dampak penggunaan media sosial terhadap kinerja bintara yonif

advertisement
DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
TERHADAP KINERJA BINTARA YONIF 512/QY
DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN TUGAS POKOK SATUAN
IMPACT OF USING SOCIAL MEDIA TO PERFORMANCE
THE OFFICER OF BINTARA YONIF 512 / QY
IN THE SUPPORTING OF THE SUCCESS OF MAIN DUTIES UNIT
Winarko
Universitas Pertahanan
([email protected])
Abstrak - Salah satu esensi dari kemampuan negara dalam mengelola dan mengarahkan sumber daya
nasional untuk kepentingan nasional dan kepentingan pertahanan adalah keberhasilannya
memaknai segala kontinuitas dan perubahan lingkungan strategis yang semakin komplek dan sulit
untuk diprediksi. Perkembangan teknologi membuat masyarakat berada diantara dua pilihan.
Disatu pihak masyarakat menerima kehadiran teknologi, di pihak lain kehadiran teknologi modern
justru menimbulkan masalah-masalah yang bersifat struktural yang kemudian merambah di semua
aspek kehidupan masyarakat. Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer dari
setiap individu, termasuk didalamnya prajurit Yonif 512/QY.
Dari perspektif pertahanan, media sosial menjadi celah terjadinya perubahan perspektif
ancaman dari hard power kepada soft power, disadari atau tidak ancaman soft power telah merasuk
kedalam ranah kehidupan prajurit dan mempengaruhi mentalitas, moralitas, etos kerja dan bahkan
jiwa korsanya. Bagaimana itu bisa terjadi ? Penggunaan media sosial yang berlebihan akan
menimbulkan dampak negatif yang diyakini sebagai penyebab maraknya pelanggaran dan
menurunnya disiplin serta etos kerja. Selanjutnya akan menimbulkan kecanduan, rasa malas, sikap
acuh, aphatis dan anti sosial.
Dari penelitian didapatkan fakta salah satu yang cukup memprihatinkan, dimana seorang
prajurit yang sedang jaga kesatrian meninggalkan posnya hanya untuk melihat pesan yang masuk di
media sosial, tentu kewaspadaan berkurang dan abai terhadap kewajiban utama sebagai mata dan
telinga satuan. Melihat kenyataan tersebut, solusi terbaik adalah meningkatkan kontrol dan
penerapan peraturan yang ketat agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Kata Kunci: Media Sosial, Moralitas/Mentalitas, Etos kerja dan Jiwa korsa/Kebersamaan.
Abstract - One of the essences of the state's ability to manage and direct the national resources for
national interests and the interests of defense is its success to interpret all of continuity and change
in the strategic environment is increasingly complex and difficult to predict. Technological
developments make society is between two options. On the one hand the public to accept the
presence of technology, on the other hand the presence of modern technology actually cause the
problems that are structural which then penetrated in all aspects of community life. Access to media
has become one of the primary needs of every individual, including the soldiers of Battalion 512 / QY.
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 59
From the defense perspective, social media became gap changes the perspective of the threat
of hard power to soft power, consciously or not the threat of soft power has penetrated into the
realm of the life of soldiers and affecting mentality, morality, work ethic and esprit de corps.
Excessive use of social media will have a negative impact that is believed to cause widespread offense
and the decline of discipline and work ethic. Next will cause addiction, laziness, indifference, apathy
and miss-social.
From the research found quite alarming fact that, where there is a soldier on guard Kesatrian
left his post only to see the incoming messages on social media, of course reduced vigilance and
neglect of primary obligations as the eyes and ears of the unit. Seeing the fact, the best solution is to
improve the control and application of strict regulations so that similar incidents will not recur.
Keys Words: Social Media, Morality / mentality, work ethic and esprit de corps.
Pendahuluan
S
semesta yang mencakup pertahanan
alah
satu
kemampuan
esensi
negara
dari
militer dan nir militer, dengan tujuan
dalam
untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan
mengelola dan mengarahkan
wilayah
Negara
Kesatuan
Republik
sumber daya nasional untuk kepentingan
Indonesia serta melindungi seluruh aspek
nasional dan kepentingan pertahanan
kehidupan dari setiap ancaman yang
adalah keberhasilannya memaknai segala
dapat menggangu stabilitas nasional.
kontinuitas dan perubahan lingkungan
Perkembangan teknologi membuat
strategis yang semakin komplek dan sulit
masyarakat terapit diantara dua pilihan,
untuk diprediksi. Perubahan perspektif
disatu
ancaman dari hard power (kekuatan
kehadiran
teknologi,
di
militer) menjadi soft power (kekuatan non
kehadiran
teknologi
modern
justru
militer), nampaknya kurang mendapatkan
menimbulkan
masalah-masalah
yang
perhatian yang serius, berbeda dengan
bersifat
ancaman yang bersifat hard power1.
merambah di semua aspek kehidupan
Dalam
masyarakat
struktural
yang
pihak
lain
kemudian
masyarakat,
bersifat
dilingkungan prajurit. Melalui media yang
asimetris harus dihadapi secara kolektif
kian terbuka dan terjangkau, masyarakat
oleh segenap komponen bangsa secara
menerima berbagai informasi tentang
cerdas dan cermat. Sistem pertahanan
peradaban baru yang datang dari seluruh
Negara Kesatuan Republik Indonesia
penjuru dunia. Padahal, kita menyadari
adalah sebuah mekanisme pertahanan
belum semua warga negara mampu
ancaman
yang
termasuk
menerima
strategi
pertahanan,
perspektif
pihak
kehidupan
menilai sampai dimana kita sebagai
1
Departemen Pertahanan RI, “Strategi Pertahanan
Indonesia”, 2008 h. 3
bangsa berada. Secara khusus hadirnya
60 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
media sosial telah menjadi jendela atau
Untuk
mengemban
berat
musuh untuk mempengaruhi cara berfikir,
mental dan moralitas prajurit yang prima,
pola
yang
didukung dengan disiplin dan etos kerja
bertentangan dengan norma/aturan yang
serta jiwa korsa antar prajurit yang kokoh,
berlaku
sehingga
dan
sebagai
perilaku
seorang
prajurit.
akan
dibutuhkan
yang
celah yang dapat dimanfaatkan oleh
sikap
tersebut
tugas
mampu
kualitas
mewujudkan
Meskipun tak dapat dipungkiri media
keberhasilan tugas pokok satuan. Peran
sosial
penting seorang Bintara Yonif 512/QY
dengan
pemanfaatan
penyikapan
yang
dan
benar
akan
memberikan dampak positif.
Hal
tersebut
sejalan
sebagai
ujung
tombak pimpinan di
lapangan, sebagai pelatih militer teknis,
dengan
penegak disiplin, pemelihara tradisi korps
pendapat yang menyatakan bahwa “Kini
satuan, pengawas dan media antara
peranan media semakin diperkuat dengan
Perwira dan Tamtama, akan menjadi
perkembangan teknologi dan jejaring
sandaran
sosial. Di tengah-tengah perkembangan
seorang Komandan Batalyon.
media ini, terjadi juga perubahan dalam
keberhasilan
kepemimpinan
Kinerja prajurit di satuan tempur
dinamisme media, masyarakat, dan politik
khususnya
global”2.
dengan jabatan yang mereka duduki,
merupakan
Batalyon
Infanteri
satuan
512/QY
Infanteri setingkat
mulai dari
dapat
dipetakan
sesuai
seorang Danru (Komandan
Batalyon yang mempunyai tugas pokok
Regu), Baton (Bintara Peleton), Bamin
untuk menyelenggarakan pertempuran
(Bintara Administrasi), Bapel (Bintara
darat dengan mengutamakan mobilitas
Pelatih) sampai seorang Dansi Mayon
jalan
(Komandan
kaki,
serta
dekat/perorangan
pertempuran
di
Seksi
Markas
Batalyon),
bentuk
keseluruhan berjumlah 112 orang. Dengan
medan dan cuaca dalam rangka mencari,
waktu kerja 1 x 24 jam, kapanpun
mendekati dan menghancurkan serta
dibutuhkan oleh atasannya meskipun
menawan
diluar jam kerja menurut ukuran pada
musuh
segala
jarak
ataupun
mempertahankan suatu medan tertentu3.
umumnya
tetap
harus
berangkat.
Indikator kinerja prajurit dapat dijangkau
2
dari
Erwin Renaldi, “Mass Communication Theories”
, 2011, p. 27.
3
Bujukin Infanteri, Skep Kasad Nomor
Skep/58/2004, p. 3.
aspek-aspek
ketepatan
dan
disiplin
berupa
kecepatan
dalam
menyelesaikan tugas tertentu, kokohnya
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 61
mentalitas
yakni
menjalankan
kesanggupan
perintah
dalam
kondisi
dalam berkomunikasi telah memberikan
kemudahan
dan
kecepatan
dalam
apapun, dan etos kerja dihadapkan
berkomunikasi. Sebagai gambaran jika
dengan tuntutan tugas yang diembannya,
dahulu perkenalan antar individu dalam
serta jiwa korsa yang dibutuhkan dalam
masyarakat
suatu kelompok yang kompak, saling
bertukar kartu nama, saat ini setiap kita
mengisi
yang bertemu orang baru cenderung
dan
melengkapi
dengan
selalu
untuk
aspek kerjasama dimedan pertempuran.
membuat pertemanan dimedia sosial.
Foster
dan
Seeker
alamat
dengan
ketergantungan yang sangat tinggi pada
Menurut
bertukar
diiringi
akun
atau
Perubahan cara orang berkomunikasi dan
menyatakan bahwa, “Kinerja adalah hasil
berinteraksi
yang dicapai seseorang menurut ukuran
diduga sebelumnya. Dunia seolah-olah
yang berlaku untuk pekerjaan yang
tidak ada lagi batasan dan tidak ada lagi
bersangkutan”4.
Adapun
kinerja
kerahasiaan yang bisa ditutupi. Kita bisa
dipengaruhi
berbagai
faktor
mengetahui aktivitas orang lain tanpa
menurut Gibson, et all, antara lain: Faktor
harus kenal dan pernah bertemu muka
individu,
sebelumnya.
oleh
yaitu
kemampuan
dan
ini, terjadi tanpa pernah
keterampilan (mental dan fisik), latar
Media
belakang (pengalaman, keluarga, dst),
mentranformasi
dan demografis (umur, asal usul, dll).
searah dari satu institusi media ke banyak
Faktor organisasi, adalah sumber daya,
audien, menjadi
kepemimpinan, imbalan (kompensasi),
dialogis antar banyak audien. Namun,
struktur
diskripsi
dibalik kemudahan dalam berkomunikasi
description).
Faktor
saat ini, terjadi fenomena penggunaan
persepsi,
sikap,
media sosial yang berlebihan dan tidak
pekerjaan
psikologis,
organisasi,
(job
ialah
dan
kepribadian, pola belajar, dan motivasi 5.
Dampak positif dengan hadirnya
media sosial sebagai cara dan pilihan baru
4
Bill Faster dan Karen R Seeker, “Pembinaan
untuk meningkatkan kinerja”, PPM-bisnis2030,
2010, h. 14
5
Gibson,
et all, “Organizational behavior,
structure, and process,” 7th Edition 1997, h 375,
Richard., Irwin
sosial
juga
praktek
praktek
mampu
komunikasi
komunikasi
mengikuti kaidah-kaidah komunikasi yang
benar, sehingga justru membawa dampak
negatif, seperti kecanduan media sosial.
Selanjutnya muncul rasa malas,
acuh, gelisah dan sikap anti sosial yang
diyakini
menjadi
penyebab
turunnya
moralitas, merosotnya disiplin dan etos
62 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
kerja serta lunturnya jiwa korsa prajurit.
Yonif 512/QY saat ini, berkisar antara 30-
“Beberapa
indikasi
35 tahun yang merupakan cakupan
mengalami
kecanduan
seseorang yang
sosial
generasi Y (lahir tahun 1981-1994) dikenal
antara lain, penggunaan yang berlebihan,
dengan sebutan generasi millenial atau
kegelisahan
milenium. Ungkapan generasi Y mulai
media
sosial
ketika
media
tidak
dalam
mengakses
interval
waktu
tertentu, peningkatan toleransi terhadap
adiksi
media sosial
dipakai
pada
editorial
koran
besar
Amerika Serikat pada Agustus 19938.
itu sendiri dan
“Generasi ini banyak menggunakan
dampak negatif lainnya termasuk isolasi
teknologi komunikasi instan seperti email,
sosial.”6 Beberapa data empiris tentang
SMS, instan messaging dan media sosial
penggunaan media sosial diantaranya
seperti facebook dan twitter serta game
adalah sebuah survey yang dilakukan oleh
online”. Berdasarkan realita tersebut di
Danone Aqua bersama Media Wave,
atas, penting untuk melakukan penelitian
menjelaskan bahwa “Pengguna akun
tentang bagaimana dampak penggunaan
Twitter lebih sering mengekspresikan bad
media sosial terhadap kinerja Bintara
mood mereka daripada good mood.
Yonif
Dalam satu bulan, misalnya terdapat
keberhasilan tugas pokok satuannya.
hampir 2,5 juta orang mengeluh melalui
Metode Penelitian
media sosial. Berarti dalam sehari ada
Penelitian
sekitar 100 ribu orang atau 46 orang per
pendekatan
menit yang melakukan itu”7.
pendekatan investigasi karena biasanya
512/QY
dalam
kualitatif
mendukung
adalah
yang
juga
suatu
disebut
Media sosial dengan berbagai fitur
peneliti mengumpulkan data dengan cara
yang beragam seperti kamera digital
bertatap muka langsung dan berinteraksi
canggih menyebabkan penggunaan yang
dengan
berlebihan, didukung adanya kebutuhan
penelitian9.
manusia akan eksistensi diri, kebutuhan
informasi, dan hiburan.
orang-orang
Penggunaan
di
tempat
Metode Kualitatif
Adapun faktor
selaras dengan runtutan cara berfikir
lainnya adalah usia rata-rata para Bintara
induktif yang berangkat dari bawah,
6
8
Jerald J, M.D, “Editorial American Journal of
Psychiatry”, USA, 2008
7
Rulli Nashrullah, “Media Sosial, Perspektif
Komunikasi, Budaya, dan Sosio Teknologi”,
Bandung, Remaja Rosdakarya, 2015, h 66
Naskah
Departemen. 2015 “Managemen
Pertahanan
Matra
Darat”, Keputusan
Danseskoad, Nomor KEP/ 30 / VIII / 2015
9
Umi Narimawati, “Metodologi Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi”
2008, h 12 Jakarta, Rajawali Press
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 63
artinya berangkat dari fakta di lapangan
Melalui
pendekatan
kualitatif
atau hasil grandtour dan minitour di
diharapkan
mampu
lapangan berupa penggunaan media
jawabannya.
Kriteria
sosial yang berlebihan. Melihat secara
penelitian kualitatif adalah data pasti
keseluruhan lapangan dan melihat secara
yaitu
terfokus.
cara
sebagaimana adanya, bukan data yang
pengamatan (observasi), mulai hal-hal
sekedar yang terlihat, terucap, tetapi data
yang bersifat umum seperti aktivitas
yang mengandung makna di balik yang
Bintara saat jam dinas dan melaksanakan
terlihat dan terucap tersebut. Dalam
latihan
menggunakan
prakteknya penelitian kualitatif tidak
dilakukan
mudah percaya dengan apa yang dilihat
memberikan
dilapangan sebelum membuktikan secara
pertanyaan seputar penggunaan media
nyata bahwa apa yang dilihatnya memang
sosial, kepemilikan handphone, jenisnya
sesuai apa adanya. “Sedangkan dalam
sampai dengan hal-hal yang lebih detail
pengumpulan data tidak dipandu oleh
tentang
teori,
Dilakukan
adakah
yang
handphone.
Kemudian
wawancara,
dengan
dengan
lamanya menggunakan media
data
yang
menemukan
data
sebenarnya
tetapi dipandu
dalam
terjadi
oleh fakta-fakta
sosial, jenis media sosial yang digunakan,
yang ditemukan pada saat penelitian di
konten apa yang sering diakses, sampai
lapangan. Oleh karena itu analisis data
dengan mengunggah foto selfi.
yang
dilakukan
bersifat
induktif
Dipadukan dengan studi pustaka
berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan
untuk melengkapi pengetahuan tentang
dan kemudian dapat dikonstruksikan
media sosial dan segala aktifitasnya.
menjadi hipotesis atau teori.”10
Untuk membuktikan kebenaran informasi
dari obyek
Metode
ini
digunakan
untuk
perlu melibatkan informen
mendapatkan data yang mendalam, suatu
yaitu Danyonif 512/QY dan Staf serta para
data yang mengandung makna yaitu data
Komandan Kompi. Hasil pengamatan dan
yang pasti yang merupakan suatu nilai
wawancara dicatat dengan detail, rinci
dibalik data yang tampak, dimana hasil
dan
mendapatkan
penelitian tersebut dapat digunakan di
gambaran yang juga detail, rinci dan
tempat lain, manakala tempat tersebut
lengkap
lengkap.
untuk
Data hasil pengamatan dan
wawancara merupakan data utama dalam
10
penelitian kualitatif.
Kualitatif”, 2014, h. 3.
Sugiono, “Metodologi Penelitian Kuantitatif dan
64 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
memiliki karakteristik yang tidak jauh
memuat
data
berbeda11.
pelanggaran.
tentang
kasus-kasus
Dengan demikian akan diperoleh
Moleong mendeskripsikan subjek
data yang benar-benar menggambarkan
penelitian sebagai informan, yang artinya
kondisi sesungguhnya di lapangan, terkait
orang
dengan
dimanfaatkan
dampak
penggunaan media
pada
latar
penelitian
untuk
yang
memberikan
sosial di kalangan Bintara Yonif 512/QY.
informasi tentang situasi dan kondisi latar
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu
penelitian12. Subyek penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder. Data
Danyonif 512/QY, Perwira Staf Batalyon,
primer
Komandan
adalah
data
yang
diperoleh
peneliti secara langsung (dari tangan
data
Objek penelitian merupakan hal
yang menjadi titik perhatian dari suatu
dengan
penelitian, yaitu Bintara Yonif 512/QY
informen adalah mulai
berjumlah 112 orang. Dalam pengumpulan
Komandan Batalyon, para Perwira Staf
data, penelitian ini menggunakan teknik
dan komandan Kompi, serta beberapa
wawancara dan observasi.
orang Bintara. Dengan
kharakteristik
Koentjaraningrat wawancara adalah cara
subjek adalah sebagai berikut: dengan
yang digunakan seseorang, untuk tujuan
latar belakang pendidikan umum Sekolah
suatu
Lanjutan Tingkat Atas atau sederajat dan
mendapatkan keterangan secara lisan
Pendidikan Militer
Secaba PK, berusia
dari seorang responden” . Pada penelitian
rata-rata antara 30-35 Tahun. Jumlah
ini wawancara akan dilakukan dengan
obyek dalam penelitian ini sebanyak 112
menggunakan
Bintara. Sementara data sekunder adalah
Menurut Parson (dalam Koentjaraningrat)
data yang diperoleh peneliti dari berbagai
dalam
sumber dokumen satuan, berupa hasil
menggunakan
laporan Binsat terutama bidang personel
wawancara ini, interviewer dilengkapi
dan laporan evaluasi program kerja
pedoman wawancara yang sangat umum,
Batalyon pada triwulan I yang didalamnya
serta mencantumkan isu-isu yang harus
menentukan
dan
peroleh
beberapa
melalui
observasi
kami
dan
Komandan Peleton berjumlah 14 orang.
pertama), dalam penelitian di Yonif
512/QY
Kompi,
wawancara
tugas
proses
“Menurut
tertentu,
pedoman
mencoba
wawancara.
wawancara
dengan
pedoman
umum
12
11
Ibid., h. 3.
Lexy J.Moleong, “Metodologi Penelitian
Kualitatif”, Remaja Rosdakarya, 2010, h. 132
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 65
diliput
tanpa
pertanyaan,
menentukan
bahkan
urutan
mungkin
tidak
Analisis data dalam penelitian di
Yonif
512/QY
kami
lakukan
berbentuk pertanyaan yang eksplisit.
menyusun
Pedoman wawancara digunakan untuk
Penentuan asusmsi, bahwa penggunaan
mengingatkan
media sosial dikalangan Bintara Yonif
interviewer
mengenai
proposal
sejak
aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga
512/QY
menjadi daftar pengecek (check list)
menimbulkan
apakah aspek-aspek relevan tersebut
akhirnya akan mempengaruhi kinerja
telah dibahas atau ditanyakan. Dengan
seorang Bintara. Untuk mendapatkan
pedoman demikian interviewer harus
data yang obyektif dan dapat dianalisa
memikirkan
dalam
bagaimana
pertanyaan
berdampak
penelitian.
negatif
kecanduan
penelitian,
yaitu
yang
maka
pada
menurut
tersebut akan dijabarkan secara konkrit
pendapat Miles dan Hubermen, terdapat
dalam
tiga tehnik analisa data kualitatif yaitu
kalimat
menyesuaikan
konteks
aktual
berlangsung13.
tanya,
pertanyaan
saat
sekaligus
dengan
wawancara
reduksi data, penyajian data
dan
penarikan kesimpulan.
Proses
ini
berlangsung
terus-
menerus selama penelitian berlangsung,
13
Ibid., h. 111-113
bahkan
sebelum
data
66 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
benar-benar
terkumpul. Reduksi data. Merupakan
kualitatif
salah satu dari tehnik analisis data
kemampuan peneliti.
kualitatif. Reduksi data adalah bentuk
Panduan
Wawancara;
analisis
perangkat
pertanyaan
yang
menajamkan,
menggolongkan,
membuang
mengarahkan,
yang
dari
Merupakan
yang
telah
disispkan sebagai panduan agar dalam
wawancara dengan para informan tidak
mengoorganisasi data sedemikian rupa,
terjadi penyimpangan dari materi yang
sehingga kesimpulan akhir dapat diambil.
akan diteliti. Namun demikian ketia
Penyajian data. Merupakan salah satu
mewawancara obyek penelitian sedapat
dari
kualitatif.
mungkin tanpa teks dan memfungsikan
Penyajian data adalah kegiatan ketika
diri seperti seorang intelejen, dengan
sekumpulan informasi disusun, sehingga
harapan dapat ditemukan data-data yang
memberi
belum terungkap dari para informen.
analisis
kemungkinan
perlu
bergantung
dan
tehnik
tidak
sangat
data
akan
adanya
penarikan kesimpulan. Bentuknya berupa
Observasi; Observasi tidak terstruktur
teks
yang
naratif
(berbentuk
catatan
dipilih
agar
dengan
mudah
lapangan), matrik, grafik, jaringan, dan
mengamati penggunaan media sosial oleh
bagan.
para Bintara Yonif 512/QY, terutama
Penarikan
kesimpulan.
Merupakan salah satu tehnik analisa data
kegiatan saat jam dinas.
kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah
Dalam penelitian ini pengumpulan
hasil analisis yang dapat digunakan untuk
data
dengan
triangulasi,
maka
mengambil tindakan14.
sebenarnya telah terjadi proses pengujian
Instrumen yang akan digunakan
kredibilitas data. Proses kerja triangulasi
dalam penelitian ini adalah sebagai
yang dijalankan peneliti yakni dengan
berikut: Peneliti
menggunakan wawancara mendalam dan
sebagai kunci utama
dalam metode kualitatif yang berperan
observasi
partisipasi
sentral
mengumpulkan
data
didalam
merencanakan
menyiapkan
serta
dan
melaksanakan
penelitian, berhasil tidaknya penelitian
terkait
untuk
dampak
media sosial terhadap kinerja Bintara.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Beberapa temuan dilapangan melalui
14
Tim Penulis Seskoad, “Pedoman Penyusunan
Karya Tulis Militer lmiah”, Bandung, Alfabeta,
2016, h. 23-24
wawancara dengan menggunakan 15 item
daftar pertanyaan yang kami berikan
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 67
kepada masing-masing informan dan
September 2016 di Lapangan tenis Yonif
observasi selama penelitian tanggal 5 dan
512/QY).
6 September 2016, Kami mendapatkan
data-data sebagai berikut:
Ketiga, Seorang
Bintara dalam
sehari rata-rata menghabiskan waktu
Pertama, Kesempatan wawancara
selama 3 – 5 jam dan ketika libur (hari
dengan para informan didapatkan hasil
minggu)
bahwa media sosial merupakan sebuah
sosial lebih dari 5 jam. Adapun kegiatan
peluang
memperkaya
yang mereka lakukan di media sosial
pengetahuan kemiliteran para prajurit.
mulai dari menulis status sampai dengan
Perkembangan
menggugah
untuk
dapat
militer
dunia
dapat
mereka menggunakan media
foto-foto
diri
(selfie).
diakses kapanpun sehingga informasi
Wawancara dengan Serda Eko Amril
tersebut
Utomo, Serda Mukromi, Serda Adam dan
menjadi
meningkatkan
ketrampilan
motivasi
untuk
kemampuan
dan
bertempur.
Proses
komunikasi antar level prajurit maupun
Serda
tgl
2
512/QY).
Keempat,
terstruktur
Kedua, Dalam wawancara dengan
(wawancara
September 2016, di lapangan tenis Yonif
dengan atasannya sehingga tidak ada
informasi penting yang terlewatkan.
Prasetyo.
Observasi
membuktikan
tidak
dilapangan
bahwa masih ada prajurit yang sedang
23 (dua puluh tiga) prajurit berpangkat
Jaga
Bintara,
sembunyi membuka handphone yang
mereka
mengaku
memiliki
Kesatrian,
mereka
mereka yang masih bujangan. Dengan
melalui media sosial. Realita tersebut
harga yang bervariasi, motivasi mereka
kami jumpai pada hari Jum’at tanggal 6
yang utama ingin menjadi bagian dari
September 2016 dan hari Senin tanggal 2
komunitas modern. Akses yang mudah
September 2016 antara pukul 08.00 –
dan luas menjelajah dunia maya lewat
09.00 Wib. Dari data tersebut diatas,
handphone
dapat kami ketahui bagaimana dampak
demografis,
budaya,
batasan-batasan
sosial
untuk
sembunyi-
handphone lebih dari satu terutama
tanpa
bawa
dengan
berkomunikasi
dan
penggunaan media sosial baik positif
sebagainya melalui media sosial seperti
maupun negatif oleh para Bintara Yonif
Facebook, Twitter, Telegram, Whattups,
512/QY terhadap
Wikipedia dan lain-lain. (hasil wawancara
Etos Kerja/Kinerja dan Kebersamaan/Jiwa
dengan Bintara, hari Jum’at tgl. 2
korsa prajurit. Berikut ini uraian yang kami
Moralitas/Mentalitas,
68 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
sajikan sebagai hasil penelitian di Yonif
berupa efek yang akan terjadi sebagai
512/QY.
sebuah akibat dari adanya stimulus15.
Pembahasan
Pada prosesnya perubahan sikap
Dampak
penggunaan
terhadap
mentalitas
media
dan
sosial
dapat berubah, jika hanya stimulus yang
moralitas
menerpa benar-benar melebihi stimulus
prajurit
semula. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya
Berdasarkan
hasil
penelitian
melalui
“Sikap
Manusia,
Perubahan
serta
wawancara sudah menggambarkan hasil
Pengukurannya”,
mengutip
pendapat
penelitian.
Hovland, Janis dan Kelley
yang
Dengan
perkembangan
teknologi saat ini, banyak hal yang dapat
menyatakan bahwa dalam menelah sikap
dilakukan dengan mudah, salah satunya
yang baru ada tiga variabel penting yaitu:
dalam hal berkomunikasi, jika dahulu
Perhatian, komunikasi akan terjadi
orang berkomunikasi dengan bertatap
jika
muka secara langsung agar pesan yang
(organisme), Pengertian, yaitu bagaimana
disampaikan dapat diterima dengan baik,
komunikan mengerti akan stimuli yang
namun sekarang
diberikan,
orang tidak
harus
ada
perhatian
dari
komunikan
Penerimaan.
Perhatian
bertatap muka secara langsung agar
terhadap obyek dalam media sosial
dapat
terbangun
berkomunikasi.
komunikasi
dapat
Sehingga
berlangsung
lebih
mudah dengan adanya teknologi.
dengan
kepemilikan
handphone sebagai pintu masuk untuk
menjelajah dunia maya, dengan akses
Menurut pendapat ahli komunikasi
internet
yang
tersedia
di
dalam
seperti yang terangkum dalam teori S-O-R
handphone yang dimilikinya16. Faktor
berikut ini, komponen dalam model S-O-R
keingintahuan merasakan sensasi internet
adalah:
berupa
melalui handphone dan mengikuti trend
dalamnya
yang berkembang serta presentasi diri,
Stimulus;
rangsangan
yang
yaitu
di
mengandung pesan-pesan atau gagasan.
telah
Organism; yaitu individu atau komunikan
seorang
yang
akan
komunikasi
menjadi
persuasif.
objek
Respons;
memberikan
prajurit
perhatian
dalam
(eager)
berbagai
proses
yaitu
15
Effendi, Onong Uchjana, “Ilmu, Teori, dan
Filsafat Komunikasi”, cet-3, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2003, h. 254
16
Deddy Mulyana, “Ilmu
Komunikasi”, PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, h.52
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 69
tingkatan. (dalam penelitian ini khusus
kehadiran pengguna di media sosial
kalangan Bintara).
hanya masih sebatas representasi dirinya
Untuk itu mereka rela berlama-lama
menggunakan
(terkadang dipakai istilah virtual self,
media sosial, tawaran
digital me, virtual me, virtual identity),
sentuhan teknologi modern komunikasi
belum sampai pada level diri seutuhnya
mengalami perubahan yang tidak pernah
yang berada di dalam media sosial. Maka
diduga sebelumnya. Dunia seolah tidak
tidak mengherankan apabila dikatakan
ada lagi batasan dan tidak ada lagi
akhirnya penggunaan media sosial yang
kerahasiaan yang bisa ditutupi. Melalui
rutin dalam waktu 2-3 jam sehari akan
media
menimbulkan kecanduan.
sosial
kita
bisa
mengetahui
aktivitas orang lain, sementara kita tidak
Menurut
Dahrun
Usman, S.Sos,
kenal dan tidak pernah bertemu tatap
mengatakan bahwa penggunaan media
muka (offline) dengan orang tersebut.
sosial selama 2-3 jam secara rutin setiap
Disinilah daya tarik yang luar biasa yang
hari
ditawarkan oleh media sosial sehingga
Maka
sulit bagi siapapun untuk menghindari
marak terjadi berbagai tindakan asusila
(tidak menggunakannya). Kemutakhiran
dan kekerasan di sekolah-sekolah sebagai
teknologi media sosial di sisi konvergensi
efek yang menyertainya”17.
media, hyperteks, dan simulasi membuat
dapat
menimbulkan
kecanduan.
tidak mengherankan
Wawancara
dengan
apabila
Wadanyon
media sosial ini semakin diminati. Bahkan,
512/QY, Mayor Inf Yudo Harianto:
mobile application untuk media sosial ini
“Bintara
yang
bujang,
menggunakan media sosial rata-rata
3-5 jam dalam sehari, kalau libur
lebih dari itu”18.
Dalam kesempatan lain wawancara
membuat
setiap
menggunakan
dimana
orang
saja
bisa
dengan
bermodalkan telepon selular (termasuk
smartphone) sepanjang ada jaringan.
Beragam praktek bisa dilakukan
dengan Pasi Intel Lettu Inf Nikson
Boantua Pasaribu, mengatakan:
“Periode
para
Bintara
menggunakan Media Sosial, pada
pagi hari antara pukul 05.00 – 06.00
Wib, siang hari antara pukul 11.30 –
oleh setiap individu terhadap media
sosial,
namun
yang
perlu
kembali
diperhatikan adalah media sosial itu bisa
dianggap sebagai ‘rumah’ atau diri sendiri
17
di dunia maya. Setidaknya perkembangan
18
teknologi sampai saat ini memungkinkan
Harian Pagi Tribun Jawa Barat, Rabu, 11 Mei 2016
Wawancara di Ruang Tamu Yonif 512/QY,
tanggal 6 September 2016 pukul 11.30 s.d 14.00
WIB.
70 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
14.00 Wib dan malam hari antara
pukul 22.00 – 24.00 Wib”19.
Melalui kegiatan tersebut kemudian
dengan
sendirinya
akan
obyek, memang butuh waktu yang agak
lama, melihat tampilan dan pentingnya
pesan yang masuk melalui media sosial.
Penerimaan terjadi biasanya apabila ada
kesamaan perasaan antar komunikan,
atau setidaknya hanya ingin berbagi
pengalaman. Hal ini jika komunikan telah
mengolah stimuli dan menerimannya,
terjadilah
kesediaan
untuk
Peran
informasi
wawancara
dengan
Serda Prasetyo, sebagai berikut:
“Waktu
saya
mengakses
informasi melalui media sosial
dengan satu motivasi untuk
meningkatkan
pengetahuan
terutama tentang militer dunia
dan
kajian-kajian
tentang
mentalitas
pasukan
khusus
negara
lain,
kemudian
Komandan.....paginya
saya
sampaikan kepada rekan-rekan
saya atau saya share melalui
facebook”21.
Bekal pengetahuan dan penguasaan
teknologi yang baik dengan kualitas
mentalitas yang teruji tentu konten yang
dengan
aktif
imbangan
men-Share
informasi ke media sosial yang bernuansa
positif baik berupa artikel para ahli
berbagai bidang, video dengan durasi
singkat berisi pesan memotivasi kebaikan
yang
bermanfaat.
Ketidaksiapan
pengetahuan dan mentalitas yang hanya
mengikuti trend yang berkembang akan
cenderung menimbulkan dampak yang
kurang baik. Akses dan kegiatan selama
status sampai dengan saling memberikan
komentar bahkan keluhan dan curhat di
ruang pribadi. Tampilan foto yang terus di
update oleh sesama pengguna, sehingga
yang nampak rupa yang cantik/tampak
sementara
Wawancara 6 September 2016, di ruang kerja
Wadanyon.
20
Naniek Aprilla Framaanik, “Komunikasi
Persuasi”, Kocipta Publishing, Serang, 2012, h. 58
21
Wawancara hari Jum’at tanggal 2 september
2016.
banyak
para
pengguna
Facebook menggunakan foto yang sudah
direkayasa, atau bahkan bukan fotonya
sendiri.
Kegiatan tersebut telah banyak
menimbulkan masalah perselingkuhan
yang berdampak pada meningkatnya
perceraian
Blogdetik
19
memberikan
menggunakan media sosial mulai update
mengubah sikap20.
Kesempatan
pula.
terbangun
pengertian/pemahaman terhadap suatu
maka
diakses akan dapat difilter dengan baik
sebuah
posting
keluarga.
“Perihal
Data
penyebab
tingginya perceraian di Ciamis”, diduga
kuat akibat semaraknya HP dan facebook.
Karena isteri menggugat cerai suami
disebabkan suami memiliki wanita idaman
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 71
lain, atau sebaliknya isteri memiliki pria
Kecepatan
idaman lain. Realita tersebut menjadi
kemudahan
pertanda telah terjadi perubahan yang
mengoperasionalkan
mengarah
membawa
kepada
keberanian
untuk
berbuat maksiat diruang pribadi tanpa
mengakses
informasi,
berkomunikasi,
dampak
dan
teknologi
yang
baik
bagi
mentalitas dan moralitas prajurit.
diketahui oleh pasangannya.
Dari penelitian dapat disimpulkan
Dalam kehidupan prajurit tentu
bahwa dampak media sosial terhadap
ada kemungkinan terjadi, hal ini sedikit
moralitas/mentalitas
banyak
terhadap
bergantung dengan latar belakang dan
karena
motivasi pengguna, media sosial akan
merupakan hal yang baru dengan norma
mendorong ke arah positif apabila konten
yang berbeda dengan kehidupan nyata.
yang
Bahasa yang digunakanpun bahasa gaul
untuk berbuat baik. Sebaliknya media
yang tidak terkadang tidak mengenal
sosial akan memberikan dampak pada
estetika dan etika sehingga terkadang
menurunnya
ketika mereka berbicara dengan Danton
berlebihan dalam penggunaan dan tidak
(Komandan
mengikuti kaidah yang
akan
moralitas
dan
berdampak
mentalitasnya,
Peleton)
tanpa
disadari
diakses
berkomunikasi.
etika Bintara mengalami penurunan.
Dampak
yang sama bertemu dengan atasan, tanpa
dilapangan
sadar
anggota
dengan
kondisi
masih
bila
media
sosial
terhadap etos kerja dan kinerja prajurit.
Berdasarkan
penghormatan
dorongan
berlaku dalam
penggunaan
sedang menerima telepon dan pada saat
memberikan
memberikan
sangat
moralitas/mentalitas
keluar jawaban yang kurang pas, disinilah
Belum lagi ketika mereka (Bintara)
Bintara
pengamatan
ternyata
masih
peneliti
dijumpai
yang sedang bertugas Jaga
memegang
Kesatrian pada pagi hari menggunakan
telepon. Dan masih banyak lagi realita
handphone secara sembunyi-sembunyi
yang terjadi dilinngkungan prajurit. Tentu
untuk menghindari tegoran Perwira Piket
hal tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-
Batalyon. Wawancara dengan Mayor Inf
larut, sedangkan etika pergaulan dalam
Yudhi Hariyanto (Wadanyon 512/QY),
lingkungan
Beliau mengatakan;
satuan
tempur
memiliki
pakem tersendiri sebagai wujud adanya
loyalitas baik kepada atasan maupun
terhadap
tugas
yang
di
embannya.
“Saya melihat sendiri dan kemudian
menegor
anggota
yang
menggunakan handphone pada saat
dinas baik untuk keperluan dinas
72 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
maupun diluar dinas (menghubungi
keluarga, pacar, teman dll).”
Kesempatan wawancara dengan
“Di staf yang saya, khususnya
para Bintara mereka rata-rata
menggunakan Medsos, tetapi
pengaruhnya belum signifikan.
Namun bang...sebagai Perwira
saya
selalu
mengingatkan
mereka, agar tetap semangat
dalam bekerja”25.
Wawancara dengan Lettu Inf Diding
Letda Inf Khairul Huda Danton II KipanB22:
“Menurut
pendapat
saya,
penggunaan media sosial yang
kurang
tepat
(seperti
saat
melaksanakan jaga Kesatrian) tentu
akan menggangu dan mengurangi
kewaspadaan dalam melaksanakan
dinas Jaga Kesatrian”.
Wawancara dengan para Komandan
Putranto (Pasi Log), mengatakan bahwa;
“Pengaruh Media sosial mulai
nampak, dimana mereka (Bintara)
mulai sering terlambat apel pagi,
ketika saya tanya, mereka terus
terang, menjawab, Ijin Pasi semalam
tidak tidur karena mengakses Media
Sosial”26.
Wawancara selanjutnya dengan
Kompi dan Perwira Staf Batalyon, mereka
menyampaikan; Mayor Inf Yudi Harianto
(Wadanyon) mengatakan;
“Saat ini Media Sosial belum
terlalu berpengaruh, namun saat
berikutnya
akan
muncul
kerawanan yang melunturkan
norma keprajuritan, sebagai
upaya suatu pihak asing yang
ingin menghancurkan TNI 23.
Wawancara selanjutnya dengan
Kapten
Inf
Zurilham
Kapten Inf Husni Mubarak (Dankipan-A),
mengatakan;
“Disadari atau tidak,.....dampak
negatif penggunaan media sosial
yang berlebihan akan berpengaruh
terhadap turunnya konsentrasi,
mudah terprovokasi berita yang
belum jelas kebenarannya, dan
mengancam keharmonisan keluarga
kerena aktivitas chatting di media
sosial”27.
Sebagai pembanding bahwa tidak
(Dankipan-B)
mengatakan; “Penggunaan media sosial
yang saya amati...sedikit demi sedikti
akan
mempengaruhi
semangat
kerja
Bintara, karena media sosial membuat
mereka apatis dan sibuk dengan medsos
24
itu sendiri” .
Wawancara dengan Lettu Inf Budi
Santoso (Pasi Pers) mengatakan bahwa;
22
Wawancara hari senin, tgl 05 September 2016 di
ruang tamu Yonif 512/QY
23
Wawancara Hari senin tanggal 05 September
2016, di ruang tamu Yonif 512/QY.
24
Wawancara hari senin tanggal 9 September
2016, di ruang tamu Yonif 512/QY.
selamanya media sosial memberikan efek
negatif, motivasi sebagai generasi “Y”
yang sangat familiar dengan teknologi
informasi sehingga memberikan warna
positif bagi sikap dan perilaku termasuk
didalamnya etos kerja/semangat bekerja.
25
Wawancara hari Selasa tanggal 6 September
2016, di ruang tamu Yonif 512/QY.
26
Wawancara hari Selasa tanggal 6 September
2016, di ruang tamu Yonif 512/QY.
27
Wawancara tgl 6 September 2016, di ruang
tamu Yonif 512/QY.
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 73
Kesempatan wawancara dengan Pasi Pers
dengan sesama pengguna media sosial
(Lettu Inf Budi Santoso) mengatakan
dengan komunitas yang beragam pula,
bahwa:
jadi tidak terbatas dengan sesama prajurit
“Tidak
semua
Bintara
yang
mengakses
media
sosial
memanfaatkan sisi hiburan, tetapi
saya perhatikan ada beberapa yang
kontrasi
meningkatkan
pengetahuan dengan mengakses
informasi terutama yang berkenaan
dengan bidang tugas di staf
personel sehingga satuan tidak
tertinggal dalam melaksanakan
tugas. Koordinasi dengan satuan
laian dan satuan atas berjalan
dengan baik”28.
Mengenai content, Chris Hill
menyebutkan sebagai berikut: “content
means that what the user wants to find is
there; design means they can find it.
Content should be relevant and up to date.
Design is a mixture of structure and
appearance.”
Ia menjelaskan bahwa
content adalah apa yang dicari atau yang
ingin ditemukan oleh pengguna. Selain
itu, ia juga menyebutkan bahwa content
harus relevan dan up to date (selalu
29
diperbaharui) . Konten media sosial yang
banyak
diakses
oleh
anggota
juga
beragam mulai dari sekedar melihat
pesan yang masuk sampai yang aktif
membuka
28
chatting
atau
pertemanan
wawancara tgl 2 september 2016, di ruang Staf
Pers
29
Chris Hill, “Teaching with e-learning in the
Lifelong Learning Sector”, Second edition.
(Exeter, England: Learning Matters Ltd), 2010, h.
48
tetapi juga dengan khalayak umum.
Update status, upload foto, bermain
games, mengobrol atau melihat dinding
media sosial sangat mengasyikkan dan
akhirnya bisa membuat lupa waktu.
Waktu
yang
seharusnya
untuk
berlatih
sebagai
pasukan
tempur,
dengan
sia-sia
bermanfaat
bagian
akhirnya
karena
dari
terbuang
melalaikan
pekerjaan dan kewajiban yang seharusnya
dikerjakan. Sehingga hal ini dapat menjadi
sebab terjadinya penurunan konsentrasi
para Bintara terutama ketika sedang
melaksanakan dinas jaga kesatrian dan
tugas yang lain, sudah barang tentu
kegiatan
tersebut
menurunnya
bermasalah
kinerja
akan
berdampak
Bintara
selain
dengan kewaspadaan juga
menurunnya kualitas pekerjaan, terutama
mereka yang sedang menjabat sebagai
Komandan Regu dengan sembilan orang
anggota Tamtama. Namun dalam kondisi
darurat justru prajurit yang sedang jaga
kesatrian
dapat
memanfaatkan
handphone yang dimiliki untuk lapor
cepat perkembangan kondisi disatuan
seperti kejadian kebakaran, laka lalin,
pencurian, unjuk rasa, bencana dll yang
74 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
menuntut
kecepatan
dalam
penangannya.
yang lama dan rutin setiap harinya maka
Kedewasaan seorang prajurit ketika
diberikan
Dengan penggunaan dalam waktu
kebebasan
maka
ia
akan
efek yang ditimbulkannya adalah terjadi
kecanduan
tehadap
media
sosial
bertanggungjawab, hasil penelitian etos
tersebut. Ciri-ciri orang yang teradiksi
kerja bisa mengalami kenaikan dan
(kecanduan) terhadap media sosial yaitu,
penurunan sebagai akibat mengakses
penggunaan
media sosial, media sosial menampilkan
kegelisahan
dua
media
sisi
yang
berbeda
satu
sisi
yang
ketika
sosial
berlebihan,
tidak
dalam
mengakses
interval
waktu
memberikan motivasi positif dan dilain
tertentu, peningkatan toleransi terhadap
sisi membenamkan seorang prajurit ke
adiksi media sosial
arah
dampak negatife
negatif.
Semua
bergantung
sosial)30.
bagaimana menyikapinya.
Dampak
terhadap
penggunaan
media
kebersamaan/jiwa
itu sendiri dan
(termasuk isolasi
Banyak situs yang dibangun
sosial
dalam internet yang menyajikan cara-cara
korsa
baru bersosialisasi dengan orang lain,
prajurit.
tanpa harus bertemu langsung.
Perang proxy yang dilancarkan musuh
Salah satunya adalah situs jejaring
salah satu sasaran yang ingin dihancurkan
sosial
adalah lunturnya jiwa korsa dan semangat
merupakan
juang prajurit. Kemauan untuk bertempur
berkomunikasi
akan hilang dengan sendirinya, sehingga
Facebook di seluruh penjuru dunia. Di
semangat kebersamaan dan kebanggan
dalam Facebook ini, seorang pengguna
terhadap satuan pudar dan akhirnya
dapat berbagi konten (share) mengenai
hilang tak berbekas. Kondisi demikian
apa yang sedang dalam pikirannya, apa
mereka ciptakan melalui
keberadaan
yang sudah atau sedang dilakukan dalam
media sosial. Informasi yang masuk
bentuk foto, dan video. Bahkan juga
melalui facebook atau twitter dan yang
tersedia
lainnya telah dimanfaatkan oleh intelijen
(chatting)
asing
Facebook.
untuk
mendapatkan
informasi
Facebook.
Situs
Facebook
sebuah
layanan
antar
layanan
antar
para
pengguna
komunikasi
para
virtual
pengguna
tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh prajurit Indonesia.
30
Jerald J, M.D, “Editorial American Journal of
Psychiatry”, USA, 2008
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 75
Dalam hitungan detik banyak orang
Annenberg School of Communication di
yang secara bersamaan memperbaharui
Universitas Pennsylvania Amerika Serikat
konten (update status), baik yang berisi
(AS).
curhatan
mendeksripsikan
perasaan
sampai
pamer
Mengungkapkan
teori
bahwa
ini
media
kesuksesan antar pengguna di situs
menghasilkan sebuah dampak dimana
tersebut. Lalu mengapa banyak orang
“ada
yang terdorong menggunakan Facebook
menganggap dunia nyata (kehidupannya
sebagai salah satu cara berinteraksi
sehari-hari) berjalan sesuai dengan dunia
dengan orang lain? Komunikasi yang
yang digambarkan oleh media. Ataupun
dibangun melalui media sosial dalam
sebaliknya, menganggap bahwa dunia
relitanya berbeda dengan komunikasi di
dalam media itu adalah "realita"31.
dunia nyata, mengapa hal ini terjadi?
sebagian
masyarakat
yang
Sebagai contoh, anak-anak yang
Pertemanan di media sosial, yang
secara konsisten menyaksikan liputan
dibangun melalui komunikasi langsung di
mengenai
dunia maya sering mengalihkan seorang
menganggap bahwa dimana pun Ia
Bintara dengan realita didunia nyata.
berada penculikan tersebut bisa terjadi,
Kegemaran
sehingga memiliki rasa ketakutan yang
seseorang
melaksanakan
penculikan
anak,
komunikasi dalam dengan media sosial,
berlebihan,
seperti
Facebook
yang tidak menonton liputan tersebut.
masalah
serius
telah menimbulkan
dimasyarakat
dibandingkan
akan
anak-anak
seperti
Ketakutan memang tidak terjadi pada
kasus hilangnya anak-anak gadis yang
seorang prajurit tetapi ada kekhawatiran
berusia belasan tahun karena melakukan
kalau
perkenalan lewat media sosial, ternyata
menggunakan media sosial berlebihan
dilapangan dimanfaatkan oleh orang yang
akan
tidak
Wawancara dengan serda Sumaji (Danru-1
bertanggungjawab.
informasi
provokatif
Hadirnya
yang
dapat
jiwa
yang
korsanya.
“Ijin Ndan.... konten yang sering
saya akses berupa, video yang
kemudian di share ke beberapa
temannya, yaa sekedar iseng untuk
menghabiskan waktu, daripada
keluar malam duit cepat habis,
ekonomi, politik sampai sosial budaya
termasuk berita penistaan suatu agama.
Teori Kultivasi
mempengaruhi
prajurit
Kipan-A Yonif 512/QY), mengatakan;
menimbulkan keresahan sosial, mulai soal
Menurut
kehidupan
yang
pertama kali dikenalkan oleh Profesor
31
George Gerbner ketika ia menjadi Dekan
Deddy Mulyana, “Ilmu
Komunikasi”, PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, h.56
76 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
selain itu sering update status
dengan mengganti foto latihan biar
kereenn... “32.
Memang Dampak media sosial
Wawancara
secara
masif
Log),menyampaikan bahwa;
“yang menyedihkan buat kami
bang...media
sosial
akan
menimbulkan
ketidakpedulian
seorang prajurit terhadap tugas,
lingkungan bahkan keluarganya,
tetapi
hal
ini
jarang
di
35
perhatikan .”
Wawancara dengan Kapten Inf
dilapangan,
tetapi terdapat beberapa realita yang
perlu untuk didalami agar jiwa korsa yang
menjadi ruh seorang prajurit tidak hilang
begitu saja.
Kesempatan
Wadanyon
512/QY
wawancara
Mayor
dengan
Inf
Yudi
dengan
Lettu Inf Diding Tri Putranto (Pasi
terhadap pudarnya jiwa korsa belum
ditemukan
wawancara
Husni Mubarok (Dankipan-A) mengatakan
bahwa;
“Menurut pengamatan saya
bang,...mereka
yang
menggunakan medsos lambat
laun akan timbul
sikap
indiviudalis
dan
akan
melunturkan secara pelan-pelan
rasa kebersamaan dan kejuangan
seorang prajurit33.”
Wawancara dengan Kapten Inf
“Demam
medsos
sangat
berpengaruh terhadap menurunnya
jiwa
korsa,
tetapi
sebagai
atasannya,
saya
selalu
mengingatkan akan dampak negatif
medsos, agar sikap individualis tidak
muncul, tindakan yang saya lakukan
yaitu
cepat-cepat
mengambil
langkah
pencegahan,
dengan
doktrin”36.
Wawancara dengan Kapten Inf
Johar Mustofa (Dankibant) mengatakan
Zurilham (Dankipan B) juga menjelaskan
bahwa;
bahwa;
Harianto mengatakan bahwa;
“Media sosial sangat sulit
dicegah, karena itu kami para
Perwira
tidak
bosan-bosan
mengingatkan para Bintara,
karena dengan adanya medsos
bagi personel yang belum
menyadari akan timbul sifat
individual
yang
akan
menyebabkan menurunnya jiwa
korsa serta menurunnya etos
kerja34.”
32
Wawancara tgl 6 September 2016, di lapangan
Tenis Yonif 512/QY.
33
Wawancara hari selasa tanggal 6 September
2016, di ruang Wadanyon.
34
Wawancara hari Selasa tanggal 6 September
2016, di ruang tamu Yonif 512/QY.
“Penggunaan media sosial yang
berlebihan
akan
menimbulkan
seseorang cenderung apatis”.37
Imbangan
terbaik
dalam
mengahadapi perang media yang terjadi
saat ini adalah dengan tidak larut sebagai
pengkonsumsi informasi yang hadir tetapi
melalui media sosial facebook contohnya
35
Wawancara hari Selasa tanggal 9 September
2016, di ruang tamu Yonif 512/QY.
36
Wawancara hari Selasa tanggal 6 September
2016, di ruang tamu Yonif 512/QY.
37
Wawancara hari Selasa tanggal 6 September
2016, di ruang tamu Yonif 512/QY.
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 77
dapat
dilakukan
positif
dengan
menshare
informasi
nyata. Orang yang aktif di media sosial,
tujuan
sebagai
jika bertemu langsung nyatanya adalah
pertimbangan.
orang yang pendiam dan tidak banyak
Kesempatan
wawancara
dengan
bergaul. Munculnya sikap acuh, cuek dan
Pasi Intel Lettu Inf Nikson Boantua
tidak peduli tentu akan berpengaruh
Pasaribu mengatakan bahwa:
kurang baik bagi kebersamaan atau jiwa
“Kalau saya justru dengan mereka
membangun komunikasi dengan
para pengguna yang lain akan
menambah
banyaknya
teman
dengan
berbagai
latar
belakang....kedewasaan
dan
wawasan turut meningkat seiring
dengan
kualitas
percakapan
diantara mereka, tentang berbagai
soal38.”
Pertemanan dalam media sosial
memang tidak salah menurut aturan,
semuanya bergantung kesiapan mental
dan pengetahuan serta wawasan para
Bintara,
tetapi
intensitas
disadar
yang
menimbulkan
atau
tidak
berlebih
akan
anti
sosial
sikap
dikehidupan nyata.
Timbul
induvidualis,
rasa
Ini
acuh
dan
disebabkan
sikap
karena
belajar berkomunikasi secara nyata. Hal
ini memang benar sekali, karena Bintara
yang sangat aktif di sosial media, dia
selalu memposting apa saja yang sedang
kerjakan,
prajurit.
Dari
penelitian
kesimpulan
bahwa
didapatkan
tidak
selamanya
dengan menggunakan media sosial dan
membangun
komunikasi
antar
grup
memberikan dampak negatif, karena
melalui media sosial banyak hal positif
dapat dikerjakan seperti tukar menukar
informasi
rumah
tangga
harmonis,
kesehatan, kecantikan, bisnis dan lain
sebagainya.
Dengan
kecerdasan
mengakses media sosial justru membawa
dampak
positif
yang
sangat
menguntungkan satuan.
pengguna sosial media menjadi malas
dia
korsa yang berlaku dalam kehidupan
namun
keadaan
yang
Pemahaman dari posisi kuadran ini,
adalah dalam mengatasi Dampak yang
ditimbulkan oleh penggunaan media
sosial memiliki kondisi yang baik untuk
dapat menggunakan kekuatan internal
dengan:
Memanfaatkan
eksternal,
Mengatasi
peluang
kelemahan
internal, Menghindari dan mencegah
berbeda 180 derajat jika bertemu secara
38
Wawancara tgl 2 september 2016 di ruang Staf
Intel.
78 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
eksternal 39.
ancaman/hambatan
Pertama.
Danyonif
memfokuskan
512/Qy
pada
harus
budaya konsumtif, dan perubahan gaya
hidup yang cenderung instan. Penegakan
strategi
S-O
seperti
yang
konsekuensi ketaatan pada peraturan
telah ditampilkan pada Tabel analisis
yang terdapat didalam protap satuan,
SWOT untuk masing-masing komponen.
memberikan efek jera bagi para Bintara
(Strength-Opportunities)
Dengan demikian fokus strategi dan
reward
512/QY
dalam
mengatasi
punishment
Kedua,
Danyonif
512/Qy
pada
strategi
S-O
seperti
yang
memfokuskan
turunnya moralitas dan mentalitas Bintara
(Strength-Opportunities)
adalah
sebagai
kecepatan
dan
memperoleh
profesional
Adanya
telah ditampilkan pada Tabel analisis
kemudahan
dalam
SWOT untuk masing-masing komponen.
dapat
Dengan demikian fokus strategi dan
mendukung
pengembangan yang harus dilakukan
untuk
terbentuknya
harus
berikut:
informasi
dimanfaatkan
sebagai
yang melanggar.
pengembangan yang harus dilakukan
Danyonif
and
prajurit
dan
Bintara
yang
Danyonif
512/QY
dalam
berwawasan
luas.
turunnya etos kerja dan kinerja para
Dengan rata-rata usia para Bintara antara
Bintara
25-35 yang merupakan cakupan generasi
Mengefektifkan
“Y” yang dibesarkan dalam suatu sistem
pengawasan yang ketat oleh para unsur
budaya global yang dilandasi oleh potensi
komandan dari level Danru (komandan
jejaring internet dan teknologi digital.
regu) sampai dengan Danki (komandan
Selanjutnya melalui pemanfaatan
kompi)
adalah
mengatasi
sebagai
Jam
didukung
berikut:
Komadan
penegakan
dan
aturan
peluang berupa kepemimpinan Danyon
secara adil akan mampu membatasi
yang
penggunaan media sosial. Kecanduan
mendapatkan
dukungan
para
Perwira Staf dan para Danki, menjadi
media sosial
menyebabkan turunnya
kekuatan utama dalam membendung
konsentrasi
para
efek negatif media sosial. Penggunaan
melakukan tugas dan tanggungjawabnya.
media sosial tanpa batas waktu dan
Lingkungan satuan yang kondusif
kontrol
yang
baik
akan
melahirkan
Bintara
dalam
dengan pelaksanaan pembinaan satuan
yang baik, akan mengalihkan perhatian
39
Freddy Rangkuti, “ Analisis SWOT Teknik
Membedah Kasus Bisnis”, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta 2006, h.23
para
Bintara
menggunakan
media
sosial.
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 79
Tabel 4.1. Matrik SWOT Dampak Media Sosial terhadap kinerja Bintara
S ( KEKUATAN )
1.Kecepatan
dan
W (KELEMAHAN)
kemudahan 1. Budaya Konsumtif (keinginan
memperoleh informasi.
2.Kemampuan
dan
memiliki varian handphone
ketrampilan
menggunakan teknologi
terbaru)
2. Perubahan gaya hidup dan
3.Generasi “Y” (Millenium) yg familiar
dengan teknologi komunikasi
4.Peluang meningkatkan wawasan
perilaku
3. Sulit fokus pada pekerjaan
4. Tidak ada waktu berinteraksi
dengan lingkungan
5. Disiplin rendah
O ( peluang )
T (ancaman/hambatan )
1. Kepemimpinan Danyon, para
1.Kebutuhan eksistensi diri
Perwira Staf dan para Danki
2.Kecanduan media sosial
2. Protap Satuan
3.Kesulitan kontrol (privasi)
3. Jam Komandan
4.Anti sosial/cenderung acuh.
4. Penerapan Reward and
Punishment secara adil
5. UU ITE (Informatikan dan
transaksi elektronik)
Opportunities
Strategi S-O
Strengths
Weakness
Threatsness
80 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
Selanjutnya keteladanan para unsur
komandan
memberikan
kekuatan,
agar
tambahan
pemanfaatan
utama
mensukseskan
tugas
pokok
melalui jiwa korsa yang kuat antar
lebih
prajurit. Dengan jiwa korsa kerja sama
diarahkan kepada hal-hal yang produktif.
menjadi harmonis dengan kemampuan,
Apel tepat waktu dan standart pekerjaan
ketrampilan dan fisik yang prima menjadi
yang
sandaran keberhasilan satuan.
sesuai
kepemimpinan
tuntutan
para
dibawah
perwira
yang
Kesimpulan dan Saran
menguasai ketrampilan dan memiliki
Kesimpulan
kemampuan yang baik.
Berdasarkan
Ketiga,
Danyonif
memfokuskan
pada
(Strength-Opportunities)
512/Qy
hasil
penelitian
dan
harus
pembahasan serta pemecahan masalah,
strategi
S-O
dapat disimpulkan beberapa hal terkait
seperti
yang
dampak
penggunaan
media
sosial
telah ditampilkan pada Tabel analisis
terhadap kinerja Bintara Yonif 512/QY
SWOT untuk masing-masing komponen.
sebagai berikut: Dampak penggunaan
Dengan demikian fokus strategi dan
media
pengembangan yang harus dilakukan
moralitas/mentalitas Bintara Yonif 512/QY.
Danyonif
512/QY
terhadap
mengatasi
Satu, Media sosial akan memberikan
turunnya jiwa korsa/kebersamaan para
dampak positif dengan suatu catatan
Bintara
berikut:
apabila
dilakukan
Komitmen para perwira untuk mampu
kaidah
berkomunikasi
memberikan keteladanan dalam setiap
kecepatan dalam berkomunikasi dengan
dimensi kehidupan, baik ketika sedang
kemudahan-kemudahan yang ditawarkan
dinas maupun kehidupan berkeluarga
sehingga keluarga, kerabat dan teman
didukung penegakan aturan yang ketat
semakin
berupa ketaatan pada protap satuan dan
memperkokoh mentalitas dan moralitas
peraturan yang berlaku. Akan mampu
Bintara Yonif 512/QY. Melalui media sosial
mengatasi sikap acuh yang berakibat
banyak hal bisa dilakukan yaitu bisnis
terbatasnya melakukan interaksi sesama
online,
kawan, hal ini sangat berbahaya karena
pengembangan
jiwa korsa adalah ruh yang berperan vital
mandiri memanfaatkan konten yang ada,
dalam kehidupan prajurit. Dihadapkan
misalnya informasi tentang kesehatan,
dengan tugas yang diemban, maka syarat
kejahatan dan sebagainya. Sebaliknya
adalah
dalam
sosial
sebagai
dekat,
membina
dengan
mengikuti
yang
sehingga
pertemanan
potensi
diri
benar,
akan
dan
secara
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 81
akan
memberikan
dengan
catatan
dampak
negatif
menggunakan
yang
berisko terhadap pasangan yang telah
menikah.
Keempat,
Keharmonisan
berlebihan dan tidak mengikuti kaidah-
hubungan antar personal dalam satuan
kaidah komunikasi yang benar sehingga
menjadi kurang harmonis, menurut K.
menimbulkan
berupa:
Jason Kratsky penulis buku facebook the
Pertama, telah menyebabkan kecanduan
your marriage mengatakan bahwa media
media sosial, yang ditandai dengan
sosial seperti facebook memberi godaan
munculnya rasa malas, gelisah, acuh dan
bahkan pada orang yang tidak pernah
anti sosial. Dampak selanjutnya adalah
sekalipun
merosotnya moralitas dengan indikasi
Sebuah
tidak taat pada aturan, sehingga banyak
disebuah firma hukum di Inggris divorce
terjadi pelanggaran. Konsentrasi dan
online ternyata 80% pengacara perceraian
waktu lebih banyak digunakan untuk
menyebutkan adanya angka perceraian
mengakses media sosial, motivasi kearah
yang disebabkan oleh media sosial.
kebaikan terabaikan. Kedua, Seseorang
Kelima, Godaan situs-situs di internet,
yang sudah ketagihan menggunakan
seperti pornografi pun merajalela. Bagi
media sosial waktunya banyak dihabiskan
Bintara yang masih bujangan sebagai
untuk sekedar update status, posting atau
luapan
yang lainnya sehingga waktu berinteraksi
pornografi di media sosial, sangat rentan
dengan
melakukan pelanggaran.
efek
lanjutan
lingkungan
keluarga
berkurang,demikian pula abai terhadap
pekerjaan
sehingga
kualitas
berpikir
untuk
selingkuh.
penelitian
yang
dilakukan
ketertarikannya
dengan
situs
Dua, Dampak penggunaan media
rendah.
sosial terhadap etos kerja Bintara Yonif
Ketiga, Banyak terjadi kasus asusila
512/QY, sebagai berikut: Pertama, Media
seperti perselingkuhan, survey oleh Tim
sosial akan memberikan dampak positif
Peneliti dari University of Guelph, Kanada
dengan suatu catatan apabila dilakukan
menemukan bahwa media sosial dapat
dengan mengikuti kaidah berkomunikasi
meningkatkan rasa cemburu pasangan.
yang benar, Belajar banyak dari orang-
Mereka menemukan, bahwa makin sering
orang
seseorang menghabiskan waktunya pada
maupun video yang tersaji melalui media
media sosial maka akan menimbulkan
sosial akan menjadi motivasi tersendiri
rasa cemburu dan tingkat kecurigaannya
bagi Bintara yang mau meningkatkan
pada pasangan semakin tinggi, dan ini
wawasannya,
sukses
dalam
bentuk
sehingga
82 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
tulisan
akan
meningkatkan etos kerja Bintara Yonif
sosial akan memberikan dampak positif
512/QY.
akan
dengan suatu catatan apabila dilakukan
memberikan dampak negatif dengan
dengan mengikuti kaidah berkomunikasi
catatan menggunakan yang berlebihan
yang benar, pertemanan yang didasari
dan
niat yang baik akan saling melengkapi,
Kedua,
tidak
komunikasi
Sebaliknya
mengikuti
yang
menimbulkan
kaidah-kaidah
benar
lanjutan
sekalipun
kepura-puraan
tidak dapat
berupa:
dijangkau maka dengan kesungguhan
Update status, upload foto, bermain
maka komunitas akan mengerti, karena
games, mengobrol atau melihat dinding
data yang tersaji mengandung kebenaran
jejaring sosial sangat mengasyikkan dan
yang tidak terbantahkan, sehingga akan
akhirnya bisa membuat lupa waktu.
memperkokoh jiwa korsa Bintara Yonif
Waktu
512/QY.
yang
efek
sehingga
seharusnya
bermanfaat
Kedua,
Sebaliknya
akan
akhirnya terbuang dengan sia-sia karena
memberikan dampak negatif dengan
melalaikan pekerjaan dan kewajiban yang
catatan menggunakan yang berlebihan
seharusnya dikerjakan. Munculnya rasa
dan
malas, gelisah, acuh dan anti sosial.
komunikasi
Dampaknya adalah menurunnya disiplin
menimbulkan efek lanjutan berupa: Satu,
dan etos kerja, terbukti sering terlambat
Kecanduan media sosial, yang ditandai
apel dengan alasan yang tidak jelas, tugas
dengan munculnya rasa malas, gelisah,
yang diberikan tidak dapat diselesaikan
acuh dan anti sosial. Dampaknya adalah
tepat waktu dan sering ijin saat jam-jam
lunturnya jiwa korsa karena muncul sikap
dinas.
sia-sia
apatis dan acuh terhadap sesama teman
mengalihkan perhatian Bintara dari tugas
karena kepentingan individu yang lebih
dan tanggungjawabnya. Kinerja yang
ditonjolkan.
menurun akan mengurangi kepercayaan
dibangun
pimpinan terhadap satuan, sebagai akibat
memberikan tawaran lain yang lebih
sikap
Banyak
menarik karena kebutuhan eksistensi diri
pelanggaran karena konsentrasi terpecah
dan hiburan lebih terpenuhi daripada
untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
kegiatan
Membuang
individu
yang
waktu
tinggi.
Tiga, Dampak penggunaan media
tidak
mengikuti
yang
kaidah-kaidah
benar
sehingga
Dua,
Pertemanan
yang
melalui
media
sosial
rutinitas
membosankan.
Tiga,
satuan
Tertinggal
yang
dan
sosial terhadap etos kerja Bintara Yonif
terlupakannya bahasa formal, karena
512/QY sebagai berikut: Pertama, Media
pengguna media sosial
lebih sering
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 83
menggunakan bahasa informal dalam
Saran
kesehariannya, sehingga aturan bahasa
Saran Teoritis
formal
Pertama, Untuk mengeleminir dampak
mereka
terlupakan. Empat,
menjadi
Etika
mengalami
negatif
media
sosial
terhadap
penurunan karena perhatian yang fokus
moralitas/mentalitas Bintara yonif 512/QY
ke
maka : Satu, Butuh pengawasan para
media
sosial
dan
bahasa
yang
digunakan sehingga tata krama pergaulan
perwira
di satuan mulai seperti penghormatan
pelarangan
ketika sedang memegang handphone.
pada
Lima, Jiwa korsa akan luntur karena
melaksanakan
konsentrasi tertuju pada media sosial.
kesatrian. Dua, Perlu aturan yag jelas yang
Jiwa korsa yang merupakan esprit de
mengikat dari Komando atas tentang
corps akan mengalami kelesuan karena
penggunaan
sikap acuh dan anti sosial para Bintara.
berita apa saja yang boleh di sharing
Peran
melalui
sentral
seorang
Komandan
dengan
menerapkan
penggunaan
saat
dinas
media
media
Handhpone
dan
latihan
sedang
serta
sosial,
sosial.
aturan
jaga
termasuk
Tiga,
Perlu
Batalyon yang didukung para staf dan
penerapan hukum yang adil dan tegas
semua
dengan
untuk menghindari bocornya rahasia
melakukan inovasi dan kreatifitas positif
militer kita berupa tehnik dan taktik yang
untuk mengurangi penggunaan media
dimiliki.
unsur
komandan
sosial kearah yang lebih produktif sangat
urgen
dilakukan
dapat
negatif media sosial terhadap disiplin dan
memberikan sumbangsih yang besar bagi
etos kerja Bintara yonif 512/QY maka :
satuan dalam mewujudkan keberhasilan
Satu, Penggunaan media sosial pada jam
tugas pokok. Pembuatan aplikasi simulasi
istirahat selebihnya menggunakan alat
tempur tingkat regu salah satunya, dalam
komunikasi berupa handy talky. Dua,
berbagai
yang
Pengawasan cerdas seorang perwira
disesuaikan dengan tugas satuan tempur
dengan penguasaan terhadap tugas dan
akan dapat mengurangi penggunaan
tanggungjawab
media sosial, sementara disisi lain akan
termotivasi untuk maju dan berkarya
mampu
meningkatkan kinerjanya. Tiga, Pada saat
situasi
sehingga
Kedua, untuk mengeleminir dampak
dan
menambah
meningkatkan
teknik
bertempur yang benar.
kondisi
wawasan
dan
dan
taktik
sedang
jaga
agar
para
kesatrian
Bintara
handphone
dititipkan ke piket batalyon dan boleh
84 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
diambil kembali setelah turun jaga. Serta
mengarahkan
tidak ada kompromi sama sekali.
berkomunikasi yang benar melalui media
Ketiga, Untuk mengeleminir dampak
negatif media sosial terhadap jiwa korsa
Bintara
yonif
512/QY
maka
:
yang dapat ditimbulkan.
Satu,
meningkatkan tugas membuat produk
sesuai tugas dan tanggungjawab Bintara.
Dua, Alihkan perhatian Bintara agar tidak
kegiatan
media
bersama
sosial
seperti
dengan
membuat
aplikasi pertempuran berbagai level. Tiga,
Penerapan keteladanan para Perwira, di
iringi penegakan dan penerapan reward
and punishment
pembinaan
secara
mental
adil
melalui
dalam
segala
aspeknya.
Saran Praktis
Pertama,
Keteladanan
diimplementasikan
perwira
dengan
tidak
menggunakan media sosial pada jam
dinas, menggantikannya dengan handy
talky (HT).
Kedua, Penerapan
aturan
sama
untuk semua level prajurit mengeleminir
alasan apapun, sehingga ketika tidak
boleh menggunakan handphone maka
semua
level
secara
sadar
ilmu
sosial termasuk dampak secara detail
Penggunaan media sosial dibatasi dengan
menggunakan
penggunaan
tidak
menggunakannya.
Ketiga, Pembekalan yang benar
melibatkan prajurit semua level agar
Daftar Pustaka
Surat
Keputusan
Kasad
Nomor
Skep/58/III/2004 tentang Bujukin
Infanteri
Chris Hill, Teaching with e-learning in
the
Lifelong Learning Sector,
Second edition. Exeter, England:
Learning Matters Ltd.
David, Fred R., 2006.
Manajemen
Strategis. Edisi Sepuluh. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Effendi, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori,
dan Filsafat Komunikasi, cet-3.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
Husein Umar, 2008, Metode Penelitian,
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Jogiyanto, 2005, Sistem Informasi
Strategik
untuk
Keunggulan
Kompetitif. Yogyakarta: Penerbit
Andi Offset.
Koswara,
E.
1991.
Teori-Teori
Kepribadian. Bandung: PT. Eresco.
M.A
Mulyana,
Deddy.
2005.
Ilmu
Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nasrullah Rulli. 2015. Media Sosial,
Perspektif Komunikasi, Budaya, dan
Sosio Teknologi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT
Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Peraturan
Rektor
Universitas
Pertahanan Indonesia, Nomor 22
Tahun 2014 tentang Penulisan Karya
Akhir Studi Universitas Pertahanan
diperoleh wawasan yang sama untuk
Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 85
Umi
Narimawati, SE.,M.Si. 2008.
Metodologi Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi.
W. Poespoprodjo. 1988. Filsafat Moral;
Kesusilaan Dalam
Teori
dan
Praktek. Cet. II. Bandung: Remadja
Karya
Naskah
Departemen.
2015.
Managemen Pertahanan Matra
Darat.
Keputusan Danseskoad, Nomor KEP/ 30 /
VIII / 2015
Harian Pagi Tribun Jawa Barat, Rabu, 11
Mei 2016.
86 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2
Download