DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP KINERJA BINTARA YONIF 512/QY DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN TUGAS POKOK SATUAN IMPACT OF USING SOCIAL MEDIA TO PERFORMANCE THE OFFICER OF BINTARA YONIF 512 / QY IN THE SUPPORTING OF THE SUCCESS OF MAIN DUTIES UNIT Winarko Universitas Pertahanan ([email protected]) Abstrak - Salah satu esensi dari kemampuan negara dalam mengelola dan mengarahkan sumber daya nasional untuk kepentingan nasional dan kepentingan pertahanan adalah keberhasilannya memaknai segala kontinuitas dan perubahan lingkungan strategis yang semakin komplek dan sulit untuk diprediksi. Perkembangan teknologi membuat masyarakat berada diantara dua pilihan. Disatu pihak masyarakat menerima kehadiran teknologi, di pihak lain kehadiran teknologi modern justru menimbulkan masalah-masalah yang bersifat struktural yang kemudian merambah di semua aspek kehidupan masyarakat. Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer dari setiap individu, termasuk didalamnya prajurit Yonif 512/QY. Dari perspektif pertahanan, media sosial menjadi celah terjadinya perubahan perspektif ancaman dari hard power kepada soft power, disadari atau tidak ancaman soft power telah merasuk kedalam ranah kehidupan prajurit dan mempengaruhi mentalitas, moralitas, etos kerja dan bahkan jiwa korsanya. Bagaimana itu bisa terjadi ? Penggunaan media sosial yang berlebihan akan menimbulkan dampak negatif yang diyakini sebagai penyebab maraknya pelanggaran dan menurunnya disiplin serta etos kerja. Selanjutnya akan menimbulkan kecanduan, rasa malas, sikap acuh, aphatis dan anti sosial. Dari penelitian didapatkan fakta salah satu yang cukup memprihatinkan, dimana seorang prajurit yang sedang jaga kesatrian meninggalkan posnya hanya untuk melihat pesan yang masuk di media sosial, tentu kewaspadaan berkurang dan abai terhadap kewajiban utama sebagai mata dan telinga satuan. Melihat kenyataan tersebut, solusi terbaik adalah meningkatkan kontrol dan penerapan peraturan yang ketat agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Kata Kunci: Media Sosial, Moralitas/Mentalitas, Etos kerja dan Jiwa korsa/Kebersamaan. Abstract - One of the essences of the state's ability to manage and direct the national resources for national interests and the interests of defense is its success to interpret all of continuity and change in the strategic environment is increasingly complex and difficult to predict. Technological developments make society is between two options. On the one hand the public to accept the presence of technology, on the other hand the presence of modern technology actually cause the problems that are structural which then penetrated in all aspects of community life. Access to media has become one of the primary needs of every individual, including the soldiers of Battalion 512 / QY. Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 59 From the defense perspective, social media became gap changes the perspective of the threat of hard power to soft power, consciously or not the threat of soft power has penetrated into the realm of the life of soldiers and affecting mentality, morality, work ethic and esprit de corps. Excessive use of social media will have a negative impact that is believed to cause widespread offense and the decline of discipline and work ethic. Next will cause addiction, laziness, indifference, apathy and miss-social. From the research found quite alarming fact that, where there is a soldier on guard Kesatrian left his post only to see the incoming messages on social media, of course reduced vigilance and neglect of primary obligations as the eyes and ears of the unit. Seeing the fact, the best solution is to improve the control and application of strict regulations so that similar incidents will not recur. Keys Words: Social Media, Morality / mentality, work ethic and esprit de corps. Pendahuluan S semesta yang mencakup pertahanan alah satu kemampuan esensi negara dari militer dan nir militer, dengan tujuan dalam untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan mengelola dan mengarahkan wilayah Negara Kesatuan Republik sumber daya nasional untuk kepentingan Indonesia serta melindungi seluruh aspek nasional dan kepentingan pertahanan kehidupan dari setiap ancaman yang adalah keberhasilannya memaknai segala dapat menggangu stabilitas nasional. kontinuitas dan perubahan lingkungan Perkembangan teknologi membuat strategis yang semakin komplek dan sulit masyarakat terapit diantara dua pilihan, untuk diprediksi. Perubahan perspektif disatu ancaman dari hard power (kekuatan kehadiran teknologi, di militer) menjadi soft power (kekuatan non kehadiran teknologi modern justru militer), nampaknya kurang mendapatkan menimbulkan masalah-masalah yang perhatian yang serius, berbeda dengan bersifat ancaman yang bersifat hard power1. merambah di semua aspek kehidupan Dalam masyarakat struktural yang pihak lain kemudian masyarakat, bersifat dilingkungan prajurit. Melalui media yang asimetris harus dihadapi secara kolektif kian terbuka dan terjangkau, masyarakat oleh segenap komponen bangsa secara menerima berbagai informasi tentang cerdas dan cermat. Sistem pertahanan peradaban baru yang datang dari seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia penjuru dunia. Padahal, kita menyadari adalah sebuah mekanisme pertahanan belum semua warga negara mampu ancaman yang termasuk menerima strategi pertahanan, perspektif pihak kehidupan menilai sampai dimana kita sebagai 1 Departemen Pertahanan RI, “Strategi Pertahanan Indonesia”, 2008 h. 3 bangsa berada. Secara khusus hadirnya 60 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2 media sosial telah menjadi jendela atau Untuk mengemban berat musuh untuk mempengaruhi cara berfikir, mental dan moralitas prajurit yang prima, pola yang didukung dengan disiplin dan etos kerja bertentangan dengan norma/aturan yang serta jiwa korsa antar prajurit yang kokoh, berlaku sehingga dan sebagai perilaku seorang prajurit. akan dibutuhkan yang celah yang dapat dimanfaatkan oleh sikap tersebut tugas mampu kualitas mewujudkan Meskipun tak dapat dipungkiri media keberhasilan tugas pokok satuan. Peran sosial penting seorang Bintara Yonif 512/QY dengan pemanfaatan penyikapan yang dan benar akan memberikan dampak positif. Hal tersebut sejalan sebagai ujung tombak pimpinan di lapangan, sebagai pelatih militer teknis, dengan penegak disiplin, pemelihara tradisi korps pendapat yang menyatakan bahwa “Kini satuan, pengawas dan media antara peranan media semakin diperkuat dengan Perwira dan Tamtama, akan menjadi perkembangan teknologi dan jejaring sandaran sosial. Di tengah-tengah perkembangan seorang Komandan Batalyon. media ini, terjadi juga perubahan dalam keberhasilan kepemimpinan Kinerja prajurit di satuan tempur dinamisme media, masyarakat, dan politik khususnya global”2. dengan jabatan yang mereka duduki, merupakan Batalyon Infanteri satuan 512/QY Infanteri setingkat mulai dari dapat dipetakan sesuai seorang Danru (Komandan Batalyon yang mempunyai tugas pokok Regu), Baton (Bintara Peleton), Bamin untuk menyelenggarakan pertempuran (Bintara Administrasi), Bapel (Bintara darat dengan mengutamakan mobilitas Pelatih) sampai seorang Dansi Mayon jalan (Komandan kaki, serta dekat/perorangan pertempuran di Seksi Markas Batalyon), bentuk keseluruhan berjumlah 112 orang. Dengan medan dan cuaca dalam rangka mencari, waktu kerja 1 x 24 jam, kapanpun mendekati dan menghancurkan serta dibutuhkan oleh atasannya meskipun menawan diluar jam kerja menurut ukuran pada musuh segala jarak ataupun mempertahankan suatu medan tertentu3. umumnya tetap harus berangkat. Indikator kinerja prajurit dapat dijangkau 2 dari Erwin Renaldi, “Mass Communication Theories” , 2011, p. 27. 3 Bujukin Infanteri, Skep Kasad Nomor Skep/58/2004, p. 3. aspek-aspek ketepatan dan disiplin berupa kecepatan dalam menyelesaikan tugas tertentu, kokohnya Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 61 mentalitas yakni menjalankan kesanggupan perintah dalam kondisi dalam berkomunikasi telah memberikan kemudahan dan kecepatan dalam apapun, dan etos kerja dihadapkan berkomunikasi. Sebagai gambaran jika dengan tuntutan tugas yang diembannya, dahulu perkenalan antar individu dalam serta jiwa korsa yang dibutuhkan dalam masyarakat suatu kelompok yang kompak, saling bertukar kartu nama, saat ini setiap kita mengisi yang bertemu orang baru cenderung dan melengkapi dengan selalu untuk aspek kerjasama dimedan pertempuran. membuat pertemanan dimedia sosial. Foster dan Seeker alamat dengan ketergantungan yang sangat tinggi pada Menurut bertukar diiringi akun atau Perubahan cara orang berkomunikasi dan menyatakan bahwa, “Kinerja adalah hasil berinteraksi yang dicapai seseorang menurut ukuran diduga sebelumnya. Dunia seolah-olah yang berlaku untuk pekerjaan yang tidak ada lagi batasan dan tidak ada lagi bersangkutan”4. Adapun kinerja kerahasiaan yang bisa ditutupi. Kita bisa dipengaruhi berbagai faktor mengetahui aktivitas orang lain tanpa menurut Gibson, et all, antara lain: Faktor harus kenal dan pernah bertemu muka individu, sebelumnya. oleh yaitu kemampuan dan ini, terjadi tanpa pernah keterampilan (mental dan fisik), latar Media belakang (pengalaman, keluarga, dst), mentranformasi dan demografis (umur, asal usul, dll). searah dari satu institusi media ke banyak Faktor organisasi, adalah sumber daya, audien, menjadi kepemimpinan, imbalan (kompensasi), dialogis antar banyak audien. Namun, struktur diskripsi dibalik kemudahan dalam berkomunikasi description). Faktor saat ini, terjadi fenomena penggunaan persepsi, sikap, media sosial yang berlebihan dan tidak pekerjaan psikologis, organisasi, (job ialah dan kepribadian, pola belajar, dan motivasi 5. Dampak positif dengan hadirnya media sosial sebagai cara dan pilihan baru 4 Bill Faster dan Karen R Seeker, “Pembinaan untuk meningkatkan kinerja”, PPM-bisnis2030, 2010, h. 14 5 Gibson, et all, “Organizational behavior, structure, and process,” 7th Edition 1997, h 375, Richard., Irwin sosial juga praktek praktek mampu komunikasi komunikasi mengikuti kaidah-kaidah komunikasi yang benar, sehingga justru membawa dampak negatif, seperti kecanduan media sosial. Selanjutnya muncul rasa malas, acuh, gelisah dan sikap anti sosial yang diyakini menjadi penyebab turunnya moralitas, merosotnya disiplin dan etos 62 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2 kerja serta lunturnya jiwa korsa prajurit. Yonif 512/QY saat ini, berkisar antara 30- “Beberapa indikasi 35 tahun yang merupakan cakupan mengalami kecanduan seseorang yang sosial generasi Y (lahir tahun 1981-1994) dikenal antara lain, penggunaan yang berlebihan, dengan sebutan generasi millenial atau kegelisahan milenium. Ungkapan generasi Y mulai media sosial ketika media tidak dalam mengakses interval waktu tertentu, peningkatan toleransi terhadap adiksi media sosial dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 19938. itu sendiri dan “Generasi ini banyak menggunakan dampak negatif lainnya termasuk isolasi teknologi komunikasi instan seperti email, sosial.”6 Beberapa data empiris tentang SMS, instan messaging dan media sosial penggunaan media sosial diantaranya seperti facebook dan twitter serta game adalah sebuah survey yang dilakukan oleh online”. Berdasarkan realita tersebut di Danone Aqua bersama Media Wave, atas, penting untuk melakukan penelitian menjelaskan bahwa “Pengguna akun tentang bagaimana dampak penggunaan Twitter lebih sering mengekspresikan bad media sosial terhadap kinerja Bintara mood mereka daripada good mood. Yonif Dalam satu bulan, misalnya terdapat keberhasilan tugas pokok satuannya. hampir 2,5 juta orang mengeluh melalui Metode Penelitian media sosial. Berarti dalam sehari ada Penelitian sekitar 100 ribu orang atau 46 orang per pendekatan menit yang melakukan itu”7. pendekatan investigasi karena biasanya 512/QY dalam kualitatif mendukung adalah yang juga suatu disebut Media sosial dengan berbagai fitur peneliti mengumpulkan data dengan cara yang beragam seperti kamera digital bertatap muka langsung dan berinteraksi canggih menyebabkan penggunaan yang dengan berlebihan, didukung adanya kebutuhan penelitian9. manusia akan eksistensi diri, kebutuhan informasi, dan hiburan. orang-orang Penggunaan di tempat Metode Kualitatif Adapun faktor selaras dengan runtutan cara berfikir lainnya adalah usia rata-rata para Bintara induktif yang berangkat dari bawah, 6 8 Jerald J, M.D, “Editorial American Journal of Psychiatry”, USA, 2008 7 Rulli Nashrullah, “Media Sosial, Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosio Teknologi”, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2015, h 66 Naskah Departemen. 2015 “Managemen Pertahanan Matra Darat”, Keputusan Danseskoad, Nomor KEP/ 30 / VIII / 2015 9 Umi Narimawati, “Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi” 2008, h 12 Jakarta, Rajawali Press Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 63 artinya berangkat dari fakta di lapangan Melalui pendekatan kualitatif atau hasil grandtour dan minitour di diharapkan mampu lapangan berupa penggunaan media jawabannya. Kriteria sosial yang berlebihan. Melihat secara penelitian kualitatif adalah data pasti keseluruhan lapangan dan melihat secara yaitu terfokus. cara sebagaimana adanya, bukan data yang pengamatan (observasi), mulai hal-hal sekedar yang terlihat, terucap, tetapi data yang bersifat umum seperti aktivitas yang mengandung makna di balik yang Bintara saat jam dinas dan melaksanakan terlihat dan terucap tersebut. Dalam latihan menggunakan prakteknya penelitian kualitatif tidak dilakukan mudah percaya dengan apa yang dilihat memberikan dilapangan sebelum membuktikan secara pertanyaan seputar penggunaan media nyata bahwa apa yang dilihatnya memang sosial, kepemilikan handphone, jenisnya sesuai apa adanya. “Sedangkan dalam sampai dengan hal-hal yang lebih detail pengumpulan data tidak dipandu oleh tentang teori, Dilakukan adakah yang handphone. Kemudian wawancara, dengan dengan lamanya menggunakan media data yang menemukan data sebenarnya tetapi dipandu dalam terjadi oleh fakta-fakta sosial, jenis media sosial yang digunakan, yang ditemukan pada saat penelitian di konten apa yang sering diakses, sampai lapangan. Oleh karena itu analisis data dengan mengunggah foto selfi. yang dilakukan bersifat induktif Dipadukan dengan studi pustaka berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan untuk melengkapi pengetahuan tentang dan kemudian dapat dikonstruksikan media sosial dan segala aktifitasnya. menjadi hipotesis atau teori.”10 Untuk membuktikan kebenaran informasi dari obyek Metode ini digunakan untuk perlu melibatkan informen mendapatkan data yang mendalam, suatu yaitu Danyonif 512/QY dan Staf serta para data yang mengandung makna yaitu data Komandan Kompi. Hasil pengamatan dan yang pasti yang merupakan suatu nilai wawancara dicatat dengan detail, rinci dibalik data yang tampak, dimana hasil dan mendapatkan penelitian tersebut dapat digunakan di gambaran yang juga detail, rinci dan tempat lain, manakala tempat tersebut lengkap lengkap. untuk Data hasil pengamatan dan wawancara merupakan data utama dalam 10 penelitian kualitatif. Kualitatif”, 2014, h. 3. Sugiono, “Metodologi Penelitian Kuantitatif dan 64 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2 memiliki karakteristik yang tidak jauh memuat data berbeda11. pelanggaran. tentang kasus-kasus Dengan demikian akan diperoleh Moleong mendeskripsikan subjek data yang benar-benar menggambarkan penelitian sebagai informan, yang artinya kondisi sesungguhnya di lapangan, terkait orang dengan dimanfaatkan dampak penggunaan media pada latar penelitian untuk yang memberikan sosial di kalangan Bintara Yonif 512/QY. informasi tentang situasi dan kondisi latar Sumber data terbagi menjadi dua yaitu penelitian12. Subyek penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data Danyonif 512/QY, Perwira Staf Batalyon, primer Komandan adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan data Objek penelitian merupakan hal yang menjadi titik perhatian dari suatu dengan penelitian, yaitu Bintara Yonif 512/QY informen adalah mulai berjumlah 112 orang. Dalam pengumpulan Komandan Batalyon, para Perwira Staf data, penelitian ini menggunakan teknik dan komandan Kompi, serta beberapa wawancara dan observasi. orang Bintara. Dengan kharakteristik Koentjaraningrat wawancara adalah cara subjek adalah sebagai berikut: dengan yang digunakan seseorang, untuk tujuan latar belakang pendidikan umum Sekolah suatu Lanjutan Tingkat Atas atau sederajat dan mendapatkan keterangan secara lisan Pendidikan Militer Secaba PK, berusia dari seorang responden” . Pada penelitian rata-rata antara 30-35 Tahun. Jumlah ini wawancara akan dilakukan dengan obyek dalam penelitian ini sebanyak 112 menggunakan Bintara. Sementara data sekunder adalah Menurut Parson (dalam Koentjaraningrat) data yang diperoleh peneliti dari berbagai dalam sumber dokumen satuan, berupa hasil menggunakan laporan Binsat terutama bidang personel wawancara ini, interviewer dilengkapi dan laporan evaluasi program kerja pedoman wawancara yang sangat umum, Batalyon pada triwulan I yang didalamnya serta mencantumkan isu-isu yang harus menentukan dan peroleh beberapa melalui observasi kami dan Komandan Peleton berjumlah 14 orang. pertama), dalam penelitian di Yonif 512/QY Kompi, wawancara tugas proses “Menurut tertentu, pedoman mencoba wawancara. wawancara dengan pedoman umum 12 11 Ibid., h. 3. Lexy J.Moleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Remaja Rosdakarya, 2010, h. 132 Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 65 diliput tanpa pertanyaan, menentukan bahkan urutan mungkin tidak Analisis data dalam penelitian di Yonif 512/QY kami lakukan berbentuk pertanyaan yang eksplisit. menyusun Pedoman wawancara digunakan untuk Penentuan asusmsi, bahwa penggunaan mengingatkan media sosial dikalangan Bintara Yonif interviewer mengenai proposal sejak aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga 512/QY menjadi daftar pengecek (check list) menimbulkan apakah aspek-aspek relevan tersebut akhirnya akan mempengaruhi kinerja telah dibahas atau ditanyakan. Dengan seorang Bintara. Untuk mendapatkan pedoman demikian interviewer harus data yang obyektif dan dapat dianalisa memikirkan dalam bagaimana pertanyaan berdampak penelitian. negatif kecanduan penelitian, yaitu yang maka pada menurut tersebut akan dijabarkan secara konkrit pendapat Miles dan Hubermen, terdapat dalam tiga tehnik analisa data kualitatif yaitu kalimat menyesuaikan konteks aktual berlangsung13. tanya, pertanyaan saat sekaligus dengan wawancara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses ini berlangsung terus- menerus selama penelitian berlangsung, 13 Ibid., h. 111-113 bahkan sebelum data 66 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2 benar-benar terkumpul. Reduksi data. Merupakan kualitatif salah satu dari tehnik analisis data kemampuan peneliti. kualitatif. Reduksi data adalah bentuk Panduan Wawancara; analisis perangkat pertanyaan yang menajamkan, menggolongkan, membuang mengarahkan, yang dari Merupakan yang telah disispkan sebagai panduan agar dalam wawancara dengan para informan tidak mengoorganisasi data sedemikian rupa, terjadi penyimpangan dari materi yang sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. akan diteliti. Namun demikian ketia Penyajian data. Merupakan salah satu mewawancara obyek penelitian sedapat dari kualitatif. mungkin tanpa teks dan memfungsikan Penyajian data adalah kegiatan ketika diri seperti seorang intelejen, dengan sekumpulan informasi disusun, sehingga harapan dapat ditemukan data-data yang memberi belum terungkap dari para informen. analisis kemungkinan perlu bergantung dan tehnik tidak sangat data akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuknya berupa Observasi; Observasi tidak terstruktur teks yang naratif (berbentuk catatan dipilih agar dengan mudah lapangan), matrik, grafik, jaringan, dan mengamati penggunaan media sosial oleh bagan. para Bintara Yonif 512/QY, terutama Penarikan kesimpulan. Merupakan salah satu tehnik analisa data kegiatan saat jam dinas. kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah Dalam penelitian ini pengumpulan hasil analisis yang dapat digunakan untuk data dengan triangulasi, maka mengambil tindakan14. sebenarnya telah terjadi proses pengujian Instrumen yang akan digunakan kredibilitas data. Proses kerja triangulasi dalam penelitian ini adalah sebagai yang dijalankan peneliti yakni dengan berikut: Peneliti menggunakan wawancara mendalam dan sebagai kunci utama dalam metode kualitatif yang berperan observasi partisipasi sentral mengumpulkan data didalam merencanakan menyiapkan serta dan melaksanakan penelitian, berhasil tidaknya penelitian terkait untuk dampak media sosial terhadap kinerja Bintara. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Beberapa temuan dilapangan melalui 14 Tim Penulis Seskoad, “Pedoman Penyusunan Karya Tulis Militer lmiah”, Bandung, Alfabeta, 2016, h. 23-24 wawancara dengan menggunakan 15 item daftar pertanyaan yang kami berikan Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 67 kepada masing-masing informan dan September 2016 di Lapangan tenis Yonif observasi selama penelitian tanggal 5 dan 512/QY). 6 September 2016, Kami mendapatkan data-data sebagai berikut: Ketiga, Seorang Bintara dalam sehari rata-rata menghabiskan waktu Pertama, Kesempatan wawancara selama 3 – 5 jam dan ketika libur (hari dengan para informan didapatkan hasil minggu) bahwa media sosial merupakan sebuah sosial lebih dari 5 jam. Adapun kegiatan peluang memperkaya yang mereka lakukan di media sosial pengetahuan kemiliteran para prajurit. mulai dari menulis status sampai dengan Perkembangan menggugah untuk dapat militer dunia dapat mereka menggunakan media foto-foto diri (selfie). diakses kapanpun sehingga informasi Wawancara dengan Serda Eko Amril tersebut Utomo, Serda Mukromi, Serda Adam dan menjadi meningkatkan ketrampilan motivasi untuk kemampuan dan bertempur. Proses komunikasi antar level prajurit maupun Serda tgl 2 512/QY). Keempat, terstruktur Kedua, Dalam wawancara dengan (wawancara September 2016, di lapangan tenis Yonif dengan atasannya sehingga tidak ada informasi penting yang terlewatkan. Prasetyo. Observasi membuktikan tidak dilapangan bahwa masih ada prajurit yang sedang 23 (dua puluh tiga) prajurit berpangkat Jaga Bintara, sembunyi membuka handphone yang mereka mengaku memiliki Kesatrian, mereka mereka yang masih bujangan. Dengan melalui media sosial. Realita tersebut harga yang bervariasi, motivasi mereka kami jumpai pada hari Jum’at tanggal 6 yang utama ingin menjadi bagian dari September 2016 dan hari Senin tanggal 2 komunitas modern. Akses yang mudah September 2016 antara pukul 08.00 – dan luas menjelajah dunia maya lewat 09.00 Wib. Dari data tersebut diatas, handphone dapat kami ketahui bagaimana dampak demografis, budaya, batasan-batasan sosial untuk sembunyi- handphone lebih dari satu terutama tanpa bawa dengan berkomunikasi dan penggunaan media sosial baik positif sebagainya melalui media sosial seperti maupun negatif oleh para Bintara Yonif Facebook, Twitter, Telegram, Whattups, 512/QY terhadap Wikipedia dan lain-lain. (hasil wawancara Etos Kerja/Kinerja dan Kebersamaan/Jiwa dengan Bintara, hari Jum’at tgl. 2 korsa prajurit. Berikut ini uraian yang kami Moralitas/Mentalitas, 68 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2 sajikan sebagai hasil penelitian di Yonif berupa efek yang akan terjadi sebagai 512/QY. sebuah akibat dari adanya stimulus15. Pembahasan Pada prosesnya perubahan sikap Dampak penggunaan terhadap mentalitas media dan sosial dapat berubah, jika hanya stimulus yang moralitas menerpa benar-benar melebihi stimulus prajurit semula. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya Berdasarkan hasil penelitian melalui “Sikap Manusia, Perubahan serta wawancara sudah menggambarkan hasil Pengukurannya”, mengutip pendapat penelitian. Hovland, Janis dan Kelley yang Dengan perkembangan teknologi saat ini, banyak hal yang dapat menyatakan bahwa dalam menelah sikap dilakukan dengan mudah, salah satunya yang baru ada tiga variabel penting yaitu: dalam hal berkomunikasi, jika dahulu Perhatian, komunikasi akan terjadi orang berkomunikasi dengan bertatap jika muka secara langsung agar pesan yang (organisme), Pengertian, yaitu bagaimana disampaikan dapat diterima dengan baik, komunikan mengerti akan stimuli yang namun sekarang diberikan, orang tidak harus ada perhatian dari komunikan Penerimaan. Perhatian bertatap muka secara langsung agar terhadap obyek dalam media sosial dapat terbangun berkomunikasi. komunikasi dapat Sehingga berlangsung lebih mudah dengan adanya teknologi. dengan kepemilikan handphone sebagai pintu masuk untuk menjelajah dunia maya, dengan akses Menurut pendapat ahli komunikasi internet yang tersedia di dalam seperti yang terangkum dalam teori S-O-R handphone yang dimilikinya16. Faktor berikut ini, komponen dalam model S-O-R keingintahuan merasakan sensasi internet adalah: berupa melalui handphone dan mengikuti trend dalamnya yang berkembang serta presentasi diri, Stimulus; rangsangan yang yaitu di mengandung pesan-pesan atau gagasan. telah Organism; yaitu individu atau komunikan seorang yang akan komunikasi menjadi persuasif. objek Respons; memberikan prajurit perhatian dalam (eager) berbagai proses yaitu 15 Effendi, Onong Uchjana, “Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi”, cet-3, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, h. 254 16 Deddy Mulyana, “Ilmu Komunikasi”, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, h.52 Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 69 tingkatan. (dalam penelitian ini khusus kehadiran pengguna di media sosial kalangan Bintara). hanya masih sebatas representasi dirinya Untuk itu mereka rela berlama-lama menggunakan (terkadang dipakai istilah virtual self, media sosial, tawaran digital me, virtual me, virtual identity), sentuhan teknologi modern komunikasi belum sampai pada level diri seutuhnya mengalami perubahan yang tidak pernah yang berada di dalam media sosial. Maka diduga sebelumnya. Dunia seolah tidak tidak mengherankan apabila dikatakan ada lagi batasan dan tidak ada lagi akhirnya penggunaan media sosial yang kerahasiaan yang bisa ditutupi. Melalui rutin dalam waktu 2-3 jam sehari akan media menimbulkan kecanduan. sosial kita bisa mengetahui aktivitas orang lain, sementara kita tidak Menurut Dahrun Usman, S.Sos, kenal dan tidak pernah bertemu tatap mengatakan bahwa penggunaan media muka (offline) dengan orang tersebut. sosial selama 2-3 jam secara rutin setiap Disinilah daya tarik yang luar biasa yang hari ditawarkan oleh media sosial sehingga Maka sulit bagi siapapun untuk menghindari marak terjadi berbagai tindakan asusila (tidak menggunakannya). Kemutakhiran dan kekerasan di sekolah-sekolah sebagai teknologi media sosial di sisi konvergensi efek yang menyertainya”17. media, hyperteks, dan simulasi membuat dapat menimbulkan kecanduan. tidak mengherankan Wawancara dengan apabila Wadanyon media sosial ini semakin diminati. Bahkan, 512/QY, Mayor Inf Yudo Harianto: mobile application untuk media sosial ini “Bintara yang bujang, menggunakan media sosial rata-rata 3-5 jam dalam sehari, kalau libur lebih dari itu”18. Dalam kesempatan lain wawancara membuat setiap menggunakan dimana orang saja bisa dengan bermodalkan telepon selular (termasuk smartphone) sepanjang ada jaringan. Beragam praktek bisa dilakukan dengan Pasi Intel Lettu Inf Nikson Boantua Pasaribu, mengatakan: “Periode para Bintara menggunakan Media Sosial, pada pagi hari antara pukul 05.00 – 06.00 Wib, siang hari antara pukul 11.30 – oleh setiap individu terhadap media sosial, namun yang perlu kembali diperhatikan adalah media sosial itu bisa dianggap sebagai ‘rumah’ atau diri sendiri 17 di dunia maya. Setidaknya perkembangan 18 teknologi sampai saat ini memungkinkan Harian Pagi Tribun Jawa Barat, Rabu, 11 Mei 2016 Wawancara di Ruang Tamu Yonif 512/QY, tanggal 6 September 2016 pukul 11.30 s.d 14.00 WIB. 70 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2 14.00 Wib dan malam hari antara pukul 22.00 – 24.00 Wib”19. Melalui kegiatan tersebut kemudian dengan sendirinya akan obyek, memang butuh waktu yang agak lama, melihat tampilan dan pentingnya pesan yang masuk melalui media sosial. Penerimaan terjadi biasanya apabila ada kesamaan perasaan antar komunikan, atau setidaknya hanya ingin berbagi pengalaman. Hal ini jika komunikan telah mengolah stimuli dan menerimannya, terjadilah kesediaan untuk Peran informasi wawancara dengan Serda Prasetyo, sebagai berikut: “Waktu saya mengakses informasi melalui media sosial dengan satu motivasi untuk meningkatkan pengetahuan terutama tentang militer dunia dan kajian-kajian tentang mentalitas pasukan khusus negara lain, kemudian Komandan.....paginya saya sampaikan kepada rekan-rekan saya atau saya share melalui facebook”21. Bekal pengetahuan dan penguasaan teknologi yang baik dengan kualitas mentalitas yang teruji tentu konten yang dengan aktif imbangan men-Share informasi ke media sosial yang bernuansa positif baik berupa artikel para ahli berbagai bidang, video dengan durasi singkat berisi pesan memotivasi kebaikan yang bermanfaat. Ketidaksiapan pengetahuan dan mentalitas yang hanya mengikuti trend yang berkembang akan cenderung menimbulkan dampak yang kurang baik. Akses dan kegiatan selama status sampai dengan saling memberikan komentar bahkan keluhan dan curhat di ruang pribadi. Tampilan foto yang terus di update oleh sesama pengguna, sehingga yang nampak rupa yang cantik/tampak sementara Wawancara 6 September 2016, di ruang kerja Wadanyon. 20 Naniek Aprilla Framaanik, “Komunikasi Persuasi”, Kocipta Publishing, Serang, 2012, h. 58 21 Wawancara hari Jum’at tanggal 2 september 2016. banyak para pengguna Facebook menggunakan foto yang sudah direkayasa, atau bahkan bukan fotonya sendiri. Kegiatan tersebut telah banyak menimbulkan masalah perselingkuhan yang berdampak pada meningkatnya perceraian Blogdetik 19 memberikan menggunakan media sosial mulai update mengubah sikap20. Kesempatan pula. terbangun pengertian/pemahaman terhadap suatu maka diakses akan dapat difilter dengan baik sebuah posting keluarga. “Perihal Data penyebab tingginya perceraian di Ciamis”, diduga kuat akibat semaraknya HP dan facebook. Karena isteri menggugat cerai suami disebabkan suami memiliki wanita idaman Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 71 lain, atau sebaliknya isteri memiliki pria Kecepatan idaman lain. Realita tersebut menjadi kemudahan pertanda telah terjadi perubahan yang mengoperasionalkan mengarah membawa kepada keberanian untuk berbuat maksiat diruang pribadi tanpa mengakses informasi, berkomunikasi, dampak dan teknologi yang baik bagi mentalitas dan moralitas prajurit. diketahui oleh pasangannya. Dari penelitian dapat disimpulkan Dalam kehidupan prajurit tentu bahwa dampak media sosial terhadap ada kemungkinan terjadi, hal ini sedikit moralitas/mentalitas banyak terhadap bergantung dengan latar belakang dan karena motivasi pengguna, media sosial akan merupakan hal yang baru dengan norma mendorong ke arah positif apabila konten yang berbeda dengan kehidupan nyata. yang Bahasa yang digunakanpun bahasa gaul untuk berbuat baik. Sebaliknya media yang tidak terkadang tidak mengenal sosial akan memberikan dampak pada estetika dan etika sehingga terkadang menurunnya ketika mereka berbicara dengan Danton berlebihan dalam penggunaan dan tidak (Komandan mengikuti kaidah yang akan moralitas dan berdampak mentalitasnya, Peleton) tanpa disadari diakses berkomunikasi. etika Bintara mengalami penurunan. Dampak yang sama bertemu dengan atasan, tanpa dilapangan sadar anggota dengan kondisi masih bila media sosial terhadap etos kerja dan kinerja prajurit. Berdasarkan penghormatan dorongan berlaku dalam penggunaan sedang menerima telepon dan pada saat memberikan memberikan sangat moralitas/mentalitas keluar jawaban yang kurang pas, disinilah Belum lagi ketika mereka (Bintara) Bintara pengamatan ternyata masih peneliti dijumpai yang sedang bertugas Jaga memegang Kesatrian pada pagi hari menggunakan telepon. Dan masih banyak lagi realita handphone secara sembunyi-sembunyi yang terjadi dilinngkungan prajurit. Tentu untuk menghindari tegoran Perwira Piket hal tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut- Batalyon. Wawancara dengan Mayor Inf larut, sedangkan etika pergaulan dalam Yudhi Hariyanto (Wadanyon 512/QY), lingkungan Beliau mengatakan; satuan tempur memiliki pakem tersendiri sebagai wujud adanya loyalitas baik kepada atasan maupun terhadap tugas yang di embannya. “Saya melihat sendiri dan kemudian menegor anggota yang menggunakan handphone pada saat dinas baik untuk keperluan dinas 72 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2 maupun diluar dinas (menghubungi keluarga, pacar, teman dll).” Kesempatan wawancara dengan “Di staf yang saya, khususnya para Bintara mereka rata-rata menggunakan Medsos, tetapi pengaruhnya belum signifikan. Namun bang...sebagai Perwira saya selalu mengingatkan mereka, agar tetap semangat dalam bekerja”25. Wawancara dengan Lettu Inf Diding Letda Inf Khairul Huda Danton II KipanB22: “Menurut pendapat saya, penggunaan media sosial yang kurang tepat (seperti saat melaksanakan jaga Kesatrian) tentu akan menggangu dan mengurangi kewaspadaan dalam melaksanakan dinas Jaga Kesatrian”. Wawancara dengan para Komandan Putranto (Pasi Log), mengatakan bahwa; “Pengaruh Media sosial mulai nampak, dimana mereka (Bintara) mulai sering terlambat apel pagi, ketika saya tanya, mereka terus terang, menjawab, Ijin Pasi semalam tidak tidur karena mengakses Media Sosial”26. Wawancara selanjutnya dengan Kompi dan Perwira Staf Batalyon, mereka menyampaikan; Mayor Inf Yudi Harianto (Wadanyon) mengatakan; “Saat ini Media Sosial belum terlalu berpengaruh, namun saat berikutnya akan muncul kerawanan yang melunturkan norma keprajuritan, sebagai upaya suatu pihak asing yang ingin menghancurkan TNI 23. Wawancara selanjutnya dengan Kapten Inf Zurilham Kapten Inf Husni Mubarak (Dankipan-A), mengatakan; “Disadari atau tidak,.....dampak negatif penggunaan media sosial yang berlebihan akan berpengaruh terhadap turunnya konsentrasi, mudah terprovokasi berita yang belum jelas kebenarannya, dan mengancam keharmonisan keluarga kerena aktivitas chatting di media sosial”27. Sebagai pembanding bahwa tidak (Dankipan-B) mengatakan; “Penggunaan media sosial yang saya amati...sedikit demi sedikti akan mempengaruhi semangat kerja Bintara, karena media sosial membuat mereka apatis dan sibuk dengan medsos 24 itu sendiri” . Wawancara dengan Lettu Inf Budi Santoso (Pasi Pers) mengatakan bahwa; 22 Wawancara hari senin, tgl 05 September 2016 di ruang tamu Yonif 512/QY 23 Wawancara Hari senin tanggal 05 September 2016, di ruang tamu Yonif 512/QY. 24 Wawancara hari senin tanggal 9 September 2016, di ruang tamu Yonif 512/QY. selamanya media sosial memberikan efek negatif, motivasi sebagai generasi “Y” yang sangat familiar dengan teknologi informasi sehingga memberikan warna positif bagi sikap dan perilaku termasuk didalamnya etos kerja/semangat bekerja. 25 Wawancara hari Selasa tanggal 6 September 2016, di ruang tamu Yonif 512/QY. 26 Wawancara hari Selasa tanggal 6 September 2016, di ruang tamu Yonif 512/QY. 27 Wawancara tgl 6 September 2016, di ruang tamu Yonif 512/QY. Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 73 Kesempatan wawancara dengan Pasi Pers dengan sesama pengguna media sosial (Lettu Inf Budi Santoso) mengatakan dengan komunitas yang beragam pula, bahwa: jadi tidak terbatas dengan sesama prajurit “Tidak semua Bintara yang mengakses media sosial memanfaatkan sisi hiburan, tetapi saya perhatikan ada beberapa yang kontrasi meningkatkan pengetahuan dengan mengakses informasi terutama yang berkenaan dengan bidang tugas di staf personel sehingga satuan tidak tertinggal dalam melaksanakan tugas. Koordinasi dengan satuan laian dan satuan atas berjalan dengan baik”28. Mengenai content, Chris Hill menyebutkan sebagai berikut: “content means that what the user wants to find is there; design means they can find it. Content should be relevant and up to date. Design is a mixture of structure and appearance.” Ia menjelaskan bahwa content adalah apa yang dicari atau yang ingin ditemukan oleh pengguna. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa content harus relevan dan up to date (selalu 29 diperbaharui) . Konten media sosial yang banyak diakses oleh anggota juga beragam mulai dari sekedar melihat pesan yang masuk sampai yang aktif membuka 28 chatting atau pertemanan wawancara tgl 2 september 2016, di ruang Staf Pers 29 Chris Hill, “Teaching with e-learning in the Lifelong Learning Sector”, Second edition. (Exeter, England: Learning Matters Ltd), 2010, h. 48 tetapi juga dengan khalayak umum. Update status, upload foto, bermain games, mengobrol atau melihat dinding media sosial sangat mengasyikkan dan akhirnya bisa membuat lupa waktu. Waktu yang seharusnya untuk berlatih sebagai pasukan tempur, dengan sia-sia bermanfaat bagian akhirnya karena dari terbuang melalaikan pekerjaan dan kewajiban yang seharusnya dikerjakan. Sehingga hal ini dapat menjadi sebab terjadinya penurunan konsentrasi para Bintara terutama ketika sedang melaksanakan dinas jaga kesatrian dan tugas yang lain, sudah barang tentu kegiatan tersebut menurunnya bermasalah kinerja akan berdampak Bintara selain dengan kewaspadaan juga menurunnya kualitas pekerjaan, terutama mereka yang sedang menjabat sebagai Komandan Regu dengan sembilan orang anggota Tamtama. Namun dalam kondisi darurat justru prajurit yang sedang jaga kesatrian dapat memanfaatkan handphone yang dimiliki untuk lapor cepat perkembangan kondisi disatuan seperti kejadian kebakaran, laka lalin, pencurian, unjuk rasa, bencana dll yang 74 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2 menuntut kecepatan dalam penangannya. yang lama dan rutin setiap harinya maka Kedewasaan seorang prajurit ketika diberikan Dengan penggunaan dalam waktu kebebasan maka ia akan efek yang ditimbulkannya adalah terjadi kecanduan tehadap media sosial bertanggungjawab, hasil penelitian etos tersebut. Ciri-ciri orang yang teradiksi kerja bisa mengalami kenaikan dan (kecanduan) terhadap media sosial yaitu, penurunan sebagai akibat mengakses penggunaan media sosial, media sosial menampilkan kegelisahan dua media sisi yang berbeda satu sisi yang ketika sosial berlebihan, tidak dalam mengakses interval waktu memberikan motivasi positif dan dilain tertentu, peningkatan toleransi terhadap sisi membenamkan seorang prajurit ke adiksi media sosial arah dampak negatife negatif. Semua bergantung sosial)30. bagaimana menyikapinya. Dampak terhadap penggunaan media kebersamaan/jiwa itu sendiri dan (termasuk isolasi Banyak situs yang dibangun sosial dalam internet yang menyajikan cara-cara korsa baru bersosialisasi dengan orang lain, prajurit. tanpa harus bertemu langsung. Perang proxy yang dilancarkan musuh Salah satunya adalah situs jejaring salah satu sasaran yang ingin dihancurkan sosial adalah lunturnya jiwa korsa dan semangat merupakan juang prajurit. Kemauan untuk bertempur berkomunikasi akan hilang dengan sendirinya, sehingga Facebook di seluruh penjuru dunia. Di semangat kebersamaan dan kebanggan dalam Facebook ini, seorang pengguna terhadap satuan pudar dan akhirnya dapat berbagi konten (share) mengenai hilang tak berbekas. Kondisi demikian apa yang sedang dalam pikirannya, apa mereka ciptakan melalui keberadaan yang sudah atau sedang dilakukan dalam media sosial. Informasi yang masuk bentuk foto, dan video. Bahkan juga melalui facebook atau twitter dan yang tersedia lainnya telah dimanfaatkan oleh intelijen (chatting) asing Facebook. untuk mendapatkan informasi Facebook. Situs Facebook sebuah layanan antar layanan antar para pengguna komunikasi para virtual pengguna tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh prajurit Indonesia. 30 Jerald J, M.D, “Editorial American Journal of Psychiatry”, USA, 2008 Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 75 Dalam hitungan detik banyak orang Annenberg School of Communication di yang secara bersamaan memperbaharui Universitas Pennsylvania Amerika Serikat konten (update status), baik yang berisi (AS). curhatan mendeksripsikan perasaan sampai pamer Mengungkapkan teori bahwa ini media kesuksesan antar pengguna di situs menghasilkan sebuah dampak dimana tersebut. Lalu mengapa banyak orang “ada yang terdorong menggunakan Facebook menganggap dunia nyata (kehidupannya sebagai salah satu cara berinteraksi sehari-hari) berjalan sesuai dengan dunia dengan orang lain? Komunikasi yang yang digambarkan oleh media. Ataupun dibangun melalui media sosial dalam sebaliknya, menganggap bahwa dunia relitanya berbeda dengan komunikasi di dalam media itu adalah "realita"31. dunia nyata, mengapa hal ini terjadi? sebagian masyarakat yang Sebagai contoh, anak-anak yang Pertemanan di media sosial, yang secara konsisten menyaksikan liputan dibangun melalui komunikasi langsung di mengenai dunia maya sering mengalihkan seorang menganggap bahwa dimana pun Ia Bintara dengan realita didunia nyata. berada penculikan tersebut bisa terjadi, Kegemaran sehingga memiliki rasa ketakutan yang seseorang melaksanakan penculikan anak, komunikasi dalam dengan media sosial, berlebihan, seperti Facebook yang tidak menonton liputan tersebut. masalah serius telah menimbulkan dimasyarakat dibandingkan akan anak-anak seperti Ketakutan memang tidak terjadi pada kasus hilangnya anak-anak gadis yang seorang prajurit tetapi ada kekhawatiran berusia belasan tahun karena melakukan kalau perkenalan lewat media sosial, ternyata menggunakan media sosial berlebihan dilapangan dimanfaatkan oleh orang yang akan tidak Wawancara dengan serda Sumaji (Danru-1 bertanggungjawab. informasi provokatif Hadirnya yang dapat jiwa yang korsanya. “Ijin Ndan.... konten yang sering saya akses berupa, video yang kemudian di share ke beberapa temannya, yaa sekedar iseng untuk menghabiskan waktu, daripada keluar malam duit cepat habis, ekonomi, politik sampai sosial budaya termasuk berita penistaan suatu agama. Teori Kultivasi mempengaruhi prajurit Kipan-A Yonif 512/QY), mengatakan; menimbulkan keresahan sosial, mulai soal Menurut kehidupan yang pertama kali dikenalkan oleh Profesor 31 George Gerbner ketika ia menjadi Dekan Deddy Mulyana, “Ilmu Komunikasi”, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, h.56 76 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2 selain itu sering update status dengan mengganti foto latihan biar kereenn... “32. Memang Dampak media sosial Wawancara secara masif Log),menyampaikan bahwa; “yang menyedihkan buat kami bang...media sosial akan menimbulkan ketidakpedulian seorang prajurit terhadap tugas, lingkungan bahkan keluarganya, tetapi hal ini jarang di 35 perhatikan .” Wawancara dengan Kapten Inf dilapangan, tetapi terdapat beberapa realita yang perlu untuk didalami agar jiwa korsa yang menjadi ruh seorang prajurit tidak hilang begitu saja. Kesempatan Wadanyon 512/QY wawancara Mayor dengan Inf Yudi dengan Lettu Inf Diding Tri Putranto (Pasi terhadap pudarnya jiwa korsa belum ditemukan wawancara Husni Mubarok (Dankipan-A) mengatakan bahwa; “Menurut pengamatan saya bang,...mereka yang menggunakan medsos lambat laun akan timbul sikap indiviudalis dan akan melunturkan secara pelan-pelan rasa kebersamaan dan kejuangan seorang prajurit33.” Wawancara dengan Kapten Inf “Demam medsos sangat berpengaruh terhadap menurunnya jiwa korsa, tetapi sebagai atasannya, saya selalu mengingatkan akan dampak negatif medsos, agar sikap individualis tidak muncul, tindakan yang saya lakukan yaitu cepat-cepat mengambil langkah pencegahan, dengan doktrin”36. Wawancara dengan Kapten Inf Johar Mustofa (Dankibant) mengatakan Zurilham (Dankipan B) juga menjelaskan bahwa; bahwa; Harianto mengatakan bahwa; “Media sosial sangat sulit dicegah, karena itu kami para Perwira tidak bosan-bosan mengingatkan para Bintara, karena dengan adanya medsos bagi personel yang belum menyadari akan timbul sifat individual yang akan menyebabkan menurunnya jiwa korsa serta menurunnya etos kerja34.” 32 Wawancara tgl 6 September 2016, di lapangan Tenis Yonif 512/QY. 33 Wawancara hari selasa tanggal 6 September 2016, di ruang Wadanyon. 34 Wawancara hari Selasa tanggal 6 September 2016, di ruang tamu Yonif 512/QY. “Penggunaan media sosial yang berlebihan akan menimbulkan seseorang cenderung apatis”.37 Imbangan terbaik dalam mengahadapi perang media yang terjadi saat ini adalah dengan tidak larut sebagai pengkonsumsi informasi yang hadir tetapi melalui media sosial facebook contohnya 35 Wawancara hari Selasa tanggal 9 September 2016, di ruang tamu Yonif 512/QY. 36 Wawancara hari Selasa tanggal 6 September 2016, di ruang tamu Yonif 512/QY. 37 Wawancara hari Selasa tanggal 6 September 2016, di ruang tamu Yonif 512/QY. Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 77 dapat dilakukan positif dengan menshare informasi nyata. Orang yang aktif di media sosial, tujuan sebagai jika bertemu langsung nyatanya adalah pertimbangan. orang yang pendiam dan tidak banyak Kesempatan wawancara dengan bergaul. Munculnya sikap acuh, cuek dan Pasi Intel Lettu Inf Nikson Boantua tidak peduli tentu akan berpengaruh Pasaribu mengatakan bahwa: kurang baik bagi kebersamaan atau jiwa “Kalau saya justru dengan mereka membangun komunikasi dengan para pengguna yang lain akan menambah banyaknya teman dengan berbagai latar belakang....kedewasaan dan wawasan turut meningkat seiring dengan kualitas percakapan diantara mereka, tentang berbagai soal38.” Pertemanan dalam media sosial memang tidak salah menurut aturan, semuanya bergantung kesiapan mental dan pengetahuan serta wawasan para Bintara, tetapi intensitas disadar yang menimbulkan atau tidak berlebih akan anti sosial sikap dikehidupan nyata. Timbul induvidualis, rasa Ini acuh dan disebabkan sikap karena belajar berkomunikasi secara nyata. Hal ini memang benar sekali, karena Bintara yang sangat aktif di sosial media, dia selalu memposting apa saja yang sedang kerjakan, prajurit. Dari penelitian kesimpulan bahwa didapatkan tidak selamanya dengan menggunakan media sosial dan membangun komunikasi antar grup memberikan dampak negatif, karena melalui media sosial banyak hal positif dapat dikerjakan seperti tukar menukar informasi rumah tangga harmonis, kesehatan, kecantikan, bisnis dan lain sebagainya. Dengan kecerdasan mengakses media sosial justru membawa dampak positif yang sangat menguntungkan satuan. pengguna sosial media menjadi malas dia korsa yang berlaku dalam kehidupan namun keadaan yang Pemahaman dari posisi kuadran ini, adalah dalam mengatasi Dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan media sosial memiliki kondisi yang baik untuk dapat menggunakan kekuatan internal dengan: Memanfaatkan eksternal, Mengatasi peluang kelemahan internal, Menghindari dan mencegah berbeda 180 derajat jika bertemu secara 38 Wawancara tgl 2 september 2016 di ruang Staf Intel. 78 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2 eksternal 39. ancaman/hambatan Pertama. Danyonif memfokuskan 512/Qy pada harus budaya konsumtif, dan perubahan gaya hidup yang cenderung instan. Penegakan strategi S-O seperti yang konsekuensi ketaatan pada peraturan telah ditampilkan pada Tabel analisis yang terdapat didalam protap satuan, SWOT untuk masing-masing komponen. memberikan efek jera bagi para Bintara (Strength-Opportunities) Dengan demikian fokus strategi dan reward 512/QY dalam mengatasi punishment Kedua, Danyonif 512/Qy pada strategi S-O seperti yang memfokuskan turunnya moralitas dan mentalitas Bintara (Strength-Opportunities) adalah sebagai kecepatan dan memperoleh profesional Adanya telah ditampilkan pada Tabel analisis kemudahan dalam SWOT untuk masing-masing komponen. dapat Dengan demikian fokus strategi dan mendukung pengembangan yang harus dilakukan untuk terbentuknya harus berikut: informasi dimanfaatkan sebagai yang melanggar. pengembangan yang harus dilakukan Danyonif and prajurit dan Bintara yang Danyonif 512/QY dalam berwawasan luas. turunnya etos kerja dan kinerja para Dengan rata-rata usia para Bintara antara Bintara 25-35 yang merupakan cakupan generasi Mengefektifkan “Y” yang dibesarkan dalam suatu sistem pengawasan yang ketat oleh para unsur budaya global yang dilandasi oleh potensi komandan dari level Danru (komandan jejaring internet dan teknologi digital. regu) sampai dengan Danki (komandan Selanjutnya melalui pemanfaatan kompi) adalah mengatasi sebagai Jam didukung berikut: Komadan penegakan dan aturan peluang berupa kepemimpinan Danyon secara adil akan mampu membatasi yang penggunaan media sosial. Kecanduan mendapatkan dukungan para Perwira Staf dan para Danki, menjadi media sosial menyebabkan turunnya kekuatan utama dalam membendung konsentrasi para efek negatif media sosial. Penggunaan melakukan tugas dan tanggungjawabnya. media sosial tanpa batas waktu dan Lingkungan satuan yang kondusif kontrol yang baik akan melahirkan Bintara dalam dengan pelaksanaan pembinaan satuan yang baik, akan mengalihkan perhatian 39 Freddy Rangkuti, “ Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2006, h.23 para Bintara menggunakan media sosial. Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 79 Tabel 4.1. Matrik SWOT Dampak Media Sosial terhadap kinerja Bintara S ( KEKUATAN ) 1.Kecepatan dan W (KELEMAHAN) kemudahan 1. Budaya Konsumtif (keinginan memperoleh informasi. 2.Kemampuan dan memiliki varian handphone ketrampilan menggunakan teknologi terbaru) 2. Perubahan gaya hidup dan 3.Generasi “Y” (Millenium) yg familiar dengan teknologi komunikasi 4.Peluang meningkatkan wawasan perilaku 3. Sulit fokus pada pekerjaan 4. Tidak ada waktu berinteraksi dengan lingkungan 5. Disiplin rendah O ( peluang ) T (ancaman/hambatan ) 1. Kepemimpinan Danyon, para 1.Kebutuhan eksistensi diri Perwira Staf dan para Danki 2.Kecanduan media sosial 2. Protap Satuan 3.Kesulitan kontrol (privasi) 3. Jam Komandan 4.Anti sosial/cenderung acuh. 4. Penerapan Reward and Punishment secara adil 5. UU ITE (Informatikan dan transaksi elektronik) Opportunities Strategi S-O Strengths Weakness Threatsness 80 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2 Selanjutnya keteladanan para unsur komandan memberikan kekuatan, agar tambahan pemanfaatan utama mensukseskan tugas pokok melalui jiwa korsa yang kuat antar lebih prajurit. Dengan jiwa korsa kerja sama diarahkan kepada hal-hal yang produktif. menjadi harmonis dengan kemampuan, Apel tepat waktu dan standart pekerjaan ketrampilan dan fisik yang prima menjadi yang sandaran keberhasilan satuan. sesuai kepemimpinan tuntutan para dibawah perwira yang Kesimpulan dan Saran menguasai ketrampilan dan memiliki Kesimpulan kemampuan yang baik. Berdasarkan Ketiga, Danyonif memfokuskan pada (Strength-Opportunities) 512/Qy hasil penelitian dan harus pembahasan serta pemecahan masalah, strategi S-O dapat disimpulkan beberapa hal terkait seperti yang dampak penggunaan media sosial telah ditampilkan pada Tabel analisis terhadap kinerja Bintara Yonif 512/QY SWOT untuk masing-masing komponen. sebagai berikut: Dampak penggunaan Dengan demikian fokus strategi dan media pengembangan yang harus dilakukan moralitas/mentalitas Bintara Yonif 512/QY. Danyonif 512/QY terhadap mengatasi Satu, Media sosial akan memberikan turunnya jiwa korsa/kebersamaan para dampak positif dengan suatu catatan Bintara berikut: apabila dilakukan Komitmen para perwira untuk mampu kaidah berkomunikasi memberikan keteladanan dalam setiap kecepatan dalam berkomunikasi dengan dimensi kehidupan, baik ketika sedang kemudahan-kemudahan yang ditawarkan dinas maupun kehidupan berkeluarga sehingga keluarga, kerabat dan teman didukung penegakan aturan yang ketat semakin berupa ketaatan pada protap satuan dan memperkokoh mentalitas dan moralitas peraturan yang berlaku. Akan mampu Bintara Yonif 512/QY. Melalui media sosial mengatasi sikap acuh yang berakibat banyak hal bisa dilakukan yaitu bisnis terbatasnya melakukan interaksi sesama online, kawan, hal ini sangat berbahaya karena pengembangan jiwa korsa adalah ruh yang berperan vital mandiri memanfaatkan konten yang ada, dalam kehidupan prajurit. Dihadapkan misalnya informasi tentang kesehatan, dengan tugas yang diemban, maka syarat kejahatan dan sebagainya. Sebaliknya adalah dalam sosial sebagai dekat, membina dengan mengikuti yang sehingga pertemanan potensi diri benar, akan dan secara Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 81 akan memberikan dengan catatan dampak negatif menggunakan yang berisko terhadap pasangan yang telah menikah. Keempat, Keharmonisan berlebihan dan tidak mengikuti kaidah- hubungan antar personal dalam satuan kaidah komunikasi yang benar sehingga menjadi kurang harmonis, menurut K. menimbulkan berupa: Jason Kratsky penulis buku facebook the Pertama, telah menyebabkan kecanduan your marriage mengatakan bahwa media media sosial, yang ditandai dengan sosial seperti facebook memberi godaan munculnya rasa malas, gelisah, acuh dan bahkan pada orang yang tidak pernah anti sosial. Dampak selanjutnya adalah sekalipun merosotnya moralitas dengan indikasi Sebuah tidak taat pada aturan, sehingga banyak disebuah firma hukum di Inggris divorce terjadi pelanggaran. Konsentrasi dan online ternyata 80% pengacara perceraian waktu lebih banyak digunakan untuk menyebutkan adanya angka perceraian mengakses media sosial, motivasi kearah yang disebabkan oleh media sosial. kebaikan terabaikan. Kedua, Seseorang Kelima, Godaan situs-situs di internet, yang sudah ketagihan menggunakan seperti pornografi pun merajalela. Bagi media sosial waktunya banyak dihabiskan Bintara yang masih bujangan sebagai untuk sekedar update status, posting atau luapan yang lainnya sehingga waktu berinteraksi pornografi di media sosial, sangat rentan dengan melakukan pelanggaran. efek lanjutan lingkungan keluarga berkurang,demikian pula abai terhadap pekerjaan sehingga kualitas berpikir untuk selingkuh. penelitian yang dilakukan ketertarikannya dengan situs Dua, Dampak penggunaan media rendah. sosial terhadap etos kerja Bintara Yonif Ketiga, Banyak terjadi kasus asusila 512/QY, sebagai berikut: Pertama, Media seperti perselingkuhan, survey oleh Tim sosial akan memberikan dampak positif Peneliti dari University of Guelph, Kanada dengan suatu catatan apabila dilakukan menemukan bahwa media sosial dapat dengan mengikuti kaidah berkomunikasi meningkatkan rasa cemburu pasangan. yang benar, Belajar banyak dari orang- Mereka menemukan, bahwa makin sering orang seseorang menghabiskan waktunya pada maupun video yang tersaji melalui media media sosial maka akan menimbulkan sosial akan menjadi motivasi tersendiri rasa cemburu dan tingkat kecurigaannya bagi Bintara yang mau meningkatkan pada pasangan semakin tinggi, dan ini wawasannya, sukses dalam bentuk sehingga 82 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2 tulisan akan meningkatkan etos kerja Bintara Yonif sosial akan memberikan dampak positif 512/QY. akan dengan suatu catatan apabila dilakukan memberikan dampak negatif dengan dengan mengikuti kaidah berkomunikasi catatan menggunakan yang berlebihan yang benar, pertemanan yang didasari dan niat yang baik akan saling melengkapi, Kedua, tidak komunikasi Sebaliknya mengikuti yang menimbulkan kaidah-kaidah benar lanjutan sekalipun kepura-puraan tidak dapat berupa: dijangkau maka dengan kesungguhan Update status, upload foto, bermain maka komunitas akan mengerti, karena games, mengobrol atau melihat dinding data yang tersaji mengandung kebenaran jejaring sosial sangat mengasyikkan dan yang tidak terbantahkan, sehingga akan akhirnya bisa membuat lupa waktu. memperkokoh jiwa korsa Bintara Yonif Waktu 512/QY. yang efek sehingga seharusnya bermanfaat Kedua, Sebaliknya akan akhirnya terbuang dengan sia-sia karena memberikan dampak negatif dengan melalaikan pekerjaan dan kewajiban yang catatan menggunakan yang berlebihan seharusnya dikerjakan. Munculnya rasa dan malas, gelisah, acuh dan anti sosial. komunikasi Dampaknya adalah menurunnya disiplin menimbulkan efek lanjutan berupa: Satu, dan etos kerja, terbukti sering terlambat Kecanduan media sosial, yang ditandai apel dengan alasan yang tidak jelas, tugas dengan munculnya rasa malas, gelisah, yang diberikan tidak dapat diselesaikan acuh dan anti sosial. Dampaknya adalah tepat waktu dan sering ijin saat jam-jam lunturnya jiwa korsa karena muncul sikap dinas. sia-sia apatis dan acuh terhadap sesama teman mengalihkan perhatian Bintara dari tugas karena kepentingan individu yang lebih dan tanggungjawabnya. Kinerja yang ditonjolkan. menurun akan mengurangi kepercayaan dibangun pimpinan terhadap satuan, sebagai akibat memberikan tawaran lain yang lebih sikap Banyak menarik karena kebutuhan eksistensi diri pelanggaran karena konsentrasi terpecah dan hiburan lebih terpenuhi daripada untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. kegiatan Membuang individu yang waktu tinggi. Tiga, Dampak penggunaan media tidak mengikuti yang kaidah-kaidah benar sehingga Dua, Pertemanan yang melalui media sosial rutinitas membosankan. Tiga, satuan Tertinggal yang dan sosial terhadap etos kerja Bintara Yonif terlupakannya bahasa formal, karena 512/QY sebagai berikut: Pertama, Media pengguna media sosial lebih sering Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 83 menggunakan bahasa informal dalam Saran kesehariannya, sehingga aturan bahasa Saran Teoritis formal Pertama, Untuk mengeleminir dampak mereka terlupakan. Empat, menjadi Etika mengalami negatif media sosial terhadap penurunan karena perhatian yang fokus moralitas/mentalitas Bintara yonif 512/QY ke maka : Satu, Butuh pengawasan para media sosial dan bahasa yang digunakan sehingga tata krama pergaulan perwira di satuan mulai seperti penghormatan pelarangan ketika sedang memegang handphone. pada Lima, Jiwa korsa akan luntur karena melaksanakan konsentrasi tertuju pada media sosial. kesatrian. Dua, Perlu aturan yag jelas yang Jiwa korsa yang merupakan esprit de mengikat dari Komando atas tentang corps akan mengalami kelesuan karena penggunaan sikap acuh dan anti sosial para Bintara. berita apa saja yang boleh di sharing Peran melalui sentral seorang Komandan dengan menerapkan penggunaan saat dinas media media Handhpone dan latihan sedang serta sosial, sosial. aturan jaga termasuk Tiga, Perlu Batalyon yang didukung para staf dan penerapan hukum yang adil dan tegas semua dengan untuk menghindari bocornya rahasia melakukan inovasi dan kreatifitas positif militer kita berupa tehnik dan taktik yang untuk mengurangi penggunaan media dimiliki. unsur komandan sosial kearah yang lebih produktif sangat urgen dilakukan dapat negatif media sosial terhadap disiplin dan memberikan sumbangsih yang besar bagi etos kerja Bintara yonif 512/QY maka : satuan dalam mewujudkan keberhasilan Satu, Penggunaan media sosial pada jam tugas pokok. Pembuatan aplikasi simulasi istirahat selebihnya menggunakan alat tempur tingkat regu salah satunya, dalam komunikasi berupa handy talky. Dua, berbagai yang Pengawasan cerdas seorang perwira disesuaikan dengan tugas satuan tempur dengan penguasaan terhadap tugas dan akan dapat mengurangi penggunaan tanggungjawab media sosial, sementara disisi lain akan termotivasi untuk maju dan berkarya mampu meningkatkan kinerjanya. Tiga, Pada saat situasi sehingga Kedua, untuk mengeleminir dampak dan menambah meningkatkan teknik bertempur yang benar. kondisi wawasan dan dan taktik sedang jaga agar para kesatrian Bintara handphone dititipkan ke piket batalyon dan boleh 84 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2 diambil kembali setelah turun jaga. Serta mengarahkan tidak ada kompromi sama sekali. berkomunikasi yang benar melalui media Ketiga, Untuk mengeleminir dampak negatif media sosial terhadap jiwa korsa Bintara yonif 512/QY maka : yang dapat ditimbulkan. Satu, meningkatkan tugas membuat produk sesuai tugas dan tanggungjawab Bintara. Dua, Alihkan perhatian Bintara agar tidak kegiatan media bersama sosial seperti dengan membuat aplikasi pertempuran berbagai level. Tiga, Penerapan keteladanan para Perwira, di iringi penegakan dan penerapan reward and punishment pembinaan secara mental adil melalui dalam segala aspeknya. Saran Praktis Pertama, Keteladanan diimplementasikan perwira dengan tidak menggunakan media sosial pada jam dinas, menggantikannya dengan handy talky (HT). Kedua, Penerapan aturan sama untuk semua level prajurit mengeleminir alasan apapun, sehingga ketika tidak boleh menggunakan handphone maka semua level secara sadar ilmu sosial termasuk dampak secara detail Penggunaan media sosial dibatasi dengan menggunakan penggunaan tidak menggunakannya. Ketiga, Pembekalan yang benar melibatkan prajurit semua level agar Daftar Pustaka Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/58/III/2004 tentang Bujukin Infanteri Chris Hill, Teaching with e-learning in the Lifelong Learning Sector, Second edition. Exeter, England: Learning Matters Ltd. David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Effendi, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, cet-3. Bandung: Citra Aditya Bakti. Husein Umar, 2008, Metode Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada Jogiyanto, 2005, Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Koswara, E. 1991. Teori-Teori Kepribadian. Bandung: PT. Eresco. M.A Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nasrullah Rulli. 2015. Media Sosial, Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosio Teknologi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Peraturan Rektor Universitas Pertahanan Indonesia, Nomor 22 Tahun 2014 tentang Penulisan Karya Akhir Studi Universitas Pertahanan diperoleh wawasan yang sama untuk Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kinerja Bintara Yonif 512/QY … | Winarko | 85 Umi Narimawati, SE.,M.Si. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. W. Poespoprodjo. 1988. Filsafat Moral; Kesusilaan Dalam Teori dan Praktek. Cet. II. Bandung: Remadja Karya Naskah Departemen. 2015. Managemen Pertahanan Matra Darat. Keputusan Danseskoad, Nomor KEP/ 30 / VIII / 2015 Harian Pagi Tribun Jawa Barat, Rabu, 11 Mei 2016. 86 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | Agustus 2017 | Volume 3 Nomor 2