ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 Pancasila Sebagai Filter Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme Oleh : H. Firman Yudhanegara Abstrak Beberapa pengaruh yang muncul sebagai akibat dari globalisasi memang tidak secara langsung akan berpengaruh terhadap nasionalisme suatu bangsa. Akan tetapi, secara keseluruhan pengaruh globalisasi tersebut dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara menjadi berkurang atau hilang. Sebab, globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang terjadi atau terdapat di luar negeri yang dianggap bagus, maka akan mampu memberi inspirasi dan aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Namun jika hal tersebut terjadi, maka akan menimbulkan suatu persoalan yang dilematis. Karena apa yang dinilai baik tersebut, belum tentu sesuai dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Tetapi bila tidak dipenuhi, akan dianggap tidak aspiratif, atau ketinggalan zaman, yang pada akhirnya akan mampu mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional, bahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karenanya, peranan Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa Indonesia menjadi sentral. Peran Pancasila dalam upaya memfiltrasi dampak-dampak negatif yang muncul dari globalisasi harus mulai diterapkan oleh masyarakat Indonesia melalui penerapan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dalam upaya menjaga keutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia. Kata Kunci : Globalisasi dan Pancasila A. Jamli dkk. Kewarganegaraan. PENDAHULUAN Globalisasi adalah suatu proses 2005) tatanan Menurut masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal (Pengaruh batas wilayah. Pluralisme Globalisasi pada hakikatnya Negara pendapat Globalisasi Kebudayaan Krisna Terhadap Manusia di Berkembang.internet.public adalah suatu proses dari gagasan jurnal.september 2005). Sebagai proses, yang globalisasi dimunculkan, kemudian berlangsung melalui dua ditawarkan untuk diikuti oleh dimensi dalam interaksi antar bangsa, bangsa lain yang akhirnya sampai yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang pada makin dipersempit dan waktu makin suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman dipersingkat dalam interaksi dan bersama bagi bangsa- bangsa di komunikasi pada skala dunia. Globalisasi seluruh dunia. (Menurut Edison berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka 165 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 sosial budaya, pertahanan keamanan dan Tanggapan positif tersebut berupa lain- rasa nasionalisme terhadap negara lain. komunikasi Teknologi adalah informasi faktor dan pendukung menjadi meningkat. utama dalam globalisasi. Dewasa ini, 2. Dari aspek globalisasi ekonomi, perkembangan teknologi begitu cepat terbukanya pasar internasional, sehingga dengan meningkatkan kesempatan kerja berbagai bentuk dan kepentingan dapat dan meningkatkan devisa negara. tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh Dengan adanya hal tersebut akan karena itu globalisasi tidak dapat kita meningkatkan kehidupan ekonomi hindari kehadirannya. bangsa segala informasi Kehadiran globalisasi tentunya yang menunjang kehidupan nasional bangsa. membawa pengaruh bagi kehidupan suatu 3. Dari globalisasi sosial budaya kita negara termasuk Indonesia. Pengaruh dapat meniru pola berpikir yang tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh baik seperti etos kerja yang tinggi positif dan pengaruh negatif. Pengaruh dan disiplin dan Iptek dari bangsa globalisasi di berbagai bidang kehidupan lain yang sudah maju untuk seperti ekonomi, meningkatkan kemajuan bangsa ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan yang pada akhirnya memajukan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme bangsa dan akan mempertebal terhadap bangsa. rasa nasionalisme kita terhadap kehidupan politik, Supratman (2013) memaparkan bahwa terdapat pengaruh baik positif bangsa. maupun negatif dari globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme sebagai berikut: Pengaruh Negatif Globalisasi terhadap Nilai- nilai Nasionalisme 1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia terhadap Nilai- nilai Nasionalisme liberalisme dapat 1. Dilihat dari globalisasi politik, kemajuan pemerintahan dijalankan secara Sehingga terbuka dan demokratis. Karena kemungkinan berubah arah dari pemerintahan adalah bagian dari ideologi Pancasila ke ideologi suatu negara, jika pemerintahan liberalisme. dijalankan secara jujur, bersih dan terjadi maka akan mengakibatkan dinamis tentunya akan mendapat rasa nasionalisme bangsa akan tanggapan positif dari rakyat. hilang Pengaruh Positif Globalisasi Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka dan membawa kemakmuran. tidak Jika bahwa menutup hal tesebut 166 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 2. Dari globalisasi aspek ekonomi, sesama warga. Dengan adanya hilangnya rasa cinta terhadap individualisme maka orang tidak produk akan peduli dengan kehidupan dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri bangsa. (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pengaruh- pengaruh memang Indonesia. Hal ini berdampak berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan kepada tetapi rasa cinta secara atas Pizza Hut,dll.) membanjiri di hilangnya tidak di secara langsung keseluruhan dapat terhadap produk dalam negeri, menimbulkan rasa nasionalisme terhadap dengan bangsa menjadi berkurang atau hilang. hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri Sebab globalisasi mampu membuka menunjukan gejala berkurangnya cakrawala masyarakat secara global. Apa rasa nasionalisme masyarakat kita yang di luar negeri dianggap baik terhadap bangsa Indonesia. memberi aspirasi kepada masyarakat kita 3. Mayarakat kita khususnya anak untuk diterapkan di negara kita. Jika muda banyak yang lupa akan terjadi maka akan menimbulkan dilematis. identitas bangsa Bila dipenuhi belum tentu sesuai bagi Indonesia, karena gaya hidupnya Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan cenderung meniru budaya barat dianggap yang bertindak anarkis sehingga mengganggu diri oleh sebagai masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. 4. Mengakibatkan tidak aspiratif dan dapat stabilitas nasional, ketahanan nasional adanya bahkan persatuan dan kesatuan bangsa. kesenjangan sosial yang tajam Menurut Maria (2012), arus antara yang kaya dan miskin, globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam karena adanya persaingan bebas masyarakat terutama di kalangan muda. dalam globalisasi ekonomi. Hal Pengaruh globalisasi terhadap anak muda tersebut menimbulkan juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi pertentangan antara yang kaya tersebut telah membuat banyak anak muda dan kita kehilangan kepribadian dan jati diri dapat miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional sebagai bangsa. ditunjukkan dengan gejala- gejala yang 5. Munculnya sikap individualisme yang ketidakpedulian menimbulkan antar bangsa Indonesia. Hal ini muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. perilaku Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka 167 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 Dari cara berpakaian banyak Dilihat dari sikap, banyak anak remaja- remaja kita yang berdandan muda yang tingkah lakunya tidak kenal seperti selebritis yang cenderung pada sopan santun dan cenderung cuek tidak budaya Barat. Mereka menggunakan ada rasa peduli terhadap lingkungan. pakaian yang minim bahan yang Karena globalisasi menganut kebebasan memperlihatkan bagian tubuh yang dan keterbukaan sehingga mereka seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara bertindak sesuka hati mereka. Contoh berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai riilnya adanya geng motor anak muda dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan yang melakukan tindakan kekerasan yang gaya rambut mereka dicat beraneka menganggu ketentraman dan kenyamanan warna. Pendek kata orang lebih suka jika masyarakat. menjadi orang lain dengan cara menutupi Jika pengaruh-pengaruh di atas identitasnya. Tidak banyak remaja yang dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda mau melestarikan budaya bangsa dengan tersebut? Moral generasi bangsa menjadi mengenakan pakaian yang sopan sesuai rusak, timbul tindakan anarkis antara dengan kepribadian bangsa. Teknologi golongan muda. Hubungannya dengan internet yang nilai nasionalisme akan berkurang karena memberikan informasi tanpa batas dan tidak ada rasa cinta terhadap budaya dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap bagi anak muda internet sudah menjadi masyarakat. Padahal generasi muda adalah santapan penerus merupakan mereka teknologi sehari- hari. Jika masa depan bangsa. Apa digunakan secara semestinya tentu kita akibatnya jika penerus bangsa tidak memperoleh memiliki rasa nasionalisme? manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat Berdasarkan analisa dan uraian di kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar atas maka dapat diambil kesimpulan dan mahasiswa yang menggunakan tidak bahwa pengaruh negatif globalisasi lebih semestinya. Misal untuk membuka situs- banyak dibandingkan pengaruh positifnya situs porno. Bukan hanya internet saja, apabila masyarakat Indonesia tidak mau ada lagi pegangan wajib mereka yaitu dan handphone. terhadap memilahnya. Oleh karena itu diperlukan masyarakat menjadi tidak ada karena langkah untuk mengantisipasi pengaruh mereka lebih memilih sibuk dengan negatif menggunakan handphone. nasionalisme. Rasa sosial Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka mampu untuk globalisasi memilih terhadap dan nilai 168 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 Antisipasi Pengaruh Globalisasi Negatif Terhadap Nilai Nasionalisme Pancasila Sebagai Filter Nilai-Nilai Langkah- langkah mengantisipasi globalisasi PEMBAHASAN untuk dampak terhadap Asing Di Era Globalisasi negatif nilai- nilai Presiden Soekarno pada saat berpidato dalam sidang Badan nasionalisme antara lain yaitu : Penyelidik 1. Menumbuhkan semangat Kemerdekaaan Indonesia (BPUPKI) tangguh, tanggal nasionalisme seperti yang semangat mencintai produk dalam negeri. nilai kehidupan Pancasila sehari-hari pada dengan sebaik- baiknya. agama dengan sebaik- baiknya. 4. Mewujudkan supremasi hukum, hukum mengatakan dan dalam menegakkan arti globalisasi terhadap di mengenai pernah pentingnya dasar yang memuat pandangan tentang dunia dan kehidupan negara dan ideologi nasional tersebut, merupakan suatu hal yang abadi yang bidang pengaruh tetap berdirinya dipertahankan negara selama (Kementrian komunikasi dan informatika RI 2011) sebenar- benarnya dan seadil- adilnya. 5. Selektif 1945, “philosofische gronslaag” atau filosofi harus menerapkan Juni (weltanschauung). Menurutnya dasar 3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran 1 Persiapan bangsa Indonesia memiliki sebuah 2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- Usaha Ungkapan pertama dari sekaligus Republik Indonesia presiden Proklamator tersebut, jelas politik, memperlihatkan mengenai pentingnya ideologi, ekonomi, sosial budaya dasar negara dan ideologi nasional bangsa. sebagai landasan berdiri dan tegaknya Dengan adanya langkah- langkah sebuah negara. Oleh sebab itu, antisipasi tersebut diharapkan mampu perumusan dasar negara Indonesia menangkis pengaruh globalisasi yang dilakukan melalui penggalian yang dapat mengubah nilai nasionalisme mendalam terhadap pandangan hidup terhadap bangsa. Sehingga kita tidak dan falsafah hidup bangsa Indonesia akan kehilangan kepribadian bangsa. yang mencerminankan nilai-nilai peradaban, kebudayaan, dan keluhuran budi yang mengakar dan teranyam Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka 169 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 dalam kehidupan bangsa Indonesia. bernegara yang memiliki kedudukan Hal itu pulalah yang kemudian menjadi sebagai sumber dari segala sumber landasan Pancasila hukum tertinggi, menjadi pandangan sebagai dasar negara dan ideologi hidup bagi bangsa Indonesia, dan jiwa bangsa Indonesia. yang dari lahirnya Pancasila lahir dari sebuah perjanjian luhur musyawarah berdasarkan hasil para founding father mencerminkan kepribadian Indonesia (Kementrian bangsa komunikasi dan informatika RI 2011). Sebagai dasar negara, (pendiri bangsa dan negara) Indonesia Pancasila menjadi norma dasar dalam dalam yang penyelenggaraan bernegara, sekaligus dilaksanakan selama dua kali masa menjadi sumber dari segala sumber persidangan, yaitu pada tanggal 29 hukum yang menjadi cita-cita hukum Mei-1 Juni 1945 dan 10-16 Juni 1945. (recht-idee) dan cita – cita bersama Sejak pertama kali ditetapkan sebagai (staats-idee) bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara oleh Panitia Persiapan Ideologi atau pandangan hidup, nilai- kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada nilai Pancasila merupakan pedoman tanggal 18 Agustus 1945, tepat satu dan pegangan dalam pembangunan hari Indonesia bangsa dan negara, agar tetap berdiri menyatakan kemerdekannya, Pancasila kokoh dan mengetahui arah dalam dianggap dari memecahkan berbagai masalah seperti pandangan hidup dan nilai-nilai budaya ideologi, politik, hukum, ekonomi, yang bangsa sosial-budaya dan lain sebagainya. Indonesia dengan keberagaman suku, Sebagai jiwa dan kepribadian bangsa ras, bahasa, dan agama, sehingga Indonesia, keberadaannya mencerminkan sidang setelah BPUPKI bangsa sebagai mampu sublimasi menyatukan dapat dipertanggungjawabkan baik secara Indonesia, nilai-nilai kepribadian sebab nilai Pancasila bangsa dasarnya moral maupun sosio-kultural. Moral merupakan hasil kristalisasi dari nilai- dalam arti tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa Indonesia asli nilai-nilai agama yang berlaku di bukan diambil dari bangsa lain, yang Indonesia, berarti mencerminkan garis pertumbuhan dan budaya perkembangan sosio-kultural mencerminankan nilai-nilai bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, bangsa Indonesia sepanjang masa. Pancasila kemudian menjadi norma dasar dalam penyelenggaraan Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka 170 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 Akan tetapi pertanyaan bangsa Indonesia, dapat kita lihat pada kemudian muncul, ketika Pancasila beberapa yang telah ditetapkan sebagai dasar masyarakat Indonesia saat ini. Hal negara dan pandangan hidup bangsa tersebut terlihat dari perubahan gaya Indonesia hidup didihadapkan pada aktivitas masyarakat kehidupan yang semakin banyaknya persoalan yang mendera modern dan konsumtif, pudarnya nilai- bangsa Indonesia, terlebih dengan nilai gotong royong, munculnya sikap semakin individualisme, dan terbentuknya sikap cepatnya perkembangan zaman yang diimbangi oleh derasnya materialistis serta sekularisme. arus globalisasi. Pengaruh masuknya Globalisasi budaya asing di tengah kehidupan mampu masyarakat interpersonal Indonesia yang dikuti menciptakan menjadi merupakan penyebab mementingkan nilai-nilai pragmatis. semakin satu terkikisnya lebih telah hubungan masyarakat tanpa adanya penyaringan kaidah, salah seakan Indonesia individualistik, diri sendiri, Masyarakat kita dan kini Pancasila dan rasa nasionalisme bangsa cenderung pragmatis sebagai akibat Indonesia. Pancasila seakan terlupakan dari pengaruh persoalan gaya hidup sebagai sebuah dasar negara dan global yang sudah merasuk ke dalam ideologi nasional yang seharusnya kesadaran pola hidup mereka. Selain dijunjung itu, pemahaman nasionalisme bangsa tinggi oleh semua masyarakat Indonesia. mulai Permasalahan di saat negara paling membutuhkan soliditas dan persatuan Pancasila hingga sikap gotong royong, sebagian masalah kecil masyarakat terutama yang ada di penghayatan dan pengamalannya. Hal perkotaan justru lebih mengutamakan ini utama dihadapi terutama yang berkurang, oleh mengenai dapat banyaknya dilihat dari semakin kelompoknya, tindakan dan perilaku negara lain dibandingkan kepentingan masyarakat Indonesia yang jauh dari nilai-nilai yang mencerminkan golonganya, bahkan negaranya. Globalisasi ibarat sebuah Pancasila sebagai dasar negara dan keniscayaan waktu yang mau tidak ideologi nasional bangsa Indonesia. mau harus dihadapi oleh setiap negara Dari yang manapun dibelahan bumi ini, tidak ditimbulkan oleh globalisasi yang tidak terkecuali oleh bangsa Indonesia. Ia mencerminkan mampu memberikan paksaan kepada beberapa dampak nilai-nilai budaya Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka 171 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 setiap negara untuk membuka diri globalisasi mampu dalam segala bidang kehidupan, seperti nilai-nilai yang ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan, masyarakat, seperti nilai sosial-budaya, dan teknologi. Pada era globalisasi ideologi, agama, politik, dan ekonomi. seperti sekarang ini, setiap negara dituntut untuk selalu lebih menghancurkan telah Beberapa ada pengaruh di yang maju muncul sebagai akibat dari globalisasi mengikuti setiap perkembangan demi memang tidak secara langsung akan perkembangan, yang terkadang jauh berpengaruh dari sebuah keteraturan. Pihak yang suatu bangsa. Akan tetapi, secara diuntungkan dalam situasi tersebut, keseluruhan tentunya adalah negara-negara maju tersebut yang memiliki tingkat kemapanan dan nasionalisme terhadap bangsa dan kemampuan yang jauh lebih tinggi jika negara menjadi berkurang atau hilang. dibandingkan dengan negara-negara Sebab, globalisasi mampu membuka berkembang. cakrawala masyarakat secara global. terhadap pengaruh dapat nasionalisme globalisasi menimbulkan rasa Di era globalisasi, dunia ibarat Apa yang terjadi atau terdapat di luar menjadi sebuah komunitas global yang negeri yang dianggap bagus, maka hidup dan saling berinteraksi satu akan mampu memberi inspirasi dan dengan tidak aspirasi kepada masyarakat kita untuk memandang apakah negara tersebut diterapkan di negara kita. Namun jika maju atau berkembang, desa atau pun hal kota, saling menimbulkan suatu persoalan yang berinteraksi. Selain itu, globalisasi dilematis. Karena apa yang dinilai baik mampu peningkatan tersebut, belum tentu sesuai dengan keterkaitan dan ketergantungan antar nilai-nilai yang ada di Indonesia. bangsa dan antar manusia di seluruh Tetapi dunia. Akibatnya, tidak jarang banyak dianggap pengaruh yang masuk dari luar baik ketinggalan yang memiliki nilai positif maupun akhirnya akan mampu mengganggu negatif. globalisasi, stabilitas nasional, ketahanan nasional, mampu memberikan pengaruh yang bahkan persatuan dan kesatuan bangsa. besar terhadap nilai-nilai yang telah Ada tiga unsur utama yang yang lainnya, semuanya akan menciptakan Perkembangan tersebut bila terjadi, tidak tidak maka akan dipenuhi, akan aspiratif, atau zaman, senantiasa dalam globalisasi seperti sekarang ini, yaitu yang lebih luas, Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka dalam pada berkembang di masyarakat. Bahkan konteks bergerak yang era 172 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 unsur manusia, unsur barang dan tentunya akan sangat mempengaruhi modal, serta informasi. Melalui ketiga perkembangan budaya di Indonesia, gerak tersebut, apa yang terjadi pada karena akan terjadi proses interaksi dunia luar akan dapat kita ketahui. antara Rumah-rumah terbuka budaya asing yang masuk. Proses terhadap dunia luar secara keseluruhan interaksi yang terjadi tersebut pada melalui media-media seperti televisi, hakekatnya merupakan sesuatu hal surat kabar, telepon, internet dan lain yang wajar dalam era globalisasi sebagainya. Akibatnya, kita tidak bisa seperti sekarang ini, karena melalui tertutup lagi terhadap pengaruh yang interaksi dengan dunia luar kemajuan datang dari luar. Sehingga mau tidak akan dapat diperoleh tergantung dari mau, mereka harus siap menerima bagaimana kita akan segala hal baru yang masuk ke negaranya, termasuk bangsa Indonesia. Berdasarkan beberapa budaya Indonesia kita dengan menyikapinya. Bangsa Indonesia seperti kita ketahui memiliki keanekaragaman budaya dengan keunikan serta ciri khas fenomena tersebut, kita dapat melihat yang bahwa Pancasila seakan rapuh dalam dengan budaya dari negara-negara lain. kedudukannya ideologi sebagai negara. Oleh berbeda jika dasar dan Kebudayaan lokal sebab itu, sangat dibandingkan Indonesia beranekaragam yang tersebut, memahami peran Pancasila sebagai seharusnya dapat dijadikan sebagai dasar negara dan ideologi nasional di suatu kebanggaan sekaligus tantangan era globalisasi yang ditandai dengan untuk dapat kita pertahankan serta kita semakin berkembangnya warisi kepada generasi selanjutnya. teknologi informasi, arus merupakan Akan tetapi, seiring dengan tuntutan yang “hakiki” dari setiap perkembangan zaman yang ditandai warga negara Indonesia agar memiliki dengan pemahaman, persepsi, dan sikap yang globalisasi, sama terhadap kedudukan, peran, serta Indonesia mulai terlupakan. Akibatnya, fungsi Pancasila dalam kehidupan tidak jarang masyarakat kita khususnya bermasyarakat, kaum muda lebih memilih kebudayaan berbangsa, dan bernegara. Masuknya pengaruh budaya asing ke Indonesia melalui berbagai semakin derasnya perlahan budaya arus asli baru yang mungkin dinilainya lebih moderen (kekinian) dibandingkan dengan budaya lokal. media seperti yang disebutkan di atas, Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka 173 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 Banyak faktor yang globalisasi, Pancasila juga seharusnya menyebabkan budaya lokal dilupakan benar-benar pada masa sekarang ini, salah satu masyarakat penyebabnya adalah karena masuknya pandangan hidup yang harus tetap budaya asing. Masuknya budaya asing menjadi pijakan dalam bersikap. ke Indonesia sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan dipegang teguh Indonesia Talcott oleh sebagai Parsons (2007), budaya seorang Sosiolog asal Amerika dalam tersebut sesuai dengan kepribadian bukunya yang berjudul Social System bangsa Indonesia. Namun pada (sistem sosial) mengatakan bahwa jika asing mulai suatu masyarakat ingin tetap eksis dan mendominasi sehingga budaya lokal lestari, ada empat paradigma fungsi perlahan mulai terlupakan. Faktor lain (function paradigm) yang harus terus yang dilaksanakan kenyataannya budaya menjadi masalah adalah kurangnya pengajaran dan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya oleh masyarakat bersangkutan. Antara lain: 1. Pattern Maintenance peranan budaya lokal sebagai identitas pemeliharaan), budaya bangsa Indonesia. kemampuan Dalam kondisi seperti inilah sistem (pola yaitu memelihara nilai budaya yang Pancasila sebagai pandangan hidup dan dianut dan berlaku di dalam dasar masyarakat, negara bangsa Indonesia, karena budaya memegang peranan penting untuk pada hakikatnya merupakan dapat menjadi filter (penyaring) nilai- endapan dari perilaku manusia. nilai Budaya masyarakat itu akan baru, sehingga mampu mempertahankan nilai budaya asli berubah Indonesia di era globalisasi seperti transformasi nilai sekarang ini. Pancasila akan memilah- masyarakat terdahulu milah nilai-nilai masyarakat seyogyanya disesuaikan bisa mana saja diserap dengan yang untuk nilai-nilai karena tetap nilai baru yang berkembang nantinya yang akan budaya berada di bawah kepribadian bangsa Indonesia. Selain baru terjadi atau masuknya dari ke pun pengaruh budaya dari luar, tetapi dengan Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai- tetap karena memelihara bertahan nilai-nilai dianggapnya lama akan meskipun luhur, tetap akan itu untuk mengatasi dampak dari Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka 174 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 terbentuk masyarakat baru negara kebangsaan Indonesia yang lain. terbentuk 2. Kemampuan oleh kesamaan masyarakat sejarah masa lalu, maka ke beradaptasi dengan dunia yang depan perlu lebih dimantapkan berubah dengan cepat. Sejarah lagi oleh kesamaan cita-cita, membuktikan pandangan hidup, harapan, dan banyak peradaban masyarakat yang tujuan tentang masa depannya. telah tidak Dalam hilang mampu karena beradaptasi perubahan dunia. perspektif negara- dengan bangsa, empat paradigm fungsi yang Padahal dikemukakan oleh Parson tersebut menurut Parsons, masyarakat setidaknya perlu diterapkan yang mampu menyesuaikan masyarakat Indonesia, terutama untuk diri dengan perubahan serta menjaga mampu memanfaatkan peluang dapat tetap hidup dan berkembang yang timbul, maka dialah yang dalam kedudukannya sebagai dasar akan unggul. negara dan ideologi nasional bangsa nilai-nilai oleh Pancasila 3. Adanya fungsi integrasi dari Indonesia. unsur-unsur masyarakat yang dijelaskan beragam secara terus-menerus, Pancasila seakan terlupakan sebagai sehingga terbentuk kekuatan sebuah dasar negara dan ideologi sentripetal yang akan kian nasional yang seharusnya dijunjung menyatukan masyarakat itu. tinggi Artinya, sebuah sistem yang Indonesia, terlebih dengan semakin ada di dalam masyarakat, harus cepatnya perkembangan zaman yang mampu mengatur dan menjaga diimbangi antar hubungan bagian-bagian globalisasi yang menjadi komponennya. asing. Oleh sebab itu, agar Pancasila 4. Keempat, yang sebelumnya, oleh semua oleh dan telah nilai-nilai masyarakat derasnya masuknya arus budaya perlu sebagai dasar negara dan ideologi memiliki goal attainment atau bangsa tetap mempunyai semangat tujuan bersama yang dari masa untuk ke bertransformasi menerima kenyataan jika Pancasila karena terus diperbaiki oleh belum dapat dijadikan sebagai pijakan dinamika masyarakatnya dan dalam bersikap oleh semua pihak. oleh para pemimpinnya. Jika Pancasila perlu disosialisasikan agar masa masyarakat Seperti agar Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka diperjuangkan, kita perlu 175 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 benar-benar dipahami oleh masyarakat tertanam sejak bangsa dan negara Indonesia Indonesia lahir. sebagai khususnya landasan Indonesia kaum muda filosofis dalam bangsa mempertahankan Tantangan pada era globalisasi yang bisa mengancam eksistensi dan mengembangkan dirinya budaya menjadi bangsa yang sejahtera dan Indonesia seperti sekarang ini, harus modern. ditangkal Sebagai dasar dan eksistensi kepribadian melalui bangsa nilai-nilai yang negara, terkandung di dalam Pancasila sebagai Pancasila harus benar-benar dijadikan sebuah dasar negara dan ideologi sebagai acuan dasar hukum dan dasar nasional bangsa Indonesia. Meskipun moral perkembangan dalam bernegara. penyelenggaraan Sebagai berkembang atau dengan sangat cepat, tetapi perlu pandangan hidup bangsa Indonesia, diingat bahwa bangsa dan negara Pancasila perlu benar-benar dihayati Indonesia tidak harus kehilangan jati sebagai suatu sistem nilai yang dipilih dirinya sebagai bangsa yang memiliki dan didianut oleh bangsa Indonesia nilai-nilai peradaban, kebudayaan, dan karena kebaikan, kebenaran, keindahan keluhuran budi yang sebenarnya sudah dan manfaatnya bagi bangsa Indonesia, jelas tergambar dari nilai-nilai luhur sehingga Pancasila. dapat ideologi zaman dijadikan sebagai Oleh karena pedoman dalam kehidupan sehari-hari tantangannya yang pengamalannya bersifat subjektif, dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam artinya tergantung kepada individu era globalisasi ini adalah menyiapkan yang bersangkutan. Karena berbagai secara matang generasi muda penerus tantangan dalam bangsa agar arah dari pembangunan Pancasila, Indonesia dapat berjalan dengan baik. sejatinya tidak akan mampu untuk Salah satu caranya adalah melalui menggantikankan Pancasila sebagai pendidikan yang lebih menekankan ideologi bangsa Indonesia. Oleh sebab pada nilai-nilai yang tertuang dalam itu, Pancasila. menjalankan yang dihadapi ideologi Pancasila harus terus dipertahankan oleh segenap bangsa Seperti yang itu, kita sebenarnya ketahui, Indonesia sebagai dasar negara dan pendidikan merupakan faktor utama ideologi bangsa Indonesia, karena dalam pembentukan karakter manusia Pancasila merupakan nyawa yang telah dan faktor terpenting dalam menjaga keberlangsungan hidup bangsa dan Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka 176 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 negara. Melalui pendidikan yang lebih dipersiapkan menekankan pada nilai-nilai Pancasila, generasi yang sadar dan terdidik diharapkan hal tersebut akan dapat berdasarkan nilai-nilai moral yang ada menjadi solusi yang mampu mengerem pada Pancasila. Sadar dalam arti dan mengurangi dampak negatif dari generasi yang hati nuraninya selalu globalisasi. merasa terpanggil untuk melestarikan Sehingga kedepannya lahirnya generasi- diharapkan akan tertanam ideologi dan dan identitas mampu Pancasila, terdidik dalam arti generasi menghasilkan manusia dengan sikap yang mempunyai kemampuan dan dan kemandirian dalam mengembangkan bangsa perilaku bertakwa yang yang kepada beriman Tuhan dan YME, ilmu mengembangkan pengetahuan nilai-nilai sebagai sarana berkemanusiaan yang adil dan beradab, pengabdian kepada bangsa dan negara. mendukung Dengan Indonesia, yang persatuan mendukung mengutamakan bersama di atas bangsa kerakyatan demikian generasi-generasi akan yang muncul mempunyai kepentingan ide-ide segar dalam mengembangkan kepentingan Pancasila. Sehingga dari sini lah individu/golongan, serta mendukung diharapkan upaya suatu penerus bangsa yang akan mampu keadilan sosial di dalam masyarakat, membangun bangsa Indonesia menuju sehingga Indonesia ke depannya dapat kesejahteraan. untuk menjadi mewujudkan negara yang akan tercipta generasi memiliki Oleh karena itu, kita harus kepribadian yang baik dan berkarakter. sadar akan pentingnya menanam dan Salah satu bentuk pendidikan yang dapat nilai-nilai Pancasila. adalah Sehingga pada akhirnya, masyarakat Pendidikan dan bangsa Indonesia dapat menjaga Pancasila dapat dijadikan sebagai dasar keharmonisan dan kelangsungan hidup dan arahan dalam upaya mengatasi bangsa Indonesia krisis dan disintegrasi yang dihadapi bersatu dan oleh era berdasarkan Pancasila, serta penuh globalisasi sekarang ini. Hal tersebut spirit Pancasila untuk mewujudkan dilakukan sebagai upaya menjaga nilai- bangsa nilai luhur yang terkandung di dalam makmur di masa mendatang. Melalui Pancasila sebagai dasar negara dan pemahaman makna Pancasila yang ideologi nasional. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan dengan penuh semangat pendidikan bangsa diterapkan mengamalkan Pancasila. Indonesia pada Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka yang yang merdeka, berkedaulatan sejahtera, adil rakyat dan 177 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 dan keyakinan, maka bangsa Indonesia bangsa akan ini dibentuk. Untuk itu mampu menjaga dan Pancasila harus bisa kita telaah secara mengembangkan nilai-nilai sesuai analitis dengan kekayaan nilainya yang dengan kebutuhan masyarakatnya yang selayaknya digali, diperdalam, lalu serba pluralistik pada era globalisasi dikontekstualisasikan seperti Tetap perkembangan situasi yang kita hadapi. mengembangkan Karena Pancasila tidak akan memiliki sekarang melestarikan nilai-nilai dan makna tanpa pengamalan. Pancasila nasional, bukan sekedar simbol persatuan dan sebagaimana yang telah dirintis oleh kebanggaan bangsa. Tetapi, Pancasila para pendahulu kita dan merupakan adalah suatu kawajiban etis dan moral yang bermasyarakat, harus tetap dilestarikan oleh generasi- bernegara bagi bangsa Indonesia. dan sebagai pada dasar negara Pancasila ini. lagi ideologi acuan kehidupan berbangsa, dan generasi berikutnya, sehingga apa pun Dalam pergaulan dunia yang tantangan yang akan dihadapi, bangsa kian global, tidak ada alasan untuk Indonesia pernah bangsa Indonesia menutup diri rapat- kehilangan jatidirinya sebagai bangsa rapat dari dunia luar, karena jika hal itu yang memiliki nilai-nilai peradaban, terjadi kebudayaan, Indonesia tidak dan akan keluhuran budi pekerti. bisa dipastikan akan tertinggal bangsa oleh kemajuan zaman dan kemajuan dari Pancasila merupakan sebuah bangsa-bangsa lain. Maka dari itu, kekuatan ide yang berakar dari bumi yang terpenting adalah bagaimana Indonesia untuk menghadapi nilai-nilai bangsa dan rakyat Indonesia mampu dari luar, sebagai sistem syaraf atau menyaring agar nilai-nilai kebudayaan filter terhadap berbagai pengaruh yang yang datang dari luar. Nilai-nilai yang kepribadian bangsa Indonesia saja terkandung di dalam Pancasila akan yang terserap, dengan tetap menjaga dapat dalam dan melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat kita, untuk menghadapi sendiri. Sebaliknya, nilai-nilai budaya ancaman kekuatan yang datang dari yang luar sekaligus menyeleksi hal-hal baik merusak tata nilai budaya nasional untuk diserap. bangsa Indonesia harus ditolak dengan moral sosial, membangun sistem Melalui Pancasila, toleransi, dan baik tidak dan sesuai sesuai apalagi dengan dapat tegas. kemanusiaan, bahkan juga demokrasi Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka 178 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 Berdasarkan penjelasan sebagai pandangan hidup dan dasar tersebut, maka dapat ditarik suatu negara harus tetap menjadi pijakan kesimpulan bahwa globalisasi bukan dalam bersikap. Karena Pancasila yang menjadi alasan hancurnya nilai-nilai dijadikan sebagai dasar negara dan luhur yang ideologi nasional bangsa Indonesia, terkandung di dalam Pancasila. Bahkan memiliki posisi yang abadi di dalam sebaliknya, jika di era globalisasi jiwa bangsa Indonesia. bangsa Indonesia bangsa kita mampu menyelaraskan pengaruh yang datang dari luar dengan tetap mendasarkan pada nilai-nilai PENUTUP luhur Pancasila, maka hal tersebut akan mampu memperkuat jati diri bangsa Pancasila akan mampu menyaring Indonesia di era yang serba moderen segala pengaruh yang datang dari luar ini. Globalisasi bukan semata-mata sebagai akibat dari globalisasi, untuk menelan budaya Barat secara mentah- kemudian dipilih mana yang baik dan mentah. sebaliknya, mana yang buruk yang sesuai dengan hilangnya nilai-nilai Pancasila. Sehingga apa pun Akan globalisasi batas-batas dijadikan budaya tetapi yang berarti antar negara sebagai luhur ajang dapat tantangan yang akan dihadapi, bangsa promosi Indonesia tidak akan pernah kehilangan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. jatidirinya sebagai bangsa yang memiliki nilai-nilai peradaban, kebudayaan, dan Globalisasi telah memberikan keluhuran budi. Oleh sebab itu, dengan tantangan baru yang mau tidak mau memaknai dan mengamalkan Pancasila harus di hadapi dan di sikapi oleh sebagai dasar negara dan ideologi nasional semua Era bangsa Indonesia, diharapkan hal tersebut keterbukaan sudah mulai mengakar akan dapat membuat generasi muda dan kuat di era globalisasi seperti sekarang generasi-generasi ini, sehingga identitas nasional adalah lebih memiliki dan mencintai budaya dan salah satu bagian mutlak yang harus nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Karena dipegang agar tidak hilang dan terbawa para generasi mudalah yang kelak akan arus elemen masyarakat. globalisasi. mangatasi ditimbulkan selanjutnya menjadi Untuk dapat menjadi pemegang kendali kemana arah dampak-dampak yang tujuan bangsa Indonesia kedepannya, dari sehingga bangsa Indonesia bisa terus sebagai akibat globalisasi tersebut, maka Pancasila berkembang Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka dan dipandang sebagai 179 ISSN 1907-6711 CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015 sebuah negara maju yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Karena pada dasarnya Pancasila merupakan sumber kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara . Sidoarjo : Drs.Supratman , MM . nilai, azas, kerangka berpikir, orientasi dasar, arah dan tujuan dari suatu perubahan masyarakat Indonesia menuju kemajuan dan kehidupan yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Jamli Edison A. dkk.Kewarganegaraan.2005 Krisna. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september. 2005. Kementrian komunikasi dan informatika RI (2011) . Pancasila, Negara Kesejahteraan , dan Ketahanan masyarakat . Jakarta : Direktorat jenderal informasi dan komunikasi Publik. Talcott Parsons, Social System. 2007 Tim MGMP Kewarganegaraan (2012) . Perilaku yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila . Sidoarjo : Dra.Hj.Umu Maria U.,M.Pd Tim MGMP Kewarganegaraan (2013) . Memahami dampak globalisasi dalam Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka 180