Educatio Christi Nomor : 23 Tahun XX Agustus 2015 PNEUMA (ROH) MENURUT KITAB WAHYU Pdt. Han A. Sumakul, M.Th. PENDAHULUAN Kitab Wahyu menyajikan suatu nubuatan seperti yang disampaikan pada pasal 1:3; 19: 10; 22:7. Isi nubuatan ini dinyatakan dalam bentuk wahyu (Wahyu : 1:1) atau dalam bentuk penglihatan (Wahyu 1:2), atau dalam bahasa Yunani disebutkan sebagai apokaliptik1. Wahyu ini adalah wahyu Yesus Kristus kepada hambaNya Yohanes (1: 1). Alamat dari nubuatan ini menurut pasal 1:1 ditunjukkan kepada hamba-hambaNya dan terutama kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil (1:4). Sedangkan untuk waktu/kapan nubuatan ini akan terjadi disebutkan “harus segera terjadi” (1:1), “sebab waktunya sudah dekat” (1:3), yang diduga terjadi pada zaman kaisar Domitianus kisaran tahun 96 masehi.2 Mengenai isinya dapat terlihat dengan jelas misalnya dalam terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia. Pasal 1:1-3. Judul yang berisi penjelasan mengenai asal wahyu, bagaimana wahyu itu datang, kepada siapa wahyu itu ditunjukkan,dan penjelasan tentang bentuk dan sifat dari tulisan ini. Pasal 1: 4-8 berisi salam dari Yohanes kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil. Pasal 1: 9 – 20 berisi penglihatan Yohanes di pulau Patmos. Pasal 2-3 ketujuh jemaat di Asia kecil; Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, Laodikia. Pasal 4 mengenai kedua puluh empat tua-tua dan keempat binatang. Pasal 5 mengenai kitab yang dimeterai dan Anak Domba. Pasal 6 mengenai keenam meterai pertama dibuka. Pasal 7 mengenai orang-orang dimeteraikan dari bangsa Israel dan orang-orang yang tak terhitung banyaknya yang diselamatkan. Pasal 8 tentang meterai ketujuhdan keempat sangkakala yang pertama. Pasal 9 tentang sangkakala kelima dan keenam. Pasal 10 mengenai kitab terbuka. Pasal 11 mengenai dua saksi Allah dan sangkakala ketujuh yang mengenai binatang yang keluar dari dalam laut dan dari dalam 1 Pheme Perkins., Wahyu, dalam buku Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. (Lembaga Biblika Indonesia, Kanisius), h. 2002, h 478-479. Tafsiran yang sama juga dikemukan oleh Henk ten Nakpel dalam bukunya, Jalan Yang Lebih Utama, Etika Perjanjian Baru.(PT BPK gunung mulia, Jakarta). 1997. h. 227- 228. 2 G.R.Beasley-Murray., Revelation, dalam buku, The New Bible Commentary. (WM.B .Eerdemans Publishing co. Grands Rapids, Michigan) 1967 h. 1168. 88 Educatio Christi Nomor : 23 Tahun XX Agustus 2015 bumi.Pasal 14 mengenai Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebusNya diikuti oleh pemberitahuan tentang penghakiman dan tuaian dibumi. Pasal 15 mengenai nyanyian mereka yang menang dan diakhiri oleh pemberitahuan tentang tujuh malaikat dengan tujuh cawan murka Allah. Pasal 16 mengenai tujuh malapetaka. Pasal 17-19 mengenai kejatuhan Babel dengan segala akibatnya dan diakhiri dengan kemenangan Firman Allah yang mengalahkan binatang serta para nabinya. Pasal 20 mengenai kerjaan serbu tahun, iblis dikalahkan serta hukuman terakhir bagi orang berdosa. Pasal 21: 1 – 22 : 5 mengenai langit baru dan bumi baru, Yerusalem baru. Pasal 22: 6-17 mengenai kedatangan Tuhan Yesus. Pasal 22:18-21 berisi keabsahan nubuatan dalam kitab Wahyu ini yang tidak boleh dirobah dan diakhiri dengan keyakinan Tuhan Yesus segera datang serta salam penyertaan Tuhan Yesus. Tema Pneuma3 (Roh) tidak secara inklusif diberitakan jika memperhatikan pembagian isinya, juga tidak banyak disebutkan. Kita hanya menemukan pada pasal 1:4 dengan memakai “roh” (huruf kecil, L.A.I), pada pasal 1:10 dengan memakai Roh (huruf besar L.A.I) pada pasal 2:11, dengan mepergunakan “Roh” (huruf besar,L.A.I), pada pasal 2:17 dengan memakai “Roh“ (huruf besar,L.A.I) pasal 2: 29 dengan mempergunakan “Roh” (huruf besar, L.A.I), pada pasal 3 : 6 dengan memakai “Roh” (huruf besar,L.A.I). Pasal 3: 13 dengan memakai “Roh” (huruf besar L.A.I). Pada pasal 3:22 dengan memakai “Roh” (huruf besar L.A.I), pada pasal 11:11 dengan memakai ”roh” (huruf kecil L.A.I), pasal 14:13 dengan memakai “Roh“ (huruf besar L.A.I), pasal 17:3 dengan memakai “roh” (huruf kecil L.A.I), pasal 19:10 dengan memakai “roh” (huruf kecil L.A.I), pasal 22:6 dengan memakai “roh” (huruf kecil L.A.I) dan terakhir pada pasal 22:17 dengan memakai ”Roh” (huruf besarL.A.I). Jadi hanya 14 kali disebutkan, 4 kali dengan memakai huruf kecil dan 10 kali dengan memakai huruf besar, terkecuali pada pasal 18:2 memakai huruf kecil dalam terjemahan L.A.I yang khusus menunjuk pada roh yang negatif. Terlintas dalam pikiran kita adalah pertanyaan yang bersifat rasional yakni apakah dengan penyebutan yang kurang itu berarti kurang 3 Diteliti dari naskah asli, The Greek New Testament, (diedit oleh Kurt Aland , Mattew Black, Bruce M. Metzger, Allen Wikgren) Unitet Bible Society, London. 1965. h.836895. 89 Educatio Christi Nomor : 23 Tahun XX Agustus 2015 pula maknanya? atau meskipun kurang disebutkan tetapi besar maknanya dilihat dari peran Pneuma, Roh (roh ) dalam kehidupan jemaat, dalam misi pelayanan kehambaan Yohanes, dalam misi kenabiaan Yohanes, dalam pemberitaan tentang Yesus? termasuk perenungan teologis bagi kehidupan gereja yang mengalami penderitaan pada zamannya dan dalam pertumbuhannya dalam sejarah . Pembahasan berikut akan menelusuri asal pneuma, Roh (roh) dalam Alkitab terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia (L.A.I), caranya ia bekerja, untuk apa ia bekerja, kapan dan dimana ia bekerja,dengan mengikuti secara saksama perikop- perikop atau bagian-bagian yang didalamnya menyebut Pneuma, Roh (roh) dalam kitab Wahwu ini seperti yang telah dikemukakan diatas. Penting untuk kita perhatikan yakni kata Roh dalam Alkitab bahasa Yunani mempergunakan Pneuma yang semuanya huruf kecil dan yang membedakan ialah keterangan untuk kata itu sendiri. Misalnya roh dalam Pasal 18:2 “ roh-roh jahat (Yunani : daimonion), roh najis ( Yunani : pneumatos akatartou), roh yang sifat jelek atau jahat. A. Asal Roh Pasal 1:4 berkata;... “ dari ketujuh roh yang ada dihadapan tahtaNya“. Kata Yunani yang dipakai ialah pneumaton, yang menunjuk pada asal roh yaitu disorga dimana Allah berada. Sedangkan pada pasal 2:7, 11, 17, 29; 3:6, 13, 22, dengan mempergunakan pneuma, Roh (huruf besar dalam terjemahan L.A.I) , seakan- akan Ia seorang pribadi yang berasal dari luar, tidak dijelaskan tempat asal sesungguhnya namun Ia datang kepada Jemaat-jemaat. Pada pasal 17: 3 roh (Yunani: pneumati) berkaitan dengan suatu keadaan dan tidak dijelaskan dari mana asalnya. Pada pasal 19:9 roh berkaitan dengan roh nubuatan yang berasal Yesus, jadi nampaknya roh itu berasal dari Yesus. Sedangkan pada pasal 22:6 roh (huruf kecil dalam terjamahan L.A.I) berasal dari Allah.Sedangkan Roh yang disebutkan pada pasal 22:17 (Yunani pneuma) dikaitkan dengan pengantin perempuan . B. Cara kerja Pneuma (Roh) Cara kerja Pneuma,Roh dapat kita telusuri dari perikop-perikop yang didalamnya Roh itu disampaikan. Roh itu terkait erat dengan pekerjaan Yesus Kristus sebagai saksi yang setia, Kristus yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini, kemudian penebusan-Nya, menjadikan gereja imam bagi Allah, serta 90 Educatio Christi Nomor : 23 Tahun XX Agustus 2015 kedatangan-Nya nanti (1:4-8). Pada bagian ini pula pekerjaan pneuma, roh terkait erat dengan Yohanes saksi firman Allah dan yang memberitakan tentang kasih karunia dan damai sejahtera yang menyertai jemaat-jemaat. Kepada jemaat-jemaat Pneuma, Roh memperingatkan supaya mendengarkan dengan saksama kalau kita menyimak kalimat; “siapa bertelinga,hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Pneuma, Roh kepada jemaat- jemaat lalu dilanjutkan dengan kalimat; “Barangsiapa yang menang,.....” ( 2:11; 2: 17), sedangkan kalimat; “barangsiapa menang .....” mendahului kalimat; “siapa bertelinga, hendaklah mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepad jemaat-jemaat “.... terdapat pada perikop yang ditujukan kepada jemaat di Tiatira, kepada jemaat di Sardis, kepada jemaat di Filadelfia, kepada jemaat di Laodikia. Nampaknya bukan sekedar perobahan dan peralihan kalimat atau gaya bahasa tetapi ada maksud tertentu untuk menyampaikan hal penting bagi Jemaat-jemaat. Untuk jemaat di Efesus mendengarkan kata pneuma, Roh yakni dengan memperhatikan teguran; “karena mereka telah meninggalkan kasih yang semula” (2: 4) dan karena itu mereka harus bertobat artinya kembali kepada kasih Kristus supaya mereka menang dan akan menikmati kehidupan seperti di Taman Firdaus Allah. Untuk jemaat di Smirna pneuma, Roh akan memberi kemenangan melawan iblis yakni melawan mereka menyebut jemaah Yahudi yang nampaknya selalu menantang mereka dan mengakibatkan kesusahan dan penderitaan. Dan kalau setia sampai mati mereka akan menang artinya mereka tidak akan mengalami kematian yang kedua.Untuk jemaat di Pergamuspneuma, Roh mengajak jemaat-jemaat mendengarkan dengan saksama dan kalau menang akan diberikan “manna” dan “batu putih” yang diatasnya tertulis nama baru. Pahala ini diberikan setelah bertobat dari ajaran sesat Bileam kepada Balak yakni menyesatkan Israel supaya Umat itu makan persembahan berhala dan berbuat zinah. Juga diajak bertobat dari ajaran pengikut Nikolaus. Pneuma, Roh disini mengajak umat berjalan pada jalan kemenangan. Untuk jemaat Tiatira diajak kepada jalan kemenangan dulu kemudian diajak untuk mendengarkan kata pneuma, Roh. Persoalan yang dihadapi dijelaskan pada 2:20; Tetapi aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. Pahala yang diberikan jika menang ialah kuasa atas bangsa-bangsa, dikaruniakan bintang timur. Dalam ceritera ini kemenangan merupakan akibat dari mendengarkan 91 Educatio Christi Nomor : 23 Tahun XX Agustus 2015 pneuma, Roh. Kepada jemaat di Sardis juga demikian. Akan tetapi pokok persoalan yang dipaparkan berbeda. Kepada jemaat di Sardis ini pneuma, Roh menyampaikan bahwa; “engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! (1:1). Lalu disebutkan lagi; tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna dihadapan Allah-Ku” (3:2). Kepada jemaat di Filadelfia pneuma, Roh menyampaikan pujian. Jemaat ini disanjung karena ketaatan pada firman Kristus dan tidak menyangkal nama-Nya (3:8). Jadi tidak ada celaan atau kritikan pedas seperti pada jemaat yang lain, satu-satunya jemaat yang dihargai serta dipuji. Kepada jemaat di Laodikiapneuma, Roh menyatakan dengan jelas kondisi etika jemaat. Mereka tidak dingin dan tidak panas, suamsuam kuku. Digugat karena mereka mengatakan; “aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan,...”(3:17 ),suatu pernyataan yang bersifat sombong dan menunjuk pada etika tidak peduli pada orang lain, berpikir dan bertindak egois. Dengan begitu mereka dikategorikan sebagai orang kristen yang melarat dan malang, miskin, buta dan telanjang (3:17). Kalau bertobat maka mereka akan makan bersama Kristus, serta “duduk diatas tahta-Nya bersama Kristus”(3:20,21). Cara kerja Pneuma, Roh kita dapat katakan pula kalau menyimak dari perikop- perikop yang berbicara tentangnya bahwa Roh bekerja memakai pengantara. Roh memakai malaikat dan manusia dalam hal ini Yohanes tetapi juga jemaat-jemaat (ekklesias), sebagai penerima berita. (Wahyu 2: 1,8,12,18, Wahyu 3: 1, 7, 14). C. Tujuan pekerjaan Pneuma (Roh) Tujuan Pneuma,Roh bekerja ialah meyakinkan jemaat-jemaat (ekklesias) bahwa di dalam penderitaan mereka, Tuhan Allah dalam Kristus melalui RohNya hadir ditengah-tengah mereka. Sama seperti Roh Allah yang bagaikan hembusan angin mendatangkan ketertipan dalam alam , Ia mengalahkan kekacau balauan sehingga kehidupan dari Allah yang menguasainya. Demikianlah kehidupan ketujuh jemaat yang di Asia Kecil yang dalam penderitaan tidak dilupakan Allah dan oleh Kristus sehingga mereka yang setia akan diselamatkan.4 4 Bandingkan Phene Perkins Wahyu, dalam buku Tafsir Perjanjian Baru, (Lembaga Biblika Indonesia, Kanisius) 2002. h 486-489. Juga Henk ten Napel, Jalan yang Lebih Utama, Etika Perjanjian Baru, (PT. BPK gunung mulia, Jakarta) 1997. h 227. 92 Educatio Christi Nomor : 23 Tahun XX Agustus 2015 Kalau kita membandingkan dengan Roh Kudus menurut Yohanes seperti yang dikemukan oleh Semuel Hakh5 dalam papernya; Teologi Injil Yohanes, ....”sebelum Yesus disalibkan Yesus memberikan pengajaran tentang Roh Kudus. Ada lima pasal penting dalam ajaran itu. Kelima pasal itu: Yoh. 14: 16-17; 14:26 ; 15:26; 16:7-11; 16: 12-15. Yesus menyebut “Roh Kebenaran” (14:17; 15:26; 16:13). Roh disini dihubungkan dengan kebenaran Allah yang kita lihat di dalam pekerjaan Yesus.Dikalangan komunitas Qumran, gagasan tentang Roh Kebenaran juga dijumpai. Di sana mereka mengenal roh pendurhaka dan roh kebenaran.Dalam Injil ini, Yohanes menghubungkan Roh Kebenaran itudengan Roh Kudus. Karena itu maka mereka menyembah Allah harus dalam Roh dan Kebenaran.” Roh kebenaran itu akan menuntun murid-murid di dalam semua kebenaran(16:13). Kebenaran yang dimaksud disini tidak sama dengan kebenaran filsafati. Melainkan kebenaran yang dinyatakan di dalam Yesus6. ...“Salah satu fungsi Roh itu adalah mengajar”. Iamengajarkan murid-murid segala sesuatu(14:26). Apa yang Roh Kudus ajarkan adalah sesuaidengan apa yang dinyatakan di dalam Kristus. , ...”Roh yang sama itu mmuliakan Kristus karena ia memberitakan apa yang diterima dari Kristus (16:14).7 Menurut Yohanes, Roh itu bersama dengan para Rasul untuk selamanya (14: 17). Namun dunia tidak menerima Roh Kebenaran itu (14:17) karena merekatidak melihat dan mengenal Dia. Selanjutnya Yesus mengatakan Ia harus pergi supaya Roh Kudus (penolong itu) datang kepadamu (16 :7).... Menjadi penolong bagi gereja, penghibur menghadapi tantangan dan penganiayaan....”8 Kalau kita memperhatikan teologi Paulus tentang Roh (dalam naskah Yunani kata pneuma yang dipakai) Galatia 5:5 berkata; karena Roh dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapakan. 5 Samuel. B. Hakh, Teologi Injil Yohanes, (paper untuk Program S3 UKIT), Tomohon. Juli 2013. h 4-5. 6 Ibid. 7 Ibid. h. 5 8 Ibid h. 5 bandingkan Donald Guthrie , Teologi Perjanjian Baru 1. h. 465. 93 Educatio Christi Nomor : 23 Tahun XX Agustus 2015 Menurut Galatia 5:22 buah Roh ialah: kasih, sukacita, damaisejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan kelemalembutan, penguasa diri. Jadi ada banyak pengertian yang dapat ditarik dari naskahnaskah Perjajian Baru meskipun mempergunakan kata yang sama yakni pneuma itu sendiri.9 Kalau dikaitkan dengan proklamasi Injil, yang pertama dan terakhir adalah pekerjaan Roh Kudus demikian kata Stanley Marrow.10 Dalam I Korintus 12: 1-11 dan 14 : 1-25 Paulus menjelaskan panjang lebar mengenai karunia Roh (pneuma). Roh itu berasal dari Allah dan pekerjaanya berkaitan dengan pengakuan pada Kristus sebagai Tuhan (12: 3) dan untuk kepentingan bersama (12: 7) dan ada sembilan macam pemberian Roh menurut pasal 12: 8-10. Roh yang memberi Karunia itu adalah Roh yang sama (12 :4, 9,11 ). Pada pasal 14 : 1- 25 Paulus menjelaskan lagi tentang karunia Roh terutama antara lain bahasa Roh yang tidak ada artinya kalau tidak membangun persekutuan jemaat. Tulisan ini tidak bermasud untuk menguraikan panjang lebar mengenai Roh secara keseluruhan dalam Tulisan Paulus apalagi dalam Perjanjian Baru. Tetapi semata-mata hanya melihat sepintas apa perbedaan Roh yang ada di Kitab Wahyu dengan tulisan lain dalam Perjanjian Baru sebagai contoh perbandingan. Dari uraian perbandingan singkat diatas dapat ditarik kesimpulan persamaan dan perbedaannya. Pertama, kata yang dipakai sama yakni pneuma dalam bahasa Yunani, dalam terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia “Roh” dengan huruf besar, dipakai untuk Roh yang berasal dari Allah atau dari Kristus sedangkan kata “roh” dengan huruf kecil menunjuk pada roh yang bukan berasal dari Allah atau Kristus seperti roh jahat atau roh manusia. Jadi kata pneuma dalam naskah asli Yunani diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia dengan Roh huruf besar dan roh dengan huruf kecil. Kedua, Pneuma,Roh yang mengerjakan kebaikan baik di Kitab Wahyu maupun dalam naskah diluar kitab Wahyu seperti dalam kitab I Korintus, Galatia, InjilYohanes menyatakan dengan tegas Roh kebaikan itu berasal dari Allah dalam Yesus Kristus. Roh yang datang kepada jemaat-jemaat di Asia Kecil adalah Roh yang sama yang datang kepada 9 167. Donald Guthrie,Teologi Perjanjian Baru1, (BPK Gunung Mulia, Jakarta),1995. h. 10 Stanley., Paul, His letters and His Theology, An Interoduction toPaul’s Epistles. (Paulist Press, New York/Mahwa). 1986. h. 62. 94 Educatio Christi Nomor : 23 Tahun XX Agustus 2015 jemaat di Korintus, di Galatia, di komunitas Yohanes. Tetapi harus juga hati-hati dengan kuasa “roh” (juga memakai kata Yunani pneuma) namun bersifat dan bertindak jahat ( seperti yang disebutkan dalam Wahyu 18:2 ). Ketiga, Roh hadir serta bertindak ditengah-tengah jemaatjemaat Asia Kecil sesuai dengan konteks dan keadaannya. Roh datang menghibur, menyatakan kekeliruan, mengundang pada pertobatan serta memberi pengharapan di tengah-tengah penderitaan yakni menerima kemenangan dari Kristus.Dan Roh itu datang dalam kebebasaNya, tidak diundang oleh jemaat, Ia dengan rela mejumpai jemaat dalam keadaan yang genting, gawat dan mengerihkan. Jadi cara kerja Roh unik dan berbeda dibandingkandengan naskah diluar kitab Wahyu seperti yang telah disebutkan diatas. Keempat, Roh memakai malaikat serta Yohanes dalam kedudukan yang sama yakni sama-sama hamba Kristus. Malaikat dipakai Kristus membawa tulisan yang disebutkan “kata-kata nubuatan”(1:3) atau “ perkataan- perkataan dari kitab nubuatan ini” (22:19). Bahkan malaikat menjadi pesuruh Yohanes kalau memperhatikan kata-kata pembukan dari setiap tulisan yang disampaikan kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil itu.Namun demikian peran malaikat dalam kitab Wahyu diberi tempat menonjol dibandingkan dengan naskah lain yang sudah diurai diatas. Kelima, Roh datang kepada jemaat-jemaat menyampaikan nubuatan tentang apa yang segera terjadi dalam kehidupan jemaatjemaat.Nubuatan itu adalah penderitaan sekaligus kemenangan bagi mereka yang setia sampai akhir. Dalam sejarah gereja sebagai perbandingan – Calvin sangat memberi penekanan pada kerja Roh Kudus. Ia mengatakan bahwa; “Roh yang membuat kita menikmati Kristus serta semua harta-Nya. Roh Kudus itu adalah ikatan yang dipakai Kristus untuk mengikat kita dengan erat pada diri-Nya.11 Jadi Roh kudus dikaruniakan kepada gereja untuk menyelesaikan persoalanpersoalan tetapi juga meneguhkan segala yang baik dalam kehidupan umat-Nya. Roh Kudus bukan milik mutlak kita tetapi dikaruniakan kepada kita sejauh kita memuliakan Kristus. 11 Yohanes Calvin, Institutio,Pengajara Agama Kristen (PT BPK Gunung Mulia Jakarta) 2009. h. 131. Band. pula dengan G.C.van Niftrik, B.J Boland., Dogmatika Masa Kini, (BPK Jakarta) 1967.h 253 ,juga H. Hadiwijono, Iman Kristen, (BPK Gunung Mulia ,Jakarta) 1973. 95 Educatio Christi Nomor : 23 Tahun XX Agustus 2015 KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat dikemukan dari uraian yang sederhaha diatas ialah; 1. Roh Kudus berasal dari Allah yang menyelamatkan dalam Yesus Kristus. 2. Roh Kudus yang sama memakai hamba-Nya serta malaikat menyampaikan teguran, nasihat, penghiburan,pengharapan serta keselamatan yang kekal bagi jemaat-jemaat di Asia Kecil tetapi juga bagi gereja sepanjang sejarah . 3. Belajar dari cara berteologi Yohanes mengenai Roh Kudus kita dapat berteologi mengatasi kesulitan masa kini terutama penderitaan karena penganiayaan. 4. Penderitaan bukan akhir dari kehidupan. Penderitaan merupakan salah satu bentuk jalan kehidupan yang diizinkan Kristus untuk membuktikan pada dunia bahwa yang menang pada akhirnya ialah kemenangan yang disediakan oleh Yesus Kristus. Gereja- gereja di Indonesia yang menerima ancaman-ancaman yang membawa penderitaan, merupakan salah satu bentuk penganiayaan yang sifatnya sementara dan akan digantikan oleh kemenangan Kristus pada akhirnya. Roh Kudus dari Tuhan Yesus Kristus akan senantiasa dikaruniakan kepada Gereja-Nya yang setia sampai akhir. Roh Kudus datang kepada umat-Nya karena itulah yang menghidupkan dirinya. Pasti teologi tentang Roh Kudus erat kaitannya dengan teologi salib Kristus. Bahwa Roh Kudus bekerja dalam segala medan pelayanan gereja terutama dalam penderitaan seperti yang dijalani oleh Yesus Kristus dalam hidup-Nya didunia. Roh Kudus Tidak kelihatan namun dapat dirasakan dan dialami oleh umat-Nya dalam segala pelayanan terutama dalam penderitaan. KEPUSTAKAAN. Beasley G.R- Murray, Revelation, dalam buku : The New Bible Commentary, (W.M.B Eedemans Publishing Co. Grand Rapids, Michigan ) 1967. Calvin Yohanes, Institutio, Pengajaran Agama Kristen, (PT BPK Gunung Mulia, Jakarta ) 2009. 96 Educatio Christi Nomor : 23 Tahun XX Agustus 2015 Hadiwijono Harun, Iman Kristen, (BPK Gunung Mulia, Jakarta ) 1973. Guthrie Donald, Teologi Perjanjian Baru I (PT BPK Gunung Mulia, Jakarta ) 1995. Hakh Samuel. B .Teologi Injil Yohanes, (paper untuk S3 UKIT, Tomohon ) Juli 2013 . Marrow Stanley B., Paul,His letters and His Theology, An Introduction To Paul’s Epistles (Paulist Press, New York/Mahwa ) 1986. Nakpel ten Hen., Jalan Yang Lebih Utama, Etika Perjanjian Baru, (PT BPK Gunung Mulia, Jakarta) 1997. Niftrik G .C van & Boland. B . J., Dogmatika Masa Kini, (BPK ,Jakarta) 1967. Perkin Pheme., Wahyu, dalam buku: Tafsir Perjanjian Baru, Lembaga Biblika Indonesia, Kanisius) 2002. 97