BioETI ISBN 978-602-14989-0-3 Uji aktivitas enzim amilolitik dari bakteri yang berasal sumber air panas Semurup Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi RUTH RIZE PAAS MEGAHATI S 1*, MANSYURDIN 2*, ANTHONIE AGUSTIEN 2*, DAN DJONG HON TJONG 2* 1) Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Andalas Padang Jurusan Biologi Universitas Andalas Padang Email: [email protected] 2) ABSTRACT Enzim amilolitik adalah enzim yang dapat menghidrolisis pati menjadi gula. Saat ini penggunaan enzim amilolitik hampir mencapai 30% dari seluruh enzim di dunia. Bakteri penghasil enzim amilolitik yang tahan pada suhu yang tinggi umumnya berasal dari bakteri termofil yang berasal dari sumber air panas. Sumber air panas di Indonesia umumnya mempunyai pH di bawah 7 atau bersifat asam. Berbeda dengan sumber air panas yang terdapat di Semurup kabupaten Kerinci propinsi Jambi yang mempunyai pH 8,4 atau bersifat basa. Hal ini menyebabkan sumber air panas Semurup kabupaten Kerinci propinsi Jambi mempunyai tingkat keanekaragaman bakteri yang tinggi. Oleh karena itu telah dilakukan isolasi dan uji aktivitas bakteri penghasil amilolitik dari sumber air panas Semurup kabupaten Kerinci propinsi Jambi. Tujuan penelitian ini, adalah untuk isolasi bakteri termofil dan uji aktivitas enzim amilolitik. Isolasi bakteri penghasil amilolitik dilakukan pada berbagai titik pengambilan sampel, yaitu pada suhu 46 ºC, 58 ºC, 60 ºC, 67 ºC, dan 75 ºC. Hasil isolasi bakteri termofil diperoleh 18 isolat bakteri penghasil amilolitik. Uji aktivitas enzim amilolitik dilakukan secara kualitatif pada seluruh sampel bakteri dengan melihat adanya zona bening yang terbentuk. Hasil uji aktivitas enzim amilolitik secara kualitatif pada titik pengambilan sampel bakteri dengan suhu 46 °C diperoleh diameter zona bening 11,88 mm, 9,57 mm, 7,10 mm, dan 6,78 mm. Suhu 58 °C diperoleh diameter zona bening 12,73 mm dan 710 mm. Suhu 60 ºC diperoleh diameter zona bening 14,87 mm, 12,35 mm, 9,91 mm, dan 4,33 mm. Suhu 67 °C diperoleh diameter zona bening 11,22 mm, 4,62 mm, 1,68 mm, dan 1,65 mm. Suhu 75 ºC diperoleh diameter zona bening 13,88 mm dan 10,23 mm, 8,07 mm dan 0,82 mm. Perbedaan diameter zona bening disebabkan perbedaan lingkungan bakteri, perbedaan gen yang dimiliki masing masing bakteri. Key words: ezim amilolitik, bakteri termofil, uji aktivitas enzim Pendahuluan Enzim amilolitik adalah enzim yang dapat menghidrolisis pati menjadi gula. Enzim amilolitik berperan dalam bidang industri baik industri pangan dan non pangan. Pada bidang industri pangan enzim amilolitik berperan dalam pembuatan sirup glukosa, pembuatan roti, dan makanan bayi. Pada bidang industri non pangan enzim amilolitik berperan pada industri kertas, penyamakan kulit, farmasi, tekstil dan sebagai aditif detergen. Proses industri ini memerlukan enzim amilolitik yang tahan pada suhu yang tinggi sekitar 70 - 800 C (Hag et al., 2010). Enzim amilolitik umumnya dihasilkan oleh berbagai organisme seperti, tanaman, hewan, yeast dan mikroorganisme (jamur, dan bakteri). Bakteri penghasil enzim amilolitik umumnya diisolasi dari bakteri termofil, antara lain Thermus aquaticus, Bacillus subtilis, B. licheniformis dan B. sterothermophillis. Bacillus merupakan salah satu bakteri termofil yang digunakan secara luas untuk produksi enzim amilolitik secara komersial (Kubrak et al., 2010). Bakteri termofil bisa ditemukan pada berbagai tempat di alam, seperti pada kawah gunung berapi dan beberapa sumber air panas. Sumber air panas di Indonesia umumnya hanya digunakan sebagai tempat wisata dan belum banyak dilakukan penelitian tentang sumber daya alam yang terdapat pada sumber air panas tersebut. Seperti sumber air panas Semurup yang terdapat di kabupaten Kerinci propinsi Jambi yang mempunyai pH 8,4 atau Ruth Rize Paas Megahati, Mansyurdin, Anthonie Agustien dan Djong Hon Tjong bersifat basa. Kondisi basa dari sumber air panas ini menyebabkan tingginya tingkat keanekaragaman bakteri yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu telah dilakukan isolasi dan uji aktivitas enzim amilolitik pada sumber air panas Semurup kabupaten Kerinci propinsi Jambi. BAHAN DAN METODE Alat-alat yang digunakan, antara lain cawan petri, jangka sorong, timbangan analitik, tabung reaksi dan autoklav. Bahan- bahan yang digunakan, antara lain media NA, pati, dan lugol. Isolasi bakteri Isolasi bakteri penghasil amilolitik dilakukan pada berbagai titik pengambilan sampel, yaitu pada suhu 46 ºC, 58 ºC, 60 ºC, 67 ºC, dan 75 ºC. Uji aktivitas enzim amilolitik Uji aktivitas enzim amilolitik dilakukan secara kualitatif pada seluruh sampel bakteri dengan mengukur zona bening yang terbentuk. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil isolasi bakteri termofil diperoleh, yaitu diperoleh 18 isolat bakteri penghasil enzim amilolitik. Hasil uji aktivitas enzim amilolitik secara kualitatif dapat dilihat pada Gambar 1 dan Tabel 1. Tabel 1. Hasil uji aktivitas enzim amilolitik secara kualitatif No 1 2 3 4 5 Sampel bakteri (suhu ºC) 46 58 60 67 75 1 Ukuran zona bening (mm) 2 3 4 11,18 14,87 1,68 13,88 9,57 7,10 9,91 1,65 10,23 7,10 12,73 4,33 4,62 8,07 6,78 12,35 11,22 0,82 Hasil uji aktivitas enzim amilolitik secara kualitatif pada titik pengambilan sampel bakteri dengan suhu 46 °C diperoleh diameter zona bening 11,88 mm, 9,57 mm, 7,10 mm, dan 6,78 mm. Suhu 58 °C diperoleh diameter zona bening 12,73 mm dan 710 mm. Suhu 60 ºC diperoleh diameter zona bening 14,87 mm, 29 12,35 mm, 9,91 mm, dan 4,33 mm. Suhu 67 °C diperoleh diameter zona bening 11,22 mm, 4,62 mm, 1,68 mm, dan 1,65 mm. Suhu 75 ºC diperoleh diameter zona bening 13,88 mm dan 10,23 mm, 8,07 mm dan 0,82 mm. Perbedaan diameter zona bening disebabkan perbedaan lingkungan bakteri, perbedaan gen yang dimiliki masing masing bakteri. Sumber air panas Semurup mempunyai pH 8,4 hal ini menyebabkan tingginya tingkat keanekaragaman bakteri termofil. Bakteri termofil adalah bakteri yang dapat hidup pada suhu 45 °C sampai dengan 80 °C. Hasil isolasi bakteri termofil pada sumber air panas Semurup diperoleh 18 isolat penghasil enzim amilolitik. Isolasi bakteri termofil juga pernah dilakukan pada berbagai sumber air, seperti Irdawati (2012) telah memperoleh 17 isolat penghasil amilase pada sumber air panas Rimbo panti, Sianturi (2008) yang memperoleh 16 isolat pada sumber air panas Penen sibirubiru yang memperoleh penghasil amilase, dan Pakpahan (2009) yang telah memperoleh 16 isolat penghasil protease. Perbedaan zona bening pada uji aktivitas enzim amilolitik secara kualitatif disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan pertumbuhan bakteri termofil. Bakteri termofil akan tumbuh dengan baik pada kondisi lingkungan yang sesuai, sehingga akan menyebabkan bakteri termofil akan menghasilkan enzim dengan aktivitas yang tinggi. Semakin luas diameter zona bening yang dimiliki oleh bakteri termofil maka aktivitas enzimnya akan semakin tinggi. Zona bening terbentuk sebagai hasil dari aktivitas enzim amilolitik terhadap pati. Pati merupakan gula sederhana berantai pendek sehingga tidak menunjukan reaksi warna dengan pewarna lugol. Perbedaan zona bening juga disebabkan karena perbedaan gen amilolitik yang dimiliki oleh setiap bakteri termofil. Perbedaan urutan asam amino yang dimiliki oleh setiap bakteri termofil akan menghasil enzim amilolitik yang berbeda aktivitasnya. Ruth Rize Paas Megahati, Mansyurdin, Anthonie Agustien dan Djong Hon Tjong A B D 30 C E Gambar 1. Diameter zona hambat enzim amilolitik pada media pati A) Suhu 46 °C, B) Suhu 58 °C, C) Suhu 60 °C , D) Suhu 75 °C dan E) Suhu 67 °C KESIMPULAN Dari hasil diatas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Telah diperoleh 18 isolat bakteri termofil penghasil enzim amilolitik 2. Hasil uji aktivitas tertinggi diperoleh pada isolat baketeri yang diisolasi pada suhu 60 °C dan aktivitas terendah diperoleh pada isolat bakteri yang diisolasi pada suhu 75 °C DAFTAR PUSTAKA Hag, I., S.Ali, M.M. Javed, U. Hameed,A. Saleem, F.Adnan dan M.A. Qadeer. 2010. Production of Alpha Amylase From a Randomly Induced Mutant Irdawati, 2012. Isolasi bakteri Termofilik Penghasil Amilase dari Sumber Air Panas Rimbo panti Pasaman. Prosiding Seminar Nasional. Medan Kubrak, O.I., J.M.Storey, K.B.Storey dan V.I.Lushchak. 2010. Co-production of Alpha Amylase From Bacillus sp.BKL20. Can.J.Microbial., 56 : 279 – 288. Akses 20 Agustus 2011. Pakpahan, R. 2009. Isolasi dan Uji Aktivitas Protease Termofilik dari Sumber Air Panas Sipoholon Tapanuli Utara Sumatera Utara. Tesis. USU Medan Sianturi, D.C. 2008. Isolasi Bakteri dan uji Aktivitas Amilase Termofil kasar dari Sumber Air Panas Penen Sibiru-biru Sumatera Utara. Tesis. USU Medan