Kajian potensi tumbuhan obat untuk mendukung

advertisement
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Letak dan Luas
Letak
Kabupaten Garut merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Barat
yang terletak di bagian Selatan. Secara geografis wilayahnya terletak pada
koordinat 6°56'49"-7045'00" Lintang Selatan dan 107°25'8"-10807'30 Bujur
Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur
Sebelah Timur : Kabupaten Tasikmalaya
Gambar 4 Peta wilayah Kabupaten Garut
Luas
Wilayah Kabupaten Garut terbagi menjadi 42 kecamatan, dengan luas total
wilayah seluas 306.519 ha.
Luas wilayah tertinggi terdapat di Kecamatan
Cibalong seluas 21.359 ha atau sebesar 6,97% dan tersempit ditemukan di
Kecamatan Kersamanah seluas 1.650 ha atau sebesar 0,54%.
Topografi
Ketinggian Temaat
Berdasarkan ketinggian tempatnya, wilayah di Kabupaten G m t terluas
berada pada ketinggian tempat 500-1.000 m dpl seluas 133.887 ha atau sebesar
43,68% dan terendah berada pada ketinggian tempat 0-25 m dpl seluas 9.618 ha
atau sebesar 3,14%.
Informasi tentang luas wilayah dan prosentasenya di
Kabupaten G a t menurut ketinggian tempatnya disajikan pada tabel 6, sedangkan
luas wilayah setiap kecamatan menurut ketinggian tempatnya secara rinci tersaji
pada lampiran 1.
Tabel 6 Luas wilayah dan prosentasenya di Kabupaten Gamt menurut ketinggian
tempatnya tahun 2004
No.
Ketinggian Tempat
(m dpl)
1. 0-25
2. 25-100
3. 100-500
4. 500-1.000
5. >1.000
Jumlah
Sumber :Garut dalam A n g k Tahun 2004.
Wilayah
Luas (Ha)
9.618
17.975
58.995
133.887
86.044
Prosentase (%)
3,14
$86
19,25
43,68
28,07
306.519
100,OO
Kemiringan Lereng
Kemiringan lereng wilayah Kabupaten Garut dapat dibedakan kedalarn 4
(empat) macam, yaitu kemiringan 0-2%, 2-5%, 15-40%, dan >40%. Luas wilayah
terbesar berada pada kemiringan lereng >40%, yaitu seluas 125.867 ha (41,06%;
sedangkan paling sempit berada pada kemiringan lereng 0-2%, yaitu seluas
32.229 ha (10,51%), seperti tersaji pada tabel 7.
Tabel 7 Luas wilayah dan prosentasenya di Kabupaten Garut menurut kemiringan
lereng tahun 2004
No.
1. 0-2%
2. 2-5%
3. 1540%
4. >40%
Jumlah
Kemiringan lereng
Wilayah
Luas (Ha)
32.229
38.097
110.326
125.867
Prosentase (%)
10.51
12,43
35.99
4 1,06
306.519
100,OO
Jenis-jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Garut sebanyak 6
macam, yaitu aluvial, podsolik, andosol, latosol, mediteran, dan regosol. Jenis
tanah yang paling luas adalah podsolik seluas 113.390 ha atau sebesar 36,99% dan
tersempit adalah tanah mediteran seluas 5.031 ha atau sebesar 1,64%. Informasi
tentang luas wilayah dan prosentasenya di Kabupaten Garut menurut jenis
tanahnya disajikan pada tabel 8, sedangkan luas wilayah setiap kecamatan
menurut jenis tanahnya secara rinci tersaji pada lampiran 2.
Tabel 8 Luas wilayah dan prosentasenya di Kabupaten Garut menurut jenis
tanahnya tahun 2004
No.
Kemiringan lereng
1. Aluvial
2. Podsolik
3. Andosol
4. Latosol
5. Mediteran
6. Regosol
7. Tidak diketahui
Jumlah
Sumber : BPS Kabupaten Garuf Tahun 2003.
Wilayah
Luas (Ha)
17.340
113.390
51.174
3 1.567
5.03 1
15.874
72.143
306.519
Prosentase (%)
5,66
36,99
16,70
10,30
1,64
5,18
23,54
100,OO
Iklimnya tropis basah (humid tropical climare), menurut studi data sekunder
iklim dan cuaca dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yakni pola sirkulasi angin
musiman (monsoonal circulation partem), topografi regional yang bergununggunung dibagian tengah Jawa Barat, dan elevasi topograf~di Bandung dengan
curah hujan rata-rata setiap tahun berkisar antara 2.589 mm dengan bulan basah 9
bulan dan bulan kering berkisar 3 bulan, sedangkan di sekelilingnya terdapat
daerah pengunungan mencapai 3.500-4.000 mm dengan variasi temperatur
bulanan berkisar antara 24-27°C. Data Curah hujan dan hari hujan pada setiap
kecamatan di Kabupaten Garut pada tahun 2004 secara rinci disajikan pada
lampiran 3.
Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat
Kevendudukan
Berdasarkan Garut dalam Angka tahun 2004, jumlah penduduk Kabupaten
Garut berjumlah sekitar 2.204.175 jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak
1.121.283 iwa dan perempuan sebanyak 1.082.892 jiwa.
Jumlah penduduk
terbanyak terdapat di Kecamatan Garut Kota sebanyak 118.947jiwa dan terendah
terdapat di Kecamatan Mekarmukti sebanyak 14.264 jiwa. Kepadatan penduduk
per desa sebesar 5.260,56 km2/desadan per rumah tangga sebesar 4,28 kmlrumah
tangga. Laju pertarnbahan penduduk pada tahun 2000 sebesar 1,66.
Pendidikan
Jumlah total sekolah dari tingkat taman kanak-kanak sampai SLTA yang
terdapat di Kabupaten Garut pada tahun 2004 sebanyak 2.475 unit, jumlah kelas
sebanyak 16.254 kelas, guru sebanyak 21.897 orang, dan murid sebanyak 455.337
orang, seperti disajikan pada tabel 9.
Tabel 9 Jumlah sekolah, kelas, guru, dan murid pada berbagai tingkat pendidikan
di Kabupaten G m t tahun 2004
No.
Tingkat pendidikan
Jumlah Sekolah
(unit)
Jumlah Kelas
(kelas)
RA
155
42 1
Jumlah A
367
845
B.
SD:
1.
SD
1.542
10.503
2.
MI
148
910
Jumlah B
1.690
11.413
C.
SLTP:
1.
SMP
134
1.500
2.
MTS
145
719
279
2.219
Jumlah C
D. SLTA:
1.
SMU
47
1.162
2.
SMK
57
287
35
328
3.
MA
139
1.777
Jumlah D
2.475
16.254
Jumlah A+B+C+D
Sumber : Garut Dalam Angka Tahun 2004, BPS Kabupaten Garut.
2.
Guru
(orang)
Murid
(orang)
550
1279
5.211
12.708
9.003
717
9.720
293.622
19.437
313.059
3.864
2.871
6.735
59.943
25.295
85.238
1.711
1.258
1.194
4.163
21.897
23.567
8.843
1 1.922
44.332
455.337
Mata Pencaharian
Lapangan pekerjaan utama penduduk di Kabupaten Garut tahun 2004 dapat
dibedakan kedalam 9 (sembilan) macam, dimana prosentase tinggi terdapat pada
lapangan pekerjaan utama pertanian sebesar 40,28%, sedangkan terendah
ditemukan pada lapangan pekerjaan utama pertambahan dan penggalian sebesar
0,16%, seperti tersaji pada tabel 10.
Tabel 10 Persentase penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama
di Kabupaten Garut pada tahun 2004
No.
Lapangan Pekerjaan Utama
1. Pertaoian
2. Pertambangan dan penggalian
3. Industri
4. Listrik, gas dan air minum
5. Bangunankonstmksi
6. Perdagangan, hotel dan restoran
7. Angkutan
8. Bank dan lembaga-lembaga lainnya
9. Jasa-jasa
Jumlah
Sumber :Garut Dalam Angka Tahun 2004, BPS Kabupaten Garut.
Prosentase (%)
40,28
0,16
10,42
0,23
4,74
22,16
8,24
0,3 1
13,45
100,OO
Kesehatan
Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Garut tahun 2004 secara garis
besar terdiri dari 6 (enam) macam, yaitu rumah sakit, puskesmas, balai
pengobatan, BKIA, apotek, dan toko obat, dengan jumlah total sebanyak 585 unit.
Jumlah sarana kesehatan terbanyak adalah balai pengobatan (235 unit) dan
terendah adalah rumah sakit (2 unit), seperti disajikan pada tabel 1 1.
Tabel 11 Jumlah sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Garut tahun 2004
No.
Sarana Kesehatan
1.
Rumah sakit
2.
Puskesmas DTP
3.
Puskesmas lengkap
4.
Puskesmas pembantu
5.
Puskesmas keliling
6.
Balai pengobatan
7.
BKIA
8.
Apotek
9. ~ o k o o b a t
Jumlah
Sumber :Garut Dalam Angka Tahun 2004, BPS Kabupaten Garur
Jumlah
(unit)
2
42
585
Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan yang terdapat di Kabupaten Garut pada tahun 2004 secara
garis besar terdiri dari 7 (tujuh) macam, yaitu dokter umum, dokter gigi, dokter
spesialis, bidan, dukun beranak, perawat, dan ahli gizi, dengan jumlah total
sebanyak 2.601 orang. Jumlah tenaga kesehatan terbanyak adalah dukun beranak
(1.556 orang) dan terendah adalah dokter spesialis (15 orang), seperti disajikan
pada tabel 12.
Tabel 12 Jurnlah tenaga kesehatan yang terdapat di Kabupaten Garut tahun 2004
No.
Tenaga Kesehatan
Jumlah
(orang)
158
238
15
311
1.556
45 1
67
20
1. Dokter umum
2.
Dokter gigi
3. Dokter spesialis
4.
Bidan
5. Dukun beranak
6. Perawat umum
7. Perawat gigi
8. Ahli g i z r
Jumlah
Sumber :Garut Dalam Angka Tahun 2004, BPS Kabupaten Garut.
-
2.601
Penvakit vane Diderita Masvarakat
Jenis penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di Kabupaten Garut
tahun 2004 tertinggi adalah penyakit diare sebanyak 703 orang (untuk pasien
rawat inap) dan penyakit kulit sebanyak 5.473 orang atau sebesar 30,98% (untuk
pasien rawat jalan), seperti tersaji pada tabel 13 dan 14.
Tabel 13 Jumlah penderita dan prosentase penderita 9 jenis penyakit terbanyak
pasien rawat inap menurut jenis kelamin di Kabupaten Garut tahun
2004
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jenis Penyakit
Jumlah Penderita (orang)
Laki-laki
Perempuan
Total
417
286
703
244
205
200
139
153
185
Diare
Stroke
Tuberkolsis pam
Amibiasis
Penyakit jantung
Pneunomia
Demam sebabnya didak
diketahui
8. Gejala penemuan klinik
125
9. Bronkitis
63
Jumlah
1.731
Sumber :Profil RSU.Dr. Slamet Garut Tahun 2004.
Prosentase
(%)
2 1,74
46
109
3,37
1.502
3.233
100,OO
Tabel 14 Jumlah penderita dan prosentase penderita 10 jenis penyakit terbanyak
pasien rawat jalan menurut jenis kelamin di Kabupaten Garut tahun
2004
No.
Jenis Penyakit
Jumlah Penderita (orang)
Laki-laki
Perempuan
Total
2.314
3.159
5.473
Penyakit kulit
Gangguan repraksi
Penyakit telinga
ISPA
Konjungtivitas
Penyakit gusi
Gangguan daya dengar
Gangguan kelopak mata
Tuberkolosisi paru
10. Gastritis
191
Jumlah
8.045
Sumber : P r o p RSUDr. Slamet Garut Tahun 2004.
224
9.619
415
17.664
Prosentase
w-)
30.98
2,35
100,OO
Penggunaan Laban
Jenis penggunaan lahan di Kabupaten Garut tahun 2004 secara m u m dapat
dibedakan kedalam 3 (tiga) macam, yaitu sawah seluas 49.476 ha (16,14%), lahan
darat seluas 354.321 (82,97%), dan penggulaan lainnya seluas 2.722 ha (0,89%),
seperti disajikan pada tabel 15.
Tabel 15 Jenis penggunaan lahan di Kabupaten Garut tahun 2004
No.
A.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jenis Penggunaan Lahan
Sawah
Darat :
Pemukimaniperkampungan
Tanah kering semusim/tegalan
Kebun dan kebun campwan
Perkebunan
Hutan
Alang-alangtpadang semak belukar
ana ah kosong
Jumlah B
Penggunaan lainnya
C.
Jumlah
Sumber :Garut dalam Angka tahun 2004.
Luas
(Ha)
49.476
Persentase
("70)
16.14
7
254.321
2.722
306.519
0,OO
82,97
0,89
100,OO
Sumberdava Alam
Berdasarkan arah alirannya, sungai-sungai di wilyah Kabupaten Garut
dibagi menjadi dua daerah aliran sungai (DAS) yaitu Daerah Aliran Utara yang
bermuara di Laut Jawa dan Daerah Aliran Selatan yang bermuara di Samudera
Indonesia. Daerah aliran selatan pada umumnya relatif pendek, sempit dan
berlembah-lembah dibandingkan dengan daerah aliran utara. Daerah aliran utara
merupakan DAS Cimanuk Bagian Utara, sedangkan daerah aliran selatan
merupakan DAS Cikaengan dan Sungai Cilaki. Wilayah Kabupaten Garut
terdapat
33 buah sungai dan 101 anak sungai dengan panjang sungai seluruhnya
1.397,34 km; dimana sepanjang 92 km diantaranya merupakan panjang aliran
Sungai Cimanuk dengan 58 buah anak sungai.
Mata air adalah pelepasan air tanah secara alami akibat aliran air tanah
terpotong oleh topografi atau struktur geologi. Pemunculan air tanah berupa mata
air terutama keluar melalui rekahan atau saluran batuan gunung berapi berupa
batuan lava breksi dan tufa.
Jumlah mata air tanah yang terdapat di Kabupaten Garut ada 12 titik utama
lokasi mata air. Debit mata air terbesar terletak di lokasi mata air Cibuyutan
sebesar 700 liter perdetik, Cipapar dan Cipancar sebesar 300 liter perdetik,
sedangkan mata air dengan debit terendah terdapat pada mata air Bunianta sebesar
1 liter perdetik dan Babakan Nengneng sebesar 2 liter perdetik.
Potensi Kawasan Hutan
Kabupaten Garut mempunyai sumberdaya hutan yang cukup luas yaitu
107.865 ha dari luas wilayah kabupaten. Berdasarkan Surat keputusan Menteri
Kehutanan Nomor : 195IKpts-1112003 tanggal 4 Juli tahun 2003, fungsi dan luas
hutan yang terdapat di Kabupaten Garut, meliputi : hutan konservasi
seluas
26.727 (24,77%), hutan lindung seluas 75.572 ha (70,06%), hutan produksi
terbatas seluas 5.400 (5,02%) dan hutan produksi seluas 166 ha (0,15%).
I
I
I
I
Grafik Luas Hutan di Kabupaten Garut
Hutan Konservasi
Hutan lindung
Hutan Pmduksi Terbatas
Hutan Pmduksi
Gambar 5 Potensi kawasan hutan di Kabupaten Garut tahun 2004
Khusus untuk kawasan konservasi yang bempa cagar alam, selain
merupakan potensi yang dapat dikembangkan untuk kawasan wisata dan
pendidikan, juga m e ~ p a k a ntempat bidupnya potensi flora dan fauna, terutama
yang dilindungi, antara lain :
Cagar alam Gunung Papandayan memiliki potensi sumberdaya alam flora dan
fauna. Potensi jenis flora yang ada, antara lain : cantigi, hanunan, suagi, dan
puspa, sedangkan fauna yang ada, antara lain : macan tutul dan macan
kumbang.
Cagar Alam Kamojang yang berada di Gunung Kamojang mempunyai potensi
sumberdaya alam flora dan fauna. Potensi jenis flora yang terdapat di kawasan
tersebut, antara lain : kihujan, hum, dan puspa, sedangkan faunanya, antara
lain : macan tutul, macan kumbang dan semli.
Cagar Alam Sancang dan Cagar Alam Laut yang berada di Cibalong
mempunyai potensi jenis flora mangrove, antara lain : kaboa, pidara, palahar
dan sarea; sedangkan potensi faunannya, antara lain : macan tutul, banteng,
kancil, kucing hutan, burung kangkareng dan burung kipas.
Cagar Alam Talaga Bodas yang berada di Gunung Talaga Bodas memliliki
flora, antara lain : puspa, saninten, pasang harendong dan hum; sedangkan
potensi faunanya, antara lain : macan tutul, kera, trenggiling, dan musang.
Potensi Tumbuhan Obat
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat
Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi menunjukkan bahwa di
Kabupaten Garut ditemukan jumlah jenis turnbuhan obat sebanyak 240 jenis dari
81 famili. Daftar jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut secara rinci disajikan
pada lampiran 4.
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Sumber Datanva
Berdasarkan sumber datanya, jenis-jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut
dapat dibedakan kedalam 4 (empat) macam, yaitu hasil pengamatan, studi
literatur, kajian etnobotani, dan analisis vegetasi di Cagar Alam Gunung
Papandayan. Daftar jenis tumbuhan di Kabupaten Garut berdasarkan sumber
datanya secara rinci disajikan pada lampiran 4, sedangkan rekapitulasinya tersaji
pada tabel 16.
Tabel 16 Rekapitulasi jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut
berdasarkan sumber datanya
No.
1.
2.
Sumber Data
Hasil Pengamatan
Studi literatur
Kajian etnobotani
Analisis vegetasi di Cagar Alam Gunung Papandayan
3.
4.
Jumlah
Keterangan :
*)= Jumlah total jenis tumbuhan obat yang ditemukan di Kabupafen Garut.
Jumlah Jenis
140
108
91
48
240')
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Familinva
Dilihat dari familinya, jenis-jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut dapat
dikelompokkan kedalam 81 famili, dimana jumlah jenis tertinggi termasuk dalam
famili zingiberaceae. Daftar famili masing-masing jenis tumbuhan obat yang
terdapat di Kabupaten Garut secara rinci disajikan pada lampiran 4, rekapitulasi
jumlah jenis setiap famili disajikan pada lampiran 5, dan contoh 10 (sepuluh)
famili yang memiliki jumlah jenis tertinggi tersaji pada tabel 17.
Tabel 17 Contoh 10 (sepuluh) famili yang memiliki jumlah jenis tumbuhan obat
tertinggi di Kabupaten Garut
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Nama Famili
Zingiberaceae
Papilionaceae
Gramineae (Poaceae)
Asteraceae
Euphorbiaceae
Solanaceae
Rubiaceae
Moraceae
Apiaceae (Umbelliferae)
Rutaceae
Jumlah Jenis
14
13
13
13
12
10
8
8
7
6
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Habitusnva
Jenis-jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut dapat dikelompokkan
kedalam 7 (tujuh) macam habitus, yaitu pohon, herba, perdu, liana, epifit, bambu
dan palem. Jumlah jenis tertinggi terdapat pada habitus pohon sebanyak 76 jenis
dan terendah terdapat pada habitus palem sebanyak 1 jenis. Informasi tentang
habitus masing-masing jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut secara rinci
disajikan pada lampiran 4, sedangkan rekapitulasinya tersaji pada tabel 18.
Tabel 18 Rekapitulasi jumlah jenis turnbuhan obat di Kabupaten Gamt
berdasarkan habitusnya
Habitus
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jumlah
Jumlah Jenis
77
Pohon
Herba
Perdu
Liana
Epifit
Bambu
Palem
1
240
Keanekaraeaman Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Status Budidavanva
Berdasarkan status budidayanya, jenis-jenis tumbuhan obat di Kabupaten
Garut dapat dikelompokkan kedalam 3 (tiga) macam, yaitu sudah dibudidayakan
(137 jenis), liar (95 jenis), serta liar dan budidaya (8 jenis).
Keanekaraeaman Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Tempat Tumbuhnva
Dilihat dari tempat tumbuhnya, jenis-jenis tumbuhan obat di Kabupaten
Garut dapat dikelompokkan kedalam 6 (enam) macam, yaitu hutan, kebun,
pekarangan, lahan terbuka, semak belukar, dan persawahan.
Jumlah jenis
tumbuhan obat tertinggi terdapat pada tempat tumbuh hutan sebanyak 80 jenis,
sedangkan terendah terdapat pada tempat tumbuh persawahan sebanyak 2 jenis.
Informasi tentang tempat tumbuh masing-masing jenis tumbuhan obat di
Kabupaten Garut
secara rinci disajikan pada
lampiran 4,
sedangkan
rekapitulasinya tersaji pada tabel 19.
Tabel 19 Rekapitulasi Jumlah Jenis Tumbuhan Obat di Kabupaten Garut
Berdasarkan Tempat Tumbuhnya
No.
Tempat Tumbuh
Jumlah Jenis
I.
Hutan
80
2.
Kebun
Pekarangan
Lahan terbuka
Semak belukar
Persawahan
79
72
3.
4.
5.
6.
Jumlah
Keterangan :
*)= Jumlah total jenis hrmbuhan obar yang ditemukan di Kabuparen Carur.
24
20
2
240"
Kerapatan dan Dominansi Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Cagar Alam
GunungPapandayan
Berdasarkan hasil analisis vegetasi di Cagar Alam Gunung Papandayan
ditemukan jumlah jenis tumbuhan sebanyak 40 jenis, dimana 26 jenis diantaranya
termasuk tumbuhan obat, seperti tersaji pada lampiran 6-1 1.
Kcrapatan
Kerapatan turnbuhan obat di Cagar Alam Gunung Papandayan pada habitus
pohon tertinggi adalah puspa, yaitu sebanyak 126,25 individdha @ohon), 220
individu/ha (tiang), 1.600 indivisdha (pancang) dan 3.375 individdha (semai);
kerapatan tumbuhan obat tertinggi pada habitus herba adalah kirinyuh, dengan
kerapatan sebanyak 23.500 individuka; sedangkan kerapatan tumbuhan obat
tertinggi pada habitus herba adalah rumput teki, dengan kerapatan sebanyak
17.625 individdha, seperti tersaji pada tabel 20 dan 21.
Tabel 20 Kerapatan jenis tumbuhan obat pada berbagai tingkat pertumbuhan
pada habitus pohon di Cagar Alam Gunung Papandayan
Tingkat
Pertumhuhan
Pohon
Tiang
Pancang
No.
1.
2.
3.
4.
I.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama llmiah
Schima wallichii (DC). Korth.
Trerna orientalis (L.) BI.
Neolitsea cassiaefolia Merr.
runu us javanica (T.& B.) Miq.
Schima wallichii (DC). Konh.
Homalanthuspopulneus (Giesel.) Pax.
Trema orientalis (L.) BI.
Acronychia laurlfolia BI.
Schirna wallichii (DC). Korth.
Trema orientalis (L.) BI.
Litsea cubeba Pers.
Ficus alba Reinw. ex BI.
Dillenia excelsa (Jack.) Gilg.
Acronychia laurifolia BI.
Hornolnnthuspopulneus (Giesel.) Pax.
Schima wallichii (DC). Korth.
Hornalanthuspopulneus (Giesel.) Pax.
Sloaneo sigun K. Schum.
Acronychia IaurlYolia BI.
Dillenia excelsa (Jack.) Gilg.
Litsea cubeba Pers.
Trema orientalis ( L . )BI.
Lachnastorna densrflora Val.
Nama Lokal
Puspa
Kuray
HUN
Salam
Puspa
Kareumbi
Kuray
Kijemk
Puspa
Kuray
Kilemo
Hamerang
Segel
Kijemk
Kareumbi
Puspa
Kareumbi
Beleketebe
Kijemk
Segel
Kilemo
Kuray
Kokopian
K
(ind./hr)
126,25
22,50
12.50
1,25
220
90
75
35
1.600
240
500
300
200
140
80
3.375
1.125
1.500
625
1.125
1.125
500
250
Tabel 21 Kerapatan jenis tumbuhan obat pada habitus perdu d m herba di Cagar
Alam Gunung Papandayan
Habitus
Perdu
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Herba
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama Ilmiah
Eupatorium conyzoides
Cvcas rumphii Mia.
Ficus deltoidea lack.
Blumea balsamifera (L.) DC.
Euphorbia lirucalli Linn.
Clidemia hirla Don.
Cyperus rotundus L.
Planlago major L.
lmperata cylindrica (L.) Beauv.
Rubusfraxinifolius Poir.
Ageratum conyzoides L.
Pilea trinervia Wight.
Eupatorium riparium Reg.
Paspalum conjugaturn Berg.
Pimpinella alpina Kds.
Nama Lokal
Kirinyuh
Pakis haii
Tabat b&to
Sembung
Keras tulang
Harendong
Rumput Teki
Kiurat
Alang-alang
Hareueus
Babadotan
Poh-pohan
Teklan
lampang Piit
Antanan Gunung
K
(ind.lha)
23.500
17.750
2.625
1.000
500
250
17.625
5.125
6.250
875
2.000
1.250
1.000
2.500
1.500
~
~
Dominansi
Pada habitus pohon, puspa merupakan jenis tumbuhan obat yang
mendominasi pada berbagai tingkat pertumbuhan, dengan indeks nilai penting
sebesar 122,49% (untuk pohon), 66,31% (untuk tiang), 52,85% (untuk pancang)
d m 35,55% (untuk semai). Untuk habitus perdu didominasi oleh jenis tumbuhan
obat kirinyuh, dengan nilai INP sebesar 91,25%. Pada habitus herba didominasi
oleh jenis turnbuhan obat rurnput teki, dengan nilai INP sebesar 59,14%, seperti
disajikan pada 22 dan 23.
Tabel 22 Indeks nilai penting (INP) jenis tumbuhan obat pada habitus perdu dan
herba di Cagar Alam Gunung Papandayan
Habitus
No.
Nama llmiah
Nama Lokal
INP
(%)
Perdu
Herba
1.
2.
Eupotorium conyzoides
Cvcas r u m ~ h iMia.
i
3.
ficus deltdidea lack.
4.
Blumea balsamifera (L.) DC.
5.
Euphorbia lirucalli Linn.
6.
Clidemio hirta Don.
I.
Cyperus rotundus L.
2.
Plantago major L.
3.
Imperala cylindrica (L.) Beauv.
4.
Rubus f r a i n ~ ~ o l i uPoir.
s
5.
Ageratum conyzoides L.
6.
Pilea trinervia Wight.
7.
Eupatorium riparium Reg.
8.
Paspalum conjugalum Berg.
9.
- Pimpinella alpina Kds.
Kirinyuh
Pakis haii
Tabat barito
Sembung
Keras tulang
Harendong
Rumput Teki
Kiurat
Alang-alang
Hareueus
Babadotan
Poh-pohan
Teklan
Jampang Piit
Antanan Gunung
91,25
58.36
-
Tabel 23 Indeks nilai penting (INP) jenis tumbuhan obat pada berbagai tingkat
pertumbuhan pada habitus pohon di Cagar Alam Gunung Papandayan
Tingkat
Pertumbuhan
Pohon
Tiang
Pancang
No.
Nama Lokal
INP
(%)
1.
2.
3.
4.
I.
2.
3.
4.
I.
2.
3.
Semai
Nama Ilmiah
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Schima wallichii (DC). Korth.
Trema orientalis (L.) BI.
Neolitsea cassiaefolia Merr.
Prunusjavanica (T. & B.) Miq.
Schima wallichii (DC). Korth.
Homalanthuspopulneus (Giesel.) Pax.
Trema orientalis (L.) BI.
Acronychia l a u r ~ ~ o lBI.
ia
Schima wallichii (DC). Korth.
Trema orientalis (L.) BI.
Litsea cubeba Pers.
Ficus alba Reinw. ex BI.
Dillenia excelsa (Jack.) Gilg.
Acronychia l a u r ~ ~ o lBI.
ia
Homalanthuspopulneus (Giesel.) Pax.
Schima wallichii (DC). Korth.
Homalanthuspopulneus (Giesel.) Pax.
Sloonea sigun K. Schum.
Acronychia laurfolia BI.
Dillenia excelsa (Jack.) Gilg.
Litsea cubeba Pers.
Trema orientalis (L.) BI.
Lachnastoma densiflora Val.
Puspa
Kuray
HUN
Salam
Puspa
Kareumbi
Kuray
Kijemk
Puspa
Kuray
Kilemo
Hamerang
Segel
Kijemk
Kareumbi
Puspa
Kareumbi
Beleketebe
Kijemk
Segel
Kilemo
Kuray
Kokopian
122,49
35,03
19,90
1,98
66,3 1
32,22
27,61
14,Ol
52.85
15,38
14,86
1137
9,41
7,10
4,79
3535
16,15
15,08
10,05
9,70
9,70
6,lO
3,05
Pemanfaatan Tumbuhan Obat
Bagian Tumbuhan Obat vang Digunakan
Dilihat dari bagian tumbuhan obat yang digunakannya,jenis-jenis tumbuhan
obat di Kabupaten Garut dapat dikelompokkan kedalam 53 bagian, dimana dam
merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai obat, yaitu
sebanyak 141 jenis, seperti tersaji pada tabel 24.
Kegunaan Tumbuhan Obat
Berdasarkan kelompok penyakitlpenggunaannya, jenis-jenis tumbuhan obat
yang ditemukan di Kabupaten Garut dapat dikelompokan kedalam 32 kelompok
penyakitlpenggunaan. Jumlah jenis tumbuhan obat tertinggi ditemukan pada
kelompok penyakit saluran pencemaan (172 jenis) dari 60 famili, sedangkan
terendah terdapat pada kelompok keluarga berencana (KB) sebanyak 2 jenis dari
2 famili, seperti tersaji pada tabel 25.
1. Gangguan Peredaran Darah
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati gangguan peredaran darah sebanyak 54 jenis dari 28 famili.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 10
macam, antara lain : daun, buah, kulit batang, rimpang, dan umbi; sedangkan
macam penyakit yang dapat diobati sebanyak 18 macam, antara lain : kurang
darah, darah kotor, pembersih darah, darah rendah dan memperlancar peredaran
darah.
Informasi selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang
digunakan, dan macam penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 12;
sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis turnbuhan obat yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit gangguan peredaran darah tersaji pada tabel 26.
Tabel 24 Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut berdasarkan bagian
tumbuhan yang digunakannya
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Bagian Tumbuhan yang
Digunakan
Daun
Akar
Buah
Semua bagian tumbuhan
Kulit batang
Biji
Bunga
Batang
Rimpang
Getah
Umbi
Kayu
Kulit buah
Kulit akar
Minyak
Pucuk daun
Ranting
Daging buah
Rebung
Semua bagian atas tumbuhan
Benalu
Daging daun
Getah batang
Jumlah
Jenis
141
73
53
40
38
37
26
19
16
15
10
7
7
6
5
5
5
4
3
3
2
2
2
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
No
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36,
37.
38.
39.
40.
4 1.
24.
Lendir
2
5 1.
25.
Air buah
I
52.
26.
hakan
Arang kayu
I
1
53.
27.
Bagian Tumbuhan yang
Digunkan
Arang tempurung
Buah muda
Cabang
Dahan
Damar
Gelam
Getah buah
Getah daun
lnduk umbi
Kamper
Kepala bunga
Kulit biji
Kulit cabang
Kuncup daun
Minyak akar
Minyak biji
Minyak hasil olahan daging buah
Minyak tempurung
Nira
Rambut buah
Ranting muda
Sabut buah
Sumsum dari batang atau dasar
bunga
Tangkai daun
Tongkol
Tunas bunga
Jumlah
Jenis
1
I
I
1
1
1
I
I
I
I
I
1
1
1
1
1
I
I
I
I
1
1
I
1
1
I
2. Keluarga Berencana (KB)
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan untuk
keluarga berencana (KB) sebanyak 2 jenis dari 2 famili. Jenis tumbuhan obat
tersebut adalah (1) babadotan (Ageratum conyzoides L.), dimana semua bagian
tumbuhannya berguna untuk KBImencegah kehamilan dan (2) sirih (Piper betle
L.), dimana daunnya berguna sebagai kontrasepsi.
Tabel 25 Rekapitulasi jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut
berdasarkan kelompok penyakitlpenggunaannya
No.
Kelompok Penyakitmenggunaan
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
I I.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
3 1.
32.
Jumlah
Spesies
172
131
122
118
113
97
87
80
78
73
72
65
65
54
51
46
46
46
43
42
40
37
36
35
17
16
I5
12
10
9
6
2
Penyakit Saiuran Pencemaan
Penyakit kulit
Penyakit Saluran Pembuangan
Penyakit saluran pemafasanrrHT
Sakit Kepala dan Demam
Penyakit Otot dan Persendian
Lain-lain
Perawatan Kehamilan dan Persalinan
Penyakit Khusus Wanita
Pengobatan luka
Tonikum
Penyakit Mulut
Penyakitjantung
Gangguan peredaran darah
Penyakit Gangguan urat syaraf
Penyakit kelamin
Penawar racun
Penyakit Kuning
Penyakit Ginjal
Penyakit mata
Penyakit gigi
Penyakit malaria
Penyakit Diabetes
Perawatan rambut, muka dan kulit
Penyakit kankerltumor
Penyakit empedu
Penyakit telinga
Penyakit Limpa
Penyakit tulang
Perawatan Organ Tubuh Wanita
Patah tulang
Keluarga berencana (KB)
Famili
60
57
52
48
52
46
42
33
43
43
35
38
34
28
31
30
29
28
25
28
26
22
26
29
14
12
12
II
8
7
6
2
Tabel 26 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati gangguan peredaran darah
No.
1.
Nama llmiah
Acorus calamus
Nama Lokal
Jaringao
Bagian yaug
Digunakan
Rimpang
Macam Penyakitlpenggunaan
Memperlancar peredaran darah
Bawang merah
Bawang putih
Umbi
Umbi
Kurang darah (anemia)
Kurang darah (anemia)
Lidah buaya
Daging daun
Pembersih darah
Lame bodas
Kulit batang
Darah rendah
Bayam duri
Daun
Kurang darah (anemia)
Buah nona
Kulit batang
Hemostatik
Huni
Buah
Belimbing manis
Buah
Darah kotor, kurang darah
(anemia)
Membersihkan darah
Linn.
3.
Allium cepo Linn
Allium sotivum
4.
Aloe "era (L.)
2.
Linn.
Webb.
5.
Alstonia scholaris
(L.) R.Br.
6.
8.
Amaranthus
spinosus L.
Annona reticulafa
L.
9.
Antidesma bunius
(L.) Spreng.
10.
Averrhoa
carambola L.
3. Patab Tulang
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati patah tulang 6 jenis dari 6 famili. Bagian tumbuhan yang
digunakan sebagai obat dapat dikelornpokkan kedalam 7 rnacam, yaitu batang,
dahan, getah batang, rimpang, umbi, daun, dan sernua bagian tumbuhan;
sedangkan macam penyakit yang dapat diobati hanya 1 (satu) penyakit, yaitu
patah tulang, seperti tersaji pada tabel 27.
Tabel 27 Jenis-jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang digunakan untuk
mengobati patah tulang
No.
2.
Crinum asiaficum L.
Euphorbia tirucalli Linn.
Nama Lokal
Bakung
Keras tulang
3.
Gynuraprocumbens
1.
Nama llmiah
Macam Penggunaan
Patah tulang
Patah tulang
Daun dewa
Bagian yang Digunakan
Daun
Batang, dahan, daun atau
getah batang
Umbi
Petai cina
Semua bagian tumbuhan
Patah tulang
Pulutan
Jahe
Semua bagian tumbuhan
Rimpang
Patah tulang
Patah tulang
Patah tulang
(Lour.) Mem.
4.
Leucaena glauca (L.)
Benth.
5.
6.
Urena lobafa L.
Zingiber officinale Roxb.
4. Penawar Racun
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan sebagai
penawar racun sebanyak 46 jenis dari 29 famili.
Bagian
tumbuhan yang
digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 12 macam, antara lain :
daun, akar, semua bagian tumbuhan, buah, dan rimpang; sedangkan rnacam
penyakit yang dapat diobati sebanyak 32 macam, antara lain : digigit ular berbisa,
digigit serangga berbisa, penangkal racun, keracunan singkong, dan keracunan
rnakanan. Informasi selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang
digunakan, dan rnacam penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 13;
sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan
sebagai penawar racun tersaji pada tabel 28.
5. Pengobatan Luka
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati luka sebanyak 73 jenis dari 43 famili. Bagian tumbuhan yang
digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 20 macam, antara lain :
batang, buah, rimpang, umbi, kulit batang, akar, semua bagian tumbuhan, dan
daun; sedangkan macam penyakit yang dapat diobati sebanyak 24 macam, antara
lain : Luka bemanah, luka terinfeksi, antiseptik, luka baru, luka kena benda tajam,
luka berdarah, luka terpukul, luka memar, luka bakarlterbakar.
Informasi
selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam
penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 14; sedangkan contoh 10
(sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati luka tersaji
pada tabel 29.
Tabel 28 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan sebagai penawar racun
No.
Nama llmiah
Nama Lokal
Bagian yang
Digunakan
Umbi
1.
Allium sativum Linn.
Bawang putih
2.
Andrographis
paniculata (Burm.f.)
Sambiloto
Semua bagian
tumbuhan
3.
Kubis
Daun
4.
Brassica oleracea
var. botrytis
Carico papaya L.
Pepaya
5.
Centella asiatica Urb.
Antanan
Akar; daun atau
buah
Selumh bagian
tumbuhan
6.
Cinnamomum
burmonii (Nees.) BI.
Cucumis sotivus L.
Curcuma
xanrhorrhiza Roxb.
Ipomoea aquatica
Kayu manis
Kulit batang
Ketimun
Temulawak
Buah
Rimpang
Kangkung
A k a ; semua
bagian
tumbuhan
Meniran
Semua bagian
tumbuhan
Maeam Penggunaan
Bengkak keracunan, disengat lipan,
pencegah keracunan
Digigit ular, digigit ular berbisa,
penawar racun
Wall. ex Nees.
7.
8.
9.
Forsk.
10.
Phyllanthus niruri L.
Antidot pada mabuk alkohol dan
racun di hati
Digigit serangga berbisa atau ular;
keracunan jengkol
Keracunan singkong atau jengkol,
pembengkakan kulit karena
keracunan
Keracunankena racun makanan
Menetralkan racun
Pembengkakan kulit karena
keracunan
Keracunan makanan; arsenic, digigit
lipan, digigit serangga, digigit ular,
keracunan gelsemiurn, keracunan
jamurlcendawan liar, keracunan
makanan.
Digigit anjing gildrabies atau ular
berbisa
6. Penyakit Diabetes
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit diabetes sebanyak 36 jenis dari 26 famili. Bagian tumbuhan
yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 14 macam, antara
lain : akar, biji, buah, daun, rimpang, semua bagian tumbuhan, dan umbi;
sedangkan macam penyakit diabetes yang dapat diobati sebanyak 2 macam, yaitu
kencing manis dan sakit gula. Informasi selengkapnya tentang nama jenis, bagian
tumbuhan yang digunakan, dan macam penyakitnya secara rinci disajikan pada
lampiran 15; sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis turnbuhan obat yang dapat
digunakan untuk mengobati penyakit diabetes tersaji pada tabel 30.
Tabel 29 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati luka
No.
Nama llmiah
Kemiri
Bagian yang
Digunakan
Semua bagian
tumbuhan
Biji
ANium cepa Linn.
Bawang merah
Umbi
Alliumjistulosum L.
Aniidesma bunius
Bawang daun
Huni
Daun
Daun
Areca catechu L.
Pinang, pinang
jambe
Biji; buah; daun
Carica papaya L.
Pepaya
Daun; getah buah
Cassiafistula Linn.
Trengguli
Manihot utiiissima
Ubi kayu
Akar atau kulit
akar; buah atau
daging buah
Daun
Kencur
Rimpang
Ageratum
conyzoides L.
Aleuriies moluccana
Nama Lokal
Babadotan
Macam Penggunaan
Luka
Luka bakarlterbaka
(L.) Willd.
Ketlusuben (terkena pecahan
kaca, duri atau kayu pohon
kelapa), luka, luka berdarah yang
tak kunjung berhenti
Luka berdarah
Penutup luka
(L.) Spreng.
Pohl.
Kaempferia galanga
Luka, luka berdarah yang tak
kunjung berhenti, luka berdarah,
luka; antiseptik
Mengeluarkan pecahan kaca; luka
bakar
Luka kena benda tajam, luka
memborok; luka terbakar, luka
bernanah.
Menghentikan pendarahan akibat
luka
Luka terinfeksi
Tabel 30 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten G m t yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit diabetes
No.
Nama Ilmiah
I.
2.
Alstonia scholaris (L.) R.Br.
Andrographispaniculaia
3.
Arengapinnala (Wurmb.)
Nama
Lokal
Lame bodas
Sambiloto
(Bunn.f.) Wall. ex Nees.
4.
Averrhoa carambola L.
5.
9.
Blumea balsamifea (L.) DC.
Carica papaya L.
Cassia siamea Lamk.
Momardica charantia L.
Morinda citrrfolia L.
Aren,
kawung
Belimbing
manis
Sembung
Pepaya
Johar
Pare
Mengkudu
10.
Salacca zaiacca (Gaertener)
Salak
Merr.
6.
7.
8.
Bagian yang Digunakan
Macam Penyakit
Kulit batang
Biji, bunga, daun, atau
semua bagian tumbuhan
Nira
Kencing manis
Kencing manis
Kencing manis
Buah
Kencing manis
Daun
Akar
Daun
Buah atau daun
Buah; daun
Kulit buah
Kencing manis
Kencing manis
Kencing manis
Kencing manis
Sakit gula; kencing
manis
Kencing manis
voss.
7. Penyakit Empedu
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit empedu sebanyak 16 jenis dari 12 famili. Bagian
tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 8 macam,
antara lain : akar, biji, buah, bunga, daun, rambut buah, rimpang, dan semua
bagian tumbuhan; sedangkan
macam penyakit empedu yang dapat diobati
sebanyak 12 macam, yaitu demam empedu, empedu berbatu akut, getah empedu
terganggu, infeksi kantung empedu, infeksi saluran empedu, meningkatkan
empedu, radang empedu, radang saluran empedu, sakit batu empedu, batu
empedu, sakit empedu, dan batu dalam empedu. Jenis-jenis tumbuhan obat di
Kabupaten Garut yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit empedu
disajikan pada tabel 3 1.
Tabel 31 Jenis-jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang digunakan untuk
mengobati penyakit empedu
No.
Nama Ilmiah
I.
Amaranlhus spinosus
L.
Bayam duri
2.
Ananas comosus (L.)
Merr.
Andrographis
paniculafa (Bum.f.)
Wall. ex Nees.
Annona muricata L.
Nenas
3.
4.
5.
6.
7.
Blumea balsamifera
(L.) DC.
Carica papaya L.
Coriandrum sativum
Nama Lokal
Bagian yang
Digunakan
A k a atau semua
bagian
tumbuhan
Buah
Macam Penyakit
Batu dalam empedu
Batu empedu, sakit batu empedu
Sambiloto
Semua bagian
tumbuhan
lnfeksi saluran empedu
Sirsak, nangka
walanda
Sembung
Buah
Empedu berbatu akut
Daun
Pepaya
Ketumbar
Daun
B iji
Batu dalam empedu,
meningkatkan empedu
Batu dalam empedu
Sakit empedu
Kunyit
Rimpang
Batu empedu, sakit empedu
Temulawak
Rimpang
Getah empedu terganggu
Handeuleumidaun
wungu
Kumis kucing
Daun dan bunga
Batu empedu
Daun
Batu dalam empedu
Ki uratlceuli
uncal
Pule pandak
Daun
Batu dalam empedu
Aka
Radang empedu
Jagung
Rambut buah
Lempuyang
Rimpang
Radang saluran empedu, batu
dalam empedu, infeksi kantung
empedu
Demam empedu
Lampuyang
Rimpang
Sakit empedu
L.
8.
9.
10.
I I.
12.
13.
14.
15.
16.
Curcuma domestics
Val.
Curcuma
xanfhorrhiza Roxb.
Graptophyllum
picfum (L.) Griff.
Orthosiphon
arisfalus (BI.) Miq.
Plantago major L.
Rauvoljia serpenfina
(L.) Benth. Ex Kurz.
Zea mays L.
Zingiber omericans
Auct. non BI.
Zingiberrerumbef
Sm.
8. Penyakit Gangguan Urat Syaraf
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit gangguan urat syaraf sebanyak 51 jenis dari 31 famili.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 13
macam, antara lain : akar, buah, bunga, daun, rimpang, semua bagian tumbuhan,
dan umbi; sedangkan macam penyakit gangguan urat syaraf yang dapat diobati
sebanyak 20 macam, antara lain : ayanlepilepsi, gangguan jiwa, gelisah
(antisetas), penenang (sedatif), stress, susah tidur (insomnia), dan urat syaraf
lemah.
Informasi selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang
digunakan, dan macam penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 16;
sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit gangguan urat syaraf tersaji pada tabel 32.
Tabel 32 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit gangguan urat syaraf
No.
Nama Ilmiah
Nama Lokal
1.
Allium cepa Linn.
Bawang merah
Bagian yang
Digunakan
Umbi
2.
Andrographispaniculata
Sambiioto
Bunga atau daun
Macam Penyakit
Menenangkan pikiran dan
hati, susah tidur
Ayan
Sembung
Daun
4.
5.
(Burmf) Wall, ex Nees.
Blumea balsamifera (L.)
DC.
Brassica chinensis Linn.
Centella asiatica Urb.
Petsay
Antanan
6.
Curcuma xantharrhiza
Temulawak
Daun
Selumh bagian
tumbuhan
Rimpang
Sereh wangi
Daun dan batang
Ayan (epilepsi), susah
tidur
Penenang
Ayan, susah tidur, urat
syaraf lemah
Ayan, stress, nerastinia,
tilastenia dan radang otak
Saraf terganggu
Neuropati; susah tidur,
penyakit jiwa; susah tidur
Ayan (epilepsi)
Nyeri syaraf (neuralgia)
3.
Roxb.
7.
Cymbopogon nardus (L.)
Rendle.
8.
Ipomoea aquotica Forsk.
Kangkung
9.
Orthosiphon aristatus
Kumis kucing
Akar; daun; semua
bagian tumbuhan
Daun
Alpukat
Daun
(BI.) Miq.
10.
Persea ~ratissimaGaertn.
9. Penyakit Gigi
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Gamt yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit gigi sebanyak 40 jenis dari 26 famili. Bagian tumbuhan yang
digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalarn 147macam, antara lain :
akar, batang, biji, buah, bunga, daun, getah, dan kulit batang; sedangkan macam
penyakit gigi yang dapat diobati sebanyak 9 macam, antara lain : gigi berlubang,
menghitamkan gigi, mengurangi pembentukan karang gigi, obat gosok gigi,
perawatan gigi, gigi goyang, penguat gigi, gigi rusak, dan sakit gigi. Infonnasi
selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam
penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 17; sedangkan contoh 10
(sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit
gigi tersaji pada tabel 33.
Tabel 33 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit gigi
No.
Nama Ilmiah
1.
Areca catechu L.
2.
Averrhoa carambola
Nama Lokal
Pinang, pinang
jambe
Belimbing manis
Bagian yang
Digunakan
Biji; buah
Macam Penyakitmenggunaan
Buah
Menghitamkan gigi, sakit gigi;
perawatan gigi
Sakit gigi
L.
Carica papaya L.
HeNianthus annuus
L.
Litsea cubeba Pers.
Pepaya
Bunga matahari
Getah buah
Bunga
Sakit gigi
Sakit gigi
Kilemo
Penguat gigi
Perseo grotissirno
Alpukat
Batang dan
kulit batang
Bi:ji
Sakit gigi
Sirih
Jarak
Daun
Getah
Gigi goyang, gigi msak
Sakit gigi
Cengkeh
Bunga
Gigi rusak dan berlubang, sakit gigi
Teh
Daun
Mengurangi
pembentukan karang
. .
Gaertn.
Piper belle L.
Richinus communis
L.
Syzygium
aromaticum (L.)
Merr. & Peny.
Thea sinensis L.
10. Penyakit Ginjal
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit ginjal sebanyak 43 jenis dari 25 famili.
Bagian
tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 12 macam,
antara lain : akar, biji, buah, daging buah, daun, rimpang, dan sernua bagian
turnbuhan; sedangkan macam penyakit ginjal yang dapat diobati sebanyak 12
macam, antara lain : bengkak karena penyakit ginjal, radang ginjal akut, sakit
ginjal, batu ginjal, radang ginjal, dan kencing batu.
Informasi selengkapnya
tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam penyakitnya
secara rinci disajikan pada lampiran 18; sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis
tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit ginjal tersaji pada
tabel 34.
11. Penyakit Jantung
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit jantung sebanyak 65 jenis dari 34 famili. Bagian turnbuhan
yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 17 macam, antara
lain : akar, biji, buah, daun, kulit batang, rimpang, dan semua bagian tumbuhan;
sedangkan macam penyakit jantung yang dapat diobati sebanyak 9 macam, antara
lain : denyut jantung tidak teratur, radang jantung, jantung berdebar keras, sakit
jantung, kejang jantung, jantung lemahherdenyut lamban, stroke, jantung
mengipas, dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Informasi selengkapnya tentang
nama jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam penyakitnya secara
rinci tersaji pada lampiran 19; sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat
yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit jantung tersaji pada tabel 35.
Tabel 34 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit ginjal
No.
Nama Ilmiah
Nama Lokal
Bagian yang
Digunakan
Maeam Penyakit
Kapolaga
Buah
Radang ginjal
Biji
Akar
Kencing barn, radang ginjal
Kencing ham
7.
Cucumis sotivus L.
Ketimun
Akar
Semua bagian
tumbuhan
Seluruh bagian
tumbuhan
Buah
Batu ginjal, radang ginjal
Kencing barn
6.
(Wumb.) Merr.
Caricopapoya L.
Hydrocoryle
sibthorploides Lamk,
Centella osiatica Urb.
Pinang
hen,
kawung
Pepaya
Antanan
beurit
Antanan
8.
Euphorbio hrno L.
Nanangkaan
9.
Orthosrphonorrstalus
Kumis
kucing
Sernua bagian
tumbuhan
Daun; semua bagian
tumbuhan
Ki uratJceuli
uncal
Daun; semua bagian
tumbuhan
I.
Amomum compactum
Soland. ex Maton.
2.
3.
4.
5.
Areco catechu L.
Arengapimata
(BI.) Miq.
10
Piontogo mjor L.
Kencing batu, radang ginjal
Membersihkan ginjal, mencegah sakit
ginjal, radang ginjal
Radang ginjal
Radang ginjal, saki1 ginjal, batu ginjal,
gagal ginjal, infelvli ginjal, kencing
batu; batu ginjal, gagal ginjal, infeksi
ginjal, kencing batu, infeksi ginjal
akuthronis
Kencing batu; bengkak karena
penyakit ginjal, infeksi ginjal, kencing
Tabel 35 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit jantung
No.
N a m a Ilmiah
Nama Lokal
I.
Rauvolfia serpentina
Pule pandak
2.
3.
(L.) Benth. Ex Kurz.
Sida rhomb~~olia
L.
Solanurn nigrum L.
Sadagori
Lenca Hayam
Bagian y a n g
Digunakan
A k a ; kulit
batang
Akar
Buah
M a c a m Penyakit
4.
Strobilanlhes crispus
Keji beling
Daun
Mahoni
Biji
Cengkeh
Biji
Tekanan darah tinggi
(hipertensi)
Stroke
Salam
Daun
Darah tinggi
Jagung
Iahe
Tongkol
Rimpang
Sakit jantung
lantung mengipas
Panglayibengle
Rimpang
Darah tinggi
Hipertensi; radang
jantung, hipertensi
Darah tinggi
Tekanan darah tinggi
(hipertensi)
Darah tinggi
(L.) BI.
5.
Swietenia mucropkylla
King.
6.
Syzygiurn aromaticum
(L.) Merr. & P e n y .
7.
Syzygiumpolyanthum
8.
(Wight.) Walp.
Zea mays L.
9.
Zingiber officinale
10.
Zingiberpurpureum
Roxb.
12. Penyakit KankerITumor
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit kankerltumor sebanyak 17 jenis dari 14 famili. Bagian
tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 11 macam,
antara lain : Batang, buah, kulit akar, nira, sumsum dari batang, sumsurn dari
dasar bunga, umbi, akar, biji, semua bagian tumbuhan, dan daun; sedangkan
macam penyakit kankerltumor yang dapat diobati sebanyak 12 macam, antara lain
: kanker esofagus, kanker pada stadium lanjut, kanker usus, kista, mencegah
kanker kolon dan rektrum, mencegah tumor membesar, tumor paru, tumor rahim,
kanker lambung, kanker payudara, tumor, dan kanker. Jenis-jenis tumbuhan obat
di Kabupaten Garut yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit
kankerltumor disajikan pada tabel 36.
Tabel 36 Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kabupaten Garut yang Digunakan untuk
Mengobati Penyakit KankerITumor
No.
Nama llmiah
1.
Ageratum conyzoides L.
Babadotan
2.
Andrographis
paniculata (Burm.f)
Wall. ex Nees.
Arengapinnafa
(Wurmb.) Merr.
Averrhoa carambola L.
Brassica oleraceo var.
botrytis
Sambiloto
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Caricapapaya L.
Catharanthus roseus
(L.) G. Don.
Datura mete1 L.
Gynuraprocumbens
(Lour.) Merr.
Hellionthus annuus L.
Nama Lokal
Bagian yang
Digunakan
Semua bagian
tumbuhan
Semua bagian
tumbuhan
Macam Penyakit
Tumor rahim
Kanker, tumor paru
Aren, kawung
Nira
Kanker
Belimbing manis
Kubis
Daun
Daun
Pepaya
Tapak dara
Daun
Semua bagian
tumbuhan
Daun
Daun
Kanker
Mencegah kanker kolon dan
rektrum, mencegah tumor
membesar
Kanker
Kanker
Kecubung
Daun dewa
Bunga matahari
Rumput bambu
Sumsum dari
batang dan dasar
bunga
Daun atau batang
12.
Lophatherum gracile
Brongn.
Loranthus sp.
Benalu teh
13.
Manihot utilissima Pohl.
Ubi kayu
14.
15.
Pare
Mahkota dewa
16.
Momordica charantia L.
Phaleria macrocarpa
(Scheff) Boerl.,
Raphanus safivus L.
Semua bagian
tumbuhan
Kulit akar, akar
atau umbi
Biji
Buah
Lobak
Akar; biji
17.
Teclona grandis L.f.
Jati
Daun
Kanker pada stadium lanjut
Kanker, kista, tumor
Kanker esofagus dan
lambung
Kanker
Kanker
Kanker payudara, tumor
Kanker
Antitumor
Kanker usus; kanker
lambung, kanker payudara
Kanker
13. Penyakit Kelamin
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit kelamin sebanyak 46 jenis dari 30 famili. Bagian turnbuhan
yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 13 macam, antara
lain : kayu, buah, semua bagian tumbuhan, biji, akar, kulit batang, dan daun;
sedangkan macam penyakit kelamin yang dapat diobati sebanyak 11 rnacam,
antara lain : bengkak venerik, beser rnani, gangguan seks, menguatkan penis,
orchitis, pembengkakan buah pelir, pencuci koreng akibat penyakit sifilis, sakit
kelamin, lernah syahwat, sifilis, kencing nanahlrajasinga (gonore). Informasi
selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam
penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 20; sedangkan contoh 10
(sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit
kelamin tersaji pada tabel 37.
Tabel 37 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit kelamin
No.
Nama Ilmiah
I.
2.
Aloe vera (L.) Webb.
Alstonia scholaris (L.)
3.
Anacardium
occidentale L.
Andrographis
paniculata (Bum.f.)
Nama Lokal
Lidah buaya
Lame bodas
Bagian yang
Digunakan
Daging daun
Kulit batang
Macam Penyakit
Kencing nanahlrajasinga
Sifilis
Jambu mede
Kulit batang
Gangguan seks
Sambiloto
Semua bagian
tumbuhan
Kencing nanahlrajasinga
Sembung
Daun
Seluruh bagian
tumbuhan
Daun
Kencing nanahlrajasinga,
lemah syahwat
Kencing nanahlrajasinga
R.Br.
4.
Wall. ex Nees.
5.
Blumea balsamrjera
(L.) DC.
6.
Centella asiatica Urb.
Antanan
7.
Physalisperuviana L.
Ceceneticiplukan
8.
Pimpinella alpina Kds.
Antanan gunung
9.
Polygala glomerata
Kencing nanah,
pembengkakan buah
pelir.
Lemah syahwat
Lidah ayam
Semua bagian
tumbuhan
Akar atau daun
Sakit kelamin
Cengkeh
Buah
Lemah syahwat
Lour.
10.
Syzygium aromaticum
(L.) Merr. & Perry.
14. Penyakit Khusus Wanita
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit khusus wanita sebanyak 78 jenis dari 43 famili.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan ke dalam
22 macam, antara lain : batang, biji, buah, rimpang, semua bagian tumbuhan, akar,
dan daun; sedangkan macam penyakit khusus wanita yang dapat diobati sebanyak
3 1 macam, antara lain : datang bulan agar nyaman, terlambat haid, radang rahim,
tidak datang haid, radang payudara, nyeri haid, peluruh haid, haid/datang bulan
tidak teratur, dan keputihan (leukorea). Informasi selengkapnya tentang nama
jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam penyakitnya secara rinci
disajikan pada lampiran 21; sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat
yang digunakan untuk mengobati penyakit khusus wanita tersaji pada tabel 38.
Tabel 38 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit khusus wanita
No.
I.
2.
Nama llmiah
Ageratum conyzoides
L.
Allium cepa Linn.
Nama Lokal
Bawang merah
Bagian yang
Digunakan
Semua bagian
tumbuhan
Umbi
Babadotan
3.
Alstonia scholaris (L.)
R.Br.
Lame bodas
Kulit batang
4.
Cinnamomum
burmanii (Nees.) BI.
Curcuma domeshca
Val.
Kayu manis
Kulit batang
Kunyit
Rimpang
6.
7.
Daucus carota L.
Ficus deltoideo Jack.
Wortel
Tabat barito
Batang
Daun
8.
Hellianthus annuus L.
Bunga matahari
9.
Momordica charantia
L.
Nothopanm
scutellarium Merr.
Pare
Akar; bunga;
kepala bunga
Buah; daun
Mamangkokan
Akar; daun
5.
10.
Macam
Penyakitmenggunaan
Pendarahan rahim
Haid tidak teratur, jamuran
pada vagina
Mengurangi rasa sakit
sewaktu haid, nyeri haid,
peluruh haid
Menopause (tidak datang
bulan lagi)
Haid tidak teratur, keputihan,
mati haid, nyeri haid, pelancar
haid, radang rahim
Haid tidak teratur
Keputihan, mengontrol dan
mengencangkan otot vagina
Keputihan; radang payudara,
nyeri haid; radang payudara
Nyeri haid; terlambat haid
Radang payudara; payudara
bengkak, pembengkakan
payudara disertai bendungan
ASI, radang payudara
15. Penyakit Kulit
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit kulit sebanyak 131 jenis dari 57 famili. Bagian tumbuhan
yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 26 macam, antara
lain : batang, umbi, getah, kulit batang, akar, biji, rimpang, buah, semua bagian
tumbuhan, dan daun; sedangkan
macam penyakit kulit yang dapat diobati
sebanyak 74 macarn, antara lain : jerawat, sakit kulit, cacar air, kudis, gatal-gatal,
koreng, kurap, bengkak-bengkwsembab, borok, eksim, dan bisul. Informasi
selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam
penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 22; sedangkan contoh 10
(sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit
kulit tersaji pada tabel 39.
Tabel 39 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit kulit
No.
1.
Nama Ilmiah
Bisul, cacar air, kurap; borok
LajdLaos
Bagian yang
Digunakan
Rimpang: semua
bagian tumbuhan
Rimpang
Rasamala
Minyak akar
Eksim, koreng
Averrhoa bilimbi L.
Cassia alara L.
Belimbing
Ketepeng cina
Buah
Daun
Cirrus auranrifolia
Jeruk nipis
Buah
Jerawat, kurap, panu
Borok pada kepala, dermatitis
kontak, eksim, frambusia, gatal
di sekitar kelamin dan dubur,
kadas, kapalan, kudis, kulit
gatal, kurap, panu, radang kulit
karena virus
Jerawat, katimumul, katimumul
akut
Kunyit
Rimpang
Acorus calamus
Nama Lokal
Jaringao
Linn.
2.
Alpinia galanga (L.)
Macam Penyakitmenggunaan
Borok, campak, eksim, panu
Swartz.
3.
ANingia excelsa
Noronha.
4.
5.
6.
(Christm. & Panz.)
Swingle.
7.
Curcuma domesrica
Val.
8.
9.
Daucus carora L.
Mimosapudica L.
Wortel
Putri malu
Batang
Daun; semua
bagian tumbuhan
10.
Zingiber zerumbel
Lampuyang
Akar; rimpang
Bengkak-bengkak, cacar air,
campak, eksim, gatal-gatal,
koreng, kudis
Eksim
Bengkak; gatal di sekitar
kelamin dan dubur, radang kulit
bernanah, radang kulit karena
virus
Kurap; bisul, borok, gatal-gatal
16. Penyakit Kuning
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit kuning sebanyak 46 jenis dari 28 famili. Bagian
tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 12 macam,
antara lain : batang, biji, kulit batang, rimpang, akar, daun, semua bagian
tumbuhan, dan buah, sedangkan macam penyakit kuning yang dapat diobati
sebanyak 17 macam, antara lain : sakit kuning kronis, hepatitis (A, B, C), demam
kuning, hepatitis (radang hati), lever (sakit bati), dan sakit kuning. Informasi
selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam
penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 23; sedangkan contoh 10
(sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit
kuning tersaji pada tabel 40
Tabel 40 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Gamt yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit kuning
No.
Nama Ilmiah
I.
Alstonia scholaris (L.)
R.Br.
Artocarpus communis
Forst.
Bambusa vulgaris
Schard. ex Wendland
Centella asiafica Urb.
2.
3.
Nama Lokal
Lame bodas
Bagian yang
Digunakan
Kulit batang
Hepatitis A, B, C
Sukun, timbul
Daun
Sakit kuning
Awi kuning
Saki1 kuning
Temulawak
Daun dewa
Daun; rimpang
7.
8.
Curcuma xanthorrhiza
Roxb.
Gynuraprocumbens
(Lour.) Merr.
Kaempferio galango L.
Litsea cubeba Pers.
Batang, kulit
batang
Semua b a ~ i a n
tumbuhi
Rimpang
Kencur
Kilerno
9.
Phyllanfhus niruri L.
Meniran
10.
Tinosporo tuberculata
(Lamk.) Beumee.
Patrawali
Rimpang
Kulit batang,
daun, buah
Akar; semua
bagian tumbuhan
Batang; daun
4.
5.
6.
Antanan
Macam Penyakit
:'
Lever
Demam kuning,-hepatitis
(A, B, C),lever
Menumnkan kadar gula
darah, lever
Demam kuning, lever
Hepatitis A, B, C
Lever; hepatitis (radang
hati), sakit kuning
Demam kuning, hepatit~s,
menurunkan kadar gula
darah, sakit kuning kronis;
hepatitis
17. Penyakit Limpa
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Gamt yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit limpa sebanyak 12 jenis dari 11 famili. Bagian tumbuhan
yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 9 macam, yaitu biji,
buah, kayu, minyak, pucuk daun, umbi, akar, dam, dan kulit batang; sedangkan
macam penyakit limpa yang dapat diobati sebanyak 3 macam, yaitu pengerasan
limpa, pembengkakan limpa, sakit limpa. Jenis-jenis tumbuhan obat yang dapat
digunakan untuk mengobati penyakit limpa tersaji pada tabel 41.
18. Penyakit Malaria
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Gamt yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit malaria sebanyak 37 jenis dari 22 famili. Bagian
tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 10 macam,
antara lain : kulit batang, rimpang, akar, semua bagian tumbuhan, dan daun;
sedangkan macam penyakit malaria yang dapat diobati sebanyak 3 macam, antara
lain :
malaria pada anak-anak, demam malaria, dan malaria.
Informasi
selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam
penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 24; sedangkan contoh 10
(sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit
malaria tersaji pada tabel 42.
Tabel 41 Jenis-jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang digunakan untuk
mengobati penyakit limpa
No.
Nama Ilmiah
I.
2.
Allium cepa Linn.
Alstonia scholaris (L.)
3.
4.
Nama Lokal
Bawang merah
Lame bodas
Bagian yang
Diaunakan
Umbi
Kayu
Macam Penyakit
Annono reticulala L.
Buah nona
Kulit batang
Blumeo balsomifera
Sembung
Pucuk daun
Pembengkakanlpembesaran
limpa
Sakit limpa
Kayu manis
Kulit batang
Sakit limpa
Jintan
Daun
Sakit limpa
Jawer kotok
Daun
Sakit limpa
Uw i
Kayu putih
Akar
Minyak
Sakit limpa
Pembengkakan limpa
Mengkudu
Petai
Buah
Biji
Limpa bengkaklmembengkak
Sakit limpa
Lobak
Aka
Pengerasan limpa
Sakit limpa
Pembengkakan limpa
R.Br.
(L.) DC.
5.
6.
Cinnamamum
burmanii (Nees.) BI.
Coleus amboinicus
Lour.
7.
Coleus scutellarioides
(L.) Benth.
8.
10.
I I.
Dioscorea alata L.
Melaleuca
leucadendron (L.) L.
Morinda citrifolia L.
Parkia speciosa
12.
Raphanus sativus L.
9.
Hassk.
Tabel 42 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Gamt yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit malaria
No.
I.
2.
3.
4.
Nama llmiah
Nama Lokal
Blumea balsamifera (L.) DC.
Carica papaya L.
Centella asiatica Urb.
Sembung
Pepaya
Antanan
Cinchona ledgeriana (Howard)
Kina
Bagian yang
Digunakan
Akar atau daun
Daun
Seluruh bagian
tumbuhan
Kulit batang
Macam
Penyakit
Malaria
Malaria
Malaria
Malaria
Moens.
5.
6.
Cocos nucifera L.
Elephantopus scaber L.
Kalapa
Tapak liman
7.
Phyllonthus niruri L.
Meniran
8.
Sida rhombifolia L.
Sadagori
9.
10.
Swietenia macrophylla King.
Tinospora tuberculata (Lamk.)
Mahoni
Patrawali
Beumee.
Air buah
Semua bagian
tumbuhan; akar
Semua bagian
tumbuhan
Semua bagian
tumbuhan
Biji
Batang; daun
Demam malaria
Malaria; malaria
pada anak-anak
Demam malaria,
malaria
Malaria
Malaria
Demam malaria,
malaria; demam
malaria
19. Penyakit Mata
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit mata sebanyak 42 jenis dari 28 famili. Bagian
turnbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 12 macam,
antara lain : bji, bunga, getah, umbi, buah, semua bagian tumbuhan, batang, dan
daun sedangkan macam penyakit mata yang dapat diobati sebanyak 22 macam,
antara lain : rabunhuta senja, radang mata, pandangan kaburlpenglihatan kurang,
xeropthalmia, radang selaput lendir mata (trakoma), dan sakit mata. Informasi
selengkapnya tentang narna jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam
penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 25; sedangkan contoh 10
(sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit
mata tersaji pada tabel 43
Tabel 43 Contoh 10 (sepuluh) jenis turnbuhan obat di Kabupaten G m t yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit mata
No.
Nama Ilmiah
Nama Lokal
1.
2.
Apium graveolens L.
Areca cafechu L.
3.
Centella asiatica
Seledri
Pinang, pinang
jambe
Antanan
Urb.
Bagian yang
Digunakan
Batang
Biji
Seluruh bagian
tumbuhan
Semua bagian
tumbuhan
Daun
Maeam Penyakit
Mata rabun
Memperkecil pupil mata
Radang selaput lendir mata
(trakoma)
Bisul mata (timbilen), rabun senja
4.
Phyllanthus niruri L.
Meniran
5.
Piper belle L.
Sirih
6.
Planlago major L.
Ki uraficeuli
uncal
Biji; semua
bagian
tumbuhan
7.
Sesbania grandiflora
Turi
Daun
Radang selaput lendir mata
(trakoma)
Pandangan kabur, mata merah,
bengkak dan terasa sakit akibat
panas pada organ hati; pandangan
kabur
Buta senja
Cengkeh
Buah
Mata nyeri
Salam
Daun
Radang mata, sakit mata, radang
selaput ikat mata
Patrawali
Batang
Radang selaput lendir mata
(trakoma)
(L.) Pers.
8.
Spygium
aromoticum (LJ
9.
Swgium
polyanthum (Wight.)
Merr. & Peny.
Walp.
10.
Tinospora
luberculala (Lamk.)
20. Penyakit Mulut
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten G m t yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit mulut sebanyak 65 jenis dari 38 famili. Bagian tumbuhan
yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalarn 15 macam, antara
lain : batang, akar, kulit batang, semua bagian tumbuhan, buah, dan daun;
sedangkan macam penyakit mulut yang dapat diobati sebanyak 16 macam, antara
lain : air ludah berdarah, kejang mulut, radang gusi (gingivitis), sariawan pada
anak-anak, menghilangkan bau mulut, sakit gusi, gusi bengkak, gusi berdarah, dan
sariawan mulut. Informasi selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan
yang digunakan, dan macam penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 26;
sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit mulut tersaji pada tabel 44.
Tabel 44 Contoh 10 (sepuluh) jenis turnbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit mulut
No.
Nama Ilmiah
1.
Ananas comosus
(L.) Merr.
Andrographis
paniculata (Bunn.f)
Wall. ex Nees.
Areco catechu L.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Capsicumfnrlescens
L.
Centella asiatica
Urb.
Cinnamomum
burmanii (Nees.) BI.
Gnetum gnemon L.
Ipomoea aquatica
Forsk.
Piper betle L.
Tamarindus indica
L.
Nama Lokal
Nenas
Bagian yang
Digunakan
Buah
Macam Penyakitmenggunaan
Sariawan (afia)
Sambiloto
Semua bagian
tumbuhan
lnfeksi mulut
Pinang, pinang
jambe
Cabe rawit
Biji
Buah
Air ludah berdarah, menghilangkan
bau mulut
Pelumh liurlair liur
Kayu manis
Seluruh bagian
tumbuhan
Kulit batang
Gusi bengkak dan berdarah,
sariawan
Sariawan, sariawan pada anak-anak
Melinjo
Kangkung
Daun
Akar; daun
Sirih
Asem
Jawaiasem
Daun
Daun, daging
buah atau buah
Rasa gatal di mulut
Gusi terasa sakit, sakit gusi; gusi
bengkak, sariawan
Gusi bengkak, bau mulut, sariawan
Sariawan (afia)
Antanan
21. Penyakit Otot dan Persendian
Jumlah jenis turnbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit otot dan persendian sebanyak 97 jenis dari 46 famili.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 24
macam, antara lain : biji, kulit batang, buah, rimpang, batang, semua bagian
tumbuhan, akar, dan dam; sedangkan macam penyakit otot dan persendian yang
dapat diobati sebanyak 41 macam, antara lain : pereda kejang, pegal linu, keseleo,
kustallepra, terkilir, sakit pinggang, badan pegal-pegal dan sakit, encok, dan
rematik.
Informasi selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang
digunakan, dan macam penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 27;
sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit otot dan persendian tersaji pada tabel 45.
22. Penyakit Saluran Pembuangan
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit saluran pembuangan sebanyak 122 jenis dari 52 famili.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 27
macam, antara lain : batang, kulit batang, rimpang, biji, semua bagian tumbuhan,
akar, buah, dan daun; sedangkan macam penyakit saluran pembuangan yang
dapat diobati sebanyak 52 macam, antara lain : wasir disertai pendarahan, infeksi
saluran
kencinglkemih,
busung
air,
kencing
tidak
lancar,
peluruh
keringatfmelancarkan keringat (diaforetik), pencaharlurus-urus, kencing darah,
ambeienlwasir, sembelit (susah buang air besarkonstipasi), peluruh air
senikencing (melancarkan air senikencing) (diuretik). Informasi selengkapnya
tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam penyakitnya
secara rinci disajikan pada lampiran 28; sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis
tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit saluran
pembuangan tersaji pada tabel 46.
Tabel 45 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit otot dan persendian
No.
1.
Nama llmiah
Acorus calamus
Nama Lokal
Jaringao
Bagian yang
Digunakan
Batang; rimpang
Linn.
3.
Allium cepa Linn.
Amaranthus
spinosus L.
Bawang merah
Bayam duri
4.
Arecacafechu L.
Pinang, pinang
jambe
Sembung
2.
5.
Blumea balsamifera
Umbi
Akar; batang;
semua bagian
tumbuhan
Biji atau daun
Akar; daun
Cymbopogon nardus
Kecubung
Kencur
Daun dan
batang; minyak
Daun
Rimpang
Pala
Buah
Encok
Ki uratlceuli
uncal
Akar; biji; dam;
semua bagian
tumbuhan
Nyeri otot; rematik; keseleo, rematik
Sereh wangi
(L.) Rendle.
7.
8.
Dahrra metel L.
Kaempferia galanga
9.
Myrishca fragrans
Rematik; encok, pencegah kejang,
rematik, sakit pinggang
Kustallepra, rematik
Rematik, TBC kelenjar; TBC
kelenjar; pegal linu, rematik, TBC
kelenjar
Sakit pinggang
Rematik persendian; rematik,
rematik penendian, badan pegalpegal dan sakit
Encok, sakit otot, sendi ngilu,
terkilir; encok
Encok, kejang, rematik
Encok, keseleo, urat-urat tegang
(L.) DC.
6.
Macam Penyakitil'enggunaan
L.
Houtt.
10.
Planfago major L.
gout, kustailepra; rematik gout
23. Penyakit Saluran Pencernaan
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit saluran pencemaan sebanyak 172 jenis dari 60 famili.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 29
macam, antara lain : umbi, bunga, batang, rimpang, kulit batang, biji, sumsum
dari dasar bunga, akar, buah, dan daun; sedangkan macam penyakit saluran
pencemaan yang dapat diobati sebanyak 102 macam, antara lain : maag, radang
usus, nyeri lambung, mencret, masuk angina, perut mulas, sakit perut, diare,
cacingan (antelmintik), dan disentri. Informasi selengkapnya tentang nama jenis,
bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam penyakitnya secara rinci disajikan
pada lampiran 29; sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat
digunakan untuk mengobati penyakit saluran pencemaan tersaji pada tabel 47.
Tabel 46 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit saluran pembuangan
No.
Nama llmiah
Nama Lokal
I.
Aleurites moluccana
Bawang merah
Lame bodas
Bagian yang
Digunakan
Daging bi.ii; kulit
buah
Umbi
Kulit batang
Urus-urus; sering buang air
besar
Sembelit, wasir
Busung air
Kapolaga
Buah
Keringat bau
Sembung
Daun
Cabe rawit
Buah
Antanan
Dadap ayam
Seluruh bagian
tumbuhan
Daun
Air kencing mengandung zat
putih telur, tinja tipis, wasir
Pelumh air kemih, peluruh
keringat
Ambeienlwasir, kencing darah,
pelumh air seni, sembelit
Kencing darah, sembelit
Daun dewa
Daun
Gangguan prostat
Asem lawalasem
Daging buah atau
Pencahar, sembelit; wasir
Kemiri
(L.) Willd.
2.
ANium cepa Linn.
Alstonia scholaris
3.
Macam PenyakitIPenggunaan
(L.) R.Br.
4.
Amomum
compacturn Soland.
5.
Blumea balsamifera
ex Maton.
(L.) DC.
6.
Capsicum frutescens
L.
7.
Centella asiarica
Urb.
8.
Erythrina orientalis
(L.) Mum.
9.
Gynuraprocumbens
(Lour.) Merr.
10.
Tamarindus indica
24. Penyakit Saluran PernafasanRHT
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit saluran pemafasan1THT sebanyak 118 jenis dari 48 famili.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 22
macam, antara lain : umbi, batang, kulit batang, bunga, biji, rimpang, akar, buah,
semua bagian tumbuhan, dan dam; sedangkan
macam penyakit saluran
pernafasan1THT yang dapat diobati sebanyak 58 macam, antara lain : selesma,
batuk darah, difteri, peluruh dahak, sakit tenggorokan, radang tenggorokan,
radang
amandel,
sesak
nafas,
batuk
rejan,
mimisadhidung
berdarah,
influensalbatuk pilek, radang saluran nafaslpemafasan (bronkitis), asma, dan
batuk.
Informasi selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang
digunakan, dan macam penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 30;
sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit saluran pemafasan1THT tersaji pada tabel 48.
Tabel 47 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit saluran pencernaan
No.
Nama Ilmiah
Nama
Lokal
1.
ANium cepa
Linn.
2.
Aloe vera (L.)
Webb.
3.
Blumea
balsamifera (L.)
Bawang
merah
Lidah
buaya
Sembung
Bagian yang
Digunakan
Umbi
Daging daun
Macam PenyakitlPenggunaan
Cacingan, kolera, masuk angin, mencret, perut
kembung. perut kembung pada anak-anak,
radang usus, sariawan usus
Cacingan, disentri, sakit perut
Daun
Berak darah, cacingan, diare, kembung pada
anak-anak, kolera, maag, masuk angin,
membenihkan usus, p m t mulas, p a t
kembung, perut segah, sakit perut, sariawan
Temu
kunci
Rimpang
Cacingan, masuk angin, mencret, perut
kembung
Ketepeng
cina
Antanan
Daun
Cacing kremi pada anak-anak, cacing tambang
Seluruh
bagian
tumbuhan
Cacingan, disentri, kedengklik, lambung
lemah, masuk angin, radang lambung, radang
umbai usus buntu, radang usus, sakit perut,
tifus
Kolera, perut mual, muntah, nyeri lambung
dan perut, sakit perut
Perut kembung; sariawan usus; diare, disentri
DC.
USUS
4.
Boesenbergia
rutunda (L.)
Mansf.
5.
Cassia alata L.
6.
Centella
asiatica Urb.
7.
Cyperus
rotundus L.
Elephantopus
scaber L.
Teki
Akar
Tapak
liman
Myristica
fragrans Houtt.
Psidiumguajava
Pala
Batang; daun;
semua bagian
tumbuhan
Buah; bunga;
biji
Daun; kulit
batang; pucuk
daun
8.
9.
10.
Jambu biji
L.
Masuk angin, muntah-muntah; kejang
lambung; maag
Diare akutkonis, disentri, gangguan
pencernaan pada balita, anak kecil, dan orang
dewasa, sakit perut pada anak-an*, radang
lambung; mencret
25. Penyakit Telinga
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit telinga sebanyak 15 jenis dari 12 farnili. Bagian
tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 8 macarn,
yaitu : batang, kulit batang, minyak, umbi, buah, rimpang, semua bagian
turnbuhan, dan daun; sedangkan macam penyakit telinga yang dapat diobati
sebanyak 10 macam, antara lain : bisul kecil di dalam telinga, pendengaran
berkurang, sakit telinga akibat radang, telinga berdenging, telinga tuli, radang
telinga tengah (otitis media), telinga merasa gatal, sakit telinga, radang anak
telinga, dan radang telinga. Jenis-jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit telinga tersaji pada tabel 49.
Tabel 48 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Ga
dapat digunakan untuk mengobati penyakit saluran pemafasan
No.
Nama Ilmiah
I.
Aloe vera (L.) Webb.
2.
Arnomum compactum
Nama
Lokal
Lidah
buaya
Kapolaga
Bagian yang
Digunakan
Daging daun
Buah
Soland. ex Maton.
3.
Carica papaya L.
Pepaya
4.
Ceibapentondra
Kapok,
randu
Kina
Gaertn.
5.
Cinchona ledgeriana
Daun; getah
buah
Daun; ranting
Kulit batang
Macam Penyakitmengg~
Asma, batuk, radang paru-paru, radang
tenggorokan, TBC
Amandel, batuk, batuk rejan,
influensdbatuk pilek, radang amandel,
sesak nafas, tenggorokan gatal
Asma, influensa, sesak nafas; difieri
Batuk, influensdbatuk pilek; asma,
bengek, radang saluran nafas
Batuk rejan, influensa
(Howard) Moens.
6.
Citrus aurantifolia
Jeruk nipis
Buah; getah
(Christm. & Panz.)
Swingle.
7.
Datura metel L.
Kecubung
Bunga; daun
8.
Lophatherum gracile
Daun; akar
9.
Piper belle L.
Rumput
bambu
Sirih
10.
Polygalaglomerata
Lidah ayam
Brongn.
Lour.
Daun
Akar atau
daun
Abses tenggorokan, batuk, batuk akibat
kedinginan, batuk berdahak,
influensdbatuk pilek, mimisan, radang
saluran nafas, sakit tenggorokan, selaput
lendir hidung yang bengkak; sakit
tenggorokan
Asma; batuk, asma, radang saluran nafas
kronis, sesak nafas
Radang tenggorokan, mimisan; radang
tenggorokan
Asma, batuk, batuk kering, mimisan,
radang tenggorokan
Asma, batuk, radang saluran nafas,
radang tenggorokan, sakit tenggorokan
26. Penyakit Tulang
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit tulang sebanyak 10 jenis dari 8 famili. Bagian tumbuhan
yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 6 macam, antara lain
: batang, buah, kulit batang, akar, daun, dan rimpang; sedangkan macam penyakit
tulang yang dapat diobati sebanyak 6 macam, antara lain : menghilangkan rasa
sakit pada tulang patah, sakit pada tulang sendi, sakit tulang, tulang keropos,
lumpuh akibat radang tulang belakang, dan flu tulangihongkong. Jenis-jenis
tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit tulang tersaji
pada tabel 50.
Tabel 49 Jenis-jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit telinga
No.
Nama Ilmiah
1.
Ageratum conyzoides
Nama Lokal
Babadotan
L.
2.
Alpiniagalanga (L.)
Swartz.
LajdLaos
Bagian yang
Digunakan
Batang atau daun;
semua bagian
tumbuhan
Rimpang
Jenis Penyakit
Radang telinga; radang telinga
tengah (otitis media), sakit
telinga akibat radang
Radang anak telinga, radang
telinga
Lanjutan tabel 49
No.
3.
4.
Nama Ilmiah
Nama Lokal
Iintan
Bagian yang
Digunakan
Daun
Seluruh bagian
tumbuhan
Daun
Jawer kotok
Daun
Bisul kecil di dalam telinga,
radang telinga, sakit telinga
Kecubung
Dadap ayam
Daun
Daun
Radang anak telinga
Radang anak telinga
Kencur
Rimpang
Radang telinga
Kayu putih
Minyak
Sakit telinga
Babasaranl
murbei
Pala
Buah
Buah
Pendengaran berkurang, telinga
berdenging, telinga tuli
Radang telinga
Puspa
Kulit batang
Otitis
Angrek tanah
Umbi
Radang telinga
Jotangilegetan
Daun
Sakit telinga
Cassia alata L.
Centella asiatica
Ketepeng cina
Antanan
Urb.
5.
Coleus amboinicus
Jenis Penyakit
Telinga merasa gatal
Radana- anak telinaa
Ttelinga merasa gatal
Lour.
6.
Coleus
scutellarioides (L.)
Benth.
7.
8.
Datura mete1 L.
Erythrina orientalis
9.
Kaempferia galango
(L.) Murr.
L.
10.
I I.
Melaleuca
leucadendron (L.) L.
Morus indica L.
12.
Myristica fragrans
Houtt.
13.
Schima wallichii
(DC). Korth.
14.
Spathoglottisplicata
BI.
15.
Synedrella nodif(ora
(L.) Gaertn.
Tabel SO Jenis-jenis tumbuhan obat di Kabupaten G m t yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit tulang
No.
1.
2.
Nama Ilmiah
Nama Lokal
Carica papaya L.
Pepaya
Bagian yang
Digunakan
Akar
Cinnamomum burmanii
Kayu manis
Kulit batang
Temu ireng
Rimpang
Lumpuh akibat radang
tulang belakang
Tulang keropos, flu
tulanghongkong
Flu tulang
Temulawak
Rimpang
Flu tulang
Kecubung
Keras tulang
Daun
Batang atau
daun
Sakit pada tulang sendi
Sakit tulang
Melati
Daun
(Nees.) BI.
3.
Curcuma aeruginosa
Macam Penyakit
Roxb.
4.
Curcuma xanthorrhiza
Roxb.
5.
6.
Datura metel L.
Euphorbia tirucalli Linn.
8.
Pluchea indica (L.) Less.
Baluntas
Akar
9.
Syzygiium oromaticum
Cengkeh
Buah
Menghilangkan rasa sakit
pada tulang patah
Lumpuh akibat radang
tulang belakang
Flu tulang
Panglaylbengle
Rimpang
Flu tulang
. .
W. Ait.
(L.) Merr. &Perry.
10.
Zingiberpurpureurn
27. Perawatan Kehamilan dan Persalinan
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk perawatm kehamilan dan persalinan sebanyak 80 jenis dari 33 famili.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 13
macam, antara lain : umbi, batang, akar, semua bagian tumbuhan, biji, rimpang,
buah, dan daun; sedangkan macam penggunaan dalam perawatan kehamilan dan
persalinan sebanyak 29 macam, antara lain : meriang sehabis bersalin, pembersih
badan sehabis melahirkan, AS1 (Air Susu Ibu) sedikit, keguguran, memperlancar
air susu ibufAS1, demam nifas, dan perawatan wanita nifas.
Informasi
selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam
penggunainnya secara rinci disajikan pada lampiran 31; sedangkan contoh 10
(sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk perawatan kehamilan
dan persalinan tersaji pada tabel 5 1.
Tabel 51 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk perawatan kehamilan d m persalinan
No.
I.
Nama Ilmiah
Acorus calamus
Nama
Lokal
Jaringao
Bagian yang
Digunakan
Rimpang
Lame bodas
Daun
Sembung
Daun
Cabe besar
Daun
Jawer kotok
Daun
Tapak liman
Semua bagian
tumbuhan
Tabat barito
Daun
Rumput
bambu
Cabe Jawa
Daun atau
akar
Buah
Demam nifas
Daging buah
atau buah
Demam nifas, meriang sehabis bersalin,
perawatan wanita nifas
Linn.
2.
Alstonia scholaris
Macam PenyakiUPenggunaan
Meninggikan darah nifas, pembersih
badan sehabis melahirkan
Memperlancar AS1
(L.) R.Br.
Blumea balsamifera
(L.) DC.
Capsicum annuurn
L.
Coleus
scutellarioides (L.)
Keluron (ibu yang melahirkan secara
prematur), tulang-tulang sakit setelah
melahirkan
Mempercepat kontraksi pada wanita
melahirkan
Demam nifas, meriang sehabis bersalin,
perawatan wanita nifas
Benth.
Elephantopus scaber
L.
Ficus deltoidea
Memperlancar air susu ibuIASI,
memoermudah oersalinan/memudahkan
bersalin, perawatan badan sehabis
melahirkanlbenalin
Mengatasi kesulitan dalam kandungan
Jack.
Lophatherum
gracile Brongn.
Piper rebofrncfum
Sukar bersalinlmelahirkan
Vahl.
Tamarindus indica
28. Perawatan Organ Tubuh Wanita
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan untuk
perawatan organ tubuh wanita sebanyak 9 jenis dari 7 famili. Bagian tumbuhan
yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 4 macam, yaitu
daging buah, daun, rimpang, dan buah, sedangkan macam penggunaan dalam
perawatan organ tubuh wanita sebanyak 2 macam, yaitu
perawatan reproduksi
wanita dan kegemukan/perlemakan. Jenis-jenis tumbuhan obat yang dapat
digunakan untuk perawatan organ tubuh wanita tersaji pada tabel 52.
Tabel 52 Jenis-jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk perawatan organ tubuh wanita
No.
Nenas
Bagian yang
Digunakan
Buah
Kegemukan (terlalu gemuk)
Jemk nipis
Buah
Kegemukanlperlemakan
Temu ireng
Rimpang
Badan terlalu gemuk
Kunyit
Rimpang
Perawatan reproduksi wanita
8.
Lawsonia inermis L.
Morinda citrrfolia L.
Punica granatum L.
Tamarindus indica L.
Pacar kuku
Mengkudu
Delima
Asem Jawa~asem
Kegemukan
Kegemukan
Kegemukan
Kegemukan
9.
Zingiberpurpureum
Panglayibengle
Daun
Daun
Buah
Daging buah
atau buah
Rimpang
1.
Nama Ilmiah
Ananas comosus (L.)
Nama Lokal
Macam Penggunaan
Merr.
2.
Citrus aurantrfolio
(Christm. & Panz.)
Swingle.
3.
Curcuma aeruginosa
Roxb.
4.
Curcuma domestica
Val.
5.
6.
7.
Kegemukan
29. Perawatan Rambut, Muka dan Kulit
Jmlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
untuk perawatan rambut, muka dan kulit sebanyak 35 jenis dari 29 famili.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 14
macam, antara lain : semua bagian tmbuhan, biji, buah dan daun; sedangkan
macam penggunaan dalam perawatan rambut, muka dan kulit sebanyak 33
macam, antara lain : ketombe, menghaluskan kulit, pencuci rambut, perawatan
rambut, penyubur rambut, dan rambut rontok. Informasi selengkapnya tentang
nama jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam penggunaannya secara
rinci disajikan pada lampiran 32; sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan
obat yang dapat digunakan untuk perawatan rambut, muka dan kulit tersaji pada
tabel 53.
30. Sakit Kepala dan Demam
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan untuk
mengobati sakit kepala dan demam sebanyak 113 jenis dari 52 famili. Bagian
tumbuhan yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 21 macam,
antara lain : batang, bunga, rimpang, biji, kulit batang, semua bagian tumbuhan,
buah, akar, dan daun; sedangkan macam sakit kepala dan demam yang dapat
diobati sebanyak 20 macam, antara lain : demam empedu, demam hitam, obat
panas, kepala pusing sebelah (migrain), kepala pusing, penurun panas
(antipiretik), sakit kepala, dan demam. Informasi selengkapnya tentang nama
jenis, bagian tumbuhan yang digunakan, dan macam penyakitnya secara rinci
disajikan pada lampiran 33; sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat
yang digunakan untuk mengobati sakit kepala dan demam tersaji pada tabel 54.
Tabel 53 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk perawatan rambut, muka dan kulit
No.
I.
Nama Ilmiah
Aleurifes moluccana
Nama
Lokal
Kemiri
Baeian yane
~GundkanBiji atau
buah; minyak
(L.)
. . Willd.
2.
Caricapapaya L.
Pepaya
Biji; buah
3.
Cucumis sarivus L.
Ketimun
Biji; buah
4.
Hibiscus tiliaceus L.
Waru
Daun
5.
Richinus communis
Jarak
Minyak biji
Macam Peneeunaan
-Memperkuat dan memperbaiki
tumbuhnva rambut: rambut rontok.
rambut t d r ~ a ~kering
u
Rambut beruban sebelum waktunya;
menghaluskan kulit
Kulit keriput; membersihkan kulit muka
yang berminyak, menghaluskan kulit
Menambah kesuburan tumbuh rambut,
perawatan rambut, rambut rontok
Kerontokan rambut, penyubur rambut
L.
6.
Nothoponax
scutellorium Merr.
Mamangko
kan
Daun
7.
Sida rhombrjolia L.
Sadagori
8.
Tamarindus indica L.
9.
Thea sinensis L.
Asem
Jawa/asem
Teh
Daun; lendir;
semua bagian
tumbuhan
Daging buah
atau buah
Daun
10.
Urena lobata L.
Pulutan
Bunga
Rambut rontok; memperkuat dan
memperbaiki tumbuhnya rambut, rambut
rontok
Ketornbe, melemaskan dan menghaluskan
kulit muka; menghaluskan dan
melemaskan kulit; pembasmi ketombe
Rambut rontok
Penyubur dan penghitam rambut, rambut
rontok
Menghaluskan dan melemaskan kulit
31. Tonikum
Jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan
sebagai tonikum sebanyak 72 jenis dari 35 famili. Bagian tumbuhan yang
digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 17 macam, antara lain :
umbi, batang, biji, kulit batang, akar, semua bagian tumbuhan, rimpang, buah, dan
daun; sedangkan
macam penggunaan dalam kelompok tonikum sebanyak 31
macam, antara lain : kelelahan, kelesuan, tidak nafsu makan, meningkatkan
stamina tubuh, perangsang (stimulan), tonikum, badan lemah, pengelatlpenyegar
(astringen), penyehat badan, dan kurang nafsu makan (penambahlmenambah
nafsu makan).
Informasi selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan
yang digunakan, dan macam penggunaannya secara rinci disajikan pada lampiran
34; sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan
sebagai tonikum tersaji pada tabel 55.
Tabel 54 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala dan demam
No.
1.
Nama llmiah
Aleurites moluccana
Nama
Loksl
Kemiri
Bagian yang
Digunakan
Biji
Umbi
Macam PenyakiUPenggunann
Demam, sakit kepala
(L.) Willd.
2.
ANium cepa Linn.
3.
Carica papaya L,
Bawang
merah
Pepaya
4.
Cenlella asialica Urb.
Antanan
5.
Eprythrina subumbrans
Dadap
Akar; biji, buah,
atau daun
Seluruh bagian
tumbuhan
Daun
(Hassk.) Merr.
6.
Ipomoea aquatica
Kangkung
Forsk.
7.
Kayu putih
Daun; semua
bagian tumbuhan
Minyak
8.
Melaleuca
leucadendron (L.) L.
Phvllanlhus niruri L.
Meniran
9.
Piper belle L.
Sirih
Semua baeian
tumbuhan
Daun
10.
Raphanus sativus L.
Lobak
Akar; biji
-
Demam, demam pada anak-anak,
penurun panas (antipiretik)
Kepala pusing, sakit kepala; demam
Kepala pusing sebelah, sakit kepala
sebelah (migrain)
Demam, kepala pusing, obat panas,
penurun panas
Sakit kepalq kepala pusing, demam;
sakit kepalq kepala pusing
Demam, kepala pusing sebelah
Demam. demam hitam
Kepala pusing, kepala pusing
sebelah
Penumn panas, demam; penurun
32. Penyakin Lain-lain
Jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit lain-lain sebanyak 87 jenis dari 42 famili. Bagian tumbuhan
yang digunakan sebagai obat dapat dikelompokkan kedalam 18 macam, antara
lain : umbi, batang, semua bagian tumbuhan, akar, kulit batang, rimpang, biji,
buah, dan daun; sedangkan
macam penyakit lain-lain yang dapat diobati
sebanyak 64 macam, antara lain : kolesterol tinggi, pedih, penghilang rasa sakit,
perawatan pusar bayi, pest, sakit panas pada anak-anak, sakit panas pada bayi,
kelurnpuhan, muntah darah, menghentikan pendarahan, dan beri-beri.
Tabel 55 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan sebagai tonikum
No.
I.
2.
3.
Nama Ilmiah
ANingia excelsa Noronha.
Capsicumfrutescens L.
Cinnamamum burmanii
Nama Lokal
Rasamala
Cabe rawit
Kayu manis
Bagian yang
Digunakan
Minyak akar
Buah
Kulit batang
(Nees.) BI.
4.
Coleus omboinicus Lour.
Jintan
5.
Cucumis sarivus L.
Ketimun
Daun; semua
bagian tumbuhan
Buah
Macam Penggunaan
Tonikum
Kurang nafsu makan
Obat kuat bagi wanitq tidak
nafsu makan
Kurang nafsu makan; badan
lemah
Meningkatkan kekebalan
tubuh dan stamina tubuh
Lanjutan tabel 55
No.
Nama llmiah
Nama Lokal
Temulawak
7.
Curcuma xanfhorrhiza
Roxb.
Elephantopus scaber L.
8.
Planrago major L.
9.
Punica granofum L.
Ki uraticeuli
uncal
Delima
10.
Zingiber zerumbel Sm.
Lampuyang
6.
Tapak liman
Bagian yang
Digunakan
Rimpang
Kurang nafsu makan
Semua bagian
tumbuhan
Biji
Pengelatlpenyegar
(astringen)
Perangsang nafsu seks
Buah
Obat kuatlpenambah energi,
pengelat
Kurang nafsu makan,
perangsang (stimulan),
Rimpang
Macam Penggunaan
Informasi selengkapnya tentang nama jenis, bagian tumbuhan yang
digunakan, dan macam penyakitnya secara rinci disajikan pada lampiran 35;
sedangkan contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit lain-lain tersaji pada tabel 56.
Tabel 56 Contoh 10 (sepuluh) jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit lain-lain
No.
Nama Ilmiah
1.
Alsfonia scholaris
(L.) R.Br.
Ananas comosus (L.)
Merr.
Blumea balsamifera
(L.) DC.
Boesenbergia rutunda
(L.) Mansf.
Brassica oleracea
var. botrytis
Carica papaya L.
10.
Nama
Lokal
Lame bodas
Bagian yang
~kunakanDaun
Macam
Penyakitmenpgunaan
Beri-beri
Nenas
Buah
Sembung
Daun
Bengkak pada leher, beriberi
Beri-beri
Temu kunci
Rimpang
Pest
Kubis
Daun
Pepaya
Daun
Coffea robusta
Linden ex de Wildem
Kopi
Biji
Datura metel L.
Gynura procumbens
(Lour.) Merr.
Kecubung
Daun dewa
Daun
Daun; semua
bagian tumbuhan
Morinaaoleifera
Kelor
Daun; kulit akar
Kadar kolesterol darah
tinggi
Beri-beri, kaki gajah,
menghilangkan rasa sakit
Nyeri di bagian dada,
pencegah penularan
penyakit pada mayat
Obat bius
Menghentikan pendaraban,
nyeri karena pembengkakan;
muntah darah
Beri-beri, mabuk; beri-beri
Teknik Pengembangan Tumbuhan Obat
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan teknik pengembangan
tumbuhan obat adalah mulai dari budidaya sampai pengolahan atau pembuatan
produknya. Pengolahan dan pembuatan produk yang ada biasanya tidak spesifik
untuk masing-masing jenis tumbuhan obat, namun berlaku secara m u m .
Informasi tentang pengolahan dan pembuatan roduk-produk obat tradsional pada
umumnya sudah berkembang, sehingga jenis-jenis tumbuhan obat yang terdapat
di Kabupaten G m t pada umumnya sudah diketahui teknik pengolahan dan
pembuatan produknya.
Dalam kegiatan budidaya, aspek yang paling menentukan dalam kegiatan
budidaya adalah ketersediaan teknik perbanyakan tumbuhan obatnya, dimana jika
suatu jenis tumbuhan obat sudah diketahui perbanyakannya, maka dapat
disimpulkan bahwa jenis tersebut dapat dibudidayakan.. Berdasarkan teknik
perbanyakannya, jenis-jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut belum seluruhnya
diketahui cara perbanyakannya. Dari 240 jenis tumbuhan obat yang terdapat di
Kabupaten Garut, 208 jenis diantaranya sudah diketahui cara perbanyakannya,
sedangkan sisanya (32 jenis) belum diketahui.
Informasi tentang teknik
perbanyakan jenis-jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut secara rinci disajikan
pada lampiran 36, sedangkan rekapitulasi jumlah jenis tumbuhan obat di
Kabupaten Garut berdasarkan teknik perbanyakannya disajikan pada tabel 57.
Tabel 57 Daftar jumlah jenis tumbuhan obat di Kabupaten Garut berdasarkan
teknik perbanyakannya
No.
A.
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
B.
Teknik Perbanyakan
Sudah diketahui teknik perbanyakannya :
Biji
Stek batang
Stek cabangiranting
Stek a k a
Stek pucuk
Stek rimpang
Sambungan
Tempelan
Cangkok
Tunas
Spora
Stek umbi
Stekdaun
Buah
Jumlah A
Belum diketahui teknik perbanyakannya
Jumlah B
Jumlah A+B
Jumlah Jenis
150
60
8
10
2
23
8
19
23
11
I
7
1
1
208
32
32
240
Pemasaran
Salah satu aspek yang sangat menentukan dalam pengembangan tumbuhan
obat di Kabupaten G a t adalam pemasaran. Oleh karena itu dalam penelitian ini
dilakukan kajian terhadap jenis simplisia yang diperjalbelikan di lokasi tersebut.
Berdasarkan hasil survei ke pasar dan toko/wamng jamu Lian Keng di
Kabupaten Gamt diperoleh hasil bahwa jumlah simplisia yang dperjualbelikan
sebanyak 40 jenis, seperti disajikan pada tabel 58.
Tabel 58 Daftar jenis simplisia tumbuhan obat yang diperjualbelikan di
Kabupaten Garut
No.
Nama Lokal
1.
Adas
Akar wangi
Anyang-anyang
Bidara laut
Biji sawi
Cabe Jawa
Cengkeh
Daun dewa
Eurih, alang-alang
Gandmng
Jahe
Jayanti
Jintan
Jungrahap
Kalapa
Kapolaga
Kayu angin
Kayu legi
Kayu putih
Kayu nles
Keji beling
Kemukus
Kencur
Kikoneng
Kiteja
Kopi
Kumis kucing
Kunyit
LajaiLaos
Lame bodas
Mahkota dewa
Masoyi
Patrawali
Pulasari
Sambiloto
Saprantu
Secang
Sereh wangi
Sidowayah
Temulawak
Jenis Simplisia Tumbuhan Obat
Nama Ilmiah
Foeniculum vulzare Mill.
Vertiveriazizanoides (L.) Nash. Ex Small
Elaeocarpus grandflorus
Strychnos ligustrina
Brassica oleracea
Piper refrofracfumVahl.
Syzygium aromaficum (L.) Merr. & Peny.
Gynuraprocumbens (Lour.) Merr.
Imperata cylindrica (L.) Beauv.
Sorghum sp.
Zingiber ofticinale Roxb.
Sesbania sesban
NigeNia safiva
Baeckeafrufescens
Cocos nucifera L.
Amomum compactum Soland. ex Maton.
Usnea misaminensis
-
Melaleuca leucadendron (L.) L.
Helicferes isora
Strobilanthes crispus (L.) BI.
Piper cubeba L.
Kaempferia galanga L.
Arcangelisiajlma (L.) Merr.
Cinnamomum iners Reinw. ex BI.
Coffea robusfa Linden ex de Wildem
Orthosiphon aristatus (BI.) Miq.
Curcuma domesfica Val.
Alpinia galanga (L.) Swartz.
Alstonia scholaris (L.) R.Br.
Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.,
Massoi aromatics
Tinospora fuberculafa(Lamk.) Beumee.
Alyxia reinwardtii BI.
Andrographispaniculafa (Burm.f.) Wall. ex Nees.
Sindora sumatrana
Caesalpinia sappan Linn.
Cymbopogon nardus (L.) Rendle.
Woodfordiajloribunda
Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Kelayakan Pembentukan SMK Wanafarma di Kabupaten Garut
Aspek-aspek yang dianalisis guna melihat kelayakan pembentukan SMK
Wanafarma di Kabupaten Garut, meliputi : (1) ketersediaan informasi tentang
potensi tumbuhan obat di Kabupaten Garut, (2) ketersediaan kurikulum, (3)
kelayakan sarana dan prasarana, (4) kelayakan sumberdaya manusia, (5)
dukungan kebijakan dan peraturan perundangan, serta (6) dukungan kelembagaan
dan kemitraan.
Ketersediaan Informasi tentang Potensi Tumbuhan obat di Kabupaten
Garut
SMK Wanafarma dikatakan layak, jika informasi tentang potensi tumbuhan
obat yang akan diakomodasikan kedalam kurikulum tersedia. Informasi tentang
potensi tumbuhan obat yang diperlukan, meliputi : (I) jenis-jenis tumbuhan obat
ditemukan di Kabupaten Garut; (2) teknik pengembangannya sudah diketahui; (3)
nilai ekonomisnya diketahui, yaitu dapat dipasarkan secara lokal maupun ekspor
dan dibutuhkan oleh industri-industri obat tradisional; (4) kegunaan jenis-jenis
tumbuhan obat yang ada relevan dengan jenis-jenis penyakit yang banyak diderita
oleh masyarakat
di Kabupaten G m t , dan (5) kesesuaian kondisi ekologis
(ketinggian tempat) setiap kecamatan dengan jenis-jenis tumbuhan obat
ungguladpotensial diketahui.
Jenis-ienis Tumbuhan Obat Unggulan
Berdasarkan hasil cek silang dengan aspek teknis (teknik perbanyakan),
ekonomis (jenis-jenis simplisia yang diperjualbelikan) dan relevansi dengan jenisjenis penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Kabupaten Garut
menunjukkan bahwa jumlah jenis tumbuhan obat ungguladpotensial di wilayah
tersebut sebanyak 25 jenis, seperti tersaji pada tabel 58.
Kesesuaian Kondisi Ekoloeis IKetin~eianTempat) setiap Kecamatan denean
Jenis-ienis Tumbuhan Obat
Data kondisi ekologis setiap kecamatan yang tersedia dan relevan guna
mengetahui kesesuaian jenis tumbuhan obatnya adalah ketinggian tempat.
Meskipun data ekologis setiap kecamatan lainnya tersedia, seperti jenis tanah dan
curah hujan, namun informasi tentang jenis tanah dan curah hujan yang
diinginkan oleh masing-masing jenis tumbuhan obat yang terdapat di Kabupaten
Gamt tidak semuanya tersedia. Analisis diarahkan terhadap 2 (dua) hal, yaitu (1)
kesesuaian ketinggian tempat setiap kecamatan dengan total jenis-jenis tumbuhan
obat yang terdapat di Kabupaten Gamt dan (2) kesesuaian ketinggian tempat
setiap kecamatan dengan jenis-jenis tumbuhan obat unggulan/potensial di
Kabupaten Gamt.
Tabel 59 Dafiar jenis-jenis tumbuhan obat unggulan di Kabupaten Gamt
berdasarkan aspek teknis, ekonomis, dan relevansi dengan jenis-jenis
penyakit yang banyak diderita masyarakat
No.
1,
2.
3.
4.
5.
6,
7.
8.
9.
10.
Jenis Tumbuhan Obat
Nama nmiah
Nama Lokal
A l p ~ ~ ! o g a i a n g(L.)
a Swallz.
Al.snin,a scholaris (L.) R.Br.
Aniomum cornpacium Soland. ex
Maton.
Andrographispaniculata
( B u m f ) Wall. ex Nees.
Cocos nucfira 1.
Coffea robusto Linda1 ex de
U'ildem
Cnrciirnu donierricn Val.
Curcarr~axunl1iorrhi.-aRonb.
ij.mbopogun nuriirci (L.)
Rsndlc.
C;ynurap,acri,,ibenr(Lour.)
Teknis
Kelayakan Aspek
Ekono Relevansi
-mis
dengan
penyakit
prioritas
Total
LnjdLaus
Lame bodas
Kapolaga
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Lqak
Layak
Sereh wangi
layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Daun dcwa
Layak
Layak
Layak
Layak
Me".
11.
12.
13.
14
Imperara cyiindrrca (L.) Bcauv.
Xlaempfena galango L.
Meloleuca leucadendron (L.) L.
V~iorinnorohnczini I .
Eurih, alanp-alang
Kencur
Ea)u putih
Temhakau
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Tidak layak
1j
16.
Orlhuriphon orirto[u%(BI.) Miq.
Phuleria rriocrocarpa (Schcff)
Bucrl..
Piper rerrofiocriim Vahl.
Pogosremon cabin (Blmco)
Bsnth.
Saccharurn qfficrnorurn L.
Srrobilanlhrs ci-!.?pus(L.) B1.
Sj,;)8giam aromahc2<m(L.) Msrr.
Kumis kucing
Mhhkola dewa
Layak
Lapk
Layak
Layak
Lityak
Layak
Lay&
Layak
Layak
Tidak
layak
Layak
Layak
Cnbe Jawa
Nilam
Laynk
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Tebultiuu
Keji beling
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
,lk\kar wangl
Layak
Lilyirk
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Lempuynng
Layak
Layak
Layak
Layak
17.
18.
19.
20.
21.
23.
24.
25.
Baumss
I bn>lloplon!foi~a.&ndrews.
lkilivrrru ;i;anuidr.s (L.) l'ash.
Ex Small.
L,ngibri- uirirriconr Auct, non
Canglreh
Vanili
Lay&
Layak
HI
Kesesuaiau Kondisi Ketinggian Ternpat setiap Kecarnatan dengan Jenis-jenis
Tumbuhan Obat yang terdapat di Kabupaten Garut
Berdasarkan hasil cek silang antara kondisi ketinggian tempat setiap
kecamatan dengan ketinggian tempat yang diinginkan oleh jenis-jenis tumhuhan
obat yang terdapat di Kabupaten Garut menunjukkan bahwa jumlah total jenis
yang
memiliki kesesuaian untuk dikembangkan di setiap kecamatan sebanyak
204 jenis, sedangkan
yang tidak sesuai sebanyak 32 jenis. Daftar jenis tumbuhan
obat yang dapat dikembangkan pada setiap kecamatan di Kabupaten Garut secara
rinci disajikan pada Lampiran 37, sedangkan rekapitulasi jumlah jenis tumbuhan
obat setiap kecamatan tersaji pada Tabel 60.
Tabel 60
Daftar jenis tumbuhan obat pada setiap kecamatan di Kabupaten
berdasarkan kesesuaian kondisi ketinggian tempatnya
Nama Keenmatan
No.
1.
2.
3.
1.
5.
Pakeniene.
-, Bunebulane, dan Cisem
Cisompet dan Ciringi'
Selaawi. BI. Lin~bangan,Cibatu,
Sukawening, Samarang, Singajaya,
Peundeuy, dan Pan~ulihan
Cikelet
Malangbong, Kadungora, Leles,
Banyuresini, Karangtengah. Pangatika
Sucianegara, Wanaraja, Karangpawitan,
Garut Kota. Tarogong Kaler, Sukaresini.
Cisurupan. Bayongbong, Cilawu,
Bai~jarwangi,clan Talegong
Cibiuk, Kersamanah, Leuwigoong,
Tarogong Kidul, Pasinvan@,
Cillurip
Cibalong, Pamneungpeuk, dan Mekannukti
Cigedug d m Cikajang
Garut
Ketinggian
Tempat
- (m dpl)
0->1.000
25->1.000
Jumlah Jenis
100->1000
0-1.000
203
199
500->1.000
194
203
6.
500-1.000
188
7.
0-500
184
>1.000
112
8.
Jumlah
0->1.000
204*)
Keferangan :
*) Jlm,lah totaljenis tumbuhan obat yang sesuaipada sefiap kecaniatan ddr Kabupaten Garuf.
Kesesuaian Kondisi Ketinggian Tempat setiap Kecamatan dengan Jenis-jenis
Tumbuhan Obat Unggulan/Potensial di Kabupaten Garut
Sekolnh Dnsnr
Jumlah jenis tumbuhan obat unggulan yang layak dikembangkan pada setiap
kecamatan di Kabupaten
Garut berkisar antara 10-22 jenis. Informasi tentang
jenis-jenis tumbuhan obat unggulan yang dapat dikembangkan pada masingmasing kecamatan disajikan pada Tabel 61
Tabel 61 Dafiar jenis tumbuhan obat unggulan yang layak dikembangkan pada
setiap kecamatan di Kabupaten Garut berdasarkan kondisi ketinggian
tempatnya
No.
Nama Kecamatan
1.
Cisewu, Cisompet, Caringin. Selaawi, Samarang.
Singajaya, Peundeuy, Pamulihan, Cikelet,
Malangbong, Kadungord, Leles, Banpresmi.
Kwmgtengah
B1. Lin~bangan,Cibatu, Sukawening
2.
3.
4.
Pangatikan, Sucianegara, Wanaraja,
Karangpawitan, Garut Kota, Tarogong Kaler,
Sukaresmi, Cisurnpan, Bayongbong, Cilawu,
B a ~ ~ j m a l gTalegong.
i.
Cibiuk, Kersamanah.
Leuwigoong, Tarogong Kidul. Pasinvangi,
Cihurip. Cibalong, Pameungpeuk, Mekarmukti,
Cigedug, Cikajang
Pakenjeng dan Bungbulang
Jenis Tumbuhan Obat Unggulan
Nama
Jumlah
1,2,3,4, 5,6,7, 8, 9,
22
10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21,
22
1,2,4,5,6,7,X,Y,lO,
20
11, 12, 13, 14, 15, 16,
18, 19,20,21,22
1,2,3,4,5,6,7,9,10,
20
11, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 18, 20, 21, 22
1,5,6,7, 10, 11, 14,
15, 16, 18
10
Keterangan :
I
2
7
=
=
=
=
=
=
=
8
=
9
10
II
=
3
4
5
6
=
=
Lame bodas
Kapolaxa
Sanrbilofo
Kalapa
Kopi
Kunyir
Tenrulawak
Sereh u'a~rgi
Daur~dewa
Earth, alany-alang
Ke,zcar
12
13
14
I5
16
17
18
19
20
21
22
Laodengkuas
Kayupufih
Kumis kucing
= Mahkofadewa
=
CabeJowa
= Nilam
= Cengkeh
=
Vanili
= Akarwangi
= Lempuyang
= Jahe
=
=
=
Ketersediaan Kurikulum
Kurikulum SMK Wanafarma sesungguhnya belum tersedia, narnun dapat
mengacu pada Standar Kompetensi Kinerja Nasional Indonesia (SKNI) dan
kurikulum edisi tahun 2004 sesuai dengan tuntutan dunia kerjaldunia industri
sebagai pangsa pasar tamatan, sehingga dapat diperoleh kurikulum yang hersifat
implementatif dan dapat digunakan dalam pembelajaran sekolah.
Kelayakan Sarana dan Prasarana
Gedung
Gedung kegiatan belajar mengajar pada SMK Wanafarma belum tersedia,
akan tetapi dapat diupayakan melalui kerjasama kemitraan dengan sekolah
terdekat yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Selanjutnya secara
bertahap dilakukan perencanaan pengembangannya
Ruane kelas
Ruang kelas untuk SMK Wanafarma yang sesuai dengan standar belum
tersedia, namun berdasarkan hasil penelitian terdapat 21.892 ruang, dimana
sebanyak 518 ruang MTs dan 938 SLTP berpotensi untuk dijadikan ruang kelas
kegiatan belajar mengajar.
Laboratorium
Laboratorium yang akan digunakan untuk praktek siswa pada SMK
Wanafarma yang sesuai dengan standar belum tersedia sebagaimana layaknya
sekolah menengah kejuruan, namun pada tahap pertama harus dilakukan upayaupaya terobosan melalui kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak, antara lain :
industrildunia kerja, SMK Pertanian, Dinas Kehutanan, dan Dinas Kesehatan di
Kabupaten Garut.
Peralatan
Peralatan yang akan digunakan untuk praktek siswa pada SMK Wanafarma
yang sesuai dengan standar belum tersedia sebagaimana layaknya sekolah
menengah kejuruan. Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar direncanakan
akan dilakukan pengadaan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan dunia
industrildunia kerja.
Lahan
Lahan merupakan kebutuhan yang paling utama dalam pengembangan SMK
Wanfarma, akan tetapi belum tersedia.
Kelayakan Sumberdaya Manusia
Siswa
Calon siswa SMK Wanafarma diharapkan berasal dari siswa/siswi luluasn
SLTP/MTs. Berdasarkan Garut dalam Angka tahun 2004 menunjukkan bahwa
terdapat ketidakseimbangan antara daya tampung SLTA dengan jumlah lulusan
SLTP. Jumlah lulusan SLTP pada tahun 2004 sebanyak 85.238 orang, sedangkan
daya tampung SLTA pada tahun yang sama 44.332 orang, sehingga sebanyak
40.906 lulusan belum tertampung. Berdasarkan informasi tersebut terlihat bahwa
dilihat dari siswanya, calon siswa yang diharapkan masuk ke SMK Wanafarma
yang akan dibentuk tersedia, sehingga dinyatakan layak.
Guru
Keberhasilan pembentukan SMK Wanafarma sangat ditentukan oleh ada
tidaknya guru yang akan mengajar.
Berdasarkan Garut dalam Angka 2004
menunjukkan bahwa jumlah guru SLTPIMTs di Kabupaten Garut sebanyak 6.735
orang dan gum SLTA sebanyak 4.163 orang. Guna memenuhi kebutuhan guru
yang akan mengajar di SMK Wanafma yang akan dibentuk menggunakan guruguru yang sudah ada, namun dilihat dari kompetensinya belum sesuai dengan
yang diharapkan. Berdasarkan informasi tersebut, maka dilihat dari calon guru
yang akan mengajar di SMK Wanafarma dapat dikatakan belum layak.
Disamping itu diperlukan adanya perubahan budaya yaitu perubahan pola
pikir dari suplai menjadi market orientid, dari biasa diatur tergantung menjadi
mandiri/otonom, kebiasaan guru mengajar berubah menjadi fasilitator, siswa dari
tamat belajar berubah menjadi lulus dan kompeten di bidang wanafarma.
Sebagaimna dijelaskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Pendidikan Nasional pada bab XI (pendidikan dan tenaga kependidikan) pasal 39
ayat (I), tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan dan ayat (2) pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Tenaga Penuniang
Tenaga penunjang merupakan unsur penting yang menjadi satu kesatuan
yang dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar di SMK Wanafarma yang
akan dibentuk. Oleh karena itu diperlukan tenaga penunjang harus memiliki
kemampuan kinerja yang tinggi guna menunjang kegiatan belajar mengajar,
seperti teknisi lapangan, teknisi laboratorium dan tata usaha sekolah yang sejalan
dengan visi, misi sekolah yang bersangkutan.
K e ~ a l asekolah
Kepala sekolah adalah pemimpin yang hams mampu untuk mempengaruhi
dan menegakkan orang lain (stafnya), agar suka dan mau bekerja, sehingga tujuan
dan keinginan pemimpin dapat terlaksana secara efektif dan effesien.
Untuk itu kepala sekolah menengah kejuman (SMK) Wanafarma hams
memiliki wawasan yang h a s , sehingga dapat memimpin sekolah dengan penuh
kearifan. Dengan demikian seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang
luas, memiliki keterampilan yang tinggi, dan memiliki sikap arif dan bijaksana,
sehingga bisa memberikan contoh dan suri tauladan bagi stafnya. Untuk
merekruitment calon kepala sekolah tersebut dapat memanfaatkan tenaga yang
ada di daerah dimana SMK Wanafarma akan didirikm.
Yavasan/Peneelola
SMK Wanafarma yang akan dibentuk di Kabupaten Gamt belum memiliki
lembaga yang jelas. Agar program pembentukan SMK Wanafarma dapat berhasil
sesuai visi dan visinya, maka diperlukan adanya yayasan yang bergerak di bidang
pendidikan.
Yayasan tersehut dapat dibentuk, melalui musyawarah mufakat mulai dari
tokoh masyarakat, tokoh pemuda, alim ulama, guru, aparatur di tingkat desa dan
kecamatan setempat duduk bersama membentuk d m menunjuk tim kerja
pendirian yayasan pendidikan.
Ketua yayasan berdasarkan musyawah dan mufakat dengan sekretaris dan
bendahara serta berkoordinasi dan memohon pengarahan dari pendiri, pengawas
yayasan selanjutnya menunjuk seorang kepala SMK Wanafarma, termasuk
didalamnya mengadakan perangkat yang diperlukan, sseperti kurikulum, siswa,
sarana prasarana pengelolaan
Dukungan Kebijakan dan Peraturan Perundangan
Kebiiakan
Sesuai visi dan misi Kabupaten Garut serta dukungan dari stakeholder,
kebijakan yang mendukung terhadap pembentukan SMK Wanafarma adalah (1)
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia; (2) menggali dan memanfaatkan
sumberdaya alam dan buatan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan; dan
(3) memherdayakan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada potensi lokal
dan mekanisme pasar
lnformasi tentang rencana program perluasan pelayanan pendidikan
menengah kejuruan Departemen Pendidikan Nasional, tersaji pada Tabel 62.
Tabel 62 Rencana program perluasan pelayanan pendidikan menengah kejuruan
2004-2009
No.
Tahun
Program
2004
2005
2006
2007
2008
2009
1.
Unit Sekolah Bm
58
67
77
88
101
101
2.
SMK pada SLTP
280
161
185
212
243
243
600
640
735
843
967
967
(USB)
4.
Pernberdavaan SMK
Swasta
Sumber:; Makulah Rakor Direkrur Dikmenjur Tahun 2005.
Peraturan Perundangan
Peraturan perundangan yang mendukung terhadap pembentukan SMK
Wanafarma adalah :
Undang-undang nomro 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 060N12002, tentang
Pendirian Sekolah Baru;
Undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Keanekaragaman
Hayati, dijabarkan kedalam PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis
Tumbuhan dan Satwa, serta PP No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan jenis
'Tumbuhan dan Satwa
Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi ha1 tersebut, yaitu
pada
Undang-undang tersebut tercantum 3 prinsip dasar konservasi sumberdaya alam
hayati dan ekosistemnya, yaitu : (1) Perlindungan sistem penyangga kehidupan,
(2) Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya,
yaitu upaya pencegahan terhadap kepunahan jenis, dan (3) Pemanfaatan secara
lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
keprtbad~an,kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya.
masyarakat, bangsa dan negara (Departemen Pendidikan Nasional RI, 2003)
Dukungan Kelembagaan dan Kemitraan
Kelembagaan
Peranserta masyarakat dalam pendidikan sebagaimana telah dijelaskan
sebelurnnya tentang peranserta masyarakat dalam pendidikan, meliputi :
peranserta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan
organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
pelayanan pendidikan, masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana
dan pengguna hasil pendidikan.
Untuk kelancaran pelaksanaan pendidikan tersebut maka diperlukan adanya
kelembagaan yang jelas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga peran,
tugas pokok dan fungsinya jelas. Jika SMK ini akan dikelola oleh masyarakat
swasta, maka lembaga yang tepat adalah di bawah yayasan, akan tetapi jika SMK
Wanafarma ini akan dibangun oleh lembaga pemerintah, maka lembaga yang
sesuai adalah dibawah payung Departemen Pendidikan Nasional atau Departemen
Kehutanan atau Departemen Kesehatan. Ketiga departemen tersebut sangat besar
relevansinya dalam pembentukan SMK Wanfarma. Selanjutnya setiap satuan
pendidikan formal dan non formal yang didirikan wajib memperoleh izin
pemerintah atau pemerintah daerah.
Kemitraan
Tujuan pendidikan yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dengan demikian untuk menunjang terhadap keberhasilan program tersebut
di atas, maka diperlukan adanya kemitraan. Dalam penyelenggaraan sekolah,
kemitraan memegang peranan yang sangat penting untuk terjalinnya kerjasama
yang saling menguntungkan, dimana dunia usahdindustri sebagai partner
kerjasama. Program kemitraan bagi pihak sekolah dapat mengembangkan
kegiatan belajar mengajar siswa di dunia usahdindustri yang sesungguhnya
melalui pendidikan sistim ganda (PSG) yang pelaksanaannya bisa dilakukan
dengan sistem blok antara teori dan praktek, sedangkan pihak industri dapat
memanfaatkan tenaga kerjanya dengan imbalan yang sesuai dengan kompetensi
yang dimiliki siswa.
Keterlibatan dunia usaha tidak hanya sebatas tempat praktek peserta diklat,
tetapi pihak industripun dilibatkan dalam verifikasi eksrernal atau sebagai quality
control. Dengan demikian rekomendasi sertifikasi yang diperoleh peserta diklat
sekaligus diakui oleh dunia usahalindustri.
Strategi Peningkatan Kelayakan dalam Pembentukan SMK Wanafarma
Keberhasilan dalam pembentukan SMK Wanafarma di Kabupaten Garut
sangat ditentukan oleh adanya kelayakan seluruh aspek yang diperlukan secara
memadai.
Aspek-aspek yang hams diperhatikan dalam pembentukan SMK
Wanafarma, meliputi : ketersediaan potensi tumbuhan obat, kurikulum, sarana dan
prasarana, sumberdaya manusia, kebijakan dan peraturan perundangan, serta
kelembagaan dan kemitraan. Dari segi potensi tumbuhan obat yang terdapat di
Kabupaten Garut sudah memadai, adanya dukungan kebijakan dan peraturan
perundangan, serta adanya kelembagaan dan kemitraan; sedangkan dari aspek
kurikulurn, sarana dan prasarana, serta sumberdaya manusia belum memadai.
Oleh karena itu strategi yang diterapkan guna meningkatkan kelayakan dalam
pembentukan SMK Wanafarma di wilayah tersebut diarahkan pada penyusunan
kurikulum secara memadai, penyediaan sarana dan prasarana, peningkatan
kualitas sumberdaya manusia.
Penyusunan Kurikulum secara Memadai
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi tumbuhan obat di
Kabupaten Garut sangat tinggi. Menurut Undang-undang Republik Indonesia
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada bab X tentang
kurikulum pasal36 menyebutkan bahwa (1) Pengembangan kurikulum dilakukan
dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, (2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah dan peserta didik, dan (3) Kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan : (a) peningkatan iman dan taqwa; (b) peningkatan ahlak mulia;
(c) peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik; (d) keragaman
potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
(0
tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; (h)
agama; (i) dinamika perkembangan global dan persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan
Selanjutnya
menengah wajib
pada pasal 37 ayat 1 kurikulum pendidikan dasar dan
memuat
.
(I) Pendidikan
Agama,
(2) Pendidikan
Kewarganegaraan, (3) Bahasa, (4) Matematika, (5) Ilmu Pengetahuan Alam, (6)
Ilmu Pengetahuan Sosial, (7) Seni dan Budaya (8) Pendidikan Jasmani dan Olah
Raga ( keterampilan kejuruan), dan (9) Muatan lokal
Mengacu pada Pasal36 ayat 2 terlihat bahwa kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Salab satu potensi daerah
Kabupaten Garut adalah tumbuhan obat, dimana berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa potensi tumbuhan obat yang terdapat di wilayah tersebut
sangat tinggi. Dengan mengacu pada Pasal 36 ayat 2 dan potensi tumbuhan obat
di Kabupaten G a t , maka dapat disusun rencana kurikulum yang sesuai bagi
SMK Wanafarma yang akan dibentuk. Rencana kurikulum yang disusun terdiri
dari 3 (tiga) bagian, yaitu normatif, adaptif, dan produktif.
Untuk bagian
produktit ada 3 (tiga) kompetensi yang direncanakan akan dikembangkan, yaitu
(I) konservasi tumbuhan obat, (2) budidaya dan pasca panen tumbuhan obat, dan
(3) pemanfaatan dan pembuatan produk herbal. Adapun rencana susunan program
dan latihan pada SMK Wanafarma di Kabupaten Garut disajikan pada Tabel 63.
Kompetensi Tinekat I : Konservasi Tumbuhan Obat
Jumlab mata pelajaran yang direncanakan akan diberikan guna mendukung
kompetensi tingkat 1 (konservasi tumbuhan obat) sebanyak 15 mata pelajaran,
seperti disajikan pada Tabel 64.
Kompetensi Tingkat II : Budidaya dan Pasca Panen Tumhuhan Obat
Mata pelajaran yang dimasukkan dalam kompetensi tingkat 11 adalah mata
pelajaran yang terkait dengan kegiatan budidaya dan pasca panen tanaman obat.
Jumlah mata pelajaran yang direncanakan akan diberikan guna mendukung
kompetensi tingkat I1 (budidaya dan pasca panen tumbuhan obat) sebanyak 18
mata pelajaran, seperti disajikan pada Tabel 65.
Tabel 63 Rencana susunan program pendidikan dan latihan pada SMK
Wanafarma di Kabupaten Gamt
No.
A.
1.
2.
3
4.
5.
Progriim Pendidilian dan Liitihan
Non~~atif
:
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan
Pendldikm Agama
Bahasa dan Sastra Indonesia
Pendidikm Jas~nanidan Kesebatan
Sejarah Nasional dan Sejarah Umum
Jumlah A
B. Addptif:
1. Mateulatika
2. Bahasa Inggris
3. Fisika
4. Kimia
5. Biologi
6.
Komouter
7.
Kewirausahaa n
Jumlah B
C. Produktif :
1. Kon~petensiTingkat I :
Konservasi Tun~buhalObat
2. Ko~~~petensi
Tingkat I1 :
Budidaya d m Pasca Palen Tumbuhan Obat
3. Kompete~lsiI11 :
Pematlfaatan d m Pembuatan Produk Herbal
Jumlah C
Jumlah J a m Pemhelajaran (A+B+C)
Alokasi Waktn pada Tingkat (jam)
I
I1
111
Jumlah
80
80
80
80
80
400
80
80
80
80
80
400
32
32
32
32
32
160
192
192
192
192
192
960
40
760
40
640
32
304
112
1.704
840
840
960
840
2.000
960
2.000
960
1.336
1.336
1336
1.800
3.136
5.800
Tabel 64 Jumlah jam penyampaian setiap mata pelajaran yang akan diajarkan
pada kompetensi tingkat I (konservasi tumbuhan obat) di SMK
Wanafarma Kabupaten Gamt
No.
1.
Nama Mata Pelajaran
Pengantar Konsemasi Sun~berdayaHutan
KcGjakan dan Peratwan ~erund&an tentang Tumbuhan Obar
Dasar-dasar Pe~~gelolaan
T u m b u h ~Obat di Hutan
Dasar-dasar Ekologi Hutan
Teknik Pel~genalanJenis-jenis Tumbuhan Obat
Teknik Inveutarisasi T m u ~ b u hObat
~
Teknik ldentifikasi Jenis-jelus Tumbuhm Obat
T e k ~ Peimlan~an
k
Pengaydan Tumbuhan Obat Hutm
Tekliik Peugadaan Bibit Tumbuhan Obat Hutan
Teknik Pemanenan Tumbuban Obat secara Lestari
Teknik Penanganan Pasca panen Tumbuhan Obat Hutan
Tekr~ikPemasarai Simplisia Tumbuhan Obat Hutan
Tek~ukPembanbwnan Kehun Koleksi Tun~bubmObat Hutan
P e ~ ~ y s u n aRencana
n
Pengelolaan Tu~nbuhanObat Hutan
Penysunan kelayakan usaha pengembangan tun~bubanObat hutan
Tabel 65 Jumlah jam penyampaian setiap mata pelajaran yang akan diajarkan
pada kompetensi tingkat I1 (Budidaya dan Pasca Panen Tumbuhan
Obat) di SMK Wanafarma Kabupaten Garut
No.
I
Nama Mata Pelajrran
llmu Tanah
Klunatologi
Pn,sur!i Pn~ecmbdnwnRudida~aTulnhuhan Ohat
.I e h h ~ u d ; d w aT & ~ I Obat
I
T e h k Psmilihan Jenis Tanaman Obat
Tehuk Perbanyakan Tumbuhan Obdt secara e n e r a t i f
Teknik Perbanyakan Tumbuhan Obat secara Vsyetatif
T c h k emh hit an Persemeiw
T e h k Pemellhaman Bibit di Persnnaian
T r h u k Peiuiiarnan
Tehuk Pemellharaan di Lapangan
r e h k Pemamnw &n Pasca Panen Tanaman Ohat
'Tekruk Pemasarw Tanaman Obat
Penyusunan Kelavakan Usilha Budidaya Tanamw Ohat
b
Kompetensi Tingkat 111 : Pemanfaatan dan Pembuatan Produk Herbal
Jumlah mata pelajaran yang direncanakan akan diberikan guna mendukung
kompetensi tingkat 111 (pemanfaatan dan pembuatan produk herbal) sebanyak 12
mata pelajaran, seperti disajikan pada Tabel 66
Tabel 66 Jumlah jam penyampaian setiap mata pelajaran yang akan diajarkan
pada kompetensi tingkat 111 (Pemanfaatan dan Pembuatan Produk
Herbal) di SMK Wanafarma Kabupaten Garut
No.
1
:
7
4,
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
I2
Nama Mata Pelajaran
Pemanfailtan Jellis-ienis Tumbuhan Ohat di Kabupaten Garut
l':L~,.i I 'YI;,+;I..I. IIII,,IIII.~<I I L,I!I..III
L . I . .' ~I I I I I . ~ > I IOb.81
~ . > I,AIL.I.
I I:II.I%.51uiJ.1
1'1 hvck l'<r.?c1111>~1.~
. )~. L~lIIl <I ~ h , ~ l
"
u sn l'r ~ L I ~ - I I I O
T e h k Idel~tifikasiSimplisia Tlunbuhan Obat
T e l u k Allalisis Kandungan Bahan BioaATif
T e h k Merack Produk Herbal
T c h k Penggunaar Tunhuhan Obat
Telinik Pcngolahan Produk
T e h k Pengemasan Produk
T e h k Pemasaran Produk
' i ' e h k F~sikoterdpi
Pen~usm~irn
Kclayakan Ilstha P e n ~ h u a t aPruduk
~
Penyediaan Sarana dan Prasarana
Berdasarkan Undang-undang Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab XII, sarana dan prasarana
pendidikan (pasal 45 ayat 1) setiap satuan pendidikan formal dan non formal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Pada ayat 2 tentang ketentuan
mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan
pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah.
Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana guna pembentukan SMK
Wanafarma akan dilakukan melalui kerjasama dengan instansi terkait. Sarana dan
prasarana berupa lahan akan menggunakan lahan yang dikelola oleh Kehutanan
dan Dinas Perkebunan; gedung, ruang kelas, dan peralatan akan bekejasama
dengan sekolah-sekolah dan industri.
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah guru SLTPIMTs
dan SLTA di Kabupaten Garut yang akan dijadikan sebagai calon guru di SMK
Wanafarma cukup memadai, namun dari segi kompetensinya di bidang tumbuhan
obat masih belum memadai.
Oleh karena itu kompetensi guru di bidang
tumbuhan obat perlu ditingkatkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi ha1 tersebut adalah dengan cara melakukan pelatihan terhadap calon
guru-guru yang akan mengajar di SMK Wanafarma. Pelatihan dilakukan oleh
lembaga yang berkompeten di bidang turnbuhan obat dan dikoordinasikan oleh
Pusat Pengembangan Penataran Guru (P3G) Pertanian Cianjur.
Materi-materi pelatihan yang disarankan diberikan kepada calon guru-guru
yang akan mengajar di SMK Wanafarma, antara lain :
1. Analisis kandungan bahan bioaktif
2. Budidaya tanaman obat
3. Etnobotani
4. Fisikoterapi
5. Identifikasi simplisia tumbuhan obat
6. Inventarisasi, identifikasi dan pemetaan potensi turnbuhan obat
7. Kebijakan dan peraturan perundangan tentang tumbuhan obat
8. Kewirausahaan tumbuhan obat
9. Konservasi sumberdaya hutan
10. Meracik produk herbal
Download