2014 Dengan mentaati pertauran yang ada di dunia ini, kita akan mampu
mentaati apa yang Yesus minta. Berhenti berkompromi dengan semua yang
salah. Ya katakan ya dan tidak katakan tidak.
Saatnya refleksi
1. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah mentaati peraturan yang ada
di Negara kita? Atau di rumah kita? Atau di tempat kerja kita? 2. Adakah kesulitan yang saya temui dalam mentaati peraturan-peraturan
tersebut? Jika saya mengalami kesulitan, mengapa? 3. Menjadi contoh bagi lingkungan kita tidaklah mudah. Namun mungkin
jika kita memiliki Tuhan. Dia yang akan memampukan kita untuk hidup
benar. Apa saya mengalami kesulitan untuk menjadi contoh sebagai umat
kristiani dengan menjadi orang benar di lingkungan di mana saya berada? Lakukan sesuatu
Mulailah dari hal yang kecil. Taati peraturan yang ada dan jangan
melanggarnya. Jadilah contoh. Saat kita mendapat godaan untuk melanggar
aturan yang ada, berhenti dan bayangkan jika Yesus di posisi kita, tanyakan
pada diri sendiri, “Apa yang akan Yesus lakukan jika Ia di posisi saya?”
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil,
ia setia juga dalam perkara-perkara besar.
Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak
benar juga dalam perkara-perkara besar.
Lukas 16:10
Divisi Kombas – Kepemudaan BPN PKKI Berani beda!
Minggu Keempat - HARI MINGGU BIASA KE VII - 23 Februari 2014 Apa kata Tuhan?
Matius 5 : 38 - 48
38
Kamu telah mendengar firman:
Mata ganti mata dan gigi ganti
39
gigi.
Tetapi
Aku
berkata
kepadamu:
Janganlah
kamu
melawan orang yang berbuat
jahat
kepadamu,
melainkan
siapapun yang menampar pipi
kananmu, berilah juga kepadanya
pipi kirimu. 40Dan kepada orang
yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah
juga jubahmu. 41Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu
mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. 42Berilah kepada orang yang
meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari
padamu. 43Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan
bencilah musuhmu. 44Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu
dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45Karena dengan
demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan
menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
46
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?
Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47Dan apabila kamu
hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya
dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal
Allahpun berbuat demikian? 48Karena itu haruslah kamu sempurna, sama
seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Edisi Februari 2014 Coba direnungkan
Sebagai umat Kristiani sudah sepantasnya kita menjadi beda dengan orang
dunia. Menjadi beda bukan berarti kita menganggap rendah mereka yang
tidak mengenal Tuhan, bukan berarti kita memandang negatif mereka yang
berbuat kesalahan. Menjadi beda dalam arti kita menunjukkan bagaimana
menjadi anak Allah yang sesungguhnya. Bagaimana kita menjadi pengikut
Kristus yang benar.
Mahatma Gandhi pernah mengatakan “I like your Christ, I do not like your
Christians. Your Christians are so unlike your Christ.” (“Saya suka dengan
Kristus Anda, Saya tidak suka umat kristianinya. Umat Kristianinya tidak
seperti Kristus.”) Apa maksudnya? Banyak dari umat Kristiani yang hidupnya
tidak mencerminkan Kristus. Mereka kristiani hanya sebagai status.
Berani tampil beda! Jangan menyerupai dunia. Lakukan lebih dari apa yang
dunia minta. Maafkan mereka yang melukai kita. Kasihi semua orang.
Berbicara selayaknya anak Allah.
Saatnya refleksi
1. Sudahkah saya mencerminkan Kristus dalam hidup saya? Dari ucapan,
tingkah laku, cara berpikir, dsb. 2. Apa tantangan yang saya hadapi ketika saya menjadi pengikut Kristus?
Sharingkan pengalamanmu jika ada. 3. Teruslah untuk mendukung satu sama lain dalam doa dan juga melalui
kata-kata. Divisi Kombas – Kepemudaan BPN PKKI 
Download